Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI

INOKULASI KULTUR

Disusun Oleh :
Nama : Devy Arum Sari

NPM : A1D017029

Kelompok : 4 (Empat)

Dosen Pengampu : 1. Dra. Kasrina, M.Si


2. Dewi Jumiarni, M.Si

Asisten Praktikum : 1. Oktaria silviani (A1D016010)


2. Vira Liza Putri P (A1D016011)
3. Silvia Rani (A1D016018)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2020
Metode Gesek Sebagai Teknik Inokulasi Kultur Mikroorganisme

Devy Arum Sari


Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Bengkulu
devyarum24@gmail.com

Abstrak
Penanaman bakteri atau biasa disebut juga inokulasi adalah pekerjaan memindahkan
bakteri dari medium yang lama ke medium yang baru dengan tingkat ketelitian yang sangat
tinggi. Untuk melakukan penanaman bakteri (inokulasi) terlebih dahulu diusakan agar
semua alat yang ada dalam hubungannya dengan medium agar tetap steril, hal ini agar
menghindari terjadinya kontaminasi. Metode yang digunakan pada praktikum ini adalah
metode gesek dengan agar miring. Agar ini mempunyai permukaan luas sehingga sering
digunakan untuk menumbuhkan atau menyimpan biakan murni. Dari hasil yang didapat
terlihat bahwa bakteri yang ada pada medium terlihat buram namun jelas bila disinari
dengan cahaya. Terlihat bentuk dari koloni mikroorganisme yang tampak pada agar miring
berbentuk seperti akar. Hal ini dikarenakan oleh beberapa faktor misalnya lamanya waktu
inkubasi, kontaminasi, dan lain-lain. Sifat koloni pada agar miring, yaitu dilihat pada bentuk
dan tepi koloninya dan sifat-sifat itu dinyatakan dengan bentuk serupa pedang, serupa duri,
serupa tasbih, serupa titik-titik, serupa batang dan serupa akar.
Kata kunci: Inokulasi, Metode Gesek, Agar Miring.

Abstract
Planting bacteria or also called inoculation is the work of transferring bacteria from the old
medium to the new medium with a very high level of accuracy. In order to carry out
bacterial planting (inoculation) it is first damaged so that all tools that are in contact with
the medium in order to remain sterile, this is in order to avoid contamination. The method
used in this lab is the swipe method with sloping agar. For this to have a broad surface, it is
often used to grow or store pure cultures. From the results obtained it appears that the
bacteria present in the medium look blurry but clear when exposed to light. Visible form of a
microorganism colony that appears on the sloping to form like a root. This is due to several
factors such as the length of time of incubation, contamination, and others. The nature of
the colony on sloping agar, which is seen in the shape and edges of the colony, and the
properties are expressed in the form of a sword, like a thorn, like a rosary, like a dots, like a
stem and like a root.
Keywords: Inoculation, Swipe Method, Slanted Jelly.

PENDAHULUAN mengembangkan dan menumbuhkan


Mikroorganisme dapat berkembang mikroorganisme disebut media.
secara alami ataupun buatan. Untuk dapat Dalam teknik biakan murni tidak saja
meneliti mikroorganisme di laboratorium diperlukan bagaimana memperoleh suatu
kita harus dapat menumbuhkan biakan yang murni, tetapi juga bagaimana
mikroorganisme tersebut. Substrat yang memelihara serta mencegah pencemaran
digunakan manusia dalam dalam dari luar. Inokulasi dimaksudkan untuk
menumbuhkan, meremajakan mikroba dimiringkan. Agar ini mempunyai
dan mendapatkan populasi mikroba yang permukaan luas sehingga sering
murni. Penanaman bakteri atau biasa digunakan untuk menumbuhkan atau
disebut juga inokulasi adalah pekerjaan menyimpan biakan murni. Beberapa
memindahkan bakteri dari medium yang teknik goresan yang biasa digunakan
lama ke medium yang baru dengan tingkat adalah goresan T, goresan kuadran,
ketelitian yang sangat tinggi. Untuk
goresan radix dan goresan sinambung
melakukan penanaman bakteri (inokulasi)
(Dwidjoseputro, 2005).
terlebih dahulu diusakan agar semua alat
yang ada dalam hubungannya dengan Ujung kawat inokulasi sebaiknya dari
medium agar tetap steril, hal ini agar platina atau nikel, ujungnya boleh lurus
menghindari terjadinya kontaminasi juga boleh berupa kolongan yang
(Dwijoseputro, 1998). Alat-alat yang diametrnya 1 - 3mm. Dalam melakukuan
digunakan dalam perkembangbiakan ini penanaman bakteri kawat ini terlebih
harus disterilkan terlebih dulu, supaya dahulu dipijarkan sedangkan sisanya
mikroorganisme yang tidak diinginkan tungkai cukup dilewatkan nyala api saja
tidak tumbuh, sehingga menghambat setelah dingin kembali kawat itu
pertumbuhan mikroorganisme. disentuhkan lagi dalam nyala (Wibowo,
Pemindahan biakan mikroba yang dkk, 2017).
dibiakkan harus sangat hati-hati dan
Sifat pertumbuhan pada agar miring
mematuhi prosedur laboratorium agar
terlihat sebagai tidak ada, sedikit, atau
tidak terjadi kontaminasi. Teknik yang
subur. Pengamatan pembentukan warna
digunakan untuk menumbuhkan
mikroorganisme pada media agar koloni. Mikroba yang tumbuh dengan
memungkinkannya tumbuh dengan agak subur diatas permukaan suatu media akan
berjauhan dari sesamanya, juga telihat lebih buram dibanding dengan
memungkinkan setiap selnya berhimpun pertumbuhan yang tidak subur
membentuk koloni, yaitu sekelompok (Noviyanto, dkk, 2017).
massa sel yang dapat dilihat dengan mata Sifat koloni pada agar miring, yaitu dilihat
telanjang (Pelczar dan Chan, 2007). pada bentuk dan tepi koloninya dan sifat-
NA (Nutrien Agar) adalah medium yang sifat itu dinyatakan dengan bentuk serupa
digunakan sebagai media pertumbuhan pedang, serupa duri, serupa tasbih, serupa
bakteri. NA dibuat dengan komposisi agar- titik-titik, serupa batang dan serupa akar
agar yang sudah dipadatkan sehingga NA (Afrianto, 2004).
juga bisa disebut sebagai nutrisi padat
yang digunakan untuk menumbuhkan
bakteri. Fungsi agar-agar hanya sebagai METODE
pengental namun bukan zat makanan Waktu dan Tempat
pada bakteri, agar dapat mudah menjadi Praktikum ini dilaksanakan pada hari
padat pada suhu tertentu. Medium Kamis, 12 Maret 2020 pukul 13.00 – 14.40
Nutrien Agar adalah salah satu medium WIB di Laboratorium Biologi FKIP,
padat yang memiliki komposisi yaitu agar- Universitas Bengkulu.
agar yang telah dipanaskan dan mencair Alat dan Bahan
dengan suhu 95°C (Rossita, dkk, 2017). Alat yang digunakan pada praktikum ini
Pembuatan agar miring tidak boleh diantaranya bunsen, jarum ose, dan
menyentuh tutup tabung saat alkohol 70 %. Sedangkan untuk bahan
yang digunakan diantaranya tabung berisi menggunakan jarum ose secara steril.
medium NA miring dan kultur murni Digesekkan ujung jarum ose ke
bakteri. permukaan agar miring membentuk zig
Cara Kerja zag rapat secara aseptik. Lalu di inkubasi
Metode yang digunakan pada praktikum pada suhu ruang selama 48 jam. Setelah
ini adalah metode gesek dengan agar inkubasi kemudian difoto dan dicatat hasil
miring. Pertama-tama diawali dengan pengamatan.
diambil kultur murni bakteri
HASIL DAN PEMBAHASAN

Tabel Hasil Pengamatan Mikroorganisme menggunakan Teknik Isolasi


NO MEDIUM SUMBER BAKTERI FOTO KETERANGAN
1 NA Pada tabung
Bakteri biakan reaksi 1 tumbuh
murni isolasi dari bakteri sesuai
bakteri yang ada arah goresan
pada jari tangan setelah
diinkubasi
selama 48 jam
2 NA Bakteri biakan Pada tabung
murni isolasi dari reaksi 2 tumbuh
bakteri yang ada bakteri sesuai
pada jari tangan arah goresan
setelah
diinkubasi
selama 48 jam
3 NA Bakteri biakan Pada tabung
murni isolasi dari reaksi 3 tumbuh
bakteri yang ada bakteri sesuai
pada jari tangan arah goresan
setelah
diinkubasi
selama 48 jam

4 NA Bakteri biakan Pada tabung


murni isolasi dari reaksi 4 tumbuh
bakteri yang ada bakteri sesuai
pada jari tangan arah goresan
setelah
diinkubasi
selama 48 jam
5 NA Bakteri biakan Pada tabung
murni isolasi dari reaksi 5 tumbuh
bakteri yang ada bakteri sesuai
pada jari tangan arah goresan
setelah
diinkubasi
selama 48 jam
6 NA Bakteri biakan Pada tabung
murni isolasi dari reaksi 6 tumbuh
bakteri yang ada bakteri sesuai
pada jari tangan arah goresan
setelah
diinkubasi
selama 48 jam
Pada percobaan inokulasi mikroorganisme suatu medium ke medium yang baru.
menggunakan media padat ini, hal Inokulasi ini dilakukan untuk memelihara
pertama yang harus dilakukan adalah dan pengaktifan simpanan biakan bakteri.
mensterilkan alat-alat yang akan Hal ini sesuai dengan pernyataan
digunakan. Hal ini bertujuan agar Dwidjoseputro (1998), Penanaman bakteri
pertumbuhan mikroorganisme yang akan atau biasa disebut juga inokulasi adalah
diinokulasi tidak terkontaminasi pekerjaan memindahkan bakteri dari
mikroorganisme lain yang akan medium yang lama ke medium yang baru
menganggu hasil pengamatan. dengan tingkat ketelitian yang sangat
Mikroorganisme memiliki ukuran yang tinggi. Untuk melakukan penanaman
sangat kecil dan terdapat dimana-mana bakteri (inokulasi) terlebih dahulu
sehingga kita harus menjaga kesterilan diusakan agar semua alat yang ada dalam
alat dan bahan yang akan digunakan. hubungannya dengan medium agar tetap
Semua pekerjaan pada praktikum ini steril, hal ini agar menghindari terjadinya
harus memperhatikan prosedur teknik kontaminasi.
aseptis. Metode yang digunakan pada inokulasi ini
Medium yang digunakan pun berupa adalah metode gesek pada agar miring.
medium NA yang telah sering digunakan Metode gesek ini sendiri dilakukan agar
dan merupakan medium yang telah lebih menghemat waktu dan biaya. Alat
digunakan pada praktikum sebelumnya yang digunakan dalam proses ini adalah
baik berupa koloni mikroorganisme jarum ose yang telah disterilkan. Lebih
ataupun biakan murni. Menurut Rossita baiknya menurut Wibowo, dkk (2017),
(2017), NA (Nutrien Agar) adalah medium yaitu Ujung kawat inokulasi sebaiknya dari
yang digunakan sebagai media platina atau nikel, ujungnya boleh lurus
pertumbuhan bakteri. NA dibuat dengan juga boleh berupa kolongan yang
komposisi agar-agar yang sudah diametrnya 1 - 3mm. Dalam melakukuan
dipadatkan sehingga NA juga bisa disebut penanaman bakteri kawat ini terlebih
sebagai nutrisi padat yang digunakan dahulu dipijarkan sedangkan sisanya
untuk menumbuhkan bakteri. tungkai cukup dilewatkan nyala api saja
Inokulasi ini sendiri artinya menumbuhkan setelah dingin kembali kawat itu
atau memindahkan mikroorganisme dari disentuhkan lagi dalam nyala.
Dari metode goresan ini terdapat jenis koloni yang terdapat pada medium agar
media bentuk yang ada namun kali ini miring berbentuk seperti akar, buram
digunakan medium agar miring. Agar namun subur. Hal ini dikarenakan oleh
miring ini digunakan karena sifat beberapa faktor misalnya lamanya waktu
pertumbuhan mikroorganisme di agar inkubasi, kontaminasi, dan lain-lain.
miring terlihat buram namun subur. Hal
ini sesuai dengan pernyataan Noviyanto, Saran
dkk, (2017), bahwa Sifat pertumbuhan Sebaiknya praktikum ini dilakukan secara
pada agar miring terlihat sebagai tidak langsung, apalagi sebenarnya praktikum
ada, sedikit, atau subur. Pengamatan ini belum dilakukan. Jadi praktikan kurang
pembentukan warna koloni. Mikroba yang memahami akan materi praktikum yang
tumbuh dengan subur diatas permukaan dilakukan.
suatu media akan telihat lebih buram
dibanding dengan pertumbuhan yang DAFTAR PUSTAKA
tidak subur.
Dari hasil yang didapat terlihat bahwa Afrianto, L. 2004. Menghitung Mikroba
Pada Bahan Makanan,
bakteri yang ada pada medium terlihat
Cakrawala (Suplemen Pikiran
buram namun jelas bila disinari dengan
Rakyat Untuk Iptek). Bandung:
cahaya. Hal ini menandakan bahwa
Farmasi FMIPA ITB
mikroorganisme yang ada pada medium
agar miring merupakan mikroorganisme Dwidjoseputro. 1998. Dasar-Dasar
aerob. Hal ini juga dipenagruhi oleh Mikrobiologi. Yogjakarta:
lamanya waktu inkubasi bakteri yang Djambatan.
membutuhkan waktu untuk pembelahan
selama 1 - 2 hari, sehingga terdapat Dwidjoseputro. 2005. Dasar-Dasar
bakteri yang mucul pada agar miring. Mikrobiologi. Yogjakarta:
Dari hasil juga terlihat bentuk dari koloni Djambatan.
mikroorganisme yang tampak pada agar
miring berbentuk seperti akar. Menurut Noviyanto, N., Amirotus S, F., Uli A, V.,
Anwar, H., Gunawan, S., &
Afrianto (2004), Sifat koloni pada agar
Widjaja, T. (2017). Produksi Gas
miring, yaitu dilihat pada bentuk dan tepi
Metana Dari Limbah Jerami Padi
koloninya dan sifat-sifat itu dinyatakan Dengan Inokulasi
dengan bentuk serupa pedang, serupa Mikroorganisme Rumen Sebagai
duri, serupa tasbih, serupa titik-titik, Sumber Energi
serupa batang dan serupa akar. Terbarukan. Jurnal Teknik
Kimia, 9(2), 58-61.

PENUTUP Pelczar, Michael J dan Chan, E. C. S. 2007.


Simpulan Dasar-Dasar Mikrobiologi Jilid I.
Penanaman bakteri atau biasa disebut Jakarta: UI Press.
juga inokulasi adalah pekerjaan
memindahkan bakteri dari medium yang Rossita, A.S., K. Munandar., S.
lama ke medium yang baru dengan tingkat Komarayanti. 2017. Komparasi
ketelitian yang sangat tinggi. Bentuk media NA pabrikan dengan NA
modifikasi untuk media DENGAN PEMUPUKAN
pertumbuhan bakteri. Jurnal ORGANIK DAN ANORGANIK
Biologi, 4(1), 71-76 SERTA INOKULASI
MIKROORGANISME EFEKTIF
Wibowo, T., Lukiwati, D. R., & Sumarsono, (EM4). MEDIAGRO, 13(1).
S. (2018). NILAI PRODUKSI
RUMPUT GAJAH (Pennisetum
purpureum Schumach & Thonn)

Anda mungkin juga menyukai