Anda di halaman 1dari 3

BAB III

PEMBAHASAN/ANALISIS
A. Pembahasan Isi Jurnal
Menurut jurnal tersebut, generic programming (GP) adalah paradigma
pemrograman baru yang didukung oleh bahasa pemrograman C ++. Program
menggunakan pemrograman generik termasuk struktur data generik (dalam bentuk
kelas templat) dan algoritma generik (dalam bentuk fungsi templat). Struktur dan
algoritma data dihubungkan satu sama lain oleh "konsep". Sebuah konsep
menggambarkan sekumpulan persyaratan pada tipe data, dan ketika tipe data tertentu
memenuhi semua persyaratan ini, kami mengatakan bahwa itu adalah "model" dari
konsep itu.
Menurut artikel (http://ronaldo1377001.wordpress.com/generic-programming/),
general programming adalah salah satu cara pembuatan class dan method yang dapat
digunakan untuk semua jenis tipe data, sehingga penggunaannya lebih fleksibel dan
tidak kaku terhadap satu jenis tipe data saja, dimana dalam hal ini java adalah salah
satu bahsa pemrograman yang sudah mendukung pemrograman generic.
Sebagai contoh apa bila kita memiliki : method void print(int a);. Code tersebut
hanya akan bekerja pada tipe data integer. Akan tetapi bagaimana kalau kita juga
membutuhkan method tersebut untuk tipe data string, float, char atau bahkan
references type? Apakah kita harus membuat method tersebut berulang kali? Tentu
saja tidak, oleh karena itu solusinya adalah dengan gereric programming, yaitu
membuat suatu method tang bisa digunakan untuk berbagai macam data types.
Maka yang dimaksud dengan generic programming adalah gaya pemrograman
komputer dimana algoritma ditulis dalam bentuk tipe yang akan ditentukan dengan
membuat class atau method yang dapat digunakan untuk semuah jenis tipe data.
PropertyT mengambil dua argumen templat: satu adalah Pid, yang merupakan
nomor identifikasi dari tipe properti, dan dapat digunakan untuk membedakan properti
yang berbeda; yang lainnya adalah Ptype, tipe data aktual dari properti. Untuk
memastikan perilaku tipe turunan adalah sama dengan tipe aktual, sebuah copy
constructor dan fungsi konversi tipe data telah dimasukkan dalam kelas. Anggota data
statis dan const bernama PropertyId telah didefinisikan di dalam kelas, yang
digunakan untuk identifikasi tipe properti. Peneliti mendefinisikan sifat properti untuk
membantu pengguna mengakses PropertyId.
Ketika kita menggunakan metode spesialisasi templat untuk mengakses properti,
kita masih perlu mendefinisikan dua fungsi anggota untuk setiap properti. Pekerjaan
ini dapat disederhanakan dengan menggunakan templat meta-pemrograman. Templat
meta-pemrograman adalah bahasa waktu kompilasi, yang berarti program yang ditulis
dalam templat meta-pemrograman dijalankan dan mendapatkan hasilnya dalam waktu
kompilasi. Modul MPL dari pustaka BOOST adalah produk dari pemrograman metap.
Komponen inti MPL adalah daftar jenis. Orang pertama dapat membuat daftar jenis
dan kemudian melakukan berbagai jenis operasi di atasnya, seperti menambahkan,
menghapus, menemukan, dan sebagainya. Komponen tuple MPL sesuai untuk
digunakan pada keadaan tersebut, yang dihasilkan oleh pewarisan linier bidang tuple.
Penggunaan tuple seperti struct dalam bahasa C, tetapi ia menyediakan antarmuka
terpadu untuk mengakses anggotanya berdasarkan jenis.
Menurut https://id.m.wikipedia.org/wiki/Meta, yang dimaksud dengan meta
pemrograman adalah elemen atau tag dalam bahasa pemrograman HTML atau
XHTML yang berfungsi sebgai pemberi informasi metadata dari sebuah halam web.
Elemen meta ini dapat dipakai juga untuk menyatakan deskripsi/keterangan dari suatu
halaman web dan untuk menjelaskan mengenai kata kunci(keyword) yang terkait.
Algoritma dalam MHTL meliputi yang berikut: (1) Input dan output subrutin
Molecule menggunakan format file yang berbeda, yang semuanya merupakan fungsi
templat dan menggunakan Molecule sebagai konsep argumennya. Peneliti
menyediakan manipulasi untuk file dalam format MDL MOL, PDB, Daylight
SMILES, dan Sybyl Mol2. (2) Interpreter dan fungsi pencocokan bahasa SMARTS13.
Bahasa SMARTS adalah bahasa pola yang dirancang untuk deskripsi dan pencocokan
lingkungan kimia dan telah digunakan oleh banyak perangkat lunak kimia. Pustaka
SMARTS yang dapat diperoleh sebagian besar adalah pustaka kelas C ++, jadi kami
menulis modul SMARTS menggunakan GP.
(3) Molecule 3d-rendering subrutin menggunakan OpenGL library. 3D-
rendering molekuler menggunakan OpenGL diperlukan untuk GUI sebagian besar
perangkat lunak kimia, dan kami menyediakan modul dalam MHTL yang membantu
ahli kimia mewujudkan fungsi ini lebih mudah.
Nomor MDL berisi nomor identifikasi unik untuk setiap reaksi dan variasi.
Formatnya adalah RXXXnnnnnnnnn. R menunjukkan reaksi, XXX menunjukkan
basis data mana yang berisi catatan reaksi. Bagian numerik, nnnnnnnnn, adalah angka
8 digit.
S yang diimplifikasi oleh M erekuler I nput Lf E ntry S pecification (SMILES)
adalah notasi garis untuk molekul. String SMILES menyertakan konektivitas tetapi
tidak menyertakan koordinat 2D atau 3D. Atom hidrogen tidak terwakili. Atom-atom
lain diwakili oleh simbol elemen mereka B, C, N, O, F, P, S, Cl, Br, dan I. Simbol "="
mewakili ikatan rangkap dan "#" mewakili ikatan rangkap tiga. Percabangan ditandai
dengan (). Cincin ditunjukkan oleh pasangan digit.
SYBYL Line Notation (SLN) adalah notasi garis kimia. Berdasarkan SMILES,
ini menggabungkan sintaksis lengkap untuk menentukan stereokimia relatif. SLN
memiliki sintaks kueri yang kaya yang memungkinkan untuk spesifikasi kueri struktur
Markush . Sintaksnya juga mendukung spesifikasi perpustakaan kombinatorial CD.
Format Bank Data Protein (PDB) umumnya digunakan untuk protein tetapi juga
dapat digunakan untuk jenis molekul lain. Awalnya dirancang sebagai, dan terus
menjadi, format lebar kolom tetap dan dengan demikian secara resmi memiliki jumlah
atom, residu, dan rantai maksimum; ini menghasilkan pemisahan struktur yang sangat
besar seperti ribosom menjadi beberapa file. Namun, banyak alat dapat membaca file
yang melebihi batas itu. Misalnya, ribosom E. coli 70S direpresentasikan sebagai file
4 PDB pada tahun 2009: 3I1M , 3I1N , 3I1O dan 3I1P. Pada 2014 mereka
dikonsolidasikan ke dalam satu file, 4V6C .
B. Kelebihan dan Kekurangan Jurnal
1. Dari aspek ruang lingkup isi, jurnal tersebut memuat hasil pemikiran peneliti dan
berbagai jenis referensi yang memberi informasi yang baik pada jurnal. Dengan
penggunaan singkatan yang sering digunakan peneliti, membuat pembaca kurang
memahami maksud dari singkatan tersebut dan kurangnya penjelasan atau
pengertian dari singkatan tersebut. Kesesuaian isi dengan jurnal dengan judul
sudah berkaitan. Dan didukung dengan pemberian bagan atau contoh disetiap
pembahasan.
2. Dari aspek ruang lingkup bahasa, bahasa yang digunakan pada jurnal sangat sulit
dimengerti oleh pembaca yang bukan dari kalangan yang mempelajari ilmu kimia.
Adanya penggunaan singkatan atau bahasa yang hanya dimengerti oleh kalangan
kimiawan.
3. Dari aspek ruang lingkup tanda baca, penggunaan tanda baca pada jurnal tersebut
sudah baik, dengan tidak terdapatnya kesalahan dalam penggunaan tanda baca.

BAB IV
KESIMPULAN
Pemrograman generik adalah semacam paradigma pemrograman yang berguna yang
didukung oleh banyak bahasa pemrograman, sementara penggunaannya dalam kimia
komputasi terbatas. Peneliti telah mencoba mengimpornya ke dalam pengembangan
perangkat lunak kimia. Peneliti mendefinisikan dua konsep yang umum digunakan dan
mendefinisikan banyak model konsep-konsep ini berdasarkan kebijakan yang berbeda, dan
menulis banyak algoritma yang beroperasi pada konsep tersebut. Algoritma ini memiliki tiga
fungsi dasar: input dan output file molekuler dalam format file yang berbeda, pengenalan pola
atom menggunakan bahasa SMARTS, dan rendering 3D molekul menggunakan OpenGL.
Algoritma ini dapat membantu ahli kimia membangun perangkat lunak mereka lebih mudah
dan lebih cepat.

Anda mungkin juga menyukai