Anda di halaman 1dari 2

Kasus 1.

Sabtu sore, 30 September 2017, sebanyak tujuh pekerja terjebak dalam kolam limbah
kimia pabrik pembuat kerangka kemasan telur. Korban diduga sulit bernapas karena
menghirup gas beracun mematikan. Korban akibat menghirup gas beracun berbahan kimia
milik sebuah pabrik di Parung Panjang, Bogor, Jawa Barat berhasil dievakuasi.
Jumlah korban yang dievakuasi enam orang, satu korban lainnya meninggal di rumah
sakit. Kecelakaan kerja berawal saat tiga pekerja diminta si pemilik pabrik membersihkan
kolam limbah. Namun, mereka jatuh pingsan. Seluruh jenazah langsung dibawa ke RS Polri
Kramat Jati, Jakarta Timur untuk diautopsi.

Artikel: https://www.liputan6.com/news/read/3113938/7-jasad-pekerja-korban-limbah-beracun-
berhasil-dievakuasi

Analisis.
Kurangnya perhatian perusahaan terhadap penampungan limbah dan pekerja tidak memakai
APD yang seharusnya sehingga menyebabkan kematian karena gas beracun. Hal ini perlu
disikapi dengan tegas yakni dengan solusi membuat alat pembersih udara atau air cleaner
atau mungkin membuang maupun mengolah limbah dengan sesuai prosedur agar
meminimalisir kecelakaan kerja.
Kasus 2.
Tanggal 26 Januari 2017 yang lalu Jurnalis Iyus Lesmana memberitakan untuk
tangeranghits.com, seorang buruh PT Wibawa Lingkungan Indonesia (WLI) Sanusi (41)
tewas di lokasi penyimpanan material limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3), di area
Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II Banten.
Warga asal Kelurahan Bendungan, Kecamatan/Kota Cilegon ini tewas karena
tertimbun limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) Mill Scale. Informasi yang diperoleh,
peristiwa nahas tersebut terjadi pada Rabu (25/1/2017) sekitar pukul 05.00 WIB. Saat itu,
Sanusi tengah membersihkan sampah material Mill Scale.
Dalam hal ini, Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) menyerukan kepada
kaum buruh agar tidak segan menuntut perusahaan untuk melengkapi pekerjanya dengan Alat
Pelindung Diri (APD). Sebaliknya, dengan penuh kesadaran, pekerja wajib mengggunakan
saat bekerja sesuai bahaya dan risiko kerja untuk menjaga keselamatan pekerja itu sendiri dan
orang di sekelilingnya.

Artikel: https://www.koranperdjoeangan.com/kecelakaan-kerja-kembali-sebabkan-korban-
jiwa/

Analisis.
Penyebab kematian korban adalah karena lalai tidak menggunakan APD sesuai SOP. Di sisi
lain perusahaan juga kurang mengontrol pekerjanya dan tidak memberikan APD yang layak.
Solusinya adalah dengan sosialisasi terhadap para pekerja dan evaluasi terhadap pentingnya
penggunaan APD serta menyediakan APD yang layak bagi para pekerja perusahaan agar
minim dan bahkan tidak ada kecelakaan kerja.

Anda mungkin juga menyukai