Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH EKOLOGI

“SUMBER DAYA ALAM MINERAL DAN PENGGUNAANNYA”

Sebagai persyaratan untuk memenuhi salah satu tugas individu mata kuliah ekologi

DOSEN PENGAMPU :
SUPRIADI,S.Pd, M.Sc.
NIP: 196405101988031006

DISUSUN OLEH :
GRASELLA TIURMA TOHANG
NIM: PO71330190010

KELAS : 1.A

SEMESTER II

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAMBI


JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN
PRODI SANITASI DIPLOMA III
TAHUN AKADEMIK 2019/2020

1
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayah Nya sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah dalam mata kuliah Ekologi tentang “Sumber Daya Alam dan
Persebarannya” ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Tidak lupa kami ucapkan terima kasih
yang kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini.
Terlebih kami ucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Supriadi, S.Pd, M.Sc sebagai dosen pengajar mata kuliah Ekologi
2. Teman-teman mahasiswa yang tidak bisa kami sebutkan satu persatu
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan dari
penyaji, oleh karena itu kritik dan saran akan kami gunakan untuk perbaikan bagi kami dari para
pembaca agar dikemudian hari dapat membuat makalah yang lebih baik lagi. Semoga makalah
ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi kita semua.

Jambi , 03 April 2020

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .....................................................................................................................2


DAFTAR ISI ...................................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang ...........................................................................................................................4
1.2 Rumusan masalah .....................................................................................................................4
1.3 Tujuan .......................................................................................................................................5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian sumber daya mineral ...............................................................................................6
2.2 Jenis-jenis mineral di Indonesia ................................................................................................6
2.3 Upaya pemanfaatan dan pembangunan sumber daya mineral .................................................11
2.4 Konservasi Sumber Daya Mineral ...........................................................................................14
2.5 Kebijakan Umum Konservasi Sumber Daya Mineral Di Indonesia ........................................15
2.6 Permasalahan dalam Sumber Daya Mineral ............................................................................16
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ..............................................................................................................................19
3.2 Saran ........................................................................................................................................19
DAFTARPUSTAKA

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Indonesia sebagai Negara yang memiliki luas wilayah yang luas, menjadikan Negara ini
memiliki sumber daya alam yang melimpah ruah. Salah satu sumber daya alam yang dimiliki
Indonesia adalah sumber daya mineral. Sumber daya mineral di Indonesia ini melimpah
jumlahnya dan tersebar hampir di semua pulau di Indonesia. mulai dari emas, intan, timah,
belerang, dan bahan mineral lainnya.
Sumber daya mineral memegang peranan penting dalam perekonomian nasional. hal ini
terbukti dengan besarnya peranan sector mineral sebagai penyedia sumber devisa, penerimaan
negara, sumber energy di Indonesia. dipastikan bahwa beberapa tahun mendatang, sumber daya
mineral menjadi salah satu penggerak roda perekonomian Indonesia jika dapat dikelola dengan
baik dan benar.
Berbagai sumber daya mineral yang ada di Indonesia perlu diketahui jenis-jenisnya.
Sumber daya mineral tersebut juga harus dikelola dan dikembangkan dengan baik agar dapat
memberikan manfaat bagi manusia. Pengelolaan dan pengembangan yang dilakukan juga
haruslah memperhatikan keseimbangan alam. Pengelolaan dan pengembangan haruslah menjaga
lingkungan dan keberlanjutan sumber daya mineral itu sendiri, sehingga dapat diwariskan kepada
generasi selanjutnya.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan rumusan masalah sebagai
berikut:
1.      Apa itu sumber daya mineral?
2.      Apa saja jenis-jenis mineral yang ada di Indonesia?
3.      Bagaimana pemanfaatan sumber daya mineral di Indonesia?
4.      Bagaimana konservasi sumber daya mineral di Indonesia?
5.      Bagaimana peraturan yang mengatur pengelolaan sumber daya mineral di Indonesia?
6.      Bagaimana permasalahan sumber daya mineral di Indonesia?

4
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebgai berikut:
1. Mahasiswa mampu untuk mengerti dan memahami pengertian sumber daya mineral.
2. Mahasiswa mampu untuk mengerti dan memahami mengetahui jenis-jenis mineral yang
ada di Indonesia.
3. Mahasiswa mampu untuk mengerti dan memahami pemanfaatan sumber daya mineral di
Indonesia.
4. Mahasiswa mampu untuk mengerti dan memahami konservasi sumber daya mineral di
Indonesia.
5. Untuk mengetahui peraturan yang mengatur pengelolaan sumber daya mineral di
Indonesia.
6. Mahasiswa mampu untuk mengerti dan memahami permasalahan sumber daya alam di
Indonesia

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Sumber Daya Mineral


Sumber daya mineral merupakan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui
(unrenewable resources). Jumlahnya sumber daya tersebut sangat terbatas dan proses
pembentukan serta pemulihannya membutuhkan waktu lama. Untuk itu, pemanfaatannya harus
digunakan seefektif dan seefisien mungkin. Sumber daya mineral (mineral resource) adalah
endapan mineral yang diharapkan dapat dimanfaatkan secara nyata. Sumber daya mineral sendiri
menurut keyakinan geologi dapat berubah menjadi cadangan setelah dilakukan pengkajian
kelayakan tambang dan memenuhi kriteria layak tambang (Nugraha, 2014:1).

2.2 Jenis Jenis Mineral di Indonesia


1. Emas
Pertambangan emas tersebut tertua di Indonesia di Salido, SumatraBarat. Sebelum perang
dunia II, tambang emas Lebong Tandai di Rejang Lebong, Bengkulu merupakan penghasil emas
terbanyak diIndonesia. Tambang lainnya terdapat di Cikotok dan Cirotan, Jawa Barat yang
merupakan milik pemerintah, dan diusahakan oleh PT AnekaTambang. Pengolahan dan
pemurnian bijih emas dilaksanakan oleh Unit Logam Mulia yang menghasilkan: emas, platina,
dan perak.

2. Intan
Pertambangan Intan, berlokasi di Riam Kanan Kiwa (Kiri) dan sungai Kusan di
KalimantanSelatan.Eksploitasi tambangintan oleh PT Aneka Tambang dipusatkan di
Simpangempat, 30 km arah Timur Laut Martapura Daerah penggalian lainnya terdapat di
Cempaka. Penggosokan Intan kasar menjadi intan hiasan dikerjakan di Martapura.

3. Timah
Timah merupakan logam dasar terkecil. Timah digunakan dengan berbagai cara di pabrik
timah,solder dan pabrik kimia; mulai dari baju anti api, sampai dengan pembuatan
stabiliserpvc, pestisida, pengawet kayu dan kaleng lapis timah. Sumber daya mineral timah di

6
Indonesia tersebar di daratan dan perairan sekitar pulau-pulau
Bangka, Belitung, Singkep, Karimun dan Kundur.

4. Mangan
Mangan termasuk unsur terbesar yang terkandung dalam kerak bumi. Bijih mangan
utama adalah pirolusit dan psilomelan, yang mempunyai komposisi oksida dan terbentuk dalam
cebakan sedimenter dan residu. Mangan mempunyai warna abu-abu besi dengan kilap metalik
sampai submetalik.Manggan di Indonesia terdapat di Pulau Sumatera, Kepulauan Riau, Pulau
Jawa, Pulau Kalimantan, Pulau Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua.

5. Nikel
Nikel berwarna putih keperak-perakan dengan pemolesan tingkat tinggi. Bersifat keras
dan mulur (dapatditarik),mudah ditempa, sedikit ferromagnetis, dan merupakan konduktor yang
agak baik terhadap panas dan listrik. Nikel tergolong dalam logam peralihan. Nikel adalah unsur
kimia metalik dalam tabel periodik, bersifat fleksibel dan mempunyai karakteristik-karakteristik
yang unik seperti tidak berubah sifatnya bila terkena udara, ketahanannya terhadap oksidasi dan
kemampuannya untuk mempertahankan sifat-sifat aslinya di bawah suhu yang ekstrim, nikel
lazim digunakan dalam berbagai aplikasikomersial dan industri. Dalam keadan tidak bercampur,
wujud nikel adalah sebagai zat yang lembek, tapi nikel bisa menjadi baja tahan karat (stainless
steel) apabila dipadukan dengan krom, besi, danzat logam lainnya. Nikel sangat penting dalam
pembentukan logam campuran (alloy dan superalloy), terutama baja tidak berkarat
(stainless steel). Daerah penghasil nikel yaitu Bengkalis : Sumatra, Bolaang Mangondow :
Sulawesi Utara, Cikotok : Jawa Barat, Logas : Riau, Meuleboh : DI Aceh, dan Rejang Lebong :
Bengkulu

6. Bijih besi
Penghasil utama besi adalah bijih besi karena besi sangat jarang ditemukan dalam
keadaan bebas. Besi merupakan bahan galian yang paling banyak dan beragam kegunaannya
karena disebabkan oleh kelimpahan besi di kerak bumi sangat besar dan juga pengolahannnya
relatif murah dan memerlukan biaya yang cukup murah. Selain itu juga besi mempunyai sifat-
sifat yang menguntungkan (mempunyai banyak manfaat) dan dapat dengan mudah dimodifikasi.

7
Penambangan besi terdapat di daerah Lampung (Gunung Tegak), Kalimantan Selatan (Pulau
Sebuku), Sulawesi Selatan (Pegunungan Verbeek), dan Jawa Tengah (Cilacap).

7. Bauksit
Bauksit merupakan bahan yang heterogen, yang mempunyai mineral dengan susunan
terutama dari oksida aluminium. Bijih bauksit terjadi di daerah tropika dan subtropika dengan
memungkinkan pelapukan sangat kuat. Bauksit terbentuk dari batuan sedimen  Batuan tersebut
(misalnya sienit dan nefelin yang berasal dari batuan beku, batu lempung, lempung danserpih.
Batuan-batuan tersebut akan mengalami proses lateritisasi,yang kemudian oleh proses dehidrasi
akan mengeras menjadi bauksit. Bauksit dapat ditemukan dalam lapisan mendatar tetapi
kedudukannya di kedalaman tertentu. Di Indonesia bauksit ditemukan di Pulau Bintan dan
sekitarnya, Pulau Bangka dan Kalimantan Barat.

8. Tembaga
Tembaga digunakan sebagai bahan konduktor pada elektronik. Tambang tembaga banyak
terdapat di Cikotok Jawa Barat, Kompara Papua, Sangkarapi- Sulawesi Selatan, Tirtamaya  Jawa
Tengah. Selain itu, terdapat juga di daerah Jambi dan Sulawesi Tengah.

9. Minyak bumi
Minyak bumi mentah harus diolah untuk dapat dipakai. Hasilnya antara lain avigas,
avtur, mogas, minyak tanah, solar, mnyak diesel, dan minyak bakar. Penambagan minyak bumi
terdapat di Sumatera Utara, Jawa Timur, Sumatra Selatan,Kalimmantan Timur, kemuadian lagi
di Sumatera Utara dan di perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur.

10. Gas bumi


Biasanya gas bumi ditemukan bersama minyak bumi. Gas bumi  di Indonesia dapat ditemukan di
Arun, sebelah Tenggara Lho Suumawe, Aceh, dan di Badak, Kalimantan Barat. Dalam
pengolahannya, gas bumi diolah menjadi gas bumi cair.

8
11. Batu bara
Di Indonesia pertambangan batu bara dimulai sekitar abad 19. Mula-mula diusahakan
denganpertambangan Pengaron, Kalimantan timur dan tambang Sungai Durian di Sumatera
Barat, tetapi gagalkarena kesulitan pengangkutan. Di Indonesia terdapat jenis batubara yang
merupakan kualitas terbaik yaitu batubara “Antrasit” yaitu batubara yang kadar arangnya sangat
tinggi yang dihasilkan oleh tambang batubara Bukit Asam. Pada saat ini penggunaan batu bara di
Indonesia semakin menurun karena berganti dnegan gas.

12. Belerang
Belerang digunakan sebagai bahan obat patek dan korek api. Tambang belerangterdapat
di Gunung Welirang dan Gunung Jien (Jawa Timur). Selain itu terdapat juga di Jambi, Jawa
Tengah, dan Sulawesi Utara.

13. Fosfat
Fosfat di Indonesia terdapat di gua-gua gamping dalam bentuk butiran dan bungkalan
besar.Kadar Fosfat Indonesia berkisar antara 30% sampai 40%. Beberapa perusahaan swasta
menggali fosfat diJawa Barat, Jawa Timur, dan Jawa Tengah. Fosfat dipakai sebagai pupuk bagi
tanah yang bersifat asam.

14. Gipsum
Gypsum dibutuhkan dalam pembuatan semen. Selain untuk pembuatan semen, gipsum
juga dipakai dalam kedokteran sebagai pembalut bagian tubuh yang patah, dan juga untuk
pembuatan patung dan lain-lain. Gips ditambang di daerah Cirebon, Rembang, Kalianget, Nusa
Tenggara Barat, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Utara.

15. Yodium
Yodium  diketemukan diberbagai tempat di Jawa. Di Jawa Timur ada tiga tempat yang
mengandung air garam beryodium, yaitu di Guyangan Kedungwaru, Watudakon Sekarputih,
Pujon (Kabupaten Malang). Yodium dipakai untuk pembuatan obat cair merah (yodium tintura)
untuk mencegah infeksi.

9
16. Kaolin
Kaolin merupakan pelapukan dari mineral, antara lain pada batuan granit. Daerah
penghasilialah pulau Bangka, Belitung dan Sulawesi Utara.

17. Asbes
Asbes adalah hasil tambang yang dapat digunakan sebagai atap rumah atau peralatan
lainnya. Tambang asbes terdapat di Kuningan Jawa Barat, Papua, Pulau Halmahera Maluku,
Pulau Seram Maluku.

18. Aspal
Tambang aspal terdapat di Pulau Buton Sulawesi Tenggara. Aspal juga dihasilkan oleh
Permigan Wonokromo, Jawa Timur sebagai hasil pengolahan minyak bumi.

19. Grafit
Tambang grafit terdapat di Payakumbuh dan Singkarak (Sumatra Barat). Grafit
digunakan sebagai bahan pembuat pensil.

20. Granit
Tambang batu granit terdapat di DI Yogyakarta, Lampung, dan Riau.

21. Mika
Mika digunakan untuk melapisi barang-barang agar tampak lebih indah dilihat. Mika
banyak terdapat di Kepulauan Ganggi di Maluku, Donggala, dan Pulau Peleng Sulawesi Tengah.

22. Pasir kuarsa


Pasir kuarsa dapat dilebur menjadi besi baja yang digunakan untuk membuat kerangka
beton, bahan kendaraan, alat rumah tangga, dan sebagainya. Pasir kuarsa banyak terdapat di
daerah Jawa Tengah, Jawa Timur, Lampung, dan Sulawesi Tenggara.

10
23. Semen
Bahan-bahan semen banyak terdapat di Gresik-Jawa Timur, Indarung-Sumatra Barat,
Laah Kulu-Kalimantan Timur, Sukabumi-Jawa Barat, dan Tonasa-Sulawesi Selatan.

2.3 Upaya Pemanfaatan dan Pembangunan Sumber Daya Mineral

1. Pemanfaatan Sumber Daya Mineral


Pemanfaatan Sumber Daya Alam (SDA) merupakan suatu hal yang sangat
penting  dibicarakan dan dikaji dalam kerangka pelaksanaan pembangunan nasional kita. Dengan
potensi sumber daya alam yang berlimpah sesungguhnya kita dapat melaksanakan proses
pembangunan bangsa ini secara berkelanjutan tanpa harus dibayangi rasa cemas dan takut akan
kekurangan modal bagi pelaksanaan  pembangunan tersebut. Pemanfaatan secara optimal
kekayaan sumber daya alam ini akan mampu membawa kesejahteraan dan kemakmuran bagi
seluruh bangsa Indonesia.  Namun demikian perlu kita sadari eksploitasi secara berlebihan tanpa
perencanaan yang baik bukannya mendatangkan kemakmuran dan kesejahteraan namun malah
sebaliknya akan membawa malapetaka yang tidak terhindarkan.
Akibat dari pengelolaan sumber daya alam yang tidak memperhatikan keseimbangan dan
kelestarian lingkungan dapat kita lihat pada kondisi lingkungan yang mengalami degradasi baik
kualitas maupun kuantitasnya. Sumber daya mineral yang terdiri dari mineral baik yang
digolongkan sebagai mineral logam, mineral industry dan bahan bangunan adalah sumber daya
yang tak terbarukan dan tersebar tidak merata di muka bumi.
Sebagai konsekuensi, lokasinya yang umum berada di bawah permukaan serta
penyebarannya yang tidak merata potensi sumber daya mineral pada suatu daerah hanya dapat
diidentifikasi setelah dilakukan serangkaian penyelidikan pada daerah tersebut. Optimalisasi
pemanfaatan sumber daya mineral tidak saja berarti dapat menggali sebanyak mungkin tetapi
juga harus memperhatikan batasan batasan lingkungan dan keselamatan kerja sejalan dengan
prinsip konservasi,serta mengandung arti bahwa manfaat ekonomi yang diperoleh haruslah
maksimal. Oleh karena itu, dari berbagai jenis bahan galian tambang yang terdapat di wilayah
kumpar, Tanjab Timur, Gunung kidul, KJaten, Pacitan,dan Biak Numfor, perlu dipertimbangkan
jenis-jenis bahan galian yang dapat memberikan manfaat dan nilai tambah yang maksimal, yang
umumnya dicapai melalui proses pengolahan bahan galian.

11
Dalam pemanfaatan sumber daya mineral mengacu pada konsep kawasan pertambangan
yang dicirikan oleh prinsip-prinsip:
a. Kawasan pertambangan ditentukan berdasarkan pertimbangan geologi serta optimalisasi
pemanfaatan sumberdaya alam sebagai fungsi dari waktu melalui perhitungan biaya-
manfaat (cost-benefit).Artinya pemanfaatan bahan galian dapat memberi manfaat yang
lebih besar untuk jangka waktu tertentu dibandingkan pemanfaatan sumberdaya alam lain
di areal tersebut.
b. Kawasan pertambangan berarti di area daerah yang bersangkutan strategi pembangunan
jelas menempatkan industry pertambangan daerah, PSK, sebagai prioritas dan sebagai
pendorong pembangunan.
c. Kawasan pertambangan, dengan mempertimbangkan aspeksosial budaya setempat
ditujukan untuk mengoptimalkan nilai tambah dan manfaat bahan galian bagi masyarakat
dan pemerintah daerah setempat.
d. Kawasan pertambangan akan memudahkan para investor/usaha kecil menengah maupun
investor besar yang berminat mengembangkan usaha di bidang
pertambangan,pengelolaan maupun jasa pendukungnya.

Dalam perkembangannya, pengelolaan sumber daya mineral kini semakin kompleks


mengingat seiring dengan perkembangan zaman yang disertai dengan perkembangan tekhnologi
yang semakin canggih. Dimana, manusia dituntut untuk selalu menyesuaikan diri terhadap setiap
perubahan yang ada. Hal itupun yang sekiranya membawa dampak terhadap inovasi demi
inovasi yang bermunculan saat ini. Begitupun halnya dengan sumber daya mineral yang
pemanfaatannya memiliki peran yang sangat sentral bagi pemenuhan kebutuhan hidup manusia.

2. Pengembangan Sumber Daya Mineral


Bahan tambang merupakan umpan untuk perindustrian yang kemudian diolah dalam
berbagai bentuk atau benda sesuai kehendak manusia. Kegiatan pertambangan itu nsendiri
dianggap sebagai industri sehingga produk pertambangan termasuk dalam sektor industri seperti
terlihat dalam tata statistik. Kegiatan industri lanjut yang mengolah berbagai bahan mentah
menjadi bahan jadi digolongkan sebagai industri hilir, tempat mengalir dan bermuaranya produk
pertambangan.

12
Pada pertambangan terdapat beberapa tahapan kegiatan yaitu:
a. Tahap Penyelidikan Umum
Pada tahap penyelidikan umum dilakukan beberapa kegiatan, terutama kegiatan
penyelidikan geoloi yang bertujuan mencari daerah yang potensial. Sasarannya adalah
menentukan lokasi dan mengetahui adanya sumber daya. Dengan menambahkan berbagai
penyelidikan lain, sasaran berikutnya adalah menetapkan besarnya cadangan. Input yang
diperlukan adalah teknologi survei dan teknologi eksplorasi. Ahli geologi dan ahli tambang
bergabung untuk bersama-sama menetapkan besarnya cadangan.
Tingkat ketelitian dalam kategori sumber daya, dikenal dengan penemuan, tereka,
terunjuk dan terukur. Kategori sumber daya bergerak ke tahap cadangan sesudah ditinjau nilai
ekonominya, akan dijumpai bahwa dari sumber daya tingkat penemuan dan tereka menjadi
cadangan tingkat mungkin, dari sumber daya terunjuk menjadi terkira dan dari sumber daya
terunjuk menjadi terbukti. Sesudah cadangan diketahui, tingkat selanjutnya adalah melakukan
berbagai persiapan untuk penambangan.

b. Tahap Eksplorasi
Semua data yang diperoleh dari penyelidikan umum, termasuk data yang diperoleh dari
prospektor, baik melalui panca indera maupun cara modern, dikumpulkan dan diolah oleh para
manajer eksplorasi, biasanya ahli geologi atau ahli tambang eksplorasi.  Dari evaluasi ini
kemudian disusun program pengeboran. Pada tahap ini biayanya relatif paling besar, dibanding
dengan tahap-tahap lainnya, sehingga asas efisiensi sangat penting.

c. Tahap Eksploitasi
Tahap eksploitasi atau penambangan merupakan tahap yang paling utama dari seluruh
rangkaian kegiatan pengembangan sumber daya mineral. Semua penyelidikan yang telah
dilakukan, sejak mencari mineral sampai ditemukannya mineral tersebut, pada akhirnya
bermuara pada kegiatan pertambangan. Dalam tahap perta,bangan konsentrasi diletakkan pada
teknologi penambangan yang efisien, mineral terambil dengan cara yang baik (good mining
practice), tidaak menimbulkan kerusakan lingkungan.

13
d. Tahap Pengolahan
Dalam tahap pengolahan terdapat berbagai proses. Pada pertambangan batu bara,
prosesnya hanya terbatas kegiatan fisika, yaitu peremukan, penggerusan, pemilahan, dan
pencucian. Pada proses pencucian, batu bara yang tersisa dari ayakan kemudian dicuci,
diendapkan dan didinginkan. Sisanya, berupa kotoran dalam bentuk lumpur, ditampung dalam
kolam-kolam buatan.

e. Manajemen Data
Dalam pengembangan sumber daya mineral, satu hal yang sangat penting adalah pelaporan atau
catatan mengenai berbagai informasi dan data yang telah dikumpulkan. Hal ini terutama karena
kegiatan pengembangan sumber daya mineral mencakup kurun waktu yang lama.

2.4 Konservasi Sumber Daya Mineral


Menurut ridge, 1964 (dalam Zen, 1984: 67), berbunyi: “conservation is the most sfficient
practical recovery, processing, use, and re-use of known mineral raw materials that present-day
technique permits”. Jadi, konservasi adalah melakukan penambangan, pemrosesan, penggunaan
serta penggunaan ulang bahan mineral secara praktis dan efisien yang dapat dilakukan dalam
batas – batas kemampuan  teknik pada masa ini.
Konservasi dalam pengertian demikian dapat dimajukan dan dikembangkan melalui
penemuan sumber–sumber baru, pengembangan metoda–metoda baru untuk memperoleh untuk
memperolehnya darisumber–sumber lain, menemukan bahan bahan pengganti bagi bahan yang
kinibanyak dipakai, terutama bagi bahan yang dipakai habis. Jadi, konservasi tidak boleh
diartiakn sebagai preservasi, yakni membiarkan bahan mineral di dalam tanah secara tak
terjamah dan menyisihkannya untuk digunakan generasi yang akan datang.konsep ini lebih
menekankan pada pengembangan metoda dan teknik baru untuk menemukan, memproses dan
memanfaatkan bahan-bahan mineral yang ada agar generasi sekarang dan generasi mendatang
lebih dapat memanfaatkan bahan -bahan secara lebih luas bagi kesejahteraan masyarakat.
Upaya konservasi harus diterapkan baik dalam kegiatan eksplorasi maupun kegiatan
eksploitasi sumber daya mineral. Dalam kegiatan eksplorasi sumber daya mineral, upaya
konservasi dapat dilakukan dalam bentuk pengarsipan data-data hasil eksplorasi sumber daya
mineral. Sehingga apabila data-data hasil eksplorasi yang diperoleh tersebut menguntungkan dan

14
memenuhi persyaratan untuk dilakukan langkah penambangan selanjutnya maka langkah
tersebut langsung dapat dilakukan. Walaupun terlihat belum ekonomis untuk ditambang, apabila
sudah tersedia data yang telah diarsipkan pada suatu saat nanti ketika memang sumber daya
tersebut sudah ekonomis atau layak ditambang kita tidak perlu lagi memulai kegiatan eksplorasi
dari awal, cukup melanjutkan kegiatan eksplorasi pada langkah selanjutnya yang lebih detail.
Selain hal tersebut, penerapan konservasi sumber daya mineral juga dapat dilakukan
dalam bentuk efisiensi dan efektifitas dalam pengambilan data. Kegiatan-kegiatan eksplorasi
yang dilakukan disetiap daerah tentunya terdapat sumber daya mineral yang berbeda-beda yang
masih layak dan menguntungkan untuk ditambang. Dalam melakukan kegiatan eksplorasi, objek
yang dieksplor tidak hanya terfokus pada satu komoditas saja tetapi juga memperhatikan
keberadaan komoditas lain yang mungkin juga ada dalam suatu daerah yang sedang dieksplorasi.
Sehingga tidak terjadi kegiatan eksplorasi ditempat yang sama hanya untuk mencari
kemungkinan keberadaan suatu komoditas yang berbeda. Upaya konservasi terhadap sumber
daya mineral ini sudah menjadi tanggung jawab bersama dalam pengelolaan dan penghematan
sumber daya yang semakin langka karena kebutuhan manusia.

2.5 Kebijakan Umum Konservasi Sumber Daya Mineral Di Indonesia


Pengelolaan sumber daya mineral memiliki beberapa landasan hukum antara lain:
a. Undang-undang Dasar Tahun 1945, khususnya Pasal 33 ayat 3
b. Undang-undang Nomor 4 tahun 2009 tentang pertambangan mineral dan batu bara
c. Undang-undang Nomor 32 tahun 2009 tentang perlindungan dan pengelolaan lingkungan
hidup
d. Peraturan Mentri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 26 tahun 2018 tentang
pelaksanaan kaidah pertambangan yang baik dan pengawasan pertambangan mineral dan
batu bara
e. Peraturan Pemerintah Nomor 55 tahun 2010 tentang Pembinaan dan Pengawasan
Penyelenggaraan Pengelolaan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara
f. Peraturan mentri lingkungan hidup dan kehutanan Nomor 38 tahun 2019 tentang jenis
rencana usaha dan/ atau kegiatan yang wajib memiliki analisis mengenai dampak
lingkungan hidup.

15
Kebijakan Konservasi Bahan Galian dalam perspektif pengelolaan sumber daya mineral
harus selaras dengan misi pembangunan sektor pertambangan di Indonesia. Paling tidak ada dua
hal penting yang harus menjadi perhatian utama dalam penyusunan kebijakan konservasi ini.
Pertama, pemanfaatan sumber daya dan cadangan bahan galian secara optimal, bijaksana,
berwawasan lingkungan dan memberi dampak positif bagi kesejahteraan masyarakat. Kedua,
pemanfaatan sumber daya dan cadangan yang mendorong peningkatan investasi dalam negeri
dan penanaman modal asing di Indonesia.
Salah satu pemanfaatan potensi sumber daya alam adalah pengelolaan bahan galian pada
industri pertambangan yang merupakan salah satu modal pembangunan yang penting bagi suatu
daerah. Bahan galian yang mempunyai sifat : tidak terbarukan, jumlahnya yang terbatas,
pengelolaannya dapat merusak lingkungan, dan nilai ekonomisnya sangat tergantung dengan
kondisi, teknik-ekonomi, politik, sosial dan budaya, sehingga dalam pengelolaannya perlu
penerapan prinsip konservasi, yaitu optimalisasi yang berkelanjutan.
Dalam rangka pengelolaan sumber daya mineral terutama untuk mengoptimalkan
pemanfaatan bahan galian tersebut diperlukan pengetahuan tentang ; perumusan kebijakan,
pemantauan sumber daya dan cadangan, penambangan dan pengolahan, serta pengawasan
konservasi, sehingga dapat mencegah terjadinya pemborosan atau penyia-nyiaan bahan galian di
berbagai tahapan kegiatan. Oleh karena itu maka salah satu upaya untuk mendorong terwujudnya
penerapan konservasi sumber daya mineral secara efektif, perlu dilakukan sosialisasi/bimbingan
teknis konservasi sumber daya mineral kepada aparat Pemerintah Daerah, yang bertanggung
jawab terhadap pembinaan dan pengawasan usaha pertambangan, sehingga dapat menambah
pengetahuan dan kemampuan dalam melaksanakan pengawasan konservasi sumber daya
mineral.

2.6 Permasalahan dalam Sumber Daya Mineral


Kegiatan pertambangan sering menjadi sorotan negatif dan perhatian banyak pihak. Di
satu sisi kegiatan pertambangan membawa dampak perubahan lingkungan. Namun di sisi lain,
tidak dapat dipungkiri bahwa secara makro kegitan pertambangan memberikan kontribusi yang
cukup besar terhadap pembangunan nasional.
Menurut Susmiyati (2005) terdapat permasalahan  dalam pengusahaan pertambangan dan
batubara di Indonesia, yaitu :

16
1. Penguasaan negara atas bahan galian tambang batubara sangat besar
Konsepsi Hak Menguasai Negara merupakan masalah serius dalam praktik pertambangan
di Indonesia. Konsepsi ini kerap melahirkan berbagai kebijakan salah kaprah yang berdampak
bagi penduduk lokal. Dari konsepsi ini pula trecipta tindakan – tindakan negara yang tidak bijak.

2. Kebijakan pertambangan batubara lebih berpihak pada modal asing


Keberpihakan pemerintah kepada investor asing nampak pada pasal 5
Peraturan     Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000, yang menyatakan “ Perjanjian dan komitmen
I nternasional yang berlaku dan akan dibuat oleh pemerintah juga berlaku bagi daerah otonom.”
Ketentuan tersebut memperlihatkan betapa pemerintah sangat melindungi  pengusaha asing yang
telah menanamkan modalnya di Indonesia. Substansi tersebut akan membahayakan bagi daerah
sebab apabila pemerintah pusat mengadakan perjanjian  internasional berkaitan dengan
pertambnagan batubara, maka daerah akan tunduk dengan apa yang dilakukan pemerintah
tersebut.

3. Konflik pemilikan lahan dengan penduduk lokal dan meniadakan posisi masyarakat adat
Besarnya kekuasaan pemerintah untuk mengeluarkan ijin kuasa pertambangan batubara
mengakibatkan secara sepihak pemerintah dapat mengklaim suatu wilayah sebagai tanah negara
bebas dan memberikan kuasa pertambanga pada perusahaan tambang berakibat terampasnya
wilayah hidup rakyat. Hal ini yang memicu konflik kepemilikan lahan dan penduduk lokal.

4. Tumpang tindih lahan dengan sektor lain


Industri pertambangan merupakan industry yang memakan lahan. Untuk mengeruk bahan
tambang diperlukan ketersediaan areal tambang yang sangat luas. Hal ini yang memicu tumpang
tindih peruntukan lahan dengan sektor lain.

5. Pelanggaran HAM dalam pengusahaan pertambangan batubara


Pengusahaan pertambangan batubara sering memunculkan konflik dengan masyarakat
sekitar areal pertambangan. Dalam penyelesaian sengketa seringkali diwarnai dengan
pelanggaran HAM. Seperti yang terjadi di kasus PT.KPC dengan masyarakat desa Sekerat yang

17
mengalami intimidasi selama proses ganti rugi lahan kebunnya. Kasus PT Thailand di
Kalimantan Timur sarat dengan perampasan tanah adat, kebun dan hutan tanpa ganti rugi.

6. Ketiadaan konsep pencadangan energy


Perspektif yang dimiliki untuk menggali dan memanfaatkan sebesar – besarnya bahan
tambang dengan tidak memiliki konsep mineral reserve, tak memiliki strategi untuk mengelola
agar kekayaan bahan tambang masih bisa digali terus oleh generasi yang akan datang, atau lebih
panjang pemanfaatannya. Akibatnya, dimana pun bahan galian terpendam akan segera digali.

7. Tidak berpihak pada lingkungan


Adanya perusahaan pertambangan menimbulkan berbagai masalah lingkungan bagi
kawasan sekitar areal penambangan. Seperti rusaknya lahan pertanian, sungai, hutan, dan lainnya
yang berakibat pada kehidupan masyarakat sekitar.

8. Reklamasi lahan paksa penambangan tidak dilakukan


Perusahaan yang telah selesai melakukan penambangan harus melakukan reklamasi
lahan. Hal tersebut sudah tercantum dalam Pasal 30 Undang – Undang Pertambangan Nomor 11
Tahun 1967. Namun dalam pelaksanaannya tidak berjalan efektif. Lahan bekas tambang
dibiarkan menjadi danau – danau beracun. Hal ini terjadi karena tidak adanya sanksi tegas bagi
perusahaan tamban yang melakukan pelanggaran.

9. Rakyat akan mudah dikriminalkan


Persoalan lain yaitu konsep kriminalisasi terhadap rakyat melalui Undang – Undang
Pertambangan untuk meminggirkan hak – hak rakyat atas bahan tambang. Hal tersebut tercantum
pada pasal 32 ayat 2 Undang- Undang Nomer 11 Tahun 1967 yaitu “ Dihukum dengan hukuman
selama tiga bulan dengan denda setinggi – tingginya sepuluh ribu rupiah, barang siapa yang
berhak atas tanah merintangi atau mengganggu usaha pertambangan yang sah.” Penyelesaian
atas sengketa berkaitan dengan penambahan batubara hendaknya dapat memenuhi rasa keadilan
para pihak yang bersengketa.

18
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Sumber daya mineral merupakan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui
(unrenewable resources). Dari jenis-jenis sumber daya mineral yang ada, hal tersebut dapat kita
manfaatkan untuk kelangsungan hidup manusia. Pemanfaatan Sumber Daya Alam (SDA)
merupakan suatu hal yang sangat penting  dibicarakan dan dikaji dalam kerangka pelaksanaan
pembangunan nasional kita. Dengan potensi sumber daya alam yang berlimpah sesungguhnya
kita dapat melaksanakan proses pembangunan bangsa ini secara berkelanjutan tanpa harus
dibayangi rasa cemas dan takut akan kekurangan modal bagi pelaksanaan  pembangunan
tersebut. Pemanfaatan secara optimal kekayaan sumber daya alam ini akan mampu membawa
kesejahteraan dan kemakmuran bagi seluruh bangsa Indonesia.  Namun demikian perlu kita
sadari eksploitasi secara berlebihan tanpa perencanaan yang baik bukannya mendatangkan
kemakmuran dan kesejahteraan namun malah sebaliknya akan membawa malapetaka yang tidak
terhindarkan. Akibat dari pengelolaan sumber daya alam yang tidak memperhatikan
keseimbangan dan kelestarian lingkungan dapat kita lihat pada kondisi lingkungan yang
mengalami degradasi baik kualitas maupun kuantitasnya. Dengan adanya hal demikian maka
konservasi terhadap sumber daya alam juga perlu dilakukan.

3.2 Saran
Untuk menjaga kelestarian dari sumber daya itu sendiri tentunya kita harus
menggunakannya dengan bijaksana, bahkan alangkah lebih baiknya jika kita dapat menggantinya
dengan hal yang lain. Jika kita terus melakukan eksploitasi terhadap sumber daya alam mineral
tanpa memperhatikan dampak yang akan terjadi seperti terganggunya ekosistem bahkan dapat
mengakibatkan punahnya sumber daya alam mineral itu sendiri, tentunya yang akan mengalami
kerugian adalah kita sendiri. Maka dari itu mari bersama-sama untuk menjaga, melesatarikan
serta membudidayakan keasrian alam karena kalau bukan kita siapa lagi.

19
DAFTAR PUSTAKA

http://geograpik.blogspot.com/2017/03/pengertian-sumber-daya-alam-mineral.html
http://mendalamiips.blogspot.com/2017/05/pengertian-sumberdaya-mineral-dan.html
https://brainly.co.id/tugas/14325779
https://biotifulogy.blogspot.com/2016/10/makalah-sumber-daya-alam-mineral-dan.html
http://hertiner456.blogspot.com/2016/10/sumber-daya-mineral.html
https://www.slideshare.net/feronikapurba/sni-13-47261998-klasifikasi-sumberdaya-mineral-dan-
cadangan
https://www.academia.edu/34732621/SUMBER_DAYA_MINERAL_DAN_ENERGI

20

Anda mungkin juga menyukai