Anda di halaman 1dari 10

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus yang telah memberikan hikmat serta
perlindungan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada
waktunya.
  Saya menyadari bahwa didalam penyusunan makalah ini jauh dari kesempurnaan
serta terdapat kekurangan dalam penyampaiannya. Oleh karena itu, saya mengharapkan
pembaca kiranya dapat memberikan kritik dan saran  yang membangun untuk lebih
menyempurnakan makalah-makah kami dilain waktu.
      Harapan yang paling besar dari penyusunan makalah ini ialah, semoga makalah ini
bermanfaat, baik untuk pribadi, dan pembaca serta sebagai tambahan dalam menambah
referensi yang telah ada.

Palu, Mei 2020

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................2
DAFTAR ISI........................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.......................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................5
1.3 Tujuan Pembahasan...............................................................................5
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Bahasa dan Sejarah Bahasa Indonesia.................................6
2.2 Kedudukan Bahasa Indonesia................................................................9
2.3 Peranan Bahasa Indonesia dalam Mencegah Disintegrasi Bangsa........12
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan......................................................................................................22
3.2 Saran................................................................................................................22
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................23
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sebagai bangsa yang besar bahasa sangat diperlukan sebagai pemersatu, agar
komunikasi semakin mudah dan menumbuhkan rasa nasionalis pada setiap daerah
yang dilingkupinya serta integrasi bangsa dapat terus dipertahankan. Jika sebuah
negara tidak memiliki bahasa pemersatu, maka semuanya akan menjadi kacau, seperti
halnya negara Indonesia yang memiliki wilayah yang cukup luas, yang terdiri dari
berbagai etnis dengan ratusan rumpun bahasa yang berbeda-beda. Untuk itu
kehadiran suatu bahasa utama dalam sebuah negara dapat menjadi alat pemersatu
suatu bangsa.Pada masanya bahasa juga dapat membangkitkan semangat pemuda
untuk bersatu dan bergotong royong memperjuangkan kemerdekaan Indonesia serta
menjalin tali persaudaraan yang erat.
Sejak dahulu, bangsa Indonesia dikenal sebagai bangsa yang multicultural dan
sekaligus juga multilingual. Hal ini berarti bahwa setiap suku atau kelompok etnik
mempunyai tradisi dan kebudayaan sendiri, termasuk keanekaragaman bahasanya.
Bahasa-bahasa kelompok etnik tersebut, atau lebih dikenal sebagai bahasa daerah,
selain dituturkan dan didukung oleh jumlah kelompok penutur yang sangat variatif,
juga memiliki wilayah yang tersebar luas. Tersebarnya bahasa daerah tertentu ke
wilayah lain di Nusantara tentunya memungkinkan terjadinya persaingan antarbahasa
daerah tersebut. Hal ini perlu disikapi secara serius oleh para pengambil kebijakan
dalam hal ini pemerintah. Bila dibiarkan pergesekan antarbahasa daerah tersebut
dikhawatirkan akan menjadi pemicu disintegrasi bangsa. Apalagi wilayah Indonesia
memiliki banyak pulau dan memiliki banyak ragam budaya, hal ini tentunya akan
berimbas kepada persatuan dan kesatuan bangsa. Untuk mempersatukan bangsa yang
berbeda-beda budaya, salah satunya dengan bahasa nasional yaitu Bahasa Indonesia.
Masyarakat Indonesia pada umumnya adalah masyarakat yang bilingualisme.
Mereka pada umumnya di samping menguasai bahasa Indonesia, juga menguasai
bahasa daerah sebagai bahasa ibu. Dengan demikian, situasi kebahasaan di Indonesia
sangat kompleks karena bahasa Indonesia dan 700-an bahasa daerah digunakan oleh
masyarakat Indonesia. Bahasa Indonesia adalah bahasa persatuan yang dijunjung oleh
segenap bangsa Indonesia. Hal ini tercermin pada ikrar ketiga Sumpah Pemuda 1928
yang berbunyi, “Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan
(bahasa nasional)”, bahasa Indonesia juga sebagai satu-satunya bahasa resmi secara
nasional di Indonesia.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Bahasa dan sejarah bahasa Indonesia?
2. Bagaimana kedudukan Bahasa Indonesia?
3. Apa saja peranan Bahasa Indonesia dalam mencegah disintegrasi bangsa ?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui dan memahami apa yang dimaksud dengan Bahasa dan sejarah
Bahasa Indonesia.
2. Mengetahui dan memahami kedudukan Bahasa Indonesia.
3. Mengetahui dan memahami peranan Bahasa Indonesia dalam mencegah
disintegrasi bangsa
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Bahasa dan Sejarah Bahasa Indonesia

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (Depdikbud: 1993:77), bahasa


adalah;sistem lambang bunyi yang arbitrer, yang dipergunakan oleh para anggota
suatu masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi, dan mengidentifikasikan diri;
(2) percakapan atau perkataan yang baik, tingkah laku yang baik dan sopan
santun”.
Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi Republik Indonesia yang sebagaimana
disebutkan dalam Undang-Undang Dasar RI 1945, Pasal 36. Ia juga merupakan
bahasa persatuan bangsa Indonesia sebagaimana disiratkan dalam Sumpah
Pemuda 28 Oktober 1928. Meski demikian, ia hanya sebagian kecil dari penduduk
Indonesia yang benar-benar menggunakannya sebagai bahasa ibu karena dalam
percakapan sehari-hari yang tidak resmi masyarakat Indonesia lebih suka
menggunakan bahasa daerahnya masing-masing sebagai bahasa ibu seperti bahasa
Melayu pasar, bahasa Jawa, bahasa Sunda, dll. Untuk sebagian besar lainnya
bahasa Indonesia adalah bahasa kedua dan untuk taraf resmi bahasa Indonesia
adalah bahasa pertama. Bahasa Indonesia ialah sebuah dialek bahasa Melayu yang
menjadi bahasa resmi Republik Indonesia Kata “Indonesia” berasal dari dua kata
bahasa Yunani, yaitu Indos yang berarti “India” dan nesos yang berarti “pulau”.
Jadi kata Indonesia berarti kepulauan India, atau kepulauan yang berada di
wilayah India.
Bahasa Indonesia diresmikan pada kemerdekaan Indonesia, pada tahun 1945.
Bahasa Indonesia merupakan bahasa dinamis yang hingga sekarang terus
menghasilkan kata-kata baru, baik melalui penciptaan, maupun penyerapan dari
bahasa daerah dan asing. Bahasa Indonesia adalah dialek baku dari bahasa Melayu
yang pokoknya dari bahasa Melayu Riau sebagaimana diungkapkan oleh Ki Hajar
Dewantara dalam Kongres Bahasa Indonesia I tahun 1939 di Solo, Jawa Tengah,
“jang dinamakan ‘Bahasa Indonesia’ jaitoe bahasa Melajoe jang soenggoehpoen
pokoknja berasal dari ‘Melajoe Riaoe’, akan tetapi jang soedah ditambah,
dioebah ataoe dikoerangi menoeroet keperloean zaman dan alam baharoe,
hingga bahasa itoe laloe moedah dipakai oleh rakjat di seloeroeh Indonesia;
pembaharoean bahasa Melajoe hingga menjadi bahasa Indonesia itoe haroes
dilakoekan oleh kaoem ahli jang beralam baharoe, ialah alam kebangsaan
Indonesia”.
Secara sejarah, bahasa Indonesia merupakan salah satu dialek temporal dari
bahasa Melayu yang struktur maupun khazanahnya sebagian besar masih sama
atau mirip dengan dialek-dialek temporal terdahulu seperti bahasa Melayu Klasik
dan bahasa Melayu Kuno. Secara Sosiologis, bisa dikatakan bahwa Bahasa
Indonesia resmi diakui pada sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928. Hal ini
juga sesuai dengan butir ketiga ikrar sumpah pemuda yaitu, “Kami putra dan putri
Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.”. Namun secara
Yuridis, bahasa Indonesia diakui pada tanggal 18 Agustus 1945 atau setelah
kemerdekaan Indonesia.

2.2 Kedudukan Bahasa Indonesia

Kedudukan Bahasa Indonesia ada dua, yaitu Bahasa Indonesia sebagai


bahasa nasional dan Bahasa Indonesia sebagai bahasa negara.

(1) Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional

Fungsi Bahasa Indonesia dalam kedudukannya sebagai bahasa nasional :


 Bahasa Indonesia berfungsi sebagai lambang kebanggaan kebangsaan,
bahasa Indonesia mencerminkan nilai-nilai sosial budaya yang mendasari
rasa kebangsaan kita. Atas dasar kebanggaan ini, bahasa Indonesia harus
dipelihara dan dikembangkan, serta senantiasa dibina rasa bangga dalam
menggunakan bahasa Indonesia.
 Bahasa Indonesia berfungsi sebagai lambang identitas Nasional, bahasa
Indonesia dapat memiliki identitasnya apabila masyarakat memakainya
atau yang menggunakannya membina dan mengembangkannya sehingga
bersih dari unsur-unsur bahasa lain.
 Bahasa Indonesia berfungsi sebagai alat perhubungan antar warga, antar
daerah, dan antar budaya, adanya bahasa Indonesia kita dapat
menggunakannya sebagai alat komunikasi dalam berinteraksi atau
berkomunikasi dengan masyarakat-masyarakat di daerah (sebagai bahasa
penghubung antar warga, daerah, dan budaya).
 Bahasa Indonesia berfungsi sebagai alat yang memungkinkan penyatuan
berbagai suku bangsa dengan latar belakang sosial budayan dan bahasanya
masing-masing kedalam kesatuan kebangsaan Indonesia, memungkinkan
berbagai suku bangsa mencapai keserasian hidup sebagai bangsa yang
bersatu dengan tidak perlu meninggalkan identitas kesukuan dan kesetiaan
nilai-nilai sosial budaya serta latar belakang bahasa daerah yang
bersangkutan.
(2) Bahasa Indonesia sebagai bahasa Negara
Fungsi Bahasa Indonesia dalam kedudukannya sebagai bahasa Negara :
 Bahasa Indonesia berfungsi sebagai bahasa resmi kenegaraan, sebagai
bahasa resmi kenegaraan, Bahasa Indonesia dipakai didalam segala
upacara, peristiwa, dan kegiatan kenegaraan baik dalam bentuk lisan
maupun tulisan.
 Bahasa Indonesia berfungsi sebagai bahasa pengantar didalam dunia
pendidikan, Bahasa Indonesia merupakan bahasa pengantar yang
digunakan di lembaga-lembaga pendidikan mulai dari taman kanak-kanak
sampai perguruan tinggi di seluruh Indonesia.
 Bahasa Indonesia berfungsi sebagai alat perhubungan pada tingkat
Nasional untuk kepentingan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan,
Bahasa Indonesia dipakai bukan saja sebgai alat komunikasi timbal balik
antara pemerintah dan masyarakat luas, dan bukan saja sebagai alat
perhubungan antar daerah dan antar suku, melainkan juga sebagai alat
perhubungan di dalam masyarakat yang sama latar belakang sosial budaya
dan bahasanya.
 Bahasa Indonesia berfungsi sebagai alat pengembangan kebudayaan, ilmu
pengetahuan dan teknologi, Bahasa Indonesia adalah satu-satunya alat
yang memungkinkan kita membina dan mengembangkan kebudayaan
nasional sedemikian rupa sehingga ia memiliki ciri-ciri dan identitasnya
sendiri, yang membedakannya dari kebudayaan daerah.

2.3 Peranan Bahasa Indonesia dalam Mencegah Disintegrasi Bangsa


Secara teori pengertian peran mengacu kepada fungsi yang dijalankan.
Peran bahasa Indonesia di sini memiliki pengertian tentang fungsi yang dijalankan
oleh Bahasa Indonesia dalam mencegah disintegrasi bangsa atau dapat dikatakan
sebagai alat pemersatu bangsa dan negara . Jika ditilik dari fungsi yang sudah
dijalankan, sampai saat ini peran bahasa Indonesia masih tetap menjalankan
fungsinya sebagai bahasa pemersatu bangsa dan NKRI. Berkaitan dengan
persoalan yang dihadapi bangsa Indonesia sampai saat ini, kita patut bersyukur
bahwa peran bahasa Indonesia sebagai alat pemersatu bangsa dan negara tidak
mengalami hambatan dan persoalan yang sangat mendasar dan serius, yang
sampai menimbulkan disintegrasi bangsa atau perpecahan antarsuku bangsa di
Indonesia.
Hubungan antarsuku bangsa di Indonesia masih terjalin dengan baik
dengan adanya bahasa Indonesia. Mereka juga menyadari adanya bahasa
Indonesia, komunikasi dan jalinan hubungan antara suku yang satu dan
yanglaintetapterjagadenganbaik. Peran bahasa Indonesia sebagai alat pemersatu
bangsa dan negara memang berjalan dengan baik, namun kekhawatiran terhadap
mulai terancamnya peran dan kedudukan bahasa Indonesia dan lunturnya sikap
positif terhadap bahasa Indonesia akhirakhir ini perlu mendapat perhatian dan
penanganan yang cukup serius.
Hal penting yang perlu diperhatikan akhir-akhir ini berkaitan dengan hal di
atas adalah penggunaan dan pengguna bahasa Indonesia, baik dalam bahasa tulis
maupun bahasa lisan. Para pengguna bahasa Indonesia yang perlu diperhatikan,
yaitu semua warga negara Indonesia. Dilihat dari penggunaan bahasa yang perlu
diperhatikan adalah penggunaan bahasa ketika pengguna bahasa sedang berbicara:
pidato, menyajikan materi ajar, diskusi, menyampaikan gagasan, berkomentar,
mengumumkan, berdialog, dan sebagainya dan pada waktu menulis, seperti
menulis berita, iklan, makalah, surat dan naskah resmi, dan sebagainya. Di
samping itu, yang lebih penting untuk dibahas adalah sikap bahasa para pengguna
bahasa Indonesia tersebut.
Bahasa yang digunakan oleh etnis tertentu, seperti etnis Cina, Jawa, Batak,
Minang, Sunda, Bali, Makassar, dan lainnya tidak akan menjadi permasalahan
apabila bahasa digunakan sesuai dengan situasi dan tempat tertentu. Penggunaan
bahasa daerah atau bahasa etnik tertentu pada acara-acara adat seperti pernikahan,
mencukur, khitanan, dan sebagainya dilindungi oleh negara dan ada
undangundang serta peraturannya. Namun, yang menjadi permasalahan apabila
penggunaan bahasa tersebu ttidak sesuai dengan kaidah dan tatanan yang ada.
Pengaruh kuat penggunaan istilah bahasa daerah ke dalam bahasa
Indonesia justru menjadi kekayaaan bahasa Indonesia. Namun, ketika zaman Orde
Baru sedang jaya-jayanya dan para pemimpinnya saat itu mempunyai pengaruh
yang sangat kuat, ada sisi negatif lain terhadap perkembangan bahasa Indonesia,
yaitu istilah-istilah bahasa banyak digunakan seperti wisma, siwi, pendopo,
anjungan, adiluhung, adipura, dan sebainya, namun kini istilah-istilah tersebut
secara perlahan-lahan tidak populer lagi dan tidak dipergunakan lagi.
Sebagai contoh, penggunaan bahasa Indonesia di kalangan mahasiswa atau
kaum muda dan remaja atau pelajar mengalami kemerosotan yang luar biasa.
Hampir sebagian besar mahasiswa di Indonesia menggunakan bahasa Melayu
Jakarta untuk kegiatan resmi. Mereka menggunakan kata-kata dan istilah-istilah
asing serta kata-kata gaul di kampus ketika berbicara, bahkan pada waktu diskusi,
sebagai pemakalah atau sebagai peserta diskusi pada saat bertanya. Seharusnya,
kaum muda Indonesia harus mempertahankan bahkan menjadi contoh dalam
penggunaan Bahasa Indonesia yang baik dan benar dimana pun mereka berada.
Dengan menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar maka perpecahan di
dala kehidupan masyarakat dapat dihindari dan disitulah peran Bahasa ndonesia
sebagai alat pemersatu dan mencegah disintegrasi bangsa.
Oleh karena itu, pemerintah dan seluruh komponen bangsa di Indonesia
harus bekerja sama dalam memasyarakatkan gerakan cinta bahasa Indonesia agar
bahasa Indonesia tetap lestari. Pemerintah harus mendukung setiap upaya
pemasyarakatan bahasa Indonesia. Pemasyarakatan bahasa Indonesia sebagai alat
pemersatu bangsa dan mencegah disintegrasi harus dilakukan sejak dini dan
secara berkelanjutan agar masyarakat Indonesia tetap setia dan mencintai
bahasanya.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Sampai saat ini bahasa Indonesia hingga kini masih menjadi perisai
pemersatu bangsa. Penggunaan bahasa Indonesia sebabagai alat pemersatu bangsa
dan Negara belum pernah menjadi sumber permasalahan oleh bangsa Indonesia.
Bahasa Indonesia tetap dapat menempatkan dirinya sebagai sarana komunikasi
yang efektif, berdampingan dan bersama-sama dengan bahasa-bahasa daerah yang
ada di Indonesia. Hal ini yang menjadikan bahasa Indonesia sebagai sarana
pertahanan bangsa dari ancaman disintegrasi.
Bahasa Indonesia akan tetap berperan sebagai alat pemersatu bangsa dan
negara apabila pemimpin atau pejabat tetap konsisten dan mematuhi aturan yang
terdapat dalam undangundang dan peraturan yang berlaku, tetap berpegang teguh
pada cita-cita menjunjung tinggi bahasa Indonesia sebagai alat pemersatu bangsa
dan negara, disiplin dalam mengimplementasikan aturan, disiplin dalam
menggunakan kaidah bahasa Indonesia, dan bersikap positif terhadap bahasa
Indonsia.
Agar peran bahasa Indonesia dalam mencegah disintegrasi dan sebagai alat
pemersatu bangsa serta Bahasa Indonesia tetap lestari, terpelihara, dan terjaga
dengan baik maka diperlukan usaha-usaha dari pemerintah dan seluruh
masyarakat Indonesia untuk terus menggunakan bahasa Indonesia dengan baik
dan benar.

3.2 Saran
Sebaiknya, Bahasa Indonesia harus digunakan dalam kegiatan sehari-hari
khususnya berawal dari kehidupan keluarga yang membiasakan anak-anaknya
untuk berbahasa Indonesia karena dalam interaksi antarsuku bangsa di Indonesia,
bahasa Indonesia memegang peranan penting dalam menjembatani komunikasi
penduduk berbeda suku, baik sepulau maupun antarpulau.

Anda mungkin juga menyukai