Anda di halaman 1dari 10

Nama : Diana Novita Sari

Nim : 18621631
Prodi : D3 Kebidanan (Semester 4)
Mata kuliah : Kesehatan Masyarakat

“POSYANDU”
A. Pengertian
Posyandu adalah suatu
forum komunikasi alih teknologi
dalam pelayanan kesehatan
masyarakat dari keluarga
berencana dari masyarakat oleh
masyarakat dan untuk
masyarakat dengan dukungan
pelayanan serta pembinaan
teknis dari petugas kesehatan
dan keluarga berencana yang
mempunyai nilai strategi untuk
pengembangan sumber daya
manusia sejak dini. (Rina Sari, 2019)
Menurut Kemkes Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu) merupakan salah
satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) yang
dilaksanakan oleh, dari dan bersama masyarakat, untuk memberdayakan dan
memberikan kemudahan kepada masyarakat guna memperoleh pelayanan
kesehatan bagi ibu, bayi dan anak balita.

B. Tujuan Posyandu
1. Mempercepat penurunan angka kematian ibu dan anak..
2. Peningkatan pelayanan kesehatan ibu untuk menurunkan IMR.
3. Mempercepat penerimaan NKKBS
4. Meningkatkan kemampuan masyarakat untuk mengembangkan kegiatan
kesehatan dan kegiatan-kegiatan lain yang menunjang peningkatan
kemampuan hidup sehat.
5. Pendekatan dan pemerataan pelayanan kesehatan kepada masyarakat dalam
usaha meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan kepada penduduk
berdasarkan letak geografi.
6. Peningkatan dan pembinaan peran serta masyarakat dalam rangka alih
teknologi untuk swakelola usaha-usaha kesehatan masyarakat.
(Rina Sari, 2019)

1|Kesmas
C. Manfaat
1. Bagi masyarakat
a. Memperoleh kemudahan untuk mendapatkan informasi dan pelayanan
kesehatan bagi anak balita dan ibu.
b. Pertumbuhan anak balita terpantau sehingga tidak menderita gizi
kurang atau gizi buruk.
c. Bayi dan balita mendapatkan kapsul vitamin A.
d. Ibu hamil juga akan terpantau berat badannya dan memperoleh tablet
tambah darah serta imunisasi tetanus toksoid (TT).
e. Memperoleh penyuluhan kesehatan yang berkaitan tentang kesehatan
ibu dan anak.
f. Apabila mendapat kelainan pada anak balita, ibu hamil,, ibu nifas
menyusui dapat segera diketahui dan dirujuk ke Puskesmas.
g. Dapat berbagi pengetahuan dan pengalaman tentang ibu dan anak
balita.
2. Bagi Kader
a. Mendapatkan berbagai informasi kesehatan lebih dahulu dan lengkap
b. Ikut berperan secara nyata dalam perkembangan tumbuh kembang anak
balita dan kesehatan ibu.
c. Citra diri meningkat dimata masyarakat sebagai orang yang terpercaya
dalam bidang kesehatan.
d. Menjadi panutan karena telah mengabdi demi pertumbuhan anak dan
kesehatan ibu.
(Rina Sari, 2019)

D. Kegiatan Pelayanan di Posyandu


1. Kegiatan utama, sekurang-kurangnya mencakup 5 kegiatan, yaitu:
a. Kesehatan ibu dan anak
b. Keluarga Berencana
c. Imunisasi
d. Gizi
e. Pencegahan dan penanggulangan diare
(Rina Sari, 2019)
2. Kegiatan pengembangan/pilihan, masyarakat dapat menambah kegiatan
baru disamping lima kegiatan utama yang telah ditetapkan, dinamakan
Posyandu Terintegrasi. Kegiatan baru tersebut misalnya;
- Bina Keluarga Balita (BKB);
- Tanaman Obat Keluarga (TOGA);
- Bina Keluarga Lansia (BKL);
- Pos Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD);
- berbagai program pembangunan masyarakat desa lainnya.

2|Kesmas
(kemkes.go.id)
3. Tujuh kegiatan Posyandu (sapta krida)
a. Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)
b. Keluarga Berencana (KB)
c. Imunisasi
d. Peningkatan gizi
e. Penanggulangan diare
f. Sanitasi dasar
g. Penyediaan obat esensial
h. Pembentukan posyandu
(Rina Sari, 2019)

E. Sasaran Posyandu
Semua anggota masyarakat yang membutuhkan pelayanan kebutuhan dasar
yang ada di posyandu, terutama:
1. Bayi dan anak balita
2. Ibu hamil, ibu nifas, dan ibu menyusui
3. Pasangan usia subur
4. Pengasuh anak.
(Rina Sari, 2019)

F. Cara Menyelenggarakan Posyandu


1. Pengelola Posyandu
Pengelola posyandu dipilih dari dan oleh masyarakat pada saat
musyawarah pembentukan pengurus Posyandu sekurang-kurangnya terdiri
dari ketua, seorang sekretaris, dan seorang bendahara. Kriteria pengelola
posyandu :
a. Diutamakan para dermawan dan tokoh masyarakat setempat.
b. Memiliki semangat pengabdian, berinisiatif tinggi, dan mampu
memotivasi masyarakat.
c. Bersedia bekerja secara sukarela bersama masyarakat.
2. Letak dan Lokasi Posyandu
a. Posyandu berlokasi di setiap desa atau kelurahan atau nagari
b. Tempat penyelenggaraan posyandu sebaiknya berada pada lokasi yang
mudah dijangkau oleh masyarakat.
c. Ditentukan oleh masyarakat itu sendiri.
3. Langkah-Langkah Pembentukan Posyandu
a. Mempersiapkan para petugas atau aparat, sehingga bersedia dan
memiliki kemampuan mengelola serta membina Posyandu.
b. Mempersiapkan masyarakat, khususnya tokoh masyarakat, sehingga
bersedia mendukung penyelenggaraan posyandu.

3|Kesmas
c. Melakukan Survei Mawas Diri (SMD) untuk menimbulkan rasa
memiliki bagi masyarakat melalui penemuan sendiri masalah yang
dihadapi serta potensi yang dimiliki.
d. Melakukan Musyawarah Masyarakat desa (MMD) untuk mendapatkan
dukungan dari tokoh masyarakat sehingga pembentukan Posyandu
dapat diwujudkan.
e. Membentuk dan memantau kegiatan Posyandu melalui kegiatan
berikut:
1. Pemilihan pengurus dan kader Posyandu
2. Orientasi pengurus dan pelatihan kader posyandu
3. Pembentukan dan peresmian Posyandu
4. Penyelenggaraan dan pemantauan kegiatan Posyandu
5. Posyandu dibentuk dari pos-pos yang telah ada seperti pos
penimbangan balita, pos imunisasi, pos Keluarga Berencana, pos
kesehatan, pos lainnya yang bentuk baru.
6. Persyaratan Posyandu:
a. Penduduk RW tersebut paling sedikit terdapat 100 orang balita
b. Terdiri dari 120 kepala keluarga
c. Disesuaikan dengan kemampuan petugas (bidan desa)
d. Jarak antara kelompok rumah, jumlah KK dalam 1 tempat atau
kelompok tidak terlalu jauh.
e. Alasan pendirian Posyandu
f. Posyandu dapat memberikan pelayanan kesehatan khususnya
dalam upaya pencegahan penyakit dan pertolongan pertama
pada kecelakaan sekaligus pelayanan KB.
g. Posyandu dari masyarakat untuk masyarakat dan oleh
masyarakat sehingga menimbulkan rasa memiliki masyarakat
terhadap upaya dalam bidang kesehatan dan keluarga berencana.
(Rina Sari, 2019)

G. Pelaksanaan Posyandu
Posyandu dapat dilaksanakan sekurang0kurangnya satu hari dalam dalam
sebulan. Hari dan waktu dipilih sesuai kesepakatan. (Rina Sari, 2019)
Posyandu berlokasi di setiap desa/kelurahan/RT/RW atau dusun, salah
satu kios di pasar, salah satu ruangan perkantoran, atau tempat khusus yang
dibangun oleh swadaya masyarakat. Tempat penyelenggaraan kegiatan
Posyandu sebaiknya berada di lokasi yang mudah dijangkau oleh masyarakat.
(kemkes, go.id)

4|Kesmas
H. Sistem Informasi di Posyandu (system 5 meja)

1. Meja 1
Layanan meja 1 merupakan layanan pendaftaran, kader melakukan
pendaftaran pada ibu dan balita yang dating ke Posyandu. Alur pelayanan
Posyandu sudah terarah dan jelas dengan adanya petunjuk dimeja
pelayanan.
2. Meja 2
Layanan meja 2 merupakan layanan penimbangan yang dilakukan oleh
kader.

5|Kesmas
3. Meja 3
Kader melakukan pencatatan pada buku KIA setelah ibu dan balita
mendaftar dan ditimbang. Pencatatan dengan mengisikan berat badan balita
ke dalam skala yang disesuaikan dengan umur balita.

4. Meja 4
Layanan meja 4 memuat informasi berat badan anak naik atau tidak naik,
ibu hamil dengan resiko tinggi, pasangan usia subur yang belum mengikuti
KB, penyuluhan kesehatan, pelayanan PMT, oralit, vitamin A, tablet zat
besi, pil ulangan, dan kondom yang bisa dilakukan oleh kader.

5. Meja 5
Layanan meja 5 tentang pelayanan kesehatan berupa imunisasi, pemberian
vitamin A dosis tinggi, pembagian pil KB atau kondom, pengobatan ringan
yang dilakukan oleh petugas kesehatan terkait.

6|Kesmas
Selain itu, di meja 5 ini juga dilakukan pemberian makanan tambahan pada
bayi dan balita yang datang ke posyandu dilayani di meja 5. Kader
menyiapkan nasi, lauk, sayur dan buah-buahan untuk dibagikan sebelum
pelaksanaan Posyandu. Pemberian ini bertujuan untuk mengingatkan ibu
untuk selalu memberikan makanan bergizi kepada bayi dan balita.
(Rina Sari, 2019)

I. Peran Kader
a. Sebelum hari buka posyandu

1. Melakukan persiapan penyelenggaraan kegiatan Posyandu.

2. Menyebarluaskan informasi tentang hari buka Posyandu melalui


pertemuan warga setempat atau surat edaran.

3. Melakukan pembagian tugas antar kader, meliputi pendaftaran,


penimbangan, pencatatan, penyuluhan, pemberian makanan tambahan,
serta pelayanan yang dapat dilakukan oleh kader.

4. Melakukan koordinasi dengan petugas kesehatan dan petugas lainnya


terkait dengan jenis layanan yang akan diselenggarakan. Jenis kegiatan
ini merupakan tindak lanjut dari kegiatan Posyandu sebelumnya atau
rencana kegiatan yang telah ditetapkan berikutnya.

5. Menyiapkan bahan penyuluhan dan pemberian makanan tambahan.


Bahan-bahan penyuluhan sesuai permasalahan yang dihadapi para
orangtua serta disesuaikan dengan metode penyuluhan, misalnya:
menyiapkan bahan-bahan makanan apabila ingin melakukan demo
masak, lembar balik untuk kegiatan konseling, kaset atau CD, KMS,
buku KIA, sarana stimulasi balita.

6. Menyiapkan buku-buku catatan kegiatan Posyandu.

b. Saat hari buka posyandu

1. Melakukan pendaftaran, meliputi pendaftaran balita, ibu hamil, ibu nifas,


ibu menyusui, dan sasaran lainnya.

2. Pelayanan kesehatan ibu dan anak. Untuk pelayanan kesehatan anak pada
Posyandu, dilakukan penimbangan, pengukuran tinggi badan,
pengukuran lingkar kepala anak, pemantauan aktifitas anak, pemantauan
status imunisasi anak, pemantauan terhadap tindakan orangtua tentang
pola asuh yang dilakukan pada anak, pemantauan tentang permasalahan
anak balita, dan lain sebagainya.

7|Kesmas
3. Membimbing orangtua melakukan pencatatan terhadap berbagai hasil
pengukuran dan pemantauan kondisi anak balita.

4. Melakukan penyuluhan tentang pola asuh anak balita. Dalam kegiatan ini,
kader bisa memberikan layanan konsultasi, konseling, diskusi kelompok
dan demonstrasi dengan orangtua/keluarga anak balita.

5. Memotivasi orangtua balita agar terus melakukan pola asuh yang baik
pada anaknya, dengan menerapkan prinsip asih-asah-asuh.

6. Menyampaikan penghargaan kepada orangtua yang telah datang ke


Posyandu dan minta mereka untuk kembali pada hari Posyandu
berikutnya.

7. Menyampaikan informasi pada orangtua agar menghubungi kader apabila


ada permasalahan terkait dengan anak balitanya.

8. Melakukan pencatatan kegiatan yang telah dilakukan pada hari buka


Posyandu.

c. Sesudah hari buka posyandu

1. Melakukan kunjungan rumah pada balita yang tidak hadir pada hari buka
Posyandu, anak yang kurang gizi, atau anak yang mengalami gizi buruk
rawat jalan, dan lain-lain.

2. Memotivasi masyarakat, misalnya untuk memanfaatkan pekarangan


dalam rangka meningkatkan gizi keluarga, menanam tanaman obat
keluarga, membuat tempat bermain anak yang aman dan nyaman. Selain
itu, memberikan penyuluhan tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
(PHBS).

3. Melakukan pertemuan dengan tokoh masyarakat, pimpinan wilayah untuk


menyampaikan hasil kegiatan Posyandu serta mengusulkan dukungan
agar Posyandu terus berjalan dengan baik.

4. Menyelenggarakan pertemuan, diskusi dengan masyarakat, untuk


membahas kegiatan Posyandu. Usulan dari masyarakat digunakan
sebagai bahan menyusun rencana tindak lanjut kegiatan berikutnya.

5. Mempelajari Sistem Informasi Posyandu (SIP). SIP adalah sistem


pencatatan data atau informasi tentang pelayanan yang diselenggarakan
di Posyandu. Manfaat SIP adalah sebagai panduan bagi kader untuk
memahami permasalahan yang ada, sehingga dapat mengembangkan
jenis kegiatan yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan sasaran.

8|Kesmas
6. Format SIP meliputi;

 Catatan ibu hamil, kelahiran, kematian bayi, kematian ibu hamil,


melahirkan, nifas;
 Catatan bayi dan balita yang ada di wilayah kerja posyandu; jenis
kegiatan yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan sasaran.
 Catatan pemberian vitamin a, pemberian oralit, pemberian tablet
tambah darah bagi ibu hamil, tanggal dan status pemberian imunisasi;
 Catatan wanita usia subur, pasangan usia subur, jumlah rumah tangga,
jumlah ibu hamil, umur kehamilan, imunisasi ibu hamil, risiko
kehamilan, rencana penolong persalinan, tabulin, ambulan desa, calon
donor darah yang ada di wilayah kerja posyandu.

Pesan kader tentang PHBS

• Mendorong keluarga untuk melakukan persalinan di fasilitas kesehatan


dengan pertolongan tenaga kesehatan agar ibu dan bayi selamat dan sehat.

• Mengajak keluarga untuk mendorong ibu dalam memberikan ASI Eksklusif


dari usia 0-6 bulan agar bayi tumbuh sehat.

• Mendampingi keluarga untuk menimbang bayi dan balita di Posyandu setiap


bulan agar terpantau pertumbuhan dan perkembangannya.

• Mengajak keluarga untuk bergotong royong dalam penyediaan air bersih di


lingkungan agar terhindar dari penyakit.

• Mendorong keluarga untuk membiasakan diri buang air besar di jamban.

• Menggerakkan masyarakat untuk terbiasa mencuci tangan menggunakan


sabun dengan air bersih mengalir.

• Mengajak keluarga untuk menjadikan rumah bebas jentik nyamuk dengan


3M plus seminggu sekali agar terhindar dari Demam Berdarah.

• Menggerakkan masyarakat agar giat makan sayur dan buah secara rutin.

• Menggerakkan masyarakat agar melakukan aktivitas fisik minimal 30 menit


setiap hari.

• Mendorong masyarakat menjadikan rumah tempat bebas asap rokok

Pesan kader untuk bumil

 Pengaturan kelahiran
 Pemeriksaan kehamilan
 Makanan yang sehat bagi bumil

9|Kesmas
 Kebersihan diri
 Mengenali tanda bahaya kehamilan

Pesan kader untuk ibu bersalin

1. Pertolongan persalinan
2. Mengenali tanda tanda persalinan
3. Mengenali tanda bahaya persalinan
Pesan kader untuk bufas

1. Yang harus dilakukan oleh ibu nifas tentang asi


2. Menjaga kesehatan pada ibu nifas
3. Mengenali tanda-tanda bahaya pada ibu nifas
4. Pentingnya ibu nifas ikut program kb
5. Jenis-jenis alat kb dan cara menggunakannya
Pesan kader untuk ibu

1. Pemberian ASI
2. Pola makan anak
3. Tumbuh kembang anak (BB, TB)
4. Pemberian kapsul vitamin A
5. Yang perlu dilakukan bila balita batuk
6. Yang perlu dilakukan bila balita diare
7. Yang perlu dilakukan bila anak demam
8. Yang perlu dilakukan bila anak sakit kulit
9. Mencegah agar anak tidak terkena penyakit kulit
10. Merawat gigi anak
(kemkes.go.id)

SUMBER
https://www.kemkes.go.id
Sari, Rina. 2019. “Dasar Ilmu Kesehatan Masyarakat Untuk Mahasiswa
Kebidanan”. Yogyakarta: PT. PUSTAKA BARU.

10 | K e s m a s

Anda mungkin juga menyukai