Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

DEMOKRASI INDONESIA

DOSEN PENGAMPU:

Payung Hasibuan SH.,M

DISUSUN OLEH TINGKAT 1:

Ivan Hartanto P17120119022


Laila Rahmadani P17120119023
Magfirah Aulia P17120119024
Mallika Kharisma C P17120119025
Meitaniarusdiana P17120119026

JURUSAN KEPERAWATAN
PRODI D-IV DAN NERS
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN JAKARTA 1
2019/2020
KATA PENGANTAR

AssalammualaikumWr.wb.

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu, tanpa pertolongan-Nya kami semua tidak
mungkin dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Pada kesempatan kali ini kami
membahas masalah “Demokrasi Indonesia”. Dalam menyelesaikan laporan ini kami mengalami
beberapa kesulitan.Namun dengan usaha dan kerja keras kami dalam mengerjakan, akhirnya
kami dapat menyajikan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna,
maka kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang dapat membangun demi kesempurnaan
makalah yang kami buat.

Penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua khususnya para pembaca
di dalam kehidupan.

Jakarta, 5 Maret 2020

Tim Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................................2
DAFTAR ISI...............................................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................................4
1.2 Rumusan masalah........................................................................................................................4
1.3 Tujuan penulisan..........................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................................................5
2.1 Pengertian Demokrasi..................................................................................................................5
2.2 Prinsip Demokrasi.......................................................................................................................6
2.3 Demokrasi Pancasila....................................................................................................................8
2.4 Pelaksanaan Demokrasi Di Indonesia..........................................................................................8
BAB III PENUTUP...................................................................................................................................12
3.1 Kesimpulan................................................................................................................................12
3.2 Saran..........................................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................13

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Demokrasi merupakan salah satu bentuk atau mekanisme sistem pemerintahan suatu
negara sebagai upaya mewujudkan kedaulatan rakyat atau negara yang dijalankan oleh
pemerintah. Semua warga negara memiliki hak yang setara dalam pengambilan keputusan
yang dapat mengubah hidup mereka. Demokrasi mengizinkan warga negara berpartisipasi
baik secara langsung atau melalui perwakilan dalam perumusan, pengembangan, dan
pembuatan hukum.
Demokrasi mencakup kondisi social, ekonomi, dan budaya yang memungkinkan adanya
praktik kebebasan politik secara bebas dan setara.
Demokrasi Indonesia dipandang perlu dan sesuai dengan pribadi bangsa Indonesia. Hal
itu bisa kita temukan dari banyaknya agama yang masuk dan berkembang di Indonesia,
selain itu banyaknya suku, budaya dan bahasa, kesemuanya merupakan karunia Tuhan yang
patut kita syukuri.

1.2 Rumusan masalah


1. Apa yang dimaksud dengan demokrasi?
2. Bagaimanakah prinsip demokrasi?
3. Apa yang dimaksud dengan demokrasi pancasila?
4. Bagaimana pelaksanaan demokrasi di Indonesia ?
5. Pendidikan demokrasi ?

1.3 Tujuan penulisan


1. Dapat mengetahui pengertian demokrasi
2. Dapat mengetahui prinsip demokrasi
3. Dapat mengetahui pengertian demokrasi pancasila
4. Dapat mengetahui pelaksanaan demokrasi di Indonesia
5. Dapat mengetahui Pendidikan demokrasi

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Demokrasi


Pengertian demokrasi dapat dilihat dari tinjauan bahasa (epistemologis) dan
istilah (terminologis). Secara epistemologis “demokrasi” terdiri dari dua kata yang
berasal dari bahasa Yunani yaitu ”demos” yang berarti rakyat atau penduduk suatu
tempat dan “cretein” atau “cratos” yang berarti kekuasaan atau kedaulatan. Jadi secara
bahasa demos-cratein atau demos-cratos adalah keadaan Negara di mana dalam sistem
pemerintahannya kedaulatan berada di tangan rakyat, kekuasaan tertinggi berada dalam
keputusan bersama rakyat, rakyat berkuasa, pemerintah rakyat dan oleh rakyat.
Sementara itu, pengertian demokrasi secara istilah sebagaimana dikemukakan para ahli
sebagai berikut:
a. Menurut Joseph A. Schemer

Demokrasi merupakan suatu perencanaan institusional untuk mencapai keputusan


polituk dimana individu- individu memperoleh kekuasaan untuk memutuskan cara
perjuangan kompetitif atas suara rakyat.

b. Sidney Hook

Demokrasi adalah bentuk pemerintahan dimana keputusan-keputusan pemerintah


yang penting secara langsung atau tidak langsung didasarkan pada kesepakatan
mayoritas yang diberikan secara bebas dari rakyat dewasa.

c. Philippe C. Schmitter dan Terry Lynn Karl


Demokrasi sebagai suatu sistem pemerintahan dimana pemerintah dimintai
tanggung jawab atas tindakan—tindakan mereka diwilayah publik oleh warganegara,
yang bertindak secara tidak langsung melalui kompetisi dan kerjasama dengan para
wakil mereka yang terpilih.
d. Henry B. Mayo
Menyatakan demokrasi sebagai sistem politik merupakan suatu sistem yang
menunjukkan bahwa kebijakan umum ditentukan atas dasar mayoritas oleh wakil-
wakil yang diawasi secara efektif oleh rakyat dalam pemilihan- pemilihan berkala

5
yang didasarkan atas prinsip kesamaan politik dan diselenggarakan dalam suasana
terjaminnya kebebasan politik.

Kesimpulan-kesimpulan dari beberapa pendapat diatas adalah bahwa hakikat


demokrasi sebagai suatu sistem bermasyarakat dan bernegara serta pemerintahan
memberikan penekanan pada keberadaan kekuasaan di tangan rakyat baik dalam
penyelenggaraan berada di tangan rakyat mengandung pengertian tiga hal, yaitu:

a. Pemerintahan dari rakyat (government of the people)


Mengandung pengertian yang berhubungan dengan pemerintah yang sah dan
diakui (ligimate government) dimata rakyat. Sebaliknya ada pemerintahan yang tidak
sah dan tidak diakui (unligimate government). Pemerintahan yang diakui adalah
pemerintahan yang mendapat pengakuan dan dukungan rakyat. Pentingnya
legimintasi bagi suatu pemerintahan adalah pemerintah dapat menjalankan roda
birokrasi dan program- programnya.
b. Pemerintahan oleh rakyat (government by the people)
Pemerintahan oleh rakyat berarti bahwa suatu pemerintahan menjalankan
kekuasaan atas nama rakyat bukan atas dorongan sendiri. Pengawasan yang dilakukan
oleh rakyat ( sosial control) dapat dilakukan secara langsung oleh rakyat maupun
tidak langsung ( melalui DPR).
c. Pemerintahan untuk rakyat (government for the people)
Mengandung pengertian bahwa kekuasaan yang diberikan oleh rakyat kepada
pemerintah dijalankan untuk kepentingan rakyat. Pemerintah diharuskan menjamin
adanya kebebasan seluas-luasnya kepada rakyat dalam menyampaikan aspirasinya
baik melalui media pers maupun secara langsung.
Sumber pdf (pengertian DEMOKRASI dwi)
2.2 Prinsip Demokrasi
Terdapat tujuh hal dalam prinsip demokrasi, yaitu :
1. Negara Berdasarkan Konstitusi
Prinsip ini terkait dengan UUD (Undang-undang Dasar) atau semua
hukum yang ditetapkan. Konstitusi dijadikan landasan dalam berbangsa dan
bernegara. Fungsinya sebagai pembatas kewenangan pemerintah, dan bisa

6
memenuhi hak rakyat. Dengan begitu, rakyat tidak mendapatkan perlakuan
sewenang-wenang dari penguasa.
2. Peradilan Tidak Memihak dan Bebas
Pemerintah tidak bisa campur tangan dalam peradilan. Karena sistem
pemerintahan menganut peradilan bebas. Netralitas sangat diperlukan, sehingga
bisa melihat permasalahan dengan tepat dan jernih. Sehingga hakim mampu
bekerja dengan baik dalam menemukan keadilan. Kemudian menentukan
keputusan yang adil dalam setiap perkara yang ditanganinya.
3. Kebebasan Berpendapat dan Berserikat
Setiap warga negara bebas untuk membentuk organisasi atau berserikat.
sekaligus tidak membatasi haknya untuk mengeluarkan pendapat. Namun,
pendapat itu tentunya harus disampaikan dengan bijak.
4. Pergantian pemerintahan secara berkala
Agar kekuasaan tidak disalahgunakan, maka perlu adanya pergantian
pemerintahan dengan berkala. Sehingga meminimalisir kemungkinan terjadinya
korupsi, kolusi, dan juga nepotisme. Pemilihan umum harus digelar dengan jujur
dan adil. Dengan harapan bisa menemukan pemimpin yang bisa diandalkan.
5. penegakan hukum, dan kedudukan sama setiap rakyat di mata hokum
Kebenaran dan keadilan tidak akan tercipta tanpa penegakan hukum.
Penerapan hukum tidak boleh pandang bulu atau berat sebelah. Oleh karena setiap
warga negara memiliki keduduka yang sama di depan hukum. Jadi, setiap
pelanggaran hukum harus mendapatkan hukuman tegas. 
6. Jaminan atas Hak Asasi Manusia
Sistem demokrasi dikatakan berhasil diterapkan, kalau dibarengi dengan
perlindungan HAM. Karena hak dasar ini adalah hak setiap manusia. Sehingga
negara juga harus menghargainya, dengan tidak pernah melakukan pelanggaran
HAM.
7. Kebebasan Pers
Pers menjadi media penyaluran aspirasi warga negara. Sehingga bisa
memberikan kritik dan saran kepada pemerintah sebagai pemuat kebijakan publik.

7
Fungsi lainnya adalah sebagai sarana sosialisasi segala program pemerintah.
Sehingga terjalin komunikasi antara rakyat dan pemerintah.
Sumber https://salamadian.com/pengertian-demokrasi/

2.3 Demokrasi Pancasila


Dalam Rancangan TAP MPR RI tentang Demokrasi Pancasila disebutkan bahwa
Demokrasi Pancasila adalah norma yang mengatur penyelenggaraan kedaulatan rakyat
dan penyelenggaraan pemerintahan negara, dalam kehidupan politik, ekonomi, sosial
budaya, dan pertahanan keamanan, bagi setiap warga negara Republik Indonesia,
organisasi kekuatan sosial politik, organisasi kemasyarakatan, dan lembaga
kemasyarakatan lainnya serta lembagalembaga negara baik di pusat maupun di daerah.
Secara ringkas, demokrasi Pancasila memiliki beberapa pengertian sebagai
berikut:
1. Demokrasi Pancasila adalah demokrasi yang berdasarkan kekeluargaan dan
gotong-royong yang ditujukan kepada kesejahteraan rakyat, yang mengandung
unsur-unsur berkesadaran religius, berdasarkan kebenaran, kecintaan dan budi
pekerti luhur, berkepribadian Indonesia dan berkesinambungan.
2. Dalam demokrasi Pancasila, sistem pengorganisasian negara dilakukan oleh
rakyat sendiri atau dengan persetujuan rakyat.
3. Dalam demokrasi Pancasila kebebasan individu tidak bersifat mutlak, tetapi harus
diselaraskan dengan tanggung jawab sosial.
4. Dalam demokrasi Pancasila, ke universalan cita-cita demokrasi dipadukan dengan
cita-cita hidup bangsa Indonesia yang dijiwai oleh semangat kekeluargaan,
sehingga tidak ada dominasi mayoritas atau minoritas.
Sumber demokrasi pancasila pdf

2.4 Pelaksanaan Demokrasi Di Indonesia


Pelaksanaan demokrasi di Indonesia dapat dibagi ke dalam lima priode :
1. Pelaksanaan demokrasi masa revolusi (1945-1950)
Tahun 1945-1950 Indonesia masih berjuang mengghadapi belanda yang
ingin kembali ke Indonesia.Pada masa itu penyelenggaraan pemerintah dan

8
demokrasi Indonesia belum berjalan baik.Hal itu disebabkan masih adanya
revolusi fisik.Berdasarkan pada konstitusi Negara , yaitu UUD 1945, Indonesia
adalah Negara demokrasi yang berkedaulatan rakyat.Masa pemerintahan tahun
1945- 1950 mengindikasikan keinginan kuat dari para pemimpin Negara untuk
membentuk pemerintahan demokratis. Untuk menghindari kesan bahwa Negara
Indonesia adalah Negara absolute maka dilakukan serangkaiaan Kebijakan untuk
menciptakan pemerintahan demokratis. Kebijakan tersebut adalah sebagai berikut:
a. Maklumat pemerintah No. X tanggal 16 oktober 1945 tentang perubahan
fungsi KNIP menjadi Fungsi parlemen.
b. Maklumat pemerintah tanggal 3 November 1945 Mengenai pembentukan
partai politik.
c. Maklumat pemerintah tanggal 14 N0vember 1945 mengenai perubahan
cabinet ke cabinet parlementer.
Dengan kebijakan tersebut terjadi perubahan dalam sistem pemerintahan
di Indonesia.Sistem pemerintahan berubah menjadi system pemerintahan
parlementer. Cita-cita dan proses demokrasi masa itu trhambat oleh revolusi fisik
menghadapi belanda dan pemberontakan PKI madiun tahun 1948.

2. Pelaksanaan demokrasi masa orde lama.


a. Masa demokrasi liberal (1950-1959)
Proses demokrasi pada masa itu telah dinilai gagal dalam menjamin
stabilitas politik,kelangsungan pemerintahan,dan penciptaan kesejahteraan
rakyat.Kegagalan pratik demokrasi parlementer atau liberal tersebut
disebabkan oleh beberapa hal,yaitu sebagai berikut:
a. Dominannya politik aliran.
b. Landasan sosial ekonomi rakyat yang masih rendah.
c. Tidak mempunyai para anggota konstituante dalam bersidang menetapkan
dasar Negara sehingga keadaan menjadi berlarutlarut.Hal ini menjadikan
presiden soekarno mengeluarkan Dekrit Presidan tanggal 5 juli 1959.

9
Dengan turunnya dekrit presiden tersebut,berakhirlah masa demokrasi
parlementer atau demokrasi liberal di Indonesia.selanjutnya Indonesia
memasuki masa demokrasi terpimpin.

b. Masa demokrasi terpimpin tahun (1959-1965)


Masa antara tahun 1959-1965 adalah periode demokrasi terpimpin.
Pengertian dasar demokrasi terpimpin menurut ketetapan MPR S No.
VIII/MPRS/1965 adalah kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah
kebijaksanaan dalam permusyawaratan / perwakilan yang berintikan
musyawarah untuk mufakat secara gotong royong diantara semua kekuatan
nasional yang progresif revulusioner dengan berporoskan nasakom.
Adapun ciri-ciri demokrasi terpimpin adalah sebagai berikut:
a. Dominasi presiden, artinya Presiden Soekarno sangat berperan dalam
menentukan penyelenggaraan pemerintahan Negara.
b. Terbatasnya peran partai politik.
c. Berkembangnya pengaruh PKI dan militer sebagai kekuatan sosial politik
di Indonesia.
3. Pealaksanaan demokrasi masa orde baru tahun (1966-1998)
Masa Orde baru dimulai tahun 1966.Demokrasi masa orde baru
bercirikan pada kuatnya kekuasaan presiden dalam menopang dan mengatur
seluruh proses politik yang terjadi.Lembaga kepresidenan telah menjadi pusat dari
seluruh proses politik dan menjadi pembentuk dan penentu agenda
nasional,mengontrol kegiatan politik dan pemberi legalitas bagi seluruh anggota
pemerintah dan Negara.Akibatnya,secara substantive tidak ada perkembangan
demokrasi dan justru penurunan derajat demokrasi.
Orde baru sesungguhnya telah mampu membangun stabiliats
pemerintahan dan kemajuain ekonomi. Namun, makin lama semakin jauh dari
semangat demokrasi dan kontrol rakyat.
Pemerintahan orde baru berakhir pada saat Presiden Soeharto
mengumumkan pengunduran dirinya dari kekuasaannya pada tanggal 29 Mei

10
1998. Berakhirnya orde baru membuka jalan munculnya Masa Transisi dan
periode Reformasi.
4. Pelaksanaan demokrasi masa transisi tahun (1998-1999)
Masa transisi berlangsung antara 1998-1999.Pada masa transisi banyak
sekali pembangunandan perkembangan kearah kehidupan Negara
demoktasi.Beberapa pembangunan kearah demokrasi tersebut adalah sebagai
berikut:
a. Keluarnya ketetapan MPR RI Dalam siding istimewa bulan November
1998 sebagai awal perubahan sitem demokrasi secara konstitusional.
b. Adanya jaminan kebebasan pendirian partai poltik ataupun organisasi
kemasyarakatan secara luas.
c. Melaksanakan pemilihan umum 1999 yang bebas dan demokratis dengan
diikuti banyak partai politik.
d. Terbukanya kesempatan yang luas dan untuk warga Negara dalam
melaksanakan demokrasi di berbagai bidang.Demokrasi saat itu menjadi
harapan banyak orang sehingga sering eufhoria demokrasi.
5. Pelaksanaan demokrasi masa reformasi tahun 1999 sampai sekarang.
Di masa Reformasi ini juga terdapat peningkatan prinsip prinsip
demokrasi yang terpenting,yaitu jaminan penegakan hak asasi manusia dengan di
keluarkannya Undang-Undang No. 39 Tahun 1999 tentang HAM dan Undang-
Undang No. 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan Hak asasi manusia.
Pelaksanaan demokrasi yang sangat penting pada masa reformasi ini
adalah adanya amandemen terhadap UUD 1945. Amandemen UUD 1945
dimaksudkan untuk mengubah dan memperbaharui konstitusi Negara agar sesuai
dengan prinsip-prinsip Negara demokrasi. Proses amandemen terhadap UUD
1945 adalah:
a. Amandemen pertama tahun 1999
b. Amandemen kedua tahun 2000
c. Amandemen ketiga tahun 2001.
d. Amandemen keempat tahun 2002.
Sumber demokrasi pancasila pdf

11
BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Demokrasi berasal dari kata “demos” dan “cratos’. Kata ”demos” yang berarti
rakyat atau penduduk suatu tempat dan “cretein” atau “cratos” yang berarti kekuasaan
atau kedaulatan. Jadi secara bahasa demos-cratein atau demos-cratos adalah keadaan
Negara di mana dalam sistem pemerintahannya kedaulatan berada di tangan rakyat,
kekuasaan tertinggi berada dalam keputusan bersama rakyat, rakyat berkuasa, pemerintah
rakyat dan oleh rakyat. Beberapa hal dalam prinsip demokrasi, yaitu : Negara
Berdasarkan Konstitusi, Peradilan Tidak Memihak dan Bebas, Kebebasan Berpendapat
dan Berserikat, Pergantian pemerintahan secara berkala, Penegakan hukum, dan
kedudukan sama setiap rakyat di mata hukum, Jaminan atas Hak Asasi Manusia, dan
Kebebasan Pers.
Demokrasi Pancasila adalah norma yang mengatur penyelenggaraan kedaulatan
rakyat dan penyelenggaraan pemerintahan negara, dalam kehidupan politik, ekonomi,
sosial budaya, dan pertahanan keamanan, bagi setiap warga negara Republik Indonesia,
organisasi kekuatan sosial politik, organisasi kemasyarakatan, dan lembaga
kemasyarakatan lainnya serta lembagalembaga negara baik di pusat maupun di daerah.
Pelaksanaan demokrasi di Indonesia dapat dibagi ke dalam lima priode , yaitu :
1.) Pelaksanaan demokrasi masa revolusi (1945-1950), 2.) Pelaksanaan demokrasi masa
orde lama yang diliputi dua masa pemerintahan yaitu Masa demokrasi liberal (1950-
1959) dan Masa demokrasi terpimpin tahun (1959-1965) , 3.) Pealaksanaan demokrasi
masa orde baru tahun (1966-1998), 4.) Pelaksanaan demokrasi masa transisi tahun (1998-
1999), 5.) Pelaksanaan demokrasi masa reformasi tahun 1999 sampai sekarang.

3.2 Saran
Melalui makalah ini, kami berharap supaya kita dapat menerapkan prinsip-prinsip
demokrasi dalam kehidupan sehari-hari. Dan dalam setiap melakukan kegiatan di kampus
baik internal maupun eksternal, kami dapat mengambil pelajaran yang bermanfaat setelah
mengetahui dan memahami Demokrasi beserta sejarah awal mulanya seperti pertama kali
Demokrasi dimulai hingga saat ini.
12
DAFTAR PUSTAKA

13

Anda mungkin juga menyukai