Anda di halaman 1dari 13

TUGAS MATA KULIAH

“KESEHATAN KESELAMATAN KERJA”

Nama : Anggun Millenia Mukti


NPM : F0I018067
Kelas : Tingkat 2A

PRODI DIPLOMA-3 FARMASI


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM
UNIVERSITAS BEENGKULU
TAHUN AKADEMIK 2019/2020

1
Alat Pelindung Diri (APD) untuk K3 – Alat Pelindung Diri (APD) atau
Personal Protective Equipment adalah alat-alat atau perlengkapan yang wajib
digunakan untuk melindungi dan menjaga keselamatan pekerja saat melakukan
pekerjaan yang memiliki potensi bahaya atau resiko kecelakaan kerja. Alat-alat
Pelindung Diri (APD) yang digunakan harus sesuai dengan potensi bahaya dan resiko
pekerjaannya sehingga efektif melindungi pekerja sebagai penggunanya.
Di dalam laboratorium beberapa resiko pekerjaan yang berpotensi
membahayakan keselamatan dan kesehatan kerja serta berpotensi menimbulkan
kecelakan kerja antara lainproses penggunaan bahan-bahan kimia, proses penggunaan
alat – alat laboratorium yang membahayakan pekerja, dll.Oleh karena itu, pekerja-
pekerja yang mengerjakan proses tersebut memerlukan perlengkapan atau alat untuk
melindungi dirinya sehingga mengurangi resiko bahaya dan kecelakaan kerja. Alat
Pelindung Diri atau APD ini merupakan salah satu syarat penting dalam penerapan
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja.

JENIS ALAT PELINDUNG DIRI


1. Perlindungan Mata Dan Wajah
Proteksi mata dan wajah merupakan persyaratan yang mutlak yang harus
dikenakan oleh pemakai dikala bekerja dengan bahan kimia.Hal ini dimaksud
untuk melindungi mata dan wajah dari kecelakaan sebagai akibat dari tumpahan
bahan kimia, uap kimia, dan radiasi. Secara umum perlindungan mata terdiri dari

Gambar 1. Pelindung Mata

2
Gambar 2. Goggle

Gambar 2. Pelindung Wajah


a. Face shield 
Digunakan pada operasi peleburan logam,percikan bahan kimia ,atau parkel
yang melayang.

Gambar 3. Face shield

2. Perlindungan Badan
Baju yang dikenakan selama bekerja di laboratorium, yang dikenal dengan
sebutan jas laboratorium ini, merupakan suatu perlengkapan yang wajib
dikenakan sebelum memasuki laboratorium.Jas laboratorium yang kerap sekali
dikenal oleh masyarakat pengguna bahan kimia ini terbuat dari katun dan bahan

3
sintetik. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika menggunakan jas
laboratorium: kancing jas laboratorium tidak boleh dikenakan dalam kondisi
tidak terpasang dan ukuran dari jas laboratorium pas dengan ukuran badan
pemakainya. Jas laboratorium merupakan pelindung badan Anda dari tumpahan
bahan kimia dan api sebelum mengenai kulit pemakainya. Jika jas laboratorium
Anda terkontaminasi oleh tumpahan bahan kimia, lepaslah jas tersebut
secepatnya.

Gambar 4. Jas Laboratorium


Selain jas laboratorium, perlindungan badan lainnya adalah Apron dan
Jumpsuits.Apron sering kali digunakan untuk memproteksi diri dari cairan yang
bersifat korosif dan mengiritasi.Perlengkapan yang berbentuk seperti celemek ini
biasanya terbuat dari karet atau plastik. Untuk apron yang terbuat dari plastik,
perlu digaris bawahi, bahwa tidak dikenakan pada area larutan yang mudah
terbakar dan bahan-bahan kimia yang dapat terbakar yang dipicu oleh elektrik
statis, karena apron jenis ini dapat mengakumulasi loncatan listrik statis.
Jumpsuits atau dikenal dengan sebutan baju parasut ini direkomendasikan untuk
dipakai pada kondisi beresiko tinggi (misalnya ketika menangani bahan kimia
yang bersifat karsinogenik dalam jumlah yang sangat banyak).Baju parasut ini
terbuat dari material yang dapat didaur ulang. Bahan dari peralatan perlindungan
badan ini haruslah mampu memberi perlindungan kepada pekerja laboratorium
dari percikan bahan kimia, panas, dingin, uap lembab, dan radiasi.

4
Gambar 5 jas lab sekali pakai Gambar 6 apron Gambar 7 jumpsuit

3. Perlindungan Tangan
Kontak pada kulit tangan merupakan permasalahan yang sangat penting
apabila terpapar bahan kimia yang korosif dan beracun.Sarung tangan menjadi
solusi bagi Anda. Tidak hanya melindungi tangan terhadap karakteristik bahaya
bahan kimia tersebut, sarung tangan juga dapat memberi perlindungan dari
peralatan gelas yang pecah atau rusak, permukaan benda yang kasar atau tajam,
dan material yang panas atau dingin.

5
Bahan kimia dapat dengan cepat merusak sarung tangan yang di pakai jika tidak
dipilihbahannya dengan benar berdasarkan bahan kimia yang ditangani. Selain
itu, kriteria yang lain adalah berdasarkan pada ketebalan dan rata-rata daya
tembus atau terobos bahan kimia ke kulit tangan. Sarung tangan harus secara
periodik diganti berdasarkan frekuensi pemakaian dan permeabilitas bahan kimia
yang ditangani.Jenis sarung tangan yang sering dipakai di laboratorium,
diantaranya, terbuat dari bahan karet, kulit dan pengisolasi (asbestos) untuk

6
temperatur tinggi.Jenis karet yang digunakan pada sarung tangan, diantaranya
adalah karet butil atau alam, neoprene, nitril, dan PVC (Polivinil klorida). Semua
jenis sarung tangan tersebut dipilih berdasarkan bahan kimia yang akan
ditangani. Sebagai contoh, sarung tangan yang terbuat dari karet alam baik
apabila bekerja dengan Ammonium hidroxida, tetapi tidak baik bila bekerja
dengan Dietil eter.

4. Perlindungan Pernafasan
Kontaminasi bahan kimia yang paling sering masuk ke dalam tubuh manusia
adalah lewat pernafasan.Banyak sekali partikel-partikel udara, debu, uap dan gas
yang dapat membahayakan pernafasan.Laboratorium merupakan salah satu
tempat kerja dengan bahan kimia yang memberikan efek kontaminasi
tersebut.Oleh karena itu, para pekerjanya harus memakai perlindungan
pernafasan, atau yang lebih dikenal dengan sebutan masker, yang
sesuai.Pemilihan masker yang sesuai didasarkan pada jenis kontaminasi,
kosentrasi, dan batas paparan. Beberapa jenis perlindungan pernafasan
dilengkapi dengan filter pernafasan yang berfungsi untuk menyaring udara yang
masuk. Filter masker tersebut memiliki masa pakai. Apabila tidak dapat
menyaring udara yang terkontaminasi lagi, maka filter tersebut harus diganti.

 Dari informasi mengenai beberapa APD diatas, maka setiap pengguna bahan
kimia haruslah mengerti pentingnya memakai APD yang sesuai sebelum bekerja
dengan bahan kimia.Selain itu, setiap APD yang dipakai harus sesuai dengan
jenis bahan kimia yang ditangani.Semua hal tersebut tentunya mempunyai dasar,

7
yaitu kesehatan dan keselamatan kerja di laboratorium.Ungkapan mengatakan
bahwa "Lebih baik mencegah daripada mengobati".APD merupakan solusi
pencegahan yang paling mendasar dari segala macam kontaminasi dan bahaya
akibat bahan kimia. Jadi, tunggu apa lagi. Gunakanlah APD sebelum bekerja
dengan bahan kimia.

5. Pelindung Kepala
Kepala adalah bagian yang mudah terluka oleh tumbukan.Perlindungan
kepalditujukan untuk menyediakan perlindungan bagi tumbukan mekanis,
terluka, dan terjebaknya rambut di dlam mesin yang bergerak (scalping).
Daftar berikut merupakan contoh kegiatan, dimana APD yang berfungsi
melindungi kepala diperlukan:
 Pekerjaan pada tangga, dibawahnya atau didekat tangga.
 Pekerjaan konstruksi pada gedung, menara, bangunan besar dan pabrik.
 Bekerja disaluran, parit, terowongan, dibawah tanah, persiapan mineral.
 Aktivitas transportasi dengan resiko kejatuhan benda, mengendarai truk
pengangkut (fork lift), atau bekerja dibgudang dan tempat penyimpanan.
 Aktivitas dengan bahaya yang bersumber dari benda yang tergantung,
pengait yang tajam, permukaan hambatan yang rendah.

6. Pelindung Kaki

8
Proteksi kaki untuk melindungi kaki kemungkinan tumpahan bahan
kimia korosif/beracun, sepatu biasa yang tidak licin dan bertumit rendah dapat
dipakai.Pemakaian sandal atau sepatu yang terbuka perlu dihindarkan.
a. Sepatu Latex/Karet
Sepatu ini tahan bahan kimia dan memberikan daya tarik extra pada
permukaan licin.

b. Sepatu Buthyl
Sepatu Buthyl yang melindungi kaki terhadap ketone, aldehyde, alcohol,
asam, garam, dan basa. 

c. Sepatu Vinyl
Tahan terhadap pelarut, asam, basa, garam, air, pelumas dan darah.

9
 
d. Sepatu Nitrile
Sepatu nitrile tahan terhadap lemak hewan, oli, dan bahan kimia.

7. Respirator
Kontaminasi bahan kimia yang paling sering masuk ke dalam tubuh manusia
adalah lewat pernafasan.Banyak sekali partikel-partikel udara, debu, uap dan gas
yang dapat membahayakan pernafasan.Laboratorium merupakan salah satu
tempat kerja dengan bahan kimia yang memberikan efek kontaminasi
tersebut.Oleh karena itu, para pekerjanya harus memakai perlindungan
pernafasan, atau yang lebih dikenal dengan sebutan masker, yang
sesuai.Pemilihan masker yang sesuai didasarkan pada jenis kontaminasi,
kosentrasi, dan batas paparan. Alat Pelindung pernafasan berguna untuk
melindungi pernafasan terhadap gas, uap, debu, atau udara yang terkontaminasi
di tempat kerja yang dapat bersifat racun, korosi ataupun rangsangan. Masker
untuk melindungi debu / partikel-partikel yang lebih besar yang masuk kedalam
pernafasan, dapat terbuat dari kain dengan ukuran pori-pori tertentu. Bergantung
pada jenis dan kadar pencemar, ada beberapa jenis respirator, yaitu :

10
 
a. Respirator pemurni udara
Membersihkan udara dengan cara menyaring atau menyerap kontaminan
dengan toksinitas rendah sebelum memasuki sistim pernafasan, alat
pembersihnya terdiri dari filter untuk menangkap debu dari udara atau tabung
kimia yang dapat menyerap gas, uap dan kabut.

Jenis fiter atau kanister yang dipakai bergantung pada jenis kontaminan yang
ada.Kontaminan debu dapat disaring dengan fiter mekanik. Semakin halus
filter, semakin kecil ukuran debu yang dapat diambil. Kain verban yang biasa
dipakai para pekerja, hanya efektif untuk partikel debu yang besar, dan tentu
saja tidak bermanfaat untuk kontaminasigas atau uap beracun.Untuk as dan
uap beracun dipakai kanister yang dapat menyerapgas-gas tersebut secara
kimia atau fisika. Dengan sendirinya kanister kan berbeda untuk gas atau uap
yang berlainan pula.
b. Respirator dengan pemasok udara

Peralatan ini mirip peralatan pernapasan


untuk para penyelam, dimana disediakan
udara/oksigen untuk pernapasan.Alat
pelindung demikian diperlukan untuk

11
bekerja dalam ruang yang mungkin berkadar oksigen rendah seperti ruang
tertutup atau ruang terpolusi berat, seperti adanya gas aspiksian (N 2 metan
CO2) atau aspiksian kimia (NH3, CO, HCN) pada kosentrasi tinggi.Pemasok
udara pernapasan berupa udara tekan, dapat dipakai selama 30 menit sampai 1
jam dan udara atau oksigen cair untuk perlindungan antara 1-2 jam.
8. Perlindungan Telinga
Pelindung Telinga tidak boleh dianggap enteng terutama untuk praktikan yang
bekerja di tempat yang berkondisi bising baik itu dari gesekan benda-benda keras
ataupun bunyi-bunyi keras dari mesin. 
Alat Pelindung yang digunakan untuk kondisi seperti ini antara lain:
a. Ear Phone, system kerja alat Earphone ini yaitu meredam suara.

b. Sumbat Telinga (Ear plugs)


Sumbat telinga yang baik adalah menahan frekuensi Daya atenuasi (daya
lindung) : 25-30 dB, sedangkan frekuensi untuk bicara biasanya (komunikasi)

12
tak terganggu.

c. Tutup Telinga (Ear muff )


Frekuensi 2800–4000 Hz sampai 42 dB (35–45 dB)Untuk frekuensi biasa 25-
30 dB.Untuk keadaan khusus dapat dikombinasikan antara tutup telinga dan
sumbat telinga sehingga dapat atenuasi yang lebih tinggi; tapi tak lebih dari 50
dB,karena hantaran suara melalui tulang masih ada.

13

Anda mungkin juga menyukai