Anda di halaman 1dari 819

Soal Jawaban Pembahasan

No.
1 Seorang pasien (laki-laki, 27 tahun) datang ke A. Beklometasone/ formoterol
rumah sakit dan didiagnosis dokter menderita B. Budesonide/ formoterol/
moderate asthma terkontrol. Dokter meminta tiotropium
pendapat apoteker terkait terapi yang sebaiknya C. Budesonide/ formoterol dosis
diberikan. Apakah obat yang dapat diberikan? rendah
D. Budesonide/ formoterol dosis
medium
E. Budesonide/ formoterol dosis
tinggi

Sumber: PHARMACOTHERAPY A PATHOPHYSIOLOGIC APPROACH edisi


10 halaman 391
2 Seorang pasien (laki-laki, 24 tahun) dirawat di RS A. N-asetilsistein
dengan diagnosis pneumonia. Pasien diketahui B. Gliseril guaikolat
mengalami gejala sesak nafas dan batuk berdahak. C. Bromfeniramin
Dokter bertanya kepada apoteker terkait obat yang D. Dekstrometorfan
dapat menurunkan viskositas sputum. Apakah E. Amonium Klorida
obat yang dimaksud?

Sumber: PHARMACOTHERAPY A PATHOPHYSIOLOGIC APPROACH edisi


7 halaman 468
3 Seorang pasien rawat inap (perempuan 28 tahun) A. Pirazinamid
dengan TB paru sedang menjalani terapi dengan B. Rifampisin
HRZES. Pasien mengeluhkan susah buang air C. Isoniazid
kecil. Apoteker yang sedang visite kemudian D. Streptomisin
melakukan monitoring terhadap efek samping E. Etambutol
OAT. Apakah obat yang menyebabkan keluhan
tersebut pada pasien?

PMK NO 7 Tahun 2016 hal. 79


4 Seorang pasien (laki-laki 57 tahun) dibawa ke RS A. Etambutol
dengan diagnosis HIV. Hasil pemeriksaan B. Isoniazid
menunjukkan pasien negatif TB. Apoteker sedang C. Rifampisin
berdiskusi dengan dokter untuk memberikan D. Rifapentin
terapi untuk pencegahan TB selama 6 bulan ke E. Pirazinamid
depan pada pasien. Apakah obat yang dapat
diberikan?

PMK NO 7 Tahun 2016 hal. 115


5 Seorang pasien (laki-laki, 70 tahun) datang ke RS A. Kandesartan
untuk melakukan medical check-up. Dari hasil B. Furosemid
pemeriksaan C. Amlodipin
tersebut diketahui tekanan darah pasien adalah D. Propanolol
155/91 mmHg dan kadar gula darah puasa 220 Klonidin
mg/dL. Pasien diketahui telah menggunakan
Lisinopril selama 3 bulan terakhir. Dokter
berkonsultasi dengan apoteker terkait penggantian
tambahan. Apakah obat yang tepat diberikan pada
pasien?

Terapi farmakologi dengan diabetes non CKD untuk pasien nonblack


menggunakan thiaze, ACEI, ARB atau CCB.
(JNC 8 Hypertension Guideline Algorithm)

LARASATI (21405021003)
6 Seorang pasien (laki-laki, 59 tahun) dibawa ke RS A. Metoprolol
dengan diagnosis sindrom koroner akut (SKA). B. Salbutamol
Pasien juga diketahui memiliki riwayat asma dan C. Metil prednisolone
pneumonia. Pasien mendapatkan terapi
D. Sefiksim
metoprolol, salbutamol, metil prednisolone,
sefiksim dan n-asetil sistein. Dokter kemudian N-asetil sistein
berdiskusi dengan apoteker terkait adanya obat Pasien asma kontra indikasi dengan obat Metoprolol.
yang dikontraindikasikan. Apakah obat yang (Basic Phamacology and Drug Notes edisi 2017)
dimaksud?
LARASATI (21405021003)
7 Seorang pasien (perempuan, 30 tahun) datang ke A. Glimepirid Sulfonilurea akan berinteraksi dengan ATP-sensitive kanal kalium pada sel beta
RS dengan membawa hasil pemeriksaan gula B. Pioglitazon pankreas sehingga terjadi depolarisasi terbukanya kanal Ca, dengan terbukannya
darah dengan nilai HbA1C = 7,3%. Dokter C. Metformin kanal Cam aka ion Ca akan masuk kedalam granul sel beta pankreas yang
mendiagnosa DM dan bertanya kepada Apoteker D. Linagliptin mengakibatkan rangsangan sekresi insulin (Katzung, B.G., 2013).
obat dengan mekanisme memacu sekresi insulin E. Rapaglinid Sulfonilurea terdapat 2 generasi, generasi 1 meliputi tolbutamid, tolazamid,
oleh sel beta pankreas. Apakah obat yang dapat asetoheksemid dan klorpropamid sedangkan generasi 2 meliputi glibenklamid,
diberikan? glipizid, glikazid dan glimepiride
Sumber :
http://repository.um-surabaya.ac.id/4254/3/BAB_2.pd
Katzung B.G. Farmakologi: Dasar Dan Klinik Buku 2. 1st ed. Jakarta: Salemba
Medika; 2012. p.484.
8 Seorang pasien (laki-laki, 37 tahun) datang ke RS A. Glibenklamid Enzim α-glukosidase adalah enzim yang berperan dalam pemecahan karbohidrat
untuk pemeriksaan gula darah. Diketahui hasil B. Metformin menjadi glukosa pada saluran pencernaan. Enzim ini dapat meningkatkan kadar
GDP= 121mg/dl dan GD2PP = 209 mg/dl. Dokter C. Linagliptin gula darah. Akarbosa adalah obat antidiabteik yang bekerja dengan cara
bertanya kepada Apoteker tentang obat yang D. Akarbose menghambat aktivitas enzim α-glukosidase (Dipiro et al., 2008).
mampu memecah glukosa pada saluran E. Pioglitazon Sumber :
pencernaan. Apakah obat yang diberikan? http://eprints.ums.ac.id/48925/3/BAB%20I.pdf
Dipiro, J. T., Dipiro, C.V., Wells, B.G., & Scwinghammer, T.L. 2008.
Pharmacoteraphy Handbook Seventh Edition. USA : McGraw-Hill Company.
9. Apoteker melakukan pemantauan terapi obat pada A. Pioglitazon
pasien rawat inap (perempuan, 50 tahun) yang B. Dapagliflozin
didiagnosis DM tipe 2 dengan komorbid gagal C. Glibenklamid
jantung. Pasien telah diterapi dengan metmorfin D. Akarbose
selama 3 bulan, namun target HbAlC belum E. Insulin
tercapai. Apoteker mengusulkan obat tambahan
kepada dokter. Apakah obat yang di sarankan?
10. Apoteker melakukan pemantauan terapi obat pada A. Pioglitazon
pasien rawat inap (perempuan, 50 tahun) ayng B. Dapagliflozin
didiagnosis DM tipe 2 dengan komorbid gagal C. Liraglutide
jantung. Pasien telah diterapi dengan metformin D. Akarbose
selama 3 bulan, namun target HbA1C belum E. Insulin
tercapai, dan GFR 55 ml/menit. Apoteker
mengusulkan obat tambahan kepada dokter.
Apakah obat yang disarankan?

11 Apoteker melakukan pemantauan terapi obat pada A. Menurunkan dosis kaptopril secara Penyelesaian:
pasien rawat inap (perempuan,50 tahun ) yang bertahap menurut drug.com yaitu resiko atau tingkat keparahan asidosis laktat dapat
didiagnosis DM tipe 2 dengan komorbid B. Mengganti kaptopril dengan HCT meningkatkan ketika metformin dikombinasi dengan captopril (Rasdianah, 2021).
hipertensi. Pasien telah diterapi dengan metformin C. Meneruskan penggunaan kaptopril
dan kaptopril 12,5 mg 2 kali sehari selama 6 D. Menghentikan penggunaan kaptopril
bulan. Saat ini tekanan darah pasien 115/75 E. Mengkombinasi kaptopril dengan
mmHg . Apoteker menuliskan hasil pemantauan HCT
terapi pada CPPT
Apakah plan yang dituliskan apoteker?

12 Apoteker di apotek menerima resep untuk pasien A. Dalam keadaan perut kosong Penyelesaian:
DM tipe 2 (perempuan 45 tahun ) resep terdiri dari B. 30 menit sebelum makan Pioglitazone cara penggunaan tidak tergantung waktu makan
pioglitazon 30 mg, apoteker menyerahkan obat C. Segera sesudah makan
disertai informasi penggunaan obat. Apa D. 1 jam sesudah makan
informasi yang disampaikan apoteker? E. Tidak tergantung waktu makan

13 Seorang pasien (laki-laki, 47 tahun) datang ke A. Meminta pasien periksa kembali


apotek untuk menyampaikan keluhan rasa tidak kedokter
enak diperut setelah mengonsumsi metformin 3 B. Memberikan antasida tablet
hari yang lalu. Penjelasan pasien obat diminum C. Menelpon dokter dan mengusulkan
saat perut kosong. Apa informasi yang penurunan dosis metformin
disampaikan apoteker? D. Menyarankan menggunakan
metformin bersama makan
E. Mengganti metformin dengan sediaan
lepas berkala Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
Hk.01.07/Menkes/603/2020 Tentang Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran
Anida Hasna (21405021007) Tata Laksana Diabetes Melitus Tipe 2 Dewasa
14 Seorang perempuan (45 tahun) menebus resep ke A. 10 menit sebelum makan
apotek yang salah satunya berisi insulin kerja B. 20 menit sebelum makan
pendek. Apoteker menyerahkan insulin disertai C. 30 menit sebelum makan
informasi terkait waktu injeksi oba. Kapankah D. 20 menit sesudah makan
waktu yang tepat? E. 10 menit sesudah makan

Anida Hasna (21405021007)

Pedoman Pengelolaan Dan Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2 Dewasa Di


Indonesia 2021

15 Apoteker di rumah sakit melakukan visite a. Glimepiride Untuk pasien yang sudah menjalankan terapi dengan metformin 500 mg
bersama dokter pada pasien (laki-laki, 54 tahun) b. Akarbose
dengan di diagnosis DM tipe 2. Pasien telah selama 3 bulan namun hasil HbA1C saat diperiksa ≥ 7,5%, pasien bisa
c. Pioglitazon
menjalani terapi dengan metformin 500 mg, 2 kali diberikan terapi kombinasi 2 macam obat yang terdiri dari metformin 500
d. Sitagliptin
sehari selama 3 bulan, namun HbA1C-nya tetap
8%. Dokter meminta pendapat kepada apoteker e. Insulin mg ditambah dengan obat lain yang memiliki mekanisme kerja yang
tambahan terapi dengan resiko hipoglikemi berbeda. Untuk obat kombinasi dengan tingkat risiko hipoglikemi rendah
rendah. Apakah obat yang diusulkan?
menurut literatur adalah obat golongan penghambat glukosidase alfa yaitu
Rizka Julianisa (21405021008)
akarbose, dimana akarbose tidak menyebabkan hipoglikemia pada pasien
DM tipe 2.
(Perkeni. 2021. Pedoman Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2 Di
Indonesia 2021. Jakarta: PB. PERKENI)

16 Apoteker di rumah sakit melakukan visite a. Isoniazid Terdapat interaksi antara penggunaan Rifampisin dengan obat antidiabetik oral
bersama dokter pada pasien (laki-laki, 54 tahun) b. Rifampisin (golongan sulfonilurea/glimepiride), karena Rifampisin akan mengurangi
dengan di diagnosis DM tipe 2 dan TB paru. c. Pirazinamid efektivitas glimepiride, sehingga perlu dilakukan monitoring kadar glukosa darah
Pasien telah menjalani terapi dengan metformin, kebih ketat, atau bisa dilakukan penggantian dengan antidiabetik lainnya.
d. Etambutol
glimepirid 2 mg, isoniazid, rifampisin, (Perkeni. 2021. Pedoman Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2 Di
pirazinamid, etambutol, dan piridoksin, namun e. Piridoksin Indonesia 2021. Jakarta: PB. PERKENI)
HbA1C-nya tetap 8%. Apoteker menduga adanya
interaksi antara glimepirid dan obat TB. Apakah
obat TB yang dimaksud?

Rizka Julianisa (21405021008)


17 Apoteker di rumah sakit melakukan visite A. Glimepirid
Bersama dokter pada pasien (laki-laki, 54 tahun) B. Acarbose
dengan diagnosis DM tipe 2 beserta stroke. Pasien C. Pioglitazone
telah menjalani terapi dengan metformin 500 mg, D. Sitagliptin
2 kali sehari, selama 3 bulan, namun HbA1C-nya E. Dapagliflozin
tetap 8%. Dokter meminta saran kepada apoteker
obat tambahan DM yang sesuai. Apakah obat
yang diusulkan?

Nurul Zumaeroh (21405021009)

SUMBER : Perkeni 2019, Pedoman Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Melitus


Tipe 2 Dewasa di Indonesia Halaman 42

SUMBER : Perkeni 2019, Pedoman Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Melitus


Tipe 2 Dewasa di Indonesia Halaman 108

18 Seorang pasien (perempuan, 28 tahun) tengah A. Melanjutkan terapi HIV


hamil dengan usia kehamilan 3 minggu sedang B. Menghentikan terapi HIV
dirawat di RS. Pasien memiliki riwayat penyakit C. Mengganti terapi HIV dengan TDF +
HIV dan rutin mengkonsumsi TDF + 3TC + EFV. 3TC + FTC
Dokter visiter Bersama apoteker, kemudian D. Mengganti terapi HIV dengan AZT +
berdiskusi mengenai terapi HIV pasien. Apakah 3TC + EFV
usulan yang tepat untuk disampaikan oleh E. Mengganti terapi HIV dengan AZT +
apoteker? 3TC + NVP

Nurul Zumaeroh (21405021009)

Terapi yang digunakan pasien sudah sesuai dengan panduan pilihan ARV lini
pertama TDF + 3TC (atau FTC) + EFV
SUMBER : Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 87 Tahun
2014 Tentang Pedoman Pengobatan Antiretroviral Halaman 54
19 Apoteker dirumah sakit sedang melakukan a. NaCl 0,9 % Referensi :
cisplatin untuk pasien dengan diagnosa kanker b. NaCl 3%
payudara. Apoteker menentukan pelarut yang c. Dekstrose 5%
sesuai untuk pencampuran tersebut. Manakah d. Steril Water for Injection
pelarut yang tepat untuk dipilih apoteker ? e. Ringer Laktat

Sumber : Pedoman Pencampuran Obat Suntik dan Penanganan Sediaan Sitostatika,


DepKes RI

20 Apoteker dirumah sakit sedang melakukan a. 50 ml Referensi : Body Surface Area ( Mosteller)
pencampuran cisplatin dengan pelarut yang sesuai b. 75 ml
untuk pasien kanker payudara ( perempuan 28 c. 110 ml TB : 160 cm
tahun, BB 48kg, TB 160 cm ). Dokter meminta d. 120 ml BB : 48 kg
apoteker menyiapakan cisplatin dengan dosis 75 e. 150 ml Dosis Cisplatin : 75 mg / m2
mg/m2. Tersedia cisplatin 1mg/ml. berapakan
volume cisplatin yang harus diambil apoteker ? Rumus BSA ( Body Surface Area )
( ) ( )
=√ x Dosis Cisplatin

( ) ( )
=√ x 75 mg/m2

= 1,46 x 75 mg/m2
= 109,5 mg  110 mg

Sediaan Cisplatin 1 mg / mL

110 mg x 1 mL = 110 mL
21 Apoteker di rumah sakit sedang melakukan A. 5 ml Dosis paclitaxel 255 mg
pencampuran paclitaxel dengan pelarut yang B. 30 ml
sesuai untuk pasien kanker ovarium (perempuan C. 43 ml Tersedia 30 mg/ ml
28 th, BB 48 kg, TB 160 cm) Dokter meminta D. 50 ml
apoteker menyiapkan paclitaxel dengan dosis 255 E. 54 ml
mg. tersedia cisplatin 30 mg/ml. Berapakah
volume cisplatin yang harus diambil apoteker?

22 Apoteker di rumah sakit sedang melakukan A. 8 jam


pencampuran siklofosfamid untuk kanker B. 12 jam Sum
payudara. Apoteker menyimpan sediaan pada C. 24 jam ber :
suhu kamar. Apoteker akan memberikan label dan D. 48 jam Buk
akan menulisan BUD pada sediaan yang sudah E. 72 jam u
dibuat. Berapa lamakah sediana tersebut dalam Gah
keadaan baik untuk digunakan? art
2019
hala
man 367

(Ghani Hanum, 21405021011)


23 Apoteker dan dokter di rumah sakit sedang a. Lisinopril
melakukan visite bersama pada pasien b. Irbesartan
(perempuan 47 tahun) dengan diagnosa hipertensi c. Verapamil
stage 2. Pasien sedang hamil 29 minggu TD d. Hydralazin
pasien saat ini 190/120 mmHg. Pasien sudah e. Diltiazem
diterapi metildopa namun belum menunjukkan
perbaikan. Apoteker menyarankan penggantian
terapi. Apakah terapi pengganti yang tepat ?

(Jurnal Studi Eksplorasi Penatalaksanaan Hipertensi pada wanita Hamil, 2018, hal.
192)
Ika Lutfiana Pertiwi (21405021012)
24 Seorang laki-laki (29 tahun) datang ke apotek a. Rifampisin
dengan keluhan nyeri sendi. Apoteker melakukan b. Etambutol
konseling kemudian diketahui saat ini pasien c. Pirazinamid
sedang menjalani terapi TB sudah 3 bulan. d. Streptomisin
Apoteker menduga nyeri sendi pasien akibat efek e. Isoniazid
samping dari obattersebut. Apakah obat yang
dimaksud oleh apoteker?

(Kemenkes RI, 2019. Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tata Laksana


Tuberkulosis)
Ika Lutfiana Pertiwi (21405021012)
25 Apoteker di rumah sakit sedang melakukan A. Menyarankan pemberian NSAID
monitoring efek samping obat pada pasien ( laki – B. Menyarankan pemberian vitamin B6
laki 29 tahun) dengan diagnosis tuberkulosis. C. Menyarankan pemberian vitamin B12
Pasien saat ini mengeluhkan nyeri sendi. Apoteker D. Menyarankan pengehentian isoniazid
menduga nyeri sendi pasien disebabkan oleh efek E. Menyarankan penurunan dosis
samping dari obat tersebut. Bagaimana sikap rifampisin
apoteker dalam menangani efek samping tersebut
? Berdasarkan Kemenkes tahun 2009 tentang pedoman penanggulangan
Tuberkulosis (TB)

Hanik Rohmatul Maghfiroh (21405021013).


26 Apoteker dan dokter di rumah sakit sedang A.Tetap melnjutkan terapi karena terapi
melakukan visite pada pasien (laki – laki, 68 sudah sesuai
tahun) dengan diagnosis GER. Pasien diketahui B. Mengganti omeprazol dengan
memiliki riwayat gagal jantung dan telah rutin golongan H2-blocker
mengkonsumsi klopidogrel 75 mg 1 kali sehari. C. Menurunkan dosis omeprazol
Pasien selama rawat inap mendapatkan terapi D. Meningkatkan dosis omeprazol
omeprazole 20 mg 2 kali sehari. Dokter kemudian E. Meningkatkan dosis klopidogrel
meminta saran kepada apoteker terkait pengobatan
pasien tersebut. Apakah saran yang perlu omeprazole dapat menurunkan
disampaikan oleh apoteker ? efek dari kloppidogrel, sehingga untuk keamanan direkomendasikan untuk
mengganti dengan H2-blocker.

Dewi, N.M.A.R. (2020). Interaksi Obat Antara Klopidogrel dan Proton Pump
Inhibitor (PPI). Sasambo
Journal of Pharmacy, 1(1), 1-5.

Hanik Rohmatul Maghfiroh (21405021013)


27 Apoteker di RS sedang melakukan konseling a. 7 hari
kepada pasien (perempuan, 45 tahun) dengan hasil b. 10 hari
kultur bakteri H.Pylori . Pasien tersebut c. 14 hari
mendapatkan Lansoprazole, klaritromisin, d. 16 hari
metronidazol. Pasien menanyakan lama e. 20 hari
penggunaan obat tersebut . apa yang perlu
disampaikan oleh apoteker?

Terapi digunakan minimal 7 hari

Sumber: Dipiro edisi 9 hal 265


28 Apoteker yang bertugas di Rumah Sakit sedang a. Mual muntah
melakukan penyerahan obat Isotretinoin kepada b. Diare
pasien (laki laki, 30 tahun) dengan diagnosis acne c. Konstipasi
vulgaris berat. Pasien menanyakan efek samping d. Ruam kulit
yang mungkin terjadi. Informasi apakah yang e. Mulut kering
diberikan oleh apoteker?

Sumber : Alomedika
29 Seorang pasien (laki-laki,35 tahun) dibawa ke a. Haloperidon
IGD dengan peningkatan deta jantung dan b. Nalokson
peningkatan tekanan darah diserta mual dan c. Metadon
muntah. Pasien sebelumnya mengkonsumsi d. Konidin
amfetamin. Dokter mendiagnosis intoksikasi e. Burfenofrin
amfetamin. Dokter meminta saran kepada
apoteker. Apaka saran yang dapat diberikan
apoteker?

Menurut Peraturan mentri kesehatan no. 4 tahun 2021 tentang Perubahan


Penggolongan Narkotika, Amfetamin masuk kedalam Daftar narkotika
Golongan 1.
Sumber : Sujati Woro Indijah & Purnama Fajri . 2016. Modul bahan
ajarcetak farmasi “FARMAKOLOGI”. Pusdik SDM Kesehatan.

Sumber : Angkejaya Ony Wibriyono. 2018. OPIOID. Vol 11 Nomor 1.


Program Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Pattimura.Universitas
Pattimura
30 Apoteker di industri ekstrak bahan alam a. Sortasi basah
sedang menyiapkan bahan baku untuk b. Pencucian
pembuatan sediaan ekstrak rimpang jahe. c. Perajangan
Tahapan yang dilakukan yaitu memilah d. Sortasi kering
rimpang jahe segar yang layak digunakan e. Grading
sesuai ukuran sebelum dilakukan proses
selanjutnya. Apakah tahapan yang sedang
dilakukan oleh apoteker tersebut ?

Sumber : Samad, M.Yusuf. 2016. Pengaruh Penanganan Pasca Panen


Terhadap Mutu Komoditas Hortikultura. Jurnal Sains dan Teknologi
Indonesia Vol. 8 No. 1

Sumber : Indah Yulia Ningsih, S.Farm., M.Farm., Apt. 2016. Modul


Saintifikasi Jamu Penanganan Pasca Panen. Bagian Biologi Farmasi
Fakultas Farmasi Universitas Jember

31 Apoteker bagian RnD di industri ekstrak A. Dekantasi Maserasi merupakan metode ekstraksi dengan proses perendaman bahan
bahan alam akan melakukan pengujian B. Evaporasi dengan pelarut yang sesuai dengan senyawa aktif yang akan diambil dengan
terhadap sediaan ekstrak jambu biji. proses C. Filtrasi pemanasan rendah atau tanpa adanya proses pemanasan. Setelah proses
ekstraksi dilakukan dengan metode maserasi 2 D. Kristalisasi ekstraksi selesai dilakukan pemisahan antara maserat dan ampas dengan
kg serbuk daun jambu biji dimasukkan ke E. Sentrifugasi teknik filtrasi.
dalam maserator dan ditambahkan dengan
pelarut sebanyak 20 L. setelah proses Rundengan, C. H., Fatimawali, Herny, S., 2017. Uji Daya Hambat Ekstrak
ekstraksi selesai, maka dilakukan pemisahan Etanol Biji Pinang Yaki (Areca vestiaria) Terhadap Bakteri Stapyhlococcus
antara maserat dan ampas. Apakah teknik aureus, Escherichia coli, Pseudomonas aeruginosa. Jurnal Ilmiah Farmasi
pemisahan yang tepat dilakukan? UNSRAT Vol. 6 No. 1, 37-46

Eva Kartalina (21405021016)


32 Apoteker bagian penelitian dan A. Dietil eter Etanol merupakan pelarut yang dapat melarutkan senyawa dari yang kurang
pengembangan di industri ekstrak bahan alam B. Etanol 70 % polar hingga polar, salah satu senyawa yang dapat dilarutkan oleh etanol
sedang melakukan farmulasi ekstrak rimpang C. Etil Asetat ialah senyawa fenolik. Etanol dapat melarutkan senyawa fenolik karena
jahe. Rimpang jahe mengandung metabolit D. Klorofom mampu mendegradasi dinding sel sehingga senyawa bioaktif lebih mudah
sekunder berupa flavonoid, fenolik dan E. n-Heksan keluar dari sel tanaman. Etanol memiliki gugus hidroksil yang dapat
minyak atsiri. Pelarut ekstraksi yang berikatan dengan gugus hidrogen dari gugus hidroksil senyawa fenolik yang
digunakan harus dapat menyari sebagian menyebabkan peningkatan kelarutan senyawa fenolik dalam etanol.
besar metabolit sekunder. Apakah pelarut
ekstraksi yang tepat digunakan ? Suhendra, C. P., dkk., 2019. Pengaruh Konsentrasi Etanol Terhadap
Aktivitas Antioksidan Ekstrak Rimpang Ilalang (Imperata Cylindrica (L)
Beauv) Pada Ekstraksi Menggunakan Gelombang Ultrasonik, Jurnal Ilmu
dan Teknologi, Vol 8, No. 1, 27-35.

Eva Kartalina (21405021016)


33 Apoteker bagian pengawasan mutu diindustri obat A. 1,6 x10³
tradisional melakukan pengujian angka lempeng B. 1,9 x10³
total (ALT) sediaan serbuk jahe. Data hasil C. 2,2 x10³
pengujian sebagai berikut : D. 2,4 x10³
Pengenceran Cawan petri I Cawan petri E. 2,8 x10³
II
10ˉ¹ 352 306 N ) ( ))
((
10ˉ² 157 169 N x 10²
10ˉ³ 23 32
N= 163 x 10² ~ 1,6 x10³
10ˉ⁴ 0 0
Berapakah nilai ALT (koloni/ml)sampel tersebut?

34 Apoteker bagian pengawasan mutu diindustri obat A. 4,5x10⁴


tradisional melakukan pengujian angka lempeng B. 1,5 x10⁵
total (ALT) sediaan kapsul daun katuk. Data hasil C. 1,6 x10⁵
pengujian sebagai berikut : D. 1,8 x10⁵
Pengenceran Cawan petri I Cawan petri E. 2,1 x10⁵
II
10ˉ¹ ~ ~
10ˉ² ~ ~
10ˉ³ 149 178
10ˉ⁴ 1 8
10ˉ⁵ 0 0
Berapakah nilai ALT (koloni/ml)sampel tersebut?

N ) ( ))
((
N x 10³
N= 163,5 x 10³ ~ 1,6 x10⁵

35 Apoteker bagian pengawasan mutu di industri A. 1


obat tradisional melakukan pengujian angka B. 2
kapang khamir (AKK) sediaan kapsul daun katuk. C. 5
Larutan sampel dilakukan pengenceran dan tiap D. 7
hasil pengenceran dipipet sebanyak 0,5 mL untuk E. 10
dituangkan ke permukaan media PDA. Suhu
inkubasi 25℃. Berapakah lama (hari) inkubasi
sebagai pengamatan terakhir?
Pengamatan terakhir pada inkubasi 7 hari.

Sumber: Depkes RI, 2000, Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat
halaman 28, Jakarta.
36 Apoteker bagian pengawasan mutu di industri A. 2,0 x 102
obat tradisional melakukan pengujian angka B. 2,5 x 102
kapang khamir (AKK) sediaan kapsul daun katuk. C. 4,3 x 102
Data hasil pengujian sebagai berikut: D. 5,0 x 102
Pengenceran Cawan Cawan E. 5,6 x 102
petri I petri II
10-1 43 56
10-2 15 25
10-3 1 0
Berapakah nilai AKK (koloni/mL) sampel? Pengujian kapang khamir 40-60 koloni
Pengenceran 10-1 pada cawan i didapatkan 43 koloni dan pada cawan II didapatkan
56 koloni
Rata-rata jumlah koloni =
=
= 49,5
AKK =
= 49 x 1/10-1
= 49,5 x 101
= 4,95 x 102
= 5,0 x 102

Sumber: Depkes RI, 2000, Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat
halaman 29, Jakarta.
37 Apoteker bagian pengawasan mutu di industri A. Tioglikonlat Pembahasan : Metode yang digunakan adalah sampel diinkolasi langsung ke
farmasi melakukan pengujian steririlitas sediaan B. Nutrient broth medium agar untuk melihat ada tidaknya pertumbuhan bakteri. Media agar Brain
injeksi deksametason 5mg/mL. Sediaan yang C. Brain heart infusion Heart Infusion (BHI) sebagai media penyubur dan diinkubasi selama 24 jam
dibuat harus memenuhi kriteria steril terhadap D. Potato dextrio agar kemudian dipindahkan ke media universal (media BP)
mikroorganisme. Sediaan diinokulasi dalam media E. Soybean-Casein Digest
yang sesuai untuk pertumbuhan kapang. Apakah
media yang sesuai untuk uji tersebut?
38 Apoteker bagian pengawasan mutu di industri A. Tioglikonlat Pembahasan : Metode yang digunakan adalah sampel diinkolasi langsung ke
farmasi melakukan pengujian steririlitas sediaan B. Nutrient broth medium agar untuk melihat ada tidaknya pertumbuhan bakteri. Media agar Brain
injeksi gentamisin sulfat 40mg/mL. Sediaan yang C. Brain heart infusion Heart Infusion (BHI) sebagai media penyubur dan diinkubasi selama 24 jam
dibuat harus memenuhi kriteria steril terhadap D. Potato dextrio agar kemudian dipindahkan ke media universal (media BP)
mikroorganisme. Sediaan diinokulasi dalam media E. Soybean-Casein Digest
yang sesuai untuk pertumbuhan bakteri aerob dan
anaerob. Apakah media yang sesuai untuk uji
tersebut?
39 Apoteker bagian pengawasan mutu di industri a. 1
farmasi melakukan pengujian sterilitas sediaan b. 2
injeksi aminofilin 24 mg/ml. Sediaan dikemas c. 5
dalam wadah ampul dengan volume 10 mL. d. 7
Berapa mL jumlah minimum sampel yang e. 10
diujikan tiap wadah ?

Sumber : Farmakope
Indonesia Edisi V
40 Apoteker bagian pengawasan mutu di industri a. 10
farmasi melakukan pengujian sterilitas tetes mata b. 20
kombinasi dexamethason dan neomycin sulfat. c. 30
Sediaan diproduksi sebanyak 1500 botol tiap bets. d. 40
Berapa jumlah minimum sampel yang diujikan e. 50
tiap bets ?

Sumber : Farmakope
Indonesia Edisi V
41 Apoteker bagian gudang farmasi rumah sakit A. 1
menerima barang dari PBF sebagai berikut : B. 2
C. 3
D. 4
E. 5

Apoteker melakukan sortir terhadap barang datang Jawaban : C (3)


yang termasuk dalam kategori high alert Infus NaCL 3% , Infus D5 , Injeksi Lidokain 2%
medication untuk dipisahkan dan diletakkan Sumber : Permenkes Nomor 72 Th 2016
dalam tempat khusus. Berapa jumlah barang yang
masuk dalam kategori tersebut?
42 Apoteker dibagian pengawasan mutu industry A. A Pengujian dengan menggunakan reaksi biokimia IMVC pada bakteri Escherichia
obat tradisional melakukan pengujian cemaran B. B coli adalah sebagai berikut :
mikroba Escherichia coli terhadap 5 produk jamu. C. C a. Uji Indol : Uji ini dilakukan menggunakan media Sulfide Indol Motility
Metode pengujian yang dilakukan berupa reaksi D. D (SIM). Hasil positif ditandai dengan terbentuknya cincin indol berwarna
biokimia IMVC (Indol-Metil merah-Voges E. E merah muda setelah ditetesi reagen Kovach (Sunarjo, 1994).
Proskauer-Citrate) dengan hasil sebagai berikut : b. Hasil pengamatan untuk uji Methyl Red pada isolat bakteri Escherichia
coli adalah positif yang ditunjukkan dengan larutan berwarna merah
ataupun orange sedangkan kuning berarti negatif (Rahayu dan Gumilar,
2017)
c. Uji Voges Proskauer (VP) negatif untuk Escherichia coli karena
Escherichia coli memfermentasikan karbohidrat menjadi produk asam dan
tidak menghasilkan produk netral seperti asetonin (Rahayu dan Gumilar,
2017).
Manakah produk yang tercemar bakteri tersebut? d. Hasil pengamatan untuk uji sitrat adalah negatif pada Escherichia coli
karena Escherichia coli tidak memanfaatkan sitrat sebagai sumber karbon
yang ditunjukan tidak adanya perubahan warna pada media uji sitrat
(Rahayu dan Gumilar, 2017).

JAWABAN : D
43 Apoteker di industri obat tradisional melakukan A. 0 Jawaban : B
pengujian stabilitas terhadap serbuk jahe merah B. 12
yang dikemas dengan aluminium sachet. Hasil uji C. 24 Kondisi penyimpanan Uji stabilitas menurut Asean Guideline
stabilitas sebagai berikut: D. 36
E. 48

Berdasarkan data tersebut, apoteker akan


menentukan usia simpan sediaan. Berapa bulan
waktu penyimpanan?
44 Apoteker dibagian penelitian dan pengembangan A. 5 Jawaban : D
industry obat tradisional membuat kurva baku B. 10
kuersertin. Kurva baku digunakan untuk C. 15 Larutan stok :
penetapan kadar total flavonoid ekstrak herba D. 20 10 mg/50 ml = 10x100 mcg
seledri (Apium graveolens) yang akan E. 25 50 mL
dikembangkan menjadi antihipertensi. = 200 ppm
Larutan stok dibuat dengan mealrutkan 10 mg V1 x N1 = V2 x N2
kuersetin dengan etanol p.a dalam labu takar 50 5 mL . 200= 50 mL . N2
mL. Seri konsentrasi pertama dibuat dengan N2 = 20 ppm
mengambil 5 ml larutan stok dilarutkan dengan
etano p.a dalam labu takar 50 ml.
Berapa ppm konsentrasi larutan tersebut?
45 Apoteker dibagian penelitian dan pengembangan A. 2,16 Jawaban : C
industri obat tradisiona mengaambangkan obat B. 2,23
antimalaria dari ekstrak Artemisia annua. Kadar C. 34,10 (55.000 – 25.000) / 879,67
artemisin di tetapkan sebagai senyawa marker dari D. 54,12 = 30.000 / 879,67
ekstrak tersebut, menggunakan KLT- E. 55,87 = 34,10
densitomertri. Hasil pengukuran sampel diperoleh
AUC ekstrak sebesar 55.000 dengan 25x
pengenceran. Di ketahui kiurva baku artemisinin
adalah Y=25.000 x + 879,67 (Y=AUC, X=kadar
kinin (mg/mL)). Berapakah (mg/mL) kadar
sampel tersebut?
46 Apoteker dibagian penelitian dan pengembangan A. 9,91 Jawaban : C
industry obat tradisional melakukan pengukuran B. 8,54
kadar flavonoid total ekstrak daun afrika C. 4,12 (0,37/0,56) x 50 x 10 x 25
(vernoniae amygdalinae) untuk anti diabetes. D. 41,29 (0,66) x 12.500
Pengukuran kadar dilakukan menggunakan E. 22,70 = 8.250 mcg (82,5 mg)
spektrofotometer UV-Vis dengan pembanding
rutin. Konsentrasi rutin yang digunakan adalah 50 82,5mg / 200mg
mcg/mL dan diperoleh nilai absorbansi 0,56. = 0,41 x 100%
Sampel dibuat dengan melarutkan 200 mg ekstrak = 41,29
dalam 10 ml pelarut. Hasil pengukuran diperoleh
nilai absorbansi sampel 0,37 dengan pengenceran
25x. berapakah kadar (%) flavonoid total dalam
sampel
47 Bagian penjamin mutu mendapat laporan dari A. Softener Jawaban :
bagian pengawas mutu bahwa sampel air pada B. Micron filter C. Reverse osmosis
user point ruang produksi tablet mekobalamin C. Reverse osmosis
memiliki nilai Total Dissolve Solids (TDS) D. Multimedia filter Penjelasan :
melebihi spesifikasi. Berdasarkan investigasi E. Electro deionization Reverse osmosis merupakan teknik pembuatan air murni (purified water) yang
ditemukan bahwa penyebab berasal dari salah satu menurunkan hingga 95% Total Dissolve Solids (TDS) di dalam air. Reverse
alat pengelola air yang mengalami gagal fungsi osmosis terdiri dari lapisan filter yang sangat halus (hingga 0,0001 mikron)
sehingga akan dilakukan perbaikan.
sumber :
CPOB 2018

Manakah alat yang dimaksud ?


48 Bagian penjaminan mutu mendapatkan laporan A. Paertikel berukuran mikro tinggi jawaban:
munculnya alam peringatan pada sistem B. Total Dissolve Solids (TDS) tinggi E. Kesedahan air tinggi
pengolahan air untuk produksi tablet C. Cemaran mikroba tinggi
mekobalamin. Sistem pengolahan air ditunjukkan D. Konduktivitas air tinggi penjelasan :
oleh gambar. E. Kesedahan air tinggi Water Softener Filter, berisi resin anionik yang berfungsi untuk menghilangkan
dan/atau menurunkan kesedahan air dengan mengikat ion Ca++ dan Mg++ yang
menyebabkan tingginya tingkat kesedahan air.

sumber :
CPOB 2018

Diketahui alarm menyala karena adanya


kerusakan pada alat yang ditunjukkan oleh tanda
panah. Hal ini harus segera ditangani karena
berpotensi mengakibatkan kondisi kualitas air
yang dihasilkan tidak memenuhi spesifikasi.
Bagaimanakah kondisi yang dimaksud ?
49 Bagian penelitian dan pengembangan industri A. Disintegrasi Tahap ini merupakan tahap dari biofarmasetika dan awal farmakokinetika jadi fase
farmasi membuat 4 formula patch transdermal B. Deagregasi ini merupakan masuknya zat aktif dalam tubuh yang aturannya di tenggarai oleh
propranolol dengan peningkat penetrasi yang C. Disolusi pemahaman ketersediaan hayati (bioavailibilitas). Penyerapan zat aktif tergantung
berbeda, sehingga diharapkan mampu D. Difusi pada berbagai parameter terutama sifat fisika-kimia molekul obat. Dengan
memperbaiki profil biofarmasetika obat. E. Absorpsi demikian proses penyerapan zat aktif terjadi apabila sebelumnya sudah dibebaskan
Selanjutnya seluruh formula dilakukan pengujian dari sediaan dan sudah melarut dalam cairan biologi setempat. Tahap pelepasanm
penetrasi perkutan secara in vitro dengan hasil dan pelarutan zat aktif merupakan tahap penentu pada proses penyerapan zat aktif
sebagai berikut. baik dalam hal jumlah yang diserap maupun jumlah penyerapannya.

Berdasarkan analisis, disimpulkan bahwa


peningkat penetrasi mempengaruhi salah satu
tahap biofarmasetika obat. Tahap apakah yang
dimaksud?
50 Bagian penelitian dan pengembangan di industri A. Liberasi Tahap pembatas laju dalam absopsi dalam proses disintegrasi, dissolusi, dan
farmasi melakukan studi preformulasi ibuprofen B. Disolusi absorbsi obat, laju obat mencapai sirkulasi sistemik ditentukan oleh tahap yang
melalui literatur. Diperoleh sifat fisika-kimia C. Difusi paling lambat dalam urutan proses tersebut. Tahap yang paling lambat disebut
ibuprofen yaitu serbuk hablur kristalin, D. Transfer tahap pembatas laju (rate-limiting step) Kecuali untuk produk lepas terkendali,
polimorfisme konformasi, sangat mudah larut E. Absorpsi disintegrasi biasanya lebih cepat daripada dissolusi dan absorbsi obat. Untuk obat
dalam etanol dan methanol dan termasuk BCS dengan kelarutan air yang sangat rendah, laju dissolusi sering menjadi tahap paling
kelas II. Berdasarkan data tersebut, apoteker perlu lambat Untuk obat dengan kelarutan air yang tinggi, laju dissolusi cepat dan laju
menganalisis rate limiting step dari tahap obat melintasi atau mempermeasi membran sel menjadi tahap paling lambat.
biofarmasetika obat, sehingga dapat disusun
formula dan metode pembuatan yang sesuai.
Apakah tahap yang dimaksud?
51 Bagian penelitian dan pengembangan Option : Referensi :
industri farmasi melakukan pengujian A.Sifat fisika-kimia obat
disolusi orally disintegrating minitablet B.Teknologi pembuatan
(ODMT)carvedilol 0,5 mg. Serangkaian C.Formulasi sediaan
pengujian disolusi dilakukan untuk D.Rute pemberian
menganalisis berbagai factor yang E. Kondisi biologis
mempengaruhi profil pelepasan obat. Salah
satu pengujian dilakukan menggunakan 4
medium disolusi berisi simulasi cairan usus
pada kondisi terisi makanan. Hasil pengujian
sebagai berikut.

Berdasarkan hasil tersebut peneliti melakukan


analisis faktor penyebab perbedaan profil disolusi
obat tersebut.Apakah faktor yang dimaksud? Khan, D., Kirby D., Dkk, 2021, Development of an Age-Appropriate Mini Orally
Disintegrating Carvedilol Tablet With Paediatric Biopharmaceutical
Considerations, Pharmaceutics, 13 (831)
52 Bagian penelitian dan pengembangan di Option : Referensi :
industri farmasi bekerja sama dengan a. Sifat permukaan
laboratorium pengujian melakukan uji b. Ukuran partikel
biovailabilitas 5 formula suspensi c. Ukuran molekul
kloramfenikol palmitat yang mengandung d. Bentuk Kristal
berbagai rasio polimorf alfa dan e. Stabilitas
beta.pengujian dilakukan secara in vivo. Dan
diperoleh hasil sebagai berikut
Abbas, N., Oswald, I., Pulham, C.R., 2017, Preparation and Evaluation of an
Elusive Polymorph of Mefenamic Acid by High Pressure Techniques,
Pharmaceutics, 19 (6)

Dilakukan analisis untuk mengetahui faktor yang


menyebabkan perbedaan profil serum darah dari
kurva tersebut. Apakah faktor yang dimaksud ?

53. Bag ian Penelitian dan pengembangan di a. 1


industri farmasi bekerjasama dengan b. 2
laboratorium pengujian melakukan uji c. 3
bioavailabilitas 5 formula suspensi d. 4
kloramfenikol palmitat yang mengandung a. 5
berbagai rasio polimorf alfa dan beta. Hasil
sebagai berikut.

Jawaban : D. 4
Bioavailabilitas (ketersediaan obat secara sistemik) berbanding lurus dengan
AUC. Pada formula ke-4 didapat AUC paling tinggi yaitu 245 µg/mL jam.
(Persentase menyatakan rasio polimorf beta)
Berdasarkan tabel tersebut, dipilih satu
formula yang memberikan bioavailabilitas
optimum. Manakah formula yang dimaksud?

54. Bagian penelitian dan pengembangan industri a. Pengembangan bahan


farmasi melakukan evaluasi waktu hancur penghancur
formula tablet effervescent vitamin C. b. Pengikisan lapisan salut
Pengujian dilakukan untuk mengetahui waktu c. Pelepasan gas CO2
yang dibutuhkan sediaan untuk mengalami d. Reaksi enzimatik
liberasi dan mekanisme liberasi dari obat Pelelehan basis
tersebut. Bagaimanakah mekanismenya? Jawaban : C. Pelepasan gas CO2
Komponen natrium bikarbonat dan asam organik yang ada dalam sediaan
tablet effervescent yang bertemu dengan air (dilarutkan ke dalam air) akan
bereaksi dan membebaskan (liberasi) karbon dioksida yang berfungsi
sebagai disintegrator sehingga menghasilkan buih.

Sumber: Remington, 2013, Essensials of Pharmaceutic, halaman 582.


55 bagian penjaminan mutu bersama dengan a. 40
bagian produksi akan menentukan produk b. 24
marker dalam validasi pembersihan mesin c. 25
super mixer. Diketahui data produk sebagai d. 30
berikut. e. 32
Produk Dosis Toksisit Kekuat
terapeut as an
ik (LD50) dalam
terkecil (Y) air (Z)
(X)
Tablet 325 mg 4000 mg Sangat
paracetam sukar
ol larut
Tablet 200 mg 2400 mg Agak
ibuprofen sukar
larut
Tablet 10 mg 108 mg Larut
prioksika Rumus
m RPN : Severity x Occurrence x Detection
Tablet 30 mg 100 mg Mudah Paracetamol 0 x 0 x 4 = 0
ambrolxol larut Ibuprofen 1 x 1 x 3 = 3
hidroklori Piroxicam 4 x 3 x 2 = 24
da Ambroxol 3 x 4 x 1 = 12
Tablet 40 mg 120 mg Sangat Bisoprolol 2 x 2 x 0 = 0
Bisoprolo mudah
l larut Badan Pengawas Obat Dan Makanan Republik Indonesia. 2013. Petunjuk
Produk marker ditentukan berdasarkan nilai Operasional Penerapan Pedoman Cara Pembuatan Obat yang
Risk Probability Number (RPN) yang Baik 2012 Jilid I, Jakarta
dihitung dari data X,Y, dan Z. Berapakah nilai
yang dimaksud?
56 Bagian penjaminan mutu bersama dengan b. Tablet Paracetamol Rumus
bagian produksi akan menentukan produk c. Tablet Ibuprofen RPN : Severity x Occurrence x Detection
marker dalam validasi pembersihan mesin d. Tablet Prioksikam Paracetamol 0 x 0 x 4 = 0
super mixer. Diketahui data produk sebagai e. Tablet Ambrolxol Ibuprofen 1 x 1 x 3 = 3
berikut. Hidroklorida Piroxicam 4 x 3 x 2 = 24
Produk Dosis Toksisit Kekuat Tablet Bisoprolol Ambroxol 3 x 4 x 1 = 12
terapeut as an Bisoprolol 2 x 2 x 0 = 0
ik (LD50) dalam
terkecil (Y) air (Z) Badan Pengawas Obat Dan Makanan Republik Indonesia. 2013. Petunjuk
(X) Operasional Penerapan Pedoman Cara Pembuatan Obat yang
Tablet 325 mg 4000 mg Sangat Baik 2012 Jilid I, Jakarta
paracetam sukar
ol larut
Tablet 200 mg 2400 mg Agak
ibuprofen sukar
larut
Tablet 10 mg 108 mg Larut
prioksika
m
Tablet 30 mg 100 mg Mudah
ambrolxol larut
hidroklori
da
Tablet 40 mg 120 mg Sangat
Bisoprolo mudah
l larut
Berdasarkan data tersebut dilakukan
perhitungan Risk Probability Number (RPN)
untuk memilih produk yang menjadi marker.
Apakah yang dipilih?

57. Apoteker dibagian pengembangan dan penelitian


suatu industri obat tradisional sedang a. Spektrofotometri inframerah
menentukan validasi metode analisis penetapan b. Spektrofotometri massa
senyawa asam oleat untuk menentukan c. Kromatografi gas
kemurnian minyak kelapa. Apakah metode d. Kromatografi kolom
analisa yang digunakan? Kromatografi lapis tipis

Pontoh, J., Buyung N., 2011, Analisa Asam Lemak Dalam Minyak Kelapa Murni
(VCO) Dengan Dua Peralatan Kromatografi Gas, Universitas Sam Ratulangi, Jurnal
Ilmiah Sains, 11 (2)
58. Apoteker dibagian pengawasan mutu suatu
industry obat tradisional sedang melakukan a. Karbohidrat
skrining fitokimia pada jamur Boletus sp. dengan b. Alkaloid
menambahkan larutan pereaksi ninhidrin-aseton c. Tannin
1% hingga terbentuk warna ungu. Apakah d. Asam amino
senyawa yang diindentifikasi? e. Saponin

Lestari, N.K.L., Sukrama, I.D.M., Suardana, I.W., 2019, Karekteristik Fisiko Kimia
dan Uji Aktivitas Antimikroba Bakteriosin dari Isolat Bakteri Asam Laktat 15 B Hasil
Isolasi Kolon Sapi Bali, Buletin Veteriner Udayana, Universitas Udayana, Bali
59. Apoteker di bagian pengawasan mutu suatu a. Tannin
industri obat tradisional sedang melakukan b. Alkaloid
skrining fitokimia daun jambu mete. Hasil c. Flavonoid
menunjukkan bahwa sampel yang ditambah d. Glikosida
pereaksi gelatin- Nacl menghasilkan endapatn saponin
berwarna putih. Apakah golongan senyawa
tersebut?

Utari, S.S.N., 2016, Skrining Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol 70% Dari
Beberapa Daun Tanaman Di Indonesia Terhadap Bakteri Shigella Sonnei
Serta Bioautografinya, Universitas Muhammadiyah Surakarta
60. Apoteker bagian pengawasan mutu suatu a. 0,624 Kurva baku :
industry obat tradisional memastikan kadar b. 0,710 Y = 0,0438 X + 0,0177
flavonoid total dari ekstrak etanol daun manga c. 0,824 0,564 ppm = 0,0438 X + 0,0177
harum manis menggunakan spektrofotometri d. 0,593 0,564-0,0177 = 0,0438 X
uv-vis dengan panjang gelombang 435 nm. e. 0,699 0,5463 = 0,0438 X
Ekstrak ditimbang sebanyak 1 gram kemudian 0,5463 : 0,0438 = X
dilarutkan dengan etanol pa sampai batas 100 12,473 ppm =X
ml. larutan ekstrak diambil 0,5 ml dilarutkan 12,473 ppm = 12,473 mg/ L
etanol p.a sampai batas 25 ml. Kurva baku
yang didapatkan dari pembanding kuersetin Faktor pengenceran (FP)
adalah Y= 0,0438 X + 0,0177 ( Y= absorbansi = di add-kan : yang diambil
dan X = konsentrasi flavonoid (ppm)). Nilai = 25 ml : 0,5 ml
absorbansi dari sampel adalah 0,564. Berapa = 50 ml = 0,05 L
kadar flavonoid total (mg/gram ekstrak) yang
terkandung dalam ekstrak etanol daun manga Kadar flavonoid yaitu :
harum manis tersebut? mg = x . FP
= 12,473 mg/ L . 0,05 L
= 0,624 mg

Apoteker suatu industry tradisional sedang a. Memenuhi syarat karena rasio


61. menetapkan rasio kombinasi pemanis batan kombinasi pemanis buatan < 1
dalam formula sediaan tablet daun sirsak. b. Memenuhi syarat karena rasio
Pemanis buatan yang digunakan adalah kombinasi pemanis buatan sama
aspartame dan sukralosa sebanyak 1.000 dengan 1
mg/kg dan 800 mg/kg. c. Memenuhi syarat karena rasio
batas maksimal penggunaan secara berturut- kombinasi pemanis buatan > 1
turut sebanyak 5.500 mg/kg produk dan 2.400 d. Tidak memenuhi syarat karena
mg/kg produk. Apakah kesimpulan yang tepat rasio kombinasi pemanis buatan <
dari hasil pengujian tersebut? 1
Tidak memenuhi syarat karena
rasio kombinasi pemanis Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor 32 Tahun 2019
buatan > 1 Tentang Persyaratan Kemananan Dan Mutu Obat Tradisional
Apoteker bagian a. 4,5 mg/kg Rumus :
pengawasan mutu suatu b. 0,25 mg/kg Kadar timbal = (k. instrument x vol.sampel) / massa sampel
62. industry obat tradisional c. 12,5 mg/kg
sedang menetapkan kadar d. 2,5 mg/kg 5 g = 0,005 kg
Pb dalam simplisia herba 10,5 mg/kg
korokot sebagai antibakteri Kadar = (0,25 mg/L x 0,05 L) / 0,005 kg
dengan metode SSA. Berat = 2,5 mg/kg
sampel simplisia herba
korokot yang digunakan
adalah 5 g dan volume
akhir sampel adalah 0,05
L. Kadar sampel yang
terbaca pada alat SSA
adalah 0,25 mg/L. Berapa
kadar Pb dalam simplisia
herba korokot tersebut?
63 Apoteker bagian pengawasan mutu suatu a. Tidak memnuhi syarat karena Kadar maksimal Pb dalam industry obat tradisional adalah ≤ 10 mg/kg atau
industri obat tradisional sedang menetapkan mg/L atau ppm. (Peraturan BPOM Nomor 12 tahun 2014 tentang
kadar Pb maksimal dalam
kadar Pb dalam simplisia herba krokot Persyaratan Mutu Obat Tradisional)
sebagai antibakteri dengan metode SSA. Berat simplisia ≤ 10 mg/kg
sampel simplisia herba krokot yang
b. Tidak memenuhi syarat karena
digunakan adalah 0.005 g dan volume akhir
sampel adalah 0,05 L. Kadar sampel yang kada Pb maksimal dalam simplisia
terbaca pada alat SSA adalah 0,25 mg/L.
sama dengan 10 mg/kg
Apakah kesimpulan yang tepat dari hasil
pengujian tersebut? c. Memnuhi syarat karena kadar Pb
maksimal dalam simplisia ≤ 10
mg/kg
d. Memenuhi syarat karena kadar Pb
maksimal dalam simplisia sama
dengan 10 mg/kg
e. Memenuhi syarat karena kadar Pb
maksimal dalam simplisia ≥ 10
mg/kg

64 Apoteker di apotek sedang melakukan stock a. 1 Menurut Permenkes Nomor 3 Tahun 2015 Tentang Peredaran,
Penyimpanan, Pemusnahan, dan Pelaporan Narkotika, Psikotropika, dan
opname dengan daftar sebagai berikut: b. 2
Prekursor Farmasi yang berbunyi laporan sebagaimana dimaksut pada ayat
Esta olam 2 mg 15 tablet c. 3 1 sampai dengan ayat 4 dan ayat 6 dapat menggunakan
Mecobalamin 500 70 tablet d. 4
mc e. 5

Metformin HCl 500 110 tablet


mg
Pseudoefedrin HCl 12 botol
Piracetam 800 mg 20 kapsul

Hasil tersebut akan digunakan untuk


pelaporan. Berapa kategori yang akan
dilaporkan setiap bulan?

65 Apoteker bagian pengawasan mutu di industri A Dilusi cair Metode dilusi dibagi menjadi 2, yaitu dilusi cair dan padat. Metode dilusi
obat tradisional melakukan uji aktivitas B. Difusi cair digunakan untuk mengukur KHM (kadar hambat minimum) sementara
antibakteri ekstrak jahe merah sebagai bahan C. Cup-plate technique metode dilusi padat digunakan untuk menentukan KBM (kadar bakterisidal
baku sediaan jamu. Pengujian dilakukan D. Ditch-plate technique minimum). Cara yang dilakukan pada metode dilusi cair adalah dengan
dengan menentukan nilai konsentrasi hambat E. Gradient-plate technique membuat seri pengenceran agen antimikroba pada medium cair yang
minimal. Apakah metode yang digunakan? ditambahkan dengan mikroba uji. Metode dilusi padat dilakukan dengan
menginokulasi mikroba uji pada media agar yang mengandung agen
antimikroba. Keuntungan metode dilusi ini adalah satu konsentrasi agen
antimikroba yang diuji dapat digunakan untuk menguji beberapa mikroba
uji Sumber : Pratiwi, S.T., 2008, Mikrobiologi Farmasi, Erlangga, Jakarta,
pp. 136-147,176.
66 Apoteker abgian penelitian dan A. Menentukan dosis Uji aktivitas anti bakteri Metode Cakram Kertas Pada Cakram kertas
pengembangan di industri obat tradisional B. Menentukan potensi digunakan suatu kertas cakram saring (paper disc) yang berfungsi sebagai
mengembangkan sediaan obat herbal C. Menentukan toksisitas tempat menampung zat antimikroba. Kertas saring yang mengandung zat
terstandart dari ekstrak sirih merah yang D. Menentukan kandungan senyawa antimikroba tersebut diletakkan pada lempeng agar yang telah diinokulasi
mengandung senyawa fenolik sebagai E. Menentukan kandungan cemaran pada waktu dan suhu tertentu, sesuai dengan mikroba uji kemudian
antibakteri. Ekstrak dilakukan pengujian diinkubasi pada waktu dan suhu tertentu, sesuai dengan kondisi optimum
menggunakan teknik difusi cakram. Apakah dari mikroba uji yaitu pada suhu 37ºC selama 18-24 jam. Ada 2 macam
tujuan pengujian tersebut? zona hambat yang terbentuk dari cara kriby bauer. Radical zone yaitu suatu
daerah disekitar disk dimana sama sekali tidak ditemukan adanya
pertumbuhan bakteri. Potensi antibakteri diukur dengan mengukur diameter
dari zona radikal. Irradical zone yaitu suatu daerah sekitar disk dimana
pertumbuhan bakteri dihambat oleh antibakteri, tetapi tidak dimatikan.
Sumber : Ariyani, H., Nazemi, M., Hamidah, H., & Kurniati, M. (2018). Uji
Efektivitas Antibakteri Ekstrak Kulit Limau Kuit (Cytrus hystrix DC)
Terhadap Beberapa Bakteri JCPS (Journal of Current Pharmaceutical
Sciences), 2(1), 136-141
67. Apoteker bagian pengawasan mutu di industri A. Waktu panen
obat tradisional melakukan pemeriksaan B. Sortasi
terhadap sampel simplisia herba meniran C. Perajangan
(phyllanthus niruri L) sebagai bahan baku D. Proses pencucian
suplemen imunomodulator. Hasil pemeriksaan E. Pengeringan
menunjukan kadar air simplisia 13% dan terdapat
bercak putih yang diduga hifa jamur. Kondisi
tersebut disebabkan oleh penyimpangan pada
proses pembuatan simplisia. Apakah tahap yang
menyimpang?

Sumber: Prasetyo, Entang Inoriah. (2013). Pengelolaan Budidaya Tanaman Obat-


Obatan (Bahan Simplisia). Bengkulu
68. Apoteker bagian penelitian dan pengembangan di A. Maserasi
industri obat tradisional melakukan optimasi B. Perkolasi
pembuatan bahan baku ekstrak dari simplisia C. Soklet
rimpang temu ireng (Curcuma aeruginosa) yang D. Refluks
digunakan untuk mengatasi masalah pada E. Infundasi
pencernaan. Rimpang tersebut mengandung
minyak atsiri yang dapat menguap. Apoteker
menghendaki ekstrak memiliki kandungan kimia
yang optimal dengan penggunaan pelarut yang
efisien. Apakah metode ekstraksi yang sesuai?
Sumber: Yurleni, 2018. Penggunaan Beberapa Metode Ekstraksi Pada Rimpang
Curcuma Untuk Memperoleh Komponen Aktif Secara Kualitatif. Biospecies, Vol.
11 No. 1.

69 Apoteker bagian penelitian dan Option Referensi :


pengembangan di industri obat tradisional A. Maserasi Refluks merupakan suatu metode ekstrasi dengan pelarut pada suhu titik
melakukan optimasi pembuatan bahan baku B. Perkolasi didihnya selama waktu tertentu dari jumlah pelarut terbatas yang relatif
ekstrak dari simplisia buah pare (momordica C. Dekokta konstan dengan adanya pendingin baik (Prayoga dan Lisnawati, 2020).
charantia) sebagai herbal untuk menurunkan D. Refluks Refluks lebih efisien daripada perkolasi atau maserasi karena waktu
kadar gula darah. Simplisia tersebut banyak E. Infundasi membutuhkan ekstraksi dan pelarut yang lebih sedikit (Zhang et al, 2018).
alkaloid yang tahan terhadap pemanasan.
Apoteker menghendaki simplisia di ekstraksi
menggunakan pelarut organik agar ekstrak
memiliki kandungan kimia yang optimal
dengan penggunaan pelarut efisien dan waktu
ekstraksi yang relatif singkat. Apakah metode
ekstraksi yang sesuai ?

69 Apoteker bagian penelitian danpengembangan A. Maserasi


di industri obat tradisional melakukan B. Perkolasi
optimasi pembuatan bahan baku ekstrak dari C. Dekokta
simplisia buah pare (momordica charantia) D. Refluks
sebagai herbal untuk menurunkan kadar gula E. Infundasi
darah. Simplisia tersebut banyak alkaloid
yang tahan terhadap pemanasan. Apoteker
menghendaki simplisia di ekstraksi
menggunakan pelarut organik agar ekstrak
memiliki kandungan kimia yang optimal
dengan penggunaan pelarut efisien dan waktu
ekstraksi yang relatif singkat. Apakah metode
ekstraksi yang sesuai ?

Referensi :
Refluks merupakan suatu metode ekstrasi dengan pelarut pada suhu titik
didihnya selama waktu tertentu dari jumlah pelarut terbatas yang relatif
konstan dengan adanya pendingin baik (Prayoga dan Lisnawati, 2020).
Refluks lebih efisien daripada perkolasi atau maserasi karena waktu
membutuhkan ekstraksi dan pelarut yang lebih sedikit (Zhang et al, 2018).

70 Apoteker bagian penelitian dan Option Referensi :


pengembangan di industri obat tradisional A. n-heksan Saponin memiliki karakteristik berupa buih, sehingga ketika direaksikan
akan melakukan optimasi pembuatan bahan B. Kloroform dengan air dan dikocok maka terbentuk buih yang bertahan lama. Saponin
baku ekstrak dari daun binahong (Anredera C. Dietil eter mudah larut dalam air dan tidak larut dalam eter (Prihatma,2001)
Cordifolia) sebagai anti jerawat. Ekstrak D. Etil asetat
difraksinasi secara bertingkat dengan metode E. Air
partisi cair – cair menggunakan pelarut agar
dapat menarik senyawa saponin yang
terkandung didalam ekstrak. Apakah pelarut
yang dapat di gunakan?
70 Apoteker bagian penelitian dan A. n-heksan
pengembangan di industri obat B. Kloroform
tradisionalakan melakukan optimasi C. Dietil eter
pembuatan bahan baku ekstrak dari daun D. Etil asetat
binahong (Anredera Cordifolia) sebagai anti E. Air
jerawat. Ekstrak difraksinasi secara bertingkat
dengan metode partisi cair – cair
menggunakan pelarut agar dapat menarik
senyawa saponin yang terkandung didalam
ekstrak. Apakah pelarut yang dapat di
gunakan?
Referensi :
Saponin memiliki karakteristik berupa buih, sehingga ketika direaksikan
dengan air dan dikocok maka terbentuk buih yang bertahan lama. Saponin
mudah larut dalam air dan tidak larut dalam eter (Prihatma,2001)

71 Apoteker bagian penelitian dan A. 1,07


pengembangan di industri farmasi melakukan B. 1,50 (Kemenkes RI, 2014)
formulasi tablet asiklovir 400mg dengan C. 1,67 Densitas ruwah (g/ml) = Bobot (g) / Vol. Awal (mL)
= 150 g / 90 mL
metode granulasi basah untuk meningkatkan D. 1,78 = 1,67 g/mL
alirannya. Granul dengan bobot 150 g E. 2,50 (Sri mulyati 21405021036)
dimasukkan ke dalam gelas ukur dan
diperoleh volume awal 90 mL, kemudian
dilakukan pengetapan sebanyak 500 kali
hingga diperoleh volume akhir 84 mL. Berapa
g/mL densitas ruwah granul tersebut ?

72 Apoteker bagian penelitian dan . 1,07


pengembangan di industri farmasi melakukan B. 1,50 (Kemenkes RI, 2014)
formulasi tablet amlodipin 10 mg dengan C. 1,67 Densitas ketuk (g/ml) = Bobot (g) / Vol. Akhir (mL)
= 150 g / 84 mL
metode kempa langsung untuk meningkatkan D. 1,78 = 1,78 g/mL
alirannya. Granul dengan bobot 150 g E. 2,50
dimasukkan ke dalam gelas ukur dan (Sri mulyati 21405021036)
diperoleh volume awal 90 mL, kemudian
dilakukan pengetapan sebanyak 500 kali
hingga diperoleh volume akhir 84 mL. Berapa
g/mL densitas ketuk tersebut ?A. Etambutol

73. Apoteker bagian penelitian dan A. 1,07 Diketahui :


pengembangan di industri farmasi melakukan B. 1,50 V0 = 90 mL
formulasi tablet metformin 500 mg dengan C. 1,67 V1 = 84 mL
metode granulasi basah untuk meningkatkan
D. 1,78 Ditanya : Rasio Hausner?
alirannya. Granul dengan bobot 150 g
dimasukkan ke dalam gelas ukur dan 2,50 Jawab :
diperoleh volume awal 90 mL. Granul Rasio Hausner =
kemudian dilakukan pengetapan sebanyak
500 kali hingga diperoleh volume akhir 84 = = 1,07
mL. Berapa rasio Hausner granul tersebut?

74. Apoteker bagian penelitian dan A. 5,60 Diketahui :


pengembangan di industri farmasi melakukan B. 6,00 V0 = 90 mL
formulasi tablet glimepiride 2 mg dengan C. 6,67 V1 = 84 mL
metode kempa langsung menggunakan bahan
pengisi yang dapat meningkatkan alirannya. D. 7,14 Ditanya : Indeks carss serbuk?
Campuran serbuk dengan bobot 150 g 9,33 Jawab :
dimasukkan ke dalam gelas ukur dan Indeks carss :
diperoleh volume awal 90 mL. Serbuk
kemudian dilakukan pengetapan sebanyak ( )
500 kali hingga diperoleh volume akhir 84 = x 100 %
mL. Berapa % indeks carss serbuk tersebut? ( )
= x 100 %
= 6,66666667 ~ 6,67

75 Apoteker bagian produksi di Industri farmasi A. 1,1% Diketahui:


melakukan pembuatan tablet antalgin 500 mg
B. 2,0% Bobot granul sebelum pengeringan (awal) = 2500 Kg
dengan metode granulasi basah. Masa granul
dicetak dan ditimbang sehingga diperoleh C. 6,0% Bobot granul sesudah pengeringan (akhir) = 2350 Kg
bobot granul lembab sebesar 2500 Kg.
D. 6,4% Ditanya: Susut pengeringan?
kemudian granul dikeringkan dan diperoleh
masa granul 2350 Kg. Berapa % susut 9,4% Jawab:
pengeringan granul tersebut?
Susut Pengeringan = x 100%

= x 100%

= x 100%

= 6,0%
Syarat: 2 – 5% (Lachman, 1994)
76 Apoteker bagian produksi di Industri farmasi A. 1,1% Diketahui:
melakukan pembuatan tablet antalgin 500 mg
dengan metode granulasi basah. Masa granul B. 2,0% Bobot granul awal (W0) = 2500 Kg
dicetak dan ditimbang sehingga diperoleh
C. 6,0% Bobot sesudah pengeringan (W1) = 2350 Kg
bobot granul lembab sebesar 2500 Kg.
kemudian granul dikeringkan dan diperoleh D. 6,4% Ditanya: %kandungan lembab?
masa granul 2350 Kg. Berapa % kandungan
9,4% Jawab:
lembab granul tersebut?
% Kandungan Lembab = x 100%

= x 100%

= x 100%

= 6,0%
Kelembaban granul yang baik adalah 1 – 5% (Voight, 1994).
77 Apoteker bagian penjaminan mutu di industry Jawaban : D Tekanan udara didalam ruang bersih adalah 15 Pascal lebih rendah dari
farmasi melakukan validasi ruang aseptis
A. Tekanan udara ruang pencampuran ruang lainnya sedangkan tekanan udara dalam ruang penyiapan, ganti
untuk pencampuran dan pengemasan sediaan
injeksi furosemide 10 mg/mL. Ruangan sama dengan ruang pengemasan pakaian dan antara harus 45 Pascal lebih tinggi dari tekanan udara luar.
dibedakan berdasarkan ukuran partikel dan
B. Tekanan udara ruang pencampuran
tekanan udara agar tidak terjadi perpindahan
partikel. Bagaimana desain ruangan tersebut? lebih kecil 5 pa dari ruang
pengemasan
C. Tekanan udara ruang pencampuran
lebih besar 10 pa dari ruang
pengemasan
D. Tekanan udara ruang pencampuran
lebih kecil 15 pa dari ruang
pengemasan
Tekanan udara ruang pencampuran
lebih kecil 20 pa dari ruang
pengemasan

Sumber: ISMP Guidelines for Safe Preparation of Compounded Sterile


Preparations
78 Apoteker penjaminan mutu melakukan Jawaban : C Inkubasi hendaklah dilakukan pada 2 (dua) suhu yaitu:
validasi proses produksi sediaan tetes mata
kloramfenikol dengan metode media fill.
A. 1 hari  20°C - 25°C selama 7 hari pertama
Simulasi dilakukan berupa pengisian media B. 7 hari  30°C - 35°C selama 7 hari berikutnya
tioglikolat ke dalam wadah tetes mata,
C. 14 hari
kemudian media yang sudah digunakan
diinkubasi sebelum diamati. Berapa waktu D. 21 hari
yang diperlukan?
28 hari Sumber: BPOM RI Petunjuk Operasional Penerapan Pedoman Cara
Pembuatan Obat Yang Baik 2012 Jilid II
79. Seorang wanita (37 tahun) datang ke apotek a. 56.900 ● Metformin 1 strip (10 tab) : Rp.5.500
untuk menebus resep. Isi resep tersebut adalah b. 57.600 ● Glimepirid 1 strip (10 tab) : Rp.2.700
sebagai berikut: c. 59.600 ● Margin : 15%
d. 66.300 ● Tuslah dan embalase : 2000 per lembar resep.
R/ Metformin 500 mg No.XC 68.300
S bdd 1 tab dc
Glimepirid 2mg No.XXX Ditanya : berapa rupiah yang harus dibayar?
S1 dd tab ac
● Metformin
HPP metformin tiap strip (10 tablet) adalah XC(90) tab = Rp.5.500 x 9 strip = Rp.49.500 + 15% = Rp.56.925
Rp.5.500 dan glimepirid tiap strip (10 tablet) ● Glimepirid
Rp.2.700. Apoteker menetapkan margin untuk XXX (30) tab = Rp. 2.700 x 3 strip= Rp.8.100 + 15% = Rp. 9.315.
obat resep sebanyak 15%. Tuslah dan
embalase untuk tiap lembar resep adalah Jumlah yang harus dibayar :
Rp.2000. Berapa rupiah biaya yang harus Rp. 56.925 + Rp. 9.315 + Rp. 2.000 = Rp. 68.240 Rp. 68.300
dibayarkan pasien?

(Fina Rosyidah,21405021040)
80. Apoteker berencana membuat apotek baru a. 21,4% ● HPP: 60% dari omset
dengan modal pinjaman dana dari bank b. 44,4% = 345.600.000
sebnayak Rp. 350.000.000. Perhitungan studi c. 60,7% ● Laba kotor= Pendapatan - HPP
kelayakan sebagai berikut : d. 82,4% =576.000.000– 345.600.000
98,7% = 230.400.000
● Laba bersih = Laba kotor – beban usaha(kebutuhan operasional)
= 230.400.000 – 75.000.000
= 155.400.000

ROI =
Berapa persen Return on Investment apotek
tersebut?

(Fina Rosyidah,21405021040) = 44,4%

81 Apoteker berencana membuka apotek baru dengan a. 0,61 Diketahui :


modal pinjaman dari bank sebanyak Rp. 350.000.000. b. 1,01 Modal awal = Rp. 350.000.000
berdasarkan hasil studi lapangan apotek akan c. 1,64 Omset = Rp. 576.000.000
memperoleh omset dalam satu tahun sebanyak d. 2,25 Hpp = Rp. 345.600.000 (60% dari Omset)
Rp.576.000.000. Harga pokok penjualan harus 4,44 Biaya Operasional = Rp. 75.000.000
dibayarkan 60% dari omset. Selama setahun apoteker
harus mengeluarkan Rp. 75.000.000 untuk keperluan Jawab :
operasional apotek. Apoteker diminta untuk Laba Bersih = Omset-HPP-Biaya Operasional
menghitung waktu modal akan Kembali dari usaha = Rp.576.000.000-Rp.345.600.000-Rp.75.000.000
apotek. Berapa tahun modal tersebut akan Kembali? = Rp.155.400.000
( )
PBP =

= 2,25

(Fridah Wahyu Safitri, 21405021041)


82 Apoteker melakukan pendirian apotek dengan modal a. 1,12 Diketahui :
dari pihak lain. Modal awal yang diberikan sebesar Rp. b. 1,58 Modal Awal = Rp. 425.000.000
425.000.000. apoteker diminta untuk melakukan c. 2,71 Laba Kotor = Rp. 378.620.000
analisis agar modal yang sudah diberikan dapat Beban Apotek = 239.000.000
Kembali lagi. Pada tahun pertama apotek mendapatkan d. 3,04
laba kotor sebanyak Rp. 378.620.000 dengan beban 4,14 Jawab :
apotek Rp. 239.000.000. berapa tahun modal tersebut Laba Bersih = Laba kotor – Beban Apotek
Kembali ? = Rp. 378.620.000 – 239.000.000
= Rp. 139.620.000

( )
PBP =

= 3,04

(Fridah Wahyu Safitri, 21405021041)


83. Apoteker diapotek melakukan analisis penjualan a. Rp. 27.777.800/bulan Harga pokok = Rp.27.600.000
barang untuk menentukan perencanaan laba untuk b. Rp. 19.230.800/bulan Omset = Rp.48.000.000
menentukkan harga jual barang. Nilai harga pokok c. Rp. 14.705.900/bulan Biaya tetap = Rp.6.250.000
penjualan obat dan alkes diapotek adalah sebesar d. Rp. 10.869.600/bulan
Rp.27.600.000 tiap bulan dengan omset Rp. 10.080.700/bulan BEP = x biaya tetap
Rp.48.000.000. Sedangkan, biaya tetap yang
dikeluarkan adalah sebesar Rp.6.250.000 tiap BEP = x 6.250.000
bulan. Apoteker melakukan analisis untuk
menunjukkan keadaan dimana apoteknya tiap BEP = x 6.250.000
mengalami keuntungan ataupun kerugian. Berapa
BEP = 14.705.822,325/bulan
nilai BEP dari apotek tersebut?
BEP = 14.705.900/bulan
84. Apoteker di apotek melakukan studi efisiensi a. 1,250 Pendapatan = 53.300.000
persediaan obat. Tiap bulan apotek mendapatkan b. 2,132 HPP= 80% = 42.640.000
omset penjualan Rp. 53.3000.000. HPP yang c. 8,528 Rata-rata penjualan = 5.000.000
dikeluarkan adalah 80% dari omset dengan rata- d. 9,660 ITOR =
rata nilai penjualan Rp. 5.000.000. berapakan e. 10,66
ITOR apotek tersebut? ITOR =
ITOR = 8,528
85. apoteker di puskesmas menyiapkan vaksin A. ibuprofen Vaksin varisela zoster tidak boleh digunakan bersama obat
varisela zoster untuk anak usia 6 tahun. B. parasetamol immunosupresan, termasuk juga penggunaan obat kortikosteroid dosis
Vaksin terebut dikotraindikasikan pada pasien C. Na diklofenak tinggi. Yang termasuk dalam golongan kortikosttroid adalah deksametason
yang sedang mengkonsumsi obat tertentu. D. deksametason (Fitrini, Fatimah., et al. 2021. Tata laksana Herpes zoster. Fakultas
Apakah obat yang dimaksud? E. asam mefenamat Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta. Surakarta)
86. Apoteker di puskesmas sedang menyiapkan A. 25 menit
vaksin hepatitis B untuk pasien perempuan B. 35 menit
(21 tahun). Apoteker memberikn label bats C. 40 menit
waktu pemberin vaksin setelah dilarutkan. D. 45 menit
Berpa lama vaksin dapat diberikan kepada E. 60 menit
pasien setelah dilarutkan ?

87 Apoteker di Puskesmas menyiapkan vaksin a. 1 jam


campak untuk pasien laki-laki (9 bulan). b. 2 jam
Apoteker memberikan label batas waktu c. 4 jam
pemberian vaksin setelah dilarutkan. Berapa d. 6 jam
lama vaksin dapat diberikan kepada pasien e. 8 jam
setelah dilarutkan….

88 Apoteker di Puskesmas menyiapkan vaksin a. Cold box Pembahasan : D (Vaccine carier) Vaccine carrier adalah alat untuk
BCG untuk dibawa dari Puskesmas ke b. Cold pack mengirim/membawa vaksin dari Puskesmas ke Posyandu atau tempat
Posyandu. Apoteker akan menggunakan alat c. Cool pack pelayanan imunisasi lainnya yang dapat mempertahankan suhu 2o s.d. 8o C
pembawa vaksin yang mampu d. Vaccine carier (Buku Ajar Imunisasi 2014, Hal. 48)
mempertahankan suhu +20C s/d +80C. Alat e. Vaccine refrigerator
apa yang dapat digunakan oleh apoteker….

89. Seorang ibu datang ke apotek hendak membeli a. Gentian Violet 1% Gentian Violet 1% merupakan penanganan yang baik untuk kandidiasis mulut
obat untuk anaknya (8 bulan) yang mengalami b. Povidon Iodin 1% (Candida albicans). Candida albicans adalah jamur yang dapat menyebabkan
kandidiasis mulut. Apakah obat yang disiapkan c. Rivanol 70% infeksi pada kulit dan/atau membrane mukosa (didalam mulut) pada anak-anak dan
oleh apoteker untuk pasien? d. Hydrogen peroxide 2% orang dewasa. Pada bayi atau anak-anak jamur ini sering ditemukan sebagai
e. Polyhexamethylene biquanide 1% penyebab jejak putih dalam mulut (sariawan). (NCBI. 2016. Penggunaan Gentian
Violet)
90. Seorang pasien datang ke rumah sakit untuk a. Asiklovir 200 mg Derajat nyeri pada dermatitis herpes dapat dinilai dengan skala nyeri yang
kontrol penyakit stomatitis herpes yang b. Klorheksidin 0,2% terstandar. Nyeri dengan intensitas sedang dapat diobati dengan obat antiinflamasi
dideritanya sejak 3 tahun yang lalu. Pasien telah c. Parasetamol 500 mg non-steroid, lini pertama pengobatan Parasetamol. Nyeri kronis diberi analgesic
mengkonsumsi valacyclovir, namun masih d. Metil prednisolone 4 mg opioid seperti tramadol dan codein. Nyeri akut yang lebih berat dapat
mengeluhkan nyeri pada mulutnya. Dokter e. Asam mefenamat 500 mg menggunakan obat opioid aksi pendek (Fitriani, dkk. 2021. Tata Laksana Herpes
meminta apoteker menyiapkan antinyeri. Apakah Zoster)
obat yang disarankan apoteker?
91. Apoteker di Rumah Sakit akan melakukan a.Surat Pesanan Obatbiasa Surat pesanan obat biasa mencakup obat bebas, bebas terbatas, dan keras.
pengadaan berdasarkan data rekap b. Surat PesananNarkotika Sedangkan obat tersebut merupakan obat- obatan cancer atau kemoterapi
perencanaan sebagai berikut: c. Surat PesananPrekursor yang dimana obat tersebut termasuk golongan obat Keras. (Permenkes No
d. SuratPesananPsikotropik 3 th 2015)
a
e. Surat Pesanan Obat-Obat
Tertentu

Apakah jenis surat pesanan yang yang


digunakan untuk memesanobat?
92. Apoteker di RS akan melakukan pengadaan a.83 vial
injeksi Flourourasi 500 mg. Jumlah b. 476 vial
pemakaian per tahun c. 100 vial
3.432 vial dengan biaya pemesanan Rp. d. 767 vial D= penggunaan/permintaan yang diperkirakan per priodewaktu
107.085 dan biaya penyimpanan Rp. 3.245 e. 821 vial S= Biaya pemesanan
per tahun. Berapa jumlah injeksi Flourouracil H = biaya penyimpanan
500 mg yang paling ekonomis untuk
diadakan? EOQ = √ 2 ×(3.432 × 107.085)

3.245
= √226.512
= 475,9  476 vial
93. Apoteker di Rumah Sakit akan melakukan a. 25 vial ROP = (lead time x pemakaian rata-rata) + safety stok
pengadaan injeksi epirubicin 50 mg. pemakaian b. 57 vial (modul belajar obat ukai)
rata-rata obat tersebut 215 vial per bulan. c. 100 vial
Apoteker akan memesan dengan waktu tunggu 7
d. 138 vial Lead time = 7 hari
hari, sedangkan stok pengaman yang dibutuhkan
sebanyak 50 vial. Pada stok berapa epirubicin 50 150 vial Pemakaian rata2 = 215 : 30 = 7,16
mg injeksi dilakukan pengadaan Safety stok = 50 vial

ROP = (7 x 7,16) + 50
= 100,12 = 100
94. Apoteker di Rumah Sakit akan melakukan a. Epirubicin 50 mg inj Stok = stok yang masih saat itu
pengadaan berdasarkan data rekap perencanaan b. Holoxan 2000 mg inj ROP = titik dimana harus dilakukan pemesanan kembali
sebagai berikut : c. Fluorouracil 500 mg inj EOQ = jumlah pembelian yang paling ekonomis
Re d. Cyclophos-pamid 50 mg tab (modul belajar obat ukai)
No Nama Sto Orde Nama EO Oxaliplatin medac 100 mg inj
. Obat k r Pbf Q Epirubicin 50 mg inj Re Order Point 6 vial sedangkan stok sisa 5 vial, seharusnya
Point saat stok masih 6 vial sudah dilakukan pengadaan agar tidak terjadi kekosongan.
1. Fluorouraci 30 20 PT. 200 Maka dari data rekap tsb yang harus segera diadakan yaitu Epirubicin 50 mg inj
l vial vial Penyalu vial
500 mg inj r
2. Holoxan 10 2 vial PT. 20
2000 mg vial Penyalu vial
inj r
3. Oxaliplatin 8 3 vial PT. 25
medac 100 vial Penyalu vial
mg inj r
4. Epirubicin 5 6 vial PT. 15
50 mg inj vial Penyalu vial
r
5. Cyclophos- 30 10 PT. 5 box
pamid 50 tab tab Penyalu
mg tab r

Apakah obat yang harus segera diadakan ?


95. Apoteker di apotek sedang melakukan stock A. 1 Estazolam 2 mg Psikotropika
opname dengan daftar sebagai berikut : B. 2 Mecobalamin 500 Obat keras
Estazolam 2 mg 15 tablet C. 3 mcg
Mecobalamin 500 70 tablet D. 4 Metformin HCI Obat keras
mcg 5 500 mg
Metformin HCI 110 tablet Pseudoefedrin Obat bebas
500 mg HCI terbatas
Pseudoefedrin 12 botol Piracetam 800 Obat keras
HCI mg
Piracetam 800 20 kapsul Sumber : Sholehah. Penanganan Insomia. Bagian/SMF Psikiatri Fakultas
mg Kedokteran Universitas Udayana/Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah Denpasar
Permenkes Nomor 3 Tahun 2021 Tentang Perubahan Penggolongan, Pembatasan,
Hasil tersebut akan digunakan untuk pelaporan. Dan Kategori Obat
Berapa kategori obat tersebut yang akan
dilaporkan setiap bulan?
96. Apoteker di PBF akan mengajukan permohonan A. 10
sertifikasi CDOB ke Balai POM. Hasil evaluasi B. 15
permohonan berkas dinyatakan belum tersedia C. 20
dokumen inspeksi diri. Apoteker harus D. 25
menyerahkan kelengkapan dokumen sesuai 30
dengan batas waktu yang ditentukan. Berapa hari
waktu yang diperlukan?

sumber : Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat Dan Makanan Republik


Indonesia Nomor 39 Tahun 2013 Tentang Standar Pelayanan Publik Di Lingkungan
Badan Pengawas Obat Dan Makanan
97. Seorang pasien laki – laki (32 tahun)datang a. Mengkonfirmasi keaslian resep
ke apotek ingin menebus salinan resep dari kepada pasien
apotek lain. Reseptersebut berisi : b. Memberikan kodein
sebanyak 20 tablet
R/ kodein 10 mg tablet no. XXS1 dd c. Memberikan kodein Sumber : Peraturan BPOM Nomor 4 Tahun 2018 Tentang Pengawasan
1 tab malam sebanyak 10 tablet
Pengelolaan Obat, Bahan Obat, Narkotika, Psikotropika, dan Prekursor
----------------------------det X ---- d. Tidak memberikan obat di
Farmasi di Fasilitas PelayananKefarmasian
Apoteker mempertimbangkan ntuk melayani dalam resep
pasien sesuai dengan aturan yang berlaku. Menghubungi dokterpenulis resep
98. Apoteker di PBF melakukan pemantauan a. Melakukan retur produk ke
penyimpanan vaksin DT di dalam chiller. pabrik
Vaksin tersebut ditemukan dalam kondisi b. Memindahkan vaksin ke
beku.Apoteker melakukan penyelesaian chiller lain
terhapapenyimpangan tersebut.Apakah c. Vaksin didistribusikan terlebih
tindakan yang harusdilakukan? dahulu
Sumber : Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 12 Tahun 2017 tentang
d. Mengeluarkan vaksin beku
dan dimusnahkan Penyelenggaraan Imunisasi
e. Menjauhkan vaksin jauh dari
evaporator chiller
99 Apoteker penanggung jawab di PBF A. Memindahkan vaksin ke PBF
melakukan penyimpanan vaksin influenza lain
pada chiller. Apoteker mendapatkan B. Memindahkan chiller ke
informasi bahwa akan terjadi pemadaman tempat lain
listrik bergilir selama 5 jam di area PBF dan C. Memasukan dry ice ke dalam
generator tidak berfungsi dengan baik. chiller
Sediaan vaksin harus dijaga agar tetap stabil D. Memasukan cool pack ke
secara penyimpanan. Apoteker harus dalam chiller
E. Tetap menyimpan vaksin di
dalam chiller
Sumber: Peraturan BPOM nomor 9 tahun 2019 tentang Pedoman
Teknis CDOB
(Nur Afifah_21405021050)
100 Apoteker di PBF melakukan penyimpanan A. 1 Alat pengukur suhu (Thermometer) yang digunakan harus dikalibrasi secara
bisakodil suppositoria didalam suhu ruang B. 3 berkala minimal setahun sekali atau 12 bulan sekali (CDOB, 2015)
terkendali yang dilengkapi dengan C. 6 Sumber: BPOM RI.2015. Petunjuk Pelaksanaan Cara Distribusi Obat yang
termometer. Termometer yang digunakan D. 10 Baik.Jakarta: BPOM RI
harus dikalibrasi secara berkala untuk E. 12 (Nur Afifah_21405021050)
menghindari penyimpangan terhadap suhu
ruang penyimpanan. Berapa bulan kegiatan
kalibrasi tersebut dilakukan?

101 Apoteker di industri ekstrak bahan alam sedang A. Sortasi basah Proses penyortiran awal/sortasi basah bertujuan untuk menjaga kualitas bahan baku
menyiapkan bahan baku untuk pembuatan sediaan B. Pencucian dan mempermudah proses pengolahan. Tahapan yang dilakukan antara lain yaitu,
ekstrak rimpang jahe. Tahapan yang dilakukan C. Perajangan memilih rimpang yang berukuran besar/tua (umur tanaman 9-12 bulan), segar,
yaitu memilah rimpang jahe segar yang layak D. Sortasi kering tidak busuk, dan tidak cacat atau rusak.
digunakan sesuai ukuran sebelum dilakukan E. Grading (Pedoman Teknologi Penanganan Pascapanen Tanaman Obat, 2011).
proses selanjutnya. Apakah tahapan yang sedang
dilakukan oleh apoteker tersebut ?
102 Apoteker bagian RnD di industri ekstrak bahan A. Dekantasi Maserasi merupakan metode ekstraksi dengan proses perendaman bahan
alam akan melakukan pengujian terhadap sediaan B. Evaporasi menggunakan pelarut yang sesuai. Setelah ekstraksi dilakukan, maserat dan ampas
ekstrak jambu biji. Proses ekstraksi dilakukan C. Filtrasi akan dipisahkan dengan proses filtrasi. Hasil penyaringan disebut filtrat sedangkan
dengan metode maserasi, 2 kg serbuk daun jambu D. Kristalisasi sisa yang tertinggal dipenyaring disebut residu (Deny, dkk. 2019. Uji Ekstrak Daun
biji dimasukkan ke dalam maserator dan E. Sentrifugasi Maja (Aegle marmelos L.) terhadap Pertumbuhan Bakteri Escherichia coli dan
ditambahkan dengan pelarut sebanyak 20 L. Staphylococcus aureus).
Setelah proses ekstraksi selesai, maka dilakukan
pemisahan antara maserat dan ampas. Apakah
teknik pemisahan yang tepat dilakukan ?
103 Apoteker bagian penelitian dan pengembangan di a. Dietileter
industri ekstraks bahan alam sedang melakukan b. Etanol 70%
formulasi ekstrak rimpang jahe. Rimpang jahe c. Etil asetat
mengandung metabolit sekunder berupa flavonoid, d. Kloroform
fenolik, dan minyak atsiri. Pelarut ekstraksi yang e. n-Heksan
digunakan harus dapat menyari sebagian besar
metabolit sekunder. Apakah pelarut ekstraksi yang
tepat digunakan?
104 a. 1,6 x 103 Syarat :
b. 1,9 x 103
c. 2,2 x 103
d. 2,4 x 103
e. 2,8 x 103

Apoteker bagian pengawasan mutu di industri obat


tradisional melakukan pengujian angka lempeng total
(ALT) sediaan seduhan serbuk jahe. Data hasil Sumber : Sundari, dan Fadhliani, 2019, Uji Angka Lempeng Total (ALT) pada
pengujian sebagai berikut: Sediaan Kosmetik Lotion X di BBPOM Medan, Jurnal Biologica Samudra 1 (1):
25-33

Berapakah nilai ALT (koloni/mL) sampel tersebut?

Rumus :
ALT =

= x103

= 170,47 x 103
4
105 Apoteker bagaian pengawasan mutu di a. 4,5 x 10 Pengenceran 10-3 :
industriobat tradisional melakukan pengujian b. 1,5 x 105 ALT = (149 x 103) + (178 x 103)
angka lempeng total (ALT) sediaan kapsul daun c. 1,6 x 105 2
katuk. Data hasil pengujian sebagai berikut : d. 1,8 x 105 = 163 x 103
Pengenceran Cawan Cawan 2,1 x 105 = 1,63 x 105
petri I Petri II = 1,6 x 105
10-1 ~ ~
-2
10 ~ ~
-3
10 149 178
-4
10 1 8
10-5 0 0
Berapakah nilai ALT (Koloni/mL) sampel
tersebut ?
106 Apoteker bagaian pengawasan mutu di industri a. 1
obat tradisional melakukan pengujian angka b. 2
kapang khamir (AKK) sediaan kapsul daun katuk. c. 5
Larutan sampel dilakukan pengenceran dan tiap d. 7
hasil pengenceran dipipet sebanyak 0,5mL untuk 10
dituangkan ke permukaaan media PDA. Suhu
inkubasi 250C. Berapa lama (hari) inkubasi
sebagai pengamatan terakhir ?
Sumber :
Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2000, Parameter Standar Umum
Ekstrak Tumbuhan Obat, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.
Apoteker bagian pengawasan mutu di industri a. 2,0 x 102 Rumus:
obat trsdisional melakukan pengujian angka b. 2,5 x 102
N=
kapang khamir (AKK) sedian kapsul daun katuk. c. 4,3 x 102
Keterangan:
Data hasil pengujian sebagai berikut: d. 5,0 x 102
N: jumlah AKK
Pengenceran Cawan Caawan 5,6 x 102
petri I petri II ƩC: jumlah koloni pada semua cawan yang dihitung
n1: jumlah cawan pada pengenceran pertama yang dihitung
10-1 43 56
n2: jumlah cawan pada pengenceran yang ke dua yang dihitun
-2
10 15 25 d: pengenceran
107
10-3 1 0 yang termasuk dalam rentan pengenceran 10-1 cawan 1 dan 2, maka

Berapakah nilai AKK (koloni/mL) sampel? N=

N=

N=

N=

Apoteker bagian penelitian dan pengembangan


sedang melakukan validasi metode analisis tablet
108
kompresi ganda dengan kompisisi aspirin,
paracetamol dan kafein. Analisis dilakukan
dengan HPLC menggunakan kolom Bio SiL HL
C18; 5µm, 250 x/4,6 mm dan fase gerak
asetonitril: air (25:75 v/v) pH 2,5. Kromatogram
akan diidentifikasi, puncak yang menggambarkan
kafein berdasarkan waktu retensi.

109 Apoteker bagian penelitian dan pengembangan di a. witepsol h25 Witepsol merupakan basis suppo lemak padat. Konsentrasi witepsol dalam suppositoria
industri farmasi sedang melakukan optimasi b. tween 80 memengaruhi kekerasan dan waktu leleh sediaan.
suppositoria morfin sulfat (bobot 1 gram) dengan c. metil selulosa
formula sebagai berikut: d. metil paraben
Bahan Jumlah propil paraben
(mg)
Morfin 15
sulfat
witepsol 400
h25
tween 80 150
metil 50
selulosa
metil 20
paraben
Sumber:
propil 10
HOPE Edisi 6 (Hal. 722)
paraben
air murni hingga 100
Hasil uji kekerasan yang diperoleh adalah 8,72 kg,
mengakibatkan waktu leleh lebih lama. Manakah
bahan yang harus dikurangi jumlahnya?
110 Apoteker bagian penelitian dan pengembangan a. PEG 4000
sedang melakukan optimasi suppositoria morfin sulfat b. PEG 1500
15 mg (bobot 1 gram) bahan tambahan sebagai c. PEG 400
berikut: d. Gliserin
Bahan Jumlah (%) Natrium benzoat
PEG 4000 50
PEG 1500 30
PEG 400 10
Gliserin 1
Waktu lukuifaksi suppositoria dipengaruhi oleh konsentrasi PEG 4000 sebagai basis
Natrium 0,5
suppositoria.
Benzoat Sumber:
Air murni hingga 100 Stiawan, H. D., 2006, Pengaruh penambahan campuran bassis PEG 400 dan PEG 4000
Hasil uji waktu likuifaksi yang diperoleh adalah 61,5 terhadap sifat fisik suppositoria asetosal, Skripsi, Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta.
menit. Manakah bahan yang harus dikurangi
jumlahnya?
111 Apoteker bagian penelitian dan A. 0,86
pengembangan di industri farmasi sedang B. 1,13 W=
melakukan scale up larutan tetes mata C. 1,73
atropine sulfat 1% dalam kemasan 10 mL W=
D. 2,31
menggunakan bahan tambahan NaCl sebagai
pengisotonis. Sediaan akan dibuat sebanyak 1 4,32
batch terdiri dari 2000 botol. Penurunan titik W=
beku air akibat atropine sulfat 1% secara
teoritis adalah 0,070C dan NaCl 0,9% adalah W=
0,520C. beraoakah kg NaCl yang dibutuhkan W = 0,865 gr/ 100 mL
agar larutan menjadi isotonis?
W= x 20.000 mL
W = 173 g

Sumber : kemenkes RI, 2016, Modul Praktikum Teknologi Sediaan Steril


112 Apoteker bagian penelitian dan A. 4,02 Pembahasan :
pengembangan di industri farmasi sedang B. 6,41 Zat ΔTf Konsentrasi Konsentrasi zat
melakukan optimasi formula injkesi C. 8,72 (mg) (%b/v)
ranitidine. Tiap mL mengandung bahan obat D. 13,67 Ranitidine 0,1 25 2,5%
sebantak 25 mg (ΔTf 0,1), Na2HPO4 anhidrat 15,91 Na2HPO4 0,24 0,98 0,098%
0,98 mg (ΔTf 0,24) dan KH2PO4 1,5 mg (ΔTf
0,25). Berapakah gram NaCl (ΔTf 0,52) yang KH2PO4 0,25 1,5 0,15%
dibutuhkan untuk 1 L produk agar larutan
menjadi isotonis? W=

W=

W=
W = 4,02 gr/ 100 mL
W=
W = 4,02 gr/ L
113. Apoteker bagian penelitian dan pengembangan di A. 3,07 Rumus metode Liso :
industri farmasi sedang melakukan optimasi formula B. 4,45
tetes mata atropin sulfat 2 mg/5 mL (BM = 676,8, nilai C. 5,52
Liso = 4,3) dengan bahan tambahan asam borat 0,5 D. 6,71
mg/5 mL (BM = 61,83, nilai Liso = 2) sebanyak 500 7,14
mL. Berapa gram NaCl yang diperlukan untuk larutan
agar menjadi isotonis?
114. Apoteker bagian penelitian dan pengembangan di A. 0,375 Rumus metode Liso :
industri farmasi sedang melakukan optimasi formula B. 1,315
tetes mata atropin sulfat 2 mg/1 mL (BM = 676,8, nilai C. 4,259
Liso = 4,3) dengan bahan tambahan gliserin 0,75 mg/1 D. 8,241
mL (BM = 92, nilai Liso = 1,9) sebanyak 500 mL. 13,334
Berapa gram NaCl yang diperlukan untuk larutan agar
menjadi isotonis?
115. Apoteker dibagian penelitian dan A. 0,0959/tahun
pengembangan di industri farmasi sedang B. 1,439/tahun
melakukan uji stabilitas jangka panjanginjeksi C. 2,303/tahun
ketoprofen untuk menentukan waktu D. 3,178/tahun
kadaluarsa obat. Hasil penetepan kadar 4,233/tahun
sebagai berikut :
Tahun Kadar (ppm)
1 122,5
2 61,25
3 30,625
4 15,312
5 5,104
Berapa konstanta laju reaksi obat tersebut ?
116. Apoteker bagian penelitian dan A. Orde 0
pengembangan di industri farmasi selang B. Orde 1
melakukan uji stabilitas jangka panjanginjeksi C. Orde 2
ketoprofen untuk menentukan waktu D. Pseudo-orde 1
kadaluarsa obat. Hasil penetapan kada sebagai Pseudo-orde 2
berikut :
Tahun Kadar (ppm)
1 122,5
2 61,25
3 30,625
4 15,312
5 5,104
Berapa konstanta laju reaksi obat tersebut ?
117. apoteker bagian penelinian dan pengembangan di a. Orde 0 Mengikuti Orde 1 dimana penguraian kadar obat terjadi secara bertahap
industri farmasi sedang melakukan uji stabilitas b. Orde 1
jangka panjang injeksi ketoprofen untuk c. Orde 2
menentukan waktu daluarsa obat. Hasil penetapan d. Pseudo-orde 1
kadar sebagai berikut akan dibuat kurva Pseudo-orde 2
Tahun Kadar (ppm)
1 122,5
2 120
3 117,5
4 115
5 112,5
Termasuk orde berapakah hasil reaksi tersebut?
118 Apoteker bagian pengawasan mutu di industri a. 91,88 8,15-0,48= 7,67
farmasi melakukan penetapan kadar bahan baku b. 92,36 7,67 x 47,92 = 367,5464
mikonazol nitrat dengan metode titrasi c. 97,64 367,5464 ÷ 400 = 0,91886
menggunakan asam perklorat 0,1 N sebagai d. 98,56 0,91886 x 100%= 91,8866
larutan titran dan titik akhir titrasi di tentukan 99,76
secara potensiometri. Sampel bahan baku di
tibang 400 mg, dilarutkan dalam 50 ml asam
asetat glasial. volume titran sampel 8,15 ml dan
volume titran blangko 0,48 ml.tiap 1,0 ml asam
perklorat 0,1 N setara dengan 47,92 mikonazol
nitrat berapakah % kadar bahan baku tersebut?
119. Seorang apoteker pengawasan mutu di Diketahui
industry farmasi melakukan penetapan kadar A = 0,65 (Absorbansi)
A. 0,006
tablet valsartan menggunakan ɛ = 1% (absorbansi molar)
B. 0,013
spektrofotometri UV-Vis. Absorbansi yang b = 50 (tebal kuvet)
C. 0,330
diserap sampel adalah 0,65 dan absorbansi Ditanya C (Konsentrasi)?
D. 0,325
larutan 1% b/v , acm (A 1%, 1 cm) adalah 50. Jawab :
E. 0,650
Tebal kuvet yang digunakan adalah 1cm. Rumus :
Berapakah kadar (g/100ml) bahan tersebut? A = ɛ.b.c
0.65 = 1x50xC
Atika Rizki 0,65 = 50C
(21405021061) C = 0,65/50
C = 0,013

120. Apoteker bagian penelitian dan A. 0,027 Jawab :


pengembangan di industri farmasi melakukan B. 0,068 Diketahui :
validasi metode analisis isoniazid C. 0,086 Rumus :
menggunakan KCKT dengan karateristik D. 0,089
batas deteksi. Diketahui standar deviasi E. 0,349
LoD=
residual (Sy/x) 590,72 dan memilih
=
persamaan y = 65717,4x + 5067,3. Berapakah
nilai LOD (ppm) metode analisis tersebut?
=
Atika Rizki
(21405021061)
121 Apoteker bagian penelitian dan A. 0,027 Jawaban :
pengembangan diindustri farmasi melakukan B. 0,068
validasi metode analisis isoniazid C. 0,089
LOQ =
menggunakan KCKT dengan karakteristik D. 0,349
batas kuantitasi. Diketahui standar deviasi E. 0,449
residual (Sy/x) 590,72 dan memiliki =
persamaan y= 65717,4x + 5067,3. Berapakah
nilai LOQ (ppm) metode analisis tersebut?
=
= 0,449
Imbang Maya Gesti (21405021062)
122. Apoteker bagian pemeriksaan dan penyidikan A. Kuning metanil
di BPOM sedang melakukan survey bahan B. Tartrazin
tambahan pangan (BTP) berupa pewarna C. Rhodamin B
dalam pangan jajanan anak sekolah (PJAS) di D. Butter yellow
SD suatu kota . hasil survey menunjukan Chrysoidine
PJAS dikota tersebut masih menggunakan
bahan pewarnayang aman. Apakah BTP yang
dimaksud ? Sumber : BPOM tentang Bahan Tambahan Pangan

Imbang Maya Gesti


(21405021062)
123. Apoteker bagian panga di BPOM sedang A. Benzoate acid Tingkat kepolaran dilihat berdasarkan harga keelektronegatifan unsur-unsur
melakukan analisis komposisi bahan B. Sodium saccharin pembentuknya serta dari bentuk molekulnya yaitu Sodium saccharindengan
tambahan pangan (BPT) dalam minuman C. Tartrazine rumus molekul C7H5NO3S
kemasan yang dijual di pasaran. Metode yang D. Caffeine
digunakan adalah KCKT dengan kolom C18 Aspartame
dan Fase gerak campuran buffer phospat dan
metanol. Kromatografi yang dihasilkan adalah
sebagai berikut :

Apakah BTP dalam sampel yang


kepolarannya paling rendah ?
124. Apoteker penanggung jawab di PBF sedang A. Sistem Mutu Sesuai dengan Peraturan BPOM NO 6 TAHUN 2020 Tentang Perubahan
memantau pelaksanaan dan kepatuhan B. Kualifikasi atas peraturan BPOM NO 9 TAHUN 2019 TENTANG PEDOMAN
terhadap pemantauan CDOB. Tindakan C. Validasi TEKNIS CDOB pada bab V INSPEKSI DIRI adalah
tersebut juga bertujuan untuk bahan tindak D. Inspeksi Diri
lanjut langkah-langkah perbaikan yang Organisasi
diperlukan. Apakah tindakan yang dimaksud ?

125. Apoteker penanggungjawab di PBF akan a. 1 Data harus dilindungi dengan membuat back up data secara berkala dan
merubah system transaksi dari yang semula b. 2 teratur. Back up data harus disimpan di lokasi terpisah dan aman selama
secara manual menjadi sistem komputerisasi. c. 3 tidak kurang dari 3 tahun atau sesuai dengan peraturan perundang-
Data transaksi yang meliputi data pelanggan, d. 4 undangan. ( Peraturan Badan Pengawas Obat Dan Makanan Nomor 9 Tahun
stok barang, dan inkaso pembayaran harus e. 5 2019 Tentang Pedoman Teknis Cara Distribusi Obat Yang Baik )
dilindungi dengan membuat back up data
secara berkala dan teratur. Berapa tahunkah NATASIA LUTFI A (21405021064)
penyimpanan tersbut?
126. Apoteker penanggungjawab di PBF sedang a. Verifikasi Setiap keluhan harus dikelompokkan sesuai dengan jenis keluhan dan
melakukan penanganan keluhan pelanggan 3 b. Validasi dilakukan trend analysis terhadap keluhan. ( Peraturan Badan Pengawas
bulan terakhir. Setiap keluhan tentang obat c. CAPA Obat Dan Makanan Nomor 9 Tahun 2019 Tentang Pedoman Teknis Cara
yang tidak memnuhi syarat harus dicatat dan d. Trend Analysis Distribusi Obat Yang Baik )
dikelompokkan sesuai dengan jenis keluhan. e. Inspeksi diri
Apoteker harus melakukan tindak lanjut NATASIA LUTFI A (21405021064)
terhadap keluhan tersebut. Apakah tindakan
yang harus dilakukan apoteker?
127 Apoteker penanggung jawab di PBF sedang A. BCG OPV (Oral Polio Vaccine) merupakan vaksin yang digunakan untuk
melakukan penyimpanan vaksin yang B. OPV menimbulkan kekebalan mukosa saluran cerna dengan penyimpanan vaksin
termasuk kategori cold chain product. vaksin C. TT ini pada suhu -15 s/d -25˚C di freezer room atau freezer.
tersebut nantinya akan disimpan dalam D. DPT
freezer dengan suhu -15 s/d -25˚C. apakah DT
vaksin yang dimaksud?

Sumber : PERMENKES RI Nomor 12 Tahun 2017 Tentang


Penyelenggaraan Imunisasi
128 Apoteker dan dokter rumah sakit sedang A. Lisinopril Lini pertama yang digunakan pada hipertensi selama kehamilan adalah
melakukan visite bersama pada pasien B. Irbesatan metildopa dan labetolol, untuk lini kedua adalah hydralazine, nifedipin dan
(perempuan 47 tahun) dengan diagnosa C. Verapamil prazosin. Sementara itu berdasarkan Guidline American College of
hipertensi stage 2. Pasien sedang hamil 29 D. Hydralazin Obstetrics and Gynecologists (ACOG) menjelaskan bahwa pemilihan
minggu TD pasien saat ini 190/120 mmHg. Diltiazem antihipertensi harus memiliki efek terapi yang sesuai, dimana obat yang
pasien sudah diterapi metildopa namun belum dianjurkan pada ibu habil yaitu golongan CCB, Labetolol, dan Hydralazin.
menunjukkan perbaikan. Apoteker
menyarankan penggantian terapi. Apakah
terapi pengganti yang tepat? Sumber : (a) Ristyaningsih,Anis. dkk. Studi Eksplorasi Penatalaksanaan
Hipertensi pada Wanita Hamil. 2018
(b) ACOG. Emergent Therapy for Acute-Onset, Severe Hypertension
During Pregnancy and the Postpartum Period. Am Coll Obstet Gynecol.
2011;623
129. Seorang pasien (laki-laki, 50 tahun) datang ke
apotek dengan keluhan sesak nafas Pasien A.Menyarankan pasien untuk
menyatakan memiliki riwayat penyakit asma berkonsultas dengan dokter
sejak kecil dan berencana membeli fenoterol B.Tidak membenkan obat karena
inhalasi sebanyak 2 tabung Pasien mengaku pasien tidak membawa resep
sudah sering menggunakan obat tersebut. C.Hanya memperbolehkan pasien
Apakah tindakan yang tepat untuk dilakukan membeli I tabung
apoteker? D.Memberikan pasien 2 tabung
E.Meminta pasien menunjukkan kopi
resep fenoterol

Sumber: (Fornas,2017)

130. Apoteker dan dokter di RS sedang melakukan A.Menyetujui pengobatan sesuai Trikomoniasis merupakan penyakit penyakit menular seksual yang
visite pada pasien perempuan 29 tahun dengan instruksi dokter disebabkan oleh parasit Trichomonas vaginalis. Untuk pasien yang sedang
dengan diagnosis trikomoniasis Saat ini B.Menyarankan dokter untuk hamil, disarankan untuk tidak mengkonsumsi metronidazole karena dapat
pasien sedang hamil 28 minggu Dokter menurunkan dosis memberikan efek samping mual, muntah, dan diare.
berencana akan memberikan metronidazol 2 C.Menyarankan dokter memberikan
gram, sekali pemberian dan meminta saran metronidazol ovula
kepada apoteker terkan pengobatan pasien D.Menyarankan dokter
Apakah saran yang disampaikan apoteker? memperpendek durasa terapi
E.Menyarankan dokter mengganti
metronidazol dengan tinidazol

Sumber: : https://www.nhs.uk/conditions/trichomoniasis/treatment/

131 Seorang perempuan datang ke Apotek untuk A. 2 kali sehari 2 tetes telinga kanan dan Kloramfenicol drops
menebus resep yang berisi kloramfenicol drops, S kiri S t dd 2 gtt AS
t dd 2 gtt AS. Apoteker akan menyampaikan cara B. 3 kali sehari 2 tetes telinga kanan dan
penggunaan obat tersebut kepada pasien. Apakah kiri 3 kali sehari 2 tetes telinga kiri
informasi yang disampaikan Apoteker? C. 2 kali sehari 2 tetes telinga kiri
D. 3 kali sehari 2 tetes telinga kanan S : Signa : Tandai
3 kali sehari 2 tetes telinga yang sakit t dd : ter de dir : Tiga kali sehari
Rantika Purbowati (21405021068) 2 gtt : 2 guttae : 2 tetes
AS : Auris Sinister : Telinga Kiri

132 Apoteker dirumah sakit melakukan IV admixture A. 0,3 Diketahui :


injeksi nitrogliserin (1mg/mL) ke dalam 50 mL B. 0,6 Injeksi nitrogliserin (1mg/mL) dalam 50 mL Nacl
NaCl untuk pasien (laki-laki, 35 tahun) dengan C. 3 Sediaan ampul 10 mL
diagnosis angina pektoris. Sediaan injeksi yang D. 5 Kecepatan infus 1 mL/menit
tersedia adalah ampul 10 mL. Larutan IV
6
admixture akan diberikan dengan dosis Dosis :
6mcg/menit. Diketahui kecepatan infus 1 6mcg/menit
mL/menit. Apoteker harus menghitung volume
injeksi yang dibutuhkan. Berapakah volume (mL) Jawab :
yang diambil? 1mg/mL x 50 mL = 50 mg

Rantika Purbowati (21405021068) Sediaan yang tersedia 10 mL


Jadi
Total volume : 50/10 = 5 mL
133 Apoteker di IFRS sedang menyiapkan injeksi A. 5 Diketahui:
furosemide yang akan digunakan pada pasien B. 10 Dosis obat 5 mg/jam
(laki-laki, 40 tahun) dengan kondisi hipertensi. C. 12,5 1 amp inj furosemide 10 mg/mL dalam 50 mL NaCl
Dokter menginginkan pemberian menggunakan D. 25 Vol sediaan inj 2 mL
syringe pump dengan dosis obat 5 mg/jam. E. 50 Ditanya:
Apoteker menggunakan 1 ampul injeksi Berapakah laju mL/jam
furosemide (10 mg/mL) dalam 50 mL NaCl. Jawab:
Volume sediaan injeksi yang tersedia adalah 2 10/50 = 0,2/mL
mL. Apoteker menuliskan laju syringe pump pada 2 mL = 0,2 x 2 = 0,4
etiket obat. Berapakah laju (mL/jam) yang 5 mg / 0,4 = 12,5
dimaksud?
134 Apoteker di Puskesmas sedang melakukan A. Polio
penyimpanan terhadap vaksin sebagai berikut: B. Hepatitis B
C. DT
PER BPOM NO 9 Th 2019 Tentang
D. TT
Nama Vaksin
Jumlah E. DPT/HB/Hib
(ampul/vial/pcs)

Polio 10
Hepatitis B 10
DT 20
TT 10
DPT/HB/Hib 5

Apoteker hendak menyimpan vaksin tersebut pada


vaccine refrigerator yang berada didekat
evaporator. Manakah vaksin yang dimaksud?

Pedoman Teknis
CDOB
135 Seorang pasien (perempuan, 45 tahun) A. Amoksilin
dirawat dirumah sakit dengan diagnosis B. Ampisilin
artritis septik yang disebabkan oleh C. Azitromisin
gonococcus. Hasil visite dokter menunjukan D. Eritromisin
pasien potensi ko-infeksi klamidia. Dokter Sefiksim
meresepkan injeksi seftriakson selama 14 hari
dan antibiotik oral sebagai tambahan terapi.
Apakah obat yang disiapkan oleh apoteker?
Sumber: Dipiro X, hal 1849

Kris Sutatik (21405021070)


136 Seorang pasien (perempuan, 47 tahun) A. 1 minggu
dirawat dirumah sakit dengan diagnosis B. 2 minggu
artritis karena bakteri non-gonococus. Dokter C. 3 minggu
memberikan injeksi seftriakson dan meminta D. 4 minggu
apoteker menyiapkan doksisiklin oral. Berapa 5 minggu
lamakah pemberian terapi oral tersebut?

Sumber: Dipiro X, hal 1854

Kris Sutatik (21405021070)


137. Apoteker di puskesmas sedang melakukan a. 23 desember 2021, 13.00 WIB
penanganan terhadap sisa vaksin BCG yang b. 23 desember 2021, 16.00 WIB
telah digunakan pada imunisasi rutin c. 27 desember 2021, 13.00 WIB
(pelarutan tanggal 23 desember 2021/10.00 d. 27 desember 2021, 16.00 WIB
WIB). Vaksin disimpan pada suhu 2-8˚C 29 desember 2021, 13.00 WIB (Permenkes RI nomor 12 tahun 2017)
kondisi Vaccine Vial Monitor (VVM)
kategori B. Apoteker menuliskan beyond use
date pada etiket vaksin tersebut. Apakah
informasi yang dituliskan apoteker?
138. Apoteker di puskesmas sedang melakukan a. 23 desember 2021, 13.00 WIB
penanganan terhadap sisa vaksin campak b. 23 desember 2021, 16.00 WIB
yang telah digunakan pada imunisasi rutin c. 27 desember 2021, 13.00 WIB
(pelarutan tanggal 23 desember 2021/10.00 d. 27 desember 2021, 16.00 WIB
WIB). Vaksin disimpan pada suhu 2-8˚C 29 desember 2021, 13.00 WIB (Permenkes RI nomor 12 tahun 2017)
kondisi Vaccine Vial Monitor (VVM)
kategori B. Apoteker menuliskan beyond use
date pada etiket vaksin tersebut. Apakah
informasi yang dituliskan apoteker?
139 Apoteker di gudang instalasi farmasi rumah A. Epirubicin
sakit sedang menerima obat sitostatika B. Cisplatin Pedoman Pencampuran Obat Suntik Dan Penanganan Sediaan Sitostatika,
sebagai berikut: C. Fludarabine 2009.
Nama Obat Jumlah Obat D. Fluororasil
(ampul/vial/pcs) E. Pakklitaksel
Epirubicin 2
Cisplatin 3
Fludarabine 1
Fluororasil 5
Paclitaxel 3
Apoteker akan melakukan penyimpanan obat
pada kondisi suhu 2-8°C. Manakah obat yang
dimaksud?
140 Apoteker di unit pencampuran sitostatika rs A. Vinblastin
sedang melakukan rekonstitusi terhadap obat B. Fluororasil
kanker sebagai berikut: vinblastine, C. Metrotreksat
fluororasil, metotreksat, paklitaksel, mesna. D. Paklitasel Pedoman Pencampuran Obat Suntik Dan Penanganan Sediaan Sitostatika,
Apoteker membungkus wadah salah satu E. Mesna 2009.
sediaan hasil rekonstitusi menggunakan
alumunium foil untuk menjaga stabilitasnya.
Manakah sediaan yang dimaksud?
141. Apoteker di instalasi farmasi akan melakukan A. 5 ampul Diketahui : a. lead time = 1 hari
pengadaan terhadap injeksi paklitaksel. Lead B. 8 ampul b. rata-rata penggunaan = 5 ampul / bulan
time diketahui 1 hari, dengan rata-rata C. 12 ampul c. safety stock = 14
penggunaan 5 ampul setiap bulannya. D. 14 ampul Ditanya : jumlah minimum persediaan?
Diketahui safety stock adalah 14. Apoteker 19 ampul Jawab :
perlu menghitung jumlah minimum minimum inventory = (T x LT) + SS
persediaan di Gudang sebelum melakukan = (5 x 1) + 14
pemesanan Kembali. Berapakah jumlah = 19 ampul (E)
minimum yang dimaksud?

14 Suatu industri farmasi menerima bahan awal A Penjaminan mutu Jawaban : (E) gudang penerimaan
2. simplisia rimpang kunyit dari pemasok. B. Pemastian mutu
Apoteker melakukan pemeriksaan identitas C Perencanaan dan persediaan
sampel untuk memastikan kualitas bahan D. Penelitian dan pengembangan
baku. Hasil pemeriksaan uji kerapuhan E.Gudang penerimaan
memperlihatkan simplisia mudah patah serta
pada warna simplisia terlihat adanya warna
biru kehitaman, sehingga bahan baku tersebut
dikarantina. Hasil pemeriksaan tersebut
dilaporkan untuk ditentukan tindaklanjut
terhadap bahan baku Apakah bagian yang
bertanggungjawab memberikan keputusan
selanjutnya?

143 Apoteker bagian produksi di industry A. 0,1 5000mg = 0,005kg


obat tradisional memproduksi serbuk B. 0,2 0,005 x 1000 / 0,2 = 1,0
jamu instan penambahan nafsu makan. C. 0,5
Apoteker melakukan perhitungan D. 1,0
kebutuhan bahan baku. Tiap kemasan 2,0
produk mengandung rimpang kunyit
putih 60 , rimpang temulawak 20,
nipagin 0,04, dan laktosa hingga
100. Ukuran tiap kemasan adalah
5000mg/sachet dengan ukuran bets
produksi 1000 sachet. Berapa kg
kebutuhan rimpang temulawak putih
untuk 1 bets?

144. Apoteker bagian pemastian mutu di A. Sampel telah dibuka


industry obat tradisional melakukan B. Sampel telah diambil
pengambilan sampel bahan awal pada C. Sampel diterima
bahan simplisia rimpang kunyit yang D. Sampel ditolak
didapatkan dari pemasok. Terdapat 10 Sampel dikarantina
wadah dari pemasok, namun ada 3 wadah
yang dilakukan pengambilan sampel
untuk pengujian bahan baku simplisia.
Wadah yang telah dibuka perlu ditempel
label agar tidak tertukar dengan wadah
yang lain. Apakah label yang dituliskan?

145 Apoteker bagian gudang di industri obat A. 3 Pembahasan :


B. 4 r = 1,5 x 25
tradisional menerima bahan baku simplisia
C. 5 = 7,5 atau 7
rimpang kunyit. Jumlah bahan baku dari pemasok D. 6
sebanyak 25 drum dengan berat tiap drum 5 Kg. 7
Apoteker melakukan pengambilan sampel
simplisia rimpang kunyit untuk pengujian susut
pengeringan. Sampel diambil dengan jumlah yang
(Sumber : CPOB, 2013
dapat mewakili semua bahan yang diterima. hal : 275)
Berapa drum yang diambil?
146 Apoteker bagian pengawasan mutu di industri A. Kuning Pembahasan :
obat tradisional melakukan pengujian akhir pada B. Hijau
C. Merah
produk serbuk seduh jahe merah yang siap D. Hitam
diedarkan. Berdasarkan hasil pengujian, terdapat E. Putih
perubahan warna pada sampel yang diuji. Bets (Sumber : CPOB, 2013 hal : 201)
produk yang diduga menyimpang tersebut ditaruh
pada ruangan tersendiri dengan diberikan penanda
dengan label warna. Apakah warna yang sesuai?

147 Apoteker bagian pemastian mutu di industri A. 5 Uji volume terpindahkan :


melakukan pengujian sediaan emulsi minyak ikan. Volume rata-rata dari 10 wadah tidak kurang dari 100% dan volume dari masing-
B. 10
Pengujian yang dilakukan adalah volume masing wadah terletak dalam rentang 95% - 100% dari volume yangbtertera
terpindahkan untuk memastikan volume sediaan C. 25 padaetiket. Jika tidak memenuhi syarat, maka lakukan uji terhadap 20 wadah
sesuai dengan yang tertera di etiket. Data tambahan.
D. 20
pengujian menunjukkan rata-rata dari volume
sediaan kurang dari 100% sehingga perlu 30 Sumber : Farmakope Indonesia edisi VI, 2020
dilakukan pengujian tahap berikutnya. Berapa
wadah tambahan yang diuji? DIYAS SEPTYARINI (21405021076)
148 Apoteker dibagian pengembangan dan penelitian A. Spektrum serapan UV
mengembangkan formula tablet salut selaput
B. Spektrum serapan Vis
klopidogrel 75 mg. Berdasarkan literatur akan
dipilih polimorf ortorombik sehingga dilakukan C. Spektrum serapan inframerah
analisis identifikasi bahan baku. Apakah data
D. Spektrum serapan atom
pengujian yang dimaksud?
Spektrum masa Sumber : Kajal. 2018. UV-Visible spectrophotometric
method development and validation of assay of
clopidogrel tablet formulation. Journal of Emerging
Technologies and Innovation Research. 5(8): 498-502.

DIYAS SEPTYARINI (21405021076)


149 Industri Farmasi memproduksi tablet salut selaput A. 1,75 Diketahui :
klopidogrel 75 mg. Bahan baku yang tersedia B. 2,3 Tablet salut selaput klopidogrel : 75 mg
berupa klopidogrel bisulfat (C16H16CINO2S C. 5,75 BM klopidogrel : 321,82
H2SO4) dengan BM 420. Berapakah (kg) bahan D. 9,8 BM klopidogrel bisulfat : 420
baku yang dibutuhkan untuk memproduksi E. 11,8 Ditanya :
100.000 tablet? Berapakah (kg) bahan baku yang dibutuhkan untuk memproduksi 100.000 tablet?
Jawab :
x 0,000075 kg x 100.000
= 9,8 kg
150 Industri farmasi mengembangkan tablet dispersi A. Spektrofotometeri inframerah
pada klopidogrel 75 mg. Apoteker akan B. Differential Scanning Calorimetry
melakukan analisis kristalinitas sebelum dan C. X-ray diffractometry
sesudah dibentuk sistem sehingga diperoleh daya D. Particle Size Analyzer
alir dan kompresibilitas yang baik. Apakah E. Kromatografi cair kinerja tinggi
metode yang dilakukan untuk keperluan tersebut

Sumber : An,Ji Huan. 2019.Simple and Efficent Spherical Crystallization


of Clopidogrel Bisulfate Fprm I-via Anti-
Solvent Crystallization Method, MDPI
151 Industry farmasi sedang mengembangkan formula A. A
tablet salut selaput klopidogrel 75 mg yang B. B
bioekivalen dengan innovator. Similiaritas hasil C. C
uji disolusi terbanding beberapa formula terhadap D. D
produk innovator dapat dilihat pada table berikut E. E
Formula Similiaritas (f2)
pH 1,2 pH 4,5 pH
6,8
A 64,66 61,08 49,39
B 65,58 61,96 58,79
C 66,97 74,33 44,98
D 69,71 63,41 45,46
E 59,73 57,62 47,28
Formula manakah yang akan dilanjutkan ke uji
BA/BE?

BPOM, PEDOMAN UJI BIOEKIVALENSI


152 Industri farmasi sedang mengembangkan formula A. 6
tablet salut selaput klopidogrel 75 mg yang B. 12
bioekivalen dengan innovator. Berdasarkan hasil C. 16
uji disolusi terbanding dipilih 1 (satu) formula D. 24
untuk dilakukan uji BA/BE pada subyek manusia. E. 32
Berapakah (orang) minimal yang diperlukan untuk
keperluan tersebut?

BPOM, PEDOMAN UJI BIOEKIVALENSI


153. Industri farmasi sedang mengembangkan a. 3
formula tablet salut selaput klopidogrel 75 mg b. 6
yang bioekivalen dengan innovator. Terdapat c. 12
6 formula yang akan dilakukan uji disolusi d. 15
terbanding pada 3 kondisi yaitu ph 1,2, ph 4,5
dan ph 6,8. Berapakah jumlah unit sampel
(tablet) yang diuji dari masing-masing
formula?
Sumber : Badan Pengawas Obat dan Makanan Peraturan Kepala Badan
Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia Nomor :
HK.00.05.3.1818 Tentang Pedoman Uji Bioekivalensi

Jawaban : C. 12
154. Industri farmasi akan memproduksi tablet a. Laktosa anhidrat
salut selaput klopidogrel 75 mg. Bahan b. Minyak jarak terhidrogenasi
tambahan yang digunakan adalah laktosa c. Selulosa mikrokristal
anhidrat, minyak jarak terhidrogenasi, d. Pati terpregelatinisasi
selulosa mikrokristal, PEG 600, pati e. Lilin karnauba
terpregelatinisasi, HPMC dan lilin karnauba.
Apakah bahan yang berfungsi sebagai Sumber : Handbook of pharmaceutical manufacturing formulations solid
penyalut selaput? products

Jawaban : E. Lilin karnauba


155 Industri farmasi mengembangkan formula tablet A. crospovidon PEG, berfungsi sebagai bahan pengikat dimana akan menambahkan daya ikat
ciprofloxasin HCL lepas lambat 500mg yang B. hipromelosa antar partikel.
menggunakan bahan tambahan crospovidon, C. magnesium strearat
hipromelosa, magnesium stearate, PEG, asam D. PEG Sumber : (Wade and weller, 1994. Handbook of Pharmaceutical Excipients 2th
suksinat dan silicon koloidal anhidrat. Hasil E. Asam suksinat edition)
pengujian menunjukkan zak aktif terdisolusi lebih
dari 80% dalam waktu kurang dari 2 jam,
sehingga diperlukan perbaikan formula dengan
meningkatkan bahan yang berfungsi menahan
pelepasan zat aktif. Apakah bahan yang
dimaksud?
156 Industri farmasi mengembangkan formula tablet A. 212,5 Ciprofloxacin HCL dan Ciprofloxacin basa dengan komposisi 1:1
ciprofloxasin HCL lepas lambat 500mg yang B. 232 = 500mg/2
menggunakan kombinasi ciprofloxasin HCL (a) C. 250 = 250mg
dan ciprofloxasin basa (b) dengan komposisi 1:1. D. 268
Berapakah (g) bahan baku (a) tersebut yang Jadi, Ciprofloxacin HCL
dibutuhkan untuk memproduksi 1000 tablet? = 250mg x 1000tab
= 250.000mg/tab
= 250g

157 Industri farmasi mengembangkan formula tablet A. 212,5 Ciprofloxacin HCL dan Ciprofloxacin basa dengan komposisi 1:1
ciprofloxasin HCL lepas lambat 500mg yang B. 232 = 500mg/2
menggunakan kombinasi ciprofloxasin HCL (a) C. 250 = 250mg
dan ciprofloxasin basa (b) dengan komposisi 1:1. D. 268
Berapakah (g) bahan baku (b) tersebut yang E. 287,6 Jadi, Ciprofloxacin basa
dibutuhkan untuk memproduksi 1000 tablet? = 250mg x 1000tab
= 250.000mg/tab
= 250g

158. Industri farmasi mengembangkan formula


tablet glimepiride yang bioekivalen dengan a. 10
inovator, sehingga akan melakukan pengujian b. 20
BA/BE pada subjek manusia. Desain c. 30 Sumber : Mesarudi. 2020. Hipoglikemi Pada Pasien Diabetes Mellitus.
pengujian dirancang untuk menghindari efek d. 40 JSSCR Volume 2.
hipoglikemia pada subjek dengan e. 50
memberikan larutan glukosa pada saat Jawaban :B. 20
pemberian produk dan diulang setiap 15 menit
selama 4 jam. Berapa konsentrasi (%) larutan
yang dimaksud?
159 Industri farmasi mengembangkan formula tablet A. 1
glimepiride yang bioekivalen dengan inovator, B. 2
sehingga akan melakukan pengujian BA/BE pada C. 3
subyek manusia. Desain pengujian dirancang D. 4
untuk menghindari efek hipoglikemia pada subyek 5
dengan memberikan kekuatan dosis terendah.
Berapakah (mg) dosis yang dimaksud ?

Dipiro Ed. 9

160 Apoteker di BPOM sedang melakukan uji disolusi A. A 4.2. Produk obat yang cukup dilakukan uji ekivalensi in vitro ( uji
terbanding beeberapa sampel produk tablet B. B disolusi terbanding)
atorvastatin yang beredardi pasaran terhadap C. C
produksi inovator. Hasilperhitungan faktor D. D
similaritas profildisolusi ditunjuk pada tablet E. E
berikut

Produksi Similaritas (f2)


pH pH pH
1,2 4,5 6,8
A 55,66 75,08 79,39
B 55,58 59,96 61,79
C 53,97 64,33 69,98
D 39,71 53,41 65,46
E 51,73 57,62 62,28 Sumber : BPOM, Republik Indonesia Nomor : HK.00.053.1818 Tentang Pedoman
Uji Bioekivalensi
Produk manakah yang inekivalen ?

161. Apoteker bagian kontrol kualitas di industri A. 6 Kecuali dinyatakan lain semua tablet harus hancur sempu lainnya, apabila 1 atau 2
farmasi sedang melakukan pengujian waktu tablet tidak hancur sempurna maka ulangi pengujian dengan 12 tablet. Tidak
B. 12
hancur tablet bukal HCL yang sedang diproduksi. kurang 16 dari 18 tablet yang diuji harus hancur sempurna.
Hasil pengujian menunjukkan 2 tablet tidak
hancur sempurna sehingga perlu dilakukan C. 16 Sumber : Farmakope Indonesia edisi VI, 2020
pengujian ulang. Berapakah jumlah sampel
D. 18
(tablet) yang diambil untuk keperluan tersebut ? DIYAS SEPTYARINI (21405021076)
E. 20
162 Industri farmasi mengembangkan formula tablet A. Kalsium silikat
celecoxib 200 mg yang dibuat dengan metode B. Magnesium silikat Pembahasan :
kempa langsung. Hasil pengujian daya alir dan C. Magnesium stearate
(Sumber : HOPE, hal : 402)
kompresibilitas kurang baik, meskipun D. Silikon dioksida
menunjukkan deformasi plastik, sehingga harus E. Talk
dilakukan perbaikan formula dengan penambahan
bahan yang mampu meningkatkan kedua
parameter tersebut dengan karakteristik menyerap
lembab, densitas rendah, dan luas permukaan
besar. Bahan apakah yang dimaksud?

163. Apoteker di puskesmas sedang melakukan A. segera menyimpan pada suhu Vaksin Influenza
penerimaan terhadap vaksin influenza yang 0C
dikirim menggunakan cold box. Apoteker B. Menerima vaksin dan segera 1. Vaksin influenza mengandung virus yang tidak aktif (inactivated influenza
virus).
melakukan pengecekan terhadap freeze watch menyimpan pada suhu 2-8C
indicator dan menunjukkan keluarnya cairan 2. Vaksin influenza mengandung antigen dari dua sub tipe virus
C. Menerima vaksin dan segera 3. influenza A dan satu sub tipe virus influenza B, subtipenya setiap tahun
warna biru. Apakah Tindakan yang dilakukan menyimpan pada suhu 25- direkomendasikan oleh WHO berdasarkan surveilans epidemiologi seluruh
oleh Apoteker? 30C dunia.
D. Menolak vaksin karena suhu 4. Untuk menjaga agar daya proteksi berlangsung terus-menerus, maka perlu
dibawah 0C dilakukan vaksinasi secara teratur setiap tahun, menggunakan vaksin yang
E. Menolak vaksin karena diatas mengandung galur yang mutakhir. - 50 –
5. Vaksin influenza inaktif aman dan imunogenesitas tinggi.
suhu 0C 6. Vaksin influenza harus disimpan dalam Vaccine Refrigerator dengan suhu
2- 8C. Tidak boleh dibekukan.

Permenkes no.12 tahun 2017, tentang penyelenggaraan imunisasi


164. Apoteker di rumah sakit mendapatkan telepon A 1,25 Diketahui :
dari perawat ICU, menanyakan kecepatan B. 2.55 *1 ampul (3 cc) = 150 mg amidaron
syringe pump pemberian injeksi amiodaron C. 3,25 *Amidaron HCl dalam dxtrose 5%
HCL 600 mg dalam 50 cc dextrose 5% untuk D. 4,45 = 600 mg per 50 cc
pasien (laki-laki, 45 tahun) dengan diagnosis E 6,55 *permintaan dokter = 300 mg/20 jam
aritmia. Resep permintaan dokter tertulis 300
mg/20 jam. Satu ampul (3 cc) berisi Ditanya : berapa kecepatan syringe pump?
amiodaron 150 mg. Berapakah (cc/jam) Jawab :
kecepatan obat yang apoteker sampaikan 600 mg = 50 cc
kepada perawat? 300 mg = X
X = 300 mg/ 600 mg x 50 cc
= 25 cc
Kecepatan syringe pump = 25 cc / 20 jam = 1,25 cc/jam
165 Apoteker di puskesmas sedang melakukan A. BCG dan DPT-HB
penyimpanan terhadap beberapa vaksin yaitu B. Polio dan DPT-HB
BCG, polio, DPT-HB, hepatitis B, TT. C. BCG dan Polio
Apoteker menempatkan vaksin sensitif panas D. Hepatitis B dan TT
di dekat evaporator. Manakah vaksin yang E. DPT-HB dan Hepatitis B
dimaksud?

PMK Nomor 12 Tahun 2017 tentang Penyelenggaraan Imunisasi

166 Apoteker di puskesmas sedang melakukan a. Hepatitis B dan BCG


penyimpanan beberapa vaksin yaitu Hepatitis b. BCG dan DPT-Hb-Hib
B, BCG, DPT-HB-Hib, DT dan vaksin c. DT dan campak
campak. Apoteker memilih dan menyimpan d. Hepatitis B dan DT
vaksin sensitif beku terlebih dahulu. Manakah BCG dan campak
vaksin yang dimaksud?
Vaksin sensitif beku yang disimpan pada suhu 2˚C s.d. 8˚C
(Permenkes RI nomor 12 tahun 2017)
167 Apoteker di puskesmas sedang melakukan A. BCG
penyimpanan vaksin BCG, DPT-HB, B. DPT-HB
Hepatitis B, TT, dan Td. Apoteker kemudian C. Hepatitis B
hendak melakukan Vaccine cold chain D. TT
monitor pada vaksin yang sesuai. Apakah Td
vaksin yang dimaksud?

Sumber: Permenkes Nomor 12 tahun 2017 tentang penyelenggaraan


imunisasi
Kris Sutatik (21405021070)
168 Apoteker di rumah sakit sedang melakukan Visite A. Nafsilin
terhadap pasien (laki-laki, 55 tahun) dengan B. Seftriakson
keluhan bengkak pada sendi lutut kiri, merah dan C. Imipenem
nyeri jika ditekan. Diagnosis dokter pasien D. Gentamisin
mengalami artritis septic. Hasil kultur cairan sendi E. Piperasilin
ditemukan adanya bakteri Staphylococcus aureus,
dan belum mendapat terapi antibiotic. Apakah
usulan antibiotic injeksi yang dituliskan apoteker
pada CPPT?
169 Seorang pasien laki-laki (65 tahun) dirawat di A. Nafsilin
rumah sakit dengan diagnosis artritis septik. Hasil B. Seftriakson
kultur cairan sendi ditemukan adanya bakteri C. Imipenem
Staphylococcus aureus (resisten metisilin). Dokter D. Gentamisin
meminta kepada Apotker menyediakan antibiotik
injeksi yang sesuai. Apakah terapi yang dipilihkan Vankomisin
oleh Apoteker?

Rantika Purbowati (21405021068)

Penggunaan antibiotik pada kasus artritis septik dapat diberikan secara


empiris yang berdasarkan hasil perwarnaan gram(+) (berkelompok)
Staphylococcus aureus (resisten metisilin) pilihan terapi
Vankomisin 1 g IV/12 jam atau klindamisin 900 mg IV/8jam atau Linezolid 600
mg IV/12 jam

Pada kasus ini kokus gram


Referensi: Buku Saku Reumatologi (Perhimpunan Reumatologi Indonesia
2020

170 Seorang laki-laki (40 tahun, riwayat gastritis)  Gastritis adalah kondisi ketika lapisan lambung mengalami iritasi,
datang ke apotek mengeluhkan nyeri A. Asetaminofen peradangan atau pengikisan.
pinggang semenjak 3 hari yang lalu Sudah B. Metilprednisolon  Mengkonsumsi jenis obat-obatan antinyeri, seperti aspirin atau obat
diberikan topikal NSAID tetapi nyeri tak C. Deksametason antiradang non steroid (NSAID) ternyata dapat meningkatkan resiko
kunjung reda. Pasien adalah karyawan di D. Aspirin gastritis. Karena efek samping dari jenis obat ini dapat berdampak pada
salah satu perusahaan yang mengharuskan E. Selesoksib kerusakan saluran cerna yang disebabkan oleh mekanisme dan bahan-
duduk dalam waktu lama. Apakah terapi yang bahan dalam obat anti nyeri. Asetaminofen atau paracetamol dapat
dipilihkan oleh apoteker?
digunakan saat perut kosong atau sebelum makan. Acetaminofen juga
dapat digunakan setelah makan
Muh Gufron Alwi (21405021067)

171 Seorang pasien (laki-laki, 45 tahun) dengan A. Leflunomid CsDMARD harus segera diberikan setelah diagnose AR ditegakkan dengan
diagnose rheumatoid arthritis dirawat di B. Sulfasalazin pilihan utama metotreksat, kecuali bila terdapat kontraindikasi atau
bangsal rumah sakit. Dokter meminta C. Siklosporin intoleransi, dapat dipilih leflunomid, sulfasalazine, klorokuin,
apoteker untuk menyiapkan terapi D. Azatioprin hidroksiklorokuin, siklosporin, azatioprin.
csDMARD. Diketahui pasien intoleransi Hydroxychloroquine Leflunomid merupakan imunomodulator yang memiliki efek untuk
terhadap metotreksat. Dokter meminta obat mengurangi aktivitas limfosit T.
sebagai imunomodulator yang memiliki efek
mengurangi aktivitas limfosit T. apakah obat
yang disiapkan oleh apoteker? Sumber : Diagnosa dan Pengelolaan Arthritis Rematoid. 2021
172. Seorang pasien (laki-laki, 40 tahun) dengan a. Rituximab Pada pasien dengan faktor prognosis buruk, jika target pengobatan tidak
diagnosis rheumatoid arthritis dirawat di
b. Etenercept tercapai dengan csDMARD pertama, maka bDMARD dapat ditambahkan
rumah sakit. Telah diberikan csDMARD
selama 6 bulan tetapi prognosis pasien c. Tocilizumab sebagai terapi kombinasi atau diberikan sebagai pengganti csDMARD.
semakin memburuk. Dokter mengganti terapi
d. Abatacept Beberapa bDMARD seperti anti TNF-a telah dipelajari pada beberapa studi
dengan bDMARD dan meminta disiapkan
anti TNF-ỽ. Apakah obat yang disiapkan oleh e. Sulfasalazin dan menunjukkan efek yang baik jika dikombinasikan dengan MTX pada
apoteker?
stadium awal AR. Anti TNF-a plus MTX menekan aktivitas penyakit,
meningkatkan fungsi fisik, dan menghambat progresifitas kerusakan
radiografik pada pasien AR yang tidak respon terhadap MTX atau
csDMARD lainnya. MTX meningkatkan efikasi anti TNF-a meliputi
etanercept, infliximab, golimumab dan adalimumab. (Diagnosis dan
Pengelolaan Artritis Reumatoid, Rekomendasi Perhimpunan Reumatologi
Indonesia 2021 ).

NATASIA LUTFI A (21405021064)


173. Seorang perempuan (45 tahun) dirawat di A. Rituximab
rumah sakit karena rheumatoid arthritis. B. Etanercept
Pasien telah diberikan bDMARD selama 6 C. Tocilizumab
bulan tetapi progonis pasien semakin D. Siklosporin
memburuk. Dokter mengganti terapi denagn Tofacitinib
tsDMARD dan meminta disiapkan Janus
Kinase inhibitor. Apakah obat yang disiapkan
oleh Apoteker ?
Golongan obat Janus Kinase Inhibitor salah satunya adalah Tofacitinib

Nitiyoso, N. (2020). Pilihan Pengobatan ArtritisRematoid. Cermin Dunia


Kedokteran.
174. Seorang perempuan (40 tahun) dirawat A. Menghambat transkripsi Jawab :
dirumah sakit karena rheumatoid arthritis. interleukin (IL)-2
Pasien mengalami intoleransi terhadap B. Menghambat enzim
metotreksat. Dokter meminta apoteker dihidrofolat reductase
menyiapkan leflunomid. Bagaimanakah C. Menghambat sistesis pirimidin
mekanisme kerja obat tersebut? dan tirosin kinase
D. Menghambat too-like receptor
Mekanisme kerja Leflunamide menghambat atau menekan aktivitas enzim
(TLR 9) intraselular
tirosine
E. Menghambat efek proinflamasi
kinase.
dari kaskade asam arakidonat

Andisari, H. E. (2018). Recent Therapeutics Policies of Arthritis


Rheumatoid (part
Imbang Maya Gesti
I). Oceana Biomedicina Journal, 1(1), 12-24
(21405021062)
175 Seorang pasien (laki-laki, usia 45 tahun) yang A. Infliximab
didiagnosis spondiloatritis perifer dengan B. Adalimumab
kondisi nyeri pada tulang belakang, pinggang C. Sulfazalasin
dan bahu. Dokter meminta disiapkan terapi D. Secukinumab
dengan mekanisme kerja menghambat E. Ixekizumab
angiogenesis dan migrasi polimorfonuklear.
Apakah terapi yang disiapkan apoteker?

Sumber: Rekomendasi Perhimpunan Reumatologi Indonesia Untuk


Diagnosis dan Pengelolaan Artritis Reumatoid, 2014

175. Seorang pasien (laki-laki, usia 45 tahun) yang F. Infliximab Jawab :


didiagnosis spondiloatritis perifer dengan G. Adalimumab Sumber: Rekomendasi Perhimpunan Reumatologi Indonesia Untuk
kondisi nyeri pada tulang belakang, pinggang H. Sulfazalasin Diagnosis dan Pengelolaan Artritis Reumatoid, 2014
dan bahu. Dokter meminta disiapkan terapi I. Secukinumab
dengan mekanisme kerja menghambat J. Ixekizumab
angiogenesis dan migrasi polimorfonuklear.
Apakah terapi yang disiapkan apoteker?

Atika Rizki
(21405021061)
176 Apoteker di gudang farmasi sedang melakukan a. Injeksi doksorubisin HCL diberikan HAM (Hig Alert Medication ) atau obat kewaspadaan tinggi adalah obat-obatan
penerimaan terhadap obat sebagai berikut stiker HAM dan sitotastika yang termasuk dalam obat yang dapat menyebabkan resiko tinggi mebahayakan
Nama obat Kekuatan Bentuk b. Injeksi dobutamine HCL diberikan pasin secara signifikan apabila terjadi kesalahan
sediaan sediaan stiker sitostatika
Doksorubisin 10 mg Injeksi c. Glimepiride 1 mg dan 2 mg diberikan Obat hing alert ada 3 yaitu LASA, elektrolit konsentrasi tinggi dan
HCL stiker LASA sitotastika,menurut permenkes no 72 tahun 2016
d. Insulin detemir flexpen diberikan stiker permenkes
Dobutamin HCL 250 mg/5ml Injeksi HAM
e. Isosorbid dinitrate diberikan stiker
LASA
Glimepirid 1 mg tablet
Glimepirid 2 mg tablet
Insulin detemir 100 U/ml flexpen

Isosorbid 5 mg tablet
dinitrat

Bagaimana penyimpanan terhadap obat tersebut?


177 Seorang dokter di rumah sakit meminta A. Valsartan Valsartan
pertimbangan apoteker manakah obat yang B. Candesartan 1.500X30= 45.000
paling ekonomis digunakan untuk terapi C. Captopril Candesartan
pasien (laki-laki, 30 tahun) dengan diagnosa D. Lisinopril 1.100X30=33.000
hipertensi stage 1. Obat akan diberikan untuk Amlodiphin Captopril
30 hari. Pilihlah obat sebagai berikut: 1.000X30=30.000
Nama obat Aturan Harga/tab Lisinopril
pakai 800X30=24.000
valsartan 1X1 1.500 Amlodipin
candesartan 1 X 1 1.100 1.400X30=46.666
captopril 2X1 500
Lisinopril 1X1 800
amlodiphin 1 X 1 1.400
Nama obat Aturan Harga/tab
pakai
Obat A 3X1 3.000
Obat B 4X1 2.000
Obat C 2X1 4.250
Manakah obat yang paling ekonomis ?
178. Apoteker bagian pengawasan mutu di industri obat A. Dilusi cair Metode dilusi dibagi menjadi 2, yaitu dilusi cair dan padat. Metode dilusi cair digunakan
tradisional melakukan uji aktivitas antibakteri ekstrak B. Difusi untuk mengukur KHM (kadar hambat minimum) sementara metode dilusi padat digunakan
jahe merah sebagai bahan baku sediaan jamu. C. Cup-plate technique untuk menentukan KBM (kadar bakterisidal minimum). Cara yang dilakukan pada metode
Pengujian dilakukan dengan menentukan nilai D. Ditch-plate technique dilusi cair adalah dengan membuat seri pengenceran agen antimikroba pada medium cair
konsentrasi hambat minimal. Apakah metode yang Gradient-plate technique yang ditambahkan dengan mikroba uji. Metode dilusi padat dilakukan dengan
digunakan? menginokulasi mikroba uji pada media agar yang mengandung agen antimikroba.
Keuntungan metode dilusi ini adalah satu konsentrasi agen antimikroba yang diuji dapat
digunakan untuk menguji beberapa mikroba uji (Pratiwi, 2008).
179 Apoteker bagian penelitian dan A. Menentukan dosis Pembahasan :
pengembangan di industri farmasi obat B. Menentukan potensi Teknik difusi cakram merupakan salah satu teknik untuk Uji sensitivitas
tradisional mengembangkan sediaan obat C. Menentukan toksisitas antibiotik. Uji sensitivitas bertujuan untuk mengetahui efektifitas/potensi
herbal terstandar dari ekstrak sirih merah yang D. Menentukan kandungan senywa dari suatu antibiotik.
mengandung senyawa fenolik sebagai Menentukan kandungan cemaran
antibakteri. Ekstrak dilakukan pengujian
menggunakan teknik difusi cakram. Apakah
tujuan pengujian tersebut?
Sumber : Khusuma dkk, 2019. Uji Teknik Difusi Menggunakan Kertas
Saring Media Tampung Antibiotik dengan Escherichia Coli Sebagai
Bakteri Uji

180 Apoteker bagian pengawasan mutu di industry obat a. Waktu panen Tahapan yang menyimpang adalah pengeringan. Karena munculnya hifa pada simplisia
tradisional melakukan pemeriksaan terhadap sampel b. Sortasi dapat disebabkan karena simplisia masih memiliki kadar air yang tinggi (>10%), dan
simplisia herba meniran (Phyllantus niruri L.) sebagai c. Perajangan tahapan yang memengaruhi kadar air adalah tahapan pengeringan
bahan baku suplemen imunomodulator. Hasil d. Proses pencucian
pemeriksaan menunjukkan kadar air simplisia 13% dan Pengeringan
terdapat bercak putih yang diduga hifa jamur. Kondisi
tersebut disebabkan oleh penyimpangan pada proses
pembuatan simplisia. Apakah tahap yang
menyimpang?
Apoteker bagian penelitian dan pengembangan di a. Maserasi Maserasi: teknik ekstraksi dengan merendam serbuk simplisia yang tidak tahan
industri obat tradisional melakukan optimasi
b. Perkolasi terhadap panas ke dalam pelarut dan ditutup rapat
pembuatan bahan baku ekstrak dari simplisia
181 rimpang temu ireng (Curcuma aeroginosa) yang c. Soklet Perkolasi: serbuk simplisa dibasahi didalam sebuah alat perkolator. Pelarut
digunakan untuk mengatasi masalah pada
d. Refluks ditambahkan diatas simplisia hingga senyawa metabolit terikat dan mengalir keluar
pencernaan. Rimpang tersebut mengandung
minyak atsiri yang dapat menguap. Apoteker e. Infundasi bersama pelarut.
menghendaki ekstrak memiliki kandungan kimia Soklet: teknik ekstraksi untuk simplisia yang tahan terhadap panas, dengan
yang optimal dengan pelarut penggunaan pelarut menempatkan serbuk simplisia ke dalam sarung selulosa dan terjadi ekstraksi
yang efisien. Apakah metode ekstrak yang sesuai? kontinyu, sampel terekstraksi oleh pelarut murni hasil kondensasi
182 Apoteker bagian penelitian dan pengembangan di a. Maserasi
industri obat tradisional melakukan optimasi b. Perkolasi
pembuatan bahan baku ekstrak dari simplisia buah c. Dekokta
pare (Momordica charantia) sebagai herbal untuk d. Refluks
menurunkan kadar gula darah. Simplisia tersebut e. Infundasi
banyak alkaloid yang tahan terhadap pemanasan.
Apoteker menghendaki simplisia ekstraksi
menggunakan pelarut organik agar ekstrak
memiliki kandungan kimia yang optimal dengan
menggunakan pelarut efisien dan waktu ekstraksi
yang relatif singkat. Apakah metode ekstraksi
yang sesuai ?
Sumber :
Kiswandono, A.A., 2011, Perbandingan Dua Ekstraksi Yang Berbeda Pada Daun
Kelor (Moringa Oleifera, Lamk) Terhadap Rendemen Ekstrak Dan Senyawa
Bioaktif Yang Dihasilkan, E-Journal Universitas Nusa Bangsa, 1 (1) ,45-51
183 Apoteker bagian penelitian dan pengembangan di a. n-heksan
industri obat tradisional akan melakukan optimasi b. Kloroform
pembuatan bahan baku ekstrak dari daun binahong c. Dietil eter
(Anredera cordifolia) sebagai antijerawat. Ekstrak d. Etil asetat
difraksinasi secara bertingkat dengan metode partisi e. Air
cair-cair menggunakan pelarut agar dapat menarik
senyawa saponin yang terkandung di dalam ekstrak.
Apakah pelarut yang dapat digunakan?

184. Dokter dan apoteker melakukan visite bersama di A. Amoksisilin Terapi sistitis pada pria direkomendasikan paling sedikit selama 7 hari dengan
bangsal untuk melihat keadaan pasien, laki-laki B. Amoksiklav pilihan antibiotik TMP-SMX atau dari golongan fluoroquinolon. (Penatalaksanaan
usia 52 tahun yang mengalami sistitis non- C. Kotrimoksazol Infeksi Saluran Kemih dan Genitalia Pria, 2015).
komplikata. Dokter akan meresepkan obat dan D. Siprofloksasin
meminta pertimbangan apoteker mengenai E. Sefaklor
antibiotik yang tepat. Apakah antibiotik yang
direkomendasikan ?
185 Apoteker dan dokter melakukan visite A. Amoksiklav
bersama diruang rawat inap suatu rumah sakit B. Ampisilin
untuk melihat keadaan pasien anak, C. Azitreonam
perempuan 3 tahun, dirawat karena D. Gentamisin
mengalami infeksi saluran kemih ringan. E. Seftriakson
Pasien juga mengalami demam (suhu 38,5oC).
Dokter sebelumnya telah meresepkan puyer
yang berisi sefaleksin. Akan tetapi, pasien
tidak mau minum obat sehingga harus rawat
inap untuk mendapatkan antibiotik parenteral.
Dokter berdiskusi dengan apoteker mengenai
pilihan antibiotik yang akan digunakan.
Apakah antibiotik yang tepat
direkomendasikan?

Jika antibiotik per oral tidak dapat digunakan, terapi dengan antibiotik
parenteral, seperti sefotaksim atau seftriakson selama 2-4 hari dilanjutkan
dengan antibiotik per oral hingga total lama pemberian 10 hari.

Sumber :
- Clinical Practice Guidelines.2011. Urinary Tract Infection:
Clinical Practice Guideline for the Diagnosis and
Management of the Initial UTI in Febrile Infants and
Children 2 to 24 Months. American Academy of Pediatrics
- IDAI.2011. Konsesus Infeksi Saluran Kemih pada Anak.
Jakarta: Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia
(Nur Afifah_21405021050)

186. Seorang pasien laki – laki, usia 55 tahun, a. Amlodipinb.


dengan diagnosis hipertensi dan b . Losartan
hiperurisemia, datang ke klinik untuk c. Hidroklorotiazid
kontrol rutin. Selama 3 bulan terakhir, d. Propanolol
pasien rutin menggunakan kaptopril dan Verapamil
allopurinol. Teknan darah pasien saat ini
terkendali = 120/85 mmHg, kadar asam
urat = 7,5 mg/dL. Apoteker menyarankan
mengganti kaptopril dengan antihipertensi
lain yang dapat mengendalikan tekanan
darah dan memperkuat efek
allopurinol.Apakah antihipertensi yang
dimaksud?

Sumber : Pedoman Diagnosis dan Pengelolaan Gout, Perhimpunan


Reumatologi Indonesia, 2018
187. Apoteker di klinik menyerahkan allopurinol dan A. Menghambat perubahan ksantin Losartan merupakan obat golongan ARB. Bekerja pada
losartan atas resep dokter untuk pengobatan menjadi asam urat - Angiotensin II type 1 receptor blocker -> memiliki efek urikosurik (menigkatkan
pasien (laki-laki, usia 55 tahun) dengan hipertensi B. Mempercepat eksresi senyawa klirens ginjal untuk asam urat dengan cara mengurangi reabsorbsi dari asam
dan hiperurisemia. Apoteker memberikan hipoksantin dan ksantin urat pada tubulus piroksimal)
losartan pada pasien untuk mengendalikan C. Menghambat absorpsi senyawa purin - Mekanisme : menghambat reabsorpsi asam urat pada tubulus ginjal melalui
tekanan darah sekaligus membantu menurunkan pada usus halus proses inhibisi pada URAT 1 transporter -> peningkatan ekskresi asam urat via
kadar asam urat. Bagaimanakah mekanisme kerja D. Menghambat reabsorpsi asam urat urine -> bersifat transient
obat tersebut dalam menurunkan kadar asam pada tubulus ginjal Sumber : American College of Rheumatology Guidelines for Gout Management
urat? Mengubah asam urat menjadi senyawa 2012
allantoin

sumber : Fadin, dkk. 2019. The Effect Of Tablets On Alopurinol And Probenecid
Tablets On Blood Levels Of Potassium- Induced Blood-Oxonic Acid
188. Apoteker di klinik menyerahkan allopurinol dan a. Menghambat perubahan ksantin Fenofibrate ditemukan memiliki efek menurunkan kadar asam urat darah. Berbeda
fenofibrat atas resep dokter untuk pengobatan menjadi asam urat dengan allopurinol yang bekerja dengan menurunkan produksi asam urat,
pasien (laki-laki, usia 55 tahun) dengan diagnose b. Mempercepat eksresi senyawa fenofibrate pada metabolisme asam urat bekerja dengan cara meningkatkan
hipertrigliseridemia dan hiperurisemia. Apoteker ekskresi asam urat melalui ginjal. Asam fenofibrate memiliki efek inhibisi pada
hipoksantin dan ksantin
menjelaskan manfaat fenofibrat untuk URAT1, transporter reabsorpsi dari asam urat pada tubulus proksimal ginjal.
menurunkan kadar trigliserida sekaligus c. Menghambat absorpsi senyawa purin
membantu menurunkan kadar asam urat. pada usus halus
Bagaimanakah mekanisme kerja obat tersebut d. Menghambat reabsorpsi asam urat pada
dalam menurunkan kadar asam urat ? tubulus ginjal
Mengubah asam urat menjadi senyawa
allantoin
189. Apoteker di klinik memberikan konseling a.< 7,0 Menurut WHO (2016) pada laki laki dewasa kadar normal asam urat adalah
pada pasien (laki-laki, 55 tahun) dengan b. < 6,0 sebesar 2-7 (dibawah 7 mg/dL). Sedangkan pada wanita dewasa kadar
diagnosis gout atritis dan hiperurisemia c. < 5,0 normal asam urat adalah 2-6,5 mg/dL.
yang mendapatkan tablet allopurinol dan d. < 4,0
piroksikam. Saat ini, kadar asam urat pasien e. < 3,0
adalah 8,8 mg/dL dan terdapat tofi pada
persendian jempol kaki pasien. Apoteker
menjelaskan target kadar asam urat yang
sebaiknya dicapai dalam 3 bulan kedepan.
Berapakah target kadar asam urat (mg/dL)
yang
disampaikan?
190. Seorang pasien (laki-laki, 42 tahun), riwayat gout a. Ketoprofen Kolkisin merupakan obat antimiotik yang sangat efektif untuk menghilangkan
akut atritis dan hiperurisemia dirawat dirumah b. Kolkisin serangan akut gout tetapi memiliki manfaat atau toksisitas yang rendah. Meskipun
sakit dengan diagnosis batu ginjal pada saat c. Naproksen sangat eektif untuk terapi, kolkisin oral dapat menyebabkan efek gastrointestinal
dirawat, pasien mengalami gejala nyeri dan d. Prednisone yang tergantung dosis. Dosis oral kolkisin 0,5-1,2 mg diikuti dengan 0,5 mg tiap 2
bengkak pada sendi ibu jari kaki. Dokter meminta e. Seleksosib jam sampai nyeri mereda. Dosis maksimal 6 mg. (Dipiro 2015)
saran apoteker mengenai penggantian piroksikam
dengan obat lain karena pasien mengalami
penurunan fungsi ginjal. Apakah obat yang
direkomendasikan?

191 Seorang Pasien (perempuan, 17 tahun) a. Diazepam Pembahasan : C (Klobazam) menggunakan OAE yang bekerja cepat seperti
dirawat di Rumah sakit dengan diagnosis b. Fenitoin klobazam, dengan dosis 20-30 mg/ hari diberikan 10 hari selama periode
epilepsi katamenial dan telah mendapatkan c. Klobazam menstruasi (Buletin RSPON, Epilepsi, Edisi XIII April 2020, ISSN : 2579-
terapi asam valproat. Pasien mengatakan obat d. Lamotrigine 3705)
tersebut efektif mencegah serangan kejang e. Levatirasetam
kecuali saat menjelang menstruasi. Dokter
bertanya kepada apoteker mengenai
antiepilepsi yang efektif untuk pengobatan
pasien. Apakah antiepilepsi yang
direkomendasikan….
192 Seorang dokter di rumah sakit meminta saran A. Diazepam OAE generasi baru yang efektif lebih rendah efek teratogenitasnya pada bayi
apoteker di bagian PIO terkait antiepilepsi B. Fenitoin seperti lamotigrin, levetiracetam, oxcarbazepine dan topiramat.
yang memiliki resiko kecil menimbulkan efek C. Gabapentin (Bulletin RSPON, Edisi VIII april 2020)
teratogenic. Obat tersebut akan digunakan D. Lamotrigine
utuk menggantkan asam valproate yang rutin E. Pregabalin
diminum oleh pasiennya (perempuan, usia 27
tahun)yang menderita epilepsy. Pasien
merencanakan kan meikah dalam waktu 8
bulan ke depan dan ingin segera hamil.
Apakah antiepilepsi yang direkomendasikan ?

(hesti dwi widarynti 21405021043)

193. Apoteker di depo farmasi rawat jalan rumah sakit a. IUD hormonal pasien yang sedang mengonsumsi OAE tidak diperbolehkan menggunakan alat
memberikan informasi aturan pakai obat b.IUD tembaga kontrasepsi hormonal,karena akan mengurangi efek proteksi kontrasepsi sehingga
karbamazepin pada pasien perempuan, usia 28 c. KB suntik disarankan untuk menggunakan alat kontrasepi non-hormonal seperti IUD (spiral)
tahun,menikah, penderita epilepsi tonik-klonik. d. Pil KB dan kondom.
Pasien mengatakan ingin menunda kehamilan dan e. Susuk KB
meminta saran apoteker mengenai alat kontrasepsi (Bulletin RSPON, Edisi VIII april 2020)
yang sesuai digunakan. Apoteker menyarankan
alat kontrasepsi yang tidak berinteraksi dengan
karbamazepin. Apakah alat kontrasepsi yang
disarankan?
194 Seorang pasien anak, laki-laki usia 4 tahun dirawat di a. Asam valproate
rumah sakit karena mengalami kejang, demam b. Diazepam
kompleks. Saat ini pasien diperbolehkan pulang dan c. Fenobarbital
dokter akan meresepkan obat untuk terapi rumatan. d. Karbamazepin
Pasien telah mengalami kejang, demam sebanyak 5 kali Lamotrigin
dalam 1 tahun terakhir dan terlihat ada retardasi
mental. Dokter meminta pertimbangan apoteker
mengenai terapi rumatan pasien. Apakah obat yang
direkomendasikan?

Dalam kasus ini penggunaan asam valproat lebih tepat dibandingkan fenobarbital, karena
kemungkinan efek samping asam valproate dapat terjadi pada pasien kurang dari 2 tahun
sedangkan pada soal pasien berusia 4 tahun.
Sumber : Hardiono, D. Pusponegoro dkk. 2006. Konsensus Penatalaksanaan Kejang
Demam. Jakarta : Unit Kerja Koordinasi Neurologi Ikatan Dokter Anak Indonesia.

(Fridah Wahyu Safitri, 21405021041)


195 Apoteker di rumah sakit memberikan A. 1
konseling penggunaan isoniazid 300 mg (1 B. 2
kali sehari 1 tablet) pada seorang pasien, laki- C. 3
laki, usia 45 tahun, penderita HIV-AIDS. D. 6
Apoteker mengatakan pasien harus patuh E. 9
minum obat selama beberapa bulan untuk
mencegah terjadinya infeksi oportunistik TB.
Berapa lamakah durasi minum obat (byulan)
yang dimaksud ?
Sumber :
Kemenkes, 2016. Buku Petunjuk TB-HIV Untuk Petugas Kesehatan.
Kemenkes RI: Direktorat Jendral Pencegahan dan Pengendalian Penyakit.

196 Seorang dokter dan apoteker di rumah sakit A. 5-alfa reductase inhibitor Kombinasi α1-blocker dan penghambat 5α-reduktase dapatmenghasilkan
melakukan visite pada pasien, laki-laki, usia B. Antagonis alfa-1 adrenergik efek sinergis yang mampumengkombinasikan keuntungan darikedua
58 tahun, yang dirawat karena perburukan C. Antimuskarinik golongan obat tersebut. Salahsatu keuntungannya adalah dengan
gejala gangguan prostat jinak (BPH) yang D. Fitofarmaka mempercepat efek klinis obat karenaobat golongan penghambat 5αreduktase
disertai gejala iritasi (storage symptoms). E. Fosfodiesterase-5 inhibitor membutuhkan waktu berbulan-bulan sebelum perubahan klinis terlihat.
Sebelumnya, pasien telah rutin menjalankan Selain itu, efek sinergis hasil kombinasi kedua golongan obat yang
pengobatan dengan tamsulosin. Apoteker ditemukan pada terapi kombinasijuga lebih efektif dalam mengurangi
menyarankan terapi kombinasi antara kemungkinan retensi urin dan progresi kearah kanker yang membutuhkan
tamsulosin dengan golongan obat lain. terapi bedah.
Apakah golongan obat yang tepat
direkomendasikan? Sumber :
Sutanto, RL. 2020. Hiperlasia Prostat Jinak : Manajemen Tatalaksana dan
Pencegahan. Fakultas kedokteran. Universitas Indonesia. JIMKI: Volume 8
No. 3

197 poteker melakukan visite mandiri di bangsal A. Afluzosin


rawat inap untuk melihat keadaan pasien B. Fenoksibenzamin
(laki-laki, usia 58 tahun) yang baru dirawat C. Prazosin
karena mengalami hipotensi (TD 85/60 D. Tamsulosin
mmHg). Data pada catatan medis E. Terazosin
menunjukkan pasien adalah penderita
gangguan prostat jinak (BPH), rutin
meminum doksazin, dan gejala prostat
terkendali. Apoteker menyimpulkan bahwa
penurunan tekanan darah pasien disebabkan Sumber :
karena efek samping doksazin. Apoteker Sunaryo,Hadi.,dkk. 2020. Buku Ajar Farmakologi Obat Sistem Saraf.
menulis rekomendasi obat pengganti pada UHAMKA PRESS. Jakarta.
CPPT pasien. Obat pengganti tersebut selektif
dalam mengantagonis reseptor alfa-1A
adrenergik. Apakah obat yang dimaksud ?

198 Seorang apoteker yang bertugas Menghambat absorpsi senyawa Febuxostat merupakan senyawa derivat 2-arylthiazole, yang
sebegai sekretaris tim farmasi dan purin termasuk dalam golongan non-purine selective inhibitor of
terapi sebuah rumah sakit, sedang C. Menghambat enzim guanine Xanthine Oxidase (NP-SIXO). Febuxostat bekerja menurunkan
melengkapi mekanisme kerja obat baru deaminase kadar asam urat dalam darah melalui penghambatan selektif
febuksostat. Obat tersebut telah D Menghambat enzim xantin enzim Xanthine Oxidase.
disetujui untuk masuk dalam oksidase
formularium RS Sebagai salah satu E. Menghambat sintesis purin (PIONAS)
terapi untuk hiperurisemia kronik. endogen
Bagaimanakah mekanisme kerja obat
tersebut?
199 Apoteker di Rumah sakit hendak a. 365.000 tablet B= Pemakaian setahun -> 600.000
menghitung kebutuhan kolkisin tablet B. 475.000 tablet C= Buffer stok -> 20% x 600.000 =120.000
0.5 mg untuk tahun depan melalui E- C. 665.000 tablet D= Lead time x (rata-rata pemakaian sebulan 600.000:12
Purchasing dengan system E-Catalog. D. 765.000 tablet =50.000) -> 1 x 50.000= 50.000
Pemakaian obat tersebut selama E. 875.000 tablet E= sisa stok ->5000
setahun yang lalu adalah 600.000
tablet. Buffer stock ditetapkan 20%. Kebutuhan tahun depan = A
Sisa stok akhir tahun ini 5000 tablet. A=(B+C+D)-E
Waktu tunggu 1 bulan. Berapa jumlah A=(600.000+120.000+50.000)-5000
obat yang dibutuhkan untuk tahun A=765.000
depan?
200 Apoteker di Rumah Sakit hendak A. 322.422 tablet Pemakaian rata-rata perbulan
menghitung kebutuhan allopurinol B. 475.000 tablet ->600.000 : 11 bulan = 54.545 tab
tablet 100 mg untuk tahun depan C. 622.422 tablet B=Pemakaian dalam setahun = 54.545 tab x 12 bulan =
melalui E-Purchasing dengan system D. 765.000 tablet 654.540
E- Catalouge. Pemakaian rata- rata E. 822.422 tablet C= Buffer stok ->
selama setahun adalah 600.000 tablet. 20% x 654.540 =130.908
RS mengalami kekosongan atas obat D= lead time 1bulan x 54.545= 54.545
tersebut pada tahun lalu selama 30 hari. E=Sisa stok > 5000
Buffer stock ditetapkan 20%. Sisa stok
akhir tahun ini 5.000 tablet. Waktu Kebutuhan tahun depan = A
tunggu 1 bulan. Berapa jumlah obat A=(B+C+D)-E
yang dibutuhkan untuk tahun depan? A=(654.540+130.908+54.545)- 5000
A=834.993 (Tidak ada jawabnya)
PEMBAHASAN TO 3 2021
NO SOAL Jawaban Pembahasan
1. Apoteker bagian produksi a. Buffer
di suatu Industri Farmasi b. Kosolven
melakukan pembuatan c. Pengisotonis
sediaan injeksi furosemide d. Preservative
5% dengan bahan Antioksidan
tambahan glukosa. Apakah
fungsi bahan tambahan
tersebut?
Glukosa digunakan sebagai bahan pengisotonis pada sediaan injeksi (Handbook Excepient
edisi 6 halaman 222)

EZZA EL FIZA 20405021087

2. Apoteker di rumah sakit a. Akuades


akan melakukan b. NaCl 0,9%
rekonstitusi serbuk c. RO Water
amoxicillin untuk injeksi d. WFI
menggunakan pelarut yang e. Dekstrosa 5%
sesuai. Apakah pelarut
yang dapat digunakan ?
Rekonstitusi amoxicillin menggunakan WFI (Injectable Drug Guide, 2011 halaman 40)

EZZA EL FIZA 20405021087

3. Apoteker bagian produksi a. 1% 50mg/5000 mg x 100% :


di industry farmasi b. 2% 0,01 mg x 100% : 1%
memproduksi salep c. 5%
piroksikam dengan bobot d. 15% Jadi, persentase bahan tambahan salep tersebut adalah sebanyak 1%.
total salep 5 g. salep e. 50%
tersebut diberi bahan EZZA EL FIZA 20405021087
tambahan sebanyak 50 mg.
berapakah persentase
bahan tambahan tersebut?
4. Apotekedisebuah apotek a. 1 Haloperidol Tablet : Golongan OOT (SP OOT)
akan melakukan b. 2 Kodein tablet : Golongan Narkotika (SP Narkotika)
pemesanan obat-obat c. 3 Obat Flu (Pseudoefedrin) : Golongan Prekursor (SP Prekursor)
sebagai berikut d. 4 Asam mefenamat : Golongan obat keras (SP Biasa)
No Nama obat e. 5 Ibu profen tablet : Golongan obat keras (SP Biasa)
1 Asam mefenamat Tablet
2 Haloperidol tablet Surat Pesanan yang dibutuhkan ada 4 :
(SP OOT+SP Narkotika+SP Prekursor+SP Biasa)
3 Ibuprofen tablet
4 Kodein tablet
5 Obat flu tablet (mengandung CHESLY JUNY PRAMESTI 20405021106
parasetamol, pseudoefedrin
dan CTM)
Berapakah surat pesanan
yang harus disediakan?
5. Apoteker bagian R&D di a. Newton
suatu Industri farmasi b. Plastis
sedang mengembangkan c. Pseudoplastis
produk sirup obat batuk d. Dilatan
yang mengandung Tiksotropi
bromheksin HCl dan
Guafenisin. Produk
tersebut telah diujikan Sumber : Kemenkes RI, 2016, Modul Farmasi Fisika
tipe alirannya. Apakah
tipe aliran produk CHESLY JUNY PRAMESTI 20405021106
tersebut?

6. Apoteker bagiam R&D di a.Tablet salut enterik


industry farmasi sedang b.Tablet sustained release
mengembangkan sediaan c.Tablet salut gula
tablet natrium diklofenak. d.Tablet lepas lambat
Natrium diklofenak e.Tablet salut film
memiliki efek yang dapat
mengiritasi lambung.
Apakah bentuk sediaan
yang tepat dipilih untuk Sumber : FI V, Hal 54
mengatasi hal tersebut ? LIZA TRIANA 20405021148
7. Apoteker bagian a. Selulosa monokristal
produksi di industry b. Gelatin
farmasi melakukan in c. Aerosil
process control pada d. Hipromelose
pembuatan tablet e.Sodium starc glicolate
antalgin. Saat proses
pengempaan terjadi
permasalahan yaitu tablet
mengalami sticking.
Apakah tambahan yang
digunakan untuk
mengatasi permasalahan
tersebut ?

Sumber : Teknologi Sediaan Solida Kementrian Kesehatan Republik Indonesia,


edisi tahun 2018

Sumber : Handbook Of Pharmaceutical Excipients 9th Edition

LIZA TRIANA 20405021148


8. Apoteker bagian QA di a. 3 bulan
industry farmasi akan b. 6 bulan
melakukan kualifikasi c. 9 bulan
ruang pembuatan sediaan d. 12 bulan
infus NaCl 0,9% di ruang e. 24 bulan
kelas C. Ruangan
pembuatan harus
dilakukan kualifikasi
pada periode tertentu.
Berapakah lama periode
tersebut dilakukan ?
Sumber : Petunjuk Operasional Penerapan Pedoman Cara Pembuatan Obat Yang
Baik Aneks 1 Pembuatan Produk Steril Edisi 2013

LIZA TRIANA 20405021148

9. Apoteker a. Ruang Kelas A Menurut literatur PETUNJUK OPERASIONAL PENERAPAN PEDOMAN CARA
bagian b. Ruang Kelas B PEMBUATAN OBAT YANG BAIK ANEKS 1 PEMBUATAN PRODUK
produksi c. Ruang Kelas C STERIL EDISI 2013
melakukan d. Ruang Kelas D
pembuatan e. Ruang Kelas E
tetes mata
gentamisin.
Tetes mata
tersebut
dibuat secara
aseptis tanpa
sterilisasai
akhir.
Apakah kelas
ruang yang
sesuai? Dan didukung literatur Peraturan BPOM No 34 Tahun 2018 tentang Pedoman
CPOB
Jadi kelas yang sesuai pada pembuatan tetes mata secara aseptis tanpa sterilisasai
akhir dilakukan kelas A
FITROTUN HUSNIA 20405021141

10. Apoteker a. 30.625 g Paracetamol = 500 mg/tab x 175.000 tab/ batch


bagian b. 56.875 g = 87.500.000 mg/ batch
produksi di c. 87.500 g = 87.500 gram / batch
industry d. 105.000 g
farmasi 300.000 g
memproduksi FITROTUN HUSNIA 20405021141
tablet
parasetamol
500 mg dengan
bobot tiap
tabletnya
600mg. tablet
parasetamol
diprosuksi
sebanyak
175000
tablet/bets
dengan
pembagian
bahan baku
pada lot 1
sebanyak 65%
dan lot 2
sebanyak 35%.
Berapakah
parasetamol
yang ditimbang
dalam 1 batch?
11. Seorang perempuan 30 A. MgSo4 Jawaban : D. Suplemen Viber
tahun datang ke Apotek
dalam kondisi hamil
B. Bisakodyl
mengeluhkan susah buang C. Dokusat
air besar sejak 2 hari yang
lalu. Apoteker akan D. Suplemen viber
merekomendasikan obat Parafin
untuk keluhan pasien
tersebut. Apakah obat yang
sesuai ?

Dipiro X, Hal 1231 (Section 9


Pregnancy and Lactation:
Therapeutic Considerations)
FITRIYATUL RIZKIYAH
(20405021111)

12. Apoteker bagian QC di A. Puncak kurva Jawaban : B. Waktu Retensi


industri farmasi melakukan Exp:
deteksi beberapa senyawa
B. Waktu Retensi
dalam 1 sediaan obat C. Luas Area FITRIYATUL RIZKIYAH 20405021111
dengan metode
kromatografi cair kinerja D. Panjang
tinggi (KCKT). Apoteker gelombang
mengamati hasil pengujian
tersebut. Apakah Jarak elusi
parameter yang diamati ?
W Rachmawati - Jurnal Farmasi Galenika, 2014
13. Apoteker bagian R&D di A. Cracking dan Jawaban : B. Capping dan Laminasi
industri farmasi sedang Cracking: Retakan kecil dan halus yang diamati pada permukaan tengah atas dan bawah
mengembangkan suatu
Laminasi tablet, atau sangat jarang pada dinding samping disebut sebagai retak.
produk paracetamol kaplet. B. Capping dan Laminasi: pemisahan tablet menjadi dua atau lebih lapisan karena jebakan udara dalam
Namun mengalami bahan granular.
permasalahan seperti pada Laminasi Capping: pemisahan sebagian atau seluruhnya dari bagian atas atau bawah tablet karena
gambar di bawah ini: C. Capping dan jebakan udara dalam bahan granular.
Chipping: sebagai pemecahan tepi tablet, sementara tablet meninggalkan pers atau
Chipping selama operasi penanganan dan pelapisan selanjutnya
D. Chipping dan Journal of Drug Delivery & Therapeutics; 2013, 3(6), 200-206

Cracking FITRIYATUL RIZKIYAH 20405021111


Chipping dan Capping
Apakah permasalahan yang
terjadi ?

14. Apoteker bagian R&D di a. Suhu 20 ° C RH 75


industri farmasi sedang b. Suhu 30 ° C RH 65
mengembangkan produk c. Suhu 30 ° C RH 75
baru tablet Amoxicillin. d. Suhu 40 ° C RH 65
Apoteker tersebut akan e. Suhu 40 ° C RH 75
melakukan uji stabilitas
dipercepat yang
dilakukan di Indonesia.
Bagaimanakah kondisi
penyimpanan yang sesuai
untuk uji tersebut?
Penyimpanan untuk uji stabilitas dipercepat yaitu dengan suhu 40°C dan RH 75.
ICH Stability Testing of New Drug Ssubtances and Products, 2003.
GHAZIA NAJIHAN NI’AMUDIN 20405021144

15. Apoteker bagian R&D di a. Metil paraben Daya sebar tidak sesuai dikarenakan viskositas dari sediaan salep tersebut dan yang
industri farmasi b. Vaselin flavum mempengaruhi viskositas yaitu basis salep. Basis salep mata gentamisin 1 % yaitu
mengembangkan produk c. Natrium tetraborat Vaselin Flavum.
salep mata gentamisin d. WFI
1%. Saat dilakukan Gentamisin
pengujian sifat fisik, daya GHAZIA NAJIHAN NI’AMUDIN 20405021144
sebar sediaan tidak sesuai
dengan kriteria yang
dikehendaki. Hal ini
dapat terjadi
kemungkinan karena
bahan tambahan pada
salep. Apakah bahan
yang perlu dievaluasi
pada sediaan salep mata
tersebut?
16. Apoteker bagian R&D di a. Plastis
industri farmasi sedang b. Pseudoplastis
mengembangkan produk c. Dilatan
suspensi kotrimoksazole d. Tiksotropik
dengan suspending agent Rheopeksi
CMC-Na. sediaan
suspensi akan diuji
Sumber: Farmasi Fisik Kemenkes, 2016 hal.71-72
karakteristik tipe alirnya.
Apakah tipe aliran yang
ERIKA FIRMA AYU RAMADHANTY 20405021084
sesuai untuk produk
tersebut?

17. Apoteker bagian R&D di a. Suhu 400 dan 40C


industri farmasi sedang b. Suhu 370 dan 40C
melakukan pengujian c. Suhu 350 dan 40C
stabilitas fisik dipercepat d. Suhu 300 dan 140C
sediaan cream dengan Suhu 250 dan 140C
metode cycling test.
Metode ini menggunakan
suhu panas dan suhu Sumber: Jurnal Formulasi dan Uji Stabilitas Fisik Sediaan Krim Ekstrak Etanol
dingin. Berapakah suhu Kulit Buah Pisang Goroho (Musa acuminafe L.) Konsentrasi 12.5% Sebagai Tabir
yang digunakan? Surya, Fakultas MIPA, Universitas Sam Ratulangi, 2020

ERIKA FIRMA AYU RAMADHANTY 20405021084


18. Apoteker di puskesmas a. 1:1
sedang melakukan b. 1:2
promosi kesehatan dalam c. 1:3
meningkatkan kesadaran d. 1:4
masyarakat dalam 1:5
swamedikasi pada
keadaan dehidrasi. Salah
satu pengatasan dehidrasi Sumber: https://www.honestdocs.id/cara-membuat-oralit-sendiri-menggunakan
adalah dengan pemberian
oralit mandiri dengan ERIKA FIRMA AYU RAMADHANTY 20405021084
melarutkan garam dan
gula dalam 200 cc air.
Berapakah
perbandingannya?
19. Seorang pasien wanita, a. Melanjutkan phenitoin
30 tahun menderita yang diberikan
epilepsi telah b. Mengurangi dosis
mendapatkan obat phenitoin dan ditambah
phenitoin untuk asam folat
mengontrol kondisinya. c. Phenitoin diganti
Tiga bulan kemudian dengan benzodiasepin
pasien merencanakan d. Phenitoin diganti
untuk program kehamilan dengan asam valproat
dan berkonsultasi kepada e. Phenitoin diganti
dokter di suatu praktek dengan asetilkolin
dokter. Dokter
mendiskusikan dengan
apoteker mengenai terapi
obat yang sesuai kondisi
Fenitoin dikatakan penyebab sindrom spesifik yang disebut sindrom fetal hidantoin.
pasien. Bagaimanakah
Valproat, dan karbamazepin juga dapat menyebabkan malformasi yaitu spina bifida
rekomendasi yang
dan hipospadi. Diperkirakan seorang wanita hamil yang menggunakan asam
sesuai?
valproat atau natrium valproat mempunyai 1-2 % risiko mendapat spina vipida
(valproate, 1983). Kejadian maiformasi tersebut dapat dicegah dengan penggunaan
asam folat 0,4-5 mg per hari. Dalam menghadapi masalah kllinik wanita hamil
dengan epilepsi, sebagian besar ahli epilepsi sepakat bahwa hal penting untuk
meminimalkan paparan pada obat anti epilepsi, baik jumlah ataupun dosisnya, dan
tidak membiarkan kejang maternal tanpa diperiksa.
Sumber : Pelayanan Kefarmasian untuk Orang dengan Gangguan Epilepsi
(Direktorat Bina Farmasi Komunitas dan Klinik Direktorat Jenderal Bina
Kefarmasian dan Alat Kesehatan Departemen Kesehatan RI)
SUCI PRATIWI 20405021085

20. Apoteker di Industri a. 0 Diketahui : Kinetika mengikuti orde 1


melakukan pengujian b. 1 t ½ Orde 1 : 0,693/K
stabilitas ongoing tablet c. 2 K eliminasi : 0,3465/tahun
Metformin 500 mg d. 3 K = Kecepatan Eliminasi
selama 5 tahun, pada e. 4 Ditanyakan : t ½ ?
suhu 30 °C ± 2°C, RH T ½ Orde 1 = 0,693/K
60% ±5%. Kinetika = 0,693/0,3465
reaksi mengikuti orde = 2 tahun
satu, dengan nilai K
eliminasi 0,3465/tahun. SUCI PRATIWI 20405021085
Berdasarkan data
tersebut, berapa tahun
Metformin 500 mg
terurai setengahnya?

21. Apoteker di Industri a. 0


melakukan pengujian b. 1
stabilitas ongoing tablet c. 2
metformin 500 mg d. 3
selama 5 tahun, pada e. 4
suhu 30°C ± 2°C, RH
60% ± 5%. Hasil
penguraian obat pada
tahun pertama adalah
sebagai berikut:

Waktu (bulan) Konsentrasi


Larutan (mg/mL) Pada kinetika orde 1 bahwa luas permukaan terpapar dari tablet menurun secara
0 500 eksponensial dengan waktu selama proses disolusi yang menunjukkan bahwa
3 250
6 125 pelepasan obat dari Sebagian besar tablet lepas lambat.
9 62,5 Semakin lama waktu penguraian maka konsentrasi larutan akan menurun
12 31,25
Sumber :
Mengikuti kinetika reaksi Drug Stability: Principles dan Practices, Ed 3th Vol. 107
orde berapakah
SEPTIA MUTIARA DEWI(20405021145)
penguraian metformin
500 mg?

22. Apoteker di Industri a. AUC


sedang menguji b. T1/2
bioavailabilitas tablet c. T90
captopril 12,5 mg, d. Klirens Sumber : Biofarmasetika dan Farmakokinetika edisi 5, 2017.
dengan menghitung luar e. Vd
area dari kadar obat di
dalam darah terhadap
waktu. Apakah parameter
uji yang digunakan dalam
perhitungan
bioavailabilitas tersebut? Sumber :
Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat Dan Makanan. No. :
HK .00.05.3.1818 Tentang Pedoman Uji Bioekivalensi, 2005.
SEPTIA MUTIARA DEWI (20405021145)
23. Apoteker sedang a. 125 tablet Diketahui :
melakukan perhitungan b. 150 tablet - LT : 5 hari
Re Order Point (ROP) c. 200 tablet - SS : 25 tablet
untuk pemesanan tablet d. 225 tablet - CA : 25 tablet/hari
parasetamol 500 mg. e. 250 tablet Ditanya : ROP ?
Lead time pemesanan 5 Jawaban:
hari, safety stock 25 ROP = (LT x CA) + SS
tablet, dan rata-rata = (5 hari x 25 tablet/hari) + 25 tablet
penggunaan tablet 25 = 125 tablet + 25 tablet
tablet/hari. Berapakah = 150 tablet
ROP tablet tersebut? SEPTIA MUTIARA DEWI (20405021145)
24. Apoteker di Apotek a. 5x/ tahun Diketahui :
melakukan pengadaan b. 10x/ tahun Pengadaan Nystatin ovula 2018 = Rp.35.000.000
Nystatin ovula sepanjang c. 15x/ tahun Stok opname 2018 = Rp. 15.000.000
tahun 2018 sebesar Rp. d. 20x/ tahun Pengadaan Nystatin ovula 2019 = Rp. 70.000.000
35.000.000. stok opname e. 25x/ tahun Stok opname 2019 = Rp. 5.000.000
Nystatin ovula pada akhir Ditanyakan : TOR ?
tahun 2018 sebesar Rp. HPP
Jawab : TOR =
15.000.000. sepanjang (Persediaan awal+ Persediaan akhir)/2
tahun 2019, Apoteker HPP = (Rp. 35.000.000 + Rp. 70.000.000) – Rp. 5.000.000
melakukan pengadaan HPP = Rp. 100.000.000
nystatin ovula sebesar ( Rp .100.000 .000)
Rp. 70.000.000. Akhir TOR =
(Rp .15.000 .000+ Rp .5.000 .000)/2
tahun 2019, hasil stok Rp . 100.000 .000
opname yang dilakukan TOR =
( Rp . 10.000 .000 )
sebesar Rp. 5.000.000.
TOR = 10x per tahun
berapakah TOR (turn
over ratio) Nystatin ovula
RETNO PUTRI PANULUH(20405021089)
?
25. Apoteker IFRS membeli a. Rp. 66.000 Diketahui
injeksi Lidokain b. Rp. 61.875 HJA = Rp 82.500/ampul
sebanyak 10 ampul dari c. Rp. 56.000 Margin = 25% = 1,25
sebuah PBF. Harga jual d. Rp. 51.875 Ditanyakan : HPP (Harga Pokok Pembelian) ?
obat yang ditetapkan e. Rp. 46.000 Jawab :
IFRS adalah HJA = HPP + Margin
Rp.82.500/ampul. 82.500 = X + 1,25 X
Margin yang ditetapkan 82.5000
X=
adalah 25%. Berapakah 1,25
HPP (Harga pokok HPP = 66.000
pembelian) injeksi
Lidokain tersebut ? RETNO PUTRI PANULUH(20405021089)
26. Apoteker di Apotek a. 40.67% RoE = (Laba bersih setelah pajak/ Modal awal) x 100%
sedang melaksanakan b. 48.33% Laba bersih setelah pajak = Laba kotor – Pajak
analisis keuangan yang c. 53.33% Laba bersih setelah pajak = 250 juta – 2,5 juta
digunakan untuk d. 58.33% Laba bersih setelah pajak = 247,5 juta
pengadaan Insulin Pen. e. 61.87%
Laba kotor sebelum pajak RoE = (247,5 juta/ 400 juta) x 100%
dari penjualan adalah Rp. RoE = 61,87%
250 juta. Pajak yang
harus dibayarkan atas
penjualan Insulin Pen CHIKYTA ANDINI OCTAVIANI PUTRI(20405021088)
adalah Rp. 2,5 juta.
Modal awal yang
disediakan adalah Rp.
400 juta. Berapakah nilai
Return on Equity (RoE)
dari hasil penjualan
sediaan Insulin Pen
tersebut?

27. Apoteker bagian R & D a. Tablet film XR Tablet salut gula adalah tablet yang dapat dilapisi dengan lapisan gula berwarna
suatu industri farmasi b. Tablet salut gula atau tidak berwarna. Lapisan itu larut dalam air dan cepat larut setelah tertelan.
sedang merancang c. Tablet salut enterik Lapisan ini dapat melindungi tablet dari lingkungan dan rasa serta bau yang tidak
produk tablet lepas d. Tablet hisap enak.
segera fitomenadion e. Tablet kunyah Sumber : Ansel’s Pharmaceutical Dosage Forms and Drug Delivery Systems Ed 9,
(vitamin K) 10 mg. 2011 (Tablets : page 225-256)
Produk tersebut
dirancang dapat
menutupi rasa sangat
pahit dari zat aktif. Jenis
tablet apakah yang sesuai
untuk dibuat?

Sumber :
Lieberman, Lachman, Schwartz, 1990; Siregar, 2010)
Tablet salut gula adalah tablet yang dapat dilapisi dengan lapisan gula berwarna
atau tidak berwarna. Lapisan ini dapat melindungi tablet dari lingkungan dan rasa
serta bau yang tidak enak.
Sumber : Ansel’s Pharmaceutical Dosage Forms and Drug Delivery Systems Ed 9,
2011 (Tablets : 265)
CHIKYTA ANDINI OCTAVIANI PUTRI(20405021088)
28. Apoteker bagian R & D a. Tablet salut film
suatu industri farmasi b. Tablet salut gula
akan merancang produk c. Tablet salut enteric
tablet lepas segera d. Tablet hisap
levofloksasin 500mg. e. Tablet kunyah
Produk tersebut
dirancang dapat
menutupi rasa sangat
pahit dari zat aktif. Jenis Sumber :
tablet apakah yang sesuai (Journal of Chemical and Pharmaceutical Research)
untuk dibuat? CHIKYTA ANDINI OCTAVIANI PUTRI(20405021088)

29. Seorang laki-laki datang a. Vertigo


ke apotek membawa b. Gangguan fungsi
resep berisi tablet pendengaran
betahistine 8 mg c. Migraine
sebanyak XV, dengan d. Peradangan telinga
aturan pakai Stdd1. e. Epilepsi
Digunakan untuk
mengatasi gejala apakah
obat tersebut?.

Literatur : ISO Volume 152, Tahun 2019, halaman: 167


ERY MURNIASIH(20405021155)
30. Seorang laki-laki datang a. l
ke apotek membawa b. 2
resep berisi kapsul c. 3
omeprazole 20 mg d. 4
sebanyak XXX dengan e. 5
aturan pakai S1dd1.
Laki-laki tersebut
mengeluhkan nyeri
dibagian ulu hati. Berapa
minggu durasi terapi obat
yang efektif untuk
mengatasi penyakitnya?

Literatur: Medscape
ERY MURNIASIH(20405021155)
31. Seorang laki-laki (35 a. Mengurangi efek
tahun) datang ke IFRS samping ARV
membawa resep berisi b. Mencegah infeksi
Evafirens, Lamivudin, c. Meningkatkan CD4
Zidovudin, d. Meningkatkan
Cotrimoxsazole. imunitas
Diketahui CD4 pasien e. Meningkatkan viral
tersebut 250/mm3. load
Apakah tujuan pemberian
Cotrimoxsazole?
Tata Laksana HIV, Kemenkes 2019
MAYA INDRAWATI(20405021096)
32. Seorang wanita (45 a. Lemari pendingin
tahun) dating ke apotek b. Freezer
membawa resep berisi c. Lemari oba terkunci
Metronidazol ovula d. Kotak obat
sebanyak III dengan e. Ruangan
aturan pakai S1dd1. berpendingin udara
Dimanakah tempat
penyimpanan obat
tersebut?

MAYA INDRAWATI(20405021096)
33. Seorang wanita 45 tahun a. Ujung lancip Cara Menggunakan Ovula Tanpa Aplikator :
dating ke apotik dimasukkan lebih 1. Cuci tangan menggunakan air dan sabun. Jika Ovula melunak, taruhlah di
membawa reserp berisi dulu, didorong dalam air dingin atau masukkan ke dalam lemari pendingin selama 30 menit
Metronidazol ovula sedalam jari telunjuk suapaya mengeras kembali sebelum dibuka bungkusnya.
sebanyak III dengan b. Ujung lancip 2. Buka bungkus ovula
aturan pakai S1dd1. dimasukkan lebih 3. Masukkan ujung lancip ovula kedalam lubang vagina kurang lebih sedalam
Informasi apakah yang dulu, didiamkan telunjuk anda
disampaikan kepada samapi meleleh 4. Rapatkan kedua kaki anda untuk beberapa detik/ tetaplah duudk sekitar 5
pasien terkait cara c. Ujung lancip menit untuk mencegah ovula keluar kembali.
penggunaan obat dimasukkan lebih 5. Cuci tangan dengan sabun untuk membersihkan obat yang mungkin
tersebut? dulu, ditunggu 2 menit menempel
d. Ujung tumpul (UPT Layanan Kesehatan)
dimasukkan lebih
dulu, didiamkan MAYA INDRAWATI(20405021096)
sampai meleleh
e. Ujung tumpul
dimasukkanlebih dulu,
ditunggu 2 menit
34. Seorang perempuan (25 a. Rifampicin
tahun) dating ke apotek b. Isoniazid
membawa resep untuk c. Etambutol
dirinya yang berisi d. Pyrazinamide
Rifampicin, Isoniazid, Streptomicin
Etambutol. Perempuan
tersebut menceritakan
jika dirinya baru saja
melahirkan. Apakah obat Obat yang direkomendasikan adalah isoniazid.
yang tepat (Sumber: Petunjuk Teknis Manajemen dan Tatalaksana TB pada Anak, Kemenkes
direkomendasikan RI 2016)
apoteker untuk bayinya? ZELITA PERDANI PUTRI(20405021103)
35. Seorang laki-laki (28 a. Tramadol
tahun) mengeluh nyeri b. Asam Mefenamat
pada kaki kanannya c. Celexocib
akibat kecelakaan dan d. Ketoprofen
membawa resep dokter e. Fentanyl
berisi amoxicillin dan
PCT sebanyak XV,
dengan aturan pemakaian
S3dd1. Dua hari
kemudian pasien datang
kembali dan
mengeluhkan nyerinya
tak kunjung hilang. Obat
apakah yang dapat
direkomendasikan oleh
apoteker?

Apoteker merekomendasikan obat Paracetamol di kombinasikan dengan obat


golongan opiod yaitu Tramadol (Dipiro XI, 2020)
ZELITA PERDANI PUTRI(20405021103)
36. Seorang laki-laki (40 a. Rifampisin Pyrazinamid dapat meningkatkan kadar asam urat.
tahun) datang ke apotek b. Etambutol (Dipiro X hal. 1792)
dengan keluhan bengkak c. Pirazynamid
pada ujung jari kakinya, Kadar asam urat normal laki-laki yaitu 7 mg/dl.
d. Isoniazid
dan terasa nyeri terutama (Dipiro X hal. 1485).
di malam hari. e. Piridoksin
Pemeriksaan
laboratorium
menunjukkan kadar asam
urat untuk pasien 10 mg/
dL. Saat ini pasien
sedang menjalani terapi
TBC dengan obat
rifampicin, etambutol,
pyirazinamid, isoniazid
dan piridoksin. Obat
manakah yang
menyebabkan efek
samping yang terjadi
pada pasien?

MESI MEIDA SARI(20405021093)

37. Seorang perempuan (35 a. menghambat reseptor


tahun) datang ke apotek H2
dengan keluhan mual, b. menghambat pompa
nyeri ulu hati tanpa
proton
merasa kembung dan
membawa resep berisi c. menetralisir asam
omeprazole. lambung
Bgaimanakah mekanisme d. menaikkan pH
kerja obat tersebut? lambung
e. menginduksi sekresi
empedu Omeprazole memiliki mekanisme kerja dengan cara menghambat pompa proton.
(Sumber: Dipiro X halaman 445)
MESI MEIDA SARI(20405021093)
38. Seorang wanita (59 a. Tekanan darah rendah Peningkatan kadar kreatinin 4,1 mg/dl (normal perempuan: 0.5-1.1 mg/dL)
tahun) pasien rawat inap b. Tekanan darah tinggi menunjukkan bahwa pasien mengalami CKD.
di RS sedang konsultasi c. Anemia Rasa lemas, kelelahan dan pusing tanda bahwa pasien mengalami anemia pada
dengan apoteker yang d. Hiperlipidemia CKD.
melakukan visite.Pasien
e. Uresemia
tersebut mengeluhkan
rasa lemas, kelelahan,
pusing yang sering
dialami. Data
laboratorium
menunjukkan kreatinin
darah pasien 4,1 mg/dL
dan pasien menerima (Medscape: https://emedicine.medscape.com/article/2054342-overview)
terapi ketosteril. Gejala
apakah yang dialami
pasien tersebut?

(Dipiro X hal. 615)


MESI MEIDA SARI(20405021093)
39. Seorang laki-laki (58 a. Valsartan
tahun) pasien rawat inap b. Ramipril
di RS sedang konsultasi c. Nifedipin
dengan apoteker yang d. Atenolol
melakukan visite. Pasien Metildopa
mengeluhkan seringkali
pusing dan terhuyung-
huyung jika posisi
berdiri. Data rekam
medic pasien
menunjukkan TD
180/110 mmHg, kadar
gula darah 2 jam pp 215
mg/dL, diberikan terapi
metformin, glimepiride,
acarbose dan amlodipine.
Obat apakah yang
disarankan untuk
mencapai target terapi
hipertensi?

Dipiro, et al. 2017. Pharmacotherapy: A Pathophysiologic Approach, Tenth


Edition. New York: McGraw-Hill Education, hal: 55 & 60
MINDRI NOFICA AFRIANINGTIAS(20405021154)
40. Seorang laki-laki (58 a. <120/80
tahun) pasien rawat inap b. <130/80
di RS sedang konsultasi c. <130/90
dengan apoteker yang d. <140/80
melakukan visite. Pasien <140/90
mengeluhkan seringkali
pusing dan terhuyung-
huyung jika posisi
berdiri. Data rekam
medic pasien
menunjukkan TD
180/110 mmHg, kadar
Dipiro, et al. 2017. Pharmacotherapy: A Pathophysiologic Approach, Tenth
gula darah 2 jam pp 215
Edition. New York: McGraw-Hill Education. Hal. 52
mg/dL, diberikan terapi
metformin, glimepiride,
MINDRI NOFICA AFRIANINGTIAS(20405021154)
acarbose dan amlodipine.
Berapakah tekanan darah
(mmHg) yang menjadi
target terapi?
41. Seorang wanita (41 a. Acarbose
tahun) penderita DM b. Pioglitazone
dating ke apotek c. Repaglinid Pada pasien hamil yang menderita DM disarankan menggunakan insulin karena
membawa resep copy d. Glimepiride tidak melewati plasenta.
yang rutin diambil berisi
metformin dan Insulin
DIPIRO 11.
glibenklamid. Pasien
menceritakan bahwa
dirinya sedang hamil 8 NAELA NAZID KHUSNA(20405021116)
minggu. Obat apakah
yang sesuai untuk terapi
DM pada kondisi pasien
saat ini ?
42. Seorang laki-laki (40 a. Rifampicin
tahun) dating ke apotek b. Etambutol
membawa resep berisi c. Isoniazid
rifampicin, etambutol, d. Pirazinamid
pyrazinamide, isoniazid, e. Streptomisin
dan pididoksin.
Pemberian piridoksin
digunakan untuk
mencegah efek samping
dari obat TB. Obat
apakah yang dimaksud?

Piridoksin digunakan untuk mencegah efek samping dari isoniazid (H)

Pengobatan pasien tubekulosis. 2017


NAELA NAZID KHUSNA(20405021116)
43. Apoteker bagian R&D a. Uji disolusi
suatu industry farmasi terbanding
sedang mengembangkan b. Uji disolusi in
produk tablet fenofibrat vivo
100mg. industry tersebut c. Uji absorpsi in
telah memproduksi dan vitro
mengedarkan tablet d. Uji absorpsi in
fenofibrat 300mg. uji vivo
ekivalensi apakah yang
harus dilakukan untuk Uji bioekivalnsi
produk “copy” tersebut?

Per KBPOM. Obat wajib uji ekivalensi. 2011


NAELA NAZID KHUSNA(20405021116)
44. Apoteker bagian R & D a. Ujidisolusi
suatu industri farmasi terbanding
sedang mengembangkan b. Uji disolusi in vivo
produk tablet kolin c. Uji absorpsi in vitro
fenofibrat 135 mg yang d. Uji absorpsi in vivo
termasuk BCS kelas 1. e. Uji bioekivalensi
Uji ekivalensi apakah
yang harus dilakukan
untuk produk tersebut?

Sumber : PerKaBPOM Nomor: HK .00.05.3.1818 Tentang Pedoman Uji


Bioekivalensi Tahun 2005.
WIWIN FAUZIYAH(20405021151)
45. Apoteker bagian R & D a. 6 Untuk intrasubyek 15,0% jumlah subyek yang diperlukan untuk pengujian yaitu 12.
suatu industru farmasi b. 12
akan melakukan uji BA/ c. 24
BE tablet fenofibrat 145 d. 36
mg dengan desain two 48
way cross over.
Diketahui CV
intrasubyek dari data
terpublikasi adalah
15,0%. Berapakah
subyek uji yang
diperlukan untuk
pengujian tersebut?
Sumber : PerKaBPOM Nomor: HK .00.05.3.1818 Tentang Pedoman Uji
Bioekivalensi Tahun 2005.
WIWIN FAUZIYAH(20405021151)
46. Seorang wanita (40 a. 4 Iter 1x artinya resep bisa di ulang sebanyak 2x
tahun) datang ke apotek b. 6 15 x 2 = 30
membawa resep sebagai
berikut: c. 8 Kekuatan sediaan ambroxol di pasaran 1 tablet = 30mg
Dr.A. Munawir, Sp.A(K) d. 10 Tablet ambroxol yang dibutuhkan
SIP. No.007/DKK.DS/2014
Praktek: e. 12 30 x 8 = 240mg : 30mg
Jl. Wahid Hasyim 22 Telp. = 8 tab
(024)3583841
Semarang BAGAS HERBAYU A (20405021143)
Semarang, 29-04-2019
R/ Ephedrin HCL 5mg
Ambroxol 8mg
Metil Prednisolon 4mg
m.f pulv. dtd No.XV
Iter 1x
S.t.d.d. I pc

R/ Cefixim syr fl I
S.t.d.d. cth ½

R/ Curcuma plus imun syr fl I


S.t.d.d. cth I
Iter 1x

Pro: An. Nisa (12 bulan)

Berapakah tablet
ambroxol yang
diperlukan untuk resep
tersebut termasuk
pengulangannya.?
47. Seorang wanita (40 a. 4 Iter 1x artinya resep bisa di ulang sebanyak 2x
tahun) datang ke apotek
membawa resep sebagai b. 6 15 x 2 = 30
berikut: c. 8 Kekuatan sediaan ephedrin HCL di pasaran 1 tablet = 25mg
Dr.A. Munawir, Sp.A(K)
SIP. No.007/DKK.DS/2014 d. 10 Tablet ephedrin HCL yang dibutuhkan
Praktek: e.12 30 x 5 = 150mg : 25mg
Jl. Wahid Hasyim 22 Telp.
(024)3583841 = 6 tab
Semarang
Semarang, 29-04-2019 BAGAS HERBAYU A (20405021143)
R/ Ephedrin HCL 5mg
Ambroxol 8mg
Metil Prednisolon 4mg
m.f pulv. dtd No.XV
Iter 1x
S.t.d.d. I pc

R/ Cefixim syr fl I
S.t.d.d. cth ½

R/ Curcuma plus imun syr fl I


S.t.d.d. cth I
Iter 1x

Pro: An. Nisa (2 th)

Berapakah tablet
ephedrin HCL yang
diperlukan untuk resep
tersebut termasuk
pengulangannya.?
48. Apoteker bagian R&D a. Koalesen
suatu industri farmasi
b. Breaking
sedang mengevaluasi
nilai konduktivitas c. Creaming
emulsi M/A suplemen
d. Inversi fase
multvitamin yang sedang
dikembangkan. Setelah e. Flokulasi
melalui penyimpanan
selama 28 hari pada suhu
40oC, hasil pengujian
menunjukkan
konduktivitas turun
drastis menjadi sangat
rendah dibandingkan
konduktivitas air.
Fenomena apakah yang
terjadi pada emulsi
tersebut.?

(modul bahan ajar cetak farmasi, farmasi fisik, KEMENKES RI Pusat Pendidikan
dan Sumber Daya Manusia Kesehatan Badan Pengembangan dan Pemberdayaan
Sumber Daya Manusia Kesehatan, hl. 101-102)

BAGAS HERBAYU A (20405021143)


49. Apoteker bagian a. Panas basah
produksi suatu industry b. Panas kering
farmasi sedang c. Gas
mengembangkan produk
d. Filtrasi
injeksi kering
omeprazole 40 mg. Elektromagnetik
metode sterilisasi apakah
yang digunakan untuk
produk tersebut?

Jurnal Pharmaceutical Microbiology and Biotechnology sterilisasi panas kering


bisa dilakukan untuk produk injeksi. Sumber
https://pdfs.semanticscholar.org/8893/0e0a62beedbfdd8f99cf4f86da3df7b56929.pdf
DHEA AFRYLLIA(20405021086)
50. Apoteker di industry a. 3 tahun Diketahui nilai K : 0,3465/ tahun
farmasi melakukan b. 5 tahun 0,105 0,105
accelerated stability T90 = = =5 tahun
c. 7 tahun k 0,021
study untuk
d. 9 tahun
memperkirakan waktu DHEA AFRYLLIA(20405021086)
kadaluwarsa obat 11 tahun
kaptopril 25 mg. Kinetika
reaksi mengikuti orde
satu, dengan nilai K yang
diperoleh 0,021/tahun.
Berapakah waktu
kadaluarsa obat tersebut?
51. Seorang perempuan (usia a. Diminum di pagi hari
57 th) datang ke apotek bersama makan
menebus resep yang b. Diminum di pagi hari
mengandung Risedronat
30 menit sesudah makan
35 mg sebanyak 4 tablet
dengan aturan pakai c. Diminum di pagi hari
seminggu sekali 1 tablet. 30 menit sebelum
Apakah informasi yang makan
diberikan apoteker terkait d. Diminum di malam
cara pakai obat tersebut? hari sebelim tidur
e. Diminum di malam
hari 30 menit sesudah
makan

Sumber: Medscape
IKA WAHYU OKTAVIANI(20405021142)
52. Seorang laki-laki (usia 35 a. Miconazole krim
tahun) datang ke Apotek b. Terbinafin krim
hendak membeli obat c. Gentamycin krim
untuk penyakit jamur d. Tetrasiklin krim
dipunggungnya. Jamur e. Mupirocin krim
tersebut terlihat
menggerombol
dipunggung sebelah kiri.
Apakah obat yang dapat
diberikan oleh apoteker? Berdasarkan Menteri Kesehatan Obat Wajib Apotek untuk jamur yang boleh
diserahkan Apoteker adalah Mikonazol krim maksimal 1 tube

IKA WAHYU OKTAVIANI(20405021142)


53. Seorang laki-laki (usia a. Chlorpeniramine
27 tahun) datang ke b. Clemastine
apotek hendak membeli c. Cetirizine
obat untuk keluhannya
d. Prometazine
yaitu bersin-bersin dan
hidung terasa gatal. e. Diphenhydramine
Pasien menyampaikan
tidak dapat
meninggalkan
pekerjaannya pada pagi
hari. Apakah obat yang
dipilihkan oleh
apoteker?

Alasan dipilih cetirizine karena efek sedative dan efek kolinergik rendah
dibandingkan pilihan jawaban lainnya.
-Chlorpeniramine : efek sedative low, efek antikolinergik moderate
-Clemastin : efek sedative moderat, efek kolinergik high
-Prometazin : efek sedative high, efek kolinergik high
-Diphenhidramine : efek sedative high, efek kolinergik high
Sumber : Handbook Dipiro Edisi 10 halaman 1083

IKA WAHYU OKTAVIANI(20405021142)


54. Apoteker di rumah sakit a. Trihexyphenidyl
melakukan visite kepada b. Phenobarbital
pasien laki-laki (45 c.. Atropin
tahun) yang mendapatkan d. Loratadin
metoklopramid tablet e. Digoxin
untuk mengatasi mual
muntah pasca operasi.
Pasien menyampaikan
leher terasa seperti
ditarik, dan kram.
Apoteker mencurigai
terjadinya dystonia
pemberian
metoklopramid. Apakah
saran obat yang dapat
diebrikan untuk
AMRIADI LAMKO (20405021082)
mengatasi kasus
tersebut ?
55. Seorang pasien a. Sukralfat
(perempuan, 45 tahun) b. Omeprazole
rawat inap dengan c. Antasida
diagnosis tukak lambung d. Ranitidine
mendapat resep e. Misoprostol
omeperazole kapsul.
Ketika apoteker visite
pasien menyampaikan
nyeri lambung masih
terasa. Apoteker
menuliskan usulan obat
yang melapisi lambung
pada lembar rekam
medis. Apakah usulan
obat yang sesuai untuk
pasien ?

AMRIADI LAMKO (20405021082)


56. Seorang pasien a. Dihisap
(Perempuan, 45 tahun) b. Ditaruh di bawah lidah
datang ke apotek c. Antara gusi dan pipi
membawa resep yang d. Ditelan
berisi Isosorbid dinitrat 5 Dilarutkan dalam air
mg sebanyak 10 tab.
Pada saat melakukan KIE
kepada pasien Apoteker
menyampaikan bahwa
obat diberikan secara
sublingual.
Bagaimanakah cara
minum obat tersebut
yang sesuai?

Sumber : mims.com
MISNAMA(20405021083)
57. Apoteker di bagian a. 0,10 g 94
x 3000 mg
produksi industri farmasi b. 1,88 g 100
melakukan pembuatan c. 2,35 g = 2820 mg
suppositoria parasetamol d. 2,82 g = 2,82 g
berat satu 2,99 g
suppositoria sebesar 3 gr MISNAMA(20405021083)
dengan formula sebagai
berikut:
R/ Parasetamol 500 mg
Oleum cacao dan 94:6
Cera Flava
Berapakah oleum cacao
yang ditambahkan dalam
formula tersebut?
58. Apoteker dibagian R&D a. Gelling agent
sedang melakukan studi b. Humectant
preformulasi gel Natrium c. Penetral
Diklofenak dengan d. Pengawet
formula sebagai berikut : Pelarut
R/ Na. diklofenak 10 mg
Carbomer 1%
TEA 2%
Propilen glikol 30%
Etanol 96% 0,03%
Metil Paraben 0,2
Aqua ad 100%
Apakah fungsi
penambahan carbomer Sumber :
pada formula tersebut? Handbook of Pharmaceutical Excipients Suxth Edition hal. 110

MISNAMA(20405021083)

59. Apoteker di rumah sakit a. phyrazinamide


melakukan visite kepada b. ethambutol
pasien rawat inap yang c. rifampisin
mengeluhkan kesulitan d. isoniazid
bernafas walaupun e. vitamin b6
sudah meminum teofilin.
Pada rekam medis,
pasien menerima
beberapa terapi yaitu Menggunakan rifAMPin bersama dengan teofilin dapat menurunkan efek teofilin.
teofilin, rifampisisn, SUMBER : DRUGS.COM
pirazinamid, ethambutol,
isoniazid, serta vitamin
B6. Berdasarkan kaji SITI MUAYANAH(20405021123)
interaksi obat didapatkan
adanya interaksi antara
teofilin dengan salah satu
obat yang digunakan.
Apakah obat yang
berinterakhsi tersebut?
60. apoteker di rumah sakit a. azytromisin
melakukan visite kepada b. lamivudin
pasien rawat inap yang c. zidovudine
mengeluhkan mual, d. nevirapine
muntah, sakit perut, e. antasida
susah tidur. Data
laboratorium
menunjukkan kenaikan
nilai bilirubin. Rekam
medis pasien
menunjukkan terapi yang
digunakan yaitu
zidovudine, azytromisin,
lamivudin, nevirapine,
antasida. Hasil kaji DRP
yang dilakukan apoteker,
pasien mengalami efek
samping salah satu obat.
Apakah obat yang
menyebabkan kondisi
tersebut

SITI MUAYANAH(20405021123)
61. Apoteker di rumah sakit a.Antasida Antasida Konstipasi, kram perut, mual,
melakukan visite kepada b. Ibuprofen muntah, hipofosfatemia,
pasen rawat inap yang c.Ferro Sulfat hipomagnesemia
mengeluhkan nyeri perut, d. Dexamethason Ibuprofen Edema, pusing, sakit kepala,
mual, muntah dan feses e.Kloramfenikol ruam, gatal, mual, muntah,
berwarna hitam. Dari abdomal pain, penurunan nafsu
catatan medis, terapi obat makan, konstipasi, diare,
yang didapatkan yaitu dispepsia
Ferro Sulfat, Antasida, Ferro sulfat Iritasi GI, nyeri epigastrium,
Ibuprofen, mual, tinja gelap, muntah kram
Deksamethason dan perut, sembelit, diare, perubahan
Kloramfenikol. Apoteker warna urin
melakukan studi DRP Deksamethason Aritmia, bradikardi,
dan menemukan adanya cardiomiopati, CHF, edema,
efek samping obat. hipertensi, eritema, gatal
Apakah yang Kloramfenikol Kebingungan, depresi, demam,
menyebabkan kondisi sakit kepala, ruam, diare, mual,
tersebut ? muntah, anemia aplastik, supresi
sumsum tulang, anemia
hipoplastik, trombositopenia, grey
syndrome
Drug Information Handbook edisi 17
USWATUN HASANAH(20405021099)
62. Apoteker di bagian a.PVP Nama Bahan Fungsi
produksi farmasi b. Amilum PVP Disintegrant (bahan penghancur)
melakukan pembuatan c.Mg Stearat Amilum Tablet and capsule diluent (bahan
sediaan tablet lepas d. Carbomer pengisi); tablet and capsule
lambat Natrium e.Laktosa disintegrant; tablet binder
diklofenak dengan (Soal kurang jelas) (pengikat); thickening agent
formula sebagai berikut : (bahan pengental).
Carbomer 5% Mg. stearate Tablet and capsule lubricant
PVP 5% (pelicin)
Amilum 75% Carbomer Bioadhesive material; controlled-
Mg. Stearat 1% release agent; emulsifying agent;
Lactosa 1% emulsion stabilizer; rheology
Apakah bahan tambahan modifier; stabilizing agent;
pada formula tersebut ? suspending agent; tablet binder.
Laktosa Dry powder inhaler carrier;
lyophilization aid; tablet binder;
tablet and capsule diluent; tablet
and capsule filler (pengisi).

Handbook of Pharmaceutical Excipients edisi 6


USWATUN HASANAH(20405021099)
63. Apoteker di Industri a.0,105 g Diket :
Farmasi, akan melakukan b. 0,150 g Produksi lar Zink sulfat : 0,5 g
produksi zink sulfat 0,5 g c.0,195 g E = 0,15
(E=0,15) dengan volume d. 0,135 g Vol/ampul = 30 ml
tiap ampulnya adalah 30 0,175 g Ditanya berapa NaCl agar larutan isotonis?
ml. Berapakah NaCL 0,9 % = 0,9 g x 30 ml = 0,27 g
yang di tambahkan agar
100 ml
larutan menjadi isotonis ? = 0,5 g x 0,15
= 0,075 g
= 0,27 g – 0,075 g
= 0,195 g
USWATUN HASANAH(20405021099)
64. Apoteker disuatu rumah a. 2,0 ml 1 gram/10 ml = 1000 mg/10 ml = 100 mg/ml
sakit akan melakukan b. 2,5 ml 250 mg/100 mg/ml = 2,5 ml
rekonstitusi injeksi c. 3,0 ml
ceftazidim pentahidrat (1 d. 3,5 ml
g/ 10 ml dalam vial) e. 4,0 ml ALUNG HARJAN(20405021125)
dengan dosis 250 mg
untuk 1 kali pemberian.
Berapakah jumlah
volume yang diambil
untuk satu kali
pemberian?

65. Apoteker dibagian R&D a Gelling agent Handbook of Pharmaceutical Excipients Fifth Edition
sedang melakukan studi b. Humectant
preformulasi gel Natrium c. Penetral
Diklofenak dengan d. Pengawet
formula sebagai berikut e. pelarut
R/ Na diklofenak 10 mg
Carbomer 1%
TEA 2% ALUNG HARJAN(20405021125)
Propilen glikol 30%
Etanol 96% 0,03%
Metil Paraben 0,2
Aqua ad 100%
Apakah fungsi
penambahan carbomer
pada formula tersebut?
66. Apoteker dibagian R&D a. Emulsi tipe o//w
sedang melakukan studi b. Emulsi tipa w/o
preformulasi sediaan cair c. Larutan
kloramfenikol palmintat d. Suspensi
yang diketahui sukar laut e. Mikroemulsi
dalam air. Apakah
bentuk sediaan yang
(KEMENKES RI,2016)
sesuai untuk SUSIANA IRMAWATI(20405021091)
kloramfenikol palmintat?

67. Apoteker di Instansi a. Perdarahan Using warfarin together with cimetidine can cause you to bleed more easily. You
may need a dose adjustment in addition to testing of your prothrombin time or
Farmasi rawat jalan b. Kejang
International Normalized Ratio (INR). Call your doctor promptly if you have any
menyiapkan obat untuk c. Demam unusual bleeding or bruising, vomiting, blood in your urine or
stools, headache, dizziness, or weakness. It is important to tell your doctor about all
pasien perempuan (usia d. Nyeri perut
other medications you use, including vitamins and herbs. Do not stop using any
30 tahun) dengan resep Mual muntah medications without first talking to your doctor.
Warfarin, Simetidin, dan
Kaptopril. Pada saat (Drug.com)
SUSIANA IRMAWATI(20405021091)
melakukan pengkajian
resep ditemukan aadanya
interaksi antara warfarin
dan simetidine. Apakah
interaksi obat tersebut?

68. Apoteker di RS a. Warfarin dan Using warfarin together with aspirin may cause you to bleed more easily. You may
need a dose adjustment based on your prothrombin time or International
melakukan visite kepada aspirin
Normalized Ratio (INR). Call your doctor promptly if you have any unusual
pasien rawat inap (laki- b. Warfarin dan bleeding or bruising, vomiting, blood in your urine or stools, headache, dizziness, or
laki, 40 tahun) yang kaptopril weakness. It is important to tell your doctor about all other medications you use,
including vitamins and herbs. Do not stop using any medications without first
mengeluhkan mual, c. Warfarin dan
talking to your doctor.
muntah, lemas, feses guaiafenesin
SUSIANA IRMAWATI(20405021091)
berdarah, dan air seni d. Warfarin dan
berwarna merah. CTM
Berdasaekan rekam e. Warfarin dan
medis, pasien phenilpropanolamin

mendapatka Warfarin,
Aspirin, Kaptopril,
Guaiafenesin, CTM,
Phenilpropanilamin.
Apakah interaksi obat
yang dapat menyebabkan
perdarahan?

69. Apoteker di bagian


gudang farmasi rumah
sakit menerima sediaan Permenkes No 12 Tahun
vaksin polio sebanyak 10 2017 tentang
box. oral (OPV). penyelenggaraan
Berapakah suhu imunisasi
penyimpanan vaksin
tersebut?
A. ≤ -10
B. 2-8
C. 20-25
D. ≥25
E 40
Jawaban : A NURIYAH(20405021122)
70. Apoteker di bagian
gudang menerima Permenkes No 12 Tahun
sediaan vaksin campak 2017 tentang
sebanyak 3 box. penyelenggaraan
Berapakah suhu imunisasi
penyimpanan vaksin
tersebut?
A. ≤ -10
B. 2-8
C. 20-25
D. ≥25
E 40
Jawaban : B
NURIYAH(20405021122)

71. Apoteker bagian QC a. Argentometri


hendak melakukan b. Kompleksometri
analisis kadar Aluminium c. Asidimetri
hidroksida dalam sediaan d. Alkalimetri
suspense oral aluminium Iodometri
hidroksida dan
Magnesium Hidroksida.
Titran yang digunakan
Na-EDTA, dapar asam
asetat-amonium asetat
dan dititrasi
menggunakan zink sulfat. Sumber : Hermawan.2019.Studi spectrum absorpsi senyawa kompleks logam
Apakah metode titrasi EDTA pada daerah sinar tampak. Universitas Cendrawasih Vol 3:1
yang digunakan untuk
SURTI KHAYATUL FATA(21405021101)
analisis tersebut ?
72. Seorang Pasien (laki-laki, a. 130/90
43 tahun) rawat inap b. <130/90
dengan diagnosis c. 140/90
hipertensi, memiliki d. <140/90
riwayat penyakit diabetes 120/90
mellitus tipe 2. Pasien
sedang mengkonsumsi
metformin 500mg tablet.
Berapakah target tekanan
darah Pasien tersebut ?

Sumber : JNC 8
SURTI KHAYATUL FATA(21405021101)
73. Apoteker farmasi klinis a. Colestyramine
mendampingi dokter b. Fenofibrat
visite kepada seorang c. Niacin
Pasien (perempuan, 45 d. Gemfibrozil
tahun). Data laboratorium Atorvastatin
menunjukkan nilai LDL
170 mg/dl, TG 140
mg/dl. Dokter
menyimpulkan bahwa
Pasien terkena
hyperlipidemia. Apakah
terapi farmakologi yang
sesuai untuk kondisi
Pasien tersebut ?

Sumber : Pedoman Tatalaksana Dislipidemia 2013


SURTI KHAYATUL FATA(21405021101)
74. Apoteker bagian R&D a. Menambahkan uji
melakukan pengujian disolusi terhadap 6 Kriteria penerimaan menurut FI IV :
disolusi tablet tablet pada tiap
Paracetamol 500 mg formulanya Tingk Juml Kriteriapeneri
dengan hasil pengujian 3 b. Menambahkan uji at ah maan
formula dimana masing- disolusi terhadap 6 pengu yang
tablet pada F I dan jian diuji
masing formula 6 tablet
F II S1 6 Tiap unit ˃
pada menit ke 30;
c. Menambahkan uji Q+5%
formula Rata-rata SD disolusi terhadap 6
kadar S2 6 Rata-rata
tablet pada F II darike 12 unit
parsetamol dan F III
(%) sediaan
d. Menambahkan uji (S1+S2) > Q
FI 92,76 1,621 disolusi terhadap 6
8 dantidaksatu
tablet pada F I dan unit pun < Q-
F II 86,40 1,122 F III
0 Menambahkan uji 15
F III 80,55 1,163 S3 12 Rata-rata dari
disolusi terhadap 6 tablet 24 unit sediaan
6 pada F III
(S1+S2+S3) >
Persyaratan disolusi
Q
paracetamol Q30 tidak
tidaklebihdari
boleh kurang dari 80%. 2 unit sediaan<
Bagaimanakah Q-15%
interpretasi data hasil uji dantidaksatu
disolusi tersebut? unit pun <
-25%

Uji disolusi obat paracetamol FI ed IV Syarat tidak < 85 %.


INDA SARI(21405021120)
75. Seorang perempuan, 30 a. A
tahun, menderita lupus b. B
eritematosus sistemik dan c. C
sudah mengkonsumsi d. D
obat metothrexate selama E. X
1 tahun. Perempuan
tersebut diketahui sedang
hamil dengan usia
kehamilan 7 minggu.
Apakah kategori obat
Berdasarakan medscape metothrexate dapat menyebabkan toksisitas embrio-janin
metothrexate bagi ibu
dan kematian janin bila diberikan pada ibu hamil.
hamil ?

Sumber : Pedoman Pelayanan Farmasi Untuk Ibu Hamil dan Menyusui Tahun
2006 (Hal 56)
INDA SARI(21405021120)
76. Seorang pasien laki-laki, A. Isoniazid
35 tahun, telah menjalani B. Rifampisin
pengobatan TB dengan C. Pirazinamid
obat Isoniazid, D. Etambutol
Rifampisin, Pirazinamid, Streptomisin
Etambutol dan
Streptomisin selama 2
bulan. Keluhan yang
dirasakan pasien selama
mengkonsumsi obat-obat
tersebut adalah mual,
muntah, dan gangguan
penglihatan. Apakah Etambutol (E) menyebabkan
obat yang menyebabkan gangguan penglihatan.
efek samping tersebut?
Sumber: Pengobatan Pasien Tuberkulosis, 2017
SRI FEBRI HARYATI(21405021095)

77. Seorang pasien laki-laki, A. Isoniazid


35 tahun, telah menjalani B. Rifampisin
pengobatan TB dengan C. Pirazinamid
obat Isoniazid, D. Etambutol
Rifampisin, Pirazinamid, Streptomisin
Etambutol dan
Streptomisin selama 2
bulan. Keluhan yang
dirasakan pasien selama
mengkonsumsi obat-obat
tersebut adalah mual,
muntah, dan kencing Rifampisin (R)
berwarna merah. menyebabkan warna kemerahan pada air seni (urine)
Apakah obat yang
menyebabkan efek Sumber: Pengobatan Pasien Tuberkulosis, 2017
samping tersebut?
SRI FEBRI HARYATI(21405021095)

78. Seorang pasien laki-laki, A. Munculnya


38 tahun, mendapatkan gangguan
pengobatan TB dengan penglihatan
obat Isoniazid, B. Terjadi rasa mual
Rifampisin, Pirazinamid, dan muntah
dan Etambutol selama 2 C. Warna air
bulan. Apoteker kencing menjadi
menjelaskan mengenai merah
aturan pakai dan efek D. Mengalami
samping obat. Apakah vertigo
efek samping obat
Rifampisin? Mudah lelah Rifampisin (R) menyebabkan
warna kemerahan pada air seni (urine)

SRI FEBRI HARYATI(21405021095)


79. Seorang pasien a.Meningkatkan
perempuan, 45 tahun, sensitivitas insulin pada
menderita diabetes hati
melitus tipe 2 dan telah b.Mencegah pembentukan
lama menggunakan obat glukosa di hati
Metformin tablet untuk c. Reabsorbsi glukosa
menurunkan kadar gula rendah dengan mekanime
darahnya, bagaimanakah independen insulin
mekanisme aksi obat d. Peningkatan sekresi
tersebut insulin sel B pangkreas
e. Menstimulus sekresi
insulin melalui level GIP Sumber dipiro X hal 1161

HANUM RINANDA PUTRI(20405021109)


80. Seorang pasien laki-laki, a. Fatigue (pusing/
65 tahun, menderita vertigo)
penyakit gagal jantung b. Aritmia atrial dan
dan telah mengkonsumsi ventricular
obat ISDN tablet selama c. Hiperkalemia
2 tahun. Apakah efek d.Bradikardi
samping obat tersebut? e. Hipeurisemia

Sumber PERKI 2019 Hal


39

HANUM RINANDA PUTRI (20405021109)


81. Seorang laki – laki usia a. CTM tablet
30 tahun datang ke b. Deksklorfeniramin
apotek ingin membeli maleat tablet
obat dengan keluhan c. Siproheptadin
gatal – gatal pada telapak tablet
tangan dan kakinya tiap d. Cetirizine tablet
pagi hari dan sudah Loratadine tablet
terjadi 3 hari. Pasien Sumber : Arifin gunawijaya, Fajar. 2019. Manfaat penggunaan antihistamin
berprofesi sebagai driver generasi ketiga. Bagian histologi fakultas kedokteran trisakti. Jakarta.
sehingga menginginkan
obat yang tidak RINI FAILIN (20405021100)
menimbulkan kantuk.
Apakah obat yang tepat
diberikan kepada pasien?

82. Apoteker bagian R&D di a. Kuersetin


Industri Farmasi akan b. Rutin
mengembangkan obat c. Naringin
herbal terstandar dari d. Asam galat
simplisia herba Meniran. e. Hesperidin
Salah satu pengujian
adalah standarisasi
kandungan senyawa aktif
flavonoid total yang
dibandingkan dengan Sumber : Farmakope Herbal Edisi II, Tahun 2017 Hal. 316
baku pembanding.
Apakah baku RINI FAILIN (20405021100)
pembanding yang tepat
digunakan?
83. Seorang perempuan a. 3 jam
datang ke apotek untuk b. 12 jam
membeli bubuk oralit c. 24 jam
untuk menangani d. 2 hari
diarenya. Apoteker e. 3 hari
memberikan informasi
mengenai lama simpan
Sumber : https://www.honestdocs.id/cara-membuat-oralit-sendiri-menggunakan
bubuk oralit setelah
dilarutkan kepada
RINI FAILIN (20405021100)
seorang ibu. Berapakah
lamakah waktu simpan
larutan obat tersebut?

84. Apoteker bagian A. A


produksi di Indutri B. B
Farmasi akan melakukan C. C
pengisisan tetes mata D. D
natrium hyaluronat ke E
dalam wadah secara
teknik aseptis. Apakah
kelas ruangan untuk Sumber; CPOB 2018
melakukan tahapan KAROMATUL RIZKIYAH(20405021137)
tersebut?
85. Seorang pasien menebus A. 2 kali sehari 2 S (signa) = tanda
resep di apotek sebagai tetes mata kanan b (bis) =2
berikut: B. 2 kali sehari 2 dd (de die) = tiap hari
R/ Tobramcyn drop fls tetes mata kiri gtt (guttae) = tetes
No. 1 C. 2 kali sehari 2 od (oculus dexter) = mata kanan
S b dd 2 gtt od tetes mata kanan
Apakah arti signa dan kiri sumber: Buku Ilmu resep (Syamsuni, 2006)
tersebut? D. 3 kali sehari 2 KAROMATUL RIZKIYAH(20405021137)
tetes mata kanan
3 kali sehari 2 tetes mata
kiri
86. Seorang ibu pasien akan a. 3 Kapsul Jawaban c. 5 kapsul
menebus resep di apotek, b. 4 Kapsul
sebagai berikut : c. 5 Kapsul Perhitungan : Kloramfenikol 120 mg dibuat 20
R/ Kloramfenikol 120 mg d. 6 Kapsul = 120 mg x 20 tab = 2400 mg
Sacch lact q.s e. 7 Kapsul
m.f.pulv dtd no. xx Sediaan yang tersedia 500 mg
s tdd pulv 1 2400 mg : 500 mg = 4,8

pro : An. Adi (1


tahun) NURUL ISNAENI(20405021118)
BB : 7,2 Kg
Kekuatan kloramfenikol
kapsul yang tersedia di
apotek adalah 500 mg.
berapa jumlah
kloramfenikol 500 mg
yang harus diambil untuk
menyiapkan resep
tersebut ?
87. Pasien laki-laki, 55 a. Obat diminum Jawaban E. Obat diminum sebelum tidur malam
tahun, menderita bersama makan pagi.
kolesterol mendapatkan b. Obat diminum Didalam Mims simvastatin diminum setelah atau sesudah makan dan Iso
obat Simvastatin 10 mg bersama makan simvastatin termasuk dalam dosis tunggal yang diminum pada malam hari
(1x sehari). Apoteker malam.
menginformasikan c. Obat diminum setelah NURUL ISNAENI(20405021118)
mengenai cara minum makan pagi.
obat. Informasi apa yang d. Obat diminum setelah
tepat disampaikan oleh makan siang.
apoteker ? Obat diminum sebelum
tidur malam
88. Seorang laki-laki, 56 a. Obat diminum Jawaban A. Obat diminum bersama makan dipagi hari
tahun datang ke apotek bersama makan dipagi
membawa resep berikut : hari Didalam Mims Glibenklamid diminum bersama makan dan didalam ISO
R/ Glibenklamid no. b. Obat diminum setelah glibenklamid diminum bersama makan dipagi hari
xxx makan pagi
S 1dd tab 1 c. Obat diminum setelah
Apoteker memberikan makan malam
informasi mengenai cara d. Obat diminum sore NURUL ISNAENI(20405021118)
minum obat tersebut. hari
Informasi apa yang tepat Obat diminum sebelum
disampaikan? makan pagi
89. Seorang laki-laki 26 a. 2 kali sehari 2 tetes Jawaban : C.
tahun, datang menebus pada mata kanan
resep di apotek sebagai b. 2 kali sehari 2 tetes S (signa): tanda
berikut : pada mata kiri b (bis): dua kali
R/ Tobramycin drop fls c. 2 kali sehari 2 tetes dd (de die):s etiap hari
no. 1 pada mata kanan 2 : dua
S b dd 2 gtt ods dan kiri Gtt (guttae) : tetes
Bagaimanakah aturan d. 1 kalo sehari 2 tetes Ods (oculux dexter sinister): mata kanan dan kiri
pakai obat tetes tersebut? pada mata kanan dan
kiri (ISO Indonesia volume 52, 2019)
1 kali sehari 2 tetes pada ROSSY FILIA SYAFARINA(20405021149)
mata kanan
90. Seorang pasien laki-laki a. Mengurangi produksi
datang ke apotek untuk cairan di badan silaria ( Tobing, L.M., 2014, Acute Glaucoma on Right Eye, J Agromed Unila, 1(2)
menebus resep yang b. Meningkatkan arus
berisi obat tetes mata keluar cairan melalui ROSSY FILIA SYAFARINA(20405021149)
yang mengandung trabecular
pilokarpin untuk c. Meningkatkan arus
mengatasi glaucoma keluar uveoscelar
yang di deritanya. d. Mengurangi cairan
Bagaimanakan mata yang keluar terus
mekanisme aksi obat menerus
tersebut? Penghambatan karbonik
anhidrase

91. Apoteker bagian RnD a. 27,55 ppm Persamaan kurva baku :


suatu Industri Farmasi b. 18,74 ppm y = 2,16x – 9,520
sedang menetapkan nilai c. 13,63 ppm 50 = 2,16x – 9,520
IC50 (daya antioksidan d. 32,67 ppm 50 + 9,520 = 2,16x
sebesar 50%) pada suatu 25,78 ppm 59,52 = 2,16x
sediaan kosmetik dengan X = 27,55 ppm
metode DPPH. Kurva
baku yang digunakan Jadi nilai IC50 sediaan kosmetik tersebut 27,55 ppm.
adalah y = 2,16x – 9,520
(r=0,9997) dengan x +
konsentrasi dan y = daya NELSA FITRIYANI(20405021091)
antioksidan. Berapakah
nilai IC50 sediaan
tersebut?
92. Apoteker bagian QC di a. Metode simulasi Kecermatan (accuracy) adalah ukuran yang menunjukkan derajat kedekatan hasil
Industri Farmasi sedang b. Metode penambahan analis dengan kadar analit yang sebenarnya.
melakukan validasi baku  Metode simulasi (spiked placebo recovery) adalah sejumlah analit bahan
metode penetapan kadar c. Metode adisi murni ditambahkan kedalam campuran bahan pembawa sediaan farmasi
Asam mefenamat. d. Metode presisi (plasebo) lalu campuran tersebut dianalisis dan hasilnya dibandingkan
Validasi metode e. Metode analitik
dengan kadar analit yang ditambahkan (kadar yang sebenarnya).
menggunakan
spektrofotometri UV-Vis  Metode penambahan baku (standard addition method) adalah sampel
parameter accuracy dianalisis lalu sejumlah tertentu analit yang diperiksa ditambahkan ke dalam
dengan menambahkan sampel dicampur dan dianalisis lagi. Selisih kedua hasil dibandingkan
sejumlah analit dengan dengan kadar yang sebenarnya.
konsentrasi tertentu pada  Metode Adisi adalah dilakukan dengan menambahkan sejumlah analit
sampel yang diperiksa. dengan konsentrasi tertentu pada sampel yang diperiksa, lalu dianalisis
Apakah metode dengan metode tersebut.
penentuan accuracy  Metode presisi ukuran yang menunjukkan derajat kesesuaian antara hasil
tersebut? uji individual,diukur melalui penyebaran hasil individual dari rata-rata jika
prosedur diterapkan secara berulang pada sampel-sampel yang diambil dari
campuran yang homogeny.

Sumber : Petunjuk Pelaksanaan Validasi metode dan Cara Perhitungannya, 2004.


NELSA FITRIYANI(20405021091)
93. Apoteker bagian QC di a. 31,53 mg/ml Kurva baku :
Industri Farmasi akan b. 31,30 mg/ml y = 1,2736x – 0,0014
menetapkan kadar c. 31,73 mg/ml 0,400 = 1,2736x – 0,0014
Acyclovir pada tablet d. 32,80 mg/ml 0,400 +0,0014 = 1,2736x
dengan spektrofotometri. e. 51,12 mg/ml 0,4014 = 1,2736x
Konsentrasi induk X = 0,3152 mg/ml
acyclovir 1 mg/ml.
Persamaan kurva Kadar Acyclovir = 0,3152 mg/ml x 100 (FP)
bakunya y = 1,2736x –
0,0014 (r=0,999). Tablet Kadar Acyclovir = 31,52 mg/ml
acyclovir digerus,
diambil sebanyak 100 mg NELSA FITRIYANI(20405021091)
dilaru tkan dengan HCl
0,1 N diencerkan 100x.
Absorbansi sampel
adalah 0,400.Berapakah
kadar acyclovir dalam
tablet?
94. Apoteker bagian RnD di a. 7.33 Dik:
Industri Farmasi akan b. 8.33 Kb codein: 9x10-7
melakukan pengecekan c. 10.23 C : 0.05 M
pH pada serbuk codein. d. 12.33 Dit: berapa pH codein?
Nilai kb codein=9x10-7 13.33 Jawab:
(pada suhu 25 ºC). (OH-) = √ kb . C
Serbuk codein dibuat = √ 9 x 10-7 . 0.05
larutan dengan = 2,12 . 10-4
konsentrasi 0.05 M. pOH = -log (2,12 . 10-4)
Berapakah pH codein = 3.67
tersebut? pH = 14-3.67
(Fitria Dwi = 10.33
Astuti_20405021038) SASMITHA NIRMALA SUGIARTO(20405021128)
95. Seorang dokter di Rumah a. Asam mefenamat
Sakit akan mengganti b. Meloxicam
obat untuk pasiennya c. Celecoxib
(wanita, usia 55 tahun, d. Ibuprofen
BB 60 Kg) penderita Na diklofenak
osteoarthritis. Lima hari
yang lalu, dokter
meresepkan
acetaminophen (3 kali
sehari 1 tablet),
kemudian pasien
mengeluhkan nyeri pada
perutnya. Pasien
mempunyai riwayat
penyakit GI dan hepar.
Obat apa yang tepat
direkomendasikan? Celecoxib menyebabkan efek samping GI lebih rendah dibandingkkan dengan
(Fitria Dwi NSAID yang biasanya (Shanchack dkk, 2018)
Astuti_20405021038) SASMITHA NIRMALA SUGIARTO(20405021128)
96. Seorang pasien (laki-laki, a. Natrium nitrat
usia 42 tahun, BB 55 kg) dilanjutkan
dibawa ke UGD karena natrium tiosulfat
mengalami kejang-kejang b. Natrium nitrat
akibat sianida. Saat itu c. Natrium tiosulfat
dokter sedang sibuk d. Pralidoksim
menangani pasien lain di mesilat
UGD, kemudia dokter Dimerkaprol
meminta apoteker
menyiapkan antidot
untuk pasien tersebut,
antidot apa yang tepat ?

NANDA PRAMITA(20405021094)
97. Seorang perempuan (usia a. Tretinoin krim
22 tahun) datang ke b. Ketoconazole
apotek hendak membeli krim
obat untuk menjaga c. Hidrokuinon krim
kondisi kulitnya yang d. Clindamycin krim
telah pulih dari jerawat. Hidrokortison krim
Dua hari yang lalu pasien
tersebut baru saja
menghabiskan
pengobatan atas resep
untuk jerawatnya yang
oleh dokter didiagnosa
moderate popular
pustular acne, obat apa
yang tepat diberikan?
Tretinoin termasuk dalam golongan obat OWA No. 3, yang artinya dapat diberikan
tanpa resep dokter dengan jumlah maksimal pemberian adalah 1 tube (5 gram)

NANDA PRAMITA(20405021094)
98. Seorang perempuan a. 10 Tablet dexamethasone yang dibutuhkan
( usia 30 tahun ) datang b. 15 = 0,5 mg X 30 = 15 mg
ke apotek menebus resep c. 20
untuk penyakit asma d. 25 Sedangkan sediaan dexamethasone yang tersedia di apotek adalah 0,75 mg.
yang dideritanya. Resep e. 30 Sehingga tablet dexamethason yang diambil untuk membuat capsul adalah
tersebut adalah sebagai = 15 mg : 0,75 mg = 20 tablet
berikut:
R/ aminophyllin 150 mg Jadi dexamethason yang diambil untuk mengerjakan resep adalah sebanyak
dexamethasone 0,5 20 tablet
mg
ambroxol 30 mg NANDA PRAMITA(20405021094)
mf pulv dtd no XXX
da in caps
s 3dd1caps
Sediaan dexamethasone
yang tersedia di apotek
adalah 0,75 mg. Berapa
tablet dexamethasone
0,75 mg yang dibutuhkan
?
99. Seorang Ibu menebus A. Demam
resep untuk anaknya B. Batuk
(laki-laki, usia 7 th) yang C. Bersin
salah satunya tertulis D. Hidung tersumbat
oxymetazoline tetes. Ibu E. Mata berarir
menjelaskan bahwa
anaknya mengalami flu,
batuk, demam, hidung
tersumbat, dan mata
berair. Informasi apa
yang diberikan terkait
kegunaan obat tersebut?

MIMS Indonesia. http://www.mims.com/Indonesia [Online]. Diakses pada


Mei 2021.
SHINTA YULIA PRASTIKA(20405021098)

100. Seorang Apoteker di A. 1x/tahun Diketahui :


Apotek melakukan stok B. 2x/tahun Persediaan awal = Rp. 25.000.000
opname salbutamol C. 3x/tahun Pembelian = Rp. 100.000.000
inhaler pada akhir tahun D. 4x/tahun Persediaan akhir = Rp. 50.000.000
2018 memiliki stok E. 5x/tahun Rp . 25.000 .000+ Rp. 50.000 .000
Rata-rata persediaan ¿
sebesar Rp. 25.000.000. 2
Sepanjang tahun 2019, Rata-rata persediaan = Rp. 37.500.000
Apoteker melakukan
pengadaan salbutamol Ditanya :
inhaler sebesar Rp. Turn Over Ratio (TOR) salbutamol inhaler?
100.000.000, dan pada
akhir tahun 2019, hasil Jawab :
stok opname yang ( Persediaan awal+ Pembelian )−Persediaan akhir
dilakukan sebesar Rp. TOR ¿
Rata−rata persediaan
50.000.000. Berapa TOR
salbutamol inhaler?
( Rp . 25.000 .000+ Rp. 100.000 .000 )−Rp .50.000 .000
TOR ¿
Rp .37.500 .000

Rp . 75.000 .000
TOR ¿
Rp . 37.500 .000

TOR = 2x/tahun
SHINTA YULIA PRASTIKA(20405021098)

101. Seorang pasien laki-laki a. Meningkatkan


usia 45 tahun didiagnosa sensitifitas sel periferal
dokter diabetes melitus terhadap insulin
datang ke apotek untuk b. Merangsang sekresi
menebus resep . Salah insulin di kelenjar
satu obat yang diresepkan pankreas
dokter adalah tablet c. Mencegah
glibenklamid 5 mg . pembentukan glukosa
Bagaimanakah dihati
mekanisme aksi obat d. Meningkatkan
tersebut? pengambikan glukosa
(Giska Yuanita) pada otot
e. Membatasi penyerapan
karbohidrat pada
intestinal

Sumber : pionas
GALIH SRI MULYA NINGSIH(20405021129)
102. Seorang pasien a. Isoniazid
perempuan usia 35 tahun b. Rifampisin
penderita TB paru c. Pirazinamid
mendapatkan terapi d. Etambutol
pengobatan 2HRZE / e. Streptomisin
4H3R3. Setelah sebulan
menjalani pengobatan,
pasien mengalami
gangguan penglihatan
dengan keluhan
pandangan kabur
dikarenakan efek
samping obat. Obat apa
yang menimbulkan efek
samping tersebut?

Sumber : MIMS
GALIH SRI MULYA NINGSIH(20405021129)

103. Seorang pasien a. isoniazid


perempuan usia 35 tahun b. Rifampisin
penderita TB paru c. Pirazinamid
mendapatkan terapi d. Etambutol
pengobatan e. Streptomisin
2HRZE/4H3R3. Setelah
sebulan menjalani
pengobatan, pasien
menglami perubahan
warna urin menjadi
kemerahan dikarenakan
efek samping obat. Obat
apa yang menimbulkan
efek samping tersebut?

sumber : MIMS
GALIH SRI MULYA NINGSIH(20405021129)
104. Seorang apoteker industri a. Asam betulinat
obat tradisional akan b. Taksol dan
membuat sediaan kapsul Podofilotoksin
dari ekstrak herba tapak c. Paklitaksel dan
dara (Catharanthus Kamptotekin
roseus) yang digunakan d. Vinkristin dan
untuk membantu Vinblastin
memelihara kondisi Doksorubisin dan
kesehatan pada penderita Idarubisin Arifudin M. DKK. 2017. Isolasi Karakterisasi Fungi Endofit Tanaman Tapak Dara
kanker. Apakah senyawa (Catharanthus roseus). J trop. Pharm. Chem. Vol 4. No. 1. ISSN: 2087-7099
yang berkhasiat sebagai
antikanker pada tanaman NOVI KURNIAWATI(20405021104)
catharanthus roseus ?
105. Seorang pasien, laki-laki, a. Selegilin
usia 50 tahun datang ke b. Levodopa
rumah sakit dengan c. Amantadin
keluhan tangan bergetar. d. Entacapone
Dokter mendiagnosa Carbidopa
pasien tersebut
mengalami parkinson
tahap awal. Pasien
mendapatkan resep obat
yang bekerja dengan cara
menginhibisi MAO-B.
Obat apa yang
dimaksud ?

Dewanto G. 2012. Manajemen Gejala Motorik dan Non-Motorik pada Penyakit


Parkinson. Neurona. Vol. 29. No. 3.
NOVI KURNIAWATI(20405021104)
106. Seorang pasien laki-laki A. Antagonis β1
usia 58 tahun penderita adrenergik
glaukoma mendaptkan B. Menginhibisi β1
resep dari dokter obat dan β2 adrenergik
timolol. Bagaimanakah C. Agonis prostanoid
mekanisme obat selektif reseptor PF
tersebut ? D. Penghambat
karbonik anhidrase Dipiro X
E. Penghambat Halaman 1415
karbonik anhidrase II AYUDYA CHAERANI (20405021107)
107. Seorang pasien laki-laki, A. Memberikan
usia 35 th datang ke permintaan pasien
apotek dengan membawa B. Meminta copy resep
copy resep untuk C. Menyarankan pasien
menebus obat codein 15 periksa ke dokter
mg,sebanyak 10 tablet, D. Menyarankan ke
namun kodein tersebut apotek yang
sudah diambil 5 tablet. menyimpan resep
Pasien menyerahkan asli
copy resep tersebut yang Menawarkan obat lain
berasal dari apotek lain. yang segolongan
Apakah tindakan yang
tepat dilakukan apoteker
terkait permintaan
pasien ?
AYUDYA CHAERANI (20405021107)
108. Seorang pasien a. Mual dan Muntah
perempuan 35 th, datang
ke apotek untuk menebus b. Feses berminyak
resep yang berisi orlistat
untuk menangani c. Urin berwarna merah
obesitas. Orlistat bekerja
dengan cara menghambat d. Mengantuk
enzim yang mencerna
lemak, sehingga lemak Pusing
yang dimakan tidak di
cerna dan tidak diserap
tubuh. Apakah informasi
terkait efek samping yang
tepat disampaikan ?
salah satu efek dari pebggunaan orlistat yaitu Feses Berminyak
Sumber : pionas.pom.go.id
AYUDYA CHAERANI (20405021107)
109. Seorang pasien a. Izoniasid 5mg/kg BB/ Bayi yang lahir dari ibu dengan TB aktif berisiko terkena TB perinatal, baik dalam
perempuan, 35 th, dating hari bentuk TB kongenital maupun TB neonatal. Pada kasus bayi dengan ibu yang
ke rumah sakit untuk b. Rifampicin 75mg/kg menderita TB aktif, isoniazid 10 mg/kgBB/hari dengan dosis maksimal 300 mg/hari
diambil sampel sputum. tetap diberikan selama 6 bulan sebagai profilaksis
BB/hari
Hasil sputum
memperlihatkan pasien c. Pyrazinamid 50mg/kg
positif TBC. Pasien BB/hari
menginformasikan d. Etambutol 5mg/kg
memiliki anak bayi usia 5 Permenkes TH 1019, Tata Laksana Tuberkulosis,hal 110
BB/hari
bulan dan telah
mendapatkan imunisasi e. Streptomisin 10mg/kg AYU DIAN SURYANINGRUM(20405021156)
BCG. Pengobatan BB/hari
profilaksis apa yang tepat
diberikan kepada bayi
selama 6 bulan?

110. Apoteker bagian gudang a. LASA


instalasi farmasi akan b. HAM
melakukan penandaan c. Obat Bebas
pada obat sebelum d. Obat Bebas Terbatas
disimpan dan disalurkan e. Obat Keras
ke depo-depo farmasi.
Obat tersebut adalah
tablet digoksin, Insulin,
Cisplatin, dan
Doksorubisin. Penanda
apa yang tepat untuk obat
tersebut?
insulin dan digoksin termasuk HAM
(ISMP, 2018. List of high alert medications in acute care setting)

Cisplatin dan doksorubisin merupakan golongan obat sitostatika.


(Panduan Peningkatan Keamanan Obat Yang Perlu Diwaspadai (High Alert
Medication)
AYU DIAN SURYANINGRUM(20405021156)
111. Seorang pasien, laki-laki, a. Ambroxol Efek Samping Obat
45 tahun, memiliki b. Omeprazole Ambroxol :
keluhan konstipasi. c. Metformin Omeprazol : Sakit Kepala, Diare, Mual Muntah,
Pasien tersebut d. Kodein Metformin : Diare, Hipoglikemia, GI, Asidosis Laktat
mempunyai Riwayat Glibenklamid Kodein : Konstipasi, mengantuk
penyakit DM dan saat ini Glibenklamid : Hipoglikemia, Lemas, mual,
sedang mengkonsumsi
obat Omeprazol, Sumber : Medscape
Ambroxol, Kodein,
Metformin dan ADE ULFA ISMANIYA(20405021158)
Glibenklamid. Obat
manakah yang
menyebabkan keluhan
pada pasien?

112. Apoteker industry a. 8 Pola n :


farmasi bagian QC b. 9 1+√ N
sedang melakukan c. 10 1+√ 64
sampling bahan baku d. 25 1+8 = 9
farmasi Omeprazol. e. 26
Sampel homogen dengan
pemasok yang telah
disetujui. Jumlah wadah ADE ULFA ISMANIYA(20405021158)
yang diterima sebanyak
64 dengan total bahan
baku sebanyak 640 Kg.
Berapa jumlah wadah
yang harus disampling?

113. Seorang apoteker bagian a. Kadar air


R&D industry obat b. Kadar sisa pelarut
tradisional sedang organic
menetapkan parameter c. Kadar abu
non spesifik dari ekstrak d. Kadar abu tidak larut
daun kelor. Apoteker asam
melakukan pengujian e. Kadar cemaran
untuk mengetahui sisa zat aflatoksin
nonorganic dalam suatu
ekstrak, dengan
menimbang secara
seksama sebanyak 2
gram dan dimasukkan
dalam krus silikat yang
telah dipijarkan dan
ditara. Ekstrak kemudian BPOM RI. 2000. Parameter standar umum ekstrak tumbuhan obat. Jakarta:
dipijarkan perlahan-lahan Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
hingga arang habis,
kemudian dikeringkan
dan ditimbang. Apakah
parameter nonspesifik ADE ULFA ISMANIYA(20405021158)
yang ditetapkan apoteker
tersebut?
114. Seorang apoteker a. Menetapkan residu air
dibagian R&D industr setelah proses
obat tradisional sedang pengeringan
menetapkan parameter b.Menetapkan sisa
non spesifik dari pelarut setelah
simplisia daun kelor. pengeringan
Apoteker melakukan c. Menentukan
pengujian kadar abu karakteristik sisa kadar
simplisia yang anorganik
merupakan salah satu d.Menentukan kadar total
parameter standarisasi senyawa marker
simplisia. Apakah tujuan e. Mengalkulasi
dilakukannya pengujian presentase senyawa
tersebut? polar,semi polar dan
non polar

Depkes RI,2000, Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat (hal.17)


DINI KUSUMA RANI(20405021108)
115. Seorang apoteker a. Fenolat
dibagian R&D industri b. Flavonoid
obat tradisional sedang c. Saponin
menetapkan parameter d. Alkaloid
spesifik aspek penetapan e. Minyak atsiri
golongan metabolit dari
ekstrak daun kelor.
Apoteker melakukan
pengujian untuk Purwoko, M.L.Y; Syamsudin; dan Simanjuntak, P., 2020, Standarisasi Parameter
mengetahui kadar Spesifik dan Nonspesifik Ekstrak Etanol Daun Kelor (Moringa oleifera) Asal
senyawa yang ada dalam Kabupaten Blora, Sainstech Farma, Jurnal Ilmu Kefarmasian
ekstrak. Uji dilakukan
dengan menggojok
ekstrak dengan solven
semula, dinyatakan
positif apabila
membentuk buih yang
stabil lebih dari 15 menit.
apakah parameter DINI KUSUMA RANI(20405021108)
spesifik penetapan
golongan metabolit yang
ditetapkan apoteker
tersebut?

116. Seorang apoteker industri a. Ya, karena kurang dari


obat tradisional 18,05%
melakukan pengujian b. Tidak, karena lebih dari
terhadap parameter non 2,1%
spesifik dari ekstrak daun c. Tidak, karena lebih dari
pegagan. Apoteker 4,9%
melakukan pengujian d. Ya, karena kurang dari
kadar abu total yang 11% Sumber: Depkes RI., 2009, Keputusan Menteri Kesehatan Repubik Indonesia
dapat menggambarkan e. Ya, karena kurang Nomor : 261/MENKES/SK/IV/2009 tentang Farmakope Herbal Indonesia, Menteri
kandungan anorganik dari 10% Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.
dalam suatu ekstrak.
Hasil kadar abu total MUTIA NURUL NIZA(20405021140)
didapatkan sebesar
6,43%. Apakah uji kadar
abu total memenuhi
persyaratan?

117. Seorang apoteker a. Menetapkan residu air


dibagian R&D industri setelah proses
obat tradisional sedang pengeringan
menetapkan parameter b. Menetapkan sisa
non spesifik dari pelarut setelah
simplisia daun kelor. pengeringan
Apoteker melakukan c.Menetapkan
pengujian kadar abu karakteristik sisa
simplisia yang kadar anorganik Ratnani, R.D., dkk, 2015, Standarisasi Spesifik dan Non Spesifik Ekstraksi
merupakan salah satu d. Menentukan kadar total Hidrotopi Andrographolid dari Sambiloto (Andrographis paniculata), Semarang:
parameter standarisasi senyawa marker Fakultas Farmasi Universitas Wahid Hasyim. ISBN: 978-602-19556-2-8.
simplisia. Apakah tujuan e. Mengalkulasi
dilakukannya pengujian persentase senyawa polar, MUTIA NURUL NIZA(20405021140)
tersebut? semi polar dan non polar

118. Apoteker bagian QC a.pengujian cemaran


industri kosmetik bakteri
melakukan pengujian b.pengujian logam berat
angka lempeng total c.pengujian cemaran
(ALT) pada produk kapang dan kamir
kosmetik yang d.pengujian bahan
diproduksi. suspensi pengawet pada kosmetik
sediaan dicampurkan e.pengujian sisa senyawa
dengan PCA dengan cara non organik pada
sebar tuang, kemudian kosmetik
diinkubasi pada suhu 37 °
C. apa tujuan
dilakukannya pengujian
tersebut pada sediaan
kosmetik?

Sumber: Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat Dan Makanan RI No


HK.03.1.23.08.11.07331 Th 2011 Tentang Metode Analisis Kosmetika.
MUTIA NURUL NIZA (20405021140)
119. Seorang pasien a. Fenolftalein Penggunaan BKO dalam jamu dilarang di Indonesia (Permenkes RI No.007 Tahun
perempuan,27 tahun b. Aspirin 2012). Salah satu senyawa kimia yang biasa ditambahkan ke dalam jamu
dating ke IGD dengan c. Parasetamol pelangsing adalah fenolftalein karena senyawa ini bersifat pencahar (Hammadi dan
keluhan urtikaria, mual, d. Sildenafil Almardini, 2014).
mulas dan sakit perut. Sibutramin hidroklorida
Pasien mengaku
mengkonsumsi jamu Sumber : Hammadi, R dan Almardini, MA., 2014: A Fully Validated HPLC-UV
gendong untuk method for Quantitative and Qualitative Determination of Six Adulterant Drugs in
menurunkan berat Natural Slimming Dietary Supplements, Int. J. Pharm. Sci. Rev. Res., 29(1), 171-
badannya. Apakah bahan 174.
kimia obat yang diduga DINDHA PRISTIKA AULIA(20405021117)
dicampurkan dalam obat
herbal tersebut?

120. Seorang apoteker bagaian a. 3


produksi di industri b. 6
farmasi, melakukan c. 9
parameter tes d. 12
perhitungan jumlah 18
partikel pada produksi
infus Nacl 0,9% di ruang
produksi yang dikontrol
kualifikasinya setiap
periode untuk
mengontrol besarnya
molekul sesuai dengan
standar. Setiap berapa
bulan per periode untuk
kontrol kualifikasinya?

( CPOB , 2012)

DINDHA PRISTIKA AULIA(20405021117)


121. Seorang pasien laki-laki, a. < 120 mmhg
65 th masuk IGD dengan b. < 130 mmhg
tekanan darah 180/100 c. < 140 mmhg
mmhg, pasien memiliki d. 130–150 mmhg
riwayat hipertrofi
ventrikel kiri, berapa 150
taget penurunan tekanan
darah sistolik pada pasien
?

(Perki, halaman 14)


PRAMITA UTARI(20405021114)
122. 55 tahun, BB 92 Kg, TB a. Menurunkan berat
165 cm, datang ke apotek badan pasien
dengan keluhan nyeri b. Mengurangi asupan
pada ibu jari kaki. cairan
Apoteker memberikan c. Mengonsumsi daging
obat Alopurinol untuk dan seafood
mengobati keluhan d. Melakukan olah raga
pasien, saat menyerahkan bulu tangkis
obat apoteker e. Mengkonsumsi ikan
memberikan konseling sarden
terkait dengan cara
penggunaan obat dan
terapi non farmakologi.
Konseling apa yang tepat Penurunan berat badan melalui pembatasan asupan kalori dan olah raga dapat
disampaikan oleh meningkatkan ekskresi asam urat di ginjal
apoteker terkait terapi Dopiro X hal 1494
non farmakologi untuk PRAMITA UTARI(20405021114)
mengurangi keluhan
pasien?
123. Seorang pasien datang ke a. Fentanyl
apotek mengeluhkan b. Methylprednisolon
nyeri pada bagian c. Dexametason
pinggang bawah yang d. Ketorolac
dialaminya selama 1 paracetamol
minggu dan meminta
rekomendasi obat dari
apoteker. Obat apakah
yang dapat disarankan?

Paracetamol dan NSAID merupakan analgesik lini pertama yang dapat membantu
nyeri pada bagian pinggang bawah.
Dipiro X hal 913
PRAMITA UTARI(20405021114)
124. Seorang pasien datang ke a. Piroksikam 10mg dan
apotek dengan keluhan alopurinol 100mg
nyeri pada sendi-sendi b. Dexametason 0,5mg
jari hingga bengkak di dan alopurinol 100mg
telunjuk. Semenjak tiga c. Natrium diklofenak 50
hari yang lalu pasien mg dan alopurinol
tersebut mengonsumsi 10mg Asam mefenamat masuk dalam kategori OWA 1 (Lamp.Surat KepMenKes RI No
emping. Pasien d. Paracetamol 500mg 347/MenKes/SK/VII/1990)
menginginkan obat untuk Asam mefenamat 500mg
mengatasi keluhannya. AULIA NUARI PUTRI(20405021097)
Obat apakah yang dapat
disarankan apoteker?
125. Seorang apoteker QC di a. 4
PT. Bio Vaksin akan b. 6
melakukan uji sterilitas c.10
suspense injeksi Vaksin d. 12
Influenza. Vaksin 20
Influenza dikemas dalam
vial 2 mL yang
mengandung 1 kali dosis
pemberian. Setiap batch
produksi menghasilkan Farmakope Indonesia V hal 1362
1000 vial. Berapa vial
AULIA NUARI PUTRI(20405021097)
yang diperlukan untuk
pengujian tersebut?
126. Seorang apoteker di Pilih salah satu:
rumah sakit sedang a. 120/80
melakukan visite kepada b. 125/80
pasien dengan kondisi c. 130/80
GDP 251 mg/dL, GD2P d. 130/90
273 mg/dl, dan hasil 130/100
pengecekan urin
ditemukan protein pada
sampel. Tekanan darah
pasien saat ini adalah
160/110 mmHg. Berapa
mmHg target tekanan
darah yang harus Sumber : Dipiro ed X hal 52-53
dicapai?
FTRIYANI SHOLEH(20405021153)
127. Seorang apoteker QC Pilih salah satu: ALIRAN THIKSOTROPIK
memperoleh rheogram a. Plastis 1. Tipe sediaan thiksotropik bila dalam keadaan diam, akan menyerupai suatu gel.
hasil uji viskositas gel b. Pseudoplastis 2. Ketika diberi tekanan misalnya pengocokan, struktur gel ini akan terpecah
Gentamisin seperti pada c. Dilatan menjadi partikel-partikel yang lurus yaitu sol.
gambar di bawah ini. Gel 3. Pada saat pengocokan dihilangkan, tahap demi tahap struktur gel kembali
d. Tiksotropik
tersebut dibuat terbentuk. (Gel sol gel (proses pertama berlangsung cepat sedangkan proses kedua
menggunakan basis Rheopeksi berlangsung lebih lambat).
HPMC. Apakah tipe
aliran gel tersebut?
Sumber : Kemenkes RI, 2016, Modul Farmasi Fisik hal 78
FTRIYANI SHOLEH(20405021153)
128. Seorang apoteker di Pilih salah satu: Diketahui :
rumah sakit sedang a. 21,11 dosis aminofilin : 1 mg/kgBB/jam
melakukan penyiapan b. 21,18 BB pasien : 20 kg
Aminofilin dosis 1 c. 63,34 Dosis untuk pasien : 20 mg/jam
mg/kgBB/jam untuk Aminofilin tersedia : 1 ampul 10 ml mengandung 24 mg/ml
d. 63,54
pasien anak (usia 5 tahun, 24 mg/ml x 10 ml=240 mg
Bobot 20 Kg) yang 63,64 Maka untuk pengunaan selama 8 jam : 20 mg x 8 jam = 160 mg
diberikan secara kontinyu 240 mg 160 mg
=
selama 8 jam. Dalam 1 10 ml x
ampul 10 ml, X= 6,67 ml (larutan aminofilin yang diambil)
mengandung 24mg/mL. Total volume larutan : 500 ml + 6,67 ml = 506,67 ml
Aminofilin Pemberian ditanya : tetes/menit kecepatan infus?
obat dilakukan dengan volumesediaan ( ml ) xfaktortetes
menambahkan jam x 60 menit
Aminofilin ke dalam 506,67 mlx 60 tetes /ml
500mL infus glukosa =
8 x 60 menit
5%dan mengatur factor
keepatan infus 60
tetes/mL. Berapa FTRIYANI SHOL
tetes/menit kecepatan
infus yang harus = 63,33375 ≈ 63,34
diinformasikan apoteker
kepada perawat FTRIYANI SHOLEH(20405021153)

129. Apoteker bagian R&D di a. 3,3 Pembahasan :


suatu industry farmasi b. 4,9 R/ Asam glikolat 5%
sedang merancang c. 5,1 Isopropyl miristat 10% (HLB butuh 11,5)
sediaan emulsi minyak d. 6,7 Emulgator 10% (Span 80 : HLB 4,3 & Tween 80: HLB 15)
dalam air (M/A) dengan e. 9,8 Aquadest add 100 gram
formula terdiri dari asam
glikolat 5%, isopropyl Ditan : Berapa gram Span 80 yang ditambahkan?
miristat (HLB butuh Jawab :
11,5) 10%, emulgator
(Span 80 dan Tween 80)
10% dan aquadest add
100 gram. HLB span 80
adalah 4,3 dan Tween 80
adalah 15. Berapakah
(gram) Span 80 yang
harus ditambahkan agar
HLB sistem emulsi sama LISA KHUMAIROH(20405021115)
dengan HLB butuh
isopropyl miristat?
130. Seorang ibu hamil (32 a. Ampisilin Pembahasan :
tahun, kehamilan 20 b. Amoksiklavc. Keyword :
minggu), didiagnosa c. Sefaleksin - px ibu hamil 32 th kehamilan 20 minggu
mengalami ISK non d. Kotrimoksazol - ISK non komplikasi
komplikasi. Dokter telah e. Nitrofurantoin - Alergi antibiotic golongan penisillin
meresepkan antibiotic
amoksisilin, namun
ternyata pasien
mengalami alergi.
Antibiotic apakah yang
tepat untuk
direkomendasikan?
Sumber : EAU (European Association of Urology) Guidelines on urological
infections hal 14
LISA KHUMAIROH(20405021115)
131. Seorang perempuan (26 a. Ko-amoksiklav
tahun) hamil 20 minggu, b. Doksisiklin
didiagnosis dokter c. Siprofloksasin
mengalami ISK. d. Nitrofurantoin
Antibiotik apakah yang Tetrasiklin
di rekomendasikan?

Sumber : Dipiro Edisi 10


SEPTO HARIONO (20405021112)
132. eorang perempuan (32 a.Melanjutkan
tahun) penderita TBC pengobatan OAT
yang telah menjalani sampai 6 bulan
pengobatan dengan b. Penggunaan
HRZE selama 2 bulan semua OAT harus
datang ke puskesmas dihentikan
untuk mendapatkan c.Mengganti obat yang
pengobatan bulan ketiga. sesuai dengan ibu hamil
Saat ini pasien sedang d. Mengganti
hamil usia 6 minggu. isoniazid dengan
Apakah tindak lanjut streptomisin
pengobatan yang tepat e.Mengganti pirazinamid
disampaikan? dengan streptomisin

Sumber : Clinical Pharmacy and Therapeutics edisi 6


SEPTO HARIONO (20405021112)
133. Seorang laki-laki (57 a. <160/100 mmHg
tahun) penderita b. <150/90 mmHg
hipertensi dengan c. <140/90 mmHg
penyakit DM tipe 2 dan d. <140/80 mmHg
CKD datang ke apotek <120/80 mmHg
membawa resep dari
dokter untuk satu bulan.
TD pasien saat ini
170/105 mmHg.
Apoteker menyampaikan
konseling terkait
penggunaan obat, target
tekanan darah adalah
yang harus dicapa, dan
terapi perubahan gaya
hidup. Berapakah target
TD yang tepat
disampaikan?
Menurut JNC 8 pasien hipertensi semua usia yang disertai CKD dengan atau tanpa
diabetes target tekanan darah yang harus dicapai yaitu <140/90 mmHg
Sumber : JNC 8
SEPTO HARIONO (20405021112)
134. Seorang laki-laki (70 a. Triheksilfenidil
tahun) penderita b. Levodopa/karbidopa
Parkinson telah c. Benzhtropin
menggunakan obat d. Pramipeksol
selegilin selama 2 bulan Bromokriptin
atas resep dokter. Pasien
memiliki riwayat
penyakit hipertensi. Saat
ini pasien masih
menunjukkan gejala
tremor yang cukup parah
kekakuan dan ridgiditas.
Apakah obat yang bisa
direkomendasikan?
Sumber : Dipiro X, hal 900
WIDYA WAHYU APRILIYATI(20405021124)

135. Seorang laki-laki (66 a. Meningkatkan dosis


tahun) penderita levodopa/karbidopa
Parkinson telah dan menambahkan
mendapatkan terapi triheksilfenidil
levodopa/karbidopa b. Meningkatkan dosis
selama 1 tahun dan saat levodopa/karbidopa
ini mengalami dan menambahkan
pergerakan tidak bromokriptin
terkontrol pada berbagai c. Meningkatkan dosis
bagian tubuh levodopa/karbidopa
(dyskinesia). Apakah dan menambahkan
tindak lanjut terapi yang benztropin Sumber : Sumber : Dipiro X, hal 9003
disarankan? d. Menurunkan dosis
levodopa/karbidopa WIDYA WAHYU APRILIYATI(20405021124)
dan menambahkan
bromokriptin
e.Menurunkan dosis
levodopa/karbidopa dan
menambahkan
benztropine
136. Seorang laki-laki (55 a. PTU
tahun) didiagnosis dokter
b. Levotiroksin
mengalami hipotiroid
dengan gejala berat c. Larutan lugol
badan naik 5 kg, mata
d. Metimazol
cekung, badan lemas,
letih, dan lesu serta carbimazol
bradikardia. Dokter akan
memberikan obat selama
4 minggu. Apakah obat
yang tepat
direkomendasikan ?
Levotiroksin merupakan pengobatan lini pertama untuk hipotiroid.

(Pharmacotherapy a pathophysiologic 11 th edition Hal. 3724)


NUR AZIDA FAUZIAH(20405021181)
137. Seorang laki-laki (60 a. dekstrosa 25%
Tahun), masuk UGD
b. Glukosa oral
suatu rumah sakit karena
mengalami hipoglikemia c. Dektrosa 10%
berat (GDS 40 mg/dl)
d. Dekstrosa 5%
setelah mengkonsumsi
obat oral antidiabetika Glukagon 1 mg
disertai insulin, namun
tidak segera mendapat
asupan makanan. Apakah
terapi yang tepat
diberikan pada pasien ?
Untuk pengobatan hipoglikemi berat dapat diberikan dekstrose 10% atau
dekstrose 40%

(Pedoman Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2 di Indonesia, 2019,


halaman 60)
NUR AZIDA FAUZIAH(20405021181)

138. Seorang perempuan (25 a. Warfarin


tahun), hamil usia 8
b. Dabigatran
minggu, melakukan
pemeriksaan ante natal c. Enoksaparin
care/ANC (pemeriksaan
d. Fondaparinux
kehamilan) di suatu
rumah sakit. Hasil Rivaroksaban
pemeriksaan darah
menunjukkan bahwa
kadar D-Dimer melebihi (John Wiley & Sons. 2015.The use of fondaparinux in pregnancy. : British Journal
batas normal. Dokter
memutuskan untuk of Haematology, halaman 764)
meresepkan
antikoagulan. Apakah NUR AZIDA FAUZIAH(20405021181)
obat yang tepat
direkomendasikan?

139. Seorang pasien laki-laki e. Sulfasalazin


(35 tahun), mengalami
f. Siklosporin
rheumatoid arthritis (RA)
selama 5 tahun. Pasien g. Hidroksilklorokuin
sudah tidak berespon
h. Infliksimab
dengan obat lini pertama
(DMARD) dan Metotreksat
menginginkan pemberian
obat lain. Apoteker
merekomendasikan obat
dari golongan anti TNF.
Apakah obat yang
direkomendasikan ?
Obat golongan anti TNF yang dipilih yaiu : infliximab.
Sumber: Diagnosis dan Pengelolaan Artritis rheumatoid, rekomendasi perhimpunan
reumatologi indonesia, 2014).
AULIA RAHMANIATI MAULANI (0405021131)

140. Seorang pasien, laki-laki, e. Isosorbid dinitrat


usia 50 tahun, masuk
f. Bisoprolol
IGD dengan keluhan
nyeri dada yang menjalar g. Verapamil
ke bahu sampai lengan
h. Nikardipin
kiri karena serangan
angina pectoris. Dokter Klopidogrel
meminta apoteker di
depo UGD untuk
menyiapkan obatan untuk
menghilangkan gejala
nyeri dada pasien.
Apakah obat yang
disiapkan ?
Pilihan Terapi nitrat yang dipilih yaitu Isosorbid dinitrat.
Sumber: Panduan Evaluasi dan Tatalaksana Angina Pektoris Stabil, perhimpunan
dokter spesialis kardiovaskular Indonesia, 2019.
AULIA RAHMANIATI MAULANI(0405021131)
141. Seorang pasien laki-laki a. ACE inhibitor
usia 50 tahun, masuk
IGD suaty rumah sakit b. Loop Diuretik
karena serangan stroke
iskemik. Setelah stroke c. CCB
tertangani, tekanan darah
pasien adalah sebesar d. Beta Bloker
155/100 mmHg. Selama
ini, pasien menggunakan e. vasodilator golongan
HCT 25 mg. Dokter akan nitrat
menambahkan obat untuk
mengontrol tekanan
darah pasien. Apakah Dipiro X hal 266 (Ischemic Stroke)
golongan antihipertensi ASSYIFATUL FITRI (20405021160)
yang tepat
direkoidrmendasikan?
142. Seorang perempuan (55 a. Amlodipin
tahun) datang ke klinik
karena mengalami b. Fenofibrate
bengkak pada kedua
kakinya. Pasien memiliki c.Hidroklortiazide
riwayat hipertensi dan
hipelipidemia dengan d. Kaptopril
riwayat pengobatan
amlodipin, fenofibrat, e. Simvastatin
hidroklortiazide,
kaptopril dan simvastatin.
Dipiro X hal 57
Apoteker mengatakan
kepada dokter bahwa
gejala tersebut
ASSYIFATUL FITRI (20405021160)
merupakan efek samping
obat karena bengkak di
kedua kaki merupakan
edema, bukan inflamasi.
Apakah obat yang
mengakibatkan gejala
efek samping tersebut?
143. Seorang perempuan (56 a. Parasetamol Dipiro X hal 1175 DM-Neuropathy
tahun) pasien DM Tipe-2
dengan komplikasi b. Gabapentin
neuropati perifer datang
ke rumah sakit untuk d. Asam mefenamat
pengobatan nyeri
neuropati yang e. Duloksetin
dialaminya. Pasien telah
mendapatkan pengobatan
dengan amitriptilin
selama 3 bulan. Akan
tetapi, gejala nyeri juga
tidak berkurang. Apakah
obat yang
direkomendasikan?
ASSYIFATUL FITRI (20405021160)
144. Seorang laki-laki (40 a. Azitromisin
tahun) penderita PPOK di b. Amoksisilin
RS mengalami c. Kotrimoksazol
uncomplicated exacerbasi d. Eritromisin
dengan perburukan gejala e. Sefazolin
sesak nafas dan
meningkatnya sputum
purulence. Apakah
antibiotik empiris yang
direkomendasikan untuk
pasien tersebut?

(Deepali Dixit, PharmD, BCPS; Mary Barna Bridgeman, PharmD, BCPS, CGP;
Rani Patel Madduri, PharmD, BCPS, AAHIVP; Samir T. Kumar, MD Candidate;
and Michael J. Cawley, PharmD, RRT, CPFT, FCCM., 2016, Pharmacological
Management and Prevention Of Exacerbations of Chronic Obstructive Pulmonary
Disease in Hospitalized Patients, hal 709-711)
HILDA ANDRIYANI(20405021121)
145. Seorang laki-laki (27 a. Misoprostol
tahun) datang ke apotek b. Sukralfat
mengeluhkan mual dan c. Ranitidin
sakit di perutnya. Pasien d. Omeprazol
pernah didiagnosa dokter e. Antasida
mengalami gastric ulcer
karena efek samping
asam mefenamat dan
telah menghentikan
penggunaan obat sejak 3
hari yang lalu. Pasien (Mau Sinha, Lovely Gautam, Prakash Kumar Shukla, Punit Kaur, Sujata Sharma,
akan membeli obat tanpa and Tej P. Singh., 2013, Current Perspectives in NSAID-Induced Gastropathy,
resep dokter untuk Hindawi Publishing Corporation Mediators of Inflammation, hal 4)
mengatasi keluhannya.
Apakah obat yang HILDA ANDRIYANI(20405021121)
dipilihkan untuk pasien
tersebut?
146. Seorang laki-laki (51 a. Amoksisilin dan
tahun) dengan riwayat Sefadroksil
peptic ulcer dan diobati b. Amoksisilin dan
dengan metronidazol, Klritromisin
datang kerumah sakit dan c. Amoksisilin dan
keluhan muntah darah Tetrasiklin
serta nyeri perut. Saat ini, d. Amoksisilin dan
pasien dinyatakan positif siprofloksasin
terinfeksi H. Pylori dan
tes Urea breath test. Amoksisilin dan
Dokter berkomunikasi Azitromisin
dengan apoteker terkait
pemilihan antibiotic yang
akan diberikan. Apakah
antibiotic yang
direkomendasikan?

Terapi untuk pasien yang dinyatakan positif H. pylori yaitu pemberian regimen
terapi berupa obat PPI + Klaritromisin + Amoksisilin / Metronidazol
Sumber : Dipiro X hal. 461 – 462
AMBAR SARASWATI(20405021110)
147. Seorang laki-laki (20th) a. Eritromisin
didiagnosis dokter di b. Siprofloksasin
suatu rumah sakit c. Metronidazol
mengalami diare infeksi. d. Doksisiklin
Hasil pemeriksaan
laboratorium Setriaxon
menyimpulkanbahwa
penyebab infeksi adalah Dipiro X, hal. 1805
shigella. Dokter dan AMBAR SARASWATI(20405021110)
apoteker berdiskusi untuk
menentukan antibiotic
yang diberikan pada
pasien. Apakah antibiotic
yang tepat
direkomendasikan?

148.
Seorang laki-laki (26 a. Atropin sulfat
tahun) dibawa ke IGD b. Asetilsistein
suatu rumah sakit setelah c. Nalokson
mencoba bunuh diri
d. Epinefrin
dengan menelan produk
pembunuh serangga yang Natrium bikarbonat
berisi metil parathion.
Apoteker menyiapkan
antidot untuk pasien atas
permintaan dokter.
Apakah antidote yang
disiapkan? Sumber : Dipiro X, hal 139
AMBAR SARASWATI(20405021110)
149. Seorang laki-laki (50th) a. Glukosamin
penderita rheumatoid b. Kondroitin
arthritis sedang dirawat c. Glukosamin +
inap di suatu rumah sakit. kondoitin
Pasien belum pernah d. Glukosamin +
mendapatkan pengobatan kotikosteroid
untuk penyakitnya e. Metothreksat
tersebut. Dokter dan
apoteker berdiskusi saat
visit bersama untuk
menentukan obat lini
pertama yang akan
diberikan pada pasien.
Apakah obat yang
direkomendasikan NOVILKA DWI HIDAYANTI (20405021127)

150. Apoteker bagian a. ruang kelas A


produksi di suatu industri
b. ruang kelas B
farmasi akan memimpin
jalannya proses c. ruang kelas C
filling/pengisian serbuk
d. ruang kelas D
omeprazole injeksi ke
dalam vial. Proses filling e. ruang kelas E
dilakukan secara aseptis
dibawah Laminar Air
Flow. Apakah ruang latar
(background) dari ruang
filling tersebut?

(Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor 34 Tahun 2018 Tentang
Pedoman Cara Pembuatan Obat yang Baik )
NOVILKA DWI HIDAYANTI ((20405021127
151. apoteker bagian R&D di a. Sirup larutan sejati
suatu industry farmasi b. Sirup kosolven
sedang mengembangkan c. Emulsi
sediaan cair oral d. Suspensi Cair
kloramfenikol. Suspensi rekonstitusi
Berdasarkan data
preformulasi
kloramfenikol sedikit ( Pharmaceutical dosage forms and drug delivery, Third Editionhal. 390)
larut air (1:400), mudah
larut dalam etanol (1:2,5)
dan mudah larut dalam RIA PERTIWI 20405021161
propilenglikol (1:7), dan
kloramfenikol dengan
pembawa air mengalami
degradasi melalui
hidrolisis amida pada pH
di bawah 7. Sediaan apa
yang tepat
dikembangkan?
152. seorang ibu datang ke a. Interaksi antara
apotek untuk menebus paracetamol dan
resep anaknya (laki-laki, pseudoefedrin
5 tahun) untuk penyakit b. Terapi tidak sesuai
infeksi saluran indikasi
pernapasan. Apoteker c. Dosis pemberian
kemudian melakukan codein tidak tepat
skrining resep. Apakah d. Codein
permasalahan kinis dikontraindikasika
dalam resep tersebut? n untuk anak usia 5
tahun
e. Amoxicillin bukan
antibiotic pilihan
untuk infeksi saluran
pernafasan

(Diagnosis and Treatment of Respiratory Illness in


Children and Adults, 2017) & (Codeine containing medicinal products for the
treatment of cough and/or cold in paediatric patients, 2015)

RIA PERTIWI 20405021161

153. apoteker di puskesmas a. Pneumonia (Kemenkes, 2014, Buku Ajar Imunisasi : hal 20)
menerima resep vaksin b. Rubella
DPT untuk pasien laki- c. Hepatitis
laki (usia 2 bulan). Apa d. Batuk rejan
manfaat vaksin tersebut? e. Cacar air
RIA PERTIWI 20405021161

154. Seorang perempuan (usia a. Parasetamol


48 tahun) menebus resep b. Amoxicilin
ke Apotek yang berisi c. Tripolidin
Parasetamol, Amoxicilin, d. Pseudoefedrin
Tripolidin, Pseudoefedrin e. Vitamin C
dan Vitamin C. Tiga hari
kemudian pasien tersebut
mengalami peningkatan
tekanan darah. Obat
apakah yang
menyebabkan kondisi
tersebut ?

Hulisz D, Dan Lagzdins M., 2008. Drug induced hypertension. US Pharmacist. 


WAHYU SETYANINGSIH 20405021138

155. Apoteker bagian R&D di a. Ditambahkan NaCl


suatu industri farmasi untuk mencapai pH 12
sedang merancang b. Dilakukan adjust pH
formula injeksi menggunakan NaOH
Phenytoin Sodium. Hasil hingga pH 12
studi preformulasi c. Dilakukan adjust pH
didapatkan data pH menggunakan Na2CO3
stabilitas Phenytoin hingga pH 12
Sodium berada pada d. Ditambahkan dapar
rentang 11,5-12,1 dan fosfat kombinasi
pada pH dibawah 11,5 Na2HPO4 dan Na3PO4
Phenytoin dapat untuk menyangga
mengendap. pada pH 12 WAHYU SETYANINGSIH)20405021138
Bagaimanakah formulasi Ditambahkan dapar fosfat
yang tepat untuk kombinasi NaH2PO4 dan
mengatasi masalah Na2HPO4 untuk
tersebut ? menyangga pada pH 12
156. Apoteker di rumah sakit a. Menghentikan
sedang melakukan penggunaan KDT
Monitoring Efek b. Dosis rifampisin
Samping Obat (MESO) diturunkan
pada pasien TB yang c. Penggunaan
mendapatkan terapi KDT etambutol dan
Rifampisin, Etambutol, pirazinamid
Pirazinamid dan dihentikan
Isoniazid. Setelah 3 bulan d. Menambahkan
penggunaan, kadar vitamin B6 dalam
SGOT pasien meningkat terapi
dari 40 µ/L. e. Menambahkan
Rekomendasi apa yang vitamin B12 dalam
dilakukan Apoteker terapi
kepada Dokter?

Permenkes RI No 67 Tahun 2016 Tentang Penanggulangan Tuberkulosis

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia,2011, Pedoman Nasional Pengendalian


Tuberkulosis, Mentri Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.
CHOIRUNNISA 20405021150
157. Seorang pasien pria (30 a. N-asetilsistein
tahun) datang b. Karbon aktif
mengeluhkan kram perut c. Flumazenil
disertai mual muntah, d. Glukagon
berkeringat. Diagnosis Atropin
dokter menyatakan
pasien keracunan
paracetamol yang
dikonsumsi berlebihan 3
jam lalu. Kadar serum
paracetamol diketahui
diatas garis toksik. Pasien
tidak memiliki riwayat
alergi. Dokter
berkolaborasi dengan
apoteker untuk pemilihan
antidote. Apakah antidote
yang disiapkan apoteker?
Tatalaksana penanganan keracunan Parasetamol (Goldfranks, 1990)
CHOIRUNNISA 20405021150

158. Seorang pasien laki-laki a. Agonis β adrenergik


(60 tahun) datang ke IGD b. Antagonis β
mengeluhkan kedua mata adrenergik
merah, pandangan kabur c. Agonis kolinergik
dan sakit kepala bagian d. Inhibitor
belakang sejak 2 minggu kolinisterase
yang lalu. Setelah e. Inhibitor karbonic
diperiksa tekanan intra anhidrase
okuli 58 mmHg dan
didiagnosa glakuoma.
Dokter memberikan tetes
mata timolol maleat
0,25%, 2 kali sehari 1
tetes. Bagaimana
Sumber : Dipiro ed. X, hal 1515
mekanisme kerja obat
tersebut? CHOIRUNNISA 20405021150

159. Seorang pasien pria (30 a. Agonis β


tahun) datang ke IGD adrenergik
dengan diagnosis awal b. Antagonis β
glaucoma sudut terbuka. adrenergik
Dokter menuliskan c. Agonis
pilokarpin nitrat 1%, 1-2 kolinergik
tetes 3-4 kali sehari d. Inhibitor
sebagai terapi awal. kolinisterase
Apoteker menyiapkan Inhibitor karbonic
obat tersebut dan anhidrase
memberikan etiket yang
sesuai. Bagaimana
mekanisme kerja obat
tersebut ?
Pilokarpin 0.2%-4% merupakan obat golongan agonis kolinergik kerja langsung
pada reseptor muskarinik M3. Pilokarpin digunakan sebagai agen penurun tekanan
intraokular pada penyakit glaukoma dengan cara meningkatkan 10 aliran humor
akuos melalui anyaman trabekula.

Sumber https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK556128/
Mechanism of action Pilocarpine
ALYA NAURIYATUL AZZA 20405021135

160. Apoteker di rumah sakit a. Seftriakson


melakukan visite b. Sefepim
terhadap pasien c. Kotrimoksazol
(perempuan, 35 tahun) d. Amoksisillin
hamil 7 bulan yang Nitrofurantoin
mengalami infeksi
saluran kemih. Pasien
mengeluh nyeri perut
bagian bawah,
mengalami disuria
selama 48 jam, dan suhu
badan 37o C, hasil cek
urin menunjukkan
adanya bakteri gram
negatif. Apakah
antibiotik yang tepat
direkomendasikan untuk
pengobatan ?

Pada pasien dengan bakteriuria yang signifikan, pengobatan simtomatik atau


asimtomatik disarankan untuk menghindari kemungkinan komplikasi selama
kehamilan. Terapi harus terdiri dari agen dengan potensi efek samping yang relatif
rendah (Cephalexin, Amoxicillin atau Amoxicillin/clavulanate)

Sumber : Dipiro (2017)

ALYA NAURIYATUL AZZA 20405021135

161. Apoteker instalasi a. 0 s/d +1 Produk rantai dingin harus dipastikan disimpan dalam ruangan dengan suhu
farmasi rumah sakit b. -2 s/d -8 terjaga, cold room / chiller (+2 s/d +8 oC) (peraturan BPOM No. 9 Tahun 2019
sedang melakukan c. +2 s/d +8 Tentang Pedoman Teknis CDOB hal 40)
penerimaan vaksin d. -15 s/d -25
campak dari PBF. Vaksin e. +15 s/d +25 TYA PUSPA NINGRUM20405021147
dimasukkan dalam chiller
untuk menjamin dari
kerusakan. Berapakah
suhu penyimpanan
vaksin tersebut (oC)?
162. Apoteker digudang a. 42 ROP = (Pemakaian Rata-rata × Lead Time)
farmasi rumah sakit b. 52 + SS
melakukan pemesanan c. 62 = (2100 Tab : 350 hari)×2 hari)+ 50 tab
tablet antasida. Pemakain d. 72 = (6 tab/hari × 2 hari) + 50 tab
pada tahun 2018 e. 82 = 12 tab + 50 tab
sebanyak 2100 tablet, = 62 Tablet.
dengan waktu tunggu 2
hari. Stok pengaman 50 TYA PUSPA NINGRUM20405021147
tablet. Berapakah titik
aman pemesanan tablet
antasida kembali (1 tahun
= 350 hari)?
163. Seorang pasien a. memberikan 10 tablet Terdapat tanda “det” atau kepanjangan dari detur yang artinya bahwa obat telah
(perempuan 40 tahun) disertai konseling diserahkan. Apalagi golongan obatnya yaitu Narkotika yang tidak boleh diserahkan
datang ke apotek b. memberikan tanpa resep dokter (BPOM No. 4 Tahun 2018 pasal 4.22).
membawa copy resep separohnya disertai
yang pernah dibeli di konseling
apotek tersebut berisikan c. memberikan 1 tablet TYA PUSPA NINGRUM 20405021147
kodein 10 mg sebanyak disertai konseling
10 tablet. Apoteker d. mengganti dengan obat
menolak pemberian obat lainnya
karena terdapat e. menolak pemberian
keterangan “det” pada obat disertai konseling.
resep tersebut, namun
pasien memaksa ingin
menebus kembali karena
nyeri kepala yang
dialaminya. Bagaimana
tindakan yang dilakukan
oleh apoteker?
164. Seorang pasien datang ke a. Menarik obat tanpa Obat hanya perlu diganti yang baru saja, karena tablet tersebut belum mencapai
apotek membawa tablet memberikan obat baru waktu ED. Dan untuk rasa asam tersebut karena rasa tablet aspirin memiliki bahan
aspirin yang dibeli di yang sama. aktif asam asetilsalisilat yang dasarnya memiliki rasa asam.
apotek tersebut 3 hari b. Menyarankan pasien
yang lalu. Ketika dibuka untuk berhenti minum
terdapat bintik hitam obat.
pada beberapa tablet, dan c. Menyarakan pasien
terasa asam ketika untuk tetap
diminum. Diketahui melanjutkan obat
expired dose (ED) kurang sampai batas ED.
6 hari lagi. Tindakan apa d. Menarik obat dan
yang dilakukan apoteker? mengganti dengan
obat baru yang sama.
Menyarankan pasien FI VI hal 171
untuk konsultasi ke
dokter. ILHAM FADHILAH RAHMAN 20405021113

165. Apoteker di puskesmas a. 190 Diketahui :


sedang melakukan b. 290 CA = 100/bulan  100/25hari = 4/hari
perhitungan kebutuhan c. 390 LT = 5 hari
tablet natrium diklofenak d. 490 Buffer = 10%
50mg. penggunaan obat e. 590
selama ini per 3 bulan Stok kerja = 100 x 3 = 300tab
300 box @ 100 tablet. Buffer = 10% x 300 = 30
Pengadaan untuk bulan Waktu kosong = 4tab x 10 hari = 40hari
April-Juni 2019 LT = 4tab x 5hari = 20
dilakukan pada akhir Jumlah yang harus dibeli = 300+30+40+20 = 390tablet
bulan maret 2019, waktu
kekosongan obat 10 hari,
dengan waktu tunggu 5
hari, 1 bulan 25 hari, stok
penyangga 10%. Sisa ILHAM FADHILAH RAHMAN 20405021113
stok nihil. Berapa jumlah
obat pada periode April-
Juni 2009 dalam box
yang harus dibeli?

166. Seorang perempuan (45 a. Etinilestradiol


tahun) datang ke apotek b. Progestin
ingin membeli kembali c. Estradiol valerat
kontrasepsi oral. Pasien
d. Kombinasi progestin,
menyampaikan sedang
menyusui dan pernah estrogen
menggunakan Kombinasi estradiol,
sebelumnya tersebut dari estrogen
dokter. Apakah
kandungan kontasepsi
oral yang disiapkan
apoteker?
DIPIRO X halaman 1259
HUSNUL MUBAROK 20405021159

167. Apoteker di Instalasi a. 5


Farmasi Rumah Sakit b. 12
menerima telepon dari c. 15
perawat IGD
d. 24
menanyakan masa
kadaluarsa kalsium e. 36
glukonas yang
diencerkan menggunakan
NaCl yang telah
direkonstitusi, dan USP Compounding Standards and Beyon-Use Dates (BUDs) 2019
disimpan dalam suhu HUSNUL MUBAROK 20405021159
ruang yang stabil. Berapa
jam batas penggunaan
injeksi tersebut?
168. Apoteker di apotek a. 23.200
sedang melakukan b. 24.200 =20.900 × 30% = 6.270
inputBetametason salep c. 25.200 = 20.900 + 6.270 = 27.170
yang baru saja diterima d. 26.200 = 27.200
dari PBF. Harga satuan HUSNUL MUBAROK 20405021159
diketahui 20.900 27.200
(termasuk ppn). Margin
yang ditetapkan 30%.
Berapa harga obat tiap
tube jika dijual tanpa
resep?
169. Apoteker di apotek a. 10
membeli Amlodipine 5 b. 20
mg sebanyak 1 c. 30
boxdengan harga Rp. d. 40
85.000 dari PBF
(termasuk ppn). Harga 50
jual obat tersebut Rp.
110.500/box. Berapa
persen keuntungan (%) (110.500−85.000)
yang diambil apoteker %= ×100%
85.000
tersebut?
= 30%
NOVIA PUTRI ANNINGSIH20405021126
170. Apoteker di rumah sakit a. Laktulosa
sedang melakukan visite b. Rifaximin
di bangsal. Apoteker c. Kanamisin
membaca rekam medis d. Metronidazol
atas pasien (laki-laki, 45 e. Neomisin
tahun) dengan diagnosis
ensefalopatikhepatik.
Hasil lab menunjukkan
peningkatan kadar
ammonia. Apoteker
menuliskan rekomendasi
penggunaan obat pada
rekam. Apakah obat yang
dimaksud?

Nama : Eko Wahyu


Saputro
NIM : 204051068

NOVIA PUTRI ANNINGSIH20405021126


171. Apoteker di rumah sakit a. Sianokobalamin
sedang melakukan visit b. Thiamin
kolaboratif bersama c. Riboflavin
dengan dokter pada d. Piridoksin
pasien TBC. Pasien Niasin
menyampaikan bahwa
tangan kanannya terasa
kesemutan dan terasa
sepertimati rasa. Obat
yang sedang digunakan
adalah kombinasi HRZE.
Obat apa yang disarankan Dari gejala yang dialami pasien dimungkinkan diakibatkan karena penggunaan
Apoteker untuk OAT Isoniazid.
mengatasi kondisi
tersebut ? Sumber : Kemenkes RI, 2017, Pengobatan Pasien Tuberkulosis, Kemenkes RI,
Jakarta.
TICIA WINDASARI 20405021119
172. Apoteker dibagian a. 103 Ampul yang harus dibeli = X
pengadaan Rumah Sakit b. 83 X = (pemakaian rata-rata X waktu tunggu) + SS
sedang menghitung c. 63 = (20 X 5) + 3
perencanaan jumlah d. 43 = 103
kebutuhan injeksi 23
omeprazole tahun 2020. TICIA WINDASARI 20405021119
Rata-rata penggunaan
obat perhari 20 ampul.
Waktu tunggu adalah 5
hari. Safety stock 3
ampul. Berapa ampul
yang harus dibeli ?
173. Seorang perempuan (25 a. Warfarin
tahun) hamil kedua b. Fondaparinux sodium Pada pilihan yang termasuk dalam LMWH adalah
kainya, memiliki riwayat c. Alteplase Enoxaparin.
keguguran 1 kali datang d. Streptokinase Sumber : Agnesha dan sri raharjo, 2018,
kepoli kandungan dengan Enoxaparin tromboemboeli pada kehamilan, jurnal komplikasi
keluhan nyeri pada anestesi volume 5 nomer 3, Yogyakarta.
tungkai. Pasien memiliki http://anestesi.fk.ugm.ac.id/jka.ugm/download-file-
riwayat Trombofilia. 295504.pdf
Apakah saran terapi yang
diberikan ? TICIA WINDASARI 20405021119

174. Apoteker scdang A. ABC analysis


melakukan perencanaan B. Vital esensial non
obat di Rumah Sakit esensial
dengan menghitung biaya C. Kombinasi ABC
pengadaan serta dan VEN analysis
mempertimbangkan D. Economic Ordes
biaya pemesanan, biaya Quantity
penyimpanan, kategori E. Re Order Analysis
obat berdasarkan
kontribusi penjualan,
serta kategori life saving (Petunjuk teknis standart pelayanan kefarmasian di Rumah Sakit, 2019)
drugs. Apakah metode
MUHAMMAD YUSRAL FAHMI R 20405021139
yang tepat dilakukan?
175. Seorang pasien laki-laki A. 7,5 mg/kg/hari
(47 tahun) didiagnosis sebelum
TBC dan mendapatkan hemodialysis
terapi ethambutol. Pasien B. 15 mg/kg setiap
memiliki riwayat nilai 24-36 jam
GFR 10 ml/menit dan sebelum
sedang rutin menjalani hemodialysis
hemodialysis. Dokter C. 15 mg/kg setiap
memberikan ethambutol. 24-36 jam setelah
Berapa aturan pakai yang hemodialysis
perlu dituliskan pada D. 25 mg/ kg 4-6 jam
etiket? sebelum
hemodialysis
E. 25 mg/ kg 4-6 jam
setelah
hemodialysis

(The renal drug handbook, 2019)

MUHAMMAD YUSRAL FAHMI R20405021139

176. Seorang perempuan (45 a. Gentamisin


tahun) didiagnosis b. Betason
gonorrhea. Pasien baru
c. Kloramfenikol
saja melahirkan dan bayi
yang baru dilahirkan d. Polymixin B
mengalami mata lengket. e. Oxytetracyclin
Dokter melakukan visite
kolaboratif bersama
dengan apoteker dan
meminta saran obat yang
dapat digunakan untuk
mata bayi tersebut.
Apakah salep mata yang
disarankan apoteker? 

(Médecins Sans Frontières. Clinical guidelines - Diagnosis and treatment


manual. April 2021

- Konjungtivitis akibat Neisseria gonorrhoeae dan / atau Chlamydia trachomatis


pada neonatus yang lahir dari ibu dengan infeksi gonokokus genital dan / atau
klamidia pada saat persalinan. Konjungtivitis neonatal adalah keadaan darurat
medis. Tanpa pengobatan yang tepat, risiko lesi kornea dan gangguan penglihatan.
Pencegahan :
Terapkan sesegera mungkin dan sebaiknya dalam satu jam setelah lahir:
Salep mata tetrasiklin 1%: oleskan 1 cm di setiap mata.
Pengobatan :
Jika gejala menetap 48 jam setelah pengobatan parenteral saja, berikan azitromisin
PO atau eritromisin PO.

Catatan:
- Jika pengobatan sistemik tidak segera tersedia, bersihkan kedua mata dan oleskan
salep mata tetrasiklin 1% setiap jam, sampai pengobatan sistemik tersedia

MERSA MEI LANIKA 20405021146

177. Apoteker bagian RnD di A. Rifampisin, INH, dan


industri farmasi
PZA dicampur kmd
melakukan pembuatan
tablet salut film langsung dikempa
kombinasi rifampisin,
B. Etambutol, rifampisin,
INH, etambutol, dan
pyrazinamid. Rifampisin INH dan PZA
tidak hanya rentan
dicampur bersama
terhadap reaksi
hidrolisis, oksidasi, dan untuk digranulasi
terdegradasi asam tetapi
basah
juga secara langsung
bereaksi dengan INH C. Etambutol, rifampisin,
untuk membentuk
INH dan PZA masing-
hidrazon. Etambutol
bersifat higroskopis dan masing digranulasi
dapat memberikan
basah secara terpisah
lingkungan asam.
Bagaimanakah D. Etambutol sbg fase
pengatasan permasalahan
luar, granulasi basah
tersebut?
terpisah untuk Rifampisin bersifat labil (mudah terhidrolisis, oksidasi dan terdegradasi asam dan
rifampisin, INH dan bereaksi dg INH) sehingga dalam pembuatannya rifampisin digunakan sebagai fase
PZA luar.
Sumber: Pengembangan Paket Obat SOT untuk Pengobatan Tuberkulosa (2004)
Rifampisin sbg fase
luar, granulasi basah
terpisah untuk MERSA MEI LANIKA 20405021146
etambutol, INH dan
PZA
178. Apoteker bagian RnD di A. 7.350 g Diket:
industri farmasi B. 18.900 g Dosis INH= 75 mg/tablet
melakukan pembuatan 1 bets=350.000 tablet (2 lot)
C. 26.250 g
tablet salut film Lot 1=72% dan Lot 2 = 28%
kombinasi rifampisin, D. 37.800 g Ditanya:
INH, pyrazinamid, dan Brp INH pada lot 1 yang ditimbang dalam 1 bets?
52.500 g
ethambutol dengan dosis Jawab:
150mg/75mg/400mg/275 Lot 1 dalam 1 bets = 72% x 350.000 tablet = 252.000 tablet
mg. Tablet tersebut INH = 75 mg/tablet x 252.000 tablet =18900000 mg = 18900 gram
diproduksi sebanyak
350.000 tablet/bets
dengan pembagian bahan MERSA MEI LANIKA 20405021146
baku pada lot 1 sebanyak
72% dan lot 2 sebanyak
28%. Berapakah INH
pada lot 1 yang
ditimbang dalam 1 bets? 

179. Apoteker penanggung a. Dilakukan oleh


jawab apotek apoteker tanpa saksi
merencanakan b. Dilakukan oleh
pemusnahan obat apoteker dan
kadaluarsa. Obat yang disaksikan oleh
akan dimusnahkan pemilik sarana
sebagai berikut: c. Dilakukan oleh
pseudoefedrin, apoteker dan
phenilpropilalanin, disaksikan oleh
phelilefrin, tenaga
chlorfeniramin maleat, kefarmasian lain
guaifenesin, d. Dilakukan oleh
dextromerthofan, apoteker dan
methampiron, ibuprofen. disaksikan oleh
Siapakah yang menjadi Dinas kesehatan
saksi dalam pemusnahan kota/kabupaten
obat tersebut ? Dilakukan oleh apoteker
Sumber : Permenkes No. 73 Tahun 2016
dan disaksikan oleh badan
POM
LULU KURROTA A’YUNINA 20405021090
180. Apoteker QC di industri a. Asam klorida
farmasi akan melakukan b. Hidrogen peroksida
disolusi tablet azitromisin c. Natrium bicarbonat
dengan media disolusi d. Sodium hidroksida
dapar fosfat PH 6,0. Saat Dipotasium hidrogen
pembuatan dapar fosfat, phospate
diperoleh pH 5,6 yang
tidak sesuai dengan pH
yang tidak diinginkan.
Apakah senyawa yang
dapat ditamahkan untuk
mencapai pH yang Sumber : Farmakope Indonesia Edisi V Tahun 2014
diinginkan ?
LULU KURROTA A’YUNINA 20405021090
181. Apoteker di gudang a. Acyclovir 200 mg,
farmasi suatu rumah sakit Amantadin 100 mg,
menerima sediaan Amantadin 200 mg,
farmasi sebagai berikut: Amlodipin 10 mg,
tablet Amlodipin 10 mg, Azitromisin 500 mg
tablet amantadin 100 mg, b. Acyclovir 200 mg,
tablet amantadin 200 mg, Amantadin 200 mg,
tablet azitromisin 500 Amantadin 100 mg,
mg, tablet Acyclovir 200 Amlodipin 10 mg,
mg. Penyimpanan obat Azitromisin 500 mg
dilakukan berdasarkan c. Acyclovir 200 mg,
metode alfabetis dan Amantadin 100 mg,
status LASA obat. Amlodipin 10 mg, Sumber : Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2014
Bagaimanakah urutan Amantadin 200 mg, Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian Di Rumah Sakit, Hal 17.
penyimpanan obat-obat Azitromisin 500 mg
tersebut? d. Acyclovir 200 mg,
Amlodipin 10 mg,
Amantadin 100 mg, PUTRI JULIA SARI 20405021130
Amantadin 200 mg,
Azitromisin 500 mg
Azitromisin 500 mg,
Amlodipin 10 mg,
Amantadin 100 mg,
Amantadin 200 mg,
Acyclovir 200 mg
182. Apoteker di puskesmas a. 5500 tablet Diketahui:
sedang melakukan b. 6600 tablet - Pemakaian Amantadin 100 mg th 2019 = 5500 tab untuk selama 10 bulan.
perencanaan untuk tablet c. 7260 tablet - Tidak pernah terjadi kekosongan
Amantadin 100 mg pada d. 7610 tablet - Sisa stok desember 2019 = 750 tab
tahun 2020 dengan 8360 tablet - Leadtime = 2 bulan
metode konsumsi. - Buffer stock = 10%
Pemakaian Amantadin Ditanya: Berapa kebutuhan untuk tahun 2020?
100 mg pada tahun 2019 Jawaban:
sebanyak 5500 tablet - Pemakaian rata2 perhari = 5500 tab/10 bulan
untuk pemakaian selama = 550 tab/bulan
10 bulan. Tidak pernah - Untuk pertahun = 550 tab x 12 bulan
terjadi kekosongan = 6600 tab/bulan
dengan sisa stok pada Buffer stock = 10/100 x6600
desember 2019 sebanyak = 660
750 tablet. Perkiraan lead LD = 2 x 550
time selama 2 bulan dan = 1100
buffer stok 10 %. Pengadaan = (6600 + 1100 + 660) – 750 = 7610 tab
Berapakah kebutuhan
untuk tahun 2020? PUTRI JULIA SARI 20405021130
183. Seorang laki-laki (62 a. 0,15 dosis x berat badan
Kecepatan =
tahun, BB 63 Kg) dibawa b. 1,5 waktu pemberian
ke UGD karena mual c. 0,63 0,5 mcg x 63 kg
muntah dan nyeri pada d. 6,3 Kecepatan =
10 menit
dadanya. Saat diperiksa 5 Kecepatan = 315 mcg / menit
pasien mengalami = 0,0315 mg / menit
hipertensi emergensi
dengan TD 202/123 Sediaan yang ada = 50 mg / 2 ml
mmHg. Dokter meminta Sediaan setelah dilarutkan = 50 mg / 250 ml
Apoteker menyiapkan Sediaan yang digunakan = (0,0315 : 50) x 250
injeksi natrium = 0,1575
nitroprusside 50 mg/2
mL dalam 250 mL PUTRI JULIA SARI 20405021130
dextrose 5% dengan
dosis 0,5 mcg/kg
bb/menit selama 10
menit. Berapa mL/menit
kecepatan infus natrium
nitroprusside yang harus
diberikan?
184. Seorang laki-laki (62 A. Dilarutkan dalam
tahun,BB 63 kg) dibawa ringer laktat
ke UGD karena mual B. Dilarutkan dalam
muntah dan nyeri pada 5% dextrose
dadanya. Saat diperiksa C. Dilarutkan dalam
pasien mengalami NACL 0,9%
hipertensi emergensi D. Langsung
dengan TD 202/123 diinjeksikan ke
mmHg. Dokter meminta dalam IV
apoteker menyiapkan menggunakan spet
injeksi natrium E. Langsung
nitroprusside 50 diinjeksikan ke
mg/2mL. bagaimana cara dalam IV
preparasi obat tersebut? menggunakan Kadek dwi pramana, 2020, Penatalaksanaan Krisis Hipertensi, Fakultas Kedokteran
syringe pump Universitas Islam Al-Azhar, mataram

AULIA NURFAJRIAH20405021105

185. Seorang laki-laki (70 A. Aspilet sublingual


tahun,BB 61 kg) dibawa B. Clopidogrel tablet
ke UGD karena nyeri C. Ticegrelor tablet
pada dadanya yang telah D. Morfin IV
berlangsung selama 30 Nitrat IV
menit. Nyeri tersebut
menjalar sampai ke
lengan kiri dan
punggung. Oleh dokter
didiagnosa NSTEMI.
Pasien telah diberikan Panduan Praktik Klinis (Ppk) dan Clinical Pathway (Cp) Penyakit Jantung dan
isosorbide dinitrat Pembuluh Darah, 2016
sublingual 5 mg
sebanyak 3 dosis, namun AULIA NURFAJRIAH 20405021105
nyeri dada belum hilang.
Dokter meminta saran
apoteker alternative obat
lain. Apakah obat yang
tepat diberikan ?
186. Seorang laki-laki (70 a. 0,025 Diket: Nitrogliserin IV 50mg/10ml dlm 250NS Dosis5mcg/menit
tahun,BB 61Kg) di UGD b. 0,010 Dit: kec infus ml/menit
didiagnosa NSTEMI . c. 0,035 Jwb: 200mcg/ml
Pasien telah diberikan d. 0,040 Kecepatan infus: 1,5ml/jam =1,5 ml/60 = 0,025ml/menit
isosorbide dinitrat e. 0,055
sublingual 5mg sebanyak
tiga dosis, namun nyeri ULYA DWI YULIANA 20405021152
dada belum hilang.
Dokter meminta apoteker
menyiapkan nitrogliserin
IV 50mg/10mL dalam
250ml NS, dengan dosis
5mcg/menit, kecepatan
infus nitrogliserin yang
harus diberikan ?
187. Seorang Aapoteker a. Pengobatan telah
melakukan visit kepada tepat
pasien laki-laki (70 b. Prasugrel
tahun,BB 60Kg) Acute kontraindikasi
Coronary Syndrome hari terhadap stroke,
kedua pasca sebaiknya diganti
Percutaneous Coronary dengan clopidogrel
Intervention. Rekam c. Prasugrel Sumber : Dipiro, J.T et al. Pharmacotherapy Handbook. Ed X. USA: The Mc.,
medis pasien tertulis kontraindikasi Graw Hill Company.; 2017
mempunyai riwayat terhadap stroke,
stroke dan pengobatan sebaiknya diganti ULYA DWI YULIANA 20405021152
hari tersebut adalah dengan ACE
aspirin dan prasugrel. inhibitor
Apakah pengobatan d. Aspirin memicu
tersebut telah tepat? pendarahan pasien,
sebaiknya diganti
clopidogrel
e. Aspirin
kontraindikasi
terhadap ACS,
sebaiknya diganti
dengan ACE
inhibitor

188. Seorang Apoteker a. P2Y12 inhibitor


melakukan visit kepada b. Glicoprotein
pasien laki-laki (70 IIb/IIIa receptor
tahun, BB 60Kg) Acute inhibitor
Coronary Syndrom hari c. Platelet
kedua pasca cyclooksigenase-1
Percutaneous Coronary inhibitor
Intervention. Rekam d. ACE inhibitor
medis pasien tertulis Angiotensin reseptor
mempunyai riwayat bloker
diabetes mellitus dan Sumber : Dipiro, J.T et al. Pharmacotherapy Handbook. Ed X. USA: The Mc.,
pengobatan hari tersebut Graw Hill Company.; 2017
adalah aspirin dan
prasugrel. Bagaimana ULYA DWI YULIANA20405021152
mekanisme prasugrel?

189. Apoteker bagian R & D a. Uji disolusi


suatu industri farmasi terbanding
akan mengembangkan b. Uji disolusi in
produk tablet vivo
Levofloxacin 500 mg c. Uji absorpsi in
yang termasuk BCS kelas vitro
I. Uji ekivalensi apakah d. Uji absorpsi in
yang harus dilakukan vivo
untuk produk tersebut ? Uji bioekivalensi
Sumber :
Badan Pengawas Obat Dan Makanan
Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat Dan Makanan Republik Indonesia Nomor :
Hk .00.05.3.1818 Tentang Pedoman Uji Bioekivalensi.
ISWOYO20405021102

190. Apoteker bagian a. 42 Diketahui :


produksi akan b. 84 - Bobot per tablet 700 mg
memproduksi 2 bets c. 126 - Kapasitas produksi 1000 tablet / bets
campaign tablet d. 168 - Produksi 2 bets
Ciprofloxacin 500 mg 210 - Sodium starch glycolate :
secara granulasi basah Intraglanular (9%)
dengan bobot per tablet Ekstragranular (3%)
700 mg. Kapasitas Ditanya :
produksi 1000 tablet/ Berapakah gram bahan penghancur yang dibutuhkan untuk produksi tablet
bets. Sodium starch tersebut?
glycolate ditambahkan Jawaban :
sebagai bahan - Bobot per tablet 700 mg = 0,7 gram
pengahancur secara - Intragranular = 9 % x 0,7 gram = 0,063 gram
intragranular (9%) dan - Ekstraglanular = 3 % x 0,7 gram = 0,021 gram
ekstragranular (3%) per Jumlah total = (0,063 gram + 0,021 gram) x 2000 tablet (2 bets)
tablet. Berapakah gram = 0,084 gram x 2000 tablet
bahan penghancur yang = 168
dibutuhkan untuk ISWOYO 20405021102
produksi tablet tersebut?
191. Apoteker bagian A. Selulosa microcrystal
produksi suatu industry B. Crospovidone
farmasi akan membuat C. Hidroksipropil metil
produk tablet salut film selulosa
Levofloxacin 500 mg D. Magnesium Stearate
dengan bahan tambahan Polisorbat 80
selulosa microcrystal,
crospovidone,
hidroksipropil metil
selulosa, magnesium
stearate, polietilenglikol
dan polisorbat 80. Bahan
apakah yang digunakan
sebagai penyalut ?

FORMULASI TABLET SALUT FILM EKSTRAK ETANOLIK BATANG


BROTOWALI (Tinospora crispa (L) Miers) DENGAN BAHAN PENYALUT
HIDROKSIPROPIL METILSELULOSA DAN POLIETILEN GLIKOL 400
RIANI RIAN EKAWATI 20405021132
192. Apoteker bagian R&D A. Larutan asam pH 1,2
disuatu industry farmasi B. Larutan asam pH 2 BPOM,2004. Pedoman
akan melakukan uji C. Larutan dapar pH 4,5 Uji Bioekivalensi
disolusi tablet salut film D. Larutan dapar pH 6,8
clarythromisin 500 mg. Larutan dapar pH 7,4 RIANI RIAN EKAWATI
zat aktif dalam tablet 20405021132
termasuk BCS II dan
kelarutannya tergantung
pH dengan nilai pKa 9,
dan mudah terdegradasi
dalam suasana asam.
Medium apakah yang
digunakan untuk uji
disolusi?
193. Apoteker di apotek akan A. 1 dan 4
memesan produk sirup B. 1 dan 5
dan tablet clarythromisin C. 2 dan 4
sebagai persediaan. D. 2 dan 5
Dipasaran tersedia 3 dan 6 RIANI RIAN EKAWATI
produk : 20405021132
1. Sirup kering 125
mg/5mL botol 30
ml
2. Sirup kering 125
mg/5mL botol 60
ml
3. Sirup kering 250
mg/5 mL botol 50
ml
4. Tablet 250 mg
5. Tablet 500 mg
dan
6. Tablet XR 500
mg
Produk manakah yang
sebaiknya dipilih untuk
meningkatkan efisiensi
pengolahan stok?
194. Apoteker di IFRS akan a. Lemari pendingin
melakukan rekonstitusi b. Freezeer
co-amoxiclave dengan c. Ruang AC suhu sejuk
menggunakan WFI ( d. Ruang LAF
water for injection ) Cool box
diikuti dengan iv
admixture ke dalam
metronidazole infus.
Larutan admixture stabil
selam 2 jam pada suhu
210 C. Dimanakah produk
ini di tempatkan sesaat
sebelum di gunakan?
Penempatan co- amocilave di lemari pendingin dengan ketsabilan suhu 210 C

Sumber

Handbook on injectable drugs / Gerald K. McEvoy, editor

DEBBY TRIANA RACHMAN20405021133


195. Apoteker di IFRS akan a. Passed box Dari sudut pandang mikrobiologi, harus segera digunakan; namun:
melakukan rekonstitusi b. Freezer * Botol yang dilarutkan dapat disimpan pada suhu 2--8 C selama 24 jam.
cefotaxime dengan c. Ruang AC suhu sejuk * Infus yang telah disiapkan dapat disimpan pada suhu 2--8 C dan diinfuskan (di
menggunakan WFI ( d. Ruang LF ruangan
water for injection ) Cool box suhu) dalam waktu 24 jam.
diikuti dengan iv
admixture ke dalam
metronidazole infus.
Larutan admixture stabil
selam 2 jam pada suhu 4o
C . Dimanakah produk
ini di tempatkan sesaat
sebelum di gunakan?

Sumber

Handbook on injectable drugs / Gerald K. McEvoy, editor

DEBBY TRIANA RACHMAN20405021133

196. Apoteker di IFRS sedang a. 20 Dosis co-Amoxiclav yang diberikan = 0,6 gram
melakukan iv-admixture b.30 Dosis Sediaan co-Amoxiclav 1,2g/10ml= 0,6 garm/ 1,2 x 10ml
co-amoxiclav (1,2 c.40 = 5ml
gram/10 mL. WFI) ke d.50 Volume infus 100ml
dalam metronidazole e.60 Waktu = 1 jam (60menit)
infus 500 mg/100 Ml Kec infus= volume total x faktor tetes/ waktu x menit
untuk pasien pasca = 105 x 20
operasi. Dosis co- 1 x 60
amoxiclav yang = 35 tetes/ menit
diberikan untuk pasien
tersebut 0,6 gram. Produk YUSUF ZAIM ASSADAD 20405021136
ini harus diberikan dalam
waktu tidak lebih 1 jam.
Berapakah kecepatan
(tetes/menit) pemberian
infus tersebut?

197. Apoteker bagian a. Ruang kelas A Ruang kelas A : pengolahan dan pengisian aseptis, pengisian salep mata, bubuk dan
produksi di industry b. Ruang kelas B suspensi steril
farmasi akan memimpin c. Ruang kelas C Ruang kelas B : lingkungan latar belakang zona kelas A, pengolahan dan pengisian
jalanya proses pengisian d. Ruang kelas D aseptis
serbuk omeprazole e. Ruang kelas E Ruang kelas C : pembuatan larutan dan pengisian produk non-aseptis
injeksi ke dalam vial. Kelas D : pembuatan obat steril dengan sterilisasi akhir
Proses terseut dilakukan
secara aseptis di bawah Sumber : CPOB 2012 jilid 1
laminar air flow.
Dimanakah ruang untuk YUSUF ZAIM ASSADAD 20405021136
melakukan proses
tersebut?
198. Seorang apoteker di a. Batch record
bagian QC sedang b. Certificate of analysis
mereview hasil uji kadar c. Protocol of analysis
bahan baku paracetamol d. Material safety data
yang baru dikirim oleh sheet
supplier. Hasil pengujian e. Deviation record
dinyatakan out of
specification. Dokumen
apakah yang digunakan
sebagai acuan
pengambilan keputusan
tersebut

Sumber : Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan nomor 13 Tahun 2018
Tentang Penerapan Pedoman Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) halaman 50

YUSUF ZAIM ASSADAD20405021136

199. Seorang apoteker di A. IA


bagian RnD sedang B. II B
merencanakan protokol C. III A
uji stabilitas jangka D. IV A
panjang tablet captopril. E. IV B
Kondisi penyimpanan
untuk uji stabilitas jangka
panjang yang
dipersyaratkan adalah
30oC, RH 75% termasuk
zona berapakah iklim
kondisi tersebut ?

Sumber: ASEAN GUIDLINE ON STABILITY STUDY OF DRUG PRODUK,


halaman 37.
MUHAMMAD ILZAM HAQ20405021134
200. Seorang apoteker sedang A. Tipe cascade
membuat desain ruang B. Tipe bubble
penyangga udara C. Tipe sink
(airlock) pada fasilitas D. Tipe dinamis
produksi steril yang E. Tipe statis
terletak antara kelas B
dan C. Desain yang
disarankan BPOM ruang
penyangga memiliki
tekanan udara lebih
tinggi pada sisi kelas B
dan lebih rendah pada Sumber : BPOM RI (Sarana Penunjang Kritis Industri Farmasi thn 2013) halaman
sisi kelas C. 28.
bagaimanakah tipe desain
yang tepat ? MUHAMMAD ILZAM HAQ 20405021134
PEMBAHASAN SOAL
TRY OUT LOKAL 1
PSPA ANGKATAN XIX
PEMBAHASAN TO 1 PSPA XIX
No Pertanyaan Jawaban Pembahasan
1. Seorang pasien (Perempuan, 40 tahun) dirawat di rumah A. Epoetin alfa Anemia mikrostatik hiprokromik adalah anemia
sakit karena kehilangan darah yang banyak akibat B. Vitamin B12 yang disebabkan karena kekurangan zat besi dalam
pendarahan menstruasi yang berat. Dokter menyatakan C. Asam folat darah.
pasien mengalami anemia mikrostatik hipokromik. Dokter D. Zat besi
dan apoteker berkolaborasi untuk menentukan terapi. E. Mecobalamin
Apakah terapi subtitusi yang tepat untuk pasien?
2. Seorang pasien (Perempuan, 60 tahun) dirawat dirumah A. Epoetin alfa Ginjal memiliki fungsi untuk memproduksi hormon
sakit dengan diagnose anemia normostatik. Rekam medis B. Vitamin B12 eritropoetin. Ketika terjadi gagal ginjal kronik maka
pasien menunjukkan bahwa pasien mengalami gagal ginjal C. Asam folat jumlah produksi hormone eritropoetin akan
kronis. Dokter dan apoteker berkolaborasi untuk D. Zat besi menurun, yang kemudian akan menyebabkan
menentukan terapi. Apakah terapi substitusi yang tepat E. Mecobalamin terjadinya anemia.
untuk pasien?
3. Seorang pasien (laki-laki, 50 tahun) menjalani rawat inap A. Prednison Terapi lini 1 untuk Rhematoid arthritis yaitu
dengan diagnosis rheumatoid arthritis. Selama ini pasien B. Metotreksat diberikan NSAID/kortikosteroid, jika terapi lini 1
mengobati sendiri dengan paracetamol. Dokter dan C. Deksamethason tidak efektif maka berikan DMARD
apoteker berkolaborasi untuk menentukan terapi yang D. Infliximab (metrotreksat/klorokuin/siklosporin)
dapat mengurangi progresivitas penyakit. Apakah obat E. kolkisin
yang tepat untuk diusulkan apoteker?
4. Seorang pasien rawat inap (laki-laki, 35 tahun) didiagnosa A. HR
TB 2 bulan lalu. Hasil pemeriksaan menunjukkan BTA B. HRE
masih positif. Pasien diketahui patuh minum obat. Dokter C. HRZ
meminta Apoteker untuk memberikan terapi sisipan D. HRZE
selama 1 bulan. Apakah terapi yang tepat untuk pasien? E. HRZES

5. Seorang pasien (laki-laki, 55 tahun) dirawat karena gout A. Piroksikam


akut. Pasien telah dirawat 3 kali dalam setahun terakhir B. Metamizol
karena serangan gout akut. Kini pasien telah melewati fase C. Allopurinol
akut. Pemeriksaan laboratorium menunjukkan D. Kolkisin
kadarasam urat pasien 8,6 g/dL. Dokter dan apoteker E. Deksametason (Sumber : Dipiro edisi XI, Hal 4528)
berkolaborasi untuk menentukan terapi lanjutan. Apakah
obatyang tepat diusulkan oleh apoteker?
6. Seorang pasien (laki-laki, 54 tahun) menjalani rawat inap A. Furosemid
dengan diagnosis hipertensi dan post infark miokard. B. Metildopa
Pasien sudah mengidap hipertensi sejak setahun lalu dan C. Bisoprolol
diterapi dengan kaptopril 12,5mg, dua kali sehari. Dokter D. Amlodipin American College of Cardiology/American Heart
dan apoteker melakukan visite Bersama dan merencanakan E. Diltiazem Association merekomendasikan terapi dengan
antihipertensi tambahan untuk pasien. Apakah penyekat Beta dan ACEI
antihipertensi yang tepat untuk diusulkan apoteker? Sumber : Konsensus Penatalaksanaan Hipertensi,
hal 79 & Pharmaceutical Care Untuk Penyakit
Hiperetensi
7. Seorang pasien (perempuan, 25 tahun) menjalani rawat A. Lamotrigin
inap karena perburukan epilepsy. Pasien sedang hamil 4 B.Karbamazepin
minggu. Pasien selama ini diterapi dengan fenitoin untuk C. Fenobarbital
mengendalikan antiepilepsi. Apakah obat yang tepat untuk D. Asam valproat
diusulkan apoteker? E. Oxcabarzepin

Lamotrigin dan levetiracetam memiliki efek


teratogenic yang lebih rendah dibandingkan obat
lainnya dan menjadi pilihan untuk manajemen
epilepsy selama kehamilan.
Sumber : Management of epilepsy in pregnancy: A
report from the International League Against
Epilepsy Task Force on Women and Pregnanc.

8. Seorang pasien (Perempuan, 31 tahun) menikah, penderita a. TDF + 3TC + EFV


HIV AIDS selama 2 tahun, berkonsultasi ke dokter di b. TDF + FTC + NVP
suatu rumah sakit untuk pengobatan penyakitnya. Saat ini, c. AZT + 3TC + NVP
pasien tengah hamil usia 3 minggu. Dokter meminta d. TDF + 3TC + NVP
pendapat apoteker mengenai kombinasi ARV yang akan e. AZT + 3TC + LPV
digunakan untuk pasien ini. Apakah ARV yang tepat untuk
pasien tersebut?

Sumber :
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 87 Tahun 2014 Tentang Pedoman
Pengobatan Antiretroviral
Dipiro X hal 2019
9. Seorang pasien (perempuan 40 tahun) menjalani rawat A. Furosemid dan Menurut Maghfirah (2018), pemberian kombinasi
inap karena mengalami sirosis hati. Pasien juga tampak indapamid furosemide dengan antagonis aldosterone
mengalami ascites. Dokter dan apoteker melakukan visite B. Furosemid dan (spironolakton) memberikan hasil yang adekuat
bersama dan merancenakan terapi untuk ascitesnya. Apa hidroklorotiazid pada pasien asites rekuren.
obat yang tepat untuk diusulkan apoteker? C. Furosemide dan
spironolakton Maghfirah, D., Abubakar, A., Yusuf, F., 2018,
D. Spironolakton dan Penatalaksaan Asites pada Sirosis Hepatitis, Jurnal
indapamid Kedokteran Nanggroe Medika Vol 1(3).
E. Spironolakton dan
hidroklorotiazid
10. Apoteker di apotek melayani pasien (perempuan 23 thn). A. Omeprazole Pasien diberi antasida karena antasida merupakan
Pasien meminta obat untuk peptic ulcer yang sedang B. Antasida obat kategori B yang aman untuk ibu hamil.
kambuh. Pasien menyatakan sedang hamil 6 mingggu. C. Ranitidine
Apoteker memilihkan obat untuk pasien. Apakah obat D. Misoprostol (MIMS, ed 15)
yang tepat untuk pasien? E. Sukralfat
11. Seorang pasien rawat inap (laki laki, 35 tahun) didiagnosis A. Isoniazid
TB paru. Dokter dna apoteker melakukan visite. Pasien B. Rifampisin
diketahui telah menjalani terapi HRZE selama 2 bulan dan C. Pirazinamid
ambroksol untuk menangani batuk. Saat ini pasien D. Etambutol
mengeluuhkan pandangannya kabur. Apoteker melakukan E. Ambroksol
MES. Apakah obat yang menyebabkan keluhan pasien?

(Sumber : Permenkes no 67 tahun 2016)


12. Seorang pasien rawat inap (laki-laki, 35 tahun) didiagnosa A. Isoniazid
TB paru. Dokter dan apoteker melakukan visite. Pasien B. Rifampisin
diketahui telah menjalani terapi HRZES selama 2 bulan. C. Pirazinamid
Saat ini pasien mengeluhkan gangguan pendengaran. D. Etambutol
Apoteker melakukan MESO. Apakah obat yang E. Streptomisin
menyebabkan keluhan pasien?

(Sumber : Permenkes no 67 tahun 2016)


13. Seorang pasien rawat inap (laki-laki, 35 tahun) didiagnosa A. Isoniazid
TB paru. Dokter dan apoteker melakukan visite. Pasien B. Rifampisin
diketahui telah menjalani terapi HRZE selama 2 bulan dan C. Pirazinamid
ambroksol untuk menangani batuk. Saat ini pasien D. Etambutol
mengeluhkan kesemutan. Apoteker melakukan MESO. E. Ambroksol
Apakah obat yang menyebabkan keluhan pasien?
( Sumber : Permenkes no 67 tahun 2016 )
14. Seorang pasien (laki-laki, 54 tahun) menjalani rawat inap A. Vankomisin
dengan diagnosis HAP. Dokter menyatakan pasien tidak punya B. Azitromisin
sesiko terhadap MDR patogen. Dokter dan apoteker melakukan C. Seftriakson
visite bersama dan merencanakan terapi dengan antibiotik. D. Amoksisilin
Apakah obat yang tepat untuk diusulkan apoteker? E. Piperasilin

Berdasarkan Dipiro X, 2017 Halaman 1701 terapi


untuk HAP yang tidak punya resiko terhadap MDR
yaitu Piperasilin/tazobactam, cefepime, levofloxacin,
imipenem or meropenem.
15. Apoteker melakukan visite mendiri terhadap seorang pasien A. Parasetamol
rawat inap (laki-laki, 45 tahun). Pasien mengeluhkan nyeri B. Natrium diklofenak
pasca menjalani operasi patah tulang. Pengukuran nyeri dengan C. Asam mefenamat
visual analog scale menunjukkan pasien mengalami nyeri skala D. Ketorolak
7 – 8. Apoteker menuliskan usulan pemberian analgetik pada E. Piroksikam
rekam medis. Apakah obat yang tepat untuk pasien? (Morfin atau Fentanyl)

Berdasarkan WHO, 2011 untuk nyeri skala 7-8


termasuk severe pain dimana obat yang digunakan
yaitu morfin, Fentanyl. (sudah menggunakan obat
NSAID Opioid)
16. Apoteker yang menjadi sekretaris PFT melakukan A. Rp. 100.000/hari ACER Sefiksim
penelitian retrospektif untuk menentukan antibiotik B. Rp. 133.333/hari
alternatif terapi demam tifoid yang akan dimasukkan C. Rp. 141.176/hari
=
dalam formularium RS. Antibiotik standar yang selama ini D. Rp. 200.000/hari
digunakan adalah kloramfenikol. Parameter efektivitas E. Rp. 300.000/hari
adalah lama rawat inap. Data hasil penelitian dengan =
metode cost effectiveness analysis adalah sebagai berikut:
Obat Rata-rata biaya Rata-rata rawat
= Rp. 200.000/hari
medik inap (hari)
langsung
(rupiah)
Kloramfenikol 1.000.000 10
Sefiksim 1.400.000 7
Azitromisin 2.000.000 5
Berapakah ACER sefiksim?
17. Apoteker bagian R&D di industri farmasi sedang A. 4 Pembahasan:
melakukan pengujian pengaruh pH terhadap pelepasan Zn B. 6 Derajat keasaman (pH) merupakan faktor yang
pada tablet Zink sulfat. Profil pelepasan sesuai gambar C. 7 sangat mempengaruhi proses adsorpsi ion logam
kurva berikut: D. 8 dalam larutan, karena keberadaan ion H+ dalam
E. 10 larutan akan berkompetisi dengan kation untuk
berikatan dengan situs aktif. Selain itu pH juga akan
mempengaruhi spesies ion yang ada dalam larutan
sehingga akan mempengaruhi terjadinya interaksi
ion dengan situs aktif adsorben (Lestari dkk., 2003).
Penurunan disebabkan karena pada pH yang agak
tinggi seng mengalami hidrolisis menjadi ZnOH+.
Berapakah nilai pH yang optimum untuk pelepasan obat Seng yang terhidrolisis mengurangi muatan
tersebut? positifnya menjadi +1 sehingga interaksinya
berkurang, peningkatan mulai terjadi pada pH 8 dan
10
Sumber:
https://media.neliti.com/media/publications/224156
-adsorpsi-timbal-pb-dan-zink-zn-dari-laru.pdf
18. Apoteker bagian R&D di industri farmasi sedang menguji A. Plastis ALIRAN PLASTIS
viskositas untuk menentukan tipe aliran/ rheologi basis gel B. Rheopeksi o Kurva aliran plastis tidak melalui titik (0,0) tapi
carbopol 940. Hasil pengujian diperoleh kurva aliran C. Dilatan memotong sumbu shearing stress pada suatu
menurun di sebelah kiri kurva menaik seperti ditunjukkan D. Tiksotropik titik tertentu yang dikenal dengan sebagai harga
pada gambar. Apakah tipe aliran sediaan tersebut? E. Newtonian yield.
o Cairan plastis tidak akan mengalir sampai
shearing stress dicapai sebesar yield value
tersebut.
o Aliran plastis diaplikasikan pada suspensi
dengan partikel-partikel yang terflokulasi.

Sumber: Guideline Farmasi Fisik hal.70


19. 19. Apoteker bagian R & D di Industri Farmasi melakukan A. 1,082%
validasi metode analisis siprofloksasin menggunakan B. 2,018%
KCKT. Diketahui standar deviasi residual (Sy/x) C. 3,745%
679190,8118 dan data terlampir. Berapakah nilai batas D. 4,375%
deteksi (LoD/limit of Detection) metode analisis tersebut E. 5,472%
terhadap sampel?
= 3,745%
No Kadar (%) Luas Area Rata-rata Luas Area
1 20 11088244 11301106
11402747
11412327
2 40 22886886 22841292
22870098
22766892
3 60 34437246 34420032.67
34482302
34340550
4 80 45283922 45134873.67
45148409
44972290
20. Apoteker bagian R & D di Industri Farmasi merancang A. Emulsi Suspensi kering
sediaan injeksi untuk total nutrisi parenteral yang B. Larutan Umumnya, suatu sediaan suspensi kering dibuat
mengandung komponen lipid dengan kelarutan terbatas C. Suspensi Kering karena stabilitas zat aktif di dalam pelarut air
dalam air dan diinginkan durasi kerja lama. Sediaan D. Suspensi terbatas, baik stabilitas kimia atau stabilitas fisik.
apakah yang sesuai? E. Serbuk Umumnya antibiotik mempunyai stabilitas yang
terbatas di dalam pelarut air.
Sumber: (Pharm.Dosage Forms :Disperse System,
1989, Vol 2, hal 318, hlm 317)

21. Apoteker QC di industri farmasi menetapkan residu bahan A. 22,5


aktif obat pada validasi pembersihan mesin supermixer, B. 25
menggunakan metode dosis terapeutik harian/MACO C. 50
(Maximum Allowable Carry Over). Produk yang diolah D. 52,5
oleh mesin tersebut adalah tablet alupurinol dan bisoprolol. E. 62,5
Diketahui MSD bisoprolol 5 mg, MDD alupurinol 800 mg, Keterangan:
dosis alupurinol 100 mg, safety factor 1000. Berapakah SF = Safety Factor
nilai MACO dari mesin tersebut? MSD = Minimal Single Dose produk (X) yang akan
dihilangkan
MDD = Maximum Daily Dose produk (Y) yang
akan diproduksi
22. Seorang pasien datang ke apotek untuk membeli obat yang A. Boraks gliserin
dapat melunakkan kotoran di telinga. Pasien menjelaskan B. Fenol gliserin
ciri-ciri obat tersebut memiliki logo lingkaran hijau pada C. Gentamisin
labelnya. Obat apakah yang dapat diberikan oleh apoteker? D. Asam docusate
E. Polimiksin
(Sumber : Pionas )
23. Apoteker di industri obat tradisional sedang menguji bobot A. 1,02
jenis ekstrak binahong 1%. Diketahui bobot piknometer B. 1,03
kosong 62,15 gram, bobot piknometer berisi ekstrak C. 1,04
binahong 1% 72,573 gram, dan bobot piknometer berisi air D. 1,05
72,17 gram. Berapakah bobot jenis ekstrak (g/mL) E. 1,06
tersebut? Keterangan:
= bobot jenis (g/mL)
W3 = bobot piknometer + ekstrak
W2 = bobot piknometer +air
W1 = bobot piknometer kosong
24. Apoteker bagian produksi di industry farmasi membuat A. 2,40 aminofilin = 0,2 gram/ suppo berat suppo = 3 gram
supositoria dengan basis oleum cacao, yang mengandung B. 2,58 1 bets = 1000 unit
0,2 gram aminofilin sebagai zat aktif. Bobot masing- C. 2,80 Bilangan pengganti oleum cacao = 0,86/gram
masing suppositoria 3 gram dan ukuran bets adalah 1000 D. 2,83 Penyelesaian :
unit sediaan. Bilangan pengganti oleum cacao adalah 0,86 E. 2,85 berat oleum yang digunakan : (3 g – 0,2 g) x 1000 =
untuk setiap 1 gram bahan. Berapakah (kilogram) basis 2800 g
oleum cacao yang diperlukan untuk membuat 1 bets nilai tukar aminofilin = 2800 g x 0,86 = 2400 g =
sediaan tersebut ? 2,4 kg
25. Apoteker R&D di indurstri farmasi sedang menghitung A. 50 Diketahui :
usia simpan sirup INH berdasarkan data uji stabilitas B. 60 Dosis INH = 100 mg/5 ml
dipercepat. Diketahui dosis INH 100 mg/5 ml, volume C. 65 Volume sediaan = 100ml/botol
sediaan 100 ml/botol dan laju penguraian mengikuti D. 70 Kecepatan eliminasi = 0,1%/bulan
kinetika orde 0 dengan laju 0,1%/bulan. Persyaratam kadar E. 80 Syarat kadar zat aktif = 93%-100%
sediaan mengandung tidak kurang dari 93% dan tidak Ditanyakan :
lebih dari 100% zat aktif. Berapakah (bulan) usia simpan berapa usia simpan sediaan tersebut ?
sediaan tersebut ? Kecepatan eliminasi = 0,1%/ bulan x 100 mg = 0,1
mg/bulan
Laju penguraia mengikuti orde 0 dimana
penguraian akan terjadi secara konstan. Syarat
kadar zat aktif tidak boleh kurang dari 93%,
sehingga 100% - 93% = 7% sebelum obat ED.
Maka 7% x 100 mg = 7 mg
Usia simpan = 7 mg/0,1 mg = 70 bulan
26. Seorang perempuan penderita diabetes datang ke apotek A. Menyarankan Jawaban : menyarankan pasien periksa ke dokter
ingin membeli obat diabetes yang lazim dikonsumsinya. periksa ke dokter Karen pasien dalam keadaan hamil dgn GDS 200
Diketahui pasien sedang hamil dan nilai GDS saat itu 200 B. Memberikan mg/Dl. Utuk mendapatkan insulin karena Insulin
mg/dL bagaimana tindakan apoteker ? insulin termasuk golongan obat High alert yang memiliki
C. Menyarankan resiko tinggi pada pasien jika tidak digunakan secara
penggunaan obat benar (Who,2013 dan kosensus)
diabetes
D. Menyarankan obat
herbal
E. Menyarankan
mengurangi porsi
makan

27. Dua orang pasien datang ke apotek ingin membeli tablet A. Obat tersebut Jawaban : Alasannya karena dosis yang untuk
asam asetil salisilat 500 mg . Pasien pertama mengeluhkan dikontraindikasika analgesic 300–900 mg setiap 4–6 jam sedangakan
sakit kepala. Sedangkan pasien kedua mengeluhkan n untuk penyakit untuk antiplatelet pada jantung 75 mg/hari (BNF
kondisi jantungnya. Apoteker hanya melayani pasien jantung 61)
pertama. Apakah alasanya ? B. Obat tidak
digunakan untuk
penyakit jantung
C. Obat memiliki
efek samping
membahayakan
jantung
D. Obat tidak dapat
dilayani tanpa
resep dokter
E. Obat berbahaya
jika dikosumsi
bersamaan dengan
obat jantung
28. Seorang pasien hyperlipidemia datang ke apotek A. Pagi hari, karena Jawabanya : atorvastatin diminum pada malam hari
menjelaskan bahwa selama mengkonsumsi atorvastatin, diabsorpsi saat karena pembentukan kolestrol terjadi pada malam
dia meminumnya pada pagi hari. Apoteker menjelaskan biosintesis hari.
tentang waktu minum obat tsb berdasarkan efikasinya. kolestrol
Kapan obat tsb boleh diminum dan apa alasanya? berlangsung
B. Malam hari,
karena diabsorpsi
saat biosintesis
kolestrol
berlangsung
C. Pagi hari, karena
waktu paruhnya
pendek
D. Malam hari,
karena waktu
paruhnya pendek
29. Seorang perempuan datang ke apotek ingin membeli obat A. Na Diklofenak
sakit perut karena menstruasi. Pasien juga menderita B. Ibuprofen
migrain. Selama ini pasien juga sudah menggunakan C. Ergotamin
parasetamol, tetapi tidak sembuh. Obat apakah yang dapat D. Kafein
diberikan apoteker untuk terapi pasien tersebut? E. Zolmitriptan sakit kepala berulang dalam pola yang dapat
diprediksi, misalnya migren saat menstruasi dapat
diberikan NSAID atau TRIPTAN ( Dipiro, 2020)
30. Seorang laki laki datang ke apotek hendak membeli obat A. Kotrimoksazol
untuk penyakit kaki gajah yang dialaminya. Obat apakah B. Metronidazol
yang berfungsi untuk mengatasi penyakit tersebut? C. Albendazol
D. Ketokenazol
E. Clotrimazol

tentang pedoman penanggulangan kejadian ikutan


pasca pengobatan filariasis. (Kemenkes RI, 2007)
31. Seorang perempuan (50 tahun, BB : 60 kg, TB: 160 cm) A. 400
didiagnosis kanker payudara. Dokter meminta apoteker B. 500
menyiapkan kebutuhan doxorubisin untuk satu hari. C. 600
Diketahui dosis doxorubisin 500 mg/m2 per dari. D. 800
Berapakah kebutuhan doxorubisin (mg) dalam satu hari? E. 1000 = 1,6329 = 1,6 m2
Dosis = 500 mg/m2
Dosis doxorubisin (mg)= LPT x Dosis
= 1,6 m2 x 500 mg/m2
= 800 mg

32. Seorang pasien perempuan (29 tahun) dating ke apotek A. Etis Etis merupakan sikap dan perilaku yang sesuai
dengan membawa resep yang berisi vaginal douch. Pada B. Empati dengan norma-norma sosial. Sesuai dengan Kode
saat bersamaan dating pasien laki-laki yang membeli obat. C. Simpati Etik Apoteker Pasal 9, seorang apoteker harus
Apoteker mempersiapkan obat dan segera melakukan D. Toleransi menjaga kerahasiaan pasien dan menghormati hak
penyampaian informasi di ruang konseling karena melihat E. Tanggung Jawab pasien.
pasien sedikit canggung. Apakah sikap yang melandasi hal
tersebut?
33. Apoteker yang tergabung dalam TFT Rumah Sakit, sedang A. 8.259.259
mengkaji terapi pengobatan dyslipidemia tanpa dan B. 9.259.259
dengan konseling terhadap biaya per penyesuaian kulitas C. 10.259.259
hidup. D. 11.259.259
E. 12.259.259
Pasien Total biaya Utilitas
dyslipidimia langsung (QALY)
medis
Terapi Tanpa 10.000.000 0,630
Konseling
Terapi 9.000.000 0.738
Dengan
Konseling
Berapakah nilai rasio biaya pengobatan dengan kualitas
hidup ?
34. Seorang pasien anak (8 tahun) dibawa ke IGD Rumah a. Dextrose 5%
Sakit dengan diagnosis diare berat. Dokter meminta b. Dextrose 10 %
apoteker menyiapkan terapi rehidrasi intravena yang c. Ringer Laktat
sesuai. Apakah terapi yang disiapkan apoteker? d. NaCl 0,9%
e. NaCl 3 %

Terapi rehidrasi intravena untuk diare berat adalah


Ringer Laktat, apabila tidak ada Ringer Laktat baru
dapat digunakan NaCl 0,9%.

Buku Saku Petugas Keseatan Lintas Diare,


DepkesRI 2011
35. Seorang pasien, anak (8 tahun) dibawa ke IGD dengan A. Ceftriaxone
diagnosis diare. Kondisi feses berdarah, demam dan tidak B.Ciprofloxacin
muntah. Hasil kultur feses menunjukkan adanya bakteri E C. Tetrasiklim
coli. Dokter meminta apoteker menyiapkan antibiotik D. Kotrimoazol
untuk kasus tersebut. Apakah antibiotik yang disiapkan? E. Amoxicilin

Pilihan antibiotik untuk anak dengan adanya bakteri


E.coli pada feses yaitu Azithromisin dan
Ceftriaxone.
Dipiro X halaman 1805
36. Seorang pasien, perempuan (38 tahun) dirawat dirumah A. Na diklofenak
sakit dengan diagnose osteoatritis pada lututnya. Pasien B. Ibu profen
memiliki riwayat tukak peptic. Ketika visite, dokter C. Paracetamol
berdiskusi dengan apoteker terkait pemberian antinyeri. D. Ketoprofen
Apakah antinyeri yang tepat untuk disarankan apoteker? E. Asam Mefenamat

Terapi obat untuk OA ditujukan untuk


menghilangkan rasa sakit.
Antinyeri untuk pasien OA lutut yang memiliki
riwayat tukak peptic adalah Acetaminophen
(paracetamol), karena paracetamol memiliki resiko
yang lebih rendah terhadap GI dibanding dengan
NSAID.
(DiPiro XI, 2020)
37. Seorang pasien laki-laki (37 tahun) dibawa ke UGD A. Dopamine
Rumah Sakit karena mengalami pandangan kabur, sesak B. Dobutamine
napas, mual muntah, dan bengkak kemerahan seluruh C. Norepinefrin
tubuh. Keluarga pasien menuturkan kejadian tersebut D. Epinefrin
terjadi beberapa jam setelah mengkonsumsi udang. Dokter
mendiagnois terjadinya syok anafilaksis dan meminta
apoteker menyiapkan antidote yang sesui. Apakah antidote
yang disiapkan?
(sumber : Dipiro,2020)
38. Seorang pasien anak (2 tahun) dating kepuskesmas dengan A. Ceftriaxone
keluhan BAB sehari 4 x, dengan kondisi fases lembek, B. Ciprofloxacin
berdarah. Hasil uji kultur fases menunjukan adanya bakteri C. Tetrasiklin
Escherichia coli. Dokter dan apoteker berdiskudi D. Kotrimoxazol
menentukan terapi yang sesuai. Apakah antibiotic yang E. Amoxcilin
tepat untuk diusulkan apoteker?

(sumber : dipiro edisi 9)


39. Seorang pasien laki-laki (40 tahun) datang ke rumah sakit A. Pirantel pamoat Penyeba Pilihan Alternatif
dengan keluhan pembengkakan disertai nyeri pada pangkal dan piperazin b infeksi Pertama
paha. Diagnosis dokter, pasien mengalami filariasis. B. Dietilkarbamazin Cacing
Dokter berdiskusi dengan apoteker dan meminta untuk dan albendazol yang
menyiapkan obat. Apakah obat yang disapkan oleh C. Piperizine dan berasal
apoteker ? dietilkarbamazin dari
D. Albendazol dan tanah
mebendazol Cacing Albendazol Pirantel
E. Mebendazol dan gelang dan pamoat
pirantel pamoat (Ascaries mebendazole
) merupakan
obat pilihan
untuk
askariasis
Cacing Albendazole -
cambuk dan
(trichuris mebendazole
)
Cacing Albendazole -
tambang dan
(Ancylost mebendazole
oma dan
necator)
Filariasis Dietilkarbam DEC +
azin (DEC) albendazole
(sumber : PMK no 15 tahun 2017 tentang
Penanggulangan Cacingan dan PMK no 94 tahun
2014 tentang Penanggungan Filariasis.)
40. Seorang pasien laki (25 tahun) dating ke apotek A. Tetrahidrozolin Tetrahidrozolin HCl digunakan untuk meredakan
mengeluhkan mata kemerahan, disertai kondisi berair. B. Betamethasone iritasi mata ringan dan mata merah akibat angin,
Pasien menyampaikan kemungkinan mata merah akibat C. Kloramfenikol serbuk bunga atau berenang (Sumber : Medscape)
debu karena pekerjaaanya sebagai pekerja bangunan. D. Neomisin
Apoteker menyiapkan tetes mata yang dapat mengurangi E. Polimiksin
kemerahan pasien. Apakah tetes mata yang tepat untuk
pasien?
41. Seorang pasien (laki2, usia 47th) datang ke apotek membeli A. memberikan Pada daftar OWA apoteker bisa memberikan
allopurinol dan piroxicam, masing- masing 20 tablet, allopurinol 20 allopurinol 100mg/10tab
untuk mengatasi keluhan nyeri sendi. Hal tersebut karena tablet Dan piroxicam 10mg/ 10 tab
rekomendasi dari tetangga nya yang mengalami kondisi B. memberi
serupa. Pasien melakukan cek laboratorium mandiri piroxicam 20
dengan hasil kadar asam urat 8b/dL. Apakah tindakan tablet
apoteker terkait hal tersebut? C. memberi kedua
obat separuhnya
saja
D. memeberikan obat
sebanyak 10tab
dan menyarankan
ke dokter
E. tidak memberikan
kedua obat dan
menyarankan ke
dokter
42. Apoteker di RS sedang melakukan diskusi dengan dokter A. dekstrosa 5% Bikarbonat dapat diberikan pd kondisi hiperkalemia
terhadap pasien perempuan 55th yg mengalami B. dekstrosa 10% berat atau jika pH darah < 6,8
hiperglikemik dengan kadar glukosa darah 240mg/dL, C. bikarbonat (ketoasidosis diabetic dan edema serebri pd DM
HCO3 sebesar 4mEq/L, pH 4,9. Pasien mengalami D. NaCL 0.9% tipe1, 2017)
hiperkalemia berat (K+ 4,5mEq/L) dokter mendiaqnosis E. Insulin
terjadi ketoasidosis dan meminta apoteker menyiapkan
terapi sesuai resep. Apakah terapi yg disiapkan?
43. Seorang pasien anak perempuan 6th datang keUGD RS A. Ringer Laktat Pasien dengan dehidrasi sedang- berat harus segera
dengan keluhan BAB 5x feses cair, dan berdarah, lemas, B. Dextrose 5% diobati dengan penggantian cairan IV yaitu RL ,
mata cekung. Dokter meminta apoteker menyiapkan C. Dextrose 10% jika tidak tersedia infuse saline normal dapat
rehidrasi intravena pada pasien dengan diagnosis disentri D. NaCl 3% menjadi alternative
disertai dehidrasi sedang. Apoteker menyiapkan rehidrasi E. MgSO4 (app MIMS)
iv yang sesuai. Apakan obat yg disiapkan oleh apoteker?
44. Seorang pasien perempuan (35 tahun) datang ke poliklinik A. Menghambat Benzodiazepine Therapy
jiwa mengeluhkan sering cemas secara mendadak, diikuti reseptor GABAA Alprazolam is indicated for the treatment of panic
rasa pusing, telapak tangan berkeringat, dan jantung ke dalam neuron disorder with or without agoraphobia, as well as
berdebar-debar. Diagnosis dokter pasien dinyatakan presinaptik GAD.
mengalami gangguan kecemasan menyeluruh. Dokter B. Menghambat
meminta apoteker minyapkan alprazolam 0,25 mg (2x pengambilan 5- Pharmacology and Mechanism of Action
sehari). Bagaimanakah mekanisme kerja obat tersebut? HT ke dalam The GABA-receptor model of anxiety theorizes that
neuron presinaptik benzodiazepines ameliorate anxiety through
C. Menghambat potentiation of the inhibitory activity of GABA.43
sistim enzim Benzodiazepines bind on the GABAA receptor at
monoamin the α1, α2, α3, and α5 subunits in combination with
oxidase a β subunit and the γ2 subunit.
D. Mengangkut
serotonin dan (Dipiro, edisi 10 hal 1086)
norepinefrin
E. Menghambat
reseptor dopamin
45. Apoteker dirumah sakit sedang melakukan visite A. Tetrasiklin
kolaboratif dengan dokter pada pasien anak perempuan B. Doksisiklin
(9 tahun) dengan keluhan diare, demam disertai feses C. Metronidazol
berdarah. Hasil uji feses menunjukan adanya bakteri vibrio D. Ciprofloxacin
cholera. Dokter meminta kepada apoteker untuk E. Vankomicin
menyiapkan antibiotik yang aman digunakan untuk pasien
anak tersebut. apakah antibantibiotik disiapkan
Vibrio cholerae Children
Erythromycin 30 mg/kg/day divided every 8 hours
orally × 3 days; azithromycin 10 mg/kg/day given
orally once daily × 3 days

(Dipiro, edisi 10 hal 1805)


46. Seorang pasien perempuan (57 tahun) rawat inap dengan A. Ringer laktat
diagnosis awal ketoasidosis mengalami penurunan denyut B. Dekstrosa 5%
jantung, kesadaran fluktuatif dan muntah. Dokter menduga C. Dekstrosa 10%
telah terjadi edema serebri dan meminta apoteker D. Manitol
menyiapkan penggantian cairan segera. Apakah cairan E. NaCl
yang disiapkan oleh Apoteker?
(sumber : Panduan Praktik Klinis Ikatan Dokter
Anak Indonesia Ketoasidosis Diabetik dan Edema
Serebri pada Diabetes Melitus Tipe-1 tahun 2017)
47. Apoteker bagian R&D industri farmasi akan melakukan A. 2,70 g Diketahui :
pengembangan formula untuk injeksi morfin sulfat B. 4,75 g  NaCl 0,9%
10mg/mL sebanyak 1 liter injeksi. Formula tersebut C. 6.30 g  Morfin sulfat 10 mg/mL sebanyak 1L
terdapat bahan tambahan yaitu NaCl untuk zat D. 7,60 g Total morfin = 10 mg x 1000
pengisotonis. Tiap 1 gram morfin sulfat ekivalen dengan E. 9,00 g = 10.000 mg = 10 gr
0,14 gram NaCl. Berapa gram NaCl yang dibutuhkan?  1 gr morfin = 0,14 gr NaCl
Ditanya : berapa gram NaCl ?
Jawab :
NaCl = 0,9% x 1000 mL = 9 gr
Ekivalen morfin sulfat = 10 x 0,14 = 1,4 gr
NaCl yang dibutuhkan = 9-1,4 = 7,6 gr
48. Seorang apoteker R&D melakukan pengembangan A. 25 g Diketahui :
formula injeksi steril klorpromazine HCL 2,5% dengan B. 50 g Formula klorpromazin HCl 2,5% (2mL/ampul)
formula sebagai berikut : Klorpromazin HCL (2,5%), C. 75 g - klorpromazin HCl 2,5%
sodium asetat (1%), asam asetat glasial (0,4%), sodium D. 100 g - sodium asetat 1%
metabisulfit (0,5%), sodium klorida (0,197), dan akua p.i E. 125 g - asam asetat glasial 0,4%
hingga 100%. Tiap sediaan memiliki volume 2 mL/ampul - sodium metabisulfit 0,5%
dan dibuat 2500 ampul dalam 1 bets. Berapa sodium asetat - sodium klorida 0,197%
yang diperlukan pada 1 bets sediaan tersbut? - akua p.i ad 100%
Ditanya: berapa sodium asetat yang dibutuhkan
dalam 1 bets.?
Jawab:
Sodium asetat 1% (b/v) x 2mL = 0,02 Total sodium
asetat yang dibutuhkan adalah 0,02 x 2500 = 50gr
49. Apoteker bagian Rn D di industri farmasi melakukan A. Laktosa Sticking : bahan massa cetak tablet menempel
pengembangan formula tablet asam traneksamat 500 mg. B. Pvp pada dinding cetakan dikarenkan massa cetak
Saat dikempa, terjadi permasalahan terdapat bagian atas C. Pati jagung lengket dan sebagian besar disebabkan oleh
tablet yang melekat pada alat pencetak. Bahan apakah D. Mg stearate kelembapan berlebih padatahap granulasi.
yang harus ditambahkan untuk mengatasi masalah E. Monokristal Pada soal no 49 menanyakan bahan apakah
tersebut? selulosa yang harus di tambahkan pada kasus sticking
(pengikat : contohnya PVP) (lubrikan : Mg
stearat) (pengisi : laktosa) (glidan : talk)
(desintegran : amylum)
50. Apoteker bagian RnD industri farmasi akan melakukan A. 122,70 gram Diketahui
scale up produksi injeksi atripin sulfat 1 mg/ml. Dalam 1 B. 134,75 gram V : 20 liter ____ 20.000 ml
batch produksi akan diproduksi 20 liter injeksi. Sediaan C. 176,30 gram W : bobot ZA dlm gram 20gram
tersebut terdapat bahan tambahan yaitu nacl untuk zat D. 177,60 gram E : 0,1 gram
pengisotonis. Tiap 1 gram morfin sulfat ekivalen dengan E. 189,00 gram Rumus : 0,9/100 X V – (W x E)
0,13 gram nacl. Berapa gram nacl yang dibutuhkan? 0,9/100 X 20.000 – ( 20 gram x 0.13)
180- 2,6
= 177,4 ( TIDAK ADA JAWABANNYA)

51 Apoteker bagian QC melakukan analisis suatu produk A. 0,0129


sediaan sirup obat batuk yang berisi dextrometorfan dan B. 0,0229
guaifenesin. Sampel dianalisis dengan metode KCKT dan C. 0,0286
diperolch & kromatogram sebagai berikut: D. 0,1286
E. 0,2863

RS = 2(tR.2-tR.1)/(W2+W1)
= 2(1,053-0,68)/(468258+126639)

Berapakah resolusi hasil analisis sediaan tersebut? = 2(0,373)/594897


= 0,746/594897
= 1,254 × 10^-6

SURTI KHAYATUL FATA (20405021101)


52 Apoteker bagian QA melakukan validasi metode analisis A. 0,22
penetapan kadar sampel dengan metode KCKT. Apoteker B. 0,25
melakukan perhitungan tailing factor pada sampel untuk C. 0,29
menilai efisiensi kolom. Hasil kromatogram dapat dilihat D. 0,32
sebagai berikut: E. 0,35

TF = a/b
= 2/9
= 0,22

SURTI KHAYATUL FATA (20405021101)


Berapakah nilai tailing faktor sampel tersebut?
53 Seorang pasien datang ke apotek untuk menebus resep A. Menurunkan
berisikan ezetimibe 10 mg sebanyak 10 tablet. sintesis LDL
Bagaimanakah mekanisme kerja obat tersebut? B. Menurunkan
sintesis VLDL
C. Menurunkan
katabolisme LDL
D. Menghambat
absorpsi (Sunardi dan Isabela, 2015).
kolesterol
E. Menurunkan HDL SURTI KHAYATUL FATA (20405021101)
54 Seorang pasien ingin menebus resep diapotek berisi A. Disimpan dalam Obat yang digunakan untuk anus atau suppositoria
bysacodyl supositoria apoteker menyampaikan agar kotak P3k disimpan dalam lemari pendingin (bukan pada
supositoria disimpan dengan benar bagaimana edukasi cara B. Disimpan dalam bagian freezer) agar tidak meleleh disuhu ruangan
penyimpanan obat tersebut kepada pasien ? lemari pendingin (buku panduan agen of change , kemenkes 2017)
C. Dsimpan dalam
frezer ISWOYO (20405021102)
D. Disimpan dalam
lemari penutup
E. Disimpan dalam
botol kedap
cahaya

55 Seorang pasien datang ke apotek untuk menebus resep A. Menyarankan Orlistat secara umum digunakan dalam dosis 120
yang berisikan orlistat 120mg obat tersebut digunakan pasien untuk tidak mg tiga kali sehari sebelum makan , hal penting
untuk pengobatan obesitas dengan cara menghambat mengkomsusmsi yang harus diingatkan kepada pasien adalah untuk
penyerapan lemak sehingga akan menghambat makanan mengurangi jumlah asupan lemak . ( jurnal
peneyerapan vitamin larut lemak apakah saran yang sesuai berlemak kedokteran syiah kuala volume 10 nomer 3
untuk mengatasi efek samping tersebut ? B. Menyarankan desember 2010 )
pasien untuk
mengkomsumsi
suplemen vitamin ISWOYO (20405021102)
B dan C
C. Menyarankan
kepada pasien
untuk
mengkomsumsi
suplemen vitamin
A, D, E dan K
D. Menyarankan
kepada pasien
untuk rutin
berolahraga agar
penyerapan
vitamin dapat
optimal
Menyarankan
kepada pasien
untuk
mengkomsusmsi
banyak sayur dan
buah
56 Apoteker di apotek menerima resep yang berisi campuran A. Obat dapat Berdasarkan USP Compounding Standards and
parasetamol, ctm dan guaifenesin untuk dibuat dalam digunakan sampai Beyond-Use Dates (BUDs) (2019), Sediaan padat
sediaan serbuk terbagi. Pada penyerahan obat, pasien 1 bulan dapat digunakan sampai 180 hari atau sama dengan
menanyakan tentang batas waktu obat dapat digunakan. B. Obat dapat 6 bulan.
Bagaimana edukasi yang sesuai untuk pertanyaan pasien digunakan sampai
tersebut? 2 bulan
C. Obat dapat
digunakan sampai
3 bulan
D. Obat dapat
digunakan sampai
5 bulan
E. Obat dapat Zelita Perdani Putri (20405021103)
digunakan sampai
6 bulan
57 Apoteker di PBF melakukan penerimaan obat tetes mata A. Pada suhu -2 – (- Berdasarkan The Physical, Chemical, and
kloramfenikol. Obat tersebut akan disimpan pada ruang 4) oC Microbiological Stability of Chloramphenicol
penyimpanan yang sesuai untuk menjaga stabilitas sediaan B. Pada suhu 2 – 8 Ophthalmic Solution (2018), USP menyatakan
o
obat. Berapakah suhu ruang penyimpann yang sesuai? C bahwa tetes mata kloramfenikol harus disimpan
C. Pada suhu 8 – 15 pada temperature rendah pada 2 – 8 oC
o
C
D. Pada suhu 15 – 25
o
C
E. Pada suhu 25 – 30
o
C

Zelita Perdani Putri (20405021103)


58 Apoteker di apotek melakukan penyimpanan resep yang A. 15 September Berdasrkan Permenkes Nomor 73 Tahun 2016
sudah ditebus pada tanggal 15 September 2018. Apoteker 2020 Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian Di Apotek
akan melakukan pemusnahan resep yang sudah melewati B. 15 September (Hal 13), Resep yang telah disimpan melebihi
batas penyimpanan. Kapankah resep tersebut harus 2021 jangka waktu 5 (lima) tahun dapat dimusnahkan.
dimusnahkan? C. 15 September Maka 5 tahun dari tanggal 15 September 2018
2022 adalah tanggal 15 September 2023 .
D. 15 September
2023
E. 15 September
2024

Zelita Perdani Putri (20405021103)


59 Seorang Pasien (wanita, 25 tahun) dibawa ke rumah sakit A. Vitamin B12
dan didiagnosa dokter mengalami anemia yang ditandai B. Asam Folat
dengan penurunan serum ferritin yaitu 9 µg/L. Dokter C. Zat Besi
meminta rekomendasi terapi dari apoteker. Terapi apa D. Eritropoetin
yang sesuai untuk pasien tersebut ? E. Piridoksin

Dipiro edisi 11

NOVI KURNIAWATI (20405021104)


60 Seorang laki-laki (25 tahun) akan ditugaskan ke daerah A. Artesunat
endemic malaria. Untuk mencegah terjadinya penularan, B. Kina HCl
maka dokter meminta rekomendasi kepada apoteker untuk C. Doksisiklin
terapi profilaksis. Terapi apa yang dapat diberikan ? D. Primakuin
E. ACT
(Permenkes no 5 tahun 2013, pedoman tatalaksana
malaria hal. 54)

NOVI KURNIAWATI (20405021104)


61 Seorang pasien datang ke apotek membawa copy resep A. 3 jam sebelum
yang berisi : tidur malam
Iter 2X B. 2 jam sesudah
R/Metformin 500 mg No. XC det CCL. makan
S 1 dd 1 tab C. 30 menit sebelum
Setelah apoteker menyiapkan obat, informasi penggunaan makan
obat tersebut yang tepat di sampaikan oleh apoteker adalah D. 2 jam sebelum
? makan
E. Bersamaan
dengan makan Metformin menghambat perubahan laktat menjadi
glukosa di hepar (MIMS)
AULIA NURFAJRIAH (20405021105)
62 Seorang perempuan, usia 40 tahun, baru saja terdiagnosa A. 3 jam sebelum
dokter di suatu rumah sakit mengalami gangguan glukosa makan
post-prandial, dimana terjadi peningkatan kadar glukosa B. 2 jam sesudah
darah setelah makan. Dokter memberikan resep Akarbose makan
50 mg, 3x sehari. Apoteker akan memberikan informasi C. Bersama dengan
waktu minum obat kepada pasien agar tercapai efek terapi kunyahan makan
maksimal. Apakah informasi yang tepat disampaikan? pertama
D. Segera setelah
makan Mekanisme aksi akarbose menghambat
E. 30 menit sebelum enzimglukosidase dan mencegah absorpsi glukosa
makan (MIMS)

AULIA NURFAJRIAH (20405021105)


63 Seorang apoteker di apotek, meyerahkan sediaan tetes A. Menghambat
mata yang mengandung levofloxacin (2 tetes 3 kali sehari sintesis protein
pada mata kanan dan kiri) atas resep dokter pada seorang bakteri
pasien untuk mengobati infeksi pada matanya. B. Menghambat
Bagaimanakah mekanisme aksi obat tersebut ? sintesis DNA
bakteri
C. Menghambat
pembentukan
peptidoglikan Mekanisme aksi levofloxacin menghambat DNA
D. Menghambat gyrase (DNA gyrase merupakan enzim yang
sintesis dinding dibutuhkan untuk replikasi dan transkripsi DNA
sel bakteri)
E. Menghambat (MIMS)
replikasi DNA
AULIA NURFAJRIAH (20405021105)
64 Seorang perempuan, 35 tahun , datang ke apotek dan A. Minum 1 tablet
bertanya mengenai kondisinya, perempuan tersebut baru sesuai dosis
saja mengonsumsi obat pil KB yang telah lupa tidak B. Mulai kontrasepsi
minum pil KB selama 2 hari berturut-turut. Apakah dari awal
informasi yang akan disampaikan? C. Segera minum 2
Jika dua atau lebih tablet berturut-turut terlewat,
tablet yang terlupa
ambil 1 tablet yang terlewat dan buang 1 tablet
secara bersamaan
yang terlewat tersebut. Kemudian minum pil KB
D. Menghentikan
sebanyak 2 tablet (1 tablet yang terlewat dan 1
terapi dan
tablet yang dijadwalkan secara teratur), tablet
mengganti dengan
diminum pada hari yang sama. Setelahnya lanjutkan
jenis kontrasepsi
minum pil KB seperti biasa sesuai jadwal rutin.
lain
E. Berkonsultasi (Dipiro Edisi 11, 2020, Hal. 208)
dengan dokter
CHESLY JUNY PRAMESTI (20405021106)
65 Seorang perempuan, usia 40 tahun, baru saja terdiagnosa A. Metformin Obat golongan Penghambat Alfa Glukosidase
dokter di suatu rumah sakit mengalami gangguan glukosa B. Glibenklamid bekerja dengan cara menghambat kerja enzim alfa
post-prandial, dimana terjadi peningkatan kadar glukosa C. Acarbose glukosidase di saluran pencernaan sehingga
darah setelah makan. Dokter meresepkan obat yang D. Insulin menghambat absorpsi glukosa dalam usus halus.
memiliki mekanisme penghambatan alfa glukosidase. E. Sitagliptin Obat yang termasuk dalam golongan ini adalah
Apakah obat yang dimaksud? Acarbose.

(Perkeni, 2019, tentang Pedoman Pengelolaan dan


Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2 Dewasa di
Indonesia)

CHESLY JUNY PRAMESTI (20405021106)


66 Seseorang perempuan, usia 40 tahun, baru saja terdiagnosa A. 1 jam sebelum
dokter di suatu rumah sakit mengalami tekanan darah makan
tinggi. Dokter memberikan resep captopril 12,5 mg (3 x B. 15 menit sebelum
sehari). Apoteker akan memberikan informasi waktu makan
minum obat kepada pasien agar tercapai efek terapi C. pada waktu Sumber Nafrialdi, 2007
maksimal. Apakah informasi yang tepat disampaikan? makan
D. 15 menit setelah AYUDYA CHAERANI (20405021107)
makan
E. sesaat setelah
makan

67 Seorang perempuan, usia 40 tahun, baru saja terdiagnosa A. saat perut kosong
dokter di suatu rumah sakit mengalami hipertiroid. Dokter B. sebelum makan
memberikan resep L-tiroksin 0,1 mg/hari. Apoteker akan C. sesudah makan
memberikan informasi waktu minum obat kepada pasien D. pada waktu
Pemberian obat L-tiroksin diberikan pada pagi hari
agar tercapai efek terapi maksimal. Apakah informasi yang makan
saat perut kosong, 30 menit sebelum makan
tepat disampaikan? E. sesaat setelah
makan
AYUDYA CHAERANI (20405021107)

68 . industri obat tradisional sedang mengembangkan sediaan A. bulk forming


dengan bahan tanaman Rheum Officinale L. Radix. Bahan B. osmotik
tersebut terbukti mengandung antrakuinon. Apakah khasiat C. emolien
senyawa tersebut? D. stimulan laksatif
E. adsorben Rheum Officinale L. Radix mengandung
antrakuinon yang berkhasiat sebagai laksatif.
AYUDYA CHAERANI (20405021107)

69 Seorang pasien, laki-laki 45 tahun memiliki keluhan A. Ambroxol


konstipasi. Pasien mengkonsumsi obat Omeprazol, B. Omeprazol
Ambroxol, Kodein, metformin, dan glibenklamid. Obat C. Metformin
manakah yang menyebabkan keluhan pada pasien D. Kodein
E. glibenklamid

Kodein memiliki efek samping konstipasi


(sumber : Medscape)

DINI KUSUMA RANI (20405021108)


70 Seorang perempuan 28 tahun datang ke apotek untuk A. Bangun Tidur Obat piperazin sangat efektif bila diberikan pada
menebus resep untuk anaknya. Anak tersebut didiagnosa B. Pagi hari waktu pagi hari dan kemudian minum air
cacingan, dan di resep tertulis obat pirantel palmoat. C. Siang hari segelas sehingga obat sampai ke sekum dan kolon
Apoteker memberikan informasi terkait dengan aturan D. Sore hari dan pirantel pamoat juga termasuk
pakai obat.kapankah waktu yang tepat untuk meminum E. Malam menjelang obat yang efektif. Efek samping yang mungkin
obat tersebut? tidur terjadi misalnya mual dan muntah.

(sumber : Nisa, K. 2010. Prevalensi Cacing Usus


Melalui Pemeriksaan Kerokan Kuku Pada Siswa
Sdn Pondokrejo 4 Dusun Kombongan Kecamatan
Tempurejo Kabupaten Jember. Fakultas kedokteran
gigi. Universitas jember)

DINI KUSUMA RANI (20405021108)


71 Seorang apoteker di Industri Obat Tradisional A. Maserasi
merencanakan akan membuat jamu dengan bahan baku B. Perkolasi
ekstrak daun cengkeh. Senyawa aktif yang diduga C. Destilasi
berperan adalah minyak atsiri. Metode ekstraksi apakah D. Sokhletasi
yang tepat digunakan untuk menarik senyawa tersebut ? E. Infundasi

Sumber : Buku Ajar Teknologi Bahan alam, 2017


Hal : 119)

maserasi : metode ekstraksi yang paling sederhana


dan untuk ekstraksi senyawa-senyawa yang tidak
tahan panas (termolabile).
Perkolasi : tidak memerlukan panas menggunakan
alat percolator. Proses perkolasi dengan melarutkan
senyawa metabolit dengan cara mengalirkan pelarut
yang sesuai pada perkolator sehingga senyawa
metabolit terikut dengan pelarut dan mengalir
keluar dari bejana untuk ditampung.
Sokletasi : seperti maserasi tapi dapat digunakan
utk senyawa tahan panas. ekstraksi menggunakan
pelarut yang selalu baru yang umumnya dilakukan
dengan alat khusus sehingga terjadi ekstraksi
kontinu dengan jumlah pelarut relatif konstan
dengan adanya pendingin balik.

HANUM RINANDA PUTRI (21405021109)


72 Seorang apoteker dibagian R&D di industry obat A. Antrakuinon
tradisional sedangkan mengembangkan formula sediaan B. Mangostin
tablet herbal sebagai imunomodulator dengan bahan C. Xhantonis
serbuk dari buah manggis. Untuk memastikan bahan yang D. Asiaticosid
digunakan benar, maka dilakukan pemastian identifikasi E. Papain
kebenaran bahan secara KLT. Apakah senyawa
penanda/marker yang tepat digunakan untuk
(sumber: Mardiana, L. 2011. Ramuan dan Khasiat
mengidentifikasi bahan serbuk tersebut?
Kulit Buah Manggis. Jakarta: Penebar Swadaya).

HANUM RINANDA PUTRI (21405021109)


73 Seorang apoteker bagian QC di Industri Farmasi A. Addition method
sedangkan melakukan penetapan kadar parasetamol dalam B. Single point
sediaan tablet. Hasil analisis didapatkan absorbansi baku calibration
sebesar 0,425 dan absorbansi sampel 0,402. Konsentrasi C. Multiple point
bahan baku sebesar 15ppm. Apakah jenis Teknik calibration
kuantifikasi yang digunakan yang digunakan oleh apoteker D. One standard for
tersebut? each strength
E. Multiple standard (Sumber: Chan, C. C, dkk.2004. Analytical Method

for each strength Validation and Instrument Performance Validation


Hal:14)
Single-Point Calibration : Suatu metode dapat
dikembangkan dan di validasi hanya dengan
mengunakan satu konsentrasi analit standar.
Multiple-Point Calibration : Melibatkan dua atau
lebih konsentrasi standar

HANUM RINANDA PUTRI (21405021109)


74 Apoteker di puskesmas, sedang menerima vaksin polio A. -15 - (-25)°C
dari Dinas Kesehatan Provinsi. Berapakah suhu B. 2°C – 8°C
penyimpanan vaksin tersebut? C. 8°C – 15°C
D. 15°C – 30°C
E. 25°C - 30°C

Permenkes nomor 12 th 2017 tentang


penyelenggaraan imunisasi
(Ambar Saraswati 20405021110)
75 Apoteker di puskesmas, sedang menerima vaksin varisela A. -15 - (-25)°C
dari Dinas Kesehatan Provinsi, Berapakah suhu B. 2°C – 8°C
penyimpanan vaksin tersebut? C. 8°C – 15°C
D. 15°C – 30°C Permenkes nomor 12 th 2017 tentang
E. 25°C - 30°C penyelenggaraan imunisasi. Hal 48.
(Ambar Saraswati 20405021110)
76 Apoteker di Industri Farmasi membuat sediaan tablet A. Granulasi Basah Cetak langsung :
untuk hipertensi, sedian tersebut memiliki sifat alir yang B. Granulasi Kering - Zat aktif memiliki sifat alir yang baik
buruk, daya kompresibilitas buruk, mudah terhidrolisis dan C. Kempa langsung - Zat aktif memiliki kompresibilitas yang baik
tidak tahan panas serta lembab, Apakah metode pembuatan D. Fast melt Granulasi Basah :
tablet yang tepat digunakan ? granulation - Zat aktif memiliki sifat alir yang buruk
E. Foam granulatin - Zat aktif memiliki kompresibilitas yang
buruk
- Zat aktif tahan terhadap pemanasan
- Zat aktif tidak terurai / terhidrolisis oleh air
Granulasi Kering :
- Zat aktif memiliki sifat alir yang buruk
- Zat aktif memiliki kompresibilitas yang
buruk
- Zat aktif tidak tahan terhadap pemanasan
- Zat aktif mudah terurai / terhidrolisis oleh
air

FITRIYATUL RIZKIYAH (21405021111)


77 Apoteker di instalasi farmasi rumah sakit sedang A. Rifampisin ESO obat TB :
memberikan pelayanan informasi obat terkait kegunaan B. Isoniazid - Rifampisin : warna merah pada air
obat yang dikonsumsi pasien penderita TB, selain obat TB C. Pirazinamid seni, keringat, air mata, air liur (penanganan
diberikan tambahan terapi vitamin B6 yang digunakan D. Etambutol : sampaikan pada pasien bahwa itu hanya
untuk mengurangi efek samping dari suatu obat TB, E. Streptomisin metabolisme dari rifampisin sehingga tidak
Apakah obat TB tersebut ? perlu diberikan terapi apa-apa)
- Isoniazid : kesemutan, rasa terbakar di kaki
dan nyeri otot (penanganan : diberikan
piridoksin / Vitamin B6)
- Pirazinamid : nyeri sendi ,meningkatkan
kadar asam urat (penanganan : diberikan
aspirin / allopurinol)
- Etambutol : gangguan penglihatan
berupa berkurangnya ketajaman, buta warna
(penangana : hentikan penggunaan
etambutol)
- Sterptomisin : gangguan keseimbangan dan
pendengaran (penanganan : hentikan
penggunaan streptomisin)

FITRIYATUL RIZKIYAH (21405021111)


78 Apoteker di IGD sedang menyiapkan obat antidotum A. Atropin Antidotum :
untuk pasien dengan keluhan keracunan insektisida B. Nalokson - Atropin : antidotum dari kercunan
carbamat, Apakah antidotum tersebut ? C. Diazepam insektisida
D. Asetilsistein - Nalokson : antidotum keracunan opioid /
E. Deferoksamin dekstrometrofan
- Diazepam : antidotum keracunan TCA
- Asetilsistein : antidotum keracunan
paracetamol
- Deferokasmin : keracunan akibat
meningkatnya kadar zat besi dalam darah

FITRIYATUL RIZKIYAH (21405021111)


79 Apoteker di instalasi farmasi rumah sakit sedang A. Ceftriaxone Golongan floroquinolon yaitu ciprofloksasin
berkomunikasi dengan dokter terkait antibiotik pengganti B. Kotrimoxxazole merupakan pilihan antibiotik yang paling adekuat.
yang tersedia untuk pasien (laki-laki, 35 tahun) yang C. Ciprofloxacin (Diagnosis dan Tatalaksana Demam Tifoid pada
mengalami demam tifoid namun memiliki alergi terhadap D. Kloramfenikol DewasaCDK-292/ vol. 48 no. 1 th. 2021)
obat golongan beta laktam. apakah obat yang tepat E. Tetrasiklin
disarankan untuk pasien ?

Septo hariono
(20405021112)
80 Apoteker di apotik sedang memberikan pelayanan A. Akumulasi
informasi terkait munculnya efek samping obat captopril Bradikinin
kepada pasien mengeluhkan batuk kering selama B. Peningkatan
menggunakan obat captopril untuk pengobatan Prostaglandin E2
hipertensinya. Bagaimana mekanismae terjadinya C. Penghambatan
efeksamping tersebut? Konversi
angiotensin
D. Peningkatan
Protasiklin
E. Pengurangan
aldosteron
Obat ACEI menghalangi degradasi bradikinin,
sehingga bradikinin meningkat dan menyebabkan
efeksamping batuk kering (Dipiro X, hal 63)

Septo hariono
(20405021112)

81 Apoteker di apotik berkomunikasi dengan Dokter yang A. Propanolol Captopril


sedang praktik terkait ketersediaan obat antihipertensi B. Amlodipin adalah obat
untuk pengganti captopril. Pasien mengeluhkan batuk C. HCT golongan
kering selama penggunaan captopril. Apakah obat yang D. Furosemid ACEI di mana
disarankan untuk mengganti obat tersebut? E. Valsartan bekerja
dengan
menghambat kerja enzim pengubah angiotensin,
karena memiliki efek samping batuk kering yang
mengganggu sehingga dapat digantikan dengan
obat yang memiliki sistem kerja sama sbg inhibitor
sistem renin angiotensin yaitu golongan ARB
valsartan.

ILHAM FADHILAH RAHMAN (20405021113)


82 Apoteker di puskesmas akan melakukan penyimpanan A. DPT Berdasarkan penggolongan rantai dingin vaksin
beberapa vaksin yang baru saja diterima diantaranya B. OPV (vaccine cold chain) penyimpanan vaksin harus
vaksin DPT, OPV, BCG, TT, dan Hepatitis B. Apakah C. BCG sesuai dengan suhu stabilitasnya. OPV
vaksin yang disimpan di bagian paling bawah? D. TT membutuhkan suhu sekitar -15o C hingga -25oC.
E. Hepatitis B sehingga OPV membutuhkan pendinginan yang
lebih besar dan tidak terpengaruh oleh perubahan
suhu ketika tempat penyimpanan di buka dan di
tutup. Maka tempat yang tepat di paling bawah.

ILHAM FADHILAH RAHMAN (20405021113)


83 Apotker di apotik sedang melayani pembelian obat kepada A. Piroxicam OAINS bias digunakan sebagai analgesik pada
seorang pasien. Pasien penderita osteoarthritis ingin B. Na Diklofenak pengobatan osteoarthritis. OAINS non selektif
membeli obat untuk menghilangkan nyeri lututnya. Pasien C. Celecoxib memiliki efek samping gastritis dengan menghibisi
juga menyampaikan jika memiliki riwayat tukak petik dan D. Naproxen enzim COX sehingga prostaglandin tidak di
sudah mengkonsumsi parasetamol namun nyerinya belum E. Indometasin produksi. Prostaglandin berfungsi memperbaiki dan
mereda. Apakah oat yang dapat diberikan? mempertahankan integritas membran. Celecoxib
adalah contoh obat OAINS selektif COX-2
sehingga aman di gunakan untuk pasien tukak
lambung/penyakit gastritis.

ILHAM FADHILAH RAHMAN (20405021113)


84 Apoteker di apotik sedang melakukan swamedikasi untuk A. Kalsium dan Vit
seorang pasien (perempuan, 65 tahun). Pasien D
menanyakan suplemen harian yang dapat dikonsumsi B. Kalsium dan Vit
sesuai untuk kondisi osteoporosis yang telah dideritanya. B Compleks
Apakah suplemen tersebut ? C. Zink dan Vit A
D. Zink dan Vit C
E. Zat besi dan Vit E

Sumber; Kristiningrum Ester. 2020. Farmakoterapi


untuk Osteoporosis. CDK Edisi Khusus CME-
2/Vol. 47
(Pramita Utari, 20405021114)
85 Apoteker di apotik sedang memberikan informasi A. 60 menit sebelum
penggunaan obat domperidone tablet kepada seorang makan
pasien (perempuan, 25 tahun). Kapankah waktu yang tepat B. 15-30 menit
dalam penggunaan obat tersebut ? sebelum makan
C. pada waktu
makan
D. 15-30 menit Sumber : Anonim. 2014. ISO Informasi Spesialite
sesudah makan Obat Indonesia volume 48. Jakarta: Penerbit
E. 60 menit sesudah PT.ISFI. Halaman 487.
makan
(Pramita Utari, 20405021114)
86 Apoteker diapotik sedang memberikan informasi A. 60 menit sebelum
penggunaan obat omeprazole kapsul kepada seorang makan
pasien (perempuan, 25 tahun). Kapankah waktu yang tepat B. 10-15 menit
dalam penggunaan obat tersebut? sebelum makan
C. Pada waktu Omeprazole diminum 1 jam atau 60 menit sebelum
makan makan saat perut kosong
D. 10-15 menit (MIMS edisi 2016/2017 halaman 3)
sesudah makan
E. 60 sesudah makan LISA KHUMAIROH (20405021115)
87 Apoteker di apotik sedang memberikan informasi suhu A. Suhu 2-8 oC
penyimpanan obat metronidazole ovula kepada seorang B. Suhu 8-15 oC
pasien (perempuan, 27 tahun). Berapakah suhu yang C. Suhu 15-25 oC
digunakan dalam penyimpanan obat tersebut? D. Suhu >25 oC Penyimpanan pada almari es (suhu 2-8oC)

E. Suhu (-15)-(25) oC (Jurnal Farma medika Vol.3, No.1 Juni 2018)

LISA KHUMAIROH (20405021115)


88 Apoteker di industry farmasi sedang menguji adanya A. Analit terikat
kandungan pada tablet ibuprofen dengan metode KCKT dengan fase diam
menunjukkan peak analit yang mengalami tailing. Apakah B. Analit terikat
penyebab dari kondisi tersebut? dengan fase gerak
C. Komposisi fase
gerak yang tidak
sesuai Penyebab peak analit yang mengalami tailing yakni
D. Konsentrasi analit ketidaksesuaian komposisi fase gerak dengan
tinggi kolom.
E. Lempeng teoritis ( Setyawati, L. Analisis Campuran Paracetamol,
terlalu banyak Salisilamida, dan Kafein dalam Tablet Secara
Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT).)

LISA KHUMAIROH (20405021115)


89 Apoteker di industri obat tradisional sedang memisahkan A. Fase normal, Terdapat dua fase dalam kromatografi lapis tipis
kandungan senyawa aktif pada fraksi polar daun salam karena fase gerak yaitu
dengan metode KCKT tipe kromatografi partisi lebih polar 1. fase normal (normal phase) adalah fase
menggunakan fase diam C-18 dan fase gerak metanol : air daripada fase diamnya polar fase geraknya non polar
(1:3). Apakah jenis fase yang digunakan dalam metode diam 2. Fase terbalik (reverse phase) adalah fase
tersebut ? B. Fase normal, diamnya non polar, dan fase geraknya polar.
karena fase diam
lebih polar Non polar : C-18
daripada fase Polar : metanol : air (1:3)
gerak
C. Fase normal, (Anggraini, P.,Primadiamanti, A., Ulfa, A.M. 2016.
karena fase diam Identifikasi Hidrokuinon dalam Sabun Pembersih
dan fase gerak Wajah yang Beredar Melalui Toko Online (Online
sama-sama polar Shop) Secara Kromatografi Lapis Tipis. Jurnal
D. Fase terbalik, analisis Farmasi. Akafarma Putra Indonesia
karena fase diam Lampung. Lampung.)
lebih polar
daripada fase NAELA NAZID KHUSNA (2040502116)
gerak
E. Fase terbalik,
karena fase gerak
lebih polar
daripada fase
diam
90 Apoteker di apotek sedang melakukan swamedikasi A. Rifampisin Rifampisin berinteraksi dengan kontrasepsi
kepada pasien (perempuan 30 tahun), pasien ingin mengurangi efek hormonal (pilKB, suntikan KB, susuk KB),
membeli obat kontrasepsi oral,namun saait ini masih obat kontrasepsi sehingga dapat menurunkanefektifitas kontrasepsi
mengkonsumsi obat antituberkulosis yang mengandung oral tersebut.
rifampicin dan isoniazid. Bagaimanakah interaksi antar B. Isoniazid (Pharmaceutical care untuk penyakit TB, 2005)
obat tersebut ? mengurangi efek
kontrasepsi oral NAELA NAZID KHUSNA (2040502116)
C. Obat kontrasepsi
oral meningkatkan
toksisitas
rifampisin
D. Obat kontrasepsi
oral meningkatkan
toksisitas
isoniazid
E. Rifampisin
meningkatkan
toksisitas obat
kontrasepsi oral
91 Apoteker di apotik sedang melakukan konseling kepada A. Antasid mengikat
pasien (perempuan, 30 tahun) yang terdiagnosa demam siprofloksasin dan
tifoid. Pasien menerima obat siprofloksasin dan antasida. akan mengurangi
Bagaimanakah interaksi antar obat tersebut? absorpsinya
B. Antasid merubah
pH saluran cerna
dan meningkatkan
absorpsi
siprofloksasin
C. Antasid merubah
pH saluran cerna
dan meningkatkan
Produk yang mengandung magnesium, alumunium,
eliminasi
zat besi dan / mineral lain dapat mengganggu
siprofloksasin
penyerapan siprofloksasin kedalam aliran darah dan
D. Antasid akan
mengurangi keefektifannya.
mengubah bentuk
Sumber : Drugs.com
kimia dari
siprofloksasin
E. Antasid akan
Dindha Pristika Aulia (20405021117)
mempercepat
absorbs dari
aiprofloksasin
92 Apoteker di apotek melayani pasien yang datang ke apotek A. Glulisine
ingin membeli insulin rapid aspart, tetapi stoknya kosong. B. Isophane
Apakah insulin yang dapat diberikan apoteker sebagai C. Glargine
penggantinya? D. Detemir
E. Lispro biphasic

Sumber : Dipiro Edisi X halaman 1159

Dindha Pristika Aulia (20405021117)


93 Seorang perempuan (55 tahun) datang ke apotek A. Metronidazole
membawa resep berisi metronidazole, attapulgit dan oralit dan attapulgit
untuk pengobatan diare karena infeksi yang sedang diminum
dialaminya. Apoteker menemukan adanya interaksi obat bersamaan
antara metronidazole dan attapulgit. Bagaimanakah solusi B. Metronidazole
untuk mengatasi adanya interaksi tersebut? dan attapulgit
diminum dengan
diberi jeda 1 jam
C. Minum attapulgit Metronidazole dapat diabsorpsi oleh attapulgite
sebelum makan dimana attapulgite menurunkan konsentrasi dari
dan metronidazole metronidazole, sehimgga waktu pemberian kedua
sesudah makan obat tersebut diberikan jeda waktu 2 jam.
D. Minum Sumber : Efficacy of Attapulgite Clay as Adsorbent
metronidazol for Metronidazole Drung Overdose in vitro.
sebelum makan
dan attapulgit Dindha Pristika Aulia (20405021117)
sesudah makan
E. Metronidazole
dan attapulgit
diminum dengan
diberi jeda 2 jam
94 Seorang perempuan ( 55 tahun) mempunyai riwayat A. Kaptpril Hipoglikemia ditandai dengan menurunya kadar
penyakit Diabetes Mellitus Tipe II dan Hipertensi. Sampai B. Glibenklamid glukosa darah < 70 mg/dl. Hipoglikemia paling
saat ini pasien mengkonsumsi secara rutin kaptopril, C. Metformin sering disebabkan oleh penggunaan sulfonilurea
glibenklamid, metformin,acarbose, dan glukosamin. Pasien D. Acarbose dan insulin.
mengeluhkan lemas, pusing, tremor, hampir pingsan yang E. Glukosamin
merupakan tanda hipoglikemi. Obat apakah yang
menyebabkan efek samping tersebut?
(Sumber : Konsensus pengelolaan dan pencegahan
diabetes melitus tipe 2 – 2015, hal 43, 44, 56)

NURUL ISNAENI (20405021118)

95 seorang perempuan (65 tahun) mempunyai riwayat A. Na Diklofenak efek samping:


penyakit Osteoporosis dan Hipertensi. Pasien B. Glukosamin a. Na Diklogenak : gangguan Gastrointestinal
mengeluhkan nyeri ulu hati. Riwayat pengobatan Na C. Amlodipin (perut kembung,sakit perut, sembelit, diare,
Diklofenak, Glukosamin, Amlodipin, Kaptopril, dan D. Kaptopril dispepsia, maag, mual, tukak lambung,
Multivitamin. Obat apakah yang menyebabkan keluhan E. Multivitamin muntah)
pasien? b. Glukosamin : jarang (gangguan
Gastrointestinal ringan)
c. Amlodipine : sakit kepala, edema, kelelahan
meyeluruh, mual, rasa panas dan
kemerahan pada wajah, palpitasi
d. Kaptopril : ruam, pruritis, wajah memerah,
gangguan pengecapan, batuk kering
e. Multifitamin : jarang

( sumber : Drug Information Handbook 19th


Edition)

NURUL ISNAENI (20405021118)


96. Seorang pasien anak (5tahun) mengalami diare, dokter A. Mg
meresepkan obat oralit dan mineral. Mineral apakah yang B. Fe
diresepkan oleh dokter? C. Zink sulfat
D. Kalsium
E. Kalium

(WHO, 2009, Pelayanan Kesehatan Anak Di


Rumah Sakit, halaman 131)

Ticia Windasari (20405021119)


97. Seorang pasien (perempuan, 55 tahun) dengan riwayat A. Deksametasone
diabetes militus tipe II menerima resep yang berisi obat B. Pseudoephedrine
metformin, glimepirid, acarbose, dexametason, C. Metformin
pseudoefedrin. Penggunaan obat apa yang perlu D. Glimepiride
diwaspadai terhadap resiko hipoglikemi? E. Acarbose

(Perkeni, 2019, Pengelolaan dan Pencegahan


Diabetes Militus Tipe 2 Dewasa Di Indonesia,
halaman 27)

(Perkeni, 2019, Pengelolaan dan Pencegahan


Diabetes Militus Tipe 2 Dewasa Di Indonesia,
halaman 44)

Ticia Windasari (20405021119)


98. Apoteker di industry farmasi menerima bahan baku serbuk A. 2
obat celecoxib dari supplier pabrik penyedia bahan baku B. 3
yang terjamin sebanyak 9 drum. Berapakah jumlah sampel C. 4
yang diambil untuk analisis bahan baku tersebut? D. 5
E. 6

(BPOM RI, 2009, Pedoman Cara Pembuatan Bahan


Baku Aktif Obat yang Baik, halaman 36)

Ticia Windasari (20405021119)


99 Apoteker di industri farmasi akan melakukan pembuatan A. A
dan pengisian injeksi vitamin B12 secara aseptis yang B. B
dilakukan di ruangan khusus. Termasuk kelas apakah C. C
ruangan khusus tersebut? D. D
E. E

BPOM. 2012. Peraturan Kepala Badan Pengawas


Obat dan Makanan Republik Indonesia No.
HK.03.1.33.12.12.8195 tentang Penerapan
Pedoman Cara Pembuatan Obat Yang Baik.
Hal 87-89.
Indasari (20405021120)
100 Seorang pasien (perempuan, 45 tahun) dating ke apotek A. Tiamin HCl
membawa resep berisi rifampisin, INH, etambutol. Untuk B. Pirodiksin HCl
mengurangi resiko efek samping INH, obat apa yang perlu C. Niaisin
ditambahkan? D. Nicotinamide
E. Sianokobalamin

Kemenkes RI. 2019. Keputusan Menteri Kesehatan


Republik Indonesia No.
HK.01.07/MENKES/755/2019 tentang Pedoman
Nasional Pelayanan Kedokteran Tata Laksana
Tuberkulosis. Jakarta: Kemenkes RI. Hal 36.

Indasari (20405021120)

101 Apoteker bagian RnD di industri farmasi A. Uji disolusi


akan melakukan pengujian formula baru Terbanding
tablet atorvastatin yang akan diproduksi B. Uji disolusi Efisiensi
untuk mengetahui ekivalensinya secara in C. Uji permeasi
vitro dengan produk standar yang telah Terbanding
habis masa patennya. Pengujian apakah D. Uji difusi
yang dimaksud ? E. Uji bioekivalensi

Hilda andriyani (20405021121)


102 Apoteker di IFRS akan melakukan A. 1
pemusnahan resep yang telah disimpan. B. 2
Berapakah umur simpan (tahun) resep C. 3
tersebut yang dimusnahkan? D. 4
E. 5
Permenkes RI. No.73 Tahun 2016

Hilda andriyani (20405021121)


103 Apoteker di industri farmasi akan A. A
melakukan proses pengisian ke dalam B. B
wadah salep mata kloramfenikol yang C. C
sedang diproduksi di ruangan khusus. D. D
Termasuk kelas apakah ruangan tersebut? E. E
F. F

Hilda andriyani (20405021121)


104 Apoteker bagian RnD industri farmasi akan A. Amida
mengembangkan formula baru tablet B. Amina
amoksisilin suatu senyawa turunan penisilin C. Beta laktam
yang absorpsinya tidak dipengaruhi oleh D. Karboksilat
makanan. Struktur molekul keduanya seperti E. Mevalonat
pada gambar. Gugus apakah yang terdapat
pada kedua senyawa tersebut ?

amoksisilin ( Ruth Rize Paas Megahati, 2011, Jurnal Pelangi. Uji Aktivitas
Enzim Penisilin G Asilase (PGA) Secara Kualitatif )

Penisilin ( Soyani dkk, 2018. REVIEW: Validasi Metode Analisis


Kromatografi Cair Kinerja Tinggi untuk Penetapan Kadar Uji
Disolusi Terbanding Tablet Amoksisilin, Universitas Padjajaran )
Kedua senyawa tersebut memiliki cincin beta laktam
105 Seorang permepuan (45 tahun) datang ke A. Aminofilin
apotek mengeluhkan gejala sesak nafas akut B. Terbutalin
ketika berada dalam cuaca ekstrim dingin. C. Salbutamol
Pasien belum pernah menggunakan obat D. Flutikason
untuk gejala tersebut dan hanya E. Seretide
menggunakan penghangat badan. Obat (PMK NO.3 Tahun 2021)
apakah yang dapat diberikan kepada pasien
tersebut ?

(Kemenkes no.347 Tahun 1990)


Obat yang dapat diberikan kepada pasien adalah aminofilin karena
termasuk kedalam obat bebas terbatas sehingga tidak perlu adanya
resep dokter. Untuk salbutamol dan terbutaline termasuk kedalam
obat wajib apotek tetapi pemberian kedua obat tersebut hanya atas
dasar pengobatan ulangan dari resep dokter sedangkan dalam kasus
pasien belum pernah menggunakan obat untuk gejala tersebut.
Flutikason dan Seretide termasuk obat keras tidak bisa diberikan
tanpa resep dokter.
106 Seorang perempuan (47 tahun) datang ke A. Asma brokial berdasarkan literatur,pengguanaan pilokarpin dikontraindikasikan
apotek membawa resep berisi tetes mata B. Hipertensi salah satunya kepada pasien dengan penyakit
pilocarpine untuk mengatasi gejala C. Gangguan hepar Asma
glaucoma sudut terbuka. Apakah D. Gangguan ginjal
kontraindikasi dari penggunaan obat E. Dermatitis
tersebut?

Sumber:
https://www.mims.com/indonesia/drug/info/pilocarpine?mtype=gener
ic
107 Seorang apoteker diapotek sedang A. Dibuah di sungai
melakukan pemusnahan terhadap 2 box B. Dikubur dalam tanah
tablet ibuprofen 400 mg yang kadaluarsa. C. Dibakar dengan api
Sebelum dimusnahkan, tablet dihancurkan D. Dibakar di
terlebih dahulu. Apakah yang dilakukan insenerator
setelah tablet dihancurkan. E. Dibuang di tempat
sampah

108 Seorang pasien (Laki-laki, 25 tahun) ingin A. 3 kapsul


membeli omeprazole 20 mg untuk B. 5 kapsul
mengatasi asam lambung yang dideritanya. C. 7 kapsul
Pasien sudah terbiasa menggunakan obat D. 10 kapsul
tersebut. Berapakah jumlah maksimal E. 20 kapsul
kapsul omeprazole yang diberikan ?
109 Seorang apoteker dirumah sakit melakukan F. Isoniazid
. MESO pada seorang pasien (Laki-laki, usia G. Rifampisin
40 tahun, penderita TBC) setelah menjalani H. Pirazinamid
pengobatan dengan obat isoniazid, I. Streptomisin
pyrazinamide, rifampisin, dan etambutol J. Etambutol
selama 1 bulan. Pasien mengeluh gangguan
penglihatan pada 3 hari terakhi. Apoteker
menyimpulkan bahwa keluhan tersebut
merupakan efek samping dari pemberian Sumber :
obat antituberkulosis. Apakah obat yang Kemenkes RI, (2009) Pedoman Nasional Pengendalian
dimaksud oleh apoteker tersebut? Tuberkolusis.Kementrian Kesehatan Republik Indonesia Bakti
Husada : Indonesia Direktorat Jendral Pengendalian Penyakit Dan
Penyehatan Lingkungan. 2011.

(Widya Wahyu Apriliyati, 20405021124)


110 Seorang pasien, perempuan, usia 28 tahun, A. 2RHES/6RH
. diagnose dokter mengalami TB paru. Pasien B. 2RHES/10HE
juga diketahui menderita kelainan hati C. 2HES/6RH
kronik. Setelah dilakukan pemeriksaan D. 2RHZ/4RH
SGOT dan SGPT menunjukkan peningkatan E. 2RHES/4RH
kurang dari 3 kali. Apakah OAT yang tepat
direkomendasikan?

Sumber :
Permenkes TB No.67, tahun 2016 tentang Penanggulangan TB

(Widya Wahyu Apriliyati, 20405021124)


111 Seorang anak (Laki laki, 12 tahun) dibawa A. Diphenhydramine
ke IGD rumah sakit dengan keluhan kulit B. Mannitol
gatal memerah dan urtikaria akibat sengatan C. Amitriptilin
lebah, didiagnosis dokter pasien mengalam D. Fluoxetin
gatal gatal akibat toksin lebah. E. Gabapentin

Difenhidramin adalah obat yang termasuk golongan antihistamin.


Obat difenhidramin bekerja dengan memblok efek bahan kimia
tertentu (histamin) penyebab gatal.
Faisal, A&Loebis Sjabaroeddin, 2004, Peran Imunoterapi pada tetapi
sengatan lebah, Medan : Sari Pediatri, Vol 6 hal 108.
112 Seorang anak ( 1 tahun BB 10 kg ) dibawa A. 3 hari
ke IGD dengan keluhan diare sejak tadi pagi B. 5 hari
dokter meminta apoteker menyiapkan tablet C. 7 hari
zink 20 mg/ hari. Berapaka lama terapi yang D. 10 hari
direkomendasikan untuk pasien? E. 14 hari

Purnama Sari, M.D & Anisa, D.V, 2019, pemberian suplementasi


Zink dalam mengatasi diare pada anak, Purwokerto : Juornal of
bionursing Vol 1(2), hal 172.
113 Seorang apoteker dibagian RnD sedang A. 5,7 Asetofenon sebanyak 5 mmol (BM = 120, 15)
melakukan sintesis senyawa khalkon B. 5,8 = 1,028 g/cm³
menggunakan katalis asefenon. Asefenon C. 6,0 Massa asetofenon = n x BM
yang digunakan sebesar 5 mmo. Diketagui D. 6.8 = 5 mmol x 120,15
B 120, 15 dan bobot jenis 1, 028 g/cm3. E. 6,9 = 602,5 mg
Berapakah ml jumlah asetofenon yang = 0,6025 gram
ditambahkan . =

v= = = 0,58 cm³

114 Apoteker bagian QC di industry farmsi A. Sangat baik % kompresibilitas = x 100%


melakukan uji kompresibiitas pada serbuk B. Baik
=
ibuprofen. Sebelum dilakukan pengujian, C. Cukup
= 5,26 %
diketahui volume serbuk sebesar 95 ml. D. Buruk
Murtini dan Elisa,2018,Teknologi Sediaan Solid hal. 161,Kemenkes
Setelah dilakukan pengetapan, diketahui E. Sangat buruk
volume serbuk sebesar 90 ml. Bagaimana
sifat alir serbuk berdasarkan indeks
kompresibilitasnya ?
% Komprebilitas Sifat Alir
5-15 Sangat baik
12-16 Baik
18-23 Cukup
23-35 Buruk
35-38 Sangat buruk
>40 Sangat buruk
sekali
115 Apoteker di bagian R&D akan melakukan A. Mucilago amili dan Mucilago amili 10% : pengisi
uji coba produksi skala pilot tablet laktosa Laktosa : pengisi (Rowe, hal. 365)
ibuprofen 200mg yang dibuat dengan B. Laktosa dan PVP PVP : pengikat
metode granulasi basah. Eksipien yang C. PVP dan Mg.stearat : penghancur (Rowe,404)
digunakan pada formula tablet tersebut magnesium stearat
adalah mucilage amili 10%, laktosa, PVP D. Mucilago amili dan
dan magnesium stearate. Eksepien apakah PVP
yang dicampurkan sebagai fase luar ? E. Laktosa dan Murtini dan Elisa,2018,Teknologi Sediaan Solid hal. 213,Kemenkes

magnesium stearate
116 Apoteker bagian R&D di industri farmasi a. Kempa langsung
melakukan riset tablet ibuprofen 200 mg b. Granulasi basah
dengan formula sebagai berikut: c. Granulasi kering
Bahan Jumlah d. Foam granulation
(mg) e. Kempa langsung
Ibuprofen 200 Sumber : Sumber: Azhari, N., Ina, R. dan Sri, R. (2017). Penggunaan
CMC NA 3% 32 Amylum Manihot Sebagai Bahan Penghancur dalam Formulasi
Laktosa 158 Tablet Ibuprofen Secara Kombinasi Intragranular- Ekstragranula.
Crosscarmellose 8 Journal of Current Phamaceutical Sciences.
sodium
Magnesium 2 Novilka Dwi H. (20405021127)
stearat
Total 400

Berdasarkan formula di atas, bagaimana


cara pembuatan tablet ibuprofen?
117 Seorang pasien mengkonsumsi glimepiride a. Hipoglikemia
2 mg di pagi hari sebelum sarapan. Pasien b. Hiperglikemia
saat ini mengeluhkan tubuh menjadi lemas, c. Hipotensi
pusing dan tremor setelah mengkonsumsi d. Aritmia
obat tersebut. Apakah efek samping yang e. Asidosis laktat
ditandai dengan gejala tersebut? Pilih salah
satu:
Sumber : Medscape
118 Seorang pasien mengalami gangguan pada a. Pagi hari
kulit berupa jerawat disertai komedo. b. Siang hari
Dokter meresepkan krim asam retinoat c. Malam hari
0,05%. Apoteker menyerahkan krim d. Sehabis mandi pagi
tersebut disertai pemberian informasi waktu e. Sehabis mandi sore
pemakaian. Kapan waktu yang tepat untuk
pemakaian krim tersebut? Pilih salah satu: Sumber : Dipiro X
119 Seorang pasien yang didiagnosa rheumatoid a. Indra penglihatan
. atrhitis telah mendapatkan terapi obat b. Indra penciuman
hidroksiklorokuinon selama 6 bulan. Efek c. Indra pendengaran
samping dari obat tersebut adalah adanya d. Indra pengecap
penurunan funsi indra. Apakah fungsi indra B. Indra peraba
yang dapat mengalami penurunan tersebut?

(Dipiro X,2020)
120 Seorang wanita, (usia 40 tahun) didiagnosa A. Paracetamol
. oleh dokter mengalami osteoarthritis. Pasien B. Ibuprofen
memiliki riwayat sirosis hati. Dokter C. Natrium Diklofenak
meminta saran kepada apoteker untuk D. Celecoxib
menyarankan pengobatan yang dapat E. Tramadol
diberikan. Apakah obat yang dapat
diberikan pada pasien dengan kondisi
tersebut?

• Pendekatan terapi awal :


Untuk OA dengan gejala nyeri ringan hingga sedang, dapat diberikan
salah satu obat berikut ini, bila tidak terdapat kontraindikasi
pemberian obat tersebut:
a. Acetaminophen (kurang dari 4 gram per hari).
b. Obat anti inflamasi non-steroid (OAINS). (Level of
Evidence: II).
(Indonesian Rheumatology Association, 2014).
121 Seorang pasien ( pria, 45 tahun) telah
menderita diabetes selama 2 tahun. Obat yang A. Metformin Menurut hasil penelitian yang dilakukan Andayani dkk menunjukan
digunakan pasien adalah metformin, akarbose, B. Akarbose pasien mengalami flatulensi (46%) karena penggunaan acarbose dan
gabapentin, vitamin B komples dan vitamin A. C. Gabapentin dalam penelitian fowler melaporkan bahwa efek samping utama
Pasien mengeluh sering kentut ketika hendak D. Vitamin B acarbose adalah flatulensi dan gejala gastrointestinal (Rahmi Yosmar,
shoat. Obat apakah yang menyebabkan efek 20018)
komplek
samping tersebut?
E. Vitamin A
122
Seorang apoteker bagian R & D melakukan
A. HPMC
formulasi tablet fast Dissolving Tablet (FDT)
B. Laktosa
sitagliptin menggunakan HPMC, Laktosa,
C. Crosscamellose
Crosscamellose sodium, talcum dan
sodium
magnesium strearat. Bahan apakah yang
D. Talkum
berfungsi sebagai super-desinegrant ?
E. Magesium
strearat

123 A. Metformin Manfaat metformin pada sensitivitas insulin telah ditunjukkan pada wanita
Seorang wanita usia 17 tahun dengan
B. Glibenklamid non-DM dengan PCOS. Penggunaan metformin berhubungan dengan
obesitas didianogsis aminorea skunder meningkatnya siklus menstruasi, peningkatan ovulasi, dan penurunan
C. Progestin
akibat PCOS. Pasien telah melakukan kadar androgen yang bersirkulasi.11 Manfaat metabolik dari metformin
D. Etinilestradiol
perubahan gaya hidup namun tidak adalah dengan meningkatkan metabolik tubuh, apabila metabolik tubuh
E. letrozol
berhasil. Dokter meminta rekomedasi obat meningkat maka akan terjadi penurunan berat badan

yang dapat digunakan untuk menormalkan


sikus menstruasi dan penurunan berat
badan . obat apakah yang dapat
diberikan?V BB
124 Seorang pasien datang ke apotek mengatakan A. Minum pil KB saat
bahwa lupa minum pil KB yang biasa ini dan minum pil
dikonsumsi. Pasien tersebut terbiasa KB berikutnya sesuai
menggunakan pil KB pukul 18.00 dan telah lupa jadwal
minum lebih dari 24 jam. Informasi apakah B. Minum pil KB saat
yang harus disampaikan apoteker kepada ini dan tidak perlu
pasien? Pilih salah satu: minum pil KB
selanjutnya
C. Mengulangi jadwal
minum pil KB dari Sumber : Rekomendasi Praktik Terpilih pada Penggunaan
awal Kontrasepsi Edisi 3 tahun 2016 Hal 48.
D. Minum pil KB
sebanyak 2 dosis
sekaligus di 1 waktu
E. Minum pil KB tetap
sesuai jadwal rutin
penggunaannya
125 Seorang pasien (wanita, 35 tahun) mengalami a. Rhabdomyolisis
hiperlipidemia. Dokter meresepkan atorvastatin b. Neuritis perifer
10 mg. Pasien mengeluhkan saat ini kesulitan c. Neuropati
saat menggerakkan lengan dan kaki. Efek d. Tendinitis
samping apakah yang terjadi pada pasien e. Myositis
tersebut? Pilih salah satu:

Sumber : Paduan Tatalaksana Dislipidemia 2017 Hal 35-36.

126 Seorang pasien (laki-laki, 50 tahun) a.Metroteksat


menderita rheumatoid arthritis. Dokter b.Leflunomid
menginginkan saran dari apoteker untuk c.Sulfasalazine
memberikan obat yang mampu menghambat d.Hidroksiklorokui
enzim dihidrofolat reduktase sehingga e. Certolizumab
replikasi sel dapat dicegah. Apakah obat
yang sesuai dengan mekanisme tersebut?

(Sumber : Dipiro, 2019)


12 Seorang pasien (laki-laki, 60 tahun) A. Hipotensi
7 mengeluhkan pusing dan lemas ketika ortostatik
berdiri. Pasien saat ini sedang B. Ginekomastia
mengkonsumsi prazosin untuk mengobati C. Gangguan pupil
penyakit BPH yang dideritanya. Apakah mata
efek samping yang dapat terjadi akibat D. Rhabdomyolisis
penggunaan obat tersebut? E. Takikardia

Sumber : http://pionas.pom.go.id/monografi/prazosin
128 Seorang anak usia 10 tahun mengalami A. Asam valproat
epilepsy disertai kejang. Dokter telah B. Karbamazepin
memberikan suppositoria diazepam. Dokter C. Diazepam
meminta rekomendasi apoteker untuk obat D. Fenobarbital
tambahan yang dapat digunakan untuk E. Gabapentin
mencegah kejang kembali. Obat apakah
yang dapat diberikan?

Sumber : (Buku Saku, Pelayanan Kefarmasian Untuk Orang Dengan


Gangguan Epilepsi, 2009)
129 Seorang perempuan (24 tahun) datang ke A.Betametason
apotek hendak membeli obat untuk B.Miconazole
mengatasi masalah kulit pada sela-sela jari C.Acyclovir
kaki yang terasa gatal. Kulit terlihat D.Clindamycin
bersisik, basah dang mengelupas, Apakah F.Tetrasiklin
obat yang diberikan oleh Apoteker?

Sumber : PIONAS (anti jamur )


130 Apoteker di rumah sakit sedang menghitung A. 250 Dik ket : Pemakaian rata- rata = 350 ampul
kebutuhan injeksi atropine sulfat 0,25 mg/ B. 350 Lead time = 3 hari
mL untuk memenuhi kebutuhan bulan C. 700 Jawab :
depan.Diketahui pemakaian rata- rata bulan D. 1200 Stol minimum = Lead time x pemakaian rata-rata
lalu 350 ampul, dengan lead time 3 hari. E. 2100 = 3 x 350
Berapa ampul stok minimum injeksi = 700
atropine sulfat 0,25 mg / mL?
131 Apoteker di suatu klinik sedang menetapkan a. 58 % Pembahasan:
margin kotor dari terapi fenofibrat. Analisis b. 44 % Margin Kotor =
dilakukan dengan melihat data HPP Rp. c. 38 %
=
54.000.000 dan pendapatan Rp. d. 24 %
130.000.000. Berapa margin kotor obat e. 14 % = 58 %
tersebut?
132 Apoteker di Rumah Sakit sedang melakukan a. Amoksisillin TOR Amoksisilin =
analisa keuangan untuk penjualan 5 jenis b. Cefadroxil
=
antibiotik dengan data sebagai berikut : c. Tetrasiklin
= 1,81
d. Ciprofloxacin
e. Erythromicyn TOR Cefadroxil =

= 2,72
TOR Tetrasiklin =

Apakah obat yang mempunyai turn over =


ratio paling baik?
= 2,77
TOR Ciprofloxacin =

= 3,71
TOR Erythromycin =

= 2,38
133 Seorang pasien (laki-laki, 25 tahun) datang A. Kromolin
ke apotek membeli obat untuk meredakan B. Loratadine
alergi karena debu. Pasien mengeluhkan C. Montelukast
hidung merah disertai bersin-bersin. Apakah D. Pseudoephedrin
kandungan obat yang dipilihkan oleh E. Klorfeniramin
apoteker? maleat

Sumber : ARIA guideline 2019


Pada kasus pasien mengalami alergi karena debu dan belum
menerima obat. Berdasarkan guideline ARIA pasien masuk dalam
kategori alergi parsisten atau paparan allergen dimana fist line
terapinya menggunakan golongan antihistamin golongan 1.
134 Seorang pasien (laki-laki, 30 tahun) A. Cetirizine
berprofesi sebagai supir datang ke apotek B. Prometazin
dengan keluhan bersin-bersin, hidung berair, C. Siproheptadin
mata gatal, dan berair. Apoteker memilihkan D. Diphenhydramine
obat dengan minimal efek mengantuk. a. Klorfeniramin
Apakah obat yang dipilihkan oleh apoteker? maleat
Arifin gunawijaya, Fajar. 2019. Manfaat penggunaan antihistamin
generasi ketiga. Bagian histologi fakultas kedokteran universitas
trisakti
135 Apoteker di suatu Rumah Sakit sedang A. 200 Rumus
menghitung dosis muatan injeksi B. 400 DL: Css x Vd
aminophilin (intravena) untuk pasien. C. 600 DL : 20 mg/L x 40L
Diketahui data Vd 40 L, Cpss 20 mg/L dan D. 800 : 800 mg
konstanta eliminasi 5/jam. Berapakah dosis E. 1000 Keterangan:
muatan obat tersebut? DL : Loading Dose (mg)
Css : consentration steady state / tunak (mg/ml)
Vd : Volume Distribusi (ml atau liter)
136 Seorang pasien (laki-laki, 35 tahun) rawat A. Agonis total
inap dengan keluhan nyeri kepala hebat. B. Agonis parsial
Pasien diberikan morfin injeksi. Beberapa C. Antagonis parsial
saat setelah pemberian pasien mengeluhkan D. Antagonis kompetitif
sesak nafas, penurunan kesadaran. Dokter E. Antagonis non
mendiagnosis terjadinya over dosis morfin kompetitif
dan meminta menyiapkan nalokson
( Judul : Farmakologi, halaman: 26 )
hidroklorida sebagai antidote.
Bagaimanakah mekanisme kerja obat
tersebut?
137 Seorang pasien (perempuan,18 tahun) A. Acyclovir
datang ke apotek hendak membeli obat B. Betametason
untuk kulit punggung lengannya yang terasa C. Mikonazole
gatal. Kondisi tersebut seringkali dialami D. Clindamycin
sejak usia 1 tahun, namun lokasi gatal E. e. Ketoconazole
berpindah setiap kali kambuh. Apakah obat
yang tepat diberikan oleh apoteker?

( Judul : Pedoman praktek klinis bagi dokter spesialis kulit dan


kelamin di Indonesai (Perdoski), Halaman : 191-192)
138 Apoteker di apotek menyerahkan obat atas A. Xerostomia
resep dokter kepada pasien laki-laki, 54 B. Retinopathy
tahun yang salah satunya Berisi simvastatin C. Konstipasi
dan gemfibrozil. Apoteker memberikan D. Rhabdomyolisis
informasi bahwa jika kedua obat tersebut E. Anemia aplastis
dikonsumsi secara bersamaan akan terjadi
interaksi. Apakah interaksi yang dimaksud?

( Judul :Pengobatan kombinasi dislipidemia, halaman : 120 )


139 Seorang pasien perempuan (28tahun) a. Evafirens
dengan kondisi HIV akan segera melahirkan b. Nevirapine
disuatu rumah sakit. Dokter berdiskusi c. Zidofudine
dengan apoteker profilaksis yang dapat d. Lamivudin
diberikan pada bayi setelah dilahirkan. B. Tenofovir
Apakah obat yang disarankan oleh apoteker
Sumber : Dipiro, J.T., Wells, B.G., Schwinghammer, T.L., Dipiro,
?
C.V., 2020, Pharmacotherapy Handbook Eleventh Edition-Section 18
Chapter 143, The McGraw-Hill Companies, Inc, United States.
140 Seorang dokter di rumah sakit berdiskusi a. Niasin
dengan apoteker mengenai pilihan obat yang b. Ezetimibe
tepat untuk pasien laki-laki 52 tahun dengan c. Fenofibrat
diagnosis hipertrigliserida. Hasil d. Simvastatin
laboratorium menunjukkan kadar HDL 30 e. Kolestiramin
mg/dL, dan kadar LDL135 mg/dL. Apakah
obat yang disarankan oleh apoteker ?

Berdasarkan hasil laboratorium kadar LDL dan HDL pasien, serta


dibandingkan dengan data normal yang terdapat di perkeni dapat
disimpulkan bahwa pasien perlu meningkatkan kadar HDL 5-15%
dan menurunkan kadar LDL 18-55% untuk medapatkan kadar HDL
dan LDL normal, sehingga dipilih golongan statin.
Sumber : Pengelolaan dislipidemia diindonesia tahun 2019, hal. 16.
141 Apoteker di apotek menerima lansoprazol A. 850 Diketahui
tablet sebanyak 2 box dari pesanan yang B. 800 Lansoprazole 2 box
telah dilakukan. Diketahui harga tablet C. 750 Harga lansoprazole= 60.000/box (dalam 1 box terdapat 100 tablet)
tersebut Rp. 60.000/box (dalam 1 bok D. 700 Margin= 20%
terdapat 100 tablet) belum termasuk PPN. E. 650 Ditanya HJA?
Kebijakan margin apotek yang telah Maka
ditetapkan sebesar 20%. Berapakah harga 60.000/100 = 600
jual per tablet (Rp) ? 600 X PPN (10%) = 660
660 X margin (20%) = 792 per tablet~ 800 per tablet
142 Apoteker di IGD Puskesmas sedang A. 12 Diketahui natrium bikarbonat 2 mEq dalam 1 L
menyiapkan natrium bikarbonat 2 mEq B. 22 1 L~1000 ml
dalam 1 L infus dextrosa 5%,dengan C. 32 Ditanya TPM?
pemberian selama 8 jam untuk pasien laki- D. 42 Kecepatan (tpm)=Volum pemberian X infus set
laki (47 tahun) dengan diagnosis asidosis E. 52 Lama pemberian
laktat. Apotekermenyiapkan label infus dan = 1000 ml X 20 tetes/ml
menuliskan penggunaan dalam tetes per 8 jam X 60 menit
menit. Berapa tetes per menit obat = 20000 tts
yangharus diberikan? 480 menit
= 41,67~42 tts/ menit
143 Apoteker di Rumah Sakit hendak membeli A. 1.400 Pemesanan= 2000 botol
infus dextrose 5% sebanyak 2000 botol, B. 2.400 Lead time = 3 minggu (21 hari)
dengan lead time 3 minggu (21 hari). C. 3.400 Sisa Stok = 1000 infus
Diketahui sisa stok sebanyak 1000 infus. D. 4.400 Penyelesaian
Harga infus adalah Rp.12.000/satuan. E. 5.500Diketahui 2000/30 = 66.67
Pembelian dilakukan setiap 2 bulan sekali. 1 hari = 66.67
Berapa botol infus yang harus dibeli? 21 X 66,67 = 1400
Sisa stok = 2000-1000= 1000
1400+1000 = 2400
144 Apoteker di Rumah Sakit sedang A. 250 Stok minimum = 2 x SS (Safety stok)
menentukan stok minimum injeksi lidokaine B. 350 = 2 x 300 ampul
2 % (2mL/kemasan) untuk kebutuhan bulan C. 600 = 600 ampul
depan. Diketahui safety stok injeksi D. 1.200 Jadi, stok minimum injeksi lidokaine 2% adalah 600 ampul.
sebanyak 300 ampul. Berapa stok minimum E. 2.100
yang tersedia?
145 Apoteker bagian R&D industri obat A. Fenolat
tradisional menetapkan golongan metabolit B. Alkaloid
dari ekstrak daun kelor. Uji dilakukan C. Flavonoid
dengan menggojok ekstrak dengan aquadest, D. Minyak atsiri
hasil dinyatakan positif apabila membentuk E. Saponin
busa yang stabil setelah penambahan HCl 2
N. Apakah golongan metabolit dalam
sampel tersebut?

(Rachmawati, S.R dan Suriawati, J., 2019, Karakterisasi Ekstrak Air


Daun Kelor (Moringa oleifera Lam.) Secara Kimia Dan
Mikrobiologi, Jurnal Teknologi dan Seni Kesehatan, Vol 10(2), 109).
146 Apoteker bagian QC industry kosmetik A. Menguji cemaran
melakukan pengujian Angka Lempeng Total mikroba
(ALT) pada produk kosmetik yang B. Menguji logam berat
diproduksi. Suspensi sediaan kosmetik C. Menguji bahan
dicampurkan dengan media PCA dengan berbahaya
cara sebar tuang, kemudian diinkubasi pada D. Menguji bahan
suhu 37O C. Apakah tujuan pengujian pengawet
( Judul : Uji cemaran mikroba pada daun mimba, Hal 276 )
tersebur ? E. Menguji sisa
senyawa anorganik
147 Apoteker di industry obat tradisional akan A. hasil determinasi
memproduksi obat herbal dengan bahan tanaman
baku herba Andrographis paniculata. B. kadar abu total
Apoteker memastikan kebenaran identitas C. batas cemaran logam
bahan baku dari pemasok sesuai dengan D. nilai susut
bahan baku yang dinginkan. Data apakah pengeringan ( Judul : penentuan kadar flavonoid total ekstrak etanolik daun kepel,
yang dipastikan oleh apoteker tersebut? E. kadar sari larut air Hal 2 )
148 Apoteker di industry obat tradisional A. 1,3 x 103 N= (jumlah koloni)/{(1xn1)+(0,1xn2}xd
melakukan uji AAK (Angka Kapang B. 1,9 x 103 N : jumlah AKK (CFU/g)
Khamir) pada jamu kapsul ekstrak herba C. 5,2 x 103 N1: jumlah cawan pada pengenceran pertama yang dihitung
sambiloto. AKK dapat dihitung jika jumlah D. 7,7 x 103 N2: jumlah cawan pada pengenceran kedua yang dihitung
koloni tiap cawan 10-150 koloni. Hasil E. 8,4 x 103 d: pengenceran
pengecekkan sampel sebagai berikut : N=((63+45))/({(1x2)+(0,1x0)}x10-2) = 5,4 x 103 CFU/g
Pengencer Koloni Koloni ( Judul :Metode Analisa Pusat Pengujian Obat dan Makanan, 2011,
an kapang/kha kapang/kha BPOM, Jakarta )
mir (cawan mir (cawan
1) 2)
-1
(10) 152 160
(10)-2 63 45
(10)-3 7 13
(10)-4 1 0
(10)-5 0 0

Berapa jumlah AKK (CFU/g) pada sampel


tersebut ?
149 Apoteker di industri obat tradisional akan A. 1 Pola r, jika bahan
melakukan pengambilan sampel simplisia herba B. 2 - dierkirakan tidak homogeny dan/atau
Andrographis paniculata untuk pengujian kadar C. 3 - Diterima dari pemasok yang belum dikualifikasi.
abu. Jumlah bahan yang dikirim pemasok D. 4 Pola p dapat digunakan untuk bahan yang berasal dari herbal (ekstrak)
sebanyak 5 drum/koli (@25 kg). berapakah E. 5 yang digunakan sebagai bahan awal.
drum/koli yang diambil sampelnya untuk Dimana r = ,5 . √N
pengujian tersebut? N = jumlah wadah yang diterima/diambil sampe
r = jumlah sampe yang di ambil berdasarkan pembulatan keatas
CPOB 2013, Halaman 275

r = 1,5 . √N
r = 1,5 . √5
r = 3,3
150 Apoteker di industri obat tradisional akan A. 5 Pola r, jika bahan
melakukan pengambilan sampel simplisia herba B. 10 - dierkirakan tidak homogeny dan/atau
Andrographis paniculata untuk pengujian kadar C. 11 - Diterima dari pemasok yang belum dikualifikasi.
abu. Jumlah bahan yang dikirim pemasok D. 14 Pola p dapat digunakan untuk bahan yang berasal dari herbal (ekstrak)
sebanyak 15 drum/koli (@25 kg). berapakah E. 15 yang digunakan sebagai bahan awal.
drum/koli yang diambil sampelnya untuk Dimana r = ,5 . √N
pengujian tersebut? N = jumlah wadah yang diterima/diambil sampe
r = jumlah sampe yang di ambil berdasarkan pembulatan keatas
CPOB 2013, Halaman 275
CPOB 2013, Halaman 275
r = 1,5 . √N
r = 1,5 . √15
r = 5,8
151. Apoteker di industri obat tradisional a. 5
akan melakukan pengambilan sampel b. 10
simplisia herba c. 11
Andrographispaniculata untuk d. 13
pengujian kadar abu. Jumlah bahan e. 20
yang dikirim pemasok sebanyak 26 p = 1 + √N
drum/koli (@ 25 kg).Berapakah = 1 + √26 = 5,499
drum/koli yang diambil sampelnya
untuk pengujian tersebut? (CPOB, 2013 : hal 275)
Fitrotun Husnia (20405021141)
152 Apoteker bagian QC industri farmasi a. Memenuhi syarat
melakukan pengujian isi minimum karena bobot rata-rata
krim kloramfenikol. Bobot yang 50 gram dan bobot
terterapada etiket adalah 50 gram. setiap sampel > 90 %
Hasil pengujian sebagai berikut: b. Memenuhi syarat karena
bobot r ata-rata 50 gram
dan bobot setiap sampel
> 80 %
c. Memenuhi syarat karena
bobot rata-rata 50 gram
(Farmakope Indonesia edisi VI, Hal 906)
dan hanya 1 sampel yang
Fitrotun Husnia (20405021141)
bobotnya < 85 %
Apakah kesimpulan hasil pengujian d. Tidak memenuhi syarat
tersebut? karena bobot rata-rata 50
gram dan ada 1 sampel
yang bobotnya < 90 %
e. Tidak memenuhi syarat
karena rata-rata salep
49,5 gram dan ada 1
sampel yang bobotnya <
80 %
153 Apoteker bagian QC industri farmasi a. Ditolak, karena tidak
melakukan pengujian isi minimum memenuhi persyaratan
krim kloramfenikol. Bobot yang b. Diterima, karena
tertera pada etiket adalah 100 gram. memenuhi persyaratan
Pengujian memenuhi syarat apabila c. Pengujian ulang dengan
bobot bersih rata-rata tidak kurang dari menambahkan 10 wadah
bobot yang tertera di etiket dan tidak d. Pengujian ulang dengan
satu wadahpun yang bobot bersihnya menambahkan 20 wadah
- Hasil pengujian bobot rata-rata = 992,9 < 100 gram (bobot
kurang dari 95% dari 100 gram. Hasil e. Pengujian ulang dengan
yang tertera tidak memenuhi syarat yang tertera di etiket)
pengujian sebagai berikut: menambahkan 30 wadah
- Pada pengujian salep ke 6 bobot bersihnya kurang dari 95%
dari 100 gram.
Salep Hasil
pengujian isi
minimum
(gram)
1. 100
2. 99,8
3. 100,2 (Farmakope Indonesia edisi VI, Hal 906)
4. 98,8 Fitrotun Husnia (20405021141)
5. 100,5
6. 94
7. 99,9
8. 99,7
9. 102
10. 99,8
Apakah rekomendasi apoteker terkait
hasil pengujian tersebut?

154 Apoteker bagian QC industri farmasi a. Memenuhi persyaratan


melakukan pengujian isi minimum krim b. Tidak memenuhi
kloramfenikol 100 gram. Pengujian persyaratan
awal dilakukan terhadap 10 tube. Hasil c. Dilakukan pengujian
pengujian tersebut terdapat satu tube ulang 30 tube
yang memiliki berat 94 gram, sehingga d. Dilakukan penambahan
pengujian ditambah 20 tube. Dari 30 sampel 10 tube
tube pengujian terdapat 2 tube yang e. Dilakukan penambahan
Sumber : Kemenkes RI, 2016, Modul Praktikum Teknologi
bobotnya dibawah 100 gram yaitu 98 sampel 20 tube
Sediaan Steril.
gram dan 95 gram. Apakah kesimpulan
(Ika Wahyu Oktaviani, 20405021142)
apoteker terkait hasil pengujian
tersebut?
155 Apoteker bagian QC industri farmasi a. 40,00 ± 50,00
membuat larutan baku Ketokonazol b. 49,00 ± 51,00
BPFI untuk penetapan kemurnian bahan c. 49,95 ± 50,05
baku ketokonazol, menggunakan d. 49,75 ± 50,25
metode KLT. Apoteker menimbang e. 49,99 ± 50,01
Ketokonazol BPFI secara seksama dan Sumber : Farmakope Indonesia Edisi V, hal 1324
melarutkannya dalam Kloroform p C=
menggunakan labu tentukur 5,0 mL
10 mg/ml =
hingga konsentrasi 10 mg/mL.
Berapakah hasil penimbangan m = 10 mg/ml x 5 ml

Ketokonazol BPFI (mg) yang dapat m = 50 mg ± 0,1%

diterima?  50 mg x 0,1% = 0,05 mg


50 - 0,05 = 49,95
50 + 0,05 = 50,05
= 49,95 ± 50,05
(Ika Wahyu Oktaviani, 20405021142)
156 Apoteker bagian QC indutri farmasi a. 97,36% Diketahui :
melakukan penetapan kadar bagan b. 97,91% Berat sampel ketokonazole = 200 mg
baku Ketokonazole dengan metode c. 98,21% N. asam perkolat = 0,1 N
titrasi menggunakan asam perklorat 0,1 d. 98,83% Vol. Titrasi sampel = 7,85 mL
N sebagai larutan titran dan titik akhir e. 99,96% Vol. Titrasi blanko = 0,48 mL
titrasi ditentukan secara potensiometri. “Tiap 1,0 mL asam perklorat 0,1 N setara dengan 26,57
Sampel bahan baku yang ditimbang mg ketokonazol”
200 mg, volume titran sampel 7,85 mL,
volume titran blanko 0,48 mL. “Tiap Ditanya : kadar bahan baku ketokonazol ?
1,0 mL asam perklorat 0,1 N setara
dengan 26,57 mg ketoconazole”.
Berapakah kadar bahan baku
ketoconazole tersebut?
= 97,91%

Bagas Herbayu A (20405021143)

157 Apoteker bagian QC industri farmasi a. 0,2º Rumus :


melakukan penetapan rotasi jenis untuk b. 0,4º
[ ]
menetapkan kemurnian bahan baku c. 0,8º
ketoprofen. Kadar analit adalah 10% d. 1,2º α : rotasi optic (yang teramati)

b/v, panjang tabung polarimeter yang e. 1,6º c : konsentrasi larutan (gram/mL)

digunakan adalah 10 dm. Pengukuran l : panjang jalan/larutan yang dilalui cahaya dalam desimeter

rotasi jenis dilakukan pada λ 589 nm, λ : panjang gelombang cahaya

suhu 25 ºC dan rotasi yang teramati t : temperature (ºC)

adalah 0,8º. Berapakah rotasi jenis


bahan baku ketoprofen tersebut? Diketahui :
α : 0,8º
c : 10% b/v
l : 10 dm
λ : 589 nm
t : 25 ºC

Ditanya : rotasi jenis bahan baku ketoprofen ?


Jawab:

[ ]

= 0,8º

Bagas Herbayu A (20405021143)


158 Apoteker bagian QC industry farmasi a. 6,1º Diketahui :
sedang menguji sifat alir granul b. 12,1º Tinggi (h) = 3 cm
meloksikam menggunakan metode c. 35,7º Diameter = 28 cm
sudut diam. Sebanyak 100 g granul d. 77,9º Jari-jari (r) = (28 cm/2 = 14 cm)
meloksikam dimasukkan pada corong e. 83,9º
alat dan dibiarkan mengalir hingga Ditanya : sudut diam granul (ɵ)
membentuk tumpukan granul
berbentuk kerucut. Tinggi kerucut Jawab :
tumpukan granul yang dihasilkan ɵ = tan-1 h/r
sebesar 3 cm dengan diameter sebesar = tan-1 3 cm / 14 cm
28 cm. Berapakah sudut diam granul = tan-1 0,214
meloksikam tersebut? = 12,1°
Bagas Herbayu A (20405021143)
159 Seorang bayi (laki-laki, BB 3,93 yang a. Saat ini juga
baru saja dilahirkan didiagnosis dokter b. Saat usia 1 minggu
mengalami hipertiroid kongenital. c. Saat usia 2 minggu
Dokter meresepkan Levotiroksin tablet d. Saat usia 3 minggu
10 mcg/Kg/hari. Apoteker menyiapkan e. Saat usia 4 minggu
obat tersebut dan menuliskan waktu
pemberian obat pada etiket. Kapankah
waktu pemberian obat yang tepat ?
Terapi Levotiroksin (L-T4) pada bayi dengan Hipotiroid
Kongenital dapat dimulai saat itu juga dalam waktu 2
minggu sejak lahir.
Dosis : Pada dosis harian yang biasa digunakan untuk
Hipotiroidisme konginetal : 10 – 12 µg/Kg/hari.
Pada Dosis yang lebih ringan, dosis awal terapi pengganti
bisa rendah (L-T4 5-10 µg/Kg/hari.

Sumber : The Diagnosis and Management of Central


Hypothyroidism in 2018. Endocrine Connections.
Published by Bioscientifica Ltd 2019.

Ghazia Najihan N. (20405021144)


160 Seorang pasien (laki-laki, 55 tahun, BB a. 15 Pembahasan :
50 kg) dirawat di Rumah Sakit karena b. 50 Diketahui
penyakit Rheumatoid arthritis yang c. 100  BB pasien : 50 kg
dideritanya mengalami kekambuhan. d. 150  Dosis Infliximab : 3 mg/KgBB
Dokter meresepkan Infliximab 3 e. 200
mg/KgBB melalui infus intravena. Ditanya : Jumlah (mg) Infliximab yang dilarutkan dalam 250
Sediaan obat yang tersedia di IFRS mL infus naCl 0,9% ?
adalah infliximab serbuk injeksi 100
mg/vial. Apoteker menyiapkan dan Jawab :
melarutkan obat tersebut dalam 250 50 Kg x 3 mg/KgBB = 150 mg
mL infus Nacl 0,9%. Berapakah
jumlah (mg) infliximab yang tepat Jumlah Infliximab yang dilarutkan : 150 mg
dilarutkan dalam infus ?

Ghazia Najihan N. (20405021144)


161 Apoteker di Instalasi farmasi rawat a. 0,36 mL 70 Kg x 80 IU/Kg = 5600 IU
inap sedang menyiapkan b. 0,40 mL
unfractionated heparin untuk pasien c. 0,56 mL = 0,56 mL
(laki-laki, usia 58 tahun, BB 70Kg) d. 0,75 mL
yang didiagnosis deep vein thrombosis e. 1,00 mL
(DVT). Berdasarkan resep dokter,
unfractionated heparin sebesar 80
IU/KgBB diberikan secara injeksi
bolus. Sediaan injeksi yang tersedia di
IFRS adalah 10.000 IU/mL dalam
kemasan vial 5,0 mL. Apoteker
Septia Mutiara D (20405021145)
menyiapkan obat tersebut. Berapakah
jumlah injeksi bolus unfractionated
heparin yang disiapkan?

162 Apoteker di depo rawat inap sedang a. 10 IU/mL = 20 IU/mL


mencampur 1 vial unfractionated b. 20 IU/mL
heparin 50.000 IU/5 mL dengan 500 c. 40 IU/mL
mL NaCl 0,9% untuk pengobatan d. 60 IU/mL
pasien DVT (laki-laki, usia 58 th). e. 100 IU/mL
Berapakah konsentrasi unfractionated
Septia Mutiara D (20405021145)
heparin dalam campuran obat suntik
tersebut?
163 Apoteker di IGD suatu rumah sakit a. 0,05 mL = 0,15 mL
menyiapkan natrium enoksaparin atas b. 0,10 mL
resep dokter untuk pengobatan pasien c. 0,15 mL
(laki-laki, usia 58 th, penderita DVT). d. 0,20 mL
Dosis obat yang tertulis pada resep e. 0,25 Ml
adalah 1.500 IU dan sediaan yang ada
di IGD adalah 6000 IU/0,6 mL Septia Mutiara D (20405021145)
prefilled syringe. Berapakah volume
obat yang diambil?
a.
164 Seorang pasien rawat inap (perempuan, A. Kloramfenikol
27 tahun), sedang hamil 2 bulan B. Kotrimoksazol
didiagnosis demam typhoid. Dokter C. Amoksisilin
berdiskusi dengan apoteker terkait D. Siprofloksasin
pemilihan antibiotik yang sesuai dan E. Seftriakson
tersedia di IFRS. Apakah antibiotik
yang disarankan oleh apoteker ?

Sulaiman, K., & Sarwari, A. R. (2007). Culture-


confirmed typhoid fever and pregnancy. International
Journal of Infectious Diseases, 11(4), 337-341.

Mersa Mei Lantika (20405021146)

165 Seorang dokter di suatu rumah sakit a. Antasida


berdiskusi dengan apoteker untuk b. Ranitidin
terapi GERD pasien anak (laki-laki, c. Simetidin
usia 2 tahun, lahir prematur). Dokter d. Omeprazol
akan memberikan obat oral untuk e. Sukralfat
mengurangi sekresi asam lambung dan
DIPIRO X hal 448
meminta rekomendasi obat yang aman
diresepkan. Apakah obat yang Mersa Mei Lantika (20405021146)
direkomendasikan oleh apoteker?
166 Apoteker dan dokter berdiskusi pada A. kodein Lini pertama :
saat visite bersama untuk menentukan B. Tramadol 1. Trisiklik Antidepresan = 10mg setiap malam (2
obat-obatan yang akan dibawa pulang C. Pregabalin jam sebelum tidur) = Ditingkatkan 20mg setiap 7
oleh pasien (laki-laki, usia 30 tahun) D. Amitriptilin hari menjadi 50mg, kemudian menjadi 100 mg
setelah menjalani perawatan karena E. Gabapentin dan 150mg tiap malam
infeksi herpes zoster dibagian dada dan 2. Gabapentin = 100mg 3x perhari = 100-300mg
punggungnya. Saat ini pasien masih ditingkatkan setiap 5 hari sampai dosis 1800-
mengalami nyeri pasca infeksi herpes 3600mg perhari
(NPH). dokter meminta rekomendasi 3. Pregabalin = 75 mg 2x perhari = Tingkatkan
terapi NPH yang diminum 1 kali sehari sampai 150 mg 2 x perhari dalam 1 minggu
untuk mengurangi nyeri. apakah obat 4. Lidokain topikal EMLA = Lidokain gel 5%,
yang direkomendasikan? Lidokain transdermal 5%
Lini Kedua :
1. Tramadol = 50 mg perhari = Tingkatkan 50 mg
setiap 3-4 hari sampai dosis antara 100-400 mg
per hari dalam dosis terbagi
(Buku panduan Herpes zoster d Indonesia, 2014)
167 Seorang pasien anak laki-laki (usia 15 A. NaCl 0,9% Berdasarkan panduan praktik klinis Ikatan dokter anak
tahun) dibawa ke IGD dengan keluhan B. NaCl 3% Indonesia, pasien anak dengan diagnose ketoasidosis
penurunan kesadaran, lemah, pusing, C. Albumin 4% diabetikum dengan renjatan untuk penanganan awal di
frekuensi nafas 40x/menit, cepat dalam, D. Albumin 5% berikan berikan NaCl 0,9% atau RL 20 ml/kgBB dan
tugor kulit kembali lambat, kelopak E. Albumin 20% dapat diulangi sampai renjatan teratasi.
mata cekung. Pasien mengalami
riwayat DM dan pernah diberikan
terapi insulin 1 bulan yang lalu. Hasil
pemeriksaan ureum 30 mg/dl, kriatinin
0,7 mg/dl, GDS 300 mg/dl, HbA1c
12%. Diagnosis dokter pasien
mengalami ketoasidosis diabetikum
disertai renjatan (syok hipovolemik).
Dokter meresepkan cairan kristaloid
isotonic untuk penanganan awal.
Apakah cairan yang disiapkan oleh
apoteker?
168 Seorang pasien (usia 4 tahun, BB 20kg) A. Seketika pasien masuk Berdasarkan panduan praktik klinis Ikatan dokter anak
masuk rumah sakit dengan kondisi rumah sakit Indonesia, pasien anak dengan diagnose ketoasidosis
penurunan kesadaran, lemas, tugor B. Seketika setelah diabetikum yang diresepkan penggantian cairan dengan
kulit buruk, dan mata cekung. Hasil pemberian cairan insulin diberikan 1-2 jam setelah pemberian cairan.
laboratorium menunjukkan kadar GDS C. Bersamaan dengan Pemberian insulin sejak awal tata laksana meningkatkan
300 mg/dl, elektrolit natrium 123 pemberian cairan risiko hypokalemia
meq/L, kalium 2,2 meq/L, dan dokter D. 1-2 jam setelah
mendiagnosis diabetes ketoasidosis. pemberian cairan
Dokter meresepkan penggantian cairan E. Diberikan sejak awal
dan pemberian insulin 10 UI. Apoteker tatalaksanan
menyiapkan dan menuliskan waktu
pemberian obat pada etiket. Kapankah
waktu yang dituliskan pada etiket
insulin?
169. Seorang pasien perempuan (usia 40 a. Diberikan 15-30 menit TRANSISI KE INSULIN SUBKUTAN
tahun, BB 78kg) masuk Rumah Sakit sebelum makan Untuk mencegah terjadinya hiperglikemia rebound maka
dengan diagnosis diabetes ketoasidosis b. Diberikan 15-30 menit insulin subkutan pertama harus diberikan 15-30 menit
(KAD). KAD sudah teratasi dengan setelah makan (insulin kerja cepat) atau 1-2 jam (insulin kerja pendek)
baik, sehingga dokter akan mengganti c. Diberikan 1-2 jam sebelum insulin IV dihentikan.
insulin intravena menjadi insulin setelah makan
subkutan kerja cepat. Apoteker d. Diberikan 1-2 jam
menyiapkan obat dan menuliskan waktu setelah makan
pemberian obat yang tepat untuk e. segera setelah insulin
mencegah terjadinya hiperglikemik intravena dihentikan
rebound. Kapankah waktu yang
dituliskan pada etiket?

Liza Triana (20405021148) (Sistem endokrin dan metbolisme, 2018)

170. Seorang pasien (Anak, Laki-laki, a. NaCl 0,9 % EDEMA SEREBRI


8tahun, BB 30kg) masuk Rumah Sakit b. NaCl 3% Tata laksana:
dengan diagnosis ketoasidosis diabetes c. Dekstrose 5% a. Terapi segera dilakukan secara klinis sudah terduga
disertai edema serebri. Kondisi d. Dekstrose 10% telah terjadi edema serebri.
kesadaran menurun disertai penurunan e. MgSO4 40% b. Kurangi jumlah cairan sebanyak sepertiganya.
denyut jantung. Dokter telah c. Berikan manitol 0,5-1 g/kgBB IV selama 10-15
memberikan manitol 30gram tetapi menit dan ulangi jika tidak ada respons setelah 30
belum menunjukan respon membaik, menit sampai 2 jam setelah pemberian.
sehingga meminta apoteker menyiapkan d. Dapat diberikan saline hipertonik (NaCl 3%) 2,5-
cairan hipertonik segera. Apakah cairan 5 mL/kgBB selama 10-15 menit sebagai alternatif
yang disiapkan oleh apoteker? terhadap manitol, terutama jika tidak ditemukan
respon terhadap manitol.
Liza Triana (20405021148) e. Sebaiknya manitol maupun saline hipertonik selalu
siap tersedia.
f. Tinggikan kepala 30°.
g. Jika terdapat gagal napas, lakukan intubasi.
h. Lakukan MRI/CT-Scan kepala jika terapi edema
serebri sudah dimulai untuk melihat apakah terdapat
kelainan intrakranial yang membutuhkan intervensi
bedah atau antikoagulan.
(Panduan Praktik Klinis Ikatan Dokter Anak Indonesia,
2017)
171 Seorang pasien (perempuan, 65 tahun) A. Laktulosa
dating ke apotek dengan keluhan susah B. Bisakodil
BAB dan telah menggunakan obat yang C. Loperamid
meangandung ekstrak senna, tetapi D. Castor oil
bayinya malah mengalami diare setelah E. Lubiproston
pasien menggunakan obat tersebut.
Apoteker menduga terjadi efek samping
dan memilihkan obat yang sesuai.
(Jurnal Treatment of constipation in pregnant women. A
Apakah obat yang sebaiknya dipilhkan
multicenter study in a gynecological practice)
oleh apoteker?
https://europepmc.org/article/med/7481624
(Rossy Filia Syafarina 20405021149)
172 Seorang pasien (perempuan, 65 tahun) A. Metformin
menebus resep di apotek yang berisikan B. Captoril
obat: metformin tablet 500 mg (3x1), C. Glimepirid
captopril tablet 25 mg (2x1), glimepirid D. Simvastatin
tablet 1 mg (1x1), simvastatin tablet 10 E. Diazepam
mg (1x1), alupurinol 100 mg (3x1) dan
diazepam tablet 2 mg (1x1). Apoteker Dijelaskan bahwa diazepam obat yang memerlukan
menawarkan pelayanan Home perhatian khusus dan tidak direkomendasikan untuk
Pharmacy CareI karena ada obat yang lansia karena waktu paruhnya yang panjang dan
dipertimbangkan tidak sesuai untuk usia toksisitasnya.
pasien. Manakah obat yang dimaksud?
Sumber : Pedoman pelayanan farmasi (tata laksana terapi
obat) untuk pasien geriatri 2004 hal 38.
(Rossy Filia Syafarina 20405021149)
173 Apoteker dipuskesmas sedang A. DPT
melakukan pengecekan terhadap freeze B. TT
watch yang pecah pada cold chain C. Hepatitis B
vaksin. Freeze watch pecah jika suhu D. OPV
beku (<0oC). Vaksin yang tersimpan E. DT
didalam clod chain adalah DPT, TT,
Hep B, OPV dan DT. Diantara vaksin
tersebut, manakah yang dapat bertahan
(Permenkes, 2017)
pada kondisi tersebut?
(Rossy Filia Syafarina 20405021149)
174 Seorang pasien (laki-laki, usia 35 tahun) a. Acarbose Sumber :
datang ke Puskesmas dengan keluhan b. Glimepirid Pedoman
lemas, sering haus di malam hari, berat c. Piogligtazon
badan turun. Dokter mendiagnosis DM d. Metformin
tipe2 dan membutuhkan obat yang dapat e. Tiazolidindion
memacu sekresi insulin. Apakah obat
yang direkomendasikan oleh apoteker?

Pengelolaan dan pencegahan diabetes mellitus tipe 2


dewasa di Indonesia, 2019, hal. 42.
Choirunnisa (20405021150)
175 Apoteker di rumah sakit sedang a. -4:C
melakukan dispensing steril injeksi b. 0:C
ranitidine 50 mg/2 mL untuk pasien yang c. 2-8:C
mendapatkan resep 2 x 25 mg. Obat telah d. 8-15:C
diberikan 1x di pagi hari dan akan e. 15-25:C
diberikan kembali pada sore hari.
Berapakah suhu penyimpanan yang
sesuai?

Sumber : Injectable Drug, 2011, hal. 731


176 Apoteker di apotek sedang menentukan harga jual dari resep A. 10.500 Jawaban : D. 13.500
racikan sebagai berikut : B. 11.500
R/ Paracetamol 250 mg C. 12.500 Jumlah obat yang dibutuhkan : Paracetamol 250 x
Ambroxol 15 mg D. 13.500 12 = 3000 mg
Metil prednisolone 4 mg E. 14.500 Ambroxol 15 mg x 12 = 180 mg
m.f.Pulv dtd No. XII Metil prednisolone 4 mg x 12 = 48 mg
S 3 dd 1 pulv
Pro : Dion (17 tahun) Jumlah tablet yang digunakan untuk resep :
Kebijikan biaya racik yang berlaku Rp. 1500, Tuslah Rp. 1.500, *Paracetamol = 3000 mg/ 500 mg/tab= 6 tablet x
Embalase Rp. 1000 dan Kertas puyer @Rp. 100. Diketahui HJA obat = 6 x 261 = 1.566
harga obat pertablet sebagai beriku : *Ambroxol = 180 mg/ 30 mg/tab = 6 tablet x HJA
Nama Obat Satuan HN HNA+PP HJA obat = 3.468
A N *Metil prednisolone 48 mg/ 8 mg/tab = 6 tablet x
Ambroxol 30 Tablet Rp. Rp. 209 Rp. HJA obat = 6 x 550 = 3300
mg 190 261
Metil Tablet Rp. Rp. 462 Rp. Harga jual resep?
prednisolone 420 578 = Harga jual obat + biaya racik + Tuslah +
8 mg Embalase + Kertas puyer (12)
Paracetamol Tablet Rp. Rp. 440 Rp. =(1,566+3,468+3,330) + 1,500 + 1,500 + 1,000 +
generic 500 400 550 1,200
mg = 13,534
Berapakah harga jual resep tersebut?

(Wiwin Fauziyah, 20405021151)


177 177. Apoteker di apotek sedang melakukan perhitungan harga A. Rp. 1.000 Jawaban : D. 2000
jual obat dari fraktur yang diterima sebagai berikut : B. Rp. 1.100
PBF. KOTA Apotek Sehat 12 Desember 2020 C. Rp. 2.000 Harga beli + PPN : 291.100 + 10% = 291.100 +
IN VOICE XXX111 D. Rp. 2.100 29.100 = 320.100
E. Rp. 3000
Nama Batch jmlh Harga Sub Potonga Jumlah (Rp) Harga jual : 320.100 + margin 25% = 320.100 +
obat Total n
(320.100 x 0,25) = 320.100 + 80.025 = Rp.
% Nilai
Asam 45569 2 box Rp. Rp. 3 Rp. Rp. 291.00 400.125
Mefenam /Ags- @100 150.000 300.000 9000
at 22 tab
Harga jual per tablet : 400.125/ 200 tab = Rp. 2.000
PPN Rp. 29.100
Jawaban : C. Menyampailan pada driver harus
Juml Rp. 320.100
ah
dengan resep asli
Bay
ar

Berapakah harga asam mefenamat pertablet jika menghendaki


keuntungan 25%?
(Wiwin fauziyah, 20405021151)
178 Seorang driver ojek online, datang ke apotek menunjukkan foto A. Memberikan 10 tablet Jawaban : C. Menyampailan pada driver harus
resep berisi obat kodein 10 mg sebanyak 10 tablet, yang dikirim kodein disertai konseling dengan resep asli
oleh konsumen yang memesan jasanya. Obat tersebut belum B. Memberikan separo
pernah ditebus sama sekali. Stok obat di apotek cukup. Apakah obat karena pembelian Resep yang diterima dalam penyerahan obat
tindakan tepat yang dilakukan oleh apoteker? melalui online Narkotik, Psikotropik dan/atau Prekursor harus
C.Menyampaikan kepada
driver harus dengan resep
asli
D.Menyampaikan obat
tersebut sedang kosong
E. Meminta pasien
kembali ke dokter.
resep asli, tidak diperbolehkan dalam bentuk
faksimili dan fotokopi.

Sumber : (PerBPOM, 2018)

179 Apoteker diapotek sedang mengarsipkan resep dalam satu hari. a. Bersama dengan
Ditemukan dalam satu resep terdapat kandungan obat sebagai resep narkotik
berikut. Deksametason 0,5 mg tablet, estazolam 2 mg tablet, b. Bersama dengan
paracetamol 500 mg tablet, dan haloperidol 0,5 mg. Dimanakah resep psikotropik
resep tersebut diarsipkan ? c. Bersama dengan
resep prekursor
d. Bersama dengan
resep biasa
e. Bersama dengan
resep-resep obat
tertentu

180 Apoteker disuatu instalasi farmasi akan melakukan a. Pada chiller


rekonstitusi terhadap sediaan injeksi cefotaxime dalam dengan suhu 0
0
bentuk IV infus dengan pelarut 100 ml NaCl 0,9%. Obat C
akan disiapkan 1 jam sebelum diberikan pada pasien. b. Pada kulkas
Bagaimanakah cara penyimpanan obat infus IV tersebut ? dengan suhu 2-
8 0C
c. Pada ruangan
(Pedoman Rekonstitusi & stabilitas obat injeksi
suhu 25-30 0C
Rumah Sakit Mitra Keluarga Bekasi Timur, 2018
d. Pada rak obat
suhu 25 0C
e. Pada lemari
pasien suhu 25
0
C

181 Apoteker di Instalasi Farmasi rumah sakit A. Antasida diminum 1 jam Antasida yang mengandung magnesium
menyampaikan informasi penggunaan obat kepada setelah siprofloksasin hidroksida atau alumunium hidroksida dapat
pasien rawat jalan yang mendapatkan obat Antasida B. Antasida diminum 2 jam menurunkan penyerapan ciprofloksasin hingga
tablet (2x1), dan siprofloksasin kapsul (2x1). setelah siprofloksasin berkurang 25 persen (Oliphant, C.M, Green, G.M,
Apoteker menyampaikan waktu penggunaan obat C. Antasida diminum 6 jam 2002). Ciprofloxacin dan magnesium hidroksida
untuk menghindari interaksi obat. Kapankah waktu setelah siprofloksasin tidak boleh dikonsumsi secara bersamaan. Produk
penggunaan obat yang disampaikan apoteker kepada D. siprofloksasin yang mengandung magnesium, aluminium,
pasien? diminum 2 jam setelah kalsium, zat besi, dan / atau mineral lain dapat
FITRIANI SHOLEH (20405021153) Antasida mengganggu penyerapan ciprofloxacin ke dalam
E.siprofloksasin aliran darah dan mengurangi keefektifannya. Jika
diminum bersamaan dengan memungkinkan, sebaiknya hindari mengonsumsi
Antasida magnesium hidroksida saat Anda dirawat dengan
ciprofloxacin. Jika tidak, ciprofloxacin harus
diminum 2 hingga 4 jam sebelum atau 4 hingga 6
jam setelah dosis magnesium hidroksida,
ciprofloxacin harus diminum setidaknya 2 jam
sebelum dan tidak kurang dari 6 jam setelah
182Suprep Bowel Prep (magnesium / kalium /
natrium sulfat), atau ciprofloxacin dan
magnesium hidroksida harus diambil seperti yang
diarahkan oleh penyedia layanan kesehatan Anda
(www.drugs.com).

182 Seorang pasien (perempuan, 22 tahun) mendatangi A. Memberikan karena Pada perempuan dalam masa kurang dari 6
apotek untuk membeli pil KB yang termasuk sudah sesuai untuk minggu pasca persalinan dan terutama sedang
progestin only pill. Pasien menyampaikan bahwa ibu menyusui menyusui, penggunaan pil proggesteron biasanya
dirinya sedang memberikan ASI eksklusif pada B. Memberikan karena tidak dianjurkan kecuali tidak ada metode lain
bayinya. Apakah sikap apoteker yang tepat terhadap pil KB termasuk yang sesuai atau metode lain yang ada tidak dapat
permintaan pasien? OWA digunakan (Sumadikarya, Indrani K dan
FITRIANI SHOLEH (20405021153) C. Tidak memberikan Aryanditho Widhi Nugroho.2007.Rekomendasi
karena pasien belum praktik Pilihan untuk Penggunaan kontrasepsi.
berkonsultasi Jakarta : EGC).
dengan dokter
D. Tidak memberikan
karena pembelian
pil KB harus
dilaporkan ke
Dinkes
E. Tidak memberikan
karena
kontraindikasi untuk
pasien
183 Seorang pasien ( perempuan, 22 tahun) datang A. Semenjak pasien di
keapotek untuk menebus resep berisi asiklovir tablet rumah
(3x1) untuk terapi episodik herpes genital. Apoteker B. Bila perlu saja
menyerahkan obat disertai pemberian informasi C. Setiap hari selama 3
obat. Kapankah waktu penggunaan obat tersebut bulan
dimulai? D. 6 jam setelah gejala
FITRIANI SHOLEH (20405021153) E. 24 jam setelah gejala

184. Apoteker di rumah sakit melakukan PTO pada A. Monitoring kadar PEMBAHASAN
pasien stroke dengan atrial fibrilasi (laki-laki, 55 kreatinin dan BUN Efek samping utama semua antikoagulan oral
tahun) yang mendapatkan terapi clopidrogel dan B. Monitoring kadar (warfarin) adalah perdarahan. Pemantauan INR
warfarin. Hasil PTO menunjukkan bahwa pasien leukosit (International Normalised Ratio) dan
mengalarni pendarahan. Apakah saran yang dapat C. Monitoring erythrocyte melewatkan dosis jika perlu dapat dilakukan,
disampaikan apoteker kepada dokter terkait kondisi sedimentation rate apabila antikoagulan sudah dihentikan namun
pasien tersebut? D. Monitoring perdarahan tidak berhenti, INR harus diukur 2-3
international hari kemudian untuk memastikan bahwa INR
normalised ratio menurun (http://pionas.pom.go.id).
E. Monitoring kadar ALT
dan AST

185. Seorang pasien (perempuan 27 tahun) dirawat inap A. Flukonazol kapsul PEMBAHASAN
dan diagnosa infeksi kandidiasis vulvovaginal tanpa B. Itrakonazol kapsul Keamanan kehamilan untuk anti jamur :
komplikasi. Pasien sedang hamil 4 minggu. Dokter C. Nistatin tablet vagina Flukonazol Oral C
dan apoteker berkolaborasi untuk menentukan terapi D. Klotrimazol tablet Intrakonazol Oral C
untuk pasien. Apakah usulan terapi yang tepat untuk vagina Nistatin C
disampaikan oleh apoteker? E. Griseofulvin tablet Klotrimazole Vaginal B
Griseovulvin Oral X
(Mims, 2019).

186 Seorang pasien datang ke apotek dengan A. Memberikan sesuai Siprolfloxacin merupakan golongan obat keras yang
permintaan pasien tidak dapat dibeli tnpa resep dokter
keluhan nyeri saat buang air kecil, dan ingin
karena Siprofloksasin
membeli Siprofloxasin 500 mg sebanyak 20 termasuk OWA
tablet tanpa membawa resep. Obat tersebut B. Memberikan

sudah pernah digunakan 1 bulan sebelumnya Siprofloksasin


atas resep dokter dengan diagonosa infeksi sebanyak 10 tablet
C. Memberikan karena
saluran kemih (ISK). Bagaimanakah sikap
siprofloksasin yang
apoteker sehubungan dengan permintaan diminta seseuai untuk
pasien? 1 kur pengobatan
D. Tidak memberikan
karena siprofloksasin
tidak tepat untik ISK
E. Tidak memberikan dan
menyarankan pasien
konsultasi ke dokter
187 Seorang pasien (perempuan 46 tahun) dirawat A. Alprazolam

inap dengan diagnosa generalized anxiety B. Trazodon


C. Buspiron
disorder dan di terapi menggunakan sertralin.
D. Tiagabin
Pasien telah mendapatkan terapi selama 4
E. Venlafaksin
minggu. Apoteker melakukan PTO an hasilnya
tidak ada perubahan pada kondisi pasien selama
terapi dilakukan, sehingga apoteker menyarankan
kepada dokter untuk mengganti obat yang
digunakan. Apakah obat yang dapat disarankan
oleh apoteker?

Dipiro
Menurut tabel Dipiro pengobatan lini kedua pada
pasien dengan diagnose generalized anxiety disorder
yaitu Bezodiazepin, buspirone, imipramin, pregabalin.

188 Seorang pasien (perempuan 36 tahun) dirawat A. 1 bulan

inap dengan diagnosis generalized anxiety B. 3 bulan


C. 6 bulan
disorder. Dokter memberikan terapi berupa
D. 9 bulan
Venlafaksin. Evaluasi terapi menunjukkan terapi
E. 12 bulan
pada pasien berhasil. Dokter dan apoteker
berkolaborasi untuk menentukan durasi terapi Menurut dipriro
lanjutan. Berapa lamakah minimal durasi terapi Saat memantau efektivitas antidepresan dalam
lanjutan untuk disampaikan oleh apoteker? gangguan panik, itu benar
penting untuk memberikan waktu yang cukup (8-12
minggu) untuk mencapai kondisi penuh
respon terapeutik.

189 Seorang perempuan, usia 32 tahun, menderita otitis a. Digunakan 2 kali sehari
media, dating ke Apotek untuk menebus resep 6 tetes pada telinga
Dokter sebagai berikut: kanan
R/ Akilen ear drop No 1 b. Digunakan 6 kali sehari
S b.d.d gtt VI aur. lev. 2 tetes pada telinga
kanan
Akilen ear drop mengandung ofloxacin. Apoteker c. Digunakan 2 kali sehari
akan menjelaskan aturan pakai obat kepada pasien. 6 tetes pada telinga kiri Tandai/tulis 2 kali sehari 6 tetes pada telinga kiri
Bagaimanakah aturan pakai yang tepat disampaikan d. Digunakan 6 kali sehari (Tjay, T. H., & Rahardja, K. (2015). OBAT-OBAT
kepada pasien? 2 tetespada telinga kiri PENTING Khasiat, Penggunaan, Dan Efek-
e. Digunakan 2 kali sehari Efek Sampingnnya Edisi 7. Jakarta: Gramedia.)
6 tetes pada kedua Ayu Dian Suryaningrum (20405021156)
telinga
190 Seorang perempuan, usia 35 tahun, dating ke Apotek a. Memberikan obat
untuk membeli codein tablet 15 mg tanpa resep tersebut dengan mencatat
Dokte, sambal menunjukan kemasan obat yang sudah alamat pasien
Dijelaskan pada Bagian Ketiga Penyerahan
kosong. Dia mengatakan bahwa sudah pernah b. Memberikan obat
Paragraf 2 Penyerahan Narkotika dan Psikotropika
membeli obat tersebut di Apotek dengan resep tersebut karena termasuk
Pasal 19
Dokter. Tindakan apakah yang seharusnya dilakukan OWA
(Permenkes RI No 3 Tahun 2015 Tentang
oleh Apoteker? c. Memberikan obat
Peredaran, Penyimpanan, Pemusnahan, Dan
tersebut karena pasien
Pelaporan Narkotika, Psikotropika, Dan Prekursor
sedang sangat
Farmasi)
membutuhkan
d. Tidak memberikan obat
dan menyarankan untuk
konsultasi ke Dokter
(Permenkes RI No 5 Tahun 2020 Tentang
e. Tidak memberikan obat
Perubahan Penggolongan Narkotika)
dan mengatakan stok
obat kosong
Ayu Dian Suryaningrum(20405021156)

191 dokter dirumah sakit berdiskuis dengan a. tetraiklin Untuk diare yang disebabkan oleh shigella dapat
apoteker untuk menentukan antibiotic yang b. klorampenikol diberikan Azithromycin 10 mg/kg/day given orally
tepat bagi pasien laki-laki usia 5 tahun yang c. ampisilin once daily × 3 days; ceftriaxone 50 mg/kg/day given
dirawat akibat diare. Hasil kultur tinja d. kotrimoksasol IV once daily × 3 days pada khasus diare disentrik.
menunjukkan adanya bakteri shigella. e. siprofloksasin Untuk Diare wisatawan yang disebabkan oleh
Apakah antibiotic yang tepat makanan yang terkontaminasi atau air Patogen yang
direkomendasikan ? paling umum adalah bakteri dan termasuk
enterotoksigenik Escherichia coli (ETEC) (20% –72%),
Shigella (3% –25%), Campylobacter (3% –17%), dan
Salmonella (3% –7%). Virus (hingga 30%) diberikan
Ciprofloxacin 750 mg orally × 1 day or 500 mg orally
every 12 hours × 3 days; levofloxacin 1,000 mg orally
× 1 day or 500 mg orally daily × 3 days; rifaximin 200
mg three times daily × 3 days; azithromycin 1,000
mg orally × 1 day or 500 mg orally daily × 3 days
(dipiro, 2020)
192 dokter disuatu rumah sakit meminta a. kandesartan Obat antihipertensi dianjurkan pada penderita
pertimbangan dokter untuk memilihkan b. propanolol diabetes dengan TD diklinik ≥140/90 mmHg
obat antihipertensi yang tepat bagi pasien c. doksazosin Direkomendasikan untuk melakukan pengobatan
laki-laki (usia 49 tahun) dengan riwayat CKD d. metildopa lini pertama dengan kombinasi penghambat sistem
dan DM sejak 3 tahun yang lalu. Tekanan e. furosemid renin-angiotensin (ACEi atau ARB) dikombinasikan
darah pasien saat ini 160/100mmHg. dengan CCB atau diuretik tiazid atausejenisnya.
Apakah antihipertensi yang (konas, 2019)
direkomendasikan
Sedangkan menurut dipiro 2020. Pasien HT dengan
riwayat DM bisa diberikan golongan ACE/ARB,CCB
dan diuretic. Pasien HT dengan CKD dapat diberikan
ACEI/ARB.
193 apoteker IFRS melakukan skrining resep a. hipoglikemik Ada peningkatan risiko hiperkalemia jika reseptor
obat pada pasien (perempuan, usia 50 tahu, b. nefrotoksik angiotensin II antagonis diberikan dengan diuretik
penderita hipertensi) yang berisi c. hepatotoksik hemat kalium (seperti amilorida dan antagonis
kandesartan dan spironolakton tablet. d. neurotoksik aldosteron, eplerenon dan spironolakton), terutama
Apoteker mengidentiikasi adanya interaksi e. hiperkalemia jika ada faktor risiko lain juga
obat tersebut diminum secara bersamaan. menyajikan. Antagonis reseptor angiotensin II
Apakah akibat dari interaksi obat tersebut ? mengurangi tingkat aldosteron, yang menghasilkan
retensi kalium. Ini akan menjadi aditif dengan efek
penahan kalium dari amiloride, triamterene,
spironolakton dan eplerenon, menyebabkan
hiperkalemia, tapi biasanya hanya jika ada faktor
risiko lain. (stockleys drug interaction ed. 8)
194 Seorang laki-laki, usia 25 tahun, menderita A. Untuk pemakaian luar, S ue.b.dd.applict part.dol
psoriasis, datang ke apotek untuk menebus oles 2 kali sehari pada area
resep obat sebagai berikut: kulit yang sakit Sue : untuk pemakain luar b.dd : 2 kali
sehari
R / Kloderma 0,05% salep B. Untuk pemakaian luar, applict part.dol : pada area yang sakit.
10 g tube No. I S ue. oles 2 kali sehari tiap pagi dan
b.dd.applict part.dol malam

Kloderma mengandung clobetasol C. Untuk pemakaian luar,


propionate. Apoteker telah menyiapkan oles 1 kali schari setiap
obat tersebut dan akan menyerahkannya malam

kepada pasien, serta memberikan informasi


aturan pakai obat. Apakah informasi yang D. Untuk pemakaian luar,
oles 1 kali sehari pada area
disampaikan kepada pasien?
kulit yang sakit

Untuk pemakaian luar, oles 1


kali sehari setiap pagi
195 Seorang perempuan, usia 58 tahun, dirawat A. Lisinopril dengan
di suatu rumah sakit dan didiagnosa dokter Spironolakton
menderita hipertensi dan ginjal gagal akut, B. Lisinopril dengan Sukralfat
karena sakit perut dan demam. C. Spironolakton dengan
Pasien menerima pengobatan lisinopril Sukralfat
tablet 1 x 20 mg, spironolakton tablet 1 x D. Spironolaton dengan Kombinasi spironolakton dengan obat golongan ACEI
perlu pemantauan kadar kalium darah yang ketat karena dapat
25 mg. sukralfat sirup 4 x Parasetamol
menyebabkan hiperkalemia letal.
10 ml, dan parasetamol tablet 3 x 500 mg. E. Parasetamol dengan sumber :
Hasil menunjukkan terapi kadar kalium Sukralfat Abbas S, Ihle P, Harder S, et al. Risk of hyperkalemia and
darah 6,7 mEqL dan mengalami combined use of spironolactone and long-term ACE

peningkatan frekuensi nadi hingga 100 inhibitor/angiotensin receptor blocker therapy in heart failure
using real-life data: a population and insurance-based
x/imenit.
cohort. Pharmacoepidemiol Drug Saf, 2015;24(4):406-413
Apoteker mengindentifikasi adanya interaksi
obat sebagai penyebab kondisi pasien
tersebut. Obat apakah yang menimbulkan
interaksi?
196. Apoteker di suatu rumah sakit sedang a. metformin
melakukan monitoring efek samping obat b.pioglitazone
pada seorang pasien (perempuan, usia 55 c. simvastatin
tahun, penderita hiperkolesterolemia dan d.evolocumab
diabetes melitus, serta nyeri lambung). e. sukralfat
Pasien tersebut mendapatkan pengobatan
metformin, pioglitazon, simvastatin,
evolocumab, dan sukralfat. Pasien
mengalami kram dan nyeri otot. Hasil Meditek, VoL 10, No.27,,lanuari -April 200
pemeriksaan laboratorium menunjukan kadar
kreatinin kinase 250 U/L. Apakah obat yang
dapat menyebabkan efek samping tersebut ?
197. Seorang laki-laki, usia 49 tahun, penderita A. simvastatin dan fenofibrat Pada pasien PGK dengan GFR ˂60 mL/menit/1,73 m2
hiperlipidemia dirawat di Rumah Sakit. B. simvastatin dan ezetimibe (rerata 26,6 mL/menit/1,73 m2) yang tidak menjalani
Pasien mempunyai riwayat penyakit gagal C. simvastatin dan gemfibrozil hemodialisis, penurunan kolesterol LDL dengan kombinasi
ginjal konik dengan hasil nilai GFR 45 D. simvastatin dan niasin statin dan ezetimibe menurunkan kejadian aterosklerotik
mL/menit/1,73 m2 dan tidak menjalani E. simvastatin dan kolestipol mayor secara bermakna dan tidak mengakibatkan
hemodialisa. Dokter dan apoteker berdiskusi perburukan fungsi ginjal.
tentang obat yang akan diberikan untuk (SHARP Collaborative Group. Study of Heart and Renal
pasien agar terhindar dari resiko Protection (SHARP): randomized trial to assess the effects
aterosklerosis dan fungsi ginjal. Apakah of lowering low-density lipoprotein cholesterol among 9,438
terapi yang dapat direkomendasikan? patients with chronic kidney disease. Am Heart J 2010;
160:785-94)
198. Seorang laki-laki, usia 49 tahun, penderita a.Menghambat sterol
hiperlipidemia dirawat di Rumah Sakit. transporter NPCiL 1 di usus
Pasien mempunyai riwayat penyakit gagal halus
ginjal konik dengan hasil nilai GFR 45 b.Menghambat aktivitas enzim
mL/menit/1,73 m2 dan tidak menjalani LDL
hemodialisa. Pasien mendapatkan terapi c.Menghambat aktivitas enzim
salah satunya ezetimibe agar terhindar dari HMG-Coa Reductase
resiko aterosklerosis dan fungsi ginjal. d.Menghambat sekresi VLDL
Apakah mekanisme kerja dari obat tersebut dari hati
yang dapat memberikan efek terapi pada e.Meningkatkan aktivitas enzim (Dipiro, Pharmacoteraphy 9th Ed, Chapter 8 : Dyslipidemia,
pasien? LDL Page 69)
199 Apoteker di apotek menerima ketoconazole A. Rak obat bebas
krim dari PBF. Salah satu metode penyimpanan B. Rak obat bebas terbatas
obat di apotek tersebut adalah berdasarkan C. Rak obat keras
golongan obat, dimanakah obat tersebut D. Rak obat keras tertentu
disimpan ? E. Rak obat wajib Apotek

Jawaban : A. Rak obat bebas

Krim ketoconazole merupakan golongan obat bebas,jadi untuk


metode penyimpanannya di bagian rak obat bebas.
200 Apoteker di IFRS akan membuat perancangan A. 1025 botol Jawaban : E. 1825 botol
tetes telinga erlamycetine menggunakan B.1235 botol Diket :
metode konsumsi. Penggunaan sediaan tersebut C. 1425 botol Kebutuhan obat : 1500 botol/tahun
1 tahun terakhir adalah 1500 botol. Rencana D. 1725 botol Kebutuhan obat :125 botol/bulan
stock pengamanan adalah sebanyak 300 botol, E. 1825 botol Lead time : 1 bulan
sisa stock saat ini adalah 100 botol. Rencana Stock pengamanan : 300 botol
lead time adalah 1 bulan. Berapakah jumlah Sisa stock : 100 botol
tetes telinga erlamycetine yang akan diadakan
untuk tahun depan ? Dit :
Kebutuhan 1 tahun kedepan…. ?
SS = kebutuhan obat perbulan x lead time
125 btl/bln x 1 bln = 125 btl

Kebutuhan 1 tahun kedepn = rata2 pertahun +rata2 perbulan +


stock pengamanan – sisa saat ini

1500 + 125 + 300 – 100 + = 1825 botoll


1. Apoteker di IFRS membeli injeksi A. Rp. 66.000 Jawaban :
Lidokain sebanyak 10 Ampul dari
B. Rp. 56.000 HJA = HNA x PPN x Margin HPP = HJA – Margin
sebuah PBF. Harga jual obat yang
ditetapkan IFRS adalah RP. C. Rp. 46.000
82.500/ampul. Margin yang ditetapkan
adalah 25%. Berapakah HPP (Harga D. Rp. 61.875 Margin 25 % x 82.500 = 20.625
Pokok Pembelian) injeksi Lidokain E. RP. 51.875 X = 82.500 – 20.625 = 61.875
tersebut?
Jadi, HPP injeksi lidokain tersebut adalah Rp. 61.875

Husnul mubarok (20405021159)


2. Apoteker diindustri melakukan A. 3 Jawaban :
pengujian stabilitas ongoing tablet B. 7
C. 11 T 1⁄ Orde 0 = 0,5 𝑋 𝐴0
Metformin 500 mg selama 5 tahun,
pada suhu 30’C -+2’C, RH 60% -+ 5%, D. 5 2 𝐾𝑜
Kinetika reaksi mengikuti Orde nol, E. 9
dengan nilai K eliminasi 34,65/tahun. = 0,5 𝑋 500 = 7
Berdasarkan data Tersebut, berapa 34,65
tahun Metformin 500 mg terurai
setengahnya?
Husnul mubarok (20405021159)
3. Apoteker BAgian QC di Industri A. 3 tablet
farmasi akan melakukan uji disolusi B. 6 tablet
tahap 3 untuk tablet ibuprofen. C. 9 tablet
Berapakah tablet yang digunakan untuk D. 12 tablet
uji tersebut? E. 15 tablet

Farmakope Indonesia, Edisi VI (Hal 2117).

Husnul mubarok (20405021159


4. Apoteker BAgian QC di Industri A. LAL test
farmasi akan melakukan uji endoktosin
B. Rabbit test
pada sediaan injeksi furosemide.
Apakah metode uji yang digunakan? C. Sterility test
D. Inoculation test
E. Total plate count

Meditek, VoL 10, No.27,,lanuari -April 200


5. Apoteker bagian R&D sedang A. Menggunakan Kelas II = Kelarutan rendah, permeabilitas tinggi
mengembangkan formulasi sediaan bentuk zat aktif
semisolid dengan zat aktif diklofenak natrium diklofenak
yang termasuk BCS (Biopharmaceutical
B. Meningkatkan
Classification System) kelas II.
kelarutan dengan
Bagaimana pengembangan yang sesuai?
metode likuid solid
C. Meningkatkan
laju disolusi
dengan disperse
padat
D. Meningkatkan
permeabilitas
melalui bentuk
sediaan krim
E. Meningkatkan
permeabilitas
melalui bentuk
sediaan gel
Kelas
(Sumber : United States Pharmacopeia).
6. Apoteker bagian R&D sedang A. Menggunakan
mengembangkan formulasi sediaan bentuk
tablet ketoprofen yang termasuk BCS prodrug dari
(Biopharmaceutical Classificasion ketoprofen
System) kelas II. Formula diharapkan B. Menambahk
dapat mengatasi keterbatasan an surfaktan
SLS ke
ketoprofen. Bagaimanakah formula
dalam
yang sesuai?
formula
C. Menambahka
n peningkat
penetrasi
kedalam
formula
D. Menambahka
n etanol untuk
meningkatkan
permeabilitas
E. Membuat
system Penambahan surfaktan pada formulasi tablet menjadi salah satu modifikasi zat aktif obat
vasikular untuk meningkatkan kelarutannya yang rendah dalam air serta untuk meningkatkan laju
untuk disolusi.
meningkatkan
permeabilitas
Menurut Winokan dan Sopyan, 2019, Karateristik Disolusi Tablet Immediate dengan Api
BCS Kelas II sebagai Biowaiver Serta Pendekatan untuk Meningkatkan Kelarutannya,
Farmaka, 17,2.
7. Apoteker bagian QA di industri farmasi A. Laporan
diminta oleh atasannya menyiapkan kualifikasi
laporan kualifikasi mesin cetak tablet desain-
yang baru dibeli dari China. Laporan kualifikasi
harus disusun sesuai tahapaan operasional-
kualifikasinya. Bagaimanakah urutan kualifikasi
instalasi-
laporan yang sesuai?
kualifikasi
kinerja
B. Laporan
kualifikasi
desain-
kualifikasi
instalasi-
kualifikasi
operasional-
kualifikasi
kinerja
C. Laporan
kualifikasi
desain-
kualifikasi
operasional- Tahapan kualifikasi menurut :
kualifikasi
kinerja- Petunjuk Operasional Penerapan Pedoman Cara Pembuatan Obat Yang Baik Nomor 12
kualifikasi Tahun 2018:
instalasi
D. Laporan 1. Laporan Kualifikasi desain
kualifikasi 2. Laporan Kualifikasi instalasi
desain-
kualifikasi
instalasi- 3. Laporan kualifikasi operasional
kualifikasi
kinerja- 4. Laporan kualifikasi kinerja
kualifikasi
operasional
E. Laporan
kualifikasi
desain-
kualifikasi
kinerja-
kualifikasi
instalasi-
kualifikasi
operasional
8. Apoteker bagian R&D di industry A. Uji ekivalen in
farmasi mengembangkan produk copy vivo
tablet Acyclovir yang sudah rutin B. Uji disolusi
diproduksi mengalami perubahan pada terbanding
pencampuran bahan pengikat menjadi C. Uji disolusi
pencampuran basah (perubahan minor). terbanding
D. Uji
Apakah uji yang perlu dilakukan untuk
bioavailabilitas
produk tersebut?
E. Uji
bioekivalensi
Menurut Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan Replubik Indonesia Tahun 2011
Tentang Obat Wajib Ekivalensi menyatakan acyclovir merupakan obat copy golongan
antiviral sistemik yang wajib dilakukan uji bioekivalensi untuk menunjukkan
bioekivalensi antara obat uji (obat copy) dengan obat inovator/komparator
9. Suatu industri farmasi memiliki produk a. Sampel Salah satu divisi R&Dadalah dpertemen pengembangan formulasi grup yang bertanggung
fotocopy dalam bentuk sediaan tablet. tablet jawab dalam studi dan pengembangan produk meliputi produk herbal, suplemen mkanan,
Apoteker bagian R&D di industri pertinggal dan produk bioekuivalensi. Produk bioekuivalensi adalah produk/obat copy yang
tersebut akan melakukan perubahan b. Sampel mempunyai ekuivalensi farmasetik dengan produk innovator.
formula tablet produk copy, sehingga tablet
perlu dilakukan uji bioekuivalensi. innovator
c. Sampel
Apakah sampel pembanding dan yang
tablet
dapat digunakan ?
competitor
d. Sampel
injeksi
innovator
e. Sampel
injeksi
competitor
10. Apoteker di apotek akan menyerahkan a. Simvastatin
obat kepada pasien hyperlipidemia (Ny. 20mg
Ani 45 tahun) atas resep tersebut obat b. Ezetimibe
yang telah ditebusnya terdiri dari 10mg
simvastatin 20 mg, ezetimibe 10 mg,dan c. Gemfibrozil
gemfibrozil 300 mg. dalam penyerahan 300mg
d. Simvastatin
obat, pasien bertanya kepada apoteker
dan
mengenai khasiat dari masing-masing ezetimibe
obat tersebut. Sebelumnya dokter e. Gemfibrozil
menyampaikan hasil laboratoriumnya dan
saja dan memberikan resep. Manakah simvastatin
obat yang berkhasiat sebagai
antihipertrigliserida ?
Nurmohamed et al,2020
11. Apoteker melakukan visit bersama a. Kalsium
dengan dokter. Pada bangsal rawat inap karbonat
terdapat pasien wanita 45 tahun b. Calcitriol
mengalami gagal ginjal kronik. c. Darbepoetin
Berdasarkan data klinik, pasien alfa
mengalami hiperfosfotemia. Dokter d. Ferumoxyto
l
berdiskusi menganai kondisi pasien.
e. Furosemide
Apakah terapi yang dapat
direkomendasikan oleh apoteker kepada
dokter tersebut?
Dipiro edisi XI, 2020, hal 1960
Ayu Dian Suryaningrum (20405021156)
12. Apoteker di rumah sakit melakukan a. Rifampisin Obat Anti Tuberkulosis utama atau lini pertama yang diberikan pada awal pengobatan
Pemantauan Terapi Obat terhadap b. Ethambutol pasien TB memiliki tingkat hepatotoksisitas yang cukup tinggi, terutama isoniazid, obat
pasien dibangsal TB. Pasien c. Pyrazinami ini dapat menyebabkan gangguan pada hati yang bisa mengakibatkan peningkatan kadar
mendapatkan terapi Rifampisin, d enzim SGOT dan SGPT. Isoniazid dapat menyebabkan kerusakan hepatosit nekrosis difus
ethambutol, pyrazinamide, isoniazid d. Isoniazid atau masif, hepatitis akut atau kronis.
dan streptomisin. Dalam catatan medis e. Streptomisi
n
terdapat hasil laboratorium SGOT
pasien mengalami kenaikan. Apakah Sumber :
obat yang dapat menyebabkan kondisi
tersebut? Nurrizqi, T.M., 2017, Pemeriksaan Kadar SGOT Dan SGPT Pada Penderita Tuberkulosis
Akhir Fase Intensif, Univ Setia Budi.

Ayu Dian Suryaningrum(20405021156


13. Seorang apoteker di puskesmas a. 0,5
menerima vial vaksin Td yang sudah b. 1
terbuka dari seorang bidan setelah c. 7
melakukan imunisasi. Berapa lamakah d. 14
(hari) vaksin tersebut bisa disimpan? e. 28

Peraturan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2017 Tentang Penyelenggaraan
Imunisasi

Ayu Dian Suryaningrum(20405021156)


14. Seorang apoteker di apotik menerima a. 5 ml V1.C1 = V2.C2
resep yang berisi R/Gentian Violet 0,5% b. 10 ml
c. 15 ml V1.1%=10 ml. 0,5%
10 ml, gentian violet yang tersedia 1%
tiap 10 ml wadah. Berapa banyak (ml) d. 20 ml V1 = 10 ml.0,5%
gentian violet 1% yang diambil? e. 25 ml
1%
=5
1
= 5 ml
15. Seorang pasien (laki laki, 3 tahun) a. Amoksisilin Kombinasi antara cefuroxim + Erythromicin atau Cefotaxime +Cloaxilin
menjalani rawat inap dengan diagnose injeksi
community acquired pneumonia berat b. Sefiksim
disertai muntah. Dokter memberikan sirup
seftriaxon injeksi. Pasien membaik c. Ko-
setelah 3 hari dan tidak muntah lagi. amoksiclav
sirup
Dokter dan apoteker visit bersama dan
d. Cefotaksim
menentukan terapi lanjutan untuk injeksi
pasien. Apakah antibiotic yang tepat e. Eritromisin
untuk disarankan oleh apoteker? sirup

16. Apoteker di apotek sedang melakukan A.Surat pesanan PEMBAHASAN


pemesanan obat pada beberapa PBF. prekursor
Prekursor Farmasi adalah zat atau bahan pemula atau bahan kimia yang dapat digunakan
Salah satu obat yang dipesan adalah
B.Surat pesanan sebagai bahan baku/penolong untuk keperluan proses produksi industri farmasi atau
tablet yang berisi kombinasi
obat-obat tertentu produk antara, produk ruahan, dan produk jadi yang mengandung ephedrine,
guaiafenesin, pseudoepedrin,
pseudoephedrine, norephedrine/phenylpropanolamine, ergotamin, ergometrine, atau
paracetamol, dan CTM. Apakah jenis C.Surat pesanan
Potasium Permanganat.
surat pesanan yang digunakan? narkotik
Sehingga surat pesanan yang digunakan adalah surat pesanan prekursor.
D.Surat pesanan
E.psikotropik (Peraturan BPOM No. 4 Tahun 2018).
Surat pesanan obat
bebas
17. Seorang pasien (perempuan, 30 tahun) A. Arang PEMBAHASAN
dilarikan ke IGD karena mengalami aktif
B. Pralidoksim Sediaan parakuat pekat yang mengandung 10-20% parakuat dan bersifat sangat toksik
sesak nafas, pusing, mual, mata
C. N-asetil (misal Gramoxone), digunakan di bidang pertanian dan hortikultura. Tertelannya
berkunang-kunang, dan kelemahan otot.
sistein konsentrat parakuat diikuti dengan mual, muntah, dan diare. Tukak pada lidah, bibir, dan
Keluarganya menuturkan bahwa pasien
D. Atrofin mulut yang sakit mungkin timbul setelah 36-48 jam bersamaan dengan terjadinya gagal
tidak menggunakan masker ketika
E. injeksi ginjal. Beberapa hari kemudian mungkin timbul dispnea dengan fibrosis paru-paru akibat
melakukan penyemprotan hama di
Glukosa 5% alveolitis dan bronkhiolitis proliferatif. Pengobatan sebaiknya segera dimulai. Satu-
sawah. Dokter mendiagnosis pasien
satunya tindakan paling berguna adalah pemberian karbon aktif secara oral.
mengalami keracunan insektisida dan
meminta apoteker menyiapkan Sumber : http://pionas.pom.go.id
penawarnya. Apakah antidote yang
tepat untuk pasien? (Mindri Nofica A. 20405021154)

18. Apoteker di bangsal rawat inap rumah A. Bisoprolol PEMBAHASAN


sakit melakukan pemantauan terapi obat B. Captopril
C. Metformin Menggunakan kaptopril bersama dengan metformin dapat meningkatkan efek metformin
terhadap pasien (laki-laki, 35 tahun)
D. Aspirin pada penurunan gula darah. Ini bisa menyebabkan kadar gula darah terlalu rendah
yang didiagnosis hipertensi dengan
E. Infus RL (hipoglikemia). Tanda-tanda gula darah rendah antara lain sakit kepala, lapar, lemas,
riwayat DM. Dokter meresepkan
pusing, kantuk, gugup, berkeringat, kebingungan, dan gemetar.
bisoprolol (1 dd 5 mg), captopril (3 dd
25 mg), metformin (2 dd 500 mg), Sumber : https://www.drugs.com/interactions-check.php?drug_list=493-0,1573-0
glimepiride (1 dd 2 mg), aspirin (1 dd
100 mg) dan infus RL 20 tpm. (Mindri Nofica A. 20405021154)
Pemeriksaan laboratorium menunjukkan
pasien mengalami hipoglikemia.
Pemberian glimepiride dihentikan
sementara, namun pasien masih
hipoglikemia. Apakah obat yang
menyebabkan hipoglikemia?
19. Seorang pasien (perempuan, 45 tahun) A. Metformin
dirawat di rumah sakit dengan diagnosa
B. Glimepirid
gagal ginjal. Pasien memiliki riwayat
diabetes mellitus dan sedang C. Akarbosa
menggunakan antidiabetik oral. Hasil
D. Pioglitazon
eGFR menunjukkan nilai 28
ml/menit/173 m2. Apoteker melakukan E. Glikuidon
PTO mengusulkan penghentian
antidiabetika oral. Apakah obat yang Metformin tidak dapat digunakan jika eGFR < 30 ml/menit. (sumber : Dipiro edisi XI,
dimaksud? 2020 : halaman 3608)
20. Seorang pasien, laki-laki, usia 27 tahun, A. Dimerkarpol Dimerkarpol : antidot arsenik, emas, atau merkuri
pecandu narkoba, dibawa ke UGD
B. Flumazenil Flumazenil : antidot benzodiazepin
rumah sakit karena overdosis morfin.
Apoteker langsung menyiapkan C. n-asetil sistein n-asetil sistein : antidot paracetamol
kebutughan obat emergensi dan antidot
untuk membatasi efek toksik racun D. Sodium Sodium Bicarbonate : antidot TCA, kuinidin
dalam tubuh pasien tersebut atas Bicarbonate
permintaan dokter. Apakah antidot yang E. Nalokson
disiapkan?
21. Seorang pasien laki-laki usia 24 tahun, a.Tetrasiklin
didiagnosa mengalami diare infeksi dan
b.
dirawat di rumah sakit. Intensitas diare
Metronidazole
pasien cukup parah dan tinja yang c.
berdarah. Pemeriksaan pada tinja pasien Kloramfenikol
ditemukan kista Entamoeba histolytica. d.
Dokter berdiskusi dengan apoteker Amoksisilin Dipiro ed XI, 2020
untuk menentukan antibiotik untuk e.
amubiasis. Apakah antibiotik yang Kotrimoksazol
direkomendasikan?
22. Apoteker disuatu rumah sakit akan Menghambat kanal
membuat panduan pengobatan untuk ion kalium sel β-
terapi diabetes melitus. Pada panduan pankreas
tersebut, apoteker menyusun obat-obat
b.
yang dapat diresepkan dokter, mulai
Menghambat
dari nama obat, dosis, aturan pakai, aktivitas enzim α-
durasi terapi, waktu pakai dan glukosidase
mekanisme aksi obat dalam c.
menurunkan kadar glukosa darah. Salah Mengaktifkan Perkeni, 2015
satu obat yang dimasukkan dalam PPAR- γ dalam inti
panduan tersebut adalah acarbose. sel
Bagaimana mekanisme aksi obat d.
tersebut? Menghambat
aktivitas enzim
dipeptidil peptidase
4
e. Menghambat
kanal ion kalsium
α-pankreas
23. Apoteker di suatu rumah sakit akan Berikatan dengan
membuat panduan pengobatan untuk ribosim sub unit
terapi pneumonia. Pada panduan 50S bakteri
tersebut, apoteker menyusun antibiotic
b. Berikatan
yang dapat diresepkan, mulai dari
dengan ribosom
diagnose pasien, nama obat, dosis, sub unit 30S
aturan pakai, durasi terapi dan bakteri
mekanisme kerja atibiotik. Salah satu c.
antibiotic yang dimasukkan dalam Menghambat
panduan pengobatan tersebyt adalah replikasi dan (Raini Mariana, 2016 : Antibiotic golongan fluorokuinolone
levofloksasin. Bagaimanakah transkripsi DNA : manfaat dan kerugian)
mekanisme kerja antibiotic tersebut ? bakteri
d.
Menghambat
sintesis
peptidoglikan
bakteri
e.
Menghambat
sintesis asam folat
bakteri
24. Dokter di suatu rumah sakit meminta A. Salmeterol
apoteker melakukan kajian ESO untuk Inhalasi
penyesuaian terapi pasiennya (laki-laki, B. Atorvastatin
usia 40 tahun). Saat ini, pasien A. Atenolol
mengalami osteopenia uang dicurigai B. Aspirin
dokter akibat efek samping salah satu C. Omeprazol
obat. Riwayat penyakit pasien adalah
asma, hiperkolesterol, angina pectoris
dan GERD dengan riwayat pengobatan
salmetrol inhalasi, atorvastatin, atenolol,
aspirin dan omeprazil. Apakah obat
yang berpotensi menimbulkan efek
(Sumber : Thong, B.K.S., Nirwana, S.I., dan Chin, K.Y., 2019. Proton Pump Inhibitors
samping tersebut?
and Fracture Risk: A Review of Current Evidence and Mechanisms Involved)
25. Apoteker bagian QC di Industri Farmasi A. 1 Jawaban : D. 4
sedang melakukan pengujian stabilitas B. 2
real time tablet Na Diklofenak 50 mg C. 3
selama 5 tahun, pada suhu 30ºC ± 2ºC, D. 4 Diketahui :
RH 60% ± 5%. Kinetika reaksi E. 5
mengikuti orde satu, dengan nilai -Kinetika reaksi : Orde 1
tetapan laju reaksi (k) 0,173/tahun. -Nilai ketetapan laju reakasi (k) : 0,173/tahun
Berdasarkan data tersebut berapa
tahunkah obat tersebut terdegradasi Ditanya : T½?
menjadi setengahnya?

T½ untuk Orde 1 = 0,693/k


T½ = 0,693/k
T½= 0,693/0,173
T½ = 4 tahun
26. 26. Apoteker di Rumah Sakit akan A.Rifampisin OGB Nama obat %penjuala % Kelompok
merencanakan pengadaan obat-obatan (Kapsul) n Kumulatif
untuk triwulan mendatang berdasarkan Rifam (botol sirup) 41.63279 41.63279 A
B.Neotibi (Kaplet)
analisis PARETO Untuk menentukan
item obat yang paling diprioritaskan Aztrin (kapsul) 13.46616 55.09895 A
C,Zithrax (Kapsul)
untuk diadakan. Data analisis PARETO Rifampisin OGB (kapsul) 11.64892 66.74787 A
adalah sebagai berikut: D.Diazepam ampul
E.Digoxin OGB Topcillin kapsul 9.268252 76.016122 B
Nama obat %penjua
(Tablet) Neotibi (kaplet) 9.268252 85.284374 B
lan
Rifam (botol 41.63279 Zithrax (kapsul) 8.661468 93.945842 B
sirup) Symbicort (Turbuhaler) 2.873683 96.819525 C
Aztrin (kapsul) 13.46616
Dexametason 2.250899 99.070424 C
Rifampisin OGB 11.64892 generic(tablet)
(kapsul) Monecto(tablet 20 mg) 0.360894 99.431318 C
Topcillin kapsul 9.268252
Diazepam (ampul) 0.222732 99.65405 C
Neotibi (kaplet) 9.268252
Metformin HCl OGB (tablet 0.195316 99.849366 C
Zithrax (kapsul) 8.661468 850 mg)
Symbicort 2.873683 Tegreto (tablet CR 200 mg) 0.071788 99.921154 C
(Turbuhaler) Tergetol (tablet Kunyah 100 0.045382 99.966536 C
Dexametason 2.250899 mg)
generic(tablet) Digoxin OGB (tablet 0.024709 99.991245 C
0.0625)
Monecto(tablet 0.360894 Tegretol (botol suspensi) 0.00876 100 C
20 mg)
Diazepam 0.222732
(ampul) Pareto ABC digunakan untuk mengetahui prioritas item yang digunakan di apotik yaitu
Metformin HCl 0.195316 dengan melihat persentase kumulatif dari jumlah pemakaian (nilai pakai), persentase
OGB (tablet 850 kumulatif dari jumlah investasi (nilai investasi), dan skor total nilai pakai dan nilai
mg) investasi (nilai indeks kritis). Dalam metode ini, item obat dikelompokkan menjadi 3
Tegreto (tablet 0.071788 kelompok berdasarkan persentase kumulatif dari nilai pakai dan nilai investasi, yaitu 80%
CR 200 mg) untuk kelompok A, 15% untuk kelompok B, dan 5% untuk kelompok C. Item prioritas
Tergetol (tablet 0.045382 merupakan item kelompok A yang menghabiskan biaya sebesar 80% dari total biaya
Kunyah 100 mg) persediaan (Nurwulandari, 2013).
Digoxin OGB 0.024709
Jadi obat yang diprioritaskan untuk diadakan adalah Rifampisin OGB (Kapsul) karena
(tablet 0.0625)
termasuk dalam kelas A.
Tegretol (botol 0.00876
suspensi)

Kateg Persedi Total


ori aan penjuala
n
A 20% 75%
B 30% 20%
C 50% 5%
Obat apakah yang diprioritaskan untuk
diadakan?
27. Apoteker industri farmasi obat A. Alkaloid Pembahasan :
tradisional sedang melakukan skrining B. Terpenoid
C. Karbohidrat Adanya protein dalam sampel juga dapat memberikan uji positif. Kepekaan reaksi dapat
fitokimia untuk memeriksa kandungan
D. Protein ditingkatkan dengan menambahkan sedikit natrium klorida. Penambahan NaCl 10%
fenol dalam ekstrak meniran
E. Glikosida dimaksudkan untuk menghilangkan protein dalam sampel sehingga mencegah terjadinya
menggunakan pereaksi folin-ciocalteu.
reaksi positif palsu (Robinson, 1995).
Hasil identifikasi sampel berwarna biru
yang menunjukan hasil reaksi positif
palsu. Senyawa apakah yang dapat
menyebabkan positif palsu?
28. 28. Apoteker bagian QC di industri A.Menghilangkan Pembahasan :
farmasi sedang melakukan pemeriksaan kesadahan
Ada dua jenis resin penukar ion yaitu resin penukar ion positif dan resin penukar ion
kualitas air pasokan pada sistem
B.Menghilangkan negative. Untuk menghilangkan kesadahan atau untuk pelunakan air (water softening)
pengolahan air (SPA) Purified Water
lumpur digunakan resin penukar ion positif. Resin penukar ion positif asam kuat dapat
(PW) setelah melalui proses softening
menghilangkan seluruh kation atau ion positif yang ada dalam air, sedangkan resin
(pelunakan) menggunakan resin C.Mengurangi
penukar ion positif asam lemah umumnya dibatasi hanya untuk menghilangkan kesadahan
penukar ion. Apakah tujuan dari proses senyawa organik
yang berhubungan dengan alkinitas karbonat (Said & Ruliasih,2008).
tersebut?
E.Menghilangkan
mikroba
Menyaring partikel
bermuatan
29. Apoteker bagian R&D di industi A. 4
farmasi sedang melakukan pengujian B. 6
efek Ph terhadap pelepasan Zn pada C. 7
tablet Zink sulfat. profil pelepasan D. 8
sesuai gambar kurva berikut. E. 10
Pada pH berapakah pengujian disolusi
tablet tersebut selanjutnya?

Sumber :
Lestari S, (2010), Pengaruh berat dan waktu kontak untuk adsorpsi timbal (II) oleh
adsorben dari kulit batang jambu biji (Psidium guajaval), Jurnal Kimia.
Mulawarman. Isagai, H., (2008), Adsorption of zinc(II) and copper(II) to shirasu
(pyroclastic flow), Analytical Science.
30. Seorang laki-laki (50 tahun) penderita A.Vitamin B
DM tipe 2, pada saat konseling dengan kompleks
apoteker mengeluhkan sering
B.Asam mefenamat
mengalami kesemutan dan kebas pada
tangan dan kaki, Selain antidiabetes C.Metil
oral, dokter telah meresepkan obat prednisolon
tambahan untuk mengatasi gejala
D.Gabapentin
tersebut. Apakah obat yang dimaksud?
E.Asam tranexamat

Obat tambahan untuk mengatasi kesemutan dan kebas pada pasien dengan DM tipe 2
adalah gabapentin atau pregabalin. Sumber: Perkeni Tahun 2019, Hal 63
31. Apoteker di RS sedang melakukan a. Ondansetron Preparat anti emetik
visite kepada pasien perempuan 35 b. Dimenhidrinat
c. Difenhidramin Preparat anti emetik sebagai terapi CINV meliputi preparat antagonis reseptor 5-HT3,
tahun dengan kondisi mual muntah
d. Metoklopramid NK-1, antagonis dopamin, kortikosteroid, benzodiazepin, dan antihistamin. Antagonis
setelah menjalani kemoterapi. Apoteker
e. Domperidon reseptor 5-HT3 merupakan anti emetik untuk CINV akut pada pasien yang mendapatkan
berdiskusi dengan dokter dan
regimen sitostika dengan potensi emetogenik sedang sampai tinggi. Contoh preparat ini
menuliskan terapi tambahan pada
yaitu dolasetron, granisetron, ondansetron, tropisetron dan palonosetron. Preparat ini
lembar rekam medis. Apakah obat yang
diabsorbsi di traktus gastrointestinal dan mengalami metabolisme primer di hepar.
ditambahkan?
Metabolit aktif preparat ini dimetabolisme oleh enzim sitokrom P450.

(Shinta & Bakti, Jurnal Terapi Mual Muntah Pasca Kemoterapi


32. Apoteker bagian R&D di industri a. Larutan
farmasi akan mengembangkan produk b. Sirup
sediaan cair bromhexin yang diketahui c. Suspense
tidak larut dalam air. Apoteker d. Elixir
merancang formula dengan eksipien e. Emulsi
etanol, gliserin, aquadest, dan apple
flavor. Sediaan apakah yang sedang
dikembangkan tersebut?

(Fornas, 1978)
(Liza Triana)
33. Apoteker di Puskesmas menerima a. (-25) – (-15)
sediaan vaksin polio dan akan disimpan b. (-15) – 0
di dalam gudang. Pada suhu berapakah c. 2–8
(derajat celcius) produk tersebut d. 8 – 15
disimpan? e. 15 – 30

Puskesmas
a.Semua vaksin disimpan pada suhu 2°C s.d. 8°C pada vaccine refrigerator
b.Khusus vaksin Hepatitis B, pada bidan desa disimpan pada suhu ruangan, terlindung
dari sinar matahari langsung.
Penyimpanan vaksin polio di Puskesmas pada suhu 2°C s.d. 8°C

(PMK No 12 Tahun 2017 Tentang Penyelenggaraan Imunisasi)

(Liza Triana)
34. Apoteker di apotek akan melakukan A.Obat bebas
pemesanan obat flu dan batuk yang
B.Obat precursor
berisi kombinasi paracetamol,
Chlorfeniramin maleat, efedrin HCl, C.Obat narkotik
guafenesin, dan dextrometorfen.
Apakah surat pesanan yang sesuai untuk D.Obat psikotropik
Obat Flu dan Batuk yang dipesan mengandung zat aktif Efedrin HCl, dimana Efedrin HCl
obat tersebut? E. Obat keras termasuk dalam golongan obat prekursor, sehingga surat pesanan yang digunakan yaitu
Surat Pesanan Obat Prekursor.

(Sumber: Peraturan Badan Pengawas Obat Dan Makanan Nomor 4 Tahun 2018 Tentang
Pengawasan Pengelolaan Obat, Bahan Obat, Narkotika, Psikotropika, dan Prekursor
Farmasi di Fasilitas Pelayanan Kefarmasian. Halaman 5)
35. Apoteker bagian R & D di industry A. 6,13 Diketahui :
kosmetik sedang mengembangkan B. 11,19
sediaan krim pencerah kulit. Surfaktan C. 31,3
yang digunakan adalah kombinasi D. 61,3 Tween 80 5g HLB=15
tween 80 (HLB 15,0), Span 80 (HLB E. 111,9
4,3) dan PEG 400 (HLB 12). Total Span 80 3g HLB=4,3
surfaktan yang digunakan adalah 10 PEG 400 2g HLB=12
g/100 g sediaan dengan bobot masing-
masing surfaktan adalah tween 80 5g,
span 80 3g dan PEG 400 2g. berapakah Ditanya :
HLB surfaktan tersebut?
HLB campuran?
Dijawab :

HLB campuran = ((5g/5g+3g+2g)x15)) + ((3g/5g+3g+2g)x4,3)) + ((2g/5g+3g+2g)x12))

HLB campuran = ((5g/10g)x15)) + ((3g/10g)x4,3)) + ((2g/10g)x12))

HLB campuran = 7,5 + 1,29 + 2,4

HLB campuran = 11,19


36. Apoteker bagian produksi di industry a. spray dryer
farmasi akan melakukan pengeringan
b. freeze dryer
granul fenofibrate menggunakan alat
yang efektif dan efisien sehingga c. vacuum dryer
mengurangi waktu produksi. Apakah
alat yang dimaksud? d. fluid bed dryer
e. tray dryer
Sari, Sagit Savita, dkk, 2012, Mengenal Metode Pengeringan dalam Bidang Farmasi,
Mersa Mei Lantika (20405021146) Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Jenderal Soedirman)

37. Apoteker di IFRS menerima produk a. 15-30 Supositoria dengan bahan dasar lemak coklat
obat suppositoria Bisacodyl 10mg dan
b. 8-15 harus disimpan dalam wadah tertutup baik, sebaiknya
akan disimpan di dalam Gudang. Pada
suhu berapakah (derajad celcius) produk c. 2-8 pada suhu dibawah 30o (suhu kamar terkendali).
tersebut disimpan? d. (-15)-0 Pada etiket bahan yang harus disimpan di ruang
e. (-25)-(-15) terkendali dapat dicantumkan “disimpan pada suhu
Mersa Mei Lantika (20405021146) ruang terkendali” atau “disimpan pada suhu hingga 25o”.
Bahan yang disimpan pada suhu ruang terkendali dapat
juga disimpan dan didistribusikan pada tempat dengan
suhu antara 8o dan 15o, kecuali dinyatakan lain pada
masing-masing monografi atau pada etiket.
(FI edisi V, 2014, hal 38-50)
38. Apoteker bagian QC di industry farmasi a. 0,04 RUMUS :
sedang melakukan pemeriksaan
b. 0,28
kerapuhan tablet Dexamethason 0,75
mg. bobot 20 tablet setelah dibebas c. 0,82
debukan adalah 2,45 gram, sedangkan W1 = 2,45 gram
d. 0,99
bobot akhir setelah pengujian adalah W2 = 2,43 gram
2,43 gram. Berapakah (%) kerapuhan e. 1,01
tablet tersebut? % kerapuhan tablet=

= 0,816% = 0,82%
Mersa Mei Lantika (20405021146)
39. Apoteker bagian R & D di Industri A. 1,2
Farmasi akan mengembangkan produk B. 3,0
tablet alprazolam sehingga melakukan C. 4,5
uji kelarutan bahan baku alprazolam D. 5,0
pada suhu 250 C dengan hasil E. 6,8
ditunjukkan pada grafik berikut

Pada pH berapakah uji disolusi tablet Sumber : Roul, LK., 2012, Dissolution rate enhancement of Alprazolam by Solid
tersebut nantinya dilakukan? Dispersion, Indian Journal of Pharmaceutical Education and Research
(Septia Mutiara D 20405021145)
40. Apoteker bagian R & D di industry A.Mengevaluasi
farmasi sedang mengembangkan matriks tablet
formula tablet sustained release B.Mengevaluasi
zidovudin. Hasil uji disolusi in vitro penggunaan
menunjukkan bahwa t50% adalah 2,66 lubrikan
jam dan efisiensi disolusi 12 jam C.Mengevaluasi
penggunaan
sebesar 70%. Berdasarkan data tersebut,
penghancur
hal apakah yang harus dilakukan oleh D.Mengevaluasi
apoteker? tekanan kompresi
E.Mengevaluasi
fluiditas serbuk
Sumber : Agustin, Rini. 2015. Profil Disolusi Tablet Sustained Release Natrium
Diklofenak dengan Menggunakan Matriks Metolose 90 SH 4000. Jurnal Sains Farmasi &
Klinis.
(Septia Mutiara D 20405021145)
41. Apoteker bagian R&D di industry A.Mengganti
farmasi sedang melakukan pengeringan dengan zat warna
granul multivitamin yang diberi warna tidak larut air
kuning. Granul yang kering
B.Mengganti bahan
menunjukan adanya migrasi zat warna
pengikat
yang tidak merata. Tindakan apakah
yang harus dilakukan untuk C.Melakukan
memperbaiki homogenitas zat warna pengadukan selama
tersebut pengeringan Untuk mengatasi masalah zat warna tidak merata maka dapat dilakukan penggantian
sistem pelarut, pengikat, menurunkan duhu pengeringan atau membuat partikel yang lebih
D.Mengganti kecil.
dengan pelarut
volatin
E.Melakukan Teknologi sediaan solid (2018) kemenkes RI
pengeringan
dengan suhu tinggi
42. Seorang perempuan (30 tahun) dating A. Segera
ke apotek pada pukul 4 sore mengkonsumsi pil
mengatakan lupa minum obat pil KB KB yang tadi pagi
yang biasa diminum jam 7 pagi. Apa lupa diminum,
saran apoteker kepada pasien? kemudian hari
berikutnya tetap
minum pil KB
sesuai jadwal jam 7
pagi
B. Buang pil KB
yang lupa diminum
tadi pagi, kemudian
minum pil KB
selanjutnya saat
malam
C. Buang pil KB
yang lupa diminum Pada pasien yang lupa minum pil kb yang seharusnya minum pagi jam 7 pagi dan baru
tadi pagi, kemudian ingat sore harinya pukul 4 sore, maka pasien disarankan untuk segera meminum 1 pil dan
minum pil KB melanjutnkan pil setiap hari sesuai jadwal jam 7 pagi, satu pil per hari
keesokan harinya
sesuai jadwal jam 7
pagi
D. Minum pil KB Selected Practice Recommendations for Contraceptive Use. 2007
yang tidak
mengandung
hormone saat ini
juga
E. Minul pil
KB sebanyak 2 pil
pada hari
berikutnya pukul 7
pagi
43. Seorang perempuan (38 tahun) dengan a. Atenolol
diagnosa grave disease datang ke Poli
b. Dexamethasone
penyakit dalam untuk memeriksakan
kondisinya setelah diterapi dengan c. Lugol’s solution
propranolol selama seminggu. Dokter
berdiskusi dengan Apoteker untuk d. Methimazole Sumber: 2018 European Thyroid Association Guideline for the Management of Graves’
pengganti treatment karena kondisi Hyperthyroidism
e.Radioactive
pasien tidak juga membaik. Obat apa Iodine (Ghazia Najihan N. 20405021144)
yang Apoteker
sarankan
44. Apoteker di Apotek akan melakukan A.1 Ada 4 macam Surat Pesanan menurut PerBPOM No. 4 Tahun 2018 tentang Pengawasan
pengadaan untuk obat yang akan dibeli Pengelolaan Obat Bahan Obat:
B.2
diantaranya:
1.SP regular (Obat bebas, Obat bebas terbatas, Obat Keras)
C.3
Nama Kandungan
2.SP Prekursor/Obat/Bahan Obat
Obat D.4
3.SP Psikotropika
Komix Guaifenesin, succus E.5
liquirite, ephedrine, 4.SP Narkotika
chlorpheniramin
Sanmol dan Kalmethason : Reguler
Sanmol Paracetamol
Rhinos, Serbuk PK, Komix : Prekursor
Rhinos Loratadin,pseudoefed
rin
Kalmethaso Dexamethason
n
Serbuk PK Kalium permanganat

Bagas Herbayu A (20405021143)

PMK No. 3 Th 2015 tentang Peredaran, Penyimpanan, Pemusnahan, Dan Pelaporan


Narkotika, Psikotropika, Dan Prekursor Farmasi.

45. Seorang perempuan (40 tahun) datang A.Alumunium


ke apotek mengeluhkan diare setelah Hidroksida
mengkonsumsi obat antacid. Apoteker
B.Famotidin
menyampaikan bahwa diare tersebut
dikarenakan obat antacid yang telah C.Kalisium
diminumnya. Apakah kandungan obat karbonat
antacid yang menyebabkan diare ?
D.Magnesium
Hidroksida
Sumber : Drugs.com
E.Simetikon
46. Apoteker bagian produksi di industri A. 20 Kg Diket: V1= 120 Kg
obat tradisional akan melakukan
B. 90 Kg N1= 60%
pengeringan ekstrak temulawak
menggunakan Vacuum Belt Dryer C. 114 Kg N2= 45%
(VBD). Diketahui bobot konsentrat
keluaran sebanyak 120kg , dengan D. 160 Kg Ditanya: V2.?
prosentase yang diperoleh 60%, E. 200 Kg Jawab:
sedangkan prosentase konsentrat target
sebesar 45%. Berapakah bobot target V1.N1=V2.N1
konsentrat tersebut.? 120 x 60% = V2 x 45%
72 = V2 x 0,45
V2 = 72/0,45
= 160 Kg

Jadi bobot target konsentrat adalah 160 Kg

(Ika Wahyu Oktaviani)


47. Suatu industri obat tradisional A. 5
menerima bahan baku simplisia daun
B. 4
salam dari pemasok sebanyak 5 drum
(@10kg). Apoteker melakukan C. 3
pengambilan sampel simplisia daun
salam untuk analisis uji larut dalam D. 2
etanol. Berapa drum yang perlu di ambil E. 1
sampelnya.?

48. Apoteker di industri obat tradisional A. 4


akan melakukan pengujian kadar abu
B. 5
pada simplisia daun salam. Sesuai
petujuk Farmakope Indonesia, bahan C. 14
yang akan diuji harus dalam bentuk
serbuk yang telah diayak. Berapakah D. 16
nomor ayakan yang digunakan? E. 20
Sumber : Farmakope Indonesia edisi V, hal. 1570-1571

Ika Wahyu Oktaviani (20405021142)


49. Apoteker di industry obat tradisional A. 0,4400 𝑏𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑧𝑎𝑡
Bobot jenis =
𝑏𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑎𝑖𝑟
akan melakukan penetapan bobot jenis
B. 0,4661
minyak cengkeh. Diketahui bobot 56,2096
=
piknometer kosong sebesar 30,4605 C. 0,9605 55,1928
gram. Bobot piknometer berisi air dan
sampel pada suhu 250 berturut turut D. 1,0184 = 1,0184 g/cm3
adalah 55,1928 gram dan 56,2096 gram. E. 1,0370
Bobot jenis pada suhu 250 0,99602
g/cm3 . Berapakah bobot jenis (g/cm3 ) Sumber : Farmakope Indonesia edisi V, hal. 1553
minyak daun cengkeh tersebut
(Penetapan Bobot Jenis)

50. Apoteker diindustri farmasi sedang A. 10


melakukan penetapan partikel logam
B. 20
pada salep mata kloramfenikol. Hasil
pengujian didapatkan jumlah partikel C. 30
dari 10 tube sebanyak 60 partikel.
Berdasarkan Farmakope Indonesia edisi D. 40
V, hasil tidak memenuhi kriteria, E. 50
sehingga pengujian harus diulang
dengan menambahkan sampel uji.
Berapakah jumlah total tube pada
pengujian berikutnya?
Sumber : Farmakope Indonesia edisi V, hal. 1563 (Penetapan Partikel Logam Dalam
Salep Mata).
51 Apoteker di industri farmasi A. 10 Hitung jumlah partikel logam yang berukuran 50 µm atau lebih besar pada setiap dimensi:
sedang melakukan penetapan B. 20 persyaratan dipenuhi jika jumlah partikel dari 10 tube tidak lebih dari 50 partikel dan jika tidak
lebih dari 1 tube mengandung 8 partikel. Jika persyaratan tidak dipenuhi, ulangi uji dengan
partikel logam pada salep mata C. 30 penambahan 20 tube lagi: persyaratan dipenuhi jika jumlah partikel logam yang berukuran 50
kloramfenikol. Hasil pengujian µm atau lebih besar pada tiap dimensi dari 30 tube tidak lebih dari 150 partikel dan jika tidak
D. 40 lebih dari 3 tube masing-masing mengandung 8 partikel.
didapatkan jumlah partikel dari 10
E. 50
tube sebanyak 60 partikel.
Berdasarkan persyaratan (Farmakope Edisi VI hal 2066, 2020)

farmakope edisi V, hasil tidak


memenuhi kriteria, sehingga
pengujian harus diulang dengan
menambahkan sampel uji. Berapa
jumlah tube pada pengujian
kedua?

52 Apoteker di industri farmasi A. ≥ 30 µm Hitung jumlah partikel logam yang berukuran 50 µm atau lebih besar pada setiap dimensi:
sedang melakukan penetapan B. ≥ 45 µm persyaratan dipenuhi jika jumlah partikel dari 10 tube tidak lebih dari 50 partikel dan jika tidak
lebih dari 1 tube mengandung 8 partikel. Jika persyaratan tidak dipenuhi, ulangi uji dengan
partikel logam pada salep mata C. ≥ 50 µm penambahan 20 tube lagi: persyaratan dipenuhi jika jumlah partikel logam yang berukuran 50
kloramfenikol. Pengujian µm atau lebih besar pada tiap dimensi dari 30 tube tidak lebih dari 150 partikel dan jika tidak
D. ≥ 55 µm lebih dari 3 tube masing-masing mengandung 8 partikel.
dilakukan pada 10 tube salep mata
E. ≥ 60 µm
yang telah dimasukkan ke dalam
cawan petri selanjutnya (Farmakope Edisi VI hal 2066, 2020)
dipanaskan pada suhu 85° selama
2 jam. Pengamatan dilakukan di
bawah mikroskop. Berapa ukuran
partikel yang diamati?

53 Apoteker bagian produksi di a. 20 Jawaban :


(60% -45%) x 120 = 18
industri obat tradisional akan b. 40
melakukan pengeringan ekstrak c. 60
temulawak menggunakan Vaccum
d. 80
Belt Dryer (VBD). Diketahui
e. 100
bobot konsentrat keluaran
sebanyak 120 kg, dengan
prosentase yang diperoleh 60%,
sedangkan prosentase konsentrat
target sebesar 45%. Jika
konsentrat >50% perlu dilakukan
pengenceran.

54. Suatu industri obat tradisional A. Pada bulan Jawaban : pada bulan ke 3
ke 3
memproduksi kapsul fitofarmaka
B. Pada bulan Alasan 0,3,9, 12
herbal seledri. Apoteker ke 6
C. Pada bulan
melakukan pengujian stabilitas
ke 9
pasca pemasaran terhadap produk D. Pada bulan
ke 12
tersebut. Kapan pengujian periode
Pada bulan ke 18
pertama dilakukan?

55. Suatu industri farmasi menerima A. QC


B. QA
bahan awal simplisia rimpang
C. PPIC
temulawak dari pemasok. D. Produksi
Gudang bahan
Apoteker melakukan pemeriksaan
baku
identitas sampel bahan tersebut.
Hasil pemeriksaan
memperlihatkan serbuk bahan
menggumpal dan terdapat bercak
putih, sehingga bahan baku
tersebut dikarantina. Apakah
bagian yang bertanggungjawab CPOB tahun 2018
memberikan keputusan Muhammad Yusral Fahmi Rahmatullah (20405021139)
selanjutnya?

56. Suatu industri obat tradisional A. 2 n = 10 ÷


B. 5
menerima bahan pengemas dari
C. 13 n = 10 ÷
pemasok berupa plastik alufoil D. 20
32 n = 1,67
untuk serbuk instan temulawak.
Jumlah unit yang diterima FI V hal 1478-1479
sebanyak 60 lot. Apoteker Pengambilan sampel bahan kemas pakai n :
melakukan pengambilan sampel : √𝑛 + 1
bahan pengemas tersebut.
: √1,67 + 1
Berapakah unit yang diambil?
: 2.29
57. Suatu industri obat tradisional A. 0,003 kg = 3000 mg x 1000 sachet
B. 0,03 kg
memproduksi serbuk jamu instan = 3000000 mg
C. 0,3 kg
penambahan nafsu makan. Tiap D. 3 kg = 3 kg
30 kg
kemasan produk mengandung
rimpang kunyit putih 3000 mg,
rimpang temulawak 1000 mg,
nipagin 2 mg, dan laktosa hingga
5000 mg. Ukuran bets produksi
1000 sachets. Berapakah jumlah
rimpang kunyit putih untuk 1
bets?

58. Suatu Industri obat tradisional A. 2023 Cara perhitungan waktu daluarsa dilihat dari (t90) untuk
memproduksi serbuk jamu instan B. 2024 sediaan obat dengan zat aktif tunggal (Connors et al,1986).
rimpang kunyit putih. Apoteker C. 2025
melakukan pemeriksaan Catatan D. 2026
Pengolahan Bets (CPB) produk E. 2028
tersebut yang diproduksi tanggal
15 April 2021. Diketahui hasil uji
stabilitas kimia t10% 7 tahun,
t45% 4,5 tahun, t50% 4 tahun,
t85% 3 tahun, dan t90% 2 tahun.
Berapakah tahun daluarsa yang
ditulis? Wahyu Setyaningsih (20405021138)

59. Suatu industri obat tradisional A. 4900 = 93/100 x 5000 sachet


memprodukasi serbuk jamu instan B. 4650 = 4650
rimpang kunyit putih. Apoteker C. 3720
melakukan pemeriksaan Catatan D. 2790
Pengolahan Bets (CPB) produk
E. 1860
tersebut. Tiap kemasan produk
memiliki bobot 3000 mg. Ukuran
bets produksi 5000 sachets. Hasil
rekonsiliasi memberikan
presentase
sebesar 93%. Berapa sachet
produk
yang diperoleh?

60. Suatu Industri farmasi menerima A. Batch record


bahan awal simplisia rimpang B. Risk analysis
temulawak dari
pemasok. C. Certificate of
Apoteker melakukan pemeriksaan analysis
identitas sampel bahan tersebut. D. Material safety
Hasil pengujian dibandingkan data sheet
dengan dokumen dari pemasok E. Corrective
action preventive
untuk memastikan kesesuaian
action
spesifikasi bahan baku. Apakah
dokumen yang dimaksud?

CPOB tahun 2016, hal 39.


Karomatul Rizkiyah (20405021137)
61. Apoteker di PBF cabang akan A. Obat bebas
B. Obat
melakukan pengadaan obat ke
psikotropik
PBF pusat yang akan di pesan C. Obat obat
tertentu
adalah sediaan tablet obat batuk
D. Obat
yang mengandung kombinasi prekursor
Obat narkotik
dextromethorphan HBr 10 mg,
GG 50 mg, phenylpropanolamine
HCL 12,5 mg, dan CTM 1 mg
Sumber : BPOM Nomor 4 Tahun 2018
sebanyak 5 karton. Apakah surat
Pada pemesanan obat flu dan batuk mengandung obat phenylpropanolamine yang mana
pesanan yang sesuai untuk obat
merupakan golongan obat prekursor.
tersebut ?

62. Apoteker di apotek akan A. Obat bebas


B. Obat
melakukan pengadaan obat ke
psikotropik
PBF. Obat yang akan dipesan C. Obat obat
tertentu
diantaranya tablet obat flu yang
D. Obat
mengandung paracetamol, prekursor
Obat narkotik
chlorfeniramin maleat dan Efedrin
HCL. Apakah surat pesanan yang
sesuai untuk obat tersebut ?
Sumber :
BPOM Nomor 4 Tahun 2018
Pada pemesanan obat flu dan batuk mengandung obat efedrin HCl
yang mana merupakan golongan obat prekursor.
63. Apoteker di PBF baru akan A. Manajemen
mutu
melakukan sertifikasi Cara
B. Bangunan
Distribusi Obat yang Baik dan gudang
C. Operasional
(CDOB) untuk obat prekursor.
D. Inspeksi
Salah satu tugas apoteker terkait diri
E. Dokumenta
CDOB adalah memastikan bahwa
si
kiriman obat yang diterima benar,
berasal dari pemasok yang
disetujui, tidak nusak atau tidak
mengalami perubahan selama
transportasi. Apa kategori yang
mengatur hal tersebut di dalam CPOB tahun 2015, hal 128.
pedoman teknis CDOB?
Yusuf Zaim Assadad (20405021136)
64. Apoteker melakukan pelayanan A. Pengkajian
dan pelayanan
farmasi klinik pada pasien baru di
Resep
bangsal rawat inap yang B. Penelusuran
riwayat
didiagnosa gagal jantung
penggunaan
Apoteker sedang membandingkan Obat
C. Rekonsiliasi
instruksi pengobatan dengan obat
Obat
yang telah didapat pasien. D. Pemantauan
Terapi Obat
Kegiatan tersebut dilakukan untuk
Evaluasi
mencegah terjadinya kesalahan Penggunaan Obat (Permenkes RI No. 72 tahun 2016)
obat (medication error) seperti
obat tidak diberikan, duplikasi,
kesalahan dosis atau interaksi
obat. Apa nama dari kegiatan
tersebut?
65. Apoteker di PBF sedang A. Gadang obat
melakukan penerimaan barang, di bebas
antaranya obat fhu yang B. Gudang
aromatis
mengandung paracetamol,
C Gudang obat-
chlorfeniramin maleat, dan
obat tertentu
efedrin HCI Salah satu metode
D. Gudang
penyimpanan dalam gudang PBF narkotik
tersebut adalalı berdasar (Permenkes RI No. 10 tahun 2013)
E. Gudang
golongan. Dimanakah obat prekursor Alya Nauriyatul Azza (20405021135)
lersebut akan disimpan?

66. Apoteker di Rumah Sakit akan A.Floor stock


melalukan pendistribusian obat B.Kombinasi
C.Perorangan
untuk pasien gagal ginjal di D.Unit dose
bangsal rawat inap berdasarkan dispensing
resep perorangan yang disiapkan E.Obat dosis unit
sentralisasi
dalam unit dosis tunggal, untuk
penggunaan satu kali dosis setiap PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 74 TAHUN
pasien. Hal ini dilakukan untuk 2016

meminimalisir kesalahan
pemberian obat. Apa metode yang
sesuai dalam proses
pendistribusian tersebut?

67. Seorang perempuan datang ke A.Menolak resep


apotek membawa copy resep yang B.Melayani penuh
resep tersebut
berisi obat codein sebanyak 20 C.Menyarankan
buah. Pasien tersebut ingin pasien untuk
menebus resep
menebus sebagian dari resep
diapotek lain
tersebut. Apakah tindakan yang D.Menghubungi
tepat dilakukan oleh apoteker? penulis resep
E.Mengkonfirmasi
kembali resep
tersebut kepada
pasien PERATURAN BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN NOMOR .. TAHUN 2018
68. Apoteker di PBF menerima A. Suhu -15 s / d -
barang yang datang berupa vaksin 25 ° C
polio oral (OPV). Vaksin tersebut B. Suhu -15 s / d 0
°C
akan disimpan dalam gudang
C. Suhu 2 s / d 8 °
freezer Cold Chain Product
C
(CCP). Berapa suhu yang sesuai
D. Suhu 20 s / d 25
untuk penyimpanan vaksin ° C
tersebut?
E Suhu 26 s / d 30
°C
Permenkes No 12 Tahun 2017 tentang penyelenggaraan imunisasi
Muhammad Ilzam Haq (20405021134)
69 Apoteker di instalasi farmasi rumah
A. -15 s/d-25C
B-15 s/d 0C
sakit akan melakukan penyimpanan
C 2s/d 8C
vaksin canmpak, BCG, DPT, TT, D. 20 s/d 25°C
DT, Hepatitis B, DPT-HB. Vaksin E. 26 s/d 30
tersebut akan disimpan didalam
pendingin Berapa subu sampai
penyimpanan vaksin tersebut?

Permenkes No 12 Tahun 2017 tentang penyelenggaraan

70 Apoteker di rumah sakit A. I bulan sekali


memiliki B. 2 bulan sekali
sediaan narkotika. Apoteker C. 3 bulan sekali
wajib untuk melakukan D 4 bulan sekali
pelaporan menggunakan sistem
pelaporan narkotika secara E 6 bulan sekali
elektronik. Apoteker
melaporlkan. melalui Sistem
Pelaporan Narkotika dan
Psikotropika (SIPNAP). Kapan
waktu yang tepat untak
melakukan pelaporan?
71 Kepala instalasi farmasi rumah A.3 orang
sakit berencana untuk menambah B.5 orang
SDM apoteker, RS
memiliki C.7 orang
rawat inap dengan kapasitas 300
D.9 orang
tempat tidur dan hanya memiliki 3
E. 11
orang apoteker. Kurangnya
orang
apoteker sering menyebabkan
terlambatnya pelayanan
kefarmasian. Berapa jumalah
kekurangan Apoteker?

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 72 TAHUN


2016, Standar pelayanan kefarmasian dirumah sakit
( Riani Rian Ekawati 20405021132 )

72 Suatu industry farmasi A. Perubahan


suhu yang
mengembangakan 3 sediaan Gel
tinggi
penumbuh rambut dengan bahan B. Perbedaan
tingkat
aktif minoksidil dan basis HPMC.
keasaman
Apoteker bagian pengembangan C. Denaturasi
melakukan evaluasi stabilitas kandungan zat
aktif
dengan metode elevated
D. Pengadukan
temperature. Hasilnya diperoleh kecepatan
tinggi
bahwa gel mengalami sinersisi.
Perubah
Apakah penyebab peristiwa
an
tersebut.
rheologi
sediaan

Sumber : Jurnal Evaluasi Uji Stabilitas Fisik dan Sineresis Sediaan Gel Yang Mengandung
Minoksidil, Apigenin dan Perasan Herba seledri ( Apium Graveolens L.)
(Riani Rian Ekawati 20405021132)

73 Suatu industry farmasi A. Psudoaplastis-


mengembangkan sediaan gel tiksotropik
penumbuh rambut bahan aktif B. Psudoplastis-
herbal seledri. Apoteker bagian rheopeksi
pengembangan bertugas untuk C. Plastis-
melakukan pengujian viskositas tiksotropik
D. Plastis-
dan sifat aliran . Hasil diperoleh
rheopeksi
kurva dv/dx terhadap F/A melalui
E. Dilatan-
titik (0,0) tidak memiliki yield
value dan kurva menurun ada rheopeksi
disebelah kiri kurva menaik.
Apakah tipe aliran sedian tersebut

sumber : Jurnal Evaluasi Uji Stabilitas Fisik dan Sineresis Sediaan Gel Yang Mengandung
Minoksidil, Apigenin dan Perasan Herba seledri ( Apium Graveolens L.)
74. Apoteker bagian R&D melakukan a. Dilatan
riset dan pengembangan gel b. Rheopeksi
penumbuh rambut mengandung c. Tiksotropik
herba seledri. Salah satu d. Pseudoplast
karakteristik fisik yang di uji is
adalah viskositas dan sifat aliran.
Hasilnya diperoleh bahwa kurva
melalui titik (0,0), tidak memiliki Sumber :
yield value dan viskositas Kemenkes., 2016, Farmasi Fisik, Pusdik SDM Kesehatan, jakarta, hal. 71-72
menurun seiring meningkatnya
kecepatan geser (rate of shear).
Apakah tipe aliran sediaan
tersebut?
75. Apoteker bagian R&D di industri a. 10,5 Diket :
farmasi mengembangkan formula b. 11,5
Stearil alkohol 8% rHLB 15
krim asam salisilat sebagai c. 12,5
antijerawat dengan rincian berikut d. 13,5 Lanolin anhidrat 1% rHLB 10

: 14,5 Setil alkohol 1% rHLB 15

Asam salisilat 2%

Stearil alkohol 8% Jawab :

Lanolin anhidrat 1% (80 x 15) + (10 x 10) + (10 x 15) = 100 rHLB

Setil alkohol 1% 1200 + 100 + 150 = 100 rHLB

Emulgator 5% 1450 = 100 rHLB

Aquadest add to 100% rHLB = 1450 : 100 = 14,5

Diketahui required HLB (rHLB) Aulia Rahmaniati M (20405021131)


stearil alkohol 15, rHLB lanolin
anhidrat 10, rHLB setil alkohol
15. Emulgator yang digunakan
adalah kombinasi Brij 35 (HLB
16,9) dan Span 80 (HLB 4,3).
Berapak rHLB campuran ketiga
fase minyak yang digunakan?

76 Apoteker R&D di Industri A. 72 PEMBAHASAN


Farmasi mengembangkan formula B. 75
Diket :
krim asam salisilat sebagai C. 78
antijerawat dengan rincian sebagai D. 81 HLB Campuran : 14,5

berikut : E. 84 HLB Brij35 : 16,9

Asam salisilat 2% HLB Span 80 : 4,3

Stearil Alkohol 9% Dita : Berapa prosentase(%) surfaktan Brij35 dalam formula ?

Setil Alkohol 1%
Jawab : %Brij35 = x 100%
Emlgator 5%
= x 100%
Aquadest add to 100%
= 80,95 %
Diketahui requaired HLB (rHLB)
campuran fase minyak adalah = 81%
14,5. Emulgator yang digunakan
adalah kombinasi surfaktan Brij35
(HLB 16,9) dan Span 80 (HLB
4,3). Nilai HLB campuran
surfaktan diharapkan mendekati
atau sama dengan nilai rHLB
campuran fase minyak agar
diperoleh sediaan yang stabil.
Berapakan prosentase (%)
surfaktan Brij35 yang digunakan
dalam formula tersebut?

77 Apoteker R&D di Industri A. 16 PEMBAHASAN


Farmasi mengembangkan formula B. 19
Diket :
krim asam salisilat sebagai C. 22
antijerawat dengan rincian sebagai D. 25 HLB Campuran : 14,5

berikut : E. 28 HLB Brij35 : 16,9

Asam salisilat 2% HLB Span 80 : 4,3


Stearil Alkohol 9%
Dita : Berapa prosentase(%) surfaktan Span 80 dalam formula ?
Setil Alkohol 1%
Emlgator 5% Jawab : % Span 80 = (100% - %Brij35)
Aquadest add to
= (100% - 81%)
100% = 19%

Diketahui requaired HLB (rHLB)


campuran fase minyak adalah
14,5. Emulgator yang digunakan
adalah kombinasi surfaktan Brij35
(HLB 16,9) dan Span 80 (HLB
4,3). Nilai HLB campuran
surfaktan diharapkan mendekati
atau sama dengan nilai rHLB
campuran fase minyak agar
diperoleh sediaan yang stabil.
Berapakan prosentase (%)
surfaktan Span 80 yang digunakan
dalam formula tersebut?

78 Apoteker bagian R&D dan A. 2,025 PEMBAHASAN


Produksi di industri farmasi, dan
Diket :
bekerja sama melakukan uji coba 0,475
skala pilot pembuatan krim asam B. 4,050 HLB Campuran = 14,5

salisilat sebagai antijerawat dan HLB Brij35 :=16,9


0,950
dengan formula berikut : C. 9,500 HLB Span 80 = 4,3
dan
Asam salisilat 2% Total sediaan yang dibuat = 1000 tube x 50 gram = 50000gram
0,500
Stearil Alkohol 9%
D. 20,250 Total Emulgator = x 50000gram = 2500 gram
Setil Alkohol 1%
dan
Emlgator 5% Dita : Berapakah (kilogram) Brij35 dan Span 80 yang diperlukan setiap bets ?
4,750
Aquadest add to
40,500 dan 9,500 Jawab :
100%
 Brij35 = x 2500gram
Diketahui requaired HLB (rHLB)
campuran fase minyak adalah = 2025gram

14,5. Emulgator yang digunakan = 2,025 kg

adalah kombinasi surfaktan Brij35  Span 80 = x 2500gram


(HLB 16,9) dan Span 80 (HLB = 475gram
4,3). Ukuran bets skala pilot = 0,475kg
adalah 1000 tube dengan bobot
tiap tube 50 gram. Berapakah
(kilogram) Brij35 dan Span 80
yang diperlukan setiap bets ?

79 Apoteker di bagian produksi di a. 0,1 Diketahui :


industri farmasi membuat tablet
klorfeniramin maleat 4 mg, secara b. 0,2 Avicel : Bahan Pengisi
kempa langsung dengan eksipien
c. 0,3 Eksplotab : Bahan Penghancur
sebagai berikut:
d. 1,5 Mg.stearat : Bahan Pelicin
e. 17,9 Talkum : Bahan Antiaderent
Bahan Persentase %
Aerosil : Bahan Glidan
Avicel PH 101 89,48

Eksplotab 7,5
Ditanya :
Magnesium 1,5
berapakah kilogram bahan penghancur yang harus ditimbang?
stearat

Talkum 1 Jawab :
Aerosil 0,5 Eksplotab = 7,5 %
= 7,5 / 100
Tablet dibuat dengan bobot 200 = 0,075
mg dan ukuran bets 100.000
tablet.berapakah kilogram bahan
penghancur yang harus Tablet yang dibuat = 0,075 x 200 mg = 15 mg
ditimbang?

1 bets = 15 mg x 100.000 tablet


Galih sri mulya (20405021129)
= 1.500.000 mg
=1,5 kg
jawabannya 1,5 kg (d)

80 Apoteker bagian produksi di a. 0,1 Diketahui :


industri farmasi membuat tablet
b. 0,2 Avicel : Bahan Pengisi
klorfeniramin maleat 4 mg secara
kempa langsung dengan formula c. 0,3 Eksplotab : Bahan Penghancur
sebagai berikut :
d.1,5 Mg.stearat : Bahan Pelicin
e.17,9 Talkum : Bahan Antiaderent
Bahan Persentase %
Aerosil : Bahan Glidan
Avicel PH 89,48
101
Ditanya : berapakah kilogram bahan fillerbinder yang harus ditimbang?
Eksplotab 7,5

Magnesium 1,5
stearat Jawab :

Talkum 1 Avicel = 89,48 %

Aerosil 0,5 = 89,48 /100


= 0,8948

Tablet dibuat dengan bobot 200


mg dan ukuran bets 100.000tablet. Tablet yang dibuat = 0,8948 x 200 mg
Berapakah (kilogram) filler
binderyangharus ditimbang? = 178,96 mg / tablet

Galih sri mulya (20405021129) I bets = 178,96 mg x 100.000


= 17896000 mg

= 17, 896 kg / 17,9 kg (dibulatkan)

jawabannya 17,9 kg (e)

81. Apoteker bagian pengawasan A. 0,08 Di ketahui :


mutu melakukan pengujian sifat
B. 0,24 Tinggi (h) = 1,7 cm
alir granul asam asetil salisilat
sebagai bagian dari aktivitas IPC C. 0,49 Diameter = 6,9 cm

(inprocess control). Sebanyak 100 D. 13,84 Jari – jari (r) = (6,9 cm/2 = 3,45 cm)
gram serbuk mengalir bebas
E. 26,23 Di tanya : sudut diam granul (Ø) = …?
dalam waktu 8,17 detik den
membentuk kerucut dengan tinggi Jawab :
1,7 cm dan diameter 6,9 cm.
Ø = tan -1 h/r
Berapakah sudut diam (repose
= tan -1 1,7 cm/3,45 cm
angel) granul tersebut?
= tan -1 0,4927

= 26,229 = 26,23

( Sasmitha Nirmala_20405021128 )
82. Apoteker bagian pengawasan A. 6,5 g/detik Di ketahui :
mutu melakukan pengujian sifat
B. 9,5 g/detik Berat (w) = 100 gram
alir granul asam asetil salisilat
sebagai bagian dari aktivitas IPC C. 12,24 g/detik Waktu (t) = 8,17

(inprocess control). Sebanyak 100 D. 14,5 g/detik detik Tinggi (h) = 1,7 cm
gram serbuk mengalir bebas
E. 16,5 g/detik Diameter = 6,9 cm
dalam waktu 8,17 detik den
membentuk kerucut dengan tinggi Jari – jari (r) = (6,9 cm/2 = 3,45 cm)
1,7 cm dan diameter 6,9 cm.
Di tanya : kecepatan alir granul = …? Jawab :
Berapakah kecepatan alir granul
Kecepatan alir = 𝑊 g/detik
tersebut?
= 100 g/detik 8,17

= 12,239 g/detik

= 12,24 g/detik
( Sasmitha Nirmala_20405021128)

83. Apoteker bagian QC melakukan A. Excellent Sudut diam ;


pengujian sifat alir granul asam
B. Good Θ = 𝑡𝑎𝑛 −1 (h/r)
asetil salisilat sebagai bagian dari
aktivitas IPC (in process control). C. Fair = 𝑡𝑎𝑛 −1 (1,7/3,45)

Sebanyak 100 gram


serbuk D. Passable = 𝑡𝑎𝑛 −1 (0,49)
mengalir bebas kemudian
E. Poor = 26,23
membentuk kerucut dengan tinggi
1,7 cm dan diameter 6,9 cm.
Diketahui hubungan sudut diam
dan sifat alir sebagai berikut:

Angle of Flow Response (°)


Character

25-30 Excellent

31-35 Good
36-40 Fair

41-45 Passable

46-55 Poor

56-65 Very poor

˃66 Very, very poo ( Sasmitha Nirmala_20405021128 )

Bagaimanakah sifat aliran granul


tersebut?
84 Apoteker bagian pengawasan a. Pengujian Volume terkecil :
mutu melakukan uji volume dilanjutkan
terpindahkan pada sirup larutan dengan 20
Bromheksin HCl sebagai bagian wadah
dari aktivitas IPC (In Process tambahan
Control). Dosis sediaan 4 mg/5 b. Memnuhi
Volume terbesar :
syarat, karena
mL dan volume pada etiket 60
volume rata-rata
mL. Dari 10 botol yang di uji,
10 wadah >
hasilnya sebagai berikut : 95%
No Wadah Volume c. Memenuhi
Sediaan (mL) syarat, karena Untuk sediaan wadah dosis tunggal Memenuhi syarat seperti tertera. Volume rata-rata cairan
tidak ada wadah
yang diperoleh dari 10 wadah tidak kurang dari 100%, dan volume dari masing-masing wadah
1 60.5 yang volume
sebelumnya < dari 10 wadah terletak dalam rentang 95%-110% dari volume yang tertera pada etiket. Jika A
2 59.9 90% adalah volume rata-rata kurang dari 100% dari volume yang tertera pada etiket, tetapi tidak
d. Tidak ada satu wadah pun volumenya terletak diluar rentang 95% - 110% dari volume yang tertera
pada etiket, atau B adalah volume rata-rata tidak kurang dari 100% dan tidak lebih dari satu
3 60.9 memenuhi wadah yang volumenya diluar rentang 95% - 110%, tetapi dalam rentang 90% sampai 115%,
syarat, karena lakukan uji terhadap 20 wadah tambahan. Volume rata-rata cairan yang diperoleh dari 30
4 56.7 ada >1 wadah wadah tidak kurang dari 100% dari volume yang tertera pada etiket, dan tidak lebih dari satu
5 56.5 yang dari 30 wadah volumenya diluar rentang 95% sampai 110%, tetapi masih dalam rentang 90% -
volumenya < 115% dari volume yang tertera pada etiket (FI ed V).
6 60.4 90%
e. Tidak
7 60.6 memenuhi
syarat, karena
8 61.5
ada >1 wadah
9 60.9 yang
volumenya >
10 60.5 100%
Rata-rata 59.84
Bagaimanakah interpretasi hasil
tersebut ?

Novilka Dwi Hidayanti


(20405021127)
85 Apoteker bagian QC A. Peng
melakukan pengujian volume ujian
terpindahkan pada sirup larutan dilanj
Bromheksin HCL sebagai utkan
bagian dari aktifitas IPC (in deng
process control). Dosis sediian an 10
4 mg/5 mL, dan volume pada wada
etiket 60 mL. Dari 10 botol h
yang diuji, hasilnya sebagai tamb
berikut ahan
: B. Pengu
No. Volume sediaan jian
Wadah (mL) dilanj
1 60 utkan
2 59 denga
3 62 n 20
4 60 wada
5 58 h
6 60 tamba
7 62 han
8 58 C. Tidak
9 59 memen
uhi Sumber : FI VI
10 57
Rata-rata 59,5 syarat,
karena
Bagaimanakah interpretasi hasil
volume
tersebut?
rata-
rata
˂100%
D. Tidak
memenuhi
syarat,
karena 2
sampel
volumenya
˃100%
E. Memen
uhi
syarat,
karena
tidak
ada
wadah
yang
volume
nya
˂95%
86. Apoteker bagian pengawasan A.Pengujian Uji volume terpindahkan dirancang sebagai jaminan larutan seperti yang tertera pada etiket.
mutu melakukan pengujian dilanjutkan dengan Uji volume terpindahkan wadahpun volumenya kurang dari 95% dari volume yang tertera
volume terpindahkan pada pada 20 wadah pada etiket, lakukan uji terhadap 20 wadah tambahan.
sirup larutan Bromhexin HCl tambahan
sebagai bagian dari aktifitas IPC
B.Memenuhi
(in process control). Dosis sediaan
syarat, karena
4 mg/5 mL, dan volume pada
volume rata-rata 10 (Departemen Kesehatan,2014)
etiket 60 mL. Dari 10 botol yang
wadah 100%
diuji, hasilnya sebagai berikut:
C. Memenuhi
No wadah Volume sediaan
syarat, karena tidak
(mL)
ada wadah yang
1 60 volumenya <90%
(Novia Putri A. 20405021126)
2 60 D. Tidak
memenuhi syarat,
3 62 karena ada wadah
4 60 yang volumenya
<95%
5 56
E. Tidak memenuhi
6 60 syarat, karena ada 3
wadah yang
7 62 volumenya >100%
8 61
9 59
10 60
Rata-rata 60
Bagaimanakah interpretasi hasil
tersebut?
87. Apoteker di industri farmasi akan A.10,0 Diketehui :
memproduksi tablet alendronate
B. 10,76 Tablet alendronate : 10mg
10 mg. Bahan baku yang tersedia
berupa garam monosodium C. 11,99 BM garam sodium trihidrat : 325,12
trihidrat dengan BM 325,12.
Berapakah (g) bahan baku yang D. 13.05 Berapakah gram bahan baku untuk 1000 tablet?
dibutuhkan untuk memproduksi E. 14,38 325,12 x1000
1000 tablet?
249,096x10
130,5 =13,05
1000
(Novia Putri A. 20405021126)
88. Apoteker di industri farmasi akan A.Pengisi
memproduksi tablet alendronate  Garam alendronate monosodium trihidrat sebagai bahan tambahan
B. Pengikat
110 mg. Bahan baku yang tersedia  Selulosa mikrokristal sebagai Pengisi
berupa garam alendronate C. Penghancur  Laktosa anhidrat sebagai Pengisi
monosodium trihidrat, selulosa  Croscarmellose sodium sebagai Penghancur
D. Pelicin
mikrokristal, laktosa anhidrat,  Magnesium strearate sebagai Pelicin
croscarmellose sodium, dan E. Lubrikan (Farmakope Indonesia edisi V)
magnesium strearate. Apakah
fungsi dari bahan croscarmellose
sodium dalam formula tersebut?
89. Seorang apoteker akan
memproduksi tablet alendronat 10 A. 1
mg untuk pasien osteoporosis B. 2
dengan bahan baku yang C. 3
digunakan berupa garam D. 4
alendronat monodofium trihidrat, E. 5
selulosa mikrokristal, laktosa
anhidrat, croscarmellose sodium,
dan magnesium stearate. Urutan
penambahan bahan pada
pembuatan sediaan tersebut harus
sesuai sehingga menghasilkan
tablet yang memenuhi
persyaratan. Pada urutan ke
berapa bahan aktif dimasukkan
saat proses pembuatan?

Pembahasan : Komponen bahan dicampurkan, kemudian dikempa dalam bentuk lempeng


besar(slugin) kemudian dibuat granul-granul sampai memenuhi parameter. Bahan aktif
dimasukkan pada urutan pertama saat proses pembuatan.
Sumber :
Charles.S. Teknologi Farmasi, 2010, Sediaan Tablet Dasar-Dasar praktis, Penerbit
Buku Kedokteran, EGC

Alung Harjan (20405021125)


90. Apoteker bagian pengawasan A. Bobot
mutu industri farmasi akan B. Ukuran
memeriksa keseragaman C. Disolusi
karakteristik tablet alendronate 10 D. Waktu hancur
mg yang sedang diproduksi untuk Kandungan
menjamin mutu apakah pengujian
keseragaman yang dilakukan?

Pembahasan:
Pengujian keseragaman bobot, memiki kandungan zat aktif 25 mg atau lebih, jadi yang
dilakukan adalah pengujian keseragaman kandungan, karena Alendronat memiliki kandungan
zat aktif 25 mg atau kurang.

Sumber :
Susanti, Nora, 2017, Sumber Belajar Penunjang PLG BAB III Uji Sediaan Obat, Kementrian
Pendidikan dan Kebudayaan

Alung Harjan (20405021125)


91. Industri farmasi akan A. 1
memproduksi tablet alendronate B. 2
50 mg untuk pasien osteoporosis C. 3
dengan bahan baku yang D. 4
digunakan berupa garam E. 5
alendronate monosodium trihidrat,
polivinil pirolidin, laktosa
anhidrat, sodium stearil fumarat,
dan akuades. Urutan penambahan
bahan pada pembuatan sediaan
tersebut harus sesuai sehingga
menghasilkan tablet yang
memenuhi persyaratan. Pada
urutan berapa pengikat
dimasukkan saat proses
pembuatan?

Ketarangan:
Garam alendronate monosodium trihidrat termasuk dalam bahan yang tidak tahan panas
sehingga digunakan metode granulasi kering. Bahan pengikat (polivinil pirolidon) termasuk
fase dalam sehingga dimasukan saat proses pembuatan pertama.

Sumber : Kemenkes, 2018,Teknologi sediaan solid.

Widya Wahyu Apriliyati (20405021124)


92. Apoteker industry farmasi A. Controlled
akan mengembangkan released tablet
formula sediaan tablet B. Chewabel
olanzapine 5 mg yang tablet
dapat melarut dengan C. Effervescent
cepat dirongga mulut tablet
D. Orally
tanpa bantuan air. Sediaan Keterangan:
disintegrating
apakah yang dimaksud? Orally disintegrating tablet adalah sediaan oral padat yang hancur dengan cepat di rongga
tablet
Prolonged released mulut, dengan waktu disintegrasi in-vitro sekitar 30 detik.
tablet
Sumber : FDA, 2008

Widya Wahyu Apriliyati (20405021124)


93. Apoteker di industri A.Manitol
farmasi akan B.Gelatin
mengembangkan formula C.Aspartame
sediaan tablet ODT D.Metil dan
olanzapin 5 mg yang dapat propil paraben
melarut dengan cepat A. Silicon
dioksida
dirongga mulut tanpa
koloidal
bantuan air dengan bahan
tambahan manitol, gelatin,
aspartame, metil dan
propil paraben, serta
silicon dioksida koloidal.
Apakah bahan yang
berfungsi untuk
meningkatkan sifat
mekanik tablet? Keterangan:
Kekerasan tablet merupakan parameter yang menggambarkan ketahanan tablet terhadap
kekuatan mekanik seperti goncangan dan benturan selama pengemasan, penyimpanan serta
pendistribusian ke tangan konsumen. Bahan yang dapat menaikkan sifat mekanik dari tabet
tersebut adalah Gelatin.
Gelatin berfungsi sebagai bahan pengikat. Daya ikat gelatin sangat tinggi sehingga dapat
menghasilkan granul yang seragam dengan daya kompresibillitas dan kompaktibilitas yang
bagus (Sa’adah, 2015).

Sumber:
Sa’adah, H., 2015. Optimasi Formula Orally Disintegrating Tablet (Odt) Dengan Metode
Kempa Langsung Menggunakan Analisis Simplex Lattice Design. Media Sains. Vol 8. No 2.
Hal 139.

Widya Wahyu Apriliyati (20405021124)


94. Apoteker di industri farmasi akan B. Manitol Menurut Hadisoewignyo dan Fudholi (2013), bahan pengisi berfungsi untuk memperbaiki sifat
mengembangkan formula sediaan C. Gelatin alir dan kompresibilitas. Dari bahan yang terdapat di soal, bahan yang merupakan bahan
tablet ODT olanzapin 5 mg yang D. Aspartam pengisi adalah Manitol (Sa’adah, 2015).
dapat melarut dengan cepat di E. Metil dan propil
rongga mulut tanpa bantuan air paraben
dengan bahan tambahan mannitol, F. Silicon dioksida
gelatin, aspartame, metil dan koloidal
propil paraben, serta silikon
dioksida koloidal. Apakah bahan
yang berfungsi untuk
meningkatkan porositas tablet?
Sa’adah, H., 2015. Optimasi Formula Orally Disintegrating Tablet (Odt) Dengan Metode
Kempa Langsung Menggunakan Analisis Simplex Lattice Design. Media Sains. Vol 8. No 2.
Hal 139.

Siti Muayanah ( )
95. Apoteker di industri farmasi akan
mengembangkan formula sediaan A. Manitol
tablet ODT olanzapin 5 mg yang B. Gelatin
dapat melarut dengan cepat di C. Aspartam
rongga mulut tanpa bantuan air D. Metil dan propil
dengan bahan tambahan mannitol, paraben
gelatin, aspartame, metil dan E. Silicon dioksida
propil paraben, serta silikon koloidal
dioksida koloidal. Apakah bahan
yang berfungsi untuk mengurangi
rasa pahit tablet?

Bahan yang berfungsi untuk mengurangi rasa pahit adalah Aspartam (Handbook of
Pharmaceutical Exipients 6th Ed, hal 48).

Siti Muayanah (20405021123)


96 Industri farmasi akan a. 1
mengembangkan sediaan tablet
b. 2
ODT olanzapine 5 mg yang dapat
melarut dengan cepat di rongga c. 3
mulut tanpa bantuan air dengan
d. 4
formula olanzapine, mannitol,
gelatin, aspartame, metil dan e. 5
propil paraben, silicon dioksida
koloidal. Urutan penambahan
bahan pada pembuatan sediaan
tersebut harus sesuai sehingga
menghasilkantablet yang
memenuhi persyaratan. Pada
urutan ke berapa bahan pengisi
ditambahkan pada proses
pembuatan?
97 Industri farmasi mengembangkan a. Sampel
formula sediaan tablet kombinasi dipisahka
valsartan 160 mg dan n dengan
hidroklortiazid 25 mg untuk paien ekstraksi
hipertensi. Uji disolusi dilakukan terlebih
menggunakan medium dapar dahulu
fosfat pH 6,8. Penetapan b. Sampel
presentase masing-masing obat dipisah
yang terlarut dilakukan secara kan
spektrofotometri. Bagaimanakah dengan
cara preparasi sampel yang kromat
sesuai? ografi
kolom
c. Sampel
dipisahkan
dengan
KCKT
d. Sampel
dibaca
langsung
pada
panjang
gelomba
ng
masing-
masing
Sampel dibaca
langsung pada
panjang gelombang
gabungan
98 Apoteker bagian pengawasan a. Bobot Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2020. Farmakope Indonesia Edisi VI. Jakarta:
mutu di industry farmasi akan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Halaman: 2026
b. Kandungan
memriksa keseragaman
karakteristik tablet kombinasi c. Ukuran
valsartan 160 mg dan
d. Waktu
hidroklortiazid 25 mg yang
sedang diproduksi untuk hancur
menjamin mutu. Apakah uji
e. Disolusi
keseragaman yang dilakukan?
99 Apoteker di industri farmasi akan a. Hidroklorot
memproduksi tablet kombinasi iazid
valsartan 160 mg dan b. Silicon
hidroklorotiazid 25 mg dengan dioksida
bahan tambahan terdiri dari koloidal
valsartan, hidroklorotiazid, silicon c. Selulosa
mikrokristal
dioksida koloidal, selulosa
d. Crospovido
mikrokristal, crospovidon dan n
magnesium stearate. e. Magnesium
Apakah bahan yang berfungsi stearat
sebagai penghancur?

bahan penghancur seperti cross carmelose, cross


povidon, dan natrium starch glycolat

(Hilda andriyani, 20405021121)


100 Apoteker diindustri farmasi akan a. Pelincir dan
memproduksi tablet kombinasi absorben
valsartan 160 mg dan b. Pengikat
hidroklorotiazid 25 mg dengan dan
bahan tambahan terdiri dari absorben
valsartan, hidroklorotiazid, silicon c. Pengisi dan
pelicin
dioksida koloidal, selulosa
d. Penghancur
mikrokristal, crospovidon dan dan pelicin
magnesium stearate. e. Pelincir dan
Apa fungsi bahan silicon dioksida pelicin
koloidal pada formula tersebut?

(Hilda andriyani, 20405021121)


101 Seorang laki-laki 63 tahun akan diberikan lidocain A 0,5 Diketahui ;
HCL (bentuk garam 0,87) infus oleh dokter . Dokter
B 0,7 Css : 4,5 mg/L
menghendaki kadar tunak rata-ratà dalam darah 5
mg/L dan diketahui klirens pasien 0,58 L/menit. C 1,5 Cl ; ,0,58 L/ menit
Dokter meminta apoteker menghitung dosis obat.
Berapa dosis (mg/menit) obat tersebut ? D2 Ditanyakan :
E3 Dosis obat ?

Jawaban
Dosis = Css x Cl
= 4,5 mg/L x 0,58 L/menit
= 2,61 mg/ menit : 0,87
= 3 mg/menit

102 Seorang pasien pria 53 tahun di rawat di rumah sakit A 125 Diketahui :
karena ISK dan akan diberikan ciprofloksasin secara
B 130 Css : 5 mg/L
infus . Dokter menghendaki Cp tunak rata-rata 5 mg/L
dan diketahui klirens pasien 50 L/menit . Dokter C 135 Cl : 50 L/menit
meminta apoteker menghitung dosis obat . Berapa
dosis (mg/jam) tersebut ? D 200 Ditanya :
E 250 Dosis obat ?
Jawaban :
Dosis = Css x Cl
= 5 mg/L x 50 L/ menit
= 250 mg/menit x 60 menit
= 15.000 mg/jam

103 Seorang perempuan (25 tahun) datang ke apotek a.Mengakibatka


hendak membeli obat untuk mengatasi gastritis. n
Sebelumnya pasien menggunakan tablet famotidine 10
mulut kering
mg, sehingga pasien bermaksud membeli obat tersebut
kembali sebanyak 1 strip. Saat menyerahkan obat, b.Mengakibatka
pasien menanyakan terkait efek samping obat tersebut. n
Apakah informasi yang disampaikan apoteker ?
gatal
c.Mengakibatka
n
konstipasi
d.Mengakibatka
n
diare
e.Mengakibatka
n
mual dan
muntah
104 Seorang perempuan (48 tahun) datang ke apotek a. 5 tablet
hendak menebus resep sebagai berikut,
b. 7 tablet
R/ Amoksisilin tab 500 mg No. XV
c. 8 tablet
S.3 dd tab I
d. 10 tablet
R/ Asam Mefenamat tab 500 mg No. X
e. 15 tablet
S. 3 dd tab I prn
Pasien hendak menebus resep setengahnya. Ketika
menyerahkan obat, apoteker memberikan informasi
kepada pasien mengenai jumlah tablet yang diberikan.
Berapakah antibiotik yang diperoleh pasien? Jadi dapat disimpulkan bahwa pemberian antibiotik diberikan sesuai resep,
jika obat diberikan setengahnya dikhawatirkan tidak tepat dosis sehingga
menyebabkan bakteri resisten.

(Negara, K., S. 2014. Analisis Implementasi Kebijakan Penggunaan


Antibiotika Rasional Untuk Mencegah Resistensi Antibiotika di RSUP
Sanglah Denpasar. Jurnal ARSI. Volume 1 Nomor 1.)

Ticia Windasari (20405021119)


105 Apoteker di klinik hendak melakukan pengadaan obat a. 20 Diket :
captopril 12,5 mg untuk bulan berikutnya. Berdasarkan
b. 15 Penjualan selama 3 bulan berturut-turut adalah 15 box, 25 box dan 20 box
data 3 bulan sebelumnya penggunaan obat tersebut
berturut-turut adalah 15 box, 25 box, dan 20 box (1 c. 12 15+25+20 = 60
box obat isi 100 tablet). Dalam satu bulan klinik
mempunyai hari kerja 20 hari. Lead time adalah 10 d. 10 lead time : 10 hari
hari. Berapa box Request Indicator obat tersebut? e. 5 1 bulan = 20 hari
Ditanya reorder indicator ?
Jawab :
Pengeluaran obat terakhir = 60 / 3 bulan = 20 box/bulan
Pemakaian rata-rata = 20 box/20 hari = 1 box/hari
Request indicator = lead time x pemakaian rata-rata = 10 hari x 1 box = 10

Ticia Windasari (20405021119)

106 Apoteker penanggung jawab apotek sedang melakukan Rp 410.000.000 HPP (Harga Pokok Penjualan)
Analisa keuangan penjualan obat pada tahun 2020. Rp 335.000.000
Data yang diperoleh adalah sebagai berikut: Rp 260.000.000
Rp 130.000.000 HPP = (Persediaan awal + Pembelian ) – stock akhir
Rp 110.000.000
Keterangan Jumlah (Rp)
= (200.000.000 + ( 25% x 300.000.000)) – 15.000.000
Modal 300.000.000,-
Pembelian obat/ tahun 25% dari modal = (200.000.000 + 75.000.000) – 15.000.000

persediaan awal tahun 2020 200.000.000

persediaan akhir tahin 2020 15.000.000 = 260.000.000

persediaan rata-rata per tahun 40.000.000

berapa Harga Pokok Penjualan (HPP) obat?


(Nurul Isnaeni_20405021118)

107 apoteker penanggung jawab apotek sedang melakukan A. 3,5 TOR (Turn Over Ratio)
Analisa keuangan penjualan obat pada tahun 2020. B. 4,5
Data yang diperoleh adalah sebagai berikut: C. 5,5
D. 6,5 TOR
E. 7,5
Keterangan Jumlah (Rp)

Modal 300.000.000,- HPP = (Persediaan awal + Pembelian ) – stock akhir

Pembelian obat/ tahun 25% dari modal



persediaan awal tahun 2020 200.000.000 TOR
persediaan akhir tahin 2020 15.000.000

persediaan rata-rata per tahun 40.000.000 = 6,5


berapa Turn Over ratio (TOR) obat per tahun pada
klinik tersebut?
(Nurul Isnaeni_20405021118)

108 Apoteker di rumah sakit merencanakan kebutuhan obat a. Piridoksi Obat yang masuk kategori NA menjadi prioritas pertama untuk dikurangi
untuk 3 bulan ke depan dengan terlebih dahulu n tablet atau dihilangkan dari rencana kebutuhan, bila dana masih kurang, maka obat
menetapkan Analisa pareto kominasi VEN. Hasil 10 mg kategori NB menjadi prioritas selanjutnya dan obat yang masuk kategori
Analisa diperoleh cuplikan data sebagai berikut: b. Antasida NC menjadi prioritas berikutnya. Jika setelah dilakukan dengan
DOEN pendekatan ini dana yang tersedia masih juga kurang lakukan langkah
c. Mecobal selanjutnya.
A B C amin
kapsul
V Adrenalin injeksi Atropin Diazepam
500 mg
0,1% injeksi 0,25 injeksi 5
d. Asam
mg/mL mg/ mL
folat
E Acyclovir tablet Amlodipin Antasida tablet
200 mg tablet 5 mg DOEN 400mcg
e. Diazepa
N Mecobalamin Asam folat piridoksin m injeksi (Nurul Isnaeni_20405021118)
capsul 500 mg table 400 tablet 10 5 mg/mL
mcg mg

Apoteker akan memilah obat yang diprioritaskan untuk


diadakan dengan menyesuaikan dana yang tersedia.
Apakah obat yang menjadi prioritas pertama untuk
dihilangkan dari rencana kebutuhan?
109 Apoteker di rumah sakit merencanakan kebutuhan obat a. Piridoksin
untuk 3 bulan kedepan dengan terlebih dahulu tablet 10 mg
menetapkan analisa pareto kombinasi VEN. Hasil b. Antasida
analisa diperoleh cuplikan data sebagai berikut: DOEN
c. Mecobalami
n kapsul 500
mg
A B C d. Asam folat
V Adrenalin Atropine Diazepam tablet 400
injeksi 0,1% injeksi 0,25 injeksi 5 mcg
e. Diazepam
mg/mL mg/mL
injeksi 5
E Acyclovir Amlodipin Antasida mg/mL
tablet 200 mg tablet 5 mg DOEN
N Mecobalamin Asam folat Piridoksin
capsul 500 tablet 400 tablet 10
mg mcg mg
Prioritas kedua untuk dikurangi atau dihilangkan adalah kategori NB (Asam
folat tablet 400 mcg).
Apoteker akan memilih obat yang diprioritaskan untuk
diadakan dengan menyesuaikan dana yang tersedia.
Apakah obat yang menjadi prioritas kedua untuk Sumber : Kemenkes RI, 2019. Petunjuk teknis standar pelayanan
dihilangkan dari rencana kebutuhan? kefarmasian di Rumah Sakit. Hal 28.

Dindha Pristika Aulia (20405021117)


110 Apoteker di rumah sakit merencanakan kebutuhan obat a. Piridoksin
untuk 3 bulan kedepan dengan terlebih dahulu tablet 10 mg
menetapkan analisa pareto kombinasi VEN. Hasil b. Antasida
analisa diperoleh cuplikan data sebagai berikut: DOEN
c. Mecobalamin
kapsul 500
mg
A B C
d. Asam folat
V Adrenalin Atropine Diazepam tablet 400
injeksi 0,1% injeksi 0,25 injeksi 5 mcg
mg/mL mg/mL e. Diazepam
injeksi 5
E Acyclovir Amlodipin Antasida mg/mL
tablet 200 mg tablet 5 mg DOEN
N Mecobalamin Asam folat Piridoksin
capsul 500 tablet 400 tablet 10
mg mcg mg

Apoteker akan memilih obat yang diprioritaskan untuk Prioritas ketiga untuk dikurangi atau dihilangkan adalah kategori NC
diadakan dengan menyesuaikan dana yang tersedia. (Piridoksin tablet 10 mg).
Apakah obat yang menjadi prioritas ketiga untuk
dihilangkan dari rencana kebutuhan?
Sumber : Kemenkes RI, 2019. Petunjuk teknis standar pelayanan
kefarmasian di Rumah Sakit. Hal 28.

Dindha Pristika Aulia (20405021117)


111 Seorang apoteker akan merencanakan pengadaan obat A. Codein tab 10 mg
untuk 3 bulan kedepan dengan melakukan analisa a. Codein tab
pareto terlebih dahulu terhadap penjualan obat tahun 10 mg
lalu. Hasil analisa diperoleh data sebagai berikut : b. Amitriptilin
tab 25 mg Obat kategori A merupakan kelompok obat yang jumlah nilai rencana
No Nama Obat % kumulatif c. Gabapentin pengadaanya menunjukkan penyerapan dana sekitar 70% dari jumlah dana
. penjualan tab 100 mg obat keseluruhan.
d. Paracetamol
1. Codein tab 10 mg 30,25 % Obat kategori A termasuk dalam akumulasi 70%
tab 500 mg
e. Asam
2. Amitriptilin tab 25 mg 75,24 % mefenamat
3. Gabapentin tab 100 mg 78,25% tab 250 mg

4. Paracetamol tab 500 mg 83,35%


5. Asam mefenamat tab 250 95,30%
mg
Apakah obat yang termasuk kategori A ?

112 Seorang apoteker akan merencanakan pengadaan obat a. Codein tab d. Paracetamol tab 500 mg
untuk 3 bulan kedepan dengan melakukan analisa 10 mg
pareto terlebih dahulu terhadap penjualan obat tahun b. Amitriptilin
tab 25 mg Obat kategori B merupakan kelompok obat yang jumlah nilai rencana
lalu. Hasil analisa diperoleh data sebagai berikut :
c. Gabapentin pengadaanya menunjukkan penyerapan dana sekitar 20% dari jumlah dana
No Nama Obat % kumulatif tab 100 mg obat keseluruhan.
. penjualan d. Paracetamol
Obat kategori B termasuk dalam akumulasi >70% s/d 90%
tab 500 mg
1. Codein tab 10 mg 30,25 % e. Asam
mefenamat
2. Amitriptilin tab 25 mg 75,24 % tab 250 mg
3. Gabapentin tab 100 mg 78,25%
4. Paracetamol tab 500 mg 83,35%
5. Asam mefenamat tab 250 95,30%
mg
Apakah obat yang termasuk kategori B ?

113 Seorang apoteker akan merencanakan pengadaan obat a. Codein Obat kategori C merupakan kelompok obat yang jumlah nilai rencana
untuk 3 bulan kedepan dengan melakukan analisa tab 10 pengadaanya menunjukkan penyerapan dana sekitar 10% dari jumlah dana
pareto terlebih dahulu terhadap penjualan obat tahun mg obat keseluruhan.
lalu. Hasil analisa diperoleh data sebagai berikut : b. Amitripti
lin tab Obat kategori B termasuk dalam akumulasi >90% s/d 100%
No Nama Obat % kumulatif 25 mg
. penjualan c. Gabapen
tin tab
1. Codein tab 10 mg 30,25 % 100 mg
d. Paraceta
2. Amitriptilin tab 25 mg 75,24 % mol tab
500 mg
3. Gabapentin tab 100 mg 78,25%
e. Asam
4. Paracetamol tab 500 mg 83,35% mefenam
at tab
5. Asam mefenamat tab 250 95,30% 250 mg
mg
Apakah obat yang termasuk kategori C ?
114 Seorang perempuan datang ke apotek hendak membeli
obat atas resep yang berisi piroxicam gel. Sebelum
A. Kehamila
menyerahkan obat tersebut, apoteker hendak memastikan
n
kondisi pasien sehingga tidak berbahaya apabila
B. Riwayat
menggunakan obat tersebut, apakah kondisi yang menjadi
gastritis
perhatian
C. Gangguan
hati
D. Gangguan
ginjal
E. Gangguan
kulit
Dari kontraindikasi dan efek samping pada penggunaan piroxicam gel (bentuk
topical) dapat diperhatikan apabila dengan kondisi gangguan kulit.

(MIMS edisi 2016/2017 halaman 100)

115 Apoteker bagian pengawasan mutu diindustri farmasi akan


memproduksi injeksi amiodaron 50 mg/ml dalam kemasan A. 3000
ampul. Apoteker akan melakukan? B. 4000
C. 5000
D. 6000
E. 8000
( CPOB 2018, halaman 89 )

116 Apoteker bagian pengawasan mutu di industri farmasi A. 3 bulan


akan memproduksi injeksi amiodaron 50 mg/ml dalam B. 6 bulan
kemasan ampul. Apoteker akan melakukan revalidasi C. 9 bulan
periodik terhadap sediaan tersebut. Berapa bulan D. 12 bulan
proses tersebut dilakukan? E. 24 bulan

Sumber : Petunjuk operasional penerapan

pedoman cara pembuatan obat yang baik


aneks 1 pembuatan produk steril
edisi 2013

(Pramita Utari, 20405021114)

117 Apoteker bagian pengawasan mutu di industri farmasi A. Trypticase


akan memproduksi injeksi amiodaron 50 mg/ml dalam Soy Broth
kemasan ampul. Apoteker akan melakukan validasi B. Lactose
proses aseptis sediaan tersebut dengan metode media Broth
fill. Apakah media pertumbuhan yang digunakan? C. Lysogeny
Broth
D. Loeffer
Serum
E. Brain Heart
Infusion Sumber : https://moko31.wordpress.com/2009/05/14/media-fill-langkah-
krusial-dalam-usaha-membangun-kualitas-produk-steril/
(Pramita Utari, 20405021114)

118 Apoteker bagian pengawasan mutu di industri farmasi A. 15-20


akan memproduksi injeksi amiodaron 50 mg/ml dalam B. 20-25
kemasan ampul. Apoteker akan melakukan validasi C. 25-30
proses aseptis dengan metode media fill. Media D. 30-35
kemudian dilakukan inkubasi selama 14 hari. E. 35-40
Berapakah suhu (0C) yang digunakan 7 hari pertama?

Petunjuk operasional penerapan


pedoman cara pembuatan obat yang baik
aneks 1 pembuatan produk steril
edisi 2013

(Pramita Utari, 20405021114)

119 Apoteker bagian pemastian mutu di industry farmasi akan A. 100 Menurut “Petunjuk Operasional Penerapan Pedoman Cara Pembuatan Obat Yang
melakukan validasi proses aseptis pada injeksi amiodaron Baik ANEKS 1 Pembuatan Produk Steril Edisi 2013” tiap 3 bets awal masing-
B. 200
50 mg/ml dalam kemasan ampul dengan metode media masing 5000 ampul diambil sampling GPT 300 ampul.
fill. Setelah dilakukan inkubasi 14 hari, apoteker melakukan C. 300
Growth Promotion Test. Berapakah jumlah minimal ampul
yang digunakan ? D. 400
E. 500

120 Apoteker bagian R&D di industry farmasi akan A. Freeze drying Menurut US patent, metode Vacuum drying adalah metode paling tepat untuk
mengembangkan injeksi sefotaksim dalam bentuk serbuk pengeringan injeksi serbuk kering.
B. Reduced-
kering. Diketahui sefotaksim memiliki kestabilan yang
Pressure drying
rendah di dalam air. Metode apakah yang dapat digunakan
untuk memproduksi sediaan tersebut? C. Spray drying

D. Super critical
fluid drying

E. Vacuum drying

121 Apoteker di industry Farmasi melakukan uji stabilitas A. 0,2 Diket


tablet ranitidine HCL. Konsentrasi awal obat adalah 200 B. 0,5 Konsentrasi awal = 200 ppm
ppm dan mengikuti kinetika orde 1. Laju dekomposisis C. 2 Konsentrasi awal = 200 𝑚𝑔
spesifik yang diperoleh dari penelitian sebeleumnya D. 5,5 1000𝑚𝑙
adalah 2,09 x 105 / tahun pada suhu 25𝑜𝑐. Berapa tahun E. 10,5 Konsentrasi awal = 0,2 mg/ml
shelflife dari produk tersebut ? Laju rekasi = 2,09 x 105
Ditanya
T90 = 0,105
2,09 x 105
T90 = 0,105
2,09 x 105
T90 = 5,02 x 10−7
T90 = 0,5
122 Apoteker bagian R&D melakukan uji stabilitas A. 4,0714 Rumus kecepatan reaksi
intermediate tablet PCT pada B. 5,2114 Y= mx +b
suhu kamar. Diketahui tablet mengikuti reaksi orde 0. C. 25,411 Rumus orde 0
Data uji satbilitas sebagai berikut D. 35,429
E. 45,218 [A] = -kt + [A]0 Sehingga
K = -m
K = - (-4,0714) K = 4,0714
123 Apoteker bagian R&D melakukan uji stabilitas tablet A. 0,3589 Diket :
paracetamol selama 6 bulan. Diketahui tablet mengikuti B. 0,5356 T = 6 bulan
kinetika reaksi orde 0. Data hasil regresi linier pada suhu C. 2,2855 y = 159,61x + 0,8946
40 dan 75°C adalah y = D. 2,2940 Ditanya:
-159,61 x + 0,8946. Berapakah nilai K pada suhu ruang E. 5,4898 K pada suhu 25°C
25°C?
y = -159,61 (1/ (273+25)) + 0,8946
Y = -0,535604026+0,8946
= 0,3589
124 Apoteker bagian R&D melakukan uji stabilitas jangka A. 1 tahun Waktu kadaluarsa (t90)
panjang tablet paracetamol yang termasuk dalam B. 1,6 tahun
kinetika reaksi orde 0. Hasil pengujian diperoleh kadar C. 2 tahun Untuk orde 0 :
awal sebesar 35,69 ppm dan nilai K (suhu 25°C) D. 2,5 tahun
adalah 2,38577/tahun. Berapa waktu kadaluarsa E. 3 tahun t90 =
produk tersebut ?
t90 =

t90 = 1,4959 → 1,6


125 Apoteker bagian pengawasan mutu di industri farmasi A. Kepekaan Uji Endotoksin :
akan memproduksi injeksi amiodaron 50 mg/ml. Obat pereaksi
B. Kromogenik - Jendal Gel :terbentuknya gumpalan dengan adanya endotoksin
tersebut akan dilakukan uji endotoksin dengan
titik akhir - Turbidimetri : terbentuknya kekeruhan dengan adanya endotoksin
mengukur jumlah endotoksin pada serapan pada
panjang gelombang 405 nm serta membandingkannya C. Kromogenik (membutuhkan kurva standar)
dengan kurva standar. Metode apakah yang dapat kinetic - Kromogenik : terjadi perubahan warna menjadi kuning dan memiliki
dilakukan dalam pengujian tersebut ? D. Turbidimetri absorbsi 405-410 nm dengan adanya endotoksin (membutuhkan
E. Jendal Gel kurva standar)
 Kromogenik kinetik : sampel bergantung pada waktu untuk
mencapai absorbsi 405 nm
 Kromogenik titik akhir : waktu yang dibutukan lebih singkat
untuk menunjukkan konsentrasi endotoksin

126 Apoteker di bagian rnd melakukan uji stabilitas A. Orde 0 Ranitidin Mengikuti Orde 0 dimana penguraian kadar obat akan terjadi
ranitidin HCL untuk mengetahui laju degradasi nya. B. Orde 1 secara konstan.
Hasil uji adalah sebagai berikut: C. Orde 2
D. Orde 1-
semu
E. Orde 2-
semu

Termasuk
orde berapakah bahan aktif tersebut?
127 Apoteker bagian rnd melakukan analisa data hasil uji A. Hidrolisis Ephineprin merupakan senyawa yang mudah teroksidasi yaitu hialngnya satu
stabilitas jangka panjang pada senyawa epinefrin yang B. atau lebih elektron dalam zat. Yang membentuk senyawa berwarna merah
akan dikembangkan titik hasil uji adalah sebagai Rasemisasi (gelap).
berikut: C.
Isomerisasi
D. Oksidasi
E.
Epimerisasi

Apakah reaksi degradasi yang terjadi pada senyawa


tersebut?
128 Apoteker bagian R&D melakukan uji stabilitas cycling A. Hidrolisis Hidrolisis adalah penguraian zat dalam reaksi kimia yang disebabkan
test pada gel herbal kencur selama 3 minggu titik hasil B. oleh air. Reaksi kimia dalam hidrolisis memecah molekul air (H2O)
organoleptis diketahui terjadi peningkatan volume air Rasemisasi menjadi kation hidrogen (H+) dan anion hidroksida (OH−)
yang keluar dari basis gel. Apakah kerusakan yang C.
terjadi pada produk tersebut Isomerisasi
D. Oksidasi
E.
Epimerisasi
129 Apoteker bagian R&D melakukan uji stabilitas cycling test Bagimana sifat Pembahasan :
pada gel herba kencur selama 3 minggu. Hasilnya diperoleh alir dari produk
kurva rheogram sebagai berikut: tersebut?

a. Dilatan
b. Pseudopl
astis
c. Plastis
d. Tiksotropi
k
e. Newton

Kurva aliran plastis tidak melalui titik (0,0) tapi memotong sumbu shearing
stress pada suatu titik tertentu yang dikenal dengan sebagai harga yield.
Sumber : Kemenkes RI, Farmasi fisik, 2016
130 Apoteker dirumah sakit sedang berdiskusi dengan dokter A. Awal trimester Pembahasan:
terkait jadwal pengobatan pasien (perempuan, usia 30 pertama
tahnun, hamil 8 minggu) yang didiagnosis hepatitis B kronik
b. Akhir trimester
dengan pengobatan telbivudine. Apoteker menyarankan
pertama
jadwal pengobatan yang sesuai untuk menghindari
perinatal. Kapankan waktu yang tepat dilaksanakan? c. awal trimester
kedua Untuk mencegah
d. akhir trimester
penularan dari ibu ke anak, penggunaan lamivudine atau telbivudine pada
kedua trimester ketiga direkomendasikan untuk wanita

e. awal trimester DIPIRO edisi X


ketiga
131 Apoteker di IFRS mendapatkan telepom dari dokter UGD, A. PEG Laktulosa dapat diberikan pada bayi usia < 6 bulan sedakan PEG dapat diberikan
meanyakan terapi pemeliharaan yang aman dan tersedia di B. Bisakosil pada bayi > 6 bulan
rumah sakit, untuk pasien (anak usia 5 bulan) dengan C. Laktulosa
kondisi sulit BAB. Apakah laksansia yang direkomendasikan D. Castor oil
oleh apoteker E. Metilseslulos
(sumber : IDAI, 2016. Rekomendasi gangguan Saluran Cerna )
a

132 Apoteker di rumah sakit sedang melakukan PTO pada A. 1-2 jam Pemberian insulin 1-2 jam setelah pemberian cairan.
pasien (perempuan, usia 18 tahun) denagn diagnossis setelah
diabetes disertai ketoasidosis. Pasien mengalami defisit pemberian
cairan elektrolit. Dokter meresepkan NaCl 0,9% dan insulin NaCl 0,9% (sumber: Panduan Praktik Klinis Ikatan Dokter Indonesia, Ketoasidosis dan Edema
aspartate intravena. Kapnkah waktu pemberian insulin B. 1-2 jam
Serebri pada Diabetes Melitus Tipe-1, 2017)
yang tepat? sebelum
pemberian
NaCl 0,9%
C. 15-30 menit
setelah
pemberian
NaCl 0,9%
D. 15-30 menit
sebelum
pemberian
NaCl 0,9%
E. Bersama
dengan
pemberian
naCl 0,9%
133 Apoteker di rumah sakit sedang melakukan visite terhadap A. Sebelum Jika KAD sudah teratasi maka waktu paling baik untuk mengganti insulin menjadi
pasien (perempuan,usia 17 tahun ) dengan diagnosis makan, 15-30 insulin subkutan adalah saat sebelum makan. Untuk mencegah terjadinya
ketoasidosis. Kondisi pasien sudah mulai membaik. Dokter menit hiperglikemia rebound maka insulin subkutan pertama harus diberikan 15-30
menginginkan dilakukan transisi pemberian insulin sebelum menit (insulin kerja cepat) dan 1-2 jam (insulin kerja pendek) sebelum insulin
intravena ke subkutan kerja cepat dan meminta apoteker insulin intravena dihentikan.
mengatur jadwal pemberian agar tidak terjadi intravena
hiperglikemik rebound. Kapankah waktu pergantian yang dihentikan
tepat? B. Setelah (sumber : Panduan Praktik Klinis Ikatan Dokter Indonesia, Ketoasidosis dan Edema
makan, 15-30
Serebri pada Diabetes Melitus Tipe-1, 2017)
menit
sebelum
insulin
intravena
dihentikan
C. Sebelum
makan, 1-2
jam sebelum
insulin
intravena
dihentikan
D. Setelah
makan, 1-2
jam sebelum
insulin
intravena
dihentikan
E. Pemberian
dilakukan
segera
sebelum
insulin
intravena
dihentikan
134 Apoteker di IFRS mendapatkan telepon dari dokter A. Tinidazol Pembahasan :
bangsal menanyakan antifungi yang tersedia di IFRS
Metronidazol merupakan first line pengobatan thrikomoniasis vaginalis
untuk pasien (perempuan. 27 tahun) dengan diagnosis B. Fluconazol menurut CDC, jika mengalami resistensi metronidazole maka diberikan
kandidiasis vulvoginal. Hasil kultur menunjukkan tinidazol dimana tinidazol tampak lebih aktif terhadap isolate yang telah
C. Mikonazol
adanya Thricomoniasis Vaginalis. Pasien menunjukkan resistensi (Dipiro, 10).
menunjukkan resistensi metronidazole. Apakah terapi D. Klotrimazol
oral yang dipilihkan oleh apoteker?
E. Metronidaol

135 Apoteker di IFRS selama menyiapkan resep untuk A. Metotreksat Pembahasan:


pasien rawat inap (perempuan, 55 tahun) dengan
B. Sulfasalasin
diagnosis rheumatoid arthritis. Dokter menuliskan
terapi DMARD dan meminta menyiapkan terapi yang C. Klorokuin
mampu menurunkan kemotaksis dan mempengaruhi
sintesis DNA. Apakah terapi yang dimaksud? D. Leflunimid
E. Siklosporin

Terapi DMARD yang menurunkan kemotaksis dan mempengaruhi sintesis


DNA yaitu metotreksat (Dipiro 10)
136 Seorang pasien (laki-laki, 25 tahun) datang ke apotek A. Policresulen
meminta obat yang dapat digunakan untuk mengatasi B. Neomisin
sariawanya. Apoteker memilihkan obat dalam bentuk Sulfat
sediaan salep dengan basis oral. Apakah kandungan C. Triamcino
obat yangdipilihkan? lone
acetonide
D. Benzid
amin
hidrokl
orida
E. Karben
oksolo
n
natriu
m

Berbagai jenis kortikosteroid topikal digunakan untuk itumeringankan gejala


sariawan. Seperti : Clobetasol Propionate 0,05%, Triamcinolone acetonide,
Fluocinionide 0,05%.
(A Comprehensive Review on Aphthous Stomatitis, its Types, Management
and Treatment Available, 2018).
137 Seorang pasien (perempuan,29 tahun) didiagnosis A. Amlodipin
hipertiroid. Pasien baru saja melahirkan. Bayi yang B. Furosemid
baru dilahirkan mengalami peningkatan tekanan darah, C. Verapamil
takikardi, denyut jantung 110x/menit dan sulit minum. D. Propanolol
Dokter telah memberikan metamizol dalam 3 dosis E. Hidrokloroti
azid
terbagi dan akan memberikan terapi untuk mengatasi
hiperaktivitas simpatetis. Apakah terapi yang
disiapkan apoteker?

Untuk mengatasi hiperaktivasi simpatetis pada bayi dapat diberikan terapi


Propanolol 2 mg/kgBB/hari.

(Judul : Panduan Praktik Klinis Ikatan Dokter Anak Indonesia : Diagnosis


dan tatalaksana hipertiroid, 2017).
138 Seorang pasien (laki-laki, 35 tahun) didiagnosis krisis A. Menuru
hipertiroid dengan peningkatan kadar T3 dan T4. nkan
Dokter telah meresepkan PTU setiap 6 jam sekali kadar
secara oral dan meminta apoteker menyiapkan iodide TSH
sebagai terapi tambahan. Bagaimanakah mekanisme B. Memblok
kerja obat tersebut ? konversi
T4 keT3
C. Mengham
bat
sekresi Mekanisme kerja dari iodida adalah memblokir pelepasan hormone tiroid
hormone secara akut.
tiroid
D. Mengha Sumber : Dipiro, J.T., Wells, B.G., Schwinghammer, T.L., Dipiro, C.V.,
mbat 2020, Pharmacotherapy Handbook Eleventh Edition-Section 10 Chapter 92,
hiperakt The McGraw-Hill Companies, Inc, United States.
ivasi
simpatet
is
E. Memblok
efek
adrenergik
dari
hormone
tiroid
Apoteker di IFRS sedang menyiapkan terapi kalium A. 1x
iodide jenuh untuk pasien (laki-laki, 37 tahun) rawat sehari,
inap, dengan diagnosis hipertiroid. Saat ini pasien 1 jam
sedang menggunakan PTU setiap 4 jam sekali. setelah
139 Apoteker menuliskan kelengkapan informasi pember
penggunaan pada label obat. Bagaimanakah aturan ian Sumber : Soejipto dkk, 2017, Penatalaksanann Pasien Krisis Tiroid di
pakai obat tersebut ? PTU Intensive Care Unit, Medicina, 48(1): 24-26.
B. 1x
(Aulia Nurfajriah 20405021105) sehari, 1
jam
sebelum
pemberi
an PTU
C. 3x
sehari, 1
jam
setelah
pemberi
an PTU
D. 3x
sehari, 1
jam
sebelum
pemberi
an PTU
E. 3x sehari, bersamaan dengan pemberian PTU
Apoteker di rumah sakit melakukan visite A. Azitromi
kolaboratif dengan dokter pada pasien (perempuan, sin
32 tahun, hamil trimester kedua) dengan diagnosis B. Spirami
toksoplasmosis. Dokter meminta apoteker sin
menyiapkan antibiotic golongan makrolida. Apakah C. Eritromis
antibiotic yang dimaksud ? in
140 D. Klaritro
. (Aulia Nurfajriah , 20405021105) misin
E. Roksitro
misin

Suparman E, 2012, Toksoplasmosis Dalam Kehamilan, Jurnal Biomedik,


Volume 4, Nomor 1, hal. 13-19.
141 Seorang pasien (laki-laki, 29 tahun) yang dirawat di a. 09.00 T = 0,693 / Ke
rumah sakit mendapatkan terapi nifedipine 10 mg WIB
sebagai profilaksis angina pektoris. Terapi diberikan b. 10.00 = 0,693 / 0,23
pada pukul 08.00 WIB. Diketahui profil eliminasi WIB
= 3 jam
sebesar 0,231/jam. Terapi nifedipin akan dilanjutkan c. 11.00
setelah 50% obat tereliminasi dari tubuh. Kapankah WIB
waktu yang sesuai untuk pemberian berikutnya ? d. 12.00
WIB
13.00 WIB
142 Apoteker di apotek sedang melakukan perhitungan a. 1 Laba bersih : Laba kotor-biaya tetap-pajak 10%
studi kelayakan apotek yang rencana akan dibuka. b. 2
=120.000.000-54.000.000-10.000.000
Apoteker melakukan perhitungan dengan asumsi c. 3
sebagai berikut : d. 4 =56.000.000
e. 5
Laba Kotor : Rp. 120.000.000
Biaya Tetap : Rp. 54.000.000
PBP=
Pajak 10% : Rp. 10.000.000
Modal Total : Rp. 200.000.000 3,57 - 4 tahun
Berapa tahun pay back perode apotek tersebut ?

143 Seorang pasien (laki-laki, 30 tahun) dirawat di rumah a. Eritromi


sakit dengan diagnose otitis media. Dokter telah sin
meresepkan amoksilin tablet 500 mg. Pada hari kedua b. Ofloksas
Ketika apoteker melakukan visite, pasien in
menyampaikan gatal di telinga, serta terdapat cairan c. Polimiks
yang keluar dari telinga. Apoteker menduga telah in
terjadi ottorhea dan menuliskan saran terapi tetes d. Kloramf
telinga pada rekam medis. Apakah obat yang enikol
disarankan ? e. Neomisi
n Sulfat
Otitis Externa in 23 Years Old Women, J Agromed Unila 2015

144 Seorang pasien (laki-laki, 27 tahun) didiagnosis A. Penisilin


sinusitis. Pasien diketahui terinfeksi bakteri
B. Amoksisilin
Streptococcus pneumonia yang menghasilkan enzim
beta-laktamase. Dokter menelepon apoteker untuk C. Eritromisin
menyiapkan antibiotik yang tersedia di instalasi
farmasi sesuai dengan kondisi pasien. Apakah D. Amoksisilin-
antibiotik yang disarankan? Klavulanat
E.
Trimetropim-
Sulfametoksazol (Infectious Disease Society of America, 2013, IDSA Releases Guidelines for
Management of Acute Bacterial Rhinosinusitis)
145 Apoteker bagian pengawasan mutu di industri akan A. 10 tube
memproduksi sediaan salep mata kloramfenikol 1%.
B. 15 tube
Sediaan dikemas dalam tube 5 mg. Uji kebocoran tube
dilakukan dengan meletakkan sampel pada oven suhu C. 20 tube
60oC selama 8 jam. Berapakah jumlah sampel yang
diuji? D. 25 tube
E. 30 tube

(Farmakope Indonesia Edisi VI, Hal 2119)


146 146. Apoteker bagian pengawasan mutu di industri akan A. Pengujian
memproduksi sediaan salep mata kloramfenikol 1% diluluskan
sediaan dikemas dalam tube 5mg, uji kebocoran tube karena
dilakukan dengan meletakan sampel pada oven 60°C hanya
selama 8 jam. Pada pengujian pertama terdapat kebocoran terdapat
1 tube. Bagaimana interpretasi hasil pengujian tersebut? kebocora
n 1 tube
B. Pengujian
ditolak
karena
terdapat
kebocora
n 1 tube
C. Pengujian
diulang
dengan
menamba
h 10 tube
lagi
D. Pengujian
diulang
dengan
menamba
h 20 tube
lagi
E. Pengujian Farmakope edisi V 2014 volum 2
dilulangi
dengan
menaikan
Iswoyo 20405021102
suhu
menjadi
80° C
147 Apoteker bagian pengawasan mutu di industri akan A. 4,925 g Zat pengisotonis yng digunakan adalah sodium klorida sebanyak (0,197 %) tiap 1
memproduksi sediaan injeksi steril klorpromazin HCL 2,5% B. 492,5 g ml ampul
dengan formula sebagai berikut : klorpromazin HCL (2,5%), C. 49,25 g
D. 4,925 g Diket :sodium klorida 0,197 %
sodium astetat (1%), asam asetat glacial (0,4%) sodium
E. 0,4925 g
metabisulfit (0,5%), sodium klorida (0,197%), dan aqua P.i 1 ampul = 1 ml
hingga 100%. Tiap sediaan dikemas dalam ampul volume 1
1 bets = 2500 ml
ml dan dibuat 2500 ampul dalam 1 bets. Berapa kebutuhan
agen pengisotonis dalam pembuatan 1 bets sediaan ? Ditanya banyaknya sodium klorida dalam 1 bets ?

Jawab :

Jadi sodium klorida X 1 ml

= 0,197 X 1 ml : 100 = 0,00197

Jadi 0,00197 X 2500 ampul = 4,925 g

Iswoyo 20405021102

148 148. seorang perempuan datang ke apotek untuk A. 2 tablet Obat yang berkhasiat sebgai anti histamine adalah CTM
menebus resep anaknya sebagai berikut: B. 3 tablet
C. 4 tablet Diket : ctm 1 mg (dosis yang terkecil 4 mg)
D. 6 tablet Jumlah puyer 12
E. 12 tablet
Ditanya kebutuhan tablet antihistamin ?

Jawab :
dr.Armin Ankerman, Sp.A
Kebutuhan = Dosis ctm X jumlah puyer
SIP.12345/DS/XI/2021
= 1 mg X 12 = 12 mg
Alamat Praktek Jalan Paradise Island,
Jumlah tablet =
Jakarta
= jumlah dosis yang diinginkan : jumlah dosis yang tersedia
(021) 987345
= 12 mg : 4 mg
Jakarta , 13 Maret 2021 = 3 tablet

R/ Amoxicilin Syrup F No 1 fls

S t dd 1 cth (dihabiskan) Iswoyo 20405021102

-----------------------------------------paraf

R/ Paracetamol 250 mg

Ctm 1 mg

GG 50 mg

Dexametason 0,25 mg

m.f pulv dtd No XII

s t dd 1 pulv

-----------------------------------paraf

Pro : an x

Umur : 6 tahun

Alamat : jalan Indonesia Raya / 22

Berapa kebutuhan tablet antihistamin untuk menyiapakan


resep tersebut ?

149 Seorang perempuan datang ke apotek untuk menebus A. 3 hari 1× pakai = 5 ml


resep anaknya sebagai berikut :
B. 4 hari 1 hari = 3 × 5 ml =15 ml

C. 5 hari Sirup amoxicillin 60 ml akan habis berapa hari?

D. 6 hari 60 ml/15 ml × 1 hari = 4 hari

E. 7 hari

Sediaan amoksisillin yang tersedia di apotek 60 mL.


Apoteker memberikan informasi saat

penyerahan obat kepada pasien. Berapa hari


amoksisillin akan habis dikonsumsi?

150 Apoteker di apotek akan melakukan pengadaan obat A. Obat bebas Obat flu yang akan dipesan yaitu kapsul kombinasi pseudoefedrin dan
sebagai berikut: tablet oros nifedipin 30 mg 3 box;
tablet simvastatin 10 mg 2 box; tablet midazolam 15 B. Obat loratadin 5 box.
mg 1 box; tablet kombinasi teofilin dan salbutamol 3 prekursor
box; kapsul kombinasi pseudoefedrin dan loratadin 5
C. Obat
box; serta tablet kombinasi parasetamol dan ibuprofen
psikotropik
10 box. Apakah surat pesanan yang sesuai untuk obat
flu yang akan dipesan? D. Obat obat
tertentu
(PP no.44 tahun 2010).
E. Obat narkotik
Pseudoefedrin termasuk obat golongan prekursor sehingga pemesanannya
menggunakan surat pesanan obat prekursor.

151 Apoteker di apotek akan melakukan pengadaan obat a. Obat bebas Pembahasan
sebagai berikut : tablet oros nifedipin 0mg 3box; tablet b. Obat
prekursor Codein dengan indikasi batuk kering
kodein 10mg 1 box; tablet sinvastatin 10mg 2box;
midazolam 15mg 1 box; kapsul kombinasi pseudoefedrin c. Obat
dan loratadin 5box; serta tablet kombinasi parasetamol pesikotropik
dan ibuprofen 10box. Apkah surat pesanan yang sesuai d. Obat-obat Penggolongan obat narkotik golongan III (RI no 22/ 1997)
tertentu
untuk obat batuk yang akan dipesan?
e. Obat
narkotik Surat pesaan jenis obat narkotik ( pasal 9 no 3 ( Penyaluran) RI no 3 tahun 2015

152 Apoteker di apotek akan melakukan pengadaan obat a. Obat bebas Midazolam psikotropika golongan IV ( PMK RI no 49 th 2018
sebagai berikut: tablet sinvastatin 10mg 2box; tablet b. Obat
midazolam 15mg 1box; kapsil kombinasi pseudoefedrine prekursor
dan loratadine 5box, serat tablet kombinasi parasetamol c. Obat Surat pesaan jenis obat narkotik ( pasal 9 no 3 ( Penyaluran) RI no 4 tahun 2015
dan ibuprofen 10box. Apkah surat pesanan yang sesuai pesikotropik
untuk obat penenang yang akan dipesan? d. Obat-obat
tertentu
e. Obat narkotik
153 Apoteker bagian RnD di Industri farmasi akan a. Plastis Pembahasan
memproduksi sediaan lotio dengan bahan aktif sulfur dan b. Pseudoplastis
akan diuji tipe alisan sediaan. Sediaan diukur shering stress c. Dilatan
dan rate of share dan diperoleh kurva sebagai berikut: d. Tiksotropi
e. antitiksotropi

154 Apoteker bagian R&D di Industri kosmetik A. Plastis


memproduksi sediaan gel tabir surya menggunakan B. Pseudoplasti
basis HPMC dan dilakukan pengujian tipe aliran
sediaan. Saat di ukur shering stress dan rate of share s
sediaan tersebut memiliki yield value dan diperoleh C. Dilatan
kurva sebagai berikut:
D. Tiksotropi
E. Antitiksotro (Farmasi fisik, 2016)
pi

Apakah tipe aliran sediaan tersebut?


155 Apoteker di industri farmasi merancang formula untuk A. 02,0 g D1 :
produk injeksi sodium fenobarbital 50 mg/mL. Produk B. 21,6 g V = 10.000 mL
akan dikemas dalam ampul 1 mL. Dalam 1 batch
produksi akan diproduksi 10.000 ampul. Diketahui C. 50,0 g W = bobot ZA dalam gram = 50 mg x 10.000 = 500 g
ekivalen sodium fenobarbital adalah 0,14. Berapa D. 71,6 g
E = 0,14
NaCl yang diperlukan untuk membuat sediaan tersebut
E. 78,0 g
isotonis? D2 : Berapa NaCl yang diperlukan?
D3 :
Rumus = 0,9% x V – (W x E)
= 0,9% x 10.000 – (500 x 0,14)
= 90 – 70
= 20 g (TIDAK ADA JAWABANNYA)

156 Apoteker bagian R & D di industri farmasi A. 61,78


mengembangkan formula sediaan sirup guaifenesin B. 67,16
C. 68,48 KD Campuran = (alkohol x ԑ alkohol) + (gliserin x ԑ gliserin) + (100% -
dan bromheksin HBr. Pelarut yang digunakan adalah
D. 70,36 (alkohol + gliserin ) x ԑ air)
air, etanol dan gliserin. Diketahui konstanta dielektrik
air 78,5; gliserin 40,1; dan etanol 24,3. Campuran E. 71,18
pelarut yang digunakan dalam formulasi adalah air
83%, gliserin 12% dan etanol 5 %. Berapakah
konstanta dielektrik campuran pelarut tersebut? =( )+ + (100% -

( x 78,5)

= ( 1,215 ) + ( 4,812) +( x 78,5

= 71,18

157 Apoteker bagian R & D di Industri kosmetik akan A. 15,60 Diketahui :


mengembangkan sediaan lotion tabir surya. Surfaktan
B. 18,05 Tween 80 HLB 15, bobot 12g
yang akan digunakan adalah kombinasi tween 80
(HLB 15,0), span 80 (HLB 4,3), dan PEG 400 (HLB C. 21,50 Span 80 HLB 4,3 bobot 5g
12). Total surfaktan yang digunakan adalah 20 g/100g
sediaan dengan bobot masing-masing adalah 12 g, 5 g, D. 23,75 PEG 400 HLB 12, bobot 3g
dan 3 g. Berapakah HLB total surfaktan tersebut? E. 62,61 Total surfaktan 20g/100g= 0,2 gr
Ditanya : HLB total surfaktan?
Jawab:
(B1 x HLB1) + (B2 x HLB2) + (B3 x HLB3) = (Bcampuran x HLBcampuran)

(12 x 15) + (5 x 4,3) + (3 x 12) = (0,2x X)

180 + 21,5 + 36 = 20X

237,5 = 0,2X

X = 1187,5

Namun jika total surfaktan di soal adalah 100g/ 10g maka hasilnya yaitu

= 23,75
158 Seorang perempuan 35 tahun, datang ke apotek hendak A. Cetirizin
membeli obat untuk mengatasi gejala-gejala di seluruh B. Loratadine
tubuh. Selama 3 hari pasien tidak dapat tidur, sehingga C. Difenhidra
tidak dapat bekerja dengan baik . Apakah obat yang min
tepat dipilihkan oleh apoteker? D. Desloratadin
e
E. Fexofenadin
e

The oral antihistamines are the most commonly used and can be divided into
two major categories: nonselective (first generation) and peripherally
selective (second generation). Nonselective agents are commonly referred
to as sedating antihistamines, and peripherally selective agents are referred
to as nonsedating antihistamines.

Dipiro X, hal 1526


159 Seorang pasien (Perempuan, 25 a. Peg-IFN
tahun), datang ke Rumah Sakit untuk memeriksakan b. Telbivudin
kehamilannya yang berusia 4 bulan. Pasien mengalami
c. Tenofovir
hepatitis B dengan DNA VHB >2x 10 IU/ml. Dokter
memutuskan untuk memulai pengobatan hepatitis d. Entecavir
B.Apoteker melakukan pengkajian klinis pada resep
untuk pasien. Apakah e. Adefovir

antivirus yang dikontra indikasikan untuk pasien ?

Antivirus KI pada Wanita Hamil : Peg-IFN

Sumber : Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia tentang


Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tata Laksana Hepatitis B, 2019
160 Seorang pasien (laki-laki,34 tahun) datang ke apotek a. Tablet harus
hendak membeli antasida tablet yang mengandung Mg
ditelan dalam
(OH)2, Al (OH)2, dan Simetikon untuk mengatasi
bentuk utuh
peptic ulcer. Apoteker menyerahkan obat dengan
pemberian informasi. Apakah yang perlu disampaikan b. Tablet
Apoteker mengenai penggunaan obat tersebut : diminum
bersama makan
c. Antasida
menyebabkan
feses berwarna
hitam
d. Antasida
digunakan untuk
mengurangi Penggunaan antasida tablet sebaiknya dikunyah terlebih dahulu sebelum
ditelan, bertujuan untuk mempercepat efek antasida dalam mengurangi asam
asam lambung lambung.
e. Tablet
dikunyah Sumber : MIMS Indonesia
dahulu sebelum
ditelan
161 Aoteker di apotek menerima resep untuk pasien A. Tidak Omeprazole merupakan tablet salut enteric atau lepas tunda yang akan
(perempuan, 65 tahun) yang mengalami kekambuhan memberikan melepaskan obatnya di usus, bukan d lambung, karena sifatnya yang
GERD. Resep terdiri dari omeprazole sebanyak 10 omeprazole mengiritasi lambung.
kapsul (m f pulv no X, S 2 dd pulv 1) dan antasida karena
omeprazole Penyalutan tablet bertujuan untuk melindungi zat aktif dari pengaruh luar
sirup. Apakah tindakan apoteker terkait resep puyer di
tidak boleh dan benturan mekanik serta memperlama kerja obat.
atas?
digerus
Tablet salut yang digerus atau dihancurkan menjadi tidak terlindungi lagi
B. Membuka
cangkang sehingga obat bisa rusak sebelum sampai pada target aksi karena tidak tahan
kapsul terhadap cairan lambung.
omeprazole
dan
membungku Menurut PERMENKES No. 34 Tahun 2014 tentang standar pelayanan
s isinya kefarmasian di apotek apabila ditemukan adanya ketidaksesuaian dari hasil
C. Menggerus pengkajian maka apoteker harus menghubungi dokter penulis resep.
halus isi 10
kapsul
omeprazole Sumber :
dan
membaginya - Chairunnisa dan Dolih G. 2018. Pengaruh Eksipien Penyalutan
menjadi 10 Terhadap Stabilitas Obat. Jurnal Farmaka Vol 16 No 1.
bungkus - PERMENKES No. 34 Tahun 2014.
D. Mengusulka
n pada
dokter untuk
mengganti
omeprazole
kapsul
dengan
injeksi
E. Menyampai
kan pada
pengambil
obat bahwa
resep tidak
dapat
dilayani
162 Dokter bersama apoteker melakukan visite bersama A. Melanjutkan Terapi yang digunakan untuk ko-inveksi HIV-Hepatitis B adalah paduan
pada pasien rawat inap (laki-laki, 35 tahun) yang terapi ARV yang mengandung aktivitas terhadap HBV (Hepatitis B) dan HIV,
merupakan ODHA. Berdasarkan hasil pemeriksaan sebelumnya yaitu TDF + 3TC atau FTC untuk meningkatkan respon VL HBV dan
laboratorium, dokter mendiagnosis pasien mengalami B. Menurunkan penurunan perkembangan HBV yang resistensi obat.
ko-infeksi hepatitis B. pasien selama ini telah diterapi dosis EFV
dengan TDF, 3TC, dan EFV. Apakah usulan yang C. Menghentik
an semua
tepat untuk disampaikan apoteker ? Sumber :
ARV
D. Memberikan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2011. Pedoman Nasional
ARV tanpa Tatalaksana Klinis Infeksi HIV dan Terapi Antiretroviral Pada Orang
EFV Dewasa. Hal 42.
E. Menurunkan
dosis semua
ARV
163 Apoteker melakukan PTO pada pasien rawat inap A. Kapsul Pada pasien ODHA yang mengalami drmatofitosis direkomendasika untuk
(laki-laki, 35 tahun) yang merupakan ODHA. Pasien itrakonazol diberikan terapi flukonazol 800 mg/hari untuk dewasa, 12 mg/kg/hari untuk
mengalami dermatofitosis dan sudah diterapi dengan B. Tablet remaja, selama 2 minggu.
krim mikonazol, namun kini terjadi perluasan terbinafin
dermatofitosis. Apoteker mengusulkan terapi C. Tablet
tambahan pada lembar CPPT. Apakah usulan obat griseofulvin
Sumber :
D. Kapsul
yang tepat untuk disampaikan apoteker kepada dokter
flukonazol Pedoman Naional Pelayanan Kedokteran Tata Laksana HIV. 2019. Hal
?
E. Injeksi
amfoterisin 096.
B
164 Seorang pasien (laki-laki, 35 tahun) ke apotek a. Melayani Hidrokortison merupakan Obat Wajib Apotek (OWA 1) dengan maksimal
membawa copy resep yang berisi krim hidrokortison permintaan pemberian 1 tube
2,5% yang telah ditebus sebelumnya. Pasien hendak pasien
menebus kembali resep tersebut. Apakah tindakan karena
yang dilakukan apoteker? termasuk (347/MenKes/SK/VII/1990)
OWA
b. Menolak
permintaan
pasien
karena
tidak sesuai
dengan
kondisi
pasien Nb: hidrokortison 1% atau 2,5% adalah kortikosteroid dengan potensi rendah
c. Menyarank (Topical steroid class American calssification) dan merupakan agen KT paling
an pasien aman untuk penggunaan jangka panjang (Valencia IC, Kerdel FA. Topical
menggunak corticosteroids. In: Wolff K, Goldsmith LA, Katz SI, Gilchrest BA, Paller
an krim AS, Leff el DJ, eds. Fitzpatrick’s dermatology in general medicine. 8th ed.
hidrokortis New York: McGraw-Hill Co Inc; 2012. p. 2659-65).
on 1%
d. Menyarank
an pasien
menggunak
an
calamine
lotion
e. Melayani
permintaan
pasien
karena
pasien
sudah
pernah
menggunak
annya.
165 Apoteker di depo rawat inap diminta dokter a. 1 vial 1 hari =1,2 juta unit
menyiapkan obat untuk pasien (perempuan, 25 tahun), b. 2 vial
c. 3 vial 10 hari = 1,2 juta unit X 10 hari
penderita HIV dengak ko-infeksi sifilis. Dokter
meresepkan prokain penisilin G injeksi 1,2 juta unit, d. 4 vial = 12 juta unit
sekali sehari selama 10 hari. Persediaan prokain e. 5 vial
penisilin G injeksi adalah 3 juta unit per vial. Berakah 1 vial = 3 juta unit
kebutuhan prokain penisilin G selama terapi? Vial yang dibutuhkan selama 10 hari?
= 4 vial

166 Dokter Berkolaborasi dengan apoteker untuk a. Konsumsi


menentukan terapi yang tepat untuk antiemetic
pasien (perempuan,30 tahun) yang mengalami sebelumnya
migraine berat. Apoteke rmemberikan rekomendasi
b. Dilakukan
terapi berupa ergotamine tartrat tablet yang
titrasi dosis
mempunyai efek samping berupa mual. Apakah
c. Pemberiannya
rekomendasi apoteker untuk mengurangi timbulnya
sesudah
mual akibat penggunaan obat tersebut?
makan
d.
Penggunaannya Kharisma, Y., 2017,Tinjauan umum penyakit nyeri kepala, Fakultas
malam Kedokteran, Universitas Islam Bandung.
sebelum tidur
e. Dipilihkan
sediaan salut
enteric
167 Dokter dan apoteker dirumah sakit melakukan visite a. 2 Minggu
bersama pada pasien rawat inap( Laki-laki, 40 tahun).
b. 4 Minggu
Pasien didiagnosis HIV dengan ko-Infeksi TBC. Kadar
CD4 Pasien saat ini adalah 40 c. 6 Minggu
sel/mm3. Dokter meminta informasi waktu yang tepat d. 8 Minggu
untuk memulai terapi ARV (TDF +3TC + LVP / r).
Apoteke rmenyampaiakan bahwa pemberian ARV e. 10 Minggu
sebaiknya ditunda selama beberapa minggu setelah
penggunaan KDT HRZE. Berapa lamakah penundaan
pemberian ARV yang tepat disampaikan kepada
apoteker?

Guidelines for treatment of drug-susceptible tuberculosis and patient care,


2017
168 Dokter berkolaborasi dengan apoteker untuk A.Dikombinasik
menentukan terapi yang tepat untuk pasien an dengankafein
(perempuan, 30 tahun) yang mengalami migran berat.
B. Diberikan
Apoteke rmemberikan rekomendasi terapi berupa
secara intravena
ergotamin tartrat yang diketahui dapat menyebabkan
rebound headache. Apakah rekomendasi apoteker C.Dikombinasik
untuk menghindari efek rebound? an dengan
parasetamol
D.
Menggunakan
sediaan lepas
lambat Becker, dkk., 2015, guidline for primary care management of headache in
E. Pembatasan adults, canadian family
penggunaan physician, kanada
obat
169 Seorang pasien (perempuan, 36 tahun) dirawat A. 1 bulan
dirumah sakit di diagnosis generalized anxiety
B. 3 bulan
disorder. Dokter memberikan terapi berupa
venlafaksin. Evaluasi terapi menunjukkan terapi pada C. 6 bulan
pasien berhasil. Dokter dan apoteker berkolaborasi
D. 9 bulan
untuk menentukan durasi terapi lanjutan. Berapa
lamakah durasi terapi lanjutan yang tepat untuk E. 12 bulan
disampaikan oleh apoteker?

Mesi Meida Sari (20405021093)

Dipiro X, 2017 halaman 1056


170 Apoteker sebagai sekretaris PFT membuat draft A. Menghamba
formularium RS. Salah satu obat baru yang hendak t squalene
ditambahkan dalam formularium adalah terbinafin epoksidase
sebagai antijamur. Apakah mekanisme aksi obat B. Menghambat
tersebut? sintesis
ergosterol
C. Menghambat
mitosis
Mesi Meida Sari (20405021093) D. Menghambat
sintesis asam
nukleat
E. Menganggu
sintesis protein
171 Seorang pasien rawat inap (perempuan 46 tahun) A. 1 – 2 minggu
didiagnosis generalized anxiety
B. 2 – 4 minggu
disorde. Dokter memberikan terapi berupa sentralin.
C. 4 – 6 minggu
Apoteker melakukan PTO. Berapa lamakah terapi
diberikan sebelum dilakukan penilaian keberhasilan D. 6 – 8 minggu Setaline meupakan first line untuk terapi GAD.
terapi ?
E. 8 – 10
minggu

Pada alogaritma pengobatan GAD tersebut pengobatan menggunakan


SSRI/SNRI dievaluasi selama 4 – 6
minggu menggunakan dosis yang adequat.

Sumber : Pharmacotherapy 10 edition, a pathophysiologic approach, hal


1085.
172 Seorang pasien rawat inap (laki-laki, 29 tahun) A. Ceftriaxone
didiagnosa CAP. Pasien diketahui telah menjalani
B. Ceftazidime
terapi antibiotik empiris dengan levofloxacin 750
mg/hari selama 4 hari sejak masuk RS, namun belum C. Ampicilin –
ada perbaikan klinis. Setelah dilakukan pemeriksaan sulbactam
kultur sputum, hasil bakterinya adalah Pseudomonas
aeruginosa. Apoteker menyarankan kepeda D.
Ciprofloxacin
dokter untuk melakukan pengganti terapi antibiotik
yang sesuai dengan hasil kultur. Apakah obat yang E.
sesuai untuk bakteri tersebut ? Clarithromycin

Sumber : American Journal of Respiratory and Critical Care Medicine


Volume 200 Number 7 | October 1 2019; Question 11 hal e56
173 Seorang pasien (perempuan, 46 tahun) datang A. GDP
keapotek untuk menebus resep metformin 500 mg
B. GD2PP
yang diminum tiga kali sehari. Diketahui pasien
menderita DM tipe 2 sejak 4 tahun yang lalu, namun C. GDS
sudah 1
D. HbAlc
tahun pasien tidak melakukan pemeriksaan gula darah.
Apoteker menyarankan kepada E. Albumin

pasien untuk segera melakukan


pemeriksaan darah lengkap untuk mengetahui status
glikemik pasien. Manakah parameter yang perlu menja
diperhatian utama? Perkeni, 2015. Hal. 50
174 Seorang pasien rawat inap (laki-laki, 66 tahun) karena A. Pioglitazone
perburukan DM. Dokter menambahkan glibenklamid B. Metformin
untuk mengendalikan glukosa darahnya. Dokter dan C. Glimepirid
apoteker melakukan visite bersama, Pasien D. Repaglind
mengeluhkan berkeringat, gelisah, dan lapar. Hasil E. Insulin
pemeriksaan gula darah menunjukkan pasien (DIPIRO 10TH, 2017 hal 1139)
mengalami hipoglikemia. Dokter meminta saran
apoteker pengganti glibenklamid. Apakah obat
pengganti yang disarankan apoteker?

Nelsa Fitriyani (20405021091)


175 Seorang pasien rawat inap (perempuan, 24 tahun) A. Pirazinamid
didiagnosis TB paru. Dokter dan Apoteker melakukan B. Isoniazid
visite. Pasien diketahui telah menjalani terapi HRZE C. Rifampisin
selama 2 bulan dan Ambroksol untuk menangani D. Ambroksol
batuk. Pasien saat ini mengeluhkan adanya gejala E. Etambutol
kesemutan di daerah telapak tangan. Dokter
menyatakan pasien mengalami neuropati perifer.
Apoteker melakukan monitoring terhadap efek
samping obat. Obat apakah yang menyebabkan
keluhan tersebut pada pasien?

Nelsa Fitriyani (20405021091)


(KMK 2019 pedoman nasional pelayanan kedokteran tata laksana
tuberculosis)
176 Seorang pasien rawat inap (perempuan, 45 tahun) masuk ke Pilih salah satu: Regimen Helicobacter pylori:
RS dengan diagnosis tukak peptik akibat Helicobacter
a. Amoksisilin PPI (Omeprazol 20 mg, lanzoprasol 30mg, pantoprazole 40mg ,esomeprasol
pylori. Dokter berkolaborasi dengan apoteker untuk
dan 40mg,rabeprazol 20mg), Amoksisilin (yg mengatasi eradikasinya), klaritromisin/
menentukan kombinasi antibiotik untuk pasien. Apakah
klaritromisin metronidazole.
antibiotik yang tepat disarankan oleh Apoteker? b. Amoksisilin
dan Jika resistensi klaritomisin >20% : PPI, Bismuth subsalicylate, metronidasol,
metronidazole tetrasikline. (Modul, formatif 1)
c. Amoksisilin
dan
levofloksasin
d. Metronidazol
dan tetrasiklin (Lulu Kurrota A 20405021090)
e. Metronidazol
dan klaritromisi

177 Seorang pasien (laki-laki, 62 tahun) dirawat inap karena a. Meningkatka


perburukan hipertensi. Pasien sudah mengalami hipertensi n dosis
sejak 5 tahun yang lalu. Tekanan darah pasien saat ini kandesatran
adalah 150/98 mmHg. Pasien selalu patuh dalam meminum b. Menurunkan
kandesartan dengan dosis terakhir yang digunakan adalah dosis
sebesar 8 mg/hari. Dokter dan apoteker yang sedang visite kandesartan
c. Mempertahan
berdiskusi kelanjutan terapi pasien. Apakah usul yang tepat
kan dosis
untuk disarankan oleh apoteker?
kandesartan
d. Menambahka
n amlodipin
e. Mengganti
kandesartan
dengan
lisinopril

Pada pasien hipertensi usia >=60 th diberikan CCB atau thiazide


ditambahkan ACE-I atau ARB.
(Pedoman Tatalaksana Hipertensi Pada Penyakit Kardiovaskuler,
2015)

(Lulu Kurrota A 20405021090)


178 Seorang pasien (perempuan, 55 tahun) masuk ke IGD
dengan keluhan sakit kepala, gangguan penglihatan, dan
dispnea. Pasien memiliki riwayat hipertensi. Tekanan darah
pasien saat ini 214/128 mmHg. Dokter dan apoteker a. Spirololacton
b. Nifedipin
berkolaborasi untuk menentukan antihipertensi yang sesuai
c. Lisinopril dan
dengan kondisi pasien. Apakah obat yang tepat disarankan
nifedipine
oleh apoteker ? d. Kaptopril,
amlodipin,
dan
fusosemide
e. Nicardipin (Lulu Kurrota A 20405021090)

179 Seorang pasien (laki-laki, 77 tahun) dirawat di RS A. 120-129


karena tekanan darahnya tidak terkontrol. Pasien telah B. 130-139
diterapi dengan amlodipin 10 mg/hari selama 5 bulan. C. 125-135
Tekanan darah pasien saat ini 162/101 mmHg. Pasien D. 135-140
juga mengidap DM. Apoteker mengusulkan tambahan E. 140-145
terapi agar target tekanan darah tercapai. Berapakah
target tekanan darah sistol pada pasien tersebut ?

Sumber: Konsensus Penatalaksanaan Hipertensi 2019, Hal 40


180 Seorang pasien (perempuan, 26 tahun), hamil 22 A. Ramipril
minggu, dirawat di RS dengan keluhan sakit kepala B. Propanolol
berat. Tekanan darah pasien saat ini 155/95 mmHg. C. Losartan
Pasien mendiagnosa pasien mengalami hipertensi D. Metildopa
gestasional. Dokter berdiskusi dengan apoteker E. Klonidin
mengenai antihipertensi yang sesuai untuk pasien.
Apakah obat yang tepat untuk diusulkan apoteker ?

Sumber: Konsensus Penatalaksanaan Hipertensi 2019, Hal 72


181 Apoteker di IGD RS menyiapkan obat untuk terapi A. Heparin
pasien (perempuan, 58 tahun) yang mengalami sindom
B. Klopidogrel
coroner akut dengan stem. Dokter dan apoteker
melakukan visite bersama. Dokter memberikan resep C. Enaxoparin
asetosal tablet sebagai antiplatelet. Apoteker
mengusulkan antiplatelet tambahan. Apakah D.
antiplatelet yang dapat direkomendasikan apoteker ? Fondaparinux
E. Alteplase

Sumber : Pedoman Tatalaksana Sindrom Koroner Akut


Edisi Ketiga (PERKI, 2015)
182 Seorang pasien dating ke apotek untuk menebus resep A. 4 kali sehari S = signa = tanda
sebagai berikut: 1 tetes pada
q = quarter = 4
R/ Chloramphenicol TT I telinga kiri
dd = tiap hari
S q dd I gtt aur dex B. 4 kali sehari
gtt = guttae = tetes
1 tetes pada
Apoteker menyiapkan obat. Apakah informasi aturan
aur = auris = telinga
pakai yang harus dituliskan apoteker pada etiket? teringa kiri dan
kanan dex = dexter = kanan
C. 4 kali sehari S q dd I gtt aur dex = 4 kali sehari 1 tetes pada telinga
1 tetes pada
kanan (C).
telinga kanan
Sumber : Buku Ilmu Resep (Syamsuni, 2006)
D. 4 kali sehari
1 tetes pada
mata kanan
E. 4 kali sehari
1 tetes pada
mata kir
183 Seorang pasiena rawat inap (laki-laki, 3 tahun) a. Seftriakson
didiagnosis community-acquired pneumonia (CAP)
b. Azitromisin
oleh dokter. Pasien diketahui memiliki riwayat alergi
antibiotic beta lactam . saat visite bersama, dokter c. sefadroksil
berdiskusi dengan apoteker terkait antibiotic untuk
pasien. Apakah antibiotic yang tepat untuk disarankan d. Amoksisilin
apoteker?
e. Meropenem Kemeskes,2011
Azitromicin adalah golongan makrolida
184 Seorang pasien (perempuan, 43 tahun), dirawat di RS a. Kapsul
karena serangan migrain akut. Pasien mengeluhkan b. Tablet
sakit kepala sebelah, pandangan kabur, disertai mual c. Kaplet
dan muntah. d. Sirup
e. Suppositoria
Dokter memberikan antiemetik yaitu metoklopramid.
Apoteker menyiapkan obat. Apakah bentuk sediaan
obat yang tepat diberikan untuk pasien

Metoclopramide 10 mg tersedia dalam bentuk tablet.

185 Seorang pasien (perempuan, 58 tahun) dirawat di RS a. Raloksifen


karena mengalami fraktur tulang akibat osteoporosis b. Alendronat
yang dideritanya. Pasien telah menopause dan c. Tamoksifen
memiliki riwayat kanker d. Kalsitonin
e. Teriparatide
payudara. Dokter dan apoteker visite bersama dan
berdiskusi mengenai terapi untuk pasien. Apakah obat
yang direkomendasikan oleh apoteker?
Jeremiah, P.M., dkk, 2015, Diagnosis and Management of Osteoporosis,
American Family Physician, Volume 92, No. 4

186 Seorang perempuan, 28 tahun, didiagnosis TB paru, a. Isoniazid


menjalani rawat inap. Pasien menjalani terapi
b. Rifampisin
tuberkulosis. Apoteker melakukan visite. Pasien
mengeluhkan urinnya berwarna merah. Apoteker c. Pirazinamid
melakukan monitoring terhadap efek samping obat.
d. Etambutol
Apakah obat yang menyebabkan keluhan
e. Streptomisin
pasien?
Sumber:kemenkesRI2017

187 Apoteker dan dokter yang bertugas di bangsal a. Natrium


melakukan visite bersama pada pasien laki-laki 50 diklofenak
tahun, yang mengeluhkan sendi terasa sakit. Terdapat
b. Paracetamol
pembengkakan di kaki pasien. Kadar asam urat pasien
c. Celecoxib
adalah 10mg/dl. Pasien memiliki riwayat gastritis.
Dokter meminta apoteker memilihkan antinyeri yang d. Aspirin
selektif. Manakah obat yang apoteker berikan?
e.
Asammefenamat

Sumber : Dipiro, J.T et al. Pharmacotherapy Handbook Ed X. USA: The


Mc., Graw Hill Company.; 2017
188 Apoteker yang bertugas di IGD melakukan visite pada a. Pelayanan
pasien baru. Pasien merupakan pasien rujukan dari informasi obat
Puskesmas. Pasien telah
b. Konseling
diterapi dengan menggunakan omeprazol untuk
c. Pemantauan
keluhan peptic ulcernya. Apoteker
terapi obat
mengevaluasi pengobatan sebelumnya yang telah
d. Rekonsiliasi
didapatkan pasien untuk mencegah kesalahan
obat
pemberian obat. Apa kegiatan
e. Pengkajian
yang dilakukan apoteker tersebut ?
dan
pelayanan resep Sumber : Permenkes RI no 72 tahun 2016 Tentang Standar Pelayanan
Kefarmasian di Rumah Sakit, hal 30.
189 Seorang perempuan 19 tahun datang ke apotek a. Terjadi
mengeluh nyeri perut. Pasien tersebut sebelumnya penghambatan
telah mengkonsumsi asam mefenamat selama 5 hari
enzim COX-1
untuk mengobati sakit gigi. Apoteker menduga
Bagaimana mekanisme efek samping tersebut ? b. Terjadi
penghambatan
enzim COX-2
c. Adanya
produksi
prostaglandin
d. Adanya
produksi
asam Sumber : “Hubungan Tingkat Kejadian Efek Samping Antiinflamasi Non
arakhidonat Steroid dengan Usia dan Jenis Kelamin, Jurnal Farmasi Dan Ilmu
Kefarmasian
e. Adanya
produksi Indonesia Vol. 6 No.2 Desember 2019.
mediataor nyeri
190 Seorang pasien datang ke apotek menebus resep untuk a. 3 tablet Diketahui :
anaknya yang berusia 6 tahun dengan keluhan sesak
b. 4,5 tablet CTM dalam resep 2 mg
nafas. Resep yang
c. 5 tablet CTM yang tersedia diapotek 4 mg
diterima pasien sebagai berikut :
d. 7,5 tablet Dibuat 10 bungkus
R/ Aminofilin 150 mg
e. 8 tablet Ditanya :
CTM 2 mg
Tablet antihistamin yang harus diambil oleh apoteker ?
Ekstrak belladon 5 mg
Jawab :
Lactosum q.s
CTM 2 mg x 10 = 20 mg
M.f. pulv dtd no X
= 20 mg / 4 mg
S.t dd pulv I
= 5 tablet
Sediaan yang ada di apotek aminofilin teblet 200 mg,
CTM tablet 4 mg, dan ekstrak belladon tablet 10 mg.
Berapakah tablet
antihistamin yang harus diambil oleh apoteker ?
191 Seorang pasien datang ke apotek menebus resep untuk A. 3 Aminofilin dalam resep 150 mg
anaknya yang berusia 6 tahun dengan keluhan sesak
B. 4,5 Aminofiliin yang tersedia di apotek 200 mg
nafas. Resep yang
C. 5 Dibuat dalam 10 bungkus
diterima pasien sebagai berikut.
D. 7,5 Jawab :
R/ Aminofilin 150 mg
E. 8 Aminofillin 150 mg x 10 = 1500 mg
CTM 2 mg
Ekstrak Belladon 5 mg
1500 mg : 200 mg (sediaan tablet aminofilin yang ada di
Lactosum q.s
apotek) = 7,5 tablet
M.f. pulv dtd no X
Stdd pulv I

Sediaan yang ada diapotek Aminofilin tablet 200 mg,


CTM tablet 4 mg, dan ekstrak belladon tablet 10 mg,
berapakah tablet bronkodilator yang harus diambil
apoteker?
192 Apoteker dan dokter yang bertugas di bangsal Rumah A. Rifampicin
sakit sedang melakukan visit bersama. Pasien
B. Metronidazol
mengeluhkan BAB 6 kali sehari disertai lendir dan
darah disertai kram perut dan demam. Hasil C.Cotrimoxsazo
pemeriksaan pasien terkena infeksi Entamoeba l
histolitica, dokter meminta saran apoteker terkait
pengobatan pasien. Apakah obat yang disarankan oleh D. Ceftriaxone
apoteker? Jurnal : Kajian Epidemiologi Penyakit Infeksi Saluran Pencernaan Yang
E. Cefixime Disebabkan Oleh Amuba Di Indonesia
193 Apoteker dan dokter di rumah sakit melakukan visite a. Kaptopril dan
bersama pada pasien (50 tahun) dengan diagnosis
propranolol
hipertensi stage 2 dan CKD. Pasien rutin
mengkonsumsi terapi kombinasi hidroklorotiazid dan b. Kaptopril dan
kaptopril. nifedipin
Saat ini pasien mengeluhkan batuk kering yang berat. c. Kaptopril dan
Dokter meminta saran apoteker
amlodipine
untuk mengganti kombinasi obat tersebut. Apakah
saran yang diberikan apoteker? d.Hidroklorotia
zid dan
valsartan Kaptopril menyebabkan batuk kering sehingga di ganti dengan obat
golongan ARB dimana pasien didiagnosis hipertensi stage 2 disertai CKD
e.
Hidroklotiazid
dan bisoprolol
Sumber : Hypertention JNC 8
194 Apoteker di rumah sakit melakukan visite pada pasien a. amlodipin
(50 tahun) dengan diagnosis hipertensi stage 2 dan
b. Klonidin
gagal jantung. Pasien telah diterapi dengan kombinasi
hidroklorotiazid, kaptopril, dan bisoprolol selama 3 c.Isosorbid
bulan, namun saat ini tekanan darah pasien masih dinitrate
belum terkontrol. Dokter meminta saran apoteker
untuk penambahan obat. Apakah saran yang diberikan d. Hidralazin
apoteker? e. Spironolakton

Hipertensi dengan heart failure di terapi dengan kombinasi


ACEI/ARB+BB+diuretik+spironolakton. Sumber : Hypertention JNC 8
195 Seorang perempuan (40 tahun) masuk rumah sakit dan a. Ondansetron
didiagnosis Ca Ovarium. Pasien akan melakukan
b.
kemoterapi dengan regimen paclitaxel dan cisplatin.
Metoklopramid
Dokter meminta saran apoteker untuk terapi profilaksis
mual muntah. Apakah obat yang disarankanoleh c.
apoteker? Difenhidramin
d.
Dimenhidrinat
e. Domperidone

Antagonis serotonin (5-HT3) memblokir efek serotonin, zat yang biasanya


memicu mual dan muntah. Obat ini efektif untuk mengendalikan mual dan
muntah akut dan biasanya diberikan sebelum kemo dan kemudian untuk
beberapa hari setelahnya. (Contoh: Ondansetron,
Granisetron,Dolasetron,Palonosetron)

Sumber : Jaringan Kanker Komprehensif Nasional


(NCCN). Antiemesis . 2019. Versi 1.2019.
196 Apoteker diklinik kecantikan sedang mempersiapkan A. Amoksisilin
antibiotic doksisiklin untuk pasien acne vulgaris B. Sefotaksim
(perempuan, 22 tahun). Apoteker mengkonfirmasi C. Sefiksim
kepada dokter spesialis kulit bahwa sediaan tersebut D. Tetrasiklin
kosong. Dokter meminta apoteker mengganti E. Metronidazol
antibiotik dengan golongan yang sama. Apakah e
antibiotik yang dipilih apoteker?

Amriadi Lamko (20405021082)

Farmaka Volume 16 Nomor 2 105

197 Apoteker dibangsal rumah sakit melakukan visite pada A. Propranolol


pasien hipertensi, pasien tersebut memiliki Riwayat B. Captopril
asma sejak lahir. Setelah 2 C. Verapamil
D. Nifedipin
hari menjalani rawat inap, pasien merasakan sesak. E. Thiazide
Apoteker menduga sesak yang dialami pasien
dikarenakan efek samping dari antihipertensi. Apakah
obat yang menyebabkan efek samping tersebut?

Amriadi Lamko (20405021082)

Pharmaceutical care untuk penyakit hipertensi hal 67-68


198 Dokter dan apoteker visite pada pasien (perempuan, 27 A. Dihidroartem
tahun) yang di rawat inap di puskesmas. Pasien masuk isinin-
dengan keluhan demam, berkeringat, dan badan pegal. piperakuin
Lima (DHP)
B. Dihidroartem
hari yang lalu pasien berjuang ke daerah endemik isinin-
malaria. Berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium, piperakuin
dokter mendiagnosis malaria vivax. Saat ini pasien (DHP) +
tengah hamil 5 bulan. Dokter dan apoteker berdiskusi Primakuin
untuk menentukan terapi. Apakah obat yang tepat sebelum makan
untuk diusulkan oleh apoteker? C. Kina + Terapi yang tepat untuk pasien yang tengah hamil 5 bulan
Dekstrose 5%
D. Artesunat yang terkena malaria vivax yaitu ACT(Dihidroartemisin
E. Artesunat +
Amriadi Lamko (20405021082) Piperakuin DHP).
NaCl 0.9%
Sumber: Buku Saku Penatalaksanaan Kasus Malaria,
Kemenkes RI tahun 2017, hal 12).
199 Dokter dan apoteker visite pada pasien (Perempuan, 27 A. Dihidroa
tahun) yang dirawat inap di puskesmas. Pasien masuk rtemisini
dengan keluhan demam, berkeringat, dan badan pegal. n-
Lima hari yang lalu pasien berjuang ke daerah Piperaku
endemic malaria. Berdasarkan hasil pemeriksaan in (DHP)
laboratorium, dokter mendiagnosis malaria vivax. B. Dihidroa
rtemisini
Dokter dan Apoteker beerdiskusi untuk menentukan
n-
terapi. Apakah obat yang tepat untuk diusulkan oleh Piperaku
Apoteker? in (DHP)
+
Primakui
n
sebelum
makan
C. Kina + Sumber : Permenkes RI nomor 5 tahun 2013 tentang pedoman tata laksana
Dekstros malaria
a 5%
D. Artesuna
t
E. Artesuna
t + NaCl
0,9%
200 Apoteker bagian RnD pada suatu industry farmasi A. 8,0 Y = 5,2152X + 4,9217
melakukan pengujian aktivitas antioksidan tablet B. 8,3
C. 8,6 Y = bx + a
rosella menggunakan metode 2,2-difenil-1-pikrihirazil
(DPPH) dengan parameter nilai IC50 . data yang D. 8,9
diperoleh sebagai berikut : E. 9,1
a = 4,9217
C Absorb %
b = 5,2152
(ppm) ansi Inhibisi
2 0,714 9,39086 IC50 =
294
4 0,597 24,2385 IC50 =
787
IC50 = 8,6436 (8,6)
8 0,32 59,3908
629
16 0,133 83,1218 Jawaban : C
274
Persamaan kurva baku yang diperoleh yaitu Y =
5,2152X + 4,9217. Berapakah IC50 (ppm) produk
tersebut?
No. Soal. Pembahasan
1. Seorang pasien rawat inap (laki-laki, A. Ceftriaxone Pembahasan
29 tahun) didiagnosis CAP. Pasien B. Ceftazidime P. Aeruginosae gram negative
diketahui menjalani terapi antibiotik C. Ampicillin- Antibiotik empiris untuk CAP adalah golongan b-laktam
empiris dengan levofloxacin sulbactam Ceftazidime golongan sefalosporin generasi 3, bekerja seperti antibiotik b-laktam dg kerjanya
750mg/hari selama 4 hari sejak D. Ciprofloxacin menghambat dinding sel bakteri.
masuk RS, namun belum ada E. Clarithromyci Kalau ceftriaxone itu generasi 1 menghambat bakteri gram +
perbaikan klinis. Setelah dilakukan n Ceftazidime menghambat bakteri gram -
pemeriksaan kultur sputum. Hasil
bakterinya dalah Pseudomonas
oeruginosa. Apoteker menyarankan
kepada dokter untuk melakukan
penggantian terapi antibiotik yang
sesuai dengan hasil kultur. Apakah
obat yang sesuai untuk baktei
tersebut?
2. Seorang pasien (perempuan, 46 A. GDP
tahun) dating ke apotek untuk B. GD2PP
menebus resep metformin 500mg C. GDS
yang diminum tiga kali sehari. D. HbA1C
Diketahui pasien menderita DM tipe E. Albumin
2 sejak 4 tahun yang lalu, namun
sudah 1 tahun pasien tidak
melakukan pemeriksaan gula darah.
Apoteker menyarankan kepada
pasien untuk segera melakukan Sumber : Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2 di Indonesia 2015
pemeriksaan darah lengkap untuk
mengetahui status glikemik pasien.
Manakah parameter yang perlu
menjadi perhatian utama?
3. Seorang pasien rawat inap (laki-laki, A. Pioglitazone Menurut pedoman pengelolaan DM tipe 2 tahun 2019. Golongan sulfonilurea merupakan obat DM
66 tahun) karena perburukan DM. B. Metformin dengan efek samping hipoglikemik kuat. metformin keuntungannya tidak menyeabkan hipoglikemik
dokter menambahkan glibenklamid C. Glimepiride
untuk mengendalikan glukosa D. Repaglinide
darahnya. Dokter dan Apoteker E. insulin
melakukan visite bersama. Pasien
mengeluhkan berkeringat, gelisah
dan lapar. Hasil pemeriksaan gula
darah menunjukkan pasien
mengalami hipoglikemia. Dokter
meminta saran apoteker pengganti
glibenklamid. Apakah obat
pengganti yang disarankan
apoteker?
4. Seorang pasien rawat inap A. Pirazinamid
(perempuan, 24 tahun) didiagnosa
B. Isoniazid
TB paru. Dokter dan Apoteker
melakukan visite. Pasien diketahui C. Rifampisin
telah menjalani terapi HRZE selama
D. Ambroksol
2 bulan dan ambroksol untuk
menangani batuk. Pasien saat ini E. Etambutol
mengeluhkan adanya gejala
kesemutan di daerah telapak tangan.
Dokter menyatakan pasien
mengalami neuropati perifer.
Apoteker melakukan monitoring
terhadap efek samping obat. Obat
apakah yang menyebabkan keluhan
tersebut pada pasien? Sumber:
Permenkes No.67 Tahun 2016
5. Seorang pasien rawat inap a. Amoksisillin
dan
(perempuan, 45 tahun) masuk ke RS
klaritomisin
dengan diagnosis tukak peptik b. Amoksisillin
dan
akibat Helicobacter pylori. Dokter
metronidazol
berkolaborasi dengan apoteker c. Amoksisillin
dan
untuk menentukan kombinasi
levofloksasin
antibiotik untuk pasien. Apakah d. Metronidazol
dan tetrasiklin
antibiotik yang tepat disarankan
e. Metronidazol itu ada ralat y sbnrny, pertanyaannya kurang regimen obat apa,jdmisal di soal dokter menghendaki
oleh apoteker? dan regimen obatnga bismuth quadruple therapy maka antibiotik kombinasiny apa? Metronidazole dan
klaritomisin tetrasiklin

Sumber:
Dipiro Edisi X halaman: 462
6. Seorang pasien (laki-laki, 62 tahun) a. Meningkatkan masuk hipertensi kategori 1
dirawat inap karena perburukan dosis
hipertensi. Pasien sudah mengalami kandesatran
hipertensi sejak 5 tahun yang lalu. b. Menurunkan
Tekanan darah pasien saat ini dosis
adalah 150/98 mmHg. Pasien kandesartan
selalu patuh dalam meminum c. Mempertahanka
kandesartan dengan dosis terakhir n dosis
yang digunakan adalah sebesar 8
kandesartan
mg/hari. Dokter dan apoteker yang
d. Menambahkan
sedang visite berdiskusi kelanjutan
terapi pasien. Apakah usul yang amlodipin
tepat untuk disarankan oleh e. Mengganti
apoteker? kandesartan grade 1 sebaikny monoterapi, dimana dosis kandesartan bs ditingkatkan sampe 32 mg/hr
dengan
lisinopril
7. Seorang pasien (perempuan, 55 a. Spirololacton
tahun) masuk ke IGD dengan b. Nifedipin
keluhan sakit kepala, gangguan c. Lisinopril dan
penglihatan, dan dispnea. Pasien nifedipine
memiliki riwayat hipertensi. d. Kaptopril,
Tekanan darah pasien saat ini amlodipin, dan
214/128 mmHg. Dokter dan fusosemide
apoteker berkolaborasi untuk e. Nicardipin
menentukan antihipertensi yang
sesuai dengan kondisi pasien.
Apakah obat yang tepat disarankan
oleh apoteker ?
8. Seorang pasien (laki-laki, 77 tahun) a. 120-129
dirawat di RS karena tekanan mmHg
darahnya tidak terkontrol. Pasien b. 130-139 mmHg
telah diterapi dengan amlodipine c. 125-135 mmHg
10mg/hari selama 3 bulan. Tekanan d. 135-140 mmHg
darah pasien saat ini 162/101 e. 140-145 mmHg
mmHg. Pasien juga mengidap DM.
Apoteker mengsulkan tambahan
terapi agar target tekanan darah
tercapai. Berapakah target tekanan
darah sistol pada pasien tersebut?

Sumber: Konsensus Penatalaksanaan Hipertensi 2019, Hal 40


9. Seorang pasien (perempuan, 26 a. Ramipril
tahun) hamil 22 minggu, dirawat di Hipertensi gestasional merupakan salah satu hipertensi yang sering
b. Propranolol
RS dengan keluhan sekit kepala diderita selama kehamilan. Obat yang aman untuk hipertensi
berat. Tekanan darah pasien saat ini c. Losartan selama kehamilan adalah labetalol, nifedipin, metildopa.
155/95 mmHg. Dokter (Dipiro XI, hal 323 dan 324)
d. Metildopa
mendiagnosis pasien mengalami
hipertensi gestasional. Dokter
berdiskusi dengan apoteker e. Klonidin
mengenai antihipertensi yang sesuai
untuk pasien. Apakah obat yang
tepat untuk diusulkan apoteker?
10. Apoteker bagian R&D di indutri a. 30
farmasi akan membuat talet Diketahui : Pregelatin starch yang dibutuhkan adalah 5 %
b. 120
allopurinol dengan formula sebagai Bobot tablet = 250 mg
berikut : c. 150 Produksi 1 bets = 12000 tablet
Allopurinol 100 mg Ditanya : Berat pregelatin starch yang dibutuhkan (gram)
d. 240
Laktosa 20 % Jawab :
Pregelatin starch 5% a. Bobot pregelatin starch 1 tablet
Air qs e. 600 5% x 250 mg = 12,5 mg
Mg stearate 1% b. Bobot pregelatin starch 1 bets
Talcum 2% 12,5 mg x 12000 = 150000 mg = 150 gram
Bobot tablet adalah 250 mg dan 1
bets produksi menghasilkan 12000
tablet. Berapakah jumlah pregelatin
starch (gram) yang harus ditimbang
untuk 1 kali siklus produksi ?
11. Apoteker bagian QC di industri a. 10
farmasi akan melakukan pengujian b. 100
untuk spesifikasi bahan awal c. 1000
doksisiklin. Disebutkan dalam d. 10000
formulir e. 100000
CoA kelarutan doksisiklin sebagai
berikut: agak sukar larut dalam
etanol,
sangat sukar larut dalam air dan
praktis
tidak larut dalam kloroform dan
dalam
eter. Berapakah volume (ml) etanol
FI edisi VI hal. 35
yang dibutuhkan untuk melarutkan
1gram doksisiklin?
12. Apoteker bagian QC di industri a. 10 tube
farmasi akan melakukan b. 15 tube
pemeriksaan c. 20 tube
uji kebocoran salep mata d. 25 tube
kloramfenikol. Pengujian pertama e. 30 tube
menunjukkan terdapat 4 tube
mengalami kebocoran. Berapakah
jumlah tube yang diujikan
berikutnya?
FI edisi VI hal. 2119
13. Apoteker bagian QC di industri a. 25 dan 35
farmasi akan melakukan pengujian b. 37 dan 45
media fill pada ruang aseptis yang c. 20 dan 40
akan d. 30 dan 45
digunakan untuk produksi obat e. 25 dan 45
tetes
mata Gentamisin. Hasil
menunjukkan Petunjuk Operasional Penerapan Pedoman
adanya cemaran pada media CPOB Aneks1Pembuatan Produk Steril 2013
pertumbuhan, sehingga dilakukan hal. 11
identifikasi jenis cemaran.
Identifikasi
jenis cemaran dilakukan dengan 2
suhu
yang berbeda untuk 7 hari pertama
dan
7 hari berikutnya. Berapakah suhu
inkubasi yang digunakan?
14. Apoteker bagian QC di industri A. Hari ke 7, dan 1
farmasi akan melakukan pengujian pada inkubasi II
media fiill pada ruang aseptis yang B. Hari ke 7,
akan digunakan untuk produksi obat sebelum
tetes mata Gentamisin. Hasil inkubasi II
menunjukkan adanya cemaran C. Hari ke 8,
sehingga dilakukan identifikasi. sebelum
Identifikasi dilakukan dengan inkubasi II
inkubasi pada suhu yang berbeda D. Hari ke 8, pada Pengamatan hendaklah dilakukan pada hari ke 8 (setelah inkubasi pada suhu 20ᵒC - 25ᵒC sebelum
yaitu suhu 20ᵒC selama 7 hari hari 1 inkubasi inkubasi suhu 30ᵒC - 35ᵒC)
pertama (inkubasi I) dan 30ᵒC II
selama 7 hari berikutnya (inkubasi E. Hari ke 14 Sumber : Badan POM RI. Petunjuk Operasional Penerapan Pedoman Cara Pembuatan Obat Yang Baik
II). Kapan pengamatan media (akhir inkubasi II) Aneks 1 Pembuatan Produk Steril Edisi 2013
pertama kali dilakukan?
15. Apoteker penanggung jawab apotek A. 1 rangkap
melakukan stok opname, ternyata B. 2 rangkap
ditemukan obat morfin kadaluarsa. C. 3 rangkap
Apoteker akan melakukan d. 4 rangkap
pemusnahan obat tersebut, sehingga e . 5 rangkap
harus membuat berita acara
pemusnahan. Berapakah rangkap
berita acara pemusnahan yang
dibuat?
16. Apoteker penanggungjawab apotek a. Kepala Dinas
melakukan stok opname, ternyata Kesehatan/Pro
ditemukan obat morfin telah vinsi
kadaluarsa. Apoteker akan b. Kementeria
melakukan pemusnahan obat n Kesehatan
tersebut, sehingga harus membuat c. Kepala BPOM
berita acara pemusnahan. Kepada d. Kepala Dinas
siapakah tembusan berita acara Kesehatan Seharusnya yg betul adalah
tersebut disampaikan? Kota/Kabupat DKK
en BPOM
e. Pemilik dinas provinsi
Sarana/Apotek Arsip apotek
(Permenkes No 3 Tahun 2015)
17. Apoteker di industri obat a. Aspergillus Aflatoksin merupakan metabolit sekunder dari jamur Aspergillus flavus dan Aspergillus parasiticus,
tradisional melakukan pengujian flavus toksin yang dihasilkan dapat menimbulkan masalah kesehatan pada manusia dan hewan yang mengalami
untuk mengetahui keamanan serta b.Penicillium gejala keracunan aflatoksin disebut mikotoksikosis.
kualitas simplisia rimpang digitatum
temulawak. Salah satu pengujian c. Aspergillus Sumber : Fitriana, dkk, 2019, Identifikasi Kontaminasi Aflatoksin pada Rempah-Rempah yang Dijual di
yang dilakukan adalah uji cemaran niger Sentra Pasar di Kabupaten Jember, Multidisciplinary Journal, Vol 2 No. 1
aflatoksin. Pengujian aflatoksin d.Stachybotrys
dilakukan karena senyawa tersebut chartatum
merupakan senyawa yang bersifat e. Penicilium
karsinogenik. Apakah kapang yang chrysogenu
menghasilkan senyawa tersebut? m
18. Apoteker di industri obat a. 0,12 Diketahui :
tradisional akan membuat sediaan b. 1,2  Sediaan sirup ekstrak temulawak = 120 mL/botol
jamu sirup ekstrak temulawak 120 c. 3  Sekali produksi = 50 botol
mL/botol. Sekali produksi dibuat d. 6  Rentang asam benzoat yang diperbolehkan = 0,01-0,1%
sebanyak 50 botol. Dalam e. 12 Ditanya : Maksimal pengawet yang diperbolehkan per produksi?
formulasinya digunakan pengawet Jawaban :
asam benzoate. = 120 mL/botol x 50 botol
Asam benzoate yang diperbolehkan = 6000 mL
adalah 0,01- 0,1%. Berapakah Asam benzoat yang diperbolehkan
maksimal pengawet yang = 0,01 – 0,1% x 6000 mL
diperbolehkan per produksi (gram)? = 0,06 – 6 g
Minimal pengawet yang diperbolehkan 0,06 g
Maksimal pengawet yang diperbolehkan 6 g

19. Apoteker di Industri obat tradisional A. 1,6 Berat aspartam yang dapat ditolerir: 40 mg/kgBB
akan membuat sediaan jamu ekstrak B. 2,9 Berat minimum balita: 13,7 kg
temulawak sebagai penambah nafsu C. 290
makan untuk anak. Dalam D. 548 Aspartam maksimal untuk balita dengan BB minimum:
formulasinya digunakan pemanis E.996 40𝑚𝑔 × 13,7 = 548 𝑚𝑔
buatan aspartam. Asupan aspartam
dalam sehari yang dapat ditolerir
oleh tubuh manusia adalah 40
mg/kgBB. Sediaan tersebut dibuat
untuk balita dengan usia maksimal 5
tahun (BB : 13,7-24,9). Berapakah
asupan maksimal aspartam (mg)
pada balita 5 tahun dengan berat
badan minimum?
20. Apoteker di Industri obat tradisional A. 18-20 °C
melakukan uji AKK (angka kapang B. 20-25 °C
khamir) pada jamu kapsul ekstrak C. 27-28 °C
rimpang temulawak. Pengujian D. 28-30 °C
dilakukan dengan menuangkan E. 30-35 °C
jamu kapsul ekstrak rimpang
temulawak konsentrasi tertentu
yang telah dibuat ke dalam media
uji. Selanjutnya media di inkubasi.
Berapa suhu inkubasi yang
digunakan?

(Farmakope Indonesia Edisi VI)

21. Apoteker di apotek melakukan A. Surat


pemesanan obat batuk pilek yang pemesanan
mengandung parasetamol, CTM, prekursor
dan dextromethrophan. Apoteker B. Surat
menuliskan obat yang dipesan pada pemesanan
surat pesanan. Apakah jenis surat narkotika
pesanan yang digunakan? C. Surat
pemesanan
psikotropika
D. Surat
pemesanan
(Peraturan BPOM Nomor 10 tahun 2019 tentang Pedoman Pengelolaan Obat-Obat Tertentu yang sering
obat-obat Disalahgunakan)
tertentu
E. Surat
pemesanan
biasa
22. Apoteker di apotek melakukan A. Surat
pengecekan pada buku defecta. pemesanan
Apoteker hendak memesan obat prekursor
allopurinol 100 mg, tablet Na B. Surat
diklofenak 500 mg, sirup pemesanan
parasetamol, dan tablet amoksisilin narkotika
500 mg. Apakah jenis surat pesanan C. Surat
yang digunakan?
pemesanan
psikotropika
D. Surat
pemesanan
obat-obat
tertentu
E. Surat
pemesanan
biasa
23. Apoteker di BPOM melakukan A. Spektroskopi
pemeriksaan kosmetika yang tidak UV-Vis
memiliki ijin edar. Salah satu B. Spektroskopi
kosmetika yang ditarik adalah krim resonansi (Yulia dkk., 2019, Analisis Merkuri Pada Merk Krim Pemutih Wajah dengan Metode Spektrofotometri
pemutih. Apoteker di BPOM magnetic inti Serapan Atom)
melakukan pengujian kandungan C. Spektroskopi
merkuri pada krim pemutih. Apakah IR
metode analisis yang digunakan
D. Spektroskopi
untuk pengujian tersebut?
serapan atom
E. Spektroskopi
masa
24. Apoteker di BPOM sedang Pilih salah Pada kromatografi lapis tipis pemisahan masing-masing komponen dinyatakan dengan faktor retardasi
melakukan pengujian kandungan atau faktor perlambatan (nilai Rf). Nilai Rf dapat diketahui dengan mengukur jarak tempuh analit pada
satu:
parasetamol pada jamu pegel linu plat dan dibandingkan dengan jarak tempuh dari fase gerak (Braithwaite & Smith, 1999) Hasil pengujian
yang beredar di pasaran namun tidak a. A sampel yang positif mengandung parasetamol adalah dengan melihat nilai RF bercak yang mendekati
mempunyai ijin edar dari BPOM hasil RF standart parasetamol (0,75) yaitu sampel A bercak ke 3 dengan nilai RF 0,73.
b. B
menggunakan metode kromatografi Sumber :
lapis tipis. Hasil Rf standar c. C Braithwaite, A. And Smith, F.J. 1999. Chromatographic
parasetamol adalah 0,75. Hasil Methods 5 th Edition. Dordrecht, Kluwer academic Press, The Netherlands.
d. D
pengujian sampel adalah sebagai
berikut, Sampel manakah yang e. E
positif mengandung parasetamol ?
25. Apoteker di BPOM sedang a. A Pembahasan:
melakukan pengujian kandungan Sampel A : 15 rentangnya  14,2 - 15,8 hasil pengujian 15,5
b. B
metil paraben pada produk lotion Sampel B : 9,8 rentangnya  9 - 10,6 hasil pengujian 10,5
100 ml yang ditetapkan dengan c. C Sampel C : 19,8 rentangnya  19 - 20,6 hasil pengujian 20,2
HPLC. Batas metil paraben yang Sampel D : 12 rentangnya  11,2 – 12,8 hasil pengujian 14,8
d. D
diperbolehkan adalah 0,8%. Hasil Sampel E : 11 rentangnya  10,2 – 11,8 hasil pengujian 11,3
pengujian adalah sebagai berikut. e. E Jadi yang tidak memenuhi kriteria adalah sampel D,
karena melebihi rentang yang diperbolehkan

Sampel manakh yng tidak


memenuhi kriteria?
26. Apoteker bagian QC di industry
farmasi sedang melakukan analisis A. 600-800
spectra FTIR bahan baku asam (Alkali halide)
fenofibrat dari supplier yang B. 1450-1600
sebelumnya telah memasok fenofibrat (benzene
aromatic) Gugus Karboksilat
C. 1600-1750
(alkena)
D. 1750-2000
(karbonil)

E. 2500-3000
(karboksilat)

Spectra pada bilangan gelombang


manakah (1/cm) yang menunjukkan
bahwa bahan baku tersebut benar-
benar yang dimaksud ?
27. Apoteker bagian QC di suatu industri A. 1600
farmasi sedang melakukan pengujian B. 1700
kekuatan mekanik suppositoria bisakodil C. 1800
10 mg yang sedang diproduksi dengan D. 1900
hasil sbb:
Pengujia Beban (g) Waktu (detik) E. 2000
n ke
1 2000 32
2 2000 11
3 2000 47
Berapakah (gram) rata-rata kekuatan
mekanik suppositoria tersebut?

I : 2000 – 100 = 1.900


II : 2000 – 200 = 1.800
III : 2000 = 2.000
5.700 : 3 = 1900

Sumber :
Afikoh, N., Nurcahyo, H., & Susiyarti, S. (2017). PENGARUH KONSENTRASI PEG 400 DAN PEG
4000 TERHADAP FORMULASI DAN UJI SIFAT FISIK SUPPOSITORIA EKSTRAK SOSOR BEBEK
(Kalanchoe pinnata [L.] pers). Parapemikir: Jurnal Ilmiah Farmasi, 6(2).
28. Apoteker di BPOM sedang melakukan A. Kromatografi
pengujian kandungan cemaran N- Kolom
Nitrosodiummetilamin (NDMA) pada B. Kromatgrafi
tablet ranitidine yang beredar di Cair Kinerja
pasaran. Metode analisis apakah yang Tinggi
digunakan untuk pengujian tersebut ? C. Kromatografi
Lapis Tipis
Densitometri
D. Kromatogr
afi Gas

E. Kromatogr
afi Cair-
spektrokopi
Massa
29. Apoteker di BPOM sedang a. Oksidatif
melakukan pengujian tablet b.Karsinogenik
ranitidine untuk melihat kandungan c. Korosif
cemaran N-Nitrosodimetilamin d.Teratogenik e.
(NDMA) yang beredar di pasaran. infeksius
Apakah bahaya kandungan
cemaran pada obat tersebut?
30. Apoteker di BPOM sedang a. A
mepengujian kandungan cemaran b. B Sampel C
N-Nitrosodimetilamin (NDMA) c. C 1. 330 mg : 3 = 110 mg (>96 mg/tab)
pada tablet ranitidin 150 mg yang d. D 2. 315 mg : 3 = 105 mg (> 96 mg/tab)
beredar di pasaran. kriteria ambang e. E 3. 298 mg : 3 = 99,33 mg (> 96 mg/tab) Sampel C adalah sampel yang tidak memenuhi kriteria ambang
batas cemaran tersebut adalah 96 batas cemaran karena hasil melebihi ambang batas yang di tetapkan yaitu 96 mg/ tablet
mg/tablet. Data hasil pengujian
adalah sbb:

31. Apoteker di BPOM sedang A. Kromatografi


melakukan pengujian kandungan Kolom
cemaran N-Nitrosodietilamin B. Kromatografi
(NDEA) pada tablet valsartan yang Cair Kinerja
beredar di pasaran. Metode analisa Tinggi
apakah yang digunakan untuk C. Kromatografi
pengujian tersebut? Lapis Tipis
Densitometri
D. Kromatografi
Ga
E. Kromatografi
Gas-
Spektroskop
i Massa
32. Apoteker di BPOM sedang A. Oksidatif
melakukan pengujian tablet B. Karsinogenik
valsartan untuk melihat kandungan C. Korosif
cemaran N-Nitrosodietilamin D. Teratogenik
(NDEA) yang beredar di pasaran. E. Infeksius
Apakah bahaya kandungan
cemaran pada obat tersebut?

N-Nitrosodietilamin (NDEA) bersifat karsinogenik


Sumber: https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/5921

33. Apoteker di BPOM sedang A. A


Kriteria ambang batas cemaran = 27ng/tablet
melakukan pengujian kandungan B. B
cemaran N-Nitrosodietilamin C. C
Untuk kriteria ambang batas cemaran dalam 5 unit dose
(NDEA) pada tablet valsartan yang D. D
(5 tablet) = 27ng/tablet x 5 tablet = 135 ng
beredar di pasaran. Kriteria ambang E. E
batas cemaran tersbeut adalah
Jadi, untuk sampel yang tidak memenuhi kriteria tersebut adalah sampel D, karena cemaran yang
27ng/tablet. Data hasil pengujian
terkandung (NDEA) dalam 5 unit dose atau 5 tablet melebihi batas (135 ng)
adalah sebagai berikut:
Sampel manakah yang tidak
memenuhi kriteria ambang batas
cmaran tersebut?
34. Apoteker di BPOMsedang a. Volumetri
melakukan pengujian kandungan b. Polarograf
timerosal pada produk tetes i
matayang beredar di pasaran c. Potensiom
berdasarkan kurva arus tegangan etri
secara elektrolisi. Apakah metode d. Spektrofot
analisis tersebut? ometri
e. Kromatog
rafi

FI VI: 2075
35. Apoteker di BPOM sedang a. Volumetri
melakukan pengujian kandungan b. Polarograf
klorobutanol pada produk tetes i
telinga yangberedar dipasaran. c. Potensiom
Apakah metode analisis yang etri
digunakan untuk pengujian d. Spektrofot
tersebut? ometri
e. Kromatog
rafi gas

FI V:1424

36. Apoteker bagian QC suatu industry a. 10 Pada uji keseragaman kandungan diambil secara acak 30 tablet, kemudian dilakukan uji keseragaman
farmasi akan melakukan pengujian b. 20 kandungan tahap pertama 10 tablet, jika tidak memenuhi syarat maka dilakukan uji tahap kedua yakni 20
keseragaman kandungan bahan aktif c. 30 tablet
pada tablet Ramipril 10 mg yang d. 40 Farmakope indonesia edisi VI
sedang diproduksi. Berapakah e. 50
jumlah sampel (tablet) minimal
yang diambil pada pengujian
tersebut?
37. Apoteker bagian QC suatu industry a. 10 Pada uji keseragaman kandungan diambil secara acak 30 tablet, kemudian dilakukan uji keseragaman
farmasi akan melakukan pengujian b. 20 kandungan tahap pertama 10 tablet, jika tidak memenuhi syarat maka dilakukan uji tahap kedua yakni 20
keseragaman kandungan bahan aktif c. 30 tablet
pada tablet Ramipril 10 mg yang d. 40 Farmakope indonesia edisi VI
sedang diproduksi. Berapakah e. 50
jumlah sampel (tablet) yang
ditetapkan kandungan zat aktif pada
tahap pertama?
38. Apoteker bagian QC suatu industry a. 10 Pada uji keseragaman kandungan diambil secara acak 30 tablet, kemudian dilakukan uji keseragaman
farmasi akan melakukan pengujian b. 20 kandungan tahap pertama 10 tablet, jika tidak memenuhi syarat maka dilakukan uji tahap kedua yakni 20
keseragaman kandungan bahan aktif c. 30 tablet
pada tablet Ramipril 10 mg yang d. 40 Farmakope indonesia edisi VI
sedang diproduksi. Berapakah e. 50
jumlah sampel (tablet) yang
ditetapkan kandungan zat aktif pada
tahap kedua?

39. Apoteker bagian QC suatu industry A. 3


farmasi akan melakukan pengujian B. 6
disolusi tablet kombinasi C. 9
metformin 500mg dan D. 12
glibenklamid 5mg yang sedang E. 15
diproduksi. Berapakah jumlah
sampel (tablet) yang ditetapkan
disolusinya pada tahap pertama ?

Sumber : Farmakope Indonesia Edisi VI, Hal 2138


40. Apoteker bagian QC suatu industry A. 3
farmasi sedang melakukan B. 6
pengujian disolusi tablet kombinasi C. 9
metformin 500mg dan D. 12
glibenklamid 5mg yang sedang E. 15
diproduksi. Hasil pengujian tahap
pertama tidak memenuhi kriteria
penerimaan. Berapakah jmlah
sampel (tablet) yang ditetapkan
disolusinya pada tahap kedua ?

Sumber : Farmakope Indonesia Edisi VI, Hal 2138

41. Apoteker bagian RnD di industri a.7.6024 g Rumus :


farmasi melakuan pengujian
b.9.5030 g M= (g/MR) x (1000/v)
disolusi untuk kapsul sediaan
celecoxib 100mg. media disolusi c.15.2048 g 0.04M = (g/380.120) x (1000/1000)
yang digunakan adalah tribasic
d. 30.4096 g Gram = 15.2048
natrium phospate 0.04M(BM:
380,120)pH 12 sebanyak e. 45.6144 g
o
1000mk.dengan suhu 36 C. Berapa
tribasic na phosphate yang
diperlukan?
42. Apoteker bagian RnD melakukan a. 100mg Rasio 1:2
riset untuk meningkatka disolusi b. 200mg (PEG:Celecoxib)
celecoxib dengn metode dispersi c.300mg Celecoxib = 2x 100mg
padat. Pembawa yang digunakan d.400mg = 200mg
adalah PEG 6000 dengan rasio (1:2) e. 500mg
. kekuatan sediaan kapsul celecoxib
yang digunakan adalah 100mg.
berapa dispersi padat celecoxib
yang ditimbang tiap sediaan?
43. Apoteker bagian RnD di industri a. 440.1375g Diket: Bobot tiap tablet 275mg
farmasi akan memproduksi tablet b. 831.8750g Jumlah produksi tablet 5500 tablet
Guafenesin 100mg dengan bahan c43.8625g Amylum 11% tiap tablet
tambahan amylum 11% sebagai d.166.375 g Jawab:
bahan penghancur . tablet dibuat e. 15,125 g Amylum = (11/100)x275mg
dengan bobot 275 mg sebanyak = 30.25mg
5500 tablet tiap bets. Berapakan 30.25mg x5500 tab =
amylum yang harus ditimbang? 166.375mg
166.375g
44. Pasien laki-laki didiagnosis dokter A. 10 Diket: Iter 2x = resep bisa ditebus sebanyak 3x
menderita B. 15 Det XV = obat sudah diambil sebanyak 15 tablet
penyakit diabetes melitus, datang C. 30 Ditanya: sisa obat yang dapat diberikan kepada pasien?
ke apotek dan D. 45 Jawab: Resep obat metformin jumlah 30 tablet dengan
menyerahkan salinan resep kepada E. 60 iter 2x
apoteker sebagai Jadi total metformin = 30 x 3 = 90 tablet
berikut: Resep ada tanda Det xv iter 1x, obat sudah
Iter 2x diambil sebanyak 30 + 15 = 45
R/ Metformin 500 mg no XXX Jadi metformin yang bisa diberikan yaitu 90 – 45 = 45 tablet
S tdd I tab det XV iter 1x

Berapakah jumlah obat (tablet)


yang harus diberikan
kepada pasien?
45. Pasien laki-laki didiagnosis dokter a. 10 Dalam resep tertera Iter 2, yang artinya pasien berhak mendapatkan obat total sebanyak 30 tablet. Karena
menderita penyakit b. 15 dalam copy resep sudah tertera det orig (sudah diberikan aslinya) yaitu sebanyak 10 tablet, maka sisa obat
hipertensi dan angina pektoris, c. 20 yang berhak diterima pasien adalah 20 tablet.
datang ke apotek dan d. 25
menyerahkan salinan resep kepada e. 30
apoteker sebagai
berikut,
Iter 2
R/ Adalat oros 30 No. X
S 1dd 1 tab det orig

Berapakah jumlah obat (tablet)


yang harus diberikan
kepada pasien?
46. Apoteker bagian RnD di Industri A. 5
Derajat flokulasi :
farmasi akan menentukan derajat B. 0,6
Volume akhir flokulasi (Vu)
flokulasi pada suspense C. 0,2 =
volume akhir deflokulasi (Voc)

kloramfenikol 250mg/5mL. D. 0,22 75


=
15
pengujian menggunakan sistem E. 0,12
=5
flokulasi dan deflokulasi dengan

hasil sebagai berikut :

Pengujia Flokulasi Deflokul

n asi Farmasetika dasar, hal 124


Tinggi 100 mL 100 mL

awal

suspensi

Tinggi 75 mL 15 mL

fase

padat

akhir

Berapa nilai derajat flokulasi (F)


suspense tersebut?
47. Apoteker bagian RnD di Industri A. 0,15 Volume flokulasi :

farmasi mengembangkan formula B. 0,75 Volume akhir flokulasi


=
volume awal flokulasi
sediaan suspense kloramfenikol C. 1
75
250mg/5mL, sediaan suspense D. 15 =
100

dilakukan pengujian menggunakan E. 75 = 0,75

sistem flokulasi dan deflokulasi

dengan hasil sebagai berikut :


Pengujia Flokulasi Deflokul

n asi

Tinggi 100 mL 100 mL

awal

suspensi

Tinggi 75 mL 15 mL

fase

padat

akhir

Berapa volume flokulasi (F)


suspense tersebut?
48. Apoteker bagian RnD di Industri A. Uji serbuk
farmasi merancang penggunaan kaca
wadah kaca tipe 1 dan tidak tembus B. Uji
cahaya. Maka perlu dilakukan permukaan
pengujian untuk menetapkan daya kaca
tahan kaca baru. Apakah uji yang C. Uji ketahanan
perlu dilakukan? terhadap air
D. Uji kapasitas
dapar
E. Uji ekstraksi
untuk resin
spesifik
49. . Apoteker di instalasi farmasi a. 1 bulan tanpa
puskesmas melakukan pengadaan cadangan
sediaan vaksi. Frekuensi distribusi b. 1 bulan + 3
ke puskesmas adalah sebulan hari cadangan
sekali. Untuk menghindari c. 1 bulan + 1
terjadinya penumpukan maka maka minggu
vaksin disimpan tidak dari stok cadangan
maksimalnya. Berapa persediaan d. 1 bulan + 2
stok maksimal yang harus Permenkes no 12 tahun 2017 hal 61
minggu
disiapkan
cadangan
e. 1 bulan + 1
bulan
cadangan
50. . apoteker bagian produksi di a. Kelas A
industri farmasi sedang b. Kelas B
memproduksi sediaan infus RL. c. Kelas C
Sediaan tersebut dilakukan d. Kelas D
sterilisasi akhir dengan alat dengan e. Kelas E
autoklaf. Semua bahan ditimbang
sebelum dilakukan pencampuran
apakah kelas ruangan yang sesuai
untuk penimbangan bahan
tersebut?

CPOB 2018 hal 81

Di pertanyaan sudah jelas ya arahnya adl di penimbangan. Maka meskipun produknya steril, krn sterilisasi
akhir, tetap ditimbang di kelas D spt produk non steri
51 Apoteker bagan QC di industri A. Diluent
farmasi melakukan pengujian
terhadap waktu hancur tablet B.Binder
ibuprofen 200 mgSyarat waktu
C. Disintegran
nancur tablet adalah tidak lebih dari
15 menit. Setelah dilakukan D. Lubrican
pengujian, diketahui waktu hancur
27 menit. Bahan apa yang perlu E. Glidan
Bahan yang ditambahkan untuk mempercepat waktu hancur tablet yaitu
ditambahkan untuk memperoleh disintegran (bahan penghancur) (C)
sífat fisik yang lebih baik?

52 Apoteker bagian produksi A.HPMC


melakukan in process control untuk
pembuatan tablet ibuprofen 200 mg B. Laktosa
Saat pengempaan terjadi
C. Povidone
penempelan granul pada die, Bahan
apa yang perlu ditambah untuk D. Magnesium strearat
mengatasi permasalahan tersebut?
E. Sodium Starch Glicolate
Bahan yang ditambahkan untuk
mengatasi granul menempel pada die pada proses pengempaan yaitu lubrikan
(bahan pelicin), contohnya magnesium sterat (D)
Murtini, G. dan Elisa, Y., 2018, Teknologi Sediaan Solid, Kemenkes RI,
153, 210, 211.
53 Apoteker bagian R&D di industri A. Binder
farmasi mengembangkan formula
tablet ibuprofen 200 mg Pada proses B. Glidan
pengempaan, tablet mengalami
C. Diluent
capping. Apakah bahan yang dapat
dioptimasi untuk mengatasi D. Disintegran
permasalahan tersebut?
E. Preservatit

Bahan yang dapat dioptimasi untuk mengatasi permasalah capping pada tablet
yaitu Binder (bahan pengikat) (A).

Murtini, G. dan Elisa, Y., 2018, Teknologi Sediaan Solid, Kemenkes RI, 152.
54 Apoteker bagian QA di industri a. 0,316 g Diket : BM KMno4 = 158,03 gr/mol
farmasi melakukan validasi metode
analisis permanganometri. Larutan b. 1,5803 g Valensi KMno4 =
baku sekunder yang digunakan
c. 3,161 g Volume yang diinginkan = 1000 ml = 1 Liter
adalah kalium permanganat (KMn
O4) 0,1 N (BM 158, 03) sebanyak Ditanya ..KMNo4 yang perlu ditimbang ?
1000 ml dengan nilai valensi 5, d. 15,803 g
berapa kalium permanganat yang Jawab ;
e. 31,606 g
diperlukan ?
Rumus : N =M x a
𝑔𝑟
N = 𝐵𝑀×𝑉 × 𝑎

Dimana
N = normalitas (molek/L)
gr = Massa yang ditimbang (gr)
BM = Berat molekul (gr/mol)
V = Volume yang diinginkan (L)
a= nilai Valensi
𝑔𝑟
0,1 N = ×5
158,03𝑔𝑟/𝑚𝑜𝑙×1 𝐿

(158,03 𝑔𝑟/𝑚𝑜𝑙 ×1 𝐿×0,1𝑁)


gr = 5

15,803
gr = 5

gr = 3,1606 gram ( iswoyo)


55 Apoteker bagian RnD melakukan a. Manitol Berarti permukaan tablet cenderung bersifat hidrofob karena air sukar masuk
formulasi tablet tanpa salut. Setelah ke dalam tablet.
diuji sifat fisiknya mempunyai b. Sukrosa
Fungsi bahan
waktu hancur yang tidak sesuai c. Sodium stach Glicolat Manitol dan sukrosa: pengisi, pemanis
kriteria yang dipersyaratkan. Hal Sodium stach glikolat: pengancur
ini dikarenakan air sukar masuk d. Aerosil Aerosol : pelican
ke dalam tablet. Bahan apa yang Amilum: pengancur, pengisi
e. Amilum
perlu dikurangi untuk memperoleh
- Jenis polisakarida dan turunannya spt sukrosa dan manitol pny
sifat fisik yang lebih baik ?
karakteristik khas yaitu bersifat higroskopis, mudah leleh, mudah menjadi
basah. Shg jk menggunakan bahan ini sbg pengisi dmn pengisi itu adl sbg
add/untuk menggenapkan bobot maka perlu diantisipasi bhw massa tablet
akan cenderung basah/lengket shg diperlukan bahan lain yg dapat
mengadsorpsi kandungan air dr bahan2 jenis ini.
- Golongan selulosa/starch spt amilum dan SSG adl polimer yg pny
karakteristik khas mampu membentuk rangka 3D melalui pembentukan
ikatan hidrogen di dlm strukturnya shg mengakibatkan dy memiliki
loading capacity untuk bisa membuat bahan lain masuk ke dalam rongga2
pada struktur 3D nya itu. Inilah mekanismenya sbg pengikat.
Ketika bhn tsb semakin bnyk kontak dgn air, ikatan hidrogen yg terbentuk
akan semakin banyak sehingga struktur 3D nya akan semakin
mengembang. Ikatan hidrogen adl ikatan lemah yg mudah putus. Jk
struktur polimernya semakin mengembang, ikatan hidrogennya akan putus
dan bahan yg ter-entrap di dalam struktur 3D tsb akan terdorong keluar.
Inilah mekanisme dy sbg penghancur
- Nh terakhir aerosol (Collodial silicon dioxide), sbnrnya lbh dikenal scr
luas fungsinya adl sbg adsorben. Fungsi sbg pelicin adl fungsi
sampingannya. Yaitu sbg adsorben dy akn mengikat air dr lingkungan
sehingga kelembaban permukaan tablet menurun, shg friksi di permukaan
pun otomatis berkurang.
Collodial silicon dioxide atau SiO2 colliodal karakteristik khasnya adalah
berupa serbuk fines dgn massa jenis sgt ringan. Dy sulit terbasahi air. Tp
kl dilihat struktur molekulnya dy tergolong amorf. Nh inilah menariknya
bahan ini yaitu Sulit terbasahi air artinya hidrofob tapi mudah larut di air.
Ini berhubungan dgn karakteristik molekulnya krn dia merupakan amorf
dimana molekulnya tersusun tidak beraturan, shg mengakibatkan ada
banyak ruang2 di dalam molekulnya. Hal ini membuat porositasnya mjd
tinggi, dy memiliki byk pori2. Jd jk bhn ini digunakan dlm jml sedikit pada
fase luar granul maka dy bs membantu mengurangi lembab di permukaan
tablet shg permukaan tablet mjd lbh kering/hidrofob. Tp dy jg bs berfungsi
sebaliknya yaitu dlm drug delivery sistem ODT, biasanya bhn ini
digunakan sbg fase dalam krn sifat porositasnya yg tinggi dpt meng-entrap
bahan aktif dlm pori2nya. Hal ini justru membantu meningkatkan disolusi
tablet tsb

56. Apoteker bagian produksi di industri farmasi akan A. 0-5 Pa


mendesain fasilitas produksi sediaan steril yang B. 5-10 Pa
berkaskade antara ruang penyangga dengan ruang C. 10-15 Pa
kelas B. Berapakah perbedaan tekanan yang tepat D. 15-20 Pa
untuk kedua ruangan tersebut? E. 20-25 Pa Petunjuk Teknis Sarana Penunjang Kritis Industri Farmasi, CPOB 2013
BPOM RI
57. Seorang apoteker di industri farmasi akan mendesain A. 10 kali per jam
sistem tata udara ruang produksi kapsul Omeprazol B. 15 kali per jam
20mg. Berapakah pertukaran udara minimal yang C. 20 kali per jam
diperbolehkan untuk ruang produksi tersebut? D. 25 kali per jam
E. 30 kali per jam
Petunjuk Teknis Sarana Penunjang Kritis Industri Farmasi, CPOB 2013
BPOM RI
58. Seorang apoteker di bagian RnD sedang membuat A. Avicel
formulasi tablet lepas selaput Metronidazol 500 mg. B. Gelatin
Komposisi avicel, gelatin, laktosa, pvp dan C. Laktosa
magnesium stearat. Manakah bahan tersebut yang D. PVP
digunakan sebagai pembentuk film? E. Magnesium stearat

Handbook of Pharmaceutical Excipients Fifth Edition

59. Apoteker di industri farmasi akan a. Validasi Pembersihan


Jadi kalo media fill itu termasuk validasi proses aseptis. Krn jelas kata kuncinya adl
melakukan validasi pada plant steril b. Validasi Proses
baru yang akan digunakan untuk Aseptis utk simulasi pengisian. Dan simulasinya tdk selalu utk unit baru krn dilakukan berkala
c. Validasi Pengisian
produksi injeksi Epinefrin HCl.
d. Validasi Prospektif (POPP CPOB Jilid 2)
Validasi mencakup simulasi e. Validasi Konkuren
pengisian dengan media
pertumbuhan Trypticase Soy Broth
(TSB). Validasi apakah yang
dilakukan oleh apoteker tersebut?
6
Seorang apoteker di bagian RnD a. Xanthan gum
6
Industri Obat Tradisional (IOT) akan b. Fructosa
membuat sediaan suspensi peningkat c. Tween
d. Gliserin
nafsu makan untuk anak dari ekstrak
e. PEG 400
kunyit. Bahan tambahan yang
digunakan pada suspensi tersebut
adalah xanthan gum, fruktosa, tween,
PEG 400 dan gliserin. Berdasarkan
bahan tambahan tersebut, manakah
bahan yang berfungsi sebagai anti
cap-locking agent ? Handbook of Pharmaceutical Exipients Fifth Edition

61 Seorang apoteker di bagian RnD akan a. Dilakukan penyinaran


membuat sediaan sirup dengan sinar UV
dekstrometorfan HBr. Produksi sirup b. Disaring dengan filter
tersebut akan menggunakan purified bakteri ukuran 0,45 μm
c. Di uji kadar TOC
water, namun industry farmasi tidak d. Diuji angkaka pang dan
menerapkan sistem loop pada khamir CPOB jilid 1 2012
pengolahan air. Bila air disimpan e. dipanaskan pada suhu
kurangdari 24 jam, maka perlakuan 80°C sebelum digunakan
apakah yang seharusnya dilakukan
oleh industry tersebut?
Apoteker
6 pada bagian RnD akan a. Zona I
melakukan
2 uji stabilitas jangka b. Zona II
panjang pada suatu produk kosmetik. c. Zona III
d. Zona IV
Produk tersebut sebelumnya telah
e. Zona V
dipasarkan di Jepang. Agar dapat
dipasarkan di Indonesia, maka
apoteker tersebut. Harus
menyesuaikan dengan zona dan
regulasi. Zona berapakah yang
dimaksud untuk memenuhi regulasi
tersebut?

Stability Testing of Pharmaceutical Product, 2012.

Apoteker
6 di bagian QC hendak a. 3
melakukan
3 sampling terhadap bahan b. 4
baku Piracetam yang baru datang dari c. 7
d. 10
vendor. Barang yang datang
e. 15
berjumlah 15 tong bahan baku.
Berapakah jumlah tong yang dapat
dijadikan sampling oleh apoteker QC?
64. Apoteker pada industri farmasi akan a. Certificate of Analysis (CoA) Hidrogen Peroksida merupakan zat pengoksidasi yang bersifat
melakukan pengolahan limbah menggunakan b. Catatan Pengolahan Batch (CPB) korosif dan dapat menyebabkan iritasi pada mata dan kulit.
Hidrogen Peroksida dengan konsentrasi 40%. c. Material Safety Data Sheet Berdasarkan Peraturan Menteri Perindustrian No. 23/M-
Untuk melakukan handling pada bahan (MSDS) IND/PER/4/2013 :
tersebut, perlu diketahui dokumen terkait d. Corective And Preventife Action
penanganan dan tingkat bahaya. Dokumen (CAPA)
apakah yang perlu dipersiapkan apoteker? e. Certificate of Product Conformity
(CoC)
65. Seorang apoteker di bagian QA mendapatkan a. Melakukan penarikan produk
keluhan terkait adanya perubahan warna pada b. Membandingkan produk dengan
sirup Ambroxol yang berada di distributor. sampel pertinggal
Sirup tersebut mengalami perubahan warna c. Menyusun kajian analisis resiko
menjadi coklat setelah penyimpanan 3 bulan d. Membuat dokumen CAPA
pada distributor. Hal apakah yang harus e. Melakukan kajian dokumen
dilakukan apoteker setelah melakukan kajian pencatatan bets
informasi terkait produk tersebut?

Berdasarkan CPOB tahun 2012 Jilid 1, setelah melakukan kajian


keluhan bila perlu dilakukan inspeksi atau pengujian sampel obat
dengan sampel pertinggal dari bets yang sama.
66. Seorang pasien rawat inap (laki-laki, 65 tahun), a. Terapi sudah tepat,
didiagnosis hipertensi tanpa komplikasi oleh monitoring efek samping
dokter di RS. Saat diperiksa tekanan darahnya kaptopril
145/100 mmHg. Dokter memberikan kaptopril b. Perlu kombinasi
(2 x 12,5 mg). Apoteker melakukan pemantauan antihipertensi golongan
terapi obat dan menuliskan plan rekam medik. diuretik
Apakah assesment yang tepat untuk pasien c. Pasien hanya perlu terapi
tersebut? non farmakologi
d. Perlu penurunan frekuensi
minum kaptopril
e. Perlu kombinasii
antihipertensi golongan ARB
Perhimpunan Dokter Hipertensi Indonesia, 2019, Konsensus
Penatalaksanaan Hipertensi 2019
67. Seorang pasien rawat jalan (perempuan, 55 tahun), a. 1 bulan TINDAK LANJUT PASIEN HIPERTENSI
didiagnosis hipertensi tanpa komplikasi. Pasien b. 2 bulan Setelah inisiasi pengobatan hipertensi, tekanan darah
mendapatkan resep yang terdiri dari lisinopril dan c. 3 bulan seharusnya turun dalam 1-2 minggu dan target tercapai dalam
indapamid. Apoteker melakukan pemantauan d. 4 bulan 3 bulan. Jika tekanan darah sudah mencapai target, frekuensi
terapi obat. Berapa lama target penurunan tekanan e. 5 bulan kunjungan dapat dikurangi hingga 3-6 bulan sekali. Pada
darah pasien dapat tercapai setelah menggunakan fasilitas kesehatan dengan tenaga terbatas, kunjungan kontrol
terapi tersebut? tekanan darah dapat dilakukan dengan perawat.
(Perhimpunan Dokter Hipertensi Indonesia, 2019, Konsensus
Penatalaksanaan Hipertensi 2019)
68 Apoteker klinis rumah sakit sedang melakukan a. Seftriakson
visite bersama dengan dokter dan bidan kepada b. Benzatin Benzil Penisilin
pasien perempuan (38 tahun) dengan kondisi lesi c. Eritromisin
dan keluhan nyeri disekitar servik. Dokter d. Doksisiklin
mendiagnosis siflis primer. Saat ini pasien sedaang e. Tetrasiklin
hamil trimester 2. Dokter meminta rekomendasi
apoteker mengenai antibiotik yang aman untuk Untuk pasien hamil diberikan obat Benzatin Benzil Penisilin
pasien dan dapat diberikan secara intramuskular. secara Intramuscular (Dipiro 11 th, 2020)
Apakah antibiotik yang direkomendasikan oleh
apoteker?
69 Apoteker di IFRS menyerahkan fenitoin kapsul 50 A. 6 bulan
mg pada ibu untuk pengobatan anaknya (laki-laki B. 6 bulan
10 tahun) penderita epilepsi. Apoteker melakukan C. 9 bulan
evaluasi terapi yang telah diberikan. Berdasarkan D. 12 bulan
informasi dari ibu tersebut, pasien tidak mengalami E. 24 bulan
kekambuhan selama 18 bulan terakhir.
Selanjutnya, apoteker menyampaikan pasien harus
tetap minum obat selama beberapa bulan kedepan
agar dipantau kekambuhan penyakitnya. Setelah itu
paisen boleh menghentikan pengobatan setelah
tidak mengalami kejang. Berapa bulankah lama
pemantauan yang disampaikan?

Sumber : KEMENKES RI th 2017 TENTANG PEDOMAN NASIONAL


PELAYANAN KEDOKTERAN TATA LAKSANA EPILEPSI PADA ANAK

(2 tahun atau 24 bulan)


70 Seoran pasien (laki-laki, 6 tahun) masuk UGD.
Dokter mendiagnosa paien mengalami status a. Fenitoin
epileptikus konvulsif. Dokter memberikan b. Midazolam
diazepam intravena, namun vena pasien sulit c. Fenobarbital
diakses. Dokter meminta pertimbangan apoteker d. Lorazepam
mengenai obat alternative untuk diberikan secara e. haloperidol
intramuskular kepada pasien. Apakah obat yang
direkomendasikan?

Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tata Laksana


Epilepsi pada Anak
71. seorangpasien (laki-laki, 55 tahun) menebusresep di sebuahapotek. Resepberisi Na diklofenak 50 mg sebanyak (15, S 2 dd 1). Pasien menyatakan didiagnosis dokter
mengalami ostreoarthritis pada lututnya. Ketika obatdiserahkan oleh apoteker, pasien mengatakan bahwa sedang menggunakan Na diklofenak topical. Apakah pernyataan yang
tepat untuk disampaikan oleh apoteker?

a. penggunaankeduaobatdiatasdapatdilakukan Bersama-sama

b. pasiendimintamenggunakannadiklofenak tablet saja

c. pasienmeneruskanpenggunaannadiklofenak topical, tablet ditunda

d. pasienmenggunakankeduaobatdenganjeda 30 menit

e. pasiendisarankanmenggunakan Na diklofenak gel 1 kali seminggu

dilihat dari soal juga pasien masih berusia 55 th (kurang dr 75 th) jadi rekomendasi terapi bisa pakai pct dulu, kalau tidak efektif bisa menggunakan NSAID oral. Namun jika
pasien usia kurang dr 75 th diberikan terapi NSAID oral dan menimbulkan efek samping ex. Peptic ulcer, maka baru diberikan NSAID topikal

Terapi alternative linipertamaostreoarthritis pada lututdapatdigunakan topical NSAIDs (Dipiro 11).


72. apoteker di IFRS melakukanevaluasiterapiobat pada pasienanak (laki-laki, 9 tahun), penderitahemofilia A. pasienmasihmerasakannyerimeskipuntelahditerapi paracetamol.
Apotekermenyimpulkanobattersebut tidak efektif dan menuliskanrekomendasiobatpenggantidalamlembar CPPT. Apakahobatpengganti yang direkomendasikan?

a. ibuprofen

b. asetosal

c. asammefenamat

d. ketoprofen

e. tramadol

Jika paracetamol tidak efektif, dapatdiberikan inhibitor COX-2 atau Paracetamol + codeinatau Paracetamol + tramadol

(guidelines for the management of hemophiliaedisi 2)


73. seorangpasien (perempuan, 25 tahun) menemuiapotekeruntukmembelisuplemenzatbesikarenasedangmenstruasiharikedua. Pasienmenyatakansaatinisedangmengkonsumsi
omeprazole atasresepdokteruntukmengatasi peptic ulcer. Apotekermenyadaribahwakeduaobattersebutmengalamiinteraksi. Apakah Tindakan yang tepatdilakukan?

a. omeprazole diminumpagihari dan zatbesidiminummalamhari

b. melakukanpenggantian omeprazole dengan ranitidine

c. menyarankanpemberianjedawaktuminumkeduaobatselama 2 jam

d. omeprazole diminumsebelummakan, zatbesisesudahmakan

e. menyarankanpasienuntukberkonsultasiterlebihdahulukedokter.

Omeprazole dapatmengurangiefekdarizatbesi, sehinggadiberikanpemberianjeda pada waktu minum


74 Seorang pasien (perempuan, 35 tahun) di rawat di RS dengan A. Kodein
diagnosis kangker tulang. Pada saat apoteker visite, pasien B. Metadon
mengeluhkan nyeri sedang pada tulang, meskipun telah diberi C. Ventanil
ketoprofen pada lembar CPPT pasien. Apakah analgetik opioid lini D. Morphin
pertama yang di rekomendasikan? E. Petidin

Sumber: Dipiroedisi 11

75 Seorang pasien DM tipe 2 (perempuan, 52 tahun) yang menjalani A. Mengganti metformin tablet
Rawat Inap. Pasien telah diterapi dengan metformin 500 mg (3 kali dengan sediaan tablet lepas
sehari) selama 3 bulan, namun kadar gula darahnya masih tinggi. lambat
Keluarga pasien menyatakan bahwa pasien sering lupa minum B. Mengganti metformin
obat dan mengeluhkan perutnya kembung. Dokter meminta saran dengan insulin
apoteker untuk mengatasi kepatuhan pasien dan efek samping obat C. Mengganti metformin
tersebut. Apakah rekomendasi yang disampaikan? dengan glimepirid
D. Mengkombinasi metformin Sumber: Konsensus Nasional Pengelolaan Diabetes Melitus Tipe-2
Pada Anak Dan Remaja 2015
dengan glimepirid
E. Meningkatkan frekuensi
pemakaian metformin

76 Seorang pasien (laki-laki, 55 tahun) dirawat dengan diagnosa DM tipe 2, A. Vit B12
pasien telah diterapi dengan metformin sejak 6 bulan lalu. Berdasarkan B. Fero sulfat
pemeriksaan darah dokter menyatakan bahwa pasien mengalami C. Eritropoietin
anemia yang merupakan efek samping metformin. Dokter meminta D. Asam folat
rekomendasi obat pada apoteker untuk mengatasi anemia pasien. E. Suplemen besi
Apakah antianemia yang tepat untuk diusulkan apoteker kepada dokter
?

Dipiro X halaman 1162


77 Apoteker di bagian QC industri farmasi baru saja menerima bahan baku A. 118,00 – 120,20 Timbangan seksama artinya timbangan memiliki toleransi tidak lebih
paracetamol dari supplier. Apoteker mengambil dan menimbang bahan B. 118,90 – 120,10 dari 0,1%
baku paracetamol 120 mg secara seksama. Berapakah rentang berat C. 119,82 – 120,12 Toleransi penimbangan : 0,1% x 120 mg = 0,12 mg
penimbangan (mg) yang dapat diterima ? D. 120,00 – 120,12 Rentang penimbangan :
E. 120,00 – 121,20 120 mg – 0,12 mg = 119,88 mg
120 mg + 0,12 mg = 120,12 mg

FI V halaman 1342
78 Apoteker R&D di industri farmasi melakukan pengujian viskositas sirup A. 901,50 Diketahui :
ambrokxol yang sedang dikembangkan formulanya, menggunakan B. 4.475,93 Air
viskosimeter Ostword pada suhu 25°C. data yang diperoleh adalah C. 8.018,87 t = 100 detik
sebagai berikut : Waktu mengalir air 100 detik, viskositas air 8500 cp, D. 10.374,65  = 8500 cp
densitas air 0,997 g/cm3, waktu mengalir sampel sirup adalah 50 detik, E. 16.141,90  = 0,997 g/cm3
dan densitasnya 1,05 g/cm3. Berapakah viskositas (cp) sirup tersebut ?
Sirup
t(s) = 50 detik
(s) = 1,05 g/cm3

Ditanya : t (s)

Jawab :
t(s).(s)
(s) = 
t .
50 x 1,05
(s) = 8500
100 x 0,997
52,5
(s) = 8500 x
99,7
(s) = 4475,93
79 Apoteker R&D di Industri Farmasi melakukan pengujian viskositas sirup Diketahui : tair = 100 detik
ambroksol yang sedang dikembangkan formulanya, menggunakan a. 6,14 Vis.air = 8500 cp
viskometer Ostwald pada suhu 25⁰C. Data yang diperoleh sebagai b. 14,67 ᵖair = 0,997 g/cm3
ᵖsampel = 1,05 g/cm3
berikut: Waktu mengalir air 100 detik, viskositas air 8500 cp, densitas c. 61,44
Vis.sampel = 5500 cp
air 0,997 g/cm3, densitas sampel sirup 1,05 g/cm3, dan viskositasnya d. 68,15
5500 cp. Berapakah waktu mengalir (detik) sirup tersebut? e. 146,74 Ditanya : t.sampel = …… ?
Jawab : Vis.sampel = Vis.air x ᵖsampel x tsampel
ᵖair x tair
Vis. air x ᵖsampel x tsampel = Vis. sampel x ᵖair x tair

tsampel = Vis.sampel x ᵖair x tair


𝑉𝑖𝑠.𝑎𝑖𝑟 𝑥 ᵖsampel
tsampel = 5500 𝑥 0,997 𝑥 100
8500 𝑥 1,05
tsampel = 548.350
8.925
tsampel = 61,44

80 Apoteker R&D di Industri Farmasi melakukan trial produksi tablet salut Pada gambar terlihat tablet dengan logo 3D (timbul atau lesung). Logo
natrium diklofenak. Setelah selesai produksi, tablet salut yang a. Diluent seperti ini terjadi ketika pengempaan, karena logo sudah
didapatkan mengalami kerusakan seperti digambar berikut: b. Binder terbentuk/tercetak dari punch tablet. Pada tablet, terjadi kerusakan logo
3D. Hal tersebut terjadi karena menempelnya komponen tablet pada
c. Desintegran
mesin punch saat tablet dikempa. Kenapa hal tsb bisa terjadi? Karena
d. Lubrican adanya gaya kohesi antara partikel penyusun tablet dengan permukaan
e. Corrigen logam punch. Maka hal ini bisa di atasi dengan mengurangi gaya
tersebut, Bahan yg bisa digunakan adalah lubrikan.
Perbedaan dengan glidant yaitu Kalau glidan ini adalah bahan yang
dapat memperbaiki aliran partikel (serbuk atau granul) dengan cara
mengurangi gaya gesek antar partikel dan antara partikel dengan
dinding corong atau hoper.
Contoh : Mg stearat, talkum, aerosil.
Bahan2 tersebut secara praktek bisa dipakai keduanya (glidan dna
lubrikan) tapi secara teoritis perlu dibedakn fungsi dari bahan2 tersebut
81 Apoteker R&D di industri farmasi melakukan pengujian viskositas sirup A. Newtonian Padacairan Newton, hubungan antara shearing rate
ambroksol yang sedang dikembangkan formulanya. Rheogram yang B. Nonnewtonian (kecepatantekanan) dan shearing stress (besarnyatekanan) adalah
dihasilkan dapat dilihat pada gambar. C. Plastis linear
D. Pseudoplastis
E. Dilatan

Apakah tipe aliran sediaan tersebut?

Sumber: ModulBahan Ajar CetakFarmasi. FarmasiFisikolehKemkes


82 Apoteker R&D di industri farmasi A. Newtonian
melakukanpengujianviskositaseliksirparasetamol yang B. Nonnewtonian
sedangdikembangkanformulanya. Rheogram yang C. Plastis
dihasilkandapatdilihatpadagambar. D. Pseudoplastis
E. Dilatan

Sumber: Jyoti, B. V. S., Varma, M., &Baek, S. W. (2013, June).


Comparative study of rheological properties of ethanol and UDMH
Apakah tipe aliran sediaan tersebut? based gel propellants. In Paper presented 5th European Conference
for Aeronautics and Space Sciences. EUCASS.
83 Apoteker R&D di indsutri farmasi melakukan pengujian viskositas eliksir A. Newtonian Viskometer kapiler digunakan untuk mengukur viskositas cairan
parasetamol yang sedang dikembangkan formulanya, menggunakan B. Nonnewtonian Newton. Viskometer yang digunakan disebut viskometer Ostwald
viskometer Ostwald. Pemilihan viskometer dapat dilakukan C. Plastis Sumber: Buku Modul Bahan Ajar CetakFarmasi. Farmasi Fisik oleh
berdasarkan tipe aliran bahan yang diuji. Apakah tipe aliran sediaan D. Pseudoplastis Kemkes
tersebut? E. Dilatan
84. Apoteker R&D di Industri Farmasi membuat tablet parasetamol a. Laktosa Chiping : yaitu tablet mengalami kerusakan dibagian tepi.
dengan formula sebagai berikut: b. HPMC
Parasetamol 66,67% c. SSG
Laktosa 24,33% d. Magnesium stearat
Mucilago HPMC 1% qs e. Talkum
Sodium Starch Glicolate (SSG)8%
Magnesium stearat 0,5%
Talkum 0,5%
Penyelesaiannya dengan cara meningkatkan konsentrasi
pengikat, berdasarkan buku handbook of pharmaceutical
manufacturing formulations: compressed solid products hal 67.
HPMC merupakan zat pengikat pada tablet.
Hasil cetak tablet pada produksi skala pilot, tablet mengalami
chiping seperti gambar berikut:
Bahan apakahyang perlu ditingkatkan konsetrasinya?
85. Apoteker bagian QA di industri farmasi melakukan kegiatan a. Audit mutu PUSTAKA: Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan
evaluasi mutu produk pasca pemasaran melalui review dokumen b. Inspeksi diri Makanan Republik Indonesia Nomor Hk.03.1.23.12.11.10690
Kualis Produk Tahunan Annual Product Review. Apakah yang c. Quality review Tahun 2011 tentang Penerapan Farmakovigilans Bagi Industri
dilakukan apoteker tersebut? d. Farmakoekonomi Farmasi
e. Farmakovigilans
86 Apoteker bagian R & D melakukan pengujian sifat fisika a. Titik meleleh
. suppositoria paracetamol menggunakan metode b. Kekuatan mekanik
krowczynzki. Tujuan pengujian tersebut adalah untuk c. Waktu likuifaksi
menentukan waktu suppositoria berubah wujud menjadi cair d. Waktu hancur
dibawah tekanan menyerupai kondisi direktum dalam medium e. kekerasan
air pada suhu 37oC. Apakah parameter yang ditentukan dalam
uji tersebut?

Sumber: Formulasi dan Evaluasi Suppositoria Ekstrak Terpurifikasi


Daun Lidah Buaya (Aloe vera)(2016)

Catatan pembhasan TO: titik leleh parameternya suhu.


waktu hancur itu nampaknya hanya pada sediaan solid.
waktu likuifikasi parameternya waktu. kekerasan
parameternya bobot dan waktu.
Alatnya:
- titik leleh u tube apparatus
- Krowczynki untuk mengukur waktu liquifikasi
87 Apoteker bagian R & D melakukan pengujian sifat fisika a. Titik meleleh
. suppositoria paracetamol menggunakan metode U-tube b. Kekuatan mekanik
apparatus. Tujuan uji tersebut adalah untuk menentukan suhu c. Waktu likuifaksi
saat suppositoria berubah melunak dalam lingkungan medium d. Waktu hancur
air suhu 37oC. Apakah parameter yang ditentukan dalam uji e. kekerasan
tersebut?
Sumber: Formulasi dan Evaluasi Suppositoria Ekstrak Terpurifikasi
Daun Lidah Buaya (Aloe vera)(2016)
88 Apoteker bagian R & D melakukan pengujian sifat fisika a. Titik meleleh
. suppositoria paracetamol untuk mengamati keregasan dan b. Kekuatan mekanik
elastisitas suppositoria. Apakah parameter yang ditentukan c. Waktu likuifaksi
dalam uji tersebut? d. Waktu hancur
e. kekerasan

Uji kehancuran dirancang sebagai metode untuk mengukur


keregasan atau kerapuhan suppositoria.
Sumber : Lachman,1994,Teori & Praktek Farmasi Industri.

89. Apoteker bagian R&D menemukan sampel tertinggal emulsi A. Flokulasi


multivitamin pada uji stabilitas on going/real time mengalami B. Creaming
ketidakstabilan seperti gambar : C. Cacking
D. Koalesen
E. Sedimentasi
Creaming merupakan pemisahan fase mikroemulsi berdasarkan perbedaan massa jenis
antara fase internal dan fase eksternal. Jika masa jenis fase internal lebih rendah dari
massa jenis fase eksternal maka akan terjadi creaming.
Apakah jenis ketidak stabilan yang terjadi pada emulsi tersebut ?
( Lidwina, Cindy., 2018, Sintesis Mikroemulsi Wax Menggunakan Metode Emulsion
Inversion Point, Program Studi Fisika Fakultas Ilmu Pengetahuan Alam Dan
Matematika USU Medan, Skripsi )
90. apoteker bagian R&D menemukan sampel pertinggal emulsi A. Flokulasi
multivitamin pada uji stabilitas on going/real time mengalami ketidak B. Oswald ripening
stabilan seperti pada gambar : C. Koalesen
D. Creaming
E. Phase inversion

Phase inversion merupakan proses dimana terjadinya perubahan antara fase dispersi
dan mediumnya, contohnya sebuah emulsi M/A mungkin dengan waktu atau
perubahan kondisi dapat berubah menjadi emulsi A/M.
Apakah jenis kerusakan yang terjadi pada emulsi tersebut ?

( Lidwina, Cindy., 2018, Sintesis Mikroemulsi Wax Menggunakan Metode Emulsion


Inversion Point, Program Studi Fisika Fakultas Ilmu Pengetahuan Alam Dan
Matematika USU Medan, Skripsi )

91. Apoteker di puskesmas akan melakukan pengadaan vaksin DT, a. 2 vial Diketahui:
campak dan Td. Stok vaksin DT di puskesmas masih 3 vial, serta b. 5 vial Stokvaksin DT = 3 vial
vaksin campakdan Td tidak ada stok. Indekspemakaian (IP) vaksin c. 7 vial Stokvaksincampak = 0
DT (10), vaksin campak (20) dan vaksin Td (10). Jumlah sasaran/ d. 8 vial Stokvaksin Td =0
vaksin adalah 100 untuk masing-masing vaksin tersebut serta 1x e. 9 vial IP vaksin DT = 10
pemberian tiap vaksin. Berapakah kebutuhan vaksin DT yang IP vaksincampak = 20
diadakan? IP vaksin Td = 10
Jumlahsasaran = 100
Jumlahpemberian = 1x
Ditanya:
Berapakahkebutuhanvaksin DT?
Jawab:

100 x 1 x 100%
𝐾𝑒𝑏𝑢𝑡𝑢ℎ𝑎𝑛 = { }−3
10

100
𝐾𝑒𝑏𝑢𝑡𝑢ℎ𝑎𝑛 = { }−3
10

= 10 – 3

= 7 vial
92. Apoteker di puskesmas akan melakukan pengadaan vaksin DT, a. 2 vial Diketahui:
campak dan Td. Stok vaksin DT di puskesmas masih 3 vial, serta b. 5 vial Stokvaksin DT = 3 vial
vaksin campak dan Td tidak ada stok. Indeks pemakaian (IP) vaksin c. 7 vial Stokvaksincampak = 0
DT (10), vaksin campak (20) dan vaksin Td (10). Jumlah sasaran/ d. 8 vial Stokvaksin Td =0
vaksin adalah 100 untuk masing-masing vaksin tersebut serta 1x e. 9 vial IP vaksin DT = 10
pemberian tiap vaksin. Berapakah kebutuhan vaksinc ampak yang IP vaksincampak = 20
diadakan? IP vaksin Td = 10
Jumlahsasaran = 100
Jumlahpemberian = 1x
Ditanya:
Berapakahkebutuhanvaksincampak?
Jawab:

100 x 1 x 100%
𝐾𝑒𝑏𝑢𝑡𝑢ℎ𝑎𝑛 = { }−0
20
100
𝐾𝑒𝑏𝑢𝑡𝑢ℎ𝑎𝑛 =
20
= 5 vial
93. Apoteker di industri obat tradisional melakukan pengujian a. 2
kandungan senyawaan drogafolida pada 3 ekstrak yang dimilikinya, b. 3
yang akan dikembangkan menjadi sediaan herbal penurun kadar gula c. 4
darah. Profil KLT yang dilihat dibawah UV 254 adalah sebagai d. 2 dan 4
berikut : e. 2,3 dan 4

No 1 merupakan baku pembandingan drografolid. Dan no 2,3dan 4


merupakan ekstrak kental dari tanaman yang berbeda. Profil ekstrak
manakah yang memperlihatkan ekstrak mengandung senyawa
andrografolida?

Pendeteksian dengan pewarna spesifik untuk untuk golongan senyawa


tertentu dapat digunakan untuk menggambarkan komposisi senyawa
yang dikandung suatu tumbuhan obat. Evaluasi yang dilakukan untuk
tujuan identifikasi berupa jumlah, warna, urutan dan posisi dibandingkan
dengan senyawa sampel tumbuhan untuk menunjukan hasil identifikasi
yang akurat.

Sumber: Rafi, Rudi dan Dewi A., 2017. ATLAS Kromatografi Lapis
Tipis Tumbuhan Obat Indonesia. Volume 1. Bogor : IPB Press.
94 Apotekerkepala IFRS juga sebagaisekretaris PFT ikut A. Kandesartan hipertensigestasionalmerupakanpeningkatantekanandarah yang
. Menyusun panduanpengobatanuntukterapipasiengetasiaonal. B. Verapamil terjasisetelahusiakehamilan 20 minggu,
Dalampanduantersebutapotekermetetapkanbeberapaobat C. Nifedipine umumnyatidakdisertaidenganadanya protein dalam urine
yang tidakbolehdiberikan(dikontraindikasi)untukdiberikan D. Amlodipine ataukerusakan organ.
pada hipertansigestasional.Apakah salah satucontohobat E. Metildopa
yang dimaksud?

(Diphiro XI, hal 62)


95 Seorang Dokter disuatu rumah sakit meminta pertimbanagn A. Bisoprolol
. Apoteker dalam pemilihan obat untuk pasiennya. Pasien B. Nevibolol
adalah perempuan (usia 57 tahun) yang sedang di rawat di C. Propranolol
rumah sakit karena mengalami serangan angina pektoris D. Atenolol
stabil. Setelah fasea kutter lewati ternyata pasien mengalami E. Metoprolol
penurunan fungsi ginjal sehingga akan mempengaruhi
pemilihan beta bloker untuk terapi angina pectoris. Apakah
beta bloker yang aman untuk rekomendasikan?

(bakris,dkk, 2006)
96. Seorang perempuan, 28 tahun didiagnosis TB paru, a. Isoniazid
menjalani rawat inap. Pasien menjalani terapi tuberkulosis. b. Rifampisin
Apoteker melakukan visite pasien mengeluhkan urinnya c. Pirazinamid
brwarna merah. Apoteker melakukan monitoring terhadap d. Etambutol
efek samping obat. Apakahobat yang menyebabkan e. Streptomisin
keluhan pasien ?

Kemenkesri, 2017
TiciaWindasari (20405021119)

97. Apoteker dan dokter yang bertugas dibangsal melakukan a. Natriumdiklofenak


visite bersama pada pasienlaki-laki 50 tahun, yang b. Paracetamol
mengeluhkan sendi terasa sakit. Terdapat pembengkakan c. Celecoxib
d. Aspirin
di kaki pasien. Kadar asam urat pasien adalah 10 mg/dl.
e. Asammefenamat
Pasien memiliki riwayat gastritis. Dokter meminta
apoteker memilihkan antinyeri yang selektif. Manakah
obat yang apoteker berikan ? Dipiro
TiciaWindasari (20405021119)
98. Apoteker yang bertugas di IGD melakukan visite pada a. Pelayanan
pasien baru. Pasien merupakan pasien rujukan dari informasi obat
Puskesmas. Pasien telah diterapi dengan omeprazole untuk b. Konseling
keluhan peptic ulcernya. Apoteke rmengevaluasi c. Pemantauan terapi
pengobatan sebelumnya yang telah didapatkan pasien obat
untuk mencegah kesalahan pemberian obat. Apa kegiatan d. Rekonsiliasi obat
yang dilakukan apoteker tersebut ? e. Pengkajian dan
pelayanan resep Permenkes RI no 72 tahun 2016 hal 30
TiciaWindasari (20405021119)
99 Seorang perempuan 19 tahun datang ke apotek mengeluh a. Terjadi COX 1 dihambat, jd prostaglandiun turun, padahal prostaglandin bs
nyeri perut. Pasien tersebut sebelumnya telah penghambatan enzim jg melindungi mukosa lambung, makany ES nya maag.
mengkonsumsi asam mefenamat selama 5 hari untuk COX-1
mengobat sakit gigi. Apoteker menduga nyeri perut pasien b. Terjadi penghambatan
akibat efek samping asam mefenamat. Bagaimna enzim COX-2
mekanisme efek samping tersebut? c. Adanya produksi
prostaglandin
d. Adanya produksi asam
arakhldonat
e. Adanya produksi
mediator nyeri
100 Seorang pasien datang ke apotek menebus resep untuk a. 3 tablet
anaknya yang berusia 6 tahun dengan keluhan sesak nafas. b. 4,5 tablet Sediaan CTM yang dipasaran = 4 mg
Resep yang diterima pasien sebagai berikut. c. 5 tablet
d. 7,5 tablet 2 mg x 10 = 20 mg/ 4 mg = 5 mg
R/ Aminofilin 150 mg e. 8 tablet
CTM 2 mg
Ekstrak beladon 5 mg
Lactosum q.s
M.f.pulv dtd no.X
S t dd pulv I
101 Seorang pasien datang ke apotek menebus resep untuk anaknya A. 3 tablet Diketahui :
yang berusia 6 tahun dengan keluhan sesak nafas. Resep yang B. 4,5 tablet  Aminofilin dalam resep 150 mg Aminofiliin yang tersedia di
di terima pasien sebagai berikut : C. 5 tablet apotek 200 mg
R/ Aminofilin 150 mg D. 7,5 tablet
CTM 2 mg E. 8 tablet  Dibuat dalam 10 bungkus
Ekstrak belladon 5 mg Jawab :
Lactosum q.s Aminofillin 150 mg x 10 = 1500 mg
M.f. pulv dtd no X
S t dd pulv 1 1500 mg : 200 mg (sediaan tablet aminofilin yang ada di apotek)
Sediaan yang ada diapotek aminofilin tablet 200 mg, CTM = 7,5 tablet
tablet 4 mg, dan ekstrak belladon tablet10 mg. berapakah tablet
bronkodilator yang harus diambil oleh apoteker ?
102 Apoteker dan dokter yang bertugas dibangsal rumah sakit A. Rifampisin
sedang melakukan visit bersama. Pasien mengelukan BAB 6 B. Metronidazol
kali sehari disertai lendir dan darah disertai kram perut dan C. Cotrimoxsazol
demam. Hasil pemeriksaan pasien terkena infeksi Etamoeba D. Ceftriaxone
histolitica. Dokter meminta saran apoteker terkait pengobatan E. Cefixime
pasien. Apakah obat yang disarankan oleh apoteker?

Sumber: Dipiro XI, 2020

103 Apoteker dan dokter di rumah sakit melakukan visit bersama A. Kaptropil dan
pada pasien (50 th) dengan diagnosis hipertensi stage 2 dan propanolol
CKD. Pasien rutin mengkonsumsi tetapi kombinasi B. Kaptropil dan
hidroklortiazid dan kaptropil. Saat ini pasien mengeluhkan nifedipin
batuk kering yang berat. Dokter meminta saran apoteker untuk C. Kaptropil dan
mengganti kombinasi obat tersebut. Apakah saran yang amlodiin
diberikan apoteker ? D. Hidroklorotiazid dan
valsartan
E. Hidroklorotiazid dan
bisoprolol Kaptopril menyebabkan batuk kering sehingga di ganti dengan obat
golongan ARB dimana pasien didiagnosis hipertensi stage 2 disertai
CKD

Sumber : Hypertention JNC 8


104 Apoteker di rumah sakit melakukan visite pada pasien (50 A. Amlodipin
tahun) dengan diagnosis hipertensi stage 2 dan gagal jantung. B. Klonidin
Pasien telah diterapi dengan kombinasi hidroklortiazid, C. Isosorbid dinitrat
kaptopril, dan bisoprolol selama 3 bulan, namun saat ini tekanan D. Hidralazin
darah pasien masih belum terkontrol. Dokter meminta saran E. Spironolakton
apoteker untuk penambahan obat. Apakah saran yang diberikan
apoteker?
105 Dokter dan apoteker visite pada pasien (perempuan, 27 tahun) A.DihidroartemisinPiperakuin
yang di rawat inap di puskesmas. Pasien masuk dengan (DHP)
keluhan demam, berkeringat, dan badan pegal. Lima hari yang B.DihidroartemisinPiperakuin
lalu pasien berjuang ke daerah endemik malaria. Berdasarkan (DHP) + Primakuin sebelum
hasil pemeriksaan laboratorium, dokter mendiagnosis malaria makan
vivax. Saat ini pasien tengah hamil 5 bulan. Dokter dan C.Kina + Dekstrose 5% D.
apoteker berdiskusi untuk menentukan terapi. Apakah obat Artesunat
yang tepat untuk diusulkan oleh apoteker? E. Artesunat+Nacl 0,9%

106 Dokter dan apoteker visite pada pasien (perempuan, 27 a. Dihidroartemisin-


tahun) yang di rawat inap di puskesmas. Pasien masuk Piperakuin (DHP)
dengan keluhan demam, berkeringat, dan badan pegal. Lima b. Dihidroartemisin-
hari yang lalu pasien berjuang ke daerah endemik malaria. Piperakuin (DHP)+
Berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium, dokter Primakuin sebelum makan
mendiagnosis malaria vivax. Dokter dan apoteker berdiskusi c. Kina + Dekstrose 5%
untuk menentukan terapi. Apakah obat yang tepat untuk d. Artesunat
diusulkan oleh apoteker? e. Artesunat+Nacl 0,9%

Terapi yang tepat untuk pasien yang terkena malaria vivax yaitu
Dihidroartemisin-Piperakuin (DHP) + Primakuin. Pemberian obat anti
malaria tidak boleh diberikan ketika perut kosong/sebelum makan
karena bersifat mengiritasi lambung.
Sumber: Buku Saku Penatalaksanaan Kasus Malaria, Kemenkes RI tahun
2017, hal 9).
107 Seorang perempuan (40 tahun) masuk rumah sakit dan a. Ondansetron
didiagnosis Ca Ovarium. b. Metoklopramid
Pasien akan melakukan c. Difenhidramin
kemoterapi dengan regimen paclitaxel dan cisplatin. Dokter d. Dimenhidrinat
meminta saran apoteker untuk terapi profilaksis e. Domperidone
mual muntah. Apakah obat yang disarankan oleh apoteker?

Antagonis serotonin (5-HT3) memblokir efek serotonin, zat yang


biasanya memicu mual dan muntah. Obat ini efektif untuk
mengendalikan mual dan muntah akut dan biasanya diberikan
sebelum kemo dan kemudian untuk beberapa hari setelahnya.
(Contoh: Ondansetron, Granisetron, Dolasetron, Palonosetron)
Sumber : Jaringan Kanker Komprehensif Nasional (NCCN).
Antiemesis . 2019. Versi 1.2019.
108 Apoteker diklinik kecantikan sedang empersiapkan antibiotic a.Amoxicillin
doksisiklin untuk pasien acne vulgaris (perempuan, 22 tahun). b. Sefotaksim
Apoteker mengkonfirmasi kepada dokter spesialis kulit bahwa c. Sefiksim
sediaan tersebut kosong. Dokter meminta apoteker mengganti d. Tetrasiklin
antibiotik dengan golongan yang sama. Apakah antibiotik yang e. Metronidazole
dipilih apoteker

Perdoski, 2017, Akne Vulgaris Derajat Berat Disertai Dermatitis Kontak


Alergi., Vol. 44 No 2.
109 Apoteker dibangsal rumah sakit melakukan visite pada pasien A. Propranolol
hipertensi, pasien tersebut memiliki riwayat asma sejak lahir. B. Captropil
Setelah 2 hari menjalani rawat inap, pasien merasakan sesak. C. Verapamil
Apakah obat yang menyebabkan efek samping tersebut? D. Nifedipin
E. Thiazide

Sumber :
PHARMACEUTICAL CARE UNTUK PENYAKIT HIPERTENSI hal 67-68
110 Apoteker dirumah sakit sedang melakukan visite terhadap A. Sebelum makan, 15-30
pasien (perempuan, usia 17 tahun) dengan diagnosis menit sebelum insulin
ketoasidosis. Kondisi pasien sudah mulai membaik. Dokter intravena dihentikan
menginginkan dilakukan transisi pemberian insulin intravena ke B. Setelah makan, 15-30
subkutan kerja cepat dan meminta apoteker mengatur jadwal menit sebelum insulin
pemberian agar tidak terjadi hiperglikemia rebound. Kapankah intravena dihentikan
waktu penggantian yang tepat? C. Sebelum makan, 1-2 jam
sebelum intravena
dihentikan
D. Setelah makan, 1-2 jam
sebelum insulin intravena
dihentikan
E. Pemberian dilakukan
segera sebelum insulin
intravena dihentikan
111 Apoteker di IFRS mendapakan telepon dari dokter bangsal A. tinidazol
menanyakan antifungi yang tersedia di IFRS untuk pasien B. fluconazol
(perempuan, 27 tahun) dengan diagnosis kandidiasis C. mikonazol
vulvovaginal. Hasil kultur menunjukkan adanya trichomonas D. klotrimazol
vaginalis. Pasien menunjukkan resistensi metronidazol. Apakah E. metronidazol
terapi oral yang dipilihkan oleh apoteker?

Pionas, 2014
112 Apoteker di IFRS sedang menyiapkan resep untuk pasien rawat A. metotreksat
inap (perempuan, 55 tahun) dengan diagnosis rheumatoid atritis. B. sulfasalasin
Dokter menuliskan terapi DMARD dan meminta menyiapkan C. klorokuin
terapi yang mampu menurunkan kemotaksis dan mempengaruhi D. leflunimid
sistesis DNA . apakah terapi yang dimaksud? E. siklosporin

Sumber : Kalim, Handono; 2014.Diagnosis dan pengelolaan arthritis


Reumatoid; Perhimpunan Reumatologi Indonesia
113 Seorang pasien (laki-laki, 25 tahun) datang ke apotek meminta A. Policresulen
obat yang dapat digunakan untuk mengatasi sariawanya. B. Neomisin Sulfat
Apoteker memilihkan obat dalam bentuk sediaan salep dengan C. Triamcinolone acetonide
basis oral. Apakah kandungan obat yang dipilihkan? D. Benzidamin hidroklorida
E. Karbenoksolon natrium

Berbagai jenis kortikosteroid topikal digunakan untuk itu meringankan


gejala sariawan. Seperti : Clobetasol
Propionate 0,05%, Triamcinolone acetonide, Fluocinionide 0,05%.
(A Comprehensive Review on Aphthous Stomatitis, its Types,
Management
and Treatment Available, 2018).
114 Seorang pasien (perempuan, 29 tahun) didiagnosis A. Amlodipin
hipertiroid. Pasien baru saja melahirkan. Bayi yang baru B. Furosemid
dilahirkan mengalami peningkatan tekanan darah, C. Verapamil
takikardi, denyut jantung 110x/menit dan sulit minum. D. Propanolol
E. Hidroklortiazid
Dokter telah memberikan metamizol dalam 3 dosis terbagi
dan akan memberikan terapi untuk mengatasi
hiperaktivitas simpatetis. Apakah terapi yang disiapkan
apoteker?

Sumber : PPK- Tatalaksana Hipertiroid, 2017


115 Seorang pasien (laki-laki) didiagnosis krisis hipertiroid dengan A. Menurunkan kadar TSH
peningkatan kadar T3 dan T4. Dokter telah meresepkan PTU B. Memblok konversi T4 ke
setiap 6 jam sekali secara oral dan meminta apoteker T3
menyiapkan iodide sebagai terapi tambahan. Bagaimanakah C. Menghambat sekresi
mekanisme kerja obat tersebut? hormon tiroid
D. Menghambat
hiperaktivitas simpatetis
E. Memblok efek adrenergik
dari hormon tiroid

Sumber : Dipiro edisi XI, 2020


116 Apoteker di IFRS sedang menyiapkan terapi kalium iodide a. 1x sehari, 1 jam setelah Iodida 8-10 tetes tiap 8 jam untuk menghambat pelepasan hormone yang
jenuh untuk pasien (laki-laki, 37 tahun) rawat inap, dengan pemberian PTU belum terbentuk dari kelenjar, harus diberikan paling tidak 1 jam sesudah
diagnosis hipertiroid. Saat ini pasien sedang menggunakan PTU b. 1x sehari, 1 jam sebelum pemberian PTU
setiap 4 jam sekali. Apoteker menuliskan kelengkapan pemberian PTU
informasi penggunaan pada label obat. Bagaimanakah aturan c. 3x sehari, 1 jam setelah
pakai obat tersebut ? pemberian PTU
d. 3x sehari, 1 jam sebelum
pemberian PTU
e. 3x sehari, bersamaan
dengan pemberian PTU
117 Apoteker di rumah sakit melakukan visite kolaboratif dengan a. Azitromisin
dokter pada pasien (perempuan, 32 tahun, hamil trimester b. Spiramisin
kedua) dengan diagnosis toksoplasmosis. Dokter meminta c. Eritromisin
apoteker menyiapkan antibiotik golongan makrolida. Apakah d. Klaritromisin
antibiotik yang dimaksud ? e. Roksitromisin

Sumber: Erna Suparman, (2012), Toksoplasmosis Dalam Kehamilan,


Jurnal Biomedik, Volume 4, Nomor 1, hal. 13-19.
118 Seorang pasien (laki-laki, 29 tahun) yang dirawat di rumah sakit a. 09.00 WIB 0,693
t1/2 = ke
mendapatkan terapi nifedipin 10 mg sebagai profilaksis angina b. 10.00 WIB
pektoris. Terapi diberikan pada pukul 08.00 WIB. Diketahui c. 11.00 WIB 0,693
profil eliminasi sebesar 0,23/ jam. Terapi nifedipin akan d. 12.00 WIB = 0,23
dilanjutkan setelah 50% obat tereliminasi dari tubuh. Kapankah e. 13.00 WIB
waktu yang sesuai untuk pemberian berikutnya? = 3 jam

3 jam dari jam 08.00 adalah jam 11.00.


119 Seorang pasien (laki-laki, 27 tahun) didiagnosis sinusitis. Pasien A. Penisilin
diketahui terinfeksi bakteri Streptococcus pneumonia yang B. Amoksisilin
menghasilkan enzim beta-laktamase. Dokter menelepon C. Eritromisin
apoteker untuk menyiapkan antibiotik yang tersedia di instalasi D. Amoksisilin-Klavulanat
farmasi sesuai dengan kondisi pasien. Apakah antibiotik yang E.Trimetropim-
disarankan? Sulfametoksazol

(Infectious Disease Society of America, 2013, IDSA Releases


Guidlines for Management of Acute Bacterial Rhinosinusitis).
120 Apoteker di industri farmasi akan memproduksi tablet A. 10,00 Diketehui :
alendronate 10 mg. Bahan baku yang tersedia berupa garam B. 10,76 BM monosodium trihidrat = 325,12
monosodium trihidrat dengan BM 325,12. Berapakah (g) C. 11,99 BM Alendronat = BM alendronat monosodium trihidrat - BM Na. 3H2O
bahan baku yang dibutuhkan untuk memproduksi 1000 tablet? D. 13.05 BM Na. 3H2O = Na (23) + H (6x1) + O (16x3) = 77
E. 14,38 Jadi BM Alendronat adalah : 325,12-77 = 248,12

1 tablet mengandung= 10 mg alendronat atau 0,01 gram alendronat


Jawab :
massa/BM = massa/BM
0,01 gram/248,12 = massa/325,12
Masaa = 0,013 x 1000 tablet = 13,10 gram
BM Alendronat : 325,12
(Farmakope Indonesia Edisi V1, 2020)
121 Apoteker diindustri farmasi alendronate 10mg untuk pasien a. Pengisi
osteoporosis dengan bahan baku yang digunakan berupa garam b. Pengikat
alendronate monosodium trihidrat, selulosa anhidart, c. Penghancur
croscarmellose sodium, dan magnesium stearate. Apakah fungsi d. Pelicir
dari bahan croscarmellose sodium dalam formulasi tersebut? e. Lubrikan

Pembahasan :
Fungsi dari bahan croscarmellose sodium dalam formula tersebut
sebagai penghancur.
Sumber :
Resti dkk, 2017, Formulasi tablet ekstrak angkak (red yeast rice) dengan
variasi croscarmellose sodium sebagai penghancur dan laktosa
sebagai pengisi, Jurnal Ilmiah Manuntung, 3(1), 83-90

122 Industri farmasi akan memproduksi tablet alendronate 10 mg a. 1


untuk pasien osteoporosis dengan bahan baku yang digunakan b. 2
berupa garam alendronate monosodium trihidrat, selusosa c. 3
mikrokirstal, laktosa anhidrat, croscarmellose sodium, dan d. 4
magnesium strearate. Urutan penambahan bahan pada e. 5
pembuatan sediaan tersebut harus sesuai sehingga menghasilkan
tablet yang memenuhi persyaratan. Pada urutan ke berapa bahan
aktif dimasukkan pada proses pembuatan?

Pembahasan : Komponen bahan dicampurkan, kemudian dikempa


dalam bentuk lempeng besar(slugin) kemudian dibuat granul-granul
sampai memenuhi parameter. Bahan aktif dimasukkan pada urutan
pertama saat proses pembuatan.
Sumber :
Charles.S. Teknologi Farmasi, 2010, Sediaan Tablet Dasar-Dasar
praktis, Penerbit
Buku Kedokteran, EGC
123 Apoteker bagian pengawasan mutu industri farmasi akan a. Bobot
memeriksa keseragaman karakteristik tablet alendronate 10 mg b. Ukuran
yang sedang diproduksi untuk menjamin mutu. Apakah c. Disolusi
pengujian keseragaman yang dilakukan? d. Waktu hancur
e. Kandungan

Pembahasan:
Pengujian keseragaman bobot, memiki kandungan zat aktif 25 mg atau
lebih, jadi yang dilakukan adalah pengujian keseragaman kandungan,
karena Alendronat memiliki kandungan zat aktif 25 mg atau kurang.
Sumber :
Susanti, Nora, 2017, Sumber Belajar Penunjang PLG BAB III Uji
Sediaan Obat, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan

124 Industri farmasi akan memproduksi tablet alendronate 50 mg a. 1 Komponen bahan dicampurkan, kemudian dikempa dalam bentuk
untuk pasien osteoporosis dengan bahan baku yang digunakan lempeng besar (slugin) kemudian dibuat granul-granul sampai
berupa garam alendronate monosodium trihidrat, polivinil b. 2 memenuhi parameter. Bahan aktif dimasukkan pada urutan pertama saat
pirolidon, laktosa anhidrat, sodium stearil fumarat, dan c. 3 proses pembuatan.
aquades. Urutan penambahan bahan pada pembuatan sediaan
tersebut harus sesuai sehingga menghasilkan tablet yang d. 4
memenuhi persyaratan. Pada urutan ke berapa bahan aktif
dimasukkan pada proses pembuatan? e. 5
Charles.S. Teknologi Farmasi, 2010, Sediaan Tablet Dasar-Dasar Praktis,
Penerbit : Buku Kedokteran, EGC

Pembahasan yg benar
Iya jadi yg pertama zat aktif ya,
Baru di tambah laktosa anhidrat sbg pengisi kedua.
Kemudian di buat granul dengan penambahan pengikat yaitu pvp.
Setelah dicampur kemudian Dicetak jadi granul. Granul yg masih lembab
dikeringkan, baru di tambah fase luar. Kemudian di cetak menjadi tablet

Apakah semua sediaan tablet urutannya seperti ini?


Jadi untuk tablet dgn metode granulasi di lihat fasenya dulu
Fase dalam pasti di campur di awal dibanding fase luar
Kemudian zat aktif di masukkan urutan pertama
Baru berikutnya eksipien
Jika eksipien lebih dr 1. Dilihat bobotnya, yg lebih sedikit duluan
Kalau tab eff sedikit beda, tergantung dari metode pembuatan.
Jika metode fusion. Maka komponen asam dan basa di campur dl menjadi
granul, dengan metode fusion. Sedangkan zat aktif bisa di campur dalam
kondisi serbuk atau sudah dibuat granul dengan bahan pengisi dan
pengikat
Jika tablet lepas lambat, tergantung sistemnya. Mau pakai salut atau
matrix. Kalau salut berarti pembuatan tablet inti sama,
Tp kalau matrix, zat aktif di jerap dalam matrix dl contoh HPMC, baru di
campur dengan bahan lain
125 Apoteker di industri farmasi akan mengembangkan formula a. Controlled release tablet
b. Chewable tablet
sediaan tablet olanzapin 5 mg yang dapat melarut dengan cepat
c. Effervescent tablet
di rongga mulut tanpa bantuan air. Sediaan apakah yang d. Orally disintegrating
tablet
dimaksud ?
e. Prolonged released
tablet

Keterangan : Orally disintegrating tablet adalah sediaan oral padat yang


hancur dengan cepat di rongga mulut, dengan waktu disintegrasi in-vitro
sekitar 30 detik.
Sumber : FDA, 2008

126 Apoteker di industri farmasi akan mengembangkan formula a. Manitol Sifat mekanik tablet itu kemampuan untuk menahan tingkat
sediaan tablet ODT olanzapin 5 mg yang dapat melarut dengan b. Gelatin kekerasan, sehingga gelatin sbg pengikat. Jd sifat mekanik itu
kemampuan tablet untuk tetap berada di bentuknya, meskipun
cepat di rongga tanpa bantuan air dengan bahan tambahan c. Aspartam diberi tekanan atau gaya. Jadi evaluasi untuk mengetahui sifat
manitol, gelatin, aspartam, metil dan propil paraben, serta d. Metil dan propil paraben mekanik ada 2:
silicon dioksida koloidal. Apakah bahan yang berfungsi untuk
- kekerasan/rigiditas
e. Silicon dioksida koloidal
- kerapuhan/keregasan
meningkatkan sifat mekanik tablet?
Bahan yg paling berpengaruh pada sifat mekanik untuk tablet
kknvensional adalah pengikat. tapi karena ini tab ODT (orally
disintegrating tablet) ada tambahan bahan lain disini, yg dapat
mempengaruhi sifat mekanik yaitu manitol.
Jadi manitol ini cocok untuk di jadikan pengisi pada tablet yg
kontak di mulut seperti tablet kunyah,hisap,odt. Tp jg
menlengaruhi kekerasan tablet karena dia turunan gula
Sumber : Soemari dkk, 2018. Formulasi Orally Disintergrating Tablet
(ODT) Ekstrak Etanol Daun Kemangi (Ocimum Americanum L.) Dengan
Menggunakan Explotab®. Jurnal Ilmiah Manuntung. Vol 4. No 1.
127 Apoteker di industri farmasi akan mengembangkan formula a. Manitol
sediaan tablet ODT olanzapin 5 mg yang dapat melarut dengan b. Gelatin
cepat di rongga tanpa bantuan air dengan bahan tambahan c. Aspartam
manitol, gelatin, aspartam, metil dan propil paraben, serta d. Metil dan propil paraben
silicon dioksida koloidal. Apakah bahan yang berfungsi untuk e. Silicon dioksida koloidal
meningkatkan porositas tablet?

Sumber : Soemari dkk, 2018. Formulasi Orally Disintergrating Tablet


(ODT) Ekstrak Etanol Daun Kemangi (Ocimum Americanum L.) Dengan
Menggunakan Explotab®. Jurnal Ilmiah Manuntung. Vol 4. No 1.
128 Apoteker di industri farmasi akan mengembangkan formula a. Manitol
sediaan tablet ODT olanzapin 5 mg yang dapat melarut dengan b. Gelatin
cepat di rongga tanpa bantuan air dengan bahan tambahan c. Aspartam
manitol, gelatin, aspartam, metil dan propil paraben, serta d. Metil dan propil paraben
silicon dioksida koloidal. Apakah bahan yang berfungsi untuk e. Silicon dioksida koloidal
mengurangi rasa pahit olanzapin?

Sumber : Handbook of Pharmaceutical Exipients 6th Ed, hal 48


129 Industri farmasi akan mengembangkan formula sediaan tablet A. 1
ODT olanzapin 5 mg yang dapat melarut dengan cepat dirongga B. 2
mulut tanpa bantuan air dengan formula olanzapin, mannitol, C. 3
gelatin , aspartame, metal dan propel paraben, silicon dioksida D. 4
koloidal. Urutan penambahan bahan pada pembuatan sediaan E. 5
tersebut harus sesuai sehingga mengaasilkan tablet yang
memenuhi persyaratan. Pada urutan ke berapa bahan pengisi
ditambahakan pada proses pembuatan?

Pengisi yg ditambahkan urutan kedua itu jika tablet


konvensional
Ini tabletnya ODT?
Jadi yg pertama kan bahan gelatin, aspartam, metil dan propil
paraben dicampurkan dulu jadi satu
Hasil campurannya ditambahkan zat aktif
Setelah itu manitol baru ditambahkan ke campuran tersebut
130 Industri farmasi mengembangkan formula sediaan tablet A. Sampel dipisahkan dengan Ingat validasi metode analisis. Untuk 2 zat yg beda, maka kita harus
kombinasi valsartan 160 mg dan hidroklortizid 25 mg untuk ekstrasi terlebih dahulu menentukan selektivitas dr alat. Untuk spektrofotometri,
pasien hipertensi. Uji disolusi dilakukan dengan menggunakan B. Sampel dipisah kandengan selektifivitas nya dari panjang gel max. Jadi ketika membaca pada
medium dapar fosfat pH 6,8. Penetapan presentase masing- kromatografi kolom lamda max yg sudah ditentukan dr sampel maka selektif untuk
masing obat yang terlarut dilakukan secara spektrofotometri. C. Sampel dipisahkan dengan sample tsb.
Bagaimana cara preparasi sampel yang sesuai? KCKT
Contoh lamdan zat A 256 nm dan zat B 287 nm.
D. Sampel dibaca langsung Maka 1 sample itu dibaca 2x pada masing2 lamda, untuk zat A dan
pada panjang gelombang zat B
masing-masing
E. Sampel dibaca langsung
pada panjang gelombang
gabungan
131 Apoteker bagian pengawasan mutu di industri farmasi akan b. Bobot
memeriksa keseragaman karakteristik tablet kombinasi c. Kandungan
valsartan 160 mg dan hidroklorotiazid 25 mg yang sedang d. Ukuran
diproduksi untuk menjamin mutu. Apakah uji keseragaman e. Waktu hancur
yang dilakukan? f. Disolusi

Uji keseragaman sediaan itu ada 2 yaitu keragaman bobot dan


keseragaman kandungan:
Keragaman bobot itu syaratnya ada 2 yaitu dosisnya >=25 mg dan
perbandingan zat aktif >= 25% dari bobot tablet
Keseragaman kandungan syaratnya salah satu dari dosis < 25 mg
atau < 25% dari bobot tablet

Misal diketahui bobot tablet 150 mg, berarti


HCT : 25 mg/150 mg x 100% = 16,67% (kurang dari 25 mg, jadi masih
memenuhi syarat uji keseragaman kandungan)
132 Apoteker diindustri farmasi akan memproduksi tablet a. hidroklorotiazid
kombinasi valsartan 160 mg dan hidroklorotiazid 25 mg b. silicon dioksida koloidal
dengan bahan tambahan terdiri dari valsartan, hidroklorotiazid, c. selulosa mikrokristal
silicon dioksida koloidal, selulosa mikrokristal, crospovidon, d. crospovidon
dan magnesium stearate. Apakah bahan yang berfungsi sebagai e. magnesium stearate
penghancur?

Rowe RC, Sheskey PJ dan Quinn ME. Handbook of Pharmaceutical


Excipients, 6th edition. London: Pharmaceitical Press; 2009. Halaman :
208.
133 Apoteker di industri farmasi akan memproduksi tablet a. Pelincir dan adsorben
kombinasi valsartan 160 mg dan hidroklorotiazid 25 mg b. Pengikat dan adsorben
dengan bahan tambahan terdiri dari valsartan, c. Pengisi dan pelicin
hidroklorotiazid, silicon dioksida koloidal, selulosa d. Penghancur dan pelican
mikrokristal, crospovidon, dan magnesium stearate. e. Pelincir dan pelicin
Apakah fungsi bahan silicon dioksida koloidal pada formula
tersebut?

Rowe RC, Sheskey PJ dan Quinn ME. Handbook of Pharmaceutical


Excipients, 6th edition. London: Pharmaceitical Press; 2009. Halaman :
185.

134 apaoteker bagian mutu di suatu industri farmasi akan a. 3000


mempproduksi injeksi amlodaron 50 mg/ml dalam kemasan b. 4000 d. 6000
ampul. Apoteker akan melakukan validasi awal proses aseptis c. 5000 CPOB 2018
sebelum produksi dilakukan. Berapakah jumlah ampul yang di d. 6000
gunakan? e. 8000
135 apaoteker bagian mutu di suatu industri farmasi akan a. 3 bulan
mempproduksi injeksi amlodaron 50 mg/ml dalam kemasan b. 6 bulan b. 6 bulan
ampul. Apoteker akan melakukan revalidasi periodic terhadap c. 9 bulan CPOB 2018
sediaan tersebut. Berapa bulan kah proses tersebut dilakukan? d. 12 bulan
e. 24 bulan
136 Apoteker bagian pengemasan mutu di industri farmasi akan a. Trypticase Soy Broth
memproduksi amiodaron 50 mg/ml dalam kemasan ampul. b. Lactose Broth CPOB, 2013
Apoteker akan melakukan validasi proses aseptis sediaan c. Lysogeny Broth
tersebut dengan metode media fill. Apakah media pertumbuhan d. Loeffer Broth
yang digunakan? e. Brain Heart
Infussion

137 Apoteker bagian pengawasan mutu di industry farmasi akan a. 15-20


memproduksi injeksi amiodarone 50mg/ml dalam kemasan CPOB, 2013
b. 20-25
ampul. Apoteker akan melakukan validasi proses aseptis c. 25-30
dengan metode media fill. Media kemudian dilakukan inkubasi d. 30-35
selama 14 hari. Berapakah suhu (oc) yang digunakan 7 hari
e. 35-40
pertama?

138 Apoteker bagian pemastian mutu di industri farmasi akan a. 100


melakukan validasi proses aseptis pada injeks amiodaron 50 CPOB 2013
b. 200
mg/ml dalam kemasan ampul dengan metode media fill. Setelah c. 300
inkubasi media 14 hari, apoteker melakukan Growth Promotion d. 400
Test. Berapakah jumlah minimal ampul yang digunakan?
e. 500

139 Apoteker bagian R&D di industry farmasi akan A. Freeze drying Freeze drying: utk produk2 yg memang tidak stabil spt produk
mengembangkan injeksi sefotaksim dalam bentuk serbuk B. Reduced Pressure drying injeksi, produk biologis, dan vaksin.
kering. Diketahui sefotaksim memiliki kestabilan yang C. Spray drying Reduced Pressure drying, Spray drying, dan Super critical fluid
rendah di dalam air. Metode apakah yang dapat digunakan D. Super critical fluid drying drying: teknologi pada tablet
untuk memproduksi sediaan tersebut? E. Vacuum drying SFC utk coating granul
Vacuum drying : utk granul (bisa saat pengeringan/coating dgn
granul)
140 Apoteker di industry Farmasi melakukan uji stabilitas tablet A. 0,2
ranitidine HCL. Konsentrasi awal obat adalah 200 ppm dan B. 0,5
mengikuti kinetika orde 1. Laju dekomposisis spesifik yang C. 2
diperoleh dari penelitian sebeleumnya adalah 2,09 x 105 / D. 5,5
tahun pada suhu 25𝑜𝑐. Berapa tahun shelflife dari produk E. 10,5
tersebut ?

141 Apoteker bagian R&D melakukan uji stabilitas intermediate A. 4,0714 Pembahasan:
tablet PCT pada suhu kamar. Diketahui tablet mengikuti reaksi B. 5,2114 Rumus kecepatan reaksi: Y = mx + b
orde 0. Data hasil uji stabilitas sebagai berikut: C. 25,411 Rumus Orde 0 : [A] = -kt + [A]0
D. 35,429 Sehingga : K = -m
E. 45,218 K = - (-4,0714)
K = 4,0714

Berapakah nilai K produk pada pada pengujian tersebut?

142 Apoteker bagian R&D melakukan uji stabilitas tablet A. 0,3589 Diket :
paracetamol selama 6 bulan. Diketahui tablet mengikuti kinetika B. 0,5356 T = 6 bulan
reaksi orde 0. Data hasil regresi linier pada suhu 40 dan 75°C C. 2,2855 y = -159,61x + 0,8946
adalah y = -159,61 x + 0,8946. Berapakah nilai K pada suhu D. 2,2940 Ditanya:
ruang 25°C? E. 5,4898 K pada suhu 25°C?

145 Apoteker bagian R&D melakukan uji stabilitas jangka panjang A. 1 tahun
tablet paracetamol yang termasuk dalam kinetika reaksi orde 0. B. 1,6 tahun 0,1 ×A0
Waktu kadaluarsa (t90) : K0
Hasil pengujian diperoleh kadar awal sebesar 35,69 ppm dan C. 2 tahun
nilai K (suhu 25°C) adalah 2,28557 / tahun. Berapa waktu D. 2,5 tahun 0,1 ×35,69
:
kadaluarsa produk tersebut? E. 3 tahun 2,28557

: 1,5615 ≈ 1, 6 tahun

144. Apoteker bagian pengawasan mutu di industri farmasi akan a. Kepekaan pereaksi Uji endotoksin itu ada 2 yaitu uji jendal dan uji fotometrik
memproduksi injeksi amiodaron 50 mg/ml. Obat tersebut akan b. Kromogenik titik akhir Uji fotometrik menggunakan metode turbidimetri dengan
dilakukan uji endotoksin dengan mengukur jumlah c. Kromogenik - teknik kromogenik titik akhir : didasarkan pada hubungan
endotoksin pada serapan pada panjang gelombang 405 nm serta d. Turbidimetri kuantitatif antara kadar endotoksin dan kekeruhan (serapan
membandingkannya dengan kurva standar. Metode apakah yang e. Jendal Gel
atau transmisi) dari campuran reaksi pada akhir masa inkubasi.
dapat digunakan dalam pengujian tersebut?
- kromogenik kinetik: dapat dilakukan dengan dua cara:
mengukur waktu yang dibutuhkan untuk mencapai nilai
serapan yang telah ditetapkan atau kecepatan pembentukan
kekeruhan.
Metode kromogenik mengukur kromofor yang dilepaskan dari
peptida kromogenik yang sesuai, yang dihasilkan dari reaksi antara
endotoksin dengan pereaksi LAL. Berdasarkan prinsip pengujian
yang digunakan, teknik ini diklasifikasikan sebagai teknik
kromogenik titik akhir atau kromogenik kinetik. Cara kromogenik
titik akhir didasarkan pada hubungan kuantitatif antara kadar
endotoksin dan pelepasan kromofor pada akhir masa inkubasi. Cara
kromogenik kinetik dapat dilakukan dengan mengukur waktu yang
dibutuhkan untuk mencapai nilai serapan yang
145. Apoteker di bagian R&D melakukan uji stabilitas a. Orde 0
ranitidine HCl untuk mngetahui laju degradasinya. Hasil b. Orde 1
uji adalah sebagai berikut : c. Orde 2
d. Orde 1-semu
e. Orde 2-semu

Termasuk orde berapakah bahan aktif tersebut?

146 Apoteker bagian RnD melakukan analisis data hasil Uji a. Hidrolisis (Blasko, A., Tam, J., Gunasekera, S., Eboreime, A., 2018, Kinetics and
stabilitas jangka panjang pada senyawa epinefrine yang akan b. Rasemisasi Degradation Mechanism of Adrenaline Derivative CpQ in Diluted
dikembangkan. Hasil Uji adalah sbg berikut: c. Isomerisasi Aqueous Solutions)
d. Oksidasi
e. Epimerasi proses di mana molekul, ion, atau fragmen molekul diubah
menjadi isomer dengan struktur kimia yang berbeda.. jadi yg
berubah strukrutnya
Apakah reaksi degradasi yang terjadi pada senyawa tersebut?

147 Apoteker bagian RnD melakukan uji stabilitas cycling tes pada Hidrolisis Sineresis adalah pristiwa keluarnya air dari dalam gel, dimana gel
gel herba kencur selama 3 minggu. Hasil organoleptis b. Sineresis mengkerut sehingga cenderung memeras air keluar dari dalam sel.
diketahui terjadi peningkatan volume air yang keluar dari basis c. Isomerisasi Peristiwa ini terjadi akibat ketidak stabilan gel terhadap pengaruh
gel. Apakah kerusakan yang terjadi pada produk tersebut? d. Oksidasi suhu saat cycling tes berlangsung (Glicksman M. 2017. Food
e. Epimerisasi Hydrolicolloids. Vol. II CRC Press).

148 Apoteker RnD melakukan uji stabilitas cycling test pada gel a. dilatan Grafik diatas menunjukkan sifat alir dari gel herba kencur yaitu
herba kencur selama 3 minggu. Hasilnya diperoleh rheogram b. pseudoplastis Pseudoplastis, karena pada kurva menunjukkan bahwa viskositas
sebagai berikut: c. plastis menurun seiring peningkatan rate of share. Selain itu juga kurva
d. tiksotropik dimulai dari titik (0,0) dan tidak ada harga yield (Shanti. 2016)
e. newton

149 Apoteker bagian pengawasan mutu di industry akan A. 10 tube Uji kebocoran salep mata
memproduksi sediaan salep mata kloramfenikol 1%. Sediaan B. 15 tube Pengujian memenuhi syarat jika tidak ada satupun kebocoran diamati
dikemas dalam tube 5 mg. uji kebocoran tube dilakukan C. 20 tube dari 10 tube uji pertama, atau kebocoran yang diamati tidak lebih dari
dengan meletakan sampel pada oven suhu 60Oc selama 8 jam. D. 25 tube satu dari 30 tube yang diuji.
Berapakah jumlah sampel yang di uji? E. 30 tube (Farmakope Indonesia Ed VI, 2020)
150 Apoteker bagian pengawasan mutu di industry akan A. Pengujian diluluskan Uji kebocoran salep mata
memproduksi sediaan salep mata kloramfenikol 1%. Sediaan karena hanya terdapat Jika terdapat bocoran pada satu tube tetapi tidak lebih dari satu tube;
di kemas dalam tub 5 mg. uji kebocoran tube dilakukan dengan kebocoran pada 1 tube ulangi pengujian dengan tambahan 20 tube salep.
meletakan sampel pada oven 60oC selama 8 jam. Pada B. Pengujian ditolak (Farmakope Indonesia Ed VI, 2020)
pengujian tahap pertama terdapat kebocoran pada 1 tube. karena terdapat
Bagaimana interpretasi hasil pengujian tersebut? kebocoran 1tube
C. Pengujian diulang
dengan menambah 10
tube lagi
D. Pengujian diulangi
dengan menambah 20
tube lagi
E. Pengujian diulangi
dengan menaikan suhu
menjadi 80oC
151. Apoteker bagian pengawasan mutu di industri akan A. 4,925 g Zat pengisotonis yng digunakan adalah sodium klorida sebanyak
memproduksi sediaan injeksi steril klorpromazin HCL B. 492,5 g (0,197 %) tiap 1 ml ampul
2,5% dengan formula sebagai berikut : klorpromazin HCL C. 49,25 g
(2,5%), sodium astetat (1%), asam asetat glacial (0,4%) D. 4,925 g Diket :sodium klorida 0,197 %
sodium metabisulfit (0,5%), sodium klorida (0,197%), dan E. 0,4925 g 1 ampul = 1 ml
aqua P.i hingga 100%. Tiap sediaan dikemas dalam ampul 1 bets = 2500 ml
volume 1 ml dan dibuat 2500 ampul dalam 1 bets. Berapa Ditanya banyaknya sodium klorida dalam 1 bets?
kebutuhan agen pengisotonis dalam pembuatan 1 bets Jawab :
sediaan? Jadi sodium klorida X 1 ml = 0,197 X 1 ml : 100 = 0,00197
Jadi 0,00197 X 2500 ampul = 4,925 g
152 Seorang perempuan datang ke apotek untuk a. 2 tablet Antihistamin = CTM
menebus resep anaknya sebagai berikut: b. 3 tablet
c. 4 tablet Sediaan CTM dipasaran 4 mg sedangkan permintaan resep 1 mg
d. 6 tablet
e. 12 tablet Kebutuhan CTM = 1 mg x 12 = 12 mg

12 mg
x 1 tablet = 3 tablet
4 mg

Berapa kebutuhan tablet antihistamin untuk


menyiapkan resep tersebut?
153 Seorang perempuan datang ke apotek untuk a. 3 hari Sediaan amoxicillin syr di apotek = 60 mL
menebus resep anaknya sebagai berikut: b. 4 hari
Aturan pakai di resep 3 kali sehari 1 sendok teh (5 mL)
c. 5 hari
d. 6 hari Pemakaian sehari  3 x 5 mL = 15 mL
e. 7 hari 60 𝑚𝑙
𝑥 1 ℎ𝑎𝑟𝑖 = 4 ℎ𝑎𝑟𝑖
15 𝑚𝑙
Jadi, amoxicillin sirup akan habis dalam 4 hari

Sediaan amoksisillin yang tersedia di apotek


60 mL. Apoteker memberikan informasi saat
penyerahan obat kepada pasien. Berapa hari
amoksisillin akan habis dikonsumsi?
154 Apoteker di apotek akan melakukan a. Obat bebas Kapsul kombinasi pseudoefedrin dan loratadin =
pengadaan obat sebagai berikut: tablet oros b. Obat prekursor termasuk obat untuk mengurangi gejala-gejala
nifedipin 30 mg 3 box; tablet simvastatin 10 c. Obat psikotropik hidung tersumbat, bersin dan influenza. Contoh
mg 2 box; tablet midazolam 15 mg 1 box; d. Obat obat tertentu dipasaran Aldisa SR
tablet kombinasi teofilin dan salbutamol 3 e. Obat narkotik
box; kapsul kombinasi pseudoefedrin dan
loratadin 5 box; serta tablet kombinasi
paracetamol dan ibuprofren 10 box. Apakah
surat pesanan yang sesuai untuk obat flu yang
akan di pesan?

(ISO Vol 50 tahun 2016)

Menurut PBPOM No. 40 tahun 2013,


pseudoefedrin termasuk dalam golongan prekursor.
Sehingga dalam pengadaan obat tersebut
menggunakan surat pesanan prekursor.
155 Apoteker di apotek akan A Obat bebas
melakukan pengadaan obat B. Obat prekursor
sebagai berikut: tablet oros C. Obat psikotropik
nifedipin 30 mg 3 box; tablet D.Obat obat tertentu
kodein 10 mg 1 box; tablet E. Obat narkotik
simvastatin 10mg 2box; tablet
midazolam 15 mg 1 box; kapsul
kombinasi pseudoefedrin dan
loratadin S box; serta tablet
kombinasi paracetamol dan Yang digunnakan sebagai obat batuk dalam pesanan tersebut adalah kodein, kodein
ibuprofen 10 box. Apakah surat termasuk dalam golongan obat narkotik, sehingga surat pesanan yang digunakan
pesanan yang yang sesuai untuk adalah surat pesanan narkotika.
obat batuk yang akan dipesan? Sumber : Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2019
Tentang Perubahan Penggolongan Narkotika
Ghazia Najihan N, 20405021144
156 Apoteker di apotek akan A. Obat bebas
melakukan pengadaan obat B. Obat prekursor
sebagai berikut: tablet oros C. Obat psikotropik
nifedipin 30 mg 3 box; D. Obat obat tertentu
tablet kodein 10 mg 1 box; tablet E. Obat narkotik
simvastatin 10 mg 2 box; tablet
midazolam 15 mg 1 box; kapsul
komblnasl pseudoefedrln dan
loratadin 5 box; serta tablet
komblnasl paracetamol dan Yang digunnakan sebagai obat penenang dalam pesanan tersebut adalah
Ibuprofen 10 midazolam, midazolam termasuk dalam golongan obat psikotropika golongan IV,
box. Apakah surat pesanan yang sehingga surat pesanan yang digunakan adalah surat pesanan psikotropika.
yang sesuai untuk obat penenang Sumber : Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1997 Tentang
yang akan dipesan? P s i k o t r o p i k a. Ghazia Najihan N. 20405021144
157 Apoteker bagian R&D di industry farmasi akan memproduksi sediaan
lotio dengan bahan aktif sulfur dan akan diuji tipe aliran sediaan.
Sediaan diukur shering stress dan rate of share dan diperoleh kurva
sebagai berikut :

Apakah tipe aliran sediaan tersebut?


A. Plastis
B. Pseudoplastis
C. Dilatan
D. Tiksotropi
E. Antitiksotropi

Referensi : Kemenkes RI, 2016, Modul Farmasi Fisik


158 Apoteker bagian R&D di industry kosmetik memproduksi sediaan gel
tabir surya menggunakan basis HPMC dan dilakukan pengujian tipe
aliran sediaan. Saat diukur shering stress dan rate of share sediaan
tersebut memiliki yield value dan diperoleh kurva sebagai berikut :

A. Plastis
B. Pseudoplastis
C. Dilatan
D. Tiksotropi
E. Reopeksi

Sumber : Kemenkes RI, 2016, Modul Farmasi Fisik

160 Apoteker di industry farmasi merancang formula formula untuk produk Volume Total 10.000 ampul : 1 mL x 10.000 = 10.000 mL
injeksi sodium fenobarbital 50 mg/mL. Produk akan dikemas dalam bobot bahan aktif total yg diperlukan : 50 mg/mL = 50 mg/ 1
ampul 1 mL. Dalam 1 batch produksi akan diproduksi 10.000 ampul. mL x 10.000 mL = 500.000 mg (500 gram)
Diketahui ekivalen sodium fenobarbital adalah 0,14. Berapa NaCl yang Kesetaraan fenofibrat : 0,14 x 500 gram = 70 gram
diperlukan untuk membuat sediaan tersebut isotonis? NaCl 0,9% : 0,9 gram/100 mL x 10.000 mL = 90 gram
A. 12,0 g Jadi NaCl yang perlu ditambahkan = 90 gram-70 gram = 20
B. 21,6 g gram
C. 50,0 g
D. 71,6 g
E. 78,0 g
159 Apoteker bagian R&D di industry a. 15,60 Konstanta dielektrik campuran
farmasi mengembangkan formula b. 67,16 = (etanol x jumlah etanol) + (gliserin x jumlah gliserin) + (100% - (etanol +
sediaan sirup guaifenesin dan c. 68,48 gliserin x jumlah air))
bromhexine HBr. Pelarut yang d. 70,36 = (5% x 24,3) + (12% x 40,1) + (100% - (5% + 12% x 78,5)
digunakan adalah campuran air, e. 71,18 = (1,215)+(4,812)+(100%- 17%) x 78,5
etanol dan gliserin. Diketahui = 6.027 + 83% x 78,5
konstanta dielektrik air 78,5, = 6.027 + 65.155
gliserin 40,1 dan etanol 24,3. = 71,18
Campuran pelarut yang digunakan
dalam formulasi adalah air 83%,
gliserin 12% dan etanol 5%.
Berapakah konstanta dielektrik
campuran pelarut tersebut?

161. Apoteker bagian R&D di industri a. 15,60 Ditanya : HLB Surfaktan?


kosmetik akan mengembangkan b. 18,05 (𝑎𝑥𝐻𝐿𝐵 𝑡𝑤𝑒𝑒𝑛) + (𝑏𝑥𝐻𝐿𝐵 𝑠𝑝𝑎𝑛) + (𝑐𝑥𝐻𝐿𝐵 𝑃𝐸𝐺)
sediaan lotion tabir surya. c. 21,50 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑢𝑟𝑓𝑎𝑘𝑡𝑎𝑛
Surfaktan yang akan digunakan d. 23,75
adalah kombinasi tween 80 (HLB e. 62,61 (15𝑥12) + (4,3𝑥5) + (12𝑥3)
15,0), Span 80 (HLB 4,3), dan = 11,875
20
PEG 400 (HLB 12). Total
surfaktan yang digunakan adalah
20g/100g sediaan dengan bobot
masing-masing adalah 12g, 5g,
dan 3 g. berapakah HLB total
surfaktan tersebut?
162 Apoteker di PBF cabang akan melakukan pengadaan a. Obat Bebas
obat ke PBF pusat. Obat yang akan dipesan adalah b. Obat Psikotropik
sediaan tablet obat batuk yang mengandung c. Obat-obat Tertentu
kombinasi dextromethorphan HBr 10 mg, GG 50 mg, d. Obat Prekursor
phenylpropanolamine HCl 12.5 mg, dan CTM 1 mg e. Obat Narkotika
sebanyak 5 karton. Apakah surat pesanan yang sesuai
untuk obat tersebut ?

(Peraturan Bpom No 10 Th 2019 Tentang Pedoman Pengelolaan Obat-Obat


Tertentu Yang Sering Disalahgunakan)
163 Apoteker di apotek akan melakukan pengadaan obat a. Obat Bebas
ke PBF. Obat yang akan dipesan diantaranya adalah b. Obat Psikotropik
tablet obat flu yang mengandung paracetamol, c. Obat-obat Tertentu
chlorfeniramin maleat, dan efedrin HCl. Apakah d. Obat Prekursor
surat pesanan yang sesuai untuk obat tersebut ? e. Obat Narkotika

(Peraturan Bpom No 40 Th 2013 Tentang Pedoman Pengelolaan Prekursor


Farmasi dan Obat Mengandung Prekursor Farmasi)
164 Apoteker di PBF baru akan melakukan sertifikasi cara a. Manajemen Mutu Manajemen mutu memastikan mutu nya by dokumen
distribusi obat yang baik (CDOB) untuk obat b. Bangunan dan Gudang Merancang sop2, membuat jobdesk dr pegawai2 supaya tdk ada tumpang
precursor. Salah satu tugas apoteker terkait CDOB c. Operasional tindih tanggung jawab, struktur organisasi.
adalah memastikan bahwa kiriman obat yang diterima d. Inspeksi Diri Tp kl kaitannya dgn produk semua nya akan diatur di bagian operasional
benar, berasal dari pemasok yang disetujui, tidak e. Dokumentasi Mulai dr kualifikasi pemasok, kualifikasi pelanggan, pengadaan,
rusak atau tidak mengalami perubahan selama penerimaan, penyimpanan, distribusi baik untuk produk obat, bahan baku,
transportasi. Apakah kategori yang mengatur hal alkes atau ccp.
tersebut di dalam pedoan teknik CDOB ? Kata kuncinya kl hubungannya pemastian muti by documen itu si sistem
mutu Tp kl terkait teknis ada di operasional
165 Apoteker melakukan pelayanan farmasi klinis pada a. Pengkajian dan
pasien baru di bangsal rawat inap yang ddiagnosa pelayanan resep
gagal jantung. Apoteker sedang membandingkan b. Penulusuran riwayat
instruksi pengobatan dengan obat yang telah didapat penggunaan obat
pasien. Kegiatan tersebut dilakukan untuk mencegah c. Rekonsiliasi obat
terjadinya kesalahan obat (medication error) seperti d. Pemantauan terapi
obat tidak diberikan, duplikasi, kesalahan dosis atau obat
interaksi obat. Apa nama dari kegiatan tersebut? Evaluasi
penggunaan obat

PMK No.72 tahun 2016 tentang “Standar Pelayanan Kefarmasian di


Rumah Sakit”
166 Apoteker di PBF sedang melakukan penerimaan a. Gudang obat bebas Prekursor Farmasi adalah zat atau bahan pemula atau bahan kimia yang
barang, diantaranya obat flu yang mengandung b. Gudang aromatis dapat digunakan sebagai bahan baku/penolong untuk keperluan proses
paracetamol, clorfeniramini maleat, dan efedrin hcl. c. Gudang obat-obat produksi industry farmasi atau produk antara, produk ruahan, dan produk
Salah satu metode penyimpanan dalam gudang PBF tertentu jadi yang mengandung ephedrine, pseudoephedrine,
tersebut adalah berdasarkan golongan. Dimanakah d. Gudang narkotik norephedrine/phenylpropanolamine, ergotamin,
obat tersebut akan disimpan? Gudang prekusor ergometrine, atau Potasium Permanganat.

(Peraturan BPOM No 40 Th 2013 Tentang Pedoman Pengelolaan


Prekursor Farmasi dan Obat Mengandung Prekursor Farmasi)
167. Apoteker dirumah sakit akan melakukan A. Floor stock
pendistribusian obat untuk pasien gagal ginjal B. Kombinasi
dibangsal rawat inap berdasarkan resep perorangan C. Perorangan
yang disiapkan dalam unit dosisi tunggal, untuk D. Unit dose
penggunaan satu kali dosisi setiap pasien. Hal ini dispensing
dilakukan untuk meminimalisir kesalahan pemberian E. Obat dosisi unit
obat.apa metode yang sesuai dalam proses sentralisasi
pendistribusian tersebut?

Peraturan mentri kesehatan Indonesia no 74 tahun 2016


168. Seorang perempuan dating ke apotek membawa copy A. Menolak resep
resep yang berisi codein sebanyak 20 buah B. Melayani penuh
.pasientersebut ingin menebus sebagian dari resep resep tersebut
tersebut. Apa tindakan yang tepat dilakukan oleh C. Menyarankan
apoteker? pasien untuk
menebus resep di
apotek lain
D. Menghubungi
penulis resep
E. Mengonfirmasi
kembali resep
tersebut kepada
pasien
Peraturan badan pengawas obat dan makanan tahun 2018
169 Apoteker di PBF menerima barang dating berupa A. Suhu -15s/d-25oC
oral polio vaccine (OPV). Vaksin tersebut akan B. Suhu -15s/d 0oC
disimpan dalam gudang freezer Cold Chain Product C. Suhu 2 s/d 8oC
(CCP). Berapa suhu yang sesuai untuk penyimpanan D. Suhu 20 s/d 25OC
vaksintersebut? E. Suhu 26 s/d 30oC
Permenkes no 12 tahun 2017 tentang penyelenggaraan imunisasi

170 Apoteker di instalasi farmasi rumah A. -15 s/d -25°C Pembahasan :


sakit akan melakukan penyimpanan B. -15 s/d 0 °C
vaksin campak, BCG, DPT,TT,DT, C. 2 s/d 8 °C
Hepatitis B, DPT-HB. Vaksin D. 20 s/d 25 °C
tersebut akan disimpan didalam E. 26 s/d 30 °C
chiller. Berapa suhu untuk
penyimpanan vaksin tersebut?
(Vaccine Storage and Handling Guidelines, 2021)
171 Apoteker di rumah sakit memiliki A. 1 bulan sekali Pembahasan :
sediaan narkotika. Apoteker wajib B. 2 bulan sekali
untuk melakukan pelaporan C. 3 bulan sekali
menggunakan system pelaporan D. 4 bulan sekali
narkotika secara elektronik. Apoteker E. 6 bulan sekali
melaporkan melalui system
pelaporan narkotika dan psikotropika
(SIPNAP). Kapan waktu yang tepat
untuk melakukan pelaporan?

(SIPNAP, Kemenkes 2014)

172. Kepala instalasi farmasi rumah sakit A. 3 orang Jawab : C. 7


berencana untuk menambah SDM apoteker. B. 5 orang Berdasarkan ketentuan KARS (Komisi Akreditas Rumah
RS memiliki riwayat inap dengan kapasitas C. 7 orang Sakit rasio apoteker untuk rawat inap
300 tempat ridur dan hanya memiliki 3 D. 9 orang Adalah 1 apoteker untuk rawat inap untuk 30 pasien.
orang Apoteker. Kurangnya apoteker sering E. 11 orang 300 : 30 = 10 Apoteker
menyebabkan terlambatnya pelayanan Jumlah Apoteker yag tersedia = 3
kefarmasian. Berapa jumlah kekurangan Kekurangan = 7 Apoteker
apoteker?

173. Seorang laki-laki 63 tahun akan A. 0,5 Jawab : E. 3


diberikan lidocaine HCl (bentuk garam B. 0,75 Diket :
0,87) infus oleh dokter. Dokter C. 1,5 Css : 4,5 mg/L
menghendaki kadar tunak rata-rata dalam D. 2 Cl : 0,58 L/menit
dalah 4,5 mg/L dan diketahui klirens pasien E. 3 Ditanya : Dosis (mg/menit)
0,58 L/menit. Dokter meminta apoteker Jawab :
menghitung dosis obat. Berapa dosis 𝐷𝑜𝑠𝑖𝑠
Css = 𝐶𝑙 𝑥 𝑖𝑛𝑡𝑒𝑟𝑣𝑎𝑙 𝑑𝑜𝑠𝑖𝑠
(mg/menit) obat tersebut?
𝐷𝑜𝑠𝑖𝑠
4,5 mg/L = 0,58 𝑚𝑔/𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡𝑥 1

Dosis = 4,5 mg/L x 0,58 mg/menit


= 2.61 mg/menit : 0.87
= 3 mg/menit
174. Seorang pasien pria 53 tahun dirawat di A. 125 Jawab : E. 250
rumah sakit karena ISK dan akan diberikan B. 130 𝐷𝑜𝑠𝑖𝑠
Css = 𝐶𝑙 𝑥 𝑖𝑛𝑡𝑒𝑟𝑣𝑎𝑙 𝑑𝑜𝑠𝑖𝑠
ciprofloxacin secara infus. Dokter C. 135
menghendaki CP tunak rata-rata obat 5 D. 200 𝐷𝑜𝑠𝑖𝑠
mg/L dan diketahui klirens pasien 50 E. 250 5 mg/L = 50 𝐿/𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡𝑥 1
L/menit. Dokter meminta apoteker
menghitung dosis obat. Berapa dosis Dosis = 5 mg/L x 50 L/menit
(mg/jam) obat tersebut? = 250 mg/menit x 60 menit
= 15000 mg/jam
175. Apoteker dirumah sakit sedang a. awal trimester
berdiskusi dengan dokter terkait jadwal pertama
pengobatan pasien (perempuan, usia 30 b. akhir trimester
tahun, hamil 8 minggu) yang pertama
didiagnosis hepatitis B kronik dengan c. awal trimester
pengobatan telbivudin. Apoteker kedua
menyarankan jadwal pengobatan yang d. akhir trimester
sesuai untuk menghindari transmisi kedua
perinatal. Kapankah waktu yang tepat e. awal trimester
dilaksanakan? ketiga

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK


INDONESIA NOMOR HK.01.07/MENKES/322/2019
TENTANG PEDOMAN NASIONAL PELAYANAN
KEDOKTERAN TATA LAKSANA HEPATITIS B
176. Apoteker di IFRS mendapatkan telepon a. PEG Gangguan Saluran Cerna Fungsional 2016, halaman 15
dari dokter UGD, menanyakan terapi b. bisakodil untuk anak <6 blm laktulosa untuk usia>6bln PEG
pemeliharaan yang aman dan tersedia di c. laktulosa
rumah sakit untuk pasien anak (usia 5 d. castor oil
bulan) dengan kondisi sulit BAB. e. metilselulosa
Apakah laksansia yang
direkomendasikan?
177 Apoteker di rumah sakit sedang a. 1-2 jam setelah
. melakukan PTO pada pasien pemberian NaCl 0,9%
(perempuan, usia 18 tahun) dengan b. 1-2 jam sebelum
diagnosis diabetes ketoasidosis. pemberian NaCl 0,9%
Pasien mengalami defisit cairan c. 15-30 menit setelah
elektrolit. Dokter meresepkan NaCl pemberian NaCl 0,9%
0,9% dan insulin aspartate intravena. d. 15-30 menit sebelum
Kapankah waktu pemberian insulin pemberian NaCl 0,9%
yang tepat? e. Bersama dengan
pemberian NaCl 0,9%
Sumber : PERKENI, 2019. Pedoman terapi insulin
pada pasien DM

Sumber : Ferianto, Dicky dan Esti Hindariati. 2021.


Tata laksana ketoasidosis diabetik pada penderita
gagal ginjal
178 Seorang perempuan 35 tahun, a. Cetirizin
. datang ke apotek hendak membeli b. Loratadin
obat untuk mengatasi gatal-gatal di c. Difenhidramin
seluruh tubuh. Selama 3 hari pasien d. Desloratadine
tidak dapat tidur, sehingga tidak e. Fexofenadine
dapat bekerja dengan baik. Apakah
obat yang tepat dipilihkan oleh
apoteker?
Sumber : Dipiro IX, (Hal 816)
179 Seorang pasien (perempuan, 25 a. Peg-IFN
. tahun). Datang ke rumah sakit untuk b. Telbivudin
memeriksakan kehamilannya yang c. Tenofovir
berusia 4 bulan. Pasien mengalami d. Entecavir
hepatitis B dengan DNA VHB > e. Adefovir
2x10 IU/ml. Dokter memutuskan
untuk memulai pengobatan hepatitis
B. Apoteker melakukan pengkajian
klinis pada resep untuk pasien.
Apakah antivirus yang
dikontraindikasikan untuk pasien?

Sumber : Kepmenkes, 2019. Penatalaksanaan


Hepatitis B (hal 47 dan 74)
180. Seorang pasien (laki-laki, 34 a. Tablet harus ditelan dalam bentuk PEMBAHASAN
tahun) datang ke apotek utuh
hendak membeli antasida b. Tablet diminum bersama makan
tablet yang mengandung c. Antasida menyebabkan feses
Mg(OH2), Al(OH2) dan berwarna hitam
simetikon untuk mengatasi d. Antasida digunakan untuk
peptic ulcer. Apoteker mengurangi asam lambung
menyerahkan obat dengan e. Tablet dikunyah terlebih dahulu
pemberian informasi. sebelum ditelan.
Apakah yang perlu
disampaikan apoteker
mengenai penggunaan obat
tersebut?

http://pionas.pom.go.id/ioni/bab-1-sistem-
saluran-cerna-0/11-dispepsia-dan-refluks-
gastroesofagal/111-antasida-dan-simetik-0

181. Apoteker di apotek a. Tidak memberikan omeprazol PEMBAHASAN


menerima resep karena omeprazol tidak boleh Omeprazole merupakan kapsul lepas tunda.
(perempuan, 65 tahun) yang digerus Kapsul lepas tunda pada umumnya melalui proses
mengalami kekambuhan b. Membuka cangkang kapsul enkapsulasi granul disalut, hal ini untuk
GERD. Resep terdiri dari omeprazol dan membungkus menghambat pelepasan obat dalam cairan
omeprazol sebanyak 10 isinya lambung dimana penundaan ini penting untuk
kapsul (m f pulv no X, S 2dd c. Menggerus halus isi 10 kapsul mengurangi masalah potensial yang menyebabkan
pulv 1) dan antasida sirup. omeprazol dan membaginya obat diinaktivasi atau iritasi mukosa lambung.
Apakah tindakan apoteker menjadi 10 bungkus (Farmakope VI).
terkait resep puyer di atas?
d. Mengusulkan pada dokter untuk Kapsul omeprazole tidak boleh digerus karena
mengganti omeprazol kapsul apabila digerus makan zat aktif tersebut akan
dengan injeksi inaktivasi selain itu apabila kapsul omeprazole
e. Menyampaikan pada pengambil digerus tidak sesuai dengan tujuan pembuatan obat
obat bahwa resep tidak dapat yaitu menghambat pelepasan obat dalam cairan
dilayani/ lambung.

182 Dokter bersama apoteker melakukan visite a. Melanjutkan terapi


bersama pada pasien rawat inap (laki-laki, sebelumnya
35 tahun) yang merupakan ODHA. b. menurunkan dosis EFV
Berdasarkan hasil pemeriksaan c. menghentikan semua ARV
laboratorium, dokter mendapatkan pasien d. Memberikan ARV tanpa
mengalami ko-infeksi hepatitis B. Pasien EFV
selama ini telah diterapi dengan TDF, 3TC, e. Menurunkan dosis semua
dan EFV. Apakah usulan yang tepat ARV
disampaikan oleh dokter?

Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia, No


HK.01.07/Menkes/90/2019 tentang Pedoman Nasional
Pelayanan Kedokteran Tata Laksana HIV
183 Apoteker melakukan PTO pada pasien a. Kapsul itrakonaazol
rawat inap (laki-laki, 35 tahun) yang b. Tablet terbinafin
merupakan ODHA. Pasien mengalami c. Tablet griseofulvin
dermatofitosis dan sudah diterapi dengan d. Kapsul flukonazol
krim mikonazol, namun kini terjadi e. Injeksi amfoterisin B
perluasan dermatofitosis. Apoteker
mengusulkan terapi tambahan pada lembar
CPPT. Apakah usulan obat yang tepat
untuk disampaikan apoteker kepada dokter
?

184. seorang pasien laki-laki (25 tahun) membawa kopi resep yang berisi Hidrokrtison merupakan Obat wajib apotek
hidrokortison 2,5% yang telah ditebus sebelumnya. Pasien hendak menebus sehingga bisa dilakukan pelayanan tanpa
kembali resep tersebut. Apakah tindakan yang dilakukan apoteker ? menggunakan resep (swamedikasi). Maksimal
a. melayani permintaan pasien karna termasuk OWA pemberiannya adalah 1 tube.
b. menolak permintaan pasien karena tidak sesuai dengan kondisi pasien
c. menyarankan pasien menggunakan krim hidorkortison 1% Jawabannya : A
d. menyarankan pasien menggunakan caladin lotion
e. melayani permintaan pasien karena pasien sudah pernag menggunakannya.
185. apoteker di depo rawat inap diminta menyiapkan obat untuk pasien 1,2 𝑗𝑢𝑡𝑎 𝑢𝑛𝑖𝑡
(perempuan, 25 tahun). Penderita HIV dengan ko-infeksi sifilis. Dokter 𝑥 10 = 4
3 𝑗𝑢𝑡𝑎 𝑢𝑛𝑖𝑡
meresepkan prokain penisilin G injeksi 1,2 juta unit,sekali sehari dalam 10 hari. Jadi penggunaan prokain penisilin G injeksi
Persediaan prokain penisilin G injeksi adalah 3 juta unit per vial. Berapakah total selama 10 hari sebanyak 4 Vial
kebutuhan prokain penisilin G injeksi selama terapi. ?
a. 1 vial Jawabannya : D
b. 2 vial
c. 3 vial
d. 4 vial
e. 5 vial
186. dokter berkolaborasi dengan apoteker untuk menentuka terapi yang tepat
untuk pasien (perempuan, 30 tahun) yang mengalami migraine berat. Apoteker
memberikan rekomendasi terapi berupa ergotamine tartrat tablet yang
mempunyai efek samping berupa mual. Apakah rekomendasi apoteker untuk
mengurangi timbulnya mual akibat penggunaan obat tersebut ?
a. konsumsi antiemetic sebelumnya
b. dilakukan titrasi dosis
c. pemberiannya sesudah makan
d. penggunaannya malam sebelum tidur
e. dipilihkan bentuk sediaan salut enteric

Berdasarkan dipiro XI hal. 2920


Mual dan muntah (akibat stimulasi pemicu
kemoreseptor zona) adalah salah satu efek
samping yang paling umum dari turunan
ergotamine. Pretreatment dengan agen antiemetik
harus dipertimbangkan dengan ergotamine dan
Terapi dihydroergotamine IV.

Jawabannya : A
187 Dokter dan apoteker di rumah sakit melakukan A. 2 minggu
visite bersama pada pasien rawat inap (laki- laki, B. 4 minggu
40 tahun). Pasien didiagnosis HIV dengan ko- C. 6 minggu
infeksi TBC. Kadar CD4 pasien saat ini adalah 40 D. 8 minggu
sel/mm?. Dokter meminta informasi waktu yang E. 10 minggu
tepat untuk memulai terapi ARV
(TDF+3TC+LVP/r). Apoteker menyampaikan
bahwa pemberian ARV sebaiknya ditunda selama
beberapa minggu setelah penggunaan KDT
HRZE. Berapa lamakah penundaan pemberian
ARV yang tepat disampaikan kepada dokter?

188 Dokter berkolaborasi dengan apoteker untuk A. Dikombinasikan


menentukan terapi yang tepat untuk (perempuan, dengan kafein
30 tahun) yang mengalami migrain berat. B. Diberikan secara
Apoteker memberikan rekomendasi terapi berupa intravena
ergotamin tartrat yang diketahui dapat C. Dikombinasikan
menyebabkan sakit kepala rebound. Apakah dengan parasetamol
rekomendasi apoteker untuk menghindari efek D. Menggunakan
rebound? sediaan lepas lambat
E. Pembatasan
penggunaan obat
189. Seorang pasien (perempuan, 36 a. 1 bulan
tahun) dirawat inap dengan b. 3 bulan
diagnosis generalized anxiety c. 6 bulan
disorder. Dokter memberikan
d. 9 bulan
terapi berupa venlafaksin.
Evaluasi terapi menunjukkan e. 12 bulan
terapi pada pasien berhasil.
Dokter dan apoteker
berkolaborasi untuk menentukan
durasi terapi lanjutan. Berapa
lamakah minimal durasi terapi
lanjutan yang tepat untuk
disampaikan oleh apoteker? Sumber : Dipiro, J.T et al. Pharmacotherapy Handbook. Ed X.
USA: The Mc., Graw Hill Company.; 2017

190. Apoteker sebagai sekretaris PFT A. Menghambat Sumber:


membuat draft formularium RS. squalene epoksidase
Salah satu obat baru yang B. Menghambat https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK545218/
hendak ditambahkan dalam sintesis ergosterol
formularium adalah terbinafin C. Menghambat
sebagai antijamur. Apakah mitosis
mekanisme aksi obat tersebut? D. Menghambat
sintesis asam nukleat
E. Mengganggu
sintesis protein
191. Seorang pasien rawat inap
(perempuan 46 tahun) A. 1 – 2 minggu
didiagnosis generalized anxiety B. 2 – 4 minggu
disorde. Dokter memberikan C. 4 – 6 minggu
terapi berupa sentralin. Apoteker D. 6 – 8 minggu
melakukan PTO. Berapa E. 8 – 10 minggu
lamakah terapi diberikan
sebelum dilakukan penilaian Setaline meupakan first line untuk terapi GAD.
keberhasilan terapi ?

Pada alogaritma pengobatan GAD tersebut pengobatan


menggunakan SSRI/SNRI dievaluasi selama 4 – 6 minggu
menggunakan dosis yang adequat.

Sumber : Pharmacotherapy 10 edition, a pathophysiologic approach,


hal 1085.
192 Seorang perempuan (25 tahun) a. Mengakibatkan
datang ke apotek hendak mulut kering
membeli obat untuk mengatasi b. Mengakibatkan
gastritis. Sebelumnya pasien gatal
menggunakan tablet famotidine c. Mengakibatkan
10 mg, sehingga pasien konstipasi
bermaksud membeli obat tersebut d. Mengakibatkan
kembali sebanyak 1 strip. Saat diare
menyerahkan obat, pasien e. Mengakibatkan
menanyakan terkait efek samping mual dan muntah
obat tersebut.
Apakah informasi yang
disampaikan apoteker ? (PIONAS)

193 Seorang perempuan (48 tahaun) a. Diare


hendak menebus resep sebagai b. Sambelit
berikut : c. Ruam kulit
R/ Amoksisilin tab 500 mg No XV d. Mulut kering
S 3dd tab 1 e. Tremor
R/ Asam mefenamat tab 500 mg No
X
S 3dd tab 1 prn
Saat menyerahkan obat, pasien
menanyakan terkait efek samping
pada resep. Apakah informasi yang
disampaikan Apoteker ?
(PIONAS)
194 Apoteker di klinik hendak melakukan pengadaan obat A. 20 Diket :
captopril 12,5 mg untuk bulan berikutnya. Berdasarkan B. 15 Penjualan selama 3 bulan berturut-turut adalah 15 box, 25 box
data 3 bulan sebelumnya penggunaan obat tersebut C. 12 dan 20 box
berturut-turut adalah 15 box, 25 box, dan 20 box (1 box D. 10 15+25+20 = 60
obat isi 100 tablet). Dalam satu bulan klinik mempunyai E. 5 lead time = 10 hari
hari kerja 20 hari. Lead time adalah 10 hari. Berapa box 1 bulan = 20 hari
Request Indicator obat tersebut? Ditanya reorder indicator ?
Jawab :
Pengeluaran obat terakhir = 60 / 3 bulan = 20 box/bulan
Pemakaian rata-rata = 20 box/20 hari = 1 box/hari
Request indicator = lead time x pemakaian rata-rata = 10 hari x 1
box = 10
195. Apoteker penanggung jawab apotek sedang melakukan A. Rp 410.000.000 HPP (Harga Pokok Penjualan)
Analisa keuangan penjualan obat pada tahun 2020. Data B. Rp 335.000.000
yang diperoleh adalah sebagai berikut: C. Rp 260.000.000 HPP = (Persediaan awal + Pembelian ) – stock akhir
Keterangan Jumlah (Rp) D. Rp 130.000.000 = (200.000.000 + ( 25% x 300.000.000)) – 15.000.000
Modal 300.000.000 E. Rp 110.000.000 = (200.000.000 + 75.000.000) – 15.000.000 = 260.000.000
Pembelian obat/tahun 25% dari modal
Persediaan awal tahun 200.000.000
2020
Persediaan akhir tahun 15.000.000
2020
Persediaan rata-rata per 40.000.000
tahun
Berharap harga pokok penjualan (HPP) obat?

196 Apoteker penanggung jawab apotek sedang melakukan analisa keuangan penjualan obat JAWAB :
pada tahun 2020. Data yang diperoleh adalah sebagai berikut :
Keterangan Jumlah Turn Over Ratio = HPP/ rata-rata
Modal 300.000.000,-
Pembelian obat/tahun 25% dari modal HPP ={(200.000.00 + 75.000.000) – 15.000.000}
= 275.000.000 – 15.000.000
Persediaan awal tahun 200.000.000 = 260.000.000
2020
Persediaan akhir tahun 15.000.000 TOR = 260.000.000 / 40.000.000
2020 = 6,5
Persediaan rata-rata per 40.000.000
bulan
Berapa turn Over ratio (TOR) obat per tahun pada klinik tersebut ?
A. 3,5
B. 4,5
C. 5,5
D. 6,5
E. 7,5
197 Apoteker di rumah sakit merencanakan kebutuhan obat untuk 3 bulan ke depan dengan JAWAB :
terlebih dahulu menetapkan Analisa pareto kombinasi VEN. Hasil Analisa diperoleh
cuplikan data sebagi berikut Pada analisis kombinasi sediaan farmasi yang masuk kategori NA
A B C menjadi prioritas pertama untuk dikurangi atau dihilangkan dari
V Adrenalin injeksi Atropine injeksi Diazepam injeksi rencana kebutuhan, bila dana masih kurang maka sediaan farmasi
0,1 % 0,25 5 mg/mL kategori NB menjadi prioritas selanjutnya dan sediaan farmasi
mg/mL masuk kategori NC menjadi prioritas berikutnya.
E Acyclovir tablet Amlodipine tablet 5 Antasida ( Kemenkes RI, Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Kefarmasian di
200 mg mg DOEN Apotek, 2019, Halaman 14)
N Mecobalamin Asam folat tablet Piridoksin tablet
kapsul 400 mcg 10 mg
500 mg
Apoteker akan memilih obat yang diprioritaskan untuk diadakan dengan
menyesuaikan dana yang tersedia. Apakah obat yang menjadi prioritas pertama untuk
dihilangkan dari rencana kebutuhan ?
A. Piridoksin tablet 10 mg
B. Antasida DOEN
C. Mecobalamin kapsul 500 mg
D. Asam folat tablet 400 mcg
E. Diazepam injeksI 5 mg/mL
198 Apoteker di rumah sakit merencanakan kebutuhan obat untuk 3 Menurut Petunjuk Teknis Standar PElayanan Di Rumah Sakit, Analisis
bulan kedepan terlebih dahulu menetapkan analisa pareto Kombinasi ABC VEN digunakan untuk menetapkan prioritas
kombinasi VEN. Hasil analisa diperoleh cuplikan data sebagai untuk pengadaan obat dimana anggaran yang ada tidak sesuai
berikut: dengan kebutuhan. Metode gabungan ini digunakan untuk
melakukan pengurangan obat. Mekanismenya adalah :
A B C 1. Obat yang masuk kategori NA menjadi prioritas pertama
V Adrenalin injeksi Aropin Diazepam injeksi 5 untuk dikurangi atau dihilangkan dari rencana kebutuhan,
0,1 % injeksi 0,25 mg/ml bila dana masih kurang, maka obat kategori NB menjadi
mg/ml prioritas selanjutnya dan obat yang masuk kategori NC
E Acyclovir tablet Amlodipine Antasida DOEN menjadi prioritas berikutnya. Jika setelah dilakukan
200 mg tablet 5 mg dengan pendekatan ini dana yang tersedia masih juga
N Mecoblmin kapsul Asam Folat Piridoksin tablet 10 mg kurang lakukan langkah selanjutnya.
500 mg 400 mcg 2. Pendekatannya sama dengan pada saat pengurangan obat
Apoteker akan memilih obat yang diprioritaskan untuk diadakan pada kriteria NA, NB, NC dimulai dengan pengurangan
dengan menyesuaiakan dana yang tersedia. Apakah obat yang obat kategori EA, EB dan EC.
menjadi prioritas kedua untuk dihilangkan dari recana kebutuhan ?
a. Piridoksin tablet 10 mg A B C
b. Antasida DOEN V VA VB VC
c. Mecobalamin kapsul 500 mg E EA EB EC
d. Asam Folat tablet 400 mcg N NA NB NC
e. Diazepam injeksi 5 mg/ml
Ery Murniasih (20405021155)
199 Apoteker di rumah sakit merencanakan kebutuhan obat untuk 3 Menurut Petunjuk Teknis Standar PElayanan Di Rumah Sakit, Analisis
bulan kedepan terlebih dahulu menetapkan analisa pareto Kombinasi ABC VEN digunakan untuk menetapkan prioritas
kombinasi VEN. Hasil analisa diperoleh cuplikan data sebagai untuk pengadaan obat dimana anggaran yang ada tidak sesuai
berikut: dengan kebutuhan. Metode gabungan ini digunakan untuk
melakukan pengurangan obat. Mekanismenya adalah :
A B C 3. Obat yang masuk kategori NA menjadi prioritas pertama
V Adrenalin injeksi Aropin Diazepam untuk dikurangi atau dihilangkan dari rencana kebutuhan,
0,1 % injeksi 0,25 injeksi 5 bila dana masih kurang, maka obat kategori NB menjadi
mg/ml mg/ml prioritas selanjutnya dan obat yang masuk kategori NC
menjadi prioritas berikutnya. Jika setelah dilakukan
E Acyclovir tablet Amlodipine Antasida dengan pendekatan ini dana yang tersedia masih juga
200 mg tablet 5 mg DOEN kurang lakukan langkah selanjutnya.
N Mecoblmin kapsul Asam Folat Piridoksin 4. Pendekatannya sama dengan pada saat pengurangan obat
500 mg 400 mcg tablet 10 pada kriteria NA, NB, NC dimulai dengan pengurangan
mg obat kategori EA, EB dan EC.
Apaoeker akan memilih obat yang diprioritaskan untuk diadakan
dengan menyesuaiakan dana yang tersedia. Apakah obat yang A B C
menjadi prioritas ketiga untuk dihilangkan dari recana kebutuhan ? V VA VB VC
a. Piridoksin tablet 10 mg E EA EB EC
b. Antasida DOEN N NA NB NC
c. Mecobalamin kapsul 500 mg
d. Asam Folat tablet 400 mcg Ery Murniasih (20405021155)
e. Diazepam injeksi 5 mg/ml

200 Apoteker di apotek akan merencanakan pengadaan obat untuk 3 Pengelompokkan ABC
bulan kedepan dengan melakukan analisa pareto terlebih dahulu Berdasarkan keputusan Menteri Kesehatan Nomor
terhadap penjualan obat tahun lalu. Hasil analisa diperoleh data 1121/MENKES/SK/XII/2008 Tentang Pedoman Teknis
sebagai berikut : Pengadaan Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan Untuk
Pelayanan Dasar, analisa ABC mengelompookan berdasarkan
No Nama obat % kumulatif penjualan kebutuhn danannya, yaitu
1 Codein tab 10 mg 30,25 %
2 Amitriptilin tab 25 mg 75,24 % Kelompok
3 Gabapentin cap 100 mg 78,25 % A Kumulatif penjualan 70 %
4 Paracetamol tablet 500 mg 83,35 % B Kumulatif penjualan > 70 % - 90 %
5 Asam Mefenamat tablet 250 mg 95,30 % C Kumulati penjualan > 90 % - 100 %
Apakah obat yang termasuk A :
a. Codein tablet 10 mg Ery Murniasih (20405021155)
b. Amitriptilin tab 25 mg
c. Gabapentin cap 100 mg
d. Paracetamol tablet 500 mg
e. Asam Mefenamat tablet 250 mg
PEMBAHASAN TO LOKAL 5 PSPA ANGKATAN IX
No Pertanyaan Jawaban Pembahasan

1. Apoteker yang bertugas sebagai sekretaris A. Meningkatkan


TFT di RS sedang membuat rancangan sensitivitas
revisi formularium. Salah satu obat yang reseptor insulin
hendak ditambahkan adalah sitagliptin B. Menghambat
sebagai antidiabetik oral. Bagaimanakah kerja enzim alfa
mekanisme aksi obat tersebut? glukosidase
C. Meningkatkan
sekresi insulin
D. Menghambat
kerja DPP-4
E. Mengantagonis
reseptor GLP-1
Sumber : konsesnsus pengelolaan dan pencegahan DM Tipe 2 di
Indonesia,2015
2. Apoteker di RS melakukan visite A. Propranolol
kolaboratif pada pasien rawat inap (laki- B. Bisoprolol
laki, 45 tahun). Pasien didiagnosis C. Diltiazem
mengalami hipertensi portal. Dokter D. Verapamil
meminta pertimbangan pada apoteker E. Kaptopil
mengenai terapi profilaksisnya. Apakah
obat yang dapat diusulkan oleh apoteker?

Obat Golongan beta bloker non selektif adalah propanolol


Sumber :
http://www.cdkjournal.com/index.php/CDK/article/viewFile/548/333

3. Seorang pasien rawat inap (laki-laki, 35 A. Isoniazid


tahun) didiagnosis TB paru. Apoteker B. Rifampisin
melakukan monitoring efek samping obat. C. Pirazinamid
Pasien diketahui telah menjalani terapi D. Etambutol
HRZES selama 2 bulan. Saat ini pasien E. Streptomisin
mengeluh pendengarannya berkurang.
Apakah obat yang menyebabkan keluhan
pasien?

Amriadi Lamko 20405021082

(Sumber: Permenkes No.67 Tahun 2016)

4. Seorang pasien rawat inap (laki-laki, 35 A. Isoniazid


tahun) didiagnosis TB paru. Dokter dan B. Rifampisin
apoteker melakukan visite. Pasien C. Pirazinamid
diketahui telah menjalani terapi HRZE D. Etambutol
dan ambroksol selama 2 bulan untuk E. Ambroksol
menangani batuk. Saat ini pasien
mengeluh kesemutan. Dokter menyatakan
pasien mengalami neuropati perifer.
Apakah obat yang menyebabkan keluhan
pasien?
Sumber: Permenkes No.67 Tahun 2016)

Amriadi Lammo 20405021082


5. Apoteker dan dokter di rumah sakit A. 2 minggu
melakukan visite bersama pada seorang B. 4 minggu
pasien rawat inap (laki-laki, 40 tahun) C. 6 minggu
yang didiagnosa HIV dengan ko-infeksi D. 8 minggu
TBC. Saat ini pasien sedang E. 10 minggu
menggunakan KDT HRZE. Dokter
meminta informasi waktu penundaan yang
disampaikan oleh apoteker?

(Amriadi Lamko 20405021082)

(Sumber: Cahyawati. F. 2018. Tatalaksana TB pada orang dengan


HIV/ AIDS (ODHA). CDK. 45(9): 704-708.)

6. Apoteker di RS melakukan visite a. Azitromisin • Anak-anak : Azitromisin 10mg/kg/hari secara peroral sekali
kolaboratif pada psien rawat inap (laki- b. Metronidazol sehari; Ceftriaxone 50mg/kg/hari secara IV sekali sehari
laki, 45 tahun). Pasien didiagnosa c. Doksisiklin selama 3 hari
mengalami diare karena shigella. Dokter d. Kotrimoksasol • Dewasa : Ciprofloxacin 750 mg/kg/hari secara oral,
meminta apoteker menyiapkan antibiotik e. Amoksisilin levofloxacin 500 mg/kg/hari secara oral selama 3 hari;
yang tepat. Apakah terapi yang disiapkan Alternatif Azitromisin 500mg/kg/hari secara oral selama 3
oleh apoteker? hari
7. Apoteker di puskesmas melaksanakan a. Isoniazid Menurut pedoman nasional pengendalian tuberkulosis 2011 dan
home pharmacy care bersama dokter pada b. Rifampisin menurut PMK No 67 tahun 2016, terapi profilaksis pada anak-anak
pasien TB (perempuan 28 tahun). Pasien c. Pirazinamid yaitu dapat menggunakan isoniazid (INH) 5-10 mg/kg/BB/hari.
tinggal dengan anak nya yang berumur 5 d. Etambutol
tahun. Apoteker mengusulkan anak pasien e. Streptomisin
mendapatkan terapi profilaksis TB.
Apakah obat yang diusulkan apoteker
kepada dokter?
8. Apoteker dan dokter di rumah sakit a. Sefepim
melakukan visite bersama pada seorang b. Karbapenem
pasien rawat inap (laki-laki, 40 tahun) c. Azitromisin
yang didiagnosis hospital-acquired d. Vankomisin
pneumonia dan telah mendapatkan terapi e. Ampisilin
levofloxacin tablet. Diketahui angka sulbactam
kejadian methicillin-resistant
Staphylococcus aureus cukup tinggi.
Apakah penambahan antibiotic yang
diusulkan oleh apoteker?

Pasien HAP dengan resiko MRSA yang tinggi dianjurkan


menambahkan antibiotik vankomisin atau linezolid ( Dipiro Ed 11, hal.
5255)
9. Seorang pasien (laki-laki, 30 tahun) a. Amoksisilin
dirawat di rumah sakit karena mengalami b. Seftriakson
diare setelah bepergian dari luar pulau. c. Kotrimoksasol
Terapi rehidrasi telah diberikan untuk d. Metronidazole
pasien. Dokter meminta pertimbangan e. Siprofloksasin
antibiotic kepada apoteker. Apakah
antibiotik yang diusulkan apotker?
Dari riwayat pasien baru saja berpergian ke luar pulau sehingga
kemungkinan pasien menderita traveler’s diarrhea. Pilihan pertama
untuk diare tersebut adalah siprofloksasin.

10. Seorang pasien (laki-laki, 1 tahun) a. Kotrimoksasol dan


menjalani rawat inap di RS. Pasien moropenem
didiagnosis meningitis bacterial akut
b. Linezolid dan
akibat Litseria monocytogenes. Pasien
siprofloksasin
diketahui alergi beta-laktam. Dokter
dengan apoteker berdiskusi mengenai c .Doksisiklin dan (Dipiro XI, hal. 5180)
terapi pasien. Apakah antibiotic yang sefotaksim
diusulkan?
d. Vankomisin dan
azitromisin
e. Piperasilin dan
tazobactam

11. Seorang pasien (laki laki, 31 tahun) a. Kina drip


menjalani rawat inap di RS. Dokter b. Injeksi artesunat
mendiagnosis pasien mengalami malaria c. DHP dan
falciparum tanpa komplikasi. Dokter primakuin
berdiskusi dengan apoteker mengenai d. Kina dan
terai pasien. Apakah obat yang diusulkan Doksisiklin
oleh apoteker? e. Primakuin dan
klindamasin
Sumber: buku saku tatalaksana malaria, kementerian kesehatan RI
2020, hal 10
(Suci Pratiwi 20405021085)
12. Seorang pasien laki laki ( 4tahun) dibawa a. Fenitoin
ke IGD dengan gejala demam tinggi b. Diazepam
disertai kejang. Pada rekam medis tertulis c. Gabapentin
pasien mempunyai riwayat status d. Levatracetam
epileptikus. Dokter meminta apoteker e. Asam valproat
menyiapkan antikejang. Apakah obat
disiapkan oleh apoteker?

sumber : rekomendasi pentalaksanaan status epileptikus pada anak,


2016

(Suci Pratiwi 20405021085)


13. Apoteker di RS melakukan visite pada A. Amitriptilin
seorang pasien (perempuan, 30 tahun)
B. Propanolol
yang mengalami kekambuhan migrain.
Pasien mengeluhkan sulit tidur sehingga C. Sumatriptan
mengganggu aktivitasnya. Apakah terapi
profilaksis yang diusulkan apoteker? D. Topiramat
E. Ibuprofen

Komorbid depresi/insomnia:
Trisiklik antidepresan: amitriptilin
Dipiro XI hal 2914
14. Apoteker di bagian produksi melakukan A. Produk setengah jadi
pengecekan proses produksi tablet
B. Produk antara
meloksikam. Produk telah mengalami
proses granulasi hingga ke tahap C. Produk ruahan
pencetakan tablet, dan baru akan
dilanjutkan ke tahap pengemasan. Disebut D. Produk reprocess
apakah produk tersebut? E. Produk jadi Sumber : BPOM RI. 2012. Pedoman Cara Pembuatan Obat yang Baik.

(Dhea Afryllia/20405021086)
15. Apoteker bagian pengawasan mutu A. 2 Diketahui : N = 25
melakukan pengambilan sampel bahan B. 6
baku meloksikam menggunakan pola p.
Terdapat 25 koli bahan yang datang, C. 7,5 Ditanya : p = ?
dengan bobot tiap koli 25 kg. Tahap D. 10
Jawab :
pertama dilakukan pengujian identitas dan E. 25
tahap kedua pengujian parameter lain 25 koli
sesuai CoA. Berapa koli bahaan baku
yang diambil sebagai sampel pada tahap Notes:
pertama? 1. Sampel bahan aktif obat maka untuk tahap pertama semua koli
dicek meskipun dalam soal diketahui pola pengambilannya
2. Pola P = bahan homogen, diterima dari pemasok yang disetujui,
tujuan untuk uji identitas

Sumber: BPOM RI. 2013. Petunjuk Operasional Cara Pembuatan Obat


yang Baik Jilid I
(Dhea Afryllia/20405021086)

16. Apoteker di industri sedang merancang a. Menghilangkan Softener berfungsi untuk menghilangkan kesadahan air atau disebut
system pengolahan air untuk produksi lumpur juga proses pelunakan.
injeksi mekobalamin. Kualitas air yang b. Menghilangkan
digunakan adalah air injeksi (water for mikroba
injection WFI), dengan skema system c. Menghilangkan
pengolahan air ditunjukkan pada gambar. kesadahan
d. Menyaring Petunjuk Teknis Sarana Penunjang Kritis Industri Farmasi, CPOB
Apakah tujuan dilakukannya proses
partikel 2013 BPOM RI
softener?
berukuran mikro
e. Menghilangkan
senyawa organic
dan anorganik
17. Apoteker bagian produksi sedang a. 15 • Diket koridor 30 Pa, berapa tekanan ruang produksi tablet?
memantau proses penyalutan tablet b. 25 • Perbedaan tekanan udara koridor dan ruang produksi kelas sama =
natrium diklofenak salut enterik. Kelas c. 30
5 – 10 pa (contoh: semi solid, liquid, solid)
kebersihan area produksi adalah kelas D d. 35
e. 40 • Perbedaan tekanan udara koridor dan ruang produksi kelas yang
dan koridor diantara ruang produksi
berbeda = 10 – 15 pa (contoh: sediaan steril)
memiliki tekanan 30 Pa. Berapa minimum
• Koridor negatif/kotor = pa ruang produksi > pa koridor (semi
tekanan (Pa) ruang penyalutan?
solid/liquid)
• Koridor positif/bersih = pa ruang produksi < pa koridor (tablet
karena dlm prosesnya banyak debu)

Petunjuk Teknis Sarana Penunjang Kritis Industri Farmasi, CPOB


2013 BPOM RI

18. Apoteker di bagian riset dan A. 0,68 RUMUS DENGAN DOSIS SAMA
pengembangan membandngkan B. 0,86
bioavailabilitas suppositoria aspirin C. 0,91 𝑑𝑢 𝐴 𝑑𝑢 𝑠𝑢𝑝𝑝𝑜 99,09
terhadap kapsul aspirin secara in vivo. D. 1,09 = = = 1,157 ~ 1,16
𝑑𝑢 𝐵 𝑑𝑢 𝑘𝑎𝑝𝑠𝑢𝑙 85,63
Didapatkan hasil tercantum pada tabel. E. 1,16
Berapakah bioavailabilitas tersebut? RUMUS DENGAN DOSIS BEDA

𝑑𝑢 𝐴 ∶ 𝑑𝑜𝑠𝑖𝑠 𝐴 𝑑𝑢 𝐴 𝑑𝑜𝑠𝑖𝑠 𝐵
/ X
𝑑𝑢 𝐵 ∶ 𝑑𝑜𝑠𝑖𝑠 𝐵 𝑑𝑜𝑠𝑖𝑠 𝐴 𝑑𝑢 𝐵

19. Seorang laki-laki (30 tahun) dibawa ke A. Atropine


IGD karena keracunan. Berdasarkan B. Asetilsistein
informasi keluarga, pasien mengkonsumsi C. Sodium tiosulfat
Pereda nyeri pascaoperasi. Diagnosis D. Naloxon
dokter menyatakan bahwa pasien E. Antasida
mengalami overdosis morfin. Dokter
meminta apoteker menyiapkan antidot
spesifik untuk pasien tersebut. Apakah
obat yang diberikan?

(Sumber : Indijah, S.W. dan Fajri, P., 2016, Farmakologi, Kemenkes


RI)

20. Seorang Wanita 32 tahun datang keklinik A. Estradiol


dan mengatakan akan melaksanakan B. Levonorgestrel
ibadah haji selama kurang lebih 1 bulan. C. Medroksi
Ia menginginkan agar ibadahnya tidak progesterone
terganggu akibat menstruasi. Dokter D. Etinilestradiol (Sumber : Pionas)
menginginkan rekomendasi dari apoteker. E. Noretisteron
Apakah obat yang dapat diberikan?

21. Seorang laki laki 54 tahun datang ke F. Diminum 1x Obat antihipertensi = captopril
apotek untuk menebus resep sebagai sehari setelah
makan saat s.d.d. = satu kali sehari
berikut,
R/ captopril mg 25 no xxx makan malam p.c = setelah makan
G. Diminum 1x
S sdd 1 tab p.c. Noct sehari sebelum Noct = malam hari
R/ antasida No xx makan saat
makan malam
S tdd 1 tab a.c. H. Diminum 3x
sehari sebelum
R/ metformin mg 500 No XC makan
I. Diminum 3x
S tdd 1 tab d.c sehari setelah
makan
J. Diminum 3x
Apoteker melakukan pemberian informasi sehari saat makan
obat keadaan pasien. Bagaimana pakai
untuk obat antihipertensi?
22. Seorang laki-laki (30 tahun) dibawa ke F. Atropin
IGD karena keracunan. Berdasarkan G. Nalokson
informasi keluarga, pasien sedang H. Vitamin K
mengkonsumsi obat warfarin. Dokter I. Asetilsistein
menyatakan bahwa pasien mengalami J. Sodiumtiosulfat
overdosis. Dokter meminta apoteker
menyiapkan antidot spesifik untuk pasien
tersebut. Apakah obat yang diberikan?

(Ebright, J. dan Mousa, S.A., 2015, Oral Anticoagulants and Status of


Antidotes for the Reversal of Bleeding Risk)

23. Apoteker di bagian produksi sedang A. Tablet inti Pembahasan :


mengecek proses produksi tablet natrium B. Tablet Salut
diklofenak salut enteric. Produk megalami C. Granul basah
proses pencampuran, granulasi, D. Granul kering
pengeringan, pencetakan tablet, E. Tablet dalam
penyalutan dan pengemasan ke dalam blister
Sumber : BPOM RI TENTANG PEDOMAN CARA PEMBUATAN
blister. Manakah yang disebut produk KOSMETIK YANG BAIK
ruahan?

24. Apoteker bagian Pengawasan mutu A. 46,62 Pembahasan:


melakukan pengecekan hasil uji viskositas B. 75,52
C. 104, 89 Diketahui :
sirup ambroksol yang di lakukan analis.
Pengujian dilakukan menggunakan alat D. 169,91 tair = 100 detik
viscometer Ostwald. Diketahui viskositas E. 175,20
air 89 Cp, kecepatan sediaan melewati 2 Vis.air = 89 Cp
garis pada alat adalah 150 detik, ᵖair = 0,99 g/cm3
sedangkan air 100 detik, berat jenis
sediaan adalah 1,26 g/cm3, sedangkan air tsampel= 150 detik
0,99 g/cm3. Berapakah Viskositas (Cp)
ᵖsampel= 1,26 g/cm3
sediaan?
Ditanya : Vis.sampel = …… ?
Jawab : Vis.sampel = Vis.air x ᵖsampel x tsampel
ᵖair x tair
= 89 Cp x 1,26 g/cm3 x 150 detik
0,99 g/cm3 x 100 detik
= 169.91 Cp

25. Apoteker bagian riset dan pengembangan A. Metformin hidrat Pembahasan:


sedang melakukan reformulasi tablet B. Metformin
metformin, Apoteker memilih anhidrat
menggunakan bentuk modifikasi dari C. Metformin
metformin untuk meningkatkan kristalin
kelarutannya. Apakah zat aktif yang D. Metformin Sumber: Mafruhah, O. R., Sari, D. P., & Sulaiman, T. N. S. (2017). Uji
koloidal
digunakan? Disolusi Terbanding Tablet Metformin Hidroklorida Generik Berlogo
E. Metformin
Hidroklorida Dan Bermerek. Pharmaceutics Journal, 9(1), 254–258.
https://jurnal.ugm.ac.id/majalahfarmaseutik/article/view/24106

26. Apoteker bagian pengawasan mutu di a. Spektrofotometri sumber BPOM RI


industri kosmetik sedang melakukan uji UV
cemaran logam berat untuk deteksi timbal b. Spektrofotometri
pada sampel krim asam retinoat. Apakah Vis
metode yang sesuai untuk pengujian c. Spektrofotometri
berikut ? Inframerah
d. Spektrofotometri
serap atom
e. Spektrofotometri
fluorosesnsi

27. Apoteker bagian riset dan pengembangan a. Klorafenikol


sedang melakukan reformulasi tablet sulfat
klorofenikol. Untuk menghilangkan rasa b. Klorafenikol
pahit dari zat aktif, dipilih bentuk prodrug hidrat
dari klorafenikol berupa penambahan c. Klorafenikol
gugus karboksilat yang membuatnya anhidrat
d. Klorafenikol
menjadi tidak berasa dan tidak larut air.
palmitate
Apakah zat aktif yang digunakan? e. Klorafenikol
natrium suksinat

Sumber : Farmakope Indonesia edisi VI hal 911

28 Apoteker bagian produksi di Industri Obat a. 2 80% X (kapasitas satu kapsul)


Tradisional sedang menyiapkan ekstrak b. 20
rimpang temulawak yang akan digunakan c. 200 80% X 50 mg = 40 mg (ekstrak rimpang temulawak)
untuk pembuatan sediaan kapsul dalam d. 2.000
membantu memelihara kesehatan fungsi e. 20.000
ginjal. Kapasitas satu kapsul 50 mg, dan Jika isi satu botol 50 kapsul maka untuk 100 botol dibutuhkan ekstrak
80% isi kapsul merupakan ekstrak rimpang temulawak =
rimpang temulawak. Apoteker akan
memproduksi sebanyak 100 botol dengan
isi masing-masing botol sebanyak 50 40 mg X 50 X 100 = 200.000 mg
kapsul. Berapa (gram) ekstrak rimpang
temulawak yang harus disiapkan?
Dijadikan gram 200.000/1000 = 200 gram

29. Apoteker di instalasi farmasi rumah sakit a. Menghambat


akan menyiapkan obat dari resep dokter aktivitas RNA
untuk seorang pasien (laki-laki, 40 tahun) dan DNA
yang terdiagnosa mengalami hepatitis B. b. Menghambat
Obat yang diresepkan adalah Lamivudin. enzim integrase
Bagaimanakah mekanisme aksi obat c. Menghambat
enzim sitokrom
tersebut?
P4503A
d. Mengikat enzim
protease
e. Menghalangi
virus masuk ke
sel T
30. Apoteker bagian penjaminan mutu di a. Desain, instalasi,
Industri Farmasi akan memproduksi operasional,
sediaan injeksi Mecobalamin. Terlebih kinerja
dahulu dilakukan kualifikasi terhadap b. Desain, kinerja,
mesin dan peralatan produksi. Bagaimana instalasi,
urutan tahapan kualifikasi yang operasional
c. Instalasi,
dilakukan?
operasional,
kinerja, desain
d. Instalasi, desain,
operasional,
kinerja
e. Operasional,
kinerja, desain,
instalasi

31. Seorang laki-laki mendapatkan resep A. Tiap pagi dan sore 1 S = signa = tanda
sebagai berikut: tetes mata kanan dan
kiri m et v = mane et vespere = pagi dan malam
R/ Kloramfenikol E.D fl 1 B. Tiap pagi dan sore 2 gtt = guttae = tetes
tetes pada mata
S. m.et.v.gtt 1.o.d.s
kanan dan kiri o = oculus = mata
Apoteker akan menyiapakan obat dan
C. Tiap pagi dan malam
memberikan informasi penggunaan obat
kepada pasien. Apakah informasi yang 1 tetes mata kanan d = dexter = kanan
disampaikan tersebut? dan kiri
D. Tiap pagi dan malam s = sinister = kiri
2 tetes mata kanan
dan kiri
E. Tiap sore dan malam S.m.et.v.gtt 1.o.d.s = tiap pagi dan malam 1 tetes mata kanan dan kiri
Mesi Meida Sari 20405021093 1 tetes mata kanan (C)
dan kiri

Sumber: ISO Volume 50 Tahun 2016

32. Seorang pasien (perempuan 40 tahun) A. Simvastatin dan


memeriksakan diri ke dokter. Berdasarkan atorvastatin
diagnosa dari dokter, pasien mengalami B. Simvastatin dan
hyperlipidemia. Hasil laboratorium gemfibrozil
menunjukkan nilai HDL 43 mg/dL, LDL C. Simvastatin dan
179 mg/dL, trigliserid 279 mg/dL dan ezetimibe
D. Gemfibrozil dan
kolesterol total 228 mg/dL. Dokter
ezetimibe
meminta saran kepada apoteker untuk E. Atorvastatin dan
menentukan kombinasi terapi yang tepat. gemfibrozil
Apakah obat yang sesuai dengan kondisi
pasien?

Mesi Meida Sari 20405021093


(Sumber: Pedoman Pengelolaan Dislipidemia di Indonesia 2019).

33. Apoteker di instalasi farmasi rumah sakit A. Mengaktifkan


akan menyiapkan obat dari resep dokter PPAR-gamma
umtuk seorang pasien (laki-laki, 40 tahun) B. Peningkatan
yang terdiagnosa mengalami diabetes pengambilan
melitus tipe II. Pasien memperoleh glukosa oleh otot
metformin 500 mg. Bagaimanakah C. Penurunan
glucogenesis di
mekanisme aksi obat tersebut?
hati
D. Meningkatkan
sekresi insulin
E. Menghambat
penyerapan
glukosa

Sumber: Pharmaceutical Care Untuk Penyakit Diabetes Mellitus,


Depkes RI 2005

(Nanda Pramita-20405021094)

34 Apoteker akan memberikan informasi A. <2o


kepada seorang pasien (wanita, 35 tahun) B. 2-8 o
yang datang ke apotek menebus resep C. 8-15 o
yang berisi insulin. Informasi yang akan D. 8-30 o
disampaikan terkait penyimpanan obat 25-30 o
insulin tersebut. berapakah suhu
penyimpanan oabt tersebut?

Sumber: Pharmaceutical Care Untuk Penyakit Diabetes Mellitus,


Depkes RI 2005

(Nanda Pramita-20405021094)

35 Apoteker di apotek sedang melayani A. Asam mefanamat


swamedikasi kepada seorang pasien B. Ibuprofen
(wanita, 18 tahun) yang membutuhkan C. Naproxen
obat untuk mengurangi nyeri haidnya. D. Parasetamol
Pasien menyampaikan jika memiliki tukak E. Ketoprofen
lambung. Apakah obat yang akan
direkomendasikan oleh apoteker?

Sumber: Dipiro X (Menstruation-Related Disoreders: 1275)

(Nanda Pramita-20405021094)

36. Apoteker di Puskesmas sedang melakukan a. 1


pengecekan terhadap vaksin polio di b. 2
Gudang Farmasi. Berikut data kesediaan c. 3
vaksin d. 4
e. 5

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 12 Tahun


2017 Tentang Penyelenggaraan Imunisasi
Manakah box vaksin yang harus segera
digunakan?

37. Apoteker di Instalasi Farmasi Rumah a. 2 Morfin injeksi = Narkotika golongan II


Sakit akan memesan obat sebagai berikut, b. 3
c. 4 Fentanil injeksi = Narkotika golongan II
Berapakah jumlah surat pesanan yang
harus dibuat berdasarkan obat-obat d. 5 Alprazolam tab = Psikotropik golongan IV
tersebut? e. 6
Karbamazepin tab = Obat keras
Diazepam tab = psikotropik golongan IV
1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 4
Tahun 2021 Tentang Perubahan Penggolongan Narkotika)
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 23
Tahun 2020 Tentang Penetapan Dan Perubahan Penggolongan
pilih salah satu: Psikotropika

38. Apoteker di rumah sakit sedang A. Kaptopril Simvastatin memiliki efek samping miopati/rhabdomyolisis.
melaksanakan visite kepada pasien yang B. Glibenklamid
mengeluhkan lemah dan nyeri otot. C. Metformin
Selama di Rumah sakit pasien D. Simvastatin
mendapatkan obat kaptopril, E. Amlodipine
glibenklamid, metformin, amlodipine dan
simvastatin tablet. Apakah obat yang
dicurigai menimbulkan efek samping
tersebut ?

Sumber : Drug Information Handbook 17th edition.


39. Apoteker di klinik kecantikan A. Adapalene Agen eksfoliasi yang dapat dikombinasikan dengan benzoyl peroksida
mendapatkan telepon dari dokter B. Hidrokortisone adalah retinoid topical.
menanyakan agen eksfoliasi tersedia yang C. Hidrokuinone
dapat dikombinasi dengan benzoyl D. Erythromycin
peroksida. Resep tersebut untuk pasien E. Azelaic acid
yang mengalami jerawat komedo. Apakah
obat yang dapat disarankan oleh apoteker
?

pilihan pertama untuk acne inflamasi ringan sampai sedang dan acne
komedo noninflamasi adalah kombinasi adapalene + benzoyl peroxide.

Sumber : Dipiro X, hal 1548


40. Apoteker di apotek hendak menghitung A. 30 tablet
kebutuhan obat captopril untuk 3 bulan ke
B. 30 box
depan dengan menggunakan rumus EOQ.
Penggunaan obat perbulan 100 tablet (1 C. 300 tablet
box), harga obat 11.000/box, biaya
pemesanan Rp.15.000, dan biaya D. 300 box
penyimpanan Rp.10.000. berapa jumlah E. 330 tablet
obat tersebut yang harus disorder ?

41. Seorang dokter klinik kecantikan A. Klindamisin


menanyakan kepada apoteker agen
B. Amoksilin
antibiotik oral yang tersedia untuk
ditambahkan ke dalam resep yang C. Kloramfenikol
mengandung adapalene dan benzoyl
peroksida. Resep tersebut untuk pasien D. Asam Clavulanat
yang mengalami severe papulopustular E. Tetrasiklin
acne. Apakah obat yang dapat disarankan
apoteker

DIPIRO XI HAL 4714


42. Apoteker bagian riset dan pengembangan A. 0,97
di industri Farmasi melaksanakan uji
B. 1,03
bioequivalency orally disintegrating
terhadap tablet antenolol. Berdasarkan C. 1,97
data diketahui AUC tablet uji 195 D. 2,03
h,µg/mL, AUC tablet pembanding 201
E. 2,97
h,µg/mL.
Berapakah bioavailabilitas relatif obat
tersebut?

43. Seorang pasien (laki-laki, 47 tahun) A. 7 Omeprazole termasuk dalam Daftar Obat Wajib Apotek No. 2 dengan
datang ke apotek hendak membeli B. 10 jumlah maksimal per pasien 7 tablet.
omeprazole kapsul tanpa resep. Apoteker C. 20
menyiapkan obat tersebut. Berapa D. 30
maksimal kapsul yang dapat diberikan? E. 21
Sumber : Peraturan Menteri Kesehatan No. 924/Menkes/Per/x/1993

44. Apoteker di apotek menyerahkan obat A. 1 September2021 B. 1


puyer atas resep dokter pada tanggal 9 September 2021
September 2021 kepada keluarga pasien
C. 30 September 2021
yang berisi CTM tablet (ED September
2021), efedrin tablet (ED Januari 2022), D. 9 Desember 2021
dan gliseril guaikolat tablet (ED
Desember 2021). Apoteker memberikan E. 1 Januari 2022
informasi penggunaan obat tersebut.
Kapan batas waktu obat tersebut dapat
digunakan?
Puyer/Kapsul :
Cek ED masing-masing obat :

• ED<6 bulan maka BUD maksimal = ED


• ED>6 bulan maka hitunglah 25% dari sisa waktu penggunaan
obat sebelum ED, jika hasilnya <6 bulan maka BUD maksimal
= hasil perhitungan tersebut. Jika >6 bulan, maka BUD
maksimal = 6 bulan.

Sumber : USP Compounding Standards and Beyond-Use Dates


(BUDs)
45. Seorang pasien (laki-laki, 34 tahun) A. Memberikan obat Golongan PPI yang termasuk ke dalam OWA adalah omeprazole,
datang ke apotek hendak membeli sebanyak 3 tablet maka untuk pemberian lansoprazole tanpa resep tidak dibolehkan,
lansoprazol tablet tanpa resep dokter B. Memberikan obat sehingga sebaiknya pasien disarakan untuk periksa ke dokter
sebanyak 1 strip. Bagaimanakah tindakan maksimal 7 tablet
yang dilakukan oleh apoteker? C. Memberikan obat
sesuai permintaan
pasien Sumber : Peraturan Menteri Kesehatan No. 924/Menkes/Per/x/1993
D. Mengganti obat
dengan
esomeprazole
tablet
E. Menyarankan
pasien
memeriksakan
diri ke dokter
46. Seorang laki-laki (27 tahun) datang ke A. 1
apotek membeli hidrokortison krim tanpa B. 2
resep dokter. Apoteker menyiapkan obat C. 3
tersebut. Berapakah maksimal tube yang D. 4
dapat diberikan oleh apoteker? E. 5

PMK tahun 1993 tentang Daftar OWA Apotek Nomor 2


47. Apoteker bagian riset dan pengembangan A. Magnesium
melakukan optimasi pencampuran tablet stearate
asam mefenamat melalui proses granulasi B. Povidon K 30
basah. Komposisi tablet terdiri dari : C. Starch 1500
D. Laktosa
Asam mefenamat 500 mg E. Talk
Laktosa 18 mg
Povidon K 30 24 mg
Air 0,083 mg
Starch 1500 3 mg
Talk 6 mg
Mg stearate 3 mg
Apakah komponen yang dica,purkan
sebelum dan sesudah granulasi?
Kemankes RI Teknologi sediaan solid (2018)

Intraganular dan Ekstraganular : bahan penghancur (Povidon k30)

48. Seorang ibu hamil (20minggu) dating ke a. Sirup laktulosa


apotek mengeluhkan tidak bisa buang air b. Bisakodil
besar selama 3hr, pasien telah c. Larutan gliserin
mengkonsumsi buah dan serat namun d. Tablet bisakodil
tidak memberikan efek. e. Tablet ekstrak
sena
Bisakodil berisiko tinggi pada ibu hamil karena menyebabkan keram
Apakah obat yang diberikan oleh apoteker
perut

Rekomendasi yang tepat untuk ibu hamil latulosa sirup

49. Seorang perempuan 18th dating ke apotek a. 14


membaw resep yang berisi sirup b. 35
ibuprofen untuk mengatasi nyeri gigi yang c. 60
dialaminya, apoteker memberikan d. 90
informasi penggunaan obat kepa pasien e. 120
berapa lama obat tersebut di simpat

50. Apoteker bagian riset dan pengembangan a. Laktosa


melakukan optimasi pencapuran tablet b. Etil alcohol
asamefenamat melalui proses granulasi c. Mg stearate
basa. Komposisi tablet terdiri dari d. K3O
e. Koloidal silicon
oksida
Asamefenamat 500mg
Laktosa 18mg
Povidone K3O 24mg
Etil alcohol 0,083mg HPE ED 6 HAL 404
Koloidal silicon oksida 3mg
Mg stearate 3mg

Apakah zat yan berfungsi untuk


mengurangi gesekan antar dinding
lumbang kempa?

51. Apoteker bagian riset dan A. Hasil disolusi diterima


pengembangan melakukan uji
B. Menambah sampel uji 6
disolusi tablet asam mefenamat tablet
yang sedang dikembangkan.
Persyaratan Farmakope Indonesia C. Menambah sampel uji 12
adalah Q45 75%. Hasil kumulatif tablet
disolusi selama 45 menit adalah D. Menambah sampel uji
sebagai berikut: 18 tablet
E. Melakukan pengujian
ulang 6 tablet

Apakah keputusan yang dapat Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa tahap S1 dengan
ditetapkan dari hasil tersebut? jumlah yang diuji 6 unit maka kriteria keberterimaannya yaitu tiap
unit sediaan tidak kurang dari Q + 5% dan di soal tercantum
persyaratan Farmakope Indonesia adalah Q45 75%. Sehingga
kriteria keberterimaannya menjadi tiap unit sediaan tidak
kurang dari 80% (75% + 5%). Hasil kumulatif disolusi selama
45 menit yang tercantum di soal menunjukkan bahwa dari 6
tablet yang diuji terdapat 1 tablet yang hasilnya kurang dari
80% sehingga tidak memenuhi persyaratan maka keputusan
yang diambil selanjutnya yaitu melakukan tahap S2 dengan
menambah sampel uji 6 tablet (B)
FI edisi VI, 2020

Surti Khayatul Fata 20405021101


52. Apoteker di puskesmas menerima A. Vaksin MMR
vaksin dari Dinas Kesehatan sebagai B. Vaksin Varisela
berikut:
C. Vaksin IPV

D. Vaksir Polio
E. Vaksin BCG
Vaksin yang disimpan di freezer (suhu -15oC s.d. -25oC yaitu
vaksin polio (D).
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK
INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2017 TENTANG
PENYELENGGARAAN IMUNISASI
Apoteker akan melakukan
Surti Khayatul Fata 20405021101
penyimpanan terhadap vaksin
tersebut. Manakah vaksin yang
disimpan di freezer?
53. Seorang perempuan (18 tahun) A. Atapulgit
dirujuk ke IGD setelah mengalami B. Loperamid
diare selama lebih dari 2 hari disertai C. Kaolin-pektin
kejang perut. Dokter meminta D. Lactobacillus
apoteker menyiapkan infuse NaCl E. Bismuth salisilat
dan obat yang memperlambat
pergerakan usus. Apakah obat yang
disiapkan oleh apoteker?
Kongres nasional VI perhimpunan gastrohepatologi dan nutrisi
anak indonesia(PGNHAI)

Iswoyo 20405021102

54. Apoteker di rumah sakit melakukan A. Amlodipin


monitoring efek samping obat terhadap B. Losartan
pasien laki-laki (52) didiagnosa C. Diltiazem
menderita diabetes dan hipertensi. Obat D. Propanolol
yang dikonsumi pasien adalah captopril E. spironolakton
12.5 mg dan metformin 500 mg.
berdasarkan rekan medis, pasien
mengalami batuk bekepanjangan
sehingga apoteker merekomendasikan
kepada dokter untuk mengganti obat
hipertensi tersebut. Apkah obat yang (JNC 7)
dipilih
Iswoyo 20405021102

55. Apoteker dipukesmas melakukan A. Isoniazid


konseling kepada seorang laki-laki (52 B. Rifampisin
tahun) yang didiagnosa TB. Obat yang C. Etambutol
diberikan adalah rifampisin, D. Pirazinamid
pirazinamid, isoniazid, etambutol E. Moxifloxacin
selama 8 minggu dan moxifloxacin
selama 1 minggu. Salah satu obat KMK PEDOMAN NASIONAL PELAYANAN
memiliki efek samping nyeri persendian.
Apakah obat yang dimaksud? KEDOKTERAN
TATA LAKSANA TUBERKULOSIS 2019
Iswoyo 20405021102

56. Apoteker sebagai sekretaris PFT A. Mengantagonis


membuat rancangan revisi reseptor P2Y12
formularium RS. Salah satu obat
B. Menghambat
yang hendak ditambahkan dalam
karboksilasi vitamin K
formularium adalah tikagrelor untuk
tatalaksana NSTEMI. Apakah C. Mengantagonis reseptor
mekanisme aksi obat tersebut? glikoprotein IIb
D. Menghambat koenzim
HMG CoA reduktase
E. Menghambat
phosphodiesterase

Sumber:
Medikamen. Suplemen Buletin Rasional Tentang Kajian Obat
Baru. 2013.
Zelitta Perdani Putri (20405021103)
57. Apoteker melakukan visite bersama A. Neurotoksisitas
kepada pasien (laki-laki, 35 tahun)
B. Gangguan pendengaran
dengan diagnosis TB paru yang telah
resisten. Pasien diterapi dengan C. Gangguan penglihatan
sikloserin tablet 250 mg. Apoteker
melakukan konseling pada pasien D. Nyeri persendian
dan menyampaikan informasi terkait E. Urin kemerahan
obat. Apakah efek samping yang
mungkin terjadi akibat penggunaan
obat tersebut?

Sumber:
Reviono, I.G.B. Indro Nugroho, Aditya Nanda Priyatama,
Martha Ratnawati. 2019. Serial Kasus Gangguan Psikologis
Pada Pasien Tuberkulosis Multidrug Resistant (MDR TB) Di
Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Moewardi.
Zelitta Perdani Putri (20405021103)
58. Apoteker di rumah sakit sedang a. LED Kementrian Kesehatan RI (2018)
melakukan visite pasien (laki-laki, 47
b. INR
tahun) dengan diagnosis thrombosis
vena. Dokter telah memberikan c. aPTT
heparin dalam dosis muatan.
Apoteker melakukan pemantauan d. D-Dimer
efektivitas obat melalui parameter e. Thrombine Time
penurunan pembekuan darah.
Apakah parameter yang dimaksud ?

Novi Kurniawati 20405021104


59. Apoteker dan dokter di rumah sakit a. Piperazin Susanti dan Victoria (2016)
sedang melakukan visite kolaborasi
b. Flunarizin
pada pasien (perempuan, 35 tahun)
dengan keluhan pusing berputar, c. Feniramine
disertai mual. Dokter mendiagnosis
vertigo dan meminta apoteker untuk d. Betahistin mesilat
memberikan analog histamine.
e. Difenhidramin HCL
Apakah terapi yang disiapkan oleh
apoteker ?

Novi Kurniawati 20405021104

60. Apoteker di rumah sakit sedang a. Litium


melakukan visite pasien (perempuan,
b. Gabapentin
34 tahun) dengan diagnosis bipolar I
disolder. Dokter meminta apoteker c. Haloperidol
untuk memberikan terapi dengan
mekanisme mood stabilizer. Apakah d. Karbamazepine
terapi yang perlu disiapkan oleh e. Triheksifenidil
apoteker ?

Novi Kurniawati 20405021104


61. Seorang pasien (perempuan, 25 A. Ntrium diklofenak
tahun ) datang ke apotek B. Asam mefenamat
dengan keluhan nyeri perut C. Asetaminofen
karena menstruasi. Pasien D. Celecoxib
menyampaikan Riwayat E. Hoisin
gastritis dan meminta obat yng butilbromida
tidak menimbulkan perih pada
lambung. Apakah terapi yang
dipilihkan apoteker?

Sehingga dipilihkan parasetamol yang termasuk aman


bagi GI
(Sumber : Dipiro edisi 11)
Aulia Nurfajriah 20405021105
62. Apoteker dan dokter sedang A. AZT + 3TC + EFV
melakukan visite Bersama pada B. TDF + 3TC + EFV
pasien (perempuan, 29 tahun) C. TDF + FTC + EFV
dengan diagnose HIV tanpa D. AZT + 3TC + FTC
komplikasi. Saat ini pasien E. TDF + 3TC + NVP
hamil trimester kedua dan
beliau pernah mendapatkan
terapi ARV. Dokter meminta
apoteker untuk memilihkan
kombinasi terapi yang sesuai
dengan kondisi pasien. Apakah
kombinasi yang dipilihkan oleh
apoteker?
(Sumber : Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tata
Laksana Hiv, Kemenkes)
Aulia Nurfajriah 20405021105
63 Apoteker sebagai sekretaris PTF a. Menghambat reseptor
membuat rancangan revisi adenosin
formularium RS. Salah satu obat b. Menghambat enzim
yang hendak ditambahkan dalam fosfodieterase
formularium adalah kromolin c. Menstimulasi pada
inhalalsi untuk penanganan asma reseptor alfa
adrenergic
persisten ringan. Apakah mekanisme
d. Menghambat
obat tersebut?
pelepasan mediator sel
mast secara lokal
e. Menghambat
pelepasan asetilkolin
dari saraf (Katzung, B.G., 2001, Farmakologi Dasar dan Klinik)
asetilkolinergik Chesly Juny Pramesti 20405021106
64. Apoteker yang menjadi sekretaris a. Rp. 100.000/hari
PTF melakukan penelitian b. Rp. 133.333/hari
c. Rp. 141.176/hari Rumus ACER = biaya total rata-rata terapi/efektivitas
retrospektif untuk menentukan
antibiotik alternatif terapi demam d. Rp. 200.000/hari ACER Sefiksim = Rp. 1.400.000/7 hari
tifoid yang akan dimasukkan dalam e. Rp. 300.000/hari
formularium RS. Antibiotik standar Rp. 200.000/hari
yang selama ini digunakan adalah Chesly Juny Pramesti 20405021106
kloramfenikol. Parameter efektivitas
adalah lama rawat inap. Data hasil
penelitian dengan metode cost
effectiveness analysis adalah sebagai
berikut :
Obat Rata-rata Rata-rata lama
biaya medik rawat inap
langsung (hari)
(Rupiah)
Kloramfenikol 1.000.000 10
Sefiksim 1.400.000 7
Azitromisin 2.000.000 5
Berapakah ACER sefiksim?
65. Seorang pasien datang ke IGD a. Paromomycin
dengan keluhan BAB 6 kali sehari b. Metronidazol
disertai demam, feses berlendir, dan c. Sefiksim
bercampur sedikit darah sejak 4 hari d. Amoksilin
yang lalu. Dokter mendiagnosa e. Asam klavulanat
amubiasis intestinal dan meminta
apoteker untuk menyiapkan luminal
amoebicides. Apakah obat yang
dimaksudkan dokter?

(Gunawan, 2016, Peranan Paromomycin untuk Amebiasis)


Chesly Juny Pramesti 20405021106
66. Apoteker dan dokter di rumah sakit a. Doksisiklin
sedang melakukan visite kolaboratif
b. Siprofloksasin
pada pasien (perempuan, 35 tahun)
yang didiagnosis diare karena bakteri c. Eritromisin
Vibrio Cholera. Pasien memiliki
riwayat alergi beta laktam. Dokter d. Metronidazol
berkolaborasi dengan apoteker untuk e. Kotrimoksazol
menentukan terapi pada pasien.
Apakah antibiotik yang tepat untuk (Centers for Disease Control and Prevention, 2017)
diusulkan apoteker?
First line diare karena bakteri Vibrio Cholera adalah
doxycycline. Doxycycline bukan termasuk antibiotik
golongan betalaktam.
(20405021107_Ayudya Chaerani)

67. Dokter dan apoteker melakukan a. Metronidazol dan


visite bersama pada pasien klaritomisin
(perempuan, 25 tahun). Dokter
b. Amoksisilin dan
mendiagnosa pasien terinfeksi bakteri
metronidazol
Helicobacter Pylori. Pada rekam
medik tertera pasien alergi terhadap c. Tetrasiklin dan
penisilin. Dokter berkolaborasi amoksisilin First line terapi infeksi karena Helicobacter Pylori yaitu
dengan apoteker untuk menentukan dengan diberi antibiotik klaritomisin dan amoksisilin atau
terapi pada pasien. Apakah antibiotik d. Amoksisilin dan
klaritomisin metronidazol. Namun karena pasien alergi terhadap penisilin
yang tepat untuk diusulkan apoteker? sehingga diberikan klaritomisin dan metronidazol (FDA,
e. Seftriakson dan 2011).
metronidazol
(20405021107_Ayudya Chaerani)

68. Apoteker bagian riset dan A. Spektrofotometri UV-


pengembangan suatu industri farmasi VIS Analisis Kandungan Gelatin Babi dan Gelatin Sapi pada
akan melakukan seleksi pemasok B. Kromatografi Cair Cangkang Kapsul Keras yang Menggunakan Real-Time
cangkang kapsul. Produk yang akan Kinerja Tinggi Polymerase Chain Reaction
dikembangkan merupakan produk C. Spektrofotometri
Serapan Atom Dini Kusuma Rani
bersertifikat halal. Apoteker
D. Polimerase Chain
melakukan pengujian pada sampel reaction 20405021108
cangkang kapsul. Pengujian tersebut E. Spektrofotometer
bertujuan untuk mengetahui adanya Massa
kansungan gelatin yang bersumber
dari babi pada bahan baku tersebut.
Apakah metode analisis yang
digunakna pada pengujian bahan
tersebut?
69. A. Hipertensi Efek samping yang terjadi pada pemberian finasteride atau
B. Gangguan dutasteride ini minimal, di antaranya dapat terjadi disfungsi
Seorang laki-laki berusia 65 tahun kardiovaskuler ereksi, penurunan libido, ginekomastia, atau timbul bercak-
periksa ke doker setelah didiagnosa C. Peningkatan kreatinin bercak kemerahan di kulit
mengalami BPH 3 bulan yang lalu. D. Disfungsi ereksi
Pasien diberikan terapi finastereid 5 E. Peningkatan AST dan Dini Kusuma Rani
mg per hari untuk menurunkan kadar ALT
20405021108
PSA dan ukuran prostat. Dokter
merencanakan untuk melanjutkan
terapi tersebut untuk mencapai yang
optimal. Apakah efek samping yang
dapat dimonitoring apoteker dalam
terapi yang dilakukan pasien?
70. Apoteker di apotek sedang A. 2-8 0C Sediaan suppositoria harus disimpan di lemari pendingin (2o–
melakukan penerimaan suppositoria B. 20-25 0C 8o C) supaya tidak meleleh
lidokain 50 mg. Apoteker selanjutnya C. (-15)-0 0C
D. 0-1- 0C DICARI DI SUMBER (Suppository storage who nanti ada berbagai
melakukan penyimpanan pada obat
E. (-25)-(-10) 0C pdf dan leaflet resmi)
tersebut ditempat yang tepat. Berapa
suhu yang sesuai untuk menyimpan
suppositoria lidokain 50 mg?
71. Apoteker di instalansi farmasi rumah a. piridoksin
sakit akan melakukan monitoring b. Asam folat
efek samping obat dan PTO pada
c. Tokoferol
pasien yang mengalami rheumatoid
arthritis (perempuan, 55 tahun) yang d. Thiamin
diterapi dengan metrotreksat 7,5 mg. e. Kobalamin
Apoteker memantau kadar Hb pasien
rendah sesuai penggunaan
metrotreksat. Apakah obat yang
direkomendasikan oleh Apoteker
untuk mengatasi efek samping
tersebut?

Untuk mengurangi efek samping dari obat methrotrexat bisa


diberikan Asam Folat 1-5 mg/hari (DIPIRO ED 10 hal 4403).

Hanum Rinanda Putri 20405021109


72. Apoteker di Gudang IFRS selesai a. injeksi insulin
melakukan penerimaan obat dari
b. Glimenklamid
distributor, kemudian melakukan
penyimpanan obat sesuai dengan c. kodein
golongan obat. Obat-obat yang akan d. Metadon
disimpan diantaranya adalah injeksi
e. Amitriptilin
insulin, glibenklamid, kodein,
metadon, dan amitriptilin. Apakah
obat yang termasuk dalam golongan
high alert medication?
(Petunjuk teknis standar pelayanan kefarmasian di Rumah
Sakit, Kemenkes 2019)

Hanum Rinanda Putri 20405021109

73. Apoteker di gudang IFRS selesai A. Dopamin dan Dalam melakukan penyimpanan terhadap obat-obat LASA,
melakukan penyimpanan obat-obatan Dobutamnin dapat digunakan Tall Man lettering untuk menekankan
yang termasuk dalam LASA. B. dopAMIN dan perbedaan pada obat yang memililki nama atau pengucapan
Apoteker menuliskan nama obat-obat dobutAMIN
suara yang sama. Tall Man lettering digunakan pada
tersebut agar tidak terjadi kesalahan C. DOPAMIN DAN
DOBUTAMIN penulisan nama obat untuk menyoroti bagian perbedaan
apabila mengambil obat yan g utamanya dan membantu membedakan nama-nama yang
D. dOPAmin dan
dibutuhkan. Manakah penulisan yang mirip.
dOBUTamin
benar pada obat LASA dibawah ini?
E. DOPamin dan
DOBUTamin Jurnal Farmasi Klinik Indonesia, Juni 2019
Vol. 8 No. 2, hlm 107–113
Ambar Saraswati 20405021110
74. Apoteker di Rumah Sakit melakukan A. Isoniazid
pemantauan terapi obat pada pasien B. Pirazinamid
(perempuan 52 tahun) yang C. etambutol
didiagnosa dokter mengalami D. Simvastatin
tuberkolosis. Pasien juga memiliki E. Metformin
riwayat diabetes melitus dan
hiperlipidemia titik dokter telah
memberikan terapi OAT Metformin
dan Simvastatin. Pasien Pedoman Pengelolaan Dislipidemia di Indonesia
mengeluhkan nyeri otot pada betis
kaki setelah mengkonsumsi obat
tersebut, dokter menduga bahwa
kondisi yang dialami pasien
merupakan efek samping obat.
Apakah obat yang dapat
menyebabkan nyeri otot yang dialami
pasien?

75. Seorang pasien (laki-laki 42 tahun) A. Tramadol


mengalami luka bakar mengeluhkan B. Ibuprofen
nyeri pada bagian tangan dan C. paracetamol
wajahnya. Nyeri yang dirasakan D. Ketorolac
semakin bertambah dengan skala E. Morfin
VAS 9. dokter berdiskusi dengan
apoteker untuk menentukan analgetik
yang akan diberikan pada pasien
Apakah obat yang
direkomendasikan?

Pada skala VAS angka 9 sudah menunjukan skala dengan


nyeri Berat.
Morfin sebagai agen lini pertama ketika mengobati nyeri
sedang hingga berat karena biayanya yang relative rendah,
pengalaman klinis yang luas, dan bentuk/kekuatan sediaan
yang melimpah.

Sumber: Dipiroedisi 11
Ambar Saraswati 20405021110

76. Apoteker di gudang rumah sakit A. Merah


melakukan penyimpanan obat B. Hitam
sitostatik. Obat diberi label C. Kuning
dengan warna tertentu sesuai D. Ungu
standart pada obat sitostatik agar E. Hijau
tidak terjadi kesalahan dalam
pengambilan obat. Apakah warna
yang sesuai ?

Sumber : Pedoman pencampuran obat suntik dan


penanganan sediaan sitostatika, 2009.

Fitriyatul Rizkiyah (20405021111)


77. Apoteker di RS melakukan PTO A. Fungsi ginjal
terhadap pasienrawat jalan B. Fungsi hati
(perempuan, 42 tahun) yang C. HbA1C
didiagnosis rhematoid arthritis. D. Fungsi mata
Pasien diterapi dengan E. Hematologi lengkap
hidroksiklorokuin jangka panjang
yang diketahui berpotensi
menimbulkan efek samping.
Apakah pemeriksaan yang perlu
dilakukan untukmengatisipasi
terjadinya efek samping obat
tersebut ?
Sumber : Dipiro, edisi 10, 2017

Fitriyatul Rizkiyah (20405021111)


78. Seorang laki-laki dibawa ke UGD RS a. Flumazenil
karena mengkonsumsi tablet b. Alprazolam
diazepam sebanyak 1 strip sebagai c. Midazolam
usaha bunuh diri. Dokter meminta d. Cannabinoids
apoteker menyiapkan antidote untuk e. Cocaine
pasien. Apakah antidote yang tepat
untuk disiapkan?
DIPIRO XI
79. Seorang perempuan datang ke apotek a. Metoklorperamid
untuk membeli obat anti mual untuk b. Ondansetron
anaknya (perempuan, 13 tahun) yang c. Dimenhidrinat
akan melakukan perjalanan ke luar d. Antasida
kota. Apakah obat yang tepat e. Scopolamine
diberikan untuk anak tersebut?
DIPIRO XI
80. Apoteker di RS melakukan PTO a. Metoklorperamid
terhadap pasien rawat inap b. Ondansetron
perempuan (30 tahun) penderita c. Dimenhidrinat
kanker ovarium dan sedang d. Antasida
menjalani kemoterapi dengan e. Omeprazole
cisplatin. Pasien mengeluhkan mual
muntah. Apoteker mengusulkan
pemberian antiemetik. Apakah
antiemetik yang tepat untuk DIPIRO XI 407
diusulkan?

81. Apoteker di rumah sakit sedang A. Myasthenia gravis


melakukan MESO pada pasien wanita B. Myalgia
berusia 43 tahun (penderita C. Dyskinesia
hiperlimidemia). Pasien rutin konsumsi D. Agranulocytosis
obat atorvastatin. Saat ini pasien lemah E. Myopathy
dan nyeri pada otot serta kram. Apakah
efek samping yang muncul tersebut?
82. Apoteker di RS melakukan visite pada A. Captopril
pasien penderita DM, HT, dan B. HCT
hyperlipidemia. Pasien rutin konsumsi C. Metformin
obat captopril, HCT, metformin, D. Glimepiride
glimepiride, dan atorvastatin. Pasien E. Atorvastatin
menyampaikan kencingnya berwarna
gelap dan nyeri otot. Apoteker menduga Pedoman Pengelolaan Dislipidemia di Indonesia
pasien mengalami rhabdomiolisis.
Manakah obat yang menyebabkannya ?

83. Seorang pasien (lakii, 30 tahun) A. 2(HRZE)


menjalani rawat inap dengan B. 2(HRZE)S
diagnosis TB kambuhan. Hasil tes C. 2 HRZ
menunjukkan BTA positif. Pasien D. 4H3R3
diketatahui tidak minum obat selama E. HRZE
3 bulan berturut-turut sebelum masa
pengobatannya selesai. Apoteker
visite bersama dokter. Dokter
berkolaborasi dengan apoteker untuk
menentukan terapinya. Apakah obat
yang tepat direkomendasikan oleh
apoteker ?
Menteri Kesehatan. 2016. Peraturan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia Nomor 67 Tahun 2016 Tentang
Penanggulangan Tuberkulosis. Menteri Kesehatan. Jakarta.

(Pramita Utari, 20405021114)


84. Seorang pasien (perempuan, 27 A. Metimazol
tahun) dirawat inap dengan diagnosa B. Radioactive iodine
hipertiroid. Pasien sedang dalam C. Propylthiouracil
kondisi hamil 7 minggu. Apoteker D. Operasi
visite bersama dokter. Dokter E. Thioamide
berkolaborasi dengan apoteker untuk
menentukan terapinya. Apakah obat
yang tepat direkomendasikan oleh dipiro XI halaman 3715
apoteker ?
85 Seorang perempuan (16 tahun) A. Impiramin
dibawa ke rumah sakit karena B. Fluoksetin
depresi akibat perundungan. Dokter C. Vanlafaksin
sebelumnya sudah meresepkan D. Fenelzin
amitriptilin, namun pasien E. Duloksetin
mengalami peningkatan denyut nadi.
Dokter meminta pertimbangan
apoteker untuk penggantian
antidepresan. Apakah obat yang
tepat direkomendasikan ?

Tengguna, L. 2015. Depresi dan Penyakit Jantung. Cermin


Dunia Kedokteran, 42(2), 118-122.
(Pramita Utari, 20405021114)
86. Seorang pasien hamil 24 minggu dibawa a. Dihidroartemisinin-
ke Rumah Sakit akibat malaria. Dokter Piperakuin
berkolaborasi dengan apoteker untuk b. Primakuin
menentukan terapinya. Apakah obat c. Tetrasiklin
yang tepat direkomendasikan oleh d. Doksisiklin
apoteker? e. Artemisin

Santoso, S., Margarethy, I., Arisanti, M., & Nurmaliani, R. (2019).


Kejadian Malaria Pada Anak dan Ibu Hamil dan Program
Pengendalian Malaria di Desa Sukaraja Lempasing, Kabupaten
Pesawang. Spirakel.

Lisa Khumairoh ( 20405021115)

87. Seorang pasien (laki-laki, 35 tahun) HIV a. Doxycycline


dirawat di RS karena mengalami diare. b. Ciprofloxacin
Pemeriksaan pada tinja pasien c. Azithromycin
ditemukan kista Entamoeba histolytica. d. Clarithromycin
Dokter meminta pertimbangan e. Ethambutol
apoteker terkait pilihan terapi. Apakah
obat yang tepat direkomendasikan
untuk pasien tersebut?
Jurnal approach to diarrhea in HIV patient
88. Seorang peremouan (6 tahun) A. Carbamazepine
dibawa ke UGD RS karena kejang
mendadak. Pasien memiliki riwayat B. Phenytoin
absence epilepsy. Dokter meminta C. Gabapentin
roecomendasi obat kepada apoteker.
Apakah obat yang D. Phenobarbital
direkomendasikan untuk pasien ?
E. Ethosuximide
(KMK RI Nomor Hk. 01.07/MENKES/367/2017 Tentang
Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tata Laksana
Epilepsi Pada Anak)
Naela Nazid Khusna 20405021116

89. Seorang perempuan (29 tahun) A. Valproat


mempunyai riwayat antiepilepsi
datang ke RS memeriksakan diri B. Carbamazepine
kepada dokter. Sebelumnya pasien C. Phenobarbital
mengkonsumsi fenitoin dan akan
merencanakan kehamilan. Dokter D. Lamotigrine
berkolaborasi dengan apoteker
untuk menentukan antiepilepsi yang E. Phenytoin
aman untuk kehamilan. Apakah
https://www.gov.uk/drug-safety-update/antiepileptic-drugs-in-pregnancy-
obat yang akan direkomendasikan updated-advice-following-comprehensive-safety-review
apoteker ?
90. apoteker bagian penjaminan mutu di A. 224 nm Penentuan panjang gelombang maksimum dilihat dari
industri farmasi melakukan validasi pengukuran panjang gelombang yang menghasilkan
B. 227 nm
metode analisis tablet teofilin dengan absorbansi maksimum.
menggunakan spektrofotometri UV. C. 230 nm
Apoteker melakukan pemeriksaan
serapan cahaya baku teofilin pada D. 231 nm
(Kusumawardhani, Nury., Hermin Sulistyarti., Atikah., 2015
berbagai panjang gelombang di area E. 233 nm Penentuan Panjang Gelombang Maksimum dan pH Optimum
UV. Hasil pemeriksaan tersebut dalam Pembuatan Tes Kit Sianida Berdasarkan Pembentukan
sebagai berikut : Hidridantin., Kimia Student Jurnal Vol. 1 No. 1 pp.711-717
Universitas Brawijaya Malang)

Naela Nazid Khusna 20405021116


Panjang gelombang Absorb
(nm) ansi
224 0,165
225 0,245
226 0,346
227 0,722
228 0,222
229 0,328
230 0,516
231 0,413
232 0,310
233 0,250
Berapakah panjang gelombang
maksimal yang diperoleh ?
91. Apoteker penjaminan mutu di a. 50,0
industry farmasi melakukan validasi b. 74,5
c. 82,5 Kadar yang diperoleh = 65% dari 750 mg
metode analisis tablet asam
mefenamat 500 mg. tablet dibuat d. 97,5 = 487,5 mg
dengan berat rata-rata 750 mg. e. 102,5
setelah dilakukan analisis, kandungan Kadar sebenarnya = 500 mg
zat diperoleh kadar asam mefenamat
65% berat tablet. Berapa % akurasi
yang diperoleh?
487,5 𝑚𝑔
= 𝑥 100%
500 mg

= 97,5%
Sumber : Validation Method For Determination Of
Niclosamide Monohidrate in Veterinary Medicine Using UV-
Vis Spectrophotometry. Jurnal Ilmiah Farmako Bahari.
Vol.11; No.2, Juli 2020.
Dindha Pristika Aulia (20405021117)
92. Apoteker produksi di indutri farmasi a. 3,2 dan 1,8 Jumlah emulgator yg dibutuhkan = 5% x 100 g = 5 g
memproduksi sediaan emulsi paraffin b. 3,4 dan 1,6
c. 3,5 dan 1,5 Permisalan:
(HLB butuh 12). Sediaan dibuat
dalam 1 bets sebanyak 20.000 botol. d. 3,6 dan 1,4 Tween = a gram
Tiap botol berisi 100 g sediaan. e. 3,8 dan 1,2
Komposisi dari sediaan tersebut Span = (5-a) gram
terdiri dari paraffin, emulgator 5%
dan air ad 100%. Emulgator yang
digunakan dalam sediaan tersebut (a x HLB A) + ((5-a) x HLB B) = 5 x HLB C
adalah kombinasi tween (HLB 15) (a x 15) + ((5-a) x 4,3) = 5 x 12
dan Span (HLB 4,3). Berapa
kebutuhan konsentrasi kombinasi 15a + 21,5 – 4,3a = 60
emulgator (gram)? 15a – 4,3a = 60 – 21,5
10,7 a = 38,5
a = 3,6 gram (Tween)
Span (5-a) gram = (5-3,6) = 1,4 gram

Dindha Pristika Aulia (20405021117)


93. Seorang laki-laki (45 tahun) dating a. Antasida
ke apotek untuk membeli obat. b. Dimenhidrinat
Pasien tersebut mengtakan akan c. Deksametason
melakukan perjalanan keluar kota d. Ondansetron
dengan mobil. Pasien ingin membeli e. Metoklorpramide
obat yang dapat meredakan rasa mual
dan muntah selama perjalanan
tersebut. Apakah obat yang
direkomendasikan oleh Apoteker?

Sumber : PIONAS
Nurul Isnaeni 20405021118

94. Suatu Industri farmasi akan a. 41,6 Aminofillin 0,5 g × 20 = 10 g x 0,86 = 8,6 g
memperoduksi sediaan suppositoria b. 47,6
Cera alba = 4% x 3 g = 0,12 g × 20 = 2,4 g
dengan bahan aktif aminofilin. c. 49,0
Apoteker bagian riset dan d. 50,0 Basis ad 3 g x 20 suppo = 60 g
pengembangan merancang formula e. 51,6
sediaan sebagai berikut: Berat basis = 60 g - (2,4 g + 8,6 g)

Aminofilin 0.5 g Basis = 60 g - 11 g = 49 g

Cera Alba 4% Nurul Isnaeni 20405021118

Lemak coklat add 3 g


Dibuat sebanyak 20 suppositoria.
Aminofilin memiliki nilai tukar 0,86.
Berapa gram basis yang diperlukan?

95. Seorang perempuan (51 tahun) a. Merangsang


datang ke apotek untuk menebus biosintesis purin
resep. Pasien mengalami rheumatoid b. Menghambat
arthritis dan mendapatkan obat produksi sitokin
methotrexate 2,5 mg. Apoteekr c. Menghambat
memberikan informasi obat. pelepasan adenosine
Bagaimanakah mekanisme obat d. Menghambat sintesis
tersebut? siklooksigenase 2
e. Menghambat
pembentukan
prostaglandin

96. Seorang laki-laki (30 tahun) dibawa a. Atropin


ke IGD dalam kondisi pingsan. b. Flumazenil
Berdasarkan keterangan dari c. N-acetylsistein
keluarga, pasien mengonsumsi obat d. Natrium thiosulfat
alprazolam. Dokter yang bertugas e. Natrium bicarbonat
meminta apoteker untuk menyiapkan
antidote spesifik. Apakah antidote
yang apoteker siapkan ?

Chacko B, Peter J.V. 2019. Antidotes in Poisoning.


Ticia Windasari (20405021119)
97. Apoteker di RS melakukan stock a. Dua orang
opname pada depo rawat inap. apoteker RS dan
Terdapat beberapa obat yang sudah TTK RS
daluarsa salah satunya adalah b. Apoteker RS dan
Fentanyl injeksi 100 mcg/2mL Dinas Kesehatan
sebanyak 5 ampul. Rencananya obat c. Dua orang petugas
dinas kesehatan
tersebut akan dimusnahkan oleh
dan BPOM
pihak ketiga. Siapakah saksi dalam
d. Petugas dinas
kegiatan tersebut ? kesehatan dan
BPOM
e. Apoteker RS, dinas
kesehatan dan
BPOM

Permenkes No.3 Tahun 2015. Tentang Peredaran,


Penyimpanan, Pemusnahan dan Pelaporan Narkotika,
Psikotropika dan Prekursor Farmasi.
Ticia Windasari (20405021119)
98. Seorang perempuan ( 25 tahun) a. Obat diminum sekali Sbdd 1 tab = 2 x sehari
datang ke apotek untuk menebus sehari selama 25 hari
resep sebagai berikut : b. Obat diminum dua kali 30 tab / 2 = 15 hari
sehari selama 25 hari
c. Obat diminum dua kali
R/ Griseofulvin 500 mg sehari selama 15 hari
d. Obat diminum tiga kali
No. XXX sehari selama 25 hari
e. Obat diminum tiga kali
sehari selama 8 hari
Sbdd 1 tab
Dihabiskan

Apoteker menyiapkan dan


memberikan informasi terkait obat.
Bagaimana aturan pakai obat tersebut
?
99. Seorang perempuan (27 tahun) a. Atropin
dibawa ke IGD karena mengalami b. Flumazenil
hipoksia. Keterangan dari keluarga, c. N- acetylsistein
pasien mencoba bunuh diri. d. Natrium thiosulfat
Berdasarkan observasi dokter, pasien e. Natrium bikarbonat
mengalami keracunan sianida.
Dokter yang bertugas meminta
apoteker untuk menyiapkan antidote
spesifik. Apakah obat yang disiapkan
apoteker ?

Inda Sari ( 20405021120)

Referensi :
Nita, C. P. Zahran, I. Jufri, I. dan Noviana.(2017).

Keracunan Akut Sianida. Jurnal

Llingkungan dan Pembangunan, 1,(1):80-

87.

100. Seorang perempuan (25 tahun) a. Atropin


dibawa ke IGD karena keracunan. b. Flumazenil
Berdasarkan keterangan dari c. N- acetylsistein
keluarga, pasien mencoba bunuh diri d. Natrium thiosulfat
dengan cara meminum obat e. Natrium bikarbonat
antiserangga. Dokter yang bertugas
meminta apoteker untuk menyiapkan
antidote spesifik. Apakah obat yang
disiapkan apoteker ?

Inda Sari ( 20405021120)


Referensi :
Mukaddas, A. Faustine, I. dan Hijjah, U. P. (2019).

Profil Penggunaan Obat Antidotum Di

Rumah Sakit Umum Daerah Undata Provinsi

Sulawesi Tengah Periode 2016 – 2018 Jurnal Farmasi Galenika,


5(2):132-139
101 Apoteker bagian perizinan mutu A. 15
melakukan uji kebocoran pada salep B. 20
mata gentamisin. Pengujian C. 25
dilakukan dengan sampel sebanyak D. 30
10 tube salep. Hasil yang diperoleh E. 35
adalah terdapat satu salep yang
bocor, sehingga diperlukan
pengujian ulang. Berapakah sampel
yang diperlukan untuk tahap tersebut

102 Seorang perempuan (25 taun) datang A. 14 hari


ke apotek untuk menebus resep B. 35 hari
untuk anaknya (laki-laki 3 tahun). Isi C. 60 hari
resep yang dibawa oleh pasien D. 90 hari
tersebut adalah amoksilin dry syirup E. 120 hari
125 mg/5ml. obat dilakukan
rekontruksi sebelum diberikan
kepada pasien. Berapa lama obat
tersebut dapat digunakan?
103 Apoteker dan Dokter sedang melakukan a) Dipenhydramine
visite bersama pada pasien perempuan b) Dimenhydrinat
45 tahun dengan diagnosan kanker c) CTM
payudara. Pasien tersebut telah d) Cetirizine
melakukan kemoterapi siklus 1 dan e) Ondansetron
mengeluhkan mual muntah yang berat.
Dokter meminta apoteker memilihkan
obat yang sesuai dengan kondisi pasien.
Apakah obat yang anda
rekomendasikan?
Sumber : National Comprehensive Cancer Network (NCCN). 2020.
NCCN Clinical Practice Guidelines in Oncology: Breast Cancer. Ver.
5.2020.

104 Seorang perempuan 28 tahun dating ke a) Rifampisin


apotik membeli pil KB, saat ini pasien b) Isoniazid
sedang menjalani pengobatan TBC c) Etambutol
selama 1 minggu, apoteker memberi d) Streptomicin
saran untuk mengganti KB non e) Pirazinamid
hormonal karena dapat berinteraksi
dengan obat TBC yang dikonsumsi
pasien. Apakah obat TBC yang tepat
disarankan oleh apoteker?

Sumber : KMK NOMOR HK.01.07/MENKES/755/2019 TENTANG


PEDOMAN NASIONAL PELAYANAN KEDOKTERAN TATA LAKSANA
TUBERKULOSIS
105 Apoteker di instalasi farmasi rawat jalan a) Loda dan lodin
RS Mendapat telepon dari dokter poli b) Propiltiourasil
penyakit dalam untuk menyiapkan obat c) Karbimazol
hipertiroid yang aman bagi pasien d) Tiamazol
perempuan 27 tahun yang sedang hamil e) Metimazol
20 minggu. Apakah obat yang
direkomendasikan oleh apoteker?

Sumber : Suparman E, 2021 Hipertiroid dalam Kehamilan, e-CliniC,


Volume 9, No 2 hal 479-485.

106. Seorang laki-laki 50 tahun datang ke a. Mengurangi produksi


apotek untuk membeli misoprostol asam lambung akibat
atas resep dokter. Apoteker reseptor H-2
menjelaskan mekanisme obat saat b. Melindungi mukosa
menyerahkan obat kepada pasien. dari asam –pepsin
Apakah informasi yang disampaikan pada tukak lambung
c. Melindungi mukosa
apoteker?
dari asam-pepsin
pada duodenum
d. Analog prostaglandin
yang mempercepat
penyembuhan tukak Misoprostol merupakan analog prostagandin E1 yng pertama
lambung
kali beredar dan yang dapat menghambat sekresi asam
e. Menghambat sekresi
asam lambung lambung (Raini dan Isnawati, 2009, penyakit peptik dan
dengan menghambat musoprostol, publish biomedis farmasi )
pompa proton
107. Seorang laki-laki 30 tahun datang ke a. Antasida
apotek hendak membeli obat untuk b. Lansoprazole
mengatasi keluhan nyeri pada perut c. Omeprazole
yang terasa begah dan sering buang d. Pantoprazole
gas. Pasien memiliki riwayat misoprostol
dyspepsia. Apakah obt yang apoteker
sarankan?

Siti Muayanah (20405021123)


Pasien mengalami dyspepsia yang ditandai dengan nyeri pada
bagian perut, perut terasa begah dan sering buang gas
(sendawa). Terapi pertama untuk gejala dyspepsia yaitu
pemberian antasida.
( konsensus penatalaksanaan dispepsia dan infeksi
Helicobacter Pylori, 2014)
108. Seorang perempuan yang sedang hamil A. Ranitidine
26 minggu dating ke apotek hendak B. Sukralfat
membeli obat untuk mengatasi ulkus C. Omeprazole
peptic. Pasien menanyakan kepada D. Misoprostol
apoteker mengenai obat apa yang tidak E. Antasida
bolehdikonsumsi. Apakah obat yang
dikontraindikasikan dengan kondisi
pasien?

Sumber :Lacy et al, 2010.


109. Apoteker dan dokter sedang melakukan A. Kotrimoxazole
visite bersama pada pasien laki-laki 20 B. Kloramfenikol
tahun dengan keluhan BAB berlendir C. Sefotaksim
dan berdarah sehari 5 kali. Hasil kultur D. Siprofloksasin
bakteri menunjukkan adanya Entamoba E. Metronidazole
hystolitica. Dokter meminta saran
kepada apoteker mengenai terapi yang Sumber : Jurnal : Kajian Epidemiologi Penyakit Infeksi
tepat. Apakah obat yang Saluran Pencernaan Yang Disebabkan Oleh Amuba Di
direkomendasikan oleh apoteker? Indonesia

110. Apoteker dan dokter melakukan visite A. Azitromisin


pada pasien (perempuan, 28 tahun) B. Vankomisin
post eksplorasi laparatomi. Pasien C. Amoxicillin
dinyatakan positif pneumonia HAP dan D. Clindamisin
hasil swab tenggorokan menunjukkan E. Levofloxacin
adanya infeksi bakteri MRSA. Apakah
antibiotik yang disarankan apoteker? Keterangan:

Vankomisin merupakan pilihan pertama untuk MRSA


Sumber:
Menurut dipiro ed 9
111. Apoteker melakukan visite pada a. Budesonid
pasien laki-laki 35 tahun asma. b. Ipratropium bromida
Pasien mengeluhkan sesak napas c. Monteluksat
terutama pada saat berbaring. Pasien d. Salmeterol
mendapatkan terapi salbutamol e. Tidak perlu
inhaler sejak 2 bulan terakhir.
Apakah obat yang direkomendasikan
oleh apoteker?

Alung Harjan (20405021125)

Menurut kemenkes tahun 2008 tentang pengendalian


penyakit asma Pasien menderita asma yang ditandai dengan
keluhan pasien sesak nafas ketika berbaring. penatalaksanaan
terapi pada serangan asma yaitu pada penggunaan kom inasi
bronkodilator B2 agonis kerja cepat (salbutamol ) dan
ipratropium bromida.
112. Apoteker melakukan visite pada a. Cairan resutitasi
pasien hipertensi dan bradikardi b. Nalokson
akibat intoksikasi benzodiazepine. c. Atropin sulfat
Dokter berkolaborasi dengan d. Fenilbutazon
apoteker untuk menentukan terapi e. flumazenil
yang tepat. Apakah antidotum yang
tepat untuk kondisi pasien tersebut?
Alung Harjan (20405021125)

(alomedika)
113. Apoteker di RS melakukan A. Metformin
monitoring pengobatan terhadap B. Glibenclamid
pasien (laki-laki, 40 tahun) gagal
jantung dengan keluhan lemas, sesak C. Pioglitazone
nafas, GDS = 300 mg/dl. Apoteker D. Glimepiride
memberikan informasi kepada dokter
E. Glibenklamid
mengenai obat yang
dikontraindikasikan. Apakah obat
yang dimaksud?

Sumber : konsesnsus pengelolaan dan pencegahan DM


Tipe 2 di Indonesia,2015

114. Seseorang laki-laki penderita HIV A. Trimetropin


datang ke rumah sakit dengan B. Sulfametoksazol
keluhan bercak putih dibagian mulut
dan kesulitan saat menelan. Dokter C. Nistatin
mendiognosa pasien mengalami D. Metronidazole
kandiasis dengan nilai CD4 <200 E. Miconazole
sel/ul. Apakah oabt yang (PNPK_HIV,2019)
direkomendasikan oleh apoteker?

115. Seseorang perempuan mengalami A. Lithium


depresi selama 3 minggu datang ke B. Karbamazepine
rumah sakit dengan keluhan
perubahan mood yang berlebihan dan C. Haloperidol
mengalami fase manic. Dokter D. Klorpromazine
mendiagnosis pasien mengalami
E. Klozapine
Bipolar I disorders. Apakah terapi
yang tepat sesuai dengan kondisi
pasien?
Sumber : Dipiro edisi XI, 2020

116. Seorang perempuan 65 tahun datang a. Vitamin B6


ke rumah sakit dengan keluhan pegal b. Vitamin B12
bagian pinggang dan punggung, c. Vitamin C
setelah dilakukan pemeriksan t score d. Vitamin K
pasien adalah – 1.5. Selaiin e. Vitamin D
memberikan antinyeri, dokter
meminta saran kepada apoteker
mengenai terapi tambahan. Apakah
terapi tambahan yang
direkomendasikan apoteker?

Dipiro xi 4472

117. Seorang laki-laki 40 tahun datang ke a. Natrium Diklofenak


apotek hendak membeli obat untuk b. Paracetamol
mengatasi pembengkakan pada c. Celexocib
sendi. Pasien mempunyai riwayat d. Aspirin
gastritis. Apakah obat yang e. Asam mefenamat
direkomendasikan apoteker?

Sumber :Dipiro, J.T., Wells, B.G., Talbert, R.L., Yee, G.C.,


Matzke, G.R., Posey, L.M.,
2005, Pharmacotherapy, 6th Edition, Appleton ang Lange,
New York. 1-13
NOVILKA DWI H. (20405021127)

118. Seorang laki-laki (32 tahun) a. Klindamisin


menemui dokter di pusesmas. Pasien b. Artesunat
berencana bepergian ke Papua 3 hari c. Doksisiklin
lagi.Diketahu wilayah tersebut d. DHP
merupakan daerah endemic malaria. e. Primakuin
Dokter meminta apoteker
menyiapkan obat untuk pasien.
Apakah obat yang tepat untuk
disiapkan oleh apoteker?

Buku saku tata laksana kasus malaria tahun 2017 hal 6

119. Seorang laki-laki (68 tahun) dating a. Mual -muntah


ke apotek untuk menebus resep yang b. Sakit Kepala
berisi levofloksasin 500 mg/hari. c. Diare
Apoteker menyiapkan resep dan d. Tendinitis
memberi informasi terkait efek e. Konstipasi
samping obat yang mungkin terjadi.
Apakah efek samping obat yang
dimaksud?

120. Seorang pasien (perempuan 28 a. Isoniazid KMK No. HK.01.07/Menkes/755/2019 Tentang Pedoman
tahun) dating ke apotek untuk b. Rifampisin Nasional Pelayanan Kedokteran Tata Laksana Tuberkulosis.
menebus resep yang berisi pil KB c. Pirazinamid Jaakarta : Kemenkes RI.2019.
mengandung estradiol. Pasien d. Etambutol
menyatakan saait ini sedang e. Allopurinol
menjalani terapi TB dengan HRZES.
Apoteker melakukan pengkajian
resep dan menemukan terjadinya
interaksi antara pil KB dengan OAT.
Apakaah OAT yang berinteraksi?
121. Seorang perempuan (57 tahun) a.Kaptopril
mendatangi UGD dengan keadaan
b.HCT
luka lepuh disekujur tubuh. Dokter
mendiagnosis pasien mengalami c.Metformin
sindrom stevens johnson. Pasien
membawa obat rutin yang d.Glimepiride
diminumnya yaitu, kaptopril, HCT, e.allupurinol
metformin. Glimepiride, dan
allupurinol. Apoteker melakukan
MESO. Apakah obat yang paling
beresiko menimbulkan efek samping
tersebut ? Sumber : jurnal ilmiah Indonesia. Penanganan dan preventif
sindrom stevent johnson dimasyarakat.

Galih sri mulya ningsih


(20405021129)
122. Dokter dan apoteker melakukan a.Moksifloksasin
visite mandiri pada seorang pasien
b.Siprofloksasin
(laki-laki 43 tahun) yang menjalani
rawat inap dengan diagnosis TB. c.Ofloksasin
Pasien diterapi dengan
2HRZE/4HR3. Pasien merasa tidak d.Norfloksasin
ada perbaikan atas gejala yang e.Levofloksasin
dirasakannya. Berdasarkan hasil
pemeriksaan, dokter mendiagnosis
pasien mengalami monoresisten pada
isoniazid. Dokter dan apoteker
berdiskusi untuk terapi pasien.
Apakah obat golongan
fluorokuinolon yang tepat untuk
diusulkan oleh apoteker?
Sumber : PMK RI nomor 67 tahun 2016 tentang
penanggulangan tuberculosis.
123. Seorang pasien (Perempuan, 23 tahun) a. Methimazole
dirawat inap dengan diagnosa
b. Radioactive iodine
hipertiroid. Pasien sedang dalam kondisi
hamil 4 bulan. Apoteker visite bersama c. Propylthiouracil
dokter. Dokter berkolaborasi dengan d. Propanolol
Apoteker untuk menentukan terapinya.
Apakah obat yang tepat e. Thioamide
direkomendasikan oleh Apoteker ?

Sumber : Dipiro ed XI, Hal 3715


124. Seorang pasien laki-laki (67 tahun) a. Oksigen
dilarikan ke UGD RS dengan gejala nyeri
b. Enoksaparin
dada sebelah kiri. Pemeriksaan
menunjukkan SaO2 pasien 93%. Dokter c. Asam Asetil salisilat
mendiagnosis pasien mengalami
d. Morfin
sindrom koroner akut. Apoteker
menyiapkan obat untuk terapi awal. e. Heparin
Apakah terapi yang tepat untuk
disiapkan oleh Apoteker ?

Sumber : Perhimpunan Dokter Spesialis


Kardiovaskular Indonesia. Pedoman Tatalaksana
Sindrom Koroner Akut. Edisi Keempat, 2018, Hal
13-14.
125. Seorang pasien laki-laki (67 tahun) a. Nitrogliserin
dilarikan ke UGD RS dengan gejala nyeri
b. Enoksaparin
dada sebelah kiri. Dokter mendiagnosis
pasien mengalami sindrom koroner c. Asam Asetil salisilat
akut. ISDN sublingual telah diberikan, d. Morfin
namun pasien masih mengeluhkan nyeri
dada. Apoteker melakukan PTO. Apakah e. Heparin
terapi tambahan yang tepat untuk Sumber : Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular
diusulkan oleh apoteker kepada dokter
? Indonesia. Pedoman Tatalaksana Sindrom Koroner Akut.
Edisi Keempat, 2018, Hal 14.
126. Seorang ibu mendatangi apotekuntuk a. Invermectin Sumber : jurnal The Diagnosis and Treatment of Pinworm
membeli obat untuk anaknya (laki- b. Albendazol Infection, 2019.
laki, 6 tahun). Pasien mengeluhkan
gatal pada duburnya dimalam hari c. Dietilkabamezin
hingga tidak bisa tidur. Apoteker d. Prazikuantel
mendiagnosa pasien mengalami
e. Pirantel pamoat
enterobiasis. Apakah obat yang tepat
untuk pasien?

127. Apoteker melakukan konseling pada a. Menghilangkan


pasien rawat inap (laki-laki, 47 penumpukan cairan
tahun) yang didiagnosis sirosis
hepatik. Salah satu obat yang tubuh
diberikan dokter adalah laktulosa. b. Mengatasi pendarahan
Apoteker memberikan informasi
c. Menurunkan tekanan
terkait obat. Apakah fungsi obat
tersebut? pada pembuluh darah
hati
d. Menurunkan kadar
ammonia dalam darah Sumber :
e. Menghindari pasien https://www.mims.com/indonesia/drug/info/lactulose?mtype=
generic diakses pada tgl 21/09/2021
mengejan saat BAB
128. Apoteker melakukan visit mandiri pada a. Abacair
pasien rawat inap (perempuan 33 b. Efavirenz
tahun)dengan diagnose HIV.Pasien c. Zidovudin
mengeluhkan sering pusing dan mata d. Tenovair
berkunang kunang. Data laboraturium e. Lamifudin
menunjukan kadar Hb pasien di bawah
normal. Pasien saat ini masih menjalani
terapi dengan ARV.Apakah ARV yang
menyebabkan keluahan pasien?

Sumber : Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia


Nomor HK.01.07/MENKES/90/2019 Tentang Pedoman
Nasional Pelayanan Kedokteran Tata LaksanaHIV Halaman 60
129. Seorang pasien perempuan (21 a. Hidrokortison krim
tahun)dating ke apotek dengan keluhan b. Ketokonazol shampo
gatel-gatel di kepala akibat kutu kepala. c. Gentamisin salep
Pasien meminta obat kepada apoteker d. Permethrin lotion
untuk masalahtersebut. Apa obat yang e. Terbinafin krim
tepat diberikan kepada pasien
tersebut? Pionas
130. Seorang pasien rawat inap (laki-laki 35 a. Kanamisin
tahun) didiagnosis MDR-TB. Apoteker b. streptomisin
melakukan visit. Saat ini pasien c. Pirazinamid
mengeluh pendengaranya berkurang. d. Etambutol
Apoteker melakukan MESO. Apakah e. Isoniazid
obat yang menyebabkan keluhan
pasien?

131. Apoteker sebagai sekretaris PFT a. secara selektif Sumatriptan adalah agonis subtipe reseptor serotonin atau 5-
membuat rancangan revisi menghambat enzim COX-2 hydroxytryptamine 1 (5-HT1). Ini mengurangi migrain dengan
formularium RS. Salah satu obat b. meningkatkan bekerja secara selektif pada reseptor 5-HT1B dan 5-HT1D di
yang hendak ditambahkan dalam pengeluaran plasma dari pembuluh darah intrakranial dan saraf sensorik sistem
formularium adalah sumatriptan pembuluh darah serebral trigeminal, sehingga menyebabkan vasokonstriksi dan
sebagai anti migrain. Apakah c. meningkatkan transmisi penghambatan peradangan neurogenik.
mekanisme aksi obat tersebut? impuls dalam pembuluh (Sumber : MIMS Indonesia)
darah trigeminus
d. vasodilatasi pembuluh (Debby Triana Rachman, 20405021133)
darah kranial
e. vasokonstriksi pembuluh
darah kranial
132. Apoteker dipuskesmas melaksanakan a. isoniazid
home pharmacy care bersama dokter b. rifampisin
pada pasien HIV (perempuan, 28 th). c. pirazinamid
Pasien tinggal dengan mertuannya d. etambutol
yang menderita TB. Apoteker e. streptomisin
mengusulkan pasien mendapatkan
terapi profilaksis TB. Apakah obat
yang tepat untuk diusulkan apoteker
kepada dokter?

PEDOMAN PENATALAKSANAAN TB 2020 HAL 57

133. Apoteker bagian pengawasan mutu di a. 1,98 Jarak yang ditempuh oleh senyawa (cm)
𝑅𝑓 = Jarak yang ditempuh oleh pelarut (cm)
industri obat tradisiona telah
b. 2,05 4,1 cm
melakukan penetapan cemaran 𝑅𝑓 = 8 cm
aflatoksik dari extrak tanaman obat X, c. 0,49
secara kualitatif dengan metode d. 0,51 𝑅𝑓 = 0,51
kromatografi lapis tipis (KLT). Warna
bercak pada ekstrak yang nampak di e. 0,975
bawah sinar UV 366 nm adalah warna
biru, jarak rambat fase gerak adalah 8
Cm dan jarak bercak adalah 4,1 Cm.
berapakah nilai RF bercak tersebut?

134. Apoteker bagian pengawasan mutu di a. Dilakukan penyelidikan CPOB 2020


industri obat tradisional telah lebih lanjut menurut
melakukan uji cemaran mikroba pada prosedur yang disetujui
bahan awal obat tradisional. Data hasil b. Melakukan proses ulang
pengujian melebihi persyaaratan untuk memastikan hasill
keamanan dalam mutu obat tradisional. c. Bahan awal dilakukan
Apakah tindakan apoteker dalam karantina dan dilakukan
penanganan bahan awal obat tersebut? label “DI TOLAK”
d. Bahan awal dilakukan
karantina dan
dikembalikan kepada
pemasok
e. Bahan awal dilakukan
karantina dan
dimusnahkan
135. Apoteker di apotek sedang a. Asam folat
memberikan KIE dari suplemen b. Fero sulfat
vitamin kepada seorang pasien ibu
hamil. Suplemen vitamin tersebut c. Vitamin B6
berisi asam folat, fero sulfat, vitamin d. Vitamin B12
B6, vitamin B12, dan vitamin A.
Efek samping yang disampaikan oleh e. Vitamin A
apoteker yaitu adanya efek
konstipasi jika meminum salah satu
suplemen tersebut. Apakah suplemen
yang memiliki efek samping
tersebut?
136. Apoteker di apotek sedang a. Setelah menggunakan
melakukan KIE kepada seorang inhaler segera
pasien laki-laki (20 tahun) yang berkumur-kumur
menderita asma dan mendapatkan dengan air
obat salbutamol inhaler. Apoteker b. Selalu membersihkan
memberikan informasi terkait wadah inhaler setelah
pencegahan timbulnya kandidiasis selesai menggunakan Kandidiasis mulut adalah infeksi jamur yang disebabkan oleh
selama penggunaan obat tersebut. c. Mengkonsumsi obat kandida albikans di dalam rongga mulut, yang tampak sebagai
Apakah informasi yang tepat antifungi sesuai suatu plak putih berbentuk bulat kecil atau berupa suatu
disampaikan pada pasien tersebut? petunjuk dokter daerah plak yang lebar dan tidak beraturan. Kandidiasis mulut
d. Rajin menggosok gigi dapat diatasi dengan obat anti jamur, dan dapat dicegah
setelah menggunakan dengan cara berkumur-kumur dengan air setiap kali setelah
inhaler inhalasi atau bisa juga dengan menggunakan spacer pada saat
e. Bagian mouthpiece dari inhalasi.
inhaler direndam
sebentar dalam air (Sumber : Loresnsia A, De Q.D dan Valensia. Y, 2018.
hangat Karakteristik Informasi terkait cara penggunaan inhaler.
Surabaya, UBAYA)

137. Apoteker sebagai sekretaris PFT a. Menghambat reseptor


membuat rancangan revisi dopamine
formularium RS. Salah satu obat b. Menghambat reseptor
yang hendak ditambahkan dalam serotonin
formularium adalah metoclopramide c. Sebagai antikolinergik
sebagai antiemesis. Apakah d. Antagonis selektif 5-
mekanisme aksi obat tersebut? HT3-reseptor
e. Antagonis reseptor
NK (Sumber : Food and Drug Administration, 2017)

138. Apoteker di puskesmas sedang a. Etambutol


melakukan KIE kepada pasien b. Streptomisin
perempuan (24 tahun) yang c. Isoniazid
didiagnosis TB. Apoteker d. Pirazinamid
menyampaikan efek samping yang e. Rifampisin
dapat muncul selama mengkonsumsi
obat OAT yaitu air kencing akan
berwarna merah. Apakah obat yang
dapat menyebabkan efek samping
tersebut?

Sumber: Pengobatan Pasien Tuberkulosis, 2017

139. Apoteker di RS sedang melakukan a. Indera pendengaran


KIE kepada pasien eprempuan (32 b. Indera penglihatan
tahun) yang didiagnosis malaria, c. Indera pengecap
Pasien tersebut memperoleh terapi d. Indera penciuman
hydroxychloroquine. Apoteker e. Indera peraba
menyampaikan informasi terkait efek
samping yang dapat menurunkan
fungsi panca indera. Apakah panca
indera yang dimaksud?

Sumber: PIONAS

140. Apoteker di IFRS akan membuat a. 20.000 botol


perencanaan amoksisilin sirup 125 b. 30.000 botol
mg/5 ml botol 60 ml untuk infeksi c. 60.000 botol
saluran kemih menggunakan metode d. 80.000 botol
morbiditas. Standar pengobatan e. 100.000 botol
dengan Amoksisilin untuk anak
dengan berat badan rata-rata 20 kg
adalah 30 mg/kg BB/hari dalam
dosis terbagi 3 x sehari selama 10
hari. Jumlah episode setahun terakhir
Diketahui:
adalah 15.000 kasus. Berapakah
jumlah amoksisilin sirup 125 mg/5ml Amoksisilin Sirup = 125 mg/5ml botol 60 ml
botol 60 ml yang akan diadakan
untuk tahun depan? Standar Pengobatan BB rata-rata 20 kg = 30 mg/kg
BB/hari
Episode setahun terakhir = 15.000 kasus
Ditanya: KO.. ?
20 kg x 30 mg/kg x 10 hari = 6000 mg
60 ml/5ml x 125 mg = 1500 mg
6000 mg x 1 botol = 4 botol
1500 mg
KO = JK X JOP
= 15000 X 4 botol = 60000 botol
Sumber : Depkes RI, 2014

141. Seorang perempuan usia 27 tahun a. 0,5 mL Dosis atropin sulfat yang diminta
Jumlah atropin sulfat = x mL
Dosis sediaan atropin sulfat
dibawa ke IGD karena keracunan b. 1 mL
produk insektisida. Pasien 1 mg
= 0,5 mg x mL = 2 mL
memerlukan atropin sulfat sebanyak c. 1,5 mL
1 mg sebagai antidote. Ampul yang d. 2 mL
tersedia atropin 0,5 mg/mL.
e. 2,5 mL
berapakah jumlah sediaan atropin
sulfat yang diambil dan diberikan
kepada pasien tersebut?
142. Seorang Ibu datang ke Apotek a. 6 tablet Dosis eritromisin pada resep
Jumlah Eritromisin = x
Dosis sediaan eritromisin
menebus resep untuk anaknya (laki- b. 7 tablet
Nomero pada resep
laki, usia 6 tahun) yang mengalami c. 8 tablet 200 mg
= 500 mg x 20 = 8 tablet
diare cair disertai nyeri perut dan d. 9 tablet
mual. Resep tersebut sebagai berikut, e. 10 tablet
Berapakah jumlah eritromisin 500
mg yang disiapkan untuk membuat
resep tersebut?
R/ Eritromisin 200 mg
mf la Pulv dtd no. XX
R/ Oralit sach no. XX
S.prn sach I

143. Apoteker di Apotek sedang a. 25 tablet Rumus SS (Safety Stock) = Lead time x Pemakaian rata-
menghitung kebutuhan nifedipin. b. 37 tablet rata
Rata-rata permintaan nifedipin per c. 40 tablet Diketahui:
bulan adalah 750 tablet. Waktu d. 63 tablet Penggunaan nifedipin selama 1 bulan (30 hari) = 750 tablet
tunggu yang dibutuhkan untuk sekali e. 75 tablet Waktu tunggu yang dibutuhkan sekali pemesanan = 3 hari
pemesanan adalah 3 hari. Apoteker Ditanya : SS (Safety Stock)?
Jawab
harus memastikan tidak terjadi
Pemakaian per hari = 750 : 30 = 25 tablet /hari
kekosongan nifedipin. Berapakah
SS (Safety Stock) = Lead time x Pemakaian rata-rata
stok pengaman yang dibutuhkan agar SS (Safety Stock) = 25 tablet /hari x 3 hari = 75 tablet
ketersediaan obat tetap terjaga?
(Wahyu Setyaningsih 20405021138)
144. Seorang laki-laki, usia 47 tahun baru a. Tablet 50 mg 2 kali Dipiro XI, hal 3705
saja terdiagnosa mengalami sehari 1 tablet
hipertiroid. Pasien dinyatakan b. Tablet 50 mg 3 kali
mengalami krisis tiroid, karena sehari 1 tablet
semua gejala klinik terlihat pada c. Tablet 50 mg 3 kali
pasien dengan kadar T3 dan T4 sehari 3 tablet
d. Tablet 100 mg 3 kali
bebas 3 kali lipat lebih besar
sehari 1 tablet
daripada kadar normalnya. Dokter
e. Tablet 100 mg 3 kali
akan meresepkan PTU untuk pasien sehari 2 tablet
ini dan meminta pendapat apoteker
untuk regimen dosisnya.
Bagaimanakah regimen penggunaan
Regimen penggunaan dosis PTU yaitu 100 mg 3 kali sehari 1
PTU yang tepat untuk pasien tablet.
tersebut? (Wahyu Setyaningsih 20405021138)
145. Seorang perempuan usia 33 tahun, a. Leucovorin Kombinasi pirimetamin, sulfadiazin, dan asam folat harus
hamil 7 minggu datang ke IGD b. Asam folat ditawarkan sebagai pengobatan untuk wanita hamil di mana
karena mengeluh lemas dan demam. c. Ferro sulfat infeksi janin telah dikonfirmasi (biasanya dengan cairan
Pasien memiliki riwayat toxoplasma d. Ferro glukonat ketuban positif), sehingga baik digunakan untuk wanita hamil.
dan saat ini masih mengkonsumsi e. Curcumin
pyrimetamin dan sulfadiazine. Hasil
pemeriksaan laboratorium
menunjukkan kadar hemoglobin 7
dan pasien juga mengalami
trombositopenia dan leukopenia.
Apakah obat yang harus
ditambahkan dalam pengobatan
pasien tersebut?
Mark H. Yudin, MD, Toronto, ON, 2018, Toxoplasmosis in
Pregnancy: Prevention, Screening, and Treatment,
Reaffirmed Sogc Clinical Practice Guideline, 40(8):e687–
e693.
(Wahyu Setyaningsih 20405021138)
146. Apoteker melakukan visite bersama a. Kadar ion natrium
dokter kepada seorang pasien asma b. Kadar ion kalium
(laki-laki, usia 45 tahun) dengan c. Kadar ion kalsium
riwayat penyakit hipertiroid. Pasien d. Kadar ion magnesium
baru saja menjalani terapi dengan e. Kadar O2 darah
salbutamol nebulizer 2,5 mg dengan
dosis 20 ml 3 x sehari. Apoteker
mengatakan kepada dokter bahwa
pasien ini harus dipantau secara ketat
untuk mencegah efek samping
salbutamol. Apakah parameter
laboratorium yang harus dimonitor PIONAS
pada pasien tersebut?
147. Seorang pasien usia 53 tahun datang a. Glibenklamid
ke klinik untuk melakukan kontrol b. Glyburid
rutin. Pasien memiliki riwayat c. Glikuidon
diabetes melitus tipe 2 sejak 5 tahun d. Metformin
yang lalu,. Dari hasil pemeriksaan e. pioglitazone
diketahui kadar glukosa darah puasa
: 276 mgdL, GD2 jam : 356 mg/Dl,
HbA1c : 8%. Dokter berdikusi
dengan apoteker mengenai
kombinasi insulin dan obat oral
hipoglikemik yang tepat untuk perkeni pengelolaan dm th 2019 hal 32
pasien tersebut. Obat oral
hipoglikemik apa yang tepat
direkomendasikan?
148. Seorang perempuan usia 18 tahun a. 5 mL V1 . X1 = V2 . X2
mendapatkan resep hydrogen peroksida b. 7 mL 50 . 2% = V2 . 10%
2% sebanyak 50mL untuk mengobati c. 10 mL 1 = V2 . 10%
jerawat. Sediaan yang tersedia di Apotek d. 15 mL V2 = 10 mL
10%. Berapakah jumlah larutan e. 20 mL
hydrogen peroksida 10% yang disiapkan
untuk membuat resep tersebut?

149. Seorang laki-laki usia 48 tahun penderita a. 2 mL 10 𝑚𝑔


Larutan injeksi = 5𝑚𝑔/𝑚𝑙
takhiaritmia supraventikular sedang b. 4 mL
c. 6 mL = 2 mL
dirawat di rumah sakit dan mendapatkan
resep dengan obat injeksi diltiazem d. 8 mL
hidrokorifa 5mg/ml (kemasan 10 ml). e. 10 mL
aturan dosis sediaan obat ini untuk
pasien adalah 10 mg secara iv lambat
selama 3 menit. Berapakah jumlah
larutan injeksi tersebut yang harus
disiapkan untuk satu kali pemberian?

150. Apoeker di rumah sakit telah selesai a. 15 tetes/menit Diketahui :


mempersiapkan sediaan iv admixture I b. 16 tetes/menit Factor tetes = 20 tetes/menit
20 mL Aminophyllin 10mg/mL dalam c. 17 tetes/menit Volume cairan = 500mL
lartan infus D5% 500mL. sediaan obat d. 18 tetes/menit Lama pemberian = 11 jam
ini akan diberikan selama 11 jam untuk e. 20 tetes/menit Ditanyakan: Kecepatan infus?
seorang pasien asma (laki-laki usia 28 Jawab :
(𝑓𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟 𝑡𝑒𝑡𝑒𝑠 𝑥 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑐𝑎𝑖𝑟𝑎𝑛)
tahun) yang sedang dirawat. Diketahui TPM infus = (60 𝑥 𝑙𝑎𝑚𝑎 𝑝𝑒𝑚𝑏𝑒𝑟𝑖𝑎𝑛 )
factor tetes infus adalah 20 tetes/menit. (20 𝑡𝑒𝑡𝑒𝑠 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 𝑥 500𝑚𝐿
Berapakah kecepatan infus yang tepat = (60 𝑥 1)
untuk disampaikan kepada perawat yang 10.000
= 660
menangani pasie?
= 15 tetes/menit

151. Apoteker di IFRS akan membuat A. 5 mL 200 𝑚𝑔


x 1 ml = 20 mL
10 𝑚𝑔
sediaan iv admixture Aminiphyllin B. 10 mL
200 mg dalam larutan infus D3% 500 C. 15 mL
mL untuk seorang pasien Asma yang D. 20 mL
sedang dirawat di RS. Kemasan yang E. 25 mL
tersedia yaitu ampul aminophylline 10
mg/mL 10 mL. Berapakah jumlah
Aminophyllin 10 mg/mL yang
dilarutkan ke dalam larutan infus
tersebut?
152. Dokter di ICU Rumah Sakit A. Agonis reseptor beta
memberikan dobutamin 20 1 adrenergik
mcg/Kg/min selama 1 jam kepada B. Agonis reseptor beta
pasien laki laki usia 45 tahun, berat 2 adrenergik
badan 60 Kg, yang mengalami C. Agonis reseptor beta 3
hipoperfusi akibat sepsis. Bagaimana adrenergik
D. Antagonis reseptor
mekanisme obat tersebut?
alfa 1 adrenergik
E. Antagonis reseptor
alfa 2 adrenergik
MODUL CETAK BAHAN AJAR FARMAKOLOGI
153. Dokter di ICU rumah sakit a. Peningkatan
memberikan dobutamin 20 mcg, berat cardiac output
/ kg/min selama 1 jam kepada pasien b. Peningkatan
laki-laki usia 45 tahun, berat badan 60 denyut jantung
kg, yang mengalami hipoperfusi akibat c. Penurunan cardiac
sepsis efek klinis apa yang diharapkan output
d. Penurunan tekanan
setelah pemberian obat tersebut?
darah
e. Penurunan denhyut
jantung
KMK PEDOMAN NASIONAL PELAYANAN
KEDOKTERAN TATA LAKSANA SEPSIS, 2017
154. Dokter di ICU rumah sakit hendak a. 10 cc/jam Dosis pasien = 60 kg x 20 mcg/kg/min
memberikan dobutamin 20 mcg/ b. 15 cc/jam = 1200 mcg = 1,2 mg
kg/min selama 1 jam kepada pasien c. 20 cc/jm Sediaan = 1,2 mg/25 mg x 5 ml
laki-laki usia 45 tahun, berat badan 60 d. 25 cc/jam = 0,24 ml
kg, yang mengalami hipoperfusi akibat e. 50 cc/jam Kec. Infus = sediaan x 60 menit
sepsis. Sediaan yang tersedia di IFRS = 0,24 ml x 60 menit
25 mg/5 ml vial. Apoteker = 14,4 ml ~ 15 ml
mempersiapkan injeksi dengan
mencampurkan ke dalam 50 ml NaCl Rumus Bu Vidya
0,9%. Berapakah kecepatan infus yang 𝑫𝒐𝒔𝒊𝒔 𝒙 𝑩𝑩 𝒙 𝟔𝟎 𝒎𝒆𝒏𝒊𝒕
tepat untuk disampaikan kepada 𝑲𝒆𝒄. 𝒊𝒏𝒇𝒖𝒔 𝑻𝑷𝑴 =
𝒋𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒔𝒆𝒅𝒊𝒂𝒂𝒏 𝒑𝒆𝒓 𝒎𝒍
perawat yang menangani pasien?
155. Dokter di ICU rumah sakit a. Kadar HDL
memberikan dobutamin 20 mcg, berat b. Kadar LDL
/ kg/min selama 1 jam kepada pasien c. Tekanan darah
laki-laki usia 45 tahun, berat badan 60 d. Kadar gula darah
kg, yang mengalami hipoperfusi akibat e. Kadar urea darah
sepsis. Parmeter apa yang harus selalu
dipantau untuk mencegah efek
samping obat tersebut ?

Pasien dengan pemberian dobutamin yang mengalami


hiperpepofusi akibat sepsis yang perlu dipantau adalah
tekanan darah.
156. Seorang Dokter di ICU Rumah Sakit a. 1 tetes/menit Diketahui :
hendak memberikan dobutamin 20 b. 5 tetes/menit Dosis dobutamin yang akan diberikan = 20 mcg/Kg/min
mcg/Kg/min selama 1 jam melalui c. 7 tetes/menit Berat badan = 60 Kg
infus macro kepada pasien laki-laki 45 d. 10 tetes/menit Sediaan dobutamin yang tersedia = 25 mg/5 mL
tahun, berat badan 60 Kg, yang e. 15 tetes/menit Faktor tetes = 20 tetes/menit
mengalami hipoperfusi akibat sepsis. Volume NaCl 0,9% = 50 mL
Ditanya : Kecepatan infus per menit?
Sediaan yang tersedia di IFRS 25
Dosis dobutamin = 20 mcg/Kg x 60 Kg
mg/5 mL vial. Faktor tetes infus 20
= 1200 mcg
tetes/menit. Apoteker mempersiapkan = 1,2 mg
injeksi dengan mencampurkan ke 1,2 mg
Jumlah sediaan dobu yg diambil = 25 mg x 5 mL
dalam 50 mL NaCl 0,9%. Berapakah
kecepatan infus yang tepat untuk = 0,24 mL
disampaijan kepada perawat yang Kecepatan infus = 0,24 ml x 20
menangani pasien ? = 4,8 tetes/menit
Rumus Bu Vidya
𝑫𝒐𝒔𝒊𝒔 𝒙 𝑩𝑩
𝑲𝒆𝒄. 𝒊𝒏𝒇𝒖𝒔 𝑻𝑷𝑴 = 𝒋𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒔𝒆𝒅𝒊𝒂𝒂𝒏 𝒑𝒆𝒓 𝒎𝒍 x factor tetes

157. Apoteker di IFRS sedang menghitung a. 25 vial Diketahui :


kebutuhan obat dobutamin vial. Rata- b. 32 vial (D) Permintaan dlm periode waktu = 750 vial/bulan
rata permintaan dobutamin vial per c. 40 vial Waktu Tunggu (LT) = 3 hari
bulan adalah 750 vial. Waktu tunggu d. 62 vial (S) Biaya sekali pemesanan = Rp 10.000
yang dibutuhkan untuk sekali e. 75 vial (H) Biaya penyimpanan = Rp 15.000
pemesanan adalah 3 hari. Biaya Ditanya : Jumlah paling ekonomis dobutamin yang akan
di pesan? (EOQ)
pemesanan dobutamin vial untuk
√2𝑆𝐷
setiap kali pesan adalah Rp 10.000. 𝐸𝑂𝑄 =
𝐻
Biaya penyimpanan dobutamin vial √2 𝑥 10.000 𝑥 750
adalah Rp 15.000. Berapa jumlah 𝐸𝑂𝑄 =
15.000
dobutamin vial yang paling ekonomis = 31,62 ~ 32 vial
dipesan pada periode selanjutnya ?
158. Apoteker di Pelayanan Informasi Obat A. Ceftriaxone
Rumah Sakit mendapatkan telepon
B. Ceflazidime
dari dokter
C. Amoksisillin
IGD-hendak menanyakan antibiotic
empiris yang tcrscdia untuk pasien- D. Vancomycin
sepsis (laki-Jaki,
E. Metronidazole
35 tahun). Dokter menduga infeksi Antibiotik empiris yang digunnakan untuk mengatasi ISK
awal yang menjadi penyebab adalah adalah Ceftriaxone (sefalosporin generasi 3).
infeksi saluran
kemih. Antibiotik apa yang Apoteker (Ghazia Najihan N. 20405021144)
rekomendasikan kepada Dokter?
Sumber : Urinary tract infection guideline, 2018
159. Apoteker di Pelayanan Info.nnasi Obat A. Levofloxacin
Rumah Sakit mendapatkan telepon
B. Ceftazidime
dari dokter
C. Amoksisillin
IGD hendak menanyakan antibiotic
empiris yang tersedia untuk pasien D. Vancomycin
sepsis (laki-laki, 35 tahun). Dokter
menduga infeksi awal_yang meniadi ·E.Metronidazole
penyebab adalah infcksi saluran
perafasan. Antibiotik apa yang
Apoteker rekomendasikan kepada
Dokter?
DIPIRO X HAL 581
160. Apoteker di Apotek melakukan a. Dosis fluconazole
skrining resep untuk pasien sebaiknya 50 mg
perempuan 28 tahun yang mengalami b. Dosis fluconazole
vulvovaginal candidiasis. Resep scbaiknya 75 mg
tersebut berisi fluconazole tablet 150 c. Dosis fluconazole
mg dengan aturan pakai pada resep sebaiknya 100 mg
d. Aturan pakai
adalah 3x sehari 1 tablet. Berdasarkan
fluconazole sebaiknya
hasil skrining, Apoteker menilai
2x sehari
regimen dosis obat tersebut tidak e. Aturan pakai
tepat, dan berniat menghubungi fluconazole sebailmya
Dokter. Rekomendasi apa yang harus l x sehari
Apoteker sampaikan kepada Dokter?

Untuk pengobatan Vulvovaginal candidiasis secara ora


dengan fluconazole, dosis yang digunakan adalah 150 mg
single dose.

(Ghazia Najihan N. 20405021144)


Sumber :Sexually transmitted infections treatment guidelines,
2021
161. Seorang perempuan usia 27 tahun baru a. 1x sehari 1 tablet Vaginal tablet 100,000 units. Vaginal Candidiasis : With
saja terdiagnosa mengalami selama 14 hari applicator provided, insert 1 vaginal tablet into vagina for 2
vulvovaginal candidiasis. Dokter akan b. 1x sehari 2 tablet weeks.
meresepkan nystatin tablet vaginal selama 14 hari
10.000 IU untuk pasien tersebut dan c. 2x sehari 1 tablet
meminta pendapat Apoteker untuk selama 14 hari
d. 1x sehari 1 tablet
regimen penggunaan nystatin tablet
selama 7 hari
vaginal yang tepat untuk pasien
e. 2x sehari 1 tablet
tersebut? selama 7 hari

Referensi : Medscape.com
162. Seorang ibu datang ke Apotek hendak a. Hidrokortison Liken Simpleks Kronikus atau Neurodermatitis
membeli obat untuk anaknya (laki- b. Asam fusidat (PERDOSKI, 2017)
laki, usia 8 tahun) yang mengalami c. Mupirosin
ruam merah di area leher belakang dan d. Kotrimazol
gatal selama 2 hari ini. Kulit terlihat e. Flukonazol
lebih gelap dan sedikit bersisik
dibandingkan area lainnya. Pasien
diminta memberikan krim yang dibeli
tanpa resep. Apakah krim yang
dipilihkan apoteker?
Neurodermatitis dapat diterapi dengan kortikosteroid topical
salep Hidrokortison (OWA 1)

163. Seorang perempuan (20 tahun) dating a. Urea


ke apotek mengeluhkan kulit terasa b. Mupirosin
kering dan bersisik di area lengan c. Flukonazol
kanan, setelah mengikuti kegiatan di d. Hidrokortison
daerah dingin. Keetika diraba e. Desoksimetason
permukaan terasa kusam dan tidak
rata. Apoteker menyediakan sediaan
emollient topical yang berfungsi
menghidrasi kulit. Apakah sediaan
yang disiapkan? Hayati L, dkk., 2015.,Perbandingan Efektivitas Krim Urea
10% dan Krim Niasinamid 4% Terhadap Hidrasi Kulit Pasien
Dermatitis Atopik, 47: 1, Palembang.

Mersa Mei Lantika (20405021146)


164. Apoteker di IFRS sedang melakukan a. Dopamine injeksi
pengurangan obat dari rencana b. Paracetamol tablet
kebutuhan karena dana pengadaan c. Metampiron tablet
kurang. Perhitungan menggunakan d. Amoksilin kaplet
kombinasi ABC dan VEN. Berikut e. Kalsium laktat tablet
beberapa obat yang digunakan :
Nama obat Kombinasi
ABC VEN
Dopamin AV
injeksi
Paracetamol BE
Manik, 2019, Pengendalian Persediaan Obat dengan Analisis
tablet
ABC dan VEN di Rumah Sakit Umum Daerah Porsea,
Metampiron CE Sumatera Utara.
tablet
Amoksisilin AE
Mersa Mei Lantika (20405021146)
kaplet
Kalsium laktat CN
tablet
Manakah prioritas obat yang
dipangkas terlebih dahulu ?
165. Apoteker di rumah sakit seddang a. 1jam
melakukan visite kolaboratif Bersama b 2 jam
dokter terhadap pasien (perempuan 40 c. 3 jam
tahun) dengan diagnose gout akut. d. 4 jam
Pasien merasakan nyeri pada bagian e. 5 jam
lutu kanan. Dokter berdiskusi dengan
apoteker untuk rencana terapi dengan
memberikan kolkisin 1 mg serta
dilakukan pengulangan 0,5 mg
kemudian. Berapakah waktu
pengulangan yang dimaksud?

Perhimpunan Reumatologi Indonesia, 2018, Pedoman


Diagnosis dan Pengelolaan Gout, Jakarta.

Mersa Mei Lantika (20405021146)

166. Apoteker di rumah sakit sedang A. Infus RL


melakukan PTO terhadap pasien B. Alopurinol
perempuan (45 tahun) dengan C. HCT
diagnosis gout. Dokter memberikan D. Kolkisin
terapi Infus RL, alopurinol 100 mg, E. Vitamin B
HCT 25 mg, kolkisin 0,6 mg, dan komplek
vitamin B komplek. Penuturan pasien
nyeri masih terasa seperti berdenyut (Pedoman Diagnosis Dan Pengelolaan Gout, 2018)
dan seperti tertusuk jarum. Hasil
laboratorium terakir menunjukkan
kadar asam urat serum 8,5 mg/dL, TD
140/90 mmHg. Apoteker menduga
salah satu dari obat tersebut
menyebabkan terapi tidak optimal.
Apakah obat yang dimaksud?
167 Apoteker di rumah sakit sedang A. HCT
melakukan visite bersama dengan B. Labetolol
Dokter pada pasien perempuan (45 C. Spironolakton
tahun) dengan diagnosis D. Captopril
hiperurisemia. Pasien memiliki E. Losartan
riwayat hipertensi terkontrol dengan
riwayat terapi furosemide 40 mg.
Dokter berdiskusi dengan apoteker
guna mengganti terapi hipertensi yang
sesuai dengan kondisi pasien. Apakah Pedoman diagnosis dan pengelolaan gout halaman 22
terapi yang diusulkan apoteker?
168. Apoteker di rumah sakit sedang a. Probenecid
melakukan visit bersama dengan b. Fenofibrat
Dokter pada pasien perempuan (47 c. Simvastatin
tahun) dengan diagnose gout. Hasil d. Asam Nikotinik
labolatorium menunjukkan kadar asam e. Losartan
urat 7,9 mg/dL, trigliserida 450
mg/dL, TD 130/80 mmHg. Dokter
hendak menuliskan resep allopurinol
100 mg dan golongan urikosurik yang
tersedia. Apakah terapi yang Kadar trigliserida pasien tinggi 450 mg/dl, sehingga diberikan
direkomendasikan oleh Apoteker? golongan urikosurik fenofibrat untuk pasien hiperurisemia
dgn komorbid hipertrigliseridemia
Pedoman diagnosis dan pengelolaan gout halaman 22
169. Apoteker di Pelayanan Informasi a. Hidrokortison 1% Pengobatan skabies dapat dilakukan secara oral maupun
Rumah Sakit mendapat telepon dari b. Asiklovir 5% topikal. Pengobatan topikal diantaranya permetrin, lindane,
dokter IGD hendak menanyakan obat c. Permetrin 1% benzyl benzoate, crotamiton dan sulfur yang diendapkan
yang tersedia untuk pasien d. Ketokonazole 2%
(perempuan, 25 tahun) dengan e. Mupirocin 2%
diagnose scabies. Dokter tersebut
ingin memberikan sediaan krim.
Apakah saran pilihan terapi yang
disampaikan oleh Apoteker?

ARTIKEL REVIEW: DIAGNOSIS DAN REGIMEN


PENGOBATAN SKABIES
170. 170. Seorang perempuan, 36 tahun di a. SSRI selama 12
rawat di rawat inap dengan diagnosis minggu
panic disorder. Pasien tidak b. Benzodiazepin selama
mempunyai riwayat penyalahgunaan 2 minggu
obat. Dokter dan Apoteker melakukan c. Venlafaksin selama 4
visit bersama dan berkolaborasi untuk minggu
d. Gabapentin selama 4
menentukan terapi untuk pasien.
minggu
Apakah usulan terapi yang tepat untuk
e. SSRI selama 4 minggu
disampaikan oleh Apoteker?

DIPIRO XI HAL 3421


171. Seorang perempuan, usia 62 tahun A. Aspirin
dibawa ke UGD oleh keluarganya B. ISDN
karena mengalami nyeri dada. Pasien C. Klopidogrel
telah didiagnosis STEMI. Dokter D. Morfin
memberikan nitrogliserin sub lingual, E. Enoksaparin
namun tidak ada perbaikan gejala.
Saat visite bersama Apoteker, dokter
memutuskan mengganti nitrogliserin
SL dengan nitrogliserin IV dan
berencana menambahkan obat lain
untuk mengurangi keluhan pasien. DIPIRO X 177
Apakah obat tambahan yang tepat
untuk diusulkan oleh Apoteker?
172. Apoteker bagian QC di industri A. Produk diloloskan
farmasi melakukan uji disolusi tablet karena tiap unit
Klorfeniramin maleat 4 mg dengan sediaan lebih dari
nilai Q tablet adalah tidak kurang dari 75%
75% dalam 45 menit. Pada pengujian B. Produk diloloskan
tahap 1 diperoleh nilai kadar obat karena rata-rata
terlarut pada menit ke 45 adalah sediaan lebih dari
75%
sebagai berikut :
C. Produk dilakukan
Sampe Kadar obat pengujian tahap 2
l terlarut (%) dengan
menambah 6
1 76,6 sampel
D. Produk di lakukan
2 78,8 pengujian tahap 2
3 80,7 dengan menambah
12 sampel
4 81,1 E. Produk dilakukan
pengujian tahap 2
5 81,5 dan 3 dengan
6 75,4 menambah 24
sampel
Bagaimanakah tindak lanjut dalam
pengujian tersebut?
173. Apoteker bagian Qc di industri farmasi a. 3 tablet Pembahasan :
melakukan uji disolusi tablet b. 6 tablet
Klorfeniramin Maleat (CTM) 4 mg. c. 9 tablet
Kadar CTM yang terlarut tidak d. 12 tablet
memenuhi kriteria penerimaan pada e. 24 tablet
tahap sati sehingga perlu dilakukkan
pengujian tahap 2. Berapa Unit sampel
yang diperlukan pada tahap tersebut?
(Dissolution Test For Solid Oral Dosage Forms, WHO(2020))

174. Apoteker bagian QC di Industri a. Tidak ada 1 sampel > Pembahasan :


Farmasi melakukan uji disolusi tahap 10 %
asam dan basa pada tablet lepas tunda b. Tidak ada 1 sampel <
natrium dikolfenak 50 mg. pada tahap 10 %
pertama uji tahap asam, digunakan 6 c. Minimal 1 sampel >
sampel. Hasil uji sesuai dengan syarat 10 %
penerimaan. Berapa kriteria persen d. Minimal 1 sampel <
penerimaan pada tahap tersebut? 10 %
e. Semua sampel >10 %

(Dissolution Test For Solid Oral Dosage Forms, WHO(2020))

175. Apoteker penanggung jawab Apotek a. 1 Pembahasan :


melakukan pengadaan obat dalam b. 2
SP1= Surat pesanan Obat Bebas
surat pesanan sebagai berikut: c. 3
d. 4 SP2= Surat pesanan Obat – Obat Tertentu (OOT)
Nama Obat Jumlah Satuan
e. 5
Pesanan SP3= Surat pesanan Obat Prekursor
Paracetamol 100 Tablet
SP4= Surat pesanan Obat Narkotika
500 mg
Kombinasi 5 Flash
dextrometrofa
n, guaifenesin
dan CTM
Kombinasu 5 Flash
paracetamol,
pseudoefedrin
, CTM
Codein 10 mg 2 Box

Berapakah jumlah surat pesanan yang


harus di siapkan oleh apoteker?
176. Apoteker di apotek sedang melakukan A. Obat bebas, Jawab : B. Obat bebas, psikotropik,
pengadaan obat berdasarkan buku psikotropik dan
prekursor.
defecta sebagai berikut : narkotik
B. Obat bebas,
Nama Obat Jumlah Satua psikotropik,
Pesanan n prekursor
Ciprofloxacin 100 Kaple C. Obat bebas,
500 mg t narkotik, obat
tertentu
Kloramfenikol 100 Tablet D. Obat bebas,
500 mg psikotropik, obat
tertentu
Midazolam 15 50 Tablet
E. Obat bebas,
mg
psikotropik,
Kombinasi 100 Tablet narkotik
Paracetamol,
CTM, efedrin
HCl,
Dekstrometorfa
n
Apakah jenis surat pesanan yang
disiapkan oleh apoteker?
177. Apoteker bagian QC di Industri A. 10 Wadah Jawan : A. 10 Wadah
Farmasi melakukan uji volume
B. 20 Wadah
terpindahkan pada sedian sirup
kloramfeniko 125/5 mL. Pada C. 30 Wadah Untuk uji volume terpindahkan, pilih tidak kurang dari 30
pengujian awal, dilakukan dengan wadah, dan selanjutnya ikuti prosedur berikut untuk bentuk
menuangkan perlahan isi dari setiap D. 40 Wadah
sediaan tersebut.
wadah ke dalam gelas ukur. Berapa E. 50 Wadah
jumlah sampel yang diperlukan untuk Uji tahap awal larutan oral, suspensi oral, dan sirup dalam
uji tersebut? wadah dosis ganda, kocok isi 10 wadah satu persatu.

Sumber : Depkes RI, 1995, Farmakope Edisi IV, Departemen


Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta
178. Apoteker bagian R&D di industri a. Uji ekivalen in vivo Korelasi antara in vitro dan in vivo.
farmasi melakukan studi BA/BE untuk b. Uji disolusi terbanding
c. Uji disolusi in vitro Ketika obat ada korelasi hasil in vitro (disolusi) dan in vivo
produk copy tablet bisoprolol yang
d. Uji bioavailabilitas (bioava) maka selanjutnya obat tsb hanya perlu dilakukan uji
telah diproduksi secara rutin.
e. Uji bioekivalensi disolusi in vitro saja, karen hasil in vitro sudah dapat
Berdasarkan dokumen ijin edar yang
mencerminkan hasil in vivo nya
disetujui BPOM korelasi antara
bioavailabilitas in vivo dan disolusi in
vitro produk dapat diterima. Apakah
uji yang perlu dilakukan untuk produk
tersebut?

179. Apoteker bagian R&D di industri a. Diluent


farmasi merancang formula tablet b. Binder
metronidazole 500 mg. hasil pengujian c. Disintegrant
sifat fisik didapatkan hasil kekerasan d. Lubricant
rendah dan kerapuhan tinggi. Apakah e. Glidan
bahan yang perlu ditambahkan untuk
memperbaiki sifat fisika tersebut?

Kemenkes RI, 2016, Farmasetika Dasar, 52-53.


180. Apoteker bagian R&D menghadapi a. Binder
permasalahan saat produksi skala pilot b. Diluent
ibuprofen 400 mg. pada saat proses c. Disintegrant
pengempaan, terjadi penempelan d. Lubricant
granul pada dies. Apakah bahan yang e. Solvent
perlu ditambahkan untuk mengatasi
permasalahan tersebut?

Kemenkes RI, 2016, Farmasetika Dasar, 52-53.


181. Apoteker bagian R&D melakukan a. Kekerasan Pelicin mengakibatkan permukaan tablet menjadi lebih
optimasi formula tablet kabimazole 5 b. Kerapuhan hidrofob, kekerasan tidak terpengaruh secara langsung. Yang
mg menggunakan Design of c. Keseragaman terpengaruh secara langsung adalah waktu hancur
Experiment (DoE). Diantara beberapa kandungan
set formula yang diujicobakan terdapat d. Waktu hancur
formula dengan prosentase bahan e. Keragaman bobot
pelicin maksimum sehingga
mengakibatkan karakteristik fisika
tablet yang dihasilkan kurang baik.
Apakah karakteristik fisika yang
dimaksud?
182. Apoteker QC di industri farmasi a. 30,0 A = Log Lo/Lt
melakukan penetapan kadar tablet b. 44,3 Lo + Lt = 100%
eritromisin menggunakan c. 55,8 Lo = 100 – Lt
spektrofotometri UV-Vis. Absorbansi d. 90,0 Dimana :
yang diserap sampel adalah 0,1 dan e. 99,0 A = jumlah absorbansi yang diserap
absorbansi larutan 1% b/v, 1 cm (A Lo = cahaya yang diserap
1%, 1 cm) adalah 100. Berapa persen Lt = cahaya yang diteruskan
(%) radiasi sinar yang diteruskan (lt)? Diketahui :
A = 0,1
Dit : Lt?
Jawab :
A = log Lo/Lt
0,1 = log (100 – Lt) / Lt
1,258 = (100 – Lt) / Lt
1,258 x Lt = 100 – Lt
2,258 Lt = 100
Lt = 100 / 2,258
Lt = 44,28 ~ 44,3
183. Apoteker bagian QC melakukan a. 30,0 A = Log Lo/Lt
penetapan kadar tablet eritromisin b. 44,3 Lo + Lt = 100%
menggunakan spektrofotometri UV- c. 55,8 Lo = 100 – Lt
Vis. Absorbansi yang diserap sampel d. 90,0 Dimana :
adalah 2 dan absorbansi larutan 1% e. 99,0 A = jumlah absorbansi yang diserap
b/v, 1 cm (A 1%, 1 cm) adalah 100. Lo = cahaya yang diserap
Berapa persen (%) sinar masuk yang Lt = cahaya yang diteruskan
diserap sampel (Io)? Diketahui :
A = 0,1
Dit : Lo?
Jawab :
A = log Lo/Lt
2 = log (100 – Lt) / Lt
100 = (100 – Lt) / Lt
100 x Lt = 100 – Lt
101 Lt = 100
Lt = 100 / 101
Lt = 0,99
Lo = 100 – 0,99 = 99,01
184. Apoteker R&D di industri farmasi a. Accelerated stability
melakukan registrasi produk krim b. Cycling test stability
mikonazol baru ke BPOM dengan c. Stability stress
pengajuan usia guna 3 tahun. Studi condition
stabilitas jangka panjang yang d. Stability
diajukan 2,5 tahun karena pengujian surveillance
e. Stability
masih berlangsung. BPOM
commitment
menyetujui, tetapi industri harus
melaporkan hasil uji stabilitas post
approval ke BPOM. Disebut apakah
pelaksanaan uji stabilitas tersebut?
185. Seorang dokter di suatu rumah sakit a. Doksisiklin In inpatient adults with nonsevere CAP without risk factors
berdiskusi dengan apoteker untuk b. Levofloksasin for MRSA or P. aeruginosa, we recommend the following
penggantian seftrikason injeksi dengan c. Azitromisin empiric
antibiotik lain untuk seorang pasien d. Seftadizim
Carbepenem treatment regimens :
CAP (laki-laki, usia 32 tahun, selesai
dirawat di ICU selama 3 hari). Saat ini - Combination therapy with a b-lactam (ampicillin 1
pasien telah dipindahkan ke ruang sulbactam 1.5–3 g every 6 h, cefotaxime 1–2 g every 8
inap. Kondisi pasien sudah stabil dan h, ceftriaxone 1–2 g daily, or ceftaroline 600 mg every
bisa mengkonsumsi obat secara oral. 12 h) and a macrolide (azithromycin 500 mg daily or
Apakah antibiotik yang clarithromycin 500 mg twice daily) (strong
direkomendasikan? recommendation, high quality of evidence), or
- Monotherapy with a respiratory fluoroquinolone
(levofloxacin 750 mg daily, moxifloxacin 400 mg
daily) (strong recommendation, high quality of
evidence).
(American Journal of Respiratory and Critical Care Medicine
Volume 200 Number 7 October 2019)
186. Apoteker di poli rawat jalan suatu
rumah sakit menyerhakn azitromicin
a. 2 hari
paa pasien (laki laki, usia 28 tahun,
b. 3 hari
pnderita gonorrhea, menikah) setelah c. 5 hari
mendapatkan satu suntikan setriaxon d. 7 hari
250 mg i.m. apoteker memberikan e. 14 hari
edukasi kepada psaien untuk tidak
melakukan hubungan seksual terlebih
dahulu selama beberapa hari ke depan
setelah gejala penyakit mereda untuk
mencehah penularan pada pasanangan.
Berapa lamakah saran yang
disampaikan kepada pasien ?

Pharmacotherapy A Pathophysiologic Aprroach by Jeph T.


Dipiro edisis 11 halaman 5705
187. Apoteker di instalasi farmasi a. 1 hari sebelum
mendapatkan telepon dari perawat operasi
bangsal suatuu rumah sakit, b. 2 hari sebelum
menanyakan waktu menghentikan operasi
tablet klopidogrel untuk pasien rawat c. 3 hari sebelulu
inap (laki laki, 60 tahun) yang akan operasi
d. 4 hari sebelum
menjalani operasi pengangkatan batu
operasi DIPIRO ed XI hal 486
ginjal. Pasien selama ini
e. 5 hari sebelum
mengkonsumsi obat tersebut sebagai operasi
secondary prevention terhadap
NSTEMI. Dokter meminta klopidogrel
dihentikan sebelum operasi. Kapankah
waktu penghentian obat yang
disarankan oleh apoteker?
188. Seorang pasien (perempuan, 62 tahun) a. Prasugrel
dibawa ke UGD oleh keluarganya b. Streptokinase
karena mengalami nyeri dada. Pasien c. Fondaparinuk
telah didiagnosis STEMI dan telah d. Simvastatin
mendapatkan nitrogliserin sublingual e. Kaptopril
sebagai pertolongan pertama, aspirin
dan clopidogrel. Dokter dan apoteker
berkaloborasi untuk memberikan
terapi tambahan lagi. Apakah obat
yang tepat untuk diusulkan oleh
apoteker?
DIPIRO X
189. Seorang pasien, laki-laki usia 47 a. Metformin
tahun, penderita DM tipe-2 dengan b. Repaglinide
HbA1C 7,5%, dirawat disuatu rumah c. Pioglitazon
sakit karena mengalami HIV-AIDS. d. Acarbose
Dokter telah memulai triple terapi e. Sitagliptin
antiretroviral untuk pasien. Selama ini,
rutin menggunakan glimepiride 2 mg 1
kali sehari. Apoteker menyarankan
penggantian obat. Apakah obat yang
direkomendasikan?

Kalra, S., Kalra, B., Agrawal, N., & Unnikrishnan, A. (2011).


Understanding diabetes in patients with HIV/AIDS.
India: Diabetology & Metabolic Syndrome.

190. Seorang pasien, laki-laki usia 68 a. Sukralfat


tahun, didiagnosa dokter mengalami b. Simetidin
gerd. Pada saat visite bersama, dokter c. Ranitidin
berdiskusi untuk menentukan obat d. Omeprazol
yang aman untuk pasien. Pasien e. Metoklopramid
memiliki riwayat penyakit asma dan
sudah mengalami penurunan daya
ingat. Selain itu, saat ini pasien juga
sering mengalami sembelit. Apakah
obat yang direkomendasikan?
Saputera, M. D., & Monica, W. (2017). Diagnosis dan
Tatalaksana Gastroesophageal Reflux Disease
(GERD) di Pusat Pelayanan Kesehatan Primer.
Jakarta: CDK-252/ vol. 44 no. 5 .

191. Seorang pasien perempuan masuk a. diltiazem


IGD berusia 35 tahun mengalami
b. propranolol
krisis tiroid dengan gejala tremor yang
parah. Dokter berdiskusi dengan c. klonidin
apoteker untuk menentukan obat untuk
menurunkan gejala tremor paisen. d. bisoprolol
Pasien tidak memiliki riwayat asma, e. atenolol
sinus bradikardi dan hipoglikemik.
Apakah obat yang direkomendasikan.
?
DIPIRO XI HAL 3711
192. seorang pasien laki-laki berusia 48 a.injeksi
tahun ketiga kalinya dalam tahun ini. metilprednisolone
Saat ini pasien mengalami serangan
b.injekstriaminosolon
pada sendi jari kaki kiri dan kanan
intraartikular
serta pada lengan. Dokter meminta
rekomendasi apoteker mengenai obat c. kolkisin
lain untuk dikombinasikan dengan
piroxicam karena pasien mengatakan d. naproxen
bahwa pengobatan dengan piroxicam e. seleksosib
sudah tidak mampu untuk
menghilangkan peradangan dan nyeri
pada pasien. Obat apakah yang
direkomendasikan ? Serangan di 3 lokasi, maka kortikosteroidnya sistemik, dalam
hal ini adalah metilprednisolon injeksi. Apabila serangan
lokasinya 1 atau 2, ditambahkan kortikosteroid lokal, dalam
hal ini contohnya triamsinolon intraarticular
DIPIRO XI HAL 4552
193. Seorang dokter di suatu rumah a. Adevovir
sakit meminta rekomendasi b. Lamivudin
obat yang aman kepada c. Telbivudin
apoteker untuk pengobatan d. Entecavir
pasiennya (perempuan, 1 e. Interferon α-2a
tahun). Pasien belum
mendapatkan imunisasi
hepatitis dan saat ini terinfeksi Pengobatan hepatitis yang aman untuk anak usia 1
hepatitis B dari orang tuanya. tahunyaitu IFN
Apakah obat yang tepat Sumber: Dipiro edisi 11
direkomendasikan?
194. Seorang dokter di suatu rumah a. Azitromisin
sakit meminta rekomendasi b. Amoksisilin
pilihan antibiotik empiris c. Kotrimoksazol
kepada apoteker untuk d. Eritromisin
pengobatan pasiennya (laki- e. Sefazolin
laki, usia 40 tahun, penderita
PPOK). Pasien mengalami
uncomplicated exacerbasi
dengan perburukan gejala sesak
nafas dan meningkatnya sputum Referensi :Krauskopf, P.B., 2020. 2019 GOLD
purulence. Apakah antibiotik PocketGuide and CarSeatHelper Mobile Apps. The
empiris yang tepat Journal for Nurse Practitioners, 16(4), pp.312-313.
direkomendasikan? Pilih salah
satu
195. Apoteker di rumah sakit melakukan a. Vitamin K
MESO pada visite untuk evaluasi b. Protaminsulfat
pengobatan pasien (laki-laki, usia c. Asetilsistein
58 tahun, penderita DVT). Pasien d. Dimerkarpol
telah diterapi dengan enoksaparin e. Natriumbikarb
injeksi selama 5 hari. Pasien onat
mengatakan mengalami mimisan
dan mengalami pendarahan pada
saat BAB. Apoteker menyimpulkan
pasien mengalami overdosis
enoksaparin dan menuliskan
rekomendasi antidot pada CPPT
pasien. Apakah antidot yang
dituliskan?
Pilih salah satu:
196. Apoteker bagian R&D sedang a. 1,1
mengujikan volume sedimentasi b. 1,0
sediaan suspensi doksisiklin yang c. 0,8
telah disimpan selama 7 hari. Berikut d. 0,6
data yan diperoleh : e. 0,4

Har Tinggi
i ke suspensi (cm)
0 10
1 10
2 9 F= 4
3 7
4 6 10
5 5 = 0,4 ml
6 4
7 4
(Ria Pertiwi_20405021161)
Berapakah volume sedimentasi
sediaan pada hari ke-7?
197. Apoteker bagian R&D di industri a. 24 1,2 mg = 6 mcg (formoterol)
farmasi akan membuat sediaan aerosol b. 137
c. 200 X = 50 mcg (beklometason)
kombinasi formoterol dan
beklometason dengan inhaler dosis d. 240 X = 10 mg
terukur. Jumlah tiap aktuasi formeterol e. 444
adalah 6 mcg dan beklometason
adalah 50 mcg. Tiap satu sediaan Tiap satu sediaan aerosol mengandung 1,2 mg formoterol +
aerosol mengandung 1,2 mg 10 mg beklometason = 11,2 mg
formoterol fumarate. Berapa kali
inhalasi sediaan tersebut dapat Jumlah tiap aktuasi adalah 6 mgc formoterol + 50 mcg
digunakan? beklometason = 56 mcg
11.2 mg = 11200 mcg
6 mcg + 50 mcg 56 mcg
= 200 x

(Ria Pertiwi_20405021161)
198. Apoteker bagian R&D di Industri a. 1,0
farmasi telah membuat sediaan aerosol b. 1,7
c. 3,7 WD2 = W2 – W1
kombinasi budesonide dan formoterol
d. 4,0 Wadah 1 = 47 - 46 =1
dengan inhaler dosis terukur Wadah 2 = 47 - 45 =2
bertekanan dan sedang diujikan e. 5,0
Wadah 3 = 48 - 47 =1
kinerja pengukurannya. Berikut adalah Wadah 4 = 49 - 47 =2
hasil penimbangan 10 wadah inhaler Wadah 5 = 48 - 46 =2
tersebut. Berapakah bobot WD2? Wadah 6 = 46 - 44 =2
Wadah 7 = 47 - 46 =1
Wadah W1(g) W2(g) W3(g) Wadah 8 = 48 –46 = 2 Wadah 8 = 51 - 48 =3
1 50 47 46 Wadah 9 = 49 - 47 =2
2 49 47 45 Wadah 10 = 49 - 47 =2
3 51 48 47
4 50 49 47
5 50 48 46 Ʃwadah= 17
6 49 46 44
7 50 47 46 TOTAL 17
8 51 48 46 Rata-rata bobot WD1 =
9 51 49 47 Jumlah Total Seluruh Wadah / 10
10 50 49 47
= 17 / 10
= 1,7

199. Apoteker bagian R&D suatu industri a. Pemerian


farmasi sedang menimbang bahan b. Cemaran mikroba
aktif dan bahan tambahan untuk c. Keseragaman kadar
produksi tablet deksametason. IPC d. Volume masa granul
dapat dilakukan pada tahap ini. e.Perolehan hasil
Apakah parameter pengujian yang pengolahan
tepat dilakukan dalam IPC tersebut?
200 Apoteker bagian produksi suatu a. 003078 A
industri farmasi sedang membuat b. 200378 A
penomoran bets produk jadi c. 020378 A
kapsuldoksisiklin. Produksi obat ini d. A 020378
dilakukan pada bulan Juni 2020, kode e. A 203078
penomoran kapsul 03, urutan produksi
ke 78 dan termasuk pada lot A.
Bagaimanakah penomoran bets yang
tepat?
No Soal Jawaban Pembahasan
1. Apoteker di bagian penjaminan mutu suatu industri obat A. 1A
tradisional akan merancang jalur pengemasan untuk unit B. 1B
produksi baru berupa kapsul ekstrak keladi tikus. Apakah C. 2
kelas kebersihan yang tepat digunakan untuk melakukan D. 3
proses tersebut? E. 4

Sumber : CPOTB tahun 2020


2. Apoteker di bagian penjaminan mutu suatu industri obat A. 1A
tradisional akan merancang jalur pengemasan untuk unit B. 1B
produksi baru berupa sediaan larutan yang mengandung C. 2
ekstrak herba Phyllantus niruri L. Apakah kelas kebersihan D. 3
yang tepat digunakan untuk melakukan proses tersebut? E. 4

Sumber : CPOTB tahun 2020


3. Apoteker di bagian pemastian mutu akan melakukan A. Partikel udara ukuran ≥0,5 µm
pemeriksaan partikel berkala pada ruangan pengolahan krim maksimal 3.5220 partikel/m³
ekstrak kulit manggis dalam kondisi non operasional. B. Partikel udara ukuran ≥5 µm
Ruangan pembuatan obat tradisional didasarkan pada jumlah maksimal 290.000 partikel/m³
maksimum partikel udara baik berukuran ≥0,5 µm dan ≥5 µm. C. Partikel udara ukuran ≥5 µm
Berapa jumlah partikel udara yang sesuai dengan persyaratan maksimal 2.900 partikel/m³
tersebut? D. Partikel udara ukuran ≥0,5 µm
maksimal 35.2000 partikel/m³
E. Partikel udara ukuran ≥0,5 µm
maksimal 3.520.000 partikel/m³

Sumber : PerBPOM No.13 Tahun 2018


4. Apoteker di bagian pengembangan dan penelitian suatu A. Spektrofotometri inframerah
industri obat tradisional sedang menentukan validasi metode B. Spektrofotometri massa
analisis penetapan senyawa asam oleat untuk menentukan C. Kromatografi gas
kemurnian minyak kelapa. Apakah metode analisis yang D. Kromatografi kolom
digunakan? E. Kromatografi lapis tipis

Sumber : Pontoh, J. 2011. Analisa asam lemak dalam minyak


kelapa murni (VCO) dengan dua peralatan kromatografi gas.
Jurnal Ilmiah Sains. 11(2): 274-281.
5. Apoteker di bagian pengawasan mutu suatu industri obat A. Karbohidrat
tradisional sedang melakukan skirining fitokimia pada jamur B. Alkaloid
Boletus sp. dengan menambahkan larutan pereaksi ninhidrin- C. Tanin
aseton 1% hingga terbentuk warna ungu. Apakah senyawa D. Asam amino
yang di identifikasi? E. Saponin

Sumber : Lestari, N.K.L. 2019. Karakteristik fisiko kimia dan


uji aktivitas antimikroba bakteriosin dari isolat bakteri asam
laktat 15B hasil isolasi kolon sapi Bali. Buletin Veteriner
Udayana. 11(1): 65-70
6. Apoteker di bagian pengawasan mutu suatu industri obat A. Tanin
tradisional sedang melakukan skirining fitokimia daun jambu B. Alkaloid
mete. Hasil menunjukan bahwa sampel yang ditambah C. Flavonoid
pereaksi gelatin-NaCl menghasilkan endapan berwarna putih. D. Glikosida Sumber : Desinta, T. 2015 Penentuan Jenis Tannin Secara
Apakah golongan senyawa tersebut? E. Saponin Kualitatif Dan Penetapan Kadar Tannin Dari Kulit Buah
Rambutan (Nephelium Lappaceun L.) Secara
Permanganometri. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas
Surabaya. Vol.4 (1)
7. Apoteker bagian pengawasan mutu suatu industri obat A. 0,624 Kurva baku:
tradisional memastikan kadar flavonoid total dari ekstrak B. 0,710 Y = 0,0438X + 0,0177
etanol daun mangga harumanis menggunakan spektofotometri C. 0,824 0,564 = 0,0438X + 0,0177
UV-Vis dengan panjang gelombang 435 nm. Ekstrak di D. 0,593 0,564 = 0,0177 = 0,0438X
timbang sebanyak 1 gram kemudian dilarutkan dengan etanol E. 0,699 12,473 mg/L = X
p.a sampai batas 100ml. Larutan ekstrak diambil 0,5 ml Faktor pengeceran (FP) = 25/0,5
dilarutkan etanol p.a sampai batas 25 ml. Kurva baku yang di = 50 ml atau 0,05 L
dapatkan dari pembanding kuersetin adalah Y = 0,0438X + Kadar flavonid nya yaitu:
0,0177 (Y = konsentrasi flavonoid (ppm)). Nilai absorbasi mg = x . FP
dari sampel adalah 0,564. Berapa kadar flavonoid total mg = 12,473 mg/L X 0,05 L
(mg/gram ekstrak) yang terkandung dalam harumanis mg = 0,624 mg
tersebut?
8. Apoteker suatu industri obat tradisional sedang a. Memenuhi syarat karena rasio f. Rasio Aspartam
menetapkan rasio kombinasi pemanis buatan dalam 1000 / 5500 = 0,181
kombinasi pemanis buatan < 1
formula sediaan tablet daun sirsak. Pemanis buatan yang
digunakan adalah aspartam dan sukralosa sebanyak b. Memenuhi syarat karena rasio g. Rasio Sukralosa
1.000 mg/kg dan 800 mg/kg. Batas maksimal 800/2400 = 0,33
kombinasi pemanis buatan sama
penggunaan secara berturut-turut sebanyak 5.500 mg/kg
produk dan 2.400 mg/kg produk. Apakah kesimpulan dengan 1 Sehingga rasio penggunaan aspartame dan sukralosa yaitu
yang tepat dari hasil pengujian tersebut? < 1 sehingga memenuhi syarat.
c. Memenuhi syarat karena rasio
kombinasi pemanis buatan > 1 Syarat :
Penggunaan pemanis buatan dalam kombinasi mengikuti
d. Tidak memenuhi syarat karena
ketentuan rasio penggunaan kurang dari atau sama
rasio kombinasi pemanis buatan dengan 1 (satu) (rasio ≤ 1).
<1
(Surat Edaran BPOM Tentang Batas Maksimum
e. Tidak memenuhi syarat karena Penggunaan Pemanis Buatan yang Diizinkan dalam
rasio kombinasi pemanis buatan Produk Obat Trasional Dan Suplemen Kesehatan tahun
<1 2017)

9. Apoteker bagian pengawasan mutu suatu industri obat a. 4,5 mg/kg Diketahui :
tradisional sedang menetapkan kadar Pb dalam simplisia
b. 0,25 mg/kg Berat sampel 5 g
herba krokot sebagai antibakteri dengan metode SSA.
Berat sampel simplisia herba krokot yang digunakan c. 12,5 mg/kg Volume air sampel 0,05 L = 50 mL
adalah 5 g dan volume air sampel adalah 0,05 L. Kadar
d. 2,5 mg/kg Kadar yang terbaca di SSA 0,25 mg/L = 0,25 µg/mL
sampel yang terbaca pada alat SSA adalah 0,25 mg/L.
Berapa kadar Pb dalam simplisia herba krokot tersebut? e. 10,5 mg/kg
Ditanya : kadar Pb dalam simplisia?
Jawab :
C ( µg/mL) x V (mL)
m (gram)

0,25 µg/mL x 50 mL
5g
= 2, 5 mg/kg
10. Apoteker bagian pengawasan mutu suatu industri obat a. Tidak memnuhi syarat karena Kadar maksimal Pb dalam industry obat tradisional
tradisional sedang menetapkan kadar Pb dalam simplisia
kadar Pb maksimal dalam adalah ≤ 10 mg/kg atau mg/L atau ppm.
herba krokot sebagai antibakteri dengan metode SSA.
Berat sampel simplisia herba krokot yang digunakan simplisia ≤ 10 mg/kg
adalah 5 g dan volume akhir sampel adalah 0,05 L.
b. Tidak memenuhi syarat karena (Peraturan BPOM Nomor 12 tahun 2014 tentang
Kadar sampel yang terbaca pada alat SSA adalah 0,25
mg/L. Apakah kesimpulan yang tepat dari hasil kada Pb maksimal dalam Persyaratan Mutu Obat Tradisional)
pengujian tersebut ?
simplisia sama dengan 10 mg/kg
c. Memnuhi syarat karena kadar Pb
maksimal dalam simplisia ≤ 10
mg/kg
d. Memenuhi syarat karena kadar
Pb maksimal dalam simplisia
sama dengan 10 mg/kg
e. Memenuhi syarat karena kadar
Pb maksimal dalam simplisia ≥
10 mg/kg
11. Apoteker di apotek sedang melakukan stock opname dengan A. 1
daftar sebagai berikut: B. 2
- Estazolam 2 mg 15 tablet C. 3
- Mecobalamin 500 mcg 70 tablet D. 4
- Metformin HCl 500 mg 110 tablet E. 5
- Pseudoefedrin HCl 12 botol
- Piracetam 800 mg 20 kapsul
Hasil tersebut akan digunakan untuk pelaporan. Berapa
kategori yang akan dilaporkan setiap bulan?

Sumber : Permenkes Nomor 3 Tahun 2015 Tentang Peredaran,


Penyimpanan, Pemusnahan, dan Pelaporan Narkotika,
Psikotropika, dan Prekursor Farmasi
12. Apoteker bagian pengawasan mutu di industri obat tradisional A. Waktu retensi
mengembangkan metode KCKT untuk analisis asam B. Tailing factor
mefenamat. Hasil optimasinya sebagai berikut; C. Faktor kapasitas
Parameter Asam Mefenamat D. Jumlah lempeng teoritis
Waktu retensi 12,853 E. Resolusi
Tailing factor 4,480
Faktor kapasitas 0, 050
Jumlah lempeng teoritis 10,158
Resolusi 5,950
Apakah parameter yang perlu diperbaiki dari hasil pengujian
tersebut?
13. Seorang pasien (laki-laki, 3 tahun) menjalani rawat inap di RS A. INH selama 9 bulan
yang diagnose TB laten dengan hasil tes menujukkan BTA B. Rifampisin selama 2 bulan
negative. Apoteker visite bersama dokter dan berkolaborasi C. Rimampisin selama 6 bulan
untuk menentukan terapi profilaksis agar TB tidak menjadi D. Etambutol selama 9 bulan
aktif. Apakah obat yang tepat direkomendasikan? E. INH selama 2 bulan

Sumber ; KMK tahun 2019 tentang Pedoman Nasional


Pelayanan Kedokteran Tata Laksana Tuberculosis
14. Seorang pasien (laki-laki, 30 tahun) menjalani rawat inap di A. 2HRZ/4HR
RS dengan keluhan batuk dan hasil BTA (+). Pasien memiliki B. 2RHES/6RHC
riwayat penyakit hati kronik. Apoteker visite bersama dokter C. 2HRZ/4H3R3
dan berkolaborasi untuk menentukan terapi yang sesuai. D. 2HRZ/4HRE Sumber : KMK tahun 2009 tentang Pedoman Penanggulangan
Apakah obat yang tepat direkomendasikan? E. 2HRZE/4H3R3 Tuberkulosis
15. Seorang pasien (perempuan, 25 tahun) datang ke apotek ingin A. Meningkatkan reabsorsi air pada
membeli obat diare. Pasien mengalami diare setlah makan kolon
makanan pedas. Apoteker menyarankan attapulgite 600 mg B. Menambah bakteri baik dalam usus
dan memberikan informasi terkait cara kerja obat. Apakah C. Menghentikan pergerakan usus
informasi yang disampaikan? D. Menyerap zat penyebab diare
E. Menambah enzim laksate

Sumber : Dipiro Edisi X


16. Apoteker di PBF akan mengajukan permohonan sertifikasi A. 10
CDOB ke Balai POM. Hasil evaluasi permohonan berkas B. 15
dinyatakan belum tersedia dokumen inspeksi diri. Apoteker C. 20
harus menyerahkan dokumen sesuai dengan batas waktu yang D. 25
diserahkan. Berapa hari waktu yang diperlukan? E. 30

Sumber : Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan


Makanan Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2017 Tentang
Cara Sertifikasi Distribusi Obat Yang Baik

17. Seorang pasien laki-laki (32 tahun) datang ke apotek ingin A. Mengkonfirmasi keaslian resep
menebus salinan resep dari apotek lain. Resep tersebut berisi: kepada pasien
R/ Kodein 10 mg tablet no. XX B. Memberikan kodein sebanyak 20
S 1 dd 1 tab malam tablet
-----------------------------det X C. Memberikan kodein sebanyak 10
Apoteker mempertimbangkan untuk melayani pasien sesuai tablet Sumber : Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan
dengan aturan yang berlaku. Apa yang harus dilakukan D. Tidak memberikan obat di dalam Nomor 4 Tahun 2018 Tentang Pengawasan Pengolahan Obat,
apoteker? resep Bahan Obat, Narkotika, Psikotropika, dan Prekursor Farmasi di
E. Menghubungi dokter penulis resep Fasilitas Pelayanan Kefarmasian
18. Apoteker di PBF melakukan pemantauan penyimpanan vaksin A. Melakukan retur produk ke pabrik
DT di dalam chiller. Vaksin tersebut ditemukan dalam kondisi B. Memindahkan vaksin ke chiller lain
beku. Apoteker menentukan penyelesaian terhadap C. Vaksin didistribusikan terlebih
penyimpangan tersebut. Apakah tindakan yang harus dahulu Sumber : Peraturan BPOM No. 9 tahun 2019 tentang Pedoman
dilakukan? D. Mengeluarkan vaksin beku dan Teknis Cara Distribusi Obat yang Baik
dimusnahkan
E. Menjauhkan vaksin dari evaporator
chiller
19. Apoteker penanggung jawab di PBF melakukan penyimpanan A. Memindahkan vaksin ke PBF lain
vaksin influenza pada chiller. Apoteker mendapatkan B. Memindahkan chiller ke tempat
informasi bahwa akan terjadi pemadaman listrik bergilir lain
selama 5 jam di area PBF dan generator tidak berfungsi C. Memasukkan dry ice ke dalam
dengan baik. Sediaan vaksin harus dijaga tetap stabil secara chiller
penyimpanan. Apoteker harus melakukan antisipasi terhadap D. Memasukkan cool pack ke dalam
kondisi tersebut. Apakah tindakan yang harus dilakukan? chiller
E. Tepa menyimpan vaksin di dalam
Sumber : Peraturan BPOM No. 9 tahun 2019 tentang Pedoman
chiller
Teknis Cara Distribusi Obat yang Baik
20. Apoteker di PBF melakukan penyimpanan bisakodil A. 1
suppositoria di dalam suhu ruang terkendali yang dilengkapi B. 3
dengan termometer. Termometer yang digunakan harus C. 6
dikalibrasi secara berkala untuk menghindari penyimpangan D. 10
terhadap suhu ruang penyimpanan. Berapa bulan kegiatan E. 12
kalibrasi tersebut dilakukan? Sumber : Peraturan BPOM No. 9 tahun 2019 tentang Pedoman
Teknis Cara Distribusi Obat yang Baik
21. Apoteker bagian pengawasan mutu di industri farmasi sedang A. 2,0 2×(𝑡1−𝑡0)
Resolusi = 𝑤0+𝑤1
melakukan uji analisis senyawa paracetamol dan kafeindalam B. 2,4 2×(6−2,5)
obat sakit kepala menggunakan KCKT. Hasil uji menujukkan C. 2,8 =
2×0,5
waktu retensi paracetamol dan kafein secara berturut-turut D. 3,2 = 2,8
adalah 6 dan 2,5 menit. Lebar puncak masing-masing sebesar E. 3,6
2 dan 0,5. Berapa resolusinya?
22. Apoteker bagian pemeriksaan di BPOM akan melakukan A. Spektrofotometri ultraviolet
anlisis cemaran timbal dalam kosmetik yang ada di pasaran. B. Spektrofotometri sinar tampak
Analisis dilakukan dengan metode yang sesuai secara C. Spektrofotometri infra merah
kualitatif. Apakah metode pengujian yang sesuai? D. Spektrofotometri serapan atom
E. Spektrofotometri massa

Sumber ; Harmawan dan Lestari, Pemeriksaan Logam Berat


Cadmium (Cd) dan Plumbum (Pb) pada Lipstik yang Beredar
di Pasar Brayan Medan Timur Secara Spektrofotometri
Serapan Atom (SSA),2020)

23. Apoteker bagian pengawasan mutu di Industri Farmasi A. 1,2 Penjelasan :


melakukan pengujian pengujian kadar glimepiride dalam B. 1,3 Rumus Tailing Factor (T) = (a + b) / 2a
table menggunakan metode KCKT. Apoteker melakukan C. 1,4 = (0,2 + 0,4) / 2 .
pengujian kesesuaian system dan didapat hasil D. 1,5 0,2
kromatogram sebagai berikut : E. 1,6 = 0,6 / 0,4
= 1,5
Berapakah tailing factor dari kromatogram tersebut?

24. Apoteker bagian pengawasan mutu di industri farmasi A. Spektrofotometri UV- Pembahasan :
melakukan penetapan kadar sedian krim eugenol sebagai Vis Gas chromatography merupakan metode yang
pereda nyeri. Analisis dilakukan dengan metode yang B. Spektrofotometri digunakan untuk identifikasi semua jenis senyawa
sesuai untuk kandungan senyawa aktif dalam sediaan. serapan atom organik yang mudah menguap dan juga dapat
Apakah metode yang sesuai? C. Kromatografi gas digunakan untuk analisis kualitatif dan kuantitatif
D. Kromatografi lapis tipis senyawa dalam suatu campuran (McNair & Miller,
2009). Eugenol merupakan kandungan minyak atsiri
E. Kromatografi cair
terbesar sampai 95% dari tanaman Eugenia
kinerja tinggi
caryophyllata atau Minyak Cengkeh, minyak atsiri
secara umum memiliki sifat mudah menguap.
(Guenther, 1987).
25. Apoteker bagian pengawasan mutu di industri obat A. Dilusi cair Metode dilusi dibagi menjadi 2, yaitu dilusi cair dan
tradisional melakukan uji aktivitas antibakteri ekstrak B. Difusi padat. Metode dilusi cair digunakan untuk mengukur
jahe merah sebagai bahan baku sediaan jamu. Pengujian C. Cup-plate technique KHM (kadar hambat minimum) sementara metode dilusi
dilakukan dengan menentukan nilai konsentrasi hambat D. Ditch-plate technique padat digunakan untuk menentukan KBM (kadar
minimal. Apakah metode yang digunakan? E. Gradient-plate technique bakterisidal minimum). Cara yang dilakukan pada metode
dilusi cair adalah dengan membuat seri pengenceran agen
antimikroba pada medium cair yang ditambahkan dengan
mikroba uji. Metode dilusi padat dilakukan dengan
menginokulasi mikroba uji pada media agar yang
mengandung agen antimikroba. Keuntungan metode
dilusi ini adalah satu konsentrasi agen antimikroba yang
diuji dapat digunakan untuk menguji beberapa mikroba
uji (Pratiwi, 2008).

26. Apoteker abgian penelitian dan pengembangan di industri A. Menentukan dosis 4. Uji aktivitas anti bakteri Metode Cakram Kertas
obat tradisional mengembangkan sediaan obat herbal B. Menentukan potensi Pada Cakram kertas digunakan suatu kertas cakram saring
terstandart dari ekstrak sirih merah yang mengandung C. Menentukan toksisitas (paper disc) yang berfungsi sebagai tempat menampung zat
senyawa fenolik sebagai antibakteri. Ekstrak dilakukan D. Menentukan kandungan senyawa antimikroba. Kertas saring yang mengandung zat antimikroba
pengujian menggunakan teknik difusi cakram. Apakah tujuan E. Menentukan kandungan cemaran tersebut diletakkan pada lempeng agar yang telah diinokulasi
pengujian tersebut? pada waktu dan suhu tertentu, sesuai dengan mikroba uji
kemudian diinkubasi pada waktu dan suhu tertentu, sesuai
dengan kondisi optimum dari mikroba uji yaitu pada suhu
37ºC selama 18-24 jam. Ada 2 macam zona hambat yang
terbentuk dari cara kriby bauer. Radical zone yaitu suatu
daerah disekitar disk dimana sama sekali tidak ditemukan
adanya pertumbuhan bakteri. Potensi antibakteri diukur
dengan mengukur diameter dari zona radikal. Irradical zone
yaitu suatu daerah sekitar disk dimana pertumbuhan bakteri
dihambat oleh antibakteri, tetapi tidak dimatikan.
Sumber : Ariyani, H., Nazemi, M., Hamidah, H., & Kurniati,
M. (2018). Uji Efektivitas Antibakteri Ekstrak Kulit Limau
Kuit (Cytrus hystrix DC) Terhadap Beberapa Bakteri JCPS
(Journal of Current Pharmaceutical Sciences), 2(1), 136-141
27. Apoteker bagian pengawasan mutu industri obat tradisional A. Waktu panen Pengeringan
melakukan pemeriksaan terhadap sampel simplia herba B. Sortasi Proses pengeringan simplisia, terutama bertujuan sebagai
meniran (Phyllanthus niruri L.) sebagai bahan baku suplemen C. Perajangan berikut:
imunomodulator. Hasil pemeriksaan menunjukkan kadar air D. Proses pencucian 1) Menurunkan kadar air sehingga bahan tersebut tidak
simplisia 13% dan terdapat bercak putih yang diduga hifa E. Pengeringan mudah ditumbuhkan kapang dan bakteri.
jamur. Kondisi tersebut disebabkan oleh penyimpangan pada 2) Menghiangkan aktivitas enzim yang bisa menguraikan
proses pembuatan simplisia. Apakah tahap yang lebih lanjut kandungan zat aktif.
menyimpang? 3) Memudahkan dalam hal pengelolaan proses
selanjutnya (ringkas, mudah disimpan, tahan lama dan
sebagainya).
Sumber : Dari, R. W. (2019). Uji Efektivitas Gel Ekstrak Daun
Binahong (Anredera cordofilia (Ten.) Steenis) Terhadap
Penyembuhan Luka Sayat Yang Terinfeksi Bakteri
Staphylococcus aureus Pada Kelinci (Oryctolagus cuniculus)
(Doctoral dissertation, Institut Kesehatan Helvetia).
28. Apoteker bagian penelitian dan pengembangan di A. Maserasi
industri obat tradisional melakukan optimasi pembuatan B. Perkolasi
bahan baku ekstrak dari simplisia rimpang temu ireng C. Soklet
(curcuma aeruginosa) yang digunakan untuk mengatasi D. Refluks
masalah pada pencernaan. Rimpang tersebut E. Infundasi
mengandung minyak atsiri yang dapat menguap.
Apoteker menghendaki ekstrak memiliki kandungan
kimia yang optimal dengan penggunaan pelarut yang
efisien. Apakah metode ekstraksi yang sesuai?

(Agoes, 2007)
29. Apoteker bagian penelitian dan pengembangan di A. Maserasi
industri obat tradisional melakukan optimasi pembuatan B. Perkolasi
bahan baku ekstrak dari simplisia buah pare (Momordica C. Dekokta
charantia) sebagai herbal untuk menurunkan kadar gula D. Refluks
darah. Simplisi tersebut banyak alkaloid yang tahan E. Infundasi
terhadap pemanasan. Apoteker menghendaki simplisia di
ekstraksi menggunakan pelarut organik agar ekstrak
memiliki kandungan kimia ang optimal dengan
penggunaan pelarut efisien dan waktu ekstraksi yang
relatif singkat. Apakah metode ekstraksi yang sesuai?

(Ansel, 1989)
30. Apoteker bagian penelitian dan pengembangan di A. N-heksan
industri obat tradisional melakukan optimasi pembuatan B. Kloroform
bahan baku ekstrak dari daun binahong (Anredera C. Dietil eter
cardifolia) sebagai antijerawat. Ekstrak difraksinasi D. Etil asetat
secara bertingkat dengan metode partisi cair-cair E. Air
menggunakan pelarut agar dapat menarik senyawa
saponin yang terkandung di dalam ekstrak

31. Apoteker di bagian pengembangan dan penelitian A. Spektrum serapan UV


mengembangkan formula tablet salut selaput klopidogrel
B. Spektrum serapan Vis
75 mg. Berdasarkan literatur akan dipilih polimorf
ortorombik sehingga dilakukan analisis identifikasi C. Spektrum serapan inframerah
bahan baku. Apakah data pengujian yang dimaksud?
D. Spektrum serapan atom
E. Spektrum massa

Sumber : Kajal. 2018. UV-Visible spectrophotometric


method development and validation of assay of
clopidogrel tablet formulation. Journal of Emerging
Technologies and Innovation Research. 5(8): 498-502.
32. Industri farmasi memproduksi tablet salut selaput A. 1,75 Diketahui:
klopidogrel 75 mg. Bahan baku yang tersedia berupa
B. 2,3 Tablet salut selaput klopidogre: 75 mg
klopidogrel bisulfat (C16H16ClNO2S H2SO4) dengan BM
420. Berapakah (kg) bahan baku yang dibutuhkan untuk C. 5,75 BM klopidogrel : 321,82
memproduksi 100.000 tablet?
D. 9,8 BM klopidogrel bisulfat : 420
E. 11,8 Ditanya: Berapakah (kg) bahan baku yang dibutuhkan
untuk memproduksi 100.000 tablet?
Jawab:
420
𝑥 0,000075 𝑘𝑔 𝑥 100.000
321,82
= 9,8 kg
33. Industri farmasi mengembangkan tablet disperse padat A. Spektrofotometer inframerah
klopidogrel 75 mg. Apoteker akan melakukan analisis B. Differential Scanning Calorimetry
kristalinitas sebelum dibentuk system sehingga diperoleh daya C. X-ray diffractometry
alir dan kompresibiltas yang baik. Apakah metode yang D. Particle Size Analyzer
dilakukan untuk keperluan tersebut? E. Kromaografi cair kinerja tinggi

Sumber : An,Ji Huan. 2019.Simple and Efficent Spherical


Crystallization of Clopidogrel Bisulfate Fprm I-via Anti-
Solvent Crystallization Method, MDPI
34. Industry farmasi sedang mengembangkan formula tablet salut A. A
selaput klopidogrel 75 mg yang bioekivalen dengan B. B
innovator. Similiaritas hasil uji disolusi terbanding beberapa C. C
formula terhadap produk innovator dapat dilihat pada table D. D
berikut E. E
Formul Similiaritas (S)
a pH 1,2 pH 4,5 pH 6,8
A 64,66 61,08 49,39
B 65,58 61,09 58,79
C 66,97 74,33 44,98
D 69,71 63,41 45,46
E 59,73 57,62 47,82
Formula manakah yang dilanjutkan ke uji BA/BE ?
Sumber : Pedoman Uji Bioekivalensi, BPOM

35. Industri farmasi sedang mengembangkan formula tablet salut A. 6


selaput klopidogrel 75 mg yang bioekivalen dengan B. 12
innovator. Berdasarkan hasil uji disolusi terbanding dipilih 1 C. 16
(satu) formula untuk dilakukan uji BA/BE pada subjek D. 24
manusia. Berapak (orang) minimal yang diperlukan untuk E. 32
keperluan tersebut?

Sumber : Pedoman Uji Bioekivalensi, BPOM


36. Industry farmasi sedang mengembangkan formula tablet A. 3
salut selaput Clopidogel 75 mg yang bioekivalen dengan B. 6
inovator. Terdapat 6 formula yang akan dilakukan uji C. 12
disolusi terbanding pada 3 kondisi yaitu pH 1,2: pH 4,5 D. 15
dan pH 6,8. Berkah jumlah unit sampel (tablet) yang E. 18
diuji dari masing-masing formula?

Sumber : BPOM, 2014


37. Industry farmasi sedang mengembangkan formula tablet A. Laktosa anhidrat
salut selaput Clopidogel 75 mg. bahan tambahan yang B. Minyak jarak trehidrogenenasi
digunakan adalah laktosa anhidrat, minyak jarak C. Selulosa mikrokristal
terhidrogenisasa, selulosa mikrokristal, PEG 600, pati D. Pati terpregelatinisasi
terpregelatinisasi, HPMC, dan lilin karnauba. Apakah E. Lilin karnauba
bahan yang berfungsi sebagai penyalut selaput?
38. Industri Farmasi mengembangkan formula tablet A. Crospovidon Bahan yang berfungsi untuk menahan pelepasan zat aktif
ciprofloksasin HCl lepas lambat 500mg yang B. Hipromelosa adalah pengikat. Di dalam formula yang termasuk
menggunakan bahan tambahan crospovidon, C. Magnesium stearate pengikat adalah PEG.
hipromelosa, magnesium stearate, PEG, asam suksinat
D. PEG
dan silicon koloidal anhidrat. Hasil pengujian PEG digunakan dalam sistem pelepasan terkontrol
menunjukkan zat aktif terdisolusi lebih dari 80% dalam E. Asam suksinat (Handbook Of Pharmaceutical Excipients 5th).
waktu kurang dari 2 jam, sehingga diperlukan perbaikan
formula dengan meningkatkan bahan yang berfungsi
menahan pelepasan zat aktif. Apakah bahan yang
dimaksud ?
Sumber : Handbook Of Pharmaceutical Excipients 5 th
39. Industry farmasi mengembangkan formula tablet A. 212,5 BM Ciprofloxacin HCl = 385,82
ciprofloksasin lepas lambat 500mg yang menggunakan B. 232
kombinasi ciprofloksasin HCl (a) dan ciprofloksasin C. 250
basa (b) dengan komposisi 1:1. Berapakah (g) bahan
D. 268
baku (a) tersebut yang dibutuhkan untuk memproduksi
1000 tablet ) E. 287,5

BM Ciprofloksasin = 331, 32
Dari
● Rumus molekul Ciprofloksasin HCl =
C17H18FN3O3.HCl.H2O
● Rumus molekul Ciprofloksasin = C17H18FN3O3
● Rumus untuk mencari BM Ciprofloksasin = BM
Ciprofloksasin HCl – BM HCl.H2O
● Ar H = 1 ; Ar Cl = 35,5 ; Ar O = 16
● BM BM HCl.H2O = 54.5
● BM Ciprofloksasin = 385,82 – 54,5 = 331,32

Kebutuhan bahan baku Ciprofloksasin HCl =


385,82
x 0,25g x 1000 tablet
331,31
= 291,132 g
Di pilihan ganda tidak ada jawabannya, jadi milih
jawaban yang paling mendekati.
40. Industry farmasi mengembangkan formula tablet A. 212,5 BM Ciprofloxacin HCl = 385,82
ciprofloksasin lepas lambat 500mg yang menggunakan B. 232
kombinasi ciprofloksasin HCl (a) dan ciprofloksasin C. 250
basa (b) dengan komposisi 1:1. Berapakah (g) bahan
D. 268
baku (b) tersebut yang dibutuhkan untuk memproduksi
1000 tablet ) E. 287,5

BM Ciprofloksasin = 331, 32
Dari
● Rumus molekul Ciprofloksasin HCl =
C17H18FN3O3.HCl.H2O
● Rumus molekul Ciprofloksasin = C17H18FN3O3
● Rumus untuk mencari BM Ciprofloksasin = BM
Ciprofloksasin HCl – BM HCl.H2O
● Ar H = 1 ; Ar Cl = 35,5 ; Ar O = 16
● BM BM HCl.H2O = 54.5
● BM Ciprofloksasin = 385,82 – 54,5 = 331,32

Kebutuhan bahan baku Ciprofloksasin =


331,43
x 0,25g x 1000 tablet
385,82
= 214,75 g
Di pilihan ganda tidak ada jawabannya, jadi milih
jawaban yang paling mendekati.
41. a. 10 Hypoglycemia IV: 10-25 g (ie, 20-50 mL 50% solution or 40-
b.20 100 mL of 25%)
c.30
d.40
e.50

42. a.1 Dosis terendah glimepiride 1 mg (MIMS)


b.2
c.3
d.4
e.5
43. Apoteker di BPOM sedang melakukan uji disolusi A. A 4.2. Produk obat yang cukup dilakukan uji ekivalensi
terbanding beberapa sampel produk tablet atorvastatin B. B in vitro ( uji disolusi terbanding)
yang beredar dipasaran terhadap produk inovator. Hasil C. C
perhitungan faktor similaritas profil disolusi ditunjukan D. D
pada tabel berikut E. E

Produk Similaritas (f2)


pH 1,2 pH 4,5 pH 6,8
A 54,66 57,08 79,39
B 55,58 59,96 61,79
C 53,97 64,33 69,98
D 39,71 53,41 65,46
E 51,73 57,62 62,28
Produk manakah yang inekivalen?
Sumber : BPOM, Republik Indonesia Nomor :
HK.00.053.1818 Tentang Pedoman Uji Bioekivalensi
44. Apoteker bagian kontrol kualitas di industri farmasi A. 6 Menurut Farmakope Indonesia Edisi III, kecuali
sedang melakukan pengujian waktu hancur tablet B. 12 dinyatakan lain semua tablet harus hancur tidak lebih dari
tamsulosin HCl yang sedang diproduksi. Hasil pengujian C. 16 15 menit untuk tablet yang tidak bersalut dan tidak lebih
D. 18 dari 60 menit untuk tablet bersalut. Bila 1 atau 2 tablet
menunjukan 2 tablet tidak hancur sempurna sehingga
E. 20 tidak hancur sempurna, ulangi pengujian dengan 12 tablet
perlu dilakukan pengujian ulang. Berapakah jumlah lainnya. Tidak kurang 16 dari 18 tablet yang diuji harus
sampel (tablet) yang diambil untuk keperluan tersebut?
sempurna.
Sumber : Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (1979).
FarmakopeIndonesia.Edisi III.

45. Industri farmasi mengembangkan formula tablet A. Kalium Silikat


celecoxib 200 mg yang dibuat dengan metode kempa B. Magnesium silikat
langsung. Hasil pengujian daya alir dan kompersibilitas C. Magnesium stearat
kurang baik, meskipun menunjukkan deformasi plastik, D. Silikon dioksida
sehingga harus dilakukan perbaikan formula dengan E. Talk
penambahan bahan yang mampu meningkatkan kedua
parameter tersebut dengan karakteristik menyerap
lembap, densitas rendah, dan luas permukaan besar.
Bahan apakah yang dimaksud?
Sumber : HOPE hal 402
46. Apoteker bagian penelitian dan pengembangan sedang a. Dilatan
melakukan uji stabilitas emulgel piroksisam. Hasil b. Pseudoplastis
reogram yang diidentifikasi pada hari ke-30 adalah c. Pseudoplastis-Tiksotropi
sebagai berikut . apakah tipe aliran dari sediaan tersebut? d. Plastis- Tiksotropi
e. Antitiksotropi
Farmasi fiisk, 75

47. Apoteker bagian penelitian dan pengembangan sedang a. Dilatan


melakukan optimasi emulgel piroksisam. Hasil reogram b. Pseudoplastis
yang diidentifikasi pada hari ke-7 adalah sebagai berikut c. Pseudoplastis-Tiksotropi
. d. Plastis- Tiksotropi
e. Antitiksotropi

Apakah tipe aliran dari sediaan tersebut?


Farmasi Fisik, 74
48. Apoteker bagian penelitian dan pemngembangan industry A. 55 Jumlah karbon pada gambar 16
kosmetik sedang melakukan penentuan surfaktan berdasarkan B. 27
Panjang ikatan rantai karbon untuk mikroemulsi minyak C. 16
alpukat. Hasil spektro masa adalah sebagai berikut. D. 83
Berapakah Jumlah Karbon Yang Terdapat pada sampel? E. 25

49. Apoteker bagian penelitian dan pengembangan industry A. 55 Bobot molekut pada senyawa di gambar dari hasil spektrokopi
kosmetik sedang melakukan optimasi metode analisis minyak B. 74 masa adalah 74. Dilihat dari puncang tertinggi.
alpukat. Jenis senyawa akan ditentukan berdasarkan hasil C. 87
spektrokopi masa berikut D. 227
E. 270

Berapakah bobot molekul senyawa tersebut?

( Tigor Nauli, 2002)


50. Apoteker bagian penelitian dan pengembangan industry A. 27 Bobot molekut pada senyawa di gambar dari hasil spektrokopi
kosmetik sedang melakukan optimasi metode Analisa minyak B. 77 masa adalah 93. Dilihat dari puncang tertinggi
astsiri biji pala untuk menentukan kemurnian sampel. C. 93
Senyawa dianalisa berdasarkan hasil spektrokopi masa berikut D. 121 ( Tigor Nauli, 2002)
E. 136

Berapakah bobot melekul senyawa tersebut?


No Soal Pilihan Pembahasan
51 Apoteker bagian penelitian dan A. Rasemisasi
pengembangan industri melakukan uji B. Dekarboksilasi
stabilitas jangka panjang injeksi L- C. Sulfonasi
adrenalin. Diketahui hasil spektroskopi D. Oksidasi
massa bahwa L-adrenalin mengalami E. Hidrolisis
degradasi dan menjadi bentuk tidak
aktifnya. Hasil spektroskopi massa
sebagai berikut:

Lachman, L, Lieberman.H.A, Kanig, J. L., 1994, The Theory and Practice of


Industrial Pharmacy, Third edition, Lea & Febiger, Philadelphia.

Apakah penyebab perubahan tersebut?


52 Apoteker bagian penelitian dan A. Asam salisilat
pengembangan industri melakukan uji B. Asam formiat
stabilitas dipercepat tablet asetosal 80 C. Asam asetat
mg. Diketahui hasil spektroskopi massa D. Asam galat
bahwa asetosal mengalami hidrolisis E. Asam nikotinat
menjadi bentuk yang tidak aktif dengan
hasil sebagai berikut:

Hasil reaksi kimia di atas menunjukkan bahwa aspirin terdegradasi menghasilkan


asam salisilat dan asam asetat. Berdasarkan gambar di soal menunjukkan bahwa
produk degradasi yaitu struktur dari asam salisilat (A).
Dolores, M., Morales-hipólito, E.A., Garduño-rosas, J.A., Villaseñor, A, dan López-
arellano, R., 2016, Development and Validation of an Alternate Stability-indicating
UV Spectrophotometric Analytical Method for Aspirin in Tablets, Indian J Pharm Sci,
78(6), 810-817

Apakah senyawa hasil degradasi


tersebut?
53 A. 0,0028kj/mol diket
B 3549,76 kj/mol y =1250,6x + 0,8873
C. 1250,64 kj/mol R2 = 0,8521
D. 3,09700kj/mol R=0,9230
E. 0,64740 kj/mol ditanya ..x ?
jawab
y = 1250,6 x + 0,8873
0,9230 = 1250,6 x + 0,8873
1250,6−0,8873
x=
0,9230
=1353,96

Berapakah nilai yang dimaksud ?


54 Apoteker bagian penelitian dan A. 316 hari diket : K = 0,00028/ hari
pengembangan sedang melakukan uji B. 236 hari orde : 1
stabilitas dipercepat tablet kaptopril 25 mg C. 2475 hari ditanya ?
selama 3 bulan . kadar sampel pada hari D. 9375 hari t 90
pertama adalah 25 mg dan pada hari ke 90 E. 3,75 hari jawab ;
menjadi 23, 4 mg . hasil nilai K adalah 0,105
t90 orde 1=
𝑘
0,00028/ hari dan mengikuti orde I. Kapan
waktu kedarluarsa obat tersebut ? 0,105
= 0,00028
= 375 hari
55 apoteker bagian penelitian dan A. 7 tahun diket : K = 0,004164/ hari
pengembangan sedang melakukan uji B. 5 tahun orde : 1
stabilitas dipercepat tablet ambroxol 30 mg C. 3 tahun ditanya ?
selama 3 bulan. Kadar sampel hari pertama D. 2,5 tahun t 90
adalah 30 mg dan pada hari terakhir E. 1,5 tahun jawab ;
berkurang sebanyak 78 %. Hasil nilai K 0,105
t90 orde 1=
𝑘
adalah 0,004164/ bulan dan mengikuti orde 0,105
I. kapan waktu kedaluarsa obat tersebut ? = 0,004164
= 25,21 bulan
56 A. 2,97 Perbedaan waktu retensi tiap senyawa dipengaruhi oleh interaksi masing-masing
B. 4,86 senyawa dengan fase diam dan fase geraknya. Tiap senyawa memiliki sisi polar dan
C. 7,88 non-polar pada strukturnya. Karena pada soal fase diam bersifat non-polar dan fase
D. 9,89 gerak bersifat polar, maka senyawa yang cenderung non-polar akan lebih lama keluar
E. 11,66 dari kolom atau memiliki waktu retensi yang lebih besar.
 Fase diam: kolom Bio SiL HL C18; 5 µm; 250 x 4,6 mm (bersifat non-polar)
 Fase gerak: gerak asetonitril:air (25:75 v/v) pH 2,5 (bersifat polar)
 Asetosal bersifat lebih polar karena memiliki gugus karbonil yang terikat dengan
OH dan hanya memiliki 1 gugus non-polar yaitu benzen.
 Parasetamol bersifat polar karena memiliki gugus fenol yang terikat dengan OH
dan hanya memiliki 1 gugus non-polar yaitu benzen.
 Kafein bersifat non-polar karena memiliki lebih banyak gugus non-polar (amida =
Apoteker bagian penelitian dan karbonil yang terikat dengan N) dan tidak memiliki gugus OH
pengembangan sedang melakukan
 Karbonil yang terikat OH (pada Asetosal) lebih polar dari fenol yang terikat OH
validasi metode analisis tablet kompresi
ganda dengan komposisi asetosal, (pada Parasetamol) karena dapat membentuk ikatan hidrogen dengan air lebih
parasetamol dan kafein. Analisis banyak
dilakukan dengan HPLC dengan kolom  Jika diurutkan berdasarkan kepolarannya, dari yang lebih polar adalah asetosal,
Bio SiL HL C18; 5 µm; 250 x 4,6 mm
dan fase gerak asetonitril:air (25:75 v/v) parasetamol dan kafein
pH 2,5. Kromatogram akan diidentifikasi
puncak yang menggambarkan  Maka berdasarkan kromatogram, diketahui waktu retensi Parasetamol adalah pada
parasetamol berdasarkan waktu retensi. menit ke 4,86
Menit ke berapakah yang dimaksud? Literatur: Lanny Setyawati. Analisis Campuran Parasetamol, Salisilamida, dan Kafein
dalam Tablet Secara Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT)
57 A. 2,97 Perbedaan waktu retensi tiap senyawa dipengaruhi oleh interaksi masing-masing
B. 4,86 senyawa dengan fase diam dan fase geraknya. Tiap senyawa memiliki sisi polar dan
C. 7,88 non-polar pada strukturnya. Karena pada soal fase diam bersifat non-polar dan fase
D. 9,89 gerak bersifat polar, maka senyawa yang cenderung non-polar akan lebih lama keluar
E. 11,66 dari kolom atau memiliki waktu retensi yang lebih besar.
 Fase diam: kolom Bio SiL HL C18; 5 µm; 250 x 4,6 mm (bersifat non-polar)
 Fase gerak: gerak asetonitril:air (25:75 v/v) pH 2,5 (bersifat polar)
 Asetosal bersifat lebih polar karena memiliki gugus karbonil yang terikat dengan
OH dan hanya memiliki 1 gugus non-polar yaitu benzen.
 Parasetamol bersifat polar karena memiliki gugus fenol yang terikat dengan OH
dan hanya memiliki 1 gugus non-polar yaitu benzen.
Apoteker bagian penelitian dan
pengembangan sedang melakukan  Kafein bersifat non-polar karena memiliki lebih banyak gugus non-polar (amida =
validasi metode analisis tablet kompresi karbonil yang terikat dengan N) dan tidak memiliki gugus OH
ganda dengan komposisi asetosal,
 Karbonil yang terikat OH (pada Asetosal) lebih polar dari fenol yang terikat OH
parasetamol dan kafein. Analisis
(pada Parasetamol) karena dapat membentuk ikatan hidrogen dengan air lebih
dilakukan dengan HPLC dengan kolom
Bio SiL HL C18; 5 µm; 250 x 4,6 mm banyak
dan fase gerak asetonitril;air (25:75 v/v)  Jika diurutkan berdasarkan kepolarannya, dari yang lebih polar adalah asetosal,
pH 2,5. Kromatogram akan diidentifikasi parasetamol dan kafein
puncak yang menggambarkan asetosal
berdasarkan waktu retensi. Menit ke  Maka berdasarkan kromatogram, diketahui waktu retensi Asetosal adalah pada
berapakah yang dimaksud? menit ke 2,97
Sumber: Lanny Setyawati. Analisis Campuran Parasetamol, Salisilamida, dan Kafein
dalam Tablet Secara Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT)
58 Apoteker bagian penelitian dan a. Avicel 102 BCS kelas II (Kelarutan Kecil dan Permeabilitas Tinggi) perlunya ditambahkan
pengembangan di industry farmasi b. Methocel K4 pengikat.
sedang melakukan optimasi formula c. Povidone K-30
tablet glimepiride 2 mg. Obat tersebut d. Mg Stearat
termasuk BCS kelas II. Hasil disolusi e. Talkum
adalah sebagai berikut dan permasalahan
diduga berasal dari formula sehingga
tablet sukar terlarut.

HOPE edisi 6 (2009)

Manakah bahan yang harus ditingkatkan


jumlahnya ?
59 Apoteker bagian penelitian dan a. Avicel 102
pengembangan di industry farmasi b. Methocel K4
sedang melakukan optimasi formula c. Povidone K-30
tablet glimepiride 2 mg. Hasil disolusi d. Mg Stearat
menunjukkan bahwa jumlah obat e. Talkum
terdisolusi dalam waktu 8 menit adalah
88,71%. Permasalahan diduga berasal
dari formula sehingga tablet mudah
terlarut.

HOPE edisi 6 (2009)


Manakah bahan yang harus dikurangi
jumlahnya ?
60 Apoteker bagian penelitian dan a. Avicel 102
pengembangan di industry farmasi b. Methocel K4
sedang melakukan optimasi formula c. Povidone K-30
tablet glimepiride 2 mg dalam bnetuk d. Mg Stearat
lepas lambat. Hasil disolusi menunjukkan e. Talkum
bahwa jumlah obat terdisolusi dalam
waktu 1 jam adalah 88,71%.
Permasalahan diduga berasal dari
komponen penyalut tablet ini.
Manakah bahan yang harus ditingkatkan
jumlahnya ?

HOPE edisi 6 (2009)


61 Apoteker di bangsal rumah sakit sedang a. Diminum sebelum
melakukan kepada pasien (perempuan, makan
52 tahun) dengan diagnosis CKD 4 b. Diminum bersama
pasien tersebut mendapatkan terapi makan (MIMS, 2021)
kalsium karbonat. Pasien menanyakan c. Diminum sesudah
tentang waktu penggunaan obat tersebut. makan
Apakah informasi yang perlu d. Diminum pada
disampaikan oleh apoteker? malam hari
e. Diminum saat perut
kosong
62 Apoteker yang bertugas di rumah sakit a. Menyarankan pasien
sedang melakukan konseling pada pasien menurunkan berat
(laki-laki, 32 tahun BMI= 22) dengan badan
diagnosis CKD dengan hipertensi stage b. Menyarankan pasien
2. Pasien tersebut menanyakan terapi non untuk minum kalium
farmakologi terkait penyakitnya. Apakah c. Menyarankan pasien
yang dapat disampaikan apoteker kepada untuk diet sodium
pasien? d. Menyarankan pasien (Widiastuti dkk., Diet Rendah Garam pada Pasien Gagal Ginjal : Literature Review,
agar tidak Prosiding Seminar Informasi Kesehatan Nasional)
beraktivitas yang
berat
e. Menyarankan pasien
untuk mengkonsumsi
kalsium
63 Apoteker sedang melakukan pengkajian a. Menyarankan
resep pada pasien (Perempuan, 45 tahun) frekuensi
dengan hasil kultur bakteri H.pylori. Klaritromisin
pasien tersebut mendapatkan menjadi 2 kali sehari
Lansoprazol 30 mg 2 kali sehari b. Menyarankan
Klaritromisin 500 mg 1 kali sehari, frekuensi Regimen terapi H.pylori Based Triple Therapy yaitu :
Metronidazol 500 mg 2 kali sehari. Metronidazol Golongan PPI (Omeprazole/Lansoprazole) 2 kali sehari
Apoteker mengonfirmasi kepada dokter menjadi 1 kali sehari Klaritromisin 500 mg 2 kali sehari
terkait resep tersebut. Apa yang perlu c. Menyarankan Amoxicillin 1 gram atau Metronidazol 500 mg 2 kali sehari
disampaikan oleh Apoteker? meningkatkan dosis
Metronidazol (Dipiro Edisi 11, 2020)
d. Menyarankan
meningkatkan dosis
Lansoprazol
e. Menyarankan
penggantian
Metronidazol
dengan Ketokonazol
64 Apoteker dan Dokter di rumah sakit a. Menurunkan dosis
sedang melakukan visite pada pasien Klorpromazin
(Perempuan, 54 tahun) dengan diagnosis b. Menghentikan
Skizofrenia yang mendapatkan terapi pemberian
Klorpromazin 100 mg 4 kali sehari. Klorpromazin
Pasien terlihat mengalami gangguan c. Memberikan terapi
bicara dan tangannya gemetaran. Dokter tambahan Penanganan ketika pasien mengalami gejala efek samping Klorpromazin seperti
menduga kejadian tersebut akibat efek antiparkinson sindrom ekstrapiramidal, maka dilakukan penurunan dosis Klorpromazin terlebih
samping obat dan meminta saran d. Mengganti dahulu.
pengobatan kepada Apoteker. Apakah Klorpromazin
saran yang disampaikan Apoteker? dengan (Kemenkes, 2015 tentang Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Jiwa)
Triheksifenidil
e. Mengganti
Klorpromazin
dengan Lorazepam
65 Seorang laki-laki (29 tahun) datang ke a. Rifampisin
Apotek dengan keluhan nyeri sendi. b. Etambutol
Apoteker melakukan konseling kemudian c. Pirazinamid
diketahui saat ini pasien sedang d. Streptomisin
menjalani terapi TB sudah 3 bulan. e. Isoniazid
Apoteker menduga nyeri sendi pasien Berdasarkan Kemenkes tahun 2019 mengenai Pedoman Nasional Pelayanan
akibat efek samping dari obat tersebut. Kedokteran Tata Laksana Tuberkulosis, OAT yang dapat menyebabkan nyeri sendi
Apakah obat yang dimaksud oleh adalah Isoniazid.
Apoteker?
66 Apoteker dan dokter di rumah sakit A. Menyarankan
sedang melakukan visite pada pasien pemberian NSAID
(laki-laki, 68 tahun) dengan diagnosis B. Menyarankan
GERD. Pasien diketahui memiliki pemberian Vitamin B6
riwayat gagal jantung dan telah rutin C. Menyarankan
mengonsumsi klopidogrel 75 mg 1 kali pemberian Vitamin B12
sehari. Pasien selama rawat inap D. Menyarankan
mendapatkan terapi omeprazol 20 mg 2 penghentian Isoniazid
kali sehari. Dokter kemudian meminta E. Menyarankan
saran kepada apoteker terkait pengobatan penurunan dosis
pasien tersebut. Bagaimana sikap Rifampicin
apoteker untuk menangani efek samping
tersebut? Efek samping dari omeprazole yaitu defisiensi vitamin B12.
67 Apoteker dan dokter dirumah sakit A. Tetap melanjutkan
sedang melakukan visite pada pasien terapi karena terapi
(laki-laki, 68 tahun) dengan diagnosis sudah sesuai.
GERD. Pasien diketahui memiliki B. Mengganti
riwayat gagal jantung dan telah rutin omeprazole dengan
mengonsumsi klopidogrel 75 mg 1 kali golongan H2-blocker
sehari. Pasien selama rawat inap C. Menurunkan dosis
mendapatkan terapi omeprazole 20 mg 2 omeprazole
kali sehari. Dokter kemudian meminta D. Meningkatkan dosis .
saran kepada apoteker terkait pengobatan omeprazole
pasien tersebut. Apakah saran yang perlu E. Meningkatkan dosis Omeprazole menurunkan efek clopidogrel dengan mempengaruhi metabolisme enzim
disampaikan oleh apoteker? klopidogrel
hati CYP2C19 sehingga penggunaan diganti dengan golongan H2-Blocker.

68 A. 7 hari
Apoteker di RS sedang melakukan B. 10 hari
konseling kepada pasien (perempuan, 45 C. 14 hari
tahun) dengan hasil kultur bakteri H. D. 16 hari
Pulori. Pasien tersebut mendapatkan E. 20 hari
lansoprazol, klaritomisin, dan
metronidazol. Pasien menanyakan lama
penggunaan obat tersebut. Apa yang
perlu disampaikan oleh apoteker?

Sumber : Dipiro 11
69 Apoteker yang bertugas di instalasi A. Sistem persediaan
farmasi sedang menyiapkan co- lengkap di ruangan Sistem Unit Dosis
amoksiklav 625 mg 3 kali sehari untuk (floor stock) Pendistribusian Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan
pasien (perempuan 33 tahun). Apoteker B. Sistem resep Bahan Medis Habis Pakai berdasarkan Resep perorangan
tersebut membagi , memasukan ke dalam perorangan yang disiapkan dalam unit dosis tunggal atau ganda, untuk penggunaan satu kali
plastik dan menyerahkan obat kepada C. Sistem unit dosis dosis/pasien. Sistem unit dosis ini digunakan untuk pasien rawat inap
pasien untuk satu kali pemakaian. D. Sistem kombinas
Apakah jenis sistem distribusi yang iunit dosis dan resep PMK No 72 th 2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit
dilakukan apoteker tersebut? perorangan
E. Sistem kombinasi
unit dosis dan floor
stok

70 A. Memberikan stiker
Apoteker yang bertugas di instalasi LASA
farmasi sedang melakukan penyimpanan B. Memberikan stiker
terhadap infus NaCl 3%. Bagaimana HAM
apenyimpanan obat tersebut? C. Memberikan stiker
sitostatika
D. Memberikan stiker
mudah terbakar
E. Memberikan stiker
karsinogenik PMK No 72 th 2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit
71 Apoteker yang bertugas di rumah sakit a. Mual muntah
sedang melakukan penyerahan obat b. Diare
isotretinoid kepada pasien (laki-laki, 30 c. Konstipasi
tahun) dengan diagnosis acne vulgaris d. Ruam kulit
berat. Pasien tersebut menanyakan efek e. Mulut kering
samping yang mungkin terjadi. Apakah
informasi yang diberikan oleh apoteker?

https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK525949/
72 Apoteker yang bertugas di apotek akan a. Asisten Apoteker
melakukan pemusnahan diazepam tablet b. Pemilik saham
5 mg yang kadaluarsa dan apoteker akan apotek
mendatangkan saksi pada saat kegiatan c. Balai pom
pemusnahan tersebut. Siapakah saksi d. Dinas Kesehatan
yang dimaksud Apoteker? kabupaten/kota
e. Dinas Kesehatan
provinsi

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49


TAHUN 2018 TENTANG PENETAPAN DAN PERUBAHAN PENGGOLONGAN
PSIKOTROPIKA
PERATURAN MENTERI
KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 73 TAHUN 2016 TENTANG
STANDAR PELAYANAN KEFARMASIAN DI APOTEK
73 Apoteker bertugas di apotek akan a. Apoteker
melakukan pemusnahan asetilsistein 200 pendamping
mg kapsul yang kadaluarsa dan apoteker b. Pemilik saham
akan mendatangkan saksi pada saat apotek
kegiatan pemusnahan tersebut. Siapakah c. Balai POM
saksi yang dimaksud apoteker? d. Dinas kesehatan
kabupaten/kota
e. Dinas kesehatan
provinsi

Pemusnahan Obat selain narkotika dan psikotropika dilakukan oleh Apoteker dan
disaksikan oleh tenaga kefarmasian lain yang memiliki surat izin praktik atau surat
izin kerja.
PUSTAKA: Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2014
Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian Di Apotek
74 Seorang pasien (laki-laki, 35 thn) di a. Haloperidol
bawa ke IGD dengan peningkatan detak b. Nalokson
jantung dan peningkatan tekanan darah c. Metadon
disertai mual dan muntah. Pasien d. Konidin
sebelumnya mengkonsumsi amfetamin. e. Burfenofrin
Dokter mendiagnosis intoksikasi
amfetamin. Dokter meminta saran
pengobatan kepada apoteker. Apakah
saran yang dapat diberikan apoteker?

Permenkes no. 4 tahun 2021 menyatakan amfetamin masuk kedalam Daftar Narkotika
golongan I

Nalokson adalah antagonis nonselektif pada ketiga reseptor opioid. Dengan dosis 1-4
iv dapat membalikkan efek overdosis akibat obat obatan opioid

Sumber: Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2021


Tentang Perubahan Penggolongan Narkotika
Angkejaya, ony w. 2018. Kajian Pustaka. Opioid. Volume 11 Nomor 1. Program
Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Pattimura. Universitas Pattimura.
75 Seorang pasien (laki-laki, 19 thn) datang a. Memberikan 5
ke apotek mengeluhkan nyeri perut. tablet
Pasien biasa mengkonsumsi ranitidin dan b. Memberikan 10
ingin membeli obat tersebut sebanyak 20 tablet
tablet. Apakah yang dilakukan apoteker? c. Memberikan 15
tablet
d. Menyarankan
untuk
berkonsultasi ke
dokter
e. Tidak
memberikan
karena pasien
tidak membawa
Maksimal pemberian hanya 10 tablet
resep
Dengan catatan pemberian obat hanya atas dasar pengobatan ulangan dari dokter
Sumber: Kemenkes RI Tentang Daftar Obat Wajib Apotek No. 3
76 Apoteker di puskesmas sedang A. Menerima vaksin
mealakukan penerimaan terhadap vaksin dan segera
influenza yang dikirim menggunakan menyimpan pada
cold box. Apoteker melakukan suhu 0°C
pengecekan terhadap freeze watch B. Menerima vaksin
indicator dan menunjukkan keluarnya dan segera
cairan warna biru. Apakah tindakan yang menyimpan pada
dilakukan oleh apoteker ? suhu 2-8°C
C. Menerima vaksin
dan segera
menyimpan pada
suhu 25-30°C
D. Menolak vaksin
karena suhu
dibawah 0°C
E. Menolak vaksin
karena suhu diatas Permenkes No 12 Tahun 2017, Tentang Penyelenggaraan Imunisasi
0°C

77 Apoetekr di rumah sakit mendapatkan A. 1,25 Diketahui :


telpon dari perawat ICU, menanyakan B. 2,55 1 ampul (3 cc)  150 mg amiodaron
kecepatan syringe pump pemberian C. 3,25 Amiodaron HCL dalam dextrose 5%  600 mg/ 50 cc
injeksi amiodaron HCL 600 mg dalam 50 D. 4,45 Permintaan dokter  300 mg/ 20 jam
cc dextrose 5% untuk pasien (laki-laki, E. 6,55
45 tahun) dengan diagnosis aritmia. Pertanyaan : Berapa kecepatan syringe pump ?
Resep permintaan dokter tertulis 300
mg/20 jam. Satu ampul (3cc) berisi 150 Jawab :
mg. Berapakah (cc/jam) kecepatan obat 600 mg = 50 cc
yang apoteker sampaikan kepada perawat 300 mg = X
? X
300 𝑚𝑔
= 600 𝑚𝑔 x 50 cc
= 25 cc
25 𝑐𝑐
Kecepatan syringe pump = 20 𝑗𝑎𝑚 = 1,25 cc/jam

78 Apoteker dipuskesmas sedang A. BCG dan DPT-HB


melakukan penyimpanan terhadap B. Polio dan DPT-HB
beberapa vaksin yaitu BCG, Polio, DPT- C. BCG dan Polio
HB, TT. Apoteker menempatkan vaksin D. Hepatitis B dan TT
sensitive panas di dekat evaporator. E. DPT-HB dan
Manakah vaksin yang dimaksud.? Hepatitis B

(kemenkes RI, 2021)


79 A. Hapatitis B dan
Apoteker dipuskesmas sedang BCG
melakukan penyimpanan terhadap B. BCG dan DPT-HB
beberapa vaksin yaitu Hapatitis B, BCG, Hib
DPT-HB-HIB dan vaksin campak. C. DT dan Campak
Apoteker memilah dan menyimpan D. Hepatitis B dan DT
vaksin sensitive beku terlebih dahulu. E. BCG dan Campak
Manakah vaksin yang dimaksud?

(Kemenkes RI, 2021)

80 A. BCG
Apoteker dipuskesmas sedang B. DPT-HB
melakukan penyimpanan vaksin BCG, C. Hepatitis B
DPT-HB, hepatitis B, TT, dan DxaT. D. TT
Apoteker kemudian hendak meletakan E. DT
Vaccine cold chain monitor pada vaksin
yang sesuai. Apakah vaksin yang
dimaksud ?

(Kemenkes RI, 2018 )


81 Apoteker di rumah sakit sedang a. Nafsilin
melakukan visite terhadap pasien (laki- b. Seftriakson
laki, 55 tahun) dengan keluhan bengkak c. Imipenem
pada sendi lutut kiri, merah dan nyeri jika d. Gentamisin
ditekan. Diagnosis dokter, pasien e. Piperasilin
mengalami artritis septik. Hasil kultur
cairan sendi ditemukan adanya bakteri
Staphylococcus aureus, dan belum
mendapat terapi antibiotik. Apakah
usulan antibiotik injeksi yang dituliskan
apoteker pada CPPT?

Referensi: Buku Saku Reumatologi (Perhimpunan Reumatologi Indonesia 2020)


82 Seorang pasien laki laki 65 tahun dirawat a. Nafsilin
di rumah sakit dengan diagnosis artritis b. Seftriakson
septik. Hasil kultur cairan sendi c. Imipenem
ditemukan adanya bakteri d. Gentamisin
Staphylococcus aureus. Dokter meminta e. Vankomisin
apoteker menyediakan antibiotik injeksi
yang sesuai. Apakah injeksi yang
disiapkan oleh apoteker?
Referensi: Buku Saku Reumatologi (Perhimpunan Reumatologi Indonesia 2020)
83 Seorang laki-laki (40 tahun, riwayat a. Asetaminofen
gastritis) datang ke apotek mengeluhkan b. Metilprednisolon
nyeri pinggang semenjak 3 hari yang c. Deksametason
lalu. Sudah diberikan topikal NSAID d. Aspirin
tetapi nyeri tak kunjung reda. Pasien e. Selesoksib
adalah karyawan di salah satu perusahaan
yang mengharuskan duduk dalam waktu
lama. Apakah terapi yang dipilihkan oleh
apoteker?

Sumber : Dipiro 11
84 Seorang pasien (laki-laki, 45 tahun) f. Leflunomid
dengan diagnosis rheumatoid arthritis g. Sulfasalazin
dirawat di bangsal rumah sakit. Dokter h. Sikloporin
meminta apoteker untuk menyiapkan i. Azatioprin
terapi csDMARD. Diketahui pasien j. Hydroxychloroquine
intoleransi terhadap metotreksat. Dokter
meminta obat sebagai imunomodulator
yang memiliki efek untuk mengurangi
aktivitas limfosit T. apakah obat yang
disiapkan oleh apoteker?
Mekanisme kerja Leflunomid adalah Menghambat enzim dihidroorotat dehidrogenase
sehingga pembelahan sel limfosit T auto reaktif menjadi terhambat.

Sumber : Rekomendasi Perhimpunan Reumatologi Indonesia Untuk Diagnosis dan


Pengelolaan
Artritis Reumatoid,2014
85 Seorang pasien (laki-laki, 40 tahun) a. Rituximab
dengan diagnosis rheumatoid arthritis b. Etanercept
dirawat di rumah sakit. Telah diberikan c. Tocilizumab
csDMARD selama 6 bulan tetapi d. Abatacept
prognosis pasien semakin memburuk. e. Sulfasalazin
Dokter mengganti terapi dengan
bDMARD dan meminta disiapkan anti
TNF-ð. Apakah obat yang disiapkan oleh
apoteker?

Sumber : Rekomendasi Perhimpunan Reumatologi Indonesia Untuk Diagnosis dan


Pengelolaan
Artritis Reumatoid, 2014
86 Seorang perempuan (45 tahun) dirawat di a. Rituximab
rumah sakit karena rheumatoid arthritis. b. Etanercept
Pasien diberikan bDMARD selama 6 c. Tocilizumab
bulan tetapi prognosis pasien semakin d. Siklosporin
memburuk. Dokter mengganti terapi e. Tofacitinib
dengan tsDMARD dan meminta
disiapkan Janus Kinase Inhibitor. Apakah
obat yang disiapkan oleh apoteker?

Golongan obat Janus Kinase Inhibitor salah satunya adalah Tofacitinib

Nitiyoso, N. (2020). Pilihan Pengobatan Artritis Rematoid. Cermin Dunia Kedokteran,


47(4), 251-255.
ISO 690

Lisa Khumairoh ( 20405021115)


87 Seorang perempuan (40 tahun) dirawat di a. Menghambat
rumah sakit karena rheumatoid arthritis, transkripsi
pasien mengalami intoleransi terhadap interleukin (IL)-
metotreksat. Dokter meminta apoteker 2
menyiapkan leflunomid. Bagaimana b. Menghambat
mekanisme kerja obat tersebut? enzim
dihidrofolat
reductase
c. Menghambat
sintesis Mekanisme kerja Leflunamide menghambat atau menekan aktivitas enzim tirosine
pirimidin dan kinase.
tirosin kinase
d. Menghambat Andisari, H. E. (2018). Recent Therapeutics Policies of Arthritis Rheumatoid (part
toll-like receptor I). Oceana Biomedicina Journal, 1(1), 12-24.
(TLR 9)
intraselular Lisa Khumairoh ( 20405021115)
e. Menghambat
efek
proinflamasi
dari diskade
asam arakidonat
88 Seorang pasien (laki-laki usia 45 tahun) A. Infliximab
diagnosis spondiloatritis perifer dengan B. Adalimumab
kondisi nyeri pada tulang belakang, pinggang C. Sulfasalazin
dan bahu. Dokter meminta disiapkan terapi D. Secukinumab
dengan mekanisme kerja menghambat E. Ixekizumab
angiogenesis dan migrasi polimorfonuklear.
Apakah terapi yang disiapkan oleh apoteker
?

(Rekomendasi Perhimpunan Reumatologi Indonesia Untuk Diagnosis dan Pengelolaan Artritis


Reumatoid, 2014)
89 Apoteker di gudang farmasi sedang A. Injeksi doxorubicin
melakukan penerimaan terhadap obat HCl diberikan stiker
sebagai berikut : HAM dan sitostatika
Nama Obat B. Injeksi dobutamine
Kekuatan Sediaan Bentuk Sediaan
Doxorubicin HCl 10 mg HCl diberikan stiker
Injeksi
Dobutamin HCl 250 mg/5mL LASA Injeksi
Glimepiride 1 mg C. Glimepiride 1 mg Tablet
Glimepiride 2 mg dan 2 mg diberikanTablet
Insulin Detemir 100 IU/mL stiker HAM Flexpen
Isosorbid Dinitrate 5 mg D. Insulin detemir Tablet
Bagaimana penyimpanan terhadap obat flexpen diberikan
tersebut ? stiker HAM
E. Isosorbid dinitrate
diberikan stiker
LASA

(Kemenkes RI Tahun 2019 tentang Petunjuk teknis pelayanan kefarmasian di Rumah


Sakit)

90 Seorang dokter di RS meminta Nama obat Aturan pakai Harga/tablet Pengguanan 30


pertimbangan apoteker. Manakah obat A. Valsartan hari
yang paling ekonomis digunakan untuk B. Candesartan Valsartan 1x1 Rp. 1.500 Rp. 45.000
terapi pasien (laki-laki, 30 tahun) dengan C. Captopril Candesartan 1x1 Rp. 1.100 Rp. 33.000
diagnosis HTN stage 1. Obat diberikan D. Lisinopril Captopril 2x1 Rp. 500 Rp. 30.000
untuk 30 hari. Pilihan obat sbb : E. Amlodipin Lisinopril 1x1 Rp. 800 Rp. 24.000
Nama obat Aturan pakai Harga/tablet
Amlodipin 1x1 Rp. 1.400 Rp. 42.000
Valsartan 1x1 Rp. 1.500
Candesartan 1x1 Rp. 1.100
Captopril 2x1 Rp. 500
Lisinopril 1x1 Rp. 800
Amlodipin 1x1 Rp. 1.400
Nama obat Aturn pakai Harga/tablet
Obat A 3x1 Rp. 3.000
Obat B 4x1 Rp. 2.000
Obat C 2x1 Rp. 4250

Manakah obat yang paling ekonomis ?

91 Apoteker sedang melakukan visite a. Pirazinamid


bersama dokter pada pasien perempuan b. Rifampisin
28 tahun yang dirawat inap karena TB c. Streptomisin
paru dan mendapatkan HRZES. Pasien d. Isoniazid
saat ini mengeluhkan kepala terasa e. Etambutol
pusing dan penglihatan berputar-putar.
Apoteker kemudian melakukan
monitoring terhadap efek samping OAT.
Apakah obat yang menyebabkan keluhan
tersebut pada pasien?

Efek samping dari streptomisin adalah pusing vertigo dan nistagmus (pergerakan bola
mata yang tidak terkendali).
Permenkes No. 775 Tahun 2019 tentang Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran
Tata Laksana Tuberkulosis.
92 Apoteker di rumah sakit melakukan PTO a. Sefepim dan
pada pasien rawat inap (laki-laki, 56 meropenem
tahun) didiagnosis HAP. Dalam catatan b. Seftriakson dan
pengobatan diberikan terapi empiris azitromisin
levofloksasin 750 mg/hari selama 5 hari. c. Seftazidim dan
Hasil pemerikaan kultur sputum hari ke-5 levofloksasin
menunjukkan infeksi pseudomonas d. Meropenem dan
aeruginosa. Apoteker menyarankan vankomisin
kepada dokter untuk melakukan e. Vankomisin dan
penggantian terapi antibiotic sesuai linezolid
dengan hasil kultur. Apakah obat yang
disarankan oleh apoteker?

Terapi untuk HAP pseudomonas aeruginosa adalah antipseudomonal


sefalosporin/karbapenem/betalaktam+ antipseudomonal
florokuinolon/aminoglikosida.
(Dipiro edisi X)
93 Dokter melakukan visit kepada paisen A. Seftazidim
(laki-laki, 56 tahun) yang sedang dirawat B. Seftriakson
inap selama 5 hari dengan didiagnosis C. Sefotaksim
Ventilator-Associated Pneumonia (VAP). D. Sefazolin
Pasien sebelumnya sempat dirawat di E. Sefiksim
ICU. Dokter akan memberikan terapi
lanjutan dan meminta saran kepada
apoteker antibiotic sefalosporin yang
(Kalil,A.C, dkk, Management of Adults With Hospital-acquired and Ventilator-
memiliki aktivitas antipseudomonas.
associated Pneumonia: 2016 Clinical Practice Guidelines by the Infectious Diseases
Apakah obat yang sebaiknya disarankan Society of America and the American Thoracic Society)
oleh apoteker?
94 Seorang pasien (laki-laki, 27 tahun) yang A. Kanamisin
telah menjalani terapi OAT dengan terapi B. Etionamid
OAT dengan HRZE selama 2 bulan, C. Etambutol
control ke poli paru. Berdasarkan hasil D. Pirazinamid
pemeriksaan kepekaan obat, diketahui E. Clofazimin
pasien mengalami MDR-TB dan
gangguan pendengaran. Dokter akan (Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nom
memulai pengobatan jangka pendek yang HK.01.07/MENKES/755/201)
sesuai dengan kondisi pasien. Obat apa
yang dikonkraindikasikan untuk pasien?
95 Seorang pasien (laki-laki, 5 tahun) A. Seftriakson
dibawa ke IGD karena mengalami diare B. Ciprofloksasin
dengan dehidrasi berat disertai muntah. C. Doksisiklin
Hasil kultur tinja menunjukkan adanya D. Metronidazole
Vibrio cholera. Dokter meminta E. Omidazol
pendapat apoteker antibiotik yang sesuai
untuk pasien. Apa obat yang disarankan
oleh apoteker?
menurut jurnal antibiotik yang dipilih adalah Azytromisin, untuk doksisiklin dan
siprofloksasin tidak direkomendasikan pada pasien < 8 tahun.
(Williams, P.C.M.,dkk, 2018, Guidelines for the management of paediatric cholera
infection: a systematic review of the evidence, Paediatrics and International Child
Health)

96 Seorang pasien (perempuan, 57 tahun) a. Streptomisin


datang ke RS dengan keluhan batuk terus b. Etambutol
menerus disertai sesak nafas. Dokter c. Rifampisin
mendiagnosa TB paru. Pasien diketahui d. Isoniazid
memiliki riwayat penyakit hepatitis e. Pirazinamid
kronik. Dokter meminta saran kepada
apoteker mengenai obat yang tidak aman
bagi pasien untuk ditambahkan pada
regimen OAT. Obat apa yang dimaksud ? Kemenkes, 2020
(20405021119)
97 Apoteker di apotek menyerahkan obat a. Berat badan naik
atau resep dokter kepada pasien DM b. Hipoglikemia
(laki-laki, 48 tahun) yang salah satunya c. Edema
d. Asidosis laktat
berisi metformin. Apoteker memberikan
e. Infeksi saluran
informasi efek samping yang kemih
kemungkinan terjadi atas obat tersebut
jika dikonsumsi dalam jangka panjang. Perkeni, 2021
Efek samping apa yang dimaksud ?
(20405021119)
98 Seorang pasien (Laki - laki, 67 tahun ) dibawa ke a. Verapamil
RS dengan keluhan nyeri pada dada sebelah kiri b. Nifedipin
disertai sesak nafas. Setelah dilakukan c. Diltiazem
d. ISDN
pemeriksaan oleh dokter, pasien tersebut
e. Bisoprolol
didiagnosis Sindrom koroner akut dengan STEMI
dan disfungsi Ventrikel kiri. Dokter meminta
saran kepada apoteker mengenai terapi
pemeliharaan untuk pasien. Apa obat yang
disarankan oleh apoteker ?

Dipiro edisi XI
99 Seorang pasien (perempuan, 74 tahun) dengan a. < 90
NSTEMI sedang dirawat selama 5 hari di rumah b. < 100
sakit. Pasien juga mengalami hiperlipidemia. c. < 110
Dokter kemudian memberikan terapi dengan d. < 115
atorvastatin. Dua hari kemudian apoteker e. < 125
melalukan PTO dan menilai efektivitas
pengobatan berdasarkan LDL. Berala target
minimal LDL pada pasien tersebug....

Target LDL < 55


Juhani, K., William, W., Antti, S., Davide, C., Emanuele, B., Christian, F. B., Eva, P., Robert, F. S., Deaton, C., Thomas, C., Stefan, A.,
Kenneth, J. G. Pavel, S., Martinie, G., David, H., Hatala, R., Felix, M., Josep, M., Claudio, M., Marco, V., Stephan, A. dan Jeroen, J.
B. 2020. 2019 ESC Guidelines for the diagnosis and management of chronic coronary syndromes. Journal Europea Heart, 407-
477.

100 Seorang pasien rawat inap (perempuan, 74 a. Warfarin


tahun) dengan sindrom koroner akut sedang b. Heparin
menjalani terapi dengan metoprolol, aspirin, c. Enoksaparin
d. Vitamin K
klopidogrel, captopril. Dokter ingin
e. Fondaparinux
menambahkan antikoagulan dan meminta saran
kepada apoteker terkait pilihan obat yang paling
aman. Apa obat yang disarankan oleh apoteker ?

Juhani, K., William, W., Antti, S., Davide, C., Emanuele, B., Christian, F. B., Eva, P., Robert, F. S., Deaton, C., Thomas, C., Stefan, A.,
Kenneth, J. G. Pavel, S., Martinie, G., David, H., Hatala, R., Felix, M., Josep, M., Claudio, M., Marco, V., Stephan, A. dan Jeroen, J.
B. 2020. 2019 ESC Guidelines for the diagnosis and management of chronic coronary syndromes. Journal Europea Heart, 407-
477.
101 Seorang pasien A. Metformin
(perempuan 53 tahun)
B. Pioglitazone
datang ke RS dengan
keluhan poliurea, C. Glimepirid
polifagia dan penurunan
D. Repaglinid
berat badan. Dokter
meminta saran apoteker E. Linagliptin
obat dengan efek
samping minimal dengan
mekanisme mengurangi
“Dipiro X”
glukoneogenesis. Apa
obat yang dapat
diberikan?
102 Seorang pasien (laki-laki, A. Norfloksasin
48 tahun) dirawat di
B. Laktulosa
rumah sakit dengan
diagnosis ensefalopati C. Diuretik
hepatik. Pasien telah
D. Somatostatin
diberikan tindakan
parasentesis selama rawat E. Octreotide
inap namun belum
menunjukan perbaikan.
Dokter meminta saran
apoteker obat yang tepat
diberikan kepada pasien
untuk menurunkan kadar
ammonia serum. Apa
obat yang disarankan
apoteker?
103 Seorang ibu dating ke a. Propanolol
klinik untuk b. Seftriakson BONUS
memeriksakan anaknya c. Albumin
(laki-laki, 18 bulan) d.Spironolakton
dengan keluhan rasa gatal e. Furosemid
di daerah dubur. Dokter
mengatakan
kemungkinan
penyebabnya adalah
infeksi cacing tambang.
Dokter menanyakan
kepada apoteker obat
yang tersedia di apotek
untuk mengatasi keluhan
pasien. Apa obat yang
dapat diberikan untuk
pasien?
104 Seorang ibu dating ke a. Pirantel pamoat
klinik untuk b. Ivermectrin
memeriksakan anaknya c. Dietilkarbamazin
(laki-laki, 18 bulan) d.Prazikuantel
dengan keluhan rasa gatal e. Albendazol
di daerah dubur. Dokter
mengatakan
kemungkinan
penyebabnya adalah
infeksi cacing tambang.
Dokter menanyakan
kepada apoteker obat
yang tersedia di apotek (PMK NO.15 TAHUN 2017 TENTANG PENANGGULANGAN
untuk mengatasi keluhan CACINGAN)
pasien. Apa obat yang
dapat diberikan untuk
pasien?
105 Seorang pasien (laki-laki a. 45 mg
67 tahun) dating ke RS b. 90 mg
untuk pemeriksaan rutin c. 135 mg
jantung. Pasien diketahui d. 180 mg
mengalami peningkatan e. 300 mg
troponin. Selama ini
pasien minum terapi
antiplatelet dengan
aspirin dan clopidrogel.
Dokter ingin mengganti
clopidogrel dengan
tricagrelor dan bertanya (PEDOMAN TATLAKSANA SINDROM KORONER AKUT
kepada apoteker terkait TAHUN 2015)
loading dose. Berapa
loading dose pertama
obat tersebut?
106 Pengembangaan di A. 1,07 𝑏𝑜𝑏𝑜𝑡
Densitas ruwah : 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑎𝑤𝑎𝑙
industri farmasi B. 1,50
melakukan formulasi C. 1,67 150 𝑔𝑟𝑎𝑚
:
tablet asiklovir 400 m D. 1,78 90 𝑚𝑙
dengan metode granulasi E. 2,50
basah untuk : 1,67
meningkatkan alirnya.
Granul dengan bobot 150
gram dimasukkan ke
dalam gelas ukur dan
diperoleh volume awal 90
ml, kemudian dilakukan
pengetapan sebanyak 500
kali hingga diperoleh
volume akhir 84 ml.
Berapa g/ ml densitas
ruwah granul tersebut?
107 Apoteke bagian penelitian A. 1,07 𝑏𝑜𝑏𝑜𝑡
Densitas serbuk :
𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟
dan pengembangan di B. 1,50
industri farmasi C. 1,67 150 𝑔𝑟𝑎𝑚
:
melakukan D. 1,78 84 𝑚𝑙
pengembangan formula E. 2,50
tablet amlodipin 10 mg : 1,78
dengan metode kempa
langsung menggunakan
bahan tambahan pengisi
yang dapat meningkatkan
alirnya. Campuran serbuk
dengan bobot 150 gram
dimasukkan ke dalam
gelas ukur dan diperoleh
volume awal 90 ml,
kemudian dilakukan
pengetapan sebanyak 500
kali hingga diperoleh
volume akhir 84 ml.
Berapa g/ ml densitas
ruwah granul tersebut?
108 apoteker bagian A. 1.07 Diketahui= V0 = 90 mL
penelitian dan B. 1,50 Vf= 84 mL
pengembangan di C. 1,67 Ditanya= Rasio Hausner?
industri farmasi V0
D. 1,78 Jawab= 𝑅𝑎𝑠𝑖𝑜 𝐻𝑎𝑢𝑠𝑛𝑒𝑟 = Vf
melakukan formulasi
tablet metformin 500 mg 2,50 90
dengan metode granulasi =
basah 84
= 1,07
untukmeningkatkan
alirannya. Granul dengan
bobot 150 g dimasukkan
kedalam gelas ukur dan
diperoleh volume awal 90
mL. granul kemudian
dilakukan pengetapan
sebanyak 500 kali hingga
diperoleh volume akhir
84 mL. Berapa rasio
Hausner granul?
109 apoteker bagian A. 5,60 Diketahui = V0= 90 mL
penelitian dan B. 6,00 V1= 84 mL
pengembangan di C. 6,67 Ditanya= Indeks carss serbuk?
(V0−V1)
industry farmasi D. 7,14 Jawab= 𝐼𝑛𝑑𝑒𝑘𝑠 𝑐𝑎𝑟𝑠𝑠 = V0 𝑥100
melakukan formulasi E. 9,33 (90−84)
= 90 𝑥 100
tablet glimepiride 2 mg = 6,66 ~ 6,67
dengan metode kempa
langsung menggunakan
bahan pengisiyang dapat
meningkatkan alirannya.
Campuran serbuk dengan
bobot 150 g kemudian
dimasukkan ke dalam
gelasukur dan diperoleh
volume awal 90mL.
serbuk kemudian
dilakukan pengetapan
sebanyak 500 kali hingga
diperoleh volume akhir
84 mL. berapa % indeks
carss serbuk tersebut?
110 apoteker bagian produksi A. 1,1 % Diketahui: Bobot awal= 2500 kg
di industrifarmasi B. 2,0 % Berat akhir= 2350 kg
melakukan pembuatan C. 6,0 % Ditanya= Susut pengeringan?
tablet antalgin 500 mg Bobot awal−Bobot akhir
D. 6,4 % Jawab= 𝑆𝑢𝑠𝑢𝑡 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑒𝑟𝑖𝑛𝑔𝑎𝑛 = 𝑥100%
dengan metode granulasi Bobot awal
9,4% 2500 − 2350
basah. Masa granul = 𝑥100% = 6,0%
dicetak dan ditimbang 2500
sehingga diperoleh bobot
granul lembab sebesar
2500 kg. kemudian
granul dikeringkan dan
diperoleh masa granul
2350 kg. Berapa % susut
pengeringan granul
tersebut?
111 Apoteker bagian produksi a. 1,1%
di industry farmasi b. 2,0%
melakukan pembuatan c. 6,0%
tablet antalgin 500 mg d. 6,4%
dengan metode granulasi 9,4%
basah, masa granul dicetak
dan ditimbang sehingga di
peroleh bobot granul
lembab sebesar 2500 kg,
kemudian granul di W0−W1
keringkan dan di proleh rumus= W0
𝑥100%
masa granul 2350 kg 2500−2350
= 𝑥100%
2500
,berapa % kandungan
lembab granul tersebut? = 6,0%
112 Apoteker di apotek a. Alfabetis FEFO (First Expiry First Out) yang artinya barang yang lebih dahulu
menerima tablet akarbose b. Farmakologis kadaluarsa, dikeluarkan terlebih dahulu. Menempatkan obat dengan
50 mg sebanyak 10 box dari c. FIFO tanggal kadaluarsa lebih pendek di depan obat yang tanggal kadaluarsanya
PBF. Apoteker melakukan d. FEFO lebih lama. Bila obat mempunya tanggal kadaluarsa sama, obat yang baru
penataan obat dengan cara LASA diterima ditempatkan di belakang obat yang sudah berada di atas rak.
meletakan obat yg baru
dating di bagian bawah dan
obat yg sudah lama di
letakan di atas obat yg baru
dating . Aapakah metode
penyimpanan yg dilakukan?
113 Apoteker di apotek A. Alfabetis
menerima sediaan sirup B. Farmakologis
kering cefiksim C. FIFO
100mg/5mL sebanyak 20 D. FEFO
botol dari PBF. Apoteker E. LASA
melakukan pengecekan
Sumber : Permenkes tahun 2014
tanggal kedaluarsa obat.
Obat dengan tanggal
kedaluarsa pendek
diletakkan dibagian
depan dan obat dengan
tanggal kedaluarsa
panjang diletakkan
dibagian belakang.
Bagaimana metode
penyimpanan yang
dilakukan?
114 Apoteker digudang A. Lemari pendingin
farmasi rumah sakit B. Lemari prekursor
menerima obat dari PBF. C. Lemari narkotik
Obat diterima meliputi D. Lemari psikotropik
injeksi mecobalamin 500 E. Lemari obat HAM
mcg/5mL, injeksi
lidokain HCL 2%, injeksi Sumber : Kemenkes, 2016
piracetam 3g/15mL,
injeksi midazolam HCL
5mg/5mL, dan injeksi
diazepam 5mg/2,5mL.
Obat akan disimpan pada
tempat yang sesuai.
Dimana tempat
penyimpanan obat
anantesi lokal tersebut?

Sumber : ISMP, 2012


115 Apoteker di Gudang A. 1
B. 2
C. 3
D. 4
Farmasi suatu RS E. 5
menerima obat dari PBF.
Obat yang diterima
sebagai berikut :

Sumber : Permenkes, 2015


Obat akan disimpan pada
tempat yang sesuai.
Berapa jenis obat yang
disimpan pada lemari
psikotropik?
Sumber : Permenkes, 2020
116 Apoteker di Dinas A. 1
Kesehatan kota B. 2
menerima vaksin dari C. 3
Dinas Kesehatan D. 4
Provinsi. Vaksin yang 5
diterima oleh apoteker
adalah vaksin influenza,
vaksin campak, vaksin Sumber : Permenkes No.12, 2017. Tentang Imunisasi
DT, vaksin polio tetes,
dan vaksin Hepatitis B.
Vaksin akan disimpan
dalam tempat
penyimpanan yang
sesuai, salah satunya
adalah vaccine
refrigerator. Berapa jenis
vaksin yang disimpan
dalam tempat tersebut ?
117 Seorang wanita (29 A. 14 hari
tahun) datang ke apotek B. 30 hari
untuk menebus resep. Isi C. 60 hari
resep tersebut adalah D. 90 hari
sebagai berikut : 180 hari
R/ Asam salisilat 5%
Klobetasol propionate
oint 10 g
m . f. zalf
S.U.E Sumber : USP, 2019.
Apoteker menyiapkan
resep tersebut dan
menyerahkan kepada
pasien serta memberikan
edukasi terkait batas
pengguaan obat. Berapa
lama masa simpan obat
tersebut?
118 Apoteker bagian A. Tekanan udara ruang
penjaminan mutu di pencampuran sama
industry farmasi dengan ruang
melakukan validasi ruang pengemasan
aseptis untuk B. Tekanan udara ruang
pencampuran dan pencampuran lebih
pengemasan sediaan kecil 5 pa dari ruang
injeksi furosemide 10 pengemasan
mg/Ml. Ruangan C. Tekanan udara ruang
dibedakan berdasarkan pencampuran lebih
ukuran partikel dan kecil 10 pa dari ruang Permenkes Nomor 72 Tahun 2016.
tekanan udara agar tidak pengemasan
terjadi perpindahan D. Tekanan udara ruang
partikel. Bagaimana pencampuran lebih
desain ruangan tersebut ? kecil 15 pa dari ruang
pengemasan
E. Tekanan udara ruang
pencampuran lebih
kecil 20 pa dari ruang
pengemasan
119 Apoteker penjamin mutu A. 1 hari
melakukan validasi B. 7 hari
proses produksi sediaan C. 14 hari
tetes mata kloramfenikol D. 21 hari
dengan metode media fill. E. 28 hari
Simulasi dilakukan
berupa pengisian media
tioglikolat ke dalam
wadah tetes mata,
kemudian media yang
sudah digunakan di
inkubasi sebelum diamati.
Berapa waktu yang
diperlukan? ( Praktikum Teknologi Sediaan Steril, Kemenkes 2016)

120 Seorang Wanita (37 A. 56.900 Diket : HPP metformin : Rp 5.500/strip


tahun) dating ke apotek B. 57.600 HPP Glimepirid : Rp 2700/strip
untuk menebus resep. Isi C. 59.600 Margin resep : 15%
resep tersebut adalah D. 66.300 Tuslah dan embelance : Rp 2000/resep
sebagai berikut : Dit : berapa yang harus dibayar ?
E. 68.300
Jawaban :
R/ Metformin 500 mg
Yang harus dibayar : HPP + MARGIN +TUSLA dan embelance
No. XC : (9 × 5500) + (3 × 2700) × 1,15 + 2000
Sbdd 1 tab dc : Rp 68.240 (E)
Glimepirid 2mg
No. XC
Sbdd 1 tab ac

HPP metformin tiap strip


(10 tablet ) adalah Rp.
5.500 dan glimepiride
tiap strip (10 tablet) Rp.
2.700. apoteker
menetapkan margin
untuk obat resep
sebanyak 15 %. Tuslah
dan embalase untuk tiap
lembar resep adalah Rp.
2000. Berapa biaya yang
harus dibayarkan pasien ?

121 Dokter dan apoteker a. amoksisilin


melakukan visite
b. amoksiklav
Bersama dibangsal untuk
melihat keadaan pasien, c. kotrimoksazole
laki-laki usia 52 tahun
d. siprofloksasin
yang mengalami sistitis
non-klompikata, dokter e. sefaklor
akar meresepkan obat
dan meminta
pertimbangan apoteker
mengenai antibiotic yang
tepat. Apakah antibiotic
yang direkomendasikan?

Sumber : Dipiro edisi XI


122 Apoteker dan dokter a. Amoksiklav
melakukan visite
b. Ampisilin
Bersama diruang rawat
inap suatu rumah sakit c. Azitromisin
untuk melihat keadaan
d. Gentamisin
pasien anak, perempuan
3 tahun dirawat karena Seftriaxon
mengalami infeksi
saluran kemih ringan.
Pasien juga mengalami
demam suhu 38.5°c.
doketr sebelumnya telah
meresepkan puyer yang
berisi sefaleksin. Akan
tetapi pasien tidak mau
minum obat sehingga
harus dirawat untuk
mendapatkan antibiotic
pariental. Dokter
berdiskusi dengan
apoteker mengenai
pilihan antibiotic yang
akan digunakan. Apakah
antibiotic yang tepat
direkomendasikan

Sumber : Dipiro edisi XI


123 Seorang pasien laki-laki, a. Amlodipin
usia 55 tahun dengan b. Losartan
diagnosis hipertensi dan c. Hidroklortiazid
hiperurisemia, datang ke d. Propanolol Sumber : Dipiro Edisi 11, 2020, Hal 4577
klinik untuk kontrol rutin. e. Verapamil
Selama 3 bulan terakhir,
pasien rutin
menggunakan kaptopril
dan allopurinol. Tekanan
darah pasien saat ini
terkendali = 120/85
mmHg, kadar asam urat
=7,5 mg/dL. Apoteker
menyarankan mengganti
captopril dengan
antihipertensi lain yang
dapar mengendalikan
tekanan darah dan
memeperkuat efek
allopurinol. Apakah
antihipertensi yang
dimaksud ?
124 Apoteker di klinik a. Menghambat
menyerahkan allopurinol perubahan ksantin
dan losartan atas resep menjadi asam urat
dokter untuk pengobatan b. Mempercepat eksresi
pasien (laki-laki, usia 55 senyawa hipoksantin
tahun) dengan hipertensi dan ksantin Losartan menghambat reabsorpsi tubulus ginjal dari asam urat dan
dan hiperurisemia. c. Menghambat absorpsi meningkatkan ekskresi urin, dan efek ini tampaknya menjadi sifat
Apoteker memberikan senyawa purin pada unik losartan yang tidak dimiliki oleh antagonis reseptor angiotensin
losartan pada pasien usus halus II lainnya.
untuk mengendalikan d. Menghambat Sumber : Dipiro Edisi 11, 2020, Hal 4570.
tekanan darah sekaligus reabsorpsi asam urat
membantu menurunkan pada tubulus ginjal
kadar asam urat. e. Mengubah asam urat
Bagaimana mekanisme menjadi senyawa
kerja obat tersebut dalam allantoin
menurunkan kadar asam
urat ?
125 Apoteker di klinik a. Menghambat
menyerahkan allopurinol perubahan ksantin
dan fenofibrat atas resep menjadi asam urat
dokter untuk pengobatan b. Mempercepat eksresi
pasien (laki-laki, usia 55 senyawa hipoksantin
tahun) dengan dan ksantin
hipertrigliseridemia dan c. Menghambat absorpsi
hiperurisemia. Apoteker senyawa purin pada
memjelaskan manfaat usus halus
fenofibrat untuk d. Menghambat
menurunkan kadar reabsorpsi asam urat
Mekanisme efek ini diduga disebabkan oleh penurunan reabsorpsi
trigliserida sekaligus pada tubulus ginjal
asam urat oleh ginjal.
membantu menurunkan e. Mengubah asam urat
Sumber : Dipiro Edisi 11, 2020, Hal 4570
kadar asam urat. menjadi senyawa
Bagaimana mekanisme allantoin
kerja obat tersebut dalam
menurunkan kadar asam
urat ?
126 Apoteker di klinik a.  7,0
memberikan konseling
kepada pasien (laki-laki, b.  6,0
usia 55 tahun) dengan c.  5,0
diagnosis gout artritis dan
hiperurisemia yang d.  4,0
mendapatkan tablet e.  3,0
allopurinol dan
piroksikam. Saat ini,
kadar asam urat pasien
adalah 8,8 mg/dL dan
terdapat tofi pada
persendian jempol kaki
pasien. Apoteker
menjelaskan target kadar
asam urat yang sebaiknya
dicapai dalam 3 bulan ke Sumber : Pedoman Diagnosis dan Pengolahan Gout, 2018
depan. Berapakah target
asam urat (mg/dL) yang
disampaikan?
127 Seorang pasien (laki-laki, a. Ketoprofen
usia 42 tahun), riwayat
b. Kolkisin
gout artritis dan
hiperurisemia, dirawat c. Naproksifen
dirumah sakit dengan
d. Prednison
diagnosis batu ginjal.
Pada saat dirawat, pasien seleksosib
mengalai gejala nyeri dan
bengkak pada ibu sendi
ibu jari kaki. Dokter
meminta saran apoteker
mengenai pergantian
piroksikam dengan obat
lain karena pasien Sumber : Pedoman Diagnosis dan Pengolahan Gout, 2018
mengalami penurunan
fungsi ginjal. Apakah
obat yang
direkomendasikan?
128 Seorang pasien perempuan a. Diazepam
17 tahun dirawat di rumah b. Fenitoin
sakit dengan diagnosis c. Klobazam
epilepsy katamenial dan d. Lamotrigin
telah mendapatkan terapi e. Levatirasetam
asam valproat. Paien
mengatakan obat tersebut
efektif mencegah serangan
kejang kecuali saat
menjelang menstruasi.
Dokter bertanya kepada Dipiro x 2531
apoteker mengenai
antiepilepsi yang
direkomendasikan?

129 Seorang dokter dirumah a. Diazepam


sakit meminta saran b. Fenitoin
apoteker di bagian PIO c. Gabapentin
terkait antiepilepsi yang d. Lamotrigin
memiliki resiko kecil e. Pregabalin
menimbulkan efek
teratogenik. Obat tersebut
obat tersebut akan
digunakan untuk
menggantikan asam
valproat yang rutin
diminum oleh Dipiro x hal 2532
pasien(perempuan usia 27
tahun) yang menderita
epilepsy. Pasien
merencanakan akan
menikah dalam waktu 8
bulan ke depan dan ingin
segera hamil. Apakah
antiepilepsi yang
direkomendasikan?
130 Apoteker didepo farmasi a. IUD hormonal
rawat jalan rumah sakit b. IUD Tembaga
memberikan informasi c. KB suntik
aturan pakai obat d. Pil KB
karbamazepam pada e. Susuk KB
seorang perempuan, usia
28 tahun penderita
epilepsy tonik klonik. Paien
mengatakan ingin
menunda kehamilanya dan
meminta saran apoteker
mengenai alat kontrasepsi Dipiro x 2531
yang sesuai digunakan.
Apoteker menyarankan alat
kontrasepsi yang tidak
berinteraksi dengan
karbamazepin. Apakah alat
kontrasepsi yang di
sarankan?
131 Seorang pasien anak, a. Asam
laki-laki usia 4 tahun, valproat
dirawat di rumah sakit b. Diazepam
karena mengalami kejang c. Fenobarbital
demam kompleks. Saat d. Karbamazepin
ini pasien diperbolehkan e. Lamotrigin
pulang dan dokter akan
meresepkanobat untuk
terapi rumatan. Pasien
telah mengalami kejang
demam sebanyak 5 kali Sumber : PMK tatalaksana epilepsi pada anak
dalam 1 tahun terakhir (hlm - 41)
dan terlihat ada retardasi
mental. Dokter meminta
pertimbangan apoteker
mengenai terapi rumatan
pasien. Apakah obat yang
direkomendasikan?

132 Apoteker di rumah sakit a. 1


memberikan konseling b. 2
penggunaan isoniazid c. 3
300 mg (1 kali sehari 1 d. 6
tablet) pada seorang e. 9
pasien, laki-laki, usia 45
tahun, penderita HIV-
AIDS. Apoteker
mengatakan pasien harus
patuh minum obat selama
beberapa bulan untuk
mencegah terjadinya
infeksi oportunistik TB.
Berapa lamakah durasi Sumber : pedoman nasional pelayanan kedokteran tatalaksana HIV
minum obat (bulan) yang (hlm-75)
dimaksud?

133 seorang dokter dan A. 5-alfa reduktase


apoteker di rummah sakit inhibitor
melakukan visite kepada B. Antagonis Alfa 1
pasien, laki2, usia 58 adrenergik
tahun, yang dirawat C. Antimuskarinik
karena perburukan D. Fitofarmaka
gaangguan prostat jinak E. Fosfodiesterase 5-
(BPH) yang dsertai gejala inhibitor
iritasi (storage
symtomps). Sebelumnya,
pasienn telah rutin
menjalankan pengobatan
dengan tamsulosin.
Apoteker menyarankan
terapi kombinasi antara
tamsulososin dengan
goongan obat lain.
Apakah golongan obat
yang tepat
direkomendasikan?

(Clinical guidelines for male lower urinary tract symptoms and


benign prostatic hyperplasia)
134 Apoteker melakukan A. Alfluzozin A concern is the increased risk of a cardiovascular event, such as orthostatic
visite mandiri di bangsal B. Fenoksibenzamin hypotension. Hypotension is more likely to occur with non-selective a1-blockers
(i.e. doxazocin) than prostate-selective a1-blockers (i.e. tamsulosin and silodosin).
rawat inap untuk mlihat C. Prazozin
keadaan pasien (laki2 D. Tamsulosin
usia 58 tahun yang baru E. Terazozin (Clinical guidelines for male lower urinary tract symptoms and
dirawat karena benign prostatic hyperplasia)
mengalami hipotensi (TD
85/60 mmhg) data pada
catatan medis
menunjukan pasien
adalah penderita
gangguan prostat jinak
(BPH), rutin
meminumdoksazozin,
dan gejala prostat
terkendali. Apoteker
menyimpulkan bahwa
penurunan tekanan darah
pasien disebabkan karena
efek samping doksazozin.
Apoteker menulis
rekomendasi obat
pengganti pada CPPT
pasien, obat pngganti
trsbut selktif trhadap dan
mengantagonis reseptor
alfa 1A adrenergic..
apakah obat ang
dimaskud?
135 Seorang apoteker yang A. Meningkatkan ekresi Febuxostat adalah inhibitor selektif non-purin dari enzim xanthine
bertugas sebagai asam urat oxidase, yang terlibat dalam katabolisme purin. Enzim xantin
sekrearis tim farmasi dan B. Menghambat oksidase mengkatalisis dua reaksi yang pada akhirnya menghasilkan
terapi sebuah rumah arbsorpsi senyawa asam urat dari hipoksantin. Febuxostat adalah inhibitor selektif
sakit, sedang melengkapi purin xantin oksidase yang poten, membentuk kompleks yang stabil
mekanisme kerja obat C. Menghambat enzim dengan bentuk enzim tereduksi dan teroksidasi, sehingga
baru febuksostat. Obat guanine deaminase menghambat fungsinya.
tersebut telah disetujui
untuk masuk dalam D. Menghambat enzim Khosravan R, Grabowski BA, Wu JT, Joseph-Ridge N, Vernillet L.
formularium RS sebagai xantin oksidase Pharmacokinetics, pharmacodynamics and safety of febuxostat, a
salah satu untuk E. Menghambat sintesis non-purine selective inhibitor of xanthine oxidase, in a dose
hiperurisemia kronik. purin endogen escalation study in healthy subjects. Clin
Bagaimanakah Pharmacokinet. 2006;45(8):821-41. [PubMed
mekanisme kerja obat
tersebut?

136 Apoteker di Rumah Sakit a. 365.000 tablet


hendak menghitung b. 475.000 tablet
kebutuhan kolkisin c. 665.000 tablet
tablet 0,5 mg untuk d. 765.000 tablet
tahun depan melalui e. 875.000 tablet
E-Purchasing
dengan system E-
Catalogue.
Pemakaian obat
tersebut selama
setahun yang lalu
adalah 600.000
tablet. Buffer stock
ditetapkan 20%. Sisa
stok akhir tahun ini
5000 tablet. Waktu
tunggu 1 bulan.
Berapa jumlah obat
yang dibutuhkan
untuk tahun depan?

137 Apoteker di Rumah Sakit a. 322.422 tablet


hendak menghitung b. 475.000 tablet
kebutuhan c. 622.422 tablet
allopurinol tablet d. 765.000 tablet
100 mg untuk tahun e. 822.422 tablet
depan melalui E-
Purchasing dengan
system E-Catalogue.
Pemakaian rata-rata
selama setahun
adalah 600.000
tablet. RS
mengalami
kekosongan atas obat
tersebut pada tahun
lalu selama 30 hari.
Buffer Stock
ditetapkan 20%. Sisa
stok akhir tahun ini
5000 tablet. Waktu
tunggu 1 bulan.
Berapa jumlah obat
yang dibutuhkan
untuk tahun depan?
138 138) Apoteker di Rumah A. 1.000 vial
Sakit hendak B. 1.225 vial
menghitung C. 1.325 vial
kebutuhan D. 1.455 vial
ceftriaxone vial 1 E. 1.575 vial
gram untuk
pengobatan infeksi
saluran kemih anak.
Standar pengobatan
obat pasien ISK
rata-rata 6 tahun
dengan BB ± 20 kg
adalah 75
mg/Kg/hari selama
7 hari. Jumlah
episode kasus tahun
lalu adalah 150
kasus. Berapa
jumlah kebutuhan
obat untuk tahun
depan?
139 Apoteker di Rumah Sakit A. 1.120 kapsul
hendak menghitung B. 1.280 kapsul
kebutuhan ceifixime C. 1.550 kapsul
kapsul 100 mg untuk D. 1.680 kapsul
pengobatan infeksi E. 1.830 kapsul
saluran kemih anak.
Standar pengobatan obat
pasien ISK rata-rata 6
tahun dengan BB ± 20 kg
adalah 4mg/Kg setiap 12
jam selama 7 hari. Jumlah
episode kasus tahun lalu
adalah 150 kasus. Berapa
jumlah kebutuhan obat
untuk tahun depan?
140 139) Apoteker di gudang A. Captopril 12,5 mg
rumah sakit hendak B. Magnesium sulfate
menyimpan 25 g/50 mL
beberapa obat yang C. Amoksisillin 500
baru saja diterima mg
yaitu captopril 12,5 D. Omeprazole 20 mg
mg; magnesium E. Dextromethorpan
sulfate 25 g/50 ml; 15 mg
amoksisilin 500
mg; omeprazole 20
mg; dan
dextromethorphan
15 mg. Obat apa
yang perlu di beri
label HAM?
141 Apoteker di gudang a. Captopril 12,5 mg
rumah sakit hendak b. Methotrexate 2,5 mg
menyimpan beberapa c. Amoksisillin 500 mg
obat yang baru saja d. Omeprazole 20 mg
diterima yaitu captopril e. Dextromethorphan
12,5 mg; methotrexate 2,5 15 mg
mg; amoksisillin 500 mg;
omeprazole 20 mg; dan
dextromethorphan 15 mg.
Obat apa yang perlu
diberi label HAM?

142 Apoteker di gudang a. Captopril 12,5 mg Digoxin adalah obat yang harus diwaspadai karena rentang
rumah sakit b. Digoxin 0,25 mg terapeutiknya yang sempit dan interaksi obat-ke-obat (DDI) yang
hendak c. Amoksisillin 500 mg tinggi (Hu dkk., 2018).
menyimpan d. Omeprazole 20 mg
beberapa obat e. Dextromethorphan 15
yang baru saja mg
diterima yaitu
captopril 12,5 mg;
digoxin 0,25 mg;
amoksisillin 500
mg; omeprazole
20 mg; dan
dextromethorphan
15 mg. Obat apa
yang perlu diberi
label HAM?
143 Apoteker di gudang rumah A. Captopril 12,5 mg
sakit hendak menyimpan B. Glimepiride 2 mg
beberapa obat yang baru C. Amoksisillin 500 mg
saja diterima yaitu captopril D. Omeprazole 20 mg
12,5 mg; glimepiride 2 mg; E. Dextromethorphan 15
amoksisillin 500 mg; mg
omeprazole 20 mg; dan
dextromethorphan 15 mg.
Obat apa yang perlu diberi
label HAM?

Glimepiride 2 mg termasuk HAM (High Alert Medication)


(ISMP, 2018. List of high alert medications in acute care setting)
(Wahyu Setyaningsih 20405021138)

144 Apoteker digudang rumah A. 12,5 mg


sakit hendak menyimpan B. Glyburide 2,5 mg
beberapa obat yang baru C. Amoksisillin 500 mg
saja diterima yaitu D. Omeprazole 20 mg
Captopril 12,5 mg; E. Dextromethorphan 15 mg
glyburide 2,5 mg;
amoksisillin 500 mg;
omeprazole 20 mg; dan
dextromethorphan 15 mg.
Obat apa yang perlu diberi
label HAM?

Glyburide 2,5 mg termasuk HAM (High Alert


Medication)
(ISMP, 2018. List of high alert medications in acute care setting)
(Wahyu Setyaningsih 20405021138)
145 Apoteker digudang rumah A. Captopril 12,5 mg
sakit hendak menyimpan B. Propanolol 10 mg
beberapa obat yang baru C. Amoksisillin 500 mg
saja diterima yaitu D. Omeprazole 20 mg
Captopril 12,5 mg; E. Dextromethorphan 15
propanolol 10 mg; mg
amoksisillin 500 mg;
omeprazole 20 mg; dan
dextromethorphan 15 mg.
Obat apa yang perlu diberi
label HAM?

Propanolol 10 mg termasuk HAM (High Alert


Medication)
(ISMP, 2018. List of high alert medications in acute care setting)
(Wahyu Setyaningsih 20405021138)

146 Apoteker di Gudang rumah a. Captopril 12,5 mg Pembahasan: <cukup Jelas>


sakit hendak menyimpan b. Tobutamid 500 mg
obat yang baru saja c. Amoksisillin 500 mg
diterima yaitu captopril
d. Omeprazole 20 mg
12,5 mg, tolbutamide 500
mg, amoksisillin 500 mg, e. Dekstrometorphan
omeprazole 30 mg, dan 15 mg
dextromethorphan 15 mg.
obat manakah yang perlu
diberi label HAM?
147 Apoteker di Rumah Sakit a. 450 tablet *LT = CA x LT *CA/ 30 hari = 900
merencanakan stok b. 570 tablet = 30 x 3 CA/ hari = 900/30
optimum untuk c. 740 tablet = 90 tablet = 30 tablet
propranolol 10 mg supaya *Waktu Kekosongan:
d. 820 tablet
tidak terjadi kekosongan *SS = 900 x 10% = 2 x 30
obat. Stok saat ini adalah e. 940 tablet
= 90 tablet = 60 Tablet
500 mg, pemakaian rata-
rata perbulan (30 hari)
adalah 900 tablet. Waktu *S optimum = 900 + 90 + 30 + 60
tunggu untuk pemesanan  = 1080 tablet
obat adalah 3 hari. Waktu
kekosongan obat periode * S Pemesanan = S optimum – Sisa stok
lalu yaitu 2 hari. Bufer stock = 1080 – 500
ditetapkan 10%. Berapa = 580 tablet
jumlah stok optimum untuk
obat tersebut?
Jawaban: (Tidak ada)
Pembahasan:
Rumus stok Optimum:
S Optimum = CA + LT + SS + WK
CA = Rata-rata Pengunaan
LT= waktu tunggu pemesanan
SS= Safty stock/ Bufer stock
WK= Waktu kekosongan obat
148 Apoteker di puskesmas A. 1 minggu
sedang mengelola sisa B. 2 minggu
vaksin polio dapat C. 3 minggu
digunakan pada pelayanan D. 4 minggu
berikutnya. Berapa lama E. 5 minggu
masa pemakaian vaksin
tersebut?

Permenkenkes no 12 tahun 2017 tentang penyelenggaraan imunisasi


149 Apoteker di puskesmas A. 1 minggu
sedang mengelola sisa B. 2 minggu
vaksin IPV untuk dapat C. 3 minggu
digunakan pada pelayanan D. 4 minggu
berikutnya. Berapa lama E. 5 minggu
masa pemakaian vaksin
tersebut?

Permenkenkes no 12 tahun 2017 tentang penyelenggaraan imunisasi


150 Apoteker di puskesmas A. 1 minggu
sedang mengelola sisa B. 2 minggu
vaksin DT untuk dapat C. 3 minggu
digunakan pada pelayanan D. 4 minggu
berikutnya. Berapa lama E. 5 minggu
masa pemakaian vaksin
tersebut?

Permenkenkes no 12 tahun 2017 tentang penyelenggaraan imunisasi


No Pertanyaan Jawaban Pembahasan
151. Apoteker bagian R&D di industri farmasi A. 30 Pregelatin Starch 5%
akan membuat tablet allopurinol dengan B. 120 Jumlah yang ditimbang :
formula sebagai berikut : Allopurinol 100 C. 150 = 5% x 250 mg
mg D. 240 = 12,5 mg x 12000 tablet
Laktosa 20% E. 600 =150.000 mg
Pregelatin starch 5% = 150 gram
Air qs
mg stearatc 1%
Talcum 2%
Bobot tablet adalah 250 mg dan 1 bets
produksi menghasilkan 12000 tablet.
Berapakah jumlah pregellatin starch (gram)
yang harus ditimbang untuk 1 kali siklus
produksi?
152. Apoteker bagian QC di industri farmasi A. 10
akan melakukan pengujian untuk B. 100
spesifikasi bahan awal doksisiklin. C. 1000
Disebutkan dalam formulir CoA kelarutan D. 10000
doksisiklin sebagai berikut: E. 100000
agak sukar larut dalam etanol; sangat sukar
larut dalam air; dan praktis tidak larut
dalam kloroform dan dalam eter.
Berapakah volume (m)) etanol yang
dibutuhkan untuk melarutkan 1 gram
doksisiklin?
Sumber : FI edisi 6 halaman 35
153. Apoteker bagian QC industri farmasi akan a. 10 tube
melakukan pemeriksaan uji kebocoran b. 15 tube
salep mata kloramfenikol. Pengujian c. 20 tube
pertama menunjukkan terdapat 4 tube d. 25 tube
mengalami kebocoran. Berapakah jumlah e. 30 tube
tube yang diujikan berikutnya?

Sumber : FI Edisi IV halaman 1086


154. Apoteker bagian QC di industri farmasi a. 25°C dan 35°C
akanmelakukan pengujian media fill pada b. 37°C dan 45°C
ruang aseptis yang akan digunakan untuk c. 20°C dan 40°C
produksi obat tetes mata Gentamisin. Hasil d. 30°C dan 45°C
menunjukkan adanya cemaran padamedia e. 25°C dan 45°C
pertumbuhan, sehingga dilakukan
identifikasijenis cemaran. Identifikasi
dilakukan dengan 2 suhu yang berbeda
untuk 7 hari pertama dan 7 hari berikutnya.
Berapa suhu inkubasi yang digunakan?

Sumber : Farmakope Indonesia VI, 2020


155. Apoteker bagian QC di industri farmasi a. Hari ke 7, dan 1
akan melakukan pengujian media fill pada pada inkubasi II
ruang aseptis yang akan digunakan untuk b. Hari ke 7,
produksi obat tetes mata sebelum inkubasi II
Gentamisin. Hasil menunjukkan adanya c. Hari ke 8,
cemaran pada media pertumbuhan, sebelum inkubasi II
sehingga dilakukan identifikasi jenis d. Hari ke 8, pada
cemaran. Identifikasi dilakukan dengan hari 1 inkubasi II
inkubasi pada suhu yang berbeda yaitu e. Hari ke 14 (akhir
suhu 20°C selama 7 hari inkubasi II)
pertama (inkubasi I) dan 30°C selama 7
hari berikutnya (inkubasi II). Kapan
pengamatan media pertama kali dilakukan?
Sumber : Farmakope Indonesia VI, 2020
156. Apoteker penanggungjawab apotek a. 1 rangkap Berdasarkan PMK No 3 Tahun 2015 Tentang
melakukan stok opname, ternyata b. 2 rangkap Peredaran, Penyimpanan, Pemusnahan, Dan
ditemukan obat morfin telah kadaluarsa. c. 3 rangkap Pelaporan Narkotika, Psikotropika, Dan Prekursor
Apoteker akan melalukan pemusnahan obat d. 4 rangkap Farmasi. Berita acara pemusnahan morfin
tersebut, sehingga harus membuat berita e. 5 rangkap (Narkotika) dibuat sebanyak 3 rangkap
acara pemusnahan. Berapakah rangkap
berita acara pemusnahan yang dibuat ?

157. Apoteker penanggungjawab apotek a. Kepala Dinas Berdasarkan PMK No 3 Tahun 2015 Tentang
melakukan stok opname, ternyata Kesehatan Peredaran, Penyimpanan, Pemusnahan, Dan
ditemukan obat morfin telah kadaluarsa. Provinsi Pelaporan Narkotika, Psikotropika, Dan Prekursor
Apoteker akan melalukan pemusnahan obat b. Kementrian Farmasi. Tembusan berita acara pemusnahan
tersebut, sehingga harus membuat berita Kesehatan morfin (Narkotika) di sampaikan kepada
acara pemusnahan. Kepada siapakah c. Kepala BPOM Kementrian Kesehatan bagian Direktur Jendral
tembusan berita acara tersebut disampaikan d. Kepala Dinas Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan.
? Kesehatan
Kota/Kabupate
e. Pemilik
sarana/apotek

158. Apoteker di industri obat tradisional A. Aspergillus


melakukan pengujian untuk mengetahui flavus
keamanan serta kualitas simplisia rimpang B.Penicillium
temulawak. Salah satu pengujian yang digiatum
dilakukan adalah uji cemaranaflatoksin. C. Aspergilus niger
Pengujian aflatoksin dilakukan karena D.Stachybotrys
senyawa tersebut merupakan senyawa yang chartarum
bersifat karsinogenik. Apakah kapang yang E.Penicillium
menghasilkan senyawa tersebut ? chrysogenum
Cemaran aflatoksin dihasilkan oleh kapang
Aspergillus flavus.
Sumber : Aini, Nurul, 2012,Aflatoksin : Cemaran
dan metode analisisnya dalam makanan

Ghazia Najihan N, 20405021144


159 Apoteker di industri obat tradisional akan A. 0,12 Sediaan jamu : 120 ml/ botol
membuat sediaan jamu sirup ekstrak B.1,2 Sekali produksi : 50 botol
temulawak 120 mL/botol. Sekali C.3 Kadar Asam benzoate : 0.01 - 0.1%
produksi dibuat scbanyak 50 botol. Dalam D.6 Berapa kadar maksimal pengawet?
formulasinya digunakan pengawet asam E.12 1 botol = 120 x 0,1%
benzoat. Asam benzoat = 0.12
yang diperbolehkan adalah 0,01-0,1 %. 1x produksi = 50 botol
Berapakah maksimal pengawet yang = 0.12 x 50 botol
diperbolchkan pcr produksi =6
(gram)?

Ghazia Najihan N. 20405021144


160. Apoteker di industri obat tradisional akan A. 1,6 Aspartam dalam sehari : 40 mg/KgBB
membuat sediaan jamu sirup ckstrak B. 2,9 Bobot balita maksima 5 tahun : 13,7 – 24,9 Kg
temulawak sebagai penambah C. 290 Berapa asupan maksimal aspartam pada balita
nafsu makan untuk anak. Dalam D. 548 dengan BB minimal?
formulasinya digunakan digunakan E. 996 Jawab = Dosis x BB
pemanis buatan yaitu aspartam. Asupan = 40 mg/KgBB x 13,7 Kg
aspartam dalam sehari yang dapat ditolelir = 548 mg
oleh tubuh manusia adalah 40 mg/Kg BB.
Sediaan terscbut dibuat Ghazia Najihan N. 20405021144
untuk balita dengan usia maksimal 5 tahun
(BB: 13,7-24,9 Kg). Berapakah asupan
maksimal aspartam (mg)
pada balita 5 tahun dengan berat badan
minimum?
161. Apoteker di industry obat tradisional a. 18-20 oC
melakukan uji AKK (angka kapang b. 20-25 oC
khamir) pada jamu kapsul ekstrak rimpang c. 27-28 oC
temulawak, Pengujian dilakukan dengan d. 28-30 oC
menuangkan jamu kapsul ekstrak rimpang
temulawak konsentrasi tertentu yang telah 30-35 oC
dibuat ke dalam media uji. Selanjutnya
media diinkubasi. Berapakah suhu inkubasi
yang diguankan?

Sumber : FI Edisi 6
162. Apoteker di apotek melakukan pemesanan a. Surat pesanan
obat batuk pilek yang mengandung precursor
paracetamol, CTM, dan dextromerthropan. b. Surat pesanan
Apoteker menuliskan obat yang dipesan narkotika
pada surat pesanan. Apakah jenis surat c. Surat pesanan
pemesanan yang tepat digunakan? psikotropika
d. Surat pesanan
obat-obat
tertentu Sumber : Peraturan Bpom No 10 Tahun 2019
e. Surat pesanan Tentang Pedoman Pengelolaan Obat-Obat Tertentu
biasa Yang Sering Disalahgunakan
163. Apoteker di apotek melakukan pengecekan a. Surat pesanan
pada buku defecta. Apoteker hendak prekursor allopurinol 100mg, na diklofenak 500mg, sirup
memesan tablet allopurinol 100mg, na b. Surat pesanan paracetamol dan tablet amoxsisilin 500mg
diklofenak 500mg, sirup paracetamol dan narkotik termasuk kedalam golongan obat biasa.
tablet amoxsisilin 500mg. apakah jenis c. Surat pesanan
suraat pemesanan yang tepat digunakan? psiko
d. Surat pesanan
oot
e. Surat pesanan
biasa
164. Apoteker di BPOM sedang melakukan a. Spektroskopi
penarikan kosmetik yang tidak mempunyai UV-vis Spektroskopi serapan atom fungsinya untuk
ijin edar. Salah satu kosmetik yang ditarik b. Spektroskopi senyawa logam seperti tembaga, merkuri, nikel,
adalah krim pemutih. Apoteker di BPOM resonansi zink.
melakukan pengujian kandungan merkuri magnetic inti
pada krim pemutih. Apakah metode c. Spektroskopi
analisis yang digunakan untuk pengujian NR
tersebut? d. Spektroskopi
Serapan Atom
e. Spektroskopi
massa
165. Apoteker di BPOM sedang melakukan Sampel A : 0,37+0,54+0,73 / 3 = 0,54
pengujian kandungan parasetamol pada a. A Sampel B : 0,32+0,51+0,63 / 3 = 0,48
jamu pegel linu yang beredar di pasaran b. B Sampel C : 0,35+0,57+0,91 / 3 = 0,61
namun tidak mempunyai ijin edar dari c. C Sampel D : 0,28+0,62+0,95 / 3 = 0,616
BPOM menggunakan metode kromatografi d. D Sampel E : 0,37+0,58+0,89 / 3 = 0,613
lapis tipis. Hasil rf standar pct adalah 0,75. e. E RF standar pct 0,75 maka yang mendekati nilai tesebut
Hasil pengujian sampel adalah sebagai adalah sampel D yaitu 0,616.
berikut:
Ber NILAI RF
cak Sam Sam Sam Sam Sam
pel pel pel pel pel
A B C D E
1 0,37 0,32 0,35 0,28 0,37
2 0,54 0,51 0,57 0,62 0,58
3 0,73 0,63 0,91 0,95 0,89
Sampel manakah yang positif mengandung
parasetamol ?
166. Apoteker di BPOM sedang melakukan A. A Batas yang diperbolehkan 0,8% yaitu: 0,8 % x 100
pengujian kandungan metil paraben pada B. B ml = 0,8
produk lotion 100 ml a. A b. B Batas yang C. C 1. Sampel A : 15 rentangnya = 14,2 - 15,8
diperbolehkan 0,8% yaitu: 0,8 % x 100 ml D. D hasil pengujian 15,5
= 0,8 yang ditetapkan dengan HPLC. Batas E. E 2. Sampel B : 9,8 rentangnya = 9 - 10,6
metil paraben yang diperbolehkan adalah hasil pengujian 10,5
0,8%. Hasil pengujian adalah sebagai 3. Sampel C : 19,8 rentangnya = 19 - 20,6
berikut. Sampel manakah yang tidak hasil pengujian 20,2
memenuhi kriteria? 4. Sampel D : 12 rentangnya = 11,2 – 12,8
hasil pengujian 14,8
5. Sampel E : 11 rentangnya = 10,2 – 11,8
hasil pengujian 11,3

Jadi yang tidak memenuhi kriteria adalah sampel


D, karena melebihi rentang yang diperbolehkan.
167. Apoteker bagian QC di industri farmasi A. 600-800 (Alkil
sedang melakukan analisis spektra FTIR halida)
bahan baku asam fenofibrat dari supplier B. 1450-1600
yang sebelumnya telah memasok (benzen
fenofibrat. Spektra pada bilangan aromatik)
gelombang manakah (1/cm) yang C. 1600-1750
menunjukkan bahwa bahan baku tersebut (alkena)
benar-benar yang dimaksud? D. 1750-2000
(karbonil)
E. 2500-3000
(karboksilat)

Sumber : Salama, F. M. M., Nassa, M. W. I.,


Sharaf El-Din, M. M. K., Attia, K. A. M., dan
Kaddah, M. Y., 2011, Determination of Fenofibrate
and the Degradation Product Using Simultaneous
UV-Derivative Spectrometric Method and HPLC,
American Journal of Analytical Chemistry, 2, 332-
343.

168. Apoteker bagian QC di suatu industri farmasi A. 1600


sedang melakukan pengujian kekuatan mekanik
suppositoria bisakodil 10 mg yang sedang B. 1700
diproduksi dengan hasil sbb: C. 1800
Pengujian ke Beban (g) Waktu (detik) D. 1900
1 2000 32
2 2000 11 E. 2000
3 2000 47

Berapakah (gram) rata-rata kekuatan mekanik


suppositoria tersebut?
I : 2000 – 100 = 1.900
II : 2000 – 200 = 1.800
III : 2000 = 2.000
5.700 : 3 = 1900

Sumber :
Afikoh, N., Nurcahyo, H., & Susiyarti, S. (2017).
PENGARUH KONSENTRASI PEG 400 DAN
PEG 4000 TERHADAP FORMULASI DAN UJI
SIFAT FISIK SUPPOSITORIA EKSTRAK
SOSOR BEBEK (Kalanchoe pinnata [L.]
pers). Parapemikir: Jurnal Ilmiah Farmasi, 6(2).
169. Apoteker di BPOM sedang melakukan A. Kromatografi
pengujian kandungan cemaran N- Kolom
Nitrosodiummetilamin (NDMA) pada B. Kromatgrafi
tablet ranitidine yang beredar di pasaran. Cair Kinerja
Metode analisis apakah yang digunakan Tinggi
untuk pengujian tersebut ? C. Kromatografi
Lapis Tipis
Densitometri
D. Kromatografi
Gas
E. Kromatografi
Cair-
spektrokopi
Massa
170. Apoteker di BPOM sedang melakukan A. Oksidatif
pengujian tablet ranitidine untuk melihat B. Karsinogenik
kandungan cemaran N-Nitrosodimetilamin C. Korosif
(NDMA) yang beredar di pasaran. Apakah D. Teratogenik
bahaya kandungan cemaran pada obat E. Infeksius
tersebut?

171. Apoteker di BPOM sedang melaukan A. A Sampel C


pengujian kandungan cemaran N- B. B 1. 330 mg : 3 = 110 ng (>96 ng/tab)
Nitrosodimetilamin (NMDA) pada tablet C. C 2. 315 mg : 3 = 105 ng (> 96 ng/tab)
ranitidin 150 mg yang beredar di pasaran. D. D 3. 298 mg : 3 = 99,33 ng (> 96 ng/tab) Sampel C
Kriteria amang batas cemaran tersebut E. E adalah sampel yang tidak memenuhi kriteria
adalah 96 ng/tablet.Data hasil pengujian ambang batas cemaran karena hasil melebihi
adalah sbb : ambang batas yang di tetapkan yaitu 96 ng/ tablet
Kadar NMDA per 3 unit dose (ng)
Sampel A Sampel B Sampel C Sampel D Sampel E

(1) 210 (1) 260 (1) 330 (1) 275 (1) 236

(2) 265 (2) 254 (2) 315 (2) 280 (2) 219

(3) 230 (3) 276 (3) 298 (3) 264 (3) 243

Sampel manakah yang tidak memenuhi


kriteria sambaing batas cemaran tersebut?
172. Apoteker di BPOM sedang melakukan A. Kromatogra
pengujian kandungan cemaran N- fi Kolom
Nitrosodietilamin (NDEA) pada tablet B. Kromatogra
valsartan yang beredar dipasaran. Metode fi Cair
analisis apakah yang digunakan untuk Kinerja
pengujian tersebut? Tinggi
C. Kromatogra
fi Lapis
Tipis
Densitomet
ri
D. Kromatogra
fi Gas
Kromatografi
Gas-Spe
173. Apoteker di BPOM sedang melakukan A. Oksidatif
pengujian tablet valsartan untuk melihat B. Kasinogenik
kandungan cemaran N-Nitrosodietilamin C. Korosif
(NDEA) yang beredar di pasaran. Apakah D. Teratogenic
bahaya kandungan cemaran pada obat E. Infeksius
tersebut?

NDEA bersifat karsinogenik.


Sumber :
Htttps://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/5921#
datasheet+LCSS&section =GHS-Classification
174. Apoteker di BPOM sedang melakukan A. A Kriteria ambang batas cemaran = 27 ng/tablet.
pengujian kandungan cemaran N- B. B Untuk kriteria ambang batas cemaran dalam 5 unit
Nitrosodietilamin (NDEA) pada tablet C. C dose (5 tablet) = 27 ng/tablet x 5 tablet = 135 ng.
valsartan yang beredar di pasaran. Kriteria D. D Jadi, untuk sampel yang tidak memenuhi kriteria
ambang batas cemaran tsb adalah 27 E. E tersebut adalah sampel D, karena cemaran yang
ng/tablet. Data hasil pengujian adalah sbb: terkandung (NDEA) dalam 5 unit dose atau 5 tablet
melebihi batas (135 ng).

Sampel manakah yang tidak memenuhi


kriteria ambang batas cemaran tersebut?

175. Apoteker di BPOM sedang melakukan A. Volumetri


pengujian kandungan timerosal pada B. Spektrometri
produk tetes mata yang beredar dipasaran C. Potensiometri
berdasarkan pada kurva arus tegangan D. Polarografi
secara elektrolisis. Apakah metode analisis E. Komatrografi
tersebut

Pengujian kandungan timerosal menggunakan


metode analisis polarografi
Sumber : FI VI hal. 2075
176. Apoteker di BPOM sedang melakukan A. Volumetri Jawab :
pengujian kandungan klorobutanol pad B. Polarografi E. Kromatografi gas
produk tetes telinga yang beredar di C. Potensiometri
pasaran. Metode analisis apakah yang D.Spektrofotometri Sumber : FI IV hal. 940
digunakan untuk pengujian tersebut? E. Kromatografi
gas Metode umum kromatografi gas : Prosedur umum
ini dapat digunakan untuk penetapan kuantitatif
benzyl alcohol, klorobutanol, fenol, dan ester metil,
etil propil dan butyl asam p-hidrobenzoat, yang
disebut terakhir dianggap sebagai satu kelompok
dan masing-masing ditetapkan secara terpisah.
177. Apoteker bagian QC suatu industri farmasi A. 10 Jawab : C. 30
akan melakukan pengujuan keseragaman B. 20
kandungan bahan aktif pada tablet Ramipril C. 30 Sumber : FI VI
10 mg yang sedang dalam produksi. D. 40
Berapakah jumlah sampel (tablet) minimal E. 50 Uji keseragaman kandungan diambil secara acak
yang diambil pada pengujian tersebut? sebanyak 30 tablet, kemudian dilakukan uji
keseragaman kandungan tahap pertama sebanyak
10 table, jika tidak memenuhi syarat maka
dilakukan uji tahap kedua yakni sebanyak 20
tablet.
178. Apoteker bagian QC suatu industri farmasi a. 10
sedang melakukan pengujian keseragaman b. 20
kandungan bahan aktif tablet ramipril 10 c. 30
mg yang sedang diproduksi. Berapakah d. 40
jumlah sampel (tablet) yang ditetapkan e. 50
kandungan zat aktifnya pada tahap
pertama?

Sumber : FI edisi 6
179. Apoteker bagian QC suatu industri farmasi a. 10
sedang melakukan pengujian keseragaman b. 20
kandungan bahan aktif tablet ramipril 10 c. 30
mg yang sedang diproduksi. Hasil d. 40
penetapan kadar tahap pertama tidak e. 50
memenuhi kriteria penerimaan. Berapakah
jumlah sampel (tablet) yang ditetapkan
kandungan zat aktifnya pada tahap kedua? Pada uji keseragaman kandungan diambil secara
acak 30 tablet, kemudian dilakukan uji
keseragaman kandungan tahap pertama 10 tablet,
jika tidak memenuhi syarat maka dilakukan uji
tahap kedua yakni 20 tablet.
Sumber : Farmakope indonesia edisi VI
180. Apoteker bagian QC suatu industri farmasi a. 3
sedang melakukan pengujian disolusi tablet b. 6
kombinasi metformin 500 mg dan c. 9
glibenklamid 5 mg yang sedang diproduksi. d. 12
Hasil pengujian tahap pertama tidak e. 15
memenuhi kriteria penerimaan. Berapakah Sumber : modul belajar obat ukai batch VI
jumlah sampel (tablet) yang ditetapkan
disolusinya pada tahap kedua?
181. Apoteker bagian QC suatu industri farmasi a. 3
sedang melakukan pengujian disolusi tablet b. 6
kombinasi metformin 500 mg dan c. 9
glibenklamid 5 mg yang sedang diproduksi. d. 12
Hasil pengujian tahap pertama tidak e. 15
memenuhi kriteria penerimaan. Berapakah
jumlah sampel (tablet) yang ditetapkan
disolusinya pada tahap kedua?
Sumber : Farmakope Indonesia Edisi VI, Hal 2138
182. Apoteker bagian R&D di industri farmasi a. 7,6024 Rumus :
melakukan pengujian disolusi untuk b. 9,5030 𝑔𝑟 1000
M = 𝑀𝑟 x 𝑉
sediaan kapsul celexocib 100 mg. Media c. 15,2048
disolusi yang digunakan adalah tribasic d. 30,4096 𝑔𝑟 1000
natrium phospate 0,04 M (BM : 380,120) e.45,6144 0,04 M = 380,120 x 1000
pH 12 sebanyak 1000 mL dengan suhu
36ºC. Berapa tribasic natrium phospate gr = 0,04 M x 380,120
yang diperlukan?
gr = 15,2048
183. Apoteker bagian RnD melakukan riset a. 100 mg Rasio 1: 2 (PEG : Celecoxib)
untuk meningkatka disolusi celecoxib b. 200 mg Celecoxib = 2 x 100mg
dengn metode dispersi padat. Pembawa c. 300mg = 200 mg
yang digunakan adalah PEG 6000 d. 400mg
dengan rasio (1:2). Kekuatan sediaan e. 500mg
kapsul celecoxib yang digunakan adalah
100mg. Berapa dispersi padat celecoxib
yang ditimbang tiap sediaan?
184. Apoteker bagian RnD di industri farmasi a. 440.1375 g Diket: Bobot tiap tablet 275 mg
akan memproduksi tablet Guafenesin 100 b. 831.8750 g Jumlah produksi 5500 tablet
mg dengan bahan tambahan amylum 11% c. 43.8625 g Amylum 11% tiap tablet
sebagai bahan penghancur. Tablet dibuat d. 166.375 g Jawab:
dengan bobot 275 mg sebanyak 5500 tablet e. 15.125 g Amylum = (11/100) x 275mg
tiap bets. Berapakah amylum yang harus = 30,25 mg
ditimbang? 30.25 mg x 5500 tab = 166.375
185. Pasien laki-laki didiagnosis dokter a. 10  Iter 2x artinya resep bisa ditebus sebanyak 3x.
menderita penyakit diabetes melitus, b. 15  Total metformin = 3 x 30 = 90 tablet.
datang ke apotek dan menyerahkan  Det XV iter 1x artinya metformin sudah
c. 30
salinan resep kepada apoteke sebagai diambil sebanyak 30 + 15 = 45 tablet.
berikut : d. 45  Jadi metformin yang bisa diberikan yaitu 90 –
Iter 2x e. 60 45 = 45 tablet
R/ Metformin 500 mg no XXX
S tdd I tab det XV iter 1x
Berapakah jumlah obat (tablet) yang harus
diberikan kepada pasien?
186. Pasien laki laki didiagnosa dokter a. 10 Dalam resep tertulis Iter 2x (resep bisa diulang
menderita penyakit hipertnsi dan angina b. 15 2x), artinya total obat yang diberikan kepada
pectoris, datang ke apotek dan c. 20 pasien yaitu sebanyak 30 tab. Pada kopi resep
menyerahkan salinan resep kepada d. 25 tertera “det orig” (sudah diberikan resep aslinya)
apoteker sebagai berikut : yaitu 10 tablet. Maka sisa obat yang bisa
e. 30 diberikan kepada pasien yaitu 20 tablet
Iter 2
R/ Adalat oros 30 No X
s 1 dd 1 tab
det orig
berapakah jumlah obat (tablet) yang harus
diberan kepada pasien?
187. apoteker bagian R n D di industry farmasi a. 5 derajat Flokulasi : Volume akhir flokulasi (Vu)
akana menentukan erajat flokulasi pada b. 0,6 Volume ahir deflokulasi (Voc)
upensi kloramfenikol 250 mg/5ml. c. 0,2
pengujian mengguakan sisem flokulasi dan d. 0,22 : 75
deflokuasi dengan hasil sebagai berikut ; e. 0,12 15
Pengujian Flokulasi Deflokulasi
Tinggi fase 100 ml 100 ml :5
padat awal
Tingg fase 75 ml 15 ml
padat akhir
Berapa nilai derajat flokulasi suspense
tersebut?
Apoteker bagian RnD di industri farmasi a. 0,15 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟 𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑛 (𝑉𝑢)
188. F=
mengembangkan formula sediaan suspensi 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑎𝑤𝑎𝑙 𝑠𝑢𝑠𝑝𝑒𝑛𝑠𝑖 (𝑉𝑜)
b. 0,75
kloramfenicol 250mg/5ml. sedian c. 1 75 𝑚𝑙
dilakukan pengujian menggunakan system d. 15 F = 100 𝑚𝑙
flokulasi dan deflokulasi dengan hasil e. 75
sebagai berikut F = 0,75
Pengujian Flokulasi Deflokulasi
Tinggi awal 100 ml 100 ml
suspense
Tinggi fase 75 ml 15 ml
padar akhir

Berapa volume flokulasi (F) suspense


tersebut ?
189. Apoteker bagian RnD di industri farmasi a. Uji sebuk kaca
merancang penggunaan wadah kaca untuk b. Uji permukaan
sediaan injeksi vitamin C 100 mg/ml. kaca
wadah di rancang menggunakan kata tipe 1 c. Uji ketahana
dan tidak tembus cahaya. Maka perlu terhadap air
dilakukan pengujian untuk menetapkan Sumber :
d. Uji kapasitas Ngulwiyah, C. P., Pratiwi, I. S., & Santoso, I.
daya tahan kaca baru. Apakah uji yang dapar
diperlukan? (2017). Pengaruh Pengujian Alkalinitas
e. Uji ekstraksi Gelas Terhadap Serangan Kimiawi Preparat
untuk resin Farmasi Dalam Pengemasan Sediaan Obat.
spesifik Jurnal Teknologi Farmasi Steril.

190. Apoteker di Instalasi farmasi puskesmas a. 1 bulan tanpa


melakukan pengadaan sediaan vaksin. cadangan
Frekuensi distribusi vaksin ke puskesmas b. 1 bulan + 3 hari
adalah sebulan sekali. Untuk menghindari cadangan
terjadinya penumpukan maka vaksin c. 1 bulan + 1
disimpan tidak lebih dari stok maksimal. Sumber :
minggu
Berapa persediaan stok maksimal yang PERATURAN MENTERI KESEHATAN
cadangan
harus disiapkan? REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN
d. 1 bulan + 2 2017 TENTANG PENYELENGGARAAN
minggu IMUNISASI
cadangan
e. 1 bulan + 1
bulan cadangan

191. apoteker bagian industri farmasi sedang a. kelas A


memproduksi sediaan infus ringer laktat. b. kelas B
sediaan tersebut dilakukan strelisisasi akhir c. kelas C
dengan alat autoklaf. Semua bahan d. kelas D
ditimbang sebelum dilakukan e. kelas E
pencampuran. Apakah kelas ruangan yang
sesuai untuk penimbangan ?

Sumber : CPOB 2018


192. apoteker bagian QC di industry melakukan a. Diluent Uji waktu hancur sesuai dengan persyaratan FI
pengujian terhadap waktu hancur tablet b. binder adalah kecuali dinyatakan lain, semua tablet harus
ibuprofen 200mg. syarat waktu hancur c. disintegran tidak lebih dari 15 menit untuk tablet tidak bersalut
tablet adalah tidak lebih dari 15 menit. d. lubrikan dan tidak lebih dari 60 menit untuk tablet salut
Setelah dilakukan pengujian, diketahui e. glidan gula/salut selaput. (FI V)
waktu hancur 27 menit. Bahan apa yang
perlu ditambahkan untuk memperoleh sifat Untuk memperbaiki waktu hancur/disolusi bias
fisik yang lebih baik ? gunakan disintegrant.
193. Apoteker bagian produksi melakukan in A.HPMC
process control untuk pembuatan tablet B. Laktosa
ibuprofen 200 mg Saat pengempaan terjadi C. Povidone
penempelan granul pada die, Bahan apa D. Magnesium
yang perlu ditambah untuk mengatasi strear
permasalahan tersebut? E. Sodium Starch
Glicolate

194. Apoteker bagian R&D di industri farmasi A. Binder


mengembangkan formula tablet ibuprofen B. Glidan
200 mg Pada prosespengempaan, tablet C. Diluent
mengalami capping. Apakah bahan yang D. Disintegran
dapat dioptimasi untuk mengatasi E. Preservatit
permasalahan tersebut?
195. Apoteker bagian QA di industri farmasi a. 0,316 g
melakukan validasi metode analisis b. 1,5803 g
permanganometri. Larutan baku sekunder c. 3,161 g
yang digunakan adalah kalium d. 15,803 g
permanganat (KMn 04) 0,1 N (BM 158, e. 31,606 g
03) sebanyak 1000 ml dengan nilai valensi
5, berapa kalium permanganat yang
diperlukan ?
196. Apoteker bagian RnD melakukan formulasi a. Manitol
tablet tanpa salut. Setelah diuji sifat b. Sukrosa
fisiknya mempunyai waktu hancur yang c. Sodium Stach
tidak sesuai kriteria yang dipersyaratkan. Glicolate
Hal ini dikarenakan air sukar masuk ke d. Aerosil
dalam tablet. Bahan apa yang perlu e. Amilum
dikurangi untuk memperoleh sifat fisik
yang lebih baik?

(FI edisi 6)
(HOPE edisi 6)
Jadi pada soal tablet memiliki waktu hancur yang tidak sesuai dikarena
sukar masuk ke dalam tablet. Sehingga solusi bahan yang perlu dikurang
memperoleh sifat fisik yang lebih baik adalah zat pengikat (amilum)
SUMBER : lachman, l., h. a. lieberman and j.lkaning,
1994, teori dan praktek farmasi industri edisi ii,
universitas indonesia press, jakarta.
197. Apoteker bagian produksi di industri a. 0-5 Pa
farmasi akan mendesain fasilitas produksi b. 5-10 Pa
sediaan steril yang berkaskade antara ruang c. 10-15 Pa
penyangga dengan ruang kelas B. d. 15-20 Pa
Berapakah perbedaan tekanan yang tepat e. 20-25 Pa
untuk kedua ruangan tersebut ?

Sumber : CPOB tahun 2012


198. Seorang apoteker di industri farmasi akan a. 10 kali per jam
mendesain sistem tata udara ruang produksi b. 15 kali per jam
kapsul Omeprazole 20 mg. berapakah c. 20 kali per jam
pertukaran udara minimal yang d. 25 kali per jam
diperbolehkan untuk ruang produksi e. 30 kali per jam
tersebut ?

Sumber : CPOB 2018


199. Seorang apoteker dibagian RnD sedang a. Avicel
membuat formulasi tablet salut lepas salut b. Gelatin
selaput Metronidazol 500 mg. komposisi c. Laktosa
Avicel, gelatin, laktosa, pvp dan mg d. PVP
stearate. Manakah bagan tersebut yang e. Magnesium
digunakan sebagai pembentuk film ? stearat

Sumber : Handbook of Pharmaceutical Exipients


Fifth Edition
200. Apoteker di industri farmasi akan a. Validasi
melakukan validasi pada plant steril baru pembersihan
yang akan digunakan ntuk produksi injeksi b. Validasi Aseptis
Epinefrin HCl. Validasi mencakup simulasi c. Validasi
pengisian dengan media pertumbuhan pengisian
Trypticase Soy Broth (TSB).Validasi d. Validasi
apakah yang dilakukan oleh Apoteker prospektif
tersebut ? e. Validasi Sumber : CPOB 2018
konkuren

Anda mungkin juga menyukai