No.
1 Seorang pasien (laki-laki, 27 tahun) datang ke A. Beklometasone/ formoterol
rumah sakit dan didiagnosis dokter menderita B. Budesonide/ formoterol/
moderate asthma terkontrol. Dokter meminta tiotropium
pendapat apoteker terkait terapi yang sebaiknya C. Budesonide/ formoterol dosis
diberikan. Apakah obat yang dapat diberikan? rendah
D. Budesonide/ formoterol dosis
medium
E. Budesonide/ formoterol dosis
tinggi
LARASATI (21405021003)
6 Seorang pasien (laki-laki, 59 tahun) dibawa ke RS A. Metoprolol
dengan diagnosis sindrom koroner akut (SKA). B. Salbutamol
Pasien juga diketahui memiliki riwayat asma dan C. Metil prednisolone
pneumonia. Pasien mendapatkan terapi
D. Sefiksim
metoprolol, salbutamol, metil prednisolone,
sefiksim dan n-asetil sistein. Dokter kemudian N-asetil sistein
berdiskusi dengan apoteker terkait adanya obat Pasien asma kontra indikasi dengan obat Metoprolol.
yang dikontraindikasikan. Apakah obat yang (Basic Phamacology and Drug Notes edisi 2017)
dimaksud?
LARASATI (21405021003)
7 Seorang pasien (perempuan, 30 tahun) datang ke A. Glimepirid Sulfonilurea akan berinteraksi dengan ATP-sensitive kanal kalium pada sel beta
RS dengan membawa hasil pemeriksaan gula B. Pioglitazon pankreas sehingga terjadi depolarisasi terbukanya kanal Ca, dengan terbukannya
darah dengan nilai HbA1C = 7,3%. Dokter C. Metformin kanal Cam aka ion Ca akan masuk kedalam granul sel beta pankreas yang
mendiagnosa DM dan bertanya kepada Apoteker D. Linagliptin mengakibatkan rangsangan sekresi insulin (Katzung, B.G., 2013).
obat dengan mekanisme memacu sekresi insulin E. Rapaglinid Sulfonilurea terdapat 2 generasi, generasi 1 meliputi tolbutamid, tolazamid,
oleh sel beta pankreas. Apakah obat yang dapat asetoheksemid dan klorpropamid sedangkan generasi 2 meliputi glibenklamid,
diberikan? glipizid, glikazid dan glimepiride
Sumber :
http://repository.um-surabaya.ac.id/4254/3/BAB_2.pd
Katzung B.G. Farmakologi: Dasar Dan Klinik Buku 2. 1st ed. Jakarta: Salemba
Medika; 2012. p.484.
8 Seorang pasien (laki-laki, 37 tahun) datang ke RS A. Glibenklamid Enzim α-glukosidase adalah enzim yang berperan dalam pemecahan karbohidrat
untuk pemeriksaan gula darah. Diketahui hasil B. Metformin menjadi glukosa pada saluran pencernaan. Enzim ini dapat meningkatkan kadar
GDP= 121mg/dl dan GD2PP = 209 mg/dl. Dokter C. Linagliptin gula darah. Akarbosa adalah obat antidiabteik yang bekerja dengan cara
bertanya kepada Apoteker tentang obat yang D. Akarbose menghambat aktivitas enzim α-glukosidase (Dipiro et al., 2008).
mampu memecah glukosa pada saluran E. Pioglitazon Sumber :
pencernaan. Apakah obat yang diberikan? http://eprints.ums.ac.id/48925/3/BAB%20I.pdf
Dipiro, J. T., Dipiro, C.V., Wells, B.G., & Scwinghammer, T.L. 2008.
Pharmacoteraphy Handbook Seventh Edition. USA : McGraw-Hill Company.
9. Apoteker melakukan pemantauan terapi obat pada A. Pioglitazon
pasien rawat inap (perempuan, 50 tahun) yang B. Dapagliflozin
didiagnosis DM tipe 2 dengan komorbid gagal C. Glibenklamid
jantung. Pasien telah diterapi dengan metmorfin D. Akarbose
selama 3 bulan, namun target HbAlC belum E. Insulin
tercapai. Apoteker mengusulkan obat tambahan
kepada dokter. Apakah obat yang di sarankan?
10. Apoteker melakukan pemantauan terapi obat pada A. Pioglitazon
pasien rawat inap (perempuan, 50 tahun) ayng B. Dapagliflozin
didiagnosis DM tipe 2 dengan komorbid gagal C. Liraglutide
jantung. Pasien telah diterapi dengan metformin D. Akarbose
selama 3 bulan, namun target HbA1C belum E. Insulin
tercapai, dan GFR 55 ml/menit. Apoteker
mengusulkan obat tambahan kepada dokter.
Apakah obat yang disarankan?
11 Apoteker melakukan pemantauan terapi obat pada A. Menurunkan dosis kaptopril secara Penyelesaian:
pasien rawat inap (perempuan,50 tahun ) yang bertahap menurut drug.com yaitu resiko atau tingkat keparahan asidosis laktat dapat
didiagnosis DM tipe 2 dengan komorbid B. Mengganti kaptopril dengan HCT meningkatkan ketika metformin dikombinasi dengan captopril (Rasdianah, 2021).
hipertensi. Pasien telah diterapi dengan metformin C. Meneruskan penggunaan kaptopril
dan kaptopril 12,5 mg 2 kali sehari selama 6 D. Menghentikan penggunaan kaptopril
bulan. Saat ini tekanan darah pasien 115/75 E. Mengkombinasi kaptopril dengan
mmHg . Apoteker menuliskan hasil pemantauan HCT
terapi pada CPPT
Apakah plan yang dituliskan apoteker?
12 Apoteker di apotek menerima resep untuk pasien A. Dalam keadaan perut kosong Penyelesaian:
DM tipe 2 (perempuan 45 tahun ) resep terdiri dari B. 30 menit sebelum makan Pioglitazone cara penggunaan tidak tergantung waktu makan
pioglitazon 30 mg, apoteker menyerahkan obat C. Segera sesudah makan
disertai informasi penggunaan obat. Apa D. 1 jam sesudah makan
informasi yang disampaikan apoteker? E. Tidak tergantung waktu makan
15 Apoteker di rumah sakit melakukan visite a. Glimepiride Untuk pasien yang sudah menjalankan terapi dengan metformin 500 mg
bersama dokter pada pasien (laki-laki, 54 tahun) b. Akarbose
dengan di diagnosis DM tipe 2. Pasien telah selama 3 bulan namun hasil HbA1C saat diperiksa ≥ 7,5%, pasien bisa
c. Pioglitazon
menjalani terapi dengan metformin 500 mg, 2 kali diberikan terapi kombinasi 2 macam obat yang terdiri dari metformin 500
d. Sitagliptin
sehari selama 3 bulan, namun HbA1C-nya tetap
8%. Dokter meminta pendapat kepada apoteker e. Insulin mg ditambah dengan obat lain yang memiliki mekanisme kerja yang
tambahan terapi dengan resiko hipoglikemi berbeda. Untuk obat kombinasi dengan tingkat risiko hipoglikemi rendah
rendah. Apakah obat yang diusulkan?
menurut literatur adalah obat golongan penghambat glukosidase alfa yaitu
Rizka Julianisa (21405021008)
akarbose, dimana akarbose tidak menyebabkan hipoglikemia pada pasien
DM tipe 2.
(Perkeni. 2021. Pedoman Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2 Di
Indonesia 2021. Jakarta: PB. PERKENI)
16 Apoteker di rumah sakit melakukan visite a. Isoniazid Terdapat interaksi antara penggunaan Rifampisin dengan obat antidiabetik oral
bersama dokter pada pasien (laki-laki, 54 tahun) b. Rifampisin (golongan sulfonilurea/glimepiride), karena Rifampisin akan mengurangi
dengan di diagnosis DM tipe 2 dan TB paru. c. Pirazinamid efektivitas glimepiride, sehingga perlu dilakukan monitoring kadar glukosa darah
Pasien telah menjalani terapi dengan metformin, kebih ketat, atau bisa dilakukan penggantian dengan antidiabetik lainnya.
d. Etambutol
glimepirid 2 mg, isoniazid, rifampisin, (Perkeni. 2021. Pedoman Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2 Di
pirazinamid, etambutol, dan piridoksin, namun e. Piridoksin Indonesia 2021. Jakarta: PB. PERKENI)
HbA1C-nya tetap 8%. Apoteker menduga adanya
interaksi antara glimepirid dan obat TB. Apakah
obat TB yang dimaksud?
Terapi yang digunakan pasien sudah sesuai dengan panduan pilihan ARV lini
pertama TDF + 3TC (atau FTC) + EFV
SUMBER : Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 87 Tahun
2014 Tentang Pedoman Pengobatan Antiretroviral Halaman 54
19 Apoteker dirumah sakit sedang melakukan a. NaCl 0,9 % Referensi :
cisplatin untuk pasien dengan diagnosa kanker b. NaCl 3%
payudara. Apoteker menentukan pelarut yang c. Dekstrose 5%
sesuai untuk pencampuran tersebut. Manakah d. Steril Water for Injection
pelarut yang tepat untuk dipilih apoteker ? e. Ringer Laktat
20 Apoteker dirumah sakit sedang melakukan a. 50 ml Referensi : Body Surface Area ( Mosteller)
pencampuran cisplatin dengan pelarut yang sesuai b. 75 ml
untuk pasien kanker payudara ( perempuan 28 c. 110 ml TB : 160 cm
tahun, BB 48kg, TB 160 cm ). Dokter meminta d. 120 ml BB : 48 kg
apoteker menyiapakan cisplatin dengan dosis 75 e. 150 ml Dosis Cisplatin : 75 mg / m2
mg/m2. Tersedia cisplatin 1mg/ml. berapakan
volume cisplatin yang harus diambil apoteker ? Rumus BSA ( Body Surface Area )
( ) ( )
=√ x Dosis Cisplatin
( ) ( )
=√ x 75 mg/m2
= 1,46 x 75 mg/m2
= 109,5 mg 110 mg
Sediaan Cisplatin 1 mg / mL
110 mg x 1 mL = 110 mL
21 Apoteker di rumah sakit sedang melakukan A. 5 ml Dosis paclitaxel 255 mg
pencampuran paclitaxel dengan pelarut yang B. 30 ml
sesuai untuk pasien kanker ovarium (perempuan C. 43 ml Tersedia 30 mg/ ml
28 th, BB 48 kg, TB 160 cm) Dokter meminta D. 50 ml
apoteker menyiapkan paclitaxel dengan dosis 255 E. 54 ml
mg. tersedia cisplatin 30 mg/ml. Berapakah
volume cisplatin yang harus diambil apoteker?
(Jurnal Studi Eksplorasi Penatalaksanaan Hipertensi pada wanita Hamil, 2018, hal.
192)
Ika Lutfiana Pertiwi (21405021012)
24 Seorang laki-laki (29 tahun) datang ke apotek a. Rifampisin
dengan keluhan nyeri sendi. Apoteker melakukan b. Etambutol
konseling kemudian diketahui saat ini pasien c. Pirazinamid
sedang menjalani terapi TB sudah 3 bulan. d. Streptomisin
Apoteker menduga nyeri sendi pasien akibat efek e. Isoniazid
samping dari obattersebut. Apakah obat yang
dimaksud oleh apoteker?
Dewi, N.M.A.R. (2020). Interaksi Obat Antara Klopidogrel dan Proton Pump
Inhibitor (PPI). Sasambo
Journal of Pharmacy, 1(1), 1-5.
Sumber : Alomedika
29 Seorang pasien (laki-laki,35 tahun) dibawa ke a. Haloperidon
IGD dengan peningkatan deta jantung dan b. Nalokson
peningkatan tekanan darah diserta mual dan c. Metadon
muntah. Pasien sebelumnya mengkonsumsi d. Konidin
amfetamin. Dokter mendiagnosis intoksikasi e. Burfenofrin
amfetamin. Dokter meminta saran kepada
apoteker. Apaka saran yang dapat diberikan
apoteker?
31 Apoteker bagian RnD di industri ekstrak A. Dekantasi Maserasi merupakan metode ekstraksi dengan proses perendaman bahan
bahan alam akan melakukan pengujian B. Evaporasi dengan pelarut yang sesuai dengan senyawa aktif yang akan diambil dengan
terhadap sediaan ekstrak jambu biji. proses C. Filtrasi pemanasan rendah atau tanpa adanya proses pemanasan. Setelah proses
ekstraksi dilakukan dengan metode maserasi 2 D. Kristalisasi ekstraksi selesai dilakukan pemisahan antara maserat dan ampas dengan
kg serbuk daun jambu biji dimasukkan ke E. Sentrifugasi teknik filtrasi.
dalam maserator dan ditambahkan dengan
pelarut sebanyak 20 L. setelah proses Rundengan, C. H., Fatimawali, Herny, S., 2017. Uji Daya Hambat Ekstrak
ekstraksi selesai, maka dilakukan pemisahan Etanol Biji Pinang Yaki (Areca vestiaria) Terhadap Bakteri Stapyhlococcus
antara maserat dan ampas. Apakah teknik aureus, Escherichia coli, Pseudomonas aeruginosa. Jurnal Ilmiah Farmasi
pemisahan yang tepat dilakukan? UNSRAT Vol. 6 No. 1, 37-46
N ) ( ))
((
N x 10³
N= 163,5 x 10³ ~ 1,6 x10⁵
Sumber: Depkes RI, 2000, Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat
halaman 28, Jakarta.
36 Apoteker bagian pengawasan mutu di industri A. 2,0 x 102
obat tradisional melakukan pengujian angka B. 2,5 x 102
kapang khamir (AKK) sediaan kapsul daun katuk. C. 4,3 x 102
Data hasil pengujian sebagai berikut: D. 5,0 x 102
Pengenceran Cawan Cawan E. 5,6 x 102
petri I petri II
10-1 43 56
10-2 15 25
10-3 1 0
Berapakah nilai AKK (koloni/mL) sampel? Pengujian kapang khamir 40-60 koloni
Pengenceran 10-1 pada cawan i didapatkan 43 koloni dan pada cawan II didapatkan
56 koloni
Rata-rata jumlah koloni =
=
= 49,5
AKK =
= 49 x 1/10-1
= 49,5 x 101
= 4,95 x 102
= 5,0 x 102
Sumber: Depkes RI, 2000, Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat
halaman 29, Jakarta.
37 Apoteker bagian pengawasan mutu di industri A. Tioglikonlat Pembahasan : Metode yang digunakan adalah sampel diinkolasi langsung ke
farmasi melakukan pengujian steririlitas sediaan B. Nutrient broth medium agar untuk melihat ada tidaknya pertumbuhan bakteri. Media agar Brain
injeksi deksametason 5mg/mL. Sediaan yang C. Brain heart infusion Heart Infusion (BHI) sebagai media penyubur dan diinkubasi selama 24 jam
dibuat harus memenuhi kriteria steril terhadap D. Potato dextrio agar kemudian dipindahkan ke media universal (media BP)
mikroorganisme. Sediaan diinokulasi dalam media E. Soybean-Casein Digest
yang sesuai untuk pertumbuhan kapang. Apakah
media yang sesuai untuk uji tersebut?
38 Apoteker bagian pengawasan mutu di industri A. Tioglikonlat Pembahasan : Metode yang digunakan adalah sampel diinkolasi langsung ke
farmasi melakukan pengujian steririlitas sediaan B. Nutrient broth medium agar untuk melihat ada tidaknya pertumbuhan bakteri. Media agar Brain
injeksi gentamisin sulfat 40mg/mL. Sediaan yang C. Brain heart infusion Heart Infusion (BHI) sebagai media penyubur dan diinkubasi selama 24 jam
dibuat harus memenuhi kriteria steril terhadap D. Potato dextrio agar kemudian dipindahkan ke media universal (media BP)
mikroorganisme. Sediaan diinokulasi dalam media E. Soybean-Casein Digest
yang sesuai untuk pertumbuhan bakteri aerob dan
anaerob. Apakah media yang sesuai untuk uji
tersebut?
39 Apoteker bagian pengawasan mutu di industri a. 1
farmasi melakukan pengujian sterilitas sediaan b. 2
injeksi aminofilin 24 mg/ml. Sediaan dikemas c. 5
dalam wadah ampul dengan volume 10 mL. d. 7
Berapa mL jumlah minimum sampel yang e. 10
diujikan tiap wadah ?
Sumber : Farmakope
Indonesia Edisi V
40 Apoteker bagian pengawasan mutu di industri a. 10
farmasi melakukan pengujian sterilitas tetes mata b. 20
kombinasi dexamethason dan neomycin sulfat. c. 30
Sediaan diproduksi sebanyak 1500 botol tiap bets. d. 40
Berapa jumlah minimum sampel yang diujikan e. 50
tiap bets ?
Sumber : Farmakope
Indonesia Edisi V
41 Apoteker bagian gudang farmasi rumah sakit A. 1
menerima barang dari PBF sebagai berikut : B. 2
C. 3
D. 4
E. 5
JAWABAN : D
43 Apoteker di industri obat tradisional melakukan A. 0 Jawaban : B
pengujian stabilitas terhadap serbuk jahe merah B. 12
yang dikemas dengan aluminium sachet. Hasil uji C. 24 Kondisi penyimpanan Uji stabilitas menurut Asean Guideline
stabilitas sebagai berikut: D. 36
E. 48
sumber :
CPOB 2018
Jawaban : D. 4
Bioavailabilitas (ketersediaan obat secara sistemik) berbanding lurus dengan
AUC. Pada formula ke-4 didapat AUC paling tinggi yaitu 245 µg/mL jam.
(Persentase menyatakan rasio polimorf beta)
Berdasarkan tabel tersebut, dipilih satu
formula yang memberikan bioavailabilitas
optimum. Manakah formula yang dimaksud?
Pontoh, J., Buyung N., 2011, Analisa Asam Lemak Dalam Minyak Kelapa Murni
(VCO) Dengan Dua Peralatan Kromatografi Gas, Universitas Sam Ratulangi, Jurnal
Ilmiah Sains, 11 (2)
58. Apoteker dibagian pengawasan mutu suatu
industry obat tradisional sedang melakukan a. Karbohidrat
skrining fitokimia pada jamur Boletus sp. dengan b. Alkaloid
menambahkan larutan pereaksi ninhidrin-aseton c. Tannin
1% hingga terbentuk warna ungu. Apakah d. Asam amino
senyawa yang diindentifikasi? e. Saponin
Lestari, N.K.L., Sukrama, I.D.M., Suardana, I.W., 2019, Karekteristik Fisiko Kimia
dan Uji Aktivitas Antimikroba Bakteriosin dari Isolat Bakteri Asam Laktat 15 B Hasil
Isolasi Kolon Sapi Bali, Buletin Veteriner Udayana, Universitas Udayana, Bali
59. Apoteker di bagian pengawasan mutu suatu a. Tannin
industri obat tradisional sedang melakukan b. Alkaloid
skrining fitokimia daun jambu mete. Hasil c. Flavonoid
menunjukkan bahwa sampel yang ditambah d. Glikosida
pereaksi gelatin- Nacl menghasilkan endapatn saponin
berwarna putih. Apakah golongan senyawa
tersebut?
Utari, S.S.N., 2016, Skrining Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol 70% Dari
Beberapa Daun Tanaman Di Indonesia Terhadap Bakteri Shigella Sonnei
Serta Bioautografinya, Universitas Muhammadiyah Surakarta
60. Apoteker bagian pengawasan mutu suatu a. 0,624 Kurva baku :
industry obat tradisional memastikan kadar b. 0,710 Y = 0,0438 X + 0,0177
flavonoid total dari ekstrak etanol daun manga c. 0,824 0,564 ppm = 0,0438 X + 0,0177
harum manis menggunakan spektrofotometri d. 0,593 0,564-0,0177 = 0,0438 X
uv-vis dengan panjang gelombang 435 nm. e. 0,699 0,5463 = 0,0438 X
Ekstrak ditimbang sebanyak 1 gram kemudian 0,5463 : 0,0438 = X
dilarutkan dengan etanol pa sampai batas 100 12,473 ppm =X
ml. larutan ekstrak diambil 0,5 ml dilarutkan 12,473 ppm = 12,473 mg/ L
etanol p.a sampai batas 25 ml. Kurva baku
yang didapatkan dari pembanding kuersetin Faktor pengenceran (FP)
adalah Y= 0,0438 X + 0,0177 ( Y= absorbansi = di add-kan : yang diambil
dan X = konsentrasi flavonoid (ppm)). Nilai = 25 ml : 0,5 ml
absorbansi dari sampel adalah 0,564. Berapa = 50 ml = 0,05 L
kadar flavonoid total (mg/gram ekstrak) yang
terkandung dalam ekstrak etanol daun manga Kadar flavonoid yaitu :
harum manis tersebut? mg = x . FP
= 12,473 mg/ L . 0,05 L
= 0,624 mg
64 Apoteker di apotek sedang melakukan stock a. 1 Menurut Permenkes Nomor 3 Tahun 2015 Tentang Peredaran,
Penyimpanan, Pemusnahan, dan Pelaporan Narkotika, Psikotropika, dan
opname dengan daftar sebagai berikut: b. 2
Prekursor Farmasi yang berbunyi laporan sebagaimana dimaksut pada ayat
Esta olam 2 mg 15 tablet c. 3 1 sampai dengan ayat 4 dan ayat 6 dapat menggunakan
Mecobalamin 500 70 tablet d. 4
mc e. 5
65 Apoteker bagian pengawasan mutu di industri A Dilusi cair Metode dilusi dibagi menjadi 2, yaitu dilusi cair dan padat. Metode dilusi
obat tradisional melakukan uji aktivitas B. Difusi cair digunakan untuk mengukur KHM (kadar hambat minimum) sementara
antibakteri ekstrak jahe merah sebagai bahan C. Cup-plate technique metode dilusi padat digunakan untuk menentukan KBM (kadar bakterisidal
baku sediaan jamu. Pengujian dilakukan D. Ditch-plate technique minimum). Cara yang dilakukan pada metode dilusi cair adalah dengan
dengan menentukan nilai konsentrasi hambat E. Gradient-plate technique membuat seri pengenceran agen antimikroba pada medium cair yang
minimal. Apakah metode yang digunakan? ditambahkan dengan mikroba uji. Metode dilusi padat dilakukan dengan
menginokulasi mikroba uji pada media agar yang mengandung agen
antimikroba. Keuntungan metode dilusi ini adalah satu konsentrasi agen
antimikroba yang diuji dapat digunakan untuk menguji beberapa mikroba
uji Sumber : Pratiwi, S.T., 2008, Mikrobiologi Farmasi, Erlangga, Jakarta,
pp. 136-147,176.
66 Apoteker abgian penelitian dan A. Menentukan dosis Uji aktivitas anti bakteri Metode Cakram Kertas Pada Cakram kertas
pengembangan di industri obat tradisional B. Menentukan potensi digunakan suatu kertas cakram saring (paper disc) yang berfungsi sebagai
mengembangkan sediaan obat herbal C. Menentukan toksisitas tempat menampung zat antimikroba. Kertas saring yang mengandung zat
terstandart dari ekstrak sirih merah yang D. Menentukan kandungan senyawa antimikroba tersebut diletakkan pada lempeng agar yang telah diinokulasi
mengandung senyawa fenolik sebagai E. Menentukan kandungan cemaran pada waktu dan suhu tertentu, sesuai dengan mikroba uji kemudian
antibakteri. Ekstrak dilakukan pengujian diinkubasi pada waktu dan suhu tertentu, sesuai dengan kondisi optimum
menggunakan teknik difusi cakram. Apakah dari mikroba uji yaitu pada suhu 37ºC selama 18-24 jam. Ada 2 macam
tujuan pengujian tersebut? zona hambat yang terbentuk dari cara kriby bauer. Radical zone yaitu suatu
daerah disekitar disk dimana sama sekali tidak ditemukan adanya
pertumbuhan bakteri. Potensi antibakteri diukur dengan mengukur diameter
dari zona radikal. Irradical zone yaitu suatu daerah sekitar disk dimana
pertumbuhan bakteri dihambat oleh antibakteri, tetapi tidak dimatikan.
Sumber : Ariyani, H., Nazemi, M., Hamidah, H., & Kurniati, M. (2018). Uji
Efektivitas Antibakteri Ekstrak Kulit Limau Kuit (Cytrus hystrix DC)
Terhadap Beberapa Bakteri JCPS (Journal of Current Pharmaceutical
Sciences), 2(1), 136-141
67. Apoteker bagian pengawasan mutu di industri A. Waktu panen
obat tradisional melakukan pemeriksaan B. Sortasi
terhadap sampel simplisia herba meniran C. Perajangan
(phyllanthus niruri L) sebagai bahan baku D. Proses pencucian
suplemen imunomodulator. Hasil pemeriksaan E. Pengeringan
menunjukan kadar air simplisia 13% dan terdapat
bercak putih yang diduga hifa jamur. Kondisi
tersebut disebabkan oleh penyimpangan pada
proses pembuatan simplisia. Apakah tahap yang
menyimpang?
Referensi :
Refluks merupakan suatu metode ekstrasi dengan pelarut pada suhu titik
didihnya selama waktu tertentu dari jumlah pelarut terbatas yang relatif
konstan dengan adanya pendingin baik (Prayoga dan Lisnawati, 2020).
Refluks lebih efisien daripada perkolasi atau maserasi karena waktu
membutuhkan ekstraksi dan pelarut yang lebih sedikit (Zhang et al, 2018).
= x 100%
= x 100%
= 6,0%
Syarat: 2 – 5% (Lachman, 1994)
76 Apoteker bagian produksi di Industri farmasi A. 1,1% Diketahui:
melakukan pembuatan tablet antalgin 500 mg
dengan metode granulasi basah. Masa granul B. 2,0% Bobot granul awal (W0) = 2500 Kg
dicetak dan ditimbang sehingga diperoleh
C. 6,0% Bobot sesudah pengeringan (W1) = 2350 Kg
bobot granul lembab sebesar 2500 Kg.
kemudian granul dikeringkan dan diperoleh D. 6,4% Ditanya: %kandungan lembab?
masa granul 2350 Kg. Berapa % kandungan
9,4% Jawab:
lembab granul tersebut?
% Kandungan Lembab = x 100%
= x 100%
= x 100%
= 6,0%
Kelembaban granul yang baik adalah 1 – 5% (Voight, 1994).
77 Apoteker bagian penjaminan mutu di industry Jawaban : D Tekanan udara didalam ruang bersih adalah 15 Pascal lebih rendah dari
farmasi melakukan validasi ruang aseptis
A. Tekanan udara ruang pencampuran ruang lainnya sedangkan tekanan udara dalam ruang penyiapan, ganti
untuk pencampuran dan pengemasan sediaan
injeksi furosemide 10 mg/mL. Ruangan sama dengan ruang pengemasan pakaian dan antara harus 45 Pascal lebih tinggi dari tekanan udara luar.
dibedakan berdasarkan ukuran partikel dan
B. Tekanan udara ruang pencampuran
tekanan udara agar tidak terjadi perpindahan
partikel. Bagaimana desain ruangan tersebut? lebih kecil 5 pa dari ruang
pengemasan
C. Tekanan udara ruang pencampuran
lebih besar 10 pa dari ruang
pengemasan
D. Tekanan udara ruang pencampuran
lebih kecil 15 pa dari ruang
pengemasan
Tekanan udara ruang pencampuran
lebih kecil 20 pa dari ruang
pengemasan
(Fina Rosyidah,21405021040)
80. Apoteker berencana membuat apotek baru a. 21,4% ● HPP: 60% dari omset
dengan modal pinjaman dana dari bank b. 44,4% = 345.600.000
sebnayak Rp. 350.000.000. Perhitungan studi c. 60,7% ● Laba kotor= Pendapatan - HPP
kelayakan sebagai berikut : d. 82,4% =576.000.000– 345.600.000
98,7% = 230.400.000
● Laba bersih = Laba kotor – beban usaha(kebutuhan operasional)
= 230.400.000 – 75.000.000
= 155.400.000
ROI =
Berapa persen Return on Investment apotek
tersebut?
= 2,25
( )
PBP =
= 3,04
88 Apoteker di Puskesmas menyiapkan vaksin a. Cold box Pembahasan : D (Vaccine carier) Vaccine carrier adalah alat untuk
BCG untuk dibawa dari Puskesmas ke b. Cold pack mengirim/membawa vaksin dari Puskesmas ke Posyandu atau tempat
Posyandu. Apoteker akan menggunakan alat c. Cool pack pelayanan imunisasi lainnya yang dapat mempertahankan suhu 2o s.d. 8o C
pembawa vaksin yang mampu d. Vaccine carier (Buku Ajar Imunisasi 2014, Hal. 48)
mempertahankan suhu +20C s/d +80C. Alat e. Vaccine refrigerator
apa yang dapat digunakan oleh apoteker….
89. Seorang ibu datang ke apotek hendak membeli a. Gentian Violet 1% Gentian Violet 1% merupakan penanganan yang baik untuk kandidiasis mulut
obat untuk anaknya (8 bulan) yang mengalami b. Povidon Iodin 1% (Candida albicans). Candida albicans adalah jamur yang dapat menyebabkan
kandidiasis mulut. Apakah obat yang disiapkan c. Rivanol 70% infeksi pada kulit dan/atau membrane mukosa (didalam mulut) pada anak-anak dan
oleh apoteker untuk pasien? d. Hydrogen peroxide 2% orang dewasa. Pada bayi atau anak-anak jamur ini sering ditemukan sebagai
e. Polyhexamethylene biquanide 1% penyebab jejak putih dalam mulut (sariawan). (NCBI. 2016. Penggunaan Gentian
Violet)
90. Seorang pasien datang ke rumah sakit untuk a. Asiklovir 200 mg Derajat nyeri pada dermatitis herpes dapat dinilai dengan skala nyeri yang
kontrol penyakit stomatitis herpes yang b. Klorheksidin 0,2% terstandar. Nyeri dengan intensitas sedang dapat diobati dengan obat antiinflamasi
dideritanya sejak 3 tahun yang lalu. Pasien telah c. Parasetamol 500 mg non-steroid, lini pertama pengobatan Parasetamol. Nyeri kronis diberi analgesic
mengkonsumsi valacyclovir, namun masih d. Metil prednisolone 4 mg opioid seperti tramadol dan codein. Nyeri akut yang lebih berat dapat
mengeluhkan nyeri pada mulutnya. Dokter e. Asam mefenamat 500 mg menggunakan obat opioid aksi pendek (Fitriani, dkk. 2021. Tata Laksana Herpes
meminta apoteker menyiapkan antinyeri. Apakah Zoster)
obat yang disarankan apoteker?
91. Apoteker di Rumah Sakit akan melakukan a.Surat Pesanan Obatbiasa Surat pesanan obat biasa mencakup obat bebas, bebas terbatas, dan keras.
pengadaan berdasarkan data rekap b. Surat PesananNarkotika Sedangkan obat tersebut merupakan obat- obatan cancer atau kemoterapi
perencanaan sebagai berikut: c. Surat PesananPrekursor yang dimana obat tersebut termasuk golongan obat Keras. (Permenkes No
d. SuratPesananPsikotropik 3 th 2015)
a
e. Surat Pesanan Obat-Obat
Tertentu
3.245
= √226.512
= 475,9 476 vial
93. Apoteker di Rumah Sakit akan melakukan a. 25 vial ROP = (lead time x pemakaian rata-rata) + safety stok
pengadaan injeksi epirubicin 50 mg. pemakaian b. 57 vial (modul belajar obat ukai)
rata-rata obat tersebut 215 vial per bulan. c. 100 vial
Apoteker akan memesan dengan waktu tunggu 7
d. 138 vial Lead time = 7 hari
hari, sedangkan stok pengaman yang dibutuhkan
sebanyak 50 vial. Pada stok berapa epirubicin 50 150 vial Pemakaian rata2 = 215 : 30 = 7,16
mg injeksi dilakukan pengadaan Safety stok = 50 vial
ROP = (7 x 7,16) + 50
= 100,12 = 100
94. Apoteker di Rumah Sakit akan melakukan a. Epirubicin 50 mg inj Stok = stok yang masih saat itu
pengadaan berdasarkan data rekap perencanaan b. Holoxan 2000 mg inj ROP = titik dimana harus dilakukan pemesanan kembali
sebagai berikut : c. Fluorouracil 500 mg inj EOQ = jumlah pembelian yang paling ekonomis
Re d. Cyclophos-pamid 50 mg tab (modul belajar obat ukai)
No Nama Sto Orde Nama EO Oxaliplatin medac 100 mg inj
. Obat k r Pbf Q Epirubicin 50 mg inj Re Order Point 6 vial sedangkan stok sisa 5 vial, seharusnya
Point saat stok masih 6 vial sudah dilakukan pengadaan agar tidak terjadi kekosongan.
1. Fluorouraci 30 20 PT. 200 Maka dari data rekap tsb yang harus segera diadakan yaitu Epirubicin 50 mg inj
l vial vial Penyalu vial
500 mg inj r
2. Holoxan 10 2 vial PT. 20
2000 mg vial Penyalu vial
inj r
3. Oxaliplatin 8 3 vial PT. 25
medac 100 vial Penyalu vial
mg inj r
4. Epirubicin 5 6 vial PT. 15
50 mg inj vial Penyalu vial
r
5. Cyclophos- 30 10 PT. 5 box
pamid 50 tab tab Penyalu
mg tab r
101 Apoteker di industri ekstrak bahan alam sedang A. Sortasi basah Proses penyortiran awal/sortasi basah bertujuan untuk menjaga kualitas bahan baku
menyiapkan bahan baku untuk pembuatan sediaan B. Pencucian dan mempermudah proses pengolahan. Tahapan yang dilakukan antara lain yaitu,
ekstrak rimpang jahe. Tahapan yang dilakukan C. Perajangan memilih rimpang yang berukuran besar/tua (umur tanaman 9-12 bulan), segar,
yaitu memilah rimpang jahe segar yang layak D. Sortasi kering tidak busuk, dan tidak cacat atau rusak.
digunakan sesuai ukuran sebelum dilakukan E. Grading (Pedoman Teknologi Penanganan Pascapanen Tanaman Obat, 2011).
proses selanjutnya. Apakah tahapan yang sedang
dilakukan oleh apoteker tersebut ?
102 Apoteker bagian RnD di industri ekstrak bahan A. Dekantasi Maserasi merupakan metode ekstraksi dengan proses perendaman bahan
alam akan melakukan pengujian terhadap sediaan B. Evaporasi menggunakan pelarut yang sesuai. Setelah ekstraksi dilakukan, maserat dan ampas
ekstrak jambu biji. Proses ekstraksi dilakukan C. Filtrasi akan dipisahkan dengan proses filtrasi. Hasil penyaringan disebut filtrat sedangkan
dengan metode maserasi, 2 kg serbuk daun jambu D. Kristalisasi sisa yang tertinggal dipenyaring disebut residu (Deny, dkk. 2019. Uji Ekstrak Daun
biji dimasukkan ke dalam maserator dan E. Sentrifugasi Maja (Aegle marmelos L.) terhadap Pertumbuhan Bakteri Escherichia coli dan
ditambahkan dengan pelarut sebanyak 20 L. Staphylococcus aureus).
Setelah proses ekstraksi selesai, maka dilakukan
pemisahan antara maserat dan ampas. Apakah
teknik pemisahan yang tepat dilakukan ?
103 Apoteker bagian penelitian dan pengembangan di a. Dietileter
industri ekstraks bahan alam sedang melakukan b. Etanol 70%
formulasi ekstrak rimpang jahe. Rimpang jahe c. Etil asetat
mengandung metabolit sekunder berupa flavonoid, d. Kloroform
fenolik, dan minyak atsiri. Pelarut ekstraksi yang e. n-Heksan
digunakan harus dapat menyari sebagian besar
metabolit sekunder. Apakah pelarut ekstraksi yang
tepat digunakan?
104 a. 1,6 x 103 Syarat :
b. 1,9 x 103
c. 2,2 x 103
d. 2,4 x 103
e. 2,8 x 103
Rumus :
ALT =
= x103
= 170,47 x 103
4
105 Apoteker bagaian pengawasan mutu di a. 4,5 x 10 Pengenceran 10-3 :
industriobat tradisional melakukan pengujian b. 1,5 x 105 ALT = (149 x 103) + (178 x 103)
angka lempeng total (ALT) sediaan kapsul daun c. 1,6 x 105 2
katuk. Data hasil pengujian sebagai berikut : d. 1,8 x 105 = 163 x 103
Pengenceran Cawan Cawan 2,1 x 105 = 1,63 x 105
petri I Petri II = 1,6 x 105
10-1 ~ ~
-2
10 ~ ~
-3
10 149 178
-4
10 1 8
10-5 0 0
Berapakah nilai ALT (Koloni/mL) sampel
tersebut ?
106 Apoteker bagaian pengawasan mutu di industri a. 1
obat tradisional melakukan pengujian angka b. 2
kapang khamir (AKK) sediaan kapsul daun katuk. c. 5
Larutan sampel dilakukan pengenceran dan tiap d. 7
hasil pengenceran dipipet sebanyak 0,5mL untuk 10
dituangkan ke permukaaan media PDA. Suhu
inkubasi 250C. Berapa lama (hari) inkubasi
sebagai pengamatan terakhir ?
Sumber :
Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2000, Parameter Standar Umum
Ekstrak Tumbuhan Obat, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.
Apoteker bagian pengawasan mutu di industri a. 2,0 x 102 Rumus:
obat trsdisional melakukan pengujian angka b. 2,5 x 102
N=
kapang khamir (AKK) sedian kapsul daun katuk. c. 4,3 x 102
Keterangan:
Data hasil pengujian sebagai berikut: d. 5,0 x 102
N: jumlah AKK
Pengenceran Cawan Caawan 5,6 x 102
petri I petri II ƩC: jumlah koloni pada semua cawan yang dihitung
n1: jumlah cawan pada pengenceran pertama yang dihitung
10-1 43 56
n2: jumlah cawan pada pengenceran yang ke dua yang dihitun
-2
10 15 25 d: pengenceran
107
10-3 1 0 yang termasuk dalam rentan pengenceran 10-1 cawan 1 dan 2, maka
N=
N=
N=
109 Apoteker bagian penelitian dan pengembangan di a. witepsol h25 Witepsol merupakan basis suppo lemak padat. Konsentrasi witepsol dalam suppositoria
industri farmasi sedang melakukan optimasi b. tween 80 memengaruhi kekerasan dan waktu leleh sediaan.
suppositoria morfin sulfat (bobot 1 gram) dengan c. metil selulosa
formula sebagai berikut: d. metil paraben
Bahan Jumlah propil paraben
(mg)
Morfin 15
sulfat
witepsol 400
h25
tween 80 150
metil 50
selulosa
metil 20
paraben
Sumber:
propil 10
HOPE Edisi 6 (Hal. 722)
paraben
air murni hingga 100
Hasil uji kekerasan yang diperoleh adalah 8,72 kg,
mengakibatkan waktu leleh lebih lama. Manakah
bahan yang harus dikurangi jumlahnya?
110 Apoteker bagian penelitian dan pengembangan a. PEG 4000
sedang melakukan optimasi suppositoria morfin sulfat b. PEG 1500
15 mg (bobot 1 gram) bahan tambahan sebagai c. PEG 400
berikut: d. Gliserin
Bahan Jumlah (%) Natrium benzoat
PEG 4000 50
PEG 1500 30
PEG 400 10
Gliserin 1
Waktu lukuifaksi suppositoria dipengaruhi oleh konsentrasi PEG 4000 sebagai basis
Natrium 0,5
suppositoria.
Benzoat Sumber:
Air murni hingga 100 Stiawan, H. D., 2006, Pengaruh penambahan campuran bassis PEG 400 dan PEG 4000
Hasil uji waktu likuifaksi yang diperoleh adalah 61,5 terhadap sifat fisik suppositoria asetosal, Skripsi, Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta.
menit. Manakah bahan yang harus dikurangi
jumlahnya?
111 Apoteker bagian penelitian dan A. 0,86
pengembangan di industri farmasi sedang B. 1,13 W=
melakukan scale up larutan tetes mata C. 1,73
atropine sulfat 1% dalam kemasan 10 mL W=
D. 2,31
menggunakan bahan tambahan NaCl sebagai
pengisotonis. Sediaan akan dibuat sebanyak 1 4,32
batch terdiri dari 2000 botol. Penurunan titik W=
beku air akibat atropine sulfat 1% secara
teoritis adalah 0,070C dan NaCl 0,9% adalah W=
0,520C. beraoakah kg NaCl yang dibutuhkan W = 0,865 gr/ 100 mL
agar larutan menjadi isotonis?
W= x 20.000 mL
W = 173 g
W=
W=
W = 4,02 gr/ 100 mL
W=
W = 4,02 gr/ L
113. Apoteker bagian penelitian dan pengembangan di A. 3,07 Rumus metode Liso :
industri farmasi sedang melakukan optimasi formula B. 4,45
tetes mata atropin sulfat 2 mg/5 mL (BM = 676,8, nilai C. 5,52
Liso = 4,3) dengan bahan tambahan asam borat 0,5 D. 6,71
mg/5 mL (BM = 61,83, nilai Liso = 2) sebanyak 500 7,14
mL. Berapa gram NaCl yang diperlukan untuk larutan
agar menjadi isotonis?
114. Apoteker bagian penelitian dan pengembangan di A. 0,375 Rumus metode Liso :
industri farmasi sedang melakukan optimasi formula B. 1,315
tetes mata atropin sulfat 2 mg/1 mL (BM = 676,8, nilai C. 4,259
Liso = 4,3) dengan bahan tambahan gliserin 0,75 mg/1 D. 8,241
mL (BM = 92, nilai Liso = 1,9) sebanyak 500 mL. 13,334
Berapa gram NaCl yang diperlukan untuk larutan agar
menjadi isotonis?
115. Apoteker dibagian penelitian dan A. 0,0959/tahun
pengembangan di industri farmasi sedang B. 1,439/tahun
melakukan uji stabilitas jangka panjanginjeksi C. 2,303/tahun
ketoprofen untuk menentukan waktu D. 3,178/tahun
kadaluarsa obat. Hasil penetepan kadar 4,233/tahun
sebagai berikut :
Tahun Kadar (ppm)
1 122,5
2 61,25
3 30,625
4 15,312
5 5,104
Berapa konstanta laju reaksi obat tersebut ?
116. Apoteker bagian penelitian dan A. Orde 0
pengembangan di industri farmasi selang B. Orde 1
melakukan uji stabilitas jangka panjanginjeksi C. Orde 2
ketoprofen untuk menentukan waktu D. Pseudo-orde 1
kadaluarsa obat. Hasil penetapan kada sebagai Pseudo-orde 2
berikut :
Tahun Kadar (ppm)
1 122,5
2 61,25
3 30,625
4 15,312
5 5,104
Berapa konstanta laju reaksi obat tersebut ?
117. apoteker bagian penelinian dan pengembangan di a. Orde 0 Mengikuti Orde 1 dimana penguraian kadar obat terjadi secara bertahap
industri farmasi sedang melakukan uji stabilitas b. Orde 1
jangka panjang injeksi ketoprofen untuk c. Orde 2
menentukan waktu daluarsa obat. Hasil penetapan d. Pseudo-orde 1
kadar sebagai berikut akan dibuat kurva Pseudo-orde 2
Tahun Kadar (ppm)
1 122,5
2 120
3 117,5
4 115
5 112,5
Termasuk orde berapakah hasil reaksi tersebut?
118 Apoteker bagian pengawasan mutu di industri a. 91,88 8,15-0,48= 7,67
farmasi melakukan penetapan kadar bahan baku b. 92,36 7,67 x 47,92 = 367,5464
mikonazol nitrat dengan metode titrasi c. 97,64 367,5464 ÷ 400 = 0,91886
menggunakan asam perklorat 0,1 N sebagai d. 98,56 0,91886 x 100%= 91,8866
larutan titran dan titik akhir titrasi di tentukan 99,76
secara potensiometri. Sampel bahan baku di
tibang 400 mg, dilarutkan dalam 50 ml asam
asetat glasial. volume titran sampel 8,15 ml dan
volume titran blangko 0,48 ml.tiap 1,0 ml asam
perklorat 0,1 N setara dengan 47,92 mikonazol
nitrat berapakah % kadar bahan baku tersebut?
119. Seorang apoteker pengawasan mutu di Diketahui
industry farmasi melakukan penetapan kadar A = 0,65 (Absorbansi)
A. 0,006
tablet valsartan menggunakan ɛ = 1% (absorbansi molar)
B. 0,013
spektrofotometri UV-Vis. Absorbansi yang b = 50 (tebal kuvet)
C. 0,330
diserap sampel adalah 0,65 dan absorbansi Ditanya C (Konsentrasi)?
D. 0,325
larutan 1% b/v , acm (A 1%, 1 cm) adalah 50. Jawab :
E. 0,650
Tebal kuvet yang digunakan adalah 1cm. Rumus :
Berapakah kadar (g/100ml) bahan tersebut? A = ɛ.b.c
0.65 = 1x50xC
Atika Rizki 0,65 = 50C
(21405021061) C = 0,65/50
C = 0,013
125. Apoteker penanggungjawab di PBF akan a. 1 Data harus dilindungi dengan membuat back up data secara berkala dan
merubah system transaksi dari yang semula b. 2 teratur. Back up data harus disimpan di lokasi terpisah dan aman selama
secara manual menjadi sistem komputerisasi. c. 3 tidak kurang dari 3 tahun atau sesuai dengan peraturan perundang-
Data transaksi yang meliputi data pelanggan, d. 4 undangan. ( Peraturan Badan Pengawas Obat Dan Makanan Nomor 9 Tahun
stok barang, dan inkaso pembayaran harus e. 5 2019 Tentang Pedoman Teknis Cara Distribusi Obat Yang Baik )
dilindungi dengan membuat back up data
secara berkala dan teratur. Berapa tahunkah NATASIA LUTFI A (21405021064)
penyimpanan tersbut?
126. Apoteker penanggungjawab di PBF sedang a. Verifikasi Setiap keluhan harus dikelompokkan sesuai dengan jenis keluhan dan
melakukan penanganan keluhan pelanggan 3 b. Validasi dilakukan trend analysis terhadap keluhan. ( Peraturan Badan Pengawas
bulan terakhir. Setiap keluhan tentang obat c. CAPA Obat Dan Makanan Nomor 9 Tahun 2019 Tentang Pedoman Teknis Cara
yang tidak memnuhi syarat harus dicatat dan d. Trend Analysis Distribusi Obat Yang Baik )
dikelompokkan sesuai dengan jenis keluhan. e. Inspeksi diri
Apoteker harus melakukan tindak lanjut NATASIA LUTFI A (21405021064)
terhadap keluhan tersebut. Apakah tindakan
yang harus dilakukan apoteker?
127 Apoteker penanggung jawab di PBF sedang A. BCG OPV (Oral Polio Vaccine) merupakan vaksin yang digunakan untuk
melakukan penyimpanan vaksin yang B. OPV menimbulkan kekebalan mukosa saluran cerna dengan penyimpanan vaksin
termasuk kategori cold chain product. vaksin C. TT ini pada suhu -15 s/d -25˚C di freezer room atau freezer.
tersebut nantinya akan disimpan dalam D. DPT
freezer dengan suhu -15 s/d -25˚C. apakah DT
vaksin yang dimaksud?
Sumber: (Fornas,2017)
130. Apoteker dan dokter di RS sedang melakukan A.Menyetujui pengobatan sesuai Trikomoniasis merupakan penyakit penyakit menular seksual yang
visite pada pasien perempuan 29 tahun dengan instruksi dokter disebabkan oleh parasit Trichomonas vaginalis. Untuk pasien yang sedang
dengan diagnosis trikomoniasis Saat ini B.Menyarankan dokter untuk hamil, disarankan untuk tidak mengkonsumsi metronidazole karena dapat
pasien sedang hamil 28 minggu Dokter menurunkan dosis memberikan efek samping mual, muntah, dan diare.
berencana akan memberikan metronidazol 2 C.Menyarankan dokter memberikan
gram, sekali pemberian dan meminta saran metronidazol ovula
kepada apoteker terkan pengobatan pasien D.Menyarankan dokter
Apakah saran yang disampaikan apoteker? memperpendek durasa terapi
E.Menyarankan dokter mengganti
metronidazol dengan tinidazol
Sumber: : https://www.nhs.uk/conditions/trichomoniasis/treatment/
131 Seorang perempuan datang ke Apotek untuk A. 2 kali sehari 2 tetes telinga kanan dan Kloramfenicol drops
menebus resep yang berisi kloramfenicol drops, S kiri S t dd 2 gtt AS
t dd 2 gtt AS. Apoteker akan menyampaikan cara B. 3 kali sehari 2 tetes telinga kanan dan
penggunaan obat tersebut kepada pasien. Apakah kiri 3 kali sehari 2 tetes telinga kiri
informasi yang disampaikan Apoteker? C. 2 kali sehari 2 tetes telinga kiri
D. 3 kali sehari 2 tetes telinga kanan S : Signa : Tandai
3 kali sehari 2 tetes telinga yang sakit t dd : ter de dir : Tiga kali sehari
Rantika Purbowati (21405021068) 2 gtt : 2 guttae : 2 tetes
AS : Auris Sinister : Telinga Kiri
Polio 10
Hepatitis B 10
DT 20
TT 10
DPT/HB/Hib 5
Pedoman Teknis
CDOB
135 Seorang pasien (perempuan, 45 tahun) A. Amoksilin
dirawat dirumah sakit dengan diagnosis B. Ampisilin
artritis septik yang disebabkan oleh C. Azitromisin
gonococcus. Hasil visite dokter menunjukan D. Eritromisin
pasien potensi ko-infeksi klamidia. Dokter Sefiksim
meresepkan injeksi seftriakson selama 14 hari
dan antibiotik oral sebagai tambahan terapi.
Apakah obat yang disiapkan oleh apoteker?
Sumber: Dipiro X, hal 1849
14 Suatu industri farmasi menerima bahan awal A Penjaminan mutu Jawaban : (E) gudang penerimaan
2. simplisia rimpang kunyit dari pemasok. B. Pemastian mutu
Apoteker melakukan pemeriksaan identitas C Perencanaan dan persediaan
sampel untuk memastikan kualitas bahan D. Penelitian dan pengembangan
baku. Hasil pemeriksaan uji kerapuhan E.Gudang penerimaan
memperlihatkan simplisia mudah patah serta
pada warna simplisia terlihat adanya warna
biru kehitaman, sehingga bahan baku tersebut
dikarantina. Hasil pemeriksaan tersebut
dilaporkan untuk ditentukan tindaklanjut
terhadap bahan baku Apakah bagian yang
bertanggungjawab memberikan keputusan
selanjutnya?
Jawaban : C. 12
154. Industri farmasi akan memproduksi tablet a. Laktosa anhidrat
salut selaput klopidogrel 75 mg. Bahan b. Minyak jarak terhidrogenasi
tambahan yang digunakan adalah laktosa c. Selulosa mikrokristal
anhidrat, minyak jarak terhidrogenasi, d. Pati terpregelatinisasi
selulosa mikrokristal, PEG 600, pati e. Lilin karnauba
terpregelatinisasi, HPMC dan lilin karnauba.
Apakah bahan yang berfungsi sebagai Sumber : Handbook of pharmaceutical manufacturing formulations solid
penyalut selaput? products
157 Industri farmasi mengembangkan formula tablet A. 212,5 Ciprofloxacin HCL dan Ciprofloxacin basa dengan komposisi 1:1
ciprofloxasin HCL lepas lambat 500mg yang B. 232 = 500mg/2
menggunakan kombinasi ciprofloxasin HCL (a) C. 250 = 250mg
dan ciprofloxasin basa (b) dengan komposisi 1:1. D. 268
Berapakah (g) bahan baku (b) tersebut yang E. 287,6 Jadi, Ciprofloxacin basa
dibutuhkan untuk memproduksi 1000 tablet? = 250mg x 1000tab
= 250.000mg/tab
= 250g
Dipiro Ed. 9
160 Apoteker di BPOM sedang melakukan uji disolusi A. A 4.2. Produk obat yang cukup dilakukan uji ekivalensi in vitro ( uji
terbanding beeberapa sampel produk tablet B. B disolusi terbanding)
atorvastatin yang beredardi pasaran terhadap C. C
produksi inovator. Hasilperhitungan faktor D. D
similaritas profildisolusi ditunjuk pada tablet E. E
berikut
161. Apoteker bagian kontrol kualitas di industri A. 6 Kecuali dinyatakan lain semua tablet harus hancur sempu lainnya, apabila 1 atau 2
farmasi sedang melakukan pengujian waktu tablet tidak hancur sempurna maka ulangi pengujian dengan 12 tablet. Tidak
B. 12
hancur tablet bukal HCL yang sedang diproduksi. kurang 16 dari 18 tablet yang diuji harus hancur sempurna.
Hasil pengujian menunjukkan 2 tablet tidak
hancur sempurna sehingga perlu dilakukan C. 16 Sumber : Farmakope Indonesia edisi VI, 2020
pengujian ulang. Berapakah jumlah sampel
D. 18
(tablet) yang diambil untuk keperluan tersebut ? DIYAS SEPTYARINI (21405021076)
E. 20
162 Industri farmasi mengembangkan formula tablet A. Kalsium silikat
celecoxib 200 mg yang dibuat dengan metode B. Magnesium silikat Pembahasan :
kempa langsung. Hasil pengujian daya alir dan C. Magnesium stearate
(Sumber : HOPE, hal : 402)
kompresibilitas kurang baik, meskipun D. Silikon dioksida
menunjukkan deformasi plastik, sehingga harus E. Talk
dilakukan perbaikan formula dengan penambahan
bahan yang mampu meningkatkan kedua
parameter tersebut dengan karakteristik menyerap
lembab, densitas rendah, dan luas permukaan
besar. Bahan apakah yang dimaksud?
163. Apoteker di puskesmas sedang melakukan A. segera menyimpan pada suhu Vaksin Influenza
penerimaan terhadap vaksin influenza yang 0C
dikirim menggunakan cold box. Apoteker B. Menerima vaksin dan segera 1. Vaksin influenza mengandung virus yang tidak aktif (inactivated influenza
virus).
melakukan pengecekan terhadap freeze watch menyimpan pada suhu 2-8C
indicator dan menunjukkan keluarnya cairan 2. Vaksin influenza mengandung antigen dari dua sub tipe virus
C. Menerima vaksin dan segera 3. influenza A dan satu sub tipe virus influenza B, subtipenya setiap tahun
warna biru. Apakah Tindakan yang dilakukan menyimpan pada suhu 25- direkomendasikan oleh WHO berdasarkan surveilans epidemiologi seluruh
oleh Apoteker? 30C dunia.
D. Menolak vaksin karena suhu 4. Untuk menjaga agar daya proteksi berlangsung terus-menerus, maka perlu
dibawah 0C dilakukan vaksinasi secara teratur setiap tahun, menggunakan vaksin yang
E. Menolak vaksin karena diatas mengandung galur yang mutakhir. - 50 –
5. Vaksin influenza inaktif aman dan imunogenesitas tinggi.
suhu 0C 6. Vaksin influenza harus disimpan dalam Vaccine Refrigerator dengan suhu
2- 8C. Tidak boleh dibekukan.
170 Seorang laki-laki (40 tahun, riwayat gastritis) Gastritis adalah kondisi ketika lapisan lambung mengalami iritasi,
datang ke apotek mengeluhkan nyeri A. Asetaminofen peradangan atau pengikisan.
pinggang semenjak 3 hari yang lalu Sudah B. Metilprednisolon Mengkonsumsi jenis obat-obatan antinyeri, seperti aspirin atau obat
diberikan topikal NSAID tetapi nyeri tak C. Deksametason antiradang non steroid (NSAID) ternyata dapat meningkatkan resiko
kunjung reda. Pasien adalah karyawan di D. Aspirin gastritis. Karena efek samping dari jenis obat ini dapat berdampak pada
salah satu perusahaan yang mengharuskan E. Selesoksib kerusakan saluran cerna yang disebabkan oleh mekanisme dan bahan-
duduk dalam waktu lama. Apakah terapi yang bahan dalam obat anti nyeri. Asetaminofen atau paracetamol dapat
dipilihkan oleh apoteker?
digunakan saat perut kosong atau sebelum makan. Acetaminofen juga
dapat digunakan setelah makan
Muh Gufron Alwi (21405021067)
171 Seorang pasien (laki-laki, 45 tahun) dengan A. Leflunomid CsDMARD harus segera diberikan setelah diagnose AR ditegakkan dengan
diagnose rheumatoid arthritis dirawat di B. Sulfasalazin pilihan utama metotreksat, kecuali bila terdapat kontraindikasi atau
bangsal rumah sakit. Dokter meminta C. Siklosporin intoleransi, dapat dipilih leflunomid, sulfasalazine, klorokuin,
apoteker untuk menyiapkan terapi D. Azatioprin hidroksiklorokuin, siklosporin, azatioprin.
csDMARD. Diketahui pasien intoleransi Hydroxychloroquine Leflunomid merupakan imunomodulator yang memiliki efek untuk
terhadap metotreksat. Dokter meminta obat mengurangi aktivitas limfosit T.
sebagai imunomodulator yang memiliki efek
mengurangi aktivitas limfosit T. apakah obat
yang disiapkan oleh apoteker? Sumber : Diagnosa dan Pengelolaan Arthritis Rematoid. 2021
172. Seorang pasien (laki-laki, 40 tahun) dengan a. Rituximab Pada pasien dengan faktor prognosis buruk, jika target pengobatan tidak
diagnosis rheumatoid arthritis dirawat di
b. Etenercept tercapai dengan csDMARD pertama, maka bDMARD dapat ditambahkan
rumah sakit. Telah diberikan csDMARD
selama 6 bulan tetapi prognosis pasien c. Tocilizumab sebagai terapi kombinasi atau diberikan sebagai pengganti csDMARD.
semakin memburuk. Dokter mengganti terapi
d. Abatacept Beberapa bDMARD seperti anti TNF-a telah dipelajari pada beberapa studi
dengan bDMARD dan meminta disiapkan
anti TNF-ỽ. Apakah obat yang disiapkan oleh e. Sulfasalazin dan menunjukkan efek yang baik jika dikombinasikan dengan MTX pada
apoteker?
stadium awal AR. Anti TNF-a plus MTX menekan aktivitas penyakit,
meningkatkan fungsi fisik, dan menghambat progresifitas kerusakan
radiografik pada pasien AR yang tidak respon terhadap MTX atau
csDMARD lainnya. MTX meningkatkan efikasi anti TNF-a meliputi
etanercept, infliximab, golimumab dan adalimumab. (Diagnosis dan
Pengelolaan Artritis Reumatoid, Rekomendasi Perhimpunan Reumatologi
Indonesia 2021 ).
Atika Rizki
(21405021061)
176 Apoteker di gudang farmasi sedang melakukan a. Injeksi doksorubisin HCL diberikan HAM (Hig Alert Medication ) atau obat kewaspadaan tinggi adalah obat-obatan
penerimaan terhadap obat sebagai berikut stiker HAM dan sitotastika yang termasuk dalam obat yang dapat menyebabkan resiko tinggi mebahayakan
Nama obat Kekuatan Bentuk b. Injeksi dobutamine HCL diberikan pasin secara signifikan apabila terjadi kesalahan
sediaan sediaan stiker sitostatika
Doksorubisin 10 mg Injeksi c. Glimepiride 1 mg dan 2 mg diberikan Obat hing alert ada 3 yaitu LASA, elektrolit konsentrasi tinggi dan
HCL stiker LASA sitotastika,menurut permenkes no 72 tahun 2016
d. Insulin detemir flexpen diberikan stiker permenkes
Dobutamin HCL 250 mg/5ml Injeksi HAM
e. Isosorbid dinitrate diberikan stiker
LASA
Glimepirid 1 mg tablet
Glimepirid 2 mg tablet
Insulin detemir 100 U/ml flexpen
Isosorbid 5 mg tablet
dinitrat
180 Apoteker bagian pengawasan mutu di industry obat a. Waktu panen Tahapan yang menyimpang adalah pengeringan. Karena munculnya hifa pada simplisia
tradisional melakukan pemeriksaan terhadap sampel b. Sortasi dapat disebabkan karena simplisia masih memiliki kadar air yang tinggi (>10%), dan
simplisia herba meniran (Phyllantus niruri L.) sebagai c. Perajangan tahapan yang memengaruhi kadar air adalah tahapan pengeringan
bahan baku suplemen imunomodulator. Hasil d. Proses pencucian
pemeriksaan menunjukkan kadar air simplisia 13% dan Pengeringan
terdapat bercak putih yang diduga hifa jamur. Kondisi
tersebut disebabkan oleh penyimpangan pada proses
pembuatan simplisia. Apakah tahap yang
menyimpang?
Apoteker bagian penelitian dan pengembangan di a. Maserasi Maserasi: teknik ekstraksi dengan merendam serbuk simplisia yang tidak tahan
industri obat tradisional melakukan optimasi
b. Perkolasi terhadap panas ke dalam pelarut dan ditutup rapat
pembuatan bahan baku ekstrak dari simplisia
181 rimpang temu ireng (Curcuma aeroginosa) yang c. Soklet Perkolasi: serbuk simplisa dibasahi didalam sebuah alat perkolator. Pelarut
digunakan untuk mengatasi masalah pada
d. Refluks ditambahkan diatas simplisia hingga senyawa metabolit terikat dan mengalir keluar
pencernaan. Rimpang tersebut mengandung
minyak atsiri yang dapat menguap. Apoteker e. Infundasi bersama pelarut.
menghendaki ekstrak memiliki kandungan kimia Soklet: teknik ekstraksi untuk simplisia yang tahan terhadap panas, dengan
yang optimal dengan pelarut penggunaan pelarut menempatkan serbuk simplisia ke dalam sarung selulosa dan terjadi ekstraksi
yang efisien. Apakah metode ekstrak yang sesuai? kontinyu, sampel terekstraksi oleh pelarut murni hasil kondensasi
182 Apoteker bagian penelitian dan pengembangan di a. Maserasi
industri obat tradisional melakukan optimasi b. Perkolasi
pembuatan bahan baku ekstrak dari simplisia buah c. Dekokta
pare (Momordica charantia) sebagai herbal untuk d. Refluks
menurunkan kadar gula darah. Simplisia tersebut e. Infundasi
banyak alkaloid yang tahan terhadap pemanasan.
Apoteker menghendaki simplisia ekstraksi
menggunakan pelarut organik agar ekstrak
memiliki kandungan kimia yang optimal dengan
menggunakan pelarut efisien dan waktu ekstraksi
yang relatif singkat. Apakah metode ekstraksi
yang sesuai ?
Sumber :
Kiswandono, A.A., 2011, Perbandingan Dua Ekstraksi Yang Berbeda Pada Daun
Kelor (Moringa Oleifera, Lamk) Terhadap Rendemen Ekstrak Dan Senyawa
Bioaktif Yang Dihasilkan, E-Journal Universitas Nusa Bangsa, 1 (1) ,45-51
183 Apoteker bagian penelitian dan pengembangan di a. n-heksan
industri obat tradisional akan melakukan optimasi b. Kloroform
pembuatan bahan baku ekstrak dari daun binahong c. Dietil eter
(Anredera cordifolia) sebagai antijerawat. Ekstrak d. Etil asetat
difraksinasi secara bertingkat dengan metode partisi e. Air
cair-cair menggunakan pelarut agar dapat menarik
senyawa saponin yang terkandung di dalam ekstrak.
Apakah pelarut yang dapat digunakan?
184. Dokter dan apoteker melakukan visite bersama di A. Amoksisilin Terapi sistitis pada pria direkomendasikan paling sedikit selama 7 hari dengan
bangsal untuk melihat keadaan pasien, laki-laki B. Amoksiklav pilihan antibiotik TMP-SMX atau dari golongan fluoroquinolon. (Penatalaksanaan
usia 52 tahun yang mengalami sistitis non- C. Kotrimoksazol Infeksi Saluran Kemih dan Genitalia Pria, 2015).
komplikata. Dokter akan meresepkan obat dan D. Siprofloksasin
meminta pertimbangan apoteker mengenai E. Sefaklor
antibiotik yang tepat. Apakah antibiotik yang
direkomendasikan ?
185 Apoteker dan dokter melakukan visite A. Amoksiklav
bersama diruang rawat inap suatu rumah sakit B. Ampisilin
untuk melihat keadaan pasien anak, C. Azitreonam
perempuan 3 tahun, dirawat karena D. Gentamisin
mengalami infeksi saluran kemih ringan. E. Seftriakson
Pasien juga mengalami demam (suhu 38,5oC).
Dokter sebelumnya telah meresepkan puyer
yang berisi sefaleksin. Akan tetapi, pasien
tidak mau minum obat sehingga harus rawat
inap untuk mendapatkan antibiotik parenteral.
Dokter berdiskusi dengan apoteker mengenai
pilihan antibiotik yang akan digunakan.
Apakah antibiotik yang tepat
direkomendasikan?
Jika antibiotik per oral tidak dapat digunakan, terapi dengan antibiotik
parenteral, seperti sefotaksim atau seftriakson selama 2-4 hari dilanjutkan
dengan antibiotik per oral hingga total lama pemberian 10 hari.
Sumber :
- Clinical Practice Guidelines.2011. Urinary Tract Infection:
Clinical Practice Guideline for the Diagnosis and
Management of the Initial UTI in Febrile Infants and
Children 2 to 24 Months. American Academy of Pediatrics
- IDAI.2011. Konsesus Infeksi Saluran Kemih pada Anak.
Jakarta: Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia
(Nur Afifah_21405021050)
sumber : Fadin, dkk. 2019. The Effect Of Tablets On Alopurinol And Probenecid
Tablets On Blood Levels Of Potassium- Induced Blood-Oxonic Acid
188. Apoteker di klinik menyerahkan allopurinol dan a. Menghambat perubahan ksantin Fenofibrate ditemukan memiliki efek menurunkan kadar asam urat darah. Berbeda
fenofibrat atas resep dokter untuk pengobatan menjadi asam urat dengan allopurinol yang bekerja dengan menurunkan produksi asam urat,
pasien (laki-laki, usia 55 tahun) dengan diagnose b. Mempercepat eksresi senyawa fenofibrate pada metabolisme asam urat bekerja dengan cara meningkatkan
hipertrigliseridemia dan hiperurisemia. Apoteker ekskresi asam urat melalui ginjal. Asam fenofibrate memiliki efek inhibisi pada
hipoksantin dan ksantin
menjelaskan manfaat fenofibrat untuk URAT1, transporter reabsorpsi dari asam urat pada tubulus proksimal ginjal.
menurunkan kadar trigliserida sekaligus c. Menghambat absorpsi senyawa purin
membantu menurunkan kadar asam urat. pada usus halus
Bagaimanakah mekanisme kerja obat tersebut d. Menghambat reabsorpsi asam urat pada
dalam menurunkan kadar asam urat ? tubulus ginjal
Mengubah asam urat menjadi senyawa
allantoin
189. Apoteker di klinik memberikan konseling a.< 7,0 Menurut WHO (2016) pada laki laki dewasa kadar normal asam urat adalah
pada pasien (laki-laki, 55 tahun) dengan b. < 6,0 sebesar 2-7 (dibawah 7 mg/dL). Sedangkan pada wanita dewasa kadar
diagnosis gout atritis dan hiperurisemia c. < 5,0 normal asam urat adalah 2-6,5 mg/dL.
yang mendapatkan tablet allopurinol dan d. < 4,0
piroksikam. Saat ini, kadar asam urat pasien e. < 3,0
adalah 8,8 mg/dL dan terdapat tofi pada
persendian jempol kaki pasien. Apoteker
menjelaskan target kadar asam urat yang
sebaiknya dicapai dalam 3 bulan kedepan.
Berapakah target kadar asam urat (mg/dL)
yang
disampaikan?
190. Seorang pasien (laki-laki, 42 tahun), riwayat gout a. Ketoprofen Kolkisin merupakan obat antimiotik yang sangat efektif untuk menghilangkan
akut atritis dan hiperurisemia dirawat dirumah b. Kolkisin serangan akut gout tetapi memiliki manfaat atau toksisitas yang rendah. Meskipun
sakit dengan diagnosis batu ginjal pada saat c. Naproksen sangat eektif untuk terapi, kolkisin oral dapat menyebabkan efek gastrointestinal
dirawat, pasien mengalami gejala nyeri dan d. Prednisone yang tergantung dosis. Dosis oral kolkisin 0,5-1,2 mg diikuti dengan 0,5 mg tiap 2
bengkak pada sendi ibu jari kaki. Dokter meminta e. Seleksosib jam sampai nyeri mereda. Dosis maksimal 6 mg. (Dipiro 2015)
saran apoteker mengenai penggantian piroksikam
dengan obat lain karena pasien mengalami
penurunan fungsi ginjal. Apakah obat yang
direkomendasikan?
191 Seorang Pasien (perempuan, 17 tahun) a. Diazepam Pembahasan : C (Klobazam) menggunakan OAE yang bekerja cepat seperti
dirawat di Rumah sakit dengan diagnosis b. Fenitoin klobazam, dengan dosis 20-30 mg/ hari diberikan 10 hari selama periode
epilepsi katamenial dan telah mendapatkan c. Klobazam menstruasi (Buletin RSPON, Epilepsi, Edisi XIII April 2020, ISSN : 2579-
terapi asam valproat. Pasien mengatakan obat d. Lamotrigine 3705)
tersebut efektif mencegah serangan kejang e. Levatirasetam
kecuali saat menjelang menstruasi. Dokter
bertanya kepada apoteker mengenai
antiepilepsi yang efektif untuk pengobatan
pasien. Apakah antiepilepsi yang
direkomendasikan….
192 Seorang dokter di rumah sakit meminta saran A. Diazepam OAE generasi baru yang efektif lebih rendah efek teratogenitasnya pada bayi
apoteker di bagian PIO terkait antiepilepsi B. Fenitoin seperti lamotigrin, levetiracetam, oxcarbazepine dan topiramat.
yang memiliki resiko kecil menimbulkan efek C. Gabapentin (Bulletin RSPON, Edisi VIII april 2020)
teratogenic. Obat tersebut akan digunakan D. Lamotrigine
utuk menggantkan asam valproate yang rutin E. Pregabalin
diminum oleh pasiennya (perempuan, usia 27
tahun)yang menderita epilepsy. Pasien
merencanakan kan meikah dalam waktu 8
bulan ke depan dan ingin segera hamil.
Apakah antiepilepsi yang direkomendasikan ?
193. Apoteker di depo farmasi rawat jalan rumah sakit a. IUD hormonal pasien yang sedang mengonsumsi OAE tidak diperbolehkan menggunakan alat
memberikan informasi aturan pakai obat b.IUD tembaga kontrasepsi hormonal,karena akan mengurangi efek proteksi kontrasepsi sehingga
karbamazepin pada pasien perempuan, usia 28 c. KB suntik disarankan untuk menggunakan alat kontrasepi non-hormonal seperti IUD (spiral)
tahun,menikah, penderita epilepsi tonik-klonik. d. Pil KB dan kondom.
Pasien mengatakan ingin menunda kehamilan dan e. Susuk KB
meminta saran apoteker mengenai alat kontrasepsi (Bulletin RSPON, Edisi VIII april 2020)
yang sesuai digunakan. Apoteker menyarankan
alat kontrasepsi yang tidak berinteraksi dengan
karbamazepin. Apakah alat kontrasepsi yang
disarankan?
194 Seorang pasien anak, laki-laki usia 4 tahun dirawat di a. Asam valproate
rumah sakit karena mengalami kejang, demam b. Diazepam
kompleks. Saat ini pasien diperbolehkan pulang dan c. Fenobarbital
dokter akan meresepkan obat untuk terapi rumatan. d. Karbamazepin
Pasien telah mengalami kejang, demam sebanyak 5 kali Lamotrigin
dalam 1 tahun terakhir dan terlihat ada retardasi
mental. Dokter meminta pertimbangan apoteker
mengenai terapi rumatan pasien. Apakah obat yang
direkomendasikan?
Dalam kasus ini penggunaan asam valproat lebih tepat dibandingkan fenobarbital, karena
kemungkinan efek samping asam valproate dapat terjadi pada pasien kurang dari 2 tahun
sedangkan pada soal pasien berusia 4 tahun.
Sumber : Hardiono, D. Pusponegoro dkk. 2006. Konsensus Penatalaksanaan Kejang
Demam. Jakarta : Unit Kerja Koordinasi Neurologi Ikatan Dokter Anak Indonesia.
196 Seorang dokter dan apoteker di rumah sakit A. 5-alfa reductase inhibitor Kombinasi α1-blocker dan penghambat 5α-reduktase dapatmenghasilkan
melakukan visite pada pasien, laki-laki, usia B. Antagonis alfa-1 adrenergik efek sinergis yang mampumengkombinasikan keuntungan darikedua
58 tahun, yang dirawat karena perburukan C. Antimuskarinik golongan obat tersebut. Salahsatu keuntungannya adalah dengan
gejala gangguan prostat jinak (BPH) yang D. Fitofarmaka mempercepat efek klinis obat karenaobat golongan penghambat 5αreduktase
disertai gejala iritasi (storage symptoms). E. Fosfodiesterase-5 inhibitor membutuhkan waktu berbulan-bulan sebelum perubahan klinis terlihat.
Sebelumnya, pasien telah rutin menjalankan Selain itu, efek sinergis hasil kombinasi kedua golongan obat yang
pengobatan dengan tamsulosin. Apoteker ditemukan pada terapi kombinasijuga lebih efektif dalam mengurangi
menyarankan terapi kombinasi antara kemungkinan retensi urin dan progresi kearah kanker yang membutuhkan
tamsulosin dengan golongan obat lain. terapi bedah.
Apakah golongan obat yang tepat
direkomendasikan? Sumber :
Sutanto, RL. 2020. Hiperlasia Prostat Jinak : Manajemen Tatalaksana dan
Pencegahan. Fakultas kedokteran. Universitas Indonesia. JIMKI: Volume 8
No. 3
198 Seorang apoteker yang bertugas Menghambat absorpsi senyawa Febuxostat merupakan senyawa derivat 2-arylthiazole, yang
sebegai sekretaris tim farmasi dan purin termasuk dalam golongan non-purine selective inhibitor of
terapi sebuah rumah sakit, sedang C. Menghambat enzim guanine Xanthine Oxidase (NP-SIXO). Febuxostat bekerja menurunkan
melengkapi mekanisme kerja obat baru deaminase kadar asam urat dalam darah melalui penghambatan selektif
febuksostat. Obat tersebut telah D Menghambat enzim xantin enzim Xanthine Oxidase.
disetujui untuk masuk dalam oksidase
formularium RS Sebagai salah satu E. Menghambat sintesis purin (PIONAS)
terapi untuk hiperurisemia kronik. endogen
Bagaimanakah mekanisme kerja obat
tersebut?
199 Apoteker di Rumah sakit hendak a. 365.000 tablet B= Pemakaian setahun -> 600.000
menghitung kebutuhan kolkisin tablet B. 475.000 tablet C= Buffer stok -> 20% x 600.000 =120.000
0.5 mg untuk tahun depan melalui E- C. 665.000 tablet D= Lead time x (rata-rata pemakaian sebulan 600.000:12
Purchasing dengan system E-Catalog. D. 765.000 tablet =50.000) -> 1 x 50.000= 50.000
Pemakaian obat tersebut selama E. 875.000 tablet E= sisa stok ->5000
setahun yang lalu adalah 600.000
tablet. Buffer stock ditetapkan 20%. Kebutuhan tahun depan = A
Sisa stok akhir tahun ini 5000 tablet. A=(B+C+D)-E
Waktu tunggu 1 bulan. Berapa jumlah A=(600.000+120.000+50.000)-5000
obat yang dibutuhkan untuk tahun A=765.000
depan?
200 Apoteker di Rumah Sakit hendak A. 322.422 tablet Pemakaian rata-rata perbulan
menghitung kebutuhan allopurinol B. 475.000 tablet ->600.000 : 11 bulan = 54.545 tab
tablet 100 mg untuk tahun depan C. 622.422 tablet B=Pemakaian dalam setahun = 54.545 tab x 12 bulan =
melalui E-Purchasing dengan system D. 765.000 tablet 654.540
E- Catalouge. Pemakaian rata- rata E. 822.422 tablet C= Buffer stok ->
selama setahun adalah 600.000 tablet. 20% x 654.540 =130.908
RS mengalami kekosongan atas obat D= lead time 1bulan x 54.545= 54.545
tersebut pada tahun lalu selama 30 hari. E=Sisa stok > 5000
Buffer stock ditetapkan 20%. Sisa stok
akhir tahun ini 5.000 tablet. Waktu Kebutuhan tahun depan = A
tunggu 1 bulan. Berapa jumlah obat A=(B+C+D)-E
yang dibutuhkan untuk tahun depan? A=(654.540+130.908+54.545)- 5000
A=834.993 (Tidak ada jawabnya)
PEMBAHASAN TO 3 2021
NO SOAL Jawaban Pembahasan
1. Apoteker bagian produksi a. Buffer
di suatu Industri Farmasi b. Kosolven
melakukan pembuatan c. Pengisotonis
sediaan injeksi furosemide d. Preservative
5% dengan bahan Antioksidan
tambahan glukosa. Apakah
fungsi bahan tambahan
tersebut?
Glukosa digunakan sebagai bahan pengisotonis pada sediaan injeksi (Handbook Excepient
edisi 6 halaman 222)
9. Apoteker a. Ruang Kelas A Menurut literatur PETUNJUK OPERASIONAL PENERAPAN PEDOMAN CARA
bagian b. Ruang Kelas B PEMBUATAN OBAT YANG BAIK ANEKS 1 PEMBUATAN PRODUK
produksi c. Ruang Kelas C STERIL EDISI 2013
melakukan d. Ruang Kelas D
pembuatan e. Ruang Kelas E
tetes mata
gentamisin.
Tetes mata
tersebut
dibuat secara
aseptis tanpa
sterilisasai
akhir.
Apakah kelas
ruang yang
sesuai? Dan didukung literatur Peraturan BPOM No 34 Tahun 2018 tentang Pedoman
CPOB
Jadi kelas yang sesuai pada pembuatan tetes mata secara aseptis tanpa sterilisasai
akhir dilakukan kelas A
FITROTUN HUSNIA 20405021141
15. Apoteker bagian R&D di a. Metil paraben Daya sebar tidak sesuai dikarenakan viskositas dari sediaan salep tersebut dan yang
industri farmasi b. Vaselin flavum mempengaruhi viskositas yaitu basis salep. Basis salep mata gentamisin 1 % yaitu
mengembangkan produk c. Natrium tetraborat Vaselin Flavum.
salep mata gentamisin d. WFI
1%. Saat dilakukan Gentamisin
pengujian sifat fisik, daya GHAZIA NAJIHAN NI’AMUDIN 20405021144
sebar sediaan tidak sesuai
dengan kriteria yang
dikehendaki. Hal ini
dapat terjadi
kemungkinan karena
bahan tambahan pada
salep. Apakah bahan
yang perlu dievaluasi
pada sediaan salep mata
tersebut?
16. Apoteker bagian R&D di a. Plastis
industri farmasi sedang b. Pseudoplastis
mengembangkan produk c. Dilatan
suspensi kotrimoksazole d. Tiksotropik
dengan suspending agent Rheopeksi
CMC-Na. sediaan
suspensi akan diuji
Sumber: Farmasi Fisik Kemenkes, 2016 hal.71-72
karakteristik tipe alirnya.
Apakah tipe aliran yang
ERIKA FIRMA AYU RAMADHANTY 20405021084
sesuai untuk produk
tersebut?
27. Apoteker bagian R & D a. Tablet film XR Tablet salut gula adalah tablet yang dapat dilapisi dengan lapisan gula berwarna
suatu industri farmasi b. Tablet salut gula atau tidak berwarna. Lapisan itu larut dalam air dan cepat larut setelah tertelan.
sedang merancang c. Tablet salut enterik Lapisan ini dapat melindungi tablet dari lingkungan dan rasa serta bau yang tidak
produk tablet lepas d. Tablet hisap enak.
segera fitomenadion e. Tablet kunyah Sumber : Ansel’s Pharmaceutical Dosage Forms and Drug Delivery Systems Ed 9,
(vitamin K) 10 mg. 2011 (Tablets : page 225-256)
Produk tersebut
dirancang dapat
menutupi rasa sangat
pahit dari zat aktif. Jenis
tablet apakah yang sesuai
untuk dibuat?
Sumber :
Lieberman, Lachman, Schwartz, 1990; Siregar, 2010)
Tablet salut gula adalah tablet yang dapat dilapisi dengan lapisan gula berwarna
atau tidak berwarna. Lapisan ini dapat melindungi tablet dari lingkungan dan rasa
serta bau yang tidak enak.
Sumber : Ansel’s Pharmaceutical Dosage Forms and Drug Delivery Systems Ed 9,
2011 (Tablets : 265)
CHIKYTA ANDINI OCTAVIANI PUTRI(20405021088)
28. Apoteker bagian R & D a. Tablet salut film
suatu industri farmasi b. Tablet salut gula
akan merancang produk c. Tablet salut enteric
tablet lepas segera d. Tablet hisap
levofloksasin 500mg. e. Tablet kunyah
Produk tersebut
dirancang dapat
menutupi rasa sangat
pahit dari zat aktif. Jenis Sumber :
tablet apakah yang sesuai (Journal of Chemical and Pharmaceutical Research)
untuk dibuat? CHIKYTA ANDINI OCTAVIANI PUTRI(20405021088)
Literatur: Medscape
ERY MURNIASIH(20405021155)
31. Seorang laki-laki (35 a. Mengurangi efek
tahun) datang ke IFRS samping ARV
membawa resep berisi b. Mencegah infeksi
Evafirens, Lamivudin, c. Meningkatkan CD4
Zidovudin, d. Meningkatkan
Cotrimoxsazole. imunitas
Diketahui CD4 pasien e. Meningkatkan viral
tersebut 250/mm3. load
Apakah tujuan pemberian
Cotrimoxsazole?
Tata Laksana HIV, Kemenkes 2019
MAYA INDRAWATI(20405021096)
32. Seorang wanita (45 a. Lemari pendingin
tahun) dating ke apotek b. Freezer
membawa resep berisi c. Lemari oba terkunci
Metronidazol ovula d. Kotak obat
sebanyak III dengan e. Ruangan
aturan pakai S1dd1. berpendingin udara
Dimanakah tempat
penyimpanan obat
tersebut?
MAYA INDRAWATI(20405021096)
33. Seorang wanita 45 tahun a. Ujung lancip Cara Menggunakan Ovula Tanpa Aplikator :
dating ke apotik dimasukkan lebih 1. Cuci tangan menggunakan air dan sabun. Jika Ovula melunak, taruhlah di
membawa reserp berisi dulu, didorong dalam air dingin atau masukkan ke dalam lemari pendingin selama 30 menit
Metronidazol ovula sedalam jari telunjuk suapaya mengeras kembali sebelum dibuka bungkusnya.
sebanyak III dengan b. Ujung lancip 2. Buka bungkus ovula
aturan pakai S1dd1. dimasukkan lebih 3. Masukkan ujung lancip ovula kedalam lubang vagina kurang lebih sedalam
Informasi apakah yang dulu, didiamkan telunjuk anda
disampaikan kepada samapi meleleh 4. Rapatkan kedua kaki anda untuk beberapa detik/ tetaplah duudk sekitar 5
pasien terkait cara c. Ujung lancip menit untuk mencegah ovula keluar kembali.
penggunaan obat dimasukkan lebih 5. Cuci tangan dengan sabun untuk membersihkan obat yang mungkin
tersebut? dulu, ditunggu 2 menit menempel
d. Ujung tumpul (UPT Layanan Kesehatan)
dimasukkan lebih
dulu, didiamkan MAYA INDRAWATI(20405021096)
sampai meleleh
e. Ujung tumpul
dimasukkanlebih dulu,
ditunggu 2 menit
34. Seorang perempuan (25 a. Rifampicin
tahun) dating ke apotek b. Isoniazid
membawa resep untuk c. Etambutol
dirinya yang berisi d. Pyrazinamide
Rifampicin, Isoniazid, Streptomicin
Etambutol. Perempuan
tersebut menceritakan
jika dirinya baru saja
melahirkan. Apakah obat Obat yang direkomendasikan adalah isoniazid.
yang tepat (Sumber: Petunjuk Teknis Manajemen dan Tatalaksana TB pada Anak, Kemenkes
direkomendasikan RI 2016)
apoteker untuk bayinya? ZELITA PERDANI PUTRI(20405021103)
35. Seorang laki-laki (28 a. Tramadol
tahun) mengeluh nyeri b. Asam Mefenamat
pada kaki kanannya c. Celexocib
akibat kecelakaan dan d. Ketoprofen
membawa resep dokter e. Fentanyl
berisi amoxicillin dan
PCT sebanyak XV,
dengan aturan pemakaian
S3dd1. Dua hari
kemudian pasien datang
kembali dan
mengeluhkan nyerinya
tak kunjung hilang. Obat
apakah yang dapat
direkomendasikan oleh
apoteker?
R/ Cefixim syr fl I
S.t.d.d. cth ½
Berapakah tablet
ambroxol yang
diperlukan untuk resep
tersebut termasuk
pengulangannya.?
47. Seorang wanita (40 a. 4 Iter 1x artinya resep bisa di ulang sebanyak 2x
tahun) datang ke apotek
membawa resep sebagai b. 6 15 x 2 = 30
berikut: c. 8 Kekuatan sediaan ephedrin HCL di pasaran 1 tablet = 25mg
Dr.A. Munawir, Sp.A(K)
SIP. No.007/DKK.DS/2014 d. 10 Tablet ephedrin HCL yang dibutuhkan
Praktek: e.12 30 x 5 = 150mg : 25mg
Jl. Wahid Hasyim 22 Telp.
(024)3583841 = 6 tab
Semarang
Semarang, 29-04-2019 BAGAS HERBAYU A (20405021143)
R/ Ephedrin HCL 5mg
Ambroxol 8mg
Metil Prednisolon 4mg
m.f pulv. dtd No.XV
Iter 1x
S.t.d.d. I pc
R/ Cefixim syr fl I
S.t.d.d. cth ½
Berapakah tablet
ephedrin HCL yang
diperlukan untuk resep
tersebut termasuk
pengulangannya.?
48. Apoteker bagian R&D a. Koalesen
suatu industri farmasi
b. Breaking
sedang mengevaluasi
nilai konduktivitas c. Creaming
emulsi M/A suplemen
d. Inversi fase
multvitamin yang sedang
dikembangkan. Setelah e. Flokulasi
melalui penyimpanan
selama 28 hari pada suhu
40oC, hasil pengujian
menunjukkan
konduktivitas turun
drastis menjadi sangat
rendah dibandingkan
konduktivitas air.
Fenomena apakah yang
terjadi pada emulsi
tersebut.?
(modul bahan ajar cetak farmasi, farmasi fisik, KEMENKES RI Pusat Pendidikan
dan Sumber Daya Manusia Kesehatan Badan Pengembangan dan Pemberdayaan
Sumber Daya Manusia Kesehatan, hl. 101-102)
Sumber: Medscape
IKA WAHYU OKTAVIANI(20405021142)
52. Seorang laki-laki (usia 35 a. Miconazole krim
tahun) datang ke Apotek b. Terbinafin krim
hendak membeli obat c. Gentamycin krim
untuk penyakit jamur d. Tetrasiklin krim
dipunggungnya. Jamur e. Mupirocin krim
tersebut terlihat
menggerombol
dipunggung sebelah kiri.
Apakah obat yang dapat
diberikan oleh apoteker? Berdasarkan Menteri Kesehatan Obat Wajib Apotek untuk jamur yang boleh
diserahkan Apoteker adalah Mikonazol krim maksimal 1 tube
Alasan dipilih cetirizine karena efek sedative dan efek kolinergik rendah
dibandingkan pilihan jawaban lainnya.
-Chlorpeniramine : efek sedative low, efek antikolinergik moderate
-Clemastin : efek sedative moderat, efek kolinergik high
-Prometazin : efek sedative high, efek kolinergik high
-Diphenhidramine : efek sedative high, efek kolinergik high
Sumber : Handbook Dipiro Edisi 10 halaman 1083
Sumber : mims.com
MISNAMA(20405021083)
57. Apoteker di bagian a. 0,10 g 94
x 3000 mg
produksi industri farmasi b. 1,88 g 100
melakukan pembuatan c. 2,35 g = 2820 mg
suppositoria parasetamol d. 2,82 g = 2,82 g
berat satu 2,99 g
suppositoria sebesar 3 gr MISNAMA(20405021083)
dengan formula sebagai
berikut:
R/ Parasetamol 500 mg
Oleum cacao dan 94:6
Cera Flava
Berapakah oleum cacao
yang ditambahkan dalam
formula tersebut?
58. Apoteker dibagian R&D a. Gelling agent
sedang melakukan studi b. Humectant
preformulasi gel Natrium c. Penetral
Diklofenak dengan d. Pengawet
formula sebagai berikut : Pelarut
R/ Na. diklofenak 10 mg
Carbomer 1%
TEA 2%
Propilen glikol 30%
Etanol 96% 0,03%
Metil Paraben 0,2
Aqua ad 100%
Apakah fungsi
penambahan carbomer Sumber :
pada formula tersebut? Handbook of Pharmaceutical Excipients Suxth Edition hal. 110
MISNAMA(20405021083)
SITI MUAYANAH(20405021123)
61. Apoteker di rumah sakit a.Antasida Antasida Konstipasi, kram perut, mual,
melakukan visite kepada b. Ibuprofen muntah, hipofosfatemia,
pasen rawat inap yang c.Ferro Sulfat hipomagnesemia
mengeluhkan nyeri perut, d. Dexamethason Ibuprofen Edema, pusing, sakit kepala,
mual, muntah dan feses e.Kloramfenikol ruam, gatal, mual, muntah,
berwarna hitam. Dari abdomal pain, penurunan nafsu
catatan medis, terapi obat makan, konstipasi, diare,
yang didapatkan yaitu dispepsia
Ferro Sulfat, Antasida, Ferro sulfat Iritasi GI, nyeri epigastrium,
Ibuprofen, mual, tinja gelap, muntah kram
Deksamethason dan perut, sembelit, diare, perubahan
Kloramfenikol. Apoteker warna urin
melakukan studi DRP Deksamethason Aritmia, bradikardi,
dan menemukan adanya cardiomiopati, CHF, edema,
efek samping obat. hipertensi, eritema, gatal
Apakah yang Kloramfenikol Kebingungan, depresi, demam,
menyebabkan kondisi sakit kepala, ruam, diare, mual,
tersebut ? muntah, anemia aplastik, supresi
sumsum tulang, anemia
hipoplastik, trombositopenia, grey
syndrome
Drug Information Handbook edisi 17
USWATUN HASANAH(20405021099)
62. Apoteker di bagian a.PVP Nama Bahan Fungsi
produksi farmasi b. Amilum PVP Disintegrant (bahan penghancur)
melakukan pembuatan c.Mg Stearat Amilum Tablet and capsule diluent (bahan
sediaan tablet lepas d. Carbomer pengisi); tablet and capsule
lambat Natrium e.Laktosa disintegrant; tablet binder
diklofenak dengan (Soal kurang jelas) (pengikat); thickening agent
formula sebagai berikut : (bahan pengental).
Carbomer 5% Mg. stearate Tablet and capsule lubricant
PVP 5% (pelicin)
Amilum 75% Carbomer Bioadhesive material; controlled-
Mg. Stearat 1% release agent; emulsifying agent;
Lactosa 1% emulsion stabilizer; rheology
Apakah bahan tambahan modifier; stabilizing agent;
pada formula tersebut ? suspending agent; tablet binder.
Laktosa Dry powder inhaler carrier;
lyophilization aid; tablet binder;
tablet and capsule diluent; tablet
and capsule filler (pengisi).
65. Apoteker dibagian R&D a Gelling agent Handbook of Pharmaceutical Excipients Fifth Edition
sedang melakukan studi b. Humectant
preformulasi gel Natrium c. Penetral
Diklofenak dengan d. Pengawet
formula sebagai berikut e. pelarut
R/ Na diklofenak 10 mg
Carbomer 1%
TEA 2% ALUNG HARJAN(20405021125)
Propilen glikol 30%
Etanol 96% 0,03%
Metil Paraben 0,2
Aqua ad 100%
Apakah fungsi
penambahan carbomer
pada formula tersebut?
66. Apoteker dibagian R&D a. Emulsi tipe o//w
sedang melakukan studi b. Emulsi tipa w/o
preformulasi sediaan cair c. Larutan
kloramfenikol palmintat d. Suspensi
yang diketahui sukar laut e. Mikroemulsi
dalam air. Apakah
bentuk sediaan yang
(KEMENKES RI,2016)
sesuai untuk SUSIANA IRMAWATI(20405021091)
kloramfenikol palmintat?
67. Apoteker di Instansi a. Perdarahan Using warfarin together with cimetidine can cause you to bleed more easily. You
may need a dose adjustment in addition to testing of your prothrombin time or
Farmasi rawat jalan b. Kejang
International Normalized Ratio (INR). Call your doctor promptly if you have any
menyiapkan obat untuk c. Demam unusual bleeding or bruising, vomiting, blood in your urine or
stools, headache, dizziness, or weakness. It is important to tell your doctor about all
pasien perempuan (usia d. Nyeri perut
other medications you use, including vitamins and herbs. Do not stop using any
30 tahun) dengan resep Mual muntah medications without first talking to your doctor.
Warfarin, Simetidin, dan
Kaptopril. Pada saat (Drug.com)
SUSIANA IRMAWATI(20405021091)
melakukan pengkajian
resep ditemukan aadanya
interaksi antara warfarin
dan simetidine. Apakah
interaksi obat tersebut?
68. Apoteker di RS a. Warfarin dan Using warfarin together with aspirin may cause you to bleed more easily. You may
need a dose adjustment based on your prothrombin time or International
melakukan visite kepada aspirin
Normalized Ratio (INR). Call your doctor promptly if you have any unusual
pasien rawat inap (laki- b. Warfarin dan bleeding or bruising, vomiting, blood in your urine or stools, headache, dizziness, or
laki, 40 tahun) yang kaptopril weakness. It is important to tell your doctor about all other medications you use,
including vitamins and herbs. Do not stop using any medications without first
mengeluhkan mual, c. Warfarin dan
talking to your doctor.
muntah, lemas, feses guaiafenesin
SUSIANA IRMAWATI(20405021091)
berdarah, dan air seni d. Warfarin dan
berwarna merah. CTM
Berdasaekan rekam e. Warfarin dan
medis, pasien phenilpropanolamin
mendapatka Warfarin,
Aspirin, Kaptopril,
Guaiafenesin, CTM,
Phenilpropanilamin.
Apakah interaksi obat
yang dapat menyebabkan
perdarahan?
Sumber : JNC 8
SURTI KHAYATUL FATA(21405021101)
73. Apoteker farmasi klinis a. Colestyramine
mendampingi dokter b. Fenofibrat
visite kepada seorang c. Niacin
Pasien (perempuan, 45 d. Gemfibrozil
tahun). Data laboratorium Atorvastatin
menunjukkan nilai LDL
170 mg/dl, TG 140
mg/dl. Dokter
menyimpulkan bahwa
Pasien terkena
hyperlipidemia. Apakah
terapi farmakologi yang
sesuai untuk kondisi
Pasien tersebut ?
Sumber : Pedoman Pelayanan Farmasi Untuk Ibu Hamil dan Menyusui Tahun
2006 (Hal 56)
INDA SARI(21405021120)
76. Seorang pasien laki-laki, A. Isoniazid
35 tahun, telah menjalani B. Rifampisin
pengobatan TB dengan C. Pirazinamid
obat Isoniazid, D. Etambutol
Rifampisin, Pirazinamid, Streptomisin
Etambutol dan
Streptomisin selama 2
bulan. Keluhan yang
dirasakan pasien selama
mengkonsumsi obat-obat
tersebut adalah mual,
muntah, dan gangguan
penglihatan. Apakah Etambutol (E) menyebabkan
obat yang menyebabkan gangguan penglihatan.
efek samping tersebut?
Sumber: Pengobatan Pasien Tuberkulosis, 2017
SRI FEBRI HARYATI(21405021095)
NANDA PRAMITA(20405021094)
97. Seorang perempuan (usia a. Tretinoin krim
22 tahun) datang ke b. Ketoconazole
apotek hendak membeli krim
obat untuk menjaga c. Hidrokuinon krim
kondisi kulitnya yang d. Clindamycin krim
telah pulih dari jerawat. Hidrokortison krim
Dua hari yang lalu pasien
tersebut baru saja
menghabiskan
pengobatan atas resep
untuk jerawatnya yang
oleh dokter didiagnosa
moderate popular
pustular acne, obat apa
yang tepat diberikan?
Tretinoin termasuk dalam golongan obat OWA No. 3, yang artinya dapat diberikan
tanpa resep dokter dengan jumlah maksimal pemberian adalah 1 tube (5 gram)
NANDA PRAMITA(20405021094)
98. Seorang perempuan a. 10 Tablet dexamethasone yang dibutuhkan
( usia 30 tahun ) datang b. 15 = 0,5 mg X 30 = 15 mg
ke apotek menebus resep c. 20
untuk penyakit asma d. 25 Sedangkan sediaan dexamethasone yang tersedia di apotek adalah 0,75 mg.
yang dideritanya. Resep e. 30 Sehingga tablet dexamethason yang diambil untuk membuat capsul adalah
tersebut adalah sebagai = 15 mg : 0,75 mg = 20 tablet
berikut:
R/ aminophyllin 150 mg Jadi dexamethason yang diambil untuk mengerjakan resep adalah sebanyak
dexamethasone 0,5 20 tablet
mg
ambroxol 30 mg NANDA PRAMITA(20405021094)
mf pulv dtd no XXX
da in caps
s 3dd1caps
Sediaan dexamethasone
yang tersedia di apotek
adalah 0,75 mg. Berapa
tablet dexamethasone
0,75 mg yang dibutuhkan
?
99. Seorang Ibu menebus A. Demam
resep untuk anaknya B. Batuk
(laki-laki, usia 7 th) yang C. Bersin
salah satunya tertulis D. Hidung tersumbat
oxymetazoline tetes. Ibu E. Mata berarir
menjelaskan bahwa
anaknya mengalami flu,
batuk, demam, hidung
tersumbat, dan mata
berair. Informasi apa
yang diberikan terkait
kegunaan obat tersebut?
Rp . 75.000 .000
TOR ¿
Rp . 37.500 .000
TOR = 2x/tahun
SHINTA YULIA PRASTIKA(20405021098)
Sumber : pionas
GALIH SRI MULYA NINGSIH(20405021129)
102. Seorang pasien a. Isoniazid
perempuan usia 35 tahun b. Rifampisin
penderita TB paru c. Pirazinamid
mendapatkan terapi d. Etambutol
pengobatan 2HRZE / e. Streptomisin
4H3R3. Setelah sebulan
menjalani pengobatan,
pasien mengalami
gangguan penglihatan
dengan keluhan
pandangan kabur
dikarenakan efek
samping obat. Obat apa
yang menimbulkan efek
samping tersebut?
Sumber : MIMS
GALIH SRI MULYA NINGSIH(20405021129)
sumber : MIMS
GALIH SRI MULYA NINGSIH(20405021129)
104. Seorang apoteker industri a. Asam betulinat
obat tradisional akan b. Taksol dan
membuat sediaan kapsul Podofilotoksin
dari ekstrak herba tapak c. Paklitaksel dan
dara (Catharanthus Kamptotekin
roseus) yang digunakan d. Vinkristin dan
untuk membantu Vinblastin
memelihara kondisi Doksorubisin dan
kesehatan pada penderita Idarubisin Arifudin M. DKK. 2017. Isolasi Karakterisasi Fungi Endofit Tanaman Tapak Dara
kanker. Apakah senyawa (Catharanthus roseus). J trop. Pharm. Chem. Vol 4. No. 1. ISSN: 2087-7099
yang berkhasiat sebagai
antikanker pada tanaman NOVI KURNIAWATI(20405021104)
catharanthus roseus ?
105. Seorang pasien, laki-laki, a. Selegilin
usia 50 tahun datang ke b. Levodopa
rumah sakit dengan c. Amantadin
keluhan tangan bergetar. d. Entacapone
Dokter mendiagnosa Carbidopa
pasien tersebut
mengalami parkinson
tahap awal. Pasien
mendapatkan resep obat
yang bekerja dengan cara
menginhibisi MAO-B.
Obat apa yang
dimaksud ?
( CPOB , 2012)
Paracetamol dan NSAID merupakan analgesik lini pertama yang dapat membantu
nyeri pada bagian pinggang bawah.
Dipiro X hal 913
PRAMITA UTARI(20405021114)
124. Seorang pasien datang ke a. Piroksikam 10mg dan
apotek dengan keluhan alopurinol 100mg
nyeri pada sendi-sendi b. Dexametason 0,5mg
jari hingga bengkak di dan alopurinol 100mg
telunjuk. Semenjak tiga c. Natrium diklofenak 50
hari yang lalu pasien mg dan alopurinol
tersebut mengonsumsi 10mg Asam mefenamat masuk dalam kategori OWA 1 (Lamp.Surat KepMenKes RI No
emping. Pasien d. Paracetamol 500mg 347/MenKes/SK/VII/1990)
menginginkan obat untuk Asam mefenamat 500mg
mengatasi keluhannya. AULIA NUARI PUTRI(20405021097)
Obat apakah yang dapat
disarankan apoteker?
125. Seorang apoteker QC di a. 4
PT. Bio Vaksin akan b. 6
melakukan uji sterilitas c.10
suspense injeksi Vaksin d. 12
Influenza. Vaksin 20
Influenza dikemas dalam
vial 2 mL yang
mengandung 1 kali dosis
pemberian. Setiap batch
produksi menghasilkan Farmakope Indonesia V hal 1362
1000 vial. Berapa vial
AULIA NUARI PUTRI(20405021097)
yang diperlukan untuk
pengujian tersebut?
126. Seorang apoteker di Pilih salah satu:
rumah sakit sedang a. 120/80
melakukan visite kepada b. 125/80
pasien dengan kondisi c. 130/80
GDP 251 mg/dL, GD2P d. 130/90
273 mg/dl, dan hasil 130/100
pengecekan urin
ditemukan protein pada
sampel. Tekanan darah
pasien saat ini adalah
160/110 mmHg. Berapa
mmHg target tekanan
darah yang harus Sumber : Dipiro ed X hal 52-53
dicapai?
FTRIYANI SHOLEH(20405021153)
127. Seorang apoteker QC Pilih salah satu: ALIRAN THIKSOTROPIK
memperoleh rheogram a. Plastis 1. Tipe sediaan thiksotropik bila dalam keadaan diam, akan menyerupai suatu gel.
hasil uji viskositas gel b. Pseudoplastis 2. Ketika diberi tekanan misalnya pengocokan, struktur gel ini akan terpecah
Gentamisin seperti pada c. Dilatan menjadi partikel-partikel yang lurus yaitu sol.
gambar di bawah ini. Gel 3. Pada saat pengocokan dihilangkan, tahap demi tahap struktur gel kembali
d. Tiksotropik
tersebut dibuat terbentuk. (Gel sol gel (proses pertama berlangsung cepat sedangkan proses kedua
menggunakan basis Rheopeksi berlangsung lebih lambat).
HPMC. Apakah tipe
aliran gel tersebut?
Sumber : Kemenkes RI, 2016, Modul Farmasi Fisik hal 78
FTRIYANI SHOLEH(20405021153)
128. Seorang apoteker di Pilih salah satu: Diketahui :
rumah sakit sedang a. 21,11 dosis aminofilin : 1 mg/kgBB/jam
melakukan penyiapan b. 21,18 BB pasien : 20 kg
Aminofilin dosis 1 c. 63,34 Dosis untuk pasien : 20 mg/jam
mg/kgBB/jam untuk Aminofilin tersedia : 1 ampul 10 ml mengandung 24 mg/ml
d. 63,54
pasien anak (usia 5 tahun, 24 mg/ml x 10 ml=240 mg
Bobot 20 Kg) yang 63,64 Maka untuk pengunaan selama 8 jam : 20 mg x 8 jam = 160 mg
diberikan secara kontinyu 240 mg 160 mg
=
selama 8 jam. Dalam 1 10 ml x
ampul 10 ml, X= 6,67 ml (larutan aminofilin yang diambil)
mengandung 24mg/mL. Total volume larutan : 500 ml + 6,67 ml = 506,67 ml
Aminofilin Pemberian ditanya : tetes/menit kecepatan infus?
obat dilakukan dengan volumesediaan ( ml ) xfaktortetes
menambahkan jam x 60 menit
Aminofilin ke dalam 506,67 mlx 60 tetes /ml
500mL infus glukosa =
8 x 60 menit
5%dan mengatur factor
keepatan infus 60
tetes/mL. Berapa FTRIYANI SHOL
tetes/menit kecepatan
infus yang harus = 63,33375 ≈ 63,34
diinformasikan apoteker
kepada perawat FTRIYANI SHOLEH(20405021153)
(Deepali Dixit, PharmD, BCPS; Mary Barna Bridgeman, PharmD, BCPS, CGP;
Rani Patel Madduri, PharmD, BCPS, AAHIVP; Samir T. Kumar, MD Candidate;
and Michael J. Cawley, PharmD, RRT, CPFT, FCCM., 2016, Pharmacological
Management and Prevention Of Exacerbations of Chronic Obstructive Pulmonary
Disease in Hospitalized Patients, hal 709-711)
HILDA ANDRIYANI(20405021121)
145. Seorang laki-laki (27 a. Misoprostol
tahun) datang ke apotek b. Sukralfat
mengeluhkan mual dan c. Ranitidin
sakit di perutnya. Pasien d. Omeprazol
pernah didiagnosa dokter e. Antasida
mengalami gastric ulcer
karena efek samping
asam mefenamat dan
telah menghentikan
penggunaan obat sejak 3
hari yang lalu. Pasien (Mau Sinha, Lovely Gautam, Prakash Kumar Shukla, Punit Kaur, Sujata Sharma,
akan membeli obat tanpa and Tej P. Singh., 2013, Current Perspectives in NSAID-Induced Gastropathy,
resep dokter untuk Hindawi Publishing Corporation Mediators of Inflammation, hal 4)
mengatasi keluhannya.
Apakah obat yang HILDA ANDRIYANI(20405021121)
dipilihkan untuk pasien
tersebut?
146. Seorang laki-laki (51 a. Amoksisilin dan
tahun) dengan riwayat Sefadroksil
peptic ulcer dan diobati b. Amoksisilin dan
dengan metronidazol, Klritromisin
datang kerumah sakit dan c. Amoksisilin dan
keluhan muntah darah Tetrasiklin
serta nyeri perut. Saat ini, d. Amoksisilin dan
pasien dinyatakan positif siprofloksasin
terinfeksi H. Pylori dan
tes Urea breath test. Amoksisilin dan
Dokter berkomunikasi Azitromisin
dengan apoteker terkait
pemilihan antibiotic yang
akan diberikan. Apakah
antibiotic yang
direkomendasikan?
Terapi untuk pasien yang dinyatakan positif H. pylori yaitu pemberian regimen
terapi berupa obat PPI + Klaritromisin + Amoksisilin / Metronidazol
Sumber : Dipiro X hal. 461 – 462
AMBAR SARASWATI(20405021110)
147. Seorang laki-laki (20th) a. Eritromisin
didiagnosis dokter di b. Siprofloksasin
suatu rumah sakit c. Metronidazol
mengalami diare infeksi. d. Doksisiklin
Hasil pemeriksaan
laboratorium Setriaxon
menyimpulkanbahwa
penyebab infeksi adalah Dipiro X, hal. 1805
shigella. Dokter dan AMBAR SARASWATI(20405021110)
apoteker berdiskusi untuk
menentukan antibiotic
yang diberikan pada
pasien. Apakah antibiotic
yang tepat
direkomendasikan?
148.
Seorang laki-laki (26 a. Atropin sulfat
tahun) dibawa ke IGD b. Asetilsistein
suatu rumah sakit setelah c. Nalokson
mencoba bunuh diri
d. Epinefrin
dengan menelan produk
pembunuh serangga yang Natrium bikarbonat
berisi metil parathion.
Apoteker menyiapkan
antidot untuk pasien atas
permintaan dokter.
Apakah antidote yang
disiapkan? Sumber : Dipiro X, hal 139
AMBAR SARASWATI(20405021110)
149. Seorang laki-laki (50th) a. Glukosamin
penderita rheumatoid b. Kondroitin
arthritis sedang dirawat c. Glukosamin +
inap di suatu rumah sakit. kondoitin
Pasien belum pernah d. Glukosamin +
mendapatkan pengobatan kotikosteroid
untuk penyakitnya e. Metothreksat
tersebut. Dokter dan
apoteker berdiskusi saat
visit bersama untuk
menentukan obat lini
pertama yang akan
diberikan pada pasien.
Apakah obat yang
direkomendasikan NOVILKA DWI HIDAYANTI (20405021127)
(Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor 34 Tahun 2018 Tentang
Pedoman Cara Pembuatan Obat yang Baik )
NOVILKA DWI HIDAYANTI ((20405021127
151. apoteker bagian R&D di a. Sirup larutan sejati
suatu industry farmasi b. Sirup kosolven
sedang mengembangkan c. Emulsi
sediaan cair oral d. Suspensi Cair
kloramfenikol. Suspensi rekonstitusi
Berdasarkan data
preformulasi
kloramfenikol sedikit ( Pharmaceutical dosage forms and drug delivery, Third Editionhal. 390)
larut air (1:400), mudah
larut dalam etanol (1:2,5)
dan mudah larut dalam RIA PERTIWI 20405021161
propilenglikol (1:7), dan
kloramfenikol dengan
pembawa air mengalami
degradasi melalui
hidrolisis amida pada pH
di bawah 7. Sediaan apa
yang tepat
dikembangkan?
152. seorang ibu datang ke a. Interaksi antara
apotek untuk menebus paracetamol dan
resep anaknya (laki-laki, pseudoefedrin
5 tahun) untuk penyakit b. Terapi tidak sesuai
infeksi saluran indikasi
pernapasan. Apoteker c. Dosis pemberian
kemudian melakukan codein tidak tepat
skrining resep. Apakah d. Codein
permasalahan kinis dikontraindikasika
dalam resep tersebut? n untuk anak usia 5
tahun
e. Amoxicillin bukan
antibiotic pilihan
untuk infeksi saluran
pernafasan
153. apoteker di puskesmas a. Pneumonia (Kemenkes, 2014, Buku Ajar Imunisasi : hal 20)
menerima resep vaksin b. Rubella
DPT untuk pasien laki- c. Hepatitis
laki (usia 2 bulan). Apa d. Batuk rejan
manfaat vaksin tersebut? e. Cacar air
RIA PERTIWI 20405021161
Sumber https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK556128/
Mechanism of action Pilocarpine
ALYA NAURIYATUL AZZA 20405021135
161. Apoteker instalasi a. 0 s/d +1 Produk rantai dingin harus dipastikan disimpan dalam ruangan dengan suhu
farmasi rumah sakit b. -2 s/d -8 terjaga, cold room / chiller (+2 s/d +8 oC) (peraturan BPOM No. 9 Tahun 2019
sedang melakukan c. +2 s/d +8 Tentang Pedoman Teknis CDOB hal 40)
penerimaan vaksin d. -15 s/d -25
campak dari PBF. Vaksin e. +15 s/d +25 TYA PUSPA NINGRUM20405021147
dimasukkan dalam chiller
untuk menjamin dari
kerusakan. Berapakah
suhu penyimpanan
vaksin tersebut (oC)?
162. Apoteker digudang a. 42 ROP = (Pemakaian Rata-rata × Lead Time)
farmasi rumah sakit b. 52 + SS
melakukan pemesanan c. 62 = (2100 Tab : 350 hari)×2 hari)+ 50 tab
tablet antasida. Pemakain d. 72 = (6 tab/hari × 2 hari) + 50 tab
pada tahun 2018 e. 82 = 12 tab + 50 tab
sebanyak 2100 tablet, = 62 Tablet.
dengan waktu tunggu 2
hari. Stok pengaman 50 TYA PUSPA NINGRUM20405021147
tablet. Berapakah titik
aman pemesanan tablet
antasida kembali (1 tahun
= 350 hari)?
163. Seorang pasien a. memberikan 10 tablet Terdapat tanda “det” atau kepanjangan dari detur yang artinya bahwa obat telah
(perempuan 40 tahun) disertai konseling diserahkan. Apalagi golongan obatnya yaitu Narkotika yang tidak boleh diserahkan
datang ke apotek b. memberikan tanpa resep dokter (BPOM No. 4 Tahun 2018 pasal 4.22).
membawa copy resep separohnya disertai
yang pernah dibeli di konseling
apotek tersebut berisikan c. memberikan 1 tablet TYA PUSPA NINGRUM 20405021147
kodein 10 mg sebanyak disertai konseling
10 tablet. Apoteker d. mengganti dengan obat
menolak pemberian obat lainnya
karena terdapat e. menolak pemberian
keterangan “det” pada obat disertai konseling.
resep tersebut, namun
pasien memaksa ingin
menebus kembali karena
nyeri kepala yang
dialaminya. Bagaimana
tindakan yang dilakukan
oleh apoteker?
164. Seorang pasien datang ke a. Menarik obat tanpa Obat hanya perlu diganti yang baru saja, karena tablet tersebut belum mencapai
apotek membawa tablet memberikan obat baru waktu ED. Dan untuk rasa asam tersebut karena rasa tablet aspirin memiliki bahan
aspirin yang dibeli di yang sama. aktif asam asetilsalisilat yang dasarnya memiliki rasa asam.
apotek tersebut 3 hari b. Menyarankan pasien
yang lalu. Ketika dibuka untuk berhenti minum
terdapat bintik hitam obat.
pada beberapa tablet, dan c. Menyarakan pasien
terasa asam ketika untuk tetap
diminum. Diketahui melanjutkan obat
expired dose (ED) kurang sampai batas ED.
6 hari lagi. Tindakan apa d. Menarik obat dan
yang dilakukan apoteker? mengganti dengan
obat baru yang sama.
Menyarankan pasien FI VI hal 171
untuk konsultasi ke
dokter. ILHAM FADHILAH RAHMAN 20405021113
Catatan:
- Jika pengobatan sistemik tidak segera tersedia, bersihkan kedua mata dan oleskan
salep mata tetrasiklin 1% setiap jam, sampai pengobatan sistemik tersedia
AULIA NURFAJRIAH20405021105
Sumber
Sumber
196. Apoteker di IFRS sedang a. 20 Dosis co-Amoxiclav yang diberikan = 0,6 gram
melakukan iv-admixture b.30 Dosis Sediaan co-Amoxiclav 1,2g/10ml= 0,6 garm/ 1,2 x 10ml
co-amoxiclav (1,2 c.40 = 5ml
gram/10 mL. WFI) ke d.50 Volume infus 100ml
dalam metronidazole e.60 Waktu = 1 jam (60menit)
infus 500 mg/100 Ml Kec infus= volume total x faktor tetes/ waktu x menit
untuk pasien pasca = 105 x 20
operasi. Dosis co- 1 x 60
amoxiclav yang = 35 tetes/ menit
diberikan untuk pasien
tersebut 0,6 gram. Produk YUSUF ZAIM ASSADAD 20405021136
ini harus diberikan dalam
waktu tidak lebih 1 jam.
Berapakah kecepatan
(tetes/menit) pemberian
infus tersebut?
197. Apoteker bagian a. Ruang kelas A Ruang kelas A : pengolahan dan pengisian aseptis, pengisian salep mata, bubuk dan
produksi di industry b. Ruang kelas B suspensi steril
farmasi akan memimpin c. Ruang kelas C Ruang kelas B : lingkungan latar belakang zona kelas A, pengolahan dan pengisian
jalanya proses pengisian d. Ruang kelas D aseptis
serbuk omeprazole e. Ruang kelas E Ruang kelas C : pembuatan larutan dan pengisian produk non-aseptis
injeksi ke dalam vial. Kelas D : pembuatan obat steril dengan sterilisasi akhir
Proses terseut dilakukan
secara aseptis di bawah Sumber : CPOB 2012 jilid 1
laminar air flow.
Dimanakah ruang untuk YUSUF ZAIM ASSADAD 20405021136
melakukan proses
tersebut?
198. Seorang apoteker di a. Batch record
bagian QC sedang b. Certificate of analysis
mereview hasil uji kadar c. Protocol of analysis
bahan baku paracetamol d. Material safety data
yang baru dikirim oleh sheet
supplier. Hasil pengujian e. Deviation record
dinyatakan out of
specification. Dokumen
apakah yang digunakan
sebagai acuan
pengambilan keputusan
tersebut
Sumber : Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan nomor 13 Tahun 2018
Tentang Penerapan Pedoman Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) halaman 50
Sumber :
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 87 Tahun 2014 Tentang Pedoman
Pengobatan Antiretroviral
Dipiro X hal 2019
9. Seorang pasien (perempuan 40 tahun) menjalani rawat A. Furosemid dan Menurut Maghfirah (2018), pemberian kombinasi
inap karena mengalami sirosis hati. Pasien juga tampak indapamid furosemide dengan antagonis aldosterone
mengalami ascites. Dokter dan apoteker melakukan visite B. Furosemid dan (spironolakton) memberikan hasil yang adekuat
bersama dan merancenakan terapi untuk ascitesnya. Apa hidroklorotiazid pada pasien asites rekuren.
obat yang tepat untuk diusulkan apoteker? C. Furosemide dan
spironolakton Maghfirah, D., Abubakar, A., Yusuf, F., 2018,
D. Spironolakton dan Penatalaksaan Asites pada Sirosis Hepatitis, Jurnal
indapamid Kedokteran Nanggroe Medika Vol 1(3).
E. Spironolakton dan
hidroklorotiazid
10. Apoteker di apotek melayani pasien (perempuan 23 thn). A. Omeprazole Pasien diberi antasida karena antasida merupakan
Pasien meminta obat untuk peptic ulcer yang sedang B. Antasida obat kategori B yang aman untuk ibu hamil.
kambuh. Pasien menyatakan sedang hamil 6 mingggu. C. Ranitidine
Apoteker memilihkan obat untuk pasien. Apakah obat D. Misoprostol (MIMS, ed 15)
yang tepat untuk pasien? E. Sukralfat
11. Seorang pasien rawat inap (laki laki, 35 tahun) didiagnosis A. Isoniazid
TB paru. Dokter dna apoteker melakukan visite. Pasien B. Rifampisin
diketahui telah menjalani terapi HRZE selama 2 bulan dan C. Pirazinamid
ambroksol untuk menangani batuk. Saat ini pasien D. Etambutol
mengeluuhkan pandangannya kabur. Apoteker melakukan E. Ambroksol
MES. Apakah obat yang menyebabkan keluhan pasien?
27. Dua orang pasien datang ke apotek ingin membeli tablet A. Obat tersebut Jawaban : Alasannya karena dosis yang untuk
asam asetil salisilat 500 mg . Pasien pertama mengeluhkan dikontraindikasika analgesic 300–900 mg setiap 4–6 jam sedangakan
sakit kepala. Sedangkan pasien kedua mengeluhkan n untuk penyakit untuk antiplatelet pada jantung 75 mg/hari (BNF
kondisi jantungnya. Apoteker hanya melayani pasien jantung 61)
pertama. Apakah alasanya ? B. Obat tidak
digunakan untuk
penyakit jantung
C. Obat memiliki
efek samping
membahayakan
jantung
D. Obat tidak dapat
dilayani tanpa
resep dokter
E. Obat berbahaya
jika dikosumsi
bersamaan dengan
obat jantung
28. Seorang pasien hyperlipidemia datang ke apotek A. Pagi hari, karena Jawabanya : atorvastatin diminum pada malam hari
menjelaskan bahwa selama mengkonsumsi atorvastatin, diabsorpsi saat karena pembentukan kolestrol terjadi pada malam
dia meminumnya pada pagi hari. Apoteker menjelaskan biosintesis hari.
tentang waktu minum obat tsb berdasarkan efikasinya. kolestrol
Kapan obat tsb boleh diminum dan apa alasanya? berlangsung
B. Malam hari,
karena diabsorpsi
saat biosintesis
kolestrol
berlangsung
C. Pagi hari, karena
waktu paruhnya
pendek
D. Malam hari,
karena waktu
paruhnya pendek
29. Seorang perempuan datang ke apotek ingin membeli obat A. Na Diklofenak
sakit perut karena menstruasi. Pasien juga menderita B. Ibuprofen
migrain. Selama ini pasien juga sudah menggunakan C. Ergotamin
parasetamol, tetapi tidak sembuh. Obat apakah yang dapat D. Kafein
diberikan apoteker untuk terapi pasien tersebut? E. Zolmitriptan sakit kepala berulang dalam pola yang dapat
diprediksi, misalnya migren saat menstruasi dapat
diberikan NSAID atau TRIPTAN ( Dipiro, 2020)
30. Seorang laki laki datang ke apotek hendak membeli obat A. Kotrimoksazol
untuk penyakit kaki gajah yang dialaminya. Obat apakah B. Metronidazol
yang berfungsi untuk mengatasi penyakit tersebut? C. Albendazol
D. Ketokenazol
E. Clotrimazol
32. Seorang pasien perempuan (29 tahun) dating ke apotek A. Etis Etis merupakan sikap dan perilaku yang sesuai
dengan membawa resep yang berisi vaginal douch. Pada B. Empati dengan norma-norma sosial. Sesuai dengan Kode
saat bersamaan dating pasien laki-laki yang membeli obat. C. Simpati Etik Apoteker Pasal 9, seorang apoteker harus
Apoteker mempersiapkan obat dan segera melakukan D. Toleransi menjaga kerahasiaan pasien dan menghormati hak
penyampaian informasi di ruang konseling karena melihat E. Tanggung Jawab pasien.
pasien sedikit canggung. Apakah sikap yang melandasi hal
tersebut?
33. Apoteker yang tergabung dalam TFT Rumah Sakit, sedang A. 8.259.259
mengkaji terapi pengobatan dyslipidemia tanpa dan B. 9.259.259
dengan konseling terhadap biaya per penyesuaian kulitas C. 10.259.259
hidup. D. 11.259.259
E. 12.259.259
Pasien Total biaya Utilitas
dyslipidimia langsung (QALY)
medis
Terapi Tanpa 10.000.000 0,630
Konseling
Terapi 9.000.000 0.738
Dengan
Konseling
Berapakah nilai rasio biaya pengobatan dengan kualitas
hidup ?
34. Seorang pasien anak (8 tahun) dibawa ke IGD Rumah a. Dextrose 5%
Sakit dengan diagnosis diare berat. Dokter meminta b. Dextrose 10 %
apoteker menyiapkan terapi rehidrasi intravena yang c. Ringer Laktat
sesuai. Apakah terapi yang disiapkan apoteker? d. NaCl 0,9%
e. NaCl 3 %
RS = 2(tR.2-tR.1)/(W2+W1)
= 2(1,053-0,68)/(468258+126639)
TF = a/b
= 2/9
= 0,22
55 Seorang pasien datang ke apotek untuk menebus resep A. Menyarankan Orlistat secara umum digunakan dalam dosis 120
yang berisikan orlistat 120mg obat tersebut digunakan pasien untuk tidak mg tiga kali sehari sebelum makan , hal penting
untuk pengobatan obesitas dengan cara menghambat mengkomsusmsi yang harus diingatkan kepada pasien adalah untuk
penyerapan lemak sehingga akan menghambat makanan mengurangi jumlah asupan lemak . ( jurnal
peneyerapan vitamin larut lemak apakah saran yang sesuai berlemak kedokteran syiah kuala volume 10 nomer 3
untuk mengatasi efek samping tersebut ? B. Menyarankan desember 2010 )
pasien untuk
mengkomsumsi
suplemen vitamin ISWOYO (20405021102)
B dan C
C. Menyarankan
kepada pasien
untuk
mengkomsumsi
suplemen vitamin
A, D, E dan K
D. Menyarankan
kepada pasien
untuk rutin
berolahraga agar
penyerapan
vitamin dapat
optimal
Menyarankan
kepada pasien
untuk
mengkomsusmsi
banyak sayur dan
buah
56 Apoteker di apotek menerima resep yang berisi campuran A. Obat dapat Berdasarkan USP Compounding Standards and
parasetamol, ctm dan guaifenesin untuk dibuat dalam digunakan sampai Beyond-Use Dates (BUDs) (2019), Sediaan padat
sediaan serbuk terbagi. Pada penyerahan obat, pasien 1 bulan dapat digunakan sampai 180 hari atau sama dengan
menanyakan tentang batas waktu obat dapat digunakan. B. Obat dapat 6 bulan.
Bagaimana edukasi yang sesuai untuk pertanyaan pasien digunakan sampai
tersebut? 2 bulan
C. Obat dapat
digunakan sampai
3 bulan
D. Obat dapat
digunakan sampai
5 bulan
E. Obat dapat Zelita Perdani Putri (20405021103)
digunakan sampai
6 bulan
57 Apoteker di PBF melakukan penerimaan obat tetes mata A. Pada suhu -2 – (- Berdasarkan The Physical, Chemical, and
kloramfenikol. Obat tersebut akan disimpan pada ruang 4) oC Microbiological Stability of Chloramphenicol
penyimpanan yang sesuai untuk menjaga stabilitas sediaan B. Pada suhu 2 – 8 Ophthalmic Solution (2018), USP menyatakan
o
obat. Berapakah suhu ruang penyimpann yang sesuai? C bahwa tetes mata kloramfenikol harus disimpan
C. Pada suhu 8 – 15 pada temperature rendah pada 2 – 8 oC
o
C
D. Pada suhu 15 – 25
o
C
E. Pada suhu 25 – 30
o
C
Dipiro edisi 11
67 Seorang perempuan, usia 40 tahun, baru saja terdiagnosa A. saat perut kosong
dokter di suatu rumah sakit mengalami hipertiroid. Dokter B. sebelum makan
memberikan resep L-tiroksin 0,1 mg/hari. Apoteker akan C. sesudah makan
memberikan informasi waktu minum obat kepada pasien D. pada waktu
Pemberian obat L-tiroksin diberikan pada pagi hari
agar tercapai efek terapi maksimal. Apakah informasi yang makan
saat perut kosong, 30 menit sebelum makan
tepat disampaikan? E. sesaat setelah
makan
AYUDYA CHAERANI (20405021107)
Septo hariono
(20405021112)
80 Apoteker di apotik sedang memberikan pelayanan A. Akumulasi
informasi terkait munculnya efek samping obat captopril Bradikinin
kepada pasien mengeluhkan batuk kering selama B. Peningkatan
menggunakan obat captopril untuk pengobatan Prostaglandin E2
hipertensinya. Bagaimana mekanismae terjadinya C. Penghambatan
efeksamping tersebut? Konversi
angiotensin
D. Peningkatan
Protasiklin
E. Pengurangan
aldosteron
Obat ACEI menghalangi degradasi bradikinin,
sehingga bradikinin meningkat dan menyebabkan
efeksamping batuk kering (Dipiro X, hal 63)
Septo hariono
(20405021112)
Indasari (20405021120)
amoksisilin ( Ruth Rize Paas Megahati, 2011, Jurnal Pelangi. Uji Aktivitas
Enzim Penisilin G Asilase (PGA) Secara Kualitatif )
Sumber:
https://www.mims.com/indonesia/drug/info/pilocarpine?mtype=gener
ic
107 Seorang apoteker diapotek sedang A. Dibuah di sungai
melakukan pemusnahan terhadap 2 box B. Dikubur dalam tanah
tablet ibuprofen 400 mg yang kadaluarsa. C. Dibakar dengan api
Sebelum dimusnahkan, tablet dihancurkan D. Dibakar di
terlebih dahulu. Apakah yang dilakukan insenerator
setelah tablet dihancurkan. E. Dibuang di tempat
sampah
Sumber :
Permenkes TB No.67, tahun 2016 tentang Penanggulangan TB
v= = = 0,58 cm³
magnesium stearate
116 Apoteker bagian R&D di industri farmasi a. Kempa langsung
melakukan riset tablet ibuprofen 200 mg b. Granulasi basah
dengan formula sebagai berikut: c. Granulasi kering
Bahan Jumlah d. Foam granulation
(mg) e. Kempa langsung
Ibuprofen 200 Sumber : Sumber: Azhari, N., Ina, R. dan Sri, R. (2017). Penggunaan
CMC NA 3% 32 Amylum Manihot Sebagai Bahan Penghancur dalam Formulasi
Laktosa 158 Tablet Ibuprofen Secara Kombinasi Intragranular- Ekstragranula.
Crosscarmellose 8 Journal of Current Phamaceutical Sciences.
sodium
Magnesium 2 Novilka Dwi H. (20405021127)
stearat
Total 400
(Dipiro X,2020)
120 Seorang wanita, (usia 40 tahun) didiagnosa A. Paracetamol
. oleh dokter mengalami osteoarthritis. Pasien B. Ibuprofen
memiliki riwayat sirosis hati. Dokter C. Natrium Diklofenak
meminta saran kepada apoteker untuk D. Celecoxib
menyarankan pengobatan yang dapat E. Tramadol
diberikan. Apakah obat yang dapat
diberikan pada pasien dengan kondisi
tersebut?
123 A. Metformin Manfaat metformin pada sensitivitas insulin telah ditunjukkan pada wanita
Seorang wanita usia 17 tahun dengan
B. Glibenklamid non-DM dengan PCOS. Penggunaan metformin berhubungan dengan
obesitas didianogsis aminorea skunder meningkatnya siklus menstruasi, peningkatan ovulasi, dan penurunan
C. Progestin
akibat PCOS. Pasien telah melakukan kadar androgen yang bersirkulasi.11 Manfaat metabolik dari metformin
D. Etinilestradiol
perubahan gaya hidup namun tidak adalah dengan meningkatkan metabolik tubuh, apabila metabolik tubuh
E. letrozol
berhasil. Dokter meminta rekomedasi obat meningkat maka akan terjadi penurunan berat badan
Sumber : http://pionas.pom.go.id/monografi/prazosin
128 Seorang anak usia 10 tahun mengalami A. Asam valproat
epilepsy disertai kejang. Dokter telah B. Karbamazepin
memberikan suppositoria diazepam. Dokter C. Diazepam
meminta rekomendasi apoteker untuk obat D. Fenobarbital
tambahan yang dapat digunakan untuk E. Gabapentin
mencegah kejang kembali. Obat apakah
yang dapat diberikan?
= 2,72
TOR Tetrasiklin =
= 3,71
TOR Erythromycin =
= 2,38
133 Seorang pasien (laki-laki, 25 tahun) datang A. Kromolin
ke apotek membeli obat untuk meredakan B. Loratadine
alergi karena debu. Pasien mengeluhkan C. Montelukast
hidung merah disertai bersin-bersin. Apakah D. Pseudoephedrin
kandungan obat yang dipilihkan oleh E. Klorfeniramin
apoteker? maleat
r = 1,5 . √N
r = 1,5 . √5
r = 3,3
150 Apoteker di industri obat tradisional akan A. 5 Pola r, jika bahan
melakukan pengambilan sampel simplisia herba B. 10 - dierkirakan tidak homogeny dan/atau
Andrographis paniculata untuk pengujian kadar C. 11 - Diterima dari pemasok yang belum dikualifikasi.
abu. Jumlah bahan yang dikirim pemasok D. 14 Pola p dapat digunakan untuk bahan yang berasal dari herbal (ekstrak)
sebanyak 15 drum/koli (@25 kg). berapakah E. 15 yang digunakan sebagai bahan awal.
drum/koli yang diambil sampelnya untuk Dimana r = ,5 . √N
pengujian tersebut? N = jumlah wadah yang diterima/diambil sampe
r = jumlah sampe yang di ambil berdasarkan pembulatan keatas
CPOB 2013, Halaman 275
CPOB 2013, Halaman 275
r = 1,5 . √N
r = 1,5 . √15
r = 5,8
151. Apoteker di industri obat tradisional a. 5
akan melakukan pengambilan sampel b. 10
simplisia herba c. 11
Andrographispaniculata untuk d. 13
pengujian kadar abu. Jumlah bahan e. 20
yang dikirim pemasok sebanyak 26 p = 1 + √N
drum/koli (@ 25 kg).Berapakah = 1 + √26 = 5,499
drum/koli yang diambil sampelnya
untuk pengujian tersebut? (CPOB, 2013 : hal 275)
Fitrotun Husnia (20405021141)
152 Apoteker bagian QC industri farmasi a. Memenuhi syarat
melakukan pengujian isi minimum karena bobot rata-rata
krim kloramfenikol. Bobot yang 50 gram dan bobot
terterapada etiket adalah 50 gram. setiap sampel > 90 %
Hasil pengujian sebagai berikut: b. Memenuhi syarat karena
bobot r ata-rata 50 gram
dan bobot setiap sampel
> 80 %
c. Memenuhi syarat karena
bobot rata-rata 50 gram
(Farmakope Indonesia edisi VI, Hal 906)
dan hanya 1 sampel yang
Fitrotun Husnia (20405021141)
bobotnya < 85 %
Apakah kesimpulan hasil pengujian d. Tidak memenuhi syarat
tersebut? karena bobot rata-rata 50
gram dan ada 1 sampel
yang bobotnya < 90 %
e. Tidak memenuhi syarat
karena rata-rata salep
49,5 gram dan ada 1
sampel yang bobotnya <
80 %
153 Apoteker bagian QC industri farmasi a. Ditolak, karena tidak
melakukan pengujian isi minimum memenuhi persyaratan
krim kloramfenikol. Bobot yang b. Diterima, karena
tertera pada etiket adalah 100 gram. memenuhi persyaratan
Pengujian memenuhi syarat apabila c. Pengujian ulang dengan
bobot bersih rata-rata tidak kurang dari menambahkan 10 wadah
bobot yang tertera di etiket dan tidak d. Pengujian ulang dengan
satu wadahpun yang bobot bersihnya menambahkan 20 wadah
- Hasil pengujian bobot rata-rata = 992,9 < 100 gram (bobot
kurang dari 95% dari 100 gram. Hasil e. Pengujian ulang dengan
yang tertera tidak memenuhi syarat yang tertera di etiket)
pengujian sebagai berikut: menambahkan 30 wadah
- Pada pengujian salep ke 6 bobot bersihnya kurang dari 95%
dari 100 gram.
Salep Hasil
pengujian isi
minimum
(gram)
1. 100
2. 99,8
3. 100,2 (Farmakope Indonesia edisi VI, Hal 906)
4. 98,8 Fitrotun Husnia (20405021141)
5. 100,5
6. 94
7. 99,9
8. 99,7
9. 102
10. 99,8
Apakah rekomendasi apoteker terkait
hasil pengujian tersebut?
digunakan adalah 10 dm. Pengukuran l : panjang jalan/larutan yang dilalui cahaya dalam desimeter
[ ]
= 0,8º
179 Apoteker diapotek sedang mengarsipkan resep dalam satu hari. a. Bersama dengan
Ditemukan dalam satu resep terdapat kandungan obat sebagai resep narkotik
berikut. Deksametason 0,5 mg tablet, estazolam 2 mg tablet, b. Bersama dengan
paracetamol 500 mg tablet, dan haloperidol 0,5 mg. Dimanakah resep psikotropik
resep tersebut diarsipkan ? c. Bersama dengan
resep prekursor
d. Bersama dengan
resep biasa
e. Bersama dengan
resep-resep obat
tertentu
181 Apoteker di Instalasi Farmasi rumah sakit A. Antasida diminum 1 jam Antasida yang mengandung magnesium
menyampaikan informasi penggunaan obat kepada setelah siprofloksasin hidroksida atau alumunium hidroksida dapat
pasien rawat jalan yang mendapatkan obat Antasida B. Antasida diminum 2 jam menurunkan penyerapan ciprofloksasin hingga
tablet (2x1), dan siprofloksasin kapsul (2x1). setelah siprofloksasin berkurang 25 persen (Oliphant, C.M, Green, G.M,
Apoteker menyampaikan waktu penggunaan obat C. Antasida diminum 6 jam 2002). Ciprofloxacin dan magnesium hidroksida
untuk menghindari interaksi obat. Kapankah waktu setelah siprofloksasin tidak boleh dikonsumsi secara bersamaan. Produk
penggunaan obat yang disampaikan apoteker kepada D. siprofloksasin yang mengandung magnesium, aluminium,
pasien? diminum 2 jam setelah kalsium, zat besi, dan / atau mineral lain dapat
FITRIANI SHOLEH (20405021153) Antasida mengganggu penyerapan ciprofloxacin ke dalam
E.siprofloksasin aliran darah dan mengurangi keefektifannya. Jika
diminum bersamaan dengan memungkinkan, sebaiknya hindari mengonsumsi
Antasida magnesium hidroksida saat Anda dirawat dengan
ciprofloxacin. Jika tidak, ciprofloxacin harus
diminum 2 hingga 4 jam sebelum atau 4 hingga 6
jam setelah dosis magnesium hidroksida,
ciprofloxacin harus diminum setidaknya 2 jam
sebelum dan tidak kurang dari 6 jam setelah
182Suprep Bowel Prep (magnesium / kalium /
natrium sulfat), atau ciprofloxacin dan
magnesium hidroksida harus diambil seperti yang
diarahkan oleh penyedia layanan kesehatan Anda
(www.drugs.com).
182 Seorang pasien (perempuan, 22 tahun) mendatangi A. Memberikan karena Pada perempuan dalam masa kurang dari 6
apotek untuk membeli pil KB yang termasuk sudah sesuai untuk minggu pasca persalinan dan terutama sedang
progestin only pill. Pasien menyampaikan bahwa ibu menyusui menyusui, penggunaan pil proggesteron biasanya
dirinya sedang memberikan ASI eksklusif pada B. Memberikan karena tidak dianjurkan kecuali tidak ada metode lain
bayinya. Apakah sikap apoteker yang tepat terhadap pil KB termasuk yang sesuai atau metode lain yang ada tidak dapat
permintaan pasien? OWA digunakan (Sumadikarya, Indrani K dan
FITRIANI SHOLEH (20405021153) C. Tidak memberikan Aryanditho Widhi Nugroho.2007.Rekomendasi
karena pasien belum praktik Pilihan untuk Penggunaan kontrasepsi.
berkonsultasi Jakarta : EGC).
dengan dokter
D. Tidak memberikan
karena pembelian
pil KB harus
dilaporkan ke
Dinkes
E. Tidak memberikan
karena
kontraindikasi untuk
pasien
183 Seorang pasien ( perempuan, 22 tahun) datang A. Semenjak pasien di
keapotek untuk menebus resep berisi asiklovir tablet rumah
(3x1) untuk terapi episodik herpes genital. Apoteker B. Bila perlu saja
menyerahkan obat disertai pemberian informasi C. Setiap hari selama 3
obat. Kapankah waktu penggunaan obat tersebut bulan
dimulai? D. 6 jam setelah gejala
FITRIANI SHOLEH (20405021153) E. 24 jam setelah gejala
184. Apoteker di rumah sakit melakukan PTO pada A. Monitoring kadar PEMBAHASAN
pasien stroke dengan atrial fibrilasi (laki-laki, 55 kreatinin dan BUN Efek samping utama semua antikoagulan oral
tahun) yang mendapatkan terapi clopidrogel dan B. Monitoring kadar (warfarin) adalah perdarahan. Pemantauan INR
warfarin. Hasil PTO menunjukkan bahwa pasien leukosit (International Normalised Ratio) dan
mengalarni pendarahan. Apakah saran yang dapat C. Monitoring erythrocyte melewatkan dosis jika perlu dapat dilakukan,
disampaikan apoteker kepada dokter terkait kondisi sedimentation rate apabila antikoagulan sudah dihentikan namun
pasien tersebut? D. Monitoring perdarahan tidak berhenti, INR harus diukur 2-3
international hari kemudian untuk memastikan bahwa INR
normalised ratio menurun (http://pionas.pom.go.id).
E. Monitoring kadar ALT
dan AST
185. Seorang pasien (perempuan 27 tahun) dirawat inap A. Flukonazol kapsul PEMBAHASAN
dan diagnosa infeksi kandidiasis vulvovaginal tanpa B. Itrakonazol kapsul Keamanan kehamilan untuk anti jamur :
komplikasi. Pasien sedang hamil 4 minggu. Dokter C. Nistatin tablet vagina Flukonazol Oral C
dan apoteker berkolaborasi untuk menentukan terapi D. Klotrimazol tablet Intrakonazol Oral C
untuk pasien. Apakah usulan terapi yang tepat untuk vagina Nistatin C
disampaikan oleh apoteker? E. Griseofulvin tablet Klotrimazole Vaginal B
Griseovulvin Oral X
(Mims, 2019).
186 Seorang pasien datang ke apotek dengan A. Memberikan sesuai Siprolfloxacin merupakan golongan obat keras yang
permintaan pasien tidak dapat dibeli tnpa resep dokter
keluhan nyeri saat buang air kecil, dan ingin
karena Siprofloksasin
membeli Siprofloxasin 500 mg sebanyak 20 termasuk OWA
tablet tanpa membawa resep. Obat tersebut B. Memberikan
Dipiro
Menurut tabel Dipiro pengobatan lini kedua pada
pasien dengan diagnose generalized anxiety disorder
yaitu Bezodiazepin, buspirone, imipramin, pregabalin.
189 Seorang perempuan, usia 32 tahun, menderita otitis a. Digunakan 2 kali sehari
media, dating ke Apotek untuk menebus resep 6 tetes pada telinga
Dokter sebagai berikut: kanan
R/ Akilen ear drop No 1 b. Digunakan 6 kali sehari
S b.d.d gtt VI aur. lev. 2 tetes pada telinga
kanan
Akilen ear drop mengandung ofloxacin. Apoteker c. Digunakan 2 kali sehari
akan menjelaskan aturan pakai obat kepada pasien. 6 tetes pada telinga kiri Tandai/tulis 2 kali sehari 6 tetes pada telinga kiri
Bagaimanakah aturan pakai yang tepat disampaikan d. Digunakan 6 kali sehari (Tjay, T. H., & Rahardja, K. (2015). OBAT-OBAT
kepada pasien? 2 tetespada telinga kiri PENTING Khasiat, Penggunaan, Dan Efek-
e. Digunakan 2 kali sehari Efek Sampingnnya Edisi 7. Jakarta: Gramedia.)
6 tetes pada kedua Ayu Dian Suryaningrum (20405021156)
telinga
190 Seorang perempuan, usia 35 tahun, dating ke Apotek a. Memberikan obat
untuk membeli codein tablet 15 mg tanpa resep tersebut dengan mencatat
Dokte, sambal menunjukan kemasan obat yang sudah alamat pasien
Dijelaskan pada Bagian Ketiga Penyerahan
kosong. Dia mengatakan bahwa sudah pernah b. Memberikan obat
Paragraf 2 Penyerahan Narkotika dan Psikotropika
membeli obat tersebut di Apotek dengan resep tersebut karena termasuk
Pasal 19
Dokter. Tindakan apakah yang seharusnya dilakukan OWA
(Permenkes RI No 3 Tahun 2015 Tentang
oleh Apoteker? c. Memberikan obat
Peredaran, Penyimpanan, Pemusnahan, Dan
tersebut karena pasien
Pelaporan Narkotika, Psikotropika, Dan Prekursor
sedang sangat
Farmasi)
membutuhkan
d. Tidak memberikan obat
dan menyarankan untuk
konsultasi ke Dokter
(Permenkes RI No 5 Tahun 2020 Tentang
e. Tidak memberikan obat
Perubahan Penggolongan Narkotika)
dan mengatakan stok
obat kosong
Ayu Dian Suryaningrum(20405021156)
191 dokter dirumah sakit berdiskuis dengan a. tetraiklin Untuk diare yang disebabkan oleh shigella dapat
apoteker untuk menentukan antibiotic yang b. klorampenikol diberikan Azithromycin 10 mg/kg/day given orally
tepat bagi pasien laki-laki usia 5 tahun yang c. ampisilin once daily × 3 days; ceftriaxone 50 mg/kg/day given
dirawat akibat diare. Hasil kultur tinja d. kotrimoksasol IV once daily × 3 days pada khasus diare disentrik.
menunjukkan adanya bakteri shigella. e. siprofloksasin Untuk Diare wisatawan yang disebabkan oleh
Apakah antibiotic yang tepat makanan yang terkontaminasi atau air Patogen yang
direkomendasikan ? paling umum adalah bakteri dan termasuk
enterotoksigenik Escherichia coli (ETEC) (20% –72%),
Shigella (3% –25%), Campylobacter (3% –17%), dan
Salmonella (3% –7%). Virus (hingga 30%) diberikan
Ciprofloxacin 750 mg orally × 1 day or 500 mg orally
every 12 hours × 3 days; levofloxacin 1,000 mg orally
× 1 day or 500 mg orally daily × 3 days; rifaximin 200
mg three times daily × 3 days; azithromycin 1,000
mg orally × 1 day or 500 mg orally daily × 3 days
(dipiro, 2020)
192 dokter disuatu rumah sakit meminta a. kandesartan Obat antihipertensi dianjurkan pada penderita
pertimbangan dokter untuk memilihkan b. propanolol diabetes dengan TD diklinik ≥140/90 mmHg
obat antihipertensi yang tepat bagi pasien c. doksazosin Direkomendasikan untuk melakukan pengobatan
laki-laki (usia 49 tahun) dengan riwayat CKD d. metildopa lini pertama dengan kombinasi penghambat sistem
dan DM sejak 3 tahun yang lalu. Tekanan e. furosemid renin-angiotensin (ACEi atau ARB) dikombinasikan
darah pasien saat ini 160/100mmHg. dengan CCB atau diuretik tiazid atausejenisnya.
Apakah antihipertensi yang (konas, 2019)
direkomendasikan
Sedangkan menurut dipiro 2020. Pasien HT dengan
riwayat DM bisa diberikan golongan ACE/ARB,CCB
dan diuretic. Pasien HT dengan CKD dapat diberikan
ACEI/ARB.
193 apoteker IFRS melakukan skrining resep a. hipoglikemik Ada peningkatan risiko hiperkalemia jika reseptor
obat pada pasien (perempuan, usia 50 tahu, b. nefrotoksik angiotensin II antagonis diberikan dengan diuretik
penderita hipertensi) yang berisi c. hepatotoksik hemat kalium (seperti amilorida dan antagonis
kandesartan dan spironolakton tablet. d. neurotoksik aldosteron, eplerenon dan spironolakton), terutama
Apoteker mengidentiikasi adanya interaksi e. hiperkalemia jika ada faktor risiko lain juga
obat tersebut diminum secara bersamaan. menyajikan. Antagonis reseptor angiotensin II
Apakah akibat dari interaksi obat tersebut ? mengurangi tingkat aldosteron, yang menghasilkan
retensi kalium. Ini akan menjadi aditif dengan efek
penahan kalium dari amiloride, triamterene,
spironolakton dan eplerenon, menyebabkan
hiperkalemia, tapi biasanya hanya jika ada faktor
risiko lain. (stockleys drug interaction ed. 8)
194 Seorang laki-laki, usia 25 tahun, menderita A. Untuk pemakaian luar, S ue.b.dd.applict part.dol
psoriasis, datang ke apotek untuk menebus oles 2 kali sehari pada area
resep obat sebagai berikut: kulit yang sakit Sue : untuk pemakain luar b.dd : 2 kali
sehari
R / Kloderma 0,05% salep B. Untuk pemakaian luar, applict part.dol : pada area yang sakit.
10 g tube No. I S ue. oles 2 kali sehari tiap pagi dan
b.dd.applict part.dol malam
peningkatan frekuensi nadi hingga 100 inhibitor/angiotensin receptor blocker therapy in heart failure
using real-life data: a population and insurance-based
x/imenit.
cohort. Pharmacoepidemiol Drug Saf, 2015;24(4):406-413
Apoteker mengindentifikasi adanya interaksi
obat sebagai penyebab kondisi pasien
tersebut. Obat apakah yang menimbulkan
interaksi?
196. Apoteker di suatu rumah sakit sedang a. metformin
melakukan monitoring efek samping obat b.pioglitazone
pada seorang pasien (perempuan, usia 55 c. simvastatin
tahun, penderita hiperkolesterolemia dan d.evolocumab
diabetes melitus, serta nyeri lambung). e. sukralfat
Pasien tersebut mendapatkan pengobatan
metformin, pioglitazon, simvastatin,
evolocumab, dan sukralfat. Pasien
mengalami kram dan nyeri otot. Hasil Meditek, VoL 10, No.27,,lanuari -April 200
pemeriksaan laboratorium menunjukan kadar
kreatinin kinase 250 U/L. Apakah obat yang
dapat menyebabkan efek samping tersebut ?
197. Seorang laki-laki, usia 49 tahun, penderita A. simvastatin dan fenofibrat Pada pasien PGK dengan GFR ˂60 mL/menit/1,73 m2
hiperlipidemia dirawat di Rumah Sakit. B. simvastatin dan ezetimibe (rerata 26,6 mL/menit/1,73 m2) yang tidak menjalani
Pasien mempunyai riwayat penyakit gagal C. simvastatin dan gemfibrozil hemodialisis, penurunan kolesterol LDL dengan kombinasi
ginjal konik dengan hasil nilai GFR 45 D. simvastatin dan niasin statin dan ezetimibe menurunkan kejadian aterosklerotik
mL/menit/1,73 m2 dan tidak menjalani E. simvastatin dan kolestipol mayor secara bermakna dan tidak mengakibatkan
hemodialisa. Dokter dan apoteker berdiskusi perburukan fungsi ginjal.
tentang obat yang akan diberikan untuk (SHARP Collaborative Group. Study of Heart and Renal
pasien agar terhindar dari resiko Protection (SHARP): randomized trial to assess the effects
aterosklerosis dan fungsi ginjal. Apakah of lowering low-density lipoprotein cholesterol among 9,438
terapi yang dapat direkomendasikan? patients with chronic kidney disease. Am Heart J 2010;
160:785-94)
198. Seorang laki-laki, usia 49 tahun, penderita a.Menghambat sterol
hiperlipidemia dirawat di Rumah Sakit. transporter NPCiL 1 di usus
Pasien mempunyai riwayat penyakit gagal halus
ginjal konik dengan hasil nilai GFR 45 b.Menghambat aktivitas enzim
mL/menit/1,73 m2 dan tidak menjalani LDL
hemodialisa. Pasien mendapatkan terapi c.Menghambat aktivitas enzim
salah satunya ezetimibe agar terhindar dari HMG-Coa Reductase
resiko aterosklerosis dan fungsi ginjal. d.Menghambat sekresi VLDL
Apakah mekanisme kerja dari obat tersebut dari hati
yang dapat memberikan efek terapi pada e.Meningkatkan aktivitas enzim (Dipiro, Pharmacoteraphy 9th Ed, Chapter 8 : Dyslipidemia,
pasien? LDL Page 69)
199 Apoteker di apotek menerima ketoconazole A. Rak obat bebas
krim dari PBF. Salah satu metode penyimpanan B. Rak obat bebas terbatas
obat di apotek tersebut adalah berdasarkan C. Rak obat keras
golongan obat, dimanakah obat tersebut D. Rak obat keras tertentu
disimpan ? E. Rak obat wajib Apotek
Peraturan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2017 Tentang Penyelenggaraan
Imunisasi
Sumber :
Lestari S, (2010), Pengaruh berat dan waktu kontak untuk adsorpsi timbal (II) oleh
adsorben dari kulit batang jambu biji (Psidium guajaval), Jurnal Kimia.
Mulawarman. Isagai, H., (2008), Adsorption of zinc(II) and copper(II) to shirasu
(pyroclastic flow), Analytical Science.
30. Seorang laki-laki (50 tahun) penderita A.Vitamin B
DM tipe 2, pada saat konseling dengan kompleks
apoteker mengeluhkan sering
B.Asam mefenamat
mengalami kesemutan dan kebas pada
tangan dan kaki, Selain antidiabetes C.Metil
oral, dokter telah meresepkan obat prednisolon
tambahan untuk mengatasi gejala
D.Gabapentin
tersebut. Apakah obat yang dimaksud?
E.Asam tranexamat
Obat tambahan untuk mengatasi kesemutan dan kebas pada pasien dengan DM tipe 2
adalah gabapentin atau pregabalin. Sumber: Perkeni Tahun 2019, Hal 63
31. Apoteker di RS sedang melakukan a. Ondansetron Preparat anti emetik
visite kepada pasien perempuan 35 b. Dimenhidrinat
c. Difenhidramin Preparat anti emetik sebagai terapi CINV meliputi preparat antagonis reseptor 5-HT3,
tahun dengan kondisi mual muntah
d. Metoklopramid NK-1, antagonis dopamin, kortikosteroid, benzodiazepin, dan antihistamin. Antagonis
setelah menjalani kemoterapi. Apoteker
e. Domperidon reseptor 5-HT3 merupakan anti emetik untuk CINV akut pada pasien yang mendapatkan
berdiskusi dengan dokter dan
regimen sitostika dengan potensi emetogenik sedang sampai tinggi. Contoh preparat ini
menuliskan terapi tambahan pada
yaitu dolasetron, granisetron, ondansetron, tropisetron dan palonosetron. Preparat ini
lembar rekam medis. Apakah obat yang
diabsorbsi di traktus gastrointestinal dan mengalami metabolisme primer di hepar.
ditambahkan?
Metabolit aktif preparat ini dimetabolisme oleh enzim sitokrom P450.
(Fornas, 1978)
(Liza Triana)
33. Apoteker di Puskesmas menerima a. (-25) – (-15)
sediaan vaksin polio dan akan disimpan b. (-15) – 0
di dalam gudang. Pada suhu berapakah c. 2–8
(derajat celcius) produk tersebut d. 8 – 15
disimpan? e. 15 – 30
Puskesmas
a.Semua vaksin disimpan pada suhu 2°C s.d. 8°C pada vaccine refrigerator
b.Khusus vaksin Hepatitis B, pada bidan desa disimpan pada suhu ruangan, terlindung
dari sinar matahari langsung.
Penyimpanan vaksin polio di Puskesmas pada suhu 2°C s.d. 8°C
(Liza Triana)
34. Apoteker di apotek akan melakukan A.Obat bebas
pemesanan obat flu dan batuk yang
B.Obat precursor
berisi kombinasi paracetamol,
Chlorfeniramin maleat, efedrin HCl, C.Obat narkotik
guafenesin, dan dextrometorfen.
Apakah surat pesanan yang sesuai untuk D.Obat psikotropik
Obat Flu dan Batuk yang dipesan mengandung zat aktif Efedrin HCl, dimana Efedrin HCl
obat tersebut? E. Obat keras termasuk dalam golongan obat prekursor, sehingga surat pesanan yang digunakan yaitu
Surat Pesanan Obat Prekursor.
(Sumber: Peraturan Badan Pengawas Obat Dan Makanan Nomor 4 Tahun 2018 Tentang
Pengawasan Pengelolaan Obat, Bahan Obat, Narkotika, Psikotropika, dan Prekursor
Farmasi di Fasilitas Pelayanan Kefarmasian. Halaman 5)
35. Apoteker bagian R & D di industry A. 6,13 Diketahui :
kosmetik sedang mengembangkan B. 11,19
sediaan krim pencerah kulit. Surfaktan C. 31,3
yang digunakan adalah kombinasi D. 61,3 Tween 80 5g HLB=15
tween 80 (HLB 15,0), Span 80 (HLB E. 111,9
4,3) dan PEG 400 (HLB 12). Total Span 80 3g HLB=4,3
surfaktan yang digunakan adalah 10 PEG 400 2g HLB=12
g/100 g sediaan dengan bobot masing-
masing surfaktan adalah tween 80 5g,
span 80 3g dan PEG 400 2g. berapakah Ditanya :
HLB surfaktan tersebut?
HLB campuran?
Dijawab :
37. Apoteker di IFRS menerima produk a. 15-30 Supositoria dengan bahan dasar lemak coklat
obat suppositoria Bisacodyl 10mg dan
b. 8-15 harus disimpan dalam wadah tertutup baik, sebaiknya
akan disimpan di dalam Gudang. Pada
suhu berapakah (derajad celcius) produk c. 2-8 pada suhu dibawah 30o (suhu kamar terkendali).
tersebut disimpan? d. (-15)-0 Pada etiket bahan yang harus disimpan di ruang
e. (-25)-(-15) terkendali dapat dicantumkan “disimpan pada suhu
Mersa Mei Lantika (20405021146) ruang terkendali” atau “disimpan pada suhu hingga 25o”.
Bahan yang disimpan pada suhu ruang terkendali dapat
juga disimpan dan didistribusikan pada tempat dengan
suhu antara 8o dan 15o, kecuali dinyatakan lain pada
masing-masing monografi atau pada etiket.
(FI edisi V, 2014, hal 38-50)
38. Apoteker bagian QC di industry farmasi a. 0,04 RUMUS :
sedang melakukan pemeriksaan
b. 0,28
kerapuhan tablet Dexamethason 0,75
mg. bobot 20 tablet setelah dibebas c. 0,82
debukan adalah 2,45 gram, sedangkan W1 = 2,45 gram
d. 0,99
bobot akhir setelah pengujian adalah W2 = 2,43 gram
2,43 gram. Berapakah (%) kerapuhan e. 1,01
tablet tersebut? % kerapuhan tablet=
= 0,816% = 0,82%
Mersa Mei Lantika (20405021146)
39. Apoteker bagian R & D di Industri A. 1,2
Farmasi akan mengembangkan produk B. 3,0
tablet alprazolam sehingga melakukan C. 4,5
uji kelarutan bahan baku alprazolam D. 5,0
pada suhu 250 C dengan hasil E. 6,8
ditunjukkan pada grafik berikut
Pada pH berapakah uji disolusi tablet Sumber : Roul, LK., 2012, Dissolution rate enhancement of Alprazolam by Solid
tersebut nantinya dilakukan? Dispersion, Indian Journal of Pharmaceutical Education and Research
(Septia Mutiara D 20405021145)
40. Apoteker bagian R & D di industry A.Mengevaluasi
farmasi sedang mengembangkan matriks tablet
formula tablet sustained release B.Mengevaluasi
zidovudin. Hasil uji disolusi in vitro penggunaan
menunjukkan bahwa t50% adalah 2,66 lubrikan
jam dan efisiensi disolusi 12 jam C.Mengevaluasi
penggunaan
sebesar 70%. Berdasarkan data tersebut,
penghancur
hal apakah yang harus dilakukan oleh D.Mengevaluasi
apoteker? tekanan kompresi
E.Mengevaluasi
fluiditas serbuk
Sumber : Agustin, Rini. 2015. Profil Disolusi Tablet Sustained Release Natrium
Diklofenak dengan Menggunakan Matriks Metolose 90 SH 4000. Jurnal Sains Farmasi &
Klinis.
(Septia Mutiara D 20405021145)
41. Apoteker bagian R&D di industry A.Mengganti
farmasi sedang melakukan pengeringan dengan zat warna
granul multivitamin yang diberi warna tidak larut air
kuning. Granul yang kering
B.Mengganti bahan
menunjukan adanya migrasi zat warna
pengikat
yang tidak merata. Tindakan apakah
yang harus dilakukan untuk C.Melakukan
memperbaiki homogenitas zat warna pengadukan selama
tersebut pengeringan Untuk mengatasi masalah zat warna tidak merata maka dapat dilakukan penggantian
sistem pelarut, pengikat, menurunkan duhu pengeringan atau membuat partikel yang lebih
D.Mengganti kecil.
dengan pelarut
volatin
E.Melakukan Teknologi sediaan solid (2018) kemenkes RI
pengeringan
dengan suhu tinggi
42. Seorang perempuan (30 tahun) dating A. Segera
ke apotek pada pukul 4 sore mengkonsumsi pil
mengatakan lupa minum obat pil KB KB yang tadi pagi
yang biasa diminum jam 7 pagi. Apa lupa diminum,
saran apoteker kepada pasien? kemudian hari
berikutnya tetap
minum pil KB
sesuai jadwal jam 7
pagi
B. Buang pil KB
yang lupa diminum
tadi pagi, kemudian
minum pil KB
selanjutnya saat
malam
C. Buang pil KB
yang lupa diminum Pada pasien yang lupa minum pil kb yang seharusnya minum pagi jam 7 pagi dan baru
tadi pagi, kemudian ingat sore harinya pukul 4 sore, maka pasien disarankan untuk segera meminum 1 pil dan
minum pil KB melanjutnkan pil setiap hari sesuai jadwal jam 7 pagi, satu pil per hari
keesokan harinya
sesuai jadwal jam 7
pagi
D. Minum pil KB Selected Practice Recommendations for Contraceptive Use. 2007
yang tidak
mengandung
hormone saat ini
juga
E. Minul pil
KB sebanyak 2 pil
pada hari
berikutnya pukul 7
pagi
43. Seorang perempuan (38 tahun) dengan a. Atenolol
diagnosa grave disease datang ke Poli
b. Dexamethasone
penyakit dalam untuk memeriksakan
kondisinya setelah diterapi dengan c. Lugol’s solution
propranolol selama seminggu. Dokter
berdiskusi dengan Apoteker untuk d. Methimazole Sumber: 2018 European Thyroid Association Guideline for the Management of Graves’
pengganti treatment karena kondisi Hyperthyroidism
e.Radioactive
pasien tidak juga membaik. Obat apa Iodine (Ghazia Najihan N. 20405021144)
yang Apoteker
sarankan
44. Apoteker di Apotek akan melakukan A.1 Ada 4 macam Surat Pesanan menurut PerBPOM No. 4 Tahun 2018 tentang Pengawasan
pengadaan untuk obat yang akan dibeli Pengelolaan Obat Bahan Obat:
B.2
diantaranya:
1.SP regular (Obat bebas, Obat bebas terbatas, Obat Keras)
C.3
Nama Kandungan
2.SP Prekursor/Obat/Bahan Obat
Obat D.4
3.SP Psikotropika
Komix Guaifenesin, succus E.5
liquirite, ephedrine, 4.SP Narkotika
chlorpheniramin
Sanmol dan Kalmethason : Reguler
Sanmol Paracetamol
Rhinos, Serbuk PK, Komix : Prekursor
Rhinos Loratadin,pseudoefed
rin
Kalmethaso Dexamethason
n
Serbuk PK Kalium permanganat
52 Apoteker di industri farmasi A. ≥ 30 µm Hitung jumlah partikel logam yang berukuran 50 µm atau lebih besar pada setiap dimensi:
sedang melakukan penetapan B. ≥ 45 µm persyaratan dipenuhi jika jumlah partikel dari 10 tube tidak lebih dari 50 partikel dan jika tidak
lebih dari 1 tube mengandung 8 partikel. Jika persyaratan tidak dipenuhi, ulangi uji dengan
partikel logam pada salep mata C. ≥ 50 µm penambahan 20 tube lagi: persyaratan dipenuhi jika jumlah partikel logam yang berukuran 50
kloramfenikol. Pengujian µm atau lebih besar pada tiap dimensi dari 30 tube tidak lebih dari 150 partikel dan jika tidak
D. ≥ 55 µm lebih dari 3 tube masing-masing mengandung 8 partikel.
dilakukan pada 10 tube salep mata
E. ≥ 60 µm
yang telah dimasukkan ke dalam
cawan petri selanjutnya (Farmakope Edisi VI hal 2066, 2020)
dipanaskan pada suhu 85° selama
2 jam. Pengamatan dilakukan di
bawah mikroskop. Berapa ukuran
partikel yang diamati?
54. Suatu industri obat tradisional A. Pada bulan Jawaban : pada bulan ke 3
ke 3
memproduksi kapsul fitofarmaka
B. Pada bulan Alasan 0,3,9, 12
herbal seledri. Apoteker ke 6
C. Pada bulan
melakukan pengujian stabilitas
ke 9
pasca pemasaran terhadap produk D. Pada bulan
ke 12
tersebut. Kapan pengujian periode
Pada bulan ke 18
pertama dilakukan?
58. Suatu Industri obat tradisional A. 2023 Cara perhitungan waktu daluarsa dilihat dari (t90) untuk
memproduksi serbuk jamu instan B. 2024 sediaan obat dengan zat aktif tunggal (Connors et al,1986).
rimpang kunyit putih. Apoteker C. 2025
melakukan pemeriksaan Catatan D. 2026
Pengolahan Bets (CPB) produk E. 2028
tersebut yang diproduksi tanggal
15 April 2021. Diketahui hasil uji
stabilitas kimia t10% 7 tahun,
t45% 4,5 tahun, t50% 4 tahun,
t85% 3 tahun, dan t90% 2 tahun.
Berapakah tahun daluarsa yang
ditulis? Wahyu Setyaningsih (20405021138)
meminimalisir kesalahan
pemberian obat. Apa metode yang
sesuai dalam proses
pendistribusian tersebut?
Sumber : Jurnal Evaluasi Uji Stabilitas Fisik dan Sineresis Sediaan Gel Yang Mengandung
Minoksidil, Apigenin dan Perasan Herba seledri ( Apium Graveolens L.)
(Riani Rian Ekawati 20405021132)
sumber : Jurnal Evaluasi Uji Stabilitas Fisik dan Sineresis Sediaan Gel Yang Mengandung
Minoksidil, Apigenin dan Perasan Herba seledri ( Apium Graveolens L.)
74. Apoteker bagian R&D melakukan a. Dilatan
riset dan pengembangan gel b. Rheopeksi
penumbuh rambut mengandung c. Tiksotropik
herba seledri. Salah satu d. Pseudoplast
karakteristik fisik yang di uji is
adalah viskositas dan sifat aliran.
Hasilnya diperoleh bahwa kurva
melalui titik (0,0), tidak memiliki Sumber :
yield value dan viskositas Kemenkes., 2016, Farmasi Fisik, Pusdik SDM Kesehatan, jakarta, hal. 71-72
menurun seiring meningkatnya
kecepatan geser (rate of shear).
Apakah tipe aliran sediaan
tersebut?
75. Apoteker bagian R&D di industri a. 10,5 Diket :
farmasi mengembangkan formula b. 11,5
Stearil alkohol 8% rHLB 15
krim asam salisilat sebagai c. 12,5
antijerawat dengan rincian berikut d. 13,5 Lanolin anhidrat 1% rHLB 10
Asam salisilat 2%
Lanolin anhidrat 1% (80 x 15) + (10 x 10) + (10 x 15) = 100 rHLB
Setil Alkohol 1%
Jawab : %Brij35 = x 100%
Emlgator 5%
= x 100%
Aquadest add to 100%
= 80,95 %
Diketahui requaired HLB (rHLB)
campuran fase minyak adalah = 81%
14,5. Emulgator yang digunakan
adalah kombinasi surfaktan Brij35
(HLB 16,9) dan Span 80 (HLB
4,3). Nilai HLB campuran
surfaktan diharapkan mendekati
atau sama dengan nilai rHLB
campuran fase minyak agar
diperoleh sediaan yang stabil.
Berapakan prosentase (%)
surfaktan Brij35 yang digunakan
dalam formula tersebut?
Eksplotab 7,5
Ditanya :
Magnesium 1,5
berapakah kilogram bahan penghancur yang harus ditimbang?
stearat
Talkum 1 Jawab :
Aerosil 0,5 Eksplotab = 7,5 %
= 7,5 / 100
Tablet dibuat dengan bobot 200 = 0,075
mg dan ukuran bets 100.000
tablet.berapakah kilogram bahan
penghancur yang harus Tablet yang dibuat = 0,075 x 200 mg = 15 mg
ditimbang?
Magnesium 1,5
stearat Jawab :
(inprocess control). Sebanyak 100 D. 13,84 Jari – jari (r) = (6,9 cm/2 = 3,45 cm)
gram serbuk mengalir bebas
E. 26,23 Di tanya : sudut diam granul (Ø) = …?
dalam waktu 8,17 detik den
membentuk kerucut dengan tinggi Jawab :
1,7 cm dan diameter 6,9 cm.
Ø = tan -1 h/r
Berapakah sudut diam (repose
= tan -1 1,7 cm/3,45 cm
angel) granul tersebut?
= tan -1 0,4927
= 26,229 = 26,23
( Sasmitha Nirmala_20405021128 )
82. Apoteker bagian pengawasan A. 6,5 g/detik Di ketahui :
mutu melakukan pengujian sifat
B. 9,5 g/detik Berat (w) = 100 gram
alir granul asam asetil salisilat
sebagai bagian dari aktivitas IPC C. 12,24 g/detik Waktu (t) = 8,17
(inprocess control). Sebanyak 100 D. 14,5 g/detik detik Tinggi (h) = 1,7 cm
gram serbuk mengalir bebas
E. 16,5 g/detik Diameter = 6,9 cm
dalam waktu 8,17 detik den
membentuk kerucut dengan tinggi Jari – jari (r) = (6,9 cm/2 = 3,45 cm)
1,7 cm dan diameter 6,9 cm.
Di tanya : kecepatan alir granul = …? Jawab :
Berapakah kecepatan alir granul
Kecepatan alir = 𝑊 g/detik
tersebut?
= 100 g/detik 8,17
= 12,239 g/detik
= 12,24 g/detik
( Sasmitha Nirmala_20405021128)
25-30 Excellent
31-35 Good
36-40 Fair
41-45 Passable
46-55 Poor
Pembahasan:
Pengujian keseragaman bobot, memiki kandungan zat aktif 25 mg atau lebih, jadi yang
dilakukan adalah pengujian keseragaman kandungan, karena Alendronat memiliki kandungan
zat aktif 25 mg atau kurang.
Sumber :
Susanti, Nora, 2017, Sumber Belajar Penunjang PLG BAB III Uji Sediaan Obat, Kementrian
Pendidikan dan Kebudayaan
Ketarangan:
Garam alendronate monosodium trihidrat termasuk dalam bahan yang tidak tahan panas
sehingga digunakan metode granulasi kering. Bahan pengikat (polivinil pirolidon) termasuk
fase dalam sehingga dimasukan saat proses pembuatan pertama.
Sumber:
Sa’adah, H., 2015. Optimasi Formula Orally Disintegrating Tablet (Odt) Dengan Metode
Kempa Langsung Menggunakan Analisis Simplex Lattice Design. Media Sains. Vol 8. No 2.
Hal 139.
Siti Muayanah ( )
95. Apoteker di industri farmasi akan
mengembangkan formula sediaan A. Manitol
tablet ODT olanzapin 5 mg yang B. Gelatin
dapat melarut dengan cepat di C. Aspartam
rongga mulut tanpa bantuan air D. Metil dan propil
dengan bahan tambahan mannitol, paraben
gelatin, aspartame, metil dan E. Silicon dioksida
propil paraben, serta silikon koloidal
dioksida koloidal. Apakah bahan
yang berfungsi untuk mengurangi
rasa pahit tablet?
Bahan yang berfungsi untuk mengurangi rasa pahit adalah Aspartam (Handbook of
Pharmaceutical Exipients 6th Ed, hal 48).
Jawaban
Dosis = Css x Cl
= 4,5 mg/L x 0,58 L/menit
= 2,61 mg/ menit : 0,87
= 3 mg/menit
102 Seorang pasien pria 53 tahun di rawat di rumah sakit A 125 Diketahui :
karena ISK dan akan diberikan ciprofloksasin secara
B 130 Css : 5 mg/L
infus . Dokter menghendaki Cp tunak rata-rata 5 mg/L
dan diketahui klirens pasien 50 L/menit . Dokter C 135 Cl : 50 L/menit
meminta apoteker menghitung dosis obat . Berapa
dosis (mg/jam) tersebut ? D 200 Ditanya :
E 250 Dosis obat ?
Jawaban :
Dosis = Css x Cl
= 5 mg/L x 50 L/ menit
= 250 mg/menit x 60 menit
= 15.000 mg/jam
106 Apoteker penanggung jawab apotek sedang melakukan Rp 410.000.000 HPP (Harga Pokok Penjualan)
Analisa keuangan penjualan obat pada tahun 2020. Rp 335.000.000
Data yang diperoleh adalah sebagai berikut: Rp 260.000.000
Rp 130.000.000 HPP = (Persediaan awal + Pembelian ) – stock akhir
Rp 110.000.000
Keterangan Jumlah (Rp)
= (200.000.000 + ( 25% x 300.000.000)) – 15.000.000
Modal 300.000.000,-
Pembelian obat/ tahun 25% dari modal = (200.000.000 + 75.000.000) – 15.000.000
107 apoteker penanggung jawab apotek sedang melakukan A. 3,5 TOR (Turn Over Ratio)
Analisa keuangan penjualan obat pada tahun 2020. B. 4,5
Data yang diperoleh adalah sebagai berikut: C. 5,5
D. 6,5 TOR
E. 7,5
Keterangan Jumlah (Rp)
108 Apoteker di rumah sakit merencanakan kebutuhan obat a. Piridoksi Obat yang masuk kategori NA menjadi prioritas pertama untuk dikurangi
untuk 3 bulan ke depan dengan terlebih dahulu n tablet atau dihilangkan dari rencana kebutuhan, bila dana masih kurang, maka obat
menetapkan Analisa pareto kominasi VEN. Hasil 10 mg kategori NB menjadi prioritas selanjutnya dan obat yang masuk kategori
Analisa diperoleh cuplikan data sebagai berikut: b. Antasida NC menjadi prioritas berikutnya. Jika setelah dilakukan dengan
DOEN pendekatan ini dana yang tersedia masih juga kurang lakukan langkah
c. Mecobal selanjutnya.
A B C amin
kapsul
V Adrenalin injeksi Atropin Diazepam
500 mg
0,1% injeksi 0,25 injeksi 5
d. Asam
mg/mL mg/ mL
folat
E Acyclovir tablet Amlodipin Antasida tablet
200 mg tablet 5 mg DOEN 400mcg
e. Diazepa
N Mecobalamin Asam folat piridoksin m injeksi (Nurul Isnaeni_20405021118)
capsul 500 mg table 400 tablet 10 5 mg/mL
mcg mg
Apoteker akan memilih obat yang diprioritaskan untuk Prioritas ketiga untuk dikurangi atau dihilangkan adalah kategori NC
diadakan dengan menyesuaikan dana yang tersedia. (Piridoksin tablet 10 mg).
Apakah obat yang menjadi prioritas ketiga untuk
dihilangkan dari rencana kebutuhan?
Sumber : Kemenkes RI, 2019. Petunjuk teknis standar pelayanan
kefarmasian di Rumah Sakit. Hal 28.
112 Seorang apoteker akan merencanakan pengadaan obat a. Codein tab d. Paracetamol tab 500 mg
untuk 3 bulan kedepan dengan melakukan analisa 10 mg
pareto terlebih dahulu terhadap penjualan obat tahun b. Amitriptilin
tab 25 mg Obat kategori B merupakan kelompok obat yang jumlah nilai rencana
lalu. Hasil analisa diperoleh data sebagai berikut :
c. Gabapentin pengadaanya menunjukkan penyerapan dana sekitar 20% dari jumlah dana
No Nama Obat % kumulatif tab 100 mg obat keseluruhan.
. penjualan d. Paracetamol
Obat kategori B termasuk dalam akumulasi >70% s/d 90%
tab 500 mg
1. Codein tab 10 mg 30,25 % e. Asam
mefenamat
2. Amitriptilin tab 25 mg 75,24 % tab 250 mg
3. Gabapentin tab 100 mg 78,25%
4. Paracetamol tab 500 mg 83,35%
5. Asam mefenamat tab 250 95,30%
mg
Apakah obat yang termasuk kategori B ?
113 Seorang apoteker akan merencanakan pengadaan obat a. Codein Obat kategori C merupakan kelompok obat yang jumlah nilai rencana
untuk 3 bulan kedepan dengan melakukan analisa tab 10 pengadaanya menunjukkan penyerapan dana sekitar 10% dari jumlah dana
pareto terlebih dahulu terhadap penjualan obat tahun mg obat keseluruhan.
lalu. Hasil analisa diperoleh data sebagai berikut : b. Amitripti
lin tab Obat kategori B termasuk dalam akumulasi >90% s/d 100%
No Nama Obat % kumulatif 25 mg
. penjualan c. Gabapen
tin tab
1. Codein tab 10 mg 30,25 % 100 mg
d. Paraceta
2. Amitriptilin tab 25 mg 75,24 % mol tab
500 mg
3. Gabapentin tab 100 mg 78,25%
e. Asam
4. Paracetamol tab 500 mg 83,35% mefenam
at tab
5. Asam mefenamat tab 250 95,30% 250 mg
mg
Apakah obat yang termasuk kategori C ?
114 Seorang perempuan datang ke apotek hendak membeli
obat atas resep yang berisi piroxicam gel. Sebelum
A. Kehamila
menyerahkan obat tersebut, apoteker hendak memastikan
n
kondisi pasien sehingga tidak berbahaya apabila
B. Riwayat
menggunakan obat tersebut, apakah kondisi yang menjadi
gastritis
perhatian
C. Gangguan
hati
D. Gangguan
ginjal
E. Gangguan
kulit
Dari kontraindikasi dan efek samping pada penggunaan piroxicam gel (bentuk
topical) dapat diperhatikan apabila dengan kondisi gangguan kulit.
119 Apoteker bagian pemastian mutu di industry farmasi akan A. 100 Menurut “Petunjuk Operasional Penerapan Pedoman Cara Pembuatan Obat Yang
melakukan validasi proses aseptis pada injeksi amiodaron Baik ANEKS 1 Pembuatan Produk Steril Edisi 2013” tiap 3 bets awal masing-
B. 200
50 mg/ml dalam kemasan ampul dengan metode media masing 5000 ampul diambil sampling GPT 300 ampul.
fill. Setelah dilakukan inkubasi 14 hari, apoteker melakukan C. 300
Growth Promotion Test. Berapakah jumlah minimal ampul
yang digunakan ? D. 400
E. 500
120 Apoteker bagian R&D di industry farmasi akan A. Freeze drying Menurut US patent, metode Vacuum drying adalah metode paling tepat untuk
mengembangkan injeksi sefotaksim dalam bentuk serbuk pengeringan injeksi serbuk kering.
B. Reduced-
kering. Diketahui sefotaksim memiliki kestabilan yang
Pressure drying
rendah di dalam air. Metode apakah yang dapat digunakan
untuk memproduksi sediaan tersebut? C. Spray drying
D. Super critical
fluid drying
E. Vacuum drying
126 Apoteker di bagian rnd melakukan uji stabilitas A. Orde 0 Ranitidin Mengikuti Orde 0 dimana penguraian kadar obat akan terjadi
ranitidin HCL untuk mengetahui laju degradasi nya. B. Orde 1 secara konstan.
Hasil uji adalah sebagai berikut: C. Orde 2
D. Orde 1-
semu
E. Orde 2-
semu
Termasuk
orde berapakah bahan aktif tersebut?
127 Apoteker bagian rnd melakukan analisa data hasil uji A. Hidrolisis Ephineprin merupakan senyawa yang mudah teroksidasi yaitu hialngnya satu
stabilitas jangka panjang pada senyawa epinefrin yang B. atau lebih elektron dalam zat. Yang membentuk senyawa berwarna merah
akan dikembangkan titik hasil uji adalah sebagai Rasemisasi (gelap).
berikut: C.
Isomerisasi
D. Oksidasi
E.
Epimerisasi
a. Dilatan
b. Pseudopl
astis
c. Plastis
d. Tiksotropi
k
e. Newton
Kurva aliran plastis tidak melalui titik (0,0) tapi memotong sumbu shearing
stress pada suatu titik tertentu yang dikenal dengan sebagai harga yield.
Sumber : Kemenkes RI, Farmasi fisik, 2016
130 Apoteker dirumah sakit sedang berdiskusi dengan dokter A. Awal trimester Pembahasan:
terkait jadwal pengobatan pasien (perempuan, usia 30 pertama
tahnun, hamil 8 minggu) yang didiagnosis hepatitis B kronik
b. Akhir trimester
dengan pengobatan telbivudine. Apoteker menyarankan
pertama
jadwal pengobatan yang sesuai untuk menghindari
perinatal. Kapankan waktu yang tepat dilaksanakan? c. awal trimester
kedua Untuk mencegah
d. akhir trimester
penularan dari ibu ke anak, penggunaan lamivudine atau telbivudine pada
kedua trimester ketiga direkomendasikan untuk wanita
132 Apoteker di rumah sakit sedang melakukan PTO pada A. 1-2 jam Pemberian insulin 1-2 jam setelah pemberian cairan.
pasien (perempuan, usia 18 tahun) denagn diagnossis setelah
diabetes disertai ketoasidosis. Pasien mengalami defisit pemberian
cairan elektrolit. Dokter meresepkan NaCl 0,9% dan insulin NaCl 0,9% (sumber: Panduan Praktik Klinis Ikatan Dokter Indonesia, Ketoasidosis dan Edema
aspartate intravena. Kapnkah waktu pemberian insulin B. 1-2 jam
Serebri pada Diabetes Melitus Tipe-1, 2017)
yang tepat? sebelum
pemberian
NaCl 0,9%
C. 15-30 menit
setelah
pemberian
NaCl 0,9%
D. 15-30 menit
sebelum
pemberian
NaCl 0,9%
E. Bersama
dengan
pemberian
naCl 0,9%
133 Apoteker di rumah sakit sedang melakukan visite terhadap A. Sebelum Jika KAD sudah teratasi maka waktu paling baik untuk mengganti insulin menjadi
pasien (perempuan,usia 17 tahun ) dengan diagnosis makan, 15-30 insulin subkutan adalah saat sebelum makan. Untuk mencegah terjadinya
ketoasidosis. Kondisi pasien sudah mulai membaik. Dokter menit hiperglikemia rebound maka insulin subkutan pertama harus diberikan 15-30
menginginkan dilakukan transisi pemberian insulin sebelum menit (insulin kerja cepat) dan 1-2 jam (insulin kerja pendek) sebelum insulin
intravena ke subkutan kerja cepat dan meminta apoteker insulin intravena dihentikan.
mengatur jadwal pemberian agar tidak terjadi intravena
hiperglikemik rebound. Kapankah waktu pergantian yang dihentikan
tepat? B. Setelah (sumber : Panduan Praktik Klinis Ikatan Dokter Indonesia, Ketoasidosis dan Edema
makan, 15-30
Serebri pada Diabetes Melitus Tipe-1, 2017)
menit
sebelum
insulin
intravena
dihentikan
C. Sebelum
makan, 1-2
jam sebelum
insulin
intravena
dihentikan
D. Setelah
makan, 1-2
jam sebelum
insulin
intravena
dihentikan
E. Pemberian
dilakukan
segera
sebelum
insulin
intravena
dihentikan
134 Apoteker di IFRS mendapatkan telepon dari dokter A. Tinidazol Pembahasan :
bangsal menanyakan antifungi yang tersedia di IFRS
Metronidazol merupakan first line pengobatan thrikomoniasis vaginalis
untuk pasien (perempuan. 27 tahun) dengan diagnosis B. Fluconazol menurut CDC, jika mengalami resistensi metronidazole maka diberikan
kandidiasis vulvoginal. Hasil kultur menunjukkan tinidazol dimana tinidazol tampak lebih aktif terhadap isolate yang telah
C. Mikonazol
adanya Thricomoniasis Vaginalis. Pasien menunjukkan resistensi (Dipiro, 10).
menunjukkan resistensi metronidazole. Apakah terapi D. Klotrimazol
oral yang dipilihkan oleh apoteker?
E. Metronidaol
Jawab :
Iswoyo 20405021102
148 148. seorang perempuan datang ke apotek untuk A. 2 tablet Obat yang berkhasiat sebgai anti histamine adalah CTM
menebus resep anaknya sebagai berikut: B. 3 tablet
C. 4 tablet Diket : ctm 1 mg (dosis yang terkecil 4 mg)
D. 6 tablet Jumlah puyer 12
E. 12 tablet
Ditanya kebutuhan tablet antihistamin ?
Jawab :
dr.Armin Ankerman, Sp.A
Kebutuhan = Dosis ctm X jumlah puyer
SIP.12345/DS/XI/2021
= 1 mg X 12 = 12 mg
Alamat Praktek Jalan Paradise Island,
Jumlah tablet =
Jakarta
= jumlah dosis yang diinginkan : jumlah dosis yang tersedia
(021) 987345
= 12 mg : 4 mg
Jakarta , 13 Maret 2021 = 3 tablet
-----------------------------------------paraf
R/ Paracetamol 250 mg
Ctm 1 mg
GG 50 mg
Dexametason 0,25 mg
s t dd 1 pulv
-----------------------------------paraf
Pro : an x
Umur : 6 tahun
E. 7 hari
150 Apoteker di apotek akan melakukan pengadaan obat A. Obat bebas Obat flu yang akan dipesan yaitu kapsul kombinasi pseudoefedrin dan
sebagai berikut: tablet oros nifedipin 30 mg 3 box;
tablet simvastatin 10 mg 2 box; tablet midazolam 15 B. Obat loratadin 5 box.
mg 1 box; tablet kombinasi teofilin dan salbutamol 3 prekursor
box; kapsul kombinasi pseudoefedrin dan loratadin 5
C. Obat
box; serta tablet kombinasi parasetamol dan ibuprofen
psikotropik
10 box. Apakah surat pesanan yang sesuai untuk obat
flu yang akan dipesan? D. Obat obat
tertentu
(PP no.44 tahun 2010).
E. Obat narkotik
Pseudoefedrin termasuk obat golongan prekursor sehingga pemesanannya
menggunakan surat pesanan obat prekursor.
151 Apoteker di apotek akan melakukan pengadaan obat a. Obat bebas Pembahasan
sebagai berikut : tablet oros nifedipin 0mg 3box; tablet b. Obat
prekursor Codein dengan indikasi batuk kering
kodein 10mg 1 box; tablet sinvastatin 10mg 2box;
midazolam 15mg 1 box; kapsul kombinasi pseudoefedrin c. Obat
dan loratadin 5box; serta tablet kombinasi parasetamol pesikotropik
dan ibuprofen 10box. Apkah surat pesanan yang sesuai d. Obat-obat Penggolongan obat narkotik golongan III (RI no 22/ 1997)
tertentu
untuk obat batuk yang akan dipesan?
e. Obat
narkotik Surat pesaan jenis obat narkotik ( pasal 9 no 3 ( Penyaluran) RI no 3 tahun 2015
152 Apoteker di apotek akan melakukan pengadaan obat a. Obat bebas Midazolam psikotropika golongan IV ( PMK RI no 49 th 2018
sebagai berikut: tablet sinvastatin 10mg 2box; tablet b. Obat
midazolam 15mg 1box; kapsil kombinasi pseudoefedrine prekursor
dan loratadine 5box, serat tablet kombinasi parasetamol c. Obat Surat pesaan jenis obat narkotik ( pasal 9 no 3 ( Penyaluran) RI no 4 tahun 2015
dan ibuprofen 10box. Apkah surat pesanan yang sesuai pesikotropik
untuk obat penenang yang akan dipesan? d. Obat-obat
tertentu
e. Obat narkotik
153 Apoteker bagian RnD di Industri farmasi akan a. Plastis Pembahasan
memproduksi sediaan lotio dengan bahan aktif sulfur dan b. Pseudoplastis
akan diuji tipe alisan sediaan. Sediaan diukur shering stress c. Dilatan
dan rate of share dan diperoleh kurva sebagai berikut: d. Tiksotropi
e. antitiksotropi
( x 78,5)
= 71,18
237,5 = 0,2X
X = 1187,5
Namun jika total surfaktan di soal adalah 100g/ 10g maka hasilnya yaitu
= 23,75
158 Seorang perempuan 35 tahun, datang ke apotek hendak A. Cetirizin
membeli obat untuk mengatasi gejala-gejala di seluruh B. Loratadine
tubuh. Selama 3 hari pasien tidak dapat tidur, sehingga C. Difenhidra
tidak dapat bekerja dengan baik . Apakah obat yang min
tepat dipilihkan oleh apoteker? D. Desloratadin
e
E. Fexofenadin
e
The oral antihistamines are the most commonly used and can be divided into
two major categories: nonselective (first generation) and peripherally
selective (second generation). Nonselective agents are commonly referred
to as sedating antihistamines, and peripherally selective agents are referred
to as nonsedating antihistamines.
Sumber:
Dipiro Edisi X halaman: 462
6. Seorang pasien (laki-laki, 62 tahun) a. Meningkatkan masuk hipertensi kategori 1
dirawat inap karena perburukan dosis
hipertensi. Pasien sudah mengalami kandesatran
hipertensi sejak 5 tahun yang lalu. b. Menurunkan
Tekanan darah pasien saat ini dosis
adalah 150/98 mmHg. Pasien kandesartan
selalu patuh dalam meminum c. Mempertahanka
kandesartan dengan dosis terakhir n dosis
yang digunakan adalah sebesar 8
kandesartan
mg/hari. Dokter dan apoteker yang
d. Menambahkan
sedang visite berdiskusi kelanjutan
terapi pasien. Apakah usul yang amlodipin
tepat untuk disarankan oleh e. Mengganti
apoteker? kandesartan grade 1 sebaikny monoterapi, dimana dosis kandesartan bs ditingkatkan sampe 32 mg/hr
dengan
lisinopril
7. Seorang pasien (perempuan, 55 a. Spirololacton
tahun) masuk ke IGD dengan b. Nifedipin
keluhan sakit kepala, gangguan c. Lisinopril dan
penglihatan, dan dispnea. Pasien nifedipine
memiliki riwayat hipertensi. d. Kaptopril,
Tekanan darah pasien saat ini amlodipin, dan
214/128 mmHg. Dokter dan fusosemide
apoteker berkolaborasi untuk e. Nicardipin
menentukan antihipertensi yang
sesuai dengan kondisi pasien.
Apakah obat yang tepat disarankan
oleh apoteker ?
8. Seorang pasien (laki-laki, 77 tahun) a. 120-129
dirawat di RS karena tekanan mmHg
darahnya tidak terkontrol. Pasien b. 130-139 mmHg
telah diterapi dengan amlodipine c. 125-135 mmHg
10mg/hari selama 3 bulan. Tekanan d. 135-140 mmHg
darah pasien saat ini 162/101 e. 140-145 mmHg
mmHg. Pasien juga mengidap DM.
Apoteker mengsulkan tambahan
terapi agar target tekanan darah
tercapai. Berapakah target tekanan
darah sistol pada pasien tersebut?
19. Apoteker di Industri obat tradisional A. 1,6 Berat aspartam yang dapat ditolerir: 40 mg/kgBB
akan membuat sediaan jamu ekstrak B. 2,9 Berat minimum balita: 13,7 kg
temulawak sebagai penambah nafsu C. 290
makan untuk anak. Dalam D. 548 Aspartam maksimal untuk balita dengan BB minimum:
formulasinya digunakan pemanis E.996 40𝑚𝑔 × 13,7 = 548 𝑚𝑔
buatan aspartam. Asupan aspartam
dalam sehari yang dapat ditolerir
oleh tubuh manusia adalah 40
mg/kgBB. Sediaan tersebut dibuat
untuk balita dengan usia maksimal 5
tahun (BB : 13,7-24,9). Berapakah
asupan maksimal aspartam (mg)
pada balita 5 tahun dengan berat
badan minimum?
20. Apoteker di Industri obat tradisional A. 18-20 °C
melakukan uji AKK (angka kapang B. 20-25 °C
khamir) pada jamu kapsul ekstrak C. 27-28 °C
rimpang temulawak. Pengujian D. 28-30 °C
dilakukan dengan menuangkan E. 30-35 °C
jamu kapsul ekstrak rimpang
temulawak konsentrasi tertentu
yang telah dibuat ke dalam media
uji. Selanjutnya media di inkubasi.
Berapa suhu inkubasi yang
digunakan?
E. 2500-3000
(karboksilat)
Sumber :
Afikoh, N., Nurcahyo, H., & Susiyarti, S. (2017). PENGARUH KONSENTRASI PEG 400 DAN PEG
4000 TERHADAP FORMULASI DAN UJI SIFAT FISIK SUPPOSITORIA EKSTRAK SOSOR BEBEK
(Kalanchoe pinnata [L.] pers). Parapemikir: Jurnal Ilmiah Farmasi, 6(2).
28. Apoteker di BPOM sedang melakukan A. Kromatografi
pengujian kandungan cemaran N- Kolom
Nitrosodiummetilamin (NDMA) pada B. Kromatgrafi
tablet ranitidine yang beredar di Cair Kinerja
pasaran. Metode analisis apakah yang Tinggi
digunakan untuk pengujian tersebut ? C. Kromatografi
Lapis Tipis
Densitometri
D. Kromatogr
afi Gas
E. Kromatogr
afi Cair-
spektrokopi
Massa
29. Apoteker di BPOM sedang a. Oksidatif
melakukan pengujian tablet b.Karsinogenik
ranitidine untuk melihat kandungan c. Korosif
cemaran N-Nitrosodimetilamin d.Teratogenik e.
(NDMA) yang beredar di pasaran. infeksius
Apakah bahaya kandungan
cemaran pada obat tersebut?
30. Apoteker di BPOM sedang a. A
mepengujian kandungan cemaran b. B Sampel C
N-Nitrosodimetilamin (NDMA) c. C 1. 330 mg : 3 = 110 mg (>96 mg/tab)
pada tablet ranitidin 150 mg yang d. D 2. 315 mg : 3 = 105 mg (> 96 mg/tab)
beredar di pasaran. kriteria ambang e. E 3. 298 mg : 3 = 99,33 mg (> 96 mg/tab) Sampel C adalah sampel yang tidak memenuhi kriteria ambang
batas cemaran tersebut adalah 96 batas cemaran karena hasil melebihi ambang batas yang di tetapkan yaitu 96 mg/ tablet
mg/tablet. Data hasil pengujian
adalah sbb:
FI VI: 2075
35. Apoteker di BPOM sedang a. Volumetri
melakukan pengujian kandungan b. Polarograf
klorobutanol pada produk tetes i
telinga yangberedar dipasaran. c. Potensiom
Apakah metode analisis yang etri
digunakan untuk pengujian d. Spektrofot
tersebut? ometri
e. Kromatog
rafi gas
FI V:1424
36. Apoteker bagian QC suatu industry a. 10 Pada uji keseragaman kandungan diambil secara acak 30 tablet, kemudian dilakukan uji keseragaman
farmasi akan melakukan pengujian b. 20 kandungan tahap pertama 10 tablet, jika tidak memenuhi syarat maka dilakukan uji tahap kedua yakni 20
keseragaman kandungan bahan aktif c. 30 tablet
pada tablet Ramipril 10 mg yang d. 40 Farmakope indonesia edisi VI
sedang diproduksi. Berapakah e. 50
jumlah sampel (tablet) minimal
yang diambil pada pengujian
tersebut?
37. Apoteker bagian QC suatu industry a. 10 Pada uji keseragaman kandungan diambil secara acak 30 tablet, kemudian dilakukan uji keseragaman
farmasi akan melakukan pengujian b. 20 kandungan tahap pertama 10 tablet, jika tidak memenuhi syarat maka dilakukan uji tahap kedua yakni 20
keseragaman kandungan bahan aktif c. 30 tablet
pada tablet Ramipril 10 mg yang d. 40 Farmakope indonesia edisi VI
sedang diproduksi. Berapakah e. 50
jumlah sampel (tablet) yang
ditetapkan kandungan zat aktif pada
tahap pertama?
38. Apoteker bagian QC suatu industry a. 10 Pada uji keseragaman kandungan diambil secara acak 30 tablet, kemudian dilakukan uji keseragaman
farmasi akan melakukan pengujian b. 20 kandungan tahap pertama 10 tablet, jika tidak memenuhi syarat maka dilakukan uji tahap kedua yakni 20
keseragaman kandungan bahan aktif c. 30 tablet
pada tablet Ramipril 10 mg yang d. 40 Farmakope indonesia edisi VI
sedang diproduksi. Berapakah e. 50
jumlah sampel (tablet) yang
ditetapkan kandungan zat aktif pada
tahap kedua?
awal
suspensi
Tinggi 75 mL 15 mL
fase
padat
akhir
n asi
awal
suspensi
Tinggi 75 mL 15 mL
fase
padat
akhir
Di pertanyaan sudah jelas ya arahnya adl di penimbangan. Maka meskipun produknya steril, krn sterilisasi
akhir, tetap ditimbang di kelas D spt produk non steri
51 Apoteker bagan QC di industri A. Diluent
farmasi melakukan pengujian
terhadap waktu hancur tablet B.Binder
ibuprofen 200 mgSyarat waktu
C. Disintegran
nancur tablet adalah tidak lebih dari
15 menit. Setelah dilakukan D. Lubrican
pengujian, diketahui waktu hancur
27 menit. Bahan apa yang perlu E. Glidan
Bahan yang ditambahkan untuk mempercepat waktu hancur tablet yaitu
ditambahkan untuk memperoleh disintegran (bahan penghancur) (C)
sífat fisik yang lebih baik?
Bahan yang dapat dioptimasi untuk mengatasi permasalah capping pada tablet
yaitu Binder (bahan pengikat) (A).
Murtini, G. dan Elisa, Y., 2018, Teknologi Sediaan Solid, Kemenkes RI, 152.
54 Apoteker bagian QA di industri a. 0,316 g Diket : BM KMno4 = 158,03 gr/mol
farmasi melakukan validasi metode
analisis permanganometri. Larutan b. 1,5803 g Valensi KMno4 =
baku sekunder yang digunakan
c. 3,161 g Volume yang diinginkan = 1000 ml = 1 Liter
adalah kalium permanganat (KMn
O4) 0,1 N (BM 158, 03) sebanyak Ditanya ..KMNo4 yang perlu ditimbang ?
1000 ml dengan nilai valensi 5, d. 15,803 g
berapa kalium permanganat yang Jawab ;
e. 31,606 g
diperlukan ?
Rumus : N =M x a
𝑔𝑟
N = 𝐵𝑀×𝑉 × 𝑎
Dimana
N = normalitas (molek/L)
gr = Massa yang ditimbang (gr)
BM = Berat molekul (gr/mol)
V = Volume yang diinginkan (L)
a= nilai Valensi
𝑔𝑟
0,1 N = ×5
158,03𝑔𝑟/𝑚𝑜𝑙×1 𝐿
15,803
gr = 5
Apoteker
6 di bagian QC hendak a. 3
melakukan
3 sampling terhadap bahan b. 4
baku Piracetam yang baru datang dari c. 7
d. 10
vendor. Barang yang datang
e. 15
berjumlah 15 tong bahan baku.
Berapakah jumlah tong yang dapat
dijadikan sampling oleh apoteker QC?
64. Apoteker pada industri farmasi akan a. Certificate of Analysis (CoA) Hidrogen Peroksida merupakan zat pengoksidasi yang bersifat
melakukan pengolahan limbah menggunakan b. Catatan Pengolahan Batch (CPB) korosif dan dapat menyebabkan iritasi pada mata dan kulit.
Hidrogen Peroksida dengan konsentrasi 40%. c. Material Safety Data Sheet Berdasarkan Peraturan Menteri Perindustrian No. 23/M-
Untuk melakukan handling pada bahan (MSDS) IND/PER/4/2013 :
tersebut, perlu diketahui dokumen terkait d. Corective And Preventife Action
penanganan dan tingkat bahaya. Dokumen (CAPA)
apakah yang perlu dipersiapkan apoteker? e. Certificate of Product Conformity
(CoC)
65. Seorang apoteker di bagian QA mendapatkan a. Melakukan penarikan produk
keluhan terkait adanya perubahan warna pada b. Membandingkan produk dengan
sirup Ambroxol yang berada di distributor. sampel pertinggal
Sirup tersebut mengalami perubahan warna c. Menyusun kajian analisis resiko
menjadi coklat setelah penyimpanan 3 bulan d. Membuat dokumen CAPA
pada distributor. Hal apakah yang harus e. Melakukan kajian dokumen
dilakukan apoteker setelah melakukan kajian pencatatan bets
informasi terkait produk tersebut?
a. penggunaankeduaobatdiatasdapatdilakukan Bersama-sama
d. pasienmenggunakankeduaobatdenganjeda 30 menit
dilihat dari soal juga pasien masih berusia 55 th (kurang dr 75 th) jadi rekomendasi terapi bisa pakai pct dulu, kalau tidak efektif bisa menggunakan NSAID oral. Namun jika
pasien usia kurang dr 75 th diberikan terapi NSAID oral dan menimbulkan efek samping ex. Peptic ulcer, maka baru diberikan NSAID topikal
a. ibuprofen
b. asetosal
c. asammefenamat
d. ketoprofen
e. tramadol
Jika paracetamol tidak efektif, dapatdiberikan inhibitor COX-2 atau Paracetamol + codeinatau Paracetamol + tramadol
c. menyarankanpemberianjedawaktuminumkeduaobatselama 2 jam
e. menyarankanpasienuntukberkonsultasiterlebihdahulukedokter.
Sumber: Dipiroedisi 11
75 Seorang pasien DM tipe 2 (perempuan, 52 tahun) yang menjalani A. Mengganti metformin tablet
Rawat Inap. Pasien telah diterapi dengan metformin 500 mg (3 kali dengan sediaan tablet lepas
sehari) selama 3 bulan, namun kadar gula darahnya masih tinggi. lambat
Keluarga pasien menyatakan bahwa pasien sering lupa minum B. Mengganti metformin
obat dan mengeluhkan perutnya kembung. Dokter meminta saran dengan insulin
apoteker untuk mengatasi kepatuhan pasien dan efek samping obat C. Mengganti metformin
tersebut. Apakah rekomendasi yang disampaikan? dengan glimepirid
D. Mengkombinasi metformin Sumber: Konsensus Nasional Pengelolaan Diabetes Melitus Tipe-2
Pada Anak Dan Remaja 2015
dengan glimepirid
E. Meningkatkan frekuensi
pemakaian metformin
76 Seorang pasien (laki-laki, 55 tahun) dirawat dengan diagnosa DM tipe 2, A. Vit B12
pasien telah diterapi dengan metformin sejak 6 bulan lalu. Berdasarkan B. Fero sulfat
pemeriksaan darah dokter menyatakan bahwa pasien mengalami C. Eritropoietin
anemia yang merupakan efek samping metformin. Dokter meminta D. Asam folat
rekomendasi obat pada apoteker untuk mengatasi anemia pasien. E. Suplemen besi
Apakah antianemia yang tepat untuk diusulkan apoteker kepada dokter
?
FI V halaman 1342
78 Apoteker R&D di industri farmasi melakukan pengujian viskositas sirup A. 901,50 Diketahui :
ambrokxol yang sedang dikembangkan formulanya, menggunakan B. 4.475,93 Air
viskosimeter Ostword pada suhu 25°C. data yang diperoleh adalah C. 8.018,87 t = 100 detik
sebagai berikut : Waktu mengalir air 100 detik, viskositas air 8500 cp, D. 10.374,65 = 8500 cp
densitas air 0,997 g/cm3, waktu mengalir sampel sirup adalah 50 detik, E. 16.141,90 = 0,997 g/cm3
dan densitasnya 1,05 g/cm3. Berapakah viskositas (cp) sirup tersebut ?
Sirup
t(s) = 50 detik
(s) = 1,05 g/cm3
Ditanya : t (s)
Jawab :
t(s).(s)
(s) =
t .
50 x 1,05
(s) = 8500
100 x 0,997
52,5
(s) = 8500 x
99,7
(s) = 4475,93
79 Apoteker R&D di Industri Farmasi melakukan pengujian viskositas sirup Diketahui : tair = 100 detik
ambroksol yang sedang dikembangkan formulanya, menggunakan a. 6,14 Vis.air = 8500 cp
viskometer Ostwald pada suhu 25⁰C. Data yang diperoleh sebagai b. 14,67 ᵖair = 0,997 g/cm3
ᵖsampel = 1,05 g/cm3
berikut: Waktu mengalir air 100 detik, viskositas air 8500 cp, densitas c. 61,44
Vis.sampel = 5500 cp
air 0,997 g/cm3, densitas sampel sirup 1,05 g/cm3, dan viskositasnya d. 68,15
5500 cp. Berapakah waktu mengalir (detik) sirup tersebut? e. 146,74 Ditanya : t.sampel = …… ?
Jawab : Vis.sampel = Vis.air x ᵖsampel x tsampel
ᵖair x tair
Vis. air x ᵖsampel x tsampel = Vis. sampel x ᵖair x tair
80 Apoteker R&D di Industri Farmasi melakukan trial produksi tablet salut Pada gambar terlihat tablet dengan logo 3D (timbul atau lesung). Logo
natrium diklofenak. Setelah selesai produksi, tablet salut yang a. Diluent seperti ini terjadi ketika pengempaan, karena logo sudah
didapatkan mengalami kerusakan seperti digambar berikut: b. Binder terbentuk/tercetak dari punch tablet. Pada tablet, terjadi kerusakan logo
3D. Hal tersebut terjadi karena menempelnya komponen tablet pada
c. Desintegran
mesin punch saat tablet dikempa. Kenapa hal tsb bisa terjadi? Karena
d. Lubrican adanya gaya kohesi antara partikel penyusun tablet dengan permukaan
e. Corrigen logam punch. Maka hal ini bisa di atasi dengan mengurangi gaya
tersebut, Bahan yg bisa digunakan adalah lubrikan.
Perbedaan dengan glidant yaitu Kalau glidan ini adalah bahan yang
dapat memperbaiki aliran partikel (serbuk atau granul) dengan cara
mengurangi gaya gesek antar partikel dan antara partikel dengan
dinding corong atau hoper.
Contoh : Mg stearat, talkum, aerosil.
Bahan2 tersebut secara praktek bisa dipakai keduanya (glidan dna
lubrikan) tapi secara teoritis perlu dibedakn fungsi dari bahan2 tersebut
81 Apoteker R&D di industri farmasi melakukan pengujian viskositas sirup A. Newtonian Padacairan Newton, hubungan antara shearing rate
ambroksol yang sedang dikembangkan formulanya. Rheogram yang B. Nonnewtonian (kecepatantekanan) dan shearing stress (besarnyatekanan) adalah
dihasilkan dapat dilihat pada gambar. C. Plastis linear
D. Pseudoplastis
E. Dilatan
Phase inversion merupakan proses dimana terjadinya perubahan antara fase dispersi
dan mediumnya, contohnya sebuah emulsi M/A mungkin dengan waktu atau
perubahan kondisi dapat berubah menjadi emulsi A/M.
Apakah jenis kerusakan yang terjadi pada emulsi tersebut ?
91. Apoteker di puskesmas akan melakukan pengadaan vaksin DT, a. 2 vial Diketahui:
campak dan Td. Stok vaksin DT di puskesmas masih 3 vial, serta b. 5 vial Stokvaksin DT = 3 vial
vaksin campakdan Td tidak ada stok. Indekspemakaian (IP) vaksin c. 7 vial Stokvaksincampak = 0
DT (10), vaksin campak (20) dan vaksin Td (10). Jumlah sasaran/ d. 8 vial Stokvaksin Td =0
vaksin adalah 100 untuk masing-masing vaksin tersebut serta 1x e. 9 vial IP vaksin DT = 10
pemberian tiap vaksin. Berapakah kebutuhan vaksin DT yang IP vaksincampak = 20
diadakan? IP vaksin Td = 10
Jumlahsasaran = 100
Jumlahpemberian = 1x
Ditanya:
Berapakahkebutuhanvaksin DT?
Jawab:
100 x 1 x 100%
𝐾𝑒𝑏𝑢𝑡𝑢ℎ𝑎𝑛 = { }−3
10
100
𝐾𝑒𝑏𝑢𝑡𝑢ℎ𝑎𝑛 = { }−3
10
= 10 – 3
= 7 vial
92. Apoteker di puskesmas akan melakukan pengadaan vaksin DT, a. 2 vial Diketahui:
campak dan Td. Stok vaksin DT di puskesmas masih 3 vial, serta b. 5 vial Stokvaksin DT = 3 vial
vaksin campak dan Td tidak ada stok. Indeks pemakaian (IP) vaksin c. 7 vial Stokvaksincampak = 0
DT (10), vaksin campak (20) dan vaksin Td (10). Jumlah sasaran/ d. 8 vial Stokvaksin Td =0
vaksin adalah 100 untuk masing-masing vaksin tersebut serta 1x e. 9 vial IP vaksin DT = 10
pemberian tiap vaksin. Berapakah kebutuhan vaksinc ampak yang IP vaksincampak = 20
diadakan? IP vaksin Td = 10
Jumlahsasaran = 100
Jumlahpemberian = 1x
Ditanya:
Berapakahkebutuhanvaksincampak?
Jawab:
100 x 1 x 100%
𝐾𝑒𝑏𝑢𝑡𝑢ℎ𝑎𝑛 = { }−0
20
100
𝐾𝑒𝑏𝑢𝑡𝑢ℎ𝑎𝑛 =
20
= 5 vial
93. Apoteker di industri obat tradisional melakukan pengujian a. 2
kandungan senyawaan drogafolida pada 3 ekstrak yang dimilikinya, b. 3
yang akan dikembangkan menjadi sediaan herbal penurun kadar gula c. 4
darah. Profil KLT yang dilihat dibawah UV 254 adalah sebagai d. 2 dan 4
berikut : e. 2,3 dan 4
Sumber: Rafi, Rudi dan Dewi A., 2017. ATLAS Kromatografi Lapis
Tipis Tumbuhan Obat Indonesia. Volume 1. Bogor : IPB Press.
94 Apotekerkepala IFRS juga sebagaisekretaris PFT ikut A. Kandesartan hipertensigestasionalmerupakanpeningkatantekanandarah yang
. Menyusun panduanpengobatanuntukterapipasiengetasiaonal. B. Verapamil terjasisetelahusiakehamilan 20 minggu,
Dalampanduantersebutapotekermetetapkanbeberapaobat C. Nifedipine umumnyatidakdisertaidenganadanya protein dalam urine
yang tidakbolehdiberikan(dikontraindikasi)untukdiberikan D. Amlodipine ataukerusakan organ.
pada hipertansigestasional.Apakah salah satucontohobat E. Metildopa
yang dimaksud?
(bakris,dkk, 2006)
96. Seorang perempuan, 28 tahun didiagnosis TB paru, a. Isoniazid
menjalani rawat inap. Pasien menjalani terapi tuberkulosis. b. Rifampisin
Apoteker melakukan visite pasien mengeluhkan urinnya c. Pirazinamid
brwarna merah. Apoteker melakukan monitoring terhadap d. Etambutol
efek samping obat. Apakahobat yang menyebabkan e. Streptomisin
keluhan pasien ?
Kemenkesri, 2017
TiciaWindasari (20405021119)
103 Apoteker dan dokter di rumah sakit melakukan visit bersama A. Kaptropil dan
pada pasien (50 th) dengan diagnosis hipertensi stage 2 dan propanolol
CKD. Pasien rutin mengkonsumsi tetapi kombinasi B. Kaptropil dan
hidroklortiazid dan kaptropil. Saat ini pasien mengeluhkan nifedipin
batuk kering yang berat. Dokter meminta saran apoteker untuk C. Kaptropil dan
mengganti kombinasi obat tersebut. Apakah saran yang amlodiin
diberikan apoteker ? D. Hidroklorotiazid dan
valsartan
E. Hidroklorotiazid dan
bisoprolol Kaptopril menyebabkan batuk kering sehingga di ganti dengan obat
golongan ARB dimana pasien didiagnosis hipertensi stage 2 disertai
CKD
Terapi yang tepat untuk pasien yang terkena malaria vivax yaitu
Dihidroartemisin-Piperakuin (DHP) + Primakuin. Pemberian obat anti
malaria tidak boleh diberikan ketika perut kosong/sebelum makan
karena bersifat mengiritasi lambung.
Sumber: Buku Saku Penatalaksanaan Kasus Malaria, Kemenkes RI tahun
2017, hal 9).
107 Seorang perempuan (40 tahun) masuk rumah sakit dan a. Ondansetron
didiagnosis Ca Ovarium. b. Metoklopramid
Pasien akan melakukan c. Difenhidramin
kemoterapi dengan regimen paclitaxel dan cisplatin. Dokter d. Dimenhidrinat
meminta saran apoteker untuk terapi profilaksis e. Domperidone
mual muntah. Apakah obat yang disarankan oleh apoteker?
Sumber :
PHARMACEUTICAL CARE UNTUK PENYAKIT HIPERTENSI hal 67-68
110 Apoteker dirumah sakit sedang melakukan visite terhadap A. Sebelum makan, 15-30
pasien (perempuan, usia 17 tahun) dengan diagnosis menit sebelum insulin
ketoasidosis. Kondisi pasien sudah mulai membaik. Dokter intravena dihentikan
menginginkan dilakukan transisi pemberian insulin intravena ke B. Setelah makan, 15-30
subkutan kerja cepat dan meminta apoteker mengatur jadwal menit sebelum insulin
pemberian agar tidak terjadi hiperglikemia rebound. Kapankah intravena dihentikan
waktu penggantian yang tepat? C. Sebelum makan, 1-2 jam
sebelum intravena
dihentikan
D. Setelah makan, 1-2 jam
sebelum insulin intravena
dihentikan
E. Pemberian dilakukan
segera sebelum insulin
intravena dihentikan
111 Apoteker di IFRS mendapakan telepon dari dokter bangsal A. tinidazol
menanyakan antifungi yang tersedia di IFRS untuk pasien B. fluconazol
(perempuan, 27 tahun) dengan diagnosis kandidiasis C. mikonazol
vulvovaginal. Hasil kultur menunjukkan adanya trichomonas D. klotrimazol
vaginalis. Pasien menunjukkan resistensi metronidazol. Apakah E. metronidazol
terapi oral yang dipilihkan oleh apoteker?
Pionas, 2014
112 Apoteker di IFRS sedang menyiapkan resep untuk pasien rawat A. metotreksat
inap (perempuan, 55 tahun) dengan diagnosis rheumatoid atritis. B. sulfasalasin
Dokter menuliskan terapi DMARD dan meminta menyiapkan C. klorokuin
terapi yang mampu menurunkan kemotaksis dan mempengaruhi D. leflunimid
sistesis DNA . apakah terapi yang dimaksud? E. siklosporin
Pembahasan :
Fungsi dari bahan croscarmellose sodium dalam formula tersebut
sebagai penghancur.
Sumber :
Resti dkk, 2017, Formulasi tablet ekstrak angkak (red yeast rice) dengan
variasi croscarmellose sodium sebagai penghancur dan laktosa
sebagai pengisi, Jurnal Ilmiah Manuntung, 3(1), 83-90
Pembahasan:
Pengujian keseragaman bobot, memiki kandungan zat aktif 25 mg atau
lebih, jadi yang dilakukan adalah pengujian keseragaman kandungan,
karena Alendronat memiliki kandungan zat aktif 25 mg atau kurang.
Sumber :
Susanti, Nora, 2017, Sumber Belajar Penunjang PLG BAB III Uji
Sediaan Obat, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
124 Industri farmasi akan memproduksi tablet alendronate 50 mg a. 1 Komponen bahan dicampurkan, kemudian dikempa dalam bentuk
untuk pasien osteoporosis dengan bahan baku yang digunakan lempeng besar (slugin) kemudian dibuat granul-granul sampai
berupa garam alendronate monosodium trihidrat, polivinil b. 2 memenuhi parameter. Bahan aktif dimasukkan pada urutan pertama saat
pirolidon, laktosa anhidrat, sodium stearil fumarat, dan c. 3 proses pembuatan.
aquades. Urutan penambahan bahan pada pembuatan sediaan
tersebut harus sesuai sehingga menghasilkan tablet yang d. 4
memenuhi persyaratan. Pada urutan ke berapa bahan aktif
dimasukkan pada proses pembuatan? e. 5
Charles.S. Teknologi Farmasi, 2010, Sediaan Tablet Dasar-Dasar Praktis,
Penerbit : Buku Kedokteran, EGC
Pembahasan yg benar
Iya jadi yg pertama zat aktif ya,
Baru di tambah laktosa anhidrat sbg pengisi kedua.
Kemudian di buat granul dengan penambahan pengikat yaitu pvp.
Setelah dicampur kemudian Dicetak jadi granul. Granul yg masih lembab
dikeringkan, baru di tambah fase luar. Kemudian di cetak menjadi tablet
126 Apoteker di industri farmasi akan mengembangkan formula a. Manitol Sifat mekanik tablet itu kemampuan untuk menahan tingkat
sediaan tablet ODT olanzapin 5 mg yang dapat melarut dengan b. Gelatin kekerasan, sehingga gelatin sbg pengikat. Jd sifat mekanik itu
kemampuan tablet untuk tetap berada di bentuknya, meskipun
cepat di rongga tanpa bantuan air dengan bahan tambahan c. Aspartam diberi tekanan atau gaya. Jadi evaluasi untuk mengetahui sifat
manitol, gelatin, aspartam, metil dan propil paraben, serta d. Metil dan propil paraben mekanik ada 2:
silicon dioksida koloidal. Apakah bahan yang berfungsi untuk
- kekerasan/rigiditas
e. Silicon dioksida koloidal
- kerapuhan/keregasan
meningkatkan sifat mekanik tablet?
Bahan yg paling berpengaruh pada sifat mekanik untuk tablet
kknvensional adalah pengikat. tapi karena ini tab ODT (orally
disintegrating tablet) ada tambahan bahan lain disini, yg dapat
mempengaruhi sifat mekanik yaitu manitol.
Jadi manitol ini cocok untuk di jadikan pengisi pada tablet yg
kontak di mulut seperti tablet kunyah,hisap,odt. Tp jg
menlengaruhi kekerasan tablet karena dia turunan gula
Sumber : Soemari dkk, 2018. Formulasi Orally Disintergrating Tablet
(ODT) Ekstrak Etanol Daun Kemangi (Ocimum Americanum L.) Dengan
Menggunakan Explotab®. Jurnal Ilmiah Manuntung. Vol 4. No 1.
127 Apoteker di industri farmasi akan mengembangkan formula a. Manitol
sediaan tablet ODT olanzapin 5 mg yang dapat melarut dengan b. Gelatin
cepat di rongga tanpa bantuan air dengan bahan tambahan c. Aspartam
manitol, gelatin, aspartam, metil dan propil paraben, serta d. Metil dan propil paraben
silicon dioksida koloidal. Apakah bahan yang berfungsi untuk e. Silicon dioksida koloidal
meningkatkan porositas tablet?
139 Apoteker bagian R&D di industry farmasi akan A. Freeze drying Freeze drying: utk produk2 yg memang tidak stabil spt produk
mengembangkan injeksi sefotaksim dalam bentuk serbuk B. Reduced Pressure drying injeksi, produk biologis, dan vaksin.
kering. Diketahui sefotaksim memiliki kestabilan yang C. Spray drying Reduced Pressure drying, Spray drying, dan Super critical fluid
rendah di dalam air. Metode apakah yang dapat digunakan D. Super critical fluid drying drying: teknologi pada tablet
untuk memproduksi sediaan tersebut? E. Vacuum drying SFC utk coating granul
Vacuum drying : utk granul (bisa saat pengeringan/coating dgn
granul)
140 Apoteker di industry Farmasi melakukan uji stabilitas tablet A. 0,2
ranitidine HCL. Konsentrasi awal obat adalah 200 ppm dan B. 0,5
mengikuti kinetika orde 1. Laju dekomposisis spesifik yang C. 2
diperoleh dari penelitian sebeleumnya adalah 2,09 x 105 / D. 5,5
tahun pada suhu 25𝑜𝑐. Berapa tahun shelflife dari produk E. 10,5
tersebut ?
141 Apoteker bagian R&D melakukan uji stabilitas intermediate A. 4,0714 Pembahasan:
tablet PCT pada suhu kamar. Diketahui tablet mengikuti reaksi B. 5,2114 Rumus kecepatan reaksi: Y = mx + b
orde 0. Data hasil uji stabilitas sebagai berikut: C. 25,411 Rumus Orde 0 : [A] = -kt + [A]0
D. 35,429 Sehingga : K = -m
E. 45,218 K = - (-4,0714)
K = 4,0714
142 Apoteker bagian R&D melakukan uji stabilitas tablet A. 0,3589 Diket :
paracetamol selama 6 bulan. Diketahui tablet mengikuti kinetika B. 0,5356 T = 6 bulan
reaksi orde 0. Data hasil regresi linier pada suhu 40 dan 75°C C. 2,2855 y = -159,61x + 0,8946
adalah y = -159,61 x + 0,8946. Berapakah nilai K pada suhu D. 2,2940 Ditanya:
ruang 25°C? E. 5,4898 K pada suhu 25°C?
145 Apoteker bagian R&D melakukan uji stabilitas jangka panjang A. 1 tahun
tablet paracetamol yang termasuk dalam kinetika reaksi orde 0. B. 1,6 tahun 0,1 ×A0
Waktu kadaluarsa (t90) : K0
Hasil pengujian diperoleh kadar awal sebesar 35,69 ppm dan C. 2 tahun
nilai K (suhu 25°C) adalah 2,28557 / tahun. Berapa waktu D. 2,5 tahun 0,1 ×35,69
:
kadaluarsa produk tersebut? E. 3 tahun 2,28557
: 1,5615 ≈ 1, 6 tahun
144. Apoteker bagian pengawasan mutu di industri farmasi akan a. Kepekaan pereaksi Uji endotoksin itu ada 2 yaitu uji jendal dan uji fotometrik
memproduksi injeksi amiodaron 50 mg/ml. Obat tersebut akan b. Kromogenik titik akhir Uji fotometrik menggunakan metode turbidimetri dengan
dilakukan uji endotoksin dengan mengukur jumlah c. Kromogenik - teknik kromogenik titik akhir : didasarkan pada hubungan
endotoksin pada serapan pada panjang gelombang 405 nm serta d. Turbidimetri kuantitatif antara kadar endotoksin dan kekeruhan (serapan
membandingkannya dengan kurva standar. Metode apakah yang e. Jendal Gel
atau transmisi) dari campuran reaksi pada akhir masa inkubasi.
dapat digunakan dalam pengujian tersebut?
- kromogenik kinetik: dapat dilakukan dengan dua cara:
mengukur waktu yang dibutuhkan untuk mencapai nilai
serapan yang telah ditetapkan atau kecepatan pembentukan
kekeruhan.
Metode kromogenik mengukur kromofor yang dilepaskan dari
peptida kromogenik yang sesuai, yang dihasilkan dari reaksi antara
endotoksin dengan pereaksi LAL. Berdasarkan prinsip pengujian
yang digunakan, teknik ini diklasifikasikan sebagai teknik
kromogenik titik akhir atau kromogenik kinetik. Cara kromogenik
titik akhir didasarkan pada hubungan kuantitatif antara kadar
endotoksin dan pelepasan kromofor pada akhir masa inkubasi. Cara
kromogenik kinetik dapat dilakukan dengan mengukur waktu yang
dibutuhkan untuk mencapai nilai serapan yang
145. Apoteker di bagian R&D melakukan uji stabilitas a. Orde 0
ranitidine HCl untuk mngetahui laju degradasinya. Hasil b. Orde 1
uji adalah sebagai berikut : c. Orde 2
d. Orde 1-semu
e. Orde 2-semu
146 Apoteker bagian RnD melakukan analisis data hasil Uji a. Hidrolisis (Blasko, A., Tam, J., Gunasekera, S., Eboreime, A., 2018, Kinetics and
stabilitas jangka panjang pada senyawa epinefrine yang akan b. Rasemisasi Degradation Mechanism of Adrenaline Derivative CpQ in Diluted
dikembangkan. Hasil Uji adalah sbg berikut: c. Isomerisasi Aqueous Solutions)
d. Oksidasi
e. Epimerasi proses di mana molekul, ion, atau fragmen molekul diubah
menjadi isomer dengan struktur kimia yang berbeda.. jadi yg
berubah strukrutnya
Apakah reaksi degradasi yang terjadi pada senyawa tersebut?
147 Apoteker bagian RnD melakukan uji stabilitas cycling tes pada Hidrolisis Sineresis adalah pristiwa keluarnya air dari dalam gel, dimana gel
gel herba kencur selama 3 minggu. Hasil organoleptis b. Sineresis mengkerut sehingga cenderung memeras air keluar dari dalam sel.
diketahui terjadi peningkatan volume air yang keluar dari basis c. Isomerisasi Peristiwa ini terjadi akibat ketidak stabilan gel terhadap pengaruh
gel. Apakah kerusakan yang terjadi pada produk tersebut? d. Oksidasi suhu saat cycling tes berlangsung (Glicksman M. 2017. Food
e. Epimerisasi Hydrolicolloids. Vol. II CRC Press).
148 Apoteker RnD melakukan uji stabilitas cycling test pada gel a. dilatan Grafik diatas menunjukkan sifat alir dari gel herba kencur yaitu
herba kencur selama 3 minggu. Hasilnya diperoleh rheogram b. pseudoplastis Pseudoplastis, karena pada kurva menunjukkan bahwa viskositas
sebagai berikut: c. plastis menurun seiring peningkatan rate of share. Selain itu juga kurva
d. tiksotropik dimulai dari titik (0,0) dan tidak ada harga yield (Shanti. 2016)
e. newton
149 Apoteker bagian pengawasan mutu di industry akan A. 10 tube Uji kebocoran salep mata
memproduksi sediaan salep mata kloramfenikol 1%. Sediaan B. 15 tube Pengujian memenuhi syarat jika tidak ada satupun kebocoran diamati
dikemas dalam tube 5 mg. uji kebocoran tube dilakukan C. 20 tube dari 10 tube uji pertama, atau kebocoran yang diamati tidak lebih dari
dengan meletakan sampel pada oven suhu 60Oc selama 8 jam. D. 25 tube satu dari 30 tube yang diuji.
Berapakah jumlah sampel yang di uji? E. 30 tube (Farmakope Indonesia Ed VI, 2020)
150 Apoteker bagian pengawasan mutu di industry akan A. Pengujian diluluskan Uji kebocoran salep mata
memproduksi sediaan salep mata kloramfenikol 1%. Sediaan karena hanya terdapat Jika terdapat bocoran pada satu tube tetapi tidak lebih dari satu tube;
di kemas dalam tub 5 mg. uji kebocoran tube dilakukan dengan kebocoran pada 1 tube ulangi pengujian dengan tambahan 20 tube salep.
meletakan sampel pada oven 60oC selama 8 jam. Pada B. Pengujian ditolak (Farmakope Indonesia Ed VI, 2020)
pengujian tahap pertama terdapat kebocoran pada 1 tube. karena terdapat
Bagaimana interpretasi hasil pengujian tersebut? kebocoran 1tube
C. Pengujian diulang
dengan menambah 10
tube lagi
D. Pengujian diulangi
dengan menambah 20
tube lagi
E. Pengujian diulangi
dengan menaikan suhu
menjadi 80oC
151. Apoteker bagian pengawasan mutu di industri akan A. 4,925 g Zat pengisotonis yng digunakan adalah sodium klorida sebanyak
memproduksi sediaan injeksi steril klorpromazin HCL B. 492,5 g (0,197 %) tiap 1 ml ampul
2,5% dengan formula sebagai berikut : klorpromazin HCL C. 49,25 g
(2,5%), sodium astetat (1%), asam asetat glacial (0,4%) D. 4,925 g Diket :sodium klorida 0,197 %
sodium metabisulfit (0,5%), sodium klorida (0,197%), dan E. 0,4925 g 1 ampul = 1 ml
aqua P.i hingga 100%. Tiap sediaan dikemas dalam ampul 1 bets = 2500 ml
volume 1 ml dan dibuat 2500 ampul dalam 1 bets. Berapa Ditanya banyaknya sodium klorida dalam 1 bets?
kebutuhan agen pengisotonis dalam pembuatan 1 bets Jawab :
sediaan? Jadi sodium klorida X 1 ml = 0,197 X 1 ml : 100 = 0,00197
Jadi 0,00197 X 2500 ampul = 4,925 g
152 Seorang perempuan datang ke apotek untuk a. 2 tablet Antihistamin = CTM
menebus resep anaknya sebagai berikut: b. 3 tablet
c. 4 tablet Sediaan CTM dipasaran 4 mg sedangkan permintaan resep 1 mg
d. 6 tablet
e. 12 tablet Kebutuhan CTM = 1 mg x 12 = 12 mg
12 mg
x 1 tablet = 3 tablet
4 mg
A. Plastis
B. Pseudoplastis
C. Dilatan
D. Tiksotropi
E. Reopeksi
160 Apoteker di industry farmasi merancang formula formula untuk produk Volume Total 10.000 ampul : 1 mL x 10.000 = 10.000 mL
injeksi sodium fenobarbital 50 mg/mL. Produk akan dikemas dalam bobot bahan aktif total yg diperlukan : 50 mg/mL = 50 mg/ 1
ampul 1 mL. Dalam 1 batch produksi akan diproduksi 10.000 ampul. mL x 10.000 mL = 500.000 mg (500 gram)
Diketahui ekivalen sodium fenobarbital adalah 0,14. Berapa NaCl yang Kesetaraan fenofibrat : 0,14 x 500 gram = 70 gram
diperlukan untuk membuat sediaan tersebut isotonis? NaCl 0,9% : 0,9 gram/100 mL x 10.000 mL = 90 gram
A. 12,0 g Jadi NaCl yang perlu ditambahkan = 90 gram-70 gram = 20
B. 21,6 g gram
C. 50,0 g
D. 71,6 g
E. 78,0 g
159 Apoteker bagian R&D di industry a. 15,60 Konstanta dielektrik campuran
farmasi mengembangkan formula b. 67,16 = (etanol x jumlah etanol) + (gliserin x jumlah gliserin) + (100% - (etanol +
sediaan sirup guaifenesin dan c. 68,48 gliserin x jumlah air))
bromhexine HBr. Pelarut yang d. 70,36 = (5% x 24,3) + (12% x 40,1) + (100% - (5% + 12% x 78,5)
digunakan adalah campuran air, e. 71,18 = (1,215)+(4,812)+(100%- 17%) x 78,5
etanol dan gliserin. Diketahui = 6.027 + 83% x 78,5
konstanta dielektrik air 78,5, = 6.027 + 65.155
gliserin 40,1 dan etanol 24,3. = 71,18
Campuran pelarut yang digunakan
dalam formulasi adalah air 83%,
gliserin 12% dan etanol 5%.
Berapakah konstanta dielektrik
campuran pelarut tersebut?
http://pionas.pom.go.id/ioni/bab-1-sistem-
saluran-cerna-0/11-dispepsia-dan-refluks-
gastroesofagal/111-antasida-dan-simetik-0
184. seorang pasien laki-laki (25 tahun) membawa kopi resep yang berisi Hidrokrtison merupakan Obat wajib apotek
hidrokortison 2,5% yang telah ditebus sebelumnya. Pasien hendak menebus sehingga bisa dilakukan pelayanan tanpa
kembali resep tersebut. Apakah tindakan yang dilakukan apoteker ? menggunakan resep (swamedikasi). Maksimal
a. melayani permintaan pasien karna termasuk OWA pemberiannya adalah 1 tube.
b. menolak permintaan pasien karena tidak sesuai dengan kondisi pasien
c. menyarankan pasien menggunakan krim hidorkortison 1% Jawabannya : A
d. menyarankan pasien menggunakan caladin lotion
e. melayani permintaan pasien karena pasien sudah pernag menggunakannya.
185. apoteker di depo rawat inap diminta menyiapkan obat untuk pasien 1,2 𝑗𝑢𝑡𝑎 𝑢𝑛𝑖𝑡
(perempuan, 25 tahun). Penderita HIV dengan ko-infeksi sifilis. Dokter 𝑥 10 = 4
3 𝑗𝑢𝑡𝑎 𝑢𝑛𝑖𝑡
meresepkan prokain penisilin G injeksi 1,2 juta unit,sekali sehari dalam 10 hari. Jadi penggunaan prokain penisilin G injeksi
Persediaan prokain penisilin G injeksi adalah 3 juta unit per vial. Berapakah total selama 10 hari sebanyak 4 Vial
kebutuhan prokain penisilin G injeksi selama terapi. ?
a. 1 vial Jawabannya : D
b. 2 vial
c. 3 vial
d. 4 vial
e. 5 vial
186. dokter berkolaborasi dengan apoteker untuk menentuka terapi yang tepat
untuk pasien (perempuan, 30 tahun) yang mengalami migraine berat. Apoteker
memberikan rekomendasi terapi berupa ergotamine tartrat tablet yang
mempunyai efek samping berupa mual. Apakah rekomendasi apoteker untuk
mengurangi timbulnya mual akibat penggunaan obat tersebut ?
a. konsumsi antiemetic sebelumnya
b. dilakukan titrasi dosis
c. pemberiannya sesudah makan
d. penggunaannya malam sebelum tidur
e. dipilihkan bentuk sediaan salut enteric
Jawabannya : A
187 Dokter dan apoteker di rumah sakit melakukan A. 2 minggu
visite bersama pada pasien rawat inap (laki- laki, B. 4 minggu
40 tahun). Pasien didiagnosis HIV dengan ko- C. 6 minggu
infeksi TBC. Kadar CD4 pasien saat ini adalah 40 D. 8 minggu
sel/mm?. Dokter meminta informasi waktu yang E. 10 minggu
tepat untuk memulai terapi ARV
(TDF+3TC+LVP/r). Apoteker menyampaikan
bahwa pemberian ARV sebaiknya ditunda selama
beberapa minggu setelah penggunaan KDT
HRZE. Berapa lamakah penundaan pemberian
ARV yang tepat disampaikan kepada dokter?
196 Apoteker penanggung jawab apotek sedang melakukan analisa keuangan penjualan obat JAWAB :
pada tahun 2020. Data yang diperoleh adalah sebagai berikut :
Keterangan Jumlah Turn Over Ratio = HPP/ rata-rata
Modal 300.000.000,-
Pembelian obat/tahun 25% dari modal HPP ={(200.000.00 + 75.000.000) – 15.000.000}
= 275.000.000 – 15.000.000
Persediaan awal tahun 200.000.000 = 260.000.000
2020
Persediaan akhir tahun 15.000.000 TOR = 260.000.000 / 40.000.000
2020 = 6,5
Persediaan rata-rata per 40.000.000
bulan
Berapa turn Over ratio (TOR) obat per tahun pada klinik tersebut ?
A. 3,5
B. 4,5
C. 5,5
D. 6,5
E. 7,5
197 Apoteker di rumah sakit merencanakan kebutuhan obat untuk 3 bulan ke depan dengan JAWAB :
terlebih dahulu menetapkan Analisa pareto kombinasi VEN. Hasil Analisa diperoleh
cuplikan data sebagi berikut Pada analisis kombinasi sediaan farmasi yang masuk kategori NA
A B C menjadi prioritas pertama untuk dikurangi atau dihilangkan dari
V Adrenalin injeksi Atropine injeksi Diazepam injeksi rencana kebutuhan, bila dana masih kurang maka sediaan farmasi
0,1 % 0,25 5 mg/mL kategori NB menjadi prioritas selanjutnya dan sediaan farmasi
mg/mL masuk kategori NC menjadi prioritas berikutnya.
E Acyclovir tablet Amlodipine tablet 5 Antasida ( Kemenkes RI, Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Kefarmasian di
200 mg mg DOEN Apotek, 2019, Halaman 14)
N Mecobalamin Asam folat tablet Piridoksin tablet
kapsul 400 mcg 10 mg
500 mg
Apoteker akan memilih obat yang diprioritaskan untuk diadakan dengan
menyesuaikan dana yang tersedia. Apakah obat yang menjadi prioritas pertama untuk
dihilangkan dari rencana kebutuhan ?
A. Piridoksin tablet 10 mg
B. Antasida DOEN
C. Mecobalamin kapsul 500 mg
D. Asam folat tablet 400 mcg
E. Diazepam injeksI 5 mg/mL
198 Apoteker di rumah sakit merencanakan kebutuhan obat untuk 3 Menurut Petunjuk Teknis Standar PElayanan Di Rumah Sakit, Analisis
bulan kedepan terlebih dahulu menetapkan analisa pareto Kombinasi ABC VEN digunakan untuk menetapkan prioritas
kombinasi VEN. Hasil analisa diperoleh cuplikan data sebagai untuk pengadaan obat dimana anggaran yang ada tidak sesuai
berikut: dengan kebutuhan. Metode gabungan ini digunakan untuk
melakukan pengurangan obat. Mekanismenya adalah :
A B C 1. Obat yang masuk kategori NA menjadi prioritas pertama
V Adrenalin injeksi Aropin Diazepam injeksi 5 untuk dikurangi atau dihilangkan dari rencana kebutuhan,
0,1 % injeksi 0,25 mg/ml bila dana masih kurang, maka obat kategori NB menjadi
mg/ml prioritas selanjutnya dan obat yang masuk kategori NC
E Acyclovir tablet Amlodipine Antasida DOEN menjadi prioritas berikutnya. Jika setelah dilakukan
200 mg tablet 5 mg dengan pendekatan ini dana yang tersedia masih juga
N Mecoblmin kapsul Asam Folat Piridoksin tablet 10 mg kurang lakukan langkah selanjutnya.
500 mg 400 mcg 2. Pendekatannya sama dengan pada saat pengurangan obat
Apoteker akan memilih obat yang diprioritaskan untuk diadakan pada kriteria NA, NB, NC dimulai dengan pengurangan
dengan menyesuaiakan dana yang tersedia. Apakah obat yang obat kategori EA, EB dan EC.
menjadi prioritas kedua untuk dihilangkan dari recana kebutuhan ?
a. Piridoksin tablet 10 mg A B C
b. Antasida DOEN V VA VB VC
c. Mecobalamin kapsul 500 mg E EA EB EC
d. Asam Folat tablet 400 mcg N NA NB NC
e. Diazepam injeksi 5 mg/ml
Ery Murniasih (20405021155)
199 Apoteker di rumah sakit merencanakan kebutuhan obat untuk 3 Menurut Petunjuk Teknis Standar PElayanan Di Rumah Sakit, Analisis
bulan kedepan terlebih dahulu menetapkan analisa pareto Kombinasi ABC VEN digunakan untuk menetapkan prioritas
kombinasi VEN. Hasil analisa diperoleh cuplikan data sebagai untuk pengadaan obat dimana anggaran yang ada tidak sesuai
berikut: dengan kebutuhan. Metode gabungan ini digunakan untuk
melakukan pengurangan obat. Mekanismenya adalah :
A B C 3. Obat yang masuk kategori NA menjadi prioritas pertama
V Adrenalin injeksi Aropin Diazepam untuk dikurangi atau dihilangkan dari rencana kebutuhan,
0,1 % injeksi 0,25 injeksi 5 bila dana masih kurang, maka obat kategori NB menjadi
mg/ml mg/ml prioritas selanjutnya dan obat yang masuk kategori NC
menjadi prioritas berikutnya. Jika setelah dilakukan
E Acyclovir tablet Amlodipine Antasida dengan pendekatan ini dana yang tersedia masih juga
200 mg tablet 5 mg DOEN kurang lakukan langkah selanjutnya.
N Mecoblmin kapsul Asam Folat Piridoksin 4. Pendekatannya sama dengan pada saat pengurangan obat
500 mg 400 mcg tablet 10 pada kriteria NA, NB, NC dimulai dengan pengurangan
mg obat kategori EA, EB dan EC.
Apaoeker akan memilih obat yang diprioritaskan untuk diadakan
dengan menyesuaiakan dana yang tersedia. Apakah obat yang A B C
menjadi prioritas ketiga untuk dihilangkan dari recana kebutuhan ? V VA VB VC
a. Piridoksin tablet 10 mg E EA EB EC
b. Antasida DOEN N NA NB NC
c. Mecobalamin kapsul 500 mg
d. Asam Folat tablet 400 mcg Ery Murniasih (20405021155)
e. Diazepam injeksi 5 mg/ml
200 Apoteker di apotek akan merencanakan pengadaan obat untuk 3 Pengelompokkan ABC
bulan kedepan dengan melakukan analisa pareto terlebih dahulu Berdasarkan keputusan Menteri Kesehatan Nomor
terhadap penjualan obat tahun lalu. Hasil analisa diperoleh data 1121/MENKES/SK/XII/2008 Tentang Pedoman Teknis
sebagai berikut : Pengadaan Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan Untuk
Pelayanan Dasar, analisa ABC mengelompookan berdasarkan
No Nama obat % kumulatif penjualan kebutuhn danannya, yaitu
1 Codein tab 10 mg 30,25 %
2 Amitriptilin tab 25 mg 75,24 % Kelompok
3 Gabapentin cap 100 mg 78,25 % A Kumulatif penjualan 70 %
4 Paracetamol tablet 500 mg 83,35 % B Kumulatif penjualan > 70 % - 90 %
5 Asam Mefenamat tablet 250 mg 95,30 % C Kumulati penjualan > 90 % - 100 %
Apakah obat yang termasuk A :
a. Codein tablet 10 mg Ery Murniasih (20405021155)
b. Amitriptilin tab 25 mg
c. Gabapentin cap 100 mg
d. Paracetamol tablet 500 mg
e. Asam Mefenamat tablet 250 mg
PEMBAHASAN TO LOKAL 5 PSPA ANGKATAN IX
No Pertanyaan Jawaban Pembahasan
6. Apoteker di RS melakukan visite a. Azitromisin • Anak-anak : Azitromisin 10mg/kg/hari secara peroral sekali
kolaboratif pada psien rawat inap (laki- b. Metronidazol sehari; Ceftriaxone 50mg/kg/hari secara IV sekali sehari
laki, 45 tahun). Pasien didiagnosa c. Doksisiklin selama 3 hari
mengalami diare karena shigella. Dokter d. Kotrimoksasol • Dewasa : Ciprofloxacin 750 mg/kg/hari secara oral,
meminta apoteker menyiapkan antibiotik e. Amoksisilin levofloxacin 500 mg/kg/hari secara oral selama 3 hari;
yang tepat. Apakah terapi yang disiapkan Alternatif Azitromisin 500mg/kg/hari secara oral selama 3
oleh apoteker? hari
7. Apoteker di puskesmas melaksanakan a. Isoniazid Menurut pedoman nasional pengendalian tuberkulosis 2011 dan
home pharmacy care bersama dokter pada b. Rifampisin menurut PMK No 67 tahun 2016, terapi profilaksis pada anak-anak
pasien TB (perempuan 28 tahun). Pasien c. Pirazinamid yaitu dapat menggunakan isoniazid (INH) 5-10 mg/kg/BB/hari.
tinggal dengan anak nya yang berumur 5 d. Etambutol
tahun. Apoteker mengusulkan anak pasien e. Streptomisin
mendapatkan terapi profilaksis TB.
Apakah obat yang diusulkan apoteker
kepada dokter?
8. Apoteker dan dokter di rumah sakit a. Sefepim
melakukan visite bersama pada seorang b. Karbapenem
pasien rawat inap (laki-laki, 40 tahun) c. Azitromisin
yang didiagnosis hospital-acquired d. Vankomisin
pneumonia dan telah mendapatkan terapi e. Ampisilin
levofloxacin tablet. Diketahui angka sulbactam
kejadian methicillin-resistant
Staphylococcus aureus cukup tinggi.
Apakah penambahan antibiotic yang
diusulkan oleh apoteker?
Komorbid depresi/insomnia:
Trisiklik antidepresan: amitriptilin
Dipiro XI hal 2914
14. Apoteker di bagian produksi melakukan A. Produk setengah jadi
pengecekan proses produksi tablet
B. Produk antara
meloksikam. Produk telah mengalami
proses granulasi hingga ke tahap C. Produk ruahan
pencetakan tablet, dan baru akan
dilanjutkan ke tahap pengemasan. Disebut D. Produk reprocess
apakah produk tersebut? E. Produk jadi Sumber : BPOM RI. 2012. Pedoman Cara Pembuatan Obat yang Baik.
(Dhea Afryllia/20405021086)
15. Apoteker bagian pengawasan mutu A. 2 Diketahui : N = 25
melakukan pengambilan sampel bahan B. 6
baku meloksikam menggunakan pola p.
Terdapat 25 koli bahan yang datang, C. 7,5 Ditanya : p = ?
dengan bobot tiap koli 25 kg. Tahap D. 10
Jawab :
pertama dilakukan pengujian identitas dan E. 25
tahap kedua pengujian parameter lain 25 koli
sesuai CoA. Berapa koli bahaan baku
yang diambil sebagai sampel pada tahap Notes:
pertama? 1. Sampel bahan aktif obat maka untuk tahap pertama semua koli
dicek meskipun dalam soal diketahui pola pengambilannya
2. Pola P = bahan homogen, diterima dari pemasok yang disetujui,
tujuan untuk uji identitas
16. Apoteker di industri sedang merancang a. Menghilangkan Softener berfungsi untuk menghilangkan kesadahan air atau disebut
system pengolahan air untuk produksi lumpur juga proses pelunakan.
injeksi mekobalamin. Kualitas air yang b. Menghilangkan
digunakan adalah air injeksi (water for mikroba
injection WFI), dengan skema system c. Menghilangkan
pengolahan air ditunjukkan pada gambar. kesadahan
d. Menyaring Petunjuk Teknis Sarana Penunjang Kritis Industri Farmasi, CPOB
Apakah tujuan dilakukannya proses
partikel 2013 BPOM RI
softener?
berukuran mikro
e. Menghilangkan
senyawa organic
dan anorganik
17. Apoteker bagian produksi sedang a. 15 • Diket koridor 30 Pa, berapa tekanan ruang produksi tablet?
memantau proses penyalutan tablet b. 25 • Perbedaan tekanan udara koridor dan ruang produksi kelas sama =
natrium diklofenak salut enterik. Kelas c. 30
5 – 10 pa (contoh: semi solid, liquid, solid)
kebersihan area produksi adalah kelas D d. 35
e. 40 • Perbedaan tekanan udara koridor dan ruang produksi kelas yang
dan koridor diantara ruang produksi
berbeda = 10 – 15 pa (contoh: sediaan steril)
memiliki tekanan 30 Pa. Berapa minimum
• Koridor negatif/kotor = pa ruang produksi > pa koridor (semi
tekanan (Pa) ruang penyalutan?
solid/liquid)
• Koridor positif/bersih = pa ruang produksi < pa koridor (tablet
karena dlm prosesnya banyak debu)
18. Apoteker di bagian riset dan A. 0,68 RUMUS DENGAN DOSIS SAMA
pengembangan membandngkan B. 0,86
bioavailabilitas suppositoria aspirin C. 0,91 𝑑𝑢 𝐴 𝑑𝑢 𝑠𝑢𝑝𝑝𝑜 99,09
terhadap kapsul aspirin secara in vivo. D. 1,09 = = = 1,157 ~ 1,16
𝑑𝑢 𝐵 𝑑𝑢 𝑘𝑎𝑝𝑠𝑢𝑙 85,63
Didapatkan hasil tercantum pada tabel. E. 1,16
Berapakah bioavailabilitas tersebut? RUMUS DENGAN DOSIS BEDA
𝑑𝑢 𝐴 ∶ 𝑑𝑜𝑠𝑖𝑠 𝐴 𝑑𝑢 𝐴 𝑑𝑜𝑠𝑖𝑠 𝐵
/ X
𝑑𝑢 𝐵 ∶ 𝑑𝑜𝑠𝑖𝑠 𝐵 𝑑𝑜𝑠𝑖𝑠 𝐴 𝑑𝑢 𝐵
21. Seorang laki laki 54 tahun datang ke F. Diminum 1x Obat antihipertensi = captopril
apotek untuk menebus resep sebagai sehari setelah
makan saat s.d.d. = satu kali sehari
berikut,
R/ captopril mg 25 no xxx makan malam p.c = setelah makan
G. Diminum 1x
S sdd 1 tab p.c. Noct sehari sebelum Noct = malam hari
R/ antasida No xx makan saat
makan malam
S tdd 1 tab a.c. H. Diminum 3x
sehari sebelum
R/ metformin mg 500 No XC makan
I. Diminum 3x
S tdd 1 tab d.c sehari setelah
makan
J. Diminum 3x
Apoteker melakukan pemberian informasi sehari saat makan
obat keadaan pasien. Bagaimana pakai
untuk obat antihipertensi?
22. Seorang laki-laki (30 tahun) dibawa ke F. Atropin
IGD karena keracunan. Berdasarkan G. Nalokson
informasi keluarga, pasien sedang H. Vitamin K
mengkonsumsi obat warfarin. Dokter I. Asetilsistein
menyatakan bahwa pasien mengalami J. Sodiumtiosulfat
overdosis. Dokter meminta apoteker
menyiapkan antidot spesifik untuk pasien
tersebut. Apakah obat yang diberikan?
31. Seorang laki-laki mendapatkan resep A. Tiap pagi dan sore 1 S = signa = tanda
sebagai berikut: tetes mata kanan dan
kiri m et v = mane et vespere = pagi dan malam
R/ Kloramfenikol E.D fl 1 B. Tiap pagi dan sore 2 gtt = guttae = tetes
tetes pada mata
S. m.et.v.gtt 1.o.d.s
kanan dan kiri o = oculus = mata
Apoteker akan menyiapakan obat dan
C. Tiap pagi dan malam
memberikan informasi penggunaan obat
kepada pasien. Apakah informasi yang 1 tetes mata kanan d = dexter = kanan
disampaikan tersebut? dan kiri
D. Tiap pagi dan malam s = sinister = kiri
2 tetes mata kanan
dan kiri
E. Tiap sore dan malam S.m.et.v.gtt 1.o.d.s = tiap pagi dan malam 1 tetes mata kanan dan kiri
Mesi Meida Sari 20405021093 1 tetes mata kanan (C)
dan kiri
(Nanda Pramita-20405021094)
(Nanda Pramita-20405021094)
(Nanda Pramita-20405021094)
38. Apoteker di rumah sakit sedang A. Kaptopril Simvastatin memiliki efek samping miopati/rhabdomyolisis.
melaksanakan visite kepada pasien yang B. Glibenklamid
mengeluhkan lemah dan nyeri otot. C. Metformin
Selama di Rumah sakit pasien D. Simvastatin
mendapatkan obat kaptopril, E. Amlodipine
glibenklamid, metformin, amlodipine dan
simvastatin tablet. Apakah obat yang
dicurigai menimbulkan efek samping
tersebut ?
pilihan pertama untuk acne inflamasi ringan sampai sedang dan acne
komedo noninflamasi adalah kombinasi adapalene + benzoyl peroxide.
43. Seorang pasien (laki-laki, 47 tahun) A. 7 Omeprazole termasuk dalam Daftar Obat Wajib Apotek No. 2 dengan
datang ke apotek hendak membeli B. 10 jumlah maksimal per pasien 7 tablet.
omeprazole kapsul tanpa resep. Apoteker C. 20
menyiapkan obat tersebut. Berapa D. 30
maksimal kapsul yang dapat diberikan? E. 21
Sumber : Peraturan Menteri Kesehatan No. 924/Menkes/Per/x/1993
Apakah keputusan yang dapat Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa tahap S1 dengan
ditetapkan dari hasil tersebut? jumlah yang diuji 6 unit maka kriteria keberterimaannya yaitu tiap
unit sediaan tidak kurang dari Q + 5% dan di soal tercantum
persyaratan Farmakope Indonesia adalah Q45 75%. Sehingga
kriteria keberterimaannya menjadi tiap unit sediaan tidak
kurang dari 80% (75% + 5%). Hasil kumulatif disolusi selama
45 menit yang tercantum di soal menunjukkan bahwa dari 6
tablet yang diuji terdapat 1 tablet yang hasilnya kurang dari
80% sehingga tidak memenuhi persyaratan maka keputusan
yang diambil selanjutnya yaitu melakukan tahap S2 dengan
menambah sampel uji 6 tablet (B)
FI edisi VI, 2020
D. Vaksir Polio
E. Vaksin BCG
Vaksin yang disimpan di freezer (suhu -15oC s.d. -25oC yaitu
vaksin polio (D).
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK
INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2017 TENTANG
PENYELENGGARAAN IMUNISASI
Apoteker akan melakukan
Surti Khayatul Fata 20405021101
penyimpanan terhadap vaksin
tersebut. Manakah vaksin yang
disimpan di freezer?
53. Seorang perempuan (18 tahun) A. Atapulgit
dirujuk ke IGD setelah mengalami B. Loperamid
diare selama lebih dari 2 hari disertai C. Kaolin-pektin
kejang perut. Dokter meminta D. Lactobacillus
apoteker menyiapkan infuse NaCl E. Bismuth salisilat
dan obat yang memperlambat
pergerakan usus. Apakah obat yang
disiapkan oleh apoteker?
Kongres nasional VI perhimpunan gastrohepatologi dan nutrisi
anak indonesia(PGNHAI)
Iswoyo 20405021102
Sumber:
Medikamen. Suplemen Buletin Rasional Tentang Kajian Obat
Baru. 2013.
Zelitta Perdani Putri (20405021103)
57. Apoteker melakukan visite bersama A. Neurotoksisitas
kepada pasien (laki-laki, 35 tahun)
B. Gangguan pendengaran
dengan diagnosis TB paru yang telah
resisten. Pasien diterapi dengan C. Gangguan penglihatan
sikloserin tablet 250 mg. Apoteker
melakukan konseling pada pasien D. Nyeri persendian
dan menyampaikan informasi terkait E. Urin kemerahan
obat. Apakah efek samping yang
mungkin terjadi akibat penggunaan
obat tersebut?
Sumber:
Reviono, I.G.B. Indro Nugroho, Aditya Nanda Priyatama,
Martha Ratnawati. 2019. Serial Kasus Gangguan Psikologis
Pada Pasien Tuberkulosis Multidrug Resistant (MDR TB) Di
Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Moewardi.
Zelitta Perdani Putri (20405021103)
58. Apoteker di rumah sakit sedang a. LED Kementrian Kesehatan RI (2018)
melakukan visite pasien (laki-laki, 47
b. INR
tahun) dengan diagnosis thrombosis
vena. Dokter telah memberikan c. aPTT
heparin dalam dosis muatan.
Apoteker melakukan pemantauan d. D-Dimer
efektivitas obat melalui parameter e. Thrombine Time
penurunan pembekuan darah.
Apakah parameter yang dimaksud ?
73. Apoteker di gudang IFRS selesai A. Dopamin dan Dalam melakukan penyimpanan terhadap obat-obat LASA,
melakukan penyimpanan obat-obatan Dobutamnin dapat digunakan Tall Man lettering untuk menekankan
yang termasuk dalam LASA. B. dopAMIN dan perbedaan pada obat yang memililki nama atau pengucapan
Apoteker menuliskan nama obat-obat dobutAMIN
suara yang sama. Tall Man lettering digunakan pada
tersebut agar tidak terjadi kesalahan C. DOPAMIN DAN
DOBUTAMIN penulisan nama obat untuk menyoroti bagian perbedaan
apabila mengambil obat yan g utamanya dan membantu membedakan nama-nama yang
D. dOPAmin dan
dibutuhkan. Manakah penulisan yang mirip.
dOBUTamin
benar pada obat LASA dibawah ini?
E. DOPamin dan
DOBUTamin Jurnal Farmasi Klinik Indonesia, Juni 2019
Vol. 8 No. 2, hlm 107–113
Ambar Saraswati 20405021110
74. Apoteker di Rumah Sakit melakukan A. Isoniazid
pemantauan terapi obat pada pasien B. Pirazinamid
(perempuan 52 tahun) yang C. etambutol
didiagnosa dokter mengalami D. Simvastatin
tuberkolosis. Pasien juga memiliki E. Metformin
riwayat diabetes melitus dan
hiperlipidemia titik dokter telah
memberikan terapi OAT Metformin
dan Simvastatin. Pasien Pedoman Pengelolaan Dislipidemia di Indonesia
mengeluhkan nyeri otot pada betis
kaki setelah mengkonsumsi obat
tersebut, dokter menduga bahwa
kondisi yang dialami pasien
merupakan efek samping obat.
Apakah obat yang dapat
menyebabkan nyeri otot yang dialami
pasien?
Sumber: Dipiroedisi 11
Ambar Saraswati 20405021110
= 97,5%
Sumber : Validation Method For Determination Of
Niclosamide Monohidrate in Veterinary Medicine Using UV-
Vis Spectrophotometry. Jurnal Ilmiah Farmako Bahari.
Vol.11; No.2, Juli 2020.
Dindha Pristika Aulia (20405021117)
92. Apoteker produksi di indutri farmasi a. 3,2 dan 1,8 Jumlah emulgator yg dibutuhkan = 5% x 100 g = 5 g
memproduksi sediaan emulsi paraffin b. 3,4 dan 1,6
c. 3,5 dan 1,5 Permisalan:
(HLB butuh 12). Sediaan dibuat
dalam 1 bets sebanyak 20.000 botol. d. 3,6 dan 1,4 Tween = a gram
Tiap botol berisi 100 g sediaan. e. 3,8 dan 1,2
Komposisi dari sediaan tersebut Span = (5-a) gram
terdiri dari paraffin, emulgator 5%
dan air ad 100%. Emulgator yang
digunakan dalam sediaan tersebut (a x HLB A) + ((5-a) x HLB B) = 5 x HLB C
adalah kombinasi tween (HLB 15) (a x 15) + ((5-a) x 4,3) = 5 x 12
dan Span (HLB 4,3). Berapa
kebutuhan konsentrasi kombinasi 15a + 21,5 – 4,3a = 60
emulgator (gram)? 15a – 4,3a = 60 – 21,5
10,7 a = 38,5
a = 3,6 gram (Tween)
Span (5-a) gram = (5-3,6) = 1,4 gram
Sumber : PIONAS
Nurul Isnaeni 20405021118
94. Suatu Industri farmasi akan a. 41,6 Aminofillin 0,5 g × 20 = 10 g x 0,86 = 8,6 g
memperoduksi sediaan suppositoria b. 47,6
Cera alba = 4% x 3 g = 0,12 g × 20 = 2,4 g
dengan bahan aktif aminofilin. c. 49,0
Apoteker bagian riset dan d. 50,0 Basis ad 3 g x 20 suppo = 60 g
pengembangan merancang formula e. 51,6
sediaan sebagai berikut: Berat basis = 60 g - (2,4 g + 8,6 g)
Referensi :
Nita, C. P. Zahran, I. Jufri, I. dan Noviana.(2017).
87.
(alomedika)
113. Apoteker di RS melakukan A. Metformin
monitoring pengobatan terhadap B. Glibenclamid
pasien (laki-laki, 40 tahun) gagal
jantung dengan keluhan lemas, sesak C. Pioglitazone
nafas, GDS = 300 mg/dl. Apoteker D. Glimepiride
memberikan informasi kepada dokter
E. Glibenklamid
mengenai obat yang
dikontraindikasikan. Apakah obat
yang dimaksud?
Dipiro xi 4472
120. Seorang pasien (perempuan 28 a. Isoniazid KMK No. HK.01.07/Menkes/755/2019 Tentang Pedoman
tahun) dating ke apotek untuk b. Rifampisin Nasional Pelayanan Kedokteran Tata Laksana Tuberkulosis.
menebus resep yang berisi pil KB c. Pirazinamid Jaakarta : Kemenkes RI.2019.
mengandung estradiol. Pasien d. Etambutol
menyatakan saait ini sedang e. Allopurinol
menjalani terapi TB dengan HRZES.
Apoteker melakukan pengkajian
resep dan menemukan terjadinya
interaksi antara pil KB dengan OAT.
Apakaah OAT yang berinteraksi?
121. Seorang perempuan (57 tahun) a.Kaptopril
mendatangi UGD dengan keadaan
b.HCT
luka lepuh disekujur tubuh. Dokter
mendiagnosis pasien mengalami c.Metformin
sindrom stevens johnson. Pasien
membawa obat rutin yang d.Glimepiride
diminumnya yaitu, kaptopril, HCT, e.allupurinol
metformin. Glimepiride, dan
allupurinol. Apoteker melakukan
MESO. Apakah obat yang paling
beresiko menimbulkan efek samping
tersebut ? Sumber : jurnal ilmiah Indonesia. Penanganan dan preventif
sindrom stevent johnson dimasyarakat.
131. Apoteker sebagai sekretaris PFT a. secara selektif Sumatriptan adalah agonis subtipe reseptor serotonin atau 5-
membuat rancangan revisi menghambat enzim COX-2 hydroxytryptamine 1 (5-HT1). Ini mengurangi migrain dengan
formularium RS. Salah satu obat b. meningkatkan bekerja secara selektif pada reseptor 5-HT1B dan 5-HT1D di
yang hendak ditambahkan dalam pengeluaran plasma dari pembuluh darah intrakranial dan saraf sensorik sistem
formularium adalah sumatriptan pembuluh darah serebral trigeminal, sehingga menyebabkan vasokonstriksi dan
sebagai anti migrain. Apakah c. meningkatkan transmisi penghambatan peradangan neurogenik.
mekanisme aksi obat tersebut? impuls dalam pembuluh (Sumber : MIMS Indonesia)
darah trigeminus
d. vasodilatasi pembuluh (Debby Triana Rachman, 20405021133)
darah kranial
e. vasokonstriksi pembuluh
darah kranial
132. Apoteker dipuskesmas melaksanakan a. isoniazid
home pharmacy care bersama dokter b. rifampisin
pada pasien HIV (perempuan, 28 th). c. pirazinamid
Pasien tinggal dengan mertuannya d. etambutol
yang menderita TB. Apoteker e. streptomisin
mengusulkan pasien mendapatkan
terapi profilaksis TB. Apakah obat
yang tepat untuk diusulkan apoteker
kepada dokter?
133. Apoteker bagian pengawasan mutu di a. 1,98 Jarak yang ditempuh oleh senyawa (cm)
𝑅𝑓 = Jarak yang ditempuh oleh pelarut (cm)
industri obat tradisiona telah
b. 2,05 4,1 cm
melakukan penetapan cemaran 𝑅𝑓 = 8 cm
aflatoksik dari extrak tanaman obat X, c. 0,49
secara kualitatif dengan metode d. 0,51 𝑅𝑓 = 0,51
kromatografi lapis tipis (KLT). Warna
bercak pada ekstrak yang nampak di e. 0,975
bawah sinar UV 366 nm adalah warna
biru, jarak rambat fase gerak adalah 8
Cm dan jarak bercak adalah 4,1 Cm.
berapakah nilai RF bercak tersebut?
Sumber: PIONAS
141. Seorang perempuan usia 27 tahun a. 0,5 mL Dosis atropin sulfat yang diminta
Jumlah atropin sulfat = x mL
Dosis sediaan atropin sulfat
dibawa ke IGD karena keracunan b. 1 mL
produk insektisida. Pasien 1 mg
= 0,5 mg x mL = 2 mL
memerlukan atropin sulfat sebanyak c. 1,5 mL
1 mg sebagai antidote. Ampul yang d. 2 mL
tersedia atropin 0,5 mg/mL.
e. 2,5 mL
berapakah jumlah sediaan atropin
sulfat yang diambil dan diberikan
kepada pasien tersebut?
142. Seorang Ibu datang ke Apotek a. 6 tablet Dosis eritromisin pada resep
Jumlah Eritromisin = x
Dosis sediaan eritromisin
menebus resep untuk anaknya (laki- b. 7 tablet
Nomero pada resep
laki, usia 6 tahun) yang mengalami c. 8 tablet 200 mg
= 500 mg x 20 = 8 tablet
diare cair disertai nyeri perut dan d. 9 tablet
mual. Resep tersebut sebagai berikut, e. 10 tablet
Berapakah jumlah eritromisin 500
mg yang disiapkan untuk membuat
resep tersebut?
R/ Eritromisin 200 mg
mf la Pulv dtd no. XX
R/ Oralit sach no. XX
S.prn sach I
143. Apoteker di Apotek sedang a. 25 tablet Rumus SS (Safety Stock) = Lead time x Pemakaian rata-
menghitung kebutuhan nifedipin. b. 37 tablet rata
Rata-rata permintaan nifedipin per c. 40 tablet Diketahui:
bulan adalah 750 tablet. Waktu d. 63 tablet Penggunaan nifedipin selama 1 bulan (30 hari) = 750 tablet
tunggu yang dibutuhkan untuk sekali e. 75 tablet Waktu tunggu yang dibutuhkan sekali pemesanan = 3 hari
pemesanan adalah 3 hari. Apoteker Ditanya : SS (Safety Stock)?
Jawab
harus memastikan tidak terjadi
Pemakaian per hari = 750 : 30 = 25 tablet /hari
kekosongan nifedipin. Berapakah
SS (Safety Stock) = Lead time x Pemakaian rata-rata
stok pengaman yang dibutuhkan agar SS (Safety Stock) = 25 tablet /hari x 3 hari = 75 tablet
ketersediaan obat tetap terjaga?
(Wahyu Setyaningsih 20405021138)
144. Seorang laki-laki, usia 47 tahun baru a. Tablet 50 mg 2 kali Dipiro XI, hal 3705
saja terdiagnosa mengalami sehari 1 tablet
hipertiroid. Pasien dinyatakan b. Tablet 50 mg 3 kali
mengalami krisis tiroid, karena sehari 1 tablet
semua gejala klinik terlihat pada c. Tablet 50 mg 3 kali
pasien dengan kadar T3 dan T4 sehari 3 tablet
d. Tablet 100 mg 3 kali
bebas 3 kali lipat lebih besar
sehari 1 tablet
daripada kadar normalnya. Dokter
e. Tablet 100 mg 3 kali
akan meresepkan PTU untuk pasien sehari 2 tablet
ini dan meminta pendapat apoteker
untuk regimen dosisnya.
Bagaimanakah regimen penggunaan
Regimen penggunaan dosis PTU yaitu 100 mg 3 kali sehari 1
PTU yang tepat untuk pasien tablet.
tersebut? (Wahyu Setyaningsih 20405021138)
145. Seorang perempuan usia 33 tahun, a. Leucovorin Kombinasi pirimetamin, sulfadiazin, dan asam folat harus
hamil 7 minggu datang ke IGD b. Asam folat ditawarkan sebagai pengobatan untuk wanita hamil di mana
karena mengeluh lemas dan demam. c. Ferro sulfat infeksi janin telah dikonfirmasi (biasanya dengan cairan
Pasien memiliki riwayat toxoplasma d. Ferro glukonat ketuban positif), sehingga baik digunakan untuk wanita hamil.
dan saat ini masih mengkonsumsi e. Curcumin
pyrimetamin dan sulfadiazine. Hasil
pemeriksaan laboratorium
menunjukkan kadar hemoglobin 7
dan pasien juga mengalami
trombositopenia dan leukopenia.
Apakah obat yang harus
ditambahkan dalam pengobatan
pasien tersebut?
Mark H. Yudin, MD, Toronto, ON, 2018, Toxoplasmosis in
Pregnancy: Prevention, Screening, and Treatment,
Reaffirmed Sogc Clinical Practice Guideline, 40(8):e687–
e693.
(Wahyu Setyaningsih 20405021138)
146. Apoteker melakukan visite bersama a. Kadar ion natrium
dokter kepada seorang pasien asma b. Kadar ion kalium
(laki-laki, usia 45 tahun) dengan c. Kadar ion kalsium
riwayat penyakit hipertiroid. Pasien d. Kadar ion magnesium
baru saja menjalani terapi dengan e. Kadar O2 darah
salbutamol nebulizer 2,5 mg dengan
dosis 20 ml 3 x sehari. Apoteker
mengatakan kepada dokter bahwa
pasien ini harus dipantau secara ketat
untuk mencegah efek samping
salbutamol. Apakah parameter
laboratorium yang harus dimonitor PIONAS
pada pasien tersebut?
147. Seorang pasien usia 53 tahun datang a. Glibenklamid
ke klinik untuk melakukan kontrol b. Glyburid
rutin. Pasien memiliki riwayat c. Glikuidon
diabetes melitus tipe 2 sejak 5 tahun d. Metformin
yang lalu,. Dari hasil pemeriksaan e. pioglitazone
diketahui kadar glukosa darah puasa
: 276 mgdL, GD2 jam : 356 mg/Dl,
HbA1c : 8%. Dokter berdikusi
dengan apoteker mengenai
kombinasi insulin dan obat oral
hipoglikemik yang tepat untuk perkeni pengelolaan dm th 2019 hal 32
pasien tersebut. Obat oral
hipoglikemik apa yang tepat
direkomendasikan?
148. Seorang perempuan usia 18 tahun a. 5 mL V1 . X1 = V2 . X2
mendapatkan resep hydrogen peroksida b. 7 mL 50 . 2% = V2 . 10%
2% sebanyak 50mL untuk mengobati c. 10 mL 1 = V2 . 10%
jerawat. Sediaan yang tersedia di Apotek d. 15 mL V2 = 10 mL
10%. Berapakah jumlah larutan e. 20 mL
hydrogen peroksida 10% yang disiapkan
untuk membuat resep tersebut?
Referensi : Medscape.com
162. Seorang ibu datang ke Apotek hendak a. Hidrokortison Liken Simpleks Kronikus atau Neurodermatitis
membeli obat untuk anaknya (laki- b. Asam fusidat (PERDOSKI, 2017)
laki, usia 8 tahun) yang mengalami c. Mupirosin
ruam merah di area leher belakang dan d. Kotrimazol
gatal selama 2 hari ini. Kulit terlihat e. Flukonazol
lebih gelap dan sedikit bersisik
dibandingkan area lainnya. Pasien
diminta memberikan krim yang dibeli
tanpa resep. Apakah krim yang
dipilihkan apoteker?
Neurodermatitis dapat diterapi dengan kortikosteroid topical
salep Hidrokortison (OWA 1)
Har Tinggi
i ke suspensi (cm)
0 10
1 10
2 9 F= 4
3 7
4 6 10
5 5 = 0,4 ml
6 4
7 4
(Ria Pertiwi_20405021161)
Berapakah volume sedimentasi
sediaan pada hari ke-7?
197. Apoteker bagian R&D di industri a. 24 1,2 mg = 6 mcg (formoterol)
farmasi akan membuat sediaan aerosol b. 137
c. 200 X = 50 mcg (beklometason)
kombinasi formoterol dan
beklometason dengan inhaler dosis d. 240 X = 10 mg
terukur. Jumlah tiap aktuasi formeterol e. 444
adalah 6 mcg dan beklometason
adalah 50 mcg. Tiap satu sediaan Tiap satu sediaan aerosol mengandung 1,2 mg formoterol +
aerosol mengandung 1,2 mg 10 mg beklometason = 11,2 mg
formoterol fumarate. Berapa kali
inhalasi sediaan tersebut dapat Jumlah tiap aktuasi adalah 6 mgc formoterol + 50 mcg
digunakan? beklometason = 56 mcg
11.2 mg = 11200 mcg
6 mcg + 50 mcg 56 mcg
= 200 x
(Ria Pertiwi_20405021161)
198. Apoteker bagian R&D di Industri a. 1,0
farmasi telah membuat sediaan aerosol b. 1,7
c. 3,7 WD2 = W2 – W1
kombinasi budesonide dan formoterol
d. 4,0 Wadah 1 = 47 - 46 =1
dengan inhaler dosis terukur Wadah 2 = 47 - 45 =2
bertekanan dan sedang diujikan e. 5,0
Wadah 3 = 48 - 47 =1
kinerja pengukurannya. Berikut adalah Wadah 4 = 49 - 47 =2
hasil penimbangan 10 wadah inhaler Wadah 5 = 48 - 46 =2
tersebut. Berapakah bobot WD2? Wadah 6 = 46 - 44 =2
Wadah 7 = 47 - 46 =1
Wadah W1(g) W2(g) W3(g) Wadah 8 = 48 –46 = 2 Wadah 8 = 51 - 48 =3
1 50 47 46 Wadah 9 = 49 - 47 =2
2 49 47 45 Wadah 10 = 49 - 47 =2
3 51 48 47
4 50 49 47
5 50 48 46 Ʃwadah= 17
6 49 46 44
7 50 47 46 TOTAL 17
8 51 48 46 Rata-rata bobot WD1 =
9 51 49 47 Jumlah Total Seluruh Wadah / 10
10 50 49 47
= 17 / 10
= 1,7
9. Apoteker bagian pengawasan mutu suatu industri obat a. 4,5 mg/kg Diketahui :
tradisional sedang menetapkan kadar Pb dalam simplisia
b. 0,25 mg/kg Berat sampel 5 g
herba krokot sebagai antibakteri dengan metode SSA.
Berat sampel simplisia herba krokot yang digunakan c. 12,5 mg/kg Volume air sampel 0,05 L = 50 mL
adalah 5 g dan volume air sampel adalah 0,05 L. Kadar
d. 2,5 mg/kg Kadar yang terbaca di SSA 0,25 mg/L = 0,25 µg/mL
sampel yang terbaca pada alat SSA adalah 0,25 mg/L.
Berapa kadar Pb dalam simplisia herba krokot tersebut? e. 10,5 mg/kg
Ditanya : kadar Pb dalam simplisia?
Jawab :
C ( µg/mL) x V (mL)
m (gram)
0,25 µg/mL x 50 mL
5g
= 2, 5 mg/kg
10. Apoteker bagian pengawasan mutu suatu industri obat a. Tidak memnuhi syarat karena Kadar maksimal Pb dalam industry obat tradisional
tradisional sedang menetapkan kadar Pb dalam simplisia
kadar Pb maksimal dalam adalah ≤ 10 mg/kg atau mg/L atau ppm.
herba krokot sebagai antibakteri dengan metode SSA.
Berat sampel simplisia herba krokot yang digunakan simplisia ≤ 10 mg/kg
adalah 5 g dan volume akhir sampel adalah 0,05 L.
b. Tidak memenuhi syarat karena (Peraturan BPOM Nomor 12 tahun 2014 tentang
Kadar sampel yang terbaca pada alat SSA adalah 0,25
mg/L. Apakah kesimpulan yang tepat dari hasil kada Pb maksimal dalam Persyaratan Mutu Obat Tradisional)
pengujian tersebut ?
simplisia sama dengan 10 mg/kg
c. Memnuhi syarat karena kadar Pb
maksimal dalam simplisia ≤ 10
mg/kg
d. Memenuhi syarat karena kadar
Pb maksimal dalam simplisia
sama dengan 10 mg/kg
e. Memenuhi syarat karena kadar
Pb maksimal dalam simplisia ≥
10 mg/kg
11. Apoteker di apotek sedang melakukan stock opname dengan A. 1
daftar sebagai berikut: B. 2
- Estazolam 2 mg 15 tablet C. 3
- Mecobalamin 500 mcg 70 tablet D. 4
- Metformin HCl 500 mg 110 tablet E. 5
- Pseudoefedrin HCl 12 botol
- Piracetam 800 mg 20 kapsul
Hasil tersebut akan digunakan untuk pelaporan. Berapa
kategori yang akan dilaporkan setiap bulan?
17. Seorang pasien laki-laki (32 tahun) datang ke apotek ingin A. Mengkonfirmasi keaslian resep
menebus salinan resep dari apotek lain. Resep tersebut berisi: kepada pasien
R/ Kodein 10 mg tablet no. XX B. Memberikan kodein sebanyak 20
S 1 dd 1 tab malam tablet
-----------------------------det X C. Memberikan kodein sebanyak 10
Apoteker mempertimbangkan untuk melayani pasien sesuai tablet Sumber : Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan
dengan aturan yang berlaku. Apa yang harus dilakukan D. Tidak memberikan obat di dalam Nomor 4 Tahun 2018 Tentang Pengawasan Pengolahan Obat,
apoteker? resep Bahan Obat, Narkotika, Psikotropika, dan Prekursor Farmasi di
E. Menghubungi dokter penulis resep Fasilitas Pelayanan Kefarmasian
18. Apoteker di PBF melakukan pemantauan penyimpanan vaksin A. Melakukan retur produk ke pabrik
DT di dalam chiller. Vaksin tersebut ditemukan dalam kondisi B. Memindahkan vaksin ke chiller lain
beku. Apoteker menentukan penyelesaian terhadap C. Vaksin didistribusikan terlebih
penyimpangan tersebut. Apakah tindakan yang harus dahulu Sumber : Peraturan BPOM No. 9 tahun 2019 tentang Pedoman
dilakukan? D. Mengeluarkan vaksin beku dan Teknis Cara Distribusi Obat yang Baik
dimusnahkan
E. Menjauhkan vaksin dari evaporator
chiller
19. Apoteker penanggung jawab di PBF melakukan penyimpanan A. Memindahkan vaksin ke PBF lain
vaksin influenza pada chiller. Apoteker mendapatkan B. Memindahkan chiller ke tempat
informasi bahwa akan terjadi pemadaman listrik bergilir lain
selama 5 jam di area PBF dan generator tidak berfungsi C. Memasukkan dry ice ke dalam
dengan baik. Sediaan vaksin harus dijaga tetap stabil secara chiller
penyimpanan. Apoteker harus melakukan antisipasi terhadap D. Memasukkan cool pack ke dalam
kondisi tersebut. Apakah tindakan yang harus dilakukan? chiller
E. Tepa menyimpan vaksin di dalam
Sumber : Peraturan BPOM No. 9 tahun 2019 tentang Pedoman
chiller
Teknis Cara Distribusi Obat yang Baik
20. Apoteker di PBF melakukan penyimpanan bisakodil A. 1
suppositoria di dalam suhu ruang terkendali yang dilengkapi B. 3
dengan termometer. Termometer yang digunakan harus C. 6
dikalibrasi secara berkala untuk menghindari penyimpangan D. 10
terhadap suhu ruang penyimpanan. Berapa bulan kegiatan E. 12
kalibrasi tersebut dilakukan? Sumber : Peraturan BPOM No. 9 tahun 2019 tentang Pedoman
Teknis Cara Distribusi Obat yang Baik
21. Apoteker bagian pengawasan mutu di industri farmasi sedang A. 2,0 2×(𝑡1−𝑡0)
Resolusi = 𝑤0+𝑤1
melakukan uji analisis senyawa paracetamol dan kafeindalam B. 2,4 2×(6−2,5)
obat sakit kepala menggunakan KCKT. Hasil uji menujukkan C. 2,8 =
2×0,5
waktu retensi paracetamol dan kafein secara berturut-turut D. 3,2 = 2,8
adalah 6 dan 2,5 menit. Lebar puncak masing-masing sebesar E. 3,6
2 dan 0,5. Berapa resolusinya?
22. Apoteker bagian pemeriksaan di BPOM akan melakukan A. Spektrofotometri ultraviolet
anlisis cemaran timbal dalam kosmetik yang ada di pasaran. B. Spektrofotometri sinar tampak
Analisis dilakukan dengan metode yang sesuai secara C. Spektrofotometri infra merah
kualitatif. Apakah metode pengujian yang sesuai? D. Spektrofotometri serapan atom
E. Spektrofotometri massa
24. Apoteker bagian pengawasan mutu di industri farmasi A. Spektrofotometri UV- Pembahasan :
melakukan penetapan kadar sedian krim eugenol sebagai Vis Gas chromatography merupakan metode yang
pereda nyeri. Analisis dilakukan dengan metode yang B. Spektrofotometri digunakan untuk identifikasi semua jenis senyawa
sesuai untuk kandungan senyawa aktif dalam sediaan. serapan atom organik yang mudah menguap dan juga dapat
Apakah metode yang sesuai? C. Kromatografi gas digunakan untuk analisis kualitatif dan kuantitatif
D. Kromatografi lapis tipis senyawa dalam suatu campuran (McNair & Miller,
2009). Eugenol merupakan kandungan minyak atsiri
E. Kromatografi cair
terbesar sampai 95% dari tanaman Eugenia
kinerja tinggi
caryophyllata atau Minyak Cengkeh, minyak atsiri
secara umum memiliki sifat mudah menguap.
(Guenther, 1987).
25. Apoteker bagian pengawasan mutu di industri obat A. Dilusi cair Metode dilusi dibagi menjadi 2, yaitu dilusi cair dan
tradisional melakukan uji aktivitas antibakteri ekstrak B. Difusi padat. Metode dilusi cair digunakan untuk mengukur
jahe merah sebagai bahan baku sediaan jamu. Pengujian C. Cup-plate technique KHM (kadar hambat minimum) sementara metode dilusi
dilakukan dengan menentukan nilai konsentrasi hambat D. Ditch-plate technique padat digunakan untuk menentukan KBM (kadar
minimal. Apakah metode yang digunakan? E. Gradient-plate technique bakterisidal minimum). Cara yang dilakukan pada metode
dilusi cair adalah dengan membuat seri pengenceran agen
antimikroba pada medium cair yang ditambahkan dengan
mikroba uji. Metode dilusi padat dilakukan dengan
menginokulasi mikroba uji pada media agar yang
mengandung agen antimikroba. Keuntungan metode
dilusi ini adalah satu konsentrasi agen antimikroba yang
diuji dapat digunakan untuk menguji beberapa mikroba
uji (Pratiwi, 2008).
26. Apoteker abgian penelitian dan pengembangan di industri A. Menentukan dosis 4. Uji aktivitas anti bakteri Metode Cakram Kertas
obat tradisional mengembangkan sediaan obat herbal B. Menentukan potensi Pada Cakram kertas digunakan suatu kertas cakram saring
terstandart dari ekstrak sirih merah yang mengandung C. Menentukan toksisitas (paper disc) yang berfungsi sebagai tempat menampung zat
senyawa fenolik sebagai antibakteri. Ekstrak dilakukan D. Menentukan kandungan senyawa antimikroba. Kertas saring yang mengandung zat antimikroba
pengujian menggunakan teknik difusi cakram. Apakah tujuan E. Menentukan kandungan cemaran tersebut diletakkan pada lempeng agar yang telah diinokulasi
pengujian tersebut? pada waktu dan suhu tertentu, sesuai dengan mikroba uji
kemudian diinkubasi pada waktu dan suhu tertentu, sesuai
dengan kondisi optimum dari mikroba uji yaitu pada suhu
37ºC selama 18-24 jam. Ada 2 macam zona hambat yang
terbentuk dari cara kriby bauer. Radical zone yaitu suatu
daerah disekitar disk dimana sama sekali tidak ditemukan
adanya pertumbuhan bakteri. Potensi antibakteri diukur
dengan mengukur diameter dari zona radikal. Irradical zone
yaitu suatu daerah sekitar disk dimana pertumbuhan bakteri
dihambat oleh antibakteri, tetapi tidak dimatikan.
Sumber : Ariyani, H., Nazemi, M., Hamidah, H., & Kurniati,
M. (2018). Uji Efektivitas Antibakteri Ekstrak Kulit Limau
Kuit (Cytrus hystrix DC) Terhadap Beberapa Bakteri JCPS
(Journal of Current Pharmaceutical Sciences), 2(1), 136-141
27. Apoteker bagian pengawasan mutu industri obat tradisional A. Waktu panen Pengeringan
melakukan pemeriksaan terhadap sampel simplia herba B. Sortasi Proses pengeringan simplisia, terutama bertujuan sebagai
meniran (Phyllanthus niruri L.) sebagai bahan baku suplemen C. Perajangan berikut:
imunomodulator. Hasil pemeriksaan menunjukkan kadar air D. Proses pencucian 1) Menurunkan kadar air sehingga bahan tersebut tidak
simplisia 13% dan terdapat bercak putih yang diduga hifa E. Pengeringan mudah ditumbuhkan kapang dan bakteri.
jamur. Kondisi tersebut disebabkan oleh penyimpangan pada 2) Menghiangkan aktivitas enzim yang bisa menguraikan
proses pembuatan simplisia. Apakah tahap yang lebih lanjut kandungan zat aktif.
menyimpang? 3) Memudahkan dalam hal pengelolaan proses
selanjutnya (ringkas, mudah disimpan, tahan lama dan
sebagainya).
Sumber : Dari, R. W. (2019). Uji Efektivitas Gel Ekstrak Daun
Binahong (Anredera cordofilia (Ten.) Steenis) Terhadap
Penyembuhan Luka Sayat Yang Terinfeksi Bakteri
Staphylococcus aureus Pada Kelinci (Oryctolagus cuniculus)
(Doctoral dissertation, Institut Kesehatan Helvetia).
28. Apoteker bagian penelitian dan pengembangan di A. Maserasi
industri obat tradisional melakukan optimasi pembuatan B. Perkolasi
bahan baku ekstrak dari simplisia rimpang temu ireng C. Soklet
(curcuma aeruginosa) yang digunakan untuk mengatasi D. Refluks
masalah pada pencernaan. Rimpang tersebut E. Infundasi
mengandung minyak atsiri yang dapat menguap.
Apoteker menghendaki ekstrak memiliki kandungan
kimia yang optimal dengan penggunaan pelarut yang
efisien. Apakah metode ekstraksi yang sesuai?
(Agoes, 2007)
29. Apoteker bagian penelitian dan pengembangan di A. Maserasi
industri obat tradisional melakukan optimasi pembuatan B. Perkolasi
bahan baku ekstrak dari simplisia buah pare (Momordica C. Dekokta
charantia) sebagai herbal untuk menurunkan kadar gula D. Refluks
darah. Simplisi tersebut banyak alkaloid yang tahan E. Infundasi
terhadap pemanasan. Apoteker menghendaki simplisia di
ekstraksi menggunakan pelarut organik agar ekstrak
memiliki kandungan kimia ang optimal dengan
penggunaan pelarut efisien dan waktu ekstraksi yang
relatif singkat. Apakah metode ekstraksi yang sesuai?
(Ansel, 1989)
30. Apoteker bagian penelitian dan pengembangan di A. N-heksan
industri obat tradisional melakukan optimasi pembuatan B. Kloroform
bahan baku ekstrak dari daun binahong (Anredera C. Dietil eter
cardifolia) sebagai antijerawat. Ekstrak difraksinasi D. Etil asetat
secara bertingkat dengan metode partisi cair-cair E. Air
menggunakan pelarut agar dapat menarik senyawa
saponin yang terkandung di dalam ekstrak
BM Ciprofloksasin = 331, 32
Dari
● Rumus molekul Ciprofloksasin HCl =
C17H18FN3O3.HCl.H2O
● Rumus molekul Ciprofloksasin = C17H18FN3O3
● Rumus untuk mencari BM Ciprofloksasin = BM
Ciprofloksasin HCl – BM HCl.H2O
● Ar H = 1 ; Ar Cl = 35,5 ; Ar O = 16
● BM BM HCl.H2O = 54.5
● BM Ciprofloksasin = 385,82 – 54,5 = 331,32
BM Ciprofloksasin = 331, 32
Dari
● Rumus molekul Ciprofloksasin HCl =
C17H18FN3O3.HCl.H2O
● Rumus molekul Ciprofloksasin = C17H18FN3O3
● Rumus untuk mencari BM Ciprofloksasin = BM
Ciprofloksasin HCl – BM HCl.H2O
● Ar H = 1 ; Ar Cl = 35,5 ; Ar O = 16
● BM BM HCl.H2O = 54.5
● BM Ciprofloksasin = 385,82 – 54,5 = 331,32
49. Apoteker bagian penelitian dan pengembangan industry A. 55 Bobot molekut pada senyawa di gambar dari hasil spektrokopi
kosmetik sedang melakukan optimasi metode analisis minyak B. 74 masa adalah 74. Dilihat dari puncang tertinggi.
alpukat. Jenis senyawa akan ditentukan berdasarkan hasil C. 87
spektrokopi masa berikut D. 227
E. 270
68 A. 7 hari
Apoteker di RS sedang melakukan B. 10 hari
konseling kepada pasien (perempuan, 45 C. 14 hari
tahun) dengan hasil kultur bakteri H. D. 16 hari
Pulori. Pasien tersebut mendapatkan E. 20 hari
lansoprazol, klaritomisin, dan
metronidazol. Pasien menanyakan lama
penggunaan obat tersebut. Apa yang
perlu disampaikan oleh apoteker?
Sumber : Dipiro 11
69 Apoteker yang bertugas di instalasi A. Sistem persediaan
farmasi sedang menyiapkan co- lengkap di ruangan Sistem Unit Dosis
amoksiklav 625 mg 3 kali sehari untuk (floor stock) Pendistribusian Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan
pasien (perempuan 33 tahun). Apoteker B. Sistem resep Bahan Medis Habis Pakai berdasarkan Resep perorangan
tersebut membagi , memasukan ke dalam perorangan yang disiapkan dalam unit dosis tunggal atau ganda, untuk penggunaan satu kali
plastik dan menyerahkan obat kepada C. Sistem unit dosis dosis/pasien. Sistem unit dosis ini digunakan untuk pasien rawat inap
pasien untuk satu kali pemakaian. D. Sistem kombinas
Apakah jenis sistem distribusi yang iunit dosis dan resep PMK No 72 th 2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit
dilakukan apoteker tersebut? perorangan
E. Sistem kombinasi
unit dosis dan floor
stok
70 A. Memberikan stiker
Apoteker yang bertugas di instalasi LASA
farmasi sedang melakukan penyimpanan B. Memberikan stiker
terhadap infus NaCl 3%. Bagaimana HAM
apenyimpanan obat tersebut? C. Memberikan stiker
sitostatika
D. Memberikan stiker
mudah terbakar
E. Memberikan stiker
karsinogenik PMK No 72 th 2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit
71 Apoteker yang bertugas di rumah sakit a. Mual muntah
sedang melakukan penyerahan obat b. Diare
isotretinoid kepada pasien (laki-laki, 30 c. Konstipasi
tahun) dengan diagnosis acne vulgaris d. Ruam kulit
berat. Pasien tersebut menanyakan efek e. Mulut kering
samping yang mungkin terjadi. Apakah
informasi yang diberikan oleh apoteker?
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK525949/
72 Apoteker yang bertugas di apotek akan a. Asisten Apoteker
melakukan pemusnahan diazepam tablet b. Pemilik saham
5 mg yang kadaluarsa dan apoteker akan apotek
mendatangkan saksi pada saat kegiatan c. Balai pom
pemusnahan tersebut. Siapakah saksi d. Dinas Kesehatan
yang dimaksud Apoteker? kabupaten/kota
e. Dinas Kesehatan
provinsi
Pemusnahan Obat selain narkotika dan psikotropika dilakukan oleh Apoteker dan
disaksikan oleh tenaga kefarmasian lain yang memiliki surat izin praktik atau surat
izin kerja.
PUSTAKA: Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2014
Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian Di Apotek
74 Seorang pasien (laki-laki, 35 thn) di a. Haloperidol
bawa ke IGD dengan peningkatan detak b. Nalokson
jantung dan peningkatan tekanan darah c. Metadon
disertai mual dan muntah. Pasien d. Konidin
sebelumnya mengkonsumsi amfetamin. e. Burfenofrin
Dokter mendiagnosis intoksikasi
amfetamin. Dokter meminta saran
pengobatan kepada apoteker. Apakah
saran yang dapat diberikan apoteker?
Permenkes no. 4 tahun 2021 menyatakan amfetamin masuk kedalam Daftar Narkotika
golongan I
Nalokson adalah antagonis nonselektif pada ketiga reseptor opioid. Dengan dosis 1-4
iv dapat membalikkan efek overdosis akibat obat obatan opioid
80 A. BCG
Apoteker dipuskesmas sedang B. DPT-HB
melakukan penyimpanan vaksin BCG, C. Hepatitis B
DPT-HB, hepatitis B, TT, dan DxaT. D. TT
Apoteker kemudian hendak meletakan E. DT
Vaccine cold chain monitor pada vaksin
yang sesuai. Apakah vaksin yang
dimaksud ?
Sumber : Dipiro 11
84 Seorang pasien (laki-laki, 45 tahun) f. Leflunomid
dengan diagnosis rheumatoid arthritis g. Sulfasalazin
dirawat di bangsal rumah sakit. Dokter h. Sikloporin
meminta apoteker untuk menyiapkan i. Azatioprin
terapi csDMARD. Diketahui pasien j. Hydroxychloroquine
intoleransi terhadap metotreksat. Dokter
meminta obat sebagai imunomodulator
yang memiliki efek untuk mengurangi
aktivitas limfosit T. apakah obat yang
disiapkan oleh apoteker?
Mekanisme kerja Leflunomid adalah Menghambat enzim dihidroorotat dehidrogenase
sehingga pembelahan sel limfosit T auto reaktif menjadi terhambat.
Efek samping dari streptomisin adalah pusing vertigo dan nistagmus (pergerakan bola
mata yang tidak terkendali).
Permenkes No. 775 Tahun 2019 tentang Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran
Tata Laksana Tuberkulosis.
92 Apoteker di rumah sakit melakukan PTO a. Sefepim dan
pada pasien rawat inap (laki-laki, 56 meropenem
tahun) didiagnosis HAP. Dalam catatan b. Seftriakson dan
pengobatan diberikan terapi empiris azitromisin
levofloksasin 750 mg/hari selama 5 hari. c. Seftazidim dan
Hasil pemerikaan kultur sputum hari ke-5 levofloksasin
menunjukkan infeksi pseudomonas d. Meropenem dan
aeruginosa. Apoteker menyarankan vankomisin
kepada dokter untuk melakukan e. Vankomisin dan
penggantian terapi antibiotic sesuai linezolid
dengan hasil kultur. Apakah obat yang
disarankan oleh apoteker?
Dipiro edisi XI
99 Seorang pasien (perempuan, 74 tahun) dengan a. < 90
NSTEMI sedang dirawat selama 5 hari di rumah b. < 100
sakit. Pasien juga mengalami hiperlipidemia. c. < 110
Dokter kemudian memberikan terapi dengan d. < 115
atorvastatin. Dua hari kemudian apoteker e. < 125
melalukan PTO dan menilai efektivitas
pengobatan berdasarkan LDL. Berala target
minimal LDL pada pasien tersebug....
Juhani, K., William, W., Antti, S., Davide, C., Emanuele, B., Christian, F. B., Eva, P., Robert, F. S., Deaton, C., Thomas, C., Stefan, A.,
Kenneth, J. G. Pavel, S., Martinie, G., David, H., Hatala, R., Felix, M., Josep, M., Claudio, M., Marco, V., Stephan, A. dan Jeroen, J.
B. 2020. 2019 ESC Guidelines for the diagnosis and management of chronic coronary syndromes. Journal Europea Heart, 407-
477.
101 Seorang pasien A. Metformin
(perempuan 53 tahun)
B. Pioglitazone
datang ke RS dengan
keluhan poliurea, C. Glimepirid
polifagia dan penurunan
D. Repaglinid
berat badan. Dokter
meminta saran apoteker E. Linagliptin
obat dengan efek
samping minimal dengan
mekanisme mengurangi
“Dipiro X”
glukoneogenesis. Apa
obat yang dapat
diberikan?
102 Seorang pasien (laki-laki, A. Norfloksasin
48 tahun) dirawat di
B. Laktulosa
rumah sakit dengan
diagnosis ensefalopati C. Diuretik
hepatik. Pasien telah
D. Somatostatin
diberikan tindakan
parasentesis selama rawat E. Octreotide
inap namun belum
menunjukan perbaikan.
Dokter meminta saran
apoteker obat yang tepat
diberikan kepada pasien
untuk menurunkan kadar
ammonia serum. Apa
obat yang disarankan
apoteker?
103 Seorang ibu dating ke a. Propanolol
klinik untuk b. Seftriakson BONUS
memeriksakan anaknya c. Albumin
(laki-laki, 18 bulan) d.Spironolakton
dengan keluhan rasa gatal e. Furosemid
di daerah dubur. Dokter
mengatakan
kemungkinan
penyebabnya adalah
infeksi cacing tambang.
Dokter menanyakan
kepada apoteker obat
yang tersedia di apotek
untuk mengatasi keluhan
pasien. Apa obat yang
dapat diberikan untuk
pasien?
104 Seorang ibu dating ke a. Pirantel pamoat
klinik untuk b. Ivermectrin
memeriksakan anaknya c. Dietilkarbamazin
(laki-laki, 18 bulan) d.Prazikuantel
dengan keluhan rasa gatal e. Albendazol
di daerah dubur. Dokter
mengatakan
kemungkinan
penyebabnya adalah
infeksi cacing tambang.
Dokter menanyakan
kepada apoteker obat
yang tersedia di apotek (PMK NO.15 TAHUN 2017 TENTANG PENANGGULANGAN
untuk mengatasi keluhan CACINGAN)
pasien. Apa obat yang
dapat diberikan untuk
pasien?
105 Seorang pasien (laki-laki a. 45 mg
67 tahun) dating ke RS b. 90 mg
untuk pemeriksaan rutin c. 135 mg
jantung. Pasien diketahui d. 180 mg
mengalami peningkatan e. 300 mg
troponin. Selama ini
pasien minum terapi
antiplatelet dengan
aspirin dan clopidrogel.
Dokter ingin mengganti
clopidogrel dengan
tricagrelor dan bertanya (PEDOMAN TATLAKSANA SINDROM KORONER AKUT
kepada apoteker terkait TAHUN 2015)
loading dose. Berapa
loading dose pertama
obat tersebut?
106 Pengembangaan di A. 1,07 𝑏𝑜𝑏𝑜𝑡
Densitas ruwah : 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑎𝑤𝑎𝑙
industri farmasi B. 1,50
melakukan formulasi C. 1,67 150 𝑔𝑟𝑎𝑚
:
tablet asiklovir 400 m D. 1,78 90 𝑚𝑙
dengan metode granulasi E. 2,50
basah untuk : 1,67
meningkatkan alirnya.
Granul dengan bobot 150
gram dimasukkan ke
dalam gelas ukur dan
diperoleh volume awal 90
ml, kemudian dilakukan
pengetapan sebanyak 500
kali hingga diperoleh
volume akhir 84 ml.
Berapa g/ ml densitas
ruwah granul tersebut?
107 Apoteke bagian penelitian A. 1,07 𝑏𝑜𝑏𝑜𝑡
Densitas serbuk :
𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟
dan pengembangan di B. 1,50
industri farmasi C. 1,67 150 𝑔𝑟𝑎𝑚
:
melakukan D. 1,78 84 𝑚𝑙
pengembangan formula E. 2,50
tablet amlodipin 10 mg : 1,78
dengan metode kempa
langsung menggunakan
bahan tambahan pengisi
yang dapat meningkatkan
alirnya. Campuran serbuk
dengan bobot 150 gram
dimasukkan ke dalam
gelas ukur dan diperoleh
volume awal 90 ml,
kemudian dilakukan
pengetapan sebanyak 500
kali hingga diperoleh
volume akhir 84 ml.
Berapa g/ ml densitas
ruwah granul tersebut?
108 apoteker bagian A. 1.07 Diketahui= V0 = 90 mL
penelitian dan B. 1,50 Vf= 84 mL
pengembangan di C. 1,67 Ditanya= Rasio Hausner?
industri farmasi V0
D. 1,78 Jawab= 𝑅𝑎𝑠𝑖𝑜 𝐻𝑎𝑢𝑠𝑛𝑒𝑟 = Vf
melakukan formulasi
tablet metformin 500 mg 2,50 90
dengan metode granulasi =
basah 84
= 1,07
untukmeningkatkan
alirannya. Granul dengan
bobot 150 g dimasukkan
kedalam gelas ukur dan
diperoleh volume awal 90
mL. granul kemudian
dilakukan pengetapan
sebanyak 500 kali hingga
diperoleh volume akhir
84 mL. Berapa rasio
Hausner granul?
109 apoteker bagian A. 5,60 Diketahui = V0= 90 mL
penelitian dan B. 6,00 V1= 84 mL
pengembangan di C. 6,67 Ditanya= Indeks carss serbuk?
(V0−V1)
industry farmasi D. 7,14 Jawab= 𝐼𝑛𝑑𝑒𝑘𝑠 𝑐𝑎𝑟𝑠𝑠 = V0 𝑥100
melakukan formulasi E. 9,33 (90−84)
= 90 𝑥 100
tablet glimepiride 2 mg = 6,66 ~ 6,67
dengan metode kempa
langsung menggunakan
bahan pengisiyang dapat
meningkatkan alirannya.
Campuran serbuk dengan
bobot 150 g kemudian
dimasukkan ke dalam
gelasukur dan diperoleh
volume awal 90mL.
serbuk kemudian
dilakukan pengetapan
sebanyak 500 kali hingga
diperoleh volume akhir
84 mL. berapa % indeks
carss serbuk tersebut?
110 apoteker bagian produksi A. 1,1 % Diketahui: Bobot awal= 2500 kg
di industrifarmasi B. 2,0 % Berat akhir= 2350 kg
melakukan pembuatan C. 6,0 % Ditanya= Susut pengeringan?
tablet antalgin 500 mg Bobot awal−Bobot akhir
D. 6,4 % Jawab= 𝑆𝑢𝑠𝑢𝑡 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑒𝑟𝑖𝑛𝑔𝑎𝑛 = 𝑥100%
dengan metode granulasi Bobot awal
9,4% 2500 − 2350
basah. Masa granul = 𝑥100% = 6,0%
dicetak dan ditimbang 2500
sehingga diperoleh bobot
granul lembab sebesar
2500 kg. kemudian
granul dikeringkan dan
diperoleh masa granul
2350 kg. Berapa % susut
pengeringan granul
tersebut?
111 Apoteker bagian produksi a. 1,1%
di industry farmasi b. 2,0%
melakukan pembuatan c. 6,0%
tablet antalgin 500 mg d. 6,4%
dengan metode granulasi 9,4%
basah, masa granul dicetak
dan ditimbang sehingga di
peroleh bobot granul
lembab sebesar 2500 kg,
kemudian granul di W0−W1
keringkan dan di proleh rumus= W0
𝑥100%
masa granul 2350 kg 2500−2350
= 𝑥100%
2500
,berapa % kandungan
lembab granul tersebut? = 6,0%
112 Apoteker di apotek a. Alfabetis FEFO (First Expiry First Out) yang artinya barang yang lebih dahulu
menerima tablet akarbose b. Farmakologis kadaluarsa, dikeluarkan terlebih dahulu. Menempatkan obat dengan
50 mg sebanyak 10 box dari c. FIFO tanggal kadaluarsa lebih pendek di depan obat yang tanggal kadaluarsanya
PBF. Apoteker melakukan d. FEFO lebih lama. Bila obat mempunya tanggal kadaluarsa sama, obat yang baru
penataan obat dengan cara LASA diterima ditempatkan di belakang obat yang sudah berada di atas rak.
meletakan obat yg baru
dating di bagian bawah dan
obat yg sudah lama di
letakan di atas obat yg baru
dating . Aapakah metode
penyimpanan yg dilakukan?
113 Apoteker di apotek A. Alfabetis
menerima sediaan sirup B. Farmakologis
kering cefiksim C. FIFO
100mg/5mL sebanyak 20 D. FEFO
botol dari PBF. Apoteker E. LASA
melakukan pengecekan
Sumber : Permenkes tahun 2014
tanggal kedaluarsa obat.
Obat dengan tanggal
kedaluarsa pendek
diletakkan dibagian
depan dan obat dengan
tanggal kedaluarsa
panjang diletakkan
dibagian belakang.
Bagaimana metode
penyimpanan yang
dilakukan?
114 Apoteker digudang A. Lemari pendingin
farmasi rumah sakit B. Lemari prekursor
menerima obat dari PBF. C. Lemari narkotik
Obat diterima meliputi D. Lemari psikotropik
injeksi mecobalamin 500 E. Lemari obat HAM
mcg/5mL, injeksi
lidokain HCL 2%, injeksi Sumber : Kemenkes, 2016
piracetam 3g/15mL,
injeksi midazolam HCL
5mg/5mL, dan injeksi
diazepam 5mg/2,5mL.
Obat akan disimpan pada
tempat yang sesuai.
Dimana tempat
penyimpanan obat
anantesi lokal tersebut?
142 Apoteker di gudang a. Captopril 12,5 mg Digoxin adalah obat yang harus diwaspadai karena rentang
rumah sakit b. Digoxin 0,25 mg terapeutiknya yang sempit dan interaksi obat-ke-obat (DDI) yang
hendak c. Amoksisillin 500 mg tinggi (Hu dkk., 2018).
menyimpan d. Omeprazole 20 mg
beberapa obat e. Dextromethorphan 15
yang baru saja mg
diterima yaitu
captopril 12,5 mg;
digoxin 0,25 mg;
amoksisillin 500
mg; omeprazole
20 mg; dan
dextromethorphan
15 mg. Obat apa
yang perlu diberi
label HAM?
143 Apoteker di gudang rumah A. Captopril 12,5 mg
sakit hendak menyimpan B. Glimepiride 2 mg
beberapa obat yang baru C. Amoksisillin 500 mg
saja diterima yaitu captopril D. Omeprazole 20 mg
12,5 mg; glimepiride 2 mg; E. Dextromethorphan 15
amoksisillin 500 mg; mg
omeprazole 20 mg; dan
dextromethorphan 15 mg.
Obat apa yang perlu diberi
label HAM?
157. Apoteker penanggungjawab apotek a. Kepala Dinas Berdasarkan PMK No 3 Tahun 2015 Tentang
melakukan stok opname, ternyata Kesehatan Peredaran, Penyimpanan, Pemusnahan, Dan
ditemukan obat morfin telah kadaluarsa. Provinsi Pelaporan Narkotika, Psikotropika, Dan Prekursor
Apoteker akan melalukan pemusnahan obat b. Kementrian Farmasi. Tembusan berita acara pemusnahan
tersebut, sehingga harus membuat berita Kesehatan morfin (Narkotika) di sampaikan kepada
acara pemusnahan. Kepada siapakah c. Kepala BPOM Kementrian Kesehatan bagian Direktur Jendral
tembusan berita acara tersebut disampaikan d. Kepala Dinas Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan.
? Kesehatan
Kota/Kabupate
e. Pemilik
sarana/apotek
Sumber : FI Edisi 6
162. Apoteker di apotek melakukan pemesanan a. Surat pesanan
obat batuk pilek yang mengandung precursor
paracetamol, CTM, dan dextromerthropan. b. Surat pesanan
Apoteker menuliskan obat yang dipesan narkotika
pada surat pesanan. Apakah jenis surat c. Surat pesanan
pemesanan yang tepat digunakan? psikotropika
d. Surat pesanan
obat-obat
tertentu Sumber : Peraturan Bpom No 10 Tahun 2019
e. Surat pesanan Tentang Pedoman Pengelolaan Obat-Obat Tertentu
biasa Yang Sering Disalahgunakan
163. Apoteker di apotek melakukan pengecekan a. Surat pesanan
pada buku defecta. Apoteker hendak prekursor allopurinol 100mg, na diklofenak 500mg, sirup
memesan tablet allopurinol 100mg, na b. Surat pesanan paracetamol dan tablet amoxsisilin 500mg
diklofenak 500mg, sirup paracetamol dan narkotik termasuk kedalam golongan obat biasa.
tablet amoxsisilin 500mg. apakah jenis c. Surat pesanan
suraat pemesanan yang tepat digunakan? psiko
d. Surat pesanan
oot
e. Surat pesanan
biasa
164. Apoteker di BPOM sedang melakukan a. Spektroskopi
penarikan kosmetik yang tidak mempunyai UV-vis Spektroskopi serapan atom fungsinya untuk
ijin edar. Salah satu kosmetik yang ditarik b. Spektroskopi senyawa logam seperti tembaga, merkuri, nikel,
adalah krim pemutih. Apoteker di BPOM resonansi zink.
melakukan pengujian kandungan merkuri magnetic inti
pada krim pemutih. Apakah metode c. Spektroskopi
analisis yang digunakan untuk pengujian NR
tersebut? d. Spektroskopi
Serapan Atom
e. Spektroskopi
massa
165. Apoteker di BPOM sedang melakukan Sampel A : 0,37+0,54+0,73 / 3 = 0,54
pengujian kandungan parasetamol pada a. A Sampel B : 0,32+0,51+0,63 / 3 = 0,48
jamu pegel linu yang beredar di pasaran b. B Sampel C : 0,35+0,57+0,91 / 3 = 0,61
namun tidak mempunyai ijin edar dari c. C Sampel D : 0,28+0,62+0,95 / 3 = 0,616
BPOM menggunakan metode kromatografi d. D Sampel E : 0,37+0,58+0,89 / 3 = 0,613
lapis tipis. Hasil rf standar pct adalah 0,75. e. E RF standar pct 0,75 maka yang mendekati nilai tesebut
Hasil pengujian sampel adalah sebagai adalah sampel D yaitu 0,616.
berikut:
Ber NILAI RF
cak Sam Sam Sam Sam Sam
pel pel pel pel pel
A B C D E
1 0,37 0,32 0,35 0,28 0,37
2 0,54 0,51 0,57 0,62 0,58
3 0,73 0,63 0,91 0,95 0,89
Sampel manakah yang positif mengandung
parasetamol ?
166. Apoteker di BPOM sedang melakukan A. A Batas yang diperbolehkan 0,8% yaitu: 0,8 % x 100
pengujian kandungan metil paraben pada B. B ml = 0,8
produk lotion 100 ml a. A b. B Batas yang C. C 1. Sampel A : 15 rentangnya = 14,2 - 15,8
diperbolehkan 0,8% yaitu: 0,8 % x 100 ml D. D hasil pengujian 15,5
= 0,8 yang ditetapkan dengan HPLC. Batas E. E 2. Sampel B : 9,8 rentangnya = 9 - 10,6
metil paraben yang diperbolehkan adalah hasil pengujian 10,5
0,8%. Hasil pengujian adalah sebagai 3. Sampel C : 19,8 rentangnya = 19 - 20,6
berikut. Sampel manakah yang tidak hasil pengujian 20,2
memenuhi kriteria? 4. Sampel D : 12 rentangnya = 11,2 – 12,8
hasil pengujian 14,8
5. Sampel E : 11 rentangnya = 10,2 – 11,8
hasil pengujian 11,3
Sumber :
Afikoh, N., Nurcahyo, H., & Susiyarti, S. (2017).
PENGARUH KONSENTRASI PEG 400 DAN
PEG 4000 TERHADAP FORMULASI DAN UJI
SIFAT FISIK SUPPOSITORIA EKSTRAK
SOSOR BEBEK (Kalanchoe pinnata [L.]
pers). Parapemikir: Jurnal Ilmiah Farmasi, 6(2).
169. Apoteker di BPOM sedang melakukan A. Kromatografi
pengujian kandungan cemaran N- Kolom
Nitrosodiummetilamin (NDMA) pada B. Kromatgrafi
tablet ranitidine yang beredar di pasaran. Cair Kinerja
Metode analisis apakah yang digunakan Tinggi
untuk pengujian tersebut ? C. Kromatografi
Lapis Tipis
Densitometri
D. Kromatografi
Gas
E. Kromatografi
Cair-
spektrokopi
Massa
170. Apoteker di BPOM sedang melakukan A. Oksidatif
pengujian tablet ranitidine untuk melihat B. Karsinogenik
kandungan cemaran N-Nitrosodimetilamin C. Korosif
(NDMA) yang beredar di pasaran. Apakah D. Teratogenik
bahaya kandungan cemaran pada obat E. Infeksius
tersebut?
(1) 210 (1) 260 (1) 330 (1) 275 (1) 236
(2) 265 (2) 254 (2) 315 (2) 280 (2) 219
(3) 230 (3) 276 (3) 298 (3) 264 (3) 243
Sumber : FI edisi 6
179. Apoteker bagian QC suatu industri farmasi a. 10
sedang melakukan pengujian keseragaman b. 20
kandungan bahan aktif tablet ramipril 10 c. 30
mg yang sedang diproduksi. Hasil d. 40
penetapan kadar tahap pertama tidak e. 50
memenuhi kriteria penerimaan. Berapakah
jumlah sampel (tablet) yang ditetapkan
kandungan zat aktifnya pada tahap kedua? Pada uji keseragaman kandungan diambil secara
acak 30 tablet, kemudian dilakukan uji
keseragaman kandungan tahap pertama 10 tablet,
jika tidak memenuhi syarat maka dilakukan uji
tahap kedua yakni 20 tablet.
Sumber : Farmakope indonesia edisi VI
180. Apoteker bagian QC suatu industri farmasi a. 3
sedang melakukan pengujian disolusi tablet b. 6
kombinasi metformin 500 mg dan c. 9
glibenklamid 5 mg yang sedang diproduksi. d. 12
Hasil pengujian tahap pertama tidak e. 15
memenuhi kriteria penerimaan. Berapakah Sumber : modul belajar obat ukai batch VI
jumlah sampel (tablet) yang ditetapkan
disolusinya pada tahap kedua?
181. Apoteker bagian QC suatu industri farmasi a. 3
sedang melakukan pengujian disolusi tablet b. 6
kombinasi metformin 500 mg dan c. 9
glibenklamid 5 mg yang sedang diproduksi. d. 12
Hasil pengujian tahap pertama tidak e. 15
memenuhi kriteria penerimaan. Berapakah
jumlah sampel (tablet) yang ditetapkan
disolusinya pada tahap kedua?
Sumber : Farmakope Indonesia Edisi VI, Hal 2138
182. Apoteker bagian R&D di industri farmasi a. 7,6024 Rumus :
melakukan pengujian disolusi untuk b. 9,5030 𝑔𝑟 1000
M = 𝑀𝑟 x 𝑉
sediaan kapsul celexocib 100 mg. Media c. 15,2048
disolusi yang digunakan adalah tribasic d. 30,4096 𝑔𝑟 1000
natrium phospate 0,04 M (BM : 380,120) e.45,6144 0,04 M = 380,120 x 1000
pH 12 sebanyak 1000 mL dengan suhu
36ºC. Berapa tribasic natrium phospate gr = 0,04 M x 380,120
yang diperlukan?
gr = 15,2048
183. Apoteker bagian RnD melakukan riset a. 100 mg Rasio 1: 2 (PEG : Celecoxib)
untuk meningkatka disolusi celecoxib b. 200 mg Celecoxib = 2 x 100mg
dengn metode dispersi padat. Pembawa c. 300mg = 200 mg
yang digunakan adalah PEG 6000 d. 400mg
dengan rasio (1:2). Kekuatan sediaan e. 500mg
kapsul celecoxib yang digunakan adalah
100mg. Berapa dispersi padat celecoxib
yang ditimbang tiap sediaan?
184. Apoteker bagian RnD di industri farmasi a. 440.1375 g Diket: Bobot tiap tablet 275 mg
akan memproduksi tablet Guafenesin 100 b. 831.8750 g Jumlah produksi 5500 tablet
mg dengan bahan tambahan amylum 11% c. 43.8625 g Amylum 11% tiap tablet
sebagai bahan penghancur. Tablet dibuat d. 166.375 g Jawab:
dengan bobot 275 mg sebanyak 5500 tablet e. 15.125 g Amylum = (11/100) x 275mg
tiap bets. Berapakah amylum yang harus = 30,25 mg
ditimbang? 30.25 mg x 5500 tab = 166.375
185. Pasien laki-laki didiagnosis dokter a. 10 Iter 2x artinya resep bisa ditebus sebanyak 3x.
menderita penyakit diabetes melitus, b. 15 Total metformin = 3 x 30 = 90 tablet.
datang ke apotek dan menyerahkan Det XV iter 1x artinya metformin sudah
c. 30
salinan resep kepada apoteke sebagai diambil sebanyak 30 + 15 = 45 tablet.
berikut : d. 45 Jadi metformin yang bisa diberikan yaitu 90 –
Iter 2x e. 60 45 = 45 tablet
R/ Metformin 500 mg no XXX
S tdd I tab det XV iter 1x
Berapakah jumlah obat (tablet) yang harus
diberikan kepada pasien?
186. Pasien laki laki didiagnosa dokter a. 10 Dalam resep tertulis Iter 2x (resep bisa diulang
menderita penyakit hipertnsi dan angina b. 15 2x), artinya total obat yang diberikan kepada
pectoris, datang ke apotek dan c. 20 pasien yaitu sebanyak 30 tab. Pada kopi resep
menyerahkan salinan resep kepada d. 25 tertera “det orig” (sudah diberikan resep aslinya)
apoteker sebagai berikut : yaitu 10 tablet. Maka sisa obat yang bisa
e. 30 diberikan kepada pasien yaitu 20 tablet
Iter 2
R/ Adalat oros 30 No X
s 1 dd 1 tab
det orig
berapakah jumlah obat (tablet) yang harus
diberan kepada pasien?
187. apoteker bagian R n D di industry farmasi a. 5 derajat Flokulasi : Volume akhir flokulasi (Vu)
akana menentukan erajat flokulasi pada b. 0,6 Volume ahir deflokulasi (Voc)
upensi kloramfenikol 250 mg/5ml. c. 0,2
pengujian mengguakan sisem flokulasi dan d. 0,22 : 75
deflokuasi dengan hasil sebagai berikut ; e. 0,12 15
Pengujian Flokulasi Deflokulasi
Tinggi fase 100 ml 100 ml :5
padat awal
Tingg fase 75 ml 15 ml
padat akhir
Berapa nilai derajat flokulasi suspense
tersebut?
Apoteker bagian RnD di industri farmasi a. 0,15 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟 𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑛 (𝑉𝑢)
188. F=
mengembangkan formula sediaan suspensi 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑎𝑤𝑎𝑙 𝑠𝑢𝑠𝑝𝑒𝑛𝑠𝑖 (𝑉𝑜)
b. 0,75
kloramfenicol 250mg/5ml. sedian c. 1 75 𝑚𝑙
dilakukan pengujian menggunakan system d. 15 F = 100 𝑚𝑙
flokulasi dan deflokulasi dengan hasil e. 75
sebagai berikut F = 0,75
Pengujian Flokulasi Deflokulasi
Tinggi awal 100 ml 100 ml
suspense
Tinggi fase 75 ml 15 ml
padar akhir
(FI edisi 6)
(HOPE edisi 6)
Jadi pada soal tablet memiliki waktu hancur yang tidak sesuai dikarena
sukar masuk ke dalam tablet. Sehingga solusi bahan yang perlu dikurang
memperoleh sifat fisik yang lebih baik adalah zat pengikat (amilum)
SUMBER : lachman, l., h. a. lieberman and j.lkaning,
1994, teori dan praktek farmasi industri edisi ii,
universitas indonesia press, jakarta.
197. Apoteker bagian produksi di industri a. 0-5 Pa
farmasi akan mendesain fasilitas produksi b. 5-10 Pa
sediaan steril yang berkaskade antara ruang c. 10-15 Pa
penyangga dengan ruang kelas B. d. 15-20 Pa
Berapakah perbedaan tekanan yang tepat e. 20-25 Pa
untuk kedua ruangan tersebut ?