Anda di halaman 1dari 12

KELOMPOK 4

KUMPULAN SOAL UKAI SKRINING RESEP, ANALISI DRP,DAN SOAP

1.Seorang ibu membawa resep anaknya berusia 7 tahun sakit panas dan pilek, resep tersebut
berisikan :
R/ Ibuprofen 100mg
CTM 20 mg
m f pulv dtd X
S tdd1
Pasien ingin membeli setengahnya. Informasi apa yang dibuat dalam salinan resep?
A. Det
B. Nedet
C. Det X
D. Det orig
E. Did
Jawaban E
Pembahasan:
Det: detur: telah diserahkan
Nedet: ne detur: belum diserahkan
Det X: Detur X: telah diserahkan 10
Det orig: detur original: telah diserahkan berdasarkan resep asli
Did: da in dimidio: telah diberikah separuhnya
Sumber : Soal TO UKAI 2018

2.Copy resep: Iter 1x


R/ Aminolphyllin 100 mg
Efedrin HCl
Phenobarbital aa 25 mg
GG 100 mg
m.f pulv dtd X
da in caps
S. t dd I
------Det 5
Berapa sisa kapsul yang bisa diberikan kepada pasien tersebut?
A. 5
B. 10
C. 15
D. 20
E. 25
Jawaban C
Pembahasan:
Iter 1x: resep diulang 1 kali
Berdasarkan resep asli, jumlah 10 kapsul, bila resep diulang 1 kali, maka jumlah yang bisa
diberikan 20 kapsul. Menurut copy resep telah diserahkan 5 kapsul (det 5), maka sisa yang
bisa diberikan adalah 15 kapsul.
Sumber : Resep UKAI 2018

3. Seorang ibu memeriksakan anaknya ke dokter dan diberikan resep


R/ Pseudoephedrin tab 1⁄4
Ibuprofen 200 mg CTM 2 mg
m.f dtd no. X
Pro andi
Sebagai seorang apoteker melakukan skrining resep. Berikut ini skrining farmasetik yang
belum lengkap adalah:
A. Tidak ada SIP dokter
B. Tidak ada alamat dokter
C. Tidak dituliskan bentuk sediaan yang dikehendaki
D. Tidak dituliskan berat badan pasien
E. Tidak dituliskan kekuatan sediaan pseudoephedrine
Jawaban E
Pembahasan :
Berdasarkan PMK No. 35 tahun 2015 tentang standar pelayanan kefarmasian di apotek,
kajian farmasetik yaitu:
Aspek kesesuaian farmasetik meliputi:
1. bentuk dan kekuatan sediaan
2. stabilitas
3. kompatibilitas (ketercampuran obat)
Sumber : TO UKAI UII 2018

4. Seorang pasien perempuan berumur 50 tahun menderita kanker limfoma Hodgkin


mendapat terapi regimen berupa siklofosfamid, vinkristin, metotreksat, dan prednison.
Sebagai seorang apoteker anda melakukan pengkajian resep berupa persyaratan klinis. Apa
yg termasuk dalam persyaratan klinis?
A. Tanggal penulisan resep
B. Nama & paraf dokter
D. Tepat indikasi dan dosis
D. Bentuk dan kekuatan sediaan
E. Stabilitas dan cara penggunaan
Jawaban D
Pembahasan :
Berdasarkan PMK No. 35 tahun 2015 tentang standar pelayanan kefarmasian di apotek,
persyaratan klinis yaitu:
1. ketepatan indikasi dan dosis obat
2. aturan, cara dan lama penggunaan obat
3. duplikasi dan/atau polifarmasi
4. reaksi obat yang tidak diinginkan (alergi, efek samping obat, manifestasi klinis lain)
5. kontra indikasi
6. Interaksi
Sumber : Buku saku UKAI 2019

5. Pasien datang ke apotek dengan hasil lab sebagai berikut : total kolesterol 250 mg/dl.
Pasien diketahui menderita hipertensi dan menggunakan obat antihipertensi. Hasil lab
tersebut diperkirakan merupakan efek samping penggunaan obat hipertensinya. Obat
hipertensi apa yang menyebabkan abnormalitas hasil lab tersebut?
A. Hidroklortiazid
B. Spironolakton
C. Losartan
D. Propranolol
E. Verapamil
Jawaban A
Pembahasan :
Hidroklortiazid memiliki efek samping hiperurisemia, hiperkolestrolemia, hiperglikemia,
hiperkalsemia, hypokalemia, hipomagnesemia, hiponatremia, hipofosfatemia, kolesistisis,
pankreatitis dengan ESO common sebesar 1-10%
(sumber: Drug Information Handbook 23rd ed)

6. Seorang anak 10 tahun mengalami keluhan mudah letih dan penurunan prestasi belajar.
Hasil pemeriksaan hemoglobin menunjukkan Hb 8 g/dl. Untuk mengatasi anemia, dokter
meresepkan fero sulfat. Sebulan setelah penggunaan rutin fero sulfat, pasien diminta kontrol
dengan hasil pemeriksaan Hb yang tidak mengalami peningkatan yang berarti. Dokter
menanyakan kepada apoteker bagaimana cara mengoptimalkan efek dari pemberian
suplemen besi?
A. Dikonsumsi bersama minum teh
B. Dikonsumsi bersama makanan tinggi serat
C. Dikonsumsi bersama makanan berlemak
D. Dikonsumsi bersama vitamin C
E. Dikonsumsi bersama buah
Jawaban.C
Pembahasan :
Tujuan kombinasi zat besi dengan vitamin C adalah :
-Vitamin C dapat mengaktifkan zat besi dengan mereduksi ion ferri
-Absorbsi zat besi meningkat empat kali lebih besa
Referensi (Syndrome ukai)

7. Seorang anak berusia 9 tahun, dengan BB 25kg terkena otitis media akan diobati dengan
amoksisilin. Dosis amoksisilin 10 mg/kgBB/hari dalam dosis terbagi sebanyak dua kali.
Tersedia kapsul 250 mg. Bagaimana aturan pakai amoksisilin untuk anak tersebut?
A. 1x1 sehari
B. 2x1 sehari
C. 3x1 sehari
D. 4x1 sehari
E. 5x1 sehari
Jawaban A
Pembahasan :
Dosis = 10 mg x 25 kg = (250 mg/250 mg) x 1
kaps = 1x1 sehari (Dipiro)
sumber : https://123dok.com

8. seorang anak berusia 9 tahun, dengan BB 25 kg terkena otitis media akan diobati dengan
amoxicilin 40mg/kgBB/hari dalam dosis terbagi sebanyak dua kali.tersedia kapsul 500mg.
Bagaimana aturan pakai amoksisilin untuk anak tersebut?
A. 1x1 hari
B. 2x1 hari
C. 3x1 hari
D. 1x2 hari
E. 2x2 hari
Jawaban B
Pembahasan:
-dosis sehari= 40mg/kgbb x 25 kg=1000mg/hari
-1000 mg/500mg= 2 kapsul 2X1 hari
Sumber : https://science-ilmy.blogspot.com/2017/12/bahas-soal-ukai-1_19.html

9. Seorang pria 24 tahun mengeluhkangejala mata berair, kemerahan, dangatal. Dokter


mendiagnosa pasienmengalami konjungtivitas karena alergi.Obat tetes mata apakah yang
tepat diberikan kepada pasien?
A. Nafazoline
B. Fenilefrin
C. Olopatadine
D. Azelastine
E. Clemastine
Jawaban C
Pembahasan :
Antihistamin topikal ada 2, yaitu intranasal dan intraokuler. Intranasal ada 2 obat, yaitu
azelastine (potensi menyebabkan kantuk) dan olopatadine (kurang menyebabkan kantuk).
Intraokuler ada 3 obat, yaitu levocobastine, beposatine, dan olopatadine yang digunakan
untuk konjungtivitis yg terkait rhinitis alergi. Sedangkan fenilefrin dan nafazolin merupakan
obat golongan dekongestan.
(Dipiro. Pharmacotherapy Handbook Ninth Edition. United States: McGraw-Hill. P 815)

10. Ny. M datang ke apotek dengan keluhan nyeri ulu hati dan rasa tidak nyaman pada perut
bagian atas. Diketahui bahwa pasien mengkonsumsi asetosal yang diresepkan oleh dokter.
Beliau menderita penyakit jantung sehingga harus mengkonsumsi asetosal. Terapi yang
disarankan oleh apoteker terkait kasus ini adalah?
A. Telanzipine
B. Nizatidine
C. Simetidine
D. Rebamipide
E Esomeprazole
Jawaban: E
Pembahasan :
Pada kasus ini, pasien kemungkinanmengalami tukak peptik. Pada kasustukak peptik dimana
pasien harusmengkonsumsi asetosal (NSAID) maka terapi yang dapatdisarankan adalah
NSAID + PPI.
(Management of Patientswith Ulcer Bleeding)

11. Wanita 27 tahun mengkonsumsi pil KB kombinasi (estrogen&progesteron) dan obat-obat


antituberkulosis (rifampisin, INH, pirazinamid, etambutol). Sebulan kemudian dinyatakan
positif hamil. Bagaimana mekanisme OAT mempengaruhi pil KB?
A. Rifampisin mempercepat metabolisme estrogen
B. Rifampisin menghambat metabolisme estrogen
C. Rifampisin mempercepat ekskresi estrogen
D. Rifampisin menghambat absorpsi estrogen
E. Rifampisin mempercepat absorpsi estrogen
Jawaban A
Pembahasan:
Rifampisin menginduksi enzim sitokrom P450 di hati, yang menghasilkan peningkatan
hidroksilasi hepar estrogen. Hal ini menyebabkan metabolism estrogen meningkat 4x lipat
sehingga kadar estrogen pada pil KB hormonal berkurang dan tidak efektif lagi dalam
pencegahan kehamilan
Sumber : (ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles)

12. Seorang pasien laki-laki ke apotek bawa hasil lab yang baru saja dilakukan. Total
kolesterol 250 mg/dL. Pasien diketahui menderita hipertensi dan menggunakan
antihipertensi. Hasil lab tersebut diperkirakan merupakan efek samping penggunaan obat
hipertensinya. Obat hipertensi apa yang menyebabkan abnormalitas hasil lab tersebut?
A. Hidrochlorotiazide
B. Spironolacton
C. Losartan
D. Propranolol
E. Verapamil
Jawaban : A
Pembahasan:
HCT menyebabkan efek samping hiperurisemia, hiperglikemia, hiperlipidemia, gangguan
ginjal.
Sumber : (drugs.com) https://www.academia.edu/73370023/ KUMPULAN_ SOAL_DAN_
JAWABAN_UKAI

13. Pasien perempuan 23 tahun mengeluh jantung berdebar setelah minum obat flu yang
mengandung Parasetamol 250 mg, CTM 1 mg dan Fenilpropanolamin 15 mg, Gliseril
guaiakolat 50 mg. Obat apakah yang menimbulkan reaksi obat yang tidak diinginkan
tersebut.
A. Parasetamol
B. CTM
C. Fenilpropanilamin
D. Gliseril guaiakolat
E. Parasetamol dan CTM
Jawaban : C
Pembahasan :
Fenilpropanilamin menyebabkan efek kardiovaskular yang merugikan, terutama bila
digunakan dalam dosis tinggi dan / atau pada pasien yang rentan. Dalam jaringan jantung, zat
ini dapat menghasilkan chronotropic positif dan efek inotropik melalui stimulasi reseptor
beta-1 adrenergik. Keluaran jantung, konsumsi oksigen, dan kerja jantung dapat ditingkatkan.
Pada pembuluh darah perifer, vasokonstriksi dapat terjadi melalui stimulasi reseptor alfa-1
adrenergik. Palpitasi, takikardia, aritmia, hipertensi, bradikardi refleks, oklusi koroner,
vaskulitis serebral, infark miokard, serangan jantung, dan kematian telah dilaporkan.
(Sumber:Soal CBT sekolah tinggi ilmu farmasi bandung,2012)

14. Pasien usia 65 th didiagnosa osteoporosis, gout dan osteoarthritis mendapat resep obat
sediaan kalsium, obat glukosamin kondroitin dan obat allopurinol. Sebagai seorang apoteker
anda diharuskan melakukan skrining resep yang meliputi administrasi, farmasetik dan klinik.
Sekarang anda sedang melakukan skrining administrasi. Apakah yang termasuk dalam syarat
tersebut?
A. Nama pasien dan umur
B. Nama pasien dan kekuatan sediaan
C. Interaksi obat
D. Bentuk sediaan
E. Kompatibilitas
Jawaban : A
Pembahasan :
Berdasarkan PMK No. 72 tahun 2016 tentang standar pelayanan Kefarmasian di rumah sakit,
Persyaratan administrasi meliputi:
a. nama, umur, jenis kelamin, berat badan dan tinggi badan pasien;
b. nama, nomor ijin, alamat dan paraf dokter;
c. tanggal Resep
d. ruangan/ unit asal resep
Sumber : https://dinas.id.soal-skrining-resep

15. Seorang pasien didiagnosis hepatitis 8 tahun lalu. Sekarang pasien mengalami gagal hati
kronik. Obat anti viral apa yang tidak boleh diberikan pada pasien?
A. Lamivudin
B. Nevirapin
C. Evafirens
D. Entecavir
E. Oseltamivir
Jawaban B
Pembahasan:
Lamivudin, entecavir dan oseltamivir dapat diberikan pada pasien dengan kerusakan atau
gagal hati (tidak perlu penyesuaian dosis. Evafirens dapat diberikan pada pasien dengan gagal
hati namun dengan perhatian. Nevirapine tidak boleh diberikan pada pasien gagal hati
(kontraindikasi). Pemberian nevirapin berisko meningkatkan hepatotoksisitas, nekrosis hari
dan hepatic failure. Peningkatan serum transaminase sering tidak terjadi pada hepatic failure
yang dari pemberian nevirapine. Untuk itu, nevirapine tidak boleh diberikan pada pasien
gagal hati. (AHFS, 2011)

16. Seorang pria umur 25 tahun di infus kloramfenikol sebanyak 150 mL dalam waktu 2 jam.
Berapa jumlah tetes/menit jika diketahui faktor tetes 20
A. 10 tetes/min
B. 15 tetes/min
C. 20 tetes/min
D. 25 tetes/min
E. 30 tetes/min
Jawaban D
Pembahasan :
Laju infus = (volume x faktor tetes) : waktu (min)
= (150 ml x 20) : 120 min
= 25 tetes/min
Sumber : UKAI FEB 2021

17. Seorang wanita (55 tahun) menderita OA. Pasien diberikan resep oleh dokter sebagai
berikut :
R/ Na diklofenak gel
S.sos applic loc dol
Apa arti dari loc dol tersebut?
A. Pemakaian Luar
B. Jika diinginkan
C. Untuk bagian yang nyeri
D. Oles tipis
E. Untuk bagian sendi
Jawaban : C
Pembahasan :
Loc dol = locus dolens = untuk bagian yang terasa sakit
Us ext = usus externum = bagian luar
Sumber : (UKAI FEB 21)

18. apoteker penanggung jawab begitu menerima resep, maka harus dikaji dahulu, dlm
bentuk kesesuaian administrasi, farmasetika dan klinik, baik resep obat jadi atau racikan.
Bentuk kesesuaian administrasi dalam mengkaji resep, antara lain ..
A. Adanya alergi
B. Adanya efek samping
C. Adanya jumlah obat
D. Adanya cara dan lama pemberian obat
E. Adanya paraf dokter
Jawaban : E
pembahasan :
Skrining Resep atau biasa dikenal dengan Pengkajian Resep merupakan kegiatan apoteker
dalam mengkaji sebuah resep yang meliputi pengkajian administrasi, farmasetik dan klinis
sebelum resep diracik.
Kajian administratif meliputi:
1. informasi pasien (nama pasien, umur, jenis kelamin, berat badan, alamat)
2. informasi dokter penulis resep (nama dokter, nomor Surat Izin Praktik (SIP), alamat,
nomor telepon dan paraf)
3. tanggal penulisan resep
Kajian kesesuaian farmasetik meliputi:
1. bentuk dan kekuatan sediaan
2. stabilitas
3. kompatibilitas (ketercampuran obat)
Pertimbangan klinis meliputi:
1. ketepatan indikasi dan dosis obat
2. aturan, cara dan lama penggunaan obat
3. duplikasi dan/atau polifarmasi
4. reaksi obat yang tidak diinginkan (alergi, efek samping obat, manifestasi klinis lain)
5. kontra indikasi
6. interaksi
Sumber : https://dinas.id.soal-skrining-resep

19. Seorang ibu datang ke apotek dengan membawa resep dokter

R/ Valsartan 80 No XXX

Amdixal 5 No XXX

S. 1 dd 1

Sebagai apoteker, harus melakukan skrining resep. Dibawah ini yang termasuk
“permasalahan klinis” adalah:

A. Tidak ada tanda tangan dokter

B. Tidak ada identitas pasien yang jelas


C. Tidak ada SIP dokter

D. Tidak ada bentuk sediaan yang diperintahkan dokter

E. Tidak ada keterangan aturan pakai obat yang jelas

Jawaban E

Pembahasan :

Skrining resep atau pengkajian resep merupakan suatu pemeriksaan kelengkapan resep yang
dilakukan oleh apoteker sebelum pasien menerima obat. Ada tiga aspek dalam skrining resep
yaitu aspek administrasi, aspek farmasetis, dan aspek klinis dalam hal lain interaksi obat
(Menkes,2012)

Tujuan dilakukannya skrining resep yaitu untuk menjamin keamanan (safety) dan kemanjuran
(efficacy) dari obat dalam resep ketika digunakan pasien serta memaksimalkan efek terapi.

Aspek administratif meliputi:


1. informasi pasien (nama pasien, umur, jenis kelamin, berat badan, alamat)
2. informasi dokter penulis resep (nama dokter, nomor Surat Izin Praktik (SIP), alamat,
nomor telepon dan paraf)
3. tanggal penulisan resep

Aspek kesesuaian farmasetik meliputi:


1. bentuk dan kekuatan sediaan
2. stabilitas
3. kompatibilitas (ketercampuran obat)

Aspek klinis meliputi:


1. ketepatan indikasi dan dosis obat
2. aturan, cara dan lama penggunaan obat
3. duplikasi dan/atau polifarmasi
4. reaksi obat yang tidak diinginkan (alergi, efek samping obat, manifestasi klinis lain)
5. kontra indikasi
6. Interaksi

Sumber : https://dinas.id.soal-skrining-resep

20. seorang apoteker menerima resep racikan pulveres amoxicillin 100 mg sebanyak 15
bungkus pada peresepan anak. Skrining administrasi yang dilakukan salah satu apoteker
adalah melakukan prescription pada resep. Bagian apa yang harus ada pada bagian tersebut?
A. aturan pakai obat
B. nama dan SIP dokter penulis resep
C. nama, kekuatan sediaan, dan jumlah obat
D. tempat dan tanggal pembuatan resep
E. tanda ”R” pada pojok kiri atas
Jawaban D
pembahasan:
resep harus memuat :
 Nama, alamat dan nomor izin prakter dokter, dokter gigi, atau dokter hewan.
 Tanggal penulisan resep (superscription/inscription)
 Tanda “R” pada bagian kiri setiap penulisan resep, nama setiap obat atau komposisi
obat
 Aturan pemakaina obat yang tertulis
 Tanda tangan atau paraf dokter penulis resep
 Tanda seru atau paraf dokter untuk resep yang mengandung obat yang jumlahnya
melebihi dosis.
(Buku ilmu Resep, 2007)

Sumber : https://dinas.id.soal-skrining-resep

Anda mungkin juga menyukai