Anda di halaman 1dari 11

SEMINAR AKUNTANSI

IAS 2: INVENTORY

Oleh:

MADE GITA ANGGRAINI


1811070195

S1 AKUNTANSI – KELAS KARYAWAN


BEKASI
2020
IAS 2: INVENTORY

Pendahuluan

IAS 2 menyatakan dasar penentuan dan akuntansi untuk persediaan

sebagai

suatuaset, hingga pendapatan yang terkait diakui. Standar juga memberikan pedo

manmengenai penilaian persediaan dan konsekuensi penghapusannya sebagai

suatu beban(expense), dan perlakuan yang harus di adopsi atas pendapatan terkait

yang di akui. Persediaan merupakan aset yang:

 Dimiliki untuk dijual dalam rangkaian bisnis normal (barang jadi)

 Digunakan untuk memproduksi barang dijual (bahan baku & barang dalam

proses)

 Dikonsumsi didalam proses produksi atau didalam penyerahan jasa (suku

cadang dan barang yang dapat dikonsumsi)

Biaya perolehan (cost), termasuk biaya perolehan pembelian dan semua

biaya perolehan lain yang terjadi untuk mewujudkan persediaan kepada lokasi

sekarang dan kondisinya. Nilai realisasi neto ( NVR/net realizable value), estimasi

harga jual dalam kegiatanusaha biasa dikurangi estimasi biaya penyelesaian dan

estimasi biaya yang diperlukanuntuk membuat penjualan.

Nilai wajar ( fair value). Nilai dimana suatu aset dipertukarkan atau liabilitas

dilunasi, antara dua atau lebih pihak yang berpengetahuan dan berkeinginan dalam

suatu transaksi yang wajar.

IAS 2 bertujuan untuk mengatur perlakuan akuntansi untuk persediaan.

Permasalahan pokok dalam akuntansi persediaan adalah penentuan jumlah biaya


yang diakui sebagai asset dan perlakuan selanjutnya sampai pendapatan terkait

asset tersebut diakui. Standar ini menyediakan panduan dalam penentuan biaya

dan pengakuan selanjutnya sebagai beban, termasuk setiap penurunan nilai

manjadi bilai realisasi neto. IAS 2 juga memberikan panduan rumus biaya yang

digunakan untuk menentukan biaya persediaan. Persediaan harus diukur pada nilai

yang lebih rendah antara biaya dan nilai realisasi neto. Nilai realisasi neto adalh

estimasi harga jual dalam kegiatan usaha normal dikurangi estimasi biaya

penyelesaian dan estimasi biaya yang dibutuhkan untuk melakukan penjualan.

Biaya persediaan meliputi semua biaya pembelian, biaya konversi, dan biaya lain

yang timbul untuk membawa persediaan ke dalam kondisi dan lokasi saat ini.

Ruang Lingkup

IAS 2 berlaku terhadap semua persediaan kecuali hal berikut yang dikelola

dengan provisi standar spesifik tertentu:

 Barang dalam proses yang timbul menurut kontrak konstruksi (IAS 11).

 Instrumen keuangan (seperti saham, surat hutang, obligasi) yang dimiliki

sebagai persediaan (dijelaskan dalam IAS 32, IAS 39, IFRS 7, dan IFRS 9).

 Aset biologis dan memproduksi yang terkait dengan aktivitas pertanian (IAS

41).

Standar ini juga tidak berlaku terhadap:

 Persediaan produsen seperti binatang ternak, produk pertanian dan produk

hutan, minyak mineral, bijih besi dan gas. Jika persediaan tersebut dinilai atas

dasar realisasi neto (NRV) sesuai dengan praktek yang telah ditetapkan degan

baik di dalam industry tersebut. Hal ini terjadi misalnya, Ketika tanaman
pertanian telah dipanen atau mineral telah diekstrak dan penjualan terjamin

dibawah kontrak forward atau jaminan pemerintah, atau ketika pasar aktif ada

dan ada risiko kegagalan untuk menjual. Persediaan ini dikecualikan dari

persyaratan pengukuran standar ini.

 Persediaan yang dimiliki oleh broker, pedagang komoditas yang mengukur

persediaannya atas dasar niali wajar dikurangkan dengan biaya untuk

menjual. Ketika persediaan tersebut diukur pada nilai wajar dikurangi biaya

untuk menjual, perubahan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual diakui

dalam laporan laba rugi pada periode perubahan.

Dasar Penilaian

Berikut hal-hal yang perlu dipertimbangkan jika menentukan biaya

perolehan dan nilai realisasi neto:

1. Biaya perolehan (cost) meliputi biaya perolehan atas pembelian persediaan

dan semua biaya perolehan lainnya yang langsung diatribusikan kepada

akuisisi persediaan dan mewujudkan persediaan tersebut kepada lokasi dan

kondisi sekarang seperti bea pajak, beban transportdan penanganan.

2. Biaya konversi meliputi biaya perolehan yang langsung terkait dengan

produksi seperti tenaga kerja langsung, dan lokasi sistematis overhead

pabrik tetap dan variable yang terjadi untuk mengkonversikan bahan baku

& barang jadi.

3. Biaya perolehan (cost) tidak termasuk biaya umum dan administrasi, biaya

penjualan dan distribusi, pemborosan abnormal dan biaya penyimpanan

atau gudang (jika tidak terkait dengan proses produksi).


4. Biaya perolehan (cost) tidak termasuk biaya bunga dan biaya pinjaman

lainnya, kecuali bila persediaan merupakan sebuah asset kualifikasi.

5. Fluktuasi kurs mata uang asing atas persediaan yang dibeli dalam mata

uang asing tidak termasuk dalam biaya perolehan atas pembelian

persediaan.

6. Selisih antara biaya perolehan atas pembelian persediaan menurut

ketentuan kredit normal dan jumlah terutang menurut ketentuan

penyelesaian yang ditangguhkan tidak termasuk sebagai biaya perolehan

(cost).

Terdapat dua metode dalam pencatatan persediaan barang, yaitu:

1. Metode fisik (periodic)

Metode pencatatan persediaan secara fisik biasa disebut juga dengan

sistem periodik (periodic inventory system), karena untuk menentukan

nilai atau harga pokok persediaan barang dagang di akhir periode harus

dilakukan perhitungan secara fisik (stock opname) di gudang tempat

penyimpanan barang yang bersangkutan untuk mengetahui besarnya

persediaan barang dagang diakhir periode. Karena nilai persediaan barang

dagang tidak dapat diketahui melalui pencatatan, maka harga pokok

barang yang terjual tidak dapat ditentukan dengan benar. Oleh karena itu

pada akhir periode akuntansi, setelah dihitung jumlah persediaan akhir

barang tersebut secara akuntansi dibuatkan jurnal penyesuaian atas

persediaan barang dagang tersebut. Perhitungan persediaan akhir barang

dagan ini antara lain dengan metode FIFO (First In First Out), rata-rata

sederhana, dan rata-rata tertimbang.


2. Metode perpetual

Metode ini disebut perpetual karena aliran barang dagangan dapat diikuti

secara terus-menerus setiap saat. Didalam system ini, setiap saat dapat

diketahui besarnya nilai atau harga pokok barang yang terjual serta jumlah

persediaan barang dagangan di akhir periode akuntansi. Metode pencatatan

atas persediaan barang dagangan dilakukan secara berkelanjutan,

menyangkut perubahan persediaan yang tercemin dalam rekening

persediaan. Dalam melakukan pencatatan persediaan barang dengan

metode perpetual, setiap transaksi pembelian barang dicatat dalam

persediaan barang. Apabila barang tersebut dijual, dicatat dalam penjualan

serta mencatat pula harga pokok barang yang dijual. Perhitungan

persediaan barang dagangan ini antara lain dengan metode FIFO dan rata-

rata bergerak.

Pengukuran Biaya Perolehan

Biaya perolehan persediaan diukur dengan menggukanan salah satu dari

formula biaya perolehan berikut:

 Metode identifikasi khusus

 Metode FIFO

 Metode rata-rata tertimbang

Metode identifikasi khusus

Metode identifikasi khusus dari persediaan digunakan jika barang yang dibeli

tidak biasanya dipertukarkan dan secara khusus seluruhnya atas suatu proyek
tertentu. Dalam hal barang/jasa, keduanya diproduksi dan dipisahkan untuk

proyek tertentu.

Metode FIFO

Metode FIFO mengasumsikan bahwa persediaan yang dibeli atau diproduksi

pertama dijual pertama dengan demikian barang yang tersisa pada akhir periode

pelaporan adalah persediaan barang yang paling baru dibeli atau diproduksi.

Metode rata-rata tertimbang

Menurut metode rata-rata tertimbang, biaya perolehan setiap barang ditentukan

dengan rata-rata terimbang dari biaya perolehan dari barang yang sejenis pada

awal suatu periode dan biaya perolehan barang tersebut dibeli atau diproduksi

selama periode yang bersangkutan.

Nilai Realisasi Neto

Nilai realisasi neto menunjukkan estimasi harga jual dalam rangkaian

bisnis yang normal, dikurang dengan estimasi biaya perolehan penyelesaian dan

estimasi biaya perolehan yang diperlukan untuk mencapai penjualan. NRV

diestimasi atas dasar bukti yang paling handal pada waktu penilaian dan

memperhitungkan tujuan dari persediaan yang dimiliki. NRV dapat diestimasi

dengan cara berikut:

a. Apabila produk jadi dimana bahan baku dan perlengkapan yang digunakan

dijual pada harga perolehan atau diatas harga perolehan, kemudian

estimasi nilai realisasi bahan baku dan perlengkapan dianggap menjadi

lebih besar dibandingkan harga perolehannya.


b. Apabila bahan baku dan perlengkapan yang digunakan dijual dibawah

harga perolehan, kemudian harga pengganti (replacement price) bahan

baku atau perlengkapan mungkin menjadi ukuran terbaik yang ada

mengenai realisasi neto.

Pengakuan Beban

Nilai tercatat persediaan harus diakui sebagai beban (expense) didalam

suatu periode dimana persediaan dijual dan pendapatan yang terkait diakui.

Bilamana biaya perolehan persediaan pada tanggal perolehan lebih rendah

daripada nilai realisasi, suatu kerugian persediaan terjadi, jumlah penurunan atay

kerugian persediaan harus diakui sebagai suatu beban didalam periode yang sama

sebagaimana penurunan atau kerugian terjadi. Demikian pula bilamana nilai

realisasi neto persediaan yang diturunkan lebih awal, meningkatkat atau melebihi

nilai yang dinyatakan, jumlah pemulihan dari penurunan harus diakui sebagai

suatu pengurangan didalam jumlah persediaan yang dianggap beban didalam

periode dimana pemulihan tersebut terjadi.

Pengungkapan

Laporan keuangan harus mengungkapkan hal-hal berikut:

1. Kebijakan akuntansi yang diadopsi untuk mengukur persediaan, termasuk

formula pengukuran biaya yang digunakan.


2. Total jumlah yang dicatat dari persediaan sepanjang dengan klasifikasi yang

baik

3. Jumlah tercatat persediaan yang dibukukan atas dasar nilai wajar dikurang

biaya untuk menjual

4. Jumlah persediaan yang diakui sebagai beban selama periode

5. Jumlah persediaan yang diturunkan sebgai beban jika ada, diakui sebagai

beban didalam periode

6. Jumlah pemulihan atas penurunan sebelumnya yang diakui sebgai suatu

pengurangan didalam jumlah persediaan yang dibebankan dalam periode

tersebut dimama pemulihan terjadi dan kondisi atu peristiwa yang

menyebabkan pemulihan itu terjadi

7. Jumlah tercatat persediaan yang dijaminkan sebagai jaminan hutang.


Laporan keuangan Samsung Electronics Co., Ltd 2019

Anda mungkin juga menyukai