DISUSUN OLEH:
1506730666
UNIVERSITAS INDONESIA
1. ABSTRAK
COVID-19 merupakan strain virus korona baru yang membuat banyak warga
dunia resah dan ketakutan dewasa ini. Virus ini dapat menyebabkan adanya
infeksi saluran pernafasan atas dan bawah mulai dari tingkat yang ringan,
menengah, sampai berat, dan belum ditemukan vaksin-nya. Virus ini pertama kali
ditemukan di kota Wuhan di Cina pada bulan Desember tahun lalu. Akan tetapi,
walau virus korona ini sudah menyebar ke hampir seluruh negara di kawasan Asia
Tenggara, Indonesia tetap dinyatakan bersih dari virus tersebut. Hal ini diduga
sebab letak geografis Indonesia yang strategis serta kondisi politik Indonesia yang
lebih terbuka dan demokratis jika dibandingkan dengan negara Cina.
2. LATAR BELAKANG
Dewasa ini, masyarakat dunia seakan-akan sedang diteror oleh suatu kejadian
yang sangat menakutkan, yakni epidemi virus baru. Epidemi ini mengakibatkan
besarnya jumlah kasus pasien yang terjangkit virus baru tersebut. Penyebaran
virus baru ini tidak dapat dibendung lagi, sehingga Organisasi Kesehatan Dunia,
atau World Health Organization (WHO) segera mengeluarkan deklarasi bahwa
epidemi tersebarnya penyakit baru ini sebagai darurat kesehatan masyarakat yang
menjadi perhatian internasional (Public Health Emergency of International
Concern). Nama dari penyakit baru ini ditetapkan sebagai Coronavirus Disease
atau COVID-19.
Mulai penyebaran virus korona itu sendiri dapat kita telusuri berasal dari kota
Wuhan, yang terletak di provinsi Hubei, di negara Cina, pada bulan Desember tahun
2019. Situasi awalnya, tenaga kesehatan setempat mendapatkan sekelompok kasus di
kota Wuhan yang menunjukkan gejala penyakit pneumonia, akan tetapi tidak
memiliki penyebab yang pasti. Setelah beberapa hari, penelusuran jejak para penderita
dikaitkan dengan Pasar Makanan Laut Huanan, dimana pasar makanan tersebut
memiliki ribuan kios yang menjual ikan, ayam, burung pegar, kelelawar, marmut, ular
berbisa, rusa, dan daging-daging hewan liar lainnya.
Lalu pada Januari 2020, muncul hipotesis bahwa simtom-simtom pada para pasien
ini disebabkan oleh strain coronavirus baru yang berasal dari sumber hewan, atau
yang biasa disebut penyakit zoonosis. Selanjutnya, pada bulan Februari 2020, pihak
berwenang Cina telah mengkonfirmasi jenis flu burung H5N1 yang sangat patogen
pada ayam di provinsi Hunan. Hingga saat ini belum terdapat pengobatan yang
spesifiik untuk penyakit yang disebabkan oleh Corona virus, tatalaksana yang
diberikan masih dalam bentuk supportif dan mencegah komplikasi lebih lanjut dari
infeksi sekunder.
3. TINJAUAN PUSTAKA
Apabila kita tinjau secara etimologi, akar kata dari Coronavirus berasal dari
bahasa Yunani yang berarti mahkota (corona). Dilihat di bawah mikroskop
elektron, mahkota terlihat seperti tancapan paku-paku yang terbuat dari S
glikoprotein. Struktur inilah yang terikat pada sel inang dan nantinya dapat
menyebabkan virus dapat masuk ke dalam sel inang. Secara morfologi,
Coronavirus merupakan virus RNA beramplop besar.
Seperti yang kita tahu, Indonesia merupakan negara yang memiliki letak
geografis tepat melewati garis ekuator, yang menjadikan Indonesia menjadi satu dari
beberapa negara tropis di Asia. Berdasarkan pernyataan dari para ahli mikrobiologi
perguruan tinggi di Indonesia, mereka menyatakan bahwa virus tidak dapat bertahan
hidup dan berkembang biak apabila berada di tempat atau kondisi yang memiliki suhu
dan temperatur yang tinggi. Sementara itu, menurut pendapat ahli dari Sekolah
Kedokteran Yong Loo Lin National University of Singapore, sinar matahari juga akan
membantu proses untuk menghilangkan virus corona.
Beberapa hipotesis diatas merupakan hasil tanggapan dan pemikiran dari para
ahli mengenai mengapa virus corona belum masuk ke Indonesia, melalui pendekatan
geografis. Hal ini dibuktikan dengan posisi negara Indonesia yang memang benar-
benar terdapat di tengah-tengah laju garis ekuator sehingga negara Indonesia seakan-
akan terdapat di lokasi geografis yang tepat untuk mencegah penyebaran dari virus
corona.
4. KESIMPULAN
Secara mendasar, munculnya suatu virus baru akibat mutasi atau berbagai
alasan lainnya merupakan sesuatu yang tidak dapat diprediksi oleh pihak
manapun. Akan tetapi, sistem peringatan dini, atau early warning system yang
baik dan mumpuni, serta transparansi yang harus dimiliki oleh pemerintah pusat,
khususnya sebagai pemegang kuasa utama di suatu negara harus dilaksanakan
dengan secepat dan se-efektif mungkin, untuk menjaga keamanaan dan
kelangsungan hidup masyarakat.
Hal inilah yang menjadi perbedaan mendasar dari kedua negara yang telah
penulis bahas, yakni RRC dan Indonesia, yang memiliki faham dan ideologi
negara yang berbeda. Ideologi dan faham yang berbeda tersebut menjadi fondasi
dasar bergerak keberlangsungan tata negara yang bias dibilang bertolak belakang,
yang alhasil dapat tercerminkan melalui cara penanganan kasus-kasus virus
corona tersebut.
5. SARAN
Walaupun Indonesia dapat dibilang “aman” dari epidemi virus korona,
setidaknya untuk saat ini, kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi di waktu
yang akan dating. Maka dari itu akan jauh lebih baik apabila Pemerintah Pusat
Indonesia mulai membuat program preventif untuk mencegah munculnya kasus-
kasus positif virus corona di tanah air. Salah satu caranya adalah dengan
memaksimalkan penggunaan sistem dan media yang dimiliki oleh pemerintah,
baik media cetak, seperti koran dan flyer, ataupun media non-cetak, seperti siaran
televisi dan radio.
Pemerintah dari kedua negara juga harus lebih transparan dan terbuka kepada
semua pihak, baik warga negara tersebut maupun pihak dari luar negeri, agar
semua faksi yang terlibat dalam penanganan virus corona, atau kondisi-kondisi
darurat lainnya, terutama yang berkaitan dengan keamanan dan kesehatan dari
warga negaranya,dapat dilaksanakan dengan cepat, ringkas, dan efektif.
6. REFERENSI
Novel Coronavirus 2019, Wuhan, China. (2020, February 8). Retrieved from
https://www.cdc.gov/coronavirus/2019-ncov/index.html
Paddock, R. C., & Sijabat, D. M. (2020, February 11). Indonesia Has No Reported
Coronavirus Cases. Is That the Whole Picture? Retrieved from
https://www.nytimes.com/2020/02/11/world/asia/coronavirus-indonesia-bali.html
Tim. (2020, February 5). 6 Faktor Penting Penentu Keparahan 'Outbreak' Virus
Corona. Retrieved from https://www.cnnindonesia.com/gaya-
hidup/20200205112637-255-471794/6-faktor-penting-penentu-keparahan-
outbreak-virus-corona