Anda di halaman 1dari 4

Suparman mendefinisikan analisis instruksional sebagai proses yang menjabarkan perilaku

umum menjadi perilaku khusus yang tersusun secara logis dan sistematis.
Dari kedua pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa analisis instruksional adalah proses
penjabaran dari perilaku umum ke perilaku khusus dimana kegiatan tersebut bertujuan untuk
mengidentifikaasi perilaku-perilaku khusus yang dapat menggambarkan perilaku umum
secara lebih terperinci, logis dan sistematis.
Yang dimaksud tersusun secara logis dan sistematis adalah tahapan apa yang seharusnya
dilakukan terlebih dahulu ditinjau dari berbagai alasan seperti karena kedudukannya sebagai
perilaku prasyarat, prilaku yang menurut urutan fisik berlangsung lebih dahulu, perilaku yang
menurut proses psikologi muncul lebih dahulu atau kronologis terjadi lebih awal
Macam-macam Struktur Analisis Instruksional
Dalam melakukan analisis, terdapat beberapa macam struktur analisis diantaranya sebagai
berikut :
1. Struktur Hirarki (hierarchial approach)
Adalah kedudukan dua perilaku yang menunjukkan Struktur ini adalah kedudukan dua
perilaku yang menunjukkan bahwa perilaku hanya dapat dilakukan bila telah dikuasai
perilaku yang lain. Misalnya, perilaku B hanya dapat dipelajari apabila siswa telah dapat
melakukan perilaku A. Contoh singkatnya seperti kedudukan perilaku memahami penulisan
kalimat pernyataan dengan menggunakan tanda baca penutup yang tepathanya dapat
diketahui dengan cara mengetahui terlebih dahulu kalimat pernyataan dengan tanda baca
penutup yang tepat. Pemilihan tanda baca penutup yang tepat dalam kalimat pernyataan dan
mengklasifikasikan sebuah kalimat lengkap sebagai kalimat pernyataan.
2. StrukturProsedural
Adalah kedudukan beberapa perilaku yang menunjukkan satu seri urutan perilaku tetapi tidak
ada perilaku yang menjadi prasyarat untuk yang lain. Walaupun perilaku khusus dilakukan
berurutan untuk dapat melakukan perilaku umum, tetapi setiap perilaku dapat dipelajari
secara terpisah.
Misalnya, Dalam menggunakan OHP, ada tiga perilaku khusus yang terstruktur secara
prosedural
a. Menempatkan transparansi diatas OHP
b. Menyalakan OHP
c. Mengatur focus
Siswa dapat mempelajari cara mengatur focus terlebih dahulu. Pada kesempatan lain ia
belajar menempatkan transparansi diatas OHP dan kemudian menyalakannya.
3. Struktur Pengelompokan
Adalah perilaku-perilaku khusus yang tidak mempunyai ketergantungan antara satu dengan
yang lainnya walaupun semuanya berhubungan. Dalam keadaan seperti itu, garis penghubung
antara perilaku-perilaku khusus yang satu dengan yang lain tidak diperlukan.
4. Struktur Kombinasi
Adalah perilaku khusus sebagian tersebar akan terstruktur secara kombinasi antara
struktur hirarkial, procedural dan pengelompokan.2)
[17:49, 2/18/2020] Mut♥: Langkah Praktek Melaksanakan Analisis Instruksional
Dalam melaksanakan analisis instruksional, ada beberapa langkah-langkah yang
digunakan diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Menuliskan perilaku umum yang telah ditulis dalam TIU untuk mata pelajaran yang
dikembangkan
2. Menuliskan setiap perilaku khusus yang menjadi bagian dari perilaku umum tersebut.
Jumlah perilaku khusus setiap perilaku berkisar 1-5 buah dan dapat ditambah jika diperlukan
3. Menyusun perilaku khusus yang paling dekat sampai yang jauh hubungannya dengn
perilaku umum dalam suatu daftar
4. Menambah atau mengurangi perilaku tersebut jika diperlukan
5. Menulis setiap perilaku khusus dalam suatu lembar kartu atau kertas ukuran 3x5 cm
6. Menyusun kartu te…
[17:50, 2/18/2020] Mut♥:      Menggambarkan letak perilaku-perilaku tersebut dalam kotak-
kotak
10.  Meneliti kemungkinan menghubungkan perilaku umum yang satu dan yang lain
11.  Memberi nomor urut pada setiap perilaku khusus dimuali dari yang terjauh sampai yang
terdekat dengan perilaku umum. Pemberian nomor akan menunjukkan urutan perilaku
tersebut.
12.  Mengkombinasikan atau mendiskusikan bagan yang telah disusun dengan
memperhatikan:
a.       Lengkap tidaknya perilaku khusus sebagai penjabaran dari setiap perilaku umum
b.      Logis tidaknya dari perilaku-perilaku khusus menuju perilaku umum
c.       Struktur hubungan perilaku-perilaku khusus tersebut (hirarkial, presedural,
pengelompokan atau kombinasi
Strategi instruksional adalah kegiatan yang dilakukan guru untuk memfasilitasi siswa dalam
belajar. Dick dan Carey (1985) mengatakan bahwa suatu strategi instruksional menjelaskan
komponen-komponen umum dari suatu prosedur-prosedur yang akan digunakan bersama
bahan-bahan tersebut untuk menghasilkan hasil belajar tertentu pada siswa. Ia menyebutkan
ada lima komponen umum dari strategi instruksional, yaitu:
1. Kegiatan pra-instruksional
2. Penyajian informasi
3. Partisipasi siswa
4. Test
5. Tindak lanjut

Kelima komponen tersebut bukanlah satu-satunya rumusan strategi instruksional. Gagne dan
Briggs (1979) menyebutkan ada sembilan urutan kegiatan instruksional, yaitu:
1. Memberi motivasi atau menarik perhatian
2. Menjelaskan tujuan instruksional
3. Mengingatkan kompetensi prasyarat
4. Memberi stimulus (masalah, topik, konsep)
5. Memberi petunjuk belajar
6. Menimbulkan penampilan siswa
7. Memberi umpan balik
8. Menilai penampilan
9. Menyimpulkan
Dengan demikian, strategi instruksional merupakan perpaduan dari urutan kegiatan, cara
pengorganisasian materi pelajaran dan siswa, peralatan dan bahan, serta waktu yang
digunakan dalam proses instruksional untuk mencapai tujuan instruksional yang telah
ditentukan. Dalam setiap pemilihan strategi instruksional para pengajar perlu
mempertimbangkan seberapa jauh strategi yang disusun itu didukung dengan teori-teori
psikologi dan teori instruksional yang ada dan seberapa jauh strategi yang disusun itu efektif
dalam membuat siswa mencapai tujuan instruksional yang telah ditetapkan. Karena strategi
instruksional disusun untuk mencapai tujuan instruksional tertentu, maka ia harus disusun
sesuai dengan TIK (Tujuan Instruksioanl Khusus)
Dalam penyusunan strategi instruksional, terdapat beberapa komponen utama yang
terkandung didalamnya, yaitu: urutan kegiatan instruksional, metode, media, dan waktu.
Komponen utama yang pertama ialah urutan kegiatan instruksional, yang terdiri dari
beberapa komponen yaitu pendahuluan, penyajian, dan penutup.
Komponen pendahuluan terdiri dari tiga langkah, sebagai berikut:
1. Penjelasan singkat tentang isi pelajaran.
2. Penjelasan relevansi isi pelajaran baru dengan pengalaman siswa.
3. Penjelasan tentang tujuan instruksional.
Komponen penyajian terdiri atas tiga langkah, yaitu:
1. Uraian
2. Contoh.
3. Latihan.
Komponen penutup terdiri dari dua langkah, yaitu:
1. Tes formatif dan umpan balik.
2. Tindak lanjut .
Komponen utama kedua, yaitu metode instuksional, terdiri dari berbagai macam metode yang
digunakan dalam setiap langkah pada urutan kegiatan instruksional. Dalam setiap langkah
tersebut memungkinan satu atau beberapa metode dilakukan secara bersamaan bahkan
beberapa langkah mungkin menggunakan metode yang sama.
Komponen utama ketiga, yaitu media instruksional, berupa media cetak atau media
audiovisual yang digunakan pada setiap langkah pada urutan kegiatan instruksional. Seperti
halnya penggunaan metode instruksional, mungkin beberapa media digunakan pada suatu
langkah atau satu media digunakan pada beberapa langkah.
Media digunakan karena memiliki beberapa fungsi diantaranya sebagai berikut :
1. Memperbesar benda yang sangat kecil dan tidak tampak oleh mata menjadi lebih
besar.
2. Menyajikan benda atau peristiwa yang terletak jauh dari mahasiswa ke hadapan
mahasiswa.
3. Menyajikan peristiwa yang kompleks, rumit, berlangsung dengan sangat cepat atau
sangat lambat menjadi lebih sistematis dan sederhana.
4. Menampung sejumlah besar mahasiswa untuk mempelajari materi pelajaran dalam
waktu yang sama.
5. Menyajikan benda atau peristiwa berbahaya ke hadapan mahasiswa.
6. Meningkatkan daya tarik pelajaran dan perhatian mahasiswa.
7. Meningkatkan sistematikan pengajaran.
Komponen utama keempat, yaitu waktu, jumlah waktu dalam menit yang dibutuhkan oleh
pengajar dan mahasiswa untuk menyelesaikan setiap langkah pada urutan kegiatan
instruksional. Menghitung jumlah waktu yang digunakan oleh pengajar menjadi sangat
penting bagi pengajar sendiri dalam mengelola kegiatan instruksional. Sedangkan
menghitung jumlah waktu yang dibutuhkan mahasiswa penting bagi mahasiswa sebagai
petunjuk dalam mengelola waktu belajarnya..

Anda mungkin juga menyukai