Anda di halaman 1dari 9

CBT BATCH 2 2019 by team byebyeukdi

INTERNA 13. Seorang perempuan dibawa dengann keluhan


1. Pasien datang dengan nyeri punggung. Riwayat kencing seperti air cucian daging. Bengkak di
batuk lama, keringat malam, dan penurunan BB.. mata & tungkai. Diagnosis: Sindroma nefritik
Diagnosis: Pott’s disease 14. Pasien anak sering tampak lemas. Pada
2. Pasien baru pulang haji, kakinya bengkak & nyeri. pemeriksaan apus darah tampak
Diagnosis: PAD anisopoikilositosis. Apa pemeriksaan lanjutan yg
3. Pasien jari-jarinya bengkak kalo di udara dingin. tepat: Analisis Hb
Diagnosis: Raynaud’s disease 15. Pasien datang dengan lemah letih lesu. Hb 8
4. Pasien mengeluh kuning, nyeri perut dan mg/dL, limfoblast 17.000, premielosit 4%.
muntah berwarna merah tua. Riwayat konsumsi Diagnosis?
obat Pereda nyeri disangkal. Diagnosis: A. Acute lymphoblastic leukemia
A. Ruptur varises esofagus B. Chronic lymphoblastic leukemia
B. Gastritis erosive 16. Lupa deskripsinya, tapi diketahui GFR 15.
C. Mallory Weiss tear Diagnosis: Gagal ginjal kronik
D. Ulkus peptik 17. Pasien sulit BAK, sering menahan BAK. Sekarang
5. Pasien anak usia 4 hari dikeluhkan sering muntah. ia BAK lebih enak jika mengubah posisi.
Pada USG didapatkan gambaran Bull’s eye. Diagnosis: Vesikolithiasis
Diagnosis: 18. Pasien sulit BAK, sering menahan BAK, sering
A. Intususepsi BAK malam hari. Demam (+), nyeri ketok CVA (-).
B. Divertikulosis RT: nyeri tekan prostat. Diagnosis: Prostatitis
C. Divertikulum meckel 19. Laki-laki dirawat di RS & dipasangin kateter. Lalu
6. Pasien anak dibawa orang tuanya dengan preputiumnya tertarik hingga glans penis.
keluhan BAB darah, nyeri perut disangkal. Pada (belum ada tanda nekrosis). Diagnosis:
pemeriksaan terdpaat distensi dan anak Parafimosis
menangis saat perutnya ditekan. Diagnosis: 20. Double buble sign pada anak bayi. Diagnosis:
Diverticulum meckel A. Hipertrofi stenosus pylorus
7. Pasien dengan keluhan sering lemas dan tampak B. Atresia duodenum
kelelahan, BAB darah (ini diagnosis IBD suspek C. Akalasia
Chron’s disease). Splenomegali, Hb 9 mg/dL, D. Volvulus
MCV 123%. Apakah terapi yg sesuai: E. Diverticulum meckel
suplementasi B12 dan asam folat 21. Dosis HTIg yg tepat? 3000-6000 IM, 3-5 hari
8. Pasien anak sering tampak lemas, sering bermain 22. ISK pada anak kecil. Golongan antibiotik yg
pasir. Pada pemeriksaan tampak pucat, Hb 9 paling baik adalah:
mg/dL, MCV (turun). Diagnosis: anemia A. Ampicillin
defisiensi besi B. Gentamycin
9. Pasien anak lemas, tidak mau makan. Ibunya C. Ampicilin + Gentamycin
melihat ada tonjolan keluar dari anus. D. Makrolid
Kemungkinan penyebabnya: Trichuris trichiura E. Penicilin G
10. Anak kecil keluhannya pantat gatel. Suka main di 23. Anak kecil dengan skrotum kanan membesar,
air. Pada pemeriksaan didapatkan telur riwayat trauma & infeksi disangkal, tidak nyeri,
Schistosoma. Terapi yg tepat: Prazikuantel tes transluminasi (-). Diagnosis:
11. Anak kecil dibawa dengan keluhan lemas, mual, A. Hidrokel terinfeksi
muntah, sakit perut. (lupa apa lagi, tapi di pilihan B. Torsio testis
yg mengarah hanya 1 kok). Jawaban: Pirantel C. Epididimitis
pamoat 24. Lupa deskripsinya, tapi ditanya pemeriksaan
12. Anak kecil lemas, mual, muntah. Keluar cacing 15 penunjang. Aku jawab: gastroskopi
cm dari anus. Pemeriksaan feses ditemukan telur
3 lapis. Diagnosis: Askariasis
25. Pasien demam hingga menggigil, baru pulang Riwayat minum obat & jamu disangkal. PF:
dari daerah yg endemis malaria. Terapi yg tepat: kifosis.Edukasi yg tepat adalah:
Artesunat + amodiakuin + primakuin A. Tidak ada kelainan, diberi analgetik oral
26. Pasien demam hingga menggigil, baru pulang B. Tidak ada kelainan, perlu terapi rehab
dari daerah endemis malaria, medik utk menguatkan otot
hepatosplenomegaly (+). Pada pemeriksaan C. Ada mikrofraktur krn osteoporosis,
didapatkan eritrosis berbentuk sosis. Diagnosis: diberi Ca karbonat 500 mg
malaria falciparum D. Ada mikrofraktur krn osteoporosis,
27. Pasien demam hilang timbul, demam terutama diberi analgetik & rujuk spesialis
saat sore-malam hari. Defans muscular (+). E. Ada mikrofraktur krn osteoporosis,
Diagnosis: Tifoid abdominis (perforasi) diberi terapi hormonal
28. Pasien datang dengan mual muntah setelah 38. Bayi kuning (diagnosis Atresia bilier). Apa yg
makan di kantin, teman sekantor juga akan meningkat: Bilirubin direk
mengalami hal yg sama. Pemeriksaan yg 39. Pasien 19 tahun jatuh dari pohon. Gak bisa gerak,
dianjurkan: Anti HAV (karena pemeriksaan yg tapi sensorik normal. Diagnosis ASIA: (A/B/C/D/E)
lain penanda Hep.B) 40. Anak laki-laki testisnya hanya teraba yg sebelah
29. Pasien HBsAg (+). Pemeriksaan lanjutan apa yg kanan. Lahir normal, tidak ada kelainan.
dianjurkan? Diagnosis: Retractile testis
A. HBeAg
B. HBcAg ENDOKRIN
C. Anti HBs 41. Pasien dengan penurunan kesadaran. pH 7,2 dan
30. Pasien demam 5 hari, naik turun, demam turun anion gap tinggi. Komplikasi yg dapat terjadi
jika diberi obat. Hb 10 mg/dL, Ht 45%, leukosit adalah:
15.000, trombosit 78.000. Pemeriksaan yg sesuai: A. Hiponatremia
A. NS1 B. Hipernatremia
B. IgM/IgG anti dengue C. Hipokalsemia
31. Pasien datang setelah digigit anjing (lalu gimana D. Hipokalemia
saya lupa). Didapatkan vulnus morsum. Penyakit E. Hiperkalsemia
ini dapat dicegah dengan: Vaksinasi anjing 42. Pasien anak penurunan kesadaran, rutin
32. Pasien fraktur terbuka & pulsasi arteri tidak menggunakan insulin. Pada pemeriksaan GDS
teraba: Fraktur terbuka grade 3C 450 mg/dL dengan keton (+). Tata laksana yg
33. Pasien jalannya tidak seimbang. Diagnosis: Genu tepat: injeksi insulin
valgus 43. Seorang pasien 67 tahun menderita DM &
34. Jatuh setelah berolahraga. Drawer test (+) (tidak mengonsumsi obat tidak teratur datang dengan
dijelaskan drawer test anterior atau posterior). penurunan kesadaran. Pada pemeriksaan GDS
Diagnosis? 450 mg/dL dan keton urin (+). Pemberian cairan
A. Anterior cruciate ligament yg tepat adalah: NaCl 0.9%
B. Posterior cruciate ligament 44. Pasien riwayat DM. GDS 650 mg/dL, keton (-).
35. Tertusuk pisau & sekarang bengkak, tidak dapat Tata laksana paling utama: Resusitasi cairan
digerakkan, nyeri. Diagnosis: Tenosinovitis 45. Anak perempuan 15 tahun belum menstruasi,
piogenik dada rata, lebih pendek dari adiknya. (Tidak ada
36. Pria datang post KLL. Keluar darah dari saluran data FSH & USG). Diagnosis: Delayed puberty
kencing. Tata laksana yg dilakukan: Pungsi 46. Perempuan 25 tahun setelah menggendong
suprapubic anak sakit tulang. Kalsium tinggi. Diagnosis:
37. Wanita 68 tahun datang dengan keluhan nyeri Hiperparatiroid
punggung, bungkuk & postur jadi pendek.
47. Ibu hamil 8 minggu dengan hipertiroid. Tata 57. Laki-laki 50 tahun datang dengan keluar darah
laksana yg paling tepat adalah: dari hidung. Tata laksana awal adalah:
A. PTU 3 x 100 mg A. Tampon anterior
B. Metimazol 3 x 10 mg B. Tampon adrenalin 1:1000
48. Pasien laki-laki. Lingkar pinggang 105 cm, 58. Anak laki-laki datang dengan keluhan sulit
kolesterol total 250 mg/dL, TG 170 mg/dL, HDL menelan. Pada pemeriksaan didapatkan faring
30 mg/dL. Tata laksana yg tepat adalah: hiperemis tertutup mukosa membran dan teraba
A. Diet rendah kalori dan statin, pantau 6 fluktuatif. Pemeriksaan yg tepat adalah:
bulan A. Swab tenggorok
B. Diet rendah lemak dan statin pantau 6 B. Aspirasi jarum
bulan
C. Diet rendah kalori & lemak dan statin, KULIT-KELAMIN
pantau 6 bulan 59. Pasien 74 tahun datang dengan keluhan bercak
kehitaman pada punggung tangan. Pasien sering
THT berjemur di pantai. UKK: macula hiperpigmentasi
49. Pasien sering flu berbau, nyeri di bawah mata. kecil-kecil. Diagnosis:
Pemeriksaan penunjang: Rontgen Waters A. Lentigo
50. Anak kecil penurunan pendengaran telinga B. Freckles
kanan. PF telinga: masa kecoklatan di kedua 60. Warna kehitaman dibawah lipat payudara tidak
telinga. Hasil pemeriksaan garputala: gatal. 1 minggu sebelumnya menderita bengkak
A. Rinne -/-, Weber lateralisasi kiri, & kemerahan di payudara berbentuk bulat. UKK:
Schwabach memanjang makula hiperpigmentasi, skuama (-), tidak ada
B. Rinne -/+, Weber lateralisasi kanan, tepi yg meninggi. Diagnosis: Hiperpigmentasi
Schwabach memanjang pasca inflamasi
C. Rinne -/-, Weber tidak lateralisasi, 61. Geographic tongue. Diagnosis:
Schwabach memanjang A. Benign migratic glossitis
D. Ngga tau, ngga jelas, tanya aja sama yg B. Psoriatic glossitis
bikin soal 62. Skuama tebal pada lipat siku & lutut, sangat
51. Pasien pendengaran terganggu. Sebelumnya gatal, timbul terutama saat sedang stress. Terapi
demam dan ada buble di membrane timpani. yg paling tepat: Steroid potensi kuat
Diagnosis & hal yg mendasari: OME, stenosis 63. Obat infeksi jamur di mukosa: Nistatin
tuba 64. Pasien anak mengeluh gatal pada kepala. Saat
52. Hidung tersumbat berpindah-pindah. Diagnosis: pemeriksaan ditemukan (Pediculosis). Tata
Rhinitis vasomotor laksana: Permetrin 1%
53. Hidung sekret banyak & berbau. Rhinoskopi 65. Pasien berketombe. UKK: skuama kekuningan
anterior: konka atrofi. Diagnosis: Rhinitis ozaena berminyak. Tata laksana: Selenium sulfide 1.8%
54. Telinga pernah keluar cairan 5 thn yg lalu tidak 66. Pasien pake jam tangan lalu merah-merah.
diobati sampai tuntas. Komplikasi yg mungkin Riwayat serupa sebelumnya setelah memakai
terjadi: Mastoiditis ikat pinggang. Diagnosis: Dermatitis kontak
55. Pasien giginya berlubang. Jika tidak diobati alergi
dapat muncul: Abses submandibular 67. Pria dengan luka pada alat kelamin yg nyeri.
56. Perempuan 20 tahun datang dengan keluar air Pemeriksaan yg tepat: Gram
mata terus menerus. Pada rhinoskopi anterior 68. Pemeriksaan dermatitis kontak: Patch test
didapatkan masa bertangkai. Yg menyebabkan 69. Anak lemas, sering main di pasir. UKK:
keluar air mata adalah: Polip nasi serpiginosa. Diagnosis: Ankilostomiasis
70. Anak kecil mengalami kebotakan berbentuk oval A. Guyur air dingin
dengan exclamation mark (+). Diagnosis: B. Antiinflamasi topical
Alopecia areata C. Analgetik topical
71. Nyeri di rongga hidung, lalu dijumpai furunkel. D. Antibiotik topical
Apa yg menyebabkan? Peradangan folikel 83. Di kelopak mata ada seperti yg menonjol warna
rambut kuning, riwayat kolesterol (-), pemeriksaan
72. Laki-laki dengan luka di kemaluan yg tidak nyeri. kolesterol normal. Diagnosis?
Tata laksana: Penicilin G Benzatin 2,4 jt unit SD A. Xanthelasma
73. Laserasi palpebra. Komplikasi akutnya adalah? B. Hiperplasia sebasea
A. Trikiasis 84. Wanita menopause 5 tahun yg lalu. Mengeluh
B. Entropion pipinya terasa panas. PF kulit normal (tidak ada
C. Abses palpebral lesi). Diagnosis:
D. Lagoftalmus A. Sindroma post menopause
74. Dermatitis sirkumskripta/LSK. Terapi yg tepat: B. Sindroma peri menopause
Betametasone
75. Anak bayi merah di selangkangan krn popok OBGYN
diganti hanya 2 kali sehari. Tata laksana: 85. Pasien datang dengan benjolan di dinding
Hidrokortison 0,1 % vagina. Diagnosis:
76. Gatal di kaki, sudah ke dokter diberikan A. Kista Gartner
hidrokortison tapi tidak membaik. Terapi yg B. Kista Nabothi
tepat: Terbinafin 86. Pasien datang dengan benjolan di arah jam 7,
77. Skuama abu-abu, gatal. Pada pemeriksaan teraba fluktuasi. Diagnosis: Abses bartholini
fenomena tetesan lilin memberikan hasil positif. 87. Wanita dengan nyeri perut mendadak setelah
Pemeriksaan apa lagi yg diperlukan? melahirkan 7 hari yg lalu. Demam (+), cairan
A. Auspitz berbau. Diagnosis: Endometritis
B. Nikolsky 88. Wanita datang dengan nyeri perut setelah
C. Koebner melahirkan 2 hari yg lalu. Nyeri seluruh perut,
78. Gatal di badan dengan lesi di pinggir yg demam (-). Diagnosis: Torsio kista ovarii
meninggi. Terapi yg tepat? (pilihannya ada 89. Wanita GxPxAx hamil 12 minggu datang ke
dosisnya, tapi lupa & kayaknya dosisnya udah dokter dengan keluhan keluar jaringan sebesar
bener sih) cicak. PF ginek: OUE tertutup, tidak ada
A. Itrakonazol perdarahan aktif maupun jaringan. Diagnosis:
B. Ketokonazol Abortus komplit
79. Timbul lenting isi air di kulit. Terapi: Acyclovir 90. Wanita GxPxAx hamil 8 minggu datang dengan
5x800 mg 7 hari keluhan keluar darah dari jalan lahir 1 hari yg lalu,
80. Nodul di kulit di area selangkangan, leher, wajah, keluar jaringan disangkal. PF ginek: OUE tertutup,
dll. Riwayat batuk lama, keringat malam, dan tidak ada perdarahan aktif. DJJ (+). Diagnosis:
penurunan BB. Diagnosis: Skrofuloderma Abortus imminens
81. Seorang pria dengan luka kecil seperti jerawat di 91. Keputihan seperti bubuk susu & sangat gatal,
hidung, digaruk & pecah. Pekerjaan petani. vulva kemerahan. Pemeriksaan: Sediaan basah
Sekarang lukanya jadi ulkus. Faktor yg 92. Keputihan gatal & berbau. (Ada deskripsi
menyebabkan? Sinar UV pemeriksaan penunjang, tapi lupa deskripsinya).
82. Seorang wanita datang diantar suaminya krn Terapi paling tepat: Metronidazol 2x500 mg
seluruh lengan kanannya tersiram minyak panas. 93. Pasien hamil datang dengan keluhan keluar
UKK: hiperemis seluruh lengan & nyeri. Tata cairan dari jalan lahir. Saat pemeriksaan tampak
laksana awal:
pembuluh darah di selaput ketuban. Diagnosis: 106. Pasien perempuan 55 tahun penurunan
Vasa previa penglihatan 1 tahun, riwayat DM 5 tahun tidak
94. Wanita hamil 34 minggu keluar cairan dari jalan terkontrol. Pemeriksaan putih & perdarahan di
lahir, berbau. Kontraksi (-), keluar darah & lendir segmen posterior. Diagnosis: Retinopati
(-). Komplikasi yg dapat timbul: Prematur diabetika
95. Wanita hamil datang memeriksakan kehamilan. 107. Pasien riwayat penggunaan contact lens.
Bagian janin banyak, ballottement test teraba 3 Diagnosis yg paling mungkin: Keratitis
bagian besar janin. Diagnosis yg mungkin: 108. Pasien ada benda asing, sekarang di kornea
Gemelli tampak putih-putih. Diagnosis: Ulkus kornea
96. Perempuan P3A0 keluhannya keluar bercak dari 109. Mata terasa perih, keluar air mata terus, dll.
jalan lahir. PF ginek: masa bertangkai bulat. Komplikasi yg dapat timbul: Keratitis
Diagnosis: Polip serviks 110. Mata merah, nyeri, visus turun, ada flare cell (+).
97. Post partum 2 jam yg lalu dirujuk oleh bidan Diagnosis: Uveitis
karena plasenta tidak keluar dalam 1 jam. PF 111. Mata merah, nyeri, penurunan visus, ada nodul
ginek: tampak tali plasenta menjulur. Tata merah kebiruan. Diagnosis: Scleritis nodular
laksana: necroticans
A. Cairan adekuat 112. Wanita pandangan buram. Shadow test (+).
B. Oksitosin Diagnosis: Katarak imatur
C. Manual plasenta
98. Wanita baru melahirkan 1 minggu yg lalu NON-SISTEM
mengeluh nyeri di payudara. (Diagnosis cracked 113. Uji statistik yg digunakan: Mann-Whitney
nipple). Edukasi yg sesuai: Membenarkan posisi 114. Dokter ingin mengetahui secara langsung efek
menyusui obat yg diberikan. Metode yg digunakan: uji
99. Wanita datang dengan keputihan, vulva gatal, klinis
hiperemis, nyeri portio. Diagnosis: Penyakit 115. Dokter PKM A ingin merujuk ke PKM B karena di
radang panggul PKM A tidak dapat memeriksa sediaan sputum.
100. Wanita hamil 42 minggu. Posisi memanjang, Rujukan yg digunakan:
belum masuk PAP, belum ada kontraksi, mules- A. Rujukan bahan
mules, maupun lender darah. Pelvimetri normal B. Rujukan horizontal
Apa yg menyebabkan hal tersebut? (Ini kayaknya rujukan bahan & horizontal bisa
A. Malposisi janin deh, coba tanya sama yg bikin soal aja)
B. Bayi besar 116. Spesifisitas (sudah diberi tabel). Jawaban: 30/70
101. Wanita hamil 32 minggu. TBJ 3500 gram. 117. Target PKM 4000, yg tercapai 3000. Angka
Pemeriksaan lanjutan apa yg dianjurkan? Gula pencapaian kegiatan PKM: 75%
darah 118. Bupati ingin membuat BPJS untuk warga tidak
102. Wanita sudah menikah 5 tahun tapi belum juga mampu. Akan masuk kategori mana: Penerima
hamil. Pemeriksaan yg dilakukan adalah: HSG Bantuan Iuran
103. Keluar tonjolan dari jalan lahir, 7 cm dari 119. Sistem pembayaran di RS: Case base group
kemaluan. Diagnosis: Prolaps uteri grade 4 120. Dokter di PKM meresepkan obat tidak sesuai
dengan persediaan di apotek, padahal stok
MATA apotek sudah sesuai dengan standar nasional.
104. Pasien anak S +1.00 dan C +2.50. Diagnosis: Apakah yg harus dilakukan kepala PKM?
Astigmatisma mixtus A. Sosialisasi formularium nasional
105. Anak sulit melihat dekat. VODS +2.00. Diagnosis: B. Membuat SOP Puskesmas
Hipermetropia
121. Seorang perempuan datang ke dokter yg masih
saudaranya untuk melakukan aborsi. Dokter
tersebut kemudian menyetujuinya. Apakah yg 130. Di suatu daerah banyak sex bebas, narkoba dll.
dilakukan dokter tersebut? Dokter ingin penyuluhan terkait cara
A. Malpraktek menghindari & menjadi pribadi (apa gitu). Cara
B. Melanggar sumpah yg tepat adalah:
122. Dokter bedah bekerja sama dengan dokter A. Ceramah
umum. Jadi dokter bedah itu minta kalo ada B. Workshop
pasien bedah minor untuk dirujuk ke dokter C. Small grup & role play
bedah tersebut. Siapakah yg memberi sanksi? 131. Seorang ibu ingin berobat namun PKM jauh &
A. IDI akses jalan rusak. Menurut fishbone, ini aspek yg
B. MKDKI mana? Lingkungan
C. PDBI 132. Kepala daerah sudah memfasilitasi semua untuk
D. MKEK HIV. Namun di daerah tersebut masih banyak aja
E. Sorry lupa, maklum lagi puasa kasus HIV. Apa yg menyebabkan: Stigma HIV
123. Pada system pembayaran di klinik (kapitasi), 133. Seorang dokter perusahaan memeriksa
kekurangannya adalah: Pelayanan tidak sesuai karyawan & mendiagnosis dengan epilepsi.
standar Karyawan tersebut adalah seorang supir. Hal yg
124. Dokter melakukan kerja sama dengan sebaiknya dilakukan dokter adalah: Melaporkan
perusahaan obat. Prinsip yg dilanggar: pada atasan
A. Misconduct
B. Misfeasance FORENSIK
C. Malfeasance 134. Laki-laki ditemukan meninggal dengan luka lecet
D. Neglectance mendatar di leher. Sebab kematian:
125. Sistem pembayaran yg sesuai dengan Strangulation
penghasilan penduduk: Ability to pay 135. Seorang pria korban kebakaran terperangkap.
126. Di suatu desa banyak lansia yg tidak produktif. Saat dibawa ke UGD diberi pertolongan selama 2
Program yg sebaiknya dilaksanakan: jam lalu meninggal. Apakah yg menyebabkan?
A. Prolanis A. Gagal napas
B. Desa siaga B. Hipoxia berat
C. Gizi C. Trauma jalan napas
127. Seorang dokter tidak hanya merawat pasiennya
berdasarkan keluhan fisik, namun juga faktor PSIKIATRI
eksternal lain. Apa layanan yg telah dilakukan: 136. Anak sering mencuri uang temannya di sekolah.
Holistik Di rumah gak bisa dinasihatin orang tua, suka
128. Seorang dokter dapat pasien X yg ia tidak dapat menyiksa hewan, intinya anak bandel & suka
tangani di faskes primer lalu dirujuk ke spesialis melanggar aturan. Diagnosis:
bedah. Dokter tersebut melakukan prinsip: A. Ggn tingkah laku yg tidak tergolongkan
Koordinatif & kolaboratif B. Ggn tingkah laku yg lain
129. Suatu desa banyak anak gizi buruk. Lalu C. Ggn tingkah laku berkelompok
dilakukan pemeriksaan seluruh anak, D. Ggn tingkah laku tidak berkelompok
pemantauan, dan pemberian makanan. (alias yg kita kenal dengan anti sosial)
Termasuk kegiatan apa: E. Ggn tingkah laku dalam keluarga
A. Survei epidemiologi 137. Pasien malamnya tidak bisa tidur, lalu siangnya
B. Surveilans epidemiologi ngantuk. Diagnosis?
C. Case finding A. Gangguan tidur jaga
D. Surveilans aktif B. Insomnia
138. Tata laksana insomnia dengan nighmare: 152. Pasien anak belum bisa jalan, harus menopang
Alprazolam tubuh dulu jika hendak berdiri / Gower sign (+)
139. Pasien PTSD. Tata laksana: Fluoxetin (diagnosis: DMD). Disebabkan oleh?
140. Cemas. Tata laksana: Fluoxetin 1 x 20 mg A. X-linked resesif
141. Laki-laki sering mencuri pakaian dalam B. Autosomal dominan
tetangganya. Saat ditangkap polisi ia mengaku C. Infeksi
hanya senang & tidak berniat menjualnya. D. Autoimun
Diagnosis: Fetihisme E. Genetik
142. Anak laki-laki sering berjalan saat tidur, matanya 153. Seorang anak dibawa ibunya dengan kejang
tertutup, saat bangun dia bingung. Diagnosis: selama 20 menit. Demam 3 hari. 1 hari
Somnambulisme sebelumnya juga kejang, dan saat di IGD kejang
143. Pasien wanita datang dengan keluhan nyeri saat lagi. Diagnosis: Kejang demam kompleks
berhubungan dengan suaminya. Dia jadi tidak 154. Nyeri & kebas di tangan. Riwayat DM tapi tidak
PD dengan suami. Diagnosis: Dispareunia rutin minum obat. Diagnosis: Painful neuropati
144. Seorang wanita datang dengan keluhan sakit diabetikum
kepala, sakit perut, sakit lutut, dll. So many, so 155. Pasien datang dengan pusing berputar,
diagnosis: Gangguan somatisasi penurunan pendengaran, telinga denging, dan
145. Anak kecil gak bisa BAB. Kalo mau BAB dia harus ada keluar cairan. Diagnosis yg paling tepat?
korek2 anus dulu. Diagnosis: Encoparesis A. BPPV
fungsional B. Meniere’s disease
146. Anak laki laki 10 tahun, gak bisa mengikuti C. Labirinitis
pelajaran. Tapi masih bisa makan sendiri, mandi 156. Pasien datang dengan pusing berputar,
sendiri dan aktivitas sehari-hari. (Tidak diberi penurunan pendengaran, tinnitus. Diagnosis:
tahu IQ). Diagnosis: Meniere’s disease
A. Retardasi mental ringan 157. Pasien datang dengan pusing dan mual setelah
B. Retardasi mental sedang melakukan perjalanan dengan kapal. Diagnosis:
C. Retardasi mental berat Motion sickness
158. Anak sering melamun lalu lidah mengecap-
NEUROLOGI ngecap setelah itu dapat melakukan aktivitas
147. Pasien datang dengan penurunan kesadaran. kembali. Diagnosis: Absans
Sebelumnya didapatkan demam 1 bulan, batuk 159. Anak sering kedipin mata, keluhan hilang saat
berdahak, keringat di malam hari & BB turun. pasien tidur. Diagnosis: Tic syndrome
Pada pemeriksaan CSF didapatkan warna 160. Pasien 55 tahun datang dengan nyeri punggung.
xantochrome. Diagnosis: Meningoensefalitis TB Pada pemeriksaan penunjang ada retak.
148. Pasien nyeri kepala seperti tertekan di seluruh Diagnosis: Spondilolisthesis
kepala. Leher juga sakit. Tata laksana yg paling 161. Pasien stroke sekarang hanya bisa bicara AAA
tepat: Acetaminophen saja, tapi dia ngerti orang lain ngomong apa.
149. Pasien kaki gunting. Diagnosis: Cerebral palsy (Intinya afasia motorik). Letak kelainannya di:
150. Kelemahan ekstremitas kanan 2 jam yg lalu. Frontalis inferior
Tidak ada riwayat trauma. TD 150/90. Diagnosis: 162. Pasien post KLL patah di lengan atas. Kena apa?
Transient ischemic attack A. Plexus brachialis
151. Laki-laki 60 tahun datang dengan nyeri B. N.Radialis
pinggang yg menjalar hingga tungkai disertai C. N.Ulnaris
sensasi tersetrum listrik. Kelainan tersebut 163. Wanita kecelakaan motor (gak pakai helm) &
biasanya mengenai segmen apa? L4 – S1 tidak sadar. Saat sadar ia hanya ingat sampai
sebelum kecelakaan (dia gak pakai helm). 171. Pasien sesak napas mendadak 2 hari, berkurang
Diagnosis yg tepat? Amnesia anterograde dengan istirahat. SpO2 88%, rhonki (+). Tata
laksana farmakologi awal: Furosemide bolus 40
CARDIOPULMONARY mg IV
164. Obat TB paru kasus baru: 2(RHZE) / 4(RH)3 172. Pasien sesak napas, sudah dirasakan 5 tahun.
165. Seorang anak perempuan tertelan jarum pentul Riwayat HT, perkusi hipersonor. (ini soal ga jelas
saat akan pakai jilbab. Tidak ada stridor maupun banget) ada mengarah ke acute lung edema, ada
batuk darah. Tata laksana: Rujuk untuk juga ke cor pulmonal (keduanya ada di pilihan).
bronkoskopi (krn pilihan lainnya dikasi Diagnosis: Cor pulmonale
bronkodilator lah, oksigen,dll) 173. Nyeri dada kiri menjalar sampai leher sejak 3 jam.
166. Pasien 55 tahun pernah TB 2 tahun lalu & Riwayat HT & pada pemeriksaan EKG didapatkan
dinyatakan sembuh. Sekarang mengeluh batuk, ST elevasi. Dimanakah letak kelainan:
keringat malam, BB turun. BTA -/+/+. A. a.coronaria circumflexa
Pemeriksaan cepat yg dapat digunakan untuk B. a.coronaria descendens
konfirmasi diagnosis: Tes cepat molekuler C. a.coronaria kanan
167. Pasien datang dengan sesak terus menerus. RR D. a.pulmonalis
32 kali/menit, wheezing (+/+), dan pasien hanya E. a.coronaria kiri
dapat berbicara kata demi kata. Diagnosis: Asma 174. Pasien kaki nyeri & bengkak. Dulu bisa berjalan
serangan berat 400 m, sekarang sangat nyeri kalo jalan 200 m,
168. Sesak, trakea deviasi. (trus lupa lagi). Diagnosis: berkurang dengan istirahat. Diagnosis:
Atelektasis Insufisiensi vena kronik
169. Pasien sesak SpO2 88%. Tata laksana: (Demi 175. Perempuan 62 tahun nyeri pada kaki sebelah
Tuhan ini gak jelas banget) kanan. Awalnya nyeri dirasakan saat pasien
A. O2 binasal 4 lpm berjalan jauh dan mereda jika istirahat, namun
B. O2 binasal 8 lpm saat ini nyeri terus muncul. Riw DM (+).TD
C. O2 sungkup 4 lpm 140/90 mmHg, Nadi 80 x/m, RR 20 x/m. ABI 0,8.
D. O2 sungkup 8 lpm Proses apakah yg mungkin tjd?
170. Sesak sejak 5 bulan, memberat beberapa hari ini. A. Vaskulitis
Riwayat merokok sejak lama. Riwayat HT. B. Spasme otot
Diagnosis: C. Arteriosklerosis
A. Emfisema D. Atherosklerosis
B. Bronkitis kronis E. Kelemahan saraf
C. TB paru 176. Pasien datang dengan nyeri dada. Kemudian
D. Pneumonia pasien tidak sadar & nadi tidak teraba. Tindakan
yg paling tepat: Resusitasi jantung paru

177. Pasien datang dengan keluhan berdebar-debar lalu tidak sadar. Gambaran EKG:

Tata laksana yg tepat diberikan: Defibrilasi 200 J


178. Pasien datang dengan keluhan berdebar-debar, murmur mid-late diastolic grade ¾ di apex dengan gambaran
EKG (persis begini):

Diagnosis yg tepat: Atrial fibrillation dengan stenosis mitral


179. Pasien datang dengan keluhan berdebar-debar. Didapatkan EKG:

Diagnosis yg tepat: Flutter atrial


180. Pasien datang dengan nyeri dada. Didapatkan EKG:

Apakah yg sesuai: STEMI ekstensif

Anda mungkin juga menyukai