INTERNA 13. Seorang perempuan dibawa dengann keluhan
1. Pasien datang dengan nyeri punggung. Riwayat kencing seperti air cucian daging. Bengkak di batuk lama, keringat malam, dan penurunan BB.. mata & tungkai. Diagnosis: Sindroma nefritik Diagnosis: Pott’s disease 14. Pasien anak sering tampak lemas. Pada 2. Pasien baru pulang haji, kakinya bengkak & nyeri. pemeriksaan apus darah tampak Diagnosis: PAD anisopoikilositosis. Apa pemeriksaan lanjutan yg 3. Pasien jari-jarinya bengkak kalo di udara dingin. tepat: Analisis Hb Diagnosis: Raynaud’s disease 15. Pasien datang dengan lemah letih lesu. Hb 8 4. Pasien mengeluh kuning, nyeri perut dan mg/dL, limfoblast 17.000, premielosit 4%. muntah berwarna merah tua. Riwayat konsumsi Diagnosis? obat Pereda nyeri disangkal. Diagnosis: A. Acute lymphoblastic leukemia A. Ruptur varises esofagus B. Chronic lymphoblastic leukemia B. Gastritis erosive 16. Lupa deskripsinya, tapi diketahui GFR 15. C. Mallory Weiss tear Diagnosis: Gagal ginjal kronik D. Ulkus peptik 17. Pasien sulit BAK, sering menahan BAK. Sekarang 5. Pasien anak usia 4 hari dikeluhkan sering muntah. ia BAK lebih enak jika mengubah posisi. Pada USG didapatkan gambaran Bull’s eye. Diagnosis: Vesikolithiasis Diagnosis: 18. Pasien sulit BAK, sering menahan BAK, sering A. Intususepsi BAK malam hari. Demam (+), nyeri ketok CVA (-). B. Divertikulosis RT: nyeri tekan prostat. Diagnosis: Prostatitis C. Divertikulum meckel 19. Laki-laki dirawat di RS & dipasangin kateter. Lalu 6. Pasien anak dibawa orang tuanya dengan preputiumnya tertarik hingga glans penis. keluhan BAB darah, nyeri perut disangkal. Pada (belum ada tanda nekrosis). Diagnosis: pemeriksaan terdpaat distensi dan anak Parafimosis menangis saat perutnya ditekan. Diagnosis: 20. Double buble sign pada anak bayi. Diagnosis: Diverticulum meckel A. Hipertrofi stenosus pylorus 7. Pasien dengan keluhan sering lemas dan tampak B. Atresia duodenum kelelahan, BAB darah (ini diagnosis IBD suspek C. Akalasia Chron’s disease). Splenomegali, Hb 9 mg/dL, D. Volvulus MCV 123%. Apakah terapi yg sesuai: E. Diverticulum meckel suplementasi B12 dan asam folat 21. Dosis HTIg yg tepat? 3000-6000 IM, 3-5 hari 8. Pasien anak sering tampak lemas, sering bermain 22. ISK pada anak kecil. Golongan antibiotik yg pasir. Pada pemeriksaan tampak pucat, Hb 9 paling baik adalah: mg/dL, MCV (turun). Diagnosis: anemia A. Ampicillin defisiensi besi B. Gentamycin 9. Pasien anak lemas, tidak mau makan. Ibunya C. Ampicilin + Gentamycin melihat ada tonjolan keluar dari anus. D. Makrolid Kemungkinan penyebabnya: Trichuris trichiura E. Penicilin G 10. Anak kecil keluhannya pantat gatel. Suka main di 23. Anak kecil dengan skrotum kanan membesar, air. Pada pemeriksaan didapatkan telur riwayat trauma & infeksi disangkal, tidak nyeri, Schistosoma. Terapi yg tepat: Prazikuantel tes transluminasi (-). Diagnosis: 11. Anak kecil dibawa dengan keluhan lemas, mual, A. Hidrokel terinfeksi muntah, sakit perut. (lupa apa lagi, tapi di pilihan B. Torsio testis yg mengarah hanya 1 kok). Jawaban: Pirantel C. Epididimitis pamoat 24. Lupa deskripsinya, tapi ditanya pemeriksaan 12. Anak kecil lemas, mual, muntah. Keluar cacing 15 penunjang. Aku jawab: gastroskopi cm dari anus. Pemeriksaan feses ditemukan telur 3 lapis. Diagnosis: Askariasis 25. Pasien demam hingga menggigil, baru pulang Riwayat minum obat & jamu disangkal. PF: dari daerah yg endemis malaria. Terapi yg tepat: kifosis.Edukasi yg tepat adalah: Artesunat + amodiakuin + primakuin A. Tidak ada kelainan, diberi analgetik oral 26. Pasien demam hingga menggigil, baru pulang B. Tidak ada kelainan, perlu terapi rehab dari daerah endemis malaria, medik utk menguatkan otot hepatosplenomegaly (+). Pada pemeriksaan C. Ada mikrofraktur krn osteoporosis, didapatkan eritrosis berbentuk sosis. Diagnosis: diberi Ca karbonat 500 mg malaria falciparum D. Ada mikrofraktur krn osteoporosis, 27. Pasien demam hilang timbul, demam terutama diberi analgetik & rujuk spesialis saat sore-malam hari. Defans muscular (+). E. Ada mikrofraktur krn osteoporosis, Diagnosis: Tifoid abdominis (perforasi) diberi terapi hormonal 28. Pasien datang dengan mual muntah setelah 38. Bayi kuning (diagnosis Atresia bilier). Apa yg makan di kantin, teman sekantor juga akan meningkat: Bilirubin direk mengalami hal yg sama. Pemeriksaan yg 39. Pasien 19 tahun jatuh dari pohon. Gak bisa gerak, dianjurkan: Anti HAV (karena pemeriksaan yg tapi sensorik normal. Diagnosis ASIA: (A/B/C/D/E) lain penanda Hep.B) 40. Anak laki-laki testisnya hanya teraba yg sebelah 29. Pasien HBsAg (+). Pemeriksaan lanjutan apa yg kanan. Lahir normal, tidak ada kelainan. dianjurkan? Diagnosis: Retractile testis A. HBeAg B. HBcAg ENDOKRIN C. Anti HBs 41. Pasien dengan penurunan kesadaran. pH 7,2 dan 30. Pasien demam 5 hari, naik turun, demam turun anion gap tinggi. Komplikasi yg dapat terjadi jika diberi obat. Hb 10 mg/dL, Ht 45%, leukosit adalah: 15.000, trombosit 78.000. Pemeriksaan yg sesuai: A. Hiponatremia A. NS1 B. Hipernatremia B. IgM/IgG anti dengue C. Hipokalsemia 31. Pasien datang setelah digigit anjing (lalu gimana D. Hipokalemia saya lupa). Didapatkan vulnus morsum. Penyakit E. Hiperkalsemia ini dapat dicegah dengan: Vaksinasi anjing 42. Pasien anak penurunan kesadaran, rutin 32. Pasien fraktur terbuka & pulsasi arteri tidak menggunakan insulin. Pada pemeriksaan GDS teraba: Fraktur terbuka grade 3C 450 mg/dL dengan keton (+). Tata laksana yg 33. Pasien jalannya tidak seimbang. Diagnosis: Genu tepat: injeksi insulin valgus 43. Seorang pasien 67 tahun menderita DM & 34. Jatuh setelah berolahraga. Drawer test (+) (tidak mengonsumsi obat tidak teratur datang dengan dijelaskan drawer test anterior atau posterior). penurunan kesadaran. Pada pemeriksaan GDS Diagnosis? 450 mg/dL dan keton urin (+). Pemberian cairan A. Anterior cruciate ligament yg tepat adalah: NaCl 0.9% B. Posterior cruciate ligament 44. Pasien riwayat DM. GDS 650 mg/dL, keton (-). 35. Tertusuk pisau & sekarang bengkak, tidak dapat Tata laksana paling utama: Resusitasi cairan digerakkan, nyeri. Diagnosis: Tenosinovitis 45. Anak perempuan 15 tahun belum menstruasi, piogenik dada rata, lebih pendek dari adiknya. (Tidak ada 36. Pria datang post KLL. Keluar darah dari saluran data FSH & USG). Diagnosis: Delayed puberty kencing. Tata laksana yg dilakukan: Pungsi 46. Perempuan 25 tahun setelah menggendong suprapubic anak sakit tulang. Kalsium tinggi. Diagnosis: 37. Wanita 68 tahun datang dengan keluhan nyeri Hiperparatiroid punggung, bungkuk & postur jadi pendek. 47. Ibu hamil 8 minggu dengan hipertiroid. Tata 57. Laki-laki 50 tahun datang dengan keluar darah laksana yg paling tepat adalah: dari hidung. Tata laksana awal adalah: A. PTU 3 x 100 mg A. Tampon anterior B. Metimazol 3 x 10 mg B. Tampon adrenalin 1:1000 48. Pasien laki-laki. Lingkar pinggang 105 cm, 58. Anak laki-laki datang dengan keluhan sulit kolesterol total 250 mg/dL, TG 170 mg/dL, HDL menelan. Pada pemeriksaan didapatkan faring 30 mg/dL. Tata laksana yg tepat adalah: hiperemis tertutup mukosa membran dan teraba A. Diet rendah kalori dan statin, pantau 6 fluktuatif. Pemeriksaan yg tepat adalah: bulan A. Swab tenggorok B. Diet rendah lemak dan statin pantau 6 B. Aspirasi jarum bulan C. Diet rendah kalori & lemak dan statin, KULIT-KELAMIN pantau 6 bulan 59. Pasien 74 tahun datang dengan keluhan bercak kehitaman pada punggung tangan. Pasien sering THT berjemur di pantai. UKK: macula hiperpigmentasi 49. Pasien sering flu berbau, nyeri di bawah mata. kecil-kecil. Diagnosis: Pemeriksaan penunjang: Rontgen Waters A. Lentigo 50. Anak kecil penurunan pendengaran telinga B. Freckles kanan. PF telinga: masa kecoklatan di kedua 60. Warna kehitaman dibawah lipat payudara tidak telinga. Hasil pemeriksaan garputala: gatal. 1 minggu sebelumnya menderita bengkak A. Rinne -/-, Weber lateralisasi kiri, & kemerahan di payudara berbentuk bulat. UKK: Schwabach memanjang makula hiperpigmentasi, skuama (-), tidak ada B. Rinne -/+, Weber lateralisasi kanan, tepi yg meninggi. Diagnosis: Hiperpigmentasi Schwabach memanjang pasca inflamasi C. Rinne -/-, Weber tidak lateralisasi, 61. Geographic tongue. Diagnosis: Schwabach memanjang A. Benign migratic glossitis D. Ngga tau, ngga jelas, tanya aja sama yg B. Psoriatic glossitis bikin soal 62. Skuama tebal pada lipat siku & lutut, sangat 51. Pasien pendengaran terganggu. Sebelumnya gatal, timbul terutama saat sedang stress. Terapi demam dan ada buble di membrane timpani. yg paling tepat: Steroid potensi kuat Diagnosis & hal yg mendasari: OME, stenosis 63. Obat infeksi jamur di mukosa: Nistatin tuba 64. Pasien anak mengeluh gatal pada kepala. Saat 52. Hidung tersumbat berpindah-pindah. Diagnosis: pemeriksaan ditemukan (Pediculosis). Tata Rhinitis vasomotor laksana: Permetrin 1% 53. Hidung sekret banyak & berbau. Rhinoskopi 65. Pasien berketombe. UKK: skuama kekuningan anterior: konka atrofi. Diagnosis: Rhinitis ozaena berminyak. Tata laksana: Selenium sulfide 1.8% 54. Telinga pernah keluar cairan 5 thn yg lalu tidak 66. Pasien pake jam tangan lalu merah-merah. diobati sampai tuntas. Komplikasi yg mungkin Riwayat serupa sebelumnya setelah memakai terjadi: Mastoiditis ikat pinggang. Diagnosis: Dermatitis kontak 55. Pasien giginya berlubang. Jika tidak diobati alergi dapat muncul: Abses submandibular 67. Pria dengan luka pada alat kelamin yg nyeri. 56. Perempuan 20 tahun datang dengan keluar air Pemeriksaan yg tepat: Gram mata terus menerus. Pada rhinoskopi anterior 68. Pemeriksaan dermatitis kontak: Patch test didapatkan masa bertangkai. Yg menyebabkan 69. Anak lemas, sering main di pasir. UKK: keluar air mata adalah: Polip nasi serpiginosa. Diagnosis: Ankilostomiasis 70. Anak kecil mengalami kebotakan berbentuk oval A. Guyur air dingin dengan exclamation mark (+). Diagnosis: B. Antiinflamasi topical Alopecia areata C. Analgetik topical 71. Nyeri di rongga hidung, lalu dijumpai furunkel. D. Antibiotik topical Apa yg menyebabkan? Peradangan folikel 83. Di kelopak mata ada seperti yg menonjol warna rambut kuning, riwayat kolesterol (-), pemeriksaan 72. Laki-laki dengan luka di kemaluan yg tidak nyeri. kolesterol normal. Diagnosis? Tata laksana: Penicilin G Benzatin 2,4 jt unit SD A. Xanthelasma 73. Laserasi palpebra. Komplikasi akutnya adalah? B. Hiperplasia sebasea A. Trikiasis 84. Wanita menopause 5 tahun yg lalu. Mengeluh B. Entropion pipinya terasa panas. PF kulit normal (tidak ada C. Abses palpebral lesi). Diagnosis: D. Lagoftalmus A. Sindroma post menopause 74. Dermatitis sirkumskripta/LSK. Terapi yg tepat: B. Sindroma peri menopause Betametasone 75. Anak bayi merah di selangkangan krn popok OBGYN diganti hanya 2 kali sehari. Tata laksana: 85. Pasien datang dengan benjolan di dinding Hidrokortison 0,1 % vagina. Diagnosis: 76. Gatal di kaki, sudah ke dokter diberikan A. Kista Gartner hidrokortison tapi tidak membaik. Terapi yg B. Kista Nabothi tepat: Terbinafin 86. Pasien datang dengan benjolan di arah jam 7, 77. Skuama abu-abu, gatal. Pada pemeriksaan teraba fluktuasi. Diagnosis: Abses bartholini fenomena tetesan lilin memberikan hasil positif. 87. Wanita dengan nyeri perut mendadak setelah Pemeriksaan apa lagi yg diperlukan? melahirkan 7 hari yg lalu. Demam (+), cairan A. Auspitz berbau. Diagnosis: Endometritis B. Nikolsky 88. Wanita datang dengan nyeri perut setelah C. Koebner melahirkan 2 hari yg lalu. Nyeri seluruh perut, 78. Gatal di badan dengan lesi di pinggir yg demam (-). Diagnosis: Torsio kista ovarii meninggi. Terapi yg tepat? (pilihannya ada 89. Wanita GxPxAx hamil 12 minggu datang ke dosisnya, tapi lupa & kayaknya dosisnya udah dokter dengan keluhan keluar jaringan sebesar bener sih) cicak. PF ginek: OUE tertutup, tidak ada A. Itrakonazol perdarahan aktif maupun jaringan. Diagnosis: B. Ketokonazol Abortus komplit 79. Timbul lenting isi air di kulit. Terapi: Acyclovir 90. Wanita GxPxAx hamil 8 minggu datang dengan 5x800 mg 7 hari keluhan keluar darah dari jalan lahir 1 hari yg lalu, 80. Nodul di kulit di area selangkangan, leher, wajah, keluar jaringan disangkal. PF ginek: OUE tertutup, dll. Riwayat batuk lama, keringat malam, dan tidak ada perdarahan aktif. DJJ (+). Diagnosis: penurunan BB. Diagnosis: Skrofuloderma Abortus imminens 81. Seorang pria dengan luka kecil seperti jerawat di 91. Keputihan seperti bubuk susu & sangat gatal, hidung, digaruk & pecah. Pekerjaan petani. vulva kemerahan. Pemeriksaan: Sediaan basah Sekarang lukanya jadi ulkus. Faktor yg 92. Keputihan gatal & berbau. (Ada deskripsi menyebabkan? Sinar UV pemeriksaan penunjang, tapi lupa deskripsinya). 82. Seorang wanita datang diantar suaminya krn Terapi paling tepat: Metronidazol 2x500 mg seluruh lengan kanannya tersiram minyak panas. 93. Pasien hamil datang dengan keluhan keluar UKK: hiperemis seluruh lengan & nyeri. Tata cairan dari jalan lahir. Saat pemeriksaan tampak laksana awal: pembuluh darah di selaput ketuban. Diagnosis: 106. Pasien perempuan 55 tahun penurunan Vasa previa penglihatan 1 tahun, riwayat DM 5 tahun tidak 94. Wanita hamil 34 minggu keluar cairan dari jalan terkontrol. Pemeriksaan putih & perdarahan di lahir, berbau. Kontraksi (-), keluar darah & lendir segmen posterior. Diagnosis: Retinopati (-). Komplikasi yg dapat timbul: Prematur diabetika 95. Wanita hamil datang memeriksakan kehamilan. 107. Pasien riwayat penggunaan contact lens. Bagian janin banyak, ballottement test teraba 3 Diagnosis yg paling mungkin: Keratitis bagian besar janin. Diagnosis yg mungkin: 108. Pasien ada benda asing, sekarang di kornea Gemelli tampak putih-putih. Diagnosis: Ulkus kornea 96. Perempuan P3A0 keluhannya keluar bercak dari 109. Mata terasa perih, keluar air mata terus, dll. jalan lahir. PF ginek: masa bertangkai bulat. Komplikasi yg dapat timbul: Keratitis Diagnosis: Polip serviks 110. Mata merah, nyeri, visus turun, ada flare cell (+). 97. Post partum 2 jam yg lalu dirujuk oleh bidan Diagnosis: Uveitis karena plasenta tidak keluar dalam 1 jam. PF 111. Mata merah, nyeri, penurunan visus, ada nodul ginek: tampak tali plasenta menjulur. Tata merah kebiruan. Diagnosis: Scleritis nodular laksana: necroticans A. Cairan adekuat 112. Wanita pandangan buram. Shadow test (+). B. Oksitosin Diagnosis: Katarak imatur C. Manual plasenta 98. Wanita baru melahirkan 1 minggu yg lalu NON-SISTEM mengeluh nyeri di payudara. (Diagnosis cracked 113. Uji statistik yg digunakan: Mann-Whitney nipple). Edukasi yg sesuai: Membenarkan posisi 114. Dokter ingin mengetahui secara langsung efek menyusui obat yg diberikan. Metode yg digunakan: uji 99. Wanita datang dengan keputihan, vulva gatal, klinis hiperemis, nyeri portio. Diagnosis: Penyakit 115. Dokter PKM A ingin merujuk ke PKM B karena di radang panggul PKM A tidak dapat memeriksa sediaan sputum. 100. Wanita hamil 42 minggu. Posisi memanjang, Rujukan yg digunakan: belum masuk PAP, belum ada kontraksi, mules- A. Rujukan bahan mules, maupun lender darah. Pelvimetri normal B. Rujukan horizontal Apa yg menyebabkan hal tersebut? (Ini kayaknya rujukan bahan & horizontal bisa A. Malposisi janin deh, coba tanya sama yg bikin soal aja) B. Bayi besar 116. Spesifisitas (sudah diberi tabel). Jawaban: 30/70 101. Wanita hamil 32 minggu. TBJ 3500 gram. 117. Target PKM 4000, yg tercapai 3000. Angka Pemeriksaan lanjutan apa yg dianjurkan? Gula pencapaian kegiatan PKM: 75% darah 118. Bupati ingin membuat BPJS untuk warga tidak 102. Wanita sudah menikah 5 tahun tapi belum juga mampu. Akan masuk kategori mana: Penerima hamil. Pemeriksaan yg dilakukan adalah: HSG Bantuan Iuran 103. Keluar tonjolan dari jalan lahir, 7 cm dari 119. Sistem pembayaran di RS: Case base group kemaluan. Diagnosis: Prolaps uteri grade 4 120. Dokter di PKM meresepkan obat tidak sesuai dengan persediaan di apotek, padahal stok MATA apotek sudah sesuai dengan standar nasional. 104. Pasien anak S +1.00 dan C +2.50. Diagnosis: Apakah yg harus dilakukan kepala PKM? Astigmatisma mixtus A. Sosialisasi formularium nasional 105. Anak sulit melihat dekat. VODS +2.00. Diagnosis: B. Membuat SOP Puskesmas Hipermetropia 121. Seorang perempuan datang ke dokter yg masih saudaranya untuk melakukan aborsi. Dokter tersebut kemudian menyetujuinya. Apakah yg 130. Di suatu daerah banyak sex bebas, narkoba dll. dilakukan dokter tersebut? Dokter ingin penyuluhan terkait cara A. Malpraktek menghindari & menjadi pribadi (apa gitu). Cara B. Melanggar sumpah yg tepat adalah: 122. Dokter bedah bekerja sama dengan dokter A. Ceramah umum. Jadi dokter bedah itu minta kalo ada B. Workshop pasien bedah minor untuk dirujuk ke dokter C. Small grup & role play bedah tersebut. Siapakah yg memberi sanksi? 131. Seorang ibu ingin berobat namun PKM jauh & A. IDI akses jalan rusak. Menurut fishbone, ini aspek yg B. MKDKI mana? Lingkungan C. PDBI 132. Kepala daerah sudah memfasilitasi semua untuk D. MKEK HIV. Namun di daerah tersebut masih banyak aja E. Sorry lupa, maklum lagi puasa kasus HIV. Apa yg menyebabkan: Stigma HIV 123. Pada system pembayaran di klinik (kapitasi), 133. Seorang dokter perusahaan memeriksa kekurangannya adalah: Pelayanan tidak sesuai karyawan & mendiagnosis dengan epilepsi. standar Karyawan tersebut adalah seorang supir. Hal yg 124. Dokter melakukan kerja sama dengan sebaiknya dilakukan dokter adalah: Melaporkan perusahaan obat. Prinsip yg dilanggar: pada atasan A. Misconduct B. Misfeasance FORENSIK C. Malfeasance 134. Laki-laki ditemukan meninggal dengan luka lecet D. Neglectance mendatar di leher. Sebab kematian: 125. Sistem pembayaran yg sesuai dengan Strangulation penghasilan penduduk: Ability to pay 135. Seorang pria korban kebakaran terperangkap. 126. Di suatu desa banyak lansia yg tidak produktif. Saat dibawa ke UGD diberi pertolongan selama 2 Program yg sebaiknya dilaksanakan: jam lalu meninggal. Apakah yg menyebabkan? A. Prolanis A. Gagal napas B. Desa siaga B. Hipoxia berat C. Gizi C. Trauma jalan napas 127. Seorang dokter tidak hanya merawat pasiennya berdasarkan keluhan fisik, namun juga faktor PSIKIATRI eksternal lain. Apa layanan yg telah dilakukan: 136. Anak sering mencuri uang temannya di sekolah. Holistik Di rumah gak bisa dinasihatin orang tua, suka 128. Seorang dokter dapat pasien X yg ia tidak dapat menyiksa hewan, intinya anak bandel & suka tangani di faskes primer lalu dirujuk ke spesialis melanggar aturan. Diagnosis: bedah. Dokter tersebut melakukan prinsip: A. Ggn tingkah laku yg tidak tergolongkan Koordinatif & kolaboratif B. Ggn tingkah laku yg lain 129. Suatu desa banyak anak gizi buruk. Lalu C. Ggn tingkah laku berkelompok dilakukan pemeriksaan seluruh anak, D. Ggn tingkah laku tidak berkelompok pemantauan, dan pemberian makanan. (alias yg kita kenal dengan anti sosial) Termasuk kegiatan apa: E. Ggn tingkah laku dalam keluarga A. Survei epidemiologi 137. Pasien malamnya tidak bisa tidur, lalu siangnya B. Surveilans epidemiologi ngantuk. Diagnosis? C. Case finding A. Gangguan tidur jaga D. Surveilans aktif B. Insomnia 138. Tata laksana insomnia dengan nighmare: 152. Pasien anak belum bisa jalan, harus menopang Alprazolam tubuh dulu jika hendak berdiri / Gower sign (+) 139. Pasien PTSD. Tata laksana: Fluoxetin (diagnosis: DMD). Disebabkan oleh? 140. Cemas. Tata laksana: Fluoxetin 1 x 20 mg A. X-linked resesif 141. Laki-laki sering mencuri pakaian dalam B. Autosomal dominan tetangganya. Saat ditangkap polisi ia mengaku C. Infeksi hanya senang & tidak berniat menjualnya. D. Autoimun Diagnosis: Fetihisme E. Genetik 142. Anak laki-laki sering berjalan saat tidur, matanya 153. Seorang anak dibawa ibunya dengan kejang tertutup, saat bangun dia bingung. Diagnosis: selama 20 menit. Demam 3 hari. 1 hari Somnambulisme sebelumnya juga kejang, dan saat di IGD kejang 143. Pasien wanita datang dengan keluhan nyeri saat lagi. Diagnosis: Kejang demam kompleks berhubungan dengan suaminya. Dia jadi tidak 154. Nyeri & kebas di tangan. Riwayat DM tapi tidak PD dengan suami. Diagnosis: Dispareunia rutin minum obat. Diagnosis: Painful neuropati 144. Seorang wanita datang dengan keluhan sakit diabetikum kepala, sakit perut, sakit lutut, dll. So many, so 155. Pasien datang dengan pusing berputar, diagnosis: Gangguan somatisasi penurunan pendengaran, telinga denging, dan 145. Anak kecil gak bisa BAB. Kalo mau BAB dia harus ada keluar cairan. Diagnosis yg paling tepat? korek2 anus dulu. Diagnosis: Encoparesis A. BPPV fungsional B. Meniere’s disease 146. Anak laki laki 10 tahun, gak bisa mengikuti C. Labirinitis pelajaran. Tapi masih bisa makan sendiri, mandi 156. Pasien datang dengan pusing berputar, sendiri dan aktivitas sehari-hari. (Tidak diberi penurunan pendengaran, tinnitus. Diagnosis: tahu IQ). Diagnosis: Meniere’s disease A. Retardasi mental ringan 157. Pasien datang dengan pusing dan mual setelah B. Retardasi mental sedang melakukan perjalanan dengan kapal. Diagnosis: C. Retardasi mental berat Motion sickness 158. Anak sering melamun lalu lidah mengecap- NEUROLOGI ngecap setelah itu dapat melakukan aktivitas 147. Pasien datang dengan penurunan kesadaran. kembali. Diagnosis: Absans Sebelumnya didapatkan demam 1 bulan, batuk 159. Anak sering kedipin mata, keluhan hilang saat berdahak, keringat di malam hari & BB turun. pasien tidur. Diagnosis: Tic syndrome Pada pemeriksaan CSF didapatkan warna 160. Pasien 55 tahun datang dengan nyeri punggung. xantochrome. Diagnosis: Meningoensefalitis TB Pada pemeriksaan penunjang ada retak. 148. Pasien nyeri kepala seperti tertekan di seluruh Diagnosis: Spondilolisthesis kepala. Leher juga sakit. Tata laksana yg paling 161. Pasien stroke sekarang hanya bisa bicara AAA tepat: Acetaminophen saja, tapi dia ngerti orang lain ngomong apa. 149. Pasien kaki gunting. Diagnosis: Cerebral palsy (Intinya afasia motorik). Letak kelainannya di: 150. Kelemahan ekstremitas kanan 2 jam yg lalu. Frontalis inferior Tidak ada riwayat trauma. TD 150/90. Diagnosis: 162. Pasien post KLL patah di lengan atas. Kena apa? Transient ischemic attack A. Plexus brachialis 151. Laki-laki 60 tahun datang dengan nyeri B. N.Radialis pinggang yg menjalar hingga tungkai disertai C. N.Ulnaris sensasi tersetrum listrik. Kelainan tersebut 163. Wanita kecelakaan motor (gak pakai helm) & biasanya mengenai segmen apa? L4 – S1 tidak sadar. Saat sadar ia hanya ingat sampai sebelum kecelakaan (dia gak pakai helm). 171. Pasien sesak napas mendadak 2 hari, berkurang Diagnosis yg tepat? Amnesia anterograde dengan istirahat. SpO2 88%, rhonki (+). Tata laksana farmakologi awal: Furosemide bolus 40 CARDIOPULMONARY mg IV 164. Obat TB paru kasus baru: 2(RHZE) / 4(RH)3 172. Pasien sesak napas, sudah dirasakan 5 tahun. 165. Seorang anak perempuan tertelan jarum pentul Riwayat HT, perkusi hipersonor. (ini soal ga jelas saat akan pakai jilbab. Tidak ada stridor maupun banget) ada mengarah ke acute lung edema, ada batuk darah. Tata laksana: Rujuk untuk juga ke cor pulmonal (keduanya ada di pilihan). bronkoskopi (krn pilihan lainnya dikasi Diagnosis: Cor pulmonale bronkodilator lah, oksigen,dll) 173. Nyeri dada kiri menjalar sampai leher sejak 3 jam. 166. Pasien 55 tahun pernah TB 2 tahun lalu & Riwayat HT & pada pemeriksaan EKG didapatkan dinyatakan sembuh. Sekarang mengeluh batuk, ST elevasi. Dimanakah letak kelainan: keringat malam, BB turun. BTA -/+/+. A. a.coronaria circumflexa Pemeriksaan cepat yg dapat digunakan untuk B. a.coronaria descendens konfirmasi diagnosis: Tes cepat molekuler C. a.coronaria kanan 167. Pasien datang dengan sesak terus menerus. RR D. a.pulmonalis 32 kali/menit, wheezing (+/+), dan pasien hanya E. a.coronaria kiri dapat berbicara kata demi kata. Diagnosis: Asma 174. Pasien kaki nyeri & bengkak. Dulu bisa berjalan serangan berat 400 m, sekarang sangat nyeri kalo jalan 200 m, 168. Sesak, trakea deviasi. (trus lupa lagi). Diagnosis: berkurang dengan istirahat. Diagnosis: Atelektasis Insufisiensi vena kronik 169. Pasien sesak SpO2 88%. Tata laksana: (Demi 175. Perempuan 62 tahun nyeri pada kaki sebelah Tuhan ini gak jelas banget) kanan. Awalnya nyeri dirasakan saat pasien A. O2 binasal 4 lpm berjalan jauh dan mereda jika istirahat, namun B. O2 binasal 8 lpm saat ini nyeri terus muncul. Riw DM (+).TD C. O2 sungkup 4 lpm 140/90 mmHg, Nadi 80 x/m, RR 20 x/m. ABI 0,8. D. O2 sungkup 8 lpm Proses apakah yg mungkin tjd? 170. Sesak sejak 5 bulan, memberat beberapa hari ini. A. Vaskulitis Riwayat merokok sejak lama. Riwayat HT. B. Spasme otot Diagnosis: C. Arteriosklerosis A. Emfisema D. Atherosklerosis B. Bronkitis kronis E. Kelemahan saraf C. TB paru 176. Pasien datang dengan nyeri dada. Kemudian D. Pneumonia pasien tidak sadar & nadi tidak teraba. Tindakan yg paling tepat: Resusitasi jantung paru
177. Pasien datang dengan keluhan berdebar-debar lalu tidak sadar. Gambaran EKG: