PENDAHULUAN
Kedua arah lintasan metabolisme diperlukan setiap organisme untuk dapat bertahan
hidup. Arah lintasan metabolisme ditentukan oleh suatu senyawa yang disebut sebagai
hormon, dan dipercepat (dikatalisis) oleh enzim. Pada senyawa organik, penentu arah reaksi
kimia disebut promoter dan penentu percepatan reaksi kimia disebut katalis.
Kelainan Metabolisme adalah keadaan tubuh yang tidak mampu menjalankan proses
metabolisme karena sesuatu dan lain hal. Yang paling berpengaruh bisa atau ketidak bisaan
tubuh ialah disebabkan oleh kelainan tidak memiliki suatu enzim yang diperlukan untuk
membantu metabolisme. Kelainan metabolisme seringkali disebabkan oleh kelainan genetik
yang mengakibatkan hilangnya enzim tertentu yang diperlukan untuk merangsang suatu
proses metabolisme, yang paling sering terjadi adalah kelainan metabolisme karbohidrat,
karbohidrat merupakan salah satu zat gizi yang mempunyai jenis-jenis beragam diantaranya
glukosa, sukrosa dan fruktosa. Beberapa jenis KH tersebut dalam tubuh harus dimetabolisme
(dipecah) sebelum digunakan tubuh. Pemecahan karbohidrat memerlukan sebuah enzim.
Kelainan Metabolisme karbohidrat biasanya karena ketidakmampuan tubuh memiliki enzin
pemecah. Beberapa jenis karbohidrat tersebut sehingga KH yang akan terpecah dalam tubuh
tidak dapat ter-Metabolisme.
Karbohidrat yaitu senyawa organik terdiri dari unsur karbon, hidrogen, dan oksigen.
Terdiri atas unsur C, H, O dengan perbandingan 1 atom C, 2 atom H, 1 atom O. Karbohidrat
banyak terdapat pada tumbuhan dan binatang yang berperan struktural dan metabolik.
sedangkan pada tumbuhan untuk sintesis CO2 + H2O yang akan menghasilkan amilum atau
selulosa, melalui proses fotosintesis, sedangkan binatang tidak dapat menghasilkan
karbohidrat sehingga tergantung kepada tumbuhan. Karbohidrat merupakan sumber energi
dan cadangan energi, yang melalui proses metabolisme. Banyak sekali makanan yang kita
makan sehari hari adalah suber karbohidrat seperti : nasi atau beras, singkong, umbi-umbian,
gandum, sagu, jagung, kentang, dan beberapa buah-buahan lainnya.
Selain sebagai sumber energi, karbohidrat juga berfungsi sebagai cadangan makanan,
pemberi rasa manis pada makanan, membantu pengeluaran feses dengan cara mengatur
peristaltik usus, penghemat protein karena bila karbohidrat makanan terpenuhi, protein
terutama akan digunakan sebagai zat pembangun. Karbohidrat juga berfungsi sebagai
pengatur metabolisme lemak karena karbohidrat mampu mencegah oksidasi lemak yang tidak
sempurna.
1.3 Tujuan
1) Untuk mengetahui tentang metabolisme.
2) Untuk mengetahui tentang karbohidrat.
3) Untuk mengetahui metabolisme karbohidrat di dalam tubuh.
4) Untuk mengetahui penyakit yang disebabkan oleh kelainan metabolisme karbohidrat.
BAB II
PEMBAHASAN
Metabolisme berasal dari bahasa yunani yaitu Metabole yang artinya berubah.
Metabolisme merupakan suatu rangkaian atau proses yang terarah dan teratur di dalam sel
tubuh melalui reaksi-reaksi kimiawi, sehingga diperlukan atau dihasilkan bahan-bahan
tertentu seperti unsur, molekul, senyawa atau energi. Metabolisme dibedakan menjadi dua
yaitu ;
1. Anabolisme (penyusunan)
Anabolisme adalah peristiwa penyusunan senyawa kompleks (organik) dari
senyawa sederhana (anorganik) dengan bantuan energy dari luar. Energi yang digunakan
dapat berasal dari cahaya matahari (foton) maupun berasal dari pemecahan senyawa
kimiaanorganik.Karena dalam reaksi ini dibutuhkan energi dari luar makareaksinya
termasuk endotermis (endergonik). Contoh peristiwa anabolisme adalah fotosintesis
(energi berasal dari cahaya matahari) dan kemosintesis (energinya berasal dari
pemecahan senyawa kimia anorganik).
2. Katabolisme (pemecahan)
Katabolisme adalah peristiwa pemecahan senyawa kompleks( organik)menjadi
senyawa sederhana (anorganik) yang akan membebaskanenergi. Karena reaksi ini
menghasilkan energi maka reaksinyatermasuk eksotermis (ekergonik). Contoh peristiwa
katabolisme adalah fermentasi.
Karbohidrat adalah senyawa organik yang mengandung atom Karbon, Hidrogen dan
Oksigen, dan pada umumnya unsur hidrogen dan oksigen dalam komposisi menghasilkan
H2O. Di dalam tubuh karbohidrat dapat dibentuk dari beberapa asam amino dan sebagian dari
gliserol lemak, akan tetapi sebagian besar karbohidrat diperoleh dari bahan makanan yang
dikonsumsi sehari-hari, terutama sumber bahan makan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan.
Karbohidrat tersebar luas di dalam tumbuhan dan hewan. Dalam tumbuhan, glukosa
disintesis dari karbondioksida serta air melalui fotosintesis dan disimpan sebagai pati atau
diubah menjadi selulosa yang merupakan kerangka tumbuhan. Hewan dapat mensintesis
sebagian karbohidrat dari lemak dan protein, tetapi jumlah terbesar karbohidrat dalam
jaringan tubuh hewan berasal dari tumbuhan.
Bersama-sama dengan lemak dan protein, karbohidrat memegang peranan dasar bagi
kehidupan di bumi ini. Bukan hanya sebagai sumber energi utama bagi makhluk hidup, tetapi
juga sebagai senyawa yang menyimpan energi kimia. Pada hewan atau manusia energi
disimpan sebagai glikogen dan pada tanaman sebagai pati. Di samping kedua senyawa
tersebut, ada pula karbohidrat pembentuk struktur, misalnya selulosa berperanan sebagai
komponen utama dinding sel tumbuhan, dan peptidoglikan yang terdapat di dinding sel
bakteri. Selain terdapat pada dinding sel bakteri dan tumbuhan, polisakarida juga banyak
terdapat pada dinging sel binatang. Karbohidrat merupakan sumber kalori utama bagi hamper
seluruh penduduk di dunia khususnya bagi penduduk negara yang sedang berkembang
walaupun jumlah kalori yang didapat dihasilkan oleh 1 gram (g) karbohidrat hanya 4 kalori
(kal) dibanding lemak. Karbohidrat mempunyai peranan penting dalam menentukan
karakteristik bahan makanan, misalnya rasa, warna, tekstur, dan lain-lain. Di alam,
karbohidrat merupakan hasil sintesa CO2 dan H2O dengan pertolongan sinar matahari dan
hijau daun (chlorophyll). Hasil fotosintesa ini kemudian mengalami polimerisasi menjadi pati
dan senyawa- senyawa bermolekul besar lain yang menjadi cadangan makanan pada tanaman.
Organisme yang dapat mensintesa biomolekuluntuk keperluan hidupnya dari bahan-bahan
anorganik (misalnya CO2 dan H2O) disebut organisme autotroph. Sedangkan
mikroorganisme pada umumnya, hewan dan manusia yang hanya dapat mempergunakan hasil
sintesa organisme autotroph untuk keperluan hidupnya disebut organisme heterotroph.
Karbohidrat banyak terdapat dalam bahan nabati, baik berupa gula sederhana, heksosa,
pentosa, maupun karbohidrat dengan berat molekul yang tinggi seperti pati, pektin, selulosa,
dan lignin. Polisakarida seperti pati, banyak terdapat dalam serealia dan umbi-umbian.
Sumber karbohidrat utama bagi bahan makanan kita adalaah serealia dan umbi-umbian.
Misalanya kandungan pati dalam beras = 78,3%, jagung = 72,4%, singkong = 34,6%, dan
talas = 40%.
1) Monosakarida
Karbohidrat paling sederhana yang tidak dapat dihidrolisis menjadi karbohidrat lain.
Bentuk lain dibedakan kembali menurut jumlah atom C yang dimiliki dan sebagai aldosa
dan ketosa. Monosakarida yang terpenting adalah glukosa, galaktosa, dan fruktosa.
2) Glukosa
glukosa adalah suatu aldoheksosa dan sering disebut dekstrosa karena mempunyai sifat
dapat memutar cahaya terpolarisasi ke arah kanan. Di alam, glukosa terdapat dalam buah-
buahan dan madu lebah. Dalam alam glukosa dihasilkan dari reaksi antara karbondioksida
dan air dengan bantuan sinar matahari dan klorofil dalam daun. Proses ini disebut
fotosintesis dan glukosa yang terbentuk terus digunakan untuk pembentukan amilum dan
selulosa.
3) Fruktosa
Madu lebah selain glukosa juga mengandung fruktosa. Fruktosa adalah suatu ketohektosa
yang mempunyai sifat memutar cahaya terpolarisasi ke kiri dan karenanya disebut
levulosa. Pada umumnya monosakarida dan sakarida mempunyai rasa manis. Fruktosa
berikatan dengan glukosa membentuk sukrosa, yaitu gula yang biasa digunakan sehari-
hari sebagai pemanis, berasal dari tebu.
4) Galaktosa
Monosakarida ini jarang terdapat bebas dalam alam. Umunya berikatan dengan glukosa
dalam bentuk laktosa, yaitu gula yang terdapat dalam susu. Galaktosa mempunyai rasa
kurang manis daripada glukosa dan kurang larut dalam air.
5) Disakarida
Senyawa yang termasuk oligosakarida mempunyai molekul yang terdiri atas beberapa
molekul monosakarida. Dua molekul monosakarida yang berikan satu dengan yang lain,
membentuk satu molekul disakarida. Oligosakarida yang paling banyak terdapat dalam
alam ialah disakarida. Disakarida merupakan karbohidrat yang pada hidrolisis
menghasilkan 2 molekul monosakarida yang sama atau berlainan, misalnya sukrosa,
maltosa dan laktosa. Karbohidrat yang tersusun dari dua sampai sepuluh satuan
monosakarida. Oligosakarida yang umum adalah disakarida, yang terdiri atas dua satuan
monosakarida dan dapat dihidrolisis menjadi monosakarida. Contoh: sukrosa, maltosa,
dan laktosa.
6) Sukrosa
Sukrosa ialah gula yang kita kenal sehari-hari, baik yang berasal dari tebu maupun bit.
Selain dari tebu dan bit, sukrosa terdapat pula pada tumbuhan lain, misalnya dalam buah
nanas dan dalam wortel. Dengan hidrolisis sukrosa akan terpecah dan menghasilkan
glukosa dan fruktosa.
7) Maltosa
Maltosa adalah suatu disakarida yang terbentuk dari dua molekul glukosa. Ikatan yang
terjadi ialah antara atom karbon nomor 1 dan atom nomor 4, oleh karenanya maltosa
masih mempunyai gugus –OH glikosidik dan dengan demikian masih mempunyai sifat
mereduksi. Maltosa merupakan hasil antara dalam proses hidrolisis amilum dengan asam
maupun dengan enzim.
8) Polisakarida
Karbohidrat yang tersusun dari sepuluh satuan monosakarida dan dapat berantai lurus atau
bercabang. Polisakarida dapat dihidrolisis pleh asam atau enzim tertentu yang kerjanya
spesifik. Hidrolisis sebagian polisakarida menghasilkan oligosakarida dan dapat
digunakan untuk menentukan struktur molekul polisakarida. Contoh: amilum, glikogen,
dekstrin, dan selulosa.
1) Galaktosemia
2) Glikogenesis
4) Fruktosuria
5) Pentosuria
Pentosuria adalah suatu keadaan yang tidak berbahaya, yang ditandai dengan
ditemukannya gula xylulosa di dalam air kemih karena tubuh tidak memiliki enzim yang
diperlukan untuk mengolah xylulosa. Pentosuria tidak menimbulkan masalah kesehatan,
tetapi adanya xylulosa dalam air kemih bisa menyebabkan kekeliruan diagnosis dengan
diabetes mellitus.
6) Marasmus
7) Diabetes melitus
1) Pola Makan
Makan secara berlebihan dan melebihi jumlah kadar kalori yang
dibutuhkan oleh tubuh dapat memicu timbulnya diabetes mellitus. Hal ini
disebabkan jumlah/kadar insulin oleh sel pankreas mempunyai kapasitas
maksimum untuk disekresikan. Oleh karena itu, mengkonsumsi makanan secara
berlebihan dan tidak diimbangi oleh sekresi insulin dalam jumlah memadai dapat
menyebabkan kadar gula dalam darah meningkat dan menyebabkan diabetes
melitus.
2) Obesitas
Orang yang gemuk dengan berat badan melebihi 90 kg mempunyai
kecenderungan yang lebih besar untuk terserang diabetes mellitus dibandingkan
dengan orang yang tidak gemuk.
3) Faktor Genetik
Seorang anak dapat diwarisi gen penyebab diabetes mellitus orang tua.
Biasanya, seseorang yang menderita diabetes mellitus mempunyai anggota
keluarga yang juga terkena. Jika kedua orang tua menderita diabetes, insiden
diabetes pada anak-anaknya meningkat, tergantung pada umur berapa orang tua
menderita diabetes. Risiko terbesar bagi anak-anak terserang diabetes jika salah
satu atau kedua orangtua menderita penyakit ini sebelum berumur 40 tahun.
Riwayat keluarga pada kakek dan nenek kurang berpengaruh secara signifikan
terhadap cucunya.
Gejala diabetes melitus dapat dirasakan secara fisik. Berikut gejala-gejala diabetes
melitus :
Kadar glukosa yang tidak masuk ke dalam sel, menyebabkan timbulnya rangsangan
ke otak untuk mengirim pesan rasa lapar. Akibatnya penderita semakin sering
makan. Kadar glukosa pun makin tinggi, tetapi tidak seluruhnya dapat dimanfaatkan
tubuh karena tidak masuk ke sel tubuh.
1. Pemeriksaan urine
2. Glukosa darah
3. HBA1c
4. Fructosamin
5. Insulin
6. C-peptide
7. Badan Keton
8. Analisa gas darah
9. Dll
a. Pemeriksaan Urine
Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengetahui adanya glukosa di dalam urin
dengan menggunakan larutan uji Benedict.
Cara kerja:
1. Masukkan larutan benedict ke dalam tabung reaksi sebanyak 5 cc.
2. Campurkan urin patologis 5-8 tetes ke dalam tabung yang telah berisi benedict.
3. Panaskan tabung di atas spritus atau Bunsen dan sambil dikocok perlahansampai
mendidih.
4. Dinginkan dan amati terjadi perubahan warna atau tidak.
Cara menilai hasil:
1. Negatif (-): Tetap biru atau sedikit kehijau-hijauan
2. Positif (+): Hijau kekuning-kuningan dan keruh (0,5-1% glukosa)
3. Positif (++): Kuning keruh (1-1,5% glukosa)
4. Positif (+++): Jingga atau warna lumpur keruh (2-3,5% glukosa)
5. Positif (++++): Merah keruh (> dari 3,5 % glukosa)
b. Pemeriksaan Glukosa Darah
Terdapat beberapa metode pemeriksaan, seperti:
1. Metode reduksi oksidasi
2. Metode Enzimatik: Menggunakan enzim glukosa oksidase atau heksokinase,
yang bekerja hanya pada glukosa dan tidak pada gula lain dan bahan pereduksi
lain.
Terdapat alat Point Of Care Testing (POCT) yang dapat digunakan penderita
secara mandiri di rumah
4. GD Stick
Penggunaannya dengan cara
mengambil sedikit darah dari
ujung jari menggunakan
jarum, stick dimasukkan ke
alat, darah ditotolkan ke stick,
dan hasilnya akan keluar.
Nilai normal ≤ 140 mg/dL
Gambar 2.2 GD Stick
Anda akan mungkin akan merasakan nyeri pada area kulit saat proses
penyuntikan. Proses pengambilan darah biasanya memakan waktu tidak lebih
dari 10 menit
nda dikatakan bebas dari diabetes melitus jika kadar hemoglobin terglikolisasi
kurang dari 6 persen.
Jika hasil pemeriksaan HbA1c Anda di antara 6 sampai 6,4 persen, Anda masuk
kategori pradiabetes. Anda sudah harus melakukan perubahan gaya hidup agar
tidak menjadi diabetes.
Sementara, apabila hasil pemeriksaan HbA1c Anda lebih dari 6,5 persen maka
Anda sudah masuk kategori diabetes melitus. Lebih jelasnya, simak kategori
hasil pemeriksaan HbA1c dikutip pada laman American Diabetes
Association adalah: