Anda di halaman 1dari 5

Nama : Alia Rosdianty

NIM : 21190000228

HUKUM BISNIS

Perusahaan Badan Hukum (PT, KOPERASI, YAYASAN)

Badan tidak Hukum (FIRMA, CV)

I. Pengertian Hukum
Hukum menurut HMN Purwosutjipto adalah keseluruhan norma yang oleh penguasa
negara/penguasa masyarakat yang berwenang menetapkan hukum dengan tujuan mengadakan
sesuatu yang dikehendaki oleh penguasa tersebut.

Keseluruhan peraturan yang wajib ditaati oleh setiap anggota masyarakat, dan
apabila terjadi pelanggaran akan dikenakan sanksi.

II. Tujuan Hukum


Adalah terciptanya kepastian hukum dan keadilan, sehingga akan terciptanya
ketentraman dan kesejahteraan masyarakat

Hukum memiliki beberapa unsur, yaitu:

 Seperangkat aturan/norma (tertulis/tidak tertulis)tentang tingkah laku


masyarakat
 Aturan-aturan tersebut bersifat memaksa untuk ditaati. Hal ini ditandai dengan
adanya sanksi tegas
 Dibuat oleh kekuasaan
 Bertujuan untuk ketentraman, ketertiban, dan kesejahteraan seluruh masyarakat
III. Sumber Hukum
Segala sesuatu yang merupakan awal diketahuinya hukum yang berlaku dimasyarakat
suatu bangsa dalam masa tertentu.

Dalam ilmu pengetahuan, dikenal 2 sumber hukum:

1. Materil: faktor yang membantu pembentukan hukum dari berbagai sudut


pandang, seperti sudut pandaang ekonomi sosiologi, sejarah, serta kebiasaan
umum masyarakat
2. Formal: timbul dari hukum positif.
 Per- UUan (tertulis)
Contoh di Indonesia: UUD, UU, PERPU, PD, PERPRES, KEPMEN, PERDA
 Hukum kebiasaan (adat)
 Perjanjian antar negara (traktat/konvensi) bersifat internasional
 Perjanjian perseorangan/badan hukum
Contoh: JUal beli, perkawinan, sewa menyewa
 Yurisprudensi, putusan hakim yang telah memiliki kekuatan hukum yang
tetap yang dijadikan acuan dalam memutuskan suatu perkara oleh hakim
lain untuk perkara yang sama, yang terjadi di kemudian hari.

IV. Lapangan Hukum


1. Hukum Publik, hukum yang mengatur hubungan negara dengan penyelenggara
negara, dan negara dengan warganya. Yang termasuk hukum publik, yaitu:
 Hukum pidana (unsur-unsur pemaksaan)
Aturan yang mengatur agar ketertiban umum dapat berjalan
dengan baik. Sanksi nya berupa hukuman badan (pidana) jika melanggar.
Pidana dapat berupa penjara, hukuman mati, dan hukuman denda.
Contoh: pencurian, aborsi, pemerkosaan
 Hukum tata negara
Mengatur bentuk dan susunan pemerintahan suatu negara.
 Hukum administrasi negara
Cara-cara pelaksanaan tugas para aparatur negara
 Hukum internasional
Hubungan antar bangsa, baik secara perdata maupun public.
2. Hukum Privat, aturan yang mengatur kepentingan antarpribadi manusia yang
satu dengan yang lain lebih dikenal dengan hukum perdata.
 Privat umum: hukum orang, hukum benda, perjanjian, dll
 Privat khusus: mencakup hukum dagang, pengangkutan, dll

V. Hukum Perdata
Adalah hukum yang mengatur hubungan antara orang perseorangan/badan hukum
yang satu dengan badan hukum lain.
Isi KUH perdata/BW, yaitu:
 Hukum perseorangan
 Kekeluargaan (perkawinan, hubungan antar orangtua dan anak)
 Kekayaan (ha katas kekayaan intelektual)
 Warisan. Contoh: jual beli, adopsi, perkawinan.

Yang membedakan prinsip perdata dan pidana:


 Pidana: unsur-unsur paksaan/tidak ada kata sepakat
 Perdata: unsur-unsur sepakat/ada kata sepakat

VI. HUKUM DAGANG

Code Du
Commerce

Hukum Dagang
WvK Belanda

Azas
Konkordasi

1 Mei 1848
KuHD Indonesia

Objek hukum bisnis adalah kegiatan/aktivitas ekonomi, aktivitas tersebut berupa


perdagangan, pelayanan jasa, keuangan yang dilakukan secara terus menerus yang bertujuan
untuk mendapatkan keuntungan. Beberapa kegiatan bisnis diantaranya, yaitu:

 Kegiatan perdagangan (commerce)


Contoh: jual beli,sewa menyewa, keagenan, dll
 Kegiatan Industri
Contoh: industry pertanian, pertambangan, pabrik, dll
 Kegiatan Pelayanan Jasa
Contoh: rumah sakit, perhotelan, asuransi, dll

Hukum Bisnis adalah keseluruhan dari peraturan-peraturan hukum, baik yang tertulis
maupun yang tidak tertulis, yang mengatur hak dan kewajiban yang timbul dari perjanjian-
perjanjian. Sedangkan, Fungsi Hukum Bisnis adalah sebagai informasi yang berguna bagi praktis
bisnis.

VII. Pengertian Perikatan


Menurut buku III Burgelijk Weatbok, yaitu suatu hubungan hukum (mengenai kekayaan)
antara dua orang, yang memberikan hak pada yang satu untuk menuntut barang sesuatu dari
yang lainnya, sedangkan orang yang lainnya ini wajib memenuhi tuntutan itu.

Suatu perbuatan hukum antara 22 orang yang mana pihak yang satu berhak menuntut
sesuatu hak dari pihak yang lain dan pihak lainnya berkewajiban memenuhi tuntutan tersebut.

Apabila tuntutan tidak dipenuhi maka si piutang dapat menuntut. Ada 2 cara menuntut, yaitu:

1. Secara langsung/parate executive


Penuntutan pembatalan perjanjian tidak melalui hakim atau pejabat yang
berwenang. Contoh: Gadai (bergerak), hak pertanggungan (tidak bergerak)
2. Melalui hakim/rieel executive
Penuntutan pembatalan perjanjian melalui hakim/pejabat yang
berwenang.

VIII. Sumber Perikatan


Sesuai pasal 1233 KUHPerdata : “Tiap-tiap perikatan dilahirkan baik karena perjanjian, maupun
karena undang-undang.”

Jadi pada diatas menerangkan sumber lahirnya perikatan yakni bersumber dari:
 Perjanjian
 Undang-Undang

Perjanjian adalah suatu perbuatan dimana satu orang atau lebih mengikatkan diri
terhadap satu orang lain atau lebih. Perjanjian sebagai sumber perikatan ini dapat berupa
perjanjian tertulis maupun perjanjian tidak tertulis.

Sementara itu, sumber perikatan dari undang-undang dapat dilihat pada pasal 1352
KUHPerdata yaitu di bagi atas :

 Undang-undang saja maupun


 Undang-undang sebagai akibat perbuatan manusia.

Perikatan bersumber dari undang-undang karena sebagai akibat perbuatan manusia


berdasarkan pasal 1353 KUHPerdata yaitu:

 Perbuatan manusia sesuai hukum(sah).


 Perbuatan manusia yang melanggar hukum.

IX. Azas Dalam Perikatan


Didalam buku III KuHPerdata terdapat beberapa Azas dalam hukum perikatan, yaitu:
 Azas Kebebasan Berkontrak
 Azas Konsensualitas
 Azas Pacta Sunt Servanda (perjanjian berlaku sebagai UU)
 Azas Idikad Baik
 Azas Personalita (kepribadian)

Anda mungkin juga menyukai