Anda di halaman 1dari 2

PEMBAHASAN

MODUL 2 KEGIATAN BELAJAR 2

2.2 Tantanan Organisasi dan Bentuk-bentuk Penyelengaraan Pendidikan Sekolah Dasar


Ketika membaca kegiatan belajar ini, seyogyannya anda sudah menguasai tujuan,fungsi dan
karateristik pendidikan Sekolah Dasar (SD) yang sudah ada dikaji dalam kegiatan belajar 1 ( KB 1 ).
Untuk menguasai kompetesi tersebut Anda seyogyanya membaca uraiansecara cermat,mendiskusikan
masalah-masalah penting dengan teman sejawat, memcari berbagai informasi tentang berbagai bentuk
pendidikan SD dari berbagai sumber. Jika ini anda kerjakan dengan sungguh-sungguh penguasan anda
akan menjadi sangat mantap.

A. Tatanan Organisasi Sekolah Dasar


Sejak diberlakukannya undang-undang otonomi daerah, pendidikan SD menjadi tanggung
jawab bersama dengan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah. Sesuai dengan Peraturan
Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom, Pemerintah Pusat Berwewenang
untuk menetapkan standar kompetensi siswa dan warga belajar serta pengaturan kurikulum nasional
dan penilaian hasil belajar secara nasional beserta pedoman pelaksanaanya.
Dalam UU No. 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Kewenangan tersebut dipertegas
dalam Pasal 50 Ayat ( 1 ) sampai dengan ( 4 ) yang secara lengkap sebagai berikut.

1) Pengelolaan sistem pendidikan nasional dan standar nasional merupakan tanggung jawab
Menteri
2) Pemerintah menentukan kebijakan nasional dan standar nasional pendidikan untuk menjamin
mutu pendidikan nasional.
3) Pemerintah dan / Pemerintah daerah menyelenggarakan sekurang-kurangnya satu satuan
pendidikan untuk semua jenjang pendidikan yang untuk dikembangkan menjadi satuan
pendidikan yang bertaraf Internasional.
4) Pemerintah Daerah Propinsi melakukan koordinasi penyelengaraan pendidikan.
5) Pemerintah Kabupaten / Kota mengelola pendidikan dasar dan pendidikan menengah.

B. Bentuk – bentuk Penyelegaraan Pendidikan di SD


Pendidikan di SD di selenggarakan dalam berbagai bentuk hal ini juga terkait dengan Wajib
Belajar Sembilan Tahun yang dicanangkan pemerintah yang mewajibkan setiap warga negara dapat
menyelesaikan pendidikan Dasar yang terdiri dari jenjang SD dan SMP.

1. Sekolah Dasar ( SD ) dan Madrasah Ibtidaiyah ( MI )


Anda tentu sudah sangat akrab dengan Sekolah Dasar ( SD ), begitu juga Madrasah
Ibtidaiyah. SD merupakan jenjang pertama pendidikan dasar yang menyelenggarakan
pendidikan umum bagi anak-anak usia 6-12 tahun. Sementara itu MI adalah madrasah yang
menyelengarakan pendidikan umum setingkat SD, disamping pendidikan Agama Islam.

2. SD Unggulan atau Sekolah Nasional Plus


Sekolah ini menyelenggarakan pendidikan umum dengan keunggulan yang merupakan
kelebihannya dari SD biasa. Kelebihan tersebut dapat berupa : ( 1 ) penggunaan bahasa asing
dalam komunikasi sehari-hari atau penggunaan Dwi Bahasa. ( 2 ) jumlah jam pelajaran lebih
banyak, ( 3 ) tersedia pendidikan khusus,ujian, dan sertifikat bagi siswa yang memenuhi standar
kompetensi pada lembaga pendidikan global, ( 4 ) fasilitas yang lengkap dan lebih baik dari
sekolah Nasional dan ( 5 ) jumlah siswa dalam satu kelas relatif kecil.

3. SEKOLAH DASAR LUAR BIASA ( SDLB )


Untuk anak-anak yang memerlukan pelayanan khusus atau yang mempunyai kelainan.
Pendidikan khusus merupakan pendidikan bagi peserta didik yamg memiliki tingkat kesulitan
dalam mengikuti proses pembelajaran karena kelainan fisik, emosional, mental, sosial, dan /
atau memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa. Pendidikan khusus untuk tingkat SD
adalah Sekolah Dasar Luar Biasa ( SDLB ), yang pada umunya terdapat di ibu kota
kabupaten / kota. SDLB menyediakan layanan pendidikan bagi anak-anak yang mempunyai
kesulitan dalam melihat ( Tunanetra ) , mendengar ( Tunarungu ), fisik ( Tunadaksa ),
Kelemahan Mental ( Tunagrahita ), dan yang mempunyai kesulitan emosional sosial ( tuna
Laras ).

4. SEKOLAH DASAR INKLUSI


Jika di SDLB anak-anak dari berbagai kelainan, maka di SD Inklusi berbaur anak biasa
( normal ) dengan aanak luar biasa. Konsep inklusi sebenarnya berawal dari Gerakan
Pendidikan untuk Semua ( Education For ALL ) yang dicanangkan oleh UNESCO. Gerakan
ini menuntut agar semua anak dapat di didik di sekolah yang terdekat dari tempat tinggalnya.
Oleh karena itu, jika di sekitar sebuah SD ada anak-anak yang memerlukan pendidikan
khusus, ia harus dapat di terima di sekolah biasa dan dapat bergaul dengan anak-anak normal
lainnya.

5. PROGRAM PAKET A
Program paket A merupakan program pendidikan nonformal setara SD/MI yang
diperuntukan bagi para peserta didik yang berusia 15-44 tahun. Sebagaimana disebutkan
Acuan Pelaksanaan Pendidikan Keseteraan, 2006), alasan atau kendala tersebut sangat
beragam seperti : ( 1 ) memiliki potensi khusus ( 2 ) waktu yang terbatas karena
dimanfaatkan untuk bekerja, ( 3 ) tempat tinggal yang terisolasi/ terpencil ( 4 ) Keterbatasan
Kemampuan Ekonomi, ( 5 ) faktor Keyakinan dan ( 6 ) punya masalah sosial atau hukum.

6. SEKOLAH RUMAH
Sesuai dengan namanya, Sekolah Rumah atau Lebih terkenal dengan sebutan Home
Scooling , adalah sekolah yang diselenggarakan dirumah. Jika Anda tinggal dikota besar,
anda pasti tidak asing dengan istilah ini karena sekolah seperti ini umumnya berkembang
dikota-kota besar seperti jakarta.
Direktorat Pendidikan Kesetaraan ( 2006 ) mendefinisikan Sekolah Rumah sebagai
layanan pendidikan yang secara sadar, teratur dan terarah dilakukan oleh orang tua / keluarga
di rumah atau tempat-tempat lain dimana proses belajar berlangsung secara kondusif dengan
tujuan agar potensi anak yang unik dapat berkembang secara optimal.

Anda mungkin juga menyukai