JUDUL LAPORAN
LATAR BELAKANG
Generasi muda merupakan generasi penerus bangsa yang memiliki peran sangat
penting bagi agama, bangsa dan negara. Majunya sebuah agama, bangsa, dan negara sangat
ditentukan oleh sikap dan prilaku generasi muda. Dalam menghadapi era globalisasi serta
perdagangan bebas, banyak sekali pengaruh dari moderinisasi diantaranya penyalahgunaan
narkoba. Untuk itu generasi muda khususnya remaja harus siap menghadapi pengaruh-
pengaruh tersebut yang tidak sesuai dengan aturan agama.
Narkoba (singkatan dari Narkotika, Psikotropika dan Bahan Adiktif berbahaya
lainnya) adalah bahan/zat apabila dimasukan dalam tubuh manusia, baik
secara oral/diminum, dihirup, maupun disuntikan sehingga dapat mengubah pikiran, suasana
hati atau perasaan, dan perilaku seseorang. Narkoba dapat menimbulkan ketergantungan
(adiksi) fisik dan psikologis. Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau
bukan tanaman, baik sinteti smaupunsemi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau
perubahan kesadaran, hilangnya rasa sakit dan dapat menimbulkan ketergantungan.
Remaja memiliki karakteristik yang rentan terken kasus penyalahgunaan narkoba. Hal
tersebut disebabkan karena remaja sangat mudah dipengaruhi teman, rasa ingin tahu dan
ingin coba-coba yang dapat mendorong mereka terjerumus dan terjebak dalam
penyalahgunaan narkotika, psikotropika, dan zat adiktif lainnya (NAPZA). NAPZA
merupakan jenis obat atau zat yang diperlukan di dalam dunia pengobatan. Namun, jika
digunakan tanpa pembatasan dan pengawasan yang seksama dapat menimbulkan
ketergantungan serta dapat membahayakan kesehatan dan jiwa pemakainya. Usia remaja
adalah usia yang rentan terhadap penyalahgunaan narkoba. Terdapat sekitar 2 juta orang
pengguna NAPZA di indonesia, mayoritas pengguna berumur 20-25 tahun dan 90%
pengguna narkoba tersebut adalah pria. Usia pertama kali menggunakan narkoba adalah rata-
rata 19 tahun.
Dengan kondisi tersebut, dilakukan kegiatan screening pengguna narkoba
dikalangan remaja guna memperbaiki moral pemuda masa kini untuk tidak mengkonsumsi
narkoba agar dapat menjadi penerus bangsa yang berakhlak mulia. Kegiatan ini di latar
belakangi dengan apabila remaja pengguna narkoba dietmukan lebih awal maka dapat
dilakukan pengobatan serta rehabilitasi yang lebih optimal agar remaja tersebut tidak
mengalami sakit dan gangguan mental yang berat akibat konsumsi narkoba dalam jangka
waktu lama.
PERMASALAHAN
PELAKSANAAN
Kegiatan dilaksanakan
JUDUL LAPORAN
Penyuluhan PHBS untuk Mencegah Diare dan Demam Tifoid di MTs Amal Bakti
LATAR BELAKANG
Anak usia sekolah baik tingkat pra sekolah, sekolah dasar,sekolah menengah pertama
dan sekolah menengah atas adalah suatu masa usia anak yang sangat berbeda dengan usia
dewasa. Di dalam periode ini didapatkan banyak permasalahan kesehatan yang sangat
menentukan kualitas anak dikemudian hari. Masalahkesehatan tersebut meliputikesehatan
umum, gangguan perkembangan, gangguan perilaku dan gangguan belajar. Permasalahan
kesehatan tersebut pada umumnya akan menghambat pencapaian prestasi pada peserta didik
disekolah. Pada siswa sekolah dasar (SD), masalah kesehatan yang dihadapi terkait dengan
perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) yang belum diterapkan dengan baik, sehingga
menimbulkan permasalahan kesehatan, seperti masalah cacingan, diare, saluran pernafasan
akut (ISPA), dan demam tifoid.
Menurut data dari Departemen Kesehatan menyebutkan bahwa diantara 1000
penduduk terdapat 300 orang yang terjangkit penyakit diare sepanjang tahun dan berdasarkan
Badan Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) setiap tahunnya ada 100.000
anak di Indonesia meninggal akibat diare. Menurut hasil Riskesdas tahun 2013, di Indonesia
memang telahterjadi penurunan angka period prevalence diare dari 9,0% tahun 2007 menjadi
3,4% pada tahun 2014. Kelompok umur balita merupakankelompok yang paling tinggi
menderita diare. Karakteristik diare balita tertinggi terjadi pada kelompok umur 12-23 bulan
(7,4%), laki-laki (5,4%), tinggal di daerah pedesaan (5,8%), dan kelompok kuintil indeks
kepemilikan akses terhadap air bersih dan jamban sehatterbawah (6,4%). Selanjutnya insiden
malaria penduduk Indonesia tahun 2007 sebesar 3,1% dan tahun 2014 menjadi 1,8%.
Pendidikan kesehatan di sekolah sangat efektif dilakukan karena sebagian besar waktu
anak-anak berada di sekolah. Selain berfungsi sebagai tempat pembelajaran, sekolah harus
menjadi suatu tempat yang dapat meningkatkan derajat kesehatan peserta didik dengan
meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) serta menciptakan lingkungan yang
sehat. Anak sekolah merupakan kelompok yang sangat peka untuk menerima perubahan atau
pembaharuan, karena kelompok anak sekolah sedang berada dalam taraf pertumbuhan dan
perkembangan. Pada taraf ini anak dalam kondisi peka terhadap stimulus sehingga mudah
dibimbing, diarahkan dan ditanamkan kebiasaan-kebiasaan yang baik, termasuk kebiasaan
berperilaku hidup bersih dan sehat.
PERMASALAHAN
- Banyak anak dan remaja yang terkena penyakit diare dan demam tifoid di daerah kerja
Puskesmas Prabumulih Timur
- Kurangnya pengetahuan dan kesadaran anak dan remaja tentang perilaku hidup bersih
dan sehat untuk mencegah penyakit menular
- Penularan diare dan demam tifoid banyak berasal dari perilaku anak tidak bersih, teman
sekolah dan makanan sekolah yang tidak bersih
PELAKSANAAN
Kegiatan dilaksanakan
Peserta : 50 orang
JUDUL LAPORAN
Screening Kesehatan di SMP IT Al-Istiqomah Prabumulih
LATAR BELAKANG
PERMASALAHAN
- Kurangnya kesadaran akan kesehatan dan gizi pada anak dan remaja
- Kurangnya pengetahuan dan kesadaran tentang perilaku hidup bersih dan sehat pada
anak dan remaja
- Kesulitan dalam memberikan edukasi mengenai kesehatan dan kebersihan kepada anak
dan remaja
- Perlunya pemeriksaan kesehatan pada remaja untuk mengetahui penyakit lebih dini dan
pengobatan lebih efektif
PELAKSANAAN
Kegiatan dilaksanakan
Peserta : 30 orang
POSYANDU LANSIA
LATAR BELAKANG
PERMASALAHAN
- Banyaknya peserta lansia yang membutuhkan pengobatan dasar dan skrining kesehatan
khusus lansia
- Kurangnya tenaga kesehatan untuk lansia di desa-desa
- Kurangnya kesadaran peserta lansia untuk melakukan pemeriksaan kesehatan rutin
mengenai penyakit tidak menular
PELAKSANAAN
PENGOBATAN MASYARAKAT
JUDUL LAPORAN
LATAR BELAKANG
PERMASALAHAN
- Masyarakat desa karang jaya kesulitan dalam menjangkau ke fasilitas kesehatan tingkat
pertama (FKTP) yaitu Puskesmas Prabumulih Timur karena terkendala jarak.
- Kurangnya pengetahuan dan kesadaran tentang perilaku hidup bersih dan sehat pada
masyarakat
- Perlunya pemeriksaan kesehatan pada masyarakat untuk mengetahui penyakit lebih dini
dan pengobatan lebih efektif
- Kurangnya kesadaran masyarakat unutk melakukan pemeriksaan kesehatan rutin
mengenai penyakit menular dan tidak menular
PELAKSANAAN
Kegiatan dilaksanakan
Peserta : 30 orang