Anda di halaman 1dari 15

TEORI ASUHAN KEPERAWATAN

DHF

OLEH :
SYAIPUL RIZAHANI S.Kep
NIM : 19.31.1448
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS
STIKES CAHAYA BANGSA BANJARMASIN

LEMBAR PENGESAHAN

TEORI ASUHAN KEPERAWATAN


DHF

I I

S T I K E S

A
E

OLEH :

SYAIPUL RIZAHANI S.Kep

NIM : 19.31.1448
Banjarmasin,

Mengetahui,

Preseptor Akademik Preseptor Klinik

Fadhil Al Mahdi, S.Kep.,Ns.,M.MKes ( )


TEORI ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN

DHF

I. PENGKAJIAN
a. Identitas atau biodata klien
Meliputi, nama, umur, agama, jenis kelamin, alamat, suku bangsa, status perkawinan,
pekerjaan, pendidikan, tanggal masuk rumah sakit nomor register, dan diagnosa
keperawatan.

b. Keluhan utama
Biasanya klien mengalami demam 5-7 hari dan nyeri otot
c. Riwayat kesehatan
1 ) Riwayat Kesehatan Dahulu
terkadang klien tidak pernah mengalami penyakit seperti yang di deritanya
2) Riwayat Kesehatan Sekarang
Biasanya Klien mengeluh demam, tidak nafsu makan, mual dan lemah, dan klien
di minumkan obat penurun panas namun tidak ada perbaikan
3 ) Riwayat Kesehatan Keluarga
Biasanya ada keluarga pasien yang mengalami DHF
d. Pola pola fungsi kesehatan
1. pola persepsi dan tata leksana hidup sehat
karena kurangnya pengetahuan klien tentang DHF, dan cara pencegahan,
penanganan, dan perawatan serta kurangnya mennjaga kebersihan tubuhnya
akan menimbulkan masalah dalam perawatan dirinya
2. Pola nutrisi dan metabolisme
Pada klien dengan DHF terjadi penurunan nafsu makan dan demam selama 2-
7 hari
3. Pola Aktifitas
Klien akan mengalami kesulitan aktifitas akibat nyeri otot dan tulang sendi
4. Pola eliminasi
Klien akan mengalami Mual, muntah, tidak nafsu makan, diare, konstipasi
5. Istirahat dan tidur
Terjadi perubahan pada pola istirahat dan tidur karena sakit kepala, perubahan
tingkah laku kelemahan dan sakit pada otot
6. Pola hubungan dan peran
Peran klien dalam keluarga meliputi hubungan klien dengan keluarga dan
orang lain, karena gangguan imunitas
7. Pola penanggulangan stress
Biasanya klien merasa cemas dengan kondisinya
8. Pola sensori dan kognitif
Pada klien DHF tidak ada gangguan yang signifikan
9. Pola persepsi dan konsep diri
Biasanya terjadi kecemasan terhadap keadaan penyakitnya
10. Pola reproduksi dan social
Tidak terjadi disfungsi seksual, hanya social pasien yang terganggu karena
dalam perawatan

e. Pemeriksaan fisik
1) Kepala
Bagaimana bentuk kepala, kebersihan kepala, biasanya bentuk bulan simetris
2) Mulut
Biasanya mulut klien terlihat kering dan pecah pecah
3) Mata
Kunjungtiva terlihat pucat, namun penglihatan pasien masih normal
4) Telinga
Biasanya tidak ada kelainan
5) Hidung
Biasa nya mokusa hidung klien sedikit kemerahan
6) Dada
Biasanya tidak ada kelainan fungsi dada
7) Abdomen
Biasanya tidak ditemukan kelainan di daerah abdomen
8) Genitalia
Biasanya tidak ditemukan kelainan di daerah genetalia
9) Anus
Biasanya tidak ditemukan kelainan di daerah anus
10) Ekstermitas
Biasanya klien hanya mengalami otot yang terasa sakit
11) Tanda tanda vital
Biasa nya tanda tanda vital klien normal

B. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa yang mungkin muncul
1. Defisit volume cairan berhubungan dengan peningkatan permeabilitas kapiler
perdarahan, muntah, dan demam
2. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
mual,muntah, tidak ada nafsu makan .
3. Hipertermia berhubungan dengan proses infeksi virus
4. Nyeri Akut b/d Agen injuri fisik (DHF), viremia, nyeri otot dan sendi
5. Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer berhubungan dengan perdarahan

C. Rencana tindakan keperawatan

No Diagnosa Noc Nic


Keperawatan
1. Defisit volume cairan NOC : NIC :
berhubungan dengan  Fluid balance Fluid management
peningkatan  Hydration   Timbang popok/pembalut jika
permeabilitas kapiler ,  Nutritional Status : Food and diperlukan
perdarahan, muntah, fluid Intake   Pertahankan catatan intake
dan demam Kriteria Hasil : dan output yang akurat
 Mempertahankan urine output   Monitor status  hidrasi
sesuai dengan usia dan BB,BJ ( kelembaban membrane
urine normal,HT normal mukosa, nadi adekuat, tekanan
 Tekanan darah,nadi dan suhu darah ortostatik ) ; jika
tubuh dalam batas normal diperlukan
 Tidak ada tanda   Monitor hasil lab yang sesuai
dehidrasi,Elastisitas turgor kulit dengan retensi cairan ( BUN,
baik, membrane mukosa Hmt, osmolalitas urine )
lembab,tidak ada rasa haus   Monitor vital sign
berlebihan .   Monitor masukan makanan
atau cairan dan hitung intake
kalori harian .
  Kolaborasi pemberian cairan
IV
  Monitor status nutrisi
  Berikan cairan
  Berikan Diuretik sesuai
interuksi
  Berikan cairan IV pada suhu
ruangan
  Dorong masukan oral
  Berikan penggantian
nasogatrik sesuai output
  Dorong keluarga untuk
membantu pasien makan .
  Tawarkan snack ( jus buah ,
buah segar )
  Kolaborasikan dokter jika
tanda cairan berlebih muncul
memburuk
  Atur kemungkinan transfuse
  Persiapan untuk transfusi
2. Ketidakseimbangan NOC : NIC :
nutrisi kurang dari   Nutrisional status : Food and  Kaji adanya alergi makanan
kebutuhan tubuh Fluid Intake  Kolaborasi dengan ahli gizi
berhubungan dengan   Nutrisional status : nutrient untuk menentukan jumlah kalori
mual,muntah, tidak intake dan nutrisi yang dibutuhkan pasien
ada nafsu makan .   Weight control  Anjurkan pasien untuk
meningkatkan intake Fe
Kriteria Hasil :  Anjurkan pasien untuk
  Adanya peningkatan berat badan meningkatkan protein dan vitamin
sesuai tujuan C
  Berat badan ideal sesuai dengan  Berikan subsasi gula
tinggi badan  Yakinkan diet yang dimakan
  Mampu mengidentifikasi mengandung tinggi serat untuk
kebutuhan nutrisi mencegah konstipasi
  Tidak ada tanda tanda malnutrisi  Berikan makanan yang terpilih
  Menunjukkan peningkatan ( sudah dikonsltasikan dengan ahli
fungsi pengecapan dari menelan gizi )
             Idak terjadi penurunan berat  Ajarkan pasien bagaimana
badan yang berarti membuat catatan makanan harian.
  Monitor jumlah nutrisi dan
kandungan kalori
  Berikan informasi tentang
kebutuhan nutrisi
 Kaji kemampuan pasien untuk
mendapatkan nutrisi yang
dibutuhkan .

Nutrition Monitoring
 BB pasien dalam batas normal
 Monitoring adanya penurunan
berat badan
 Monitoring tipe dan jumlah
aktivitas yang biasa dilakukan
 Monitoring interaksi anak dan
orangtua selama makan
 Monitor lingkungan selama
makan
 Jadwalkan pengobatan dan
tindakan tidak selama jam makan
 Monitor kulit kering dan
perubahan pigmentasi
 Monitor turgor kulit
 Monitor kekeringan, rambut
kusam, dan mudah patah
 Monitor mual dan muntah
 Monitor kadar albumin, total
protein, Hb, dan kadar Ht
 Monitor makanan kesukaan
 Monitor pertumbuhan dan
perkembangan
 Monitor pucat, kemerahan, dan
kekeringan jaringan konjungtiva
 Monitor kalori dan intake nutrisi
 Catat adanya
edema,hiperemik,hipertonik,papilla
lidah dan cavitas oral
 Catat jika lidah berwarna
magenta ,scarlet
3. Hipertermia NOC : NIC :
berhubungan dengan Thermoregulasi Fever Treatment
proses infeksi virus Kriteria Hasil :   Monitor suhu sesering mungkin
  Suhu tubuh dalam rentang   Monitor IWL
normal   Monitor warna dan suhu kulit
  Nadi dan RR dalam rentang   Monitor tekanan darah, Nadi dan
normal RR
  Tidak ada perubahan warna kulit   Monitor penurunan tingkat
dan tidak ada pusing kesadaran
  Monitor  WBC, Hb dan Hct
  Monitor intake dan output
  Berikan antipireutik
  Berikan pengobatan untuk
mengatasi penyebab demam
  Selimuti pasien
  Lakukan Tapid sponge
  Kolaborasi pemberian cairan
intravena
  Kompres pasien pada lipat paha
dan aksila
  Tingkatkan sirkulasi udara
  Berikan pengobatan untuk
mencegah terjadinya menggigil
Temperatur regulation
  Monitor suhu tiap 2 jam
  Rencanakan monitoring suhu
secara kontinyu
  Monitor TD,nadi dan RR
  Monitor warna dan suhu kulit
  Monitor tanda hipotermi dan
hipertermi
  Tingkatkan intake cairan dan
nutrisi
  Selimuti pasien untuk mencegah
hilangnya kehangatan tubuh
  Ajarkan pada pasien cara
mencegah keletihan akibat panas
  Diskusikan tentang pentingnya
pengaturan suhu dan kemungkinan
efek negative dari kedinginan
  Beritahukan tentang indikasi
terjadinya keletihan dan
penanganan emergency yang
diperlukan
  Berikan Antipireutik jika perlu

Vital sign Monitoring


  Monitor tekanan darah,nadi ,
suhu dan respirasi
  Catat adanya fluktuasi tekanan
darah
  Monitor VS saat pasien
berbaring,duduk atau berdiri
  Auskultasi tekanan darah pada
kedua lengan dan bandingkan
  Monitor tekanan
darah,nadi,respirasi
sebelum,selama,dan setelah
aktivitas .
  Monitor kualitas dari nadi
  Monitor frekuensi dan irama
pernafasan
  Monitor suara paru
  Monitor pola pernafasan
abnormal
  Monitor suhu, warna dan
kelembaban kulit
  Monitor sianosis perifer
  Monitor adanya cushing triad
(tekanan nadi yang melebar,
bradikardi, peningkatan sistolik)
  Identifikasi penyebab dari
perubahan vital sign
4. Nyeri Akut b/d Agen NOC : NIC :
injuri fisik (DHF),   Pain level Pain Management
viremia, nyeri otot dan   Pain control   Lakukan pengkajian nyeri secara
sendi   Comfort level komperehensif termasuk lokasi,
Kriteria Hasil : karakteristik
  Mampu mengontrol nyeri ( tahu ,durasi,frekuensi,kualitas termasuk
penyebab nyeri, mampu lokasi, karakteristik dan faktor
menggunakan tehnik presipitasi
nonfarmakologi untuk mengurangi   Observasi reaksi nonverbal dari
nyeri, mencari bantuan ) ketidaknyamanan
  Melaporkan bahwa nyeri   Gunakan teknik komunikasi
berkurang dengan menggunakan terapeutik untuk mengetahui
manajemen nyeri . pengalaman nyeri pasien.
  Mampu mengenali nyeri ( skala,   Kaji kultur yang mempengaruhi
intensitas, frekuensi dan tanda nyeri respon nyeri
)   Evaluasi pengalaman nyeri masa
  Menyatakan rasa nyaman setelah lampau
nyeri berkurang   Evaluasi bersama pasien dan
  Tanda vital  dalam rentang timkesehatan yang lain tentang
normal ketidakefektifan control nyeri masa
lampau
  Bantu pasien dan keluarga untuk
mencari dan menemukan dukungan
  Kontrol lingkungan yang dapat
mempengaruhi nyeri seperti suhu
ruangan, pencahayaan dan
kebisingan
  Kurangi faktor presipitasi nyeri
  Pilih dan lakukan penanganan
nyeri ( farmakologi,
nonfarmakologi dan interpersonal )
  Kaji tipe dan sumber nyeri untuk
menentukan intervensi
   Ajarkan tentang tehnik
nonfarmakologi
  Berikan analgetik untuk
mengurangi nyeri
  Evaluasi keefektifan control
nyeri
  Tingkatkan istirahat
  Kolaborasikan dengan dokter
jika ada keluhan dan tindakan nyeri
tidak berhasil
  Monitor penerimaan pasien
tentang manajemen nyeri

Analgetic Administration
  Tentukan
lokasi,karakteristik,kualitas, dan
derajat nyeri sebelum pemberian
obat
  Cek intruksi dokter tentang jenis
obat,dosis,dan frekuensi
  Cek riwayat alergi
  Pilih analgetik yang diperlukan
atau kombinasi dari analgetik
ketika pemberian lebih dari satu
  Tentukan pilihan analgetik
tergantung tipe dan beratnya nyeri
  Tentukan analgetik pilihan,rute
pemberian,dan dosis yang optimal
  Pilih rute pemberian secara
IV,IM untuk pengobatan nyeri
secara teratur
  Monitor vital sign sebelum dan
sesudah pemberian analgetik
pertama kali
  Berikan analgetik tepat waktu
terutama saat nyeri hebat
  Evaluasi efektifitas analgesic,
tanda dan gejala (efek samping )
5. Ketidakefektifan NOC : NIC :
perfusi jaringan perifer   Circulation status Peripheral Sensation Management (
berhubungan dengan   Tissue perfusion : cerebral Management sensasi perifer )
perdarahan . Kriteria Hasil :   Monitor daerah tertentu yang
Mendemonstrasikan status sirkulasi hanya peka terhadap
yang ditandai dengan : panas/dingin/tajam/tumpul
  Tekanan systole dan diastole   Monitor adanya paretes
dalam rentang yang diharapkan   Intruksikan keluarga untuk
  Tidak adata ortostatik hipertensi mengobservasi kulit jika ada isi
  Tidak ada tandai – tanda atau laserasi
peningkatan tekanan intracranial   Gunakan sarung tangan untuk
( tidak lebih dari 15 mmHg ) proteksi
Mendemonstrasikan kemampuan   Batasi gerakan pada kepala,leher
kognitif yang ditandai dengan : dan punggung
  Berkomunikasi dengan jelas dan   Monitor kemampuan BAB
sesuai dengan kemampuan   Kolaborasi pemberian analgetik
  Menunjukkan   Monitor adanya tromboplebitis
perhatian,konsentrasi, dan orientasi   Diskusikan mengenai penyebab
  Memproses informasi perubahan sensasi
  Membuat keputusan dengan
benar
Menunjukkan fungsi sensori motori
cranial yang utuh : tingkat
kesadaran membaik, tidak ada
gerakan-gerakan involunter ,

D. Implentasi
Implementasi dilakukan sesuai dengan intervensi keperawatan yang telah direncanakan

E. Evaluasi
Evaluasi merupakan kegiatan akhir dari proses keperawatan, dimana perawat menilai
hasil yang diharapkan terhadap perubahan dari klien dan menilai sejauh mana masalah
klien dapat diatasi.Disamping itu,perawat juga memberiakan umpan balik atau
Pengkajian ulang, seandainya tujuan yang ditetapkan belum tercapai.
Hasil evaluasi yang mungkin didapat adalah :
1. Tujuan tercapai seluruhnya, yaitu klien menunjukkan tanda atau gejala sesuai dengan
kriteria yang diharapkan.
2. Tujuan sebagian yaitu klien menunjukan tanda dan gejala sesuai dengan kriteria yang
diharapkan.
3. Tujuan tidak tercapai, yaitu klien menunjukan tanda dan gejala sesuai dengan kriteria
yang diharapkan

Anda mungkin juga menyukai