Anda di halaman 1dari 9

JAWABAN PERTANYAAN BAB XI KEBIJAKAN

AKUNTANSI PENDAPATAN (PMK 225 TAHUN 2019)

Dosen Pembimbing :
Rasdianto, SE., M.Si., Ak.

Disusun Oleh:

EVI MARIA SIBUEA (170503016)

PROGRAM STUDI S-1 AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2020
1. Buatlah skema klasifikasi Pendapatan-LO

KLASIFIKASI PENDAPATAN-LO

PENDAPATAN PERPAJAKAN-LO PENDAPATAN PNBP-LO PENDAPATAN HIBAH-LO

Penerimaan hasil penjualan minyak bumi


1. Pendapatan PNBP-LO perizinan
a. Sumber Daya Alam Migas

1.Pajak 2.Pajak Pertambahan


2. Pendapatan PNBP-LO layanan
Penghasilan Nilai dan Pajak
(PPh) Penjualan Barang Penerimaan hasil penjualan minyak bumi
Mewah (PPN dan
PPnBM) 3. Pendapatan PNBP-LO Penerimaan hasil penjualan gas bumi
Eksploitasi/Pemanfataan Sumber Daya
Alam (SDA), Setoran overlifting migas kontraktor
a.PPh Migas a. Pajak Pertambahan
4. Pendapatan PNBP-LO yang
NilaI (PPN)
diperoleh dari Investasi Pemerintah
b. PPh b. PPnBM
NonMigas 5. Pendapatan PNBP-LO yang diperoleh b. Sumber Daya Alam NonMigas
dari pemanfaatan aset pemerintah
c. Pajak Bumi dan
c. PPh Bangunan (PBB)
6. Pendapatan-LO lainnya
Ditanggung
Pemerintah
(DTP) d. Pendapatan Pajak
Lainnya
 PNBP (PENDAPATAN NEGARA BUKAN PAJAK
2. Buatlah Skema Klasifikasi Pendapatan-LRA

KLASIFIKASI PENDAPATAN-LRA

PENDAPATAN PERPAJAKAN-LRA PENDAPATAN PNBP-LRA PENDAPATAN HIBAH-LRA

Penerimaan hasil penjualan minyak bumi


1. Pendapatan Pajak Penghasilan 1. Pendapatan dari perizinan

2. Pendapatan Pajak Pertambahan Nilai 2. Pendapatan dari layanan


dan Penjualan Barang Mewah

3. Pendapatan Pajak Bumi dan 3. Pendapatan dari eksploitasi


Bangunan pemanfatan sumber daya alam

4. Pendapatan Bea Perolehan Hak atas 4. Pendapatan dari hasil investasi


Tanah dan Bangunan

5. Pendapatan Cukai
5. Pendapatan dari hasil investasi aset
non keuangan
6. Pendapatan Bea Masuk

6. Pendapatan non perpajakan lainnya


7. Pendapatan Bea Keluar

8. Pendapatan Pajak Lainnya


 PNBP (PENDAPATAN NEGARA BUKAN PAJAK
3. Uraikan komentar Anda atas kedua skema klasifikasi pendapatan pemerintah pusat
tersebut.

Jawab: Di dalam skema klasifikasi pendapatan-LO dan pendapatan-LRA, keduanya sama-


sama memiliki 3 jenis pendapatan. Untuk klasifikasi pendapatan LO dan LRA terdiri atas
pendapatan perpajakan, pendapatan PNBP, dan juga pendapatan hibah. Dalam pendapatan-
LO, Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) masuk dalam bagian Pajak Pertambahan Nilai dan
Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM) sedangkan dalam pendapatan-LRA Pajak Bumi
dan Bangunan (PBB) tidak dimasukkan ke dalam dalam PPnBM tetapi memiliki jenis
klasifikasi sendiri. Dalam pendapatan-LRA juga terdapat jenis-jenis pendapatan lain seperti,
Pendapatan Bea Perolehan atas Tanah dan Bangunan, Pendapatan Cukai, Pendapatan Bea
Masuk, Pendapatan Bea keluar, dan Pendapatan Pajak Lainnya sedangkan dalam pendapatan-
LO tidak ada jenis pendapatan seperti yang diutarakan. Kedua skema klasifikasi itu juga
memiliki kesamaan pada jenis Pendapatan PNBP-LO/LRA yaitu sama-sama memiliki
Pendapatan Perizinan, Pendapatan Layanan, dnan juga dalam Pendapatan atas Pemanfaatan
Sumber Daya namun ada perbedaan pada jenis pendapatan ini, dimana dalam Pendapatan-LO
ada jenis Pendapatan yang diperoleh dari pemanfataan aset pemerintah dan Pendapatan
lainnya sedangkan untuk pendapatan-LRA ada jenis Pendapatan dari hasil investasi aset non
keuangan dan Pendapatan non perpajakan lainnya.

4. Apa basis akuntansi untuk pendapatan-LO dan basis akuntansi pendapatan LRA.
Dari mana mengetahui basis akuntansi tersebut.

Jawab: Pendapatan-LO itu menggunakan Accrual Basis, dimana pendapatan menurut


Accrual Basis diakui pada saat timbulnya hak atas pendapatan tersebut atau ada aliran masuk
sumber daya ekonomi sehingga pendapatan-LO diakui pada saat timbulnya hak atas
pendapatan tersebut atau ada aliran masuk sumber daya ekonomi.
Pendapatan-LRA itu menggunakan Cash Basis, dimana pendapatan menurut cash basis
diakui pada saat kas diterima di Rekening Kas Umum Negara/Daerah atau oleh entitas
pelaporan. Pendapatan-LRA diakui pada saat kas diterima di Rekening Kas Umum
Negara/Daerah atau oleh entitas pelaporan. Pendapatan LRA menggunakan basis kas
sehingga pendapatan LRA diakui pada saat:
 Diterima di rekening Kas Umum Negara/Daerah
 Diterima oleh SKPD atau diterima entitas lain diluar pemerintah daerah atas nama
BUD

5. Uang SPP yang dibayar mahasiswa UNIMED termasuk jenis pendapatan apa?

Jawab:
6. Bagi hasil yang diterima pemerintah pusat dari BUMN termasuk jenis pendapatan
apa?

Jawab: Bagi hasil yang diterima pemerintah pusat dari BUMN termasuk dalam jenis
Pendapatan Penerimaan Negara Bukan Pajak (Pendapatan PNBP) atau yang disebut
dengan penerimaan pemerintah dari laba yang diperoleh dari Badan Usaha Milik Negara
(BUMN) . Pendapatan PNBP-LO adalah hak pemerintah pusat yang berasal dari
pendapatan PNBP yang diakui sebagai penambah ekuitas dalam periode tahun anggaran
yang bersangkutan dan tidak perlu dibayar kembali. Penerimaan Negara Bukan Pajak,
yang selanjutnya disingkat PNBP, adalah semua penerimaan Pemerintah Pusat
yang diterima dalam bentuk penerimaan dari sumber daya alam, pendapatan
bagian laba Badan Usaha Milik Negara (BUMN), PNBP lainnya, serta pendapatan
Badan Layanan Umum (BLU).

7. Berikan critical review atas isi bab 11 tersebut.

Jawab: Critical review bab XI Kebijakan Akuntansi Pendapatan

Dalam materi kebijakan Akuntansi Pendapatan, jenis pendapatan terbagi atas dua yaitu
Pendapatan-LO dan Pendapatan-LRA.
I. Pendapatan-LO adalah hak pemerintah yang diakui sebagai penambah ekuitas dalam
periode tahun anggaran yang bersangkutan dan tidak perlu dibayar kembali. Menurut
jenis pendapatannya, pendapatan LO dibagi menjadi tiga jenis pendapatan yaitu
Pendapatan Perpajakan-LO, Pendapatan PNBP-LO serta Pendapatan Hibah-LO.
Penjelasannya adalah sebagai berikut:
(A) Pendapatan Perpajakan-LO adalah hak pemerintah pusat yang berasal dari
pendapatan perpajakan yang diakui sebagai penambah ekuitas dalam periode tahun
anggaran yangbersangkutan dan tidak perlu dibayar kembali.
Pendapatan Perpajakan-LO, terdiri atas:
1.Pajak Penghasilan (PPh), yang dibagi menjadi:
a) PPh Minyak dan Gas Bumi (Migas) yaitu pendapatan pajak yang berasal dari sektor
minyak dan gas bumi.
b) PPh Non Migas yaitu pendapatan pajakpenghasilan yang berasal dari sektor selain
minyak dan gas bumi.
c) PPh Ditanggung Pemerintah (DTP) yaitu terdapat dalam laporan keuangan Direktorat
Jenderal Pajak antara lain Pendapatan PPh Pasal 21 DTP,Pendapatan PPh Pasal 22
DTP,dan lain sebagainya.
2) Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan Barang Mewah (PPN dan PPnBM),
terdiri dari:
a) Pajak Pertambahan Nilai (PPN)yaitu pajak tidak langsung yang dikenakan atas setiap
pertambahan nilai dari barang atau jasa.
b) Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM) yaitupajak yang dikenakan pada saat
penyerahan atau impor Barang Kena Pajak (BKP) Mewah.
c) Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) yaitu pendapatan pajak atas pemanfaatan bumi dan
bangunan yang bersumber dari sektor Perkebunan, Perhutanan, dan Pertambangan
(PBB-P3).
d) Pendapatan Pajak Lainnya terdiri dari Pendapatan Pajak Lainnya dan Pendapatan
Bunga Penagihan Pajak.
(B) Pendapatan PNBP-LO adalah hak pemerintah pusat yang berasal dari pendapatan
PNBP yang diakui sebagai penambah ekuitas dalam periode tahun anggaran yang
bersangkutan dan tidak perlu dibayar kembali.
Pendapatan PNBP-LO terdiri dari beberapa jenis pendapatan yaitu:
1) Pendapatan PNBP-LO Perizinan adalah pendapatan PNBP-LO yang diperoleh dari
kewenangan pemerintah dalam bidang perizinan berasal dari pem berian izin kepada
orang pribadi atau badan yang dimaksudkan.
2) Pendapatan PNBP-LO Layanan adalah pendapatanPNBP-LO yang diperoleh dari
layanan yang diberikan oleh pemerintah kepada wajib bayar.
3) Pendapatan PNBP-LO Eksploitasi/Pemanfataan Sumber Daya Alam (SDA), terdiri
atas: sumber daya migas dan non migas
4) Pendapatan PNBP-LO yang diperoleh dari Investasi Pemerintah diklasifikasikan
menjadi dua yaitu investasi jangka pendek dan investasi jangka panjang.
5) Pendapatan PNBP-LO yang diperoleh dari pemanfaatan Aset Pemerintah adalah
PNBP yang berasal dari antara lain penyewaan aset pemerintah, pendapatan dari kerja
sama antara pemerintah dengan pihak ketiga.
6) Pendapatan-LO lainnya adalah PNBP yang diperoleh dari antara lain terdiri dari
keuntungan penjualan aset, denda akibat perjanjianjperaturan, bunga jasa perbankan,
penerimaan kembali belanja tahun sebelumnya.
(C) Pendapatan Hibah-LO adalah penerimaan Pemerintah dalam bentuk devisa, devisa
yang dirupiahkan, rupiah, barang, jasa dan/atau surat berharga yang diperoleh dari
pemberi hibah, yang berasal dari dalam negeri atau luar negeri yang diakui sebagai
penambah ekuitas dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan.

II. Pendapatan LRA adalah semua penerimaan rekening kas umum negara yang menambah
Saldo Anggaran Lebih (SAL) dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan yang
menjadi hak pemerintah dan tidak perlu dibayar kembali.

Menurut jenis pendapatannya, pendapatan LRA dibagi menjadi tiga jenis pendapatan yaitu
Pendapatan Perpajakan-LRA, Pendapatan PNBP-LRA serta Pendapatan Hibah-LRA.
Penjelasannya adalah sebagai berikut:
(A) Pendapatan Perpajakan-LRA adalah seluruh penerimaan uang yang masuk ke kas
negara yang berasal dari perpajakan pemerintah pusat yang diakui sebagai penambah SAL
dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan dan tidak perlu dibayar kembali.
Pendapatan Perpajakan-LRA antara lain mencakup:
1) Pendapatan Pajak Penghasilan
2) Pendapatan Pajak Pertambahan Nilai dan Penjualan BarangMewah
3) Pendapatan Pajak Bumi dan Bangunan
4) Pendapatan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan
5) Pendapatan Cukai
6) Pendapatan Bea Masuk
7) Pendapatan Bea Keluar
8) Pendapatan Pajak Lainnya
(B) Pendapatan Negara Bukan Pajak-LRA adalah seluruh penerimaan uang yang masuk
ke kas negara yang tidak berasal dari pendapatan pajak pusat dan/ a tau pendapatan hi bah
yang diakui sebagai penambah SAL dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan dan
tidak perlu dibayar kembali.
Jenis Pendapatan Negara Bukan Pajak-LRA yang dipungut oleh Pemerintah Pusat antara
lain mencakup:
1) Pendapatan dari perizinan;
2) Pendapatan dari layanan;
3) Pendapatan dari eksploitasij pemanfatan sumber daya alam;
4) Pendapatan dari hasil investasi;
5) Pendapatan dari hasil investasi aset non keuangan; dan
6) Pendapatan non perpajakan lainnya.
(C) Pendapatan Hibah-LRA adalah seluruh penerimaan uang yang masuk ke kas negara
yang berasal dari hibah yang diterima pemerintah pusat yang diakui sebagai penambah SAL
dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan dan tidak perlu dibayar kembali.

Pendapatan-LRA baik pendapatan perpajakan, pendapatan PNBP, maupun Pendapatan Hibah


dicatat pada saat kas daripendapatan tersebut diterima di rekening kas umum negara kecuali
Pendapatan BLU. Pendapatan BLU diakui oleh pemerintah pada saat pendapatan tersebut
dilaporkan atau disahkan oleh Bendahara Umum Negara.

Anda mungkin juga menyukai