Anda di halaman 1dari 5

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan : Madrasah Aliyah


Mata Pelajaran : Sejarah Kebudayaan Islam
Kelas / Semester : XII / 1
Materi Pokok 7 : Sejarah Perkembangan Islam di Brunei Darussalam
Alokasi Waktu : 1 x 35 Menit

A. KOMPETENSI INTI
KI 1 : Menghargai dan menghayati ajaran agama Islam yang dianutnya.
KI 2 : Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong
royong), santun, dan percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam sekitarnya.
KI 3 : Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual dan prosedural) berdasarkan
rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni budaya terkait fenomena atau
kejadian yang tampak mata.
KI 4 : Mengolah, menyaji dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai,
memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung,
menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain
menurut sudut pandang/teori yang kuat.

B. KOMPETENSI DASAR (KD) DAN INDIKATOR


1.1. Meyakini bahwa berdakwah adalah kewajiban (KD pada KI-1)
1.2 Menghayati nilai-nilai perjuangan dari tokohtokoh Islam dunia sebagai mplementasi dari
kewajiban berdakwah dalam Islam
3.4 Mendeskripsikan sejarah masuknya Islam di Brunei Darussalam
3.4.1. Indikator : Menjelaskan sejarah perkembangan Islam di Brunei Darussalam
3.4.2. Indikator : Mengidentifikasi masuknya Islam di Brunei Darussalam
3.4.3. Indikator : Menjelaskan sistem pemerintahan yang dianut Brunnei Darussalam

C. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mengamati, menanya, mengekplorasi, mengasosiasi dan mengkomunikasikan, peserta
didik dapat menjelaskan sejarah perkembangan Islam di Brunei Darussalam, mengidentifikasi
masuknya Islam di Brunei Darussalam, dan menjelaskan sistem pemerintahan yang dianut

D. MATERI PEMBELAJARAN
1. Materi Fakta :
- Agama Islam dibawa oleh para pedagang dari Cina melalui jalur timur Asia Tenggara.
- Agama Islam menjadi agama resmi negara di Brunei semenjak dipimpin oleh Raja
Awang Alak Betatar yang ketika masuk islam namanya diganti menjadi Muhammad Syah.
- Agama Islamm mulai berkembang pesat ketika Syarif Ali diangkat menjadi Sultan
Brunei pada tahun 1406 M
- Negara Brunei Darussalam merdeka dari Inggri pada 31 Desember 1983
2. Materi Konsep :
- Majelis Agama Islam dibangun di atas dasar undang-undang agama khususnya
Agama Islam
- Mu’izzaddin Waddaulah (Penata Agama dan Negara) menunjukkan ciri keislaman
yang selalu melekat pada setiap raja yang memerintah.

Agama Islam di Brunei Darussalam diperkirakan mulai diperkenalkan sekitar tahun 977
melalui jalur timur Asia Tenggara oleh para pedagang dari negeri Cina. Sekitar 500 tahun
kemudian, agama Islam barulah menjadi agama resmi negara di Brunei Darussalam semenjak
pemerintahannya dipimpin oleh Raja Awang Alak Betatar. Raja Awang Alak Betatar masuk
Islam dan berganti nama menjadi Muhammad Shah sekitar tahun 1406 M.
Islam mulai berkembang dengan pesat di Kesultanan Brunei sejak Syarif Ali diangkat
menjadi Sultan ke-3 Brunei pada tahun 1425. Sultan Syarif Ali adalah seorang Ahlul Bait dari
keturunan cucu Rasulullah SAW, Hasan, sebagaimana yang tercantum dalam Batu Tarsilah
atau prasasti dari abad ke-18 M yang terdapat di Bandar Sri Begawan, ibu kota Brunei
Darussalam.
Selanjutnya, agama Islam di Brunei Darussalam terus berkembang pesat. Sejak Malaka
yang dikenal sebagai pusat penyebaran dan kebudayaan Islam jatuh ke tangan Portugis tahun
1511, banyak ahli agama Islam yang pindah ke Brunei. Masuknya para ahli agama membuat
perkembangan Islam semakin cepat menyebar ke masyarakat.
Kemajuan dan perkembangan Islam semakin nyata pada masa pemerintahan Sultan
Bolkiah (sultan ke-5) yang wilayahnya meliputi Suluk, Selandung, seluruh Pulau Kalimantan,
Kepulauan Sulu, Kepulauan Balabac, Pulau Banggi, Pulau Balambangan, Matanani, dan utara
Pulau Palawan sampai ke Manila.
Di masa Sultan Hassan (sultan ke-9), masyarakat Muslim Brunei memiliki institusi-
institusi pemerintahan agama. Agama pada saat itu dianggap memiliki peran penting dalam
memandu negara Brunei ke arah kesejahteraan. Pada saat pemerintahan Sultan Hassan ini,
undang-undang Islam, yaitu Hukum Qanun yang terdiri atas 46 pasal dan 6 bagian, diperkuat
sebagai undang-undang dasar negara.
Di samping itu, Sultan Hassan juga telah melakukan usaha penyempurnaan
pemerintahan, antara lain dengan membentuk Majelis Agama Islam atas dasar Undang-Undang
Agama dan Mahkamah Kadi tahun 1955. Majelis ini bertugas memberikan dan menasihati
sultan dalam masalah agama ideologi negara. Untuk itu, dibentuk Jabatan Hal Ehwal Agama
yang tugasnya menyebarluaskan paham Islam, baik kepada pemerintah beserta aparatnya
maupun kepada masyarakat luas.Islam.
Langkah lain yang ditempuh sultan adalah menjadikan Islam benar-benar berfungsi
sebagai pandangan hidup rakyat Brunei dan satu-satunya. Pada tahun 1888-1983, Brunei
berada di bawah kekuasaan Inggris. Brunei merdeka sebagai negara Islam di bawah pimpinan
sultan ke-29, yaitu Sultan Hassanal Bolkiah Mu’izzaddin Waddaulah, setelah
memproklamasikan kemerdekaannya pada 31 Desember 1983. Gelar Mu’izzaddin Waddaulah
(Penata Agama dan Negara) menunjukkan ciri keislaman yang selalu melekat pada setiap raja
yang memerintah.

E. METODE PEMBELAJARAN
1. Pendekatan Pembelajaran : Berpusat pada Guru
2. Strategi Pembelajaran : Ekspositori
3. Model Pembelajaran: Ceramah dan Persentasi
F. SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN
Sumber Belajar
 Buku Guru, Untuk Guru Madrasah Aliyah Kelas XII, M. Khalil., Sejarah Kebudaan Islam,
Kementerian Agama, Jakarta: 2016.
 Buku Siswa, Untuk Siswa Madrasah Aliyah Kelas XII, M. Khalil., Sejarah Kebudaan Islam,
Kementerian Agama, Jakarta: 2016.
 Materi terkait di Internet, koran dan majalah
Media/Alat Belajar
 Media/alat peraga/alat bantu bisa berupa tulisan manual di papan tulis, kertas karton
(tulisan yang besar dan mudah dilihat/dibaca), atau dapat juga menggunakan multimedia
berbasis ICT atau media lainnya.

G. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
Kegiatan Deskrepsi Waktu
Pendahuluan/Kegiatan Awal
1. Mengajak semua siswa untuk berdoa yang dipimpin oleh
salah satu siswa
2. Menyapa kondisi kelas dan mengkomunikasikan tentang 5
kehadiran siswa serta kebersihan kelas Menit
3. Guru menyampaikan tujuan belajar yang akan dipelajari
4. Guru mengajak siswa untuk menentukan metode dan
kontrak belajar
Kegiatan Inti 10
menit
Mengamati
Guru menjelaskan masuknya Agama Islam ke Brunei
Darussalam.
Guru menjelaskan sistem pemerintahan Negara Brunei
Darussalam.
Mengeksplorasi/mengumpulkan data/mengeksperimen
 Masing-masing kelompok mendiskusikan materi
pokok

Mengkomunikasikan
Guru meminta murid untuk membacakan resume yang telah
ia buat

Mengasosiasi
Setiap siswa diminta untuk mengkaitkan materi yang
didiskusikan dengan kehidupan sehari-hari
(membandingkan perkembangan Islam di Indonesia
dengan Malaysia)
Kegiatan Penutup 3 menit
1. Guru memberikan penguatan
2. Guru Memberi postes
3. Guru memberikan tugas untuk membaca materi berikutnya
4. Guru bersama siswa membaca doa penutup majlis

H. PENILAIAN PEMBELAJARAN
1. Kolom “Penasaran?”
Guru melakukan penilaian peserta didik pada kegiatan “Penasaran?”.
Aspek yang
No Nama Siswa dinilai Nilai
a b c
1 ....................................
2 ....................................
3 ………………………
4 ………………………
5 ………………………
Aspek dan rubrik penilaian:
 Frekuensi dalam bertanya
- Jika siswa bertanya 3 kali atau lebih, skor 30.
- Jika siswa bertanya 2 kali, skor 20.
- Jika siswa bertanya 1 kali, skor 10.
 Keterkaitan pertanyaan dengan materi.
- Jika pertanyaan sesuai dengan materi, skor 30.
- Jika pertanyaan kurang sesuai dengan materi, skor 20.
- Jika pertanyaan tidak sesuai dengan materi, skor 10.
 Kejelasan/bahasa yang digunakan saat bertanya
- Jika bahasa jelas, lugas, dan mudah dipahami, skor 30.
- Jika bahasa kurang jelas, kurang lugas, dan kurang mudah dipahami, skor 20.
- Jika bahasa tidak jelas, tidak lugas, dan sulit dipahami, skor 10.
a+b+c
Nilai =
3
Catatan:
 Kegiatan bertanya bagi siswa adalah bentuk rangsangan agar siswa berani bertanya dan yang
selama ini sangat sulit dimunculkan.
 Pertanyaan siswa bagaimanapun bentuknya harus diapresiasi, sehingga nilai ini bisa
dijadikan sebagai nilai proses pembelajaran.
 Karenanya, pada poin ‘aspek yang dinilai’, pada poin a dan b, meskipun pertanyaan dan
bahasa tidak tepat, tetap mendapatkan nilai.
 Jika Bapak/Ibu guru merasa kesulitan dan merasa tidak memungkinkan diterapkan di
lapangan, maka penilaian ini tidak harus dilakukan secara kontinyu tiap babnya.

2. Pertanyaan Kognitif
Jawablah pertanyaan dan Perintah berikut!
1. Bagaimana Islam masuk ke Brunei Darussalam?
2. Kenapa Sultan Hasan membentuk Majelis Agama Islam?
3. Apa sistem pemerintahan yang dianut Brunei Darussalam?
4. Kapan Agama Islam mulai masuk ke Brunei Darussalam?

NILAI = Kebijakan Guru

Mengetahui ......, ........................ 20 .....


Kepala MTS Guru Mapel

(BUDIMAN, S. Ag ) ( MOCHAMMAD PANDU


NIP. --- AGUSTIAWAN, S. Pd)
NIP . --

Anda mungkin juga menyukai