Anda di halaman 1dari 27

Prediksi Kasus COVID-19

di Sumatera Utara
6 Mei 2020

dr. Inke Lubis, SpA, PhD


dr. Ivana Alona, MPH
Perjalanan Kasus dan Kematian akibat COVID-19
PDP 162
Kematian
14

Estimasi kasus COVID-19 kolaborasi dengan Oxford


University Como Consortium
1. Afghanistan
2. Brazil
3. Cambodia
4. Cameroon
5. Haiti
6. Indonesia – Sumatera Utara
7. Iran
8. Kyrgyzstan
9. Lao PDR
10. Myanmar
11. Nepal
12. Nigeria
13. Philippines
14. South Africa
15. Thailand
16. Tunisia
17. United Kingdom
18. United States – New York, Southern California
19. WHO Eastern
Mediterranean countries
Estimasi jumlah kasus tanpa intervensi
Estimasi Kematian tanpa Intervensi
Intervensi yang dapat dilakukan
Proporsi individu yang mengisolasi diri setelahpositif untuk COVID (ODP/PDP)

Proporsi individu yang mengurangi kontak dengan orang lain (di rumah,
sekolah dan kantor)

Peningkatan higienitas diri termasuk mencuci tangan dan mengurangi menyentuh


wajah

Proporsi individu yang bekerja dari rumah

Seluruh sekolah yang ditutup, mengurangi paparan antar anak sekolah

Tentukan definisilansia, lalu melakukan isolasi khusus lansia sehingga menurunkan


paparan kepadamereka

Menurunkan jumlah kasus impor dari wilayah yang sudah terjangkit COVID-19

Proporsi individu yang ikut mengisolasi diri selama 14 hari ketika anggota
rumahnya teridentifikasi sebagai PDP/ODP
Intervensi

Cakupan 35%; efikasi 70%

Cakupan 30%; efikasi 70%

Cakupan 30%; kepatuhan 70%

Efikasi 85%

Cakupan 20%

Efikasi 5%
Prediksi Kasus
Tanpa Intervensi vs Intervensi (Penularan rata-rata)

Perkiraan Maret – Oktober 2020


Perbandingan Jumlah Kasus
(Penularan rata-rata)
Perkiraan Jumlah Kasus

• Dengan virulensi yang berbeda-beda, estimasi kasus Maret –


Oktober 2020: 424.956 kasus; dengan yang terdeteksi
berkisar 144.500

• Sebagian besar akan tidak mempunyai


gejala atau hanya gejala ringan o  50-
75% akan bergejala ringan o  72.250
yang membutuhkan pelayanan
kesehatan (gejala sedang/PDP)

Perkiraan
Kematian
Kematian berdasarkan Kelompok Usia

Kematian akibat COVID-


6.768 kematian 19:
Case Fatality Rate
Kebutuhan Bed RS, Bed ICU dan Ventilator
Kapasitas RS Rujukan Corona
RS RS RS
RS
GL Martha RSHAM RS Haji Bunda TOTAL
Tobing Friska Pirngadi
Thamrin
BedRS 49 110 18 20 4 50 251
ICU 2 7 4 0 0 0 13
Ventilat 2 7 4 0 0 0 13
or
Kapan Penularan Berakhir?
Pemutusan Rantai Penularan
• Implementasi intervensi telah dilakukan
– Isolasi mandiri dan karantina anggota keluarga
– Social distancing
– Penutupan sekolah dan kantor
– Hand hygiene
– Karantina pendatang

• Namun penurunan angka kesakitan (529.132 ke 424.956), dan


angka kematian (23.474 ke 23.830) tidak signifikan
Pemutusan Rantai Penularan
• Jika PSBB tidak dapat di implementasikan, intervensi lebih ketat
lainnya diperlukan untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian
– Perpanjangan intervensi hingga 28 Juni 2020
– Social distancing pada 70% warga Sumut/Medan (red zone), dan 70%
kepatuhan
– Penutupan kantor pada 50% tempat bekerja hingga 24 Mei 2020 – 
Deteksi kasus yang lebih cepat untuk memperkuat isolasi diri
• 50% kasus harus diisolasi, dan minimal 50% harus patuh

–  Karantina dari seluruh anggota keluarga dari individu yang terinfeksi


•  50% dari setiap keluarga dari individu yang terinfeksi di karantina selama 14
hari –  Karantina orang tua > 60 tahun
Estimasi dengan Perpanjangan Intervensi

Jumlah kasus menurun tidak banyak berbeda antara


intervensi saat ini dan intervensi lanjutan
Namun, kematian akibat COVID-19 menurun
dari 6766 menjadi 3691 (54.5%)
Terjadi perpanjangan lama wabah
Persiapan Gugus Tugas
Level Pencegahan
1. Penerapan social distancing di 70% masyarakat Medan/Sumut
2. Penutupan 50% kantor
3. Kapasitas deteksi kasus di level puskesmas
4. Kemampuan deteksi dini dan konfirmasi di laboratorium
5. Pemantauan isolasi diri penderita DAN anggota keluarga
6. Karantina orang tua > 60 tahun
Level Pengobatan
1.  Kapasitas RS dan pengobatan
Persiapan Fasilitas Pelayanan Kesehatan
• Perkiraan kasus konfirmasi COVID-19 72.250 selama pandemik
o Tidak semua kasus membutuhkan rawat inap, tapi membutuhkan pelayanan kesehatan
karena individu merasa sakit

• Kematian akibat konfirmasi COVID-19 berkisar 6.768 kematian


o Dapat menurun jika tersedia alat diagnostik yang cepat
Rapid test diperiksa baru pada hari ke-10, RT-PCR diperiksa sejak hari ke-1 sakit
o  Bed RS yang cukup
o Tatalaksana terapi (aluvia, avigan, klorokuin/hidroksiklorokuin, remdesivir, plasma
konvalesen, ventilator)

• Pandemik akan berlangsung hingga 1 September 2020


– Persiapan tenaga kesehatan
– Persiapan APD, alat diagnostik dan obat-obatan
Persiapan Fasilitas Pelayanan Kesehatan
• Kapasitas RS Rujukan dengan jumlah bed RS, bed ICU dan ventilator belum
mencukupi berdasarkan prediksi yang ada
• Untuk dapat mengisolasi dini penderita
– Konfirmasi kasus yang sangat cepat (1-2 hari) WAJIB tersedia agar isolasi dini pasien
dengan diagnosis COVID-19
– 72.250 pasien COVID-1 9 bergejala ke fasilitas pelayanan kesehatan
• 602 Puskesmas yang siap dengan APD
• Dan perujukan untuk pemeriksaan swab sebagai konfirmasi

• Membutuhkan koordinasi berbagai pihak dari dinas kesehatan setempat,


puskesmas, laboratorium deteksi, polisi untuk memastikan social
distancing, isolasi dan karantina terjadi di masyarakat
Perkiraan Kebutuhan APD
Kapasitas 31 Juli 2020 1 Sept 2020
Rumah Sakit Bed Per Hari* (91 hari/13 minggu) (126 hari/18 minggu)

GL Tobing 49 20 1820 2520


Martha Friska 110 32 2912 4032
HAM 18 90 8190 11340
Haji 20 50 4550 6300
Pirngadi 4 4 364 504
Bunda Thamrin ? ? ? ?
Puskesmas 602 1204 109564 151704
TOTAL 201 196 127.400 176.400
*Berdasarkan perhitungan penggunaan hazmat dan N95 mulai 4 Mei
2020

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai