Anda di halaman 1dari 8

Tugas Resume

Amanda Tiara Putri

1943700122

PNEUMONIA

Sitem pernafasan dipengaruhi oleh SSP dan tekanan. Tekanan paru-paru setara 1
atm

Pneumonia → Alveoli, Pleura dan cairan diafragma

Alveoulus → Sel tipe 1 = berfungsi sebaga produksi surfaktan pada paru-paru

↘ Sel tipe 2 = berfungsi sebagai pertukaran CO2 dan O2

Pneumonia dapat disebabkan oleh bakteri dan virus

Mekanisme

Adanya zat asing yang


masuk ke dalam paru-paru
dan mencapai alveolus

Respon imun Hipotalamus

Makrofag aktif Pelepasan


prostaglandin

Makrofag berikatan
dengan zat asing demam

Masuk ke pembuluh darah

Meningkatkan permeabilitas
pembuluh darah

Menyebabkan penumpukan
cairan sehingga terjadi edema
alveolus
Systemic Inflammatory response syndrome (SIRS)

Penurunan volume darah → shock → jantung berdetak lebih cepat (takikardia)


→ meningkatkan suplai darah ke sel-sel

Penurunan stimulant darah → menurunkan fungsi ginjal → urine sedikit

Sesak nafas → alveolus terendam → kolaps penyempitan

Didalam paru-paru tidak terdapat syaraf kalaupun ada yang sakit itu berarti bagian
dari otot.

1. Bagaimana proses terjadinya pembentukan dahak ?


2. Jelaskann perbedaan asma bronkial dan sesak nafas pada pneumonia ? dan
jika ada persamaannya apa ?
3. Mengapa kebanyakan pasien meninggal karena ARSD dan sebagian orang
lagi tidak sampai ARSD ?
Jawab :

1. Pada proses terjadinya dahak itu dikarenakan 3 sinyal aktif, kinotaksis jadi
terbentuklah neutrophil yang berfungsi sebagai fagositosis, semakin tinggi
aktivitas fagositosis maka semakin banyak juga dahak yang diproduksi.
Dahak juga mrupakan salah satu bentuk pertahanan tubuh untuk melawan
virus.
2. Bronkial di bronki sedangkan Pneumonia di alveolus Sesak biasanya
disebabkan oleh peradangan biasnaya peradangan disebabkan oleh hal –
hal tertentu contohnya alergi atau sensitive pada keadaan tertentu.
Perbedaan warna dahak pada pasien yang terkena pneumonia virus
bewarna : putih/bening berbusa sedangkan pada pneumonia bakteri kuning
kehijauan.
3. Bisa disebabkan karena kolaps berkurangnya surfaktan sehingga turunnya
aktivasi kerja surfaktan, respon imun tubuh setiap orang berbda – beda
sehinggal ada yang sampai menyebabkan ARSD dan ada yang tidak.
Pada kasus pneumonia yang sedang on kortikosteroid biasanya bisa digunakan
dulu pengobatan beta 2 agonis contoh obatnya : teofilin, sedangkan pasien yang
memang sedang on kortikosteroid dikarenakan terkena sydrom lain contohnya
SLE tetap diberikan kortikosteroid dengan catatan badan sudah tidak demam lagi
mengapa ? dikarekan ketika badan demam itu artinya badan kita sedang melawan
virus yang ada didalam tubuh sementara jika dikasih kortikosteroid yang dapat
menurunkan system imun akan memperburuk penyakit.

Ada apa saja kelenjar di daerah dada, leher dan tenggorokan

a. Thymus ( tengah dada)


b. Thyroid hormone (tenggorokan)
c. Getah bening (leher samping) – system imun ( melawan infeksi)
d. Saliva( mulut)- amylase
Kelenjar berfungsi menghasilkan hormone
Bradikinin- menyebabkan batuk
Pneumonia Akut vs Kronis

Virus – 3 minggu = sembuh

 Corona virus (sifat virus sama seperti melemahkan system imun dan
menyebabkan ARSD)
 Mucus disana untuk mengeluarkan virus/ infeksidisana.
 HAP – dapat terjadi infeksi kontaminasi silang contoh : 1 kamar 5 orang
Infus(diberikan preventif antibiotic, apabila si pasiennya dari bangsal
bedah)
 Sesak (sesaknya sakit), demam ( infeksi)
Asma bronkial tanpa adanya infeksi tidak demam sedangkan pneumonia dengan
demam

Kapan kortiko digunakan?


contoh = pasien covid 37 hari masih positif

Dapat diberikan pada saat system imun cukup baik,demam tidak ada ( kalau
masih ada berarti masih terjadi infeksi), pasien sudah stabil dan perubahan dalam
rotgennya, pengganti kortikosteroid yaiut B2agonist theophillinapabila batuknya
reda Na asetilsistein ( mengeluarkan dahak dilanjutkan codein untuk menekan .

Kortikosteroid diberikan untuk

1.
2. Mengurangi cairan pada alveolus ( antibiotic)
Host = bakteri (kenapa pneumonia virus diberikan antiobiotik karena virus butuh
hostnya yaitu bakteri jadi kenapa diberikan antibiotic)

 Protocol tidak terjadinya kontaminasi silang


 Yang akan diberikan antibiotic adalah pasien yang di bangsal bedah 3 hari
sebelumnya (antibiotic spectrum luas)dan antibiotic maintenance
Karena pasien bedah pasti melakukan operasi
1. Pasien diharapkan menjaga kebersihan, rajin meminum vitamin dan susu
karna susu merupakan salah satu sumber mineral untuk tubuh tetapi perlu
hati-hati jika diberikan bersama dengan antibiotic. Pemberianya harus
sesuai dengan waktunya.

 Data subjektif = (non kuanti) berupa keluhan, riwayat


 Data objektif = (kuanti) berupa nilai

2. Terapi pengobatan
a) Farmakologis
 Terapi antibiotic antipseudomonas
 Terapi Hipertensi
 Mukolitik
 Antiviral
 Opportunistic (karena lomfosit rendah)
b) Non farmakologis
 Ventilator
3. PCT (digunakan sebagai penanda tingkatan sepsis)
Kasus peningkatan PCT = infeksi bakteri, infeksi non bakteri, trauma,
SIRS
Nilai PCT dapat menjadi penentuan antibiotic dalam kasus sepsis

4. C- Reactive Protein (CRP)


Terjadi peningkatan nilai CRP pada saat terjadi infeksi maupun inflamasi
5. Terapi antibiotic
a. Anti pseudomonas
 Beta lactam antipseudomonas
 Fluoroquinolone antipseudomonas
 Aminoglikosida antipseudomonas
b. Antituberculosis (bila test tuberculin positif) seperti INH atau
Rifampisin

Patofisiologi ARDS

Fase akut (hari 1-6) = tahap eksudatif

- Edema interstitial dan alveolar dengan akumulasi neutrofil, makrofag, dan


sel darah merah

- Kerusakan endotel dan epitel alveolus

- Membran hialin yang menebal di alveoli

Fase sub-akut (hari 7-14) = tahap fibroproliferatif

- Sebagian edema sudah direabsorpsi

- Proliferasi sel alveolus tipe II sebagai usaha untuk memperbaiki kerusakan

- Infiltrasi fibroblast dengan deposisi kolagen

Fase kronis (setelah hari ke-14) = tahap resolusi


- Sel mononuclear dan makrofag banyak ditemukan di alveoli

Fibrosis dapat terjadi pada fase ini

K e ru sa k a n e p ite l
e n d o te l p a ru

K e ru sa k a n e p ite l a lve o li

R e so lu si d a ri in fl a m a si
d a n e d e m a a lv e o li

T e rja d in y a
tra n su d a si
c a ira n y g
k a y a p ro te in
Proses Nekrosis Alveolus

Neutrofil aktivitasnya berlebihan akan mengfagositasis dan yang akan terjadi


kolaps

3 faktor mempengaruhi ARDS

1. Trauma dan shock


2. Genetik faktor
3. Infeksi paru yang berat
Vitamin adalah nutrisi tambahan yang diperlukan bagi tubuh untuk bisa
menunjang kinerja tubuh.

 Vitamin A adalah salah satu vitamin yang berfungsi untuk perkembangan


dan kinerja berbagai organ tubuh, seperti mata, kulit, organ reproduksi,
dan sistem kekebalan tubuh.
  vitamin B kompleks ini memiliki peranan penting di dalam tubuh, seperti
mencegah infeksi, meningkatkan fungsi otak, menunjang produksi sel
darah merah, meningkatkan energi, membantu proses pencernaan, serta
menjaga kesehatan jantung dan saraf. 
 Vitamin C atau asam askorbat adalah salah satu jenis vitamin yang
berperan dalam pertumbuhan dan perbaikan sel-sel tulang, gigi, serta kulit.
Selain itu, vitamin C juga berfungsi untuk melindungi tubuh dari berbagai
infeksi, membantu penyerapan zat besi, mempercepat penyembuhan luka,
serta sebagai antioksidan yang dapat mencegah kerusakan sel akibat
radikal bebas.
 Vitamin D sangat dibutuhkan tubuh untuk membantu proses penyerapan
kalsium dan fosfor. Tidak hanya itu, vitamin D juga bermanfaat untuk
mencegah gangguan pada tulang, seperti rakitis, osteomalacia,
dan osteoporosis, serta memperkuat sistem kekebalan tubuh.
 Vitamin E adalah salah satu antioksidan yang membantu melindungi sel-
sel dari kerusakan akibat radikal bebas
 Vitamin K tergolong vitamin yang larut dalam lemak. Vitamin K berperan
penting dalam proses pembekuan darah, menjaga kesehatan tulang, dan
mengurangi risiko penyakit jantung. 
 Zinc adalah mineral yang berperan penting dalam pertumbuhan,
perkembangan, serta untuk menjaga kesehatan jaringan
tubuh. Zinc banyak terdapat pada daging sapi, daging ayam, dan kacang-
kacangan.
Kortikosteroid pada pneumonia

 Tidak direkomendasikan karena meningkatkan resiko infeksi nosocomial


 Pemberian pada kasus sepsis atau SIRS

Efek samping

 Imunosupresan
 Memperparah DM (jika menderita DM)
 Harus diperhatikan

Anda mungkin juga menyukai