Anda di halaman 1dari 2

Pemicu 1

Nama pemicu : Gigi belum tumbuh


Penyusun : Dr. Wilda Hafny Lubis, drg.,M.Si; Erna Sulistyawati, drg.,Sp.Ort(K);
Karina Sugih Arto, dr.,M.Ked(Ped) Sp.A(K)
Hari/Tangggal : Jumat/ 03 April 2020
Jam : 07.30 - 09.30 WIB

Seorang ibu membawa 2 orang anaknya berobat ke dokter gigi. Anak pertama, perempuan 4
tahun dengan keluhan gigi 11 dan 21 berlubang, ingin ditambal. Ibu juga menanyakan pada
dokter tentang gigi anak keduanya yang laki-laki berusia 3 tahun yang giginya belum tumbuh
juga. Pada pemeriksaan klinis, stunting terlihat pada anak kedua. Pemeriksaan intra oral
ditemukan gigi 51, 52, 53, 61, 62, 63, 71, 72, 73, 81, 82, dan 83 belum tumbuh. Pada lidah
terlihat atropi papilla.

Produk:
Diskusikan kasus diatas dan buat laporan kelompok mengenai:
1. Apakah kasus ini bersifat lokal atau sistemik?
2. Jelaskan gambaran klinis stunting pada anak!
3. Gigi apa sajakah yang seharusnya sudah tumbuh pada usia 3 tahun?
4. Jelaskan data apa saja yang mendukung faktor lokal!
5. Jelaskan data apa saja yang mendukung faktor sistemik yang berperan!
6. Pemeriksaan apa saja yang dilakukan dokter gigi untuk kasus tersebut?
7. Faktor apa sajakah yang dapat menyebabkan pertumbuhan gigi terlambat
tumbuh?
8. Manajemen dental apakah yang dilakukan oleh dokter gigi?

Sidang Pleno:
Masing-masing kelompok mempersiapkan hasil diskusi untuk dipresentasikan sekitar 10-15
menit
Dua atau tiga kelompok yang akan mempresentasikan laporannya akan dipilih secara acak
Setelah presentasi, dilanjutkan dengan diskusi tanggapan oleh kelompok lainnya (10-15
menit)
Pada akhir sidang pleno, akan ada umpan balik (rangkuman) dari narasumber (10-15 menit)
Hasil diskusi kelompok dibuat rangkuman oleh setiap kelompok dan dikumpulkan palling
lambat pada Hari/Tanggal: Senin/06 April 2020 sebelum Jam 12.30 WIB kepada sekretaris
Blok 13 (Indri Lubis, drg,MDSc) untuk dinilai oleh Narasumber
Mahasiswa yang tidak menyerahkan tugas sesuai waktu yang ditentukan maka
nilai tugas akan dikurangi

Bobot Penilaian: laporan diskusi kelom pok sebesar 3%

Sumber Pembelajaran:
Text book IImu Penyakit Mulut
Text book Ortodonsia
Text book IImu Kesehatan Anak
Learning issue:
l. Prosedur diagnosa dan perawatan Penyakit Mulut
2. Endokrinologi anak

JAWABAN.
2. Gambaran Klinis Stunting pada Anak;

Menurut Jurnal of Health Science and Prevention tahun 2019 oleh Muh. Hadi dkk mengenai
Faktor Risiko yang Berhubungan dengan Kejadian Stunting di Indonesia,

Stunting adalah suatu keadaan malnutrisi dimana kurangnya pemenuhan gizi pada anak
sejak lahir. Stunting diukur sebagai status gizi dengan memperhatikan tinggi badan atau
panjang badan, umur dan jenis kelamin balita. Stunting atau dapat disebut sebagai
perawakan pendek (shortness) ditandai dengan terlambatnya pertumbuhan anak yang
mengakibatkan kegagalan dalam mencapai tinggi badan yang normal dan sehat sesuai usia
anak, yang penentuannya dilakukan dengan menghitung skor Z-indeks tinggi badan menurut
umur (TB/U) atau PB/U, kemudian hasilnya diinterpretasikan dalam batas ambang Z-Score
<-2 SD (pendek/stunted) dan <-3SD (sangat pendek/severely stunted).

Sumber : Hadi MI, Kumalasari MLF, Kusumawati E. Faktor Risiko yang Berhubungan dengan
Kejadian Stunting di Indonesia: Studi Literatur. J of Health Science and Prevention.
2019;3(20).

Anda mungkin juga menyukai