Jurnal MPK Hanna Erlina 202180105
Jurnal MPK Hanna Erlina 202180105
IAIN PONOROGO
Hannahanufani@gmail.com
ABSTRAK
PENDAHULUAN
Mutu pendidkan merupan karakteristik jasa pendidkan yang sesuai dengan kriteria
tertentu untuk memenuhi kepuasan penggunaan pendidikan dan menjaga mutu
pendidikan harus ada pengawasan jalannya proses dan komponen pendudukan.
strategi pendidikan nasional merupakan permasalahan utama yang pasti di selesaikan
seperti menetapkan mutu pendidikan cara mengembangkannya adalah dengan tujuan
dan standar kompetensi pendidikan, mengendalikan mutu dalam pendidikan dengan
melakukan penilaian . Hal ini merupakan komponen penting dalam lingkungan
belajar serta pembelajaran dan mempunyai peran dalam mengetahui hasil
pembelajaran. Proses penilaian dalam pengajaran di lakukan untuk memperoleh data
mengenai perkembangan hasil belajar peserta didik dengan harapan menjadi
instrument penjaminan mutu, pengenadalian mutu, serta perbaikan mutu dalam sistem
pendidikan baik secara kelas maupun sekolah. Peningkatan mutu pendidikan
mencakup faktor utama yang menetukan keberhasilan bangsa. Mutu pendidikan
mempunyai arti bahwa lulusan pendidikan memiliki kemampuan yang sesuai
sehingga dapat mengkontribusi bagi pembangunan. Kualitas pendidikan terutama di
tentukan oleh proses belajar mengajar tersebut guru memegang peran penting atau
creator proses belajar mengajar. Dalam kurikulum 2013 penilaian yang di lakukan
mengacu pada Permendikbud No 66 Tahun 2013 tentang standar pendidikan
penilaian bertujuan untuk menjamin bahwa proses dan kinerja yang di capai sesuai
dengan rencana. Di antara penekanan dalam kurikulum 2013 aadalah penilaian
autentik yang sebenarnya sudah ada dalam kurikulum KTSP tetapi
pengimplementasiannya belum optimal. Penilaian autentik berarti keadaan yang
sebenarnya yaitu kemampuan atau keterampilan yang di miliki peserta didik dan
manfaatnya adalah mampu memberi solusi dalam menggambarkan peningkatan hasil
belaja peserta didik baik observasi, menalar, mencoba dan membangun jejaring
tetapi faktanya banyak yang menggunakan aspek kognitif yang berakibat aspek
psikomotorik kemudian aspek afektif kurang di perhatikan. Tujuan peningkatan mutu
pendidkan supaya memandirikan atau memberdayakan sekolah melalui otonomi
kepada sekolah dan turut serta mendorong sekolah untuk melakukan pengambilan
keputusan secara partisipatif dan meningkatkan mutu pendidikan melalui
kemandirian dan inisiatif sekolah dalam mengelola dan memberdayakan sumber daya
yang tersedia kemudian peningkatan kompetisis yang sehat antara sekolah tentang
mutu pendidikan yang akan di capai. Mutu pendidkan sanagat memiliki pengaruh
untuk mengetahui apakah pemanfaatan sumber daya yang tersedia sudah optimal atau
belum. Sekolah bertanggung jawab tentang mutu pendidkan masing masing.
METODOLOGI
Mutu keluaran di pengaruhi oleh mutu masukan dan mutu proses. Pembahasan dalam
hal ini di dasarkan pada komponen masukan , proses dan keluaran. Mutu masukan
pendidikan dapat di lihat dari kesiapan murid dalam mendapatkan kempatan
pendidikan . data pusjas tahun 2004 menunjukan bahwa sebagian siswa (46%) berada
dalam kategori tingkat kebugaran kurang dan tingkat kebugaran sedang (37%).
Secara eksternal komponen masukan pendidikan yang segera signifikan berpengaruh
terhadap peningkatan mutu pendidikan meliputi ketersediaan pendidik dan tenaga
kependidikan yang belum memadai baik secara kualitas dan kuantitas mauoujn
kesejahteraannya, prasarana dan sarana belajar yang belum tersedia dan di daya
gunakan secara kurang optimal, perdanaan pendidikan yang belum memadai untuk
menunjang mutu pembelajaran dan proses pembelajaran yang belum efektif serta
belum efisien . salah satu faktor yang terpenting dalam mempengaruhi kualitas
pendidikan adalah ketersediaan pendidik dan tenaga kependidikan
KAJIAN TEORI
Mutu pendidikan di ukur secara universal baik dari segi output, input dan
outcame sebagian orang menggunakan tolak ukur yang berbeda berdasarkan kondisi
sekolah dan hasil prestasi belajar. Masalah akan muncul jika praktik mengajar hanya
memfokuskan pada penugasan materi dari pada memberikan kompetensi karena
pendidikan merupakan membimbing siswa lewat pengajaran yang di lakukan oleh
guru sehingga memiliki kompetensi yang sangat sesuai dengan bakat.
Dengan terbentuknya kecerdasan dan terbekali oleh kompetensi serta nilai etik
dan terbentuknya watak yang menghasilkan siswa memilki jati diri dan kepercayaan
kuat.hal terebut mengemukakan bahwa guru adalah fasilitator dan organisator dalam
proses pengetahuan dan pengajaran merupakan proses pengangkatan potensi yang
terdapat pada diri peserta didik bertujuan mengarahkan peserta didik untuk
menemukan diri sendiri oleh karena itu guru sangat bertanggung jawab terhadap
terlaksananya proses pengajaran agar mampu menghasilkan lulusan yang berkualitas
Mutu sama halnya dengan baik, cantic dan benar yang merupakan idealisme
yang sudah tidak dapat di kompromi,sedangkan konsep mutu yang sangat relative
memandang mutu bukan sebagai suatu atribut produk maupun layanan tetapi sesuatu
yang di anggap berasal dari produk layanan tersebut. Mutu bisa di katakana ada
apabila sebuah layanan memenuhi spesifikasi yang ada dengan demikian konsep
mutu merupakan derajat atau tingkat tentang baik dan buruknya barang produksi.
Evaluasi Program
Dalam evaluasi program ada banyak model yang dapat di gunakan untuk
mengevaluasi suatu program dan model ini sangat menekankan pada orientasi tujuan
program berorientasi pada keputusan, berorientasi pada pengaruh dan dampak
program.
Berikut langkah langkah standar mutu pendidikan yang sesuai dengan standar
nasional pendidikan dalam pelaksanaannya :
PENUTUP
Hassani. 2019. Pengendalian mutu sekolah. riau: PT. Indragiri Dot Com