Anda di halaman 1dari 13

EVALUASI DARI SEGI MUTU PENDIDIKAN

Hanna Erlina Hanufani

IAIN PONOROGO

Hannahanufani@gmail.com

ABSTRAK

Pendidikan bermutu menghasilkan output secara dinamis melalui pengendalian mutu


kerja Sumber Daya Manusia (SDM) guru yang mengedepankan produktivitas.
Supaya kemampuan teknis, teoritis, bermoral secara optimal dan konseptual maka
harus ada perkembangan produktivitas serta mutu kerja SDM dapat untuk jangka
panjang atau visi misi, juga untuk masa sekarang atau kebutuhan saat ini. Di antara
banyaknya permasalahan yang terjadi oleh bangsa Indonesia salah satunya yaitu
rendahnya mutu pendidikan pada setiap jenjang dan juga jenis pendidikan serta
satuan pendidikan. Dan mutu pendidikan adalah kemampuan sistem pendidikan baik
dari segi pengelolaan pendidikan atau dari proses pendidikan tersebut.

Kata kunci: mutu pendidikan, penilaian pendidikan

PENDAHULUAN

Mutu pendidkan merupan karakteristik jasa pendidkan yang sesuai dengan kriteria
tertentu untuk memenuhi kepuasan penggunaan pendidikan dan menjaga mutu
pendidikan harus ada pengawasan jalannya proses dan komponen pendudukan.
strategi pendidikan nasional merupakan permasalahan utama yang pasti di selesaikan
seperti menetapkan mutu pendidikan cara mengembangkannya adalah dengan tujuan
dan standar kompetensi pendidikan, mengendalikan mutu dalam pendidikan dengan
melakukan penilaian . Hal ini merupakan komponen penting dalam lingkungan
belajar serta pembelajaran dan mempunyai peran dalam mengetahui hasil
pembelajaran. Proses penilaian dalam pengajaran di lakukan untuk memperoleh data
mengenai perkembangan hasil belajar peserta didik dengan harapan menjadi
instrument penjaminan mutu, pengenadalian mutu, serta perbaikan mutu dalam sistem
pendidikan baik secara kelas maupun sekolah. Peningkatan mutu pendidikan
mencakup faktor utama yang menetukan keberhasilan bangsa. Mutu pendidikan
mempunyai arti bahwa lulusan pendidikan memiliki kemampuan yang sesuai
sehingga dapat mengkontribusi bagi pembangunan. Kualitas pendidikan terutama di
tentukan oleh proses belajar mengajar tersebut guru memegang peran penting atau
creator proses belajar mengajar. Dalam kurikulum 2013 penilaian yang di lakukan
mengacu pada Permendikbud No 66 Tahun 2013 tentang standar pendidikan
penilaian bertujuan untuk menjamin bahwa proses dan kinerja yang di capai sesuai
dengan rencana. Di antara penekanan dalam kurikulum 2013 aadalah penilaian
autentik yang sebenarnya sudah ada dalam kurikulum KTSP tetapi
pengimplementasiannya belum optimal. Penilaian autentik berarti keadaan yang
sebenarnya yaitu kemampuan atau keterampilan yang di miliki peserta didik dan
manfaatnya adalah mampu memberi solusi dalam menggambarkan peningkatan hasil
belaja peserta didik baik observasi, menalar, mencoba dan membangun jejaring
tetapi faktanya banyak yang menggunakan aspek kognitif yang berakibat aspek
psikomotorik kemudian aspek afektif kurang di perhatikan. Tujuan peningkatan mutu
pendidkan supaya memandirikan atau memberdayakan sekolah melalui otonomi
kepada sekolah dan turut serta mendorong sekolah untuk melakukan pengambilan
keputusan secara partisipatif dan meningkatkan mutu pendidikan melalui
kemandirian dan inisiatif sekolah dalam mengelola dan memberdayakan sumber daya
yang tersedia kemudian peningkatan kompetisis yang sehat antara sekolah tentang
mutu pendidikan yang akan di capai. Mutu pendidkan sanagat memiliki pengaruh
untuk mengetahui apakah pemanfaatan sumber daya yang tersedia sudah optimal atau
belum. Sekolah bertanggung jawab tentang mutu pendidkan masing masing.
METODOLOGI

Mutu keluaran di pengaruhi oleh mutu masukan dan mutu proses. Pembahasan dalam
hal ini di dasarkan pada komponen masukan , proses dan keluaran. Mutu masukan
pendidikan dapat di lihat dari kesiapan murid dalam mendapatkan kempatan
pendidikan . data pusjas tahun 2004 menunjukan bahwa sebagian siswa (46%) berada
dalam kategori tingkat kebugaran kurang dan tingkat kebugaran sedang (37%).
Secara eksternal komponen masukan pendidikan yang segera signifikan berpengaruh
terhadap peningkatan mutu pendidikan meliputi ketersediaan pendidik dan tenaga
kependidikan yang belum memadai baik secara kualitas dan kuantitas mauoujn
kesejahteraannya, prasarana dan sarana belajar yang belum tersedia dan di daya
gunakan secara kurang optimal, perdanaan pendidikan yang belum memadai untuk
menunjang mutu pembelajaran dan proses pembelajaran yang belum efektif serta
belum efisien . salah satu faktor yang terpenting dalam mempengaruhi kualitas
pendidikan adalah ketersediaan pendidik dan tenaga kependidikan

KAJIAN TEORI

Model Evaluasi CIPP

Dalam evaluasi tentang program pembelajaran dapat meningkatkan mutu


pendidikan di gunakan dengan model CIPP (context, input, process, product). Model
CIPP adalh model evaluasi yang memandang program di evaluasi sebgai suatu
sistem. Model CIPP dapat di terapkan dalam berbagai bidang khususnya dalam
bidang pendidikan yang menggolongkan CIPP sebagai model eavaluasi.

Mutu pendidikan di ukur secara universal baik dari segi output, input dan
outcame sebagian orang menggunakan tolak ukur yang berbeda berdasarkan kondisi
sekolah dan hasil prestasi belajar. Masalah akan muncul jika praktik mengajar hanya
memfokuskan pada penugasan materi dari pada memberikan kompetensi karena
pendidikan merupakan membimbing siswa lewat pengajaran yang di lakukan oleh
guru sehingga memiliki kompetensi yang sangat sesuai dengan bakat.

Dengan terbentuknya kecerdasan dan terbekali oleh kompetensi serta nilai etik
dan terbentuknya watak yang menghasilkan siswa memilki jati diri dan kepercayaan
kuat.hal terebut mengemukakan bahwa guru adalah fasilitator dan organisator dalam
proses pengetahuan dan pengajaran merupakan proses pengangkatan potensi yang
terdapat pada diri peserta didik bertujuan mengarahkan peserta didik untuk
menemukan diri sendiri oleh karena itu guru sangat bertanggung jawab terhadap
terlaksananya proses pengajaran agar mampu menghasilkan lulusan yang berkualitas

Pembelajaran baik harus terdapat perencanaan baik dan melibatkan beberapa


komponen. Belajar adalah proses yang di tandai dengan adanya perubahan pada diri
seseorang mencakup perubahan pengetahuan, perubahan kecakapan, perubahan
kemampuan dengan begitu dapat di fahami bahwa pemebelajaran adalah proses
belajar mengajar yang melibatakan beberapa komponen yakni siswa dan guru yang
memeiliki tujuan untuk perubahan seseorang menjadi manusia yang mempunyai
pengetahuan kemudian keterampilan dan yang terakhir adalah kecakapan hidup.

Mutu sama halnya dengan baik, cantic dan benar yang merupakan idealisme
yang sudah tidak dapat di kompromi,sedangkan konsep mutu yang sangat relative
memandang mutu bukan sebagai suatu atribut produk maupun layanan tetapi sesuatu
yang di anggap berasal dari produk layanan tersebut. Mutu bisa di katakana ada
apabila sebuah layanan memenuhi spesifikasi yang ada dengan demikian konsep
mutu merupakan derajat atau tingkat tentang baik dan buruknya barang produksi.

Dalam orientasi mutu pendidikan dalam upaya memenuhi atau memuaskan


kebutuhan dan harus di perhatikan bahwa manajemen mutu sekolah bukanlah
seperangkat peraturan yang kaku melainkan hakikat, proedur, dan proses untuk
memperbaiki serta meningkatkan mutu sekolah atau cara mengelola seluruh sumber
daya sekolah dengan mengarahkan seluruh pihak yang terlibat di dalamnya dengan
melaksanakan tugas yang sesuai dengan standar.

Evaluasi Program

Evaluasi yang berkaitan erat dengan suta kegiatan pendidikan termasuk


kecakupannya antara lain kurikulum, sumber daya manusia, penyelengara program,
proyek penelitian dalam suatu lembaga dan bertujuan untuk pengambilan keputusan
serta tujuan melakukan evaluasi yaitu a). mengukur pengaruh program terhadap
masyarakat, b)menilai apakah program sudah sesuai dengan rencana, c) mengukur
apakah program sudah seuai dengan standar, d) evaluasi program dapat
mengidentiifikasi dan menemukan mana dimensi program yang jalan dan mana
dimensi yang tidak berjalan.

Tujuan di adakannya evaluasi itu sangat banyak dan bertujuan untuk


mengetahui pencapaian tujuan program dengan mengetahui langkah keterlaksanaan
karena evaluator program ini mengetahui bagaimana dari komponen dan sub
komponen program yang belum terlaksana berikut dengan adanya penyebab hal
tersebut maka evaluasi program dapat di katakana salah satu bentuk penilaian
evaluative.
Model Model Evaluasi Program

Dalam evaluasi program ada banyak model yang dapat di gunakan untuk
mengevaluasi suatu program dan model ini sangat menekankan pada orientasi tujuan
program berorientasi pada keputusan, berorientasi pada pengaruh dan dampak
program.

Berikut langkah langkah standar mutu pendidikan yang sesuai dengan standar
nasional pendidikan dalam pelaksanaannya :

1) Standar kompotensi lulusan


2) Standar isi
3) Standar proses
4) Standar pendidikan dan tenaga kependidikan
5) Standar sarana dan pra sarana
6) Standar pengelolaan
7) Standar pembiayaan
8) Standar penilaian pendidikan
Berikut merupakan pembagian inti mutu :
1) Mutu produk
2) Mutu harga
3) Mutu layanan

HASIL DAN PEMBAHASAN

Berbagai usaha telah di upayakan dan di lakukan supaya dapat meningkatkan


mutu pendidikan baik yang di lakukan pada tingkat nasional maupun tingkat daerah
antara lain : penguatan regulasi hak untuk mendapatkan pendidikan bagi anak usia
sekolah, pendidikan dan pelatihan khusus untuk tenaga pendidik, penguatan dan
peningkatan kompetensi guru, perbaikan sarana dan pra sarana pendidikan,
penyediaan sarana dan prasana pendidikan, pengadaan buku ajar, pengadaan media
pembelajaran.

Tetapi indicator mutu pendidikan belum menunjukan peningkatan yang


berarti dan mutu pendidikan terdiri dari tiga perspektif yaitu. 1) perspektif ekonomi 2)
perspektif sosiologi 3) perspektif pendidikan. Berdasarkan perspektif ekonomi
pendidikan yang bermutu adalah pendidikan yang mempunyai kontribusi tinggi
terhadap pertumbuhan ekonomi. Lulusan pendidikan yang bermutu akan secara
langsung dapat memenuhi angkatan kerja yang dapat memenuhi taraf hidup dan
bermanfaat terhadap pengembangan dan kemajuan masyarakat seperti mobilitas
sosial kemudian perkembangan budaya lalu pertumbihan kesejahteraan dan
pembebasan kebodohan

PENUTUP

Saran dan kesimpulan

Saran dalam peningkatan mutu pendidikan adalah peningkatan kualitas guru,


peningkatan materi, peningkatan dalam pemakaian metode, peningkatan sarana,
peningkatan kualitas belajar.

Dalam orientasi mutu pendidikan dalam upaya memenuhi atau memuaskan


kebutuhan dan harus di perhatikan bahwa manajemen mutu sekolah bukanlah
seperangkat peraturan yang kaku melainkan hakikat, proedur, dan proses untuk
memperbaiki serta meningkatkan mutu sekolah atau cara mengelola seluruh sumber
daya sekolah dengan mengarahkan seluruh pihak yang terlibat di dalamnya dengan
melaksanakan tugas yang sesuai dengan standar.

Tujuan di adakannya evaluasi itu sangat banyak dan bertujuan untuk


mengetahui pencapaian tujuan program dengan mengetahui langkah keterlaksanaan
karena evaluator program ini mengetahui bagaimana dari komponen dan sub
komponen program yang belum terlaksana berikut dengan adanya penyebab hal
tersebut maka evaluasi program dapat di katakana salah satu bentuk penilaian
evaluative.
DAFTAR PUSTAKA

Hassani. 2019. Pengendalian mutu sekolah. riau: PT. Indragiri Dot Com

Arbangi. 2016. Manajemen Mutu pendidikan. Jakarta: Kencana

Salamah, Umi. 2018. Penjaminan Mutu Penilaian Pendidikan : Volume 2. Malang

Yusuf, Muri. 2017. Asesmen dan evaluasi pendidikan. Jakarta: kencana

Anda mungkin juga menyukai