PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Segi positif dari dunia maya ini tentu saja menambah trend
perkembangan teknologi dunia dengan segala bentuk kreatifitas
manusia. Namun dampak negatif pun tidak bisa dihindari. Tatkala
pornografi marak di media Internet, masyarakat pun tak bisa
berbuat banyak. Seiring dengan perkembangan teknologi Internet,
menyebabkan munculnya kejahatan yang disebut dengan
cybercrime atau kejahatan melalui jaringan Internet. Munculnya
beberapa kasus cybercrime di Indonesia, seperti pencurian kartu
kredit, hacking beberapa situs, menyadap transmisi data orang
lain, misalnya email dan memanipulasi data dengan cara
menyiapkan perintah yang tidak dikehendaki ke dalam
programmer komputer. Sehingga dalam kejahatan komputer
dimungkinkan adanya delik formil dan delik materil. Delik formil
adalah perbuatan seseorang yang memasuki komputer orang lain
tanpa ijin, sedangkan delik materil adalah perbuatan yang
menimbulkan akibat kerugian bagi orang lain. Adanya cybercrime
telah menjadi ancaman stabilitas, sehingga pemerintah sulit
mengimbangi teknik kejahatan yang dilakukan dengan teknologi
komputer, khususnya jaringan internet dan intranet.
1
B. Rumusan Masalah
1. Karakteristik Cybercrime
2. Jenis Cybercrime
5. Penanggulangan Cybercrime
C. Tujuan Makalah
BAB II
GAMBARAN UMUM
2
Cybercrime terjadi bermula dari kegiatan hacking yang telah ada
lebih dari satu abad. Pada tahun 1870-an, beberapa remaja telah
merusak sistem telepon baru negara dengan merubah otoritas.
Berikut akan ditunjukan seberapa sibuknya para hacker telah ada
selama 35 tahun terakhir.
3
hacker, FBI menggerebek markas 414 di Milwaukee (dinamakan
sesuai kode area lokal) setelah para anggotanya meyebabkan
pembobolan 60 komputer berjarak dari Memorial Sloan-
Kettering Cancer Center ke Los Alamos National Laboratory.
Comprehensive Crime Contmrol Act memberikan yuridiksi
Secret Service lewat kartu kredit dan penipuan komputer. Dua
bentuk kelompok hacker, the Legion of Doom di Amerika
Serikat dan the Chaos Computer Club di Jerman.
4
Cybercrime merupakan bentuk-bentuk kejahatan yang timbul
karena pemanfaatan teknologi internet. Beberapa pendapat
mengasumsikan cybercrime dengan komputer crime. The U. S
Departement of Justice memberikan pengertian computer crime
sebagai “any illegal act requiring knowledge of computer
technologi for its perpetration, investigation, or prosecution”.
Pengertian tersebut identik dengan yang diberikan Organization
of European Community Development, yang mendefinisikan
computer crime sebagai “any illegal, unehtical or unauthorized
behavior relating to the automatic processing and/or the
transmission of data”.
BAB III
PEMBAHASAN
5
Kejahatan ini merupakan jenis kejahatan atau tindak kriminal
yang dilakukan secara konvensional seperti misalnya
perampokkan, pencurian, pembunuhan dan lain-lain.
b. Sifat kejahatn
c. Pelaku kejahatan
d. Modus kejahatan
a. Unauthorized Access
6
pemilik sistem jaringan komputer yang dimasukinya. Probing
dan port merupakan contoh kejahatan ini.
b. Illegal Contents
d. Data Forgery
f. Cyberstalking
7
Kejahatan jenis ini dilakukan untuk mengganggu atau
melecehkan seseorang dengan memanfaatkan komputer,
misalnya menggunakan e-mail dan dilakukan berulang-ulang.
Kejahatan tersebut menyerupai teror yang ditujukan kepada
seseorang dengan memanfaatkan media internet. Hal itu bisa
terjadi karena kemudahan dalam membuat email dengan
alamat tertentu tanpa harus menyertakan identitas diri yang
sebenarnya.
g. Carding
8
• Crackers/Criminal Minded Hackers, yaitu pelaku memiliki
motivasi untuk mendapat keuntungan finansial, sabotase
dan pengrusakan data. Tipe kejahatan ini dapat dilakukan
dengan bantuan orang dalam.
j. Hijacking
k. Cyber Terorism
9
• Osama Bin Laden diketahui menggunakan steganography
untuk komunikasi jaringannya.
• Pornografi
• Cyberstalking
10
• Cyber-Tresspass
11
A. Cybercrime sebagai tindakan murni kriminal
12
a.Akses internet yang tidak terbatas.
a. Mengamankan sistem
13
dimasuki oleh pemakai yang tidak diinginkan. Pengamanan
sistem secara terintegrasi sangat diperlukan untuk
meminimalisasikan kemungkinan perusakan tersebut.
Membangun sebuah keamanan sistem harus merupakan
langkah-langkah yang terintegrasi pada keseluruhan
subsistemnya, dengan tujuan dapat mempersempit atau bahkan
menutup adanya celah-celah unauthorized actions yang
merugikan. Pengamanan secara personal dapat dilakukan
mulai dari tahap instalasi sistem sampai akhirnya menuju ke
tahap pengamanan fisik dan pengamanan data. Pengaman akan
adanya penyerangan sistem melaui jaringan juga dapat
dilakukan dengan melakukan pengamanan FTP, SMTP, Telnet
dan pengamanan Web Server.
b. Penanggulangan Global
14
4. Meningkatkan kesadaran warga negara mengenai masalah
cybercrime serta pentingnya mencegah kejahatan tersebut
terjadi.
3. Asas nasionality
5. Asas universality
15
Asas ini menentukan bahwa setiap negara berhak untuk
menangkap dan menghukum para pelaku pembajakan.
BAB IV
PENUTUP
16
4. Aspek-aspek hukum kejahatan di dunia maya antara lain, Asas
objective territoriality, Asas nasionality, Asas protective
principle, Asas universality.
1. InfoKomputer.com
17