2970 6447 1 SM PDF
2970 6447 1 SM PDF
1 36 - 44
Nirwani Soenardjo
Jurusan Ilmu Kelautan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
Universitas Diponegoro Semarang
Abstrak
Eucheuma cottonii (Weber van Bosse) merupakan komoditi laut yang potensial
untuk dikembangkan.Budidaya rumput laut ini mempunyai persyaratan lingkungan tertentu
antara lain perairan yang tenang.Lokasi penelitian mempunyai perairan yang dinamis dan
berombak sehingga dibutuhkan suatu metode yang tepat untuk budidaya rumput laut.
Metode yang digunakan dalam budidaya ini adalah metode jaring lepas dasar model
cidaun, model ini menggunakan jarring kantong gunanya untuk melindungi thallusnya.
Tujuan penelitian ini untuk mengkaji laju pertumbuhan Euheuma cottonii di
perairan Bantarpanjang Pulau Nusakambangan. Penelitian ini dilakukan bulan April
sampai Mei 2004. Metode penenlitian ini adalah eksperimen dengan rancangan acak
lengkap pola factorial 2 x 2. Perlakuan berat bibit (100 gr , 150 gr) dan jarak tanam ( 1,5
m , 2 m ) dengan 5 ulangan. Hasil penelitian menunjukkan laju pertumbuhan harian 4,4 %
sehingga metode jaring kantong model cidaun dapat digunakan di lokasi penelitian.
Kata kunci : Eucheuma cottonii, Budidaya, model cidaun, laju pertumbuhan harian
Abstract
Eucheuma cottonii (Weber van Bosse) is a marine commodity, wich need several
particuliarly treatment in the enviroment due to their cultivation. The floating cultivation
model cidaun using the net for sea grass cultivation is the preference methods to protec
the thallus.
The aim of the research is to find the specific growth rate of the Euheuma cottonii
at the Bantarpanjang Nusakambangan Island.
The eksperiment were done from April to Mei 2004. The research eksperiment based on
the randomize with factorial approach 2 x2. The amount of seed (100 gr , 150 gr) and the
seagrass distance ( 1,5 m , 2 m ) were aplied as the treatment with 5 replications.
The research result show that the specific growth rate reach 4,4 % , wich justified that the
cidaun floating methode can be applied as the cultivation methode.
Key Words : Eucheuma cottonii, Cultivation, Cidaun floating metode, specific growth rate
37 Aplikasi Budidaya Rumput Laut Eucheuma cottonii (Weber van Bosse) Dengan Metode
Jaring Lepas Dasar (Net Bag) Model Cidaun (Nirwani)
Buletin Oseanografi Marina Oktober 2011.vol.1 36 - 44
yang mempunyai tipe perairan yang - A2B1 : penanaman dengan berat bibit
berombak. 150 gr dan jarak tanam 1,5 m
- A2B2 : penanaman dengan berat bibit
Materi dan Metode 150 gr dan jarak tanam 2 m
Tahap penanaman pilih thallus
Penelitian ini dilaksanakan April - yang masih muda dan percabangannya
Mei 2004di peraairan Bantarpanjang baguskemudian bibit E. cottonii
Pulau Nusakambangan (Gambar 1). ditimbang 100 gr dan 150 gr masing-
Materi penelitian yang digunakan adalah masing sebanyak 10 buah. Bibit ini
rumput laut Eucheuma cottonii (wber van dimasukkan kedalam kantong yang
Bosse) sejumlah 2500 gram. berupa jarring dan dibudidayakan pada
Metode penelitian yang kedalaman 10 m. Thallus rumput laut ini
digunakan adalah eksperimen dengan dibudidayakan selama 6 minggu (42 hari)
rancangan percobaan factorial 2 x 2 sejak penanaman. Untuk mengetahui
berpola dasar Rancangan Acak Lengkap laju pertumbuhan harian E.cottonii yaitu
(RAL). Variabel tergantung yang diamati dengan cara menimbang berat basah
adalah laju pertumbuhan harian,variable setiap minggu. Pengukuran parameter
tetapnya adalah berat bibit dan jarak lingkungan dilakukan pada waktu
tanam. Masing-masing variable tetap penimbangan bibit.Data laju
mempunyai 2 taraf. Perlakuan tersebut pertumbuhan harian dapat diketahui
sebagai berikut : dengan menggunakan rumus dari Foog
- A1B1 : penanaman dengan berat bibit (1975) dalam Atmadja dkk (1996) :
100 gr dan jarak tanam 1,5 m
- A1B2 : penanaman dengan berat bibit
100 gr dan jarak tanam 2 m
DGR = [( Ln Wt – Ln Wo ) / t] x 100 %
38 Aplikasi Budidaya Rumput Laut Eucheuma cottonii (Weber van Bosse) Dengan Metode
Jaring Lepas Dasar (Net Bag) Model Cidaun (Nirwani)
Buletin Oseanografi Marina Oktober 2011.vol.1 36 - 44
39 Aplikasi Budidaya Rumput Laut Eucheuma cottonii (Weber van Bosse) Dengan Metode
Jaring Lepas Dasar (Net Bag) Model Cidaun (Nirwani)
Buletin Oseanografi Marina Oktober 2011.vol.1 36 - 44
Kebalikan dari hasil penelitian Susanto yang baik dapat mendistribusikan unsur-
(2003) laju pertumbuhan harian unsur tersebut merata.
E.spinosum mengalami kenaikan pada Hasil akhir rerata laju
minggu III. Laju pertumbuhan selain pertumbuhan harian selama 6 minggu
dipengaruhi oleh faktor kecerahan juga yaitu 4,4 % ,cukup baik dan memenuhi
dipengaruhi oleh nutrient dimana nutrient standar minimal pertumbuhan harian 3
dapat sebagai faktor pembatas yaitu %. Akan tetapi dibandingkan dengan
dapat meningkatkan maupun hasil budidaya di Cidaun Jawa Barat
menghambat pertumbuhan rumput laut lebih rendah (7 – 8 %) . Kondisi inidapat
(Soenardjo dkk 2000). Hasil pengamatan dijelaskan secara ekologi yaitu
dari beberapa hasil penelitian yang telah perbedaan lingkungan dimana lokasi
dilakukan ternyata laju pertumbuhan budidaya di Cidaun letaknya jauh dari
untuk berbagai macam perlakuan muara sungai serta berhadapan
terhadap rumput laut akan terlihat langsung dengan Samudera Hindia.
meningkat pada awal percobaan dan Lokasi yang demikian sangat
semakin menurun dengan bertambahnya mendukung bagi pertumbuhan rumput
umur pemeliharaan. laut secara optimal. Hal ini karena tidak
Hasil penghitungan laju ada pengaruh langsung dari daratan dan
pertumbuhan harian E.cottonii pada ombak yang keras sehingga jarang atau
minggu VI (saat pemanenan) perlakuan tidak ditemukan adanya penempelan dari
yang mempunyai nilai tertinggi sampai sedimen, lumut atau epifit lain. Laju
terendah adalah A1B1, A1B2 , A2B1 dan pertumbuhan harian E. spinosum hasil
A2B2 . Kondisi ini menunjukkan bahwa penelitian yang dilakukan oleh
berat bibit 100 gr mempunyai laju Susanto(2003) budidaya menggunakan
pertumbuhan yang lebih baik metode yang sama dan diperairan yang
dibandingkan dengan berat bibit 150 gr. dinamis ( selat Takak Alu-alu perairan
Hasil ini dapat dijelaskan faktor biologi Karimunjawa) lebih rendah (2,5 %)jika
yang berkaitan dengan ruang tumbuh dibandingkan dengan hasil penelitian ini
dan adanya perbedaan tingkat kompetisi (4,4%).
antar individu. Semakin banyak individu
maka semakin tinggi tingkat
kompetisinya. Jarak tanam tidak Kesimpulan
memberikan pengaruh karena hasil laju
pertumbuhan dengan jarak 1,5m maupun Laju pertumbuhan harian E.cottonii
2m relatif sama. Kondisi ini dikarenakan 4,4 % dan hasil yang baik dimiliki oleh
dinamika perairan dengan rerata tinggi berat bibit pada perlakuan A1B1( berat
gelombang 41 cm dan kecepatan arus 100 gr dan jarak tanam 1,5 m) dan A1B2
0,41m/dtk, memungkinkan setiap sampel ( berat 100 gr dan jarak tanam 2m).
rumput laut memperoleh jumlah unsur- Penggunaan metode Cidaun akan lebih
unsur fisik dan kimia pendukung efektif jika digunakan pada saat perairan
pertumbuhan yang sama. Gerakan air dengan ombak yang cukup besar
40 Aplikasi Budidaya Rumput Laut Eucheuma cottonii (Weber van Bosse) Dengan Metode
Jaring Lepas Dasar (Net Bag) Model Cidaun (Nirwani)
Buletin Oseanografi Marina Oktober 2011.vol.1 36 - 44
41 Aplikasi Budidaya Rumput Laut Eucheuma cottonii (Weber van Bosse) Dengan Metode
Jaring Lepas Dasar (Net Bag) Model Cidaun (Nirwani)
Buletin Oseanografi Marina Oktober 2011.vol.1 36 - 44
SK DB JK KT FHit FTab 5 %
Perlakuan 3 0,7721 0,2573 11,590 3,24
A 1 0,75272 0,75272 33,908 4,49
B 1 0,01922 0,01822 0,865 4,49
AB 1 0,00016 0,00016 0,0072 4,49
Error 16 0,3553 0,0222
Σ 10 1,1274
42 Aplikasi Budidaya Rumput Laut Eucheuma cottonii (Weber van Bosse) Dengan Metode
Jaring Lepas Dasar (Net Bag) Model Cidaun (Nirwani)
Buletin Oseanografi Marina Oktober 2011.vol.1 36 - 44
43 Aplikasi Budidaya Rumput Laut Eucheuma cottonii (Weber van Bosse) Dengan Metode
Jaring Lepas Dasar (Net Bag) Model Cidaun (Nirwani)
Buletin Oseanografi Marina Oktober 2011.vol.1 36 - 44
44 Aplikasi Budidaya Rumput Laut Eucheuma cottonii (Weber van Bosse) Dengan Metode
Jaring Lepas Dasar (Net Bag) Model Cidaun (Nirwani)