Dhesya Lo Skenario 1
Dhesya Lo Skenario 1
a. Pengadukan
Bila mengaduk dengan tangan, mangkuk pengaduk harus berbentuk parabolik, halus,
dan tahan terhadap abrasi. Adukan kemudian dengan cepat diputar, dengan secara
periodik menyapu spatula ke dalam mangkuk pengaduk untuk menjamin pembasahan
semua bubuk serta memecahkan endapan, atau gumpalan. Pengadukan harus terus
berlangsung sampai diperoleh adukan yang halus, biasanya dalam 1 menit.
Kebiasaan menambahkan air dan bubuk berulang-ulang untuk mencapai
konsistensi yang tepat harus dihindari. Hal tersebut menyebabkan
ketidakseragaman pengerasan dalam massa adukan, menghasilkan kekuatan
yang rendah dan distorsi, satu penyebab utama ketidakakuratan dalam
menggunakan produk gipsum.
b. Vibrator
Sewaktu menuang ke dalam cetakan model atau die biasanya digunakan vibrator
untuk membantu mengalirnya adonan ke dalam cetakan dan mempermudah
terlepasnya gelembung udara. Penggunaan vibrator otomatis dengan frekuensi tinggi
dan amplitude yang tinggi adalah membantu. Cegah dilakukannya vibrasi yang
berlebih karena dapat menyebabkan distorsi bahan cetak.
c. Pemberian bahan separator
Sebelum dilakukan pencetakan dengan gips sebaiknya pola diberi bahan separasi
seperti Vaseline. Hal ini bertujuan agar setelah gips setting maka akan mudah dilepas.
Namun tidak boleh terlalu berlebihan karena akan membuat permukaan menjadi lebik
lunak.
d. Hindari terjebaknya udara
Adanya kandungan udara dalam pencampuran gips akan dapat menyebabkan
porositas pada hasil akhir dari gips. Terjebaknya udara dalam adukan harus dihindari
untuk mencegah porus yang dapat menyebabkan kelemahan dan ketidakakuratan
permukaan.
e. Kebersihan
Peralatan manipulasi gips harus dijaga kebersihannya. Seperti yang disebut diatas
waktu setting gips akan lebih cepat karena pengadukan. Bowl, spatula, dan vibrator
harus segera dibersihkan segera sebelum setelah menipulasi, sehingga tidak
terkontaminasi bahan lain
(Hatrick and Eakle, 2016).
3. Memahami cara manipulasi dan aplikasi gipsum di bidang kedokteran gigi (preklinik
dan klinik) (Powers and Wataha, 2011) = LO 4
Tahap manipulasi dari gipsum adalah :
Rasio W:P biasanya digunakan dengan perbandingan 1:2 yakni 50ml : 100gr untuk
plaster of paris, dental stone 22-35ml : 100gr. Pengukuran dapat menggunakan alat
silinder pengukuran. Rasio powder dan air mempengaruhi kekuatan stone sehingga
Pengadukan
Dalam melakukan pengadukan perlu dihindari terjadinya gelembung karena dapat
Air dituangkan dahulu pada bowl lalu disusu ldengan powder sedikit demi sedikit
sambil diaduk. Bowl yang benar harus lentur sehingga dapat divibrasi dengan tangan.
Setelah dicampur selama 1 menit working time ditandai dengan bahan menjadi keruh.
Biasanya bahan menjadi kaku, tetapi tidak keras. Tidak dapat dibentuk (8-10 menit
Reaksisetting :
Reaksi kimia selesai dan model terasa dingin kemudian dilakukan penanganan model.
Jika ingin gips lebih lunak, maka diberi air mengalir dan bukan di rendam. Pemberian
air ini bertujuan agar gips tidak menjadi keras, karena pada saat direndam di air
terjadi reaksi higroskopik. Pertumbuhan kristal yang terjadi menjadi lebih cepat
sehingga ekspansi pengerasan dapat lebih besar bila produk gypsum dibiarkan
Anusavice, K.J., Shen, C., Rawls, H.R. 2014. Phillip’s Science of Dental Materials 12th
Edition. China: Elsevier Saunders
Bird, D.L and Robinson, D.S. 2018. Modern Dental Assiting, Twelve Edition. Canada:
Elsevier
Hatrick, C.D. and Eakle, W.S. 2016. Dental Materials : Clinical Application for Dental
Assistans and Dental Hygients, Third edition. USA: Elsevier
Powers, J.M and Wataha, J,C. 2017. Dental Materials Foundations and Applicatios.
USA: Elsevier