Anda di halaman 1dari 6

BAB - II

PEKERJAAN PENDAHULUAN DAN TANAH


2.1. PEKERJAAN PENDAHULUAN
2.1.1 Uraian
1. Kontraktor diwajibkan mengadakan pengukuran dan penggambaran
kembali lokasi pembangunan dengan dilengkapi keterangan - keterangan
mengenai ketinggian tanah, letak pohon, dan letak batas - batas tanah.
2. Ketidak cocokan yang mungkin terjadi antara gambar dengan keadaan
lapangan segera dilaporkan kepada Direksi Pengawas untuk dimintakan
keputusannya.
3. Penentuan titik ketinggian dan sudut - sudut hanya dilakukan dengan
alat-alat waterpass / theodolit yang ketepatannya dapat dipertanggung
jawabkan.
4. Kontraktor harns menyediakan theodolit / waterpass beserta petugas
yang melayaninya untuk kepentingan pemeriksaan Direksi Pengawas
selama pelaksanaan proyek.
5. Pengukuran sudut siku dengan pnsma / benang seeara asas segi tiga
phytagoras hanya diperkenankan hanya untuk bagian - bagian kecil yang
disetujui oleh Direksi Pengawas.
6. Segala pekerjaan pengukuran persiapan termasuk tanggungan
kontraktor.
2.1.2 Persyaratan bahan.
1. Untuk Direksi Keet, Gudang dan Bangsal Kerja Rangka kayu, dinding
papan dan atap seng BJLS 18.
2. Untuk penampungan air disiapkan drum penampungan, air harus
memenuhi kualitas yang ditentukan dalam PBI 1971.
3. Untuk papan nama proyek digunakan tiang dan kayu meranti dan tripleks
atau plat seng.
4. Bahan bouwplank dipakai kayu meranti 5/7 dan papan meranti ukuran
2/20.

17
2.1.3 Pedoman pelaksanaan.
1. Pembuatan papan nama proyek.
Membuat papan namam proyek dari papan dilapis seng dengan
ukuran 200 x 100 cm. Didirikan tegak diatas kayu 5/7 cm setinggi 240 cm.
Diletakkan pada tempat yang mudah dilihat umum. Papan nama proyek
memuat :
- Nama proyek
- Pemilik proyek
- Lokasi proyek
- Jumlah biaya (kontrak)
- Nama Konsultan Perencana
- Nama Konsultan Pengawas
- Nama Pelaksana (Kontraktor)
- Proyek dimulai tanggal, bulan, tahun.
Sebelum pekerjaan dimulai kontraktor harus melakukan
Pembersihan, pengukuran dari existing yang ada dan membuat patok-
patok dan pemasangan bouwplank.
2. Pagar Keliling Pengaman Pekerjaan.
- Pagar didirikan pada batas-batas yang mengelilingi tapak proyek
seperti yang ditentukan dengan tinggi 2 M.
- Pagar proyek terbuat dari seng gelombang BJLS 30, dipasang pada
tiang.
- Rangka pada tiang dan rangka kayu klas II, dan diperkuat dengan
beton setempat.
- Pada tempat-tempat yang ditentukan dalam gambar dibuat pintu
masuk untuk kendaraan angkutan dan pintu masuk orang, pintu
terbuat dari rangka kayu dan selanjutnya ditutup dengan finish cat
dengan persetujuan direksi lapangan.
3. Papan dasar pelaksanaan (Bouwplank).
- Papan dasar pelaksanaan dipasang pada patok kayu sermutu
Meranti ukuran kaso ( 5/7 crn) yang tertancap dalam tanah sehingga

18
tidak bisa digerak - gerakkan / dirubah - rubah berjarak max 1,5 m
satu sarna lain.
- Tinggi sisi atas papan patok ukur harus sarna satu dengan lainnya
kecuali dikehendaki lain oleh Direksi Pengawas.
- Papan dasar pelaksanaan dipasang sejauh 100 cm dari sisi luar galian
tanah pondasi.
- Setelah selesai pemasangan papan dasar pelaksanaan kontraktor
harus melaporkan kepada Direksi Pengawas.
- Sernua pekerjaan pernbuatan pemasangan papan dasar pelaksanaan
termasuk tanggungan kontraktor.
4. Membuat Gudang, bangsal kerja, dan direksi keet.
1. Ukuran luas kantor pemborong dan los kerja serta tempat simpan
bahan bakar, disesuai dengan kebutuhan pemborong dengan tidak
mengabaikan keamanan dan kebersihan dan bahaya kebakaran, serta
memperhatikan tempat yang tersedia sehingga tidak mengganggu
kelancaran kerja dan arus lalu lintas, harus disediakan 3 buah
penyemprot api (extinghuizer) 20 kgs/cm2, 1 (satu) dipemborong, 1
(satu) diletakkan di kantor direksi lapangan, 1 (satu) diletakkan di
daerah yang strategis di los kerja.
2. Khusus untuk simpan bahan-bahan seperti pasir, kerikil harus
dibuatkan kotak simpan dipagar dengan dinding papan, sehingga
masing-masing bahan tidak tercampur dengan bahan lainnya.
3. Pemborong tidak diperkenankan :
1. Menyimpan alat-alat, bahan bangunan diluar pagar proyek,
walaupun untuk sementara.
2. Menyimpan bahan-bahan yang ditolak direksi lapangan karena
tidak memenuhi syarat.

19
2.2. PEKERJAAN TANAH
2.2.1. Lingkup Pekerjaan
1. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan - bahan, alat – alat
dan pengangkutan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan semua "
Pekerjaan tanah ", seperti yang disyaratkan dalam gambar dan
spesifikasi ini.
2. Meliputi pembongkaran bata existing, galian tanah, urugan dan
pemadatan tanah seperti yang ditentukan dalam gambar atau sesuai
petunjuk Direksi Pengawas.
2.2.2. Syarat-syarat pelaksanaan.
1. Pada umumnya, kondisi-kondisi dilapangan dibersihkan, sampah yang
tertanam dan material lain yang tidak diinginkan berada dalam daerah
yang akan dikerjakan, harus dihilangkan, ditimbun, dan kemudian
dibuang dengan cara - cara yang disetujui oleh Direksi Pengawas.
2. Semua sisa - sisa tanaman seperti akar - akar, rumput dsb, harus
dihilangkan sampai kedalaman 0,5 m dibawah tanah dasar / permukaan.
3. Batu atau lain material sejenis, jika ada harus pula dihilangkan sampai
kedalaman 0,5 m dibawah tanah dasar / permukaan pada daerah taman,
kecuali jika tidak dapat dilakukan penghilangan batu - batu tersebut dan
O,5 m dibawah tanah dasar sudah merupakan lapisan yang keras.
4. Semua daerah urugan harus dipadatkan, baik urugan yang telah ada
maupun terhadap urugan yang baru. Tanah urugan harus bersih dari
sisa-sisa tumbuhan atau bahan - bahan yang dapat menimbulkan
pelapukan dikemudian hari.
5. Segala pekerjaan pengukuran persiapan termasuk tanggungan
kontraktor.
6. Kontraktor harus menyediakan alat - alat ukur sepanjang masa
pelaksanaan berikut ahli ukur yang berpengalaman dan setiap kali
apabila dianggap perlu siap untuk mengadakan pengukuran ulang.

20
2.2.3. Pekerjaan Pembongkaran bata existing.
1. Bagian bata yang terkena pembuatan pedestrian taman di bongkar
mencapai permukaan perkerasan cor beton existing agar level ketinggian
pedestrian sama.
2. Seluruh kerusakan pekerjaan yang terjadi pada saat pembongkaran harus
di perbaiki oleh kontraktor atas tanggung jawabnya sendiri.
2.2.4. Pekerjaan galian tanah
1. Pekerjaan galian harus memenuhi syarat - syarat seperti yang ditentukan
dalam gambar. Kontraktor harus menjaga supaya tanah dibawah dasar
elevasi seperti pada gambar rencana atau yang ditentukan oleh Direksi
Pengawas tidak terganggu, jika terganggu kontraktor harus menggalinya
dan mengurug kembali lalu dipadatkan seperti yang telah ditentukan
oleh Direksi Pengawas.
2. Semua galian harus dilaksanakan sesuai gambar dan syarat - syarat yang
ditentukan menurut keperluan.
3. Dasar dari semua galian harus waterpass, bila mana pada dasar setiap
galian masih terdapat akar - akar tanaman atau bagian - bagian gembur,
maka ini harus digali keluar sedang lubang - lubang tadi diisi kembali
dengan pasir.
4. Kontraktor harus memperhatikan pengamanan terhadap dinding tepi
galian agar tidak longsor dengan memberikan suatu dinding penahan
atau penunjang sementara atau lereng yang cukup.
2.2.5. Pekerjaan Urugan dan pemadatan.
1. Pekerjaan meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan peralatan dan
alat-alat bantu yang dibutuhkan demi terlaksananya pekerjaan ini dengan
baik.
2. Pekerjaan galian ini meliputi seluruh detail yang disebutkan atau
ditunjukkan oleh gambar atau sesuai petunjuk direksi pengawas.
3. Seluruh sisa penggalian yang tidak terpakai untuk penimbunan dan
penimbunan kembali, juga seluruh sisa-sisa, puing-puing, sampah -
sampah harus disingkirkan dari lapangan pekerjaan. Seluruh biaya untuk
itu adalah tanggungjawab kontraktor.

21
4. Daerah urugan / daerah yang terganggu harus dipadatkan dengan alat
pemadat kompaetor "vibrator type" yang disetujui oleh direksi
pengawas. Pemadatan dilakukan sampai meneapai hasil kepadatan
lapangan tidak kurang dari 95% kepadatan maksimum hasH laboratorium
(standard proctor).
5. Kepadatan maksimum terhadap kadar air optimum dari percobaan
proctor. Kontraktor harus melaksanakan penelitian kepadatan maksimum
terhadap air optimum minimum satu kali untuk setiap jenis tanah yang
dijumpai dalam tabung gelas atau plastik untuk bukti penunjukkan kering
maksimum dan kadar air optimumnya. Selanjutnya penelitian harus
mengikuti prosedur umum yang dipakai yaitu: ASTMD-1557-70.

22

Anda mungkin juga menyukai