Anda di halaman 1dari 3

Bidang pendidikan telah menjadi salah satu agenda pembaharuan intelektual iqbal, karena ia

melihat intelektualisme islam pada waktu itu dapat dikatakan nyaris berhenti karena kaum
muslim telah berhenti mengambil inspirasi dari al- qur’an . diaknosis yang di tawarkan untuk
menyembuhkan persoalan ini adalah dengan jalan menumbuhkan kembali
semangatintelektualisme melaui tiga sumber, yaitu serapan inderawi, rasio, dan intuisi. Ketika
sumber ini menurut iqbal harus di ambil dan di gunakan secara serempak tanpa harus
mengeampingkan salah satunya . inilah yang disebut pemikiran qur’ani . apabila kaum muslim
mampu melakukan berpikir semacam ini , revolusi pengtahuan dalam dunia islam akan terjadi
secara mengagumkan .

Pendidikan menurut Muhammad Iqbal

Muhammad iqbal secara tekstual sebenarnya belum pernah menulis tentang teori atau filsafat
pendidikan dalam sebuah buku, apalagi sebuah kurikulum pendidikan bagi kaum muslim. Manun
demikian, keseluruhaqn pemikirannya secara kontekstual sesungguhnya telah mengisyaratkan
perlunya dilakukan rekontruksi dalam bidang pendidikan islam. Melalui gubahan sajaknya, iqbal
telah melakukan kritik terhadap system pendidikan yang berlaku pada saat itu. Dalam salah satu
sajaknya, iqbal menulis :

Aku tamat dari sekolah dan pesantren penuh duka,

Disitu tak ku temukan kehidupan,

Tidak pula cinta,

Tak ku temukan hikmah,dan tidak pula kebijaksanaan.

Guru – guru sekolah adalah orang –orang yang tak punya nurani,

Mati rasa, mati selera,

Dan kyai –kyai adalah orang – orang yang tak punya himmah,

Lemah cita, miskin pengalaman.

Sajak ini merupakan kritik Muhammad iqbal yang dilontarkannya kepada system pendidikan
barat dan system pendidikan islam tradisisonal. Dia memandang bahwa sitem pendidikan barat
itu lebih cenderung kepada materialisme. Kecenderungan ini pada gilirannya akan merusak nilai
– nilai spiritual manusia yang lebih tinggi. Pendidikan barat dalam pandangan iqbal kiranya
hanya dapat mencetak manusia menjadi out put yang memiliki intelektual tinggi, tatepi
pendidikan ini tidak menaruh perhatian yang besar terhadap hati nurani anak didik. System
pendidikan seperti ini dapa akhirnya akan menyebabkan pertumbuahan dan perkembangan
manusia yang tidak seimbang antara aspek lahiriyah dengan aspek batiniyah. Adapun pendidikan
islam tradisional di kritik Muhammad iqbal karna pendidikan ini hanya dapat memenjarakan
otak dan jiwa manusia dalam kurungan yang ketat. Pendidikan tradisional dalam kacamata iqbal
kiranya tidak mampu mencetak manusia intelek yang dapat menyelesaikan berbagai persoalan
keduniaan.

System pendidikan barat dan system pendidikan tradisional telah di kritik iqbal dengan tajam.
Kritik ini dilakukan karna ia berpandangan bahwa pendidikan merupakan bagian yang tak dapat
dipisahkan dari peradaban manusia. Bahkan, pendidikan merupakan subtansi dari perdaban
manusia. Pendidikan menurut iqbal yaitu bertujuan membentuk manusia sejati. Dalam hal ini ,
Muhammad iqbal memandang sitem pendidikan yang ada telah gagl mencapai tujuannya.
Pendidikan yang ideal menurutnya adalah pendidikan yang mampu memadukan dualisme secara
sama dan seimbang, antara aspek keduniaan dan apek keakhiratan.

Dalam buku iqbal’s Educational Philoophy mengemukakan bahwa palig tidak ada 8 pandangan
Iqbal tentang pendidikan dalam rangka melaksanakan gagaan Rekonstruksi pemkiranya.
Kedelapan pandangan ini adalah sebagai berikut :

1. Konsep individu
Dalam konsep ini iqbal menekankan bahwa manusia harus dapat memupuk sifat sifat
individualitas manusia agar menjadi manusia sempurna.
2. Prtumbuhan inividu
Proses ini menurut Iqbal bukanlah suatu kejadian dimana individu hanya tinggal
menyesesuaikan diri secara pasif dengan lingkunganya .
3. Keeimbngan jasmani dan rohani
Pengembangan kekayaan batin initidak dapat dilaksanakan dengan melepaskanya dari
kaitan dengan materi. Oleh karena itu, jasmani sebagai realita dengan rohani sebagai ide
harus di padukan dalam proses pengembangan individu.
4. Pertautan individu dengan masyarakat
Masyarakat adalah tempat individu menyatakan keberadaanya. Oleh karena itu tanpa
masyarakat kehidupan individu akan melemah dan tujuan hidupnya menjadi tak terarah.
5. Kreatifitas Individu
Manusia sesungguhnya memiliki kreatifitas perlu di kembangkan secara evolusi dengan
kreatifitasnya manusia mampu melepaskan diri dari keterbatasan , menembus dan
manklukan waktu . Adapun kreatififitas itu sendiri hanya dapat tumbuhkembangkan
melalui proes pendiodikan.
6. Peran intelek dan intuisi
Iqbal berpendapat bahwa kebenaran metafisik tidak dapat diraih dengan jalan melatih
intelek. Kebenaran metafisik hanya dapat diperoleh dengan jalan memusatkan perhatian
pada apa yang mungkin di tangkap oleh uatu kemampuan disebut dengan intuisi.
7. Pendidikan watak
Watak ini mencakup sensifitas dan kekuatan . sensitive terhadap peri kenmanusiaan dan
nilai-nilai ideal, dan kekuatan dalam berpegang pada maksud yang telah di cetukan dalam
kalbu. Untuk dapat mengembangkan watak seperti ini, menurut iqbal, pendidikan
hendaknya dapat mempuk tiga sifat yang merupakan unsure utama manusia yaitu
keberanian , toleransi dan keprihatinan.
8. Pendidikan social
Iqbal bermaksud mengungkapkan bahwa tata kehidupan social seharusnya secara aktif
dapat menguras dan menggali egala kekuatan yang tersirat dalam ilmu pengetahuan,
diamping dapat pula mengontrol dan mengawasi lingkungan kebendaan. Tidak mungkin
membangun suatu tatanan social tanpa disertai dengan pemupukan ilmu pengetahuan dan
pemanfaatanya, demi mencapai tujuan yang hendak di capai masyarakat manusia1 .

1
Buku filsafat pendidikan islam hal 287-293

Anda mungkin juga menyukai