Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH PROMOSI KESEHATAN

UPAYA PROMOSI KESEHATAN DALAM PELAYANAN KEBIDANAN


PERSALINAN, NIFAS, DAN MENYUSUI

DISUSUN OLEH :

Kelompok 2
Angel Fitriana Yemima Marcelina
Erna Milawati
Frisca Indah Kusuma Wardani
Putri Imanda
Rima Nor Fadilla
Suraedah Idris
Widya Rana

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN


KALIMANTAN TIMUR
JURUSAN KEBIDANAN
PROGRAM STUDI D-III KEBIDANAN SAMARINDA
TAHUN AJARAN 2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena oleh
berkat rahmat - Nya kami dapat menyelesaikan Makalah ini dengan baik.
Kami menyadari banyaknya kesalahan dan kekurangan dalam penyusunan
laporan ini maka dari itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun
dari pembaca sekalian dan memberi pengetahuan yang baru kepada para pembaca
sekalian.
Semoga makalah ini bermanfaat dan dapat dipahami dengan baik, kami juga
mohon maaf jika ada salah kata dan kekeliruan yang terdapat di laporan ini.

Senin, 24 Januari 2020

Penyusun
Daftar Isi

Kata Pengantar.......................................................................................................i
Daftar Isi.................................................................................................................ii
BAB I : Pendahuluan.............................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................1
C. Tujuan............................................................................................................1
BAB II : Pembahasan............................................................................................2
A. Upaya Promosi Kesehatan Dalam Pelayanan Kebidanan.......................2
BAB III : Penutup..................................................................................................7
Daftar Pustaka ......................................................................................................8
BAB I
Pendahuluan

A. Latar Belakang
Bergesernya pendidikan kesehatan menjadi promosi kesehatan, tidak
lepas dari sejarah praktik pendidikan kesehatan pada masyarakat indonesia
dan praktik kesehatan masyarakat secara global. Praktik pendidikan kesehatan
pada waktu lampau, sekurang kurangnya pada tahun 1990 an, sangat
menekankan pada perubahan prilaku masyarakat. Para praktisi pendidikan
kesehatan telah bekerja keras untuk memberi informasi melalaui berbagai
media dan teknologi pendidikan dan kepada masyarakat, dengan harapan
masyarakat mau melakukan hidup sehat sesuai yang diharapkan.
Peran promosi kesehatan sangat penting dalam memelihara dan
meningkatkan kesehatan dalam berbagai kegiatan program kesehatan. Karena
kesehatan merupakan totalitas dari faktor lingkungan prilaku, pelayanan
kesehatan, dan faktor lingkungan. Lingkungan merupakan faktor terbesar,
selain langsung mempengaruhi kesehatan dan mempengaruhi prilaku, begitu
juga sebaliknya, prilkau juga mempengaruhi lingkungan dan faktor yang lain.
Dapat diartikan bahwa prilaku merupakan faktor terbesar ke dua setelah
faktor lingkungan yang memepengaruhi kesehtan individu, kelompok, dan
masyarakat. Oleh sebab itu, sebagai upaya dalam rangka membina dan
meningkatkan kesehatan masyarakat, pemerintah membuat intervensi natau
upaya untuk meningkatkan kesehatan masyarakat agar tujuan yang telah
ditetapkan dalam visi pembangunan dapat tercapai secara optimal.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaiamana upaya promosi kesehatan dalam pelayanan kebidanan
persalinan?
2. Bagaimana upaya promosi kesehatan dalam pelayanan kebidanan nifas?
3. Bagaimana upaya promosi kesehatan dalam pelayanan kebidanan
menyusui?
C. Tujuan
1. Mengetahui upaya promosi kesehatan dalam pelayanan kebidanan
persalinan.
2. Mengatahui upaya promosi kesehatan dalam pelayanan kebidanan nifas.
3. Mengetahui upaya promosi kesehatan dalam pelayanan kebidanan
menyusui.
BAB II
Pembahasan

A. Upaya Promosi Kesehatan Dalam Pelayanan Kebidanan


Upaya promosi kesehatan adalah setiap kegiatan untuk memelihara
dan meningkatkan kesehatan yang dilakukan oleh pemerintash dan
masyarakat. Hal ini berarti derajat kesehatan, baik kesehatan individe,
kelompok, atau masyarakat, harus di uapayakan. Upaya mewujudkan
kesehatan ini di lakukan oleh individu, kelompok, atau masyarakat baik
secara institusional oelh pemerintah atau pun swadaya masyarakat
(LSM).Promosi kesehatan jika dilihat dari segi seni, yakni praktisi atau
aplikasi kesehatan merupakan penunjang bagi program kesehatan lainnya,
misalnya pemberantasan penyakit, perbaikan gizi, program pelayanan
kesehatan, program kesehatan ibu dan anak (KIA) dan sebagainya, sangat
perlu di tunjang oleh promosi kesehatan. Pembangunan kesehatan pada
hakikatnya di arahkan guna mencapai kesadaran, kemauan, dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap hidup, yang menyangkut setiap fisik,
mental maupun sosial budaya dan ekonomi. Untuk mencapai derajat
kesehatan yang optimal di lakuakn berbagai uapaya pelayanan kesehatan
yang menyeluruh, terarah dan berkesinambung. Dalam globalisasi
ekonomi, kita di hadapakan pada persaingan global yang semakin ketat
yang menuntut kita semua untuk menyiapkan manusia indonesia yang
berkualitas tinggi sebagai generasi penerus bangsa yang harus di
persiapkan sebaik mungkin secara terencana, terpadu dan bersinambung.
Pencapaian derajat kesehatan yang optimal tersebut tertuang daslam
kesepakatan global yang di sebut millenium development goals ,SDGS.
SDGS atau tujuan pembangunan millenium adalah upaya memenuhi hak
dasar kebutuhan manusia untuk hidup sehat.
SDGS adalah upaya untuk memenuhi hak hak dasar kebutuhan,
yang tertuang dalam 8 sasaran pembangunan. Bidan meruapakan salah
satu tenaga kesehatan yang memiliki posisi penting dan strategis terutama
dalam sasaran pembangunan millenium no 4 dan 5, ytaitu penurunan
angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB). Bidan
memberikan pelayanan kebidanan yang berkesinambung dan paripurna,
berfokus pada aspek pencegahan, promosi dalam berlandaskan kemitraan
dan pemberdayaan masyarakat bersama sama dengan tenaga kesehatan
lainnya untuk senantiasa siap melayani siapa saja yang membutuhkan,
kapan, dan dimana pun berada. Beberapa upaya promosi kesehatan dalam
lingkup kebidanan untuk mendukung tercapainya MDGs adalah sebagai
berikut.
1. Upaya Promosi Kesehatan Dalam Pelayanan Persalinan
Persalinan adalah suatu hal yang dihayati. Walaupun demikian
ibu dalam masa persalinan memerlukan bantuan bidan. Kehadiran
bidan sewaktu ibu dalam masa persalinan adalah untuk
menyelamatkan ibu dan bayinya melalui bimbingan dan bantuan agar
persalinan terjadi secara fisiologis didalam kondisi lingkungan yang
sehat.
a). Kala pertama
Awal kala pertama di tunjukan dengan kontraksi uterus ringan.
Rasa sakit mulai dari punggung dan meluas ke perut bawah.
Kontraksi ini biasanya terjadi setiap 10 sampai 15 menit dan
berlangsung selama 30 detik. Dari vagina keluar cairan berlendir dan
campuran sedikit darah.
Pemeriksaan abdomen dilakukan untuk menentukan letak dan
denyut jantung bayi. Denyut jantung bayi diperiksa setiap 4 jam.
Tanda vital ibu juga diperiksa setiap 4 jam. Ibu diberi tahu bahwa
persalinan mulai dan upayakan agar ibu tenang.
Bila ketuban belum pecah ibu diperkenankan berjalan atau
melakukan pekerjaan biasa. Bila kontraksi uterus semakin kuat setiap
3-5 menit. Pemeriksaan dalam dilakukan. Dalam kondisi demikian
serviks membuka dari 3 sampai 8 cm. Diperiksa apakah ketuban
sudah pecah.
Ibu mungkin merasa cemas, sangat tidak enak, nyeri dan tekanan
pada panggul bertambah. Bidan selalu berada disamping pasien ibu
ditenangkan, diajari bernafas dengan dada selama kontraksi. Ibu
dianjurkan tidur pada awal persalinan untuk menyusun tenaga. Alat-
alat persalinan disediakan, demikian pula tempat tidur dan tempat
tidur untuk bayi.
Menjelang akhir kala satu umumnya ibu semakin gelisah,
kadang-kadang tungkai dan tangan bergetar. Dahi dan atas-atas bahu
ibu berkeringat, muka kemerah-merahan. Dalam kondisi demikian
ibu diminta bernafas dengan dada.
b). Kala dua
Pada kala dua bidan melakukan tindakan sebagai berikut:
1) Ibu diajari cara mengedan pada waktu datangnya kontraksi
2) Ibu menarik nafasdalam-dalam dan menahan nafas dengan
mulut, kepala diangkat dan mengedan dengan kekuatan otot dan
perut. Pada saat bersamaan ibu diminta mengendorkan otot dasar
panggul, ibu mengedan selama kontraksi dan beristirahat bila
kontraksi berhenti.
3) Kepala bayi disokong, segera setelah melintas mulut vagina.
Kepala tersebut sedikit diputar apabila keluar tengkurap untuk
menjaga berlangsungnya peredaran darah. Lendir dibersihkan
dari hidung dan mulut bayi.
4) Bayi disambut sampai keseluruhannya lahir dan kemudian
diletakkan diatas perut ibu untuk melakukan IMD.
5) Beri ucapan selamat kepada ibu dan beritahukan tentang
keadaan dan jenisnya.
c). Kala tiga
Periode pada waktu kala ketiga ini berlangsung sekitar 1-20
menit, kontraksi rahim dan tidak nyeri. Tanda- tanda plasenta terlepas
adalah uterus berkontraksi dan berbentuk bulat, tali pusat
memanjang. Ibu disuruh mengedan bila rahim berkontraksi untuk
mengeluarkan plasenta. Darah keluar dari vagina.
d). Kala empat
Pada fase ini uterus teraba dan uterus berkontraksi secara
berkala, perdarahan dari vagina keluar sehingga penggantian kain
diperlukan. Dalam fase ini, ibu istirahat total ditempat tidur dan beri
minum bila kehausan. Perdarahan pervagina selalu diamati, demikian
pula tanda-tanda vital.
2. Promosi Kesehatan Nifas
Promosi kesehatan nifas dapat diberikan kepada ibu pasca persalinan
dan keluarganya. Ini diberikan untuk menambah pengetahuan ibu dan
keluarga dalam menghadapi masa nifas ini ibu, sehingga dalam masa nifas
ini ibu dan keluarga siap dan tahu apa yang harus dilakukan dan tidak boleh
di lakukan.
Tujuan promosi kesehatan nifas adalah :
a) Menjaga kesehatan ibu dan bayinya, baik fisik maupun psikologis
b) Mendukung dan memperkuat keyakinan diri ibu dan memungkinkan
ia melaksanakan peran ibu dalam situasi keluarga dan budaya yang
khusus
c) Memberikan pendidikan kesehatan tentang perawatan kesehatan
diri, nutrisi, keluarga berencana, menyusui, pemberian imunisasi, kepada
bayinya dan perawatan bayi sehat.
Setelah pasca persalinan ini, bidan sangat dibutuhkan dalam
menghadapi dan memantau ibu terutama selama 2 jam persalinan. Hal ini
karena selama 2 jam pasca persalinan rentan akan komplikasi-komplikasi
pada ibu. Dalam masa nifas, tanyakan tentang perasaan ibu. Biasanya ibu
merasa capek dan lemah.
Keadaan fisik nya diperiksa terutama uterus, tanda-tanda vital dan
daerah vagina. Bila keadaan ibu tetap normal, dianjurkan bayi segera
diteteki lagi. Ibu dan bayi diberi kesempatan beristirahat. Makan ringan
setiap waktu, bangun bila mau kencing, bayi tidak boleh diberi apapu
kecuali ASI. Ibu diberitahukan agar menjaga kesehatan perineum terutama
waktu buang air kecil dan air besar.
Berdasarkan program dan kebajikan teknis masa nifas, paling sedikit
dilakukan 4 kali kunjungan masa nifas, untuk menilai status ibu dan bayi
baru lahir untuk mendeteksi dan menangani masalah-masalah yang terjadi.
Jadi ibu dan keluarga diberitahu untuk kontrol pada : 6-8 jam setelah
persalinan, 6 hari setelah persalinan, 2 minggu setelah persalinan, 6 minggu
setelah persalinan.
3. Promosi Kesehatan Menyusui
   Promosi kesehatan menyusui merupakan suatu proses untuk
meningkatkan kemampuan masyarakat meningkatkan pengetahuannya
tentang manfaaft menyusui, khususnya ibu pasca bersalin sehingga ibu
mengetahui dan mau menyusui bayinya segera setelah lahir. Dalam promosi
kesehatan, inisiasi menysusui dini, bidan member dukungan dalam
pemberian ASI secara eklusif, member tahu manfaat pemberian ASI,
komposisi gizi yang terkandung dalam ASI, hal-hal yang memengaru
produksi ASI (termasuk perawatan payudara), tanda-tanda bayi cukup ASI,
IMD, cara menyususi yang benar, serta masalah dalam menyusui dan cara
menanganinya. Dengan didirikannya pengetahuan tentang menyususi ini,
diharapkan tingkat kesehatan masyarakat semakin meningkat. Hal ini
berhubungan dengan manfaat ASI, yaitu menjaga tubuh agar tidak mudah
sakit dan terserang penyakit. (meningkatkan imunitas pada tubuh) dan
terlebih lagi akan menjadikan anak lebih cerdas.
BAB III
Penutup

A. Kesimpulan
Upaya promosi kesehatan adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan yang dilakukan oleh pemerintash dan
masyarakat. Promosi kesehatan jika dilihat dari segi seni, yakni praktisi atau
aplikasi kesehatan merupakan penunjang bagi program kesehatan lainnya
Bidan meruapakan salah satu tenaga kesehatan yang memiliki posisi
penting dan strategis terutama dalam sasaran pembangunan millenium no 4
dan 5, yaitu penurunan angka kematian ibu (aki) dan angka kematian bayi
(akb). Bidan memberikan pelayanan kebidanan yang berkesinambung dan
paripurna, berfokus pada aspek pencegahan, promosi dalam berlandaskan
kemitraan dan pemberdayaan masyarakat bersama sama dengan tenaga
kesehatan lainnya untuk senantiasa siap melayani siapa saja yang
membutuhkan, kapan, dan dimana pun berada. Beberapa upaya promosi
kesehatan dalam lingkup kebidanan untuk mendukung tercapainya mdgs
adalah diantaranya sebagai berikut : promosi kesehatan pada saat persalinan,
promosi kesehatan nifas, promosi kesehatan menyusui.
B. Saran
Dengan adanya makalah ini diharapkan bidan atau mahasiswa dapat
mengerti dan mengetahui serta menerapkan pengetahuannya tentang upaya
promosi kesehatan dalam pelayanan kebidanan.
DAFTAR PUSTAKA

Maulana, Heri. 2009. Promosi Kesehatan. Jakarta : EGC


Notoatmodjo, Soekidjo. 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku.
Jakarta : Rineka Cipta
Soetjiningsih. 1997. ASI : Petunjuk untuk Tenaga Kesehatan. Jakarta : EGC

Ambarwati, 2008. Asuhan Kebidanan Nifas. Yogyakarta: Mitra Cendikia.

Program Manajemen Laktasi, 2004. Buku Bacaan Manajemen Laktasi.


Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai