Anda di halaman 1dari 3

Kondisi tua (lansia) akan cenderung mengalami banyak permasalahan baik

permasalahan fisik, psikis, sosial maupun finansial. Sahar (dalam Yuni dan Fitriani:
2002) mengatakan bahwa berbagai penyakit yang terkait dengan perubahan menjadi
tua akan muncul pada lanjut usia seperti rematik, tekanan darah tinggi,
ketidakmampuan melakukan kegiatan sehari-hari dan lain-lain. Keluhan terhadap
masalah otot dan tulang sering dijumpai pada lanjut usia karena proses
menua. Permasalahan fisik yang umumnya terjadi pada lansia adalah permasalahan
pada sistem muskulokeletal, neuromuskuler, kardiopulmonal-respirasi, integument
dan indera pada lansia.

Veni Fatmawati & M. Ali Imron / Intuisi Jurnal Psikologi Ilmiah 9 (1) (2017)

Perubahan yang terjadi pada lansia meliputi perubahan fisik sosial dan psikologis
Perubahan fisik
Sel:jumlahnya berkurang,ukuran membesar,cairan tubuh menurun,dan cairan
intraseluler menurun.
Kardiovaskular:katup jantung menebal dan kaku,kemampuan memompa darah
menurun (menurunnya kontraksi dan volume), elastisitas pembuluh darah
menurun,serta meningkatnya resistensi pembuluh darah perifer sehingga tekanan
darah meningkat.
Respirasi: Otot pernapasan kekuatannya menurun dan kaku,elastisitas paru menurun,
kapasitas residu meningkat sehingga menarik napas lebih berat, alveoli melebar dan
jumlahnya menurun, kemampuan batuk menurun,serta terjadi pemyempitan pada
bronkus.
Persarafan: saraf panca indra mengecil sehingga fungsinya menurun serta lambat
dalam merespon dan waktu bereaksi khususnya yang berhubungan dengan stress.
Berkurangnya atau hilangnya lapisan mielin akson, sehingga menyebabkan
berkurangnya respon motorik dan refleks.
Muskuloskeletal: cairan tulang menurun Sehingga mudah rapuh atau osteoporosis,
bungkuk atau kifosis, persendian membesar dan menjadi kaku atau atrofi
otot,kram,tremor,tendon mengerut, dan mengalami sklerosis.
Gastroinentestial: esofagus melebar, asam lambung menurun, lapar menurun, dan
peristaltik menurun Sehingga daya absorbsi ikut menurun. Ukuran lambung mengecil
serta fungsi organ-organ aksesori menurun Sehingga menyebabkan berkurangnya
produksi hormon dan enzim pencernaan.
Genetitourinaria: ginjal mengecil aliran darah ke ginjal menurun hukum penyaringan
di glomerulus menurun dan fungsi tubulus menurun Sehingga kemampuan
mengonsentrasi urine ikut menurun.
Pendengaran: membran timpani atrofi sehingga terjadi gangguan pendengaran.
Tulang-tulang pendengaran mengalami kekakuan.
Penglihatan: respon terhadap Sinar menurun, adaptasi terhadap gelap menurun,
akomodasi menurun, lapang pandang menurun, dan katarak.
Endokrin: produksi hormon menurun.
Kulit: keriput serta kulit kepala dan rambut menipis. Rambut dalam hidung dan
telinga menebal. Elastisitas menurun, vaskularisasi menurun, rambut memutih atau
uban. Kelenjar keringat menurun, kuku keras dan rapuh, serta kuku kaki tumbuh
berlebihan seperti tanduk.
Memori: memori atau daya ingat menurun karena proses encoding menurun

Maryam,Siti R,Mia Fatma Ekasari,Rosidawati,Ahmad Jubaedi,Irwan


Batubara,2008,Mengenal Usia Lanjut dan Perwatannya.Jakarta:Salemba Medika

Proses penuaan pada mukosa mulut pada saat terjadi perubahan baik pada struktur
fungsi dan elastisitas jaringan mukosa mulut. Gambaran klinis jaringan mukosa
mulut lansia tidak berbeda jauh dengan individu muda tetapi riwayat adanya trauma
penyakit mukosa kebiasaan merokok dan adanya gangguan pada kelenjar ludah dapat
mengubah gambaran klinis.
Gambaran histologis jaringan mukosa mulut yaitu terjadi penipisan epitel, penurunan
proliferasi seluler, hilangnya lemak dan elastisitas submukosa, meningkatnya
jaringan ikat fibrosa titik yang disertai perubahan degeneratif kolagen. Penipisan
epitel diakibatkan rendahnya kemampuan sel-sel epitel untuk memperbaiki diri. Hal
ini berhubungan dengan terganggunya asupan nutrisi pada mukosa.
Pada proses penuaan, penumpukan serat kolagen akan semakin bertambah pada
pembuluh darah titik ini akan berakibat pada hilangnya elastisitas pembuluh darah
sehingga pembuluh darah akan semakin kaku titik aliran darah pun juga akan
terganggu, sehingga asupan nutrisi untuk sel sel epitel akan memburuk.
Perubahan struktural, tampak mukosa makin semakin pucat tipis halus, kering dan
hilangnya stippling. Hilangnya stippling karena berhubungan dengan hilangnya
keratin akibat proses penuaan.
Karakteristik penuaan mukosa mulut yaitu terlihat pucat dan kering, hilangnya
stippling, terjadinya oedema, elastisitas jaringan berkurang, jaringan muda
mengalami iritasi dan rapuh,kemunduran lamina propria epitel mengalami penipisan,
keratinisasi berkurang, vaskularisasi berkurang sehingga mudah atropi penebalan
serabut kolagen pada lamina propria.

Oral medicine dental journal vol. 1 No 1 jan-juny 2009;6-10

Anda mungkin juga menyukai