I. Tujuan :
Umum : Mengganti atau mempertahankan volume cairan intra vaskuler
interfisial dan mempertahankan keseimbangan air dan komponen
darah.
Khusus : Mempertahankan beban pra jantung atau preload serta curah jantung
(cardiac - output) sehinggga oksigenasi dari perfusi jaringan dapat
menjamin keseimbanganmetabolisme sel.
II. Tujuan Terapi Oksigen
Mengganti kekurangan air dan elektrolit.
Untuk mengatasi shock.
Untuk mengatasi kelainan yang ditimbulkan karena therapy yang diberikan.
III. Indikasinya
Ketidak mampuan untuk makan dan minum cukup cairan sehinggga asupan
enteral tidak mencukupi.
Perlu koreksi keseimbangan cairan jumlah dan komposisi elektrolit.
Perlu nutrisi intravena karena usus tidak berfungsi.
Terapi cairan
Resusitasi Rumatan
CONTOH SOAL :
Tn. A Dehidrasi sedang (6%) dan Berat Badan 50 kg :
Hitung jumlah cairan Rehidrasi
(6% x 50 kg) x 1000
300/100 x 1000
3 x 1000 = 3000
Cairan Rumatan
40 x 50kg/24 jam = 2000/24 jam
Rumus ½ D + ¼ M =
3000 X ½ = 1500cc + ¼ x 2000 = 50 cc
Total dalam 6 jam 1550cc
VII. Pendarahan
Pendarahan adalah keluarnya darah dari pembuluh darah.
Kehilangan darah dapat disebabkan pendarahan internal dan eksternal
Jika pembuluh darah terbuka atau terluka, maka akan terjadi kontriksi
pembuluh darah sehingga darah dapat berkurang.
Sementara kehilangan darah dapat diperkirakan besarnya melalui
beberapa kriteria klinis seperti table di bawah ini:
Derajat Kelas 1 Kelas ll Kelas III Kelas IV
shock
Darah <750 750-1500 1500 – 2000 >2000
hilang/cc
Darah hilang <15 15-30 30 – 40 >40
% EBV
Nadi <100 >100 >120 >140
Tekanan Normal Normal Turun Turun
Darah
Tekanan N
Nadi
Respirasi 14-20 20-30 30-40 >35
Produksi >30 10-30 5-15 Tidak ada
Urin
Kesadaran Agak gelisah Gelisah Gelisah dan Bingung dan
bingung Letergik
Cairan Kristaloid Kristaloid Kristaloid Kristaloid
Pengganti dan Darah dan Darah
VIII. Penatalaksanaan
a. Pertahankan jalan nafas
b. Oksigenasi dan pertahankan jalan saturasi 02 >95%
c. Mengendalikan perdarahan
d. Menempatkan posisi agar posisi kaki lebih tinggi
e. Lakukan pemasangan akses IV Line
Cairan resusitasi awal pada shock hipovolemik adalah cairan isotoris (RL,
NaCL 0,9%) jumlah cairan yang diberikan kristaloid 3x (jumlah dari jumlah
darah yang hilang)
f. Apabila kehilangan darah dalam jumlah besar (Kelas III dan kelas IV) maka
berikan transfusi darah, selama menunggu darah dapat diberikan cairan koloid
contoh: dextrans L, HES dll.
g. Nilai respon pasien kekurangan atau kelebihan cairan
Kelebihan cairan:
Tanda-tanda odema paru:
1. sesak nafas
2. Ronchi basah kasar
3. spo2
4. Batuk campur darah warna pink
5. Keluar keringat dingin
6. Nadi cepat.
IX. Jenis Cairan
Kristaloid
- RL (Ringer Laktat)
- Ringer Asetrat
- NacL
- Dextrose
Cairan ini dapar di intravaskuler 1-3 jam
Koloid
Cairan ini bertahan dalam vaskuler 3-6 jam, digunakan saat pasien
kehilangan banyak cairan.
- Dextros L
- HES
- Albumin.