Anda di halaman 1dari 3

BACA TULISAN YANG WARNA HITAM OKEEE SEMANGEUT.

NEUTROFIL

(ADIVA) Neutrofil merupakan mekanisme pertahanan tubuh pertama apabila ada jaringan tubuh
yang rusak atau ada benda asing masuk dalam tubuh. Neutrofil ini diproduksi oleh jaringan
hemopoetik yang berada di sumsung tulang belakang.

Neutrofil berukuran sekitar 14 μm, granulanya berbentuk butiran halus tipis dengan sifat netral.

Fungsi Nuetrofil sebagai garis pertahanan tubuh terhadap zat asing terutama terhadap bakteri.
Bersifat fagosit dan dapat masuk ke dalam jaringan yang terinfeksi. Sirkulasi neutrofil dalam
darah yaitu sekitar 10 jam dan dapat hidup selama 1-4 hari pada saat berada dalam jaringan
ekstravaskuler (Kiswari,2014).

(KINA) Neutrofil adalah jenis sel leukosit yang paling banyak yaitusekitar 50-70% diantara sel
leukosit yang lain. Ada dua macamnetrofil yaitu neutrofil batang (stab) dan neutrofil segmen
(polimorfonuklear) (Kiswari,2014). Perbedaan dari keduanya yaitu neutrofil batang merupakan
bentuk muda dari neutrofil segmen sering disebut sebagai neutrofil tapal kuda karena
mempunyai inti berbentuk seperti tapal kuda. Seiring dengan proses pematangan, bentuk intinya
akan bersegmen dan akan menjadineutrofil segmen. Sel neutrofil mempunyai sitoplasma luas
berwarna pink pucat dan granulahalus berwarna ungu (Riswanto,2013).
EOSINOFIL

(NOVI) Eosinofil dalam tubuh yaitu sekitar 1-6%, berukuran 16 μm. Sama halnya dengan
neutrofil. Eosinofil juga berfungsi sebagai fagositosis dan menghasilkan antibodi terhadap
antigen yang dikeluarkan oleh parasit. Masa hidup eosinofil lebih lama dari neutrofil yaitu
sekitar 8-12 jam (Kiswari, 2014). Eosinofil berasal dari sel stem hematopoetik. Eliminasi dari
cacing dan parasite merupakan salah satu efek yang menguntungkan, namun masih banyak efek
samping yang merugikan yaitu kerusakan pada jaringan (Wardlaw, 2007).
Eosinofil umumnya terletak pada sel jaringan dan target organ mayor umumnya pada traktus
gastrointestinal, paru, dan kulit. Ketika eosinofil sudah berada pada di jaringan, mereka tidak
dapat kembali ke aliran darah (Rothenberg, 2007).
Eosinofil hampir sama dengan neutrofil tapi pada eosinofil, granula sitoplasma lebih kasar dan
berwarna merah orange. Warna kemerahan disebabkan adanya senyawa protein kation (yang
bersifat basa) mengikat zat warna golongan anilin asam seperti eosin, yang terdapat pada
pewarnaan Giemsa. Granulanya sama besar dan teratur seperti gelembung dan jarang ditemukan
lebih dari 3 lobus inti. Eosinofil lebih lama dalam darah dibandingkan neutrofil (Hoffbrand, dkk.
2012).
SEL NK

(IKRAM) Sel Natural Killer atau sel NK yaitu suatu limfosit sitotoksik yang merupakan
komponen utama dari sistem imun. Berdasarkan morfologi, sel NK merupakan sebuah populasi
limfosit yang heterogen yang disebut dengan limfosit granular besar (LGB) yang memiliki
kemampuan untuk melisiskan sel target yang tidak memiliki MHC kelas-1 dan tanpa
memerlukan adanya paparan dengan antigen sebelumnya. Hal ini juga berpartisipasi pada sistem
pertahanan imun host dalam melawan infeksi, dan aktivitas anti tumor. Sel NK berasal dari stem
cell hematopoetik yang pluripoten pada sumsum tulang. Di sumsum tulang, sel prekursor NK
mengalami differensiasi dan maturasi akibat stimulasi sitokin dan faktor-faktor pertumbuhan
terutama interleukin yaitu ; IL-2, IL-15, IL-18, dan IL-23.5 Secara umum, sel NK
bertanggungjawab terhadap penolakan sel-sel tumor ataupun sel-sel yang terinfeksi oleh
mikroba. Sel NK melisiskan sel target dengan melepaskan granul-granul sitoplasmik protein
yang menginduksi apoptosis. Keterkaitan yang mungkin didapati antara sel NK dan
endometriosis berawal dari sebuah penelitian yang menunjukkan bahwa sel NK di darah perifer
memiliki kemampuan untuk melisiskan sel endometrium. Temuan ini menggambarkan suatu
hipotesis bahwa sel NK dapat menjaga kavum peritoneum tetap bersih dari sel endometrium
yang mengalami regurgitasi, sehingga berkurangnya aktivitas sitotoksik sel NK dapat
menyebabkan terjadinya endometriosis.

(ADIVA) Sel NK berjumlah 10% dari total limfosit di darah dan organ limfoid perifer. Sel NK
mengandung banyak granula sitoplasma dan mempunyai penanda permukaan (surface marker)
yang khas. Sel ini tidak mengekspresikan imunoglobulin atau reseptor sel T. Sel NK dapat
mengenali sel pejamu yang sudah berubah akibat terinfeksi mikroba. Mekanisme pengenalan ini
belum sepenuhnya diketahui.

(KINA) Mekanisme sitolitik oleh sel NK serupa dengan mekanisme yang digunakan oleh sel T
sitotoksik. Hasil akhir dari reaksi ini adalah sel NK membunuh sel pejamu yang terinfeksi. Cara
kerja yang kedua yaitu sel NK mensintesis dan mensekresi interferon-γ (IFN-γ) yang akan
mengaktivasi makrofag. Sel NK dan makrofag bekerja sama dalam memusnahkan mikroba
intraselular: makrofag memakan mikroba dan mensekresi IL-12, kemudian IL-12 mengaktivasi
sel NK untuk mensekresi IFN-γ, dan IFN-γ akan mengaktivasi makrofag untuk membunuh
mikroba yang sudah dimakan tersebut (lihat Gambar 4-1).

(NOVI) Tubuh menggunakan sel T sitotoksik untuk mengenali antigen virus yang ditunjukkan
oleh MHC, virus menghambat ekspresi MHC, dan sel NK akan berespons pada keadaan dimana
tidak ada MHC. Pihak mana yang lebih unggul akan menentukan hasil akhir dari infeksi.

Anda mungkin juga menyukai