Anda di halaman 1dari 4

Nama : Islammudin Afdol

Nim : 18.01.0022

FRAKTUR

Standar Operasional Prosedur (SOP)


Bidai

Pengertian Memasang alat yang bersifat kaku maupun fleksibel untuk immobilisasi
(mempertahankan kedudukan tulang)

Tujuan
· Mencegah pergerakan tulang yang patah
· Mencegah bertambahnya perlukaan pada patah tulang
· Mengurangi rasa sakit
· Mengistirahatkan daerah fraktur

Indikasi · Patah tulang terbuka atau tertutup


· Diskolasi persendian
· Multiple trauma

Kontra indikasi
· Gangguan sirkulasi atau berat pada distal daerah fraktur
· Luka terinfeksi
· Resiko memperlambat sampainya penderita ke rumah sakit

Alat dan bahan


· Alat pelindung diri (masker, sarung tangan)
· Bidai dengan ukuran sesuai kebutuhan

 Mitella/perban
 Gunting
Prosedur
· Menggunakan masker berserta sarung tangan
· Memeriksa bagian yang akan dibidai (dilihat, diraba, digerakkan)
· Melakukan pembersihan atau perawatan luka, tutup dengan kassa steril
· Memilih jenis bidai yang sesuai
· Pembindaian meliputi 2 sendi, sendi yan masuk dalam pembidaian
adalah sendi bawah dan siatas patah tulang. Misalnya jika tungkai bawah
mengalami fraktur maka bidai harus bisa memobilisasi pergelangan kaki
maupun lutut
· Luruskan posisi anggota gerak yang mengalami fraktur secara hati-hati
dan jangan memaksa gerakan, jika sulit diluruskan maka pembidaian
dilakukan seadanya
· Beri bantalan yang empuk pada anggota gerak yang dibidai
· Ikatlah bidai diatas atau di bawah daerah fraktur, jangan mengikat tepat
di daerah fraktur dan jangan terlalu kencang.
Dokumentasi Catat semua dokumen kedalam buku catatan keperawatan

Standar Operasional Prosedur (SOP)


GIPS

Pengertian Gips adalah suatu bubuk campuran yang digunakan untuk membungkus
secara keras area yang mengalami patah tulang.

Tujuan 
Imobilisasi kasus dislokasi sendi
· Fiksasi fraktur yang telah direduksi

 Koreksi cacat tulang


· Imobilisasi pada kasus penyakit tulang setelah dilakukan operasi

 Mengoreksi deformitas
Indikasi  Pasien dislokasi sendi
 Fraktur
 Pemyakit tulang TBC
 Pasca operasi
 Skliosis
 Spndilitis TBC
Kontra Indikasi Fraktur terbuka

Alat dan Bahan · Bahan gips dengan ukuran sesuai ekstremitas tubuh yang akan di gips

 Baskom berisi air biasa ( untuk merendam gips )


 Baskom berisi air hangat.
 Gunting perban .
 Bengkok.
 Perlak dan alasnya.
 Waslap.
 Pemotongan gips .
 Kasa dalam tempatnya.
 Alat cukur.
 Sabun dalam tempatnya.
 Handuk.
 Krim kulit.
 Spons rubs
 Padding
Prosedur · Siapkan klien dan jelaskan prosedur yang akan dikerjakan.
· Siapkan alat –alat yang akan digunakan untuk pemasangan gips .
· Daerah yang akan dipasang gips dicukur, dibersihkan, dan dicuci dengan
sabun, kemudian dikeringkan dengan handuk dan diberi krim kulit.
· Sokong ekstremiras atau bagian tubuh yang akan digips .
· Posisikan dan pertahankan bagian yang akan di gips dalam posisi yang
ditentukan dokter selama prosedur.

 Pasang spongs rubbs pada bagian tubuh yang akan dipasang


gips, pasang dengan cara yang halus dan tidak mengikat.
Tambahkan padding di daerah tonjolan tulang dan pada jalur syaraf.
· Rendam gisp dalam baskom berisi air beberapa saat sampai gelembung
– gelembung udara keluar. Peras untuk mengurangi jumlah air dalam gips.
· Pasang gips secara merata pada bagian tubuh. Pembalutan gips secara
melingkar mulai dari distal ke proksimal tidak terlalu kendur atau terlalu
ketat. Pada waktu membalut, lakukan dengan gerakan bersinambungan
agar terjaga ketumpah tindihan lapisan gips. Dianjurkan dalam jarak yang
tetap. Lakukan dengan gerakan yang bersinambungan agar terjaga kontak
yang constant dengan bagain tubuh.
· Setelah selesai pemasangan, haluskan tepinya, potong serta bentuk
dengan pemotongan gips atau cutter.
· Bersihkan partikel bagian gips dari kulit yang terpasang.
· Sokong gips selama pengerasan dan pengeringan dengan telapak
tangan. Jangan diletakkan pada permukaan keras atau pada tepi yang
tajam dan hindari tekanan pada gips.
· Bersihkan partikel bagian gips dari kulit yang terpasang.
· Sokong gips selama pengerasan dan pengeringan dengan telapak
tangan. Jangan diletakkan pada permukaan keras atau pada tepi yang
tajam dan hindari tekanan pada gips.

Dokumentasi Catat semua dokumentasi kedalam catatan keperawatan

Standar Operasional Prosedur (SOP)


Skin Traksi

Pengertian § Penarikan dengan tekanan yang dilakukan dengan tujuan spesifik pada
bagian tubuh dengan manual atau dengan alat mekanik
§ Mekanisme dimana terjadi penarikan yang tertaur dan terus menerus di
pasang pada anggota badan.

Tujuan · Terapi konservatif pada fraktur


ü Reposisi fragmen tulang
ü Imobilisasi fragmen tulang
ü Imobilisasi sementara
ü Mempertahankan gerakan sendi
· Terapi penyakit/deformitas tertentu :
ü Mengurangi/menghilangkan spasme otot
ü Melawan kontraktur sendi
ü Melawan kontraktur otot
ü Memperbaiki letak sendi panggul pada penyakit CDH

Indikasi
· Digunakan pada anak
· Traksi temporer, hanya untuk beberapa hari, misalnya pre operasi
· Fraktur- fraktur yang bengkak dan tidak stabil misalnya fraktur
suprakondiler humeri pada anak-anak
· Tahanan kecil dibutuhkan untuk menjaga reduksi 5kg
· Kerusakan kulit atau adanya sepsis diarea tersebut

Kontra Indikasi
· Trombo emboli
· Absersi, infeksi serta alergi pada kulit
· Nekrosis kulit
· Odema distal
· Obstrusi vaskuler

Alat dan Bahan


· traksi Buck atau traksi Bryant
· Pisau cukur
· Balsam perekat
· Alat rawat luka
· Latrol atau purley

 Bebab
· Bantalan conter traksi

 Gunting
 Marker
· Bedak kulit
· Kom berisi air putih

 Handuk
· Sarung tangan bersih

Prosedur
· Cuci tangan dan pasang sarung tangan
· Mengatur posisi tidur pasien supinasi
· Bila ada luka dirawat dan ditutup luka
· Bila banyak rambut dicukur
· Beri tanda batas pemasangan plester menggunakan bolpoint
· Beri balsam perekat
· Ambil skin traksi kit lalu rekatkan plester pada bagian medial dan lateral
kaki secara simetris dengan tetap menjaga immobilitas fraktur
· Pasang katrol lurus dengan kaki bagian fraktur
· Masukkan tali pada pulley control
· Sambung tali pada beban (1/7 BB)
· Pasang bantalan konter traksi atau bantal penyangga kaki

Dokumentasi Catat semua dokumentasi kedalam catatan keperawatan

Anda mungkin juga menyukai