Anda di halaman 1dari 26

PROGRAM-PROGRAM KESEHATAN/KEBIJAKAN

DALAM MENANGGULANGI MASALAH KESEHATAN UTAMA

DI INDONESIA ( PUSKESMAS DAN PHN )

diajukan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Keperawatan Komunitas I

dosen pengampu : M. Iqbal Sutisna, S.Kep.,Ners

disusun oleh :

Eva Amalia 1117028 Siti Noviatul 1117062

Neng Putri I 1117035 Indah Fauziah R 1117074

Astrisa Silvia F 1117042 Isnaini Madaniyah 117118

Dini Apriani 1117043 Fitri D Selitaniny 1116050

Eni Agustiani 1117060

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN


INSTITUT KESEHATAN RAJAWALI BANDUNG
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, karena atas berkat dan
rahmat-Nya, kami dapat melaksanakan dan menyelesaikan tugas Mata
Kuliah Keperawatan Komunitas I dalam membuat Makalah Program-Program
Kesehatan/Kebijakan dalam Menanggulangi Masalah Kesehatan Utama di
Indonesia.

Dalam pembuatan makalah ini kami mendapatkan bantuan dan dukungan


dari berbagai pihak oleh karena itu, pada kesempatan ini, kami menyampaikan
penghargaan dan ucapan terima kasih yang tulus kepada :

1. Tonika Tohri S.Kp.,M.Kes sebagai Rektor Institut Kesehatan Rajawali yang


telah memberikan fasilitas dan dukungan.

2. Istianah S.Kep.,Ners.,M.Kep sebagai Dekan Fakultas Keperawatan dan


Kebidanan yang telah memberikan bantuan dan dukungan.

3. Lisbet Octovia Manalu S.Kep.,Ners.,M.Kep sebagai Ketua Program Studi


Sarjana Keperawatan yang telah memberikan bantuan dan dukungan.

4. M. Iqbal Sutisna, S.Kep.,Ners sebagai Dosen Mata Kuliah Keperawatan


Komunitas I yang kami hormati.

5. Teman-teman kelas keperawatan 3B yang senantiasa memberikan


dukungan.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk menambah pengetahuan, kami


menyadari dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kata sempurna maka
dari itu kritik dan saran diperlukan.

Bandung, Mei 2020

Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Masalah kesehatan pada komunitas masih menjadi masalah utama
kesehatan masyarakat dunia, disamping mulai meningkatnya masalah
penyakit menular dan tidak menular. Penyakit menular tidak mengenal
batas-batas daerah administratif, sehingga pemberantasan penyakit menular
memerlukan kerjasama antar daerah, misalnya antar provinsi,
kabupaten/kota bahkan antar negara.
Di berbagai negara, masalah penyakit menular dan kualitas lingkungan
yang berdampak terhadap kesehatan masih menjadi isu sentral yang
ditangani oleh pemerintah bersama masyarakat sebagai bagian dari misi
peningkatan kesejahteraan rakyatnya. Beberapa penyakit menular yang
menjadi masalah utama di Indonesia adalah penyakit HIV-AIDS,
Tuberkulosis Paru, Malaria, Demam Berdarah (DBD), Diare dan penyakit
lainnya. Salah satu penyakit menular yang berbahaya dan bisa menyebabkan
kematian adalah penyakit HIV-AIDS. Jawa Timur menjadi provinsi yang
memiliki jumlah kasus HIV-AIDS tertinggi ketiga setelah DKI Jakarta dan
Papua dengan jumlah kasus sebanyak 2.110 HIV-AIDS. Sementara jumlah
kasus HIV-AIDS di Indonesia sebanyak 18.913 (Ditjen PP dan PL
Kemenkes RI, 2012). Selain itu, Jawa Timur merupakan peringkat kedua di
Indonesia dalam kasus Tuberkulosis (TB) tertinggi (Dinkes, 2012).
Pemerintah melakukan berbagai upaya untuk mencegah dan
mengendalikan penyebaran penyakit menular tersebut, antara lain dengan
menyediakan fasilitas kesehatan seperti Rumah Sakit baik milik pemerintah
maupun swasta dan Puskesmas. Upaya tersebut diselenggarakan dengan
menitikberatkan pada pelayanan untuk masyarakat luas guna mencapai
derajat kesehatan yang optimal tanpa mengabaikan mutu pelayanan kepada
perorangan (Depkes, RI 2004). Usaha pencegahan penyakit secara umum
dikenal berbagai strategi pelaksanaan yang tergantung pada jenis, sasaran
serta tingkat pencegahan. Dalam strategi penerapan ilmu kesehatan
masyarakat dengan prinsip tingkat pencegahan seperti tersebut di atas,
sasaran kegiatan diutamakan pada peningkatan derajat kesehatan individu
dan masyarakat, perlindungan terhadap ancaman dan gangguan kesehatan,
penanganan dan penguran gangangguan serta masalah kesehatan, serta
usaha rehabilisasi lingkungan.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Program-program Kesehatan / Kebijakan dalam
Menanggulangi Masalah Kesehatan di Indonesia ?
2. Bagaimana Konsep Pembangunan Kesehatan di Indonesia ?
3. Bagaimana Pemberantasan Penyakit Menular dan Penyehatan
Pemukiman Lingkungan ?

C. Tujuan Umum
Untuk mengetahui dan memahami mengenai Program-program Kesehatan /
Kebijakan dalam Menanggulangi Masalah Kesehatan di Indonesia, Konsep
Pembangunan Kesehatan di Indonesia, Pemberantasan Penyakit Menular
dan Penyehatan Pemukiman Lingkungan.

D. Manfaat
Diharapkan mampu meningkatkan pengetahuan dan kemanpuan pembaca
mengenai program-program kesehatan/kebijakan dalam menanggulangi
masalah kesehatan di Indonesia sehingga dapat mengerti dan
mengaplikasikannya dalam tindakan keperawatan.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Konsep Pembangunan Kesehatan di Indonesia


Pembangunan kesehatan merupakan bagian dari pembangunan yang
bertujuan meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan masyarakat
untuk hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya. Pembangunan kesehatan tersebut
merupakan upaya seluruh potensi bangsa Indonesia baik masyarakat,
swasta, maupun pemerintah.
Tujuan pembangunan kesehatan menuju Indonesia sehat adalah
meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap
orang agar terwujud derajat kesahatan masyarakat yang optimal melalui
terciptanya masyarakat, bangsa dan Negara Indonesia yang ditandai oleh
penduduknya hidup dalam lingkungan dan dengan prilaku yang sehat,
memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu
secara adil dan merata, serta memiliki derajat kesehatan yang optimal
diseluruh wilayah Republik Indonesia.
1. Paradigma Sehat
Paradigma sehat adalah cara pandang, pola pikir, atau model
pembanguan kesehatan yang memandang masalah kesehatan saling
terkait dan mempengaruhi banyak faktor yang bersifat lintas sektoral
dengan upaya yang lebih diarahkan pada peningkatan, pemeliharaan,
serta perlindungan kesehatan, tidak hanya pada upaya penyembuhan
penyakit atau pemulihan kesehatan.
2. Ciri - Ciri Masyarakat yang Sehat
a. Peningkatan kemampuan masyarakat untuk hidup sehat.
b. Mengatasi masalah kesehatan sederhana melalui upaya
peningkatan, pencegahan, penyembuhan penyakit dan pemulihan
kesehatan.
c. Peningkatan upaya kesehatan lingkungan terutama penyediaan
sanitasi dasar yang dikembangkan dan dimanfaatkan oleh
masyarakat untuk meningkatkan mutu lingkungan hidup.
d. Peningkatan status gizi masyarakat berkaitan dengan peningkatan
status sosial ekonomi masyarakat.
e. Penurunan angka kesakitan dan kematian dari berbagai sebab dan
penyakit.
3. Indikator yang Berhubungan dengan Kesehatan Masyarakat
Menurut WHO beberapa indikator dari masyarakat sehat adalah degan
keadaan yang berhubungan dengan status kesehatan masyarakat,
meliputi :
a. Indikator komprehensif- angka kematian kasar menurun, meliputi :
1) Rasio angka mortalitas proporsial rendah.
2) Umur harapan hidup meningkat.
b. Indikator spesifik- angka kematian ibu dan anak menurun,
meliputi:
1) Angka kematian karena penyakit menular menurun.
2) Indikator pelayanan kesehatan, meliputi :
- Rasio antara tenaga kesehatan dan jumlah penduduk
seimbang.
- Distribusi tenaga kesehatan merata.
- Informasi lengkap tentang jumlah tempat tidur di rumah
sakit, fasilitas kesehatan lain, dsb.
- Informasi tentang jumlah sarana pelayanan kesehtan
diantaranya rumah sakit, puskesmas, rumah bersalin, dsb.
4. Faktor – Faktor Penyebab Terjadinya Masalah Di Indonesia
a. Faktor lingkungan.
1) Kurangnya peran serta masyarakat dalam mengatasi kesehatan
(masalah-masalah kesehatan).
2) Kurangnya sebagian besar rasa tanggung jawab masyarakat
dalam bidang kesehatan.
b. Faktor perilaku dan gaya hidup masyarakat Indonesia
1) Masih banyak insiden atau kebiasaan masyarakat yang selalu
merugikan dan membahayakan kesehatan mereka.
2) Adat istiadat yang kurang atau bahkan tidak menunjang
kesehatan.
c. Faktor sosial ekonomi
1) Tingkat pendidikan masyarakat di Indonesia sebagian besar
masih rendah.
2) Kurangnya kesadaran dalam pemeliharaan kesehatan. Budaya
sadar sehat belum merata ke sebagian penduduk Indonesia.
3) Tingkat sosial ekonomi dalam hal ini penghasilan juga masih
rendah dan memprihatinkan.
d. Faktor pelayanan kesehatan.
1) Cakupan pelayanan kesehatan belum menyeluruh dimana ada
sebagian propinsi di indonsia yang belum mendapat pelayanan
kesehatan maksimal dan belum merata.
2) Upaya pelayanan kesehatan sebagian masih beriorientasi pada
upaya kuratif.
3) Sarana dan prasarana belum dapat menunjang pelayanan
kesehatan.
5. Strategi Dan Program Pembangunan Kesehatan Di Indonesia
Strategi pembangunan kesehatan untuk mewujudkan Indonesia
Sehat tahun 2010 adalah sebagai berikut :
a. Pembangunan Nasional Berwawasan Kesehatan
Semua kebijakan pembengunan nasional yang sedang akan di
selenggarakan harus memiliki wawasan kesehatan. Artinya
program pembangunan nasional harus memberikan konstribusi
yang positif terhadap kesehatan, setidak-tidaknya terdapat dua hal,
di antaranya :
1) Pembentukan lingkungan sehat
2) Pembentukan perilaku sehat
b. Determinan yang berpengarah dalan perencanaan tenaga kesehatan
diantaranya adalah sebagai berikut :
1) Perkembangan penduduk
2) Pertumbuhan ekonomi
3) Kebijaksanaan di bidang kesehatan antara lain : upaya
peningkatan kelas rumah sakit dan deregulasi bidang rumah
sakit, upaya peningkatan mutu unit-unit pelayanan kesehatan,
swadaya unit pelayanan kesehatan, serta pengembangan sector
swasta (nasional dan asing).
6. Program Kesehatan Unggulan di Indoesia
Ditetapkan 10 program kesehatan, sebagai berikut :
a. Program kebijakan kesehatan, pembiayaan kesehatan dan hukum
kesehatan.
b. Program perbaikan gizi.
c. Program pencegahan penyakit menular.
d. Program peningkatan prilaku hidup sehat dan kesehatan mental
e. Program lingkungan pemukiman, air dan udara sehat.
f. Program kesehatan keluarga, kesehatan reproduksi dan keluarga
berencana.
g. Program keselamatan dan kesehatan kerja.
h. Program anti tembakau, alkohol, dan madat.
i. Program pengawasan obat, bahan berbahaya, makanan.
j. Program pencegahan kecelakaan lalu lintas.
B. Pemberantasan Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan
Pemukiman
1. Program Pemberantasan Penyakit Menular
a. Tujuan
1) Program ini bertujuan menurunkan angka kesakitan, kematian,
dan kecacatan akibat penyakit menular dan tidak menular.
2) Penyakit menular yang diprioritaskan dalam program ini
adalah : malaria, demam berdarah dengue, tuberkulosis paru,
HIV/AIDS, diare, polio, filaria, kusta, pneumonia, dan
penyakit-penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
(PD3I), termasuk penyakit karantina dan risiko masalah
kesehatan masyarakat yang memperoleh perhatian dunia
internasional (public health risk of international concern).
3) Penyakit tidak menular yang diutamakan adalah : penyakit
jantung, kanker, diabetes melitus dan penyakit metabolik,
penyakit kronis dan degeneratif, serta gangguan akibat
kecelakaan dan cedera.
b. Sasaran
1) Persentase desa yang mencapai Universal Child Immunization
(UCI) sebesar 98%.
2) Angka Case Detection Rate penyakit TB sebesar 70% dan
angka keberhasilan pengobatan TB di atas 85%.
3) Angka Acute Flaccid Paralysis (AFP) diharapkan ≥ 2/100.000
anak usia kurang dari 15 tahun.
4) Penderita Demam Berdarah Dengue (DBD) yang ditangani
sebesar 80%.
5) Penderita malaria yang diobati sebesar 100%
6) CFR diare pada saat KLB adalah < 1,2%.
7) ODHA (Orang Dengan HIV AIDS) mendapat pengobatan
ART sebanyak 100%.
8) Tersedianya dan tersosialisasikannya kebijakan dan pedoman,
serta hukum kesehatan penunjang program yang terdistribusi
hingga kedesa.
9) Terselenggaranya sistem surveilans dan kewaspadaan dini
serta penanggulangan Kejadian Luar Biasa (KLB)/wabah
secara berjenjang hingga ke desa.
c. Kebijakan Pelaksanaannya, yaitu :
1) Pencegahan dan pemberantasan penyakit diarahkan untuk
mendorong peran, membangun komitmen, dan menjadi
bagian integral pembangunan kesehatan dalam mewujudkan
manusia Indonesia yang sehat dan produktif terutama bagi
masyarakat rentan dan miskin hingga ke desa.
2) Pencegahan dan pemberantasan penyakit diselenggarakan
melalui penatalaksanaan kasus secara cepat dan tepat,
imunisasi, peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat,
serta pengendalian faktor risiko baik di perkotaan dan di
perdesaan.
3) Pencegahan dan pemberantasan penyakit diarahkan untuk
mengembangkan dan memperkuat jejaring surveilans
epidemiologi dengan fokus pemantauan wilayah setempat
dan kewaspadaan dini, guna mengantisipasi ancaman
penyebaran penyakit antar daerah maupun antar negara
yang melibatkan masyarakat hingga ke desa.
4) Pencegahan dan pemberantasan penyakit diarahkan untuk
mengembangkan sentra rujukan penyakit, sentra pelatihan
penanggulangan penyakit, sentra regional untuk
kesiapsiagaan penanggulangan KLB/wabah.
5) Pencegahan dan pemberantasan penyakit diarahkan untuk
memantapkan jejaring lintas program, lintas sektor, serta
kemitraan dengan masyarakat termasuk swasta untuk
percepatan program pencegahan dan pemberantasan
penyakit menular melalui pertukaran informasi, pelatihan,
pemanfaatan teknologi tepat guna, dan pemanfaatan
sumberdaya lainnya.
6) Pencegahan dan pemberantasan penyakit diarahkan untuk
dilakukan melalui penyusunan, review, sosialisasi, dan
advokasi produk hukum penyelenggaraan program
pencegahan dan pemberantasan penyakit di tingkat pusat
hingga desa.
7) Pencegahan dan pemberantasan penyakit diarahkan untuk
meningkatkan profesionalisme sumberdaya manusia di
bidang pencegahan dan pemberantasan penyakit sehingga
mampu menggerakkan dan meningkatkan partisipasi
masyarakat secara berjenjang hingga ke desa.
8) Pencegahan dan pemberantasan penyakit diarahkan untuk
meningkatkan cakupan, jangkauan, dan pemerataan
pelayanan penatalaksanaan kasus penyakit secara
berkualitas hingga ke desa.
d. Langkah-langkah pemberantasan penyakit menular
1) Mengumpulkan dan menganalisa data tentang penyakit.
2) Melaporkan penyakit menular.
3) Menyelidiki di lapangan untuk mengetahui benar atau tidaknya
laporan yang masuk untuk menemukan kasus-kasus lagi dan
untuk mengetahui sumber penularan.
4) Menyembuhkan penderita hingga ia tidak lagi menjadi sumber
infeksi.
5) Pemberantasan vektor (pembawa penyakit)
6) Pendidikan kesehatan.
e. Cara-cara pencegahan penyakit menular secara umum
1) Mempertinggi nilai kesehatan.
2) Ditempuh dengan cara usaha kesehatan (hygiene) perorangan
danusaha kesehatan lingkungan (sanitasi).
3) Memberi vaksinasi/imunisasi
4) Merupakan usaha untuk pengebalan tubuh. Ada dua macam,
yaitu :
- Pengebalan aktif, yaitu dengan cara memasukkan vaksin
( bibit penyakit yang telah dilemahkan), sehingga tubuh
akan dipaksa membuat antibodi. Contohnya pemberian
vaksin BCG, DPT,campak, dan hepatitis.
- Pengebalan pasif, yaitu memasukkan serum yang
mengandung antibodi. Contohnya pemberian ATS (Anti
Tetanus Serum).
2. Penyakit-Penyakit Menular pada Manusia
a. Malaria
b. HIV/AIDS
c. Diare
d. Toksoplasmosis
e. Kolera
f. Demam Tifoid ( tifus/paratifus)
g. Difteri
h. Disentri Hasiler
i. Tetanus
j. Tuberculosis (TBC)
k. Campak
l. Demam Berdarah Dengue (DBD)
m. Scabies
n. Ankylostomiasis (Infeksi Cacing Tambang)
o. Enterobiasisi (Infeksi Cacing Kremi)
p. Amebiasis (Disentri Amuba)
q. Hepatitis oleh Virus
3. Penyehatan Lingkungan
Program lingkungan sehat bertujuan untuk mewujudkan mutu
lingkungan hidup yang lebih sehat melalui pengembangan system
kesehatan kewilayahan untuk menggerakan pembangunan lintas sector
berwawasan kesehatan. Adapun kegiatan pokok untuk mencapai tujuan
tersebut meliputi :
a. Penyediaan sarana air bersih dan sanitasi dasar
b. Pemeliharaan dan pengawasan kualitas lingkungan
c. Pengendalian dampak risiko pencemaran lingkungan
d. Pencapaian tujuan penyehatan lingkungan merupakan akumulasi
berbagai pelaksanaan kegiatan dari berbagai lintas sector peran
swasta dan masyarakat dimana pengelolaan kesehatan
lingkungan merupakan penanganan yang paling kompleks,
kegiatan tersebut sangat berkaitan antara satu dengan yang
lainnya yaitu dari hulu berbagai lintas sector ikut serta berperan
baik kebijakan dan pembangunan fisik serta departemen
kesehatan sendiri terfokus kepada hilirnya yaitu pengelolaan
damfak kesehatan.
e. Sebagai gambaran pencapaian tujuan program lingkungan sehat
disajikan dalam per kegiatan pokok melalui indicator yang telah
disepakati serta beberapa kegiatan yang dilaksanakan.
f. Penyediaan air bersih dan sanitasi

4. Pemeliharaan dan Pengawasan Kualitas Lingkungan


1. Pengawasan institusi pendidikan
Kondisi kesehatan lingkungan pada sekolah dititik beratkan
pada aspek hygiene, sarana sanitasi disekolah yang erat
kaitannya dengan kondisi fisik bangunan sekolah. Kegiatan
yang dilakukan untuk meningatkan kesehatan lingkungan
disekolah adalah :
a. Pengendalian faktor risiko lingkungan disekolah
b. Pembinaan kesehatan lingkungan disekolah dan pondok
pesantren
c. Sosialisasi dan advokasi kepmenkes 1429/2006 tentang
pedoman penyelenggaraan kesehatan lingkungan
disekolah
d. Penilaian lomba sekolah sehat
2. Rumah sehat
Pada tahun 2006 cakupan rumah sehat mencapai 69% kegiatan
yang dilakukan : menyusun persyaratan kualitas udara didalam
rumah serta menyusun petunjuk pelaksanaan monitoring
kualitas udara didalam rumah. Untuk menciptakan rumah sehat
maka diperlukan perhatian terhadap beberapa aspek yang sangat
berpengaruh antara lain :
a. Sirkulasi udara yang baik
b. Penerangan yang cukup
c. Air bersih terpenuhi
d. Pembuangan air limbah diatur dengan baik agar tidak
menimbulkan pencemaran
e. Bagian-bagian ruang seperti lantai dan dinding tidak
lembab serta tidak terpengaruh pencemaran seperti bau,
rembesan air kotor maupun udara kotor.
3. Pengawasan Tempat-tempat Umum
Pengawasan tempat-tempat umum perlu dilakukan karena
tempat berkumpulnya manusia, yang bisa menjadi sumber
penularan berbagai penyakit. Aspek yang dinilai antara lain :
a. Kondisi bangunan meliputi langit-langit, dinding, lantai,
ventilasi, pencahayaan, dll
b. Sarana sanitasi meliputi sarana air bersih, sarana pembuangan
kotoran, sarana pembuagan air limbah, dan sarana pembuangan
sampah.
4. Pengendalian Dampak Risiko Pencemaran Lingkungan
Faktor risiko lingkungan dan perilaku masyarakat merupakan
satukesatuan yang memiliki hubungan timbal balik yang
berpengaruhterhadap gangguan kesehatan masyarakat dan
kesehatan lingkungan. fokus pelaksanaan yang perlu dilakukan
baik melalui fasilitasi kepadapara pengelola program, advokasi
dan sosialisasi kepada parapengambil keputasan daerah adalah
sebagai berikut:
a. AMDAL / ADKLKajian aspek kesehatan masyarakat perlu
dikaji secara cermatdan mendalam, dengan metode pendekatan
analisis dampakkesehatan lingkungan (ADKL) dan metode
epidemiologi. Metodeanalisis dampak kesehatan lingkungan
(ADKL) ini dapatdipergunakan untuk identifikasi dampak
potensial dari suatuhubungan antara parameter lingkungan,
media lingkungan,penduduk yang terpajan dan dampaknya
terhadap kesehatan.
b. Pengendalian Pencemaran UdaraSaat ini penurunan kualitas
udara terutama di kota-kota besartelah menjadi masalah yang
membutuhkan penanganan seriusmengingat sudah pada tingkat
yang dapat mengganggu kesehatanmasyarakat. Penurunan
kualitas udara terjadi karena emisi yangmasuk ke udara melebihi
daya dukung lingkungan. Lingkungantidak mampu menetralisir
pencemaran yang terjadi.
5. Program Pembinaan Kesehatan Komunitas
1. Pengertian Ilmu Kesehatan Masyarakat
Sehat adalah keadaan fisik, mental, sosial yang baik dariseseorang,
bukan hanya tidak cacat atau berpenyakit (WHO).
Definisi ilmu kesehatan masyarakat menurutprofesorWinslowdari
Universitas Yale (Leavel and Clark, 1958) adalah ilmudan seni
mencegah penyakit, memperpanjang hidup, meningkatkankesehatan
fisik dan mental, dan efisien.
Secara garis besar, upaya-upaya yang dapat dikategorikansebagai
seni atau penerapan ilmu kesehatan masyarakat antara lainsebagai
berikut :
a. Pemberantasan penyakit, baik menular maupun tidak menular.
b. Perbaikan sanitasi lingkungan
c. Perbaikan lingkungan pemukiman
d. Pemberantasan Vektore.
e. Pendidikan (penyuluhan) kesehatan masyarakat
f. Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak
g. Pembinaan gizi masyarakat
h.Pengawasan Sanitasi Tempat-Tempat Umum
i.Pengawasan Obat dan Minuman
j.Pembinaan Peran Serta Masyarakat
2. Pengertian Kesehatan Lingkungan
Lingkungan merupakan salah satu faktor yang pengaruhnya paling
besar terhadap status kesehatan masyarakat di samping faktor pelayanan
kesehatan, faktor genetik dan faktor prilaku. Sejalan dengan
kebijaksanaan’Paradigma Sehat’ yang mengutamakan upaya-upaya
yang bersifat promotif, preventif dan protektif. Maka upaya kesehatan
lingkungan sangat penting.
Kegiatan peningkatan kesehatan lingkungan bertujuan terwujudnya
kualitas lingkungan yang lebih sehat agar dapatmelindungi masyarakat
dari segala kemungkinan resiko kejadian yangdapat menimbulkan
gangguan dan bahaya kesehatan menuju derajat kesehatan keluarga dan
masyarakat yang lebih baik.
3. Konsep dan Fungsi Puskesmasa.
a. Definisi Puskesmas
Suatu kesatuan organisasi fungsional yang merupakan
pusatpengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina
peranserta masyarakat di samping memberikan pelayanan
kesehatan
secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilayah
kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok (Depkes 1991).
b. Fungsi Puskesmas
1) Pusat Penggerak Pembangunan Berwawasan Kesehatan.
a. Berupaya menggerakkan lintas sector dan dunia usaha
diwilayah kerjanya.
b. Aktif memantau dan melaporkan dampak kesehatan
penyelenggara setiap program di wilayah kerjanya.
2) Pusat Pemberdayaan Masyarakat.
a. Berperan aktif dalam memperjuangkan kepentingan kesehatan
b. Ikut menetapkan penyelenggaraan pelaksanaan program
kesehatan
c. Membina peran serta masyarakat
d.Memberikan petunjuk kepada masyarakat tentang cara
menggali dan menggunakan SDA secara efektif dan efisien

3) Pusat Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertamaa.

a.Pelayanan kesehatan masyarakat bersifat promotive dan


preventof.

b.Pelayanan medik dasar bersifat kuratif dan rehabilitative.

6. Puskesmas
A. Definisi
Suatu kesatuan organisasi fungsional yang merupakan
pusatpengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina
peran sertamasyarakat di samping memberikan pelayanan
kesehatan secaramenyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di
wilayah kerjanya dalambentuk kegiatan pokok (Depkes 1991).
B. Visi dan Misi Puskesmas
1.Visi Puskesmas
Pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh
puskesmas adalah tercapainya kecamatan sehat menuju
terwujudnya Indonesia sehat.
2. Misi Puskesmas.
a. Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan di wilayah
kerjanya.
b.Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan
masyarakat di wilayah kerjanya.
c.Memelihara dan meningkatkan mutu, pemerataan dan
keterjangkauan pelayanan kesehatan yang diselenggarakan.
d.Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga
dan masyarakat beserta lingkungannya.

C. Upaya Puskesmas
1. UKM
Upaya berdasarkan komitmen nasional, regional dan global
sertamempunyai daya ungkit tinggi untuk peningkatan derajat
kesehatanmasyarakat serta wajib diselenggarakan puskesmas di
wilayah Indonesia. Komponennya :
a. Upaya promosi kesehatan
b.Upaya kesehatan lingkungan
c.Upaya kesehtan Ibu dan Anak serta keluarga berencana
d.Upaya perbaikan gizi masyarakat
e.Upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit menular
f.Upaya pengobatan
2. UKP
Upaya yang ditetapkan berdasarkan permasalahan kesehatan
yang ditemukan di masyarakat serta yang disesuaikan dengan
kemampuan puskesmas. Komponennya :
a. Upaya kesehatan sekolah
b.Upaya kesehatan olahraga
c.Upaya perawatan kesehatan masyarakat
d.Upaya kesehatan kerja
e.Upaya kesehatan gigi dan mulut
f.Upaya kesehatan jiwa
g.Upaya kesehatan usia lanjut
h.Upaya pembinaan pengobatan tradisional

7. Program dan Pokok Puskesmas


Program pokok Puskesmas merupakan program pelayanan
kesehatan yang wajib di laksanakan karena mempunyai daya ungkit
yang besar terhadap peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang
setinggi-tingginya. Ada 6 Program Pokok pelayanan kesehatan di
Puskesmas yaitu:
1.Program Pengobatan (kuratif dan rehabilitatif) yaitu melakukan
pelayanan kesehatan untuk mendiagnosa dan juga melakukan tindakan
pengobatan pada seseorang pasien dilakukan oleh seorang dokter secara
ilmiah.
2.Promosi Kesehatan yaitu program pelayanan kesehatan
puskesmas yang diarahkan untuk membantu masyarakat agar hidup
sehat secara optimal
3.Pelayanan KIA dan KB yaitu program pelayanan kesehatan KIA
dan KB di Puskesmas yang ditunjukan untuk memberikan pelayanan
kepada PUS (Pasangan Usia Subur) untuk ber KB, pelayanan ibu hamil,
bersalin dan nifas serta pelayanan bayi dan balita.
4.Kesehatan Lingkungan yaitu program pelayanan kesehatan
lingkungan di puskesmas untuk meningkatkan kesehatan lingkungan
pemukiman.
5.Perbaikan Gizi Masyarakat yaitu program kegiatan pelayanan
kesehatan, perbaikan gizi masyarakat di puskesmas.
8. Satuan Penunjang Puskesmas
1. Puskesmas Pembantu
Yaitu unit pelayanan kesehatan yang sederhana dan berfungsi
menunjang dan membantu melaksanakan kegiatan-kegiatan yang
dilakukan puskesmas dalam ruang lingkup wilayah yang kecil.
2. Puskesmas Keliling
Yaitu unit pelayanan kesehatan keliling yang dilengkapi dengan
kendaraan bermotor dan peralatan kesehatan, peralatan komunikasi
serta sejumlah tenaga yang berasal dari puskesmas.
9. Fungsi Puskesmas
1. Pusat Penggerak Pembangunan Berwawasan Kesehatan.
a. Berupaya menggerakkan lintas sector dan dunia usaha di wilayah
kerjanya.
b.Aktif memantau dan melaporkan dampak kesehatan penyelenggara
setiap program di wilayah kerjanya.
2.Pusat Pemberdayaan Masyarakat.
a. Berperan aktif dalam memperjuangkan kepentingan kesehatan
b.Ikut menetapkan penyelenggaraan pelaksanaan program kesehatan
c.Membina peran serta masyarakat
d.Memberikan petunjuk kepada masyarakat tentang cara menggali dan
menggunakan SDA secara efektif dan efisien
3.Pusat Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama.
a.Pelayanan kesehatan masyarakat bersifat promotive dan preventof
b.Pelayanan medik dasar bersifat kuratif dan rehabilitative

10. PHN ( Public Health Nursing ) atau Kunjungan Rumah


PHN merupakan salah satu kegiatan luar gedung yang penting
peranannya dalam melayani masyarakat, apalagi masyarakat yang jauh
dari fasilitas kesehatan, sehingga dengan adanya PHN ini diharapkan
tujuan pemerintah dalam rangka mewujudkan derajat kesehatan yang
optimal bisa tercapai, sesuai amanat dari KEPMENKES RI No. 128
tahun 2004.
Dalam KEPMENKES RI No. 128 tahun 2004 dinyatakan bahwa
fungsi Puskesmas dibagi menjadi tiga fungsi utama: Pertama, sebagai
penyelenggara Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) primer ditingkat
pertama di wilayahnya; Kedua, sebagai pusat penyedia data dan
informasi kesehatan di wilayah kerjanya sekaligus dikaitkan dengan
perannya sebagai penggerak pembangunan berwawasan kesehatan di
wilayahnya, dan; Ketiga, sebagai penyelenggara Upaya Kesehatan
Perorangan (UKP) primer/tingkat pertama yang berkualitas dan
berorientasi pada pengguna layanannya.
Artinya, upaya kesehatan di Puskesmas dipilah dalam dua kategori
yakni: Pertama, pusat pelayanan kesehatan masyarakat primer yakni
puskesmas sebagai pemberi layanan promotif dan preventif dengan
sasaran kelompok dan masyarakat untuk memelihara dan meningkatkan
kesehatan serta mencegah penyakit, dan; Kedua, Puskesmas sebagai
pusat pelayanan kesehatan perseorangan primer dimana peran
Puskesmas dimaknai sebagai gate keeper atau kontak pertama pada
pelayanan kesehatan formal dan penakis rujukan sesuai dengan standard
pelayanan medik.

11. Program Indonesia Sehat


Program Indonesia Sehat merupakan salah satu program dari genda
ke-5 Nawa Cita yaitu Meningkatkan Kualitas Hidup Manusia
Indonesia. Program ini didukung oleh program sectoral lainnya yaitu :
Program Indonesia Pintar, Program Indonesia Kerja, Dan Program
Indonesia Sejahtera.
Program Indonesia sehat selanjutnya menjadi program utama
Pembangunan Kesehatan yang kemudian direncanakan pencapaiannya
melalui Rencana Strategis Kementrian Kesehatan Tahun 2015-2019,
yang ditetap kanmelalui Keputusan Menteri Kesehatan R.I Nomor
HK.02.02/Menkes/52/2015.
Sasaran dari Program Indonesia Sehat adalah meningkatnya derajat
kesehatan dan status gizi masyarakat melalui upaya kesehatan dan
pemberdayaan masyarakat yang didukung dengan perlindungan
finansial dan pemerataan pelayanan kesehatan, sesuai dengan sasaran
pokok RPJMN 2015-2019 yaitu :
1.Meningkatnya status kesehatan dan gizi ibu dan anak.
2.Meningkatnya pengendalian penyakit.
3.Meningkatnya akses dan mutu pelayanan kesehatan dasar dan
rujukan terutama di daerah terpencil.
4.Meningkatnya cakupan pelayanan kesehatan universal melalui
Kartu Indonesia Sehat dan pengelolaan SJSN kesehatan.
5.Terpenuhinya kebutuhan tenaga kesehatan, obat dan vaksin.
6.Meningkatnya responsivitas sistem kesehatan.

Program Indonesia Sehat dilaksanakan dengan menegakan 3 pilar


utama yaitu :

1. Penerapan Paradigma Sehat, dilakukan dengan strategi pengarus


utama kesehatan dalam pembangunan penguatan upaya promitif
dan preventif serta pemberdayaan masyarakat.

2. Penguatan Pelayanan Kesehatan, dilakukan dengan strategi


peningkatan akses pelayanan kesehatan, optimalisasi sistem
rujukan, dan peningkatan mutu menggunakan pendekatan
continuum of care dan intervensi berbasis risiko kesehatan.

3. Pelaksanaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), dilakukan


dengan strategi perluasan sasaran dan manfaat (benefit) serta
kendali mutu dan biaya.

12. GERMAS (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat)


GERMAS merupakan suatu tindakan yang sistematis dan
terencana yang dilakukan secara bersama-sama oleh seluruh komponen
bangsa dengan kesadaran, kemauan dan kemampuan berperilaku sehat
untuk meningkatkan kualitas hidup.
1.Tujuan Umum :
a. Menurunkan beban penyakit menular dan penyakit tidak
menular baik kematian maupun kecacatan.
b.Menghindarkan terjadinya produktivitas penduduk.
c. Menurunkan beban pembiayaan pelayanan kesehatan karena
meningkatnya penyakit dan pengeluaran kesehatan.
2. Tujuan Khusus :
Tujuan khusus Germas adalah untuk menurunkan resiko
utama penyakit menular dan tidak menular terutama melalui:
a. Intervensi gizi 1000 hari pertama kehidupan.
b.Memperbaiki pola konsumsi gizi seimbang seluruh keluarga.
c.Meningkatkan aktiftas fsik teratur dan terukur
d.Meningkatkan pola hidup sehat
e.Meningkatkan lingkungan sehat
f.Mengurangi konsumsi rokok dan alcohol
3. Kegiatan Yang Dilakukan Melalui Gerakan Masyarakat Hidup
Sehat Adalah :
a.Kampanye Hidup Sehat
b.Pencegahan Penyakit dan Deteksi Dini
c.Konsumsi Pangan Sehat
d.Lingkungan Sehat
e.Aktifitas Fisik dan Konektifitas Antarmoda Transportasi
f.Kawasan Tanpa Rokok, Narkoba dan Minuman Keras
g.Penurunan Stress dan Keselamatan Berkendara
h.Advokasi Regulasi Gerakan Masyarakat Hidup Sehat
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Masalah kesehatan pada komunitas masih menjadi masalah utama


kesehatan masyarakat dunia, disamping mulai meningkatnya masalah penyakit
menular dan tidak menular. Penyakit menular tidak mengenal batas-batas daerah
administratif, sehingga pemberantasan penyakit menular memerlukan kerjasama
antar daerah, misalnya antar propinsi, kabupaten/kota bahkan antar negara. Tujuan
pembangunan kesehatan menuju Indonesia sehat adalah meningkatkan kesadaran,
kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat
kesahatan masyarakat yang optimal melalui terciptanya masyarakat, bangsa dan
Negara Indonesia yang ditandai oleh penduduknya hidup dalam lingkungan dan
dengan prilaku yang sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan
kesehatan yang bermutu secara adil dan merata, serta memiliki derajat kesehatan
yang optimal diseluruh wilayah Republik Indonesia.

B. Saran

Di Indonesia sudah dilakukan peraturan yang mengatur tentang kesehatan


seperti pada Menurut Kepmenkes RI No.128/Menkes/SK/II/2004 puskesmas
merupakan Unit Pelayanan Teknis Dinas kesehatan kabupaten/kota yang
bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah
kerja. Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia sangat mengutamakan kesehatan.
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai