ORIGINAL ARTICLE
E-mail :aminatush.ummah-2015@ff.unair.ac.id
ABSTRAK
Perubahan fisiologis selama kehamilan dan menyusui mempengaruhi proses absorpsi, distribusi,
metabolisme dan ekskresi obat dalam tubuh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil penggunaan
obat selama kehamilan dan menyusui meliputi kendala penggunaan obat, kekhawatiran menggunakan
obat, dan keamanan terkait cara memperoleh obat, ketepatan indikasi dan dosis. Pengambilan data
dilakukan di wilayah Gubeng, Karang Menjangan dan Mojo, Surabaya. Desain penelitian yang digunakan
adalah cross sectional melalui metode survei dengan instrumen kuesioner. Pengambilan data dilakukan
pada 121 responden dengan kriteria ibu hamil dan menyusui usia 25-40 tahun. Hasil penelitian didapatkan
bahwa ibu hamil memperoleh obat dan suplemen melalui tenaga kesehatan (100%). Ibu menyusui
memperoleh obat dan suplemen melalui swamedikasi (84,5%) dan melalui tenaga kesehatan (15,5%).
Obat dan suplemen yang didapat melalui swamedikasi sudah tepat indikasi dan dosis (100%). Responden
ibu hamil tidak memiliki kendala dalam menggunakan obat (0%), tetapi masih memiliki kekhawatiran
dalam menggunakan obat (67,6%). Responden ibu menyusui masih memiliki kendala saat menggunakan
obat (5,26%) dan khawatir menggunakan obat (14,3%), sehingga melalui penelitian ini diharapkan
apoteker dapat memberikan edukasi melalui promosi kesehatan.
ABSTRACT
Physiological changes during pregnancy and lactation affect the process of drug absorption,
distribution, metabolism and excretion in the body. This study aims to determine the profile of drug used
during pregnancy and lactation including the constraints of drug use, concern about using drugs, and
safety related to get the drug, the accuracy of drug indication and dosage. The data collection was
conducted in some districts in Surabaya including Gubeng, Karang Menjangan and Mojo. The study was
designed as a cross sectional through a survey using a questionnaire. The data were collected from 121
respondents who were pregnant and lactating mothers aged 25-40 years. The results showed that pregnant
women obtained drugs and supplements through healthcare professionals (100%). Lactating mothers
obtained drugs and supplements through self-medication (84,5%) and through healthcare professionals
(15,5%). Drugs and supplements obtained through self-medication were (100%) appropriate indication
and dosage. Respondents of pregnant women did not have problems in using drugs (0%), but still had
concerns in using drugs (67,6%). Respondents of lactating mother still have problems when using drugs
(5,26%) and concerns about using drugs (14,3%). Furthermore in this study, pharmacists are expected to
provide education through health promotion.
10
Jurnal Farmasi KomunitasVol. 5, No. 1, (2018) 10-17
Ummah, et al.
11
Jurnal Farmasi KomunitasVol. 5, No. 1, (2018) 10-17
Ummah, et al.
12
Jurnal Farmasi KomunitasVol. 5, No. 1, (2018) 10-17
Ummah, et al.
dan menyusui saat memperoleh obat di apotek. Profil obat yang digunakan oleh ibu
Apoteker akan memberikan edukasi kepada ibu hamil dan menyusui pada Grafik 1
hamil dan menyusui yang memerlukan obat non dikelompokkan berdasarkan kategori suplemen
resep untuk penyakit ringan dengan memilihkan dan obat sebagai terapi. Suplemen sangat
obat bebas atau obat bebas terbatas yang sesuai diperlukan untuk menunjang kebutuhan zat gizi
(Permenkes RI, 2014). selama kehamilan, sedangkan obat digunakan
untuk mengobati serta mencegah penyakit
Tabel 4. Tabel Ketepatan Obat pada (Allen and Ansel, 2014; Swamilaksita, 2016).
Swamedikasi Ibu Menyusui (n = 71)
Indikasi Dosis Tabel 5. Kategori Penggunaan Obat sebagai
Suplemen untuk Ibu Hamil (n = 76)
Kategori* Tepat Tidak Tepat Tidak Golongan Trimester n (%)
n (%) tepat n (%) tepat Obat I II III
n (%) n (%) sebagai
Suplemen 17 0(0) 17 (100) 0(0) Suplemen*
(100) Asam Folat 8 4 6 18 (23,68)
Zat besi - 2 2 14 (18,42)
Obat 63 0(0) 63 (100) 0(0)
(100) Kalsium 2 - 2 14 (18,42)
Docosahaxaeno 2 - 2
Keterangan: *Responden bisa mendapatkan lebih dari satu 20 (26,32)
ic Acid
obat dan suplemen.
Hormon - 4 - 6 (7,89)
Omega - 2 - 4 (5,62)
Profil penggunaan obat selama masa Keterangan: *Responden bisa mendapatkan
kehamilan dan menyusui terkait keamanan juga lebih dari satu suplemen
dilihat dari ketepatan indikasi dan dosis. Ibu
menyusui yang melakukan swamedikasi
Tabel 6. Kategori Penggunaan Obat sebagai
dikatakan tepat apabila memenuhi kriteria obat
Terapi Farmakologis untuk Ibu Hamil (n =
yang rasional yaitu tepat indikasi dan tepat dosis
28)
(WHO, 2017). Pada Tabel 4, profil penggunaan
Golongan Trimester
obat yang tepat indikasi ditunjukkan dengan
Obat I II III
kesesuaian antara obat dan suplemen yang
sebagai Terapi n (%)
didapatkan responden dengan indikasi pada
Farmakologis
literatur. Tepat dosis ditunjukkan dengan
*
kesesuaian antara cara penggunaan obat yang
6
telah dilakukan responden dengan cara Antiemetik 2 2 2
(21,43)
penggunaan obat pada literatur. Hal ini dapat
4
ditunjukkan dari salah satu responden yang Analgesik - 2 2
(14,28)
mengonsumsi parasetamol 500 mg tiga kali
sehari untuk mengobati nyeri kepalanya, sudah 4
Antasida 2 - 2
tepat indikasi dan dosis yaitu parasetamol (14,28)
merupakan golongan NSAID dengan dosis 0,5-1 4
Antibiotik 2 - 2
g setiap 4-6 jam dengan dosis maksimum 4 g per (14,28)
hari (Sweetman, 2009) Anti-Inflamasi 4
- 4 -
Non-steroid (14,28)
Proton Pump
- 2 - 2 (7,14)
Inhibitor
4
Ekspektoran - 2 2
(14,28)
Keterangan: *Responden bisa mendapatkan
lebih dari satu obat
13
Jurnal Farmasi KomunitasVol. 5, No. 1, (2018) 10-17
Ummah, et al.
pembentukan janin, sehingga pada bulan 0-3 Berdasarkan Tabel 7, penggunaan obat
kehamilan pemberian suplemen pada ibu menyusui dikelompokkan berdasarkan
Docosahaxaenoic Acid (DHA) dan asam folat usia anak yaitu ≤ 6 bulan dan > 6 bulan. Profil
harus diperhatikan. Sedangkan pada trimester 2 obat yang digunakan merupakan obat-obatan
dan 3 terjadi perkembangan janin hingga proses yang aman untuk ibu menyusui (WHO, 2017).
kelahiran, sehingga pemberian suplemen Kinetika obat yang diminum ibu menyusui
dianjurkan agar bayi yang dilahirkan dalam dipengaruhi oleh perubahan fisiologis yang
keadaan sehat (Rohyatun, 2014). berdampak pada perubahan respon tubuh
Berdasarkan Tabel 5, suplemen yang terhadap obat (Siregar, 2016). Konsentrasi obat
paling sering digunakan oleh ibu hamil adalah dalam darah ibu adalah faktor utama yang
DHA. Hal ini dikarenakan DHA berfungsi berperan pada proses transfer obat ke ASI.
membantu proses perkembangan otak, terutama Hampir semua obat yang diminum ibu
pada saat otak tumbuh dengan cepat di trimester menyusui terdeteksi didalam ASI, namun
3 kehamilan hingga anak usia 2 sampai 3 tahun konsentrasi obat pada ASI umumnya rendah.
(Parti, 2015). Sedangkan obat sebagai terapi Oleh karena itu, perlu perhatian khusus terkait
yang paling sering digunakan oleh ibu hamil penggunaan obat dalam masa menyusui (Hale,
adalah golongan antiemetik yang ditunjukkan 2012).
pada Tabel 6. Antiemetik berfungsi untuk Ibu menyusui menggunakan pelancar
mengurangi gejala mual dan muntah yang terjadi ASI dan penambah darah. Pemberian pelancar
pada ibu hamil trimester 1 (Murdiana, 2016). ASI pada masa menyusui dapat dipercaya
Berdasarkan hasil kuesioner yang diperoleh, ibu membantu merangsang, mempertahankan atau
dengan masa kehamilan memasuki trimester 3 meningkatkan produksi ASI. Sedangkan
masih mendapatkan resep obat antiemetik. Hal penggunaan suplemen penambah darah
tersebut disebabkan karena perubahan kondisi bertujuan untuk memenuhi nutrisi ibu selama
fisiologis setiap individu berbeda (Sachdeva et masa menyusui (Hastuti, 2017).Sebagian besar
al., 2009). ibu menyusui menggunakan pelancar ASI pada
usia anak ≤ 6 bulan karena pada masa tersebut
Tabel 7. Kategori Penggunaan Obat bayi sangat membutuhkan asupan nutrisi yang
Suplemen dan Terapi Farmakologis untuk tinggi, sehingga pemberian ASI eksklusif sangat
Ibu Menyusui (n = 96) dianjurkan (Maryunani, 2012).
Golongan Usia Anak n (%)
Obat*
≤6 >6
Bulan Bulan
Pelancar ASI 8 2 10 (50)
Penambah 2 8 10 (50)
Darah
Analgesik 4 12 16
(21,05)
Obat Asma 2 6 8
(10,53)
Antiemetik 2 2 4
(5,26)
Obat Flu 14 18 32
(42,10)
Obat Batuk 2 0 2 Grafik 2. Kendala Penggunaan Obat pada
(2,63) Masa Kehamilan (n = 37) dan Menyusui (n =
Antihipertensi 2 0 2 84)
(2,63)
Antibiotik 0 2 2 Kendala dalam penggunaan obat antara
(2,63) lain kurangnya pemahaman tentang cara
Lain-lain 0 10 10 penggunaan obat yang tepat dan cara
(Antasida, (13,16) menyimpan obat yang benar (Depkes RI, 2015).
Kontrasepsi) Pada Grafik 2, dapat diketahui bahwa ibu hamil
Keterangan: *Responden bisa mendapatkan tidak mengalami kendala dalam penggunaan
lebih dari satu obat dan suplemen obat. Semua responden menggunakan obat
sesuai dengan aturan penggunaan obat yang
14
Jurnal Farmasi KomunitasVol. 5, No. 1, (2018) 10-17
Ummah, et al.
15
Jurnal Farmasi KomunitasVol. 5, No. 1, (2018) 10-17
Ummah, et al.
ibu hamil dan menyusui terkait penggunaan Ibu Menyusui dengan Post Sectio
obat yang aman, efektif dan dapat dipatuhi Caesaria. Surakarta: Universitas
melalui promosi kesehatan dengan Muhammadiyah. Skripsi.
menggunakan media promosi yang sesuai agar Hotham, N., and Hotham, E., 2015. Drug in
mudah dipahami oleh ibu hamil dan menyusui. Breastfeeding. Australian
Prescriber,Vol. 38 No. 5, p. 156-160.
KESIMPULAN IDI, 2011. Tahap Perkembangan Kehamilan
Berdasarkan penelitian profil Trimester Pertama. Jakarta:
penggunaan obat selama masa kehamilan dan Departemen Kesehatan RI.
menyusui terkait cara memperoleh obat, Indrawati, S., 2016. Hubungan Pemberian ASI
ketepatan indikasi dan dosis, kendala Eksklusif dengan Kejadian Stunting
penggunaan obat dan kekhawatiran penggunaan pada Anak Usia 2-3 Tahun di Desa
obatmenunjukkan bahwa semua ibu hamil Karangrejek Wonosari Gunungkidul.
memperoleh obat dan suplemen melalui tenaga Yogyakarta: Universitas ‘Aisyiyah.
kesehatan. Ibu menyusui lebih banyak Skripsi.
memperoleh obat dan suplemen secara Kemenkes RI, 2013. Profil Kesehatan
swamedikasi daripada resep oleh tenaga Indonesia Tahun 2013. Jakarta:
kesehatan. Obat dan suplemen yang didapat Kementerian Kesehatan RI.
melalui swamedikasi sudah tepat indikasi dan Kemenkes RI, 2016. Program Indonesia Sehat
dosis. dengan Pendekatan Keluarga. Jakarta:
Kementerian Kesehatan RI.
SARAN Maryunani, A., 2012. Inisiasi Menyusui Dini,
Diperlukan edukasi secara langsung kepada ibu Asi Eksklusif dan Manajemen Laktasi.
hamil dan menyusui terkait penggunaan obat. Jakarta: Trans Info Medika.
Murdiana, H.E., 2016. Terapi Mual Muntah
UCAPAN TERIMA KASIH pada Kehamilan di Rawat Jalan
Terima kasih kami ucapkan kepada Ibu Dr. Rumah Sakit Klas D. Jurnal Ilmiah
Wahyu Utami, MS., Apt selaku dosen Farmasi, Vol. 12 No. 2, p. 73-78.
pembimbing responden, serta semua pihak yang O’Shaughnessy, K., 2011. New Guide to
terlibat atas dukungan penuh selama melakukan Medicine and Drugs. 8th Ed. London:
penelitian ini. Dorling Kindersley.
Parti, D.D., 2015. Pengaruh Pemberian
DAFTAR PUSTAKA Suplemen DHA pada Ibu Hamil
Allen, L.V., and Ansel, H.C., 2014. Ansel’s terhadap Berat Badan dan Lingkar
Pharmaceutical Dosage Forms and Kepala Bayi Baru Lahir. Jurnal
Drug Delivery System.10th Ed. New Kedokteran Gigi Unej, Vol. 12 No.1,
York: Lippincott Williams & Wilkin, p. 35-37.
p. 2. Permenkes RI, 2014. Peraturan Menteri
BNF, 2017. British National Formulary 73. Kesehatan Republik Indonesia Nomor
London: Pharmaceutical Press. 35 Tahun 2014 tentang Standar
BPOM RI, 2012. Pedoman Cara Pembuatan Pelayanan Kefarmasian di Apotek.
Obat yang Baik. Jakarta: Badan Jakarta: Menteri Kesehatan RI.
Pengawas Obat dan Makanan RI, p. 60. Pernia, S., and DeMaagd, G., 2016. The New
Briggs, G.G., Freeman, R.K., and Yaffe, S.J., Pregnancy and Lactation Labeling
2002. Drugs in Pregnancy and Rule. Pharmacy & Therapeutics, Vol.
Lactation. 6th Ed. Philadelphia: 41 No.11, p. 715.
Lippincott Williams & Wilkins, p.10. Pieter, H.Z., and Namora, L., 2010. Pengantar
Depkes RI, 2015. Pemahaman Masyarakat Psikologi dalam Keperawatan. Jakarta:
Terkait dengan Obat Masih Rendah. Kencana, p. 26.
Jakarta: Departemen Kesehatan RI. Rohyatun, I., 2014. Asuhan Kebidanan
Depkes RI, 2006. Pedoman Pelayanan Farmasi Komprehensif Ibu Hamil, Bersalin,
Untuk Ibu Hamil dan Menyusui. Bayi Baru Lahir, Ibu Nifas Normal,
Jakarta: Departemen Kesehatan RI. dan Keluarga Berencana (Suntik 3
Hale, T., 2012. Medication and Mother’s Bulan) Pada Ny. R Usia 30 Tahun
Milk.15th Ed. New York: Pharmasoft G1P0A0 Usia Kehamilan 39 Minggu 2
Medical Publishing. Hari di Puskesmas 1 Wangon
Hastuti, 2017. Upaya Peningkatan Kabupaten Banyumas.Purwokerto:
Pengetahuan Kebutuhan Nutrisi pada
16
Jurnal Farmasi KomunitasVol. 5, No. 1, (2018) 10-17
Ummah, et al.
17
Jurnal Farmasi KomunitasVol. 5, No. 1, (2018) 10-17