Anda di halaman 1dari 15

TUGAS MAKALAH

TOKSIKOLOGI
ZAT CARSINOGEN
D
I
S
U
S
U
N
OLEH :

SITI INTAN KEMALA SARI


NIM: 1702101010190
KELAS: 3
DOSEN PENGAMPU: Dr. drh. Hennivanda, M.Si

KELAS 03

FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN


UNIVERSITAS SYIAH KUALA
BANDA ACEH
2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Jenis-Jenis Zat Carsinogen”.

Makalah ini dibuat untuk melengkapi tugas-tugas mata kuliah “Toksikologi


Veteriner”. Terimakasih penulis ucapakan kepada dosen pengampu mata kuliah Dr. drh.
Hennivanda. M.Si, yang telah mengajari dan membimbing penulis dalam matakuliah ini.
Ucapan terimakasih juga penulis sampaikan untuk orangtua yang senantiasa mendukung
dalam segala hal. Serta kepada teman-teman yang telah membantu menjelaskan tentang tugas
ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis terkhusus dan bagi
pembaca pada umumnya, aamiin Ya Rabbal’alamin.

Aceh Tamiang, 287 Mei 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………….i
DAFTAR ISI………………………………………………………………………ii

BAB I : PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang………………………………………………1
1.2. Rumusan masalah………………………………………… 1
1.3. Tujuan……………………………………………………… 1
BAB II : PEMBAHASAN…………………………………………….
1.1 Pengertian Karsinogen…………………………………………….2
2.1. Merkuri………………………………………………………3-4
2.2. Benzena…………………………………………………4-5
2.3. Asbestos…………………………………………………..5
2.4. Vinil Klorida………………………………………………….5-6
2.5. Formaldehid………………………………………………………6-7
2.6. Radiasi dari Lingkungan…………………………………………7
2.7. Radiasi dari Prosedur Medis……………………………………..7
2.8. Virus………………………………………………………………7
2.9. Akrilamida…………………………………………………………8
2.10. DES……………………………………………………………8
BAB III : PENUTUP…………………………………………………........9
A. KESIMPULAN…………………………………………………9
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………10

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Toksikologi adalah ilmu yang menetapkan batas aman dari bahan kimia .Selain itu
toksikologi juga mempelajari jelas/kerusakan/ cedera pada organisme (hewan, tumbuhan,
manusia) yang di akibatkan oleh suatu materi substansi/energi, mempelajari racun, tidak saja
efeknya, tetapi juga mekanisme terjadinya efek tersebut pada organisme dan mempelajari
kerja kimia yang merugikan terhadap organisme. Banyak sekali peran toksikologi dalam
kehidupan sehari-hari tetapi bila dikaitkan dengan lingkungan dikenal istilah toksikologi
lingkungan dan ekotoksikologi.
Secara sederhana dan ringkas, toksikologi dapat didefinisikan sebagai kajian tentang
hakikat dan mekanisme efek berbahaya (efek toksik) berbagai bahan kimia terhadap makhluk
hidup dan sistem biologik lainnya. Ia dapat juga membahas penilaian kuantitatif tentang berat
dan kekerapan efek tersebut sehubungan dengan terpejannya (exposed) makhluk tadi. Kata
racun “toxic” adalah berasal dari bahasa Yunani, yaitu dari akar kata “tox” dimana dalam
bahasa Yunani berarti panah, dimana panah pada saat itu digunakan sebagai senjata dalam
peperangan, yang pada anak panah nya terdapat racun.
Toksikologi merupakan studi mengenai efek-efek yang tidak di inginkan dari zat-zat
kimia terhadap organisme hidup. Toksikologi juga membahas tentang penilaian secara
kuantitatif tentang organ-organ tubuh yang sering terpajang serta efek yang di timbulkan nya.
Efek toksik atau efek yang tidak di inginkan dalam sistem biologis tidak akan dihasilkan oleh
bahan kimia kecuali bahan kimia tersebut atau produk biotransformasinya mencapai tempat
yang sesuai di dalam tubuh pada konsentrasi dan lama waktu yang cukup untuk
menghasilkan manifestasi toksik. Faktor utama yang mempengaruhi toksisitas yang
berhubungan dengan situasi pemaparan (pemajanan) terhadap bahan kimia tertentu adalah
jalur masuk ke dalam tubuh, jangka waktu dan frekuensi pemaparan. Pemaparan bahan-bahan
kimia terhadap binatang percobaan biasanya dibagi dalam empat kategori: akut, subakut,
subkronik, dan kronik.

1
1.2 Rumusan masalah

1. Apa yang dimaksud dengan Carsinogen?


2. Apa saja jenis-jenis dari zat Carsinogen?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian dari Carsinogen.


2. Mengetahui jenis-jenis zat Carsinogen.

1
BAB II

PEMBAHASAN

1.1. Pengertian Carcinogen

Carsinogen adalah zat atau sesuatu hal yang dapat menyebabkan kanker, dengan cara
memengaruhi gen atau merusak sel-sel normal sehingga berubah menjadi sel kanker. Kanker
sendiri terjadi ketika suatu sel tumbuh secara cepat dan agresif, biasanya hal ini disebabkan k
arena gen pada sel tersebut sudah berubah atau rusak. 

Karsinogen dapat bekerja dalam banyak cara, yaitu langsung merusak DNA dalam sel
sehingga menyebabkan kelainan pada sel normal, dan cara lainnya yaitu dengan menyebabka
n kerusakan sel yang menyebabkan sel-sel membelah lebih cepat, yang pada akhirnya dapat
mengakibatkan berkembangnya penyakit kanker.

Zat karsinogen dapat menyebabkan kanker dengan mengubah metabolisme sel atau
merusak DNA sel secara langsung, serta menyebabkan mutasi sel yang akan menggan
ggu proses biologis normal dalam tubuh. Sederhananya, karsinogen adalah segala sesu
atu yang dapat menyebabkan kanker. Sedangkan karsinogenik adalah sifat dari aktivita
s zat tersebut untuk memicu pertumbuhan kanker.

Bentuk dari zat karsinogen ini banyak ragamnya, mulai dari zat-zat yang ada di ud
ara, produk yang Anda gunakan, atau bahkan bahan kimia yang terkandung dalam mak
anan dan minuman.

1.2. KLASIFIKASI KARSINOGEN

1. Karsinogen genotoksik
2. Karsinogen epigenetik (Non genotoksik)

Karsinogen genotoksik terdapat 2 jenis :


1. Karsinogen kerja langsung.

Elektrofilik, berikatan dengan DNA dan makromolekul lain


- Epoksin

- Nitrosamid

- Nitrosourea

2. Prokarsinogen

Memerlukan bioaktivasi untuk menjadi reaktif


Contoh :
- hidrokarbon aromatik polisiklik (PAH)

2
- hidrokarbon berhalogen

- benzopiren

- aflatoksin B1, dan

- nitrit.

A. Jenis-jenis zat Carsinogen

1.1. MERKURI

Merkuri (air raksa, Hg) adalah salah satu jenis logam yang banyak ditemukan di alam
dan tersebar dalam batu - batuan, biji tambang, tanah, air dan udara sebagai senyawa anorgan
ik dan organik. Logam merkuri (Hg) adalah salah satu trace element yang mempunyai sifat c
air pada temperatur ruang dengan spesifik gravity dan daya hantar listrik yang tinggi. Karena
sifat-sifat tersebut, merkuri banyak digunakan baik dalam kegiatan perindustrian maupun lab
oratorium.

Merkuri (Hg) adalah salah satu senyawa toksik yang dapat mengakibatkan gangguan
pertumbuhan janin dan menyebabkan bayi lahir cacat. Selain itu penggunaan logam merkuri j
uga menimbulkan permasalahan dalam kandungan kosmetik, yang dapat menimbulkan damp
ak buruk bagi kesehatan bagi pengguna kosmetik tersebut. Penggunaan merkuri sebagai baha
n campuran pada komestik krim pemutih wajah. Untuk tampil putih dan cantik menjadi keing
inan dari setiap kaum wanita. Hal ini dimanfaatkan oleh para produsen untuk memproduksi p
roduk yang menjanjikan dengan menambahkan bahan merkuri. Hal ini akan banyak menyeba
bkan kekahwatiran pada kaum wanita terhadap kandungan merkuri yang tentunya beresiko ba
gi mereka.

a. Bentuk Logam Merkuri

Merkuri (Hg) dapat ditemukan dalam berbagai senyawa kimia dan termasuk senyawa org
anik seperti metil dan etil merkuri. Senyawa merkuri dapat dibedakan menjadi tiga bentuk se
nyawa diantaranya: Senyawa Merkuri Anorganik,Senyawa Merkuri (Hg) Organik,Merkuri El
emental (Hg)

3
b. Manfaat Merkuri

Dalam bidang kedokteran telah menggunakan merkuri sejak abad ke-15 di mana merkuri
(Hg) digunakan untuk pengobatan penyakit kelamin(sifilis). Kalomel (HgCl) digunakan seba
gai pembersih luka sampai diketahui bahwa tersebut beracun sehingga tidak digunakan lagi.
Komponen merkuri organik digunakan untuk obat diuretika sampai bertahuntahun dan juga d
igunakan sebagai bahan untuk komestik.

c. Efek Samping Carsinogen

Dampak penggunaan merkuri pada komestik pemakain komestik yang mengandung merkuri
bisa mengakibatkan:

1. Dapat memperlambat pertumbuhan janin mengakibatkan keguguran, kematian janin d


an mandul.

2. Flek hitam pada kulit akan memucat seakan pudar dan bila pemakainnya dihentikan, f
lek itu akan timbul dan melebar.

3. Kanker kulit, apa bila pemakaian terlalu lama

1.2. BENZENA
Benzena merupakan senyawa aromatik tersederhana. Cincin benzena dianggap
sebagai induk sama seperti alkana rantai lurus.Benzena menguap keudara dengan sangat
cepat dan cepat terlarut didalam air. Benzena sangat mudah terbakar. Secara umum orang
dapat mencium bau benzena mulai dari konsentrasi 60 ppm sampai dengan 100 ppm dan
untuk dapat merasakan benzena di air pada konsentrasi 0,5 – 4,5 ppm (Fesenden 1991).
Benzena merupakan suatu cairan yang tidak berwarna dengan bau yang manis
(sweet odor), mudah menguap di udara, larut dalam air dan mudah terbakar. Kadar benzena
dalam jumlah kecil di alam dihasilkan bila bahan yang kaya karbon mengalami pembakaran

4
tidak sempurna, biasanya dihasilkan pada letusan gunung berapi dan kebakaran hutan, juga
merupakan salah satu komponen yang terkandung dalam asap rokok.

5
Efek Samping Carcinogen
Leukemia, yaitu produksi leukosit yang tidak terkontrol adalah suatu bentuk
kanker, paparan benzena kini dianggap sebagai penyebab kanker jenis.

1.3. ASBESTOS
Asbestos ("asbes") adalah sebuah grup mineral metamorfis berfiber.  Asbes adalah bahan
yang paling banyak dibicarakan sebagai penyebab mesotelioma dan kanker paru. Dikenal 2
kelompok produk bahan asbes yaitu asbes putih atau chrysotile dan asbes biru atau
kelompok amphibole.  Asbes kelompok amphibole sudah terbukti bersifat karsinogen baik
untuk kasus kanker paru maupun mesotelioma. Sampai saat ini yang masih menjadi
perdebatan di dunia adalah keamanan dan karsinogenisiti chrysotile.Asbes putih saat ini
digunakan luas oleh industri dan produknya di masyarakat. Penelitian terbaru menunjukkan
bahwa asbes putih (chrysotile) mempunyai serat yang lebih pendek dan diretensi dalam
waktu relatif singkat. Chrysotile dikatakan relatif aman dan kurang berisiko karsinogen
terutama pada kejadian mesotelioma. Meskipun begitu pajanan dalam dosis cukup besar
dalam waktu lama tetap mempunyai risiko karsinogen.

6
1.4. VINIL KLORIDA
Vinil klorida adalah suatu organoklorida dengan rumus H2C=CHCl yang juga disebut
sebagai monomer vinil klorida (vinyl chloride monomer atau VCM) atau kloroetena.
Senyawa tak berwarna ini merupakan bahan kimia penting di industri yang digunakan dalam
produksi polimer polivinil klorida (PVC). PVC menyebabkan angiosarcoma (sejenis kanker
langka) di hati, ginjal, dan telinga hewan uji. VC telah terdeteksi dalam kemasan PVC,
makanan dan minuman, dan juga di PVC rumah tangga dan barang-barang perabotan (Koch
dan Vahrenholt, 1978, Eblinger, 1975).
Hemangiosarcoma juga terjadi akibat paparan vinil klorida, akibat dari epoksida
reaktif yang dihasilkan oleh metabolism secara oksidasi enzimatik vinil klorida di hati.

1.5. FORMALDEHIDE
Senyawa kimia formaldehida, merupakan aldehida dengan rumus kimia H₂CO, yang
berbentuknya gas, atau cair yang dikenal sebagai formalin, atau padatan yang dikenal sebagai
paraformaldehyde atau trioxane. Formaldehyde atau formalin dikenal sebagai senyawa yang
dilarang untuk dipakai sebagai pengawet makanan. Namun sebenarnya, formalin adalah obat
luar yang digunakan untuk mengobati kutil di permukaan kulit.

Formaldehyde atau biasa disebut dengan formaldehida adalah obat cair oles yang mengan
dung beberapa bahan aktif seperti formadon, lazerformalyde, formalin, dan masih banyak lagi.
Formaldehyde biasanya digunakan untuk mengeringkan area kulit sebelum atau sesudah ope
rasi pengangkatan kutil.Obat ini juga bisa digunakan sebagai antiperspiran, yaitu zat yang dap

7
at digunakan untuk mengurangi produksi keringat, pada orang yang sering berkeringat pada a
rea kaki hingga menimbulkan bau yang tidak sedap.

Formalin atau formaldehida merupakan bahan pengawet yang biasa digunakan


sebagai desinfektan, cairan pembalsem, pengawet jaringan, pembasmi serangga dan
pengawet mayat. Formalin memiliki sifat mudah larut dalam air, mudah menguap, bersifat
kumulatif, dan karsinogenik. Dampak formalin pada kesehatan dibagi menjadi akut yaitu efek
pada kesehatan manusia langsung terlihat seperti iritasi, alergi, kemerahan, mata berair, mual,
muntah, rasa terbakar, sakit perut dan pusing. Kronik yaitu efek pada kesehatan manusia
terlihat setelah terkena dalam jangka waktu lama dan berulang seperti iritasi kemungkinan
parah, mata berair, gangguan pada pencernaan, hati, ginjal, pankreas, sistem saraf pusat,
menstruasi, dan pada hewan percobaan dapat menyebabkan kanker sedangkan pada manusia
diduga bersifat karsinogen (menyebabkan kanker).
1.6. RADIASI DARI LINGKUNGAN

Radiasi ultraviolet yang dihasilkan sinar matahari dapat diserap ke dalam kulit
dan merusak sel-sel kulit sehingga radiasi ini diyakini sebagai penyebab kanker
kulit.Sementara radiasi lainnya dihasilkan dari senyawa radioaktif bernama radon.
Senyawa ini terdapat dalam jumlah kecil di alam terbuka, dipancarkan dari peluruhan
normal uranium di tanah dan kemudian terperangkap di dalam ruangan.

Ketika kita tidak sengaja menghirupnya secara terus-menerus, radon akan merusak
lapisan paru-paru dan dapat menyebabkan kanker paru-paru.

1.7. RADIASI DARI PROSEDUR MEDIS

Radiasi dalam dunia medis biasanya digunakan untuk memeriksa suatu diagnosis atau
sebagai pengobatan. Contohnya, pada pasien yang menerima terapi radiasi setelah
mastektomi untuk kanker payudara, terbukti berisiko lebih tinggi terkena kanker paru-
paru karena sifat karsinogenik pada sinar radiasi tersebut.

1.8. VIRUS

Terdapat beberapa virus karsinogen karena dapat menyebabkan kanker, seperti human
papillomavirus (HPV) yang menyebabkan kanker serviks, atau virus hepatitis C, yang
dapat menyebabkan kanker hati.

Virus penyebab kanker dapat dibagi menjadi dua jenis berdasarkan asam ribonukleat-
nya, yakni DNA serta RNA. Virus DNA yang sering dihubungkan dengan kanker antara lain
Human papiloma virus (HPV), Epistein-Barr virus (EBV), hepatitis B virus (HBV) dan
hepatitis C virus (HCV). HPV tipe 16, 18 dan 31 berhubungan eart dengan karsinoma genital
seperti karsinoma pernis dan servix. EBV menyebabkan limfoma Burkitt pada anak-anak dan
adenokarsinoma nasofaring pada organ dewasa. HBV dan HCV menyebabkan karsinoma
hepatoseluler (Kartawiguna, 2001).

8
Salah satu virus RNA yang merupakan karsinogen adalah Human t-cell leukimia virus 1
(HTLV-I). HTLV-I menginfeksi limfosit T dan merangsang untuk proliferasi sehingga
menyebabkan leukimia sel T (Kartawiguna, 2001).
1.9. AKRILAMIDA
Akrilamida (atau amida akrilat) adalah senyawa organik sederhana dengan rumus
kimia C3H5NO dan berpotensi berbahaya bagi kesehatan (menyebabkan kanker atau
karsinogenik). Nama IUPAC-nya adalah 2-propenamida. Dalam bentuk murni, akrilamida
berwujud padatan kristal putih dan tidak berbau. Pada suhu ruang, akrilamida larut
dalam air, etanol, eter, dan kloroform. Akrilamida tidak kompatibel dengan asam, basa, agen
pengoksidasi, dan besi (dan garamnya). Dalam keadaan normal, akrilamida akan
terdekomposisi menjadi amonia tanpa pemanasan, atau menjadi karbon dioksida, karbon
monoksida, dan oksida nitrogen dengan pemanasan.
Akrilamida merupakan zat yang berbahaya dan berpotensi menyebabkan kanker pada
sekitar 2% kasus tiap tahun di dunia. Akrilamida biasanya ditemukan pada makanan yang
diproses menggunakan suhu tinggi (di atas 150ºC), misalnya pada roti kering. Penetapan
kandungan akrilamida dalam sediaan roti kering yang beredar di wilayah Jakarta Timur telah
dilakukan dengan menggunakan Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT). Preparasi
sampel dilakukan dengan teknik ekstraksi menggunakan pelarut diklorometan dan etanol
(1:15).
1.10. DES (Diethylstilbestrol)

DES (diethylstilbestrol) adalah estrogen sintetis nonsteroid yang pernah dipakai untuk
terapi osteoporosis, pada tahun 1950 menimbulkan epidemi kanker endometrium. DES dosis
tinggi pernah digunakan untuk terapi abortus pada tahun 1940-50 menimbulkan kanker
vagina dan serviks pada anak wanita penderita. Suplemen estrogen untuk terapi gejala
menopause yang digunakan luas pada tahun 1960 an sampai pertengahan tahun 1970
menimbulkan epidemi kanker endometrium. Terapi estrogen meningkatkan penyakit kandung
empedu yang merupakan risiko kanker kandung empedu (Kartawiguna, 2001).

9
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Kanker merupakan suatu jenis penyakit berupa pertumbuhan sel yang tidak terkendali secara
normal. Penyakit ini dapat menyerang semua bagian organ tubuh dan dapat menyebabkan
kematian, serta dapat terjadi pada manusia dari semua kelompok usia dan ras. Diperkirakan
kematian akibat kanker di dunia mencapai 4,3 juta per tahun dan 2,3 juta diantaranya ditemukan
di negara berkembang.

Kanker merupakan penyakit dengan multi faktor penyebab yang terbentuk dalam jangka
waktu yang lama dan mengalami kemajuan melalui stadium yang berbeda-beda. Kanker dapat
terjadi karena adanya perubahan DNA sel atau disebut juga mutasi, yang dapat terjadi pada
sekuens DNA yang mengatur siklus sel yaitu protoonkogen yang nantinya menjadi onkogen.

10
DAFTAR PUSTAKA

Cohen SM, Arnold LL, Eldan M, Lewis AS, Beck BD. (2006). Methylated arsenicals: the
implication of metabolism and carcinogenicity studies in rodents to human risk
assessment. Crit Rev Toxicol (e-Journal). 36: 99-133
Kartawiguna, E. (2001). Faktor-faktor yang berperan pada karsinogenesis. Jurnal
Kedokteran Trisakti, 20(1):16-26.
Kartikasari, D., Nurjazuli, dan M. Rahardjo. 2016. Analisis risiko kesehatan pajanan benzene
pada pekerja di bagian laboratorium industri pengolahan minyak bumi. Jurnal
Kesehatan Masyarakat. 4(4):2356-3346.
Rahayu, M., dan M. F. Solihat. 2018. Bahan Ajar Teknologi Lab. Medik(TLM) Toksikologi
Klinik. Pusat Pendidikan Sumber Daya Manusia Kesehatan, Jakarta.

11

Anda mungkin juga menyukai