Anda di halaman 1dari 6

SAP HERNIA INGUINALIS

SATUAN ACARA PENYULUHAN


Bidang Studi                : Ilmu Keperawatan MEDIKAL BEDAH
Topik                           : Penyakit Bedah
Sub topik                     : Hernia Inguinalis
Sasaran                        : Pasien dan keluarga pasien di Ruang Diponegoro
Tempat                        : Ruang Diponegoro
Hari/Tanggal                : Jumat, 26 September 2014
Waktu                         : 45 menit
 

I.          Tujuan Instruksional Umum


Pada akhir proses penyuluhan, pasien dan keluarga pasien dapat mengetahuimengenai Herna
Inguinalis

II.       Tujuan Instruksional Khusus


Setelah diberikan penyuluhan audience dapat :
1.      Mengetahui dan menjelaskan pengertian hernia inguinalis
2.      Mengetahui dan menjelaskan penyebab dari hernia inguinalis
3.      Mengetahui dan menjelaskan tanda dan gejala dari hernia inguinalis
4.      Mengetahui dan menjelaskan tentang patologi dan patogenesis hernia inguinalis
5.      Mengetahui dan menjelaskan pengobatan / penatalaksanaan dari hernia inguinalis
Materi
1.      Pengertian hernia inguinalis
2.      Penyebab hernia inguinalis
3.      Tanda dan gejala hernia inguinalis
4.      Patologi dan patogenesis hernia inguinalis
5.      Pengobatan dan penatalaksanaan hernia inguinalis
III.    Metode
1.      Ceramah.
2.      Tanya Jawab

IV.    Media
·         Leaflet hernia inguinalis
·         Lembar balik hernia inguinalis

V.       Pengorganisasian
Pemberi Materi            : Ryan Dwi Chandra
Moderator                   : Wuri Kurnia Sari
Evaluatot/ observer     : Risna Nur Pradany
Pembimbing                : Rofi’i, Amd. Kep.
                                     
 Kriteria Evaluasi
1.      Evaluasi Struktur
·         Peserta hadir ditempat penyuluhan
·         Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di Ruang Diponegoro.
·         Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelumnya.

2.      Evaluasi Proses
·         Peserta antusias terhadap materi penyuluhan.
·         Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan.
·         Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar.

3.      Evaluasi Hasil
·         Pasien dan keluarga pasien mengerti mengenai hernia inguinalis
·         Jumlah hadir dalam penyuluhan minimal 5 orang.
VI.    KEGIATAN PENYULUHAN

No. WAKTU KEGIATAN PENYULUH KEGIATAN PESERTA


1. 5 menit Pembukaan :
·         Membuka kegiatan dengan ·        Menjawab salam
mengucapkan salam.
·         Memperkenalkan diri
·        Mendengarkan
·         Menjelaskan tujuan dari
·        Memperhatikan
penyuluhan
·        Memperhatikan
·         Menyebutkan materi yang akan
diberikan
2. 35 menit Pelaksanaan :
·         Menjelaskan pengertian hernia ·         Memperhatikan
inguinalis
·         Menjelaskan penyebab hernia
·         Memperhatikan
inguinalis
·         Memperhatikan
·         Menjelaskan tentang tanda dan
gejala hernia inguinalis
·         Menjelaskan tentang patologi ·         Memperhatikan
dan patogenesis hernia inguinalis
·         Menjelaskan
tentang penatalaksanaan hernia ·         Memperhatikan
inguinalis
3. 10 menit Evaluasi :
Menanyakan kepada peserta tentang ·      Menjawab pertanyaan
materi yang telah diberikan, dan
reinforcement kepada pasien atau
keluarga pasien yang dapat menjawab
pertanyaan.
Terminasi :
·      Mendengarkan
·         Mengucapkan terimakasih atas
peran serta peserta.
·         Mengucapkan salam penutup ·      Menjawab salam
LAMPIRAN MATERI PENYULUHAN
“HERNIA INGUINALIS”
1.         Pengertian
     Hernia merupakan kelemahan di dinding rongga peritoneum yang dapat
menyebabkan terjadinya penonjolan berbentuk kantung yang di lapisi oleh serosa, dan
disebut kantung hernia ( Richard E, 1992 )
     Hernia inguinalis adalah prolaps sebagian usus ke dalam anulus inginalis di atas kantong
skrotum yang disebabkan oleh kelemahan atau kegagalan menutup yang bersifat kongenital. (
Cecily L. Betz, 1997)

2.         Penyebab
ü  Kelemahan atau kegagalan menutup yang bersifat congenital
ü  Anomali Kongenital
ü  Adanya prosesus vaginalis yang terbuka
ü  Peninggian tekanan di dalam rongga perut
ü  Kelemahan dinding perut karena usia
ü  Anulus inguinalis yang cukup lama

3.         Tanda dan Gejala


ü  Menangis terus
ü  Muntah
ü  Distensi Abdoman
ü  Feses berdarah
ü  Nyeri
ü  Benjolan yang hilang timbul di paha yang muncul pada waktu berdiri,   batuk, bersin, atau
megedan dan menghilang setelah berbaring
ü  Gelisah, kadang-kadang perut kembung
ü  Konstipasi
ü  Tidak ada flatus
4.         Patologi dan patogenesis
Selama tahap-tahap akhir perkembangan prosesus vaginalis janin, suatu penonjolan
peritoneum yang berasal dari cincininterna terbentang ke arah medial serta menuruni setiap
kanalis inguinalis. Setelahmeninggalkan kanalis tersebut pada cincin eksterna, maka prosesus
tersebut pada pria akan berbelok ke bawah memasuki skrotum dan akan membungkus testis
yang sedang berkembang. Lumen biasanya menutup dengan sempurna sebelum lahir kecuali
pada bagian yang membungkus testis. Bagian tersebut akan tetap tinggal sebagai suatu
kantung potensial tunika vaginalis. Pada wanita prosesus tersebut terbentang mulai dari
cincin eksterna hingga ke dalam labia mayora. Bagian proximal prosesus vaginalis dapat
mengalami kegagalan penutupan sehingga membentuk suatu kentung hernia dimana viskus
abdomaen dapat memasukinya. Bagian yang tetap terbuka itu dapat membantang ke bawah
kadang-kadang hingga ke dalam kantung testis dan dapat menyatu dengan tunuka vaginalis
sehingga bersama-sama membentuk suatu hernia lengkap.
Hernia inguinalis terutama sering di temukan pada bayi  prematur. Di duga karena lebih
sedikitnya waktu perkembangna di dalam kandungan serta lebih sedikitnya waktu bagi
penutupan seluruh penutupan seluruh prosesus tersebut. Jika testis gagal untuk turun
( Kriptorkoid ), maka biasanya terdapat kantung hernia yang besar karena sesuatu telah
menghentikan penurunan testis maupan penutupan prosesus peritoneum tersebut. Anak-anak
dengan anomali kongnital terutama yang melibatkan daerah abdoman bagian bawah, pelvis
atau perineum seringmempunyai hernia inguinalis sebagai bagian dari kompleks tersebut.

5.         Pengobatan dan Pelaksanaan


1.      Konservatif
a.    Istirahat di tempat tidur dan menaikkan bagian kaki, hernia ditekan secara perlahan
menuju abdomen (reposisi), selanjutnya gunakan alat penyokong.
b.    Jika suatu operasi daya putih isi hernia diragukan, diberikan kompres hangat dan setelah
5 menit di evaluasi kembali.
c.    Celana penyangga
d.   Istirahat baring
e.    Pengobatan dengan pemberian obat penawar nyeri, misalnya Asetaminofen, antibiotic
untuk membasmi infeksi, dan obat pelunak tinja untuk mencegah sembelit.
f.     Diet cairan sampai saluran gastrointestinal berfungsi lagi, kemudian makan dengan gizi
seimbang dan tinggi protein untuk mempercepat sembelit dan mengedan selama BAB,
hindari kopi kopi, teh, coklat, cola, minuman beralkohol yang dapat memperburuk gejala-
gejala.
2.       Pembedahan (Operatif) :
a.    Herniaplasty : memperkecil anulus inguinalis internus dan memperkuat dinding
belakang.
b.    Herniatomy : pembebasan kantong hernia sampai ke lehernya, kantong dibuka dan isi
hernia dibebas kalau ada perlekatan, kemudian direposisi, kantong hernia dijahit ikat setinggi
lalu dipotong.
c.    Herniorraphy : mengembalikan isi kantong hernia ke dalam abdomen dan menutup celah
yang terbuka dengan menjahit pertemuan transversus internus dan muskulus ablikus internus
abdominus ke ligamen inguinal.

Anda mungkin juga menyukai