KHUTBAH PERTAMA Betakwalah kepada Allah dalam mengurus anak-anak dan untuk mewujudkannya!

Betakwalah kepada Allah dalam mengurus anak-anak dan untuk mewujudkannya! Dan betapa banyak dana yang

orang-orang yang menjadi tanggung jawab Anda. dibelanjakan untuk melaksanakannya! Namun, itu semua

‫ب ال َْعالَ ِم ْي َن َخلَ َق اإْلِ نْ َسا َن فِي‬ ِّ ‫له َر‬ ِ ِ‫الْحم ُد ل‬

َْ Bertakwalah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, maka dia tidak bisa dianggap banyak untuk sebuah tema kunci

‫ضلَهُ َعلَى َكثِْي ٍر ِم َّم ْن َخلَ َق‬ َّ َ‫ َوف‬،‫َح َس ِن َت ْق ِويْ ٍم‬ ْ‫أ‬
akan memberikan perlindungan, kecukupan dan petunjuk kejayaan umat yang berkuasa, sukses dan memimpin.

kepada Anda. Sebaliknya jika diabaikan, kerusakan dan kehancuran

ِ ‫اع ِة‬
‫اهلل‬ َ َ‫اسَت َق َام َعلى ط‬ ِ
ْ ‫ فَِإن‬،‫بِاإْلِ ْن َع ِام َوالتَّ ْك ِريْ ِم‬ akan menimpanya. Ketika itu ucapkan, “Selamat tinggal”

ِ ‫ض ْيل فِي جن‬

َّ‫ َوإِال‬،‫َّات الن َِّع ْي ِم‬ ِ َّ ‫استَم َّر لَهُ ه َذا‬
َ ُ ‫الت ْف‬
Ibadallah! Tahukah Anda, ukuran apakah yang digunakan kepada umat dan berikan ucapan bela sungkawa kepada
َ ْ
ِ ِ ‫ان والْع َذ‬
untuk mengukur kemajuan individu dan masyarakat?
ِ ِ
puing-puingnya.

َ‫ َوأَ ْش َه ُد أَ ْن الَ إِلَه‬،‫اب اأْل َل ْي ِم‬ َ َ ‫ُر َّد في ال َْه َو‬ Timbangan apakah yang digunakan untuk menilai

،‫ك لَهُ َو ُه َو الْ َخالَّ ُق ال َْعلِ ْي ِم‬ َ ْ‫إِالَّ اهللُ َو ْح َدهُ الَ َش ِري‬ keunggulan suatu bangsa? dan apa landasan yang Wahai para hamba Allah! Tahukah Anda, apakah tema

digunakan untuk membangun kejayaan dan peradaban? yang sangat penting itu? tema itu ialah “Pendidikan”. Ini
ُ‫َن ُم َح َّم ًدا َع ْب ُدهُ َو َر ُس ْولُهُ َش ِه َد لَهُ َربُّه‬ َّ ‫َوأَ ْش َه ُد أ‬ Semua itu tidak mungkin terjadi tanpa perhatian yang amat bener-bener tugas dan tanggung jawab yang sangat berat.

‫صلَّى اهللُ َعلَْي ِه‬ ِ َ َّ‫{وإِن‬ ِِ ِ

َ }‫ك لَ َعلى ُخلُ ٍق َعظ ْي ِم‬ َ :‫ب َق ْوله‬ besar terhadap tema yang sangat penting. Sebuah tema

‫َّه ِج‬ْ ‫ار ْوا َعلَى الن‬ ‫س‬ ‫ن‬ ‫ي‬ ‫ذ‬ِ َّ‫و َعلَى آلِ ِه وأَصحابِ ِه ال‬ yang merupakan cita-cita para ulama dan pendidik, Ma’asyiral muslimin rahimahumullah! Sesungguhnya,
َُ َ ْ َْ َ َ masalah para da’i dan muballigh, serta sasaran para tanggung jawab mendidik generasi muda dan menyiapkan

ً‫ َو َسلَّ َم تَ ْسلِ ْيما‬،‫الم ْستَ ِق ْي ِم‬ ِ ِّ ‫ال َق ِوي ِم و‬

ُ ‫الص َراط‬ َ ْ intelektual dan relawan. Dan sebelum itu semua, ia tokoh-tokoh laki-laki dan wanita adalah tanggung jawab

‫ أ ََّم َب ْع ُد‬،‫َكثِْي ًرا‬ merupakan cita-cita para orang tua, kerja besar pada guru, yang sangat berat. Dan sesungguhnya masalah perhatian

dan pendidik, di samping merupakan tuntunan mendesak terhadap belahan jiwa dan buah hati (baca: putra-putri)

pada semua negara dan pemerintahan. Betapa banyak adalah masalah yang sangat besar. Umat Islam harus
Saudara-saudara kaum muslimin rahimahumullah! Saya
tenaga yang dihabiskan untuk mengurusnya. Betapa mencurahkan seluruh perhatiannya kepada masalah ini.
berwasiat kepada Anda dan saya pribadi untuk bertakwa
banyak potensi dan kemampuan yang dikerahkan untuk Sebab, pilar-pilar kebahagian mereka pada diri pribadi
kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Bertakwalah kepada
mendukungnya! Betapa banyak kekuatan yang dicurahkan maupun masyarakat bertumpu pada masalah pendidikan
Allah dalam mengurus diri sendiri dan keluarga Anda.
ini. Oleh karena itu, pendidikan harus dipersiapkan secara udara. Tetapi, kaidah-kaidah, aturan-aturan, pendidikan, lumpur kenistaan dan mengabaikan keutamaan. Mereka

matang. Kurikulum harus dirumuskan, perencanaan harus pengajaran, akidah dan iman yang benar hanyalah milik tidak menyimpan kebaikan sedikit pun bagi bangsa dan

disiapkan, tenaga harus dikerahkan dan orang-orang yang orang-orang Islam. negara. Adakah kejahatan sosial yang lebih berat dari ini?

berkemampuan harus dibatalkan, agar proses pendidikan

berjalan dengan baik, tidak teratuk batu di tengah jalan, Saudara-saudara seiman dan seakidah! Masyarakat Sesungguhnya, keberadaan generasi yang jauh dari

jauh dari segala macam pertentangan dan dualisme. manusia dewasa ini banyak didera musibah dan bencana. pendidikan yang benar merupakan kejahatan terhadap

Terhindar dari taklid buta dan latah, serta dibarengi Dan banyak sekali kemalangan dan malapetaka menimpa masyarakat dan umat secara keseluruhan. Betapa banyak

perasaan bangga akan kepribadian Islam dan tata mereka. Mengapa angka kejahatan mengalami masyarakat yang mengeluhkan penyimpangan prilaku

cara syar’i, seraya berpegang teguh pada petunjuk peningkatan dan mencengangkan? Hal itu tidak lain remaja? Betapa banyak orang tua yang mengeluhkan

Alquran dan mengikuti Sunnah Nabi shallallahu ‘alaihi wa karena kurangnya perhatian terhadap pendidikan. kenakalan anak-anak? Dan betapa banyak ayah ibu yang

sallam. Kezaliman, kesewenang-wenangan, dan kerusakan tidak tersiksa dengan kedurhakaan anak-anak dan keengganan

akan merajalela kecuali pendidikan manusia diperlakukan mereka untuk menunaikan tugas-tugas. Namun, mereka

(Saudara-saudara seagama), Ikhwatal Islam! secara buruk, akhlaknya menyimpang dan perilakunya lupa (atau pura-pura lupa) bahwa inti persoalan ini terletak

Sesungguhnya, kepentingan kita pada pendidikan melebihi terperosok ke dalam jurang kehancuran. Banyak generasi pada buruknya pendidikan.

segala kepentingan lainnya. Dan kebutuhan kita terhadap telah berganti dengan fitnah terjungkir balik, tidak ada

pendidikan lebih tinggi dari kebutuhan lainnya. Apa artinya pendidikan, dan tidak mengetahui hak-hak Allah, maupun Oleh karena itu, umat Islam berkewajiban melaksanakan

tubuh dan badan tanpa nilai aturan dan agama? Apa hak-hak hamba Allah. Mereka tidak punya amanah yang tanggung jawabnya masin-masing dalam menyelesaikan

artinya jasad dan raga tanpa akal dan nyawa? Apa artinya harus diemban, tidak punya tujuan yang hendak dicapai, masalah ini dengan mengerahkan segenap potensi dan

wadah bila isinya rusak? Setiap makhluk punya jasad. tidak bisa mengenali yang makruf dan tidak bisa kemampuan yang dimiliki. Mereka juga harus bekerja

Manusia dan binatang sama-sama mencari makanan dan mengetahui yang mungkar. Hidup mereka hanyalah sama dengan semua saluran yang ada: rumah, keluarga,

minuman. Orang-orang mukmin dan kafir, berbakti dan permainan dan pengangguran. Kondisi mereka sangat kedua orang tua, kerabat, sekolah, kampus, masjid, klub

durhaka, baik dan jahat sama-sama butuh makanan dan buruk dan menyimpang. Mereka tenggelam di dalam bermain, seluruh lapisan masyarakat, dan segenap media
massa dengan semua saluran yang ada. Semuanya harus
bekerja keras dalam mendidik, membangun, dan
menanamkan norma-norma akhlak pada diri putra-
putrinya. Agar kelak lahir generasi muda yang ideal, baik
laki-laki maupun wanita.
Wahai umat Islam! Agama kita telah memberikan
perhatian yang sangat besar pada masalah pendidikan.
Bahkan, masyarakat dahulu maupun sekarang belum
pernah diberikan oleh rezim manapun di barat maupun di
timur. Jauh dari filsafat-filsafat yang rumit dan pikiran-
pikiran yang tercemar. Maka, Islampun tampil dengan
penemuan baru. Sementara upaya orang-orang yang
tertipu oleh musuh-musuhnya gagal total. Cahaya hidayah
menyinari umat manusia, sedang kehidupan orang-orang
yang berpaling dari jalan hidayah Tuhan adalah gelap
gulita, kendati gelar mereka berkibar-kibar. Mereka
melabuhi orang-orang awam dengan kata-kata bermadu
yang mengklaim pembaharuan dan modernisasi. Padahal,
sejatinya semua teori pendidikan yang jauh dari petunjuk
Alquran dan Sunnah Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam adalah kebangkrutan yang tiada tara. Apa yang
bisa dia berikan kepada umat manusia apabila ia sendiri
berlindung dari panasnya pasir dengan bara api?
Tidak ada yang bisa menyelamatkan generasi muda dunia
selain pendidikan yang didasarkan pada ajaran Islam.
Karena hanya pendidikan inilah yang memiliki tujuan
mulia, yaitu pengabdian kepada Allah yang Mahaesa lagi
Mahaperkasa dan pendayagunaan semua bidang untuk
berkhidmat kepada prinsip yang fundamental ini. Demikian
juga pendidikan yang dimaksudkan untuk menjadikan
generasi muda sebagai pengemban akidah, pemilik cita-
cita yang tinggi, pembawa iman, dan pemilik budi pekerti.
Hal itu terlihat pada ucapan, pola pergaulan dan prilaku
mereka.
Ikhwatal iman! Ketika kita merenungkan tentang saluran-
saluran terpenting yang bertanggung jawab atas
pendidikan di masyarakat, kita melihat bahwa rumah
adalah pondasi utama pendidikan. Keluarga adalah bibit
pertama dalam pelaksanaan proses pendidikan. Dan hal
itu harus dimulai dari pemilihan calon istri shalihah yang
memiliki asal-usul yang baik dan mutu yang bagus (bibit-
bobot-bebet). Karena, seorang istri harus dipersiapkan
menjadi pedidik yang handal dan sekolah yang pertama.
Dan hal ini harus dilakukan secara bertahap hingga si
anak dapat membuka matanya di pangkuan kedua orang
tuanya. Di sini, ia harus mendapatkan perhatian akhlak
dan pendidikan iman yang memadai, sebelum perhatian
masalah duniawi. Ini berangkat dari kewajiban Islam dalam
masalah tersebut. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,
‫ين َء َامنُوا قُوا أَن ُف َس ُك ْم َوأ َْهلِي ُك ْم نَ ًارا‬ َ ‫ذ‬ِ َّ‫ياأ َُّيها ال‬
َ َ
ٌ َ‫ْح َج َارةُ َعلَْي َها َمآلئِ َكةٌ ِغال‬
‫ظ‬ ِ ‫ودها النَّاس وال‬
َ ُ ُ‫َوق‬
َ ُ
ُ ‫اد الََّي ْع‬
‫صو َن اهللَ َمآأ ََم َر ُه ْم َو َي ْف َعلُو َن‬ ُُ ‫ِش َد‬
‫َم ُاي ْؤ َم ُرو َن‬
Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan
keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah
manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang
kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap
apa ang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu
mengerjakan apa yang diperintahkan. (Q.S. At-Tahrim :6)
Menurut para ulama, maksudnya ialah: “Ajarilah, didiklah
dan bimbinglah mereka dengan sesuatu yang bisa
memelihara mereka dari azab Allah.”
Ini adalah amanah yang sangat berat. Benar-benar celaka
orang yang mengkhianatinya. Imam Al-Bukhari dan Muslim
meriwayatkan dari Ibnu Umar radiyallahu ‘anhu bahwa
Rasulullallah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda
(artinya),
“Setiap kamu adalah pemimpin dan setiap kamu akan
ditanya tentang kepemimpinannya.” (H.R. Al-Bukhari,
2554, dan Muslim, 1829)
Di rumah anak-anak semasa kecilnya belajar dari apa
yang ada pada ayah dan ibunya. Keduanya adalah suri
teladan baginya. Anak-anak selalu meniru ucapan dan
perbuatan kedua orang tuanya. Karenanya, orang tua
memiliki tanggung jawab yang sangat besar dalam
mengarahkan anaknya. Tentang besarnya pengaruh orang
tua terhadap anaknya Rasulullah bersabda (artinya),
“Setiap anak Adam dilahirkan dalam keadaan fitrah
(Islam). Lalu kedua orang tuanya membuatnya menjadi
Yahudi, Nasrani, atau Majusi.” (H.R. Al-Bukhari, 1385 dan
Muslim, 2658)
At-Tirmidzi dan lain-lain meriwayatkan atsar,
“Tidaklah seorang ayah memberikan sesuatu kepada
anaknya yang lebih baik dari adab yang
bagus.” (H.R.Ahmad, 3/412, At-Tirmidzi, 1952 dan Al-
Hakim, 4/263 )
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda
(artinya),
“Suruhlah anak-anakmu melaksanakan shalat saat berusia
tujuh tahun. Dan pukullah mereka (dengan pukulan yang
mendidik, ed.), karena meninggalkannya saat berusia
sepuluh tahun. Dan pisahkanlah mereka di tempat
tidur.” (H.R. Ahmad,2/180, Abu Daud, 495 dan Al-
Hakim,1/197)
Ini adalah petunjuk-petunjuk pendidikan bagi rumah
tangga muslim, di mana anak-anak didik dengan akidah
dan keutamaan, di samping memiliki bekal empirik yang
memadai, bahkan lebih banyak. Oleh karena itu, banyak
para orang tua yang keliru ketika mereka mengutamakan
pendidikan anak-anaknya pada pemenuhan keinginan dan
kebutuhan materi (duniawi) semata.
Wahai para ayah dan para ibu! Bertakwalah kepada
Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam mendidik putra-putri
Anda. Jadilah suri teladan yang baik bagi mereka. Didiklah
mereka untuk peduli kepada Kitab Allah dan perhatian
kepada Sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Ikutilah jalan Islam di dalam mendidik mereka.
Perlakukanlah mereka dengan lemah lembut. Tapi
tegaslah kepada mereka bila mereka melakukan
kesalahan berulang-ulang. Jangan sekali-kali tampil di
hadapan mereka dengan penampilan yang tidak layak.
Biasakanlah mereka berbuat baik untuk orang lain.
Biasakanlah mereka dengan akhlak yang mulia saat
bergaul dengan sesama. Biasakanlah mereka menjaga
lidah mereka dan menjauhi caci maki, dusta, ucapan kotor,
dan sebagainya. Dan janganlah sekali-kali putra-putri Anda Jangan sekali-kali keluarga Anda disuapi aneka macam
ْ َ‫اجنُْبنِي َوبَنِ َّي أَن َّن ْعبُ َد اْأل‬
‫صنَ َام‬ ْ ‫َو‬
melihat pertengkaran Anda. Karena hal itu bisa perang pemikiran dan moral, baik dengan izin maupun

mengganggu kejiwaan mereka dan merusak mental tidak. Karena penyusup-penyusup itu bisa merobohkan Dan jauhkanlah aku beserta anak cucuku daripada

mereka. apa yang telah Anda bangun dengan susah payah dan menyembah berhala-berhala. (Q.S. Ibrahim: 35)

meruntuhkan apa yang telah Anda tegakkan. Besarkanlah

Jangan pernah menyerahkan sepenuhnya proses mereka dengan kemuliaan-kemuliaan dan jauhkanlah ‫الصالَ ِة َو ِم ْن ذُ ِّريَّتِي‬
َّ ‫يم‬ ِ ِ ‫ب‬
َ ‫اج َعلْني ُمق‬
ْ ِّ ‫َر‬
pendidikan mereka kepada para pembantu rumah tangga. mereka dari kenistaan-kenistaan.

Karena hal itu sangat beresiko terhadap keluarga. Sebab, Ya Rabb-ku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang-orang
fakta di lapangan menunjukkan bahwa pada umumnya Generasi muda kita akan tumbuh dan berkembang yang tetap mendirikan shalat. (Q.S. Ibrahim: 40)
para pembantu memiliki pola pikir, perangai dan kebiasaan Sesuai dengan apa yang dibiasakan oleh ayahnya

yang kurang baik. Bahkan, bagi orang-orang yang sangat Zakariya ‘alaihissalam pernah berdoa,

peduli pada keluarganya menganggap bahwa para Berdoalah selalu kepada Allah agar mereka senantiasa

pembantu itu bener-bener berbahaya. Jauhkanlah putra- mendapat hidayah dan menjadi orang yang shalih, seperti
َ ‫ب لِي ِمن لَّ ُد‬
ً‫نك ذُ ِّريَّةً طَيِّبَة‬ ْ ‫ب َه‬
ِّ ‫ال َر‬
َ َ‫ق‬
putri Anda dari pergaulan yang buruk. Kontrollah shalat yang dilakukan oleh para Nabi.

mereka. Awasilah kesendirian mereka. Perhatikanlah, Ya Rabb-ku, berilah aku dari sisi Engkau seorang anak

dengan siapa mereka berjalan? Dengan siapa mereka Nabi Ibrahim ‘alaihissalam di dalam doanya mengucapkan, yang baik. (Q.S. Ali Imran: 38)

berteman? Apa yang mereka baca? Apa yang mereka

‫ين‬‫ح‬ِ ِ‫الصال‬ ‫ن‬ ِ ‫ب هب لِي‬
‫م‬
dengarkan? Dan apa yang mereka saksikan? Terapkan َ َّ َ ْ َ ِّ ‫َر‬ Apa artinya anak kalau tidak baik? Wal ‘iya dzubillah.

pengawasan ketat, tetapi dibarengi dengan perasaan cinta

dan belas kasih. Karena, penggembala yang baik tidak Ya Rabb-ku, anugerahkanlah kepadaku Luqman Al-Hakim memberikan banyak wasiat yang

akan membiarkan gembalanya mendekati padang (seorang anak) yang termasuk orang-orang terkenal kepada anaknya sebagaimana termaktub dalam

binatang buas. yang saleh. (Q.S. Ash-Shaffat: 100) surat Luqman.

Dan Nabi kita Muhammad pun banyak memberikan
bimbingan dan pendidikan kepada generasi muda, baik
melalui ucapan maupun perbuatan.
Ajarilah mereka adab-adab makan, minum, tidur, bergaul
dan di masjid.
Wahai para ayah dan ibu! Bertakwalah kepada Allah.
Awasilah putra-putri Anda, karena mereka adalah amanah
yang ada di pundak Anda. Jangan pernah membiarkan
mereka lepas dari pengawasan Anda sama sekali.
Saudaraku! Kalau Anda bertanya tentang saluran kedua
dalam mendidik generasi muda menurut sistem pendidikan
Islam, jawabnya adalah sekolah. Karena, perannya dalam
bidang pendidikan sengat menonjol. Apa yang terbayang
di benak Anda saat melihat tempat di mana anak-anak
menghabiskan setengah harinya di sana dengan beragam
aktivitas dan kegiatan? Tidak ada yang meragukan dan
menyangsikan, bahwa sekolah adalah pos yang sangat
penting dan benteng pertahanan yang sangat kokoh. Para
penanggungjawabnya harus melaksanakan tugasnya
dengan sebaik-baiknya dalam mengajar, mendidik dan
memperbaiki kondisi anak didiknya.
Wahai para bapak guru dan ibu guru! Bertakwalah kepada
Allah dalam menunaikan amanah mendidik putra-ptri umat
Islam. Jadilah suri teladan yang baik bagi mereka. Didiklah
mereka agar mencintai pendidikan dan pengajaran.
Padukanlah kedua proses tersebut. Buatlah jembatan
komunikasi yang selalu terhubung antara sekolah dan wali
murid, agar keshalihan anak-anak dapat tercapai dengan
izin Allah Subhanahu wa Ta’ala. Jangan pernah anak didik
Anda melihat Anda melakukan sesuatu yang diharamkan.
Karena demi Allah, ilmu pengetahuan tidak akan
bermanfaat tanpa disertai dengan adab, akhlak dan
pendidikan.
Wahai para hamba Allah! Saat tiba giliran masjid, ternyata
ia adalah taman di tengah padang pasir (oase) yang
aman, damai, nyaman dan tenteram. Di sini, setiap orang
bisa belajar membaca Alquran, menunaikan shalat,
berzikir, dan berdoa. Tidak ada yang menyangsikan bahwa
masjid dan sekolah memiliki peras besar dalam dunia
pendidikan. Karena masjid dan sekolah merupakan
pertahanan yang kuat, benteng yang kokoh dan pos yang
penting. Karena di situlah terpancar sinar perbaikan bagi
seluruh masyarakat.
Sedangkan media massa memiliki tanggung jawab paling
besar, terutama pada era informasi seperti ini. Maka
adalah wajib hukumnya memanfaatkan media-media ini
untuk mendidik dan membesarkan generasi setiap rumah
dan menjangkau seluruh kota dan desa. Karenanya harus
dimanfaatkan untuk menyampaikan kebajikan dan
menyebarluaskan nilai-nilai keutamaan. Dan para
penanggungjawabnya pasti menyadari hal itu. Sebutlah
gelombang yang dipancarkan oleh saluran-saluran televisi
dan internet yang merusak pendidikan. Ini membuat kita
sangat waspada dan hati-hati.
Kita memohon kepada Allah agar berkenan memberi kita
kekuatan dalam mendidik putra-putri kita sesuai dengan
ajaran yang diridhai dan dicintai-Nya.
ِ ‫ر َّبنَا َهب لَنَا ِمن أَ ْزو‬
‫اجنَا َوذُ ِّريَّاتِنَا ُق َّر َة أَ ْعيُ ٍن‬
َ ْ ْ َ
Ya Rabb kami, anugerahkanlah kepada kami isteri-isteri

kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati

(kami). (Q.S. Al-Furqan: 74)

Ya Tuhan kami, jadikanlah keturunan kami sebagai orang

yang shalih dan mengajak orang lain menjadi orang yang

shalih, dan menjadi orang yang mendapat hidayah dan

menjadi hidayah bagi orang lain. Wahai Tuhan Yang Maha

Mendengar doa.

ِ ‫بار َك اهلل لِي ولَ ُكم فِي الْ ُقر‬

‫ َو َن َف َعنِ ْي‬،‫آن الْ َك ِريْ ِم‬ ْ ْ َ ْ َ
.‫ْح ِك ْي ِم‬ ِّ ‫ات َو‬ ِ ‫وإِيَّا ُكم بِما فِ ْي ِه ِمن اآْل ي‬
َ ‫الذ ْك ِر ال‬ َ َ َ ْ َ
‫َسَتغْ ِف ُر اهللَ لِ ْي َولَ ُك ْم‬ ِ
ْ ‫أَ ُق ْو ُل َق ْول ْي هذا َوأ‬