Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH INDIVIDU

“MIKROBIOLOGI,PATOLOGI KLINIK.SAMPLING”

Dosen : Rimba Apriyanti,S.Kep.,Ners

DI SUSUN OLEH :

NAMA : LALA VERONICA


NIM : 2018.C.10a0974
PRODI : S1 KEPERAWATAN
TINGKAT : IIB

YAYASAN EKA HARAP PALANGKA RAYA


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
TAHUN AJARAN 2019/2020

1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah memberikan berkat,
rahmat, karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dengan
judul “MIKROBIOLOGI,PATOLOGI KLINIK DAN SAMPLING“. Makalah ini
disusun dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana.
Harapan kami semoga makalah Saya membantu menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi
makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik. Dan kami mengharapkan semoga
makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi teman teman semua, untuk
kedepannya dapat memeperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih
baik lagi.
Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya
miliki sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk
memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami yakin masih banyak
kekurangan dalam makalah ini, oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik
yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini dalam pengembangan dunia
keperawatan dimasa depan.

Palangka Raya,8 Mei 2020

Penyusun

ii
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................ii
Latar Belakang........................................................................................................................4
Rumusan Masalah..................................................................................................................4
Tujuan.....................................................................................................................................5
Manfaat...................................................................................................................................5
BAB II........................................................................................................................................6
PEMBAHASAN........................................................................................................................6
2.1 Mikrobiologi..................................................................................................................6
2.2  Alat-alat Mikrobiologi...................................................................................................7
2.3 Cara Kerja....................................................................................................................11
2.4 Patologi Klinik.............................................................................................................14
2.5 Alat-alat Patologi Klinik.............................................................................................15
2.6 Cara Kerja......................................................................................................................16
2.6 Sampling......................................................................................................................17
2.7 Alat-alat Sampling.........................................................................................................17
2.8 Cara Kerja.......................................................................................................................18
BAB III.....................................................................................................................................20
PENUTUP................................................................................................................................20
A.      KESIMPULAN..............................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................21

4
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Mikrobiologi adalah ilmu yang mempelajari organisme yang berukuran sangat kecil
sehingga tidak dapat dilihat dengan mata telanjang melainkan harus menggunakan bantuan
mikroskop. Organisme yang sangat kecil ini disebut sebagai mikroorganisme, atau sering
disebut mikroba ataupun jasad renik. Saat ini, mikrobiologi sangat berkembang luas pada
berbagai bidang ilmu pengetahuan, misalnya pertanian, industri, kesehatan, lingkungan
hidup, bidang pangan, bahkan bidang antariksa (Waluyo, 2009).
Dalam mikrobiologi, dibutuhkan suatu teknik khusus untuk mempelajari
mikroorganisme. Di laboratorium mikrobiologi dan bakteriologi untuk menumbuhkan dan
mempelajari sifat-sifat mikroorganisme seperti bakteri diperlukan suatu media sebagai tempat
pertumbuhan mikroorganisme (Collyn and Lyne, 1987). Pengembangan media kultur bakteri
memegang peranan yang sangat penting di bidang mikrobiologi. Dengan mengisolasi suatu
bakteri dan menumbuhkanya dengan media buatan kita dapat mengidentifikasi, dan
mempelajari sifat suatu bakteri.
Media pertumbuhan harus memenuhi persyaratan nutrisi yang dibutuhkan oleh suatu
mikroorganisme (Atlas, 2004). Nutrisi yang dibutuhkan mikroorganisme untuk
pertumbuhannya meliputi karbon, nitrogen, unsur non logam seperti sulfur dan fosfor, unsur
logam seperti Ca, Zn, Na, K, Cu, Mn, Mg, dan Fe, vitamin, air, dan energi (Radji, 2011).
1.2 Rumusan Masalah
1) Apa pengertian Mikrobiologi ?
2) Apa saja alat-alat Mikrobiologi?
3) Apa saja cara kerja alat-alat Mikrobiologi ?
4) Apa pengertian Patologi Klinik?
5) Apa saja alat-alat Patologi Klinik?
6) Apa saja cara kerja alat-alat Patologi Klinik?
7) Apa pengetian Sampling?
8) Apa saja alat-alat di ruangan Sampling
9) Apasaja cara kerja alat-alat sampling?
1.3 Tujuan
1) Untuk mengetahui definisi Mikrobiologi
2) Untuk mengetahui alat-alat diruangan Mikrobiologi

5
3) Untuk mengetahui cara kerja alat-alat Mikrobiologi
4) Untuk Mengetahui definisi Patologi Klinik
5.) Untuk mngetahui alat-alat di ruangan Patologi Klinik
6.) Untuk mengetahui cara kerja Patologi Klinik
7.) Untuk mengetahui definisi Sampling
8.) Untuk mengetahui alat-alat di ruangan Sampling
9.)ntuk mengetahui cara kerja alat-alat Sampling
1.4 Manfaat
1.      Perawat dapat mengetahui cara atau langkah yang dapat dilakukan saat berada di
ruangan Lab

6
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Mikrobiologi
Mikrobiologi adalah kajian tentang mahluk hidup (organisme) berukuran terlalu kecil
untuk dapat dilihat dengan mata telanjang. Mikroorganisme meliputi protozoa, algae
(ganggang), fungi (jamur), lichenes, bakteri, dan virus. Keseluruhan mikroorganisme tersebut
berpengaruh penting pada pertanian. Mikrobiologi merupakan salah satu cabang ilmu biologi
yang terpenting dan mengasyikkan untuk dipelajari. Tidak hanya sebagai ilmu biologi dasar
yang memberikan pengertian-pengertian tentang asas-asas kimia dan fisika dalam proses
kehidupan, tetapi juga sebagai ilmu terapan yang penting.
Beberapa mikroorganisme dapat menyebabkan penyakit pada tanaman, walaupun
demikian jumlahnya jauh lebih sedikit dibandingkan dengan mikroorganisme yang
menguntungkan dalam arti dapat memelihara dan meningkatkan kesehatan tanaman.
Mikroorganisme memiliki peranan kunci dalam menjaga, memulihkan, dan meningkatkan
kualitas tanah, serta memacu pertumbuhan tanaman. Di tanah banyak dijumpai
mikroorganisme yang mampu menyediakan Nitrogen, Fosfor, Sulfur, Logam-logam (Fe, Cu,
Mn), dan zat pemacu tumbuh bagi tanaman. Terdapat juga mikroorganisme yang mampu
menekan populasi mikroorganisme penyebab penyakit, dan mikroorganisme yang mampu
menghilangkan cemaran organik / anorganik.
Untuk mengantisipasi dampak negatif dari penyakit yang berkaitan dengan
mikroorganisme, maka muncul ilmu medis yang disebut mikrobiologi klinik. Ilmu ini
memiliki tanggung jawab untuk melakukan tindakan yang bertujuan untuk pencegahan,
penanggulangan, dan penyebarannya. 
Selanjutnya,yang berhubungan dengan pelayanan kesehatan di klinik disebut dengan
mikrobiologi klinik. Ilmu ini berperan dalam semua tahapan kesehatan, mulai dari tahap
hipotesis atau pengkajian, analisis, diagnosis klinis, menyusun rancangan intervensi sekaligus
penerapannya, hingga evaluasi dan tindakan yang harus diambil selanjutnya. 
2.2  Alat-alat Mikrobiologi
Laboratorium Mikrobiologi harus mempunyai sejumlah alat yang dapat menunjang
proses praktikum dan penelitian di dalamnya. Di antara alat-alat tersebut, ada alat-alat yang
khusus digunakan di dalam Laboratorium Mikrobiologi dan ada juga yang tidak.
Untuk menunjang kesuksesan praktikum maupun eksperimen maka diperlukan
peralatan khusus di laboratorium Mikrobiologi. Dibawah ini ada beberapa peralatan
mikrobiologi yang bias amati wujudnya dan fungsi dari alat alat tersebut :

7
1. Autoclap

Autoclaf di laboratorium mikrobiologi  digunakan untuk mensterilisasi suatu benda


ataupun media dengan menggunakan uap bersuhu tdan bertekanan tinggi (121 derajatC, 15
lbs). Waktu sterilisasi adalah sekitar 15 menit dihitung setalah suhu autoclaf mencapai 121
derajat celcius. Beberapa alat bahan yang sering disterilisasi dengan autoclaf antara lain
media, bahan yang mudah terbakar misalnya jas lab dll.
2. Oven

Oven adalah alat pemanas tertutup yang bisa diatur suhunya dan untuk jenis oven
terkini dapat diatur timer-nya ( waktu nyalanya). Ada bermacam macam oven antara lain
oven manual dan oven listrik. Oven manual biasaya sumber panasnya dengan memanfaatkan
sumber api seperti kompor atau sumber yang lain, sedangkan oven listrik adalah oven yang
sumber panasnya dihasilkan dari proses perubahan energi listrik menjadi energi panas dengan
menggunakan alat yang bernama elemen listrik.
Fungsi Oven dilaboratorium mikrobiologi biasanya digunakan sebagai alat sterilisasi dengan
menggunakan panas kering. Suhu yang diatur sekitar 180 derajat celcius.

8
3. Cawan Petridish

Cawan petri atau istilah lainnya petri dish merupakan peralatan dasar di laboratorium
mikrobiologi. Cawan petridish  mempunya banyak kegunaan antara lain:
a. Di laboratorium mikrobiologi digunakan untuk tempat perkembangbiakan mikroba,
1. Tempat Menimbang bahan
2. Tempat mengeringkan sample
Bahan pembuat cawan petridish juga ada bermacam macam, ada yang menggunakan
petri dish sekali pakai ( mono use ) ada juga yang menggunkan cawan petri dari bahan
yang dapat dipai berkali kali. Semua tergantung dari tujuan masing-masing
4. Mikroskop

Mikroskop adalah sebuah alat untuk melihat objek yang sangat kecil ( tidak bisa
dilihat dengan mata telanjang). Kata mikroskopik berarti sangat kecil, tidak mudah dilihat
dengan mata.Mikroskop ditemukan oleh Antony Van Leuwenhoek , dimana sebelumnya
sudah ada Robert Hook dan Marcello Malphigi yang mengadakan penelitian melalui Lensa
yang sederhana. Lalu Antony Vn Leuwenhoek mengembangkan lensa sederhana itu menjadi
lebih kompleks agar dapat mengamati protozoa , bakteri dan berbagai makhluk kecil lainnya.
Setelah itu pada sekitar tahun 1600 Hanz dan Z Jansen telah menemukan mikroskop yang

9
dikenal dengan mikroskop ganda yang lebih baik daripada mikroskop yang dibuat oleh
Antony Vaan Leuwenhoek.
Mikroskop berasal dari dua buah kata yaitu mikro yang artinya adalah kecil dan dari
kata scopium yang artinya adalahh pengelihatan . Mikroskop adalah suatu alat yang berada
didalam laboratorium yang memberikan bayangan dari benda yang diperbesar hingga ukuran
tertentu hingga dapat dilihat dengan mata. Mikroskop cahaya memiliki tiga dimensi lensa
yaitu lensa objektif, lensa okuler dan lensa kondensor. Lensa objektif dan lensa okuler
terletak pada kedua ujung tabung mikroskop.Lensa okuler pada mikroskop bias membentuk
bayangan tunggal (monokuler) atau ganda (binikuler).

5. Colony Counter

Colony Counter Adalah alat bantu yang digunakan untu menghitung koloni bakteri
yang ditumbuhkan dimedia yang disimpan dalam cawan petridish. Jenis colony counter ada
yang otomatis dan semi otomatis, untuk yang otomatis adalah penghitungan jumlah sudah
dilakukan secara otomatis oleh sistem komputerisasi. Sedangkan yang semi otomatis adalah
perhitungan dengan cara menyentuh bakteri yang tumbuh kemudian alat akan menghitung
secara otomatis.
6. Sentrifugator

10
Sentrifugator adalah alat yang digunakan untuk mempelajari struktur dan fungsi suatu
komponen sel. Prinsip kerjanya adalah dengan memisahkan atau memfraksionasi setiap
komponen sel berdasarkan berat jenis dari tiap komponen sel.  Alat tersebut memberikan
gaya sentrifugal sehingga substansi yang lebih berat akan mengendap dan substansi yang
lebih ringan akan berada di atas.  Jika kecepatan sentrifugator semakin meningkat, komponen
yang lebih ringan akan mengendap di dasar.  Komponen sel yang mengendap disebut pellet,
dan komponen sel yang tersuspensi di atasnya disebut supernatan. Pellet yang berhasil
didapatkan nantinya akan dipelajari lebih lanjut untuk diketahui fungsinya (Campbell &
Reece, 2009).
7. Tabung reaksi dan Tabung Burham

Tabung reaksi di Laboratorium mikrobiologi biasanya digunakan sebagai tempat


pengenceran  atau digunakan tempat menyimpan media. Sedangkan tabung durham adalah
alat bantu yang digunakan sebagai indikator pada pengujian mikrobilogi dengan metode

11
MPN. Bentuk tabung durham sama dengan tabung reaksi akan tetapi ukuran tabung reaksi
lebih kecil dibandingkan dengan tabung reaksi, silahkan lihat gambar disamping. Cara
penggunaan tabung reaksi adalah dengan menempatkan Tabung durham pada tabung reaksi
dengan posisi terbailk. Tabung durham  sebagai alat bantu indikator adanya fermentasi. Jika
tabung durham terdapat gelembung  menandakan adanya fermentasi. Alat ini biasa dipakai
pada pengujian mikroba dengan metode MPN( Most Probable Number)
2.3 Cara Kerja
Berikut ini adalah cara kerja alat Laboratorium Mikrobiologi :
1.) Autoclav
1. Sebelum melakukan sterilisasi cek dahulu banyaknya air dalam autoclave. Jika air
kurang dari batas yang ditentukan, maka dapat ditambah air sampai batas tersebut.
Gunakan air hasil destilasi, untuk menghindari terbentuknya kerak dan karat.
2. Masukkan peralatan dan bahan. Jika mensterilisasi botol bertutup ulir, maka tutup
harus dikendorkan.
3. Tutup autoclave dengan rapat lalu kencangkan baut pengaman agar tidak ada uap
yang keluar dari bibir autoclave. Klep pengaman jangan dikencangkan terlebih
dahulu.
4. Nyalakan autoclave, diatur timerdengan waktu minimal 15 menit pada suhu
121oC.
5. Tunggu sampai air mendidih sehingga uapnya memenuhi kompartemen autoclave
dan terdesak keluar dari klep pengaman. Kemudian klep pengaman ditutup
(dikencangkan) dan tunggu sampai selesai. Penghitungan waktu 15’ dimulai sejak
tekanan mencapai 2 atm.
6. Jika alarm tanda selesai berbunyi, maka tunggu tekanan dalam kompartemen
turun hingga   sama dengan tekanan udara di lingkungan (jarum pada preisure
gauge menunjuk ke angka nol). Kemudian klep-klep pengaman dibuka dan
keluarkan isi autoclave dengan hati-hati.
2.) Oven
Hubungkan drying oven dengan sumber listrik
2. Masukkan peralatan laboratorium yang ingin disterilisasi kemudian atur dengan rapi
dan tutup pintu oven dengan rapat.
3.    Hidupkan Drying Oven dengan menekan tombol ON, kemudian lampu di drying
oven akan berkedip.

12
4.    Atur suhu dan waktu yang diinginkan pada drying oven. Jika peralatan terbuat dari
plastic, dan bahan yang mudah berubah volume seperti pipet ukur dan labu ukur
sebaiknya suhu tidak melebihi 100°C.
•    Bila suhu 1700C, atur waktu 1 jam
•    Bila suhu 1600C, atur waktu 2 jam
•    Bila suhu 1500C, atur waktu 2,5 jam
•    Bila suhu 1400C, atur waktu 3 jam
5.    Bila waktu yang diatur telah selesai, pengatur  waktu secara otomatis kemali ke nol
6.    Setelah selesai biarkan terlebih dahulu peralatan laboratorium mendingin didalam
oven, setelah mendingin keluarkan peralatan laboratorium dan tata kembali peralatan
laboratorium dengan rapi.
7.    Jangan lupa mencabut kabel oven dari sumber listrik agar tidak terjadi hal yang
tidak diinginkan.
3.) Cawan Petridish
1. Meletakan medium di dalam cawan petri.
2. Menutup Cawan petri dengan penutup  cawan.
4.) Mikroskop
1. Letakan mikroskop pada meja yang datar dan stabil, pastikan meja kokoh dan
tidak mudah goyah.
2. Jika mikroskop menggunakan sumber listrik untuk media pengamatan objek,
pastikan kabel mikroskop menjangkau sumber listrik dan hubungkan.
3. Sediakan objek yang akan diamati dengan mikroskop dan letakan dekat
dengan mikroskop.
4. Kendurkan terlebih dahulu makrometer supaya penempatan objek pada meja
preparat bisa dilakukan dengan mudah.
5. Preparasi sample atau objek yang akan diamati dengan mikroskop lalu letakan
pada meja preparat dan jepit.
6. Putar revolver untuk memilih perbesaran yang dibutuhkan (4x, 10x, 40x atau
100x) untuk mengamati objek.
7. Nyalakan lampu untuk mengamati objek pada meja preparat, jika anda
menggunakan mikroskop dengan pencahayaan alami(cahaya matahari) anda perlu
melakukan setting cermin untuk memfokuskan cahaya pada objek.
8. Mulai amati objek yang telah ditempatkan pada meja preparat, jika anda
menggunakan mikroskop tipe monokuler, anda hanya bisa mengamati dengan salah

13
satu mata. Jika anda menggunakan mikroskop tipe binokuler anda bisa mengamati
dengan kedua mata. Dan jika anda menggunakan tipe mikroskop trinokuler dengan
kamera yang sudah terpasang dengan baik, anda bisa melihat dalam monitor yang
tersedia.
9. Beberapa jenis mikroskop memiliki beberapa makrometer dan mikrometer
pada satu unit mikroskop, hal ini memudahkan anda dalam mengamati objek.
10. Putar makrometer atau mikrometer pada pada preparat(geser kanan-kiri) untuk
menempatkanya pada posisi yang sesuai.
11. Putar makrometer atau micrometer pada lengan mikroskop(geser atas-bawah)
untuk memfokuskan objek yang sedang diamati.
12. Mikroskop yang baik memiliki fitur lampu yang bisa di atur tingkat
kecerahannya(terang-redup).
13. Aturlah revolver lensa untuk memilih perbesaran yang diinginkan, pastikan
ketika mengatur revolver lensa perbesaran, jarak antara meja preparat dengan lensa
objektif cukup jauh, sehigga tidak terjadi gesekan antara keduanya.
14. Seiring dengan seringnya menggunakan mikroskop, tentu kita akan lebih
mahir memainkan instrument-instrument pada mikroskop, namun tetaplah berhati-hati
dalam menggunakannnya.
5.) Colony Counter
1. Hubungkan Kabel Power ke sumber listrik.
2.Tekan tombol di sebelah kiri belakang sampai lampu colony counter menyala dan
stabil.
3.Letakkan cawan petri dengan posisi terbalik.
4.Tekan tombol set agar angka pada display menunjukkan angka 0.
5. Hitung jumlah colony mikroba dengan menekan koloni yang terlihat.
6. Jumlah yang tertera pada display menunjukkan jumlah koloni yang telah di hitung.
CATATAN : Jika penggunaan memerlukan waktu yang lama, colony counter harus
sering di matikan.
6.) Sentrifugator
1.Sebelum memulai centrifuge, pastikan bahwa tutupnya terpasang dan terkunci.
2. Jangan pernah membuka tutup selama centrifuge berlangsung
3. Periksa kebersihan ruang centrifuge, segera bersihkan semua tumpahan.
4. Selalu Melakukan Tindakan Pengamanan Universal (Biohazard)

14
5. Setimbangkan muatan centrifuge sebelum pemakaian. Gunakan shield dan tube yang
benar.
6. Amati dan lakukan tindakan yang sesuai jika ada bunyi atau getaran yang tidak lazim
selama pemakaian
7. Putar sampel dengan tutup terpasang
8. Gunakan hanya tube yang diperuntukkan untuk centrifuge tersebut.
7.) Tabung reaksi dan Tabung Burham
1. Sterilisasikan alat yang akan digunakan untuk melakukan percobaan.
2. Masukkan tabung reaksi yang telah disterilkan pada rak tabung reaksi.
3. Masukkan bahan yang akan dilarutkan pada tabung reaksi
2.4 Patologi Klinik
Patologi klinik adalah bagian dari ilmu Medis yang ikut mempelajari masalah
diagnostik dan terapi, ikut meneliti wujud dan perjalanan penyakit pada seorang penderita
atau bahan yang berasal dari seorang penderita.Untuk itu patologi klinik merupakan
pemeriksaan morfologis, mikroskopis, kimia, mikrobiologis, serologis, hematologis, imunolo
gis, parasitologis, dan pemeriksaan laboratorium lainnya. Patologi klinik merupakan cabang
dari ilmu patologi, berbeda dari cabang ilmu patologi lainnya, yaitu patologi anatomi, yang
mempelajari mengenai anatomi jaringan yang terinfeksi.
Ilmu patologi klinik menekankan penelitiannya pada diagnosis, pemulihan, dan
pencegahan berbagai jenis penyakit. Secara umum, pemeriksaan suatu penyakit dideteksi
berdasarakan perubahan berbagai jenis proses biokimia yang berlangsung di dalam tubuh
pasien. Sampel yang umumnya digunakan untuk pemeriksaan di laboratorium adalah cairan
tubuh seperti urine dan darah.Patologi klinik dapat digunakan untuk pemeriksaan berbagai
jenis penyakit hati terinduksi pemakaian obat tertentu, HIV, kanker, deteksi kelainan
pada paru-paru, dan gangguan metabolisme ion besi di dalam tubuh.Pemeriksaan tersebut
pada umumnya melibatkan serangkaian tes berkelanjutan, seperti analisis mikroskopis, uji
imunologis, hematologis, dan radiologis sehingga memakan waktu yang cukup lama.
cabang ilmu patologi klinik lebih lebih fokus pada pemeriksaan sampel cairan tubuh, seperti:
 Darah
 Urine
 Nanah
 Dahak
 Cairan sendi

15
 Sumsum tulang
 Cairan pada organ tertentu, termasuk otak, (cairan serebrospinal), paru-paru, dan
rongga perut.
Dokter spesialis patologi klinik biasanya akan diminta untuk menganalisis sampel cairan
tersebut untuk menentukan kadar kimiawi tertentu, seperti  kadar mineral, kolesterol,
elektrolit, gula darah, enzim, antibodi, hingga zat asing (antigen) tertentu untuk menentukan
apakah terdapat penyakit pada pasien.
2.5 Alat-alat Patologi Klinik
Laboratorium Patologi Klinik dapat digunakan untuk melakukan penelitian yang
berhubungan dengan  diagnostik dan terapi, ikut meneliti wujud dan perjalanan penyakit pada
seorang penderita atau bahan yang berasal dari seorang penderita.
Alat yang terdapat di lab  Patologi Klinik adalah :
 Hematology Analyzer

Hematology Analyzer adalah alat yang di gunakan untuk memeriksa darah lengkap dengan
cara mengukur serta menghitung sel darah dengan cara otomatis berdasarkan impedansi
aliran listrik atau berkas cahaya terhadap sel – sel yang dilalui.
 Centrifugas

16
Centrifuge adalah merupakan alat untuk memutar sampel pada kecepatan tinggi, memaksa
partikel yang lebih berat terkumpul ke dasar tabung centrifuge. Pemakaian centrifuge yang
paling sering adalah untuk pemisahan komponen sel darah dari cairannya sehingga cairannya
bisa dipakai untuk pemeriksaan.
2.6 Cara Kerja
1.) Hematology Analyzer
Cara kerja alat ini adalah darah di cuci selama 200x kemudian dicampur dengan hemolizying
kemudian akan dihitung HB dan WBC, kemudian untuk penghitungan RBC dan platelet
darah dicuci 200x dan kemudian semua data diolah di mikroprosesor yang kemudian akan
ditampilkan dalam display.
2. ) Centrufugas
1. Persiapkan larutan yang akan dimurnikan atau dipisahkan
2. Sambungkan centrifuge pada aliran arus listrik
3. Nyalakan centrifuge
4. Buka penutup centrifuge dengan tekan tombol open.
5. Masukan larutan ke dalam gelas tabung centrifuge. Larutan yang dimasukkan pada
setiap tabung haruslah sama ukurannya
6. Masukkan tiap tabung ke dalam lubang centrifuge. Untuk meletakkan gelas tabung
berisi larutan yang akan dimurnikan, tabung harus diletakkan secara bersilang
berlawanan. Namun hal ini tidak perlu dilakukan jika semua lubang pada centrifuge
terisi penuh oleh tabung larutan yang akan dimurnikan.
7. Tutup kembali penutup centrifuge
8. Set atau atur waktu yang diperlukan dan tentukan pula kecepatan rotasi putaran (Rpm)
yang diinginkan

17
9. Tekan tombol on untuk memulai memurnikan larutan
10. Setelah pemurnian selesai, tekan tombol open dan ambil semua larutan dalam tabung
yang telah dimurnikan dengan cara mengambilnya secara berseling berlawanan pula.
2.6 Sampling
Ruang sampling adalah ruang yang dipergunakan untuk mengambil sampel manusia,
yang dapat berupa darah, urine, sputum, feces, pap smear. Dalam melakukan sampling,
terdapat teori dasar yang disebut teori sampling.
Teori sampling mencoba mengembangkan metode/rancangan pemilihan sampel,
sehingga dengan biaya sekecil mungkin dapat menghasilkan pendugaan parameter yang
mendekati parameter populasinya. Teori sampling bertujuan untuk membuat sampling
menjadi lebih efisien. Pengertian efisien dalam teori dasar sampling adalah rancangan
sampling yang menghasilkan dugaan yang paling mendekati parameter populasi,
membutuhkan biaya pengumpulan data yang sekecil-kecilnya (Cochran, 1991).
2.7 Alat-alat Sampling
Alat yang di pergunakan untuk mengambil sampel manusia yang dapat berupa
darah,urine,sputum feces,pap smear
Berikut alat-alat yang digunakan :
1.)Kapas Alkohol,Lancet,Tourniquet,Spuit ,tabung atau objek glass, Sarung tangan,Plester
,Tempat sampah infeksius dan non infeksius

2. )Pot Urine

3.) Pot Feces

18
4.) Pot Sputum

2.8 Cara Kerja


1.) Darah
 Persiapkan alat-alat yang diperlukan : syring, kapas alkohol 70%, tali pembendung
(turniket), plester, dan tabung. Untuk pemilihan syring, pilihlah ukuran/volume sesuai
dengan jumlah sampel yang akan diambil, pilih ukuran jarum yang sesuai, dan
pastikan jarum terpasang dengan erat.
 Lakukan pendekatan pasien dengan tenang dan ramah; usahakan pasien senyaman
mungkin.
 Identifikasi pasien dengan benar sesuai dengan data di lembar permintaan.
 Verifikasi keadaan pasien, misalnya puasa atau konsumsi obat. Catat bila pasien
minum obat tertentu, tidak puasa dsb.
 Minta pasien meluruskan lengannya, pilih lengan yang banyak melakukan aktifitas.
 Minta pasien mengepalkan tangan.
 Pasang tali pembendung (turniket) kira-kira 10 cm di atas lipat siku.

19
 Pilih bagian vena median cubital atau cephalic. Lakukan perabaan (palpasi) untuk
memastikan posisi vena; vena teraba seperti sebuah pipa kecil, elastis dan memiliki
dinding tebal. Jika vena tidak teraba, lakukan pengurutan dari arah pergelangan ke
siku, atau kompres hangat selama 5 menit daerah lengan.
 Bersihkan kulit pada bagian yang akan diambil dengan kapas alcohol 70% dan
biarkan kering. Kulit yang sudah dibersihkan jangan dipegang lagi.
 Tusuk bagian vena dengan posisi lubang jarum menghadap ke atas. Jika jarum telah
masuk ke dalam vena, akan terlihat darah masuk ke dalam semprit (dinamakan flash).
Usahakan sekali tusuk kena.
 Setelah volume darah dianggap cukup, lepas turniket dan minta pasien membuka
kepalan tangannya. Volume darah yang diambil kira-kira 3 kali jumlah serum atau
plasma yang diperlukan untuk pemeriksaan.
 Letakkan kapas di tempat suntikan lalu segera lepaskan/tarik jarum. Tekan kapas
beberapa sat lalu plester selama kira-kira 15 menit. Jangan menarik jarum sebelum
turniket dibuka.
2. ) Pot Sputum
 Pot dahak bersih dan kering, diameter mulut pot 4-5 cm,  transparan , bening, bertutup
ulir. Pot tidak boleh bocor. Sebelum diserahkan kepada pasien, pot  dahak harus sudah
diberi identitas sesuai identitas/nomor register pada form TB 05
 Formulir Permohonan Pemeriksaan Laboratorium (TB 05)
 Label, pensil, spidol
3.) Pot Urine
 Berikan pot urine pada pasien
 Berikan penjelasan kepada pasien
 Patikan volume urine sesuai dengan pemeriksaan yang di butuhkan
4.) Pot Feces
 Berikan pot pada pasien
 Feces ditampung di pot feces
 Pot feces ditutup rapat
 Pastikan jumlah feces sesuai dengan pemeriksaan

5.) Pot Sputum
 Berikan pot sputum pada pasien

20
 Berikan penjelasan pada pasien
 Amati keadaan sputum,sputum yang berkualitas baik tampak kental,purulen dengan
volume cukup (3-5cc)

21
BAB III
PENUTUP

A.      KESIMPULAN
Laboratorium adalah suatu tempat yang digunakan untuk melakukan percobaan
maupun pelatihan yang berhubungan dengan ilmu fisika, biologi, dan kimia atau bidang ilmu 
lain,yang merupakan suatu ruangan tertutup, kamar atau ruangan terbuka seperti kebun dan
lain-lain, yang berfungsi sebagai wadah dalam proses pembelajaran. Tujuan dari
laboratoriumsendiri yaitu keterampilan kognitif, keterampilan afektif, dan keterampilan
psikomotorik.Pada dasarnya pengelola laboratorium merupakan tanggung jawab bersama
milik pengelola maupun pengguna. 
Oleh karena itu, setiap orang yang terlibat harus memiliki kesadaran dan merasa
terpanggil untuk mengatur memelihara, dan mengusahakankeselamatan kerja. Pengelolaan
dan penggunaan peralatan Lab merupakan hal yang harusdiketahui dengan pasti oleh setiap
petugas Lab yang akan mengoperasikan alat tersebut.Setiap alat yang akan dioperasikan itu
harus benar-benar dalam kondisi siap untukdipakai(Ready for use), bersih, berkalibrasi, tidak
rusak, beroperasi dengan baik.
Di dalam laboratorium terdapat bahan-bahan kimia, dan untuk mengenalinya kita dapat
melihat dari sifat-sifatnya yaitu bahan kimia yang mudah terbakar, bahan
kimia pengoksidasi, bahan kimia mudah meledak,bahan radioaktif, bahan korosif dan penyeb
abkorosii, dan bahan beracun(toksik). Jika kita memperhatikan dengan baik sifat-sifat
dari bahan-bahan tersebut maka kecelakaan saat melakukan praktikum dapat
diminimalisir.Larutan baku/ larutan standar adalah larutan yang konsentrasinya sudah
diketahui.Larutan baku biasanya berfungsi sebagai titran sehingga ditempatkan buret, yang
sekaligus berfungsi sebagai alat ukur volume larutan baku.

22
DAFTAR PUSTAKA

Irianto, K., 2006, Mikrobiologi Menguak Dunia Mikroorganisme, jilid 1, Yrama Widya,
Bandung.

Jawetz, Melnick, and Adelberg’ s, 2005, Mikrobiologi Kedokteran M, R, ed., Jakarta,


Salemba Medika.

Bijanti, R. 2009. Bahan Ajar Patologi Klinik Veteriner, Kimia Klinik Veteriner. Edisi
Pertama, Departemen Kedokteran Dasar Veteriner.

Alfindasari, Dessy. 2014. Teknik Sampling Pada Penelitian Kualitatif. Diterima dari
http://www.eurekapendidikan.com/2014/11/teknik-sampling-padapenelitian.html. Diakses
pada tanggal 5 November 2016

23

Anda mungkin juga menyukai