Anda di halaman 1dari 5

PATOFISIOLOGI CA SERVIKS

DISUSUN OLEH :

NAMA : OKTAVIONA
NIM : 2018.C.10a.0980

YAYASAN EKA HARAP PALANGKA RAYA


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
PRODI S-1 KEPERAWATAN
TAHUN AJARAN
2020
PATOFISIOLOGI

Kanker serviks adalah tumor ganas yang tumbuh didalam leher rahim atau serviks
yang terdapat pada bagian terendah dari rahim yang menempel pada puncak vagina.
(Diananda,Rama, 2009).
Kanker serviks merupakan gangguan pertumbuhan seluler dan merupakan kelompok
penyakit yang dimanifestasikan dengan gagalnya untuk mengontrol proliferasi dan maturasi
sel pada jaringan serviks. Kanker serviks biasanya menyerang wanita berusia 35 - 55 tahun,
90% dari kanker serviks berasal dari sel kelenjar penghasil lendir pada saluran servikal yang
menuju kedalam rahim.(Sarjadi, 2001).
Dari beberapa faktor yang menyebabkan timbulnya kanker sehingga menimbulkan
gejala atau semacam keluhan dan kemudian sel - sel yang mengalami mutasi dapat
berkembang menjadi sel displasia. Apabila sel karsinoma telah mendesak pada jaringan
syaraf akan timbul masalah keperawatan nyeri. Pada stadium tertentu sel karsinoma dapat
mengganggu kerja sistem urinaria menyebabkan hidroureter atau hidronefrosis yang
menimbulkan masalah keperawatan resiko penyebaran infeksi. Keputihan yang berkelebihan
dan berbau busuk biasanya menjadi keluhan juga, karena mengganggu pola seksual pasien
dan dapat diambil masalah keperawatan gangguan pola seksual. Gejala dari kanker serviks
stadium lanjut diantaranya anemia hipovolemik yang menyebabkan kelemahan dan kelelahan
sehingga timbul masalah keperawatan gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh.
Pada pengobatan kanker leher rahim sendiri akan mengalami beberapa efek samping
antara lain mual, muntah, sulit menelan, bagi saluran pencernaan terjadi diare gastritis, sulit
membuka mulut, sariawan, penurunan nafsu makan ( biasa terdapat pada terapi eksternal
radiasi ). Efek samping tersebut menimbulkan masalah keperawatan yaitu nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh. Sedangkan efek dari radiasi bagi kulit yaitu menyebabkan kulit merah dan
kering sehingga akan timbul masalah keperawatan resiko tinggi kerusakan integritas kulit.
Semua tadi akan berdampak buruk bagi tubuh yang menyebabkan kelemahan atau kelemahan
sehingga daya tahan tubuh berkurang dan resiko injury pun akan muncul.
Tidak sedikit pula pasien dengan diagnosa positif kanker leher rahim ini merasa cemas
akan penyakit yang dideritanya. Kecemasan tersebut bisa dikarenakan dengan kurangnya
pengetahuan tentang penyakit, ancaman status kesehatan dan mitos dimasyarakat bahwa
kanker tidak dapat diobati dan selalu dihubungkan dengan kematian. (Price, syivia Anderson,
2005).
WOC CA SERVIKS

Genetik Hygiene seksual buruk Hubungan seksual dini <16 tahun Infeksi virus HIV Merokok Gonta – ganti pasangan seksual Pemajaran dietil stilbestrot

CA SERVIKS

B1 B2 B3 B4 B5 B6
( BREATHING ) ( BLOOD ) ( BRAIN ) ( BLADDER ) ( BOWEL ) ( BONE )

Merusak struktur Trauma serviks Merusak struktur Merusak struktur Kemoterapi Radiasi
jaringan jaringan jaringan
Merusak struktur
Meluas ke pembuluh Mual dan mutah
Menginvasi organ jaringan
Ketidaknyaman pada limfe Menginvasi organ
struktur jaringan Penurunan berat badan
Perdarahan dinding Rektum Vagina Kulit kering
pembuluh darah
MK : Pola Napas MK : Defisit Nutrisi
Tidak Efektif Fistula rektum Infiltrasi ke uretra MK : Gangguan
MK : Perdarahan Integritas Kulit

Infiltrasi ke saraf MK : Gangguan Nekrosis jaringan Pembedahan


Eliminasi Urin
MK : Gangguan Rasa
Nyaman MK : Gangguan Histerektomi
Citra Tubuh

Jaringan terbuka

Luka perdarahan

MK : Risiko Infeksi

MK : Defisit MK : Defisit
Perawatan Perawatan
Diri MK : Tidak ada. Diri

Anda mungkin juga menyukai