LAPSUS CA MAMAE Perbaikan
LAPSUS CA MAMAE Perbaikan
UNIVERSITAS PATTIMURA
Ca Mammae
Oleh:
NIM. 2017-84-035
Pembimbing:
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS PATTIMURA
AMBON
2018
1
LAPORAN KASUS
IDENTIFIKASI KASUS
I. IDENTITAS
Nama : Ny. P. T.
Umur : 54 Tahun
Alamat : Benteng
Pengantar : Keluarga
II. ANAMNESIS
Pasien datang dengan keluhan benjolan pada payudara sebelah kanan disertai
kecil pada akhir tahun 2012, dan hilang timbul. Benjolan kemudian seperti
kelereng dan semakin hari semakin besar. Satu minggu SMRS, benjolan pecah
dan terjadi perdarahan. Nipple discharge (-), kemerahan, nyeri (+), terasa
2
tegang serta demam (+). Riwayat haid pertama kali saat pasien berusia 11
tahun, dan pasien sudah masuk pada tahap menopause. Pasien mengaku tidak
pernah berobat ke salah satu dokter spesialis bedah dan disarankan untuk
Pasien merasa lemas dan pusing, nafsu makan berkurang, minum baik. Pasien
benjolan di tubuh
berolahraga
Kepala : Normocephal
3
Tenggorokan : T1/T1, Tenang
Perkusi : Sonor
Jantung : Bunyi jantung I/II murni regular, murmur (-), gallop (-)
Palpasi : Soepel, tidak ada nyeri tekan, hepar dan lien tidak
teraba
Perkusi : Timpani
darah.
Palpasi : Nyeri tekan pada payudara kanan, teraba tegang,
4
KGB supraklavikula dekstra (-)
V. PEMERIKSAAN PENUNJANG
a. Pemeriksaan Radiologi : Foto thoraks PA belum pernah dilakukan
b. Pemeriksaan USG Abdomen : belum pernah dilakukan
c. Pemeriksaan laboratorium pada 03/1/2018
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai normal
Hematology Rutin
Hemoglobin 3,3 g/dL 12-15
Hematrokit 11,6 % 37-43
Leukosit 16,1x103 /mm3 4.000-10.000
Trombosit 331x103 /mm3 150.000-400.000
Faal Ginjal
Ureum 44 mg/dL 10-50
Kreatinin 0,88 mg/dL 0,7-1,2
Faal Hati
SGOT (ASAT) 27 U/L < 33
SGPT (ALAT) 35 U/L < 50
Albumin - mg/dL 3,5-5,0
Gula Darah
GDS 124 mg/dL <140
Serologi
HBSAg Non Reaktif
Anti HCV Non Reaktif
Anti HIV Non Reaktif
VI. RESUME :
Perempuan 54 tahun datang dengan keluhan benjolan pada payudara kanan,
perdarahan (+). Benjolan berawal tahun 2012, hilang timbul, namun kemudian
kemerahan, nyeri (+), terasa tegang, demam (+). Menarche saat pasien berusia
5
11 tahun, pasien sudah menopause. Penggunaan KB (-). Pernah berobat ke
dokter spesialis bedah dan disarankan untuk operasi, tetapi pasien menolak.
dedaunan. Lemas (+), pusing (+), nafsu makan berkurang, penurunan BB (+).
VIII. PLANNING
IX. Prognosis
- Ad vitam : dubia
- Ad Fungsionam : dubia
- Ad Sanationam : dubia
DISKUSI
Tumor mammae dextra dengan ulcus (T4N0Mx) serta anemia gravis. Hal ini
6
Perempuan umur 54 tahun datang ke IGD dengan keluhan benjolan pada payudara
benjolan pada tahun 2012, besifat hilang timbul, namun kemudian semakin
membesar mulai dari seperti kelereng dan semakin hari semakin besar. Lama
kelamaan benjolan tersebut pun pecah membentuk sebuah luka, disertai keluarnya
darah, kemerahan, ada nyeri, terasa tegang.Riwayat haid pertama kali saat pasien
berusia 11 tahun, dan pasien sudah masuk pada tahap menopause. Pasien
Pasien sekarang berusia 54 tahun, dan benjolan mulai muncul pada tahun
2012, atau saat pasien berusia 49 tahun. Berdasarkan teori, risiko kanker payudara
akan meningkat cepat pada dekade ke-4. Pada kasus pasien diketahui menarche
pada usia 11 tahun. Usia menarche yang terlalu dini pada perempuan, yaitu ≤ 12
tahun meningkatkan risiko kanker payudara tiga kali lipat. Hal ini disebabkan
paparan hormon estrogen yang menjadi salah satu faktor munculnya kanker
payudara pada tubuh menjadi cepat (berkaitan dengan faktor hormonal). 1Hormon
estrogen dapat memicu pertumbuhan sel pada bagian tubuh tertentu. Mekanisme
estrogen terhadap pembelahan sel epitel atau karena disebabkan oleh estrogen dan
7
Peningkatan insidensi kanker payudara erat kaitannya dengan faktor risiko
diantaranya:1,3-5
Insiden kanker payudara pada wanita dibanding pria lebih dari 100:1. Di
sepanjang hidupnya.
2. Usia
tapi lebih lambat, serta puncak insiden pada dekade ke-5 dan ke-6 dengan
3. Status gizi.
8
peningkatan siklus anovulasi, sehingga pajanan terhadap progesterone
4. Olahraga
alkaline phospotase, SGOT, SGPT dan tumor marker. Kadar alkaline yang tinggi
dan SGPT, kadar yang tinggi mengindikasikan adanya kerusakan pada liver.6
9
histopatologi dapat berupa insisional biopsi (mengambil sebagian dari benjolan),
Gambaran USG pada benjolan yang harus dicurigai ganas yakni permukaan yang
tidak rata, taller than wider, tepi hiperekoik, echo interna heterogen, vaskularisasi
meningkat, tidak beraturan dan masuk ke dalam tumor membentuk sudut 90˚.
Namun tidak dapat dilakukan USG pada payudara yang sudah mengalami
benjolan. Pada pasien ini, USG payudara hanya dapat dilakukan pada payudara
sebelah kiri untuk mengetahui apakah sudah ada benjolan yang sama pada
payudara sebelah.7,8
dengan HB = 3,3 gr/dl serta leukositosis. Anemia pada kanker disebabkan oleh
Nekrosis Factor (TNF), dan interferon gamma yang bekerja pada limfosit,
endotel, dan fibroblast, dan berdampak pada supresi eritrosit. Pemeriksaan SGPT
dan SGOT masih dalam batas normal yang menunjukkan belum adanya
10
Terapi pada kanker payudara harus didahului diagnosis kerja yang
utama pada solid tumor (kanker padat) adalah pembedahan, sedangkan terapi non
bedah terdiri dari terapi radiasi, kemoterapi, terapi hormon, terapi target.7-9
TNM merupakan singkatan dari "T" yaitu tumor size atau ukuran tumor,
"N" yaitu node atau kelenjar getah bening regional dan "M" yaitu metastasis atau
penyebaran jauh. Ketiga faktor T, N, dan M dinilai baik secara klinis sebelum
kulit atau dinding dada atau pada keduanya, dapat berupa borok,
11
o N 3: ada metastasis ke kgb di atas tulang selangka (supraclavicula)
berikut: 7,9
Stadium 0: T0 N0 M0
Stadium 1: T1 N0 M0
Stadium II B: T2 N1 M0 / T3 N0 M0
Berdasarkan sistem TNM diatas pada kasus dapat diketahui bahwa pasien
berada pada T4N0Mx. Menurut system penentuan TNM, maka diagnosis kanker
berada pada stadium IIIb. Terapi yang dapat diberikan pada stadium IIIb adalah
12
Terapi pembedahan adalah terapi awal untuk pengobatan kanker payudara.
Terapi pembedahan yang biasa dilakukan adalah: terapi atas masalah lokal dan
regional (mastektomi, breast conserving surgery, diseksi axilla dan terapi terhadap
terapi terhadap tumor residif dan metastase maupun terapi rekonstruksi, untuk
memperbaiki kosmetik.6
kompleks putting-areola, otot pectoralis mayor dan minor, serta kelenjar getah
bening aksilaris level I,II,III secara en bloc. Indikasi mastektomi radikal yaitu
kanker payudara stadium IIIb yang masih operable, tumor dengan infiltrasi ke
bentuk pil cair atau kapsul atau melalui infus yang bertujuan membunuh sel
kanker. Tidak hanya sel kanker pada payudara, tapi juga di seluruh tubuh.
mendapatkan efek yang diharapkan dengan efek samping yang masih dapat
13
b. CAF : Cyclophospamide 500mg/m2, Doxorubin 50mg/m2, 5-flouro-
uracil 500mg/m2 interval 3 minggu/21 hari (6 siklus).
dapat diberikan sebagai terapi kuratif ajuvan dan paliatif. Tujuan paliatif diberikan
pasien. Radioterapi yang diberikan dapat berupa penyinaran dari luar dan/atau
penyinaran dari luar, tergantung luas tumor dan jenis prosedur bedah yang telah
dilakukan.6,9,10
14
3. American Cancer Society. Breast cancer facts and figures. Atlanta. 2011-
2012.
Manado; 2014.
Jakarta; 2014.
eMedicine. 2005.
10. Zollinger R.M. 2003. Additional Procedures. In: Zollinger Sr, ed.
15