BAB II
TINJAUAN KEPUSTAKAAN
(Persero) (Survey pada konsumen jasa logistik Kantor Pos Bandung 40000)”. Populasi
dalam penelitian ini adalah konsumen Bisnis Logistik Kantor Pos Bandung 40000,
dengan jumlah sampel yang diteliti yaitu 120 orang. Variabel bebas dalam penelitian
ini adalah diferensiasi, dengan indikator yang terdiri dari diferensiasi produk,
Sedangkan variabel terikatnya adalah keputusan pembelian yang terdiri dari kualitas
produk, pelayanan, kinerja karyawan, saluran distribusi, dan citra. Hasil penelitian
keputusan menggunakan jasa logistik PT. Pos Indonesia (Persero) dengan penjelasan
bahwa rekomendasi yang diberikan untuk PT. Pos Indonesia (Persero) adalah dengan
(Studi Kasus Pada PT. TIKI JALUR NUGRAHA EKAKURIR Pandaan di Kabupaten
pelaksanaan bauran pemasaran (produk, harga, tempat, promosi, orang, proses dan
10
dalam penelitian ini sebanyak 73 orang dari populasi berjumlah 913 orang. Hasil
orang, dan proses secara parsial terhadap keputusan konsumen dalam memilih
perusahaan jasa pengiriman barang JNE Pandaan. Terdapat pengaruh secara signifikan
variabel produk, harga, tempat, promosi, orang, proses, dan layanan konsumen secara
barang JNE Pandaan. Sub variabel dari bauran pemasaran jasa yang dominan
Dari hasil review di atas, terdapat perbedaan antara penelitian Novianthi (2006)
keputusan konsumen.
Pematangsiantar.
Jasa sering dipandang sebagai fenomena yang rumit. Kata jasa itu sendiri
mempunyai banyak arti, dari mulai pelayanan personal (personal services) sampai jasa
sebagai suatu produk. Sejauh ini sudah banyak pakar pemasaran yang telah berusaha
Jasa adalah sebuah aktivitas atau serangkaian aktivitas yang mengambil tempat
dalam interaksi dengan seorang petugas atau mesin-mesin dan yang
memberikan kepuasan kepada konsumen.
Selanjutnya Kotler (2005) menyatakan bahwa jasa adalah setiap tindakan atas
kegiatan yang dapat ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lain, yang pada
dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun.
Produksinya dapat dikaitkan atau tidak dikaitkan pada suatu produk fisik.
Dari berbagai definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa di dalam jasa selalu
ada aspek interaksi antara pihak konsumen dan pemberi jasa. Meskipun pihak-pihak
yang terlibat tidak selalu menyadari. Jasa bukan merupakan barang, jasa adalah suatu
1. Tidak berwujud (intangibility). Tidak seperti produk berwujud fisik, tidak dapat
dilihat, dirasa, diraba, didengar atau dibaui sebelum dibeli. Untuk mengurangi
ketidakpastian, pembeli akan melihat tanda dan bukti dari kualitas jasa. Menurut
Lupiyoadi (2001) nilai penting dari hal ini adalah nilai tidak berwujud yang
tergantung pada siapa yang memberikannya dan kapan dan dimana mereka
diberikan.
4. Tidak dapat di simpan (perishable). Sifat jasa yang tidak dapat di simpan tidak
menimbulkan masalah jika permintaan stabil karena untuk menyediakan staf jasa
Pemasaran jasa tidak sama dengan pemasaran poduk. Pemasaran jasa lebih
bersifat intangible dan immaterial karena produknya tidak kasat mata dan tidak dapat
diraba, produk jasa dilakukan saat konsumen berhadapan dengan petugas sehingga
Para pemasar pada umumnya menggunakan bauran pemasaran ini sebagai alat
untuk mendapatkan tanggapan yang diinginkan oleh perusahaan dari pasaran mereka
atas produk yang ditawarkan oleh perusahaan atau untuk menciptakan pembelian atas
produk perusahaan.
Lupiyoadi (2001) menyatakan definisi di atas menggambarkan bauran
pemasaran untuk produk barang nyata. Namun bauran pemasaran pada produk barang
yang kita kenal selama ini berbeda dengan bauran pemasaran untuk produk jasa.
Bauran pemasaran untuk barang mencakup 4P; Product, Price, Place, Promotion,
sedangkan untuk jasa para ahli menambah tiga unsur lagi yaitu People, Process and
Customer Service. Ketiga hal ini terkait dengan sifat jasa dimana produksi/operasi
hingga konsumsi merupakan suatu rangkaian yang tidak dapat dipisahkan dan
interaksi langsung antara keduanya. Dengan demikian elemen bauran pemasaran jasa
terdiri dari tujuh hal yaitu Produk (Product): jasa seperti apa yang ingin ditawarkan.
promosi yang harus dilakukan. Tempat (Place): bagaimana sistem penghantaran yang
akan diterapkan. Personil (People): tipe kualitas dan kuantitas personil yang akan
terlibat dalam pemberian jasa. Proses (Process): bagaimana proses dalam operasi jasa
dan tempat (place) ditambah tiga unsur tambahan orang (people), proses (process) dan
Promosi Harga
Layanan
Pelanggan
Tempat Orang
Proses
Berdasarkan definisi di atas maka variabel dari bauran pemasaran jasa adalah
sebagai berikut :
1. Produk (Product)
Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan untuk memuaskan kebutuhan
dan keinginan. Produk merupakan titik pusat dari kegiatan pemasaran karena
produk merupakan hasil dari suatu perusahaan yang dapat ditawarkan ke pasar
untuk dikonsumsi dan merupakan alat bagi suatu perusahaan untuk mencapai
2. Harga (price)
Harga menjadi faktor penentu dalam pembelian dan menjadi salah satu unsur
Dengan kata lain harga itu merupakan apa yang kita bayarkan untuk mendapatkan
sesuatu.
3. Promosi (promotion)
Promosi merupakan salah satu variabel dalam bauran pemasaran yang penting
untuk dilaksanakan oleh perusahaan dalam memasarkan barang dan jasa. Kegiatan
melainkan juga sebagai salah satu faktor penentu keberhasilan suatu progam
pemasaran.
produk dan meyakinkan para pembeli dalam pasar sasaran suatu perusahaan,
sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli dan
4. Tempat (place)
Tempat dalam pemasaran jasa merupakan gabungan antara lokasi dan keputusan
atas saluran distribusi, dalam hal ini berhubungan dengan bagaimana cara
Payne (2000) menyatakan bahwa “tempat yang digunakan untuk memasok jasa
kepada pelanggan sasaran merupakan bidang keputusan kunci. Keputusan-
keputusan tempat (lokasi dan saluran) meliputi pertimbangan mengenai cara
penyampaian jasa kepada dan dimana jasa harus ditempatkan”.
Pentingnya lokasi untuk jasa tergantung pada jenis dan tingkat interaksi yang
terlibat. Interaksi antara penyedia jasa dengan pelanggan tersebut terdiri dari
pelanggan, atau penyedia jasa dan pelanggan mentransaksikan bisnis dalam jarak
jauh.
Menurut Payne (2000) bahwa “tempat yang digunakan untuk memasok jasa
kepada pelanggan sasaran merupakan dua bidang keputusan kunci. Keputusan-
keputusan tempat (lokasi dan saluran) meliputi pertimbangan mengenai cara
menyampaikan jasa kepada pelanggan dan dimana jasa harus ditempatkan”.
teliti dan informasi yang benar agar dapat memproyeksi keadaan lingkungan
pada masa yang akan datang apabila perusahaan melakukan ekspansi usaha.
Tujuan dari penentuan lokasi yang tepat bagi perusahaan adalah agar perusahaan
dapat beroperasi dengan efisien dan dapat mencapai sasaran yang telah
faktor yang mempengaruhi biaya, kecepatan waktu, dan kemudahan sarana yang
diperlukan.
5. Proses (process)
Proses dalam jasa merupakan faktor utama dalam bauran pemasaran jasa seperti
pelanggan jasa akan sering merasakan sistem penyerahan jasa sebagai bagian
dari jasa itu sendiri. Selain itu keputusan dalam manajemen operasi adalah sangat
Menurut Yazid (2001) definisi dari “proses adalah sebuah tindakan prosedur
aktual, mekanisme, dan aliran aktivitas jasa yang disampaikan yang merupakan
sistem penyajian operasi jasa”.
Beberapa hal yang terkait dengan proses antara lain siklus pelayanan, urutan
pelayanan dan prosedur pelaksanaan standar. Obyek utama dari pemasaran jasa
adalah mengidentifikasi kebutuhan dan keinginan pasar. Oleh karena itu jasa
desain dari proses jasa dan bagaimana jasa disampaikan. Pada akhirnya proses
untuk menjamin kualitas dan konsistensi jasa yang diberikan kepada konsumen.
6. Personil/Orang (people)
pemasaran internal yaitu interaksi atau hubungan antara setiap karyawan dan
departemen dalam suatu perusahaan yang dalam hal ini dapat diposisikan sebagai
internal customer dan internal supplier. Tujuan dari adanya hubungan tersebut
konsumen.
Jadi personil/orang yang dimaksud adalah staf seperti pimpinan dan jajarannya
komunikasi jasa.
Layanan pelanggan pada pemasaran jasa lebih dilihat sebagai hasil dari kegiatan
distribusi dan logistik, dimana layanan yang diberikan kepada konsumen untuk
mencapai kepuasan.
Kotler (2005) menyatakan bahwa “fasilitas dan layanan adalah suatu tindakan
atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain, dimana
pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun”.
Sedangkan Yazid (2001) menyatakan bahwa “peran orang yang ada dalam hal
penyajian jasa terdiri dari karyawan lini depan dan yang mendukungnya dibagian
belakang, sangat penting bagi keberhasilan organisasi jasa. Customer Service
pada pemasaran jasa lebih dilihat sebagai outcome dari kegiatan distribusi dan
logistik, dimana pelayanan diberikan kepada konsumen untuk mencapai
kepuasan”.
Semakin banyak fasilitas dan layanan yang ditawarkan kepada konsumen, maka
karena itu, setiap perusahaan harus bisa lebih kreatif dan inovatif dalam
Fasilitas layanan berperan penting meningkatkan harga jual suatu produk. Oleh
karena itu perusahaan harus dapat memberikan kepuasan kepada konsumen
dengan sebaik-baiknya.
direncanakan sebaik mungkin, agar investasi yang dilakukan tidak sia-sia. Prinsipnya
investasi teknologi informasi yang dilakukan haruslah mendukung strategi bisnis untuk
mencapai tujuan bisnis perusahaan. Hal ini dapat diartikan bahwa untuk setiap
meningkatkan kinerja (performance) dari perusahaan tersebut. Sebab jika tidak, maka
investasi yang dilakukan dapat dikatakan sia-sia karena tidak membawa dampak
positif bagi perusahaan. Dampak positif ini diartikan mencapai sasaran yang sudah
harga jual (cost leadership), memberikan bentuk layanan yang unik dengan harga
pihak manajemen perusahaan untuk merancang dan menciptakan produk dan jasa baru
dan mendorong model bisnis yang baru serta membuka peluang untuk menemukan
cara-cara baru yang lebih efektif dan efisien. Dengan menganalisis proses layanan
untuk menjawab permintaan pelanggan atas layanan, berapa banyak tahap yang
dilibatkan, berapa banyak orang yang terlibat, dan berapa banyak biayanya. Sehingga
pihak manajamen dapat mengerti bagaimana untuk mengubah bisnis agar menjadi
yang dapat membantu manajer membuat keputusan yang lebih baik atau memperbaiki
adalah cara menggunakan peralatan atau metode kerja yang lebih canggih dengan
menyajikan data-data yang telah diolah dan siap digunakan oleh pengguna (users)
Menurut Indrajit (2002), ada 3 hal pokok yang perlu diperhatikan oleh perusahaan
1. Infrastruktur jaringan
2. Aksesibilitas
ada diharapkan mampu beradaptasi dengan teknologi terbaru yang lahir hampir setiap
hari. Hal itu menjadi perhatian utama dari sistem yang ideal karena dengan besarnya
investasi yang harus ditanam untuk membangun suatu sistem, ketidak layakan sebagai
akibat teknologi membuat nilai sistem informasi yang dibangun pada saat ini menjadi
Disamping itu aksesibilitas juga harus mendapat perhatian lebih mengingat bahwa
keberhasilan dalam membangun akses informasi terbaik bagi masyarakat akan
teknologi yang diterapkan, tidak akan berarti apa-apa bilamana hanya dapat diakses
oleh sebagian kecil masyarakat pengguna jasa tersebut. Tetapi sayangnya sampai saat
ini Indonesia masih terkendala dengan masalah kesenjangan digital, artinya masih
banyak masyarakat yang belum terjangkau dengan layanan teknologi informasi ini.
proses itulah yang dijual. Bagaimana keseluruhan sistem berlangsung, kebijakan dan
prosedur yang dipilih, keleluasan yang dimiliki oleh para staf, keterlibatan konsumen
dengan penyelenggaraan jasa, aliran informasi dan jasa, merupakan beberapa hal yang
menentukan mutu dan kelancaran proses penyelenggaraan jasa dan memberi kesan
Menurut Yazid (2001) definisi dari proses adalah “sebuah tindakan prosedur
aktual, mekanisme, dan aliran aktivitas jasa yang disampaikan yang
merupakan sistem penyajian operasi jasa”.
Sementara Laudon (2007) menyatakan bahwa “proses bisnis adalah arus kerja
dari bahan baku, informasi dan pengetahuan—seperangkat aktivitas. Proses
bisnis juga mengacu pada cara unik dimana manajemen memilih untuk
mengoordinasikan pekerjaan”.
Tetapi sering kali didapati kendala yang muncul akibat adanya perubahan
proses kerja karena diterapkannya sistem baru, yaitu perilaku kerja yang sudah dijiwai
oleh pemimpin dan para stafnya. Perubahan proses kerja akan menuntut pemimpin dan
para stafnya untuk beradaptasi dengan sistem yang baru, jika pemimpin dan para
stafnya tidak siap untuk beradaptasi dengan sistem yang baru akan mengkibatkan
Oleh karena itu, proses pelaksanaan standar kerja harus disusun sedemikian
rupa sehingga memiliki stabilitas dan fleksibilitas yang turut juga ditunjang oleh
Kestabilan dan kefleksibelan prosedur kerja ini akan menghasilkan efektifitas dan
tersebut setelah itu melakukan evaluasi alternatif dan akhirnya melakukan keputusan
menggunakan serta diakhiri dengan perilaku setelah menggunakan. Jadi jelas sekali
proses penggunaan dimulai jauh sekali sebelum penggunaan aktual dilakukan dan
konsumen dalam pembelian atau penggunaan sebuah produk dan/atau jasa. Keputusan
adalah suatu proses pengambilan keputusan yang dilakukan oleh seorang konsumen
sebelum membeli suatu produk dimana dalam hal ini konsumen terlebih dahulu
mengevaluasi berbagai alternatif yang ada sebelum memutuskan untuk membeli suatu
produk tertentu yang dianggap sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen
tersebut.
dilakukan dan memiliki dampak yang lama setelah itu. Proses pembelian yang spesifik
suatu masalah atau kebutuhan yang dipicu oleh rangsangan internal dan
eksternal. Pada situasi ini pembeli merasakan adanya perbedaan yang signifikan
sebagian besar penilaian secara sadar dan rasional. Konsumen akan memberikan
kebutuhan.
konsumen mengalami dua hal yaitu puas atau tidak puas. Maka dalam hal ini
pekerjaan pemasar tidak akan berakhir pada saat produk dibeli, tetapi akan terus
puas atau tidak puas atas suatu pembelian. Kepuasan pembeli merupakan fungsi dari
dekatnya antara harapan dari pembeli tentang produk dan kinerja anggapan dari
produk tersebut. Jika kinerja tidak memenuhi harapan, konsumen kecewa; jika
memenuhi harapan, konsumen puas; jika melebihi harapan, konsumen sangat puas.
Perasaan ini menentukan apakah pelanggan membeli produk kebali dan membicarakan
hal-hal menyenangkan atau tidak menyenangkan tentang produk itu kepada orang lain.
atas suatu produk atau jasa maka langkah selanjutnya dari perusahaan adalah
yang loyal dan mereka mau melaksanakan tindakan adopsi yaitu suatu keputusan
Terdapat 2 (dua) faktor yang dapat mempengaruhi keputusan pembelian, yaitu: sikap
atau pendirian orang lain dan situasi yang tidak dapat diantisipasi.
Faktor sikap atau pendirian orang lain dapat mengurangi alternatif yang disukai
seseorang tergantung pada intensitas dari pendirian negatif orang lain terhadap
alternatif yang disukai konsumen. Faktor situasi yang tidak dapat diantisipasi
dijelaskan bahwa konsumen membentuk suatu maksud pembelian, atas dasar faktor-
faktor seperti pendapatan keluarga yang diharapkan, harga yang diharapkan dan
manfaat produk yang diharapkan. Ketika konsumen akan bertindak, faktor situasi yang
pasti akan berusaha memenuhi keinginan dan kebutuhan dari konsumennya agar
tercapai tujuannya. Strategi bauran pemasaran untuk produk nyata dan jasa adalah
berbeda. Hal ini terkait dengan perbedaan karakteristik jasa dan barang. McCarthy
dalam Kotler (2009), mengklasifikasikan sarana bauran pemasaran dalam empat jenis
yang luas yang disebut 4P dari pemasaran yaitu produk (product), harga (price),
tempat (place), dan promosi (promotion). Dalam perkembangannya untuk layanan jasa
dikenal juga istilah 7P dimana selain 4P pertama terdapat juga 3P yang selanjutnya
yaitu personil (Person), proses (Process), dan layanan pelanggan (Customer Service).
perusahaan industri atau perusahaan jasa sekalipun. Dengan demikian, faktor yang ada
Disamping itu, dalam perkembangan teknologi yang pesat saat ini, kemajuan
suatu organisasi sangat tergantung pada Teknologi dan Sistem Informasi karena
tempat yang berjauhan dalam waktu yang singkat dan dengan biaya yang murah.
Manajemen organisasi harus tanggap pada perubahan lingkungan ini jika ingin
peralatan teknik, dan proses dalam mengubah input menjadi output. Dengan adanya
teknologi tersebut secara tidak langsung akan mempengaruhi kinerja organisasi untuk
dapat bersaing dengan organisasi-organisasi lain. Oleh karena itu, manajemen harus
dapat memahami dengan baik peran teknologi informasi dalam organisasi. Hal inilah
modal usahanya.
Laudon (2007) menyatakan bahwa “Teknologi Informasi-TI (information
technology-IT) terdiri atas perangkat kerja dan peranti lunak atau alat yang
bisnisnya”.
seperti ini karena sangat membantu dalam pengolahan data pelanggan sehubungan
dengan produk yang dikirim serta komunikasi semakin dapat ditingkatkan atau lebih
keputusan pengguna jasa yang berkaitan dengan layanan proses kerja yang diberikan
oleh jasa pengiriman. Layanan yang berbasis teknologi informasi ini diciptakan untuk
merancang dan menciptakan produk dan jasa baru dan mengelola serta merancang
kembali organisasi.
Produk
Harga
Tempat
Promosi
Keputusan
Personil Menggunakan
Proses
Teknologi Layanan Pelanggan
Informasi
1. Strategi bauran pemasaran yang terdiri dari produk, harga, tempat, promosi,
Pematangsiantar.