Anda di halaman 1dari 22

CRITICAL BOOK REPORT

CNC PROGRAMMING MK. PERM. CNC

PRODI PTM S1

Skor Nilai:

DISUSUN OLEH :

NAMA MAHASISWA : HADIANSYAH PUTRA NASUTION

NIM : 5171121006

DOSEN PENGAMPU : DRS. ROBERT SILABAN, M.Pd

MATA KULIAH : PEMESINAN CNC LANJUT

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNIK – UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


MEDAN

MEI 2020

Kata Pengantar

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan tugas Critical Book Report Permesinan CNC
Lanjut dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan juga penulis berterima
kasih kepada bapak Drs. Robert Silaban, M.Pd sebagai Dosen mata kuliah Permesinan CNC
Lanjut yang telah memberikan tugas Critical Book Report ini kepada saya.

Penulis sangat berharap Critical Book Report ini dapat bermanfaat dalam rangka
menambah wawasan serta pengetahuan kita. Saya juga menyadari sepenuhnya bahwa di
dalam Critical Book Report ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab
itu, saya berharap ada kritik, saran dan usulan demi perbaikan Critical Book Reportyang akan
saya buat dimasa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran
yang membangun.

Semoga Critical Book Report ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya Critical Book Report yang disusun  dapat berguna bagi saya sendiri maupun orang
yang membacanya. Sebelumnya saya mohon mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-
kata yang kurang berkenan dan saya mohon kritik dan saran yang membangun dari anda demi
perbaikan Critical Book Report ini di waktu yang akan datang.

Medan, Mei 2020

Hadiansyah Putra Nasution


i

Daftar isi

Kata pengantar ...................................................................................................i

Daftar isi ..............................................................................................................ii

Bab I. Pendahuluan ............................................................................................1

A. Rasionalisasi pentingnya CBR .................................................................1


B. Tujuan penulisan CBR .............................................................................1
C. Manfaat CBR ............................................................................................1
D. Identitas buku yang direview.....................................................................2

Bab II. Ringkasan isi buku ................................................................................3

BAB 1 Pengantar Manufactur........................................................................3

BAB 2 Toleransi Geometrik..........................................................................3

BAB 3 Pemodelan Geometrik........................................................................5

BAB 4 Perkakas dan desain..........................................................................7

BAB 5 Dasar-dasar Pengendalian Industri....................................................7

BAB 6 Dasar-dasar Kontrol Numerik...........................................................9

BAB 7 Pemrograman Numerik-Kontrol........................................................11

BAB 8 Industri Robotik.................................................................................14

BAB III. PEMBAHASAN...................................................................................15

A. Pembahasan Isi Buku................................................................................15


B. Kelebihan dan kekurangan buku...............................................................16

BAB IV PENUTUP..............................................................................................17

A. Kesimpulan................................................................................................17
B. Rekomendasi.............................................................................................17

Daftar Pustaka.....................................................................................................18
ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Rasionalisasi pentingnya CBR (Critical Book Report)

Dalam Critical Book Reportinimahasiwadituntutuntukmengkritisisebuahbuku,


danmeringkasmenjadisatukesatuan yang utuhsehinggadapatdipahamiolehmahasiswa yang
melakukanCritical Book Reportini,
termasukdidalamnyamengertiakankelemahandankeunggulandaribuku yang akandikritisi.

Adapundalampenuntasantugas Critical Book


Reportinimahasiswadituntutdalammeringkas,menganalisadanmembandingkansertamemberika
nkritikberupakelebihandankelemahanpadasuatubukuberdasarkanfakta yang
adadalambukutersebut,sehinggadenganbegitumahasiswaakanmenjaditerbiasadalamberpikirlog
isdankritissertatanggapterhadaphal-hal yang baru yang terdapatdalamsuatubuku.

PenugasanCritical Book Reportini juga merupakanbentukpembiasaan agar


mahasiswaterampildalammenciptakan ide-ide
kreatifdanberpikirsecaraanalitissehinggapadasaatpembuatantugas-tugas yang samamahasiswa
pun
menjaditerbiasasertasemakinmahirdalampenyempurnaantugastersebut.PembuatantugasCritica
l Book Reportini juga
melatih,menambah,sertamenguatkanpemahamanmahasiswabetapapentingnyamengkritikalisas
isuatukaryaberdasarkan data yang factual sehinggadenganbegituterciptalahmahasiswa-
mahasiswa yang berkarakterlogissertaanalisis.

B. Tujuan penulisan CBR


a. Penyelesaiantugaspada mata kuliah Pemesinan CNC
b. Menambah wawasan dan pengetahuan mengenai permesinan CNC
c. Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam meringkas, membandingkan serta
memberi kritik pada buku.
d. Menguatkan pengetahuan tentang mesin CNC.
C. Manfaat CBR
Manfaat dari Critical Book Reportini adalah untuk pemenuhan tugas mata kuliah
Pemesinan CNC Dasar, untuk mengetahui pemahaman tentang Critical Book Reportdan
untuk dapat menganalisis dan mengkritik buku.

1
D. Identitas buku yang direview:
1. Judul : CNC PROGRAMMING
2. Edisi : Second Edition
3. Pengarang : Michael Matton
4. Penerbit : Delmar
5. Kota terbit : Canada
6. Tahun terbit : 2009
7. ISBN : 978-1-4180-6099-2

2
BAB II
RINGKASAN ISI BUKU

BAB 1 Pengantar Manufactur

Manufaktur adalah suatu cabang industri yang mengaplikasikan mesin, peralatan dan
tenaga kerja dan suatu medium proses untuk mengubah bahan mentah menjadi barang jadi
untuk dijual.

Istilah ini bisa digunakan untuk aktivitas manusia, dari kerajinan tangan sampai ke
produksi dengan teknologi tinggi, namun demikian istilah ini lebih sering digunakan untuk
dunia industri, di mana bahan baku diubah menjadi barang jadi dalam skala yang besar.

Manufaktur ada dalam segala bidang sistem ekonomi. Dalam ekonomi pasar bebas,
manufakturing biasanya selalu berarti produksi secara massal untuk dijual ke pelanggan untuk
mendapatkan keuntungan.

Beberapa industri seperti semikonduktor dan baja lebih sering menggunakan istilah
fabrikasi dibandingkan manufaktur.

BAB 2 : Toleransi Geometrik

Dalam proses pembuatan suatu produk (benda kerja) yang teliti, penyimpangan bentuk,
posisi, tempat, dan penyimpangan putar terhadap suatu eleinen geometri (titik, garis,
permukaan atau bidang tengah), harus secara jelas dibatasi dengan nilai toleransi tertentu.
Toleransi yang membatasi penyimpangan bentuk, posisi tempat dan penyimpangan putar
terhadap suatu elemen geometris ini disebut sebagai toleransi geometrik.

Toleransi ukuran sesungguhnya membatasi juga beberapa penyimpangan geometris.


Oleh karena itu, apabila toleransi geometrik ditentukan secara rinci, inaka tidak diharuskan
pemberian toleransi ukuran yang sempit. Dengan kata lain, toleransi geometrik memberikan
kesempatan untuk memperlebar persyaratan dari toleransi ukuran.

Perlu juga ditegaskan di sini bahwa pemakaian toleransi geometrik hanya dianjurkan
apabila memang perlu untuk meyakinkan ketepatan komponen mcnurut fungsinya, misalnya
untuk membuat bagian-bagian yang mampu tukar, atau bagian-bagian yang teliti lainnya.

3
Pembuatan bendanya sendiri dapat dilakukan dalam pabrik yang bcrbccla dengan peralatan
dan pengalaman yang berbeda pula.

Penggunaan simbol serta cara pencantuman toleransi geometrik pada gambar telah
direkomendasikan oleh ISO sejak tahun 1969. Bahkan dalam standar lain scperti ANSI dan
JIS, beberapa tahun terakhir ini sudah mengalami sedikit perluasan.

4
BAB 3 Pemodelan Geometrik

Pengertian Pemodelan Geometris

Pemodelan geometris adalah cabang dari matematika terapan dan komputerisasi


geometri yang mempelajari metode dan algoritma untuk mendeskripsikan bentuk secara
matematis.

Bentuk yang dipelajari dalam pemodelan geometris biasanya antara lain bentuk dua
atau tiga dimensi, meskipun banyak alat-alat dan prinsip-prinsip yang dapat diterapkan untuk
setiap set berdimensi selanjutnya.

Teknik pemodelan geometri juga merupakan variabel mendasar dari aplikasi teknologi
virtual set. Saat ini kebanyakan pemodelan geometris dapat dilakukan oleh komputer dan ke
komputer berbasis aplikasi.

Model geometris biasanya dibedakan dari model prosedural dan berorientasi objek,
yang menentukan bentuk implisit oleh algoritma yang menghasilkan penampilan buram.
Mereka juga kontras dengan gambar digital dan model volumetrik yang mewakili subset dari
bentuk baik sebagai partisi biasa ruang, dan model fraktal yang memberikan definisi rekursif

5
tak terbatas formulir. Namun, perbedaan ini sering kabur: misalnya, gambar digital dapat
diartikan sebagai seperangkat kotak berwarna, dan bentuk geometris seperti lingkaran
didefinisikan oleh persamaan matematika implisit.

Juga, model menghasilkan model parametrik fraktal atau implisit ketika definisi
rekursif dipotong dengan kedalaman terbatas.

Transformasi dari suatu konsep (atau suatu benda nyata) ke suatu model geometris yang
bisa ditampilkan pada suatu komputer :

 Shape/bentuk
 1 . Posisi

2 . Orientasi (cara pandang)

3 . Surface Properties / Ciri-ciri Permukaan (warna, tekstur)

4 . Volumetric Properties / Ciri-ciri volumetric (ketebalan/pejal, penyebaran cahaya)

5 . Lights/cahaya (tingkat terang, jenis warna) Dan lain-lain

Perbedaan grafik 3D dan 2D

Bentuk sederhana dari grafik komputer ada 2 yaitu ;

1. Grafik komputer 2 dimensi biasa disebut dengan 2D atau bidang adalah bentuk dari
benda yang memiliki panjang dan lebar. Grafik 2 Dimensi merupakan teknik penggambaran
yang berpatokan pada titik koordinat sumbu x (datar) dan sumbu y (tegak). Agar dapat tampil
dengan sempurna, gambar yang akan ditampilkan dengan teknik ini harus memiliki nilai
koordinat x dan y minimum 0 dan maksimum sebesar resolusi yang digunakan.

2. Grafik komputer 3 dimensi biasa disebut 3D atau adalah bentuk dari benda yang
memiliki panjang, lebar, dan tinggi. Grafik 3 Dimensi merupakan teknik penggambaran yg

6
berpatokan pada titik koordinat sumbu x(datar), sumbu y(tegak), dan sumbu
z(miring).Representasi dari data geometrik 3 dimensi sebagai hasil dari pemrosesan dan
pemberian efek cahaya terhadap grafika komputer 2D. Tiga Dimensi, biasanya digunakan
dalam penanganan grafis. 3D secara umum merujuk pada kemampuan dari sebuah video card
(link). Saat ini video card menggunakan variasi dari instruksi-instruksi yang ditanamkan
dalam video card itu sendiri (bukan berasal dari software) untuk mencapai hasil grafik yang
lebih realistis dalam memainkan game komputer.

BAB 4Perkakas dan desain

SBE telah merancang dan menciptakan berbagai peralatan dan perlengkapan untuk
banyak perusahaan manufaktur yang tidak memiliki insinyur manufaktur dan hanya
membutuhkan layanan ini hanya berdasarkan kebutuhan. Kami dapat membantu mendesain 1
alat atau menjadi sumber berkelanjutan untuk perbaikan sesuai kebutuhan anda.

 Kemampuan Fabrikasi

 Bubut

 CNC

 Pengelasan. Arc dan Mig

 3D Scanning

 3D Printing

 Elektronik dan Hidrolik

 Casting and Mold Engineering

 Prototyping Molds Cetakan Prototyping

 Custom Bottle Filling Solutions

BAB 5 Dasar-dasar Pengendalian Industri

Pengertian Pengendalian

 Tujuan utama dari Pengendalian adalah mengontrol proses/plant yang terjadi di


industri. Operasi yang berjalan di industri ini dapat bersifat diskret (on- off), misal valve
terbuka/tertutup, motor hidup/mati, konveyor jalan/berhenti, dll, atau pengaturan/regulasi
variabel keluaran secara kontinyu, inisial pengaturan untuk mempertahankan tinggi muka
cairan dalam tank pada nilai tertentu.

7
Prinsip Prinsip Pengendalian

Lihatlah kembali gambar 1.1. pada sistem pengendalian digambar itu, pertama operator
harus mengamati ketinggian level, kemudian mengevaluasi apakah level yang ada sudah
seperti apa yang dikehendakinya. Kalau level tidak sama dengan yang dikehendakinya, maka
operator harus memperkirakan seberapa banyak valve perlu lebih ditutup atau lebih dibuka.
Selanjutnya, operator harus benar-benar mengubah bukaan valve sesuai dengan yang
diperkirakan tadi. Kalau dikaji lebih jauh, dalam mengendalikan operator mengerjakan empat
langkah berikut:

 Mengukur-Membandingkan-Menghitung-Mengoreksi

Elemen elemen dalam Sistem Kendali

Didalam diagram kotak sistem pengendalian otomatis, akan saja selalu ada komponen-
komponen pokok seperti elemen proses, elemen pengukuran (Sensing elemen dan
transmitter), elemen controller (control unit) dan final control element .

Istilah Sistem kendali

 Sistem : adalah suatu susunan dari beberapa komponen yang bekerja bersama-sama
untuk melakukan suatu sasaran tertentu.

 Proses :   adalah tatanan peralatan yang mempunyai suatu fungsi tertentu.

 Sensor/Transduser    :  adalah Perangkat yang digunakan untuk merasakan besaran


proses yang diukur dan mengubahnya dari suatu besaran ke bentuk besaran lainnya.
(Pengkondisi Sinyal: Sebuah elemen yang digunakan untuk mengubah level sinyal
keluaran pengukur sedemikian sehingga keluaran dan pengkondisi sinyal ini dapat
dibandingkan secara langsung dengan referensi yang diinginkan. 
 Controlled Variable (CV) atau Process Variable (PV)            : adalah kondisi
dimana nilai yang kita dikendalikan diantara batasan-batasan  tertentu atau
ditentukan
 Set Point (SP) : adalah besaran process variable yang dikehendaki. Sebuah
controller akan selalu  menyamakan controlled variable dengan set point. 
 Error (E) : adalah perbedaan antara besaran/variabel (process variable) dengan set
point. 
 Controller : adalah elemen yang mengerjakan tiga dari empat tahap langkah
pengendalian , yaitu membandingkanset point dengan process  variable ,

8
menghitung berapa banyak koreksi yang perlu dilakukan , dan mengeluarkan
sinyal koreksi sesuai dengan hasil perhitungan.
 Actuator/Elemen Kontrol Akhir : adalah Perangkat yang digunakan untuk
melakukan aksi kontroler berdasarkan sinyal kontrol 
 Manipulated variable (MV) : adalah input dari suatu proses yang dapat
dimanipulasi atau diubah-ubah besarnya  agar controlled variable besarnya sama
dengan set point. 
 Disturbance : adalah besaran lain, selain manipulated variable, yang dapat
menyebabkan        berubahnya controlled variable. Besaran ini lazim disebut 
 Kontrol Lup Terbuka :Sistem kontrol lup terbuka merupakan sistem kendali yang
keluarannya tidak berpengaruh pada aksi pengendali. 
 Kontrol Lup Terbuka :Sistem kontrol lup terbuka merupakan sistem kendali yang
keluarannya tidak berpengaruh pada aksi pengendali. Konsep ini tidak
membandingkan keluaran dengan masukan sehingga untuk setiap masukan acuan
terhadap suatu kondisi operasi yang tetap . Oleh karena itu ketelitian sistem
bergantung pada kalibrasi
 Kontrol Lup TertutupKontrol lup terbuka tidak memberikan jaminan pada
keadaan dimana terjadi banyak gangguan. Untuk mengatasi hal itu, beberapa teknik
perlu ditambahkan untuk mengawasi nilai-nilai keluaran yang aktual dan
membandingkan agar tetap pada nilai-nilai yang diinginkan, untuk kemudian
mengubah set aktuator agar kesalahan (error) semakin diperkecil. Sistem kontrol
semacam ini disebut sistem kontrol lup tertutup

BAB 6 . Dasar-dasar Kontrol Numerik.

Numerical Control / NC (berarti "kontrol numerik") merupakan sistem otomatisasi


Mesin perkakas yang dioperasikan oleh perintah yang diprogram secara abstark dan disimpan
dimedia penyimpanan, hal ini berlawanan dengan kebiasaan sebelumnya dimana mesin
perkakas biasanya dikontrol dengan putaran tangan atau otomatisasi sederhana menggunakan
cam. Kata NC sendiri adalah singkatan dalam Bahasa inggris dari kata Numerical Control
yang artinya Kontrol Numerik. Mesin NC pertama diciptakan pertama kali pada tahun 40-an
dan 50-an, dengan memodifikasi Mesin perkakas biasa. Dalam hal ini Mesin perkakas biasa
ditambahkan dengan motor yang akan menggerakan pengontrol mengikuti titik-titik yang
dimasukan kedalam sistem oleh perekam kertas. Mesin perpaduan antara servo motor dan
mekanis ini segera digantikan dengan sistem analog dan kemudian komputerdigital,

9
menciptakan Mesin perkakas modern yang disebut Mesin CNC (computer numerical
control) yang dikemudian hari telah merevolusi proses desain. Saat ini mesin CNC
mempunyai hubungan yang sangat erat dengan program CAD. Mesin-mesin CNC dibangun
untuk menjawab tantangan di dunia manufaktur modern. Dengan mesin CNC, ketelitian suatu
produk dapat dijamin hingga 1/100 mm lebih, pengerjaan produk masal dengan hasil yang
sama persis dan waktu permesinan yang cepat.
NC/CNC terdiri dari tiga bagian utama :

1. Progam
2. Control Unit/Processor
3. Motor listrik servo untuk menggerakan kontrol pahat
4. Motor listrik untuk menggerakan/memutar pahat
5. Pahat
6. Dudukan dan pemegang
7. Prinsip kerja
Prinsip kerja NC/CNC secara sederhana dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Programer membuat program CNC sesuai produk yang akan dibuat dengan cara
pengetikan langsung pada mesin CNC maupun dibuat pada komputer dengan software
pemrogaman CNC.

2. Program CNC tersebut, lebih dikenal sebagai G-Code, seterusnya dikirim dan
dieksekusi oleh prosesor pada mesin CNC menghasilkan pengaturan motor servo pada mesin
untuk menggerakan perkakas yang bergerak melakukan proses permesinan hingga
menghasilkan produk sesuai program.

Perkakas dengan varian CNC

 Mesin Bor

 EDM

 Mesin Bubut

 Mesin Miling

 CNC pengukir kayu

 Turret Punch

 Mesin pembengkok kawat

10
 Pemotong foam kawat panas

 Pemotong Plasma

 Pemotong Jet Air

 Pemotong Laser

 Oxy-fuel

 Penghalus permukaan

 Grinder Silindris

BAB 7. Pemrograman Numerik-Kontrol

MESIN PERKAKAS & CNC

Yang dimaksud dengan mesin perkakas adalah suatu alat atau mesin dimana energi
yang diberikan, kemudian dipergunakan untuk mendeformasikan dan memotong material ke
dalam bentuk dan ukuran produk atau benda kerja sesuai dengan kehendak.
Syarat-syarat umum yang harus dipenuhi dalam merancang mesin perkakas adalah:

1. Kebutuhan akan daya kerja


2. Efisiensi yang tinggi baik secara teknis maupun ekonomis.
3. Performance
4. Kualitas kerja
5. Kekakuan static dan dinamic
6. Deformasi mekanis yang mungkin terjadi
7. Gaya-gaya yang terjadi pada saat operasi.

Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas hasil proses permesinan mesin perkakas


adalah

1. Harus mempunyai ketelitian yang tinggi (bentuk, dimensi, dan konsisten terhadap
benda kerja), sehingga mudah untuk di kalibrasi (distandarkan).
2. Kecepatan potong dan kecepatan pembentukan geram harus mampu dikerjakan
sesuai dengan perkembangan atau kemajuan dari material yang dikerjakan,
sehingga dapat menjamin produktivitas yang tinggi untuk hasil yang dicapai.
3. Guna menghadapi persaingan dalam pengoperasi atau pemakaian mesin perkakas
tersebut, maka harus dapat menunjukkan efisiensi yang tinggi baik secara tekhnis
maupun ekonomis.

11
Kelebihan dan kekurangan dari mesin perkakas konvensional dengan mesin perkakas
NC adalah Mesin Perkakas Konvensional

a. Kelebihan
1. Pengoperasian masih menggunakan cara-cara manual
2. Masih dapat dikerjakan oleh para pekerja yang tak mahir komputer.
3. Sangat mudah dioperasikan, karena tidak perlu memasukkan data.
4. Modal yang ditanamkan mengalami penurunan.
5. Mesin tidak tergantung oleh perubahan suhu dan cuaca.
6. Rendah dalam efisiensi produktif

b. Kekurangan

1. Ketelitian yang dihasilkan agak kurang akurat.


2. Tidak dapat menampilkan kalkulasi biaya produksi.
3. Waktu laju awal pada pabrik mengalami kenaikkan.

Sistem Pengoperasian Mesin

Kode data diubah untuk satu rangkaian perintah, yang mana servo mekanisme, seperti
suatu pijakan motor yang berputar sesuai jumlah yang telah ditetapkan, memperbaiki dengan
masing-masing mengemudi dari suatu meja pekerjaan dan suatu alat untuk melaksanakan
suatu pengerjaan dengan mesin dan gerakan yang ditetapkan oleh suatu sistem pengulangan
tertutup atau terbuka. Dan untuk melakukan tugas tersebut mesin NC ini difasilitasi dengan
unsur-unsur pelayan dan pengendali pelayanan CNC. Sistem operasi dari mesin perkakas NC
adalah menggunakan sistem operasi CNC sehingga diperlukan pengenalan kode data untuk
menjalankan satu rangkaian perintah. Adapun contoh dari sistem operasi dari mesin perkakas
NC adalah:

Fungsi G

 G00 Pengaturan posisi dengan gerak cepat yang mempunyai kemungkinan gerakan
yang terjadi berupa eretan yang bergerak dalam arah x, y, z, dan x dan z
 G01 Interpolasi linier adalah mendapatkan harga antara yang terletak pada garis lurus.
Kemungkinan gerakan yang terjadi yaitu pembubutan dalam arah z atau memanjang,
arah x atau melintang, arah x dan z atau membubutan tirus.
 G02 Interpolasi melingkar dengan arah kekanan
 G03 Interpolasi melintang atau melingkar arah kekiri

12
 G04 Waktu tinggal diam (istirahat dalam detik)
 G20-G21 Nilai masukan ditetapkan dalam satuan milimeter atau inchi
 G24 Pemrograman radius
 G25 Pemanggilan sub program
 G27 Perintah melompat / melewati blok
 G28 Kembali ketitik acuan
 G33 Pemotongan ulir
 G41-G42 Pemotongan benda kerja sesuai dengan kompensasi pada permukaan benda
kerja.
 G64 Mematikan motor/ mematikan arus listrik
 G84 Siklus pembubutan memanjang
 G88 Siklus pembubutan melintang

Fungsi M

 M00 Menghentikan program, yang dilakukan di pertengahan program. Operator harus


siap kembali
 M03-M04 Start spindel searah jarum jam
 M05 Spindel stop
 M06 Penghitungan panjang pahat
 M09 Memulai atau pembatalan putaran pemotongan
 M17 Memulai atau membatalkan spindel dan cairan memotong
 M19 Memutar atau membatalkan spindel untuk mengorientasikan posisi.
 M30 Mengakhiri program, memutar kembali atau memberhentikan mesin.
 M99 Parameter lingkaran

Jika dalam memasukkan dan menyimpan data fungsi yang tidak dikenal oleh komputer,
maka akan muncul bunyi alarm. Dan pada sajian dari mesin akan ditunjukkan tanda-tanda
alarm yang bersangkutan yang harus dimatikan dengan menekan tombol darurat. Adapun
tanda-tanda alarm yang tersimpan yang perlu diketahui:

Tanda-tanda Alarm pada Pelayanan Fungsi G dan M

A 00 Salah memasukan perintah G dan M

A 01 Salah dalam menentukan interpolasi lingkaran

13
A 02 Harga X yang terlalu besar

A 03 Salah harga F

A 04 Harga Z yang terlalu besar

A 05 Tidak diprogram M30

A 06 Jumlah putaran sumbu utama terlalu besar pada pemotongan ulir

A 07 Tidak dipakai

Tanda-tanda Alarm pada Pelayanan Kaset

A 08 Pita rekaman telah sampai ujung atau habis

A 09 Program tidak dapat ditemukan

A 10 Pengaman kaset aktif

A 11 Salah jalan

A 12 Salam pengechekan

A 13 Pengalihan dari metrik ke inchi dengan pelayanan pemuatan

A 14 Muncul pada pelayanan kaset, mode pelayanan pemuatan yang ditunjukkan


dengan kode.

A 15 Salah harga H

A 16 Tidak dipakai

A 17 Salah sub program

BAB 8. Industri Robotik

Robot industrial atau robot industri saja didefinisikan oleh ISO[1] adalah suatu alat atau
mesin otomatis terkendalikan, reprogrammable, manipulator serbaguna terprogram dalam
sumbu tiga atau lebih. Bidang robotika dapat lebih praktis didefinisikan sebagai studi, desain
dan penggunaan sistem robot untuk manufaktur (definisi top-level mengandalkan definisi
sebelumnya dari robot).

Khas aplikasi robot meliputi pengelasan, pengecatan, perakitan, memilih dan tempat
(seperti kemasan, palletizing dan SMT), inspeksi produk, dan pengujian, semua dilakukan
dengan daya tahan tinggi, kecepatan, dan ketepatan.

14
BAB III

PEMBAHASAN

A. Pembahasan Isi Buku


a. Pembahasan Bab 1 tentang pengantar manufaktur, manufakturing biasanya
selalu berarti produksi secara massal untuk dijual ke pelanggan untuk mendapatkan
keuntungan beberapa industri seperti semikonduktor dan baja lebih sering menggunakan
istilah fabrikasi dibandingkan manufaktur.
b. Pembahasan Bab 2 tentang toleransi geometrik, toleransi ukuran sesungguhnya
membatasi juga beberapa penyimpangan geometris. Oleh karena itu, apabila toleransi
geometrik ditentukan secara rinci, tidak diharuskan pemberian toleransi ukuran yang sempit.
Dengan kata lain, toleransi geometrik memberikan kesempatan untuk memperlebar
persyaratan dari toleransi ukuran.
c. Pembahasan Bab 3 tentangpemodelan geometrik, teknik pemodelan geometri
juga merupakan variabel mendasar dari aplikasi teknologi virtual set antara lain posisi,
orientasi (sudut pandang), ciri-ciri permukaan, ciri-ciri volumetric, cahaya.
d. Pembahasan Bab 4 tentang perkakas dan desain, peralatan dan perlengkapan
untuk banyak perusahaan manufaktur antara lain Kemampuan Fabrikasi, Bubut, CNC,
Pengelasan. Arc dan Mig, 3D Scanning, 3D Printing, Elektronik dan Hidrolik, Casting and
Mold Engineering, Prototyping Molds Cetakan Prototyping, Custom Bottle Filling Solutions.
e. Pembahasan Bab 5 tentangdasar-dasar pengendalian industri pengendalian
adalah mengontrol proses/plant yang terjadi di industri. Pengendalian meliputimengukur-
membandingkan-menghitung-mengoreksi.
f. Pembahasan Bab 6 tentang dasar-dasar kontrol numerik kata NC sendiri
adalah singkatan dalam Bahasa inggris dari kata Numerical Control yang artinya Kontrol
Numerik. Kontrol numerik merupakan sistem otomatisasi Mesin perkakas yang dioperasikan
oleh perintah yang diprogram secara abstark dan disimpan dimedia penyimpanan.
g. Pembahasan Bab 7 tentangpemrograman Numerik-Kontrol, Sistem operasi
dari mesin perkakas NC adalah menggunakan sistem operasi CNC sehingga diperlukan
pengenalan kode data untuk menjalankan satu rangkaian perintah. Kode data diubah untuk
satu rangkaian perintah, kode tersebut adalah kode G diikuti dengan angka, Kode M diikuti
dengan angka dan terdapat pengingan berupa alarm jika terjadi kesalahan dalam memasukan
kode.

15
h. Pembahasan Bab 8 tentang industri robotik, industri robotik adalah suatu alat
atau mesin otomatis terkendalikan, reprogrammable, manipulator serbaguna terprogram
dalam sumbu tiga atau lebih.
B. Kelebihan dan kekurangan buku
1. Dilihat dari aspek tampilan buku (face value), buku yang direview
kurang menarik karna dari tampilan sampul buku tidak menggambarkan tentang isi buku.
2. Dari aspek layout dan tata letak, serta tata tulis, termasuk penggunaan
font buku cnc programming ini sudah sangat bagus karena sudah memenuhi kaidah
penyusunan buku internasional, terlihat dari layout yang sudah rapi serta tata letak yang tidak
membuat pembaca kebingungan. Pada penulisan setiap pembahasan didalam buku ini juga
penulis buat secara terstruktur begitu pula pemilihan font atau jenis huruf dalam setiap kata
didalam buku ini yang tidak membuat pembaca bosan.
3. Dari aspek isi buku cnc programming isi buku sudah cukup bagus, didalam
buku juga banyak terdapat gambar untuk menambah pembahasan dan dapat membuat
pembaca tidak bosan pada saat membacanya.
4. Dari aspek tata bahasa, buku tersebut adalah bahasa agak sulit dimengerti
karna penerjemahan dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia

16
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Ketika ingin melakukan Critical Book Reportjangan mudah bosan dalam membaca, dan
beri tanda pada kata-kata atau teori-teori yang penting agar mudah diingat dan mudah
ditemukan ketika ingin dicari lagi. Buku cnc programming adalah buku yang bagus untuk
menambah wawasan.
B. Rekomendasi

Adapun yang menjadi Rekomendasi dalam penulisan Critical Book Report(CBR) ini


adalah sebagai berikut:

1. Bagi reviewer : untuk Hendaknya memberikan komentar dan saran maupun kritik
yang membangun guna menyempunakan pembuatan Critical Book Report(CBR) berikutnya
2. Bagi penulis : dapat sebagai rujukan untuk memperbaiki isi buku dalam pencetakan
selanjutnya, untuk memberitahukan kepada penulis apa yang menjadi kekurangan dalam buku
tersebut dan apa yang sebaiknya penulis lakukan terhadap isi buku tersebut.
3. Bagi pembaca : sebagai penambah wawasan dan pengetahuan pembaca tentang tahap
strategi belajar mengajar alangkah baiknya diberikan suatu masukan yang membangun guna
penyempurnaan serta perbaikan yang harus dilakukan dimasa dewasa ini, dan untuk
menambah wawasan dan pengetahuan pembaca dimasa yang akan datang dalam
pembuatan Critical Book Report(CBR) yang baik dan benar.

17
DAFTAR PUSTAKA

Matton, Michael. 2009. CNC Programming. Canada : Delmar

18

Anda mungkin juga menyukai