Anda di halaman 1dari 14

CRITICAL JOURNAL REVIEW

MK. PEMESINAN CNC LANJUT


PRODI PTM S1 FT

SKOR NILAI :

JUDUL JURNAL

MENGEMBANGKAN PERANGKAT LUNAK SISTEM OPERASI


MILLING CNC TRAINER

NAMA : HADIANSYAH PUTRA NASUTION


NIM : 5171121006
DOSEN PENGAMPU : Drs. ROBERT SILABAN, M.Pd
MATA KULIAH : PEMESINAN CNC LANJUT

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNIK – UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN 2020

1
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur ke hadirat Tuhan yang maha Esa, yang telah memberikan
karunia dan nikmat-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas critical
jurnal review

Tugas ini dibuat untuk memnuhi tugas mata kuliahPemesinan CNC LANJUT. Adapun
susunan Critical jurnal Review ini terdiri dari satu jurnal utama dan satu jurnal pembanding yang
bertemakan hampir sama.

Penulis mengucapkan terimakasih kepada dosen pengampu mata kuliah peMesinan


CNC lanjut yang memberikan bimbingan, mengajari, serta telah memberi motivasi dalam
penyusunan makalah ini, penulis juga mengucapkan terimakasih kepada kedua orangtua kami
yang telah banyak memberikan nasihat, motivasi dan keperluan dalam perkuliahan. Ucapan
terima kasih juga penulis ucapkan kepada semua pihak yang terlibat dalam penulisan tugas ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan tugas ini masih banyak terdapat kekurangan
dan kesalahan yang menyebabkan tugas ini jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis
sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca supaya menjadi perbaikan
untuk kedepannya.

DISUSUN OLEH

PENULIS

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................................................ii

DAFTAR ISI................................................................................................................................... 1

BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................2

A. Tujuan penulisan CJR............................................................................................................. 3

B. Manfaat CJR............................................................................................................................ 3

C. Identitas jurnal yang di review................................................................................................ 4

BAB. II RINGKASAN JURNAL UTAMA....................................................................................5

A.Pendahuluan.............................................................................................................................5

C.METODE PENELITIAN.........................................................................................................9

D.ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN.............................................................................9

E.KESIMPULAN........................................................................................................................ 9

BAB III. ANALISIS DAN PEMBAHASAN................................................................................10

1. Adapun yang di analisis pada jurnal utama.......................................................................... 10

2.Adapun Yang Di Analisis Pada Jurnal Pembanding ................................................................. 11

BAB IV. PENUTUP......................................................................................................................13

A.Kesimpulan............................................................................................................................ 13

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................14

BAB I

3
A. Tujuan penulisan CJR

Adapun yang menjadi tujuan penulisan CJR adalah untuk memberikan rasa kepercayaan
diri seorang dalam memberikan kritik serta sarannya terhadap jurnal dalam sebuah bentuk
tulisan. Penyelesaian tugas CJR untuk menambahkan pengalaman dalam menguatkan ide pikiran
yang kritis dan menguatkan rasa kepercayaan diri dalam mengkritik suatu Jurnal yang dijadikan
bahan CJR.Tujuan lain berkenaan dengan deskripsi tersebut diatas, masalah dalam penelitian ini
adalah mengetahui tentang perpindahan panas

B. Manfaat CJR

Manfaat CJR adalah memberikan informasi atau pemahaman tentang apa yang terungkap
dalam isi CJR dengan melatihkan tingkat baca untuk sebelum melakukan kegiatan mengkritik
suatu Jurnal. Selain ituada juga manfaat lain yaitu:

1. Secara Teoritis

Secara teoritis manfaat penelitian ini adalah:

a. Bagi pengembangan ilmu penelitian ini merupakan media belajar memecahkan masalah besar
secara ilmiah dan memberikan sumbangan pemikiran berdasarkan disiplin ilmu yang diperoleh
di bangku kuliah.

b. Secara teoritik mencoba memahami tentang pemeinan cnc

c. Bagi civitas akademika dapat untuk menambah informasi sumbangan pemikiran dan bahan
kajian dalam penelitian lebih lanjut.

D. Identitas jurnal yang di review

1. Identitas Jurnal Utama

4
Judul : PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK SISTEM
OPERASI MESIN MILLING CNC TRAINER
Penulis : Susilo Adi Widyanto
Penerbit : Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
Tahun terbit : Tahun 2014
Kota terbit : Semarang 2014

2. Identitas jurnal pembanding

Judul : PENGEMBANGAN MESIN CNC VIRTUAL SEBAGAI MEDIA


INTERAKTIF DALAM PEMBELAJARAN PEMROGRAMAN CNC

Penulis : Bambang Setyo Hari Purwoko

Penerbit : FT-UNY

Tahun : 2015

Kota terbit : YOGYAKARTA

BAB. II
RINGKASAN JURNAL UTAMA

A.Pendahuluan

Aspek kualitas dan produktivitas merupakan alasan dasar pengembangan perangkat lunak mesin-
mesin produksi berbasis komputer, salah satunya perangkat lunak CNC trainer yang digunakan

5
sebagai sistem operasi mesin CNC. Adapun sistem pengendali mesin CNC milling trainer
menggunakan sistem pengendali terbuka dimana pada sistem pengendali terbuka keluaran tidak
dibandingkan dengan masukan untuk mengurangi nilai kesalahan dalam sistem operasi.
Sehingga untuk setiap masukan terdapat suatu kondisi operasi tetap. Proses kalibrasi gerakan
pada masing-masing fungsi kode pemrograman (G Code) G01, G02 dan G03 diperlukan untuk
meningkatkan ketelitian dan ketepatan mesin CNC trainer terhadap dimensi dari hasil
pemotongan benda kerja. Berdasarkan hasil kalibrasi pada masing-masing pengujian yang
dilakukan dengan mengikuti standar pengujian karakteristik mesin perkakas menunjukkan
adanya penyimpangan sebesar 0,01 mm lebih kecil jika dibandingkan dengan nilai acuannya.

B.KAJIAN TEORI

Computer Numerical Controlled atau yang sering dikenal dengan istilah mesin CNC adalah
suatu mesin yang dikontrol oleh komputer dengan menggunakan bahasa numerik (data perintah
dengan kode angka, huruf dan simbol) sesuai dengan standar ISO. Sistem kerja teknologi CNC
ini akan lebih sinkron antara komputer dan mekanik, sehingga bila dibandingkan dengan mesin
perkakas yang sejenis maka mesin perkakas CNC lebih teliti, lebih tepat, lebih fleksibel dan
cocok untuk produksi masal. Mesin CNC memiliki dua atau lebih arah gerakan tool yang disebut
dengan sumbu atau axis. Gerakan pada axis antara lain linier (yang merupakan garis lurus) atau
gerakan circular (yang merupakan lintasan melingkar). Umumnya, sumbu yang terdapat pada
gerakan linier adalah X, Y dan Z sedangkan nama axis pada gerakan circular adalah A, B dan C.
[1]
Proses sinkronisasi gerakan pada sumbu gerak tersebut diperlukan suatu sistem interpolator yang
secara khusus membagi gerakan tiap axis berdasarkan perintah gerakan global yang diwujudkan
dalam bentuk sinyal perintah gerakan ke sistem penggerak.[2] Kebanyakan sistem CAD
menyediakan perancang dengan alat untuk mendefinisikan kurva dua dan tiga dimensi serta
bentuk permukaan. Secara kontras mesin CNC konvensional umumnya mendukung hanya fungsi
dari garis lurus dan interpolasi melingkar. Kesenjangan antara pengembangan teori yang
mewakili permukaan kurva dan dalam sistem CAD dan keterbatasan kemampuan yang
ditawarkan oleh interpolator kontrol numerik menyebabkan beberapa kesulitan pada kecepatan
dan akurasi permukaan pada kurva dan benda kerja yang dihasilkan, hal itu menunjukkan bahwa
dibutuhkan adanya interpolator kurva yang lebih umum digunakan untuk mesin CNC.[3]

6
Sebuah sistem operasi yang menyeluruh sangatlah dibutuhkan untuk menjembatani
permasalahan yang ada mengenai penggunaan mesin CNC. Dalam kondisi seperti ini
penggunaan perangkat lunak yang dikombinasikan dengan menu simulasi sangatlah diperlukan,
seperti halnya sebuah perangkat lunak CAM (Computer Aided Manufacturing) yang dapat
memproses informasi geometrik dari sebuah CAD file dimana data-data masukan berupa desain
dari model CAD tersebut digunakan sebagai referensi bagi perangkat lunak

C.METODE PENELITIAN

Aspek kualitas dan produktivitas merupakan alasan dasar dilakukannya pengembangan


perangkat lunak mesin-mesin produksi berbasis komputer salah satunya perrangkat lunak sistem
operasi mesin CNC trainer. Untuk meningkatkan ketelitian dan keakurasian mesin maka
diperlukan adanya proses kalibrasi gerakan pada masing-masing kode pemrograman (G code)
pada perangkat lunak tersebut.

D.ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

1. Skema Proses Kalibrasi


Skema pengambilan data nilai aktual pada saat proses kalibrasi terbagi menjadi tiga, yaitu sumbu
gerak X, Y dan Z pada masing-masing kode pemrograman G01, G02 dan G03. Adapun skema
tersebut dilakukan sesuai dengan perosedur pengujian mesin perkakasDari ketiga skema tersebut
akan diperoleh hasil pengukuran simpangan aktual pada masing-masing gerakan meja kerja pada
mesin CNC yang dioperasikan dengan perangkat lunak CNC trainer, jika nilai simpangan yang
diperoleh sudah merupakan nilai yang dianggap paling optimal maka tahap selanjutnya akan
dilakukan uji pemotongan model benda kerja dengan mesin CNC. Namun jika simpangan pada
masing-masing gerakan meja kerja masih terlalu besar maka harus ditentukan konstanta kalibrasi
untuk mengurangi nilai kesalahan atau penyimpangan gerak meja kerja hingga diperoleh nilai
penyimpangan yang paling kecil.

2.2 Pengujian Ketelitian Mesin Perkakas


Pengujian ketelitian mesin perkakas dilakukan untuk mengetahui seberapa besar penyimpangan
yang diakibatkan oleh runs out motor spindle pada mesin CNC yang akan digunakan untuk
membuat benda kerja, penyimpangan runs out pada motor spindle sangat perlu untuk diketahui

7
karena nilai yang diperoleh dari simpangan tersebut nantinya digunakan sebagai salah satu acuan
untuk menganalisa penyimpangan yang terjadi saat dilakukannya pengukuran hasil pemotongan
pada benda kerja. Sesuai dengan standar pengujian mesin perkakas runs out yang diperbolehkan
pada mesin perkakas milling vertikal adalah 0,01 hingga 0,02 mm.

3. Hasil dan Pembahasan


Analisa ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar penyimpangan yang terjadi pada proses
kalibrasi, dimana nilai acuan yang digunakan pada masing-masing sumbu gerak X, Y dan Z
bernilai 1 mm. Gambar 6, Gambar 7 dan Gambar 8 menunjukkan perbandingan hasil kalibrasi
jarak pada sumbu gerak X, Y dan Z masing-masing kode pemrograman G01 dapat terlihat bahwa
penyimpangan yang terjadi pada proses kalibrasi adalah 0,01 mm dibawah dari nilai acuan yang
diberikan pada perangkat lunak sistem operasi mesin CNC trainer. Nilai tersebut bisa dianggap
sebagai nilai yang paling optimal dikarenakan alat ukut yang digunakan dalam proses kalibrasi
hanya mempunyai ketelitian 0,01 mm.

BAB III.
ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Analisis Perbandingan jurnal utama dengan 2 jurnal pembanding yang memiliki isi saling
relavan dalam segi kelebihan dan kekurangan jurnal:

1. Adapun yang di analisis pada jurnal utama

1. Skema Proses Kalibrasi


Skema pengambilan data nilai aktual pada saat proses kalibrasi terbagi menjadi tiga, yaitu
sumbu gerak X, Y dan Z pada masing-masing kode pemrograman G01, G02 dan G03.
Adapun skema tersebut dilakukan sesuai dengan perosedur pengujian mesin

8
perkakasDari ketiga skema tersebut akan diperoleh hasil pengukuran simpangan aktual
pada masing-masing gerakan meja kerja pada mesin CNC yang dioperasikan dengan
perangkat lunak CNC trainer, jika nilai simpangan yang diperoleh sudah merupakan nilai
yang dianggap paling optimal maka tahap selanjutnya akan dilakukan uji pemotongan
model benda kerja dengan mesin CNC. Namun jika simpangan pada masing-masing
gerakan meja kerja masih terlalu besar maka harus ditentukan konstanta kalibrasi untuk
mengurangi nilai kesalahan atau penyimpangan gerak meja kerja hingga diperoleh nilai
penyimpangan yang paling kecil.

2. Pengujian Ketelitian Mesin Perkakas


Pengujian ketelitian mesin perkakas dilakukan untuk mengetahui seberapa besar
penyimpangan yang diakibatkan oleh runs out motor spindle pada mesin CNC yang akan
digunakan untuk membuat benda kerja, penyimpangan runs out pada motor spindle
sangat perlu untuk diketahui karena nilai yang diperoleh dari simpangan tersebut
nantinya digunakan sebagai salah satu acuan untuk menganalisa penyimpangan yang
terjadi saat dilakukannya pengukuran hasil pemotongan pada benda kerja. Sesuai dengan
standar pengujian mesin perkakas runs out yang diperbolehkan pada mesin perkakas
milling vertikal adalah 0,01 hingga 0,02 mm.

Analisa ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar penyimpangan yang terjadi pada
proses kalibrasi, dimana nilai acuan yang digunakan pada masing-masing sumbu gerak
X, Y dan Z bernilai 1 mm. Gambar 6, Gambar 7 dan Gambar 8 menunjukkan
perbandingan hasil kalibrasi jarak pada sumbu gerak X, Y dan Z masing-masing kode
pemrograman G01 dapat terlihat bahwa penyimpangan yang terjadi pada proses kalibrasi
adalah 0,01 mm dibawah dari nilai acuan yang diberikan pada perangkat lunak sistem
operasi mesin CNC trainer. Nilai tersebut bisa dianggap sebagai nilai yang paling
optimal dikarenakan alat ukut yang digunakan dalam proses kalibrasi hanya mempunyai
ketelitian 0,01 mm.

Hasil yang sama ditunjukkan pada kode pemrograman G02 dan G03 pada Gambar 9 dan
Gambar 10, dimana penyimpangan radius kelengkungan yang terjadi saat dilakukan
proses kalibrasi adalah sebesar 0,01 mm lebih kecil jika dibandingkan dengan nilai
acuannya, nilai tersebut besarnya sama jika dibandingkan dengan nilai yang diperoleh

9
pada proses kalibrasi kode pemrograman G01 pada sumbu gerak X, Y dan Z. Nilai
tersebut bisa dianggap sebagai nilai yang paling optimal atau nilai dengan penyimpangan
terkecil dikarenakan alat ukur yang digunakan dalam melakukan proses kalibrasi pada
kode pemrograman G02 dan G03 sama dengan alat ukur yang digunakan pada saat proses
kalibrasi kode pemrograman G01 yaitu alat ukur dengan ketelitian sebesar 0,01 mm.

Adapun penyimpangan yang bervariatif bisa diakibatkan oleh beberapa faktor salah
satunya adalah penggunaan dari alat ukur itu sendiri, karena ketidak sempurnaan masing-
masing bagian ditambah dengan pengaruh lingkungan maka bisa dikatakan bahwa tidak
ada satupun hasil pengukuran yang memberikan ketelitian absolute. Ketelitian bersifat
relatif yaitu kesamaan atau perbedaan antara hasil pengukuran dengan harga yang
dianggap benar selalu mempunyai selisih nilai, selama selisih nilai tersebut masih dalam
toleransi yang sesuai dengan standar pengujian mesin perkakas maka hal tersebut bisa
dikatakan sebagai sesuatu yang wajar.

2.Adapun Yang Di Analisis Pada Jurnal Pembanding Satu

Metode Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan. Pelaksanaan penelitian dirancang dengan
tahapan tersaji.
Target penelitian adalah menghasilkan Media CD Simulasi Visual Graphic  Pemesinan NC,
untuk digunakan sebagai media pembelajaran Pemesinan NC di kelas dan media belajar mandiri.
Tahapan penelitian Soenarto (2005), pertama, pendefinisian konsep produk. Produk berupa
program komputer yang menghadirkan visualisasi lingkungan fisik mesin CNC di layar
komputer. Program komputer dikembangkan berbasis bahasa pemrograman Visual Basic 6
Agung (2004) dengan Sistem Operasi  Windows. Acuan untuk pengembangan visual adalah
mesin bubut CNC tipe training merk EMCO dan fungsi-fungsinya.  Tahap kedua, pengembangan

10
desain, meliputi desain fisik software , fungsi, logika, serta  flowchart  yang menggambarkan
alur kerja produk. Ketiga, penentuan bahan/materi, dilakukan dengan meminta pendapat ahli
CNC, terdiri dari 2 orang dosen pengajar CNC, 2 orang guru CNC SMK, 1 orang praktisi CNC
di industri, 2 orang instruktur CNC. Pengumpulan pendapat menggunakan Teknik Delphi,
dilakukan dalam dua putaran. Putaran pertama menjaring pendapat ahli mengenai materi, dan
klasifikasi materi. Putaran kedua meminta persetujuan akhir dari ahli mengenai hasil klasifikasi
dan jenis-jenis materi/bahan visualisasi. Keempat, pengujian produk, dilakukan mengikuti teknik
pengujian rekayasa perangkat lunak (Sommerville, 2003: 18), yaitu verifikasi dan  validasi.
Verifikasi Williams (2004) dilakukan oleh peneliti sendiri, meliputi pemeriksaan sistem
perangkat lunak, dan pengujian Kotak Hitam ( black-box testing ), yaitu pengujian sistem dengan
cara memberi input dan menganalisis output  yang dihasilkan. Validasi adalah pengujian para
ahli terhadap produk, dilakukan oleh 7 orang ahli CNC, 2 orang ahli Media Pembelajaran, dan 1
orang ahli dalam Teknologi Pembelajaran. Pengujian dilakukan di Laboratorium CNC Jurusan
Pendidikan Teknik Mesin FT UNY, bertujuan menguji produk, memberi masukan untuk
perbaikan sehingga produk memenuhi spesifikasi yang diinginkan. Pengujian  Alpha , adalah
pengujian awal produk oleh pengguna (16 mahasiswa), untuk melihat sejauh mana produk dapat
berhasil pada penggunaan pembelajaran.

Hasil Penelitian dan Pembahasan


Produk yang dikembangkan adalah media simulasi visual graphic  mesin CNC. Sebagai referensi
atau rujukan pengembangan adalah mesin CNC  TU-2A, yaitu mesin bubut CNC
tipetraining  merk EMCO buatan pabrik EMCO Maier Austria. Mesin CNC jenis ini dipilih
karena digunakan secara luas di perguruan tinggi, dan SMK. Produk dikembangkan
menggunakan pemrograman Visual Basic 6, dioperasikan dengan SistemOperasi  Windows XP.
Hasil pengembangan berupa program komputer, yang dapat menghadirkan efek visual
lingkungan fisik mesin CNC pada layar komputer. Lingkungan fisik mesin CNC yang
ditampilkan meliputi panel kontrol, monitor, dan penjepitan benda kerja pada mesin. Desain
tampilan panel kontrol dibuat mirip dengan panel kontrol mesin CNC TU-2A periksa Gambar 2.
Hal ini dimaksudkan agar situasi dan perasaan pengguna seolah-olah sedang berada atau
menghadapi sebuah papan kontrol mesin CNC TU-2A yang sesunguhnya. Di samping merasa
nyaman dalam menggunakannya juga akan merasakan sensasi tantangan yang mirip dengan
tantangan ketika menangani mesin yang nyata.

11
dioperasikan atau disimulasikan. Saklar dan tombol tersebut sebagai berikut.
1.Saklar utama ( main switch  ). Saklar ini dapat disimulasikan dalam dua posisi, yaitu posisi
”0” dan ”1” (ON/OFF). Fungsi saklar utama untuk menyalakan dan mematikan Mesin CNC.
Tombol emergency stop. Tombol berwarna merah, di sebelah kanan Saklar Utama ini tidak
disimulasikan sehingga fungsinya hanya sebagai pelengkap tampilan.
2.Pelayanan kaset, pada media ini program yang telah dibuat dapat disimpan ke dalam bentuk
file text (dengan format ”*.vnc” atau ”*.txt”), dan program tersebut dapat dipanggil kembali
untuk dijalankan atau diedit.
3.Saklar spindel utama. Saklar ini dapat disimulasikan dalam tiga posisi, yaitu posisi ”0”,
 ”1”, dan ”CNC”. Fungsi saklar untuk menyalakan spindel utama baik pada fungsi
pengoperasian CNC maupun fungsi pengoperasian manual.
4.Tombol pengoperasian secara manual, yaitu tombol penggerak pahat pada arah sumbu X dan
Z secara manual.
5.Display Address . Bentuknya adalah lampu indikator dan LCD display untuk memunculkan
kode dan data (program NC) yang akan dimasukkan ke dalam komputer Unit Kontrol Mesin.
6.Tombol Pengoperasian CNC, yaitu Numpad  untuk menuliskan kode dan angka (program
NC) yang dibuat pada layar komputer dan memasukkannya ke dalam memori, dan tombol-
tombol yang berfungsi dalam pengeditan program, yaitu DEL untuk menghapus karakter yang
tertulis, REV untuk menggerakkan kursor ke baris sebelumnya, dan FWD untuk
menggerakkan kursor ke baris berikutnya.
7. Tombol H/C untuk merubah program dari layanan CNC ke layanan manual dan sebaliknya.
8. Terakhir adalah tombol start  untuk memulai menjalankan program yang telah ditulis.

Layar komputer adalah layar tempat penulisan program, yaitu bagian yang menampilkan
program CNC yang ditulis, fungsinya sama seperti monitor pada mesin CNC.

12
BAB IV.
PENUTUP

A.Kesimpulan

Proses Kalibrasi dengan jarak 1 mm sebagai nilai acuan pada kode pemrograman G01, G02 dan
G03 menghasilkan penyimpangan maksimal yang besarnya sama yaitu 0,01 mm. Nilai tersebut
bisa dianggap sebagai nilai yang paling optimal hal itu dikarenakan alat ukut yang digunakan
dalam proses kalibrasi hanya mempunyai ketelitian sebesar 0,01 mm

1.Prototype produk Simulasi Visual Graphic  yang dikembangkan telah berhasil diwujudkan


sesuai perencanaan menggunakan software Visual Basic  6 sebagai basis rekayasa. Produk
menampilkan visualisasi lingkungan fisik mesin bubut CNC yang meliputi kontrol panel
lengkap dengan asesoris dan tombol pengoperasiannya, sistem pencekaman ( clamping  )
benda kerja, pahat bubut, simulasi fungsi operasi, dan animasi jalannya proses pemesinan dari
program NC yang dijalankan. Beberapa perintah pemrograman CNC yang dibuat dapat
digunakan dengan baik,  walaupun masih terdapat bug  pada kode-kode tertentu, sehingga
masih memerlukan revisi dan pengembangan lebih lanjut.
2.Prototype 
layak dan memenuhi persyaratan sebagai media pembelajaran CNC, dengan kriteria sebagai
berikut:

13
a.Kualitas baik dari segi tampilan, navigasi dan pengoperasian, maupun pada interaksinya
terhadap pengguna, namun perlu peningkatan dari segi, komposisi warna, dan kemampuan
melakukan simulasi dan animasi kode program-program CNC.
b.Materi sudah baik, khususnya untuk pembelajaran pemrograman CNC dasar tahap awal, yaitu
mampu menampilkan simulasi gerakan pahat yang merupakan jalannya eksekusi program
CNC, pengguna dapat bebas membuat kombinasi kode-kode program CNC yang dimasukkan,
melihat dan mengamati jalannya eksekusi program CNC yang dibuat pada layar komputer,
dan mengetahui hasil eksekusi program CNCnya.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Pramudijanto, J., 2012, “Sistem Pengaturan Gerakan Tool Pada Prototipe Mesin CNC
dengan Kontroller Disturbance Observer”, Jurnal Teknik POMITS Vol 1 No.1 2012 : 1-6.

[2] Widyanto, S.A., 2009, “Pengembangan Perangkat Lunak Sistem Interpolator Mesin Multi
Material Deposite Indirect Sintering (MMD-Is)”, Jurnal ROTASI-Vol 11 No.1 Januari 2009 :
10-14.

[3]Groover, Mikel P., & Zimmers, Emory W. Jr. (1984). Computer design and manufacturing .
New York: Prentice-Hall International, Inc.

14

Anda mungkin juga menyukai