Anda di halaman 1dari 5

UTS Pancasila

Nama : Risman Gustiyan Sulaeman

No.Pokok : 4315210104

SOAL

1. Jelaskan landasan histori, kultural, yuridis, dan filosofis diwajibkannya Pendidikan


Pancasila di tingkat Perguruan Tinggi.
2. Uraikan secara ringkas dinamika pembahasan pancasila dari sidang BPUPKI tanggal 29
Mei 1945 sampai dengan pengesahan tanggal 18 Agustus 1945.
3. Kapan sebenarnya Negara Indonesia berdiri, tanggal 17 Agustus 1945 atau tanggal 18
Agustus 1945. Uraikan argumentasi.
4. Apakah Pancasila sebagai ideologi, bersifat tertutup atau terbuka? Berikan argumentasi
tentang ideologi Pancasila terkait dengan herd immunity.

JAWABAN
1. Landasan histori, kultural, yuridis, dan filosofis
 Landasan Kultural : Bangsa Indonesia mendasarkan pandangan hidupnya dalam
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara pada suatu asas kultural yang dimiliki dan
melekat pada bangsa itu sendiri. Nilai-nilai kenegaraan dan kemasyarakatan yang
terkandung dalam sila-sila Pancasila bukanlah merupakan hasil konseptual seseorang
saja melainkan merupakan suatu hasil karya bangsa Indonesia sendiri yang diangkat dari
nilai-nilai kultural yang dimiliki melalui proses refleksi filosofis para pendiri negara.
Oleh karena itu generasi penerus terutama kalangan intelektual kampus sudah seharusnya
untuk mendalami serta mengkaji karya besar tersebut dalam upaya untuk melestarikan
secara dinamis dalam arti mengembangkan sesuai dengan tuntutan jaman.
 Landasan Histori : Secara historis nilai-nilai yang terkandung dalam setiap sila Pancasila
sebelum dirumuskan dan disahkan menjadi dasar negara Indonesia secara obyektif
historis telah dimiliki oleh bangsa Indonesia sendiri. Sehingga asal nilainilai Pancasila
tersebut tidak lain adalah dari bangsa Indonesia sendiri, atau bangsa Indonesia
sebagai kausa materialis Pancasila.
 Landasan Filosofis : Secara filosofis bangsa Indonesia sebelum mendirikan negara
adalah sebagai bangsa yang berketuhanan dan berkemanusiaan, hal ini berdasarkan
kenyataan obyektif bahwa manusia adalah mahluk Tuhan YME. Setiap aspek
penyelenggaraan negara harus bersumber pada nilai-nilai Pancasila termasuk sistem
peraturan perundang-undangan di Indonesia. Oleh karena itu dalam realisasi kenegaraan
termasuk dalam proses reformasi dewasa ini merupakan suatu keharusan bahwa
Pancasila merupakan sumber nilai dalam pelaksanaan kenegaraan, baik dalam
pembangunan nasional, ekonomi, politik, hukum, social budaya, maupun pertahanan
keamanan.
 Landasan Yuridis : Pancasila sebagai dasar negara merupakan landasan dan sumber
dalam membentuk dan menyelenggarakan Negara hukum tersebut. Hal tersebut berarti
pendekatan yuridis (hukum) merupakan salah satu pendekatan utama dalam
pengembangan atau pengayaan materi mata kuliah pendidikan Pancasila. Urgensi
pendekatan yuridis ini adalah dalam rangka menegakkan Undang-Undang (law
enforcement) yang merupakan salah satu kewajiban negara yang penting. Penegakan
hukum ini hanya akan efektif, apabila didukung oleh kesadaran hukum warga negara
terutama dari kalangan intelektualnya.

2. Sidang 29 Mei 1945


BPUPKI melakukan sidang perumusan Pancasila pada 29 Mei sampai 1 Juni 1945. Pada 29
Mei, Mohammad Yamin memperoleh kesempatan pertama untuk berpidato menyampaikan
lima sila yang diusulkan menjadi asas dasar negara Indonesia, yaitu:

1. Peri Kebangsaan
2. Peri Kemanusiaan
3. Peri Ketuhanan
4. Peri Kerakyatan
5. Kesejahteraan Rakyat

Setelah berpidato, Muhammad Yamin menuliskan rancangan UUD Republik Indonesia yang
di dalamnya mencakup kelima asas dasar negara sebagai berikut:

1. Ketuhanan Yang Maha Esa


2. Kebangsaan Persatuan Indonesia
3. Rasa Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan
5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia

Sidang 31 Mei 1945

Pada sidang BPUPKI yang diselenggarakan dua hari kemudian, Supomo menyampaikan
buah pikirannya mengenai asas dasar negara Indonesia, yaitu:

1. Persatuan
2. Kekeluargaan
3. Keseimbangan Lahir dan Batin
4. Musyawarah
5. Keadilan Rakyat

Sidang 1 Juni 1945

Sehari kemudian, Sukarno mendapat giliran untuk menyampaikan pidatonya tentang dasar
negara, yaitu:

1. Kebangsaan Indonesia
2. Internasionalisme atau Perikemanusiaan
3. Mufakat atau Demokrasi
4. Kesejahteraan Sosial
5. Ketuhanan Yang Maha Esa

Usulan kelima dasar negara versi Sukarno tersebut diistilahkan olehnya sebagai Pancasila.
Peristiwa itu menjadi dasar penetapan hari lahir Pancasila pada 1 Juni 1945.

Sidang Panitia Sembilan 22 Juni 1945

Panitia Sembilan berhasil merumuskan naskah Rancangan Pembukaan UUD yang dikenal
dengan Piagam Jakarta (Jakarta Charter). Dalam piagam tersebut tercantum rumusan
Pancasila sebagai berikut:

1. Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya


2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksan dalam
permusaywaratan/perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

Pada 17 Agustus 1945, Indonesia memproklamirkan kemerdekaannya. Sehari setelahnya,


BPUPKI yang sudah diganti PPKI melakukan penyempurnaan rumusan Pancasila yang
tercantum dalam Pembukaan UUD 1945.

Sidang 22 Agustus 1945

Dalam sidang tersebut, Muhammad Hatta mengusulkan adanya perubahan pada sila pertama,
yang semula berbunyi ”Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi
pemeluk-pemeluknya”, diubah menjadi ”Ketuhanan Yang Maha Esa”, sehingga Pancasila
menjadi:

1. Ketuhanan Yang Maha Esa


2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

Penghapusan sembilan kata tersebut menjadi isu kontroversial yang tidak habis dibahas
sampai hari ini. Namun demikian perlu dicatat bahwa pendiri negara kita telah sepakat bahwa
sila petama adalah Ketuhanan Yang Maha Esa. Semestinya perdebatan mengenai sila pertama
dan juga keempat sila lainnya telah selesai. Kita telah sepakat menjadi Pancasila sebagai
dasar negara.

Mengapa Bung Hatta mengusulkan untuk menghapus sembilan kata akan terlalu panjang
dibahas dipostingan ini. Kita serahkan jawaban tersebut kepada para sejarawan yang meneliti
persoalan tersebut.

3. Sejarah terbentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) ditandai dengan


dibacakannya teks proklamasi oleh Ir. Soekarno pada tanggal 17 Agustus 1945. Namun
proklamasi itu sendiri merupakan rangkaian peristiwa yang melatarbelakangi terjadinya
proklamasi tersebut.
Pagi hari di kediaman Soekarno, Jl. Pegangsaan Timur No. 56 Teks proklamasi dibacakan
tepatnya pada pukul 10:00 WIB dan dikibarkanlah Bendera Merah Putih yang dijahit oleh
Istri Soekarno, Fatmawati. Peristiwa tersebut disambut gembira oleh seluruh rakyat
Indonesia.
Jadi berdirinya Negara Indonesia itu pada tanggal 18 Agustus 1945.
PPKI mengambil keputusan, mengesahkan UUD 1945, dan terbentuknya NKRI (Negara
Kesatuan Republik Indonesia, serta terpilihnya Ir. Soekarno dan Moh. Hatta sebagai Presiden
dan Wakil Presiden. Republik Indonesia.

4. Apakah Pancasila sebagai ideology, bersifat tertutup atau terbuka?

Menurut saya Pancasila sebagai ideologi terbuka.

Ide yang dipakai dalam Pancasila sebagai ideologi terbuka berkembang sejak tahun 1985,
karena Pancasila berada ditengah ideologi-ideologi bangsa di dunia, maka Pancasila harus
bersifat terbuka, luwes, fleksibel dan tidak kaku, sehingga tidak ketinggalan zaman.
Pengertian Pancasila sebagai ideologi terbuka Pancasila harus mampu menyesuaikan diri
dengan zaman. Hal tersebut bukan berarti bahwa nilai yang terkandung dalam pancasila dapat
diganti dengan nilai dasar lain yang meniadakan jati diri bangsa Indonesia. Makna bahwa
Pancasila sebagai ideologi terbuka bahwa nilai-nilai dasar pancasila seperti Ketuhanan,
Kemanusiaan, Kerakyatan, dan keadilan dapat dikembangkan sesuai dengan dinamika
kehidupan bangsa indonesia dan tuntutan perkembangan zaman secara kreatif dengan
memerhatikan tingkat kebutuhan dan perkembangan masyarakat Indonesia sendiri, serta tidak
keluar dari eksistensi dan jati diri sebagi bangsa Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai