DISUSUN OLEH :
Risman Gustiyan Sulaeman
4315210104
Choerudin
Teknik Kimia, Institut Teknologi Bandung, choerudin@students.itb.ac.id
Abstrak
Partikel ukuran nano telah menjadi subjek untuk penelitian dan pengembangan di dunia dalam
beberapa tahun terakhir. Hal tersebut dikarenakan adanya sifat yang khusus yang dihasilkan oleh
ukuran nano, seperti tingginya kemampuan katalisis,adsorpsi, juga tingginya reaktivitas. Banyak
penelitian yang menunjukkan bahwa nanomaterial dapat menyisihkan polutan dalam air secara
efektif sehingga sudah diaplikasikan dalam pengolahan air dan air limbah. Artikel ini
memberikan gambaran bagaimana nanomaterial dapat diterapkan dalam bidang tersebut serta
membahas tentang penelitian yang terkait nanomaterial, nanomaterial logam bervalensi nol (Ag,
Fe, dan Zn), nanopartikel logam oksida (TiO2, ZnO, dan oksida besi), carbon nanotubes (CNTs),
dan nanokomposit.
3. Oksidasi katalisis
Oksidasi katalisis atau oksidasi fotokatalisis merupakan teknologi yang maju
dalam penghilangan kontaminan. Teknologi ini dapat digunakan sebagai
pretreatment untuk peingkatan biodegradabilitas maupun pada tahap polishing
untuk mengolah kontaminan yang sulit didegradasi (rekalsitran) [9, 23].
Nanokatalis dengan tingginya rasio luas permukaan terhadap volume menunjukkan
peningkatan performa oksidasi. Band gap, struktur kristalin, potensial redoks, dan
distribusi muatan menjadi bervariasi dengan variasi ukuran [24, 25].
4. Desinfeksi
Desinfeksi merupakan tahap akhir dalam pengolahan air. Meskipun demikian,
tahap tersebut penting karena berkaitan dengan kualitas air. Desinfektan yang ideal
diharuskan mempunyai: (1) spektrum antimikroba yang luas dan dalam waktu yang
singkat; (2) tidak terbentuk produk samping yang membahayakan; (3) toksisitas
rendah terhadap kesehatan dan ekosistem; (4) kebutuhan energinya rendah dan
operasinya mudah; (5) mudah disimpan dan tidak korosif; (6) dapat dibuang secara
aman [5]. Nanomaterial telah terbukti dapat mempunyai sifat- sifat antimikroba.
Nanomaterial tersebut membunuh mikroba dengan cara megeluarka ion logam
yang toksik, merusak membran sel melalu proses kontak langsung, atau membentuk
unsur radikal oksigen yang reaktif [5].
5. Penginderaan
Saat ini, metode penginderaan dan pemantauan tidak mampu mendeteksi
kosentrasi polutan mikro yang sangat rendah konsentrasinya dalam suatu badan
air [5]. Pendeteksian yang cepat dan on-site terhadap bakteri patogen dan
polutan toksik merupakan perubahan yang signifikan pada keadaan darurat.
Nanomaterial yang mempunyai sifat elektrokimia, optikal, maupun magnetis
yang unik, dapat dimanfaatkan sebagai elektroda atau sensor yang secara selektif
dapat mendeteksi konsentrasi dari polutan tapak (trace pollutant). Beberapa
nanomaterial dapat meningkatkan respons spekstroskopi hingga beberapa kali
lipat [4].
3.1 Kesimpulan
Dalam artikel ini, dibahas mengenai nanopartikel logam bervalensi nol
(Ag, Fe, dan Zn), logam oksida (TiO2, ZnO, dan oksida besi), karbon nanotub
(CNT), dan nanokomposit. Selain itu, aplikasinya dalam pengolahan air dan air
limbah dibahas secara rinci. Mengingat kecepatan perkembangan riset saat ini dan
aplikasinya, nanomaterials terlihat sangat menjanjikan untuk pengolahan air dan
air limbah.
3.2 Saran
Namun, penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk mengatasi
tantangan dalam bidang nanomaterial. Sampai saat ini, hanya beberapa jenis
nanomaterial telah muncul secara komersial. Biaya produksi yang rendah sangat
penting untuk memastikan tersebarnya aplikasi nanomaterial dalam pengolahan
air dan air limbah. Penelitian pada masa yang akan datang harus ditujukan untuk
meningkatkan efisiensi ekonomis nanomaterial. Selain itu, dengan aplikasi yang
semakin luas, ada kekhawatiran yang tumbuh pada potensi toksisitas nanomaterial
terhadap lingkungan dan kesehatan manusia. Informasi yang tersedia dalam
literatur telah mengungkapkan bahwa beberapa nanomaterials mungkin memiliki
efek buruk pada lingkungan dan kesehatan manusia. Meskipun demikian, standar
untuk menilai toksisitas nanomaterials masih relatif cukup saat ini. Oleh karena
itu, evaluasi menyeluruh dari toksisitas nanomaterials merupakan kebutuhan
mendesak untuk memastikan bahwa nanomaterial dapat diaplikasikan. Lebih dari
itu, evaluasi dan perbandingan kinerja berbagai nanomaterials dalam pengolahan
air dan air limbah masih sedikit. Sulit untuk membandingkan kinerja nanomaterial
yang berbeda dan mencari tahu nanomaterial yang menjanjikan yang layak untuk
pengembangan lebih lanjut. Oleh karena itu, mekanisme evaluasi kinerja
nanomaterial dalam pengolahan air dan air limbah harus disempurnakan di masa
depan.
DAFTAR PUSTAKA
[1] L. Ai dan J. Jiang, “Removal of methylene blue from aqueous solution with self-assembled
cylindrical graphene– carbon nanotube hybrid,” Chem. Eng. J., vol. 192, hal. 156–163,
Jun 2012.
[2] M. M. Pendergast dan E. M. V. Hoek, “A review of water treatment membrane
nanotechnologies,” Energy Environ. Sci., vol. 4, no. 6, hal. 1946–1971, Jun 2011.
[3] A. Ayati, A. Ahmadpour, F. F. Bamoharram, B. Tanhaei, M. Mänttäri, dan M. Sillanpää,
“A review on catalytic applications of Au/TiO2 nanoparticles in the removal of water
pollutant,” Chemosphere, vol. 107, hal. 163–174, Jul 2014.
[4] S. Das, B. Sen, dan N. Debnath, “Recent trends in nanomaterials applications in
environmental monitoring and remediation,” Environ. Sci. Pollut. Res., vol. 22, no. 23,
hal. 18333–18344, Des 2015.
[5] Y. Zhang et al., “Nanomaterials-enabled water and wastewater treatment,” NanoImpact,
vol. 3–4, hal. 22–39, Jul 2016.
[6] B. Karn, T. Kuiken, dan M. Otto, “Nanotechnology and in situ remediation: a review of the
benefits and potential risks,” Ciênc. Amp Saúde Coletiva, vol. 16, no. 1, hal. 165–178,
Jan 2011.
[7] G. Lofrano et al., “Polymer functionalized nanocomposites for metals removal from
water and wastewater: An overview,” Water Res., vol. 92, hal. 22–37, Apr 2016.
[8] Y. A. J. Al-Hamadani et al., “Stabilization and dispersion of carbon nanomaterials in
aqueous solutions: A review,” Sep. Purif. Technol., vol. 156, Part 2, hal. 861–874, Des
2015.
[9] X. Qu, P. J. J. Alvarez, dan Q. Li, “Applications of nanotechnology in water and
wastewater treatment,” Water Res., vol. 47, no. 12, hal. 3931–3946, Agu 2013.
[10] A.L. Dale, E. A. Casman, G. V. Lowry, J. R. Lead, E. Viparelli, dan M. Baalousha,
“Modeling Nanomaterial Environmental Fate in Aquatic Systems,” Environ. Sci.
Technol., vol. 49, no. 5, hal. 2587–2593, Mar 2015.
[11] R. S. Varma, “Greener approach to nanomaterials and their sustainable applications,”
Curr. Opin. Chem. Eng., vol. 1, no. 2, hal. 123–128, Mei 2012.
[12] H. Lu, J. Wang, M. Stoller, T. Wang, Y. Bao, dan H. Hao, “An Overview of
Nanomaterials for Water and Wastewater Treatment,” Adv. Mater. Sci. Eng., vol. 2016,
hal. e4964828, Jul 2016.
[13] A. Gehrke, A. Geiser, dan A. Somborn-Schulz, “Innovations in nanotechnology for water
treatment,” Nanotechnol. Sci. Appl., vol. 8, hal. 1–17, Jan 2015.
[14] M. Khajeh, S. Laurent, dan K. Dastafkan, “Nanoadsorbents: Classification, Preparation,
and Applications (with Emphasis on Aqueous Media),” Chem. Rev., vol. 113, no. 10, hal.
7728–7768, Okt 2013.
[15] I.G. Wenten, P.T.P. Aryanti, A.N. Hakim, K. Khoiruddin, “Karakterisasi Membran.”,
Teknik Kimia Institut Teknologi Bandung, 2011.
[16] I.G. Wenten, I.N. Widiasa, “Enzymatic hollow fiber membrane bioreactor for penicilin
hydrolysis.” Desalination 149.1 (2002): 279-285.
[17] I.G. Wenten, P.T.P. Aryanti, “Ultrafiltrasi dan Aplikasinya.” Teknik Kimia Institut Teknologi
Bandung, 2014.
[18] I.G. Wenten, “Teknologi Membran dan Aplikasinya di Indonesia.” Teknik Kimia Institut
Teknologi Bandung, 2010.
[19] I.G. Wenten, “Industri Membran dan Perkembangannya.” Teknik Kimia Institut Teknologi
Bandung, 2015.
[20] I.G. Wenten, “Perkembangan Terkini di Bidang Teknologi Membran.” Teknik Kimia Institut
Teknologi Bandung, 2014.
[21] I.G. Wenten, “Ultrafiltration in water treatment and its evaluation as pre-treatment for
reverse osmosis system.” Institut Teknologi Bandung, 1996.
[22] I.G. Wenten, “Application of crossflow membrane filtration for processing industrial
suspensions.” The Technical University of Denmark, 1994.
[23] J. Yin dan B. Deng, “Polymer-matrix nanocomposite membranes for water treatment,” J.
Membr. Sci., vol. 479, hal. 256–275, Apr 2015.
[24] P. A. K. Reddy, P. V. L. Reddy, E. Kwon, K.-H. Kim, T. Akter, dan S. Kalagara, “Recent
advances in photocatalytic treatment of pollutants in aqueous media,” Environ. Int., vol.
91, hal. 94–103, Mei 2016.
[25] S. Song et al., “Impacts of Morphology and Crystallite Phases of Titanium Oxide on the
Catalytic Ozonation of Phenol,” Environ. Sci. Technol., vol. 44, no. 10, hal. 3913–3918,
Mei 2010.
[26] A. Turki, C. Guillard, F. Dappozze, Z. Ksibi, G. Berhault, dan H. Kochkar, “Phenol
photocatalytic degradation over anisotropic TiO2 nanomaterials: Kinetic study, adsorption
isotherms and formal mechanisms,” Appl. Catal. B Environ., vol. 163, hal. 404–414, Feb
2015.
[27] Q. Li et al., “Antimicrobial nanomaterials for water disinfection and microbial control:
Potential applications and implications,” Water Res., vol. 42, no. 18, hal. 4591–4602, Nov
2008.
[28] A. Sondi dan B. Salopek-Sondi, “Silver nanoparticles as antimicrobial agent: a case study
on E. coli as a model for Gram-negative bacteria,” J. Colloid Interface Sci., vol. 275, no.
1, hal. 177–182, Jul 2004.
[29] M. Danilczuk, A. Lund, J. Sadlo, H. Yamada, dan J. Michalik, “Conduction electron spin
resonance of small silver particles,” Spectrochim. Acta. A. Mol. Biomol. Spectrosc., vol.
63, no. 1, hal. 189–191, Jan 2006.