Anda di halaman 1dari 11

PJOBSHEET PENGGUNAAN MEMBRAN/RO

TUK KIMIA INDUSTRI JS/31/TUK KI/2019


No.Dokumen : Berlaku : 11 Agustus 2019

SMKN 1 SRAGI Edisi / Revisi : 01/00 Halaman : 1/3

JOB SHEET
PENGOLAHAN AIR PAYAU MENGGUNAKAN MEMBRAN REVERSE
OSMOSIS UNTUK MENGHASILKAN AIR TAWAR

Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Kejuruan


Kompetensi Keahlian : Kimia Industri
Alokasi Waktu : 14 jam
Kompetensi : Pemisahan dengan reverse osmosis, dialisis dan membran
Bentuk Soal : Penugasan kelompok

I. PETUNJUK

1. Peserta didik memasuki ruangan setelah dipersilahkan oleh guru pembimbing.


2. Periksalah dengan teliti Soal Ujian Praktek
3. Peralatan dan bahan utama serta pendukung telah disediakan oleh guru pembimbing
4. Bekerjalah dengan teliti dan hati-hati sesuai K3 dan SOP, sehingga proses dan hasil praktek
memenuhi standar yang telah ditetapkan.
5. Manfaatkan waktu yang tersedia secara optimal, sehingga proses dan hasil praktek yang dicapai
dapat memuaskan.
6. Tahapan prkatek yang dipandang perlu dan penting harus dikonfirmasikan dan dikoordinasikan
dalam penanganan dan pelaporannya.
7. Setelah selesai melakukan praktek diharuskan membuat laporan pada hari yang sama.
8. Praktek diakhiri sesuai waktu pelaksanaan praktek yang telah ditetapkan atau sesudah seluruh
tahapan praktek telah selesai dilakukan.
9. Hal-hal yang belum jelas dapat ditanyakan kepada guru pembimbing

II. KESELAMATAN KERJA

1. Gunakan Alat Pelindung Diri (APD) pada saat bekerja sesuai K3


2. Jagalah keamanan dan kebersihan tempat/area kerja masing-masing.
3. Rangkailah dan letakkanlah peralatan ditempat yang aman.
4. Lakukan pengambilan, penggunaaan, dan penanganan bahan-bahan kimia yang digunakan
berdasarkan MSDS (Material Safety Data Sheet) nya.
5. Jika terjadi kesalahan atau kecelakaan, laporkan segera kepada guru pembimbing

TUK KIMIA INDUSTRI SMK 1 SRAGI | MELAKSANAKAN PROGRAM AUDIT INTERNAL 1


PJOBSHEET PENGGUNAAN MEMBRAN/RO
TUK KIMIA INDUSTRI JS/31/TUK KI/2019
No.Dokumen : Berlaku : 11 Agustus 2019

SMKN 1 SRAGI Edisi / Revisi : 01/00 Halaman : 1/3

III. MATERI

Reverse osmosis adalah kebalikan dari fenomena osmosis. Osmosis merupakan fenomena pencapaian
kesetimbangan antara dua larutan yang memiliki perbedaan konsentrasi zat terlarut, dimana kedua larutan ini berada
pada satu bejana dan dipisahkan oleh lapisan semipermeabel. Kesetimbangan terjadi akibat perpindahan pelarut dari
larutan yang memiliki konsentrasi zat terlarut rendah ke larutan yang memiliki konsentrasi zat terlarut tinggi. Saat
kesetimbangan konsentrasi dicapai maka terdapat perbedaan tinggi larutan yang dapat didefinisikan sebagai tekanan
osmosis Prinsip dasar reverse osmosis adalah memberi tekanan hidrostatik yang melebihi tekanan osmosis larutan
sehingga pelarut dalam hal ini air dapat berpindah dari larutan yang memiliki konsentrasi zat terlarut tinggi ke larutan
yang memiliki konsentrasi zat terlarut rendah seperti yang terlihat pada. Prinsip reverse osmosis ini dapat memisahkan
air dari komponen-komponen yang tidak diinginkan dan dengan demikian akan didapatkan air dengan tingkat
kemurnian yang tinggi (Santoso.2009).

Gambar 2.1 Skema fenomena osmosis dan reverse osmosis

Reverse osmosis RO adalah suatu metode penyaringan yang untuk memisahkan molekul besar dan ion-ion
dari suatu larutan dengan cara memberi tekanan pada larutan ketika larutan itu berada di salah satu sisi membran
seleksi (lapisan penyaring). Proses tersebut menjadikan zat terlarut terendap di lapisan yang dialiri tekanan
sehingga zat pelarut murni bisa mengalir ke lapisan berikutnya. Hasil proses reverse osmosis adalah air yang tidak
mengandung ion (kation) dengan kadar zat terlarut total (TDS) atau daya hantar listrik (DHL) relatif sangat rendah.
Oleh karena itu, air murni yang dihasilkan dari proses reverse osmosis RO tidak sehat bagi tubuh.

TUK KIMIA INDUSTRI SMK 1 SRAGI | MELAKSANAKAN PROGRAM AUDIT INTERNAL 2


PJOBSHEET PENGGUNAAN MEMBRAN/RO
TUK KIMIA INDUSTRI JS/31/TUK KI/2019
No.Dokumen : Berlaku : 11 Agustus 2019

SMKN 1 SRAGI Edisi / Revisi : 01/00 Halaman : 1/3

Gambar 2.2 Skema peralatan reverse osmosis di Laboratorium PLI

2.2 Perbedaan Osmosis dengan Reverse Osmosis


Pada proses reverse osmosis, sisi larutan dengan konsentrasi (TDS) tinggi diberikan tekanan untuk mendorong
molekul air melewati membran menuju sisi larutan air dengan konsentrasi (TDS) rendah. Proses pemisahan ini
akan memisahkan antara zat terlarut pada suatu sisi membran dan pelarut murni disisi yang lain.
Pada proses osmosis, air tidak diberikan tekanan disalahsatu sisi. Karena air memiliki sifat berpindah dari
larutan berkonsentrasi rendah menuju larutan berkonsentrasi lebih tinggi, maka air akan berpindah (berdifusi)
melalui membran dari sisi konsentrasi rendah ke sisi konsentrasi yang lebih tinggi sehingga tekanan osmotik akan
melawan proses difusi dan akan terbentuk kesetimbangan (Atomic.2013).

Gambar 2.3 Perbedaan osmosis dengan reverse osmosis

2.3 Membran Reverse Osmosis


Membran semipermeabel pada aplikasi reverse osmosis terdiri dari lapisan tipis polimer pada penyangga berpori
(fabric support). Membran untuk kebutuhan komersial harus memiliki sifat perme-abilitas yang tinggi terhadap air.
TUK KIMIA INDUSTRI SMK 1 SRAGI | MELAKSANAKAN PROGRAM AUDIT INTERNAL 3
PJOBSHEET PENGGUNAAN MEMBRAN/RO
TUK KIMIA INDUSTRI JS/31/TUK KI/2019
No.Dokumen : Berlaku : 11 Agustus 2019

SMKN 1 SRAGI Edisi / Revisi : 01/00 Halaman : 1/3

Selain itu, membran juga harus memiliki derajat semipermeabilitas yang tinggi dalam arti laju transportasi air melewati
membran harus jauh lebih tinggi dibandingkan laju transportasi ion-ion yang terlarut dalam umpan. Membran juga
harus memiliki ketahanan (stabil) terhadap variasi pH dan suhu. Kestabilan dari sifat-sifat tersebut dalam periode
waktu dan kondisi tertentu dapat didefinisikan sebagai umur membran yang biasanya berkisar antara 3-5 tahun.
Terdapat dua jenis polimer yang dapat digunakan sebagai membran reverse osmosis: selulosa asetat (CAB) dan
komposit poliamida (CPA). Kedua jenis material membran ini memiliki perbedaan yang cukup signifikan pada proses
pembuatannya, kondisi operasi dan kinerjanya seperti yang terlihat pada Tabel 1.

Tabel 2.1 Jenis membran RO yang biasa digunakan


Batasan Membran Selulosa Asetat Lapisan tipis mebran komposit

pH pH 2-8 pH 2-11

Temperatur 50°C-300°C 50°C-500°C

Ketahanan terhadap Lemah Sangat kuat


serangan bakteri

Ketahanan terhadap klorin 0-1 ppm 0-0,1 ppm

Rejeksi terhadap garam saat 85-92% 94-98%


60 psi

Rejeksi terhadap nitrat saat 30-50% 70-90%


60 psi

Cost relatif Rendah Tinggi

Pada aplikasi reverse osmosis, konfigurasi modul membran yang digunakan yaitu spiral wound. Konfigurasi yang
lain yaitu hollow fiber, tubular dan plate and frame tidak terlalu banyak digunakan pada aplikasi reverse osmosis,
hanya diaplikasikan pada industri makanan serta sistem khusus (Muchtadi.2010).
Material membran reverse osmosis yang digunakan umumnya bersifat hidrofilik, mempunyai permeabilitas yang
tinggi terhadap air, dan kelarutan yang sangat rendah terhadap zat terlarut. Membran reverse osmosis terbuat dari bahan
polimer permeator. Material yang digunakan antara lain dari golongan ester selulosa seperti selulosa diasetat dan
selulosa triasetat, tetapi material ini tidak tahan terhadap zat kimia, bakteri, dan suhu yang ekstrim. Material lainnya
adalah poliamida. Poliamida memiliki selektivitas yang tinggi terhadap garam tetapi material ini kurang begitu tahan
terhadap klorin. Membran reverse osmosis memiliki ukuran pori persepuluh ribu mikron dan dapat menghilangkan zat
organik, bakteri, pirogen, juga koloid yang tertahan oleh struktur pori yang berfungsi sebagai penyaring.
Membran reverse osmosis tidak membunuh mikroorganisme melainkan hanya menghambat dan membuangnya.

TUK KIMIA INDUSTRI SMK 1 SRAGI | MELAKSANAKAN PROGRAM AUDIT INTERNAL 4


PJOBSHEET PENGGUNAAN MEMBRAN/RO
TUK KIMIA INDUSTRI JS/31/TUK KI/2019
No.Dokumen : Berlaku : 11 Agustus 2019

SMKN 1 SRAGI Edisi / Revisi : 01/00 Halaman : 1/3

Konfigurasi modul membran RO umumnya adalah spiral wound. Beberapa aspek yang menjadi pertimbangan
pemakaian konfigurasi modul ini antara lain tekanan operasi, kemudahan pencucian, kemudahan pemeliharaan,
kemudahan pengoperasian, dan kemungkinan penggantian membran. Modul spiral wound terdiri dari beberapa
membran seperti membran datar, spacer, dan material berpori yang dililitkan mengelilingi suatu saluran pengumpul
permeat (permeate collecting tube). Larutan umpan mengalir aksial sepanjang modul dalam celah yang terbentuk
antara spacer dan membran atau masuk pada permukaan silindris dari elemen dan keluar secara aksial seperti gambar.

Gambar 2.4 Modul membran spiral wound

Membran semipermeabel yang digunakan pada reserve osmosis disebut membran memiliki ukuran pori < 1 nm.
Karena ukuran porinya yang sangat kecil. membran RO disebut juga membran tidak berpori. Membran RO biasanya
digunakan untuk pengolahan air seperti pengolahan air minum, desalinasi air laut, dan pengolahan limbah cair. Saat
ini membran RO juga banyak digunakan pada proses pengolahan air isi ulang untuk melewatkan molekulmolekul air
dan menahan solid yang terkandung serta ion-ion garam, memisahkan dan menyisihkan zat terlarut dan zat organik,
pirogen, koloid, virus dan bakteri dari air tersebut (Muchtadi.2010). Karakteristik cairan hasil pengolahan membran
RO adalah sebagai berikut:

Gambar 2.5 Karakteristik air hasil pengolahan membrane reverse osmosis


TUK KIMIA INDUSTRI SMK 1 SRAGI | MELAKSANAKAN PROGRAM AUDIT INTERNAL 5
PJOBSHEET PENGGUNAAN MEMBRAN/RO
TUK KIMIA INDUSTRI JS/31/TUK KI/2019
No.Dokumen : Berlaku : 11 Agustus 2019

SMKN 1 SRAGI Edisi / Revisi : 01/00 Halaman : 1/3

Pada pengolahan air minum, seperti pengolahan air isi ulang, membran RO didesain untuk dapat melewatkan
molekul-molekul air dan menahan solid, seperti ion-ion garam. Membran RO dapat memisahkan dan menyisihkan zat
terlarut, zat organik, pirogen, koloid, virus, dan bakteri dari air baku. Efisiensi penyisisihan membran RO untuk zat
terlarut total (TDS) dan bakteri masing-masing adalah 95-99% dan 99%. Sehingga pada akhir proses akan dihasilkan
air yang murni
Membran reverse osmosis dapat mengalami perubahan karena terjadi penyumbatan dimana penyumbatan
diakibatkan oleh zat padat yang terlarut dalam air. Membran yang mengalami penyumbatan ditandai oleh tingginya
aliran yang masuk dan meningkatnya tekanan. Penyumbatan dapat terjadi karena adanya kerak (scale) pada membran,
pengendapan oksida logam, atau penyumbatan koloid (Ananto.2013).
Membran RO memiliki keterbatasan dalam pengoperasiannya, di antaranya tekanan air baku antara 2-80 bar.
2.3.1 Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja membran reverse osmosis
a. Laju umpan
Laju permeat meningkat dengan semakin tingginya laju alir umpan. Selain itu laju alir yang besar juga
akan mencegah terjadinya fouling pada membran. Namun energi yang dibutuhkan untuk mengalirkan umpan
akan semakin besar.
b. Tekanan operasi
Laju permeat secara lansung sebanding dengan tekanan operasi yang digunakan terhadap permukaan
membran. Semakin tinggi tekanan operasi, maka permeat juga akan semakin tinggi
c. Temperatur operasi
Laju permeat akan meningkat seiring dengan peningkatan temperatur. Namun temperatur bukanlah
variabel yang dikontrol. Hal ini perlu diketahui untuk dapat mencegah terjadinya penurunan fluks yang
dihasilkan karena penurunan temperatur operasi.

2.4 Prinsip Kerja Reverse Osmosis


Proses Reverse osmosis menggerakkan air dari konsentrasi kontaminan yang tinggi (sebagai air baku)
menuju penampungan air yang memiliki konsentrasi kontaminan sangat rendah. Dengan menggunakan tekanan
tinggi di sisi air baku, maka terjadi proses yang berlawanan (reverse) dari proses osmosis. Dengan menggunakan
membran semipermeabel maka hanya molekul air yang melaluinya dan memisahkan berbagai kontaminan terlarut.
Proses spesifik yang terjadi dinamakan ion eksklusi, dimana sejumlah ion pada permukaan membran sebagai
sebuah pembatas mengijinkan molekulmolekul air untuk melaluinya seiring melepas substansi-substansi lain
(Ariyanti.2009).

TUK KIMIA INDUSTRI SMK 1 SRAGI | MELAKSANAKAN PROGRAM AUDIT INTERNAL 6


PJOBSHEET PENGGUNAAN MEMBRAN/RO
TUK KIMIA INDUSTRI JS/31/TUK KI/2019
No.Dokumen : Berlaku : 11 Agustus 2019

SMKN 1 SRAGI Edisi / Revisi : 01/00 Halaman : 1/3

Gambar 2.6. Prinsip kerja reverse osmosis

2.4.1 Faktor- faktor yang mempengaruhi proses reverse osmosis


a) Kepadatan /kerapatan membrane
Semakin rapat membran maka akan semakin baik air olahan yang dihasilkan
b) Fluks, gerakan air yang terus menerus
c) Tekanan
Tekanan mempengaruhi laju alir bahan pelarut yang melalui membran. Laju alir permeat akan semakin
meningkat dengan meningkatnya tekanan dan mutu air hasil olahan (permeat) juga akan semakin meningkat
(Heitmann, 1990).
d) Recovery factor
Dalam pengolahan air payau, semakin tinggi faktor perolehan maka akan semakin baik konsentrasi garam yang
didapat dari pengolahan air payau.
e) Ketahan membran.
Membran hanya dapat bertahan sebentar. Apabila terlalu banyak komponen komponen yang tidak diinginkan
ikut masuk di dalam air umpan.
f) Pembersihan (cleaning)
Pembersihan pada membran tergantung dari jenis membran yang digunakan dan proses penggunaannya.

2.4.2 Jenis-jenis membrane RO


1. CTA membrane (Celulosa Triacetate)
a. Harga lebih murah
b. Tahan terhadap chlorine
c. Rejection rate/ daya saring lebih rendah
d. Digunakan pada air yang mengandung chlorine
e. Tidak dapat digunakan pada air dengan Ph tinggi (basa)
2. TFC Membrane (Thin Film Composite)
a. Rejection rate/ daya saring lebih tinggi
b. Dapat digunakan pada air dengan ph asam dan basa tinggi
c. Harga lebih mahal
TUK KIMIA INDUSTRI SMK 1 SRAGI | MELAKSANAKAN PROGRAM AUDIT INTERNAL 7
PJOBSHEET PENGGUNAAN MEMBRAN/RO
TUK KIMIA INDUSTRI JS/31/TUK KI/2019
No.Dokumen : Berlaku : 11 Agustus 2019

SMKN 1 SRAGI Edisi / Revisi : 01/00 Halaman : 1/3

d. Tidak tahan terhadap chlorine


e. Dapat digunakan pada air dengan TDS tinggi

2.5 Aplikasi Penggunaan Reverse Osmosis


Berapa aplikasi penggunaan reverse osmosis dalam industri :
- Desalinasi (desalination) air payau (brackish) dan air laut (sea water). - Demineralisasi untuk air umpan boiler
(Boiler Feed Water/BFW) - Pemisahan protein dari whey.
- Treatment khusus untuk industri kimia, makanan, tekstil dan kertas.
- Pervaporasi (perparporation), misalnya permisahan alkohol-air
2.6 Kelebihan dan Kekurangan Reverse Osmosis
2.6.1 Kelebihan reverse osmosis
1. Proses yang tergolong rendah
2. Biaya instalasi rendah
3. Dapat digunakan untuk menghilangkan kontaminan-kontaminan organik atau inorganic
4. Tidak menyebabkan dampak buruk bagi lingkungan

2.6.2 Kekurangan reverse osmosis


1. Air umpan harus dilakukan pengolahan terlebih dahulu untuk menghilangkan partikulat-partikulat
2. Operasi reverse osmosis memerlukan biaya yang tinggi baik dari segi material maupun alat.

IV. DAFTAR PERALATAN DAN BAHAN PRAKTIKUM


No Nama Spesifikasi Jumlah Keterangan
. Alat/Komponen/Bahan
1 2 3 4 5

Alat
1. Unit Alat Grinding & Sizing Standar 1 buah
2. Gelas Kimia 100 ml 5 buah
3. Spatula Standar 1 buah
4. TDS
5. Gelas Ukur 50 ml, 100 ml @1 buah
6. Corong Kaca Standar 1 buah
7. Neraca Standar untuk Proses 1 buah
& Analisis Kimia
8. Buret 50 ml 1 buah
9. Kaca datar Standar 1 buah
10. Labu Erlenmeyer 250 ml 4 buah
11. Pipet Volume 10 ml 1 buah

TUK KIMIA INDUSTRI SMK 1 SRAGI | MELAKSANAKAN PROGRAM AUDIT INTERNAL 8


PJOBSHEET PENGGUNAAN MEMBRAN/RO
TUK KIMIA INDUSTRI JS/31/TUK KI/2019
No.Dokumen : Berlaku : 11 Agustus 2019

SMKN 1 SRAGI Edisi / Revisi : 01/00 Halaman : 1/3

12. Pipet Ukur 25 ml 1 buah


13. Pipet Tetes Standar 3 buah
14. Labu Ukur 100 ml 1 buah
15. Statif, Klem & Klem Buret Standar 1buah
16. Alat pemanas/hot plate Standar 1 buah
17. Penangas Air (Water Bath) Standar 1 buah

19. Gelas Pengaduk Standar 1 buah


20. Pendingin Balik (Reflux) Standar 1 buah
21. Piknometer 10 ml 1 buah
22. Termometer 110 C 1 buah
23. Tabel Konversi Specific Standar 1 buah
Gravity (SG) Standar ASTM
24 Gelas arloji Standar 1 buah
25 Pippet filler Standar 1 buah
26 Alat RO Standar 1 buah
Bahan
1. poliamide Pro-Analyse (pa) 100 gram
2. Larutan EDTA Teknis 75 ml
3. Indicator EBT Pro-Analyse (pa) 2 gram
4. Larutan buffer pH 10 Pro-Analyse (pa) 26 ml
5. Air Suling (Aquadest) Standar secukupnya
6. Air payau Standar 50 ml

V. SOAL/TUGAS
1. Judul Tugas : Mengoperasikan peralatan RO
a. Siapkan dan pakailah Alat Pelindung Diri (APD) sesuai prosedur operasi standar !
b. Periksa dan bersihkan area kerja sesuai prosedur operasi standar !
c. Buatlah rencana kerja proses RO unuk penyaringan air payau
d. Periksa peralatan grinding dan sizing sesuai prosedur operasi standar !
e. Lakukan pengecekan K3 proses RO sesuai prosedur operasi standar !
f. Lakukan proses RO terhadap umpan proses sesuai prosedur operasi standar!
g. Simpan hasil pemisahan dengan RO
h. Bersihkan dan simpan unit peralatan unit RO yang sudah selesai digunakan sesuai prosedur
operasi standar !
i. Catat dan buat laporan seluruh rangkaian kegiatan yang anda lakukan !

TUK KIMIA INDUSTRI SMK 1 SRAGI | MELAKSANAKAN PROGRAM AUDIT INTERNAL 9


PJOBSHEET PENGGUNAAN MEMBRAN/RO
TUK KIMIA INDUSTRI JS/31/TUK KI/2019
No.Dokumen : Berlaku : 11 Agustus 2019

SMKN 1 SRAGI Edisi / Revisi : 01/00 Halaman : 1/3

Menyalakan peralatan reverse osmosis

Membuka semua valve di aliran influen secara penuh

Mencatat tekanan operasi

Mengukur total hardness dan DHL pada influen

Mengukur total hardness dan DHL setiap 15 menit pada


aliran permeat dan konsentrat

Mengukur laju alir volume permeat dan konsentrat setiap 15 menit dengan

waktu penampungan sebesar 15 detik

Mematikan alat RO dan menutup semua valve aliran influen

VI. BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN


Data Pengamatan
Data DHL (Daya Hantar Listrik) Setiap Waktu
• Laju alir = 15127 s × 1 menit60 s = 508 ml/menit

Tabel 6.1 Hasil Pengukuran DHL di Aliran Permeat-Konsentrat pada Keran Bukaan Penuh

Konsentrasi di aliran
Permeat Konsentrat Tekanan
Waktu
Operasi
(menit) Volume DHL Volume
DHL (mS) (MPa)
(ml) (mS) (ml)
0 82 127 0,7
15 82 127 0,7
30 82 127 0,7
45 82 127 0,7
60 82 127 0,7

TUK KIMIA INDUSTRI SMK 1 SRAGI | MELAKSANAKAN PROGRAM AUDIT INTERNAL


1
0
PJOBSHEET PENGGUNAAN MEMBRAN/RO
TUK KIMIA INDUSTRI JS/31/TUK KI/2019
No.Dokumen : Berlaku : 11 Agustus 2019

SMKN 1 SRAGI Edisi / Revisi : 01/00 Halaman : 1/3

75 82 127 0,7
90 82 127 0,7

Nilai Total Hardness Setiap Waktu


Tabel 6.2 Hasil Pengukuran Total Hardness di Aliran Permeat-Konsentrat pada Keran Bukaan Penuh
Permeat Konsentrat

Waktu Total
(menit) Hardness (mg/L
Volume Volume
CaCO3)
EDTA EDTA Total Hardness
(ml) (ml) (mg/L CaCO3)
15 0.50 5.20
30 0.55 5.70
45 0.40 5.10
60 0.50 5.00
75 0.60 5.15
90 0.35 5.10

SELAMAT BEKERJA

Dibuat oleh : Diperiksa Oleh : Disetujui oleh :


Bidang Teknis Uji Kompetensi Ka. Bid Teknis Ketua TUK KI SMK 1
Sragi
Uji Kompetensi

DYAH ROSITA HENY , ST Syafrizal Arifin, S.T Cusriyah, S.Pd

TUK KIMIA INDUSTRI SMK 1 SRAGI | MELAKSANAKAN PROGRAM AUDIT INTERNAL


1
1

Anda mungkin juga menyukai