Anda di halaman 1dari 21

STATISTIKA

EKONOMI II
PENGUJIAN HIPOTESIS
DEFINISI :
Hipotesis adalah asumsi atau dugaan mengenai sesuatu hal yang

dibuat untuk menjelaskan hal itu yang sering dituntut untuk


melakukan pengecekan.

Jika asumsi atau dugaan itu dikhususkan mengenai populasi,

umumnya mengenai nilai – nilai parameter populasi, maka


hipotesis disebut hipotesis statistik.

Setiap hipotesis bisa benar atau tidak benar dan karenanya perlu

diadakan penelitian sebelum hipotesis diterima atau ditolak.

Langkah atau prosedur untuk menentukan apakah menerima atau

menolak hipotesis dinamakan pengujian hipotesis.


 Untuk pengujian hipotesis, penelitian dilakukan, sampel acak diambil,

nilai – nilai statistik yang diperlu dihitung, kemudian dibandingkan


menggunakan kriteria tertentu yang sesuai dengan hipotesis.
 Jika hasil yang didapat dari penelitian itu, dalam pengertian peluang,

jaug berbeda dari hasil yang diharapkan terjadi berdasarkan


hipotesis, maka hipotesis ditolak. Jika terjadi sebaliknya, hipotesis
diterima

Berikut dapat dianggap sebagai hipotesis :

a) Peluang lahirnya bayi berjenis laki – laki = 0,5

b) 30% masyarakat termasuk golongan A

c) Rata – rata pendapatan keluarga di suatu daerah Rp35.000,00/ bulan


Dalam melakukan pengujian hipotesis, ada dua macam kekeliruan

yang dapat terjadi, dikenal dengan nama – nama :

a. Kekeliruan tipe I : ialah menolak hipotesis yang seharusnya diterima

b. Kekeliruan tipe II : ialah menerima hipotesis yang seharusnya ditolak.

 Ketika merencanakan suatu penelitian dalam rangka pengujian

hipotesis, jelas kiranya bahwa kedua tipe kekeliruan harus dibuat

sekecil mungkin. Agar penelitian dapat dilakukan maka kedua tipe

kekeliruan dinyatakan dalam peluang. Peluang kekeliruan tipe I

dinyatakan dengan alfa dan kekeliruan tipe II dinyatakan dengan

beta
Dalam penggunaanya disebut taraf signifikan atau
taraf kepercayaan. Untuk keperluan praktis, kecuali
dinyatakan lain, yang digunakan yaitu :
 Dengan sering pula disebut taraf nyata 5%
(Dengan kata lain kira – kira 95% yakin bahwa
kesimpulan kita benar/ taraf kesalahan hanya 5%
saja). Begitupun sebaliknya jika kita menggunakan
sering pula disebut taraf nyata 1% (Dengan kata lain
kira – kira 99% yakin bahwa kesimpulan kita benar/
taraf kesalahan hanya 1% saja).

Anda mungkin juga menyukai